aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
SMK REVITALISASI
1. 1
Direktorat Pembinaan SMK
Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Kebijakan Pengembangan
Pendidikan Kejuruan
2. 2
Daftar Isi
4
Peta Perkembangan SMK2
Contoh Program Kerjasama5
Kebutuhan dan Ketersediaan Lulusan SMK 20163
Inpres No. 9 Tahun 2016
Latar Belakang1
4. 46.81
47.07
45.19
44,27
(50,83 juta)
17.82
17.75
17.77
18,03
(20,70 juta)
16.00
16.21
16.39
17,25
(19,81 juta)
9.23
9.18
9.76
9,44
(10,84 juta)
2.652.58
2.602.68
7.49
7.21
8.29
8.33
Februari
2014
Agustus
2014
Februari
2015
Agustus
2015
SD ke Bawah Sekolah Menengah Pertama Sekolah Menengah Atas
Sekolah Menengah Kejuruan Diploma I/II/II Universitas
12,64 juta
Bekerja Menurut Pendidikan (persen),
Februari 2014 - Agustus 2015
Pada Agustus 2015:
Kualitas tenaga kerja didominasi pekerja berpendidikan SD ke bawah 50,8 juta
orang (44,27%)
Pekerja Diploma I/II/III dan Universitas hanya sekitar 12,6 juta orang (11,01%)
4
5. 100 tahun kemerdekaan"Bonus Demografi"
Bonus Demografi Sebagai Modal
SDM
Usia Produktif
Melimpah
Kompeten
Tidak Kompeten
Beban
Pembangunan
Modal
Pembangunan
Transformasi Melalui Pendidikan
-Kurikulum
- PTK
-Sarpras
-Pendanaan
-Pengelolaan
5
6. TANTANGAN: Global & MEA
TANTANGAN
a) Persepsi peluang MEA terbatas dan pelaku
usaha menfokuskan pada pemenuhan pasar
domestik;
b) Kapasitas daya saing dan SDM;
c) kemampuan lembaga Diklat memanfaatkan
sumber daya dan pasar.
a) Kualitas dan standardisasi;
b) Isu global (green product);
c) Memasukkan unsur Kreativitas , inovasi,
budaya dan sentuhan teknologi;
d) Characteristic global/pasar
SDM
INFRASTRUKTUR/
SARANA-PRASARANA
Ketersediaan dam Kualitas
infrastruktur/sarana serta prasarana yang
lebih baik
PRODUK:
KEBIJAKAN/REGULASI
Harmonisasi kebijakan/regulasi yang
mendukung pelaku usaha dalam peningkatkan
daya saing dan pengembangan bisnisnya.
8. 8
Trend Perkembangan SMK 2014-2016
Sumber
1. Data tahun 2016 diambil dari dapodik SMK tanggal 13 Arpil 2016
2. Data tahun 2015 diambil dari Buku Statistik Pendidikan per Februari 2016
3. Data tahun 2014 diambil dari Buku Statistik Pendidikan per Fabruari 2015
11. 11
Jumlah Siswa 2016 dan Animo Pendaftar SMK 2011 - 2016
No Bidang Keahlian
Jumlah
Siswa
%
1
Teknologi dan
Rekayasa
1.513.713 34.25%
2
Teknologi Informasi
dan Komunikasi
962.326 21.77%
3 Kesehatan 197.717 4.47%
4
Agribisnis dan
Agroteknologi
186.154 4.21%
5
Perikanan dan
Kelautan
56.617 1.28%
6
Bisnis dan
Manajemen
1.172.091 26.52%
7 Pariwisata 286.465 6.48%
8 Seni Rupa dan Kriya 36.396 0.82%
9 Seni Pertunjukan 8.238 0.19%
TOTAL 4.419.717 100.00%
• Pendaftar SMK tumbuh ~ 250.000 siswa, yang bisa ditampung ~ 200.000 siswa;
• Pertumbuhan tertinggi pada bidang ICT, sedangkan bidang Seni yang terendah.
1,561,173
1,792,555
1,921,919
2,102,160
2,357,865
2,525,136
1,010,914
1,135,858
1,276,245
1,440,972
1,631,511
1,852,499
2011 2012 2013 2014 2015 2016
Pendaftar Diterima
13. 13
1. Kebutuhan Lulusan SMK Bidang Keahlian Teknologi dan Rekayasa
Sumber Data :
1. Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja Sektor Industri 2015-2016 Dalam
Rangka Pembangunan Ekonomi Kementerian Perindustrian 2015
2. Kementerian PUPR 2015 http://bisnis.liputan6.com/read/2297362/baru-5-
tenaga-kerja-konstruksi-ri-yang-bersertifikasi
No. Bidang Pekerjaan
Kebutuhan
Tenaga Kerja
(Orang)
1 Konstruksi 500.000
2 Teknik M esin 32.807
3 Teknik Listrik/ Elektronik 11.877
4 Teknik M etalurgi 2.864
5 Teknik Kimia/ Kimia 11.620
6 Tukang Las 37.179
7 tukang Cor dan Pengolahan Logam 3.980
8 Teknik Pembuatan Tekstil 11.316
9 Bidang Teknik Lainnya 27.008
Total 638.651
14. 14
2. Kebutuhan Lulusan SMK Bidang Keahlian Teknologi Informasi dan
Komunikasi Teknologi dan Rekayasa
Sumber Data :
1. http://www.pikiran-rakyat.com/pendidikan/2013/09/16/250968/kebutuhan-tenaga-ict-
sangat-tinggi
Kebutuhan Tenaga
Bidang ICT
=
327.813
Orang
15. 15
3. Kebutuhan Lulusan SMK Bidang Keahlian Kesehatan
Sumber Data :
Depkes 2016 http://sirs.buk.depkes.go.id/rsonline/report/proyeksi_tenaga_prop.php
No. Pekerjaan
Kebutuhan
Tenaga Kerja
(Orang)
1 Tenaga Teknis Kefarmasian 15.608
2 Peraw at 50.656
3 Lainnya 1.981
Total 68.245
16. 16
4. Kebutuhan Lulusan SMK Bidang Keahlian Agribisnis dan
Agroteknologi Sektor Pertanian
Sumber Data :
Analisis dan Proyeksi Kebutuhan Tenaga Kerja Sektor Pertanian 2013-2019
Kementerian Pertanian 2013
SMK diharapkan mengkontribusi 50% dari kebutuhan
tenaga skill menengah dibidang agribisnis dan
agriteknologi, sehingga dibutuhkan tenaga kerja
lulusan SMK sejumlah 445.792 lulusan.
