2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx

PROFESI APOTEKER
Nama
: Rara
Prasasti
Anggraini Pitri
Nim
:
2120112248
Kelas
: 1 A
Mapel
:
Pengatar Ilmu
Farmasi
PROFESI APOTEKER
Menurut Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan,
Apoteker merupakan tenaga kesehatan selain Dokter, Dokter Gigi,
Perawat dan Bidan. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 51
tahun 2009, Apoteker adalah pelaku utama pelayanan kefarmasian
yang memiliki kewenangan untuk melakukan praktik kefarmasian.
Praktik kefarmasian tersebut meliputi pengendalian mutu sediaan
farmasi, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat,
pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta
pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Berdasarkan
hal tersebut terlihat jelas bahwa kompetensi yang dimiliki Apoteker
berbeda dengan kompetensi yang dimiliki oleh Dokter dan Dokter
Gigi sebagai tenaga medis, Perawat dan Bidan.
Kompetensi tersebut diperoleh melalui pendidikan profesi
apoteker. Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) merupakan
jenjang pendidikan profesi untuk memperoleh keahlian dengan
sebutan Apoteker/Farmasis.
Pengertian apoteker
Apoteker adalah pelaku
utama pelayanan
kefarmasian yang
memiliki kewenangan
untuk melakukan
praktik kefarmasian.
Program pendidikan seorang apoteker
Program Pendidikan Profesi Apoteker merupakan
program pendidikan profesi sebagai kelanjutan
studi dari Program Sarjana (S1) Farmasi
Tempat bekerja apoteker
peluang lapangan kerja,
baik di sektor pemerintah
maupun swasta, baik
dalam bidang pelayanan,
industri, distribusi,
pendidikan, penelitian dan
bidang lainnya yang
berkaitan dengan bidang
ilmu kefarmasian
Apoteker, tak sekadar menunggu Profesi Apoteker juga merupakan profesi dengan
dasar filosofi “asuhan kefarmasian” atau pharmaceutical care. Asuhan kefarmasian
adalah proses kolaborasi antara apoteker dan tenaga kesehatan lain dengan pasien
atau masyarakat untuk mencapai tujuan penggunaan sediaan farmasi secara optimal,
dengan menghormati hak-hak azasi pasien/masyarakat, menjaga kerahasiaan,
melaksanakan kode etik, dan menghargai kemampuan tenaga kesehatan yang terlibat
Program Pendidikan Profesi
Apoteker merupakan program
pendidikan lanjut bagi para
sarjana farmasi yang telah
menyelesaikan jenjang akademik
sebagai upaya meningkatkan
kualitas pendidikan di bidang
kefarmasian dan
mempersiapkan mahasiswa
untuk memiliki pekerjaan
dengan persyaratan keahlian
khusus. Mahasiswa yang telah
menyelesaikan P3A akan
mendapatkan gelar “Apoteker
Tak hanya di Jepang,da Megara lain
nya umumnya masyarakat Indonesia
juga mengidentikkan tenaga kesehatan
dengan sosok dokter atau perawat,
dua profesi yang dianggap sebagai
garda terdepan dalam pelayanan
kesehatan. Padahal, dengan
kompetensinya di bidang penyediaan
farmasi (obat, bahan obat, dan obat
tradisional), profesi apoteker juga tak
kalah penting dalam meningkatkan
derajat kesehatan masyarakat dan
menyelamatkan nyawa pasien.
Baik pada masa normal maupun wabah, apoteker memberikan
pelayanan kefarmasian yang tak tergantikan. Ketika rumah sakit
dan puskesmas menutup layanan sementara akibat tenaga
kesehatan yang terdampak COVID-19, apotek tetap memenuhi
kebutuhan masyarakat terhadap obat dan alat kesehatan.
Untuk menjadi apoteker, seseorang
harus lulus sarjana (S1) program farmasi
(per Oktober 2019 ada 264 program
studi S1 Farmasi di Indonesia), ditambah
dua semester pendidikan profesi
apoteker dan mengucapkan sumpah
profesi sebagai apoteker
Apoteker merupakan sebutan bagi profesi farmasi di
Indonesia. Di negara-negara berbahasa
Inggris disebut pharmacist, sementara di Belanda, Jerman,
dan Belgia dinamakan apotheker
Saat ini, ada sekitar
80.000 apoteker di
Indonesia yang bekerja
dalam berbagai bidang
pekerjaan kefarmasian
meliputi produksi,
distribusi, dan
pelayanan obat dan
obat tradisional.
Di industri farmasi, apoteker
umumnya bekerja dalam
pengendalian mutu, pemastian mutu,
dan produksi obat. Peran apoteker
juga sangat dibutuhkan
dalam penelitian dan pengembangan
(R&D), seiring dengan ditemukannya
obat-obatan baru bagi berbagai
penyakit.
Obat-obatan yang diproduksi oleh
industri farmasi Indonesia maupun
obat impor didistribusikan oleh
distributor atau Pedagang Besar
Farmasi (PBF). Di Indonesia ada sekitar
2.000 PBF per Februari 2020. Setiap
PBF setidaknya memiliki satu apoteker
sebagai penanggung jawab.
Pendistribusian obat harus dilakukan
sesuai dengan cara distribusi obat
yang baik (CDOB) agar produk sampai
dalam kondisi yang baik, aman dan
khasiatnya terjaga.
Di apotek, puskesmas, dan rumah sakit, apoteker tidak hanya
melayani resep dan menyerahkan obat. Apoteker juga melakukan
penelusuran riwayat penggunaan obat, evaluasi penggunaan obat,
pemantauan terapi obat, pelayanan informasi obat, dan konseling
Dalam memberikan
pelayanan, apoteker
kerap berkolaborasi
dengan tenaga kesehatan
lain seperti dokter,
perawat, atau ahli gizi
agar pengobatan yang
diberikan aman dan
efektif bagi pasien
Selain memberikan pelayanan
langsung kepada pasien,
apoteker juga berperan
dalam pengelolaan obat dan
alat kesehatan. Tanpa ada
apoteker yang bergerak di
bidang pengelolaan, pelayanan
kesehatan akan terkena
imbasnya karena kekurangan
stok obat, atau stok obat
menumpuk sehingga
kedaluwarsa.
Di Kementerian Kesehatan, apoteker terlibat
dalam menyusun regulasi farmasi, mensupervisi
perusahaan farmasi dan apotek, dan mengendalikan
ketersediaan obat-obatan bagi masyarakat.
Di Badan Pengawas Obat dan Makanan
(BPOM), apoteker berperan dalam
mengevaluasi obat, obat tradisional,
suplemen kesehatan, kosmetik, dan
pangan. Apoteker juga mengawasi obat
yang beredar di pasar melalui audit rutin,
pengujian sampel, dan monitoring efek
samping obat dan obat tradisional.
Apoteker juga berperan dalam mengawasi
penggunaan narkotika dan psikotropika.
Apoteker juga berperan di BPJS Kesehatan, industri kosmetik, lembaga
penelitian, universitas, hingga sebagai entrepreneur apotek. Ada banyak
pekerjaan yang bisa dimasuki oleh apoteker. Peran apoteker di berbagai
sektor ini saling berhubungan dalam mewujudkan ketersediaan sediaan
farmasi dan pelayanan kefarmasian berkualitas bagi masyarakat.
1 de 20

