1. SEJARAH PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM
PENGERTIAN, RUANG LINGKUP DAN KEGUNAAN PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM
A. PENGERTIAN PEMIKIRANPENDIDIKANISLAM
Secara etimologis, pemikiran berasal dari kata dasar pikir, yang berarti akal budi,
ingatan, angan-angan. Dan ketika kata dasar tersebut mendapatkan imbuhan awalan ber-,
maka akan mempunyai makna menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan
memutuskan sesuatu, atau menimbang-nimbang dalam ingatan. Adapun kata pemikiran
sendiri mempunyai pengertian pross, cara atau perbuaran memikir.
Pemikiran adalah upaya, cerdas dari proses kerja akal dan khalbu untuk melihat gejala
dan berusaha mencari solusinya secara bijaksana. (A. Susanto, 2009: 2-3)1
Sedangkan pendidikan merupakan suatu proses penyiapan generasimuda untuk
menjalankan kehidupan dan memenuhi tujuan hidupnya secara lebih efektif dan efisien.
(Azra,2002: 3)2
Secara terminology pemikiran pendidikan islam adalah serangkaian proses kerja akal dan
khalbu yang dilaksanakan secara serius dalam melihat berbagai masalah yang ada dalam
pendidikan islam dan berusaha untuk membangun paradigm pendidikan yang mampu menjadi
wahana bagi pembinaan dan pengembangan peserta didik secara sempurna. (A.Susanto,2009:3-
4)
B. PRINSIP PRINSIP PEMIKIRANPENDIDIKANISLAM
Prinsip-prinsip yang dapat digunakan dalam pemikiran pendidikan islam meliputi prinsip
ontologis, epistomologis, dan aksiologis.3
Prinsip-prinsip tersebut dapat dijelaskan sebagaiberikut.
1. Prinsip ontologis
Prinsip ontologis merupakan salah satu diantara lapangan penyelidiki pemikiran
kefilsafatan yang paling kuno. Prinsip ini membicarakan pokok pikiran tentang
apa yang ada dan apa yang tidak ada. Ontology merupakan etiket pelengkap dari
metafisika tentang “ada” atau “keadaan” sesuatu. Dalam melakukan pendekatan
ontology, diperlukan adanya pemilihan antara yang real dan tidak real, atau
1
A Susanto, Pemikiran PendidikanIslam(Jakarta: Amzah,2009), 3
2Azyumardi Azra, pendidikan islam;tradisi dan Modernisasi menuju millenniumbaru (Jakarta:logos wacana ilmu,
2002),5
3 Samsul Nizar,Dasar-dasarPemikiran Pendidikan Islam(Jakarta:Gaya Media Pratama,2001),33-34
2. antara kenyataan atau kenampakan. Sebab tidak semua yang nyata merupakan
objek kajian. Mungkin saja objek kajian yang dimaksud bersifat kenampakan
yang tidak real.
2. Prinsip epistemologis
Prinsip epistemologis yaitu studi pengetahuan tentang bagaimana proses manusia
mengatahui (adanya) benda-benda, serta menitikberatkan pada timbulnya
berbagai pengertian atau konsep, waktu, ruang, kualitas, kesadaran,dan
keabsahan pengetahuan,
3. Prinsip aksiologis
Prinsip aksiologis yaitu tentang nilai, baik nilai etika (moral) maupun nilai
estetika. Dalam kaitannya dengan pemikiran pendidikan islam, pendekatan
tersebut memberikan makna bahwa objek kajian dan rangkaian proses yang
dilakukan harus memiliki nilai dan tidak merusak nilai-nilai yang ada,baik nilai
kemanuasiaan (moral), maupun nilai ketuhanan (agama).