17. 17
5. Kebutuhan Lulusan SMK Bidang Keahlian Perikanan dan Kelautan
Sumber Data :
Bappenas 2015
Kementerian Kelautan dan Perikanan 2016;
http://www.pusdik.kkp.go.id/index.php/baca/160315-094015-proyeksi-
kebutuhan-lulusan-pendidikan-kelautan-dan-perikanan
*) Proyeksi
Periode
Produksi
Perikanan
Budidaya (ton)
Kebutuhan
Tenaga Kerja
(juta orang)
Jumlah
Nelayan
(juta orang)
Peluang
Lulusan SMK
(juta orang)
Tahun 2013 13,7 3,7 2,7 1,1
Tahun 2014 15,8 4,3 2,6 1,7
Tahun 2015 17,9 4,9 2,5 2,4
Tahun 2016* 21,3 5,8 2,4 3,4
Tahun 2017* 24,6 6,7 2,3 4,4
Tahun 2018* 28,0 7,6 2,3 5,3
Tahun 2019* 31,3 8,5 2,2 6,3
18. 18
6.Kebutuhan Lulusan SMK Bidang Keahlian Bisnis dan Manajemen
Sumber Data :
Perencanaan Kebutuhan Tenaga Kerja Sektor Industri 2015-2016 Dalam
Rangka Pembangunan Ekonomi
Kementerian Perindustrian 2015
No Bidang Pekerjaan
Kebutuhan
Tenaga Kerja
(Orang)
1 Ekonomi Manajemen 69.666
2 Pembuatan Pakaian Jadi 49.589
Total 119.255
19. 19
7. Kebutuhan Lulusan SMK Bidang Keahlian Pariwisata
Sumber Data :
Kementerian Pariwisata 2016
Rasio tenaga kerja bidang pariwisata antara wisatawan dengan tenaga
kerja adalah 1: 1. Diasumsikan bahwa 75% tenaga kerja bidang
pariwisata sudah tersedia, maka diperlukan tambahan tenaga kerja
sekitar 3.538.000 di tahun 2016. SMK mengambil rasio 20 % tenaga
kerja bidang pariwisata, sehingga tahun 2016 dibutuhkan tenaga kerja
bidang pariwisata sejumlah : 707.600 orang.
20. 20
8.Kebutuhan Lulusan SMK Seni Rupa dan Kriya
Sumber Data :
Kementerian Perindustrian 2015
No Bidang Pekerjaan
Kebutuhan Tenaga
Kerja (orang)
1
Pengolahan Kulit dan pembuatan barang
dari kulit
71.251
2
Pengolahan karet dan pembuatan barang
dari karet
12.858
3
Pengolahan kayu dan pembuatan barang
dari kayu
81.833
4 Pembuatan barang dari gelas atau keramik 7.272
5
Pengolahan dan pembuatan barang dari
kertas
23.633
Total 196.847
21. 9. Kebutuhan Lulusan SMK Bidang Keahlian Seni Pertunjukan
No Bidang Pekerjaan
Kebutuhan Tenaga
Kerja (orang)
1 Seni Musik 35.000
2 Seni Teater 22.000
3 Seni Tari 15.010
Total 72.010
21
Sumber Data :
Program.Indonesiakreatif.net
22. 22
Lulusan SMK 2016 berdasarkan Bidang Keahlian
No. Bidang Keahlian Lulusan 2016
1 Teknologi dan Rekayasa 445.047
2 Teknologi Informasi dan Komunikasi 277.545
3 Kesehatan 60.944
4 Agribisnis dan Agroteknologi 52.319
5 Perikanan dan Kelautan 17.249
6 Bisnis dan Manajemen 348.954
7 Pariwisata 82.171
8 Seni Rupa dan Kriya 10.017
9 Seni Pertunjukan 2.000
Total 1.296.246
23. 23
Perbandingan Kebutuhan Tenaga Kerja dg Lulusan SMK Thn 2016
No. Bidang Keahlian
Lulusan SMK
2016
Peluang
Kebutuhan
Tenaga Kerja
Kelebihan (+)/
Kekurangan(-)
1 Teknologi dan Rekayasa 445,047 638,652 (193,605)
2 Teknologi Informasi dan Komunikasi 277,545 327,813 (50,268)
3 Kesehatan 60,944 68,245 (7,301)
4 Agribisnis dan Agroteknologi 52,319 445,792 (393,473)
5 Perikanan dan Kelautan 17,249 3,364,297 (3,347,048)
6 Bisnis dan Manajemen 348,954 119,255 229,699
7 Pariwisata 82,171 707,600 (625,429)
8 Seni Rupa dan Kriya 10,017 81,833 (71,816)
9 Seni Pertunjukan 2,000 6,300 (4,300)
TOTAL 1,296,246 5,759,787 (4,463,541)
Sumber: diolah dari berbagai sumber di K/L dan media publikasi.