Recomendados

Makalah tugas dan fungsi apoteker por
Makalah tugas dan fungsi apotekerMakalah tugas dan fungsi apoteker
Makalah tugas dan fungsi apotekerAkira Sama
22.3K vistas37 diapositivas
Bahan penulisan pkl smk por
Bahan penulisan pkl smkBahan penulisan pkl smk
Bahan penulisan pkl smkapotek agam farma
758 vistas25 diapositivas
Pedoman pelayanan kefarmasian di bwi por
Pedoman pelayanan kefarmasian di bwiPedoman pelayanan kefarmasian di bwi
Pedoman pelayanan kefarmasian di bwiLiaManggraSari
3.9K vistas57 diapositivas
asuhan kefarmasian.pptx por
asuhan kefarmasian.pptxasuhan kefarmasian.pptx
asuhan kefarmasian.pptxFitriAyuWahyuni1
5 vistas33 diapositivas
Fungsi dan tugas apoteker sesuai dengan kompetensi apoteker di por
Fungsi dan tugas apoteker sesuai dengan kompetensi apoteker diFungsi dan tugas apoteker sesuai dengan kompetensi apoteker di
Fungsi dan tugas apoteker sesuai dengan kompetensi apoteker diRahmad Sutrisna
6.2K vistas3 diapositivas
BAB III.docx por
BAB III.docxBAB III.docx
BAB III.docxMayaDamayanti28
6 vistas28 diapositivas