C. RUANGLINGKUP PEMIKIRAN PENDIDIKAN ISLAM
Merujuk pada hakekat pendidikan Islam yang tidal lain adalah realisasi fungsi rububiyah Allah
terhadap manusia dalam rangka menyiapkan dan membimbing serta mengarahkanya, agara nantinya
mampu melaksanakan tugas kekhalifahan sekaligus abd dimuka bumi dengan sebaik-baiknya, maka
sudah menjadi tugas dan tanggung jawab manusia ( orang tua dan generasi tua pada umumnya) untuk
melaksanakan tugas tersebut yang meliputi empat cakupan yang menjadi ruang lingkup pendidikan
Islam.
Tahap Takhliq ( tahap konsepsi ), yaitu tahap atau proses terbentuknya struktur dan kerangka serta
kelengkapan-kelengkapan dasar ciptaan maupun potensi-potensi pembawaan manusia (anak) , atau
potensi fitrah , sehingga tahap ini dapat dikatakan sebagai tahap pembentukan potensi fitrah.
Tahap Taswiyah ( tahap penyempurnaan ), yaitu proses tumbuh kembangnya potensi fitrah anak
secara bertahap dan berangsur-angsur sampai sempurna. Dalam tahap ini , secara umum fungsi
kependidikan Islam adalah mempersiapkan kondisi dan situasi serta memberikan perlakuan dan
tindakan yang diperlukan agar seluruh potensi fitrah anak dapat tumbuh kembang dan actual
secara fungsional, sehingga anak mampu hidup dalam dan meneyesuaikan diri dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya .
3. Tahap Taqdir( tahap penentuan), yaitu tahap /proses tumbuh kembang potensi individual yang
akan menentukan kapasitas dan kapabilitas serta kualitas masing-masing , yang sekaligus
menunjukkan dan menentukan pembagian bidang tugas , kewenangan dan tanggung jawab masing-
masing dalam kehidupan masyarakat.
Tahap Hidayah, yaitu proses pengarahan dan bimbingan agar setiap orang
mampu melaksanakan tugas-tugas hidupnya sesuai dengan bidang tugas masing-masing secara
efektif dan untuk merealisasikan fungsi kekhalifahan .
D. KEGUNAAN PEMIKIRANPENDIDIKANISLAM
1. Untuk membangun kebiasaan berpikir ilmiah, dinamis dan kritis terhadap persoalan
persoalan di seputar pendidikan islam.
2. Untuk memberikan dasar berfikir inklusif terhadap ajaran islam dan akomodatif terhadap
perkembangan ilmu pengetahuan yang dikembangkan oleh intelektual diluar islam.
3. Untuk menumbuhkan semangat berijtihad, sebagaimana yang ditujukan oleh Rasulullah
dan para kaum intelektual muslim pada abad pertama sampai abad pertengahan, terutama
dalam merekonstruksi system pendidikan islam yang lebih baik.
4. Untuk memberikan kontribusi pemikiran bagi pengembangan system pendidikan
nasional.
5. Membantu menemukan masalah-masalah pendidikan dan sekaligus memberikan cara
untuk mengatasinya
6. Memberikan informasi yang komprehensif, mendalam, dan sistematik tentang hal hal
yang harus dipertimbangkan dalam merumuskan dan mendesain konsep pendidikan
7. Memberikan dorongan bagi dilakukannya aktifitas pendidikan yang disebabkan karena
memilki pengetahuan tentang sesuatu yang sistematik, mendalam dan komprehensif
tentang masalah-masalah yang berkaitan dengan pendidikan.
8. Memberikan informasi tentang proses pendidikan termasuk pendidikan islam, tentang
bermutu atau tidaknya pendidikan tersebut, atau tercapaitidaknya tujuan pendidikan yang
ditetapkan, serta berbagai kelemahannya.
DAFTAR PUSTAKA
Susanto, A. Pemikiran Pendidikan Islam, Jakarta: Amzah, 2009.
Azra,Azyumardi. pendidikan islam;tradisidan Modernisasimenuju millenniumbaru,Jakarta:logos
wacana ilmu,2002.