24. Pada Agustus 2015, TPT terendah ada pada penduduk berpendidikan SD ke bawah yaitu sebesar 2,74%, sementara TPT
tertinggi pada jenjang pendidikan SMK sebesar 12,65%
TPT Menurut Pendidikan (persen),
Februari 2014 - Agustus 2015
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
2014 2015
Februari Agustus Februari Agustus
(1) (2) (3) (4) (5)
SD ke Bawah 3,69 3,04 3,61 2,74
Sekolah Menengah Pertama (SMP) 7,44 7,15 7,14 6,22
Sekolah Menengah Atas (SMA) 9,10 9,55 8,17 10,32
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) 7,21 11,24 9,05 12,65
Diploma I/II/III 5,87 6,14 7,49 7,54
Universitas 4,31 5,65 5,34 6,40
Total 5,70 5,94 5,81 6,18
26. 1.Belum semua kompetensi keahlian yang dibuka di SMK sesuai
dengan kebutuhan industri atau masyarakat di sekitarnya.
2. Tingkat kompetensi lulusan belum semuanya sesuai standar yang
dibutuhkan industri.
3. Lulusan yang sudah kompeten belum mendapat pengakuan resmi
dalam bentuk sertifikat kompetensi.
4. Kurangnya informasi ke industri tentang kompetensi keahlian yang
dibuka di SMK.
5. Kurangnya informasi tentang kebutuhan dan peluang kerja bagi lulusan
SMK.
6. Belum semua regulasi mendukung pengembangan SMK.
7. Kurangnya dukungan pihak terkait terhadap pengembangan SMK.
Permasalahan Utama
28. INSTRUKSI PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
NOMOR 9 TAHUN 2016
TENTANG
REVITALISASI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN DALAM RANGKA
PENINGKATAN KUALITAS DAN DAYA SAING SUMBER DAYA MANUSIA
INDONESIA
29. PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA
Dalam rangka penguatan sinergi antar
pemangku kepentingan untuk merevitalisasi
Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) guna
meningkatkan kualitas dan daya saing sumber
daya manusia Indonesia, dengan ini
menginstruksikan:
Kepada:
1. Para Menteri
Kabinet Kerja;
2. Kepala
Badan Nasional
Sertifikasi
Profesi; dan
3. Para
Gubernur;
30. PERTAMA
Mengambil langkah-
langkah yang
diperlukan sesuai
tugas, fungsi, dan
kewenangan
masing-masing
untuk
merevitalisasi SMK
guna meningkatkan
kualitas dan daya
saing sumber daya
manusia Indonesia;
dan
Menyusun peta
kebutuhan tenaga
kerja bagi lulusan
SMK sesuai tugas,
fungsi, dan
kewenangan
masing-masing
dengan berpedoman
pada peta jalan
pengembangan
SMK.
1 2
31. Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Membuat peta jalan pengembangan SMK;
Menyempurnakan dan menyelaraskan kurikulum SMK dengan kompetensi sesuai kebutuhan pengguna
lulusan (link and match);
Meningkatkan jumlah dan kompetensi bagi pendidik dan tenaga kependidikan SMK;
Meningkatkan kerja sama dengan Kementerian/Lembaga, Pemerintah Daerah, dan dunia usaha/industri;
Meningkatkan akses sertifikasi lulusan SMK dan akreditasi SMK; dan
Membentuk Kelompok Kerja Pengembangan SMK.
32. 32
Tatakelola
Lembaga
Kualitas
Pembelajaran
Guru dan tenaga
Pendidik
Kebekerjaan
Lulusan
Peta Jalan
Revitalisasi SMK
1. Penataan Spektrum Bidang
keahlian;
2. Kurikulum – Sylabus- RPP;
3. Materi Kejuruan
4. Proses KBM
5. Program magang Industri
1. Portofolio Lulusan :
Sertifikasi, raport dan
ijazah;
2. Hubungan industri;
3. Penempatan dan
penelusuran tamatan;
4. Transisi jenjang karier dan
retooling.
1. Pemenuhan kualitas dan
kuantitas Guru;
2. Pelatihan berkelanjutan;
3. Magang guru di industri;
1. Pengelolaan Kelembagaan;
2. Disparitas kualitas lembaga;
3. Percepatan Akrediotasi dan
lisensi sertifikasi.
Dimensi Peta Jalan Revitalisasi SMK
Peta Jalan Kebekerjaan SMK
33. Dimensi Kualitas Pembelajaran
No Tantangan dan Kondisi Saat
Ini
Solusi dan Kondisi Masa depan Dukungan Kebijakan dan
Program
1 Spektrum Bidang Keahlian SMK
perlu disesuaikan dengan
perkembangan teknologi dan
kebutuhan wilayah serta industri
• Harmonisasi dan penyelarasan
spektrum keahlian di SMK yang
sesuai dengan kebutuhan;
• Penataan bidang keahlian di SMK
sesuai dengan spektrum baru dan
kebutuhan wilayah.
• Perdirjen tentang Harmonisasi
Spektrum Bidang keahlian SMK;
• Penguatan SMK program 4 tahun;
• Singkronisasi pembinaan dan
pengembangan SMK sesuai dengan
UU Nomor 23/2014.
2 Kurikulum, sylabus,
pembelajaran di SMK lebih
condong ke arah akademis
dibanding kejuruan
• Revisi standar Isi, SKL, Standar
Proses dan Standar Penilaian
sesuai dengan bidang
kejuruan,Penguatan pendidi kan
karakter dan budaya bangsa.
• Percepatan penerbitan Permendikbud
tentang Standar Nasional Pendidikan
bagi SMK.