Más contenido relacionado

Similar a 2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx

Chapter ii por
Chapter iiChapter ii
Chapter iiRini Daud Supu
686 vistas14 diapositivas
0127 standar yanfar puskesmas por
0127  standar yanfar puskesmas0127  standar yanfar puskesmas
0127 standar yanfar puskesmasssuserb44787
106 vistas27 diapositivas
(II) - Pengertian dan lingkup ilmu kefarmasian.ppt por
(II) - Pengertian dan lingkup ilmu kefarmasian.ppt(II) - Pengertian dan lingkup ilmu kefarmasian.ppt
(II) - Pengertian dan lingkup ilmu kefarmasian.pptMarethaDwi
85 vistas41 diapositivas
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 2020 por
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto 2020Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto 2020
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 2020dinasintia
311 vistas19 diapositivas
164798186 makalah-bidang-pemerintahan por
164798186 makalah-bidang-pemerintahan164798186 makalah-bidang-pemerintahan
164798186 makalah-bidang-pemerintahanNana Akana
4.1K vistas10 diapositivas
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC por
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBCPharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBCSainal Edi Kamal
5.9K vistas110 diapositivas

Similar a 2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx(20)

0127 standar yanfar puskesmas por ssuserb44787
0127  standar yanfar puskesmas0127  standar yanfar puskesmas
0127 standar yanfar puskesmas
ssuserb44787106 vistas
(II) - Pengertian dan lingkup ilmu kefarmasian.ppt por MarethaDwi
(II) - Pengertian dan lingkup ilmu kefarmasian.ppt(II) - Pengertian dan lingkup ilmu kefarmasian.ppt
(II) - Pengertian dan lingkup ilmu kefarmasian.ppt
MarethaDwi85 vistas
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 2020 por dinasintia
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto 2020Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto 2020
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 2020
dinasintia311 vistas
164798186 makalah-bidang-pemerintahan por Nana Akana
164798186 makalah-bidang-pemerintahan164798186 makalah-bidang-pemerintahan
164798186 makalah-bidang-pemerintahan
Nana Akana4.1K vistas
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC por Sainal Edi Kamal
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBCPharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC
Pharmaceutical Care Untuk Penyakit TBC
Sainal Edi Kamal5.9K vistas
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521 por BidangTFBBPKCiloto
Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521Pelayanan kefarmasian di pkm   ciloto  050521
Pelayanan kefarmasian di pkm ciloto 050521
BidangTFBBPKCiloto1.7K vistas
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf por LindaIndriani6
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
01 - Peran Apoteker dalam Praktek Kefarmasian.pdf
LindaIndriani61 vista
Peran Apoteker AoC Program Kesehatan por Sugiyantiyanti2
Peran Apoteker AoC Program KesehatanPeran Apoteker AoC Program Kesehatan
Peran Apoteker AoC Program Kesehatan
Sugiyantiyanti2358 vistas
Bersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptx por Nevada3
Bersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptxBersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptx
Bersama Apoteker Kenali Dagusibu dan Pelayanan Kefarmasian.pptx
Nevada3220 vistas
Presentasi PBL PKL apotek 8 por ALLKuliah
Presentasi PBL PKL apotek 8Presentasi PBL PKL apotek 8
Presentasi PBL PKL apotek 8
ALLKuliah55 vistas
ppt_Laporan PBL_Seven.pptx por ALLKuliah
ppt_Laporan PBL_Seven.pptxppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ppt_Laporan PBL_Seven.pptx
ALLKuliah4 vistas
project pembuatan apotek.docx por MPandjieM
project pembuatan apotek.docxproject pembuatan apotek.docx
project pembuatan apotek.docx
MPandjieM19 vistas

Más de meta emilia surya dharma

Mutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptx por
Mutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptxMutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptx
Mutiara annisa rasyid_300 tugas pengantar ilmu farmasi.pptxmeta emilia surya dharma
17 vistas25 diapositivas
Anisa Ulhusna Putri_2120112274_Pif.pptx por
Anisa Ulhusna Putri_2120112274_Pif.pptxAnisa Ulhusna Putri_2120112274_Pif.pptx
Anisa Ulhusna Putri_2120112274_Pif.pptxmeta emilia surya dharma
11 vistas20 diapositivas
PENGGOLONGAN OBAT.pptx por
PENGGOLONGAN OBAT.pptxPENGGOLONGAN OBAT.pptx
PENGGOLONGAN OBAT.pptxmeta emilia surya dharma
63 vistas20 diapositivas
1604060 Wahyu Lestari (PIF PBF)(1).pptx por
1604060 Wahyu Lestari (PIF PBF)(1).pptx1604060 Wahyu Lestari (PIF PBF)(1).pptx
1604060 Wahyu Lestari (PIF PBF)(1).pptxmeta emilia surya dharma
59 vistas10 diapositivas
1604046-TIKA APRIYANI-PBF(1).pptx por
1604046-TIKA APRIYANI-PBF(1).pptx1604046-TIKA APRIYANI-PBF(1).pptx
1604046-TIKA APRIYANI-PBF(1).pptxmeta emilia surya dharma
45 vistas15 diapositivas
1604046-TIKA APRIYANI-PBF.pptx por
1604046-TIKA APRIYANI-PBF.pptx1604046-TIKA APRIYANI-PBF.pptx
1604046-TIKA APRIYANI-PBF.pptxmeta emilia surya dharma
40 vistas15 diapositivas