• Review PP nomor 19 tahun 2005 dan
perubahannya dengan PP no. 32 /
2015.
3 Materi Pembelajaran Kejuruan
belum terbarukan sesuai dengan
perkembangan teknologi dan
kebutuhan kebekerjaan.
• Adopsi dan adaptasi materi
pembelajaran kejuruan dari
industri dan negara maju;
• Penulisan materi pembelajaran
hasil kolaborasi guru dan expert
industri.
• Penterjemahan buku kejuruan;
• Percepatan pembuatan buku
pegangan kejuruan;
• Pembuatan modul kejuruan oleh guru
bekerjasama dengan tenaga ahli
industri
4 Pelaksanaan KBM hanya • Pengayaan proses pembelajaran • Penguatan dan pengakuan proses 33
Peta Jalan Kebekerjaan SMK
34. Dimensi Kebekerjaan Lulusan
No Tantangan dan Kondisi Saat
Ini
Solusi dan Kondisi Masa
depan
Dukungan Kebijakan dan Program
1 Portofolio dan rapor siswa
masih bernuansa akademis
dan belum mengambarkan
kemampuan kompetensinya
• Pembelajaran berbasis
kompetensi, sehingga siswa
mendapatkan sertifikat yang
menggambarkan
kompetensi yang dimiliki.
• Pengaturan skedul pembelajaran sehingga
siswa memperoleh beberapa sertifikat
kompetensi di kelas 10, 11 dan 12 atau 13.
• Sekolah juga memberi kesempatan kepada
siswa dari sekolah lain atau masyarakat
untuk mengikuti proses mendapatkan
sertifikat kompetensi.
2 Hubungan Industri yang
dilakukan disekolah masih
bersifat individual dan tidak
terstruktur
• Pemetaan pemetaan industri
• Tatakelola Hubungan
industri dibakukan.
• Inpres SMK tentang hubungan industri
• Penataan pelaksanaan magang di
industri/lapangan
• Pengembangan instruktur di industri sebagai
pembina program magang;
3 Penempatan dan penelusuran
lulusan SMK belum tertata
• Adanya sistem yang
mendata kebutuhan
tamatan, penempatan dan
penelusuran tamatan.
• Pembuatan sistem pendataan tentang
kebutuhan tamatan, penempatan dan
penelusuran tamatan.
4 Belum ada program transisi
jenjang karier dan penguatan
lulusan.
• Program transisi karier
lulusan SMK;
• Pelaksanaan program
retooling untuk peningkatan
• Penataan anggaran program transisi jenjang
karier dan program retooling kebekerjaan.
34
35. Dimensi Pemenuhan Kuantitas dan Kualitas Guru Kejuruan
No Tantangan dan Kondisi
Saat Ini
Solusi dan Kondisi Masa depan Dukungan Kebijakan dan Program
1 Pemenuhan kuantitas dan
kualitas guru
• Adanya Peta kebutuhan guru
kejuruan secara nasional;
• Pemenuhan kebutuhan guru
kejuruan secara nasional
• Penambahan Formasi Guru
Kejuruan;
• Pemanfaatan Tenaga ahli Industri;
• Pemanfaatkan mahasiswa tingkat
akhir sebagai guru bantu;
• Pelaksanaan Rekohnisi Pengalaman
Lampau (RPL);
• Memanfaatkan Teknologi ICT.
2 Pelatihan Guru secara
berkelanjutan
Grand desain pelatihan guru dan
kompetensi guru kejuruan.
• Training Kompetensi Guru di P4TK
dan Industri berjenjang- kontinyu;
• Pendampingan guru di sekolah
dalam proses pembelajaran.
3 Program Magang guru di
sekolah dan industri
Program penguatan komptensi
guru melalui kerja lapangan dan
magang di industri.
• Program Teaching Factory di SMK;
• Program magang di industri bagi
guru kejuruan secara periodik.
35
36. Dimensi Tata Kelola Kelembagaan
N
o
Tantangan dan Kondisi
Saat Ini
Solusi dan Kondisi Masa
depan
Dukungan Kebijakan dan
Program
1 Disparitas kualitas lembaga dan
pengelolaan
Pembinaan berpola Cluster :
• SMK Rujukan,
• SMK Mandiri,
• SMK Aliansi dan
• SMK Konsorsium
• Standardisasi Bantuan dan
Pembinaan
2 Pembukaan jurusan dan
pendirian lembaga tak
terkendali dan tidak sesuai
dengan kebutuhan wilayah
• Pemetaan kebutuhan tenaga
kerja lulusan SMK sesuai
kebutuhan wilayah dan program
nasional;
• Inpres tentang Revitalisasi SMK;
• Peraturan tentang pembukaan dan
penutupan SMK berdasar peta
kebutuhan wilayah
3 Belum padunya pola
pembinaan lembaga dengan
tenaga PTK
• Koordinasi dan penyatuan unit
pembinaan lembaga dengan
PTK
• Reorganisasi fungsi atau lembaga
dari unit Pembina Kelembagaan
dan PTK ;
• Oprtimalisasi kapasitas P4TK
Kejuruan.
4 Akreditasi dan sertifikasi
lembaga tidak seimbang
dengan pertumbuhan
• Koordinasi dukungan akreditasi
antara pemerintah dengan
Provinsi;
• Revitalisasi SMK sebagai
• Kordinasi penganggaran
pelaksanaan akreditasi SMK antara
Kemdikbud dengan Pemerintah
provinsi;
36
37. Penyelarasan Bidang, Program dan Kompetensi Keahlian SMK
37
NO BIDANG KEAHLIAN 2016 PK KK SK
1. Teknologi dan Rekayasa 13 57 419
2. Energi dan Pertambangan 3 6 42
3. TIK 2 6 44
4. Kesehatan dan Pekerjaan Sosial 5 7 49
5. Agribisnis dan Agroteknologi 7 26 215
6. Kemaritiman 2 4 74
7. Bisnis dan Manajemen 3 5 60
8. Pariwisata 4 8 96
9. Seni dan Industri Kreatif 7 22 162
Jumlah 46 141 1161
1. Penyelarasan dilaksanakan secara periodik dan melibatkan penggunaan lulusan;
2. Penyelarasan adalah mempertemukan antara sisi pasokan dan sisi permintaan yang mencakup Dimensi :
Kualitas, Kompetensi, Kuantitas, Lokasi dan waktu;
3. Penyelarasan juga mencakup pengembangan SMK 4 tahun yang memiliki nama kompetensi dan SKL
yang berbeda dengan SMK 3 tahun;
NO BIDANG KEAHLIAN SMK 2008-2013
1 Teknologi dan Rekayasa
2 Teknologi Informasi dan Komunikasi
3 Kesehatan
4 Agribisnis dan Agroteknologi
5 Perikanan dan Kelautan
6 Bisnis dan Manajemen
7 Pariwisata
8 Seni Rupa dan Kriya
9 Seni Pertunjukan
Peta Jalan Kebekerjaan SMK
38. Penyelarasan Kurikulum SMK
38
Mata Pelajaran Program 4 tahun
Kelas
X XI XII XIII
Kelompok Wajib
1 Pendidikan Agama 3 3 (2)* (2)*
2 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
3 3 (2)*
3 Bahasa Indonesia 4 3 3
4 Matematika 4 3 3
5 Sejarah Indonesia 3 - -
6 Bahasa Inggris 3 3 4
7 Seni Budaya 3 (2)* (2)*
8 Kewirausahaan - 3 (3)* (3)*
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga,
dan Kesehatan
3 3 (2)*
Jumlah jam pelajaran Kelompok Wajib 26 21 10
Kelompok Peminatan
Peminatan akademik dan Kejuruan
SMK
24 27 38 48
Mata Pelajaran Program 3 tahun
Kelas
X XI XII
Kelompok Wajib
1 Pendidikan Agama 3 3 (2)*
2 Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan
3 3 (2)*
3 Bahasa Indonesia 4 3 3
4 Matematika 4 3 3
5 Sejarah Indonesia 3 - -
6 Bahasa Inggris 3 3 4
7 Seni Budaya 3 (2)* (2)*
8 Kewirausahaan - 3 (3)*
9 Pendidikan Jasmani, Olah Raga,
dan Kesehatan
3 3 (2)*
Jumlah jam pelajaran Kelompok
Wajib
26 21 10
Kelompok Peminatan
Peminatan akademik dan Kejuruan
SMK
24 27 38*) Dilaksanakan sebagai Ekstra kurikulum yang wajib
Peta Jalan Kebekerjaan SMK
39. 39
SMK Rujukan SMK Reguler
SMK Aliansi
Siswa > 1.000
= 1.650 SMK
Siswa 600 -
1000
= 873 SMK
Siswa : 200- 600
= 3.127 SMK
1. Menambah Investasi
2. Merger dgn SMK Lain
3. Re-Grouping.
Regrouping 7.517 SMK
(<200 siswa) menjadi
750 SMK Konsorsium
Pembinaa
n
Promosi
Promosi
Klasifikasi
Jumlah Siswa
SMK
Rujukan
SMK
Aliansi
SMK
Mandir
i
SMK
Konsorsiu
m
Ʃ
Jumlah
≥ 1000 1.650 1.650
≥600 dan
<1.000
873 873
200- 600 3.127 3.127
<200 7.517 7.517
Ʃ SMK
sebelum
dikelompokkan
1.650 3.127 873 7.517 13.167
Ʃ SMK Pasca
pengelompoka
n
1.650 873 750 3.273
Jumlah Siswa 2.003.44
9
988.43
3
653.26
1
817.500 4.465.48
8
Peta Jalan Kebekerjaan SMK
Pengelompokan Pembinaan Mutu SMK
Promosi
Opsi
40. 4040
Lulusan SMK
tahun 2016
(1,296,245 ) Sertifikasi
Testing
Training
Pelatihan dan praktik
kerja
Tenaga
Kerja Siap
Kompetisi
Sarana
Prasarana
Assesor
TUK LSP P1
Penguatan
Retooling dan Sertifikasi lulusan SMK 2016
Peta Jalan Kebekerjaan SMK
41. 41
RETOOLING
SERTIFIKASI MELALUI
LSP P1
Pelatihan di SMK
dan/atau BLK
Penyiapan
Assessor
13.000
Penyiapan LSP
P1 SMK
1.300 SMK
Penyiapan TUK
Penyiapan
Skema
Sertifikasi Lulusan SMK Bidang Prioritas Nawacita dan Pendukung Pembangunan Infrastruktur
sebanyak 502.375 siswa (Pertanian, Pariwisata, Kemaritiman, dan Teknologi Rekayasa)
Peta Jalan Kebekerjaan SMK
Program Penyiapan Tenaga Kerja Terampil di SMK
42. Pengembangan Kebekerjaan SMK 3 tahun dan SMK 4 tahun
Pendidikan
Tinggi
SMP / MTs
Dual System
SMK 3 tahun
2-3.5years
Pasar dan Dunia Kerja
Dual
System
SMK 4
Tahun
SMA/MA
B
T
B
Bridging Training
Peta Jalan Kebekerjaan SMK
43. 0 6 1293
Praktik keterampilan KejuruanKls
X
Kls XI
Kls
XII
Praktik
Kompetensi Kerja
Transisi Jenjang
Karier,
UN dan Sertifikasi
Praktik Magang
Industri
Praktik Realisasi
Produk di
Teaching Factory
Pelaksanaan Dual System di SMK
Program 3 tahun
Praktik keterampilan Kejuruan
Praktik Kompetensi Kerja
Praktik Magang
Industri
Praktik Realisasi
Produk di Teaching
Factory
Transisi Jenjang
Karier, UN, dan
Sertifikasi
Praktik Magang
Industri
Kls
XIII
0 6 1293
Program 4 tahun
Peta Jalan Kebekerjaan SMK
BulanBulan
44. Teaching Factory merupakan sarana dalam proses pembelajaran yang menggabungkan antara
teori dan praktik dengan produk riil yang menghasilkan benefit bagi sekolah, siswa, guru dan
pertumbuhan ekonomi wilayah.
Prinsip pembelajaran di Teaching Factory :
1.Pembelajaran berbasis penyelesaian masalah melalui realisasi produk dan jasa :
2.Expresi ide inovatif insan pendidikan melalui produk dan jasa
3.Kombinasi proses pembelajaran dengan proses produksi ;
4.Customize materi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan pasar lokal;
Transfer Skill pada Teaching Factory
Proses
Produksi/Jasa
Proses
Pembelajaran
Teori paktis yang
dipelajari di sekolah
Belajar merealisasi gagasan menjadi produk,
menyelesaikan problem yang dilakukan
secara team
Pabrik/ Manufacturing Sekolah
Peta Jalan Kebekerjaan SMK
45. Pengembangan Sistem Sertifikasi Profesi
Sekolah Menengah Kejuruan 2016
Penyelesaian
Skema Sertifikasi
Penyiapan
Assesor di SMK
TUK
Penyusunan
Dokumen
LSP P 1
Penyusunan Skema
Sertifikasi 141 Paket
Keahlian Di SMK
Diklat
Assesor
Fasilitasi Sarpras
TUK
(ruang praktek dan
peralatan)
Pendampingan
Penyusunan
Dokumen
Fasilitasi Lisensi
LSP-P1
Bersama BNSP
291 SMK
sudah terlisensi LSP P1
46. Perkembangan Pembentukan LSP P-1 di SMK
No Posisi Jumlah SMK
1 SMK YANG TELAH MENDAPAT LISENSI LSP P1 291
2
SMK YANG AKAN DIVISITASI BNSP UNTUK PROSES LISENSI LSP
P1
61
3
SMK YANG TELAH MENGIKUTI BIMTEK PENYEMPURNAAN
DOKUMEN MUTU LSP P1
400
4 SMK YANG TELAH MENGIKUTI BIMTEK LSP P1 1093
47. TUJUAN PENGEMBANGAN LEMBAGA SERTIFIKASI PIHAK 1 (LSP-P1
SMK)
II
Memberikan career path
peserta didik untuk
mencapai kualifikasi
tertentu.
I
Memastikan dan
memelihara kompetensi
peserta didik selama
proses pembelajaran.
III
Mengumpulkan bukti
kompetensi (jam terbang)
sejak dini melalui skill
passport.
IV
Memberikan akses sertifikasi
mencapai kualifikasi tertentu,
KKNI dan Kualifikasi Okupasi
Nasional.
V
Biaya menjadi minimal.
VI
Lulusan Siap kerja
Setelah lulus siap kerja dan
kompetensi dapat langsung
dipelihara oleh LSP Pihak III.
Source: BNSP
48. Pemenuhan Guru Kejuruan
29.4%
28.7%
27.4%
26.8%
26.3%
25.7%
25.7%
24.3%
24.2%
24.1%
23.7%
23.7%
23.5%
22.9%
22.6%
22.1%
22.1%
21.9%
21.5%
20.9%
20.4%
20.3%
19.6%
19.0%
18.9%
18.7%
18.4%
17.9%
16.7%
15.4%
13.7%
13.5%
12.8%
0% 5% 10% 15% 20% 25% 30% 35%
NUSA TENGGARA BARAT
SUMATERA BARAT
PAPUA
NUSA TENGGARA TIMUR
SULAWESI TENGAH
MALUKU
KEPULAUAN RIAU
SULAWESI UTARA
NANGROE ACEH DARUSSALAM
MALUKU UTARA
PAPUA BARAT
JAWA TENGAH
SULAWESI SELATAN
KALIMANTAN SELATAN
JAWA TIMUR
KEPULAUAN BANGKA BELITUNG
SUMATERA SELATAN
BENGKULU
JAWA BARAT
DI YOGYAKARTA
SULAWESI BARAT
DKI JAKARTA
SUMATERA UTARA
SULAWESI TENGGARA
BALI
JAMBI
KALIMANTAN TIMUR
KALIMANTAN BARAT
BANTEN
RIAU
LAMPUNG
KALIMANTAN TENGAH
GORONTALO
Guru
Produktif
Guru
Normatif,
Adptif
126.599
78%
48
1. Penambahan Formasi Guru Kejuruan;
2. Pemanfaatan Tenaga ahli Industri sebagai guru tamu;
3. Kerjasama dengan LPTK : memanfaatkan mahasiswa tingkat
akhir atau mahasiswa PPG;
4. Training Komptensi Guru di P4TK dan Industri;
5. Pelaksanaan Rekohnisi Pengalaman Lampau (RPL);
6. Memanfaatkan Teknologi ICT.
7. Instruktur Teman Sebaya
49. 49
Program
Kerjasama
Industri
Pengembangan
Kelas Khusus
Industri di SMK
Pengembangan
SMK Berbasis
Industri/Keunggula
n Wilayah
Pengembangan SMK
di Kawasan Industri
Nasional dan Kawasan
Berikat
Kerjasama
Industri Regional
dan Internasional
Pemberdayaan
Bursa Kerja
Khusus SMK
Job Matching
50. SMK berbasis Industri Unggulan Lokal
50
1. SMK yang berada di daerah yang memiliki unggulan lokal
dan berpotensi dijadikan penggerak industri unggulan lokal;
2. Mewujudkan pembelajaran produktif kontekstual berbasis
unggulan wilayah
3. Meningkatkan kualitas pembelajaran dg memanfaatkan
bahan baku lokal;
4. Membangun pola kemitraan antara SMK dengan industri
5. Menyelenggarakan pembelajaran yang dirancang bersama
industri
6. Menjadikan SMK berperan-serta dalam pertumbuhan
ekonomi lokal.
7. Menyediakan wahana pembelajaran wirausaha &
pembekalan kerja mandiri;
8. Mengolah dan meningkatkan nilai tambah bahan baku lokal.
2016 = 50 SMK;
2019 = 175 SMK.
51. SMK di Kawasan Industri
51
SMK di Kawasan Industri adalah SMK yg berada di kawasan industri atau
SMK dengan >200 industri partnernya yang menjalankan proses
pembelajaran secara dual.
52. Pengembangan SMK di Kawasan Industri
PROGRAM
1. Penyusunan kurikulum bersama
2. Tempat praktik siswa
3. On the job training guru
4. Pemanfaatan sarpras di industri
Kawasan
5. Guru tamu dari industri ke sekolah
6. Pendidikan karakter
7. Pengembangan budaya kerja
8. Uji kompetensi siswa
9. Uji kompetensi guru
10. Pemasaran tamatan
11. Pelaksanaan teaching factory di
sekolah
12. Program dual system SMK-industri
13. SMK sebagai Hub kerjasama
industri bagi sekolah lain.
OUTPUT
Pelaksanaan
pembelajaran
yang efektif dan
efisien
Lulusan SMK
sesuai dengan
strandar yang
dibutuhkan oleh
industriKawasan Industri
SMK
SMK
SMK
53. Tujuan :
• Menghasilkan proyeksi kebutuhan industri terhadap lulusan SMK
• Menanggulangi kekurangan guru produktif, al sebagai guru tamu
• Menyediakan tempat praktik yang memadai
• Membantu perekrutan tenaga kerja lulusan SMK
53
Kerjasama Industri Regional dan Internasional
54. Tujuan:
Memperisapkan SMK untuk menyediakan layanan Bursa Kerja Khusus (BKK) untuk memberikan
pelayanan penempatan tenaga kerja bagi lulusan SMK pada jabatan yang tepat sesuai dengan keahlian,
keterampilan, bakat, dan minat
54
SMK yang Menyediakan Layanan BKK
55. TUJUAN : a. Mempertemukan tamatan SMK dengan dunia usaha/industri yang
memerlukan tenaga kerja tingkat menengah;
b. Memberi peluang saling berinteraksi antara tamatan SMK untuk
menawarkan kompetensi yang dimiliki kepada dunia usaha/industri yang
memerlukan tenaga kerja;
c. Meningkatkan hubungan kerjasama SMK dengan dunia usaha/industri;
d. Meningkatkan wawasan tamatan SMK tentang peluang kerja di dunia
usaha/industri;
e. Meningkatkan daya serap tamatan SMK memasuki lapangan kerja;
f. Menjadi media untuk unjuk prestasi SMK pada saat ini;
g. Memotivasi siswa dan calon siswa melalui penyampaian succes story dari
alumni SMK.
Pemasaran Tamatan (Job Matching)
57. NO
INSTANSI/
LEMBAGA/DUDI
Program Kerjasama LINGKUP KERJASAMA SASARAN
1 APJATEL
(Asosiasi
Penyelenggara
Jaringan
Telekomuikasi)
Penyerapan Tenaga Kerja
Peserta Didik SMK
Kompetensi Keahlian Teknik
Komputer dan Jaringan (TKJ)
serta Pembentukan Pusat
Pelatihan dan Sertifikasi
Jaringan IP Layer 1-3
berbasis Teknologi Fiber
Optik
1. Pembentukan Pusat Pelatiha dan
Sertifikasi jaringan IP Layer 1-3
berbasis Teknologi Fiber Optic
2. Program Peningkatan Kompetensi
Guru dan Peserta Didik SMK
Kompetensi Keahlian TKJ se-
Indonesia
3. Penyerapan Tenaga Kerja Lulusan
SMK Bidang Keahlian Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK)
1. Menjadikan 100 SK yag tersebar di 25
Provisi sebagai Pusat Pelatuihand an
Sertifikasi Jaringan IP Layer 1-3 Berbasis
teknologi Fiber Optic
2. Melatih, mengembangkan, mendampingi
dan memberikan akses magang bagi 600
guru dan 10.000 siswa SMK TKJ di dunia
industri jaringan telekomunikasi berbasis
tekologi fiber optic
3. Mengembangkan bahan pembelajaran, alat
bantu pelatihan, materi asesmen sertifikasi
di SMK TKJ
4. Menyalurkan 10.000 Lulusan SMk TKJ yang
bersertifikasi jaringan IP Layer 1-3 berbasis
teknologi Fiber Optic di dunia industri
jaringan telekomunikasi berbasis teknologi
fiber optic
Kerjasama Dit. PSMK dengan Lembaga/Instansi/Dudi
58. NO
INSTANSI/
LEMBAGA/DUDI
Program Kerjasama LINGKUP KERJASAMA
PERKEMBANGAN SAMPAI
SEKARANG
2 DNA
Initiative
Program Penigkatan Kualitas
SMK di Bidang Teknologi
Informasi dan Komunikasi
Melalui DNA INITIATIVE
sebagai Material
Pembelajaran SMK
Mewujudkan 150 pusat-pusat ketrampilan khusus DNA
INITIATIVE elalui SMK yag berminat, dipilih,
dibimbing dan didukung untuk menjadi SMK DNA
INITIATIVE
Pembukaan kelas industri di
beberapa SMK terpilih
3 Kementerian
PUPR,
Kementerian
Riset dan
Teknologi
dan BNSP
Pengembangan Sertifikasi
dan Peningkatan Kompetensi
Sumber Daya Manusia (SDM)
Bidang Konstruksi Melalui
Link and Match Pendidikan
dan Kebutuhan Industri
Konstruksi
1. Memfasilitasi Penyusunan Skema Sertifikasi
Bidang Konstruksi
2. Memfasilitasi ketersediaan SKKNI
3. Memfasilitasi penyiapan, pengembangan dan
peningkatan kapasitas tenaga instruktur, asesor
kompetensi dan master asesor
4. Memfasilitasi Pelatihan Manajemen Mutu LSP
5. Memfasilitasi Sarana dan Prasarana
pengembangan LSP
Kerjasama Dit. PSMK dengan Lembaga/Instansi/Dudi
59. NO
INSTANSI/
LEMBAGA/DUDI
Program Kerjasama LINGKUP KERJASAMA
PERKEMBANGAN SAMPAI
DENGAN SEKARANG
4 Oracle
Academy
1. Melaksanakan Oracle Academy di Indonesia yang
bertujuan untuk mendukung 900 institusi,259.200
pelajar dan 3000 dosen selama 3 tahun
Pelatihan Program Java
Fundamental untuk guru
jurusan Teknik Komputer dan
Informatika di 20 Provinsi
5 Kementerian
PUPR
Peningkatan Kompetensi
Bidang Kostruksi di SMK
1. Menfasilitasi penyusunan skema sertifikasi bidang
konstruksi
2. Memfasilitasi Pengembangan materi uji kompetensi
dan tempat uji kompetensi
3. Memfasilitasi Lembaga Sertifikasi Profesi
4. Mefasilitasi Sertifikasi Kompetensi bagi peserta
didik di SMK
5. Pengingkatan dan Pengembangan SDM berbasis
kompetensi
Pengembangan database lulusan yang telah
tersertifikasi dan pemetaa kebutuhan ten
6. Memfasilitasi pengembangan teaching factory
bidang konstruksi
7. Pemantauan dan evaluasi (monev) pelaksanaan
Pelatihan Calon Asesor 600
guru SMK Bidang Konstruksi
Kerjasama Dit. PSMK dengan Lembaga/Instansi/Dudi
60. NO
INSTANSI/
LEMBAGA/DUDI
Program Kerjasama LINGKUP KERJASAMA
PERKEMBANGAN SAMPAI
SEKARANG
6 TOPCON
Indonesia
1. Menyediakan perangkat pembelajaran untuk
peralatan survey dalam format digital
2. Menyediakan pelatihan dengan dibimbing oleh
praktisi geomatika yang kompeten
3. Menyediakan list (tipe dan jumlah) peralatan survey.
4. Mengusahakan peralatan yang memadai yang
didesain untuk siswa SMK.
5. Menyediakan sertifikasi untuk siswa yang
menyelesaikan program pendidikan, kurikulum dan
aktivitas dijalankan oleh TOPCON
Pelatihan Guru SMK Bidang
Geomatika
7 Genta
Foundation
Program Cyberpreneur
Indonesia/Progra, Edukasi
Kewirausahaan dan
Profesional Bidang
Teknologi Informasi dan
Komunikasi untuk Siswa
dan Guru SMK di
Indonesia
1. Pelaksanaan Edukasi Kewirausahaan dan
Profesional bidang Teknologi Indormasi dan
Komuikasi secara rutin terhadap pelajar SMK dan
Guru SMK se -Indonesia dengan pola web seminar
atau kunjunga
Pengembangan program yang sudah
dijalankan dengan memberdayakan
siswa/i SMK serta guru SMK dan Pihak
Sekolah antara lain:
Cyber Learning Center. Cyber Net
School, Cyber Meeting, Cybers id,
Cyber Talk, Cyber Pay, Cyber POS,
Cyber Store, Cyber Job
Kerjasama Dit. PSMK dengan Lembaga/Instansi/Dudi
61. NO
INSTANSI/
LEMBAGA/DUDI
Program Kerjasama LINGKUP KERJASAMA
PERKEMBANGAN SAMPAI
SEKARANG
8 DSS (Sinar
Mas)
Pengembangan dan
Pemberdayaan SMK
Program Keahlian Teknik
Ketenagalisrikan
1. Pengembangan kurikulum dan bahan ajar.
2. Pendampingan/pelatiham guru
3. Standarisasi sarana prasaran
4. Praktek kerja siswa
5. Sertifikasi guru dan atau
Sinkronisasi kurikulum dan penempatn
Praktek Kerja Lapangan Siswa SMK
9 Trans Retail Peningkatan Kompetensi
Peserta Didik Sekolah
Menengah Kejuruan
1. Pengembangan kurikulum
2. Penguatan proses pembelajaran
3. Penyediaan tempat PKL
4. Penyediaan instruktur
5. Pengembangan peserta didik
6. Pemetaan kebutuhan tenaga kerja
Sinkronisasi kurikulum dan pemetaan
Praktek Kerja Lapangan siswa SMK
Kerjasama Dit. PSMK dengan Lembaga/Instansi/Dudi
s