Más de meta emilia surya dharma(14)

2120112248_Rara prasasti Anggraini pitri.pptx

  • 1. PROFESI APOTEKER Nama : Rara Prasasti Anggraini Pitri Nim : 2120112248 Kelas : 1 A Mapel : Pengatar Ilmu Farmasi
  • 2. PROFESI APOTEKER Menurut Undang-Undang No. 36 tahun 2009 tentang Kesehatan, Apoteker merupakan tenaga kesehatan selain Dokter, Dokter Gigi, Perawat dan Bidan. Sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 2009, Apoteker adalah pelaku utama pelayanan kefarmasian yang memiliki kewenangan untuk melakukan praktik kefarmasian. Praktik kefarmasian tersebut meliputi pengendalian mutu sediaan farmasi, pengadaan, penyimpanan dan pendistribusian obat, pelayanan obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat serta pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional. Berdasarkan hal tersebut terlihat jelas bahwa kompetensi yang dimiliki Apoteker berbeda dengan kompetensi yang dimiliki oleh Dokter dan Dokter Gigi sebagai tenaga medis, Perawat dan Bidan. Kompetensi tersebut diperoleh melalui pendidikan profesi apoteker. Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) merupakan jenjang pendidikan profesi untuk memperoleh keahlian dengan sebutan Apoteker/Farmasis.
  • 3. Pengertian apoteker Apoteker adalah pelaku utama pelayanan kefarmasian yang memiliki kewenangan untuk melakukan praktik kefarmasian.
  • 4. Program pendidikan seorang apoteker Program Pendidikan Profesi Apoteker merupakan program pendidikan profesi sebagai kelanjutan studi dari Program Sarjana (S1) Farmasi
  • 5. Tempat bekerja apoteker peluang lapangan kerja, baik di sektor pemerintah maupun swasta, baik dalam bidang pelayanan, industri, distribusi, pendidikan, penelitian dan bidang lainnya yang berkaitan dengan bidang ilmu kefarmasian
  • 6. Apoteker, tak sekadar menunggu Profesi Apoteker juga merupakan profesi dengan dasar filosofi “asuhan kefarmasian” atau pharmaceutical care. Asuhan kefarmasian adalah proses kolaborasi antara apoteker dan tenaga kesehatan lain dengan pasien atau masyarakat untuk mencapai tujuan penggunaan sediaan farmasi secara optimal, dengan menghormati hak-hak azasi pasien/masyarakat, menjaga kerahasiaan, melaksanakan kode etik, dan menghargai kemampuan tenaga kesehatan yang terlibat
  • 7. Program Pendidikan Profesi Apoteker merupakan program pendidikan lanjut bagi para sarjana farmasi yang telah menyelesaikan jenjang akademik sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan di bidang kefarmasian dan mempersiapkan mahasiswa untuk memiliki pekerjaan dengan persyaratan keahlian khusus. Mahasiswa yang telah menyelesaikan P3A akan mendapatkan gelar “Apoteker
  • 8. Tak hanya di Jepang,da Megara lain nya umumnya masyarakat Indonesia juga mengidentikkan tenaga kesehatan dengan sosok dokter atau perawat, dua profesi yang dianggap sebagai garda terdepan dalam pelayanan kesehatan. Padahal, dengan kompetensinya di bidang penyediaan farmasi (obat, bahan obat, dan obat tradisional), profesi apoteker juga tak kalah penting dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat dan menyelamatkan nyawa pasien.
  • 9. Baik pada masa normal maupun wabah, apoteker memberikan pelayanan kefarmasian yang tak tergantikan. Ketika rumah sakit dan puskesmas menutup layanan sementara akibat tenaga kesehatan yang terdampak COVID-19, apotek tetap memenuhi kebutuhan masyarakat terhadap obat dan alat kesehatan.
  • 10. Untuk menjadi apoteker, seseorang harus lulus sarjana (S1) program farmasi (per Oktober 2019 ada 264 program studi S1 Farmasi di Indonesia), ditambah dua semester pendidikan profesi apoteker dan mengucapkan sumpah profesi sebagai apoteker
  • 11. Apoteker merupakan sebutan bagi profesi farmasi di Indonesia. Di negara-negara berbahasa Inggris disebut pharmacist, sementara di Belanda, Jerman, dan Belgia dinamakan apotheker
  • 12. Saat ini, ada sekitar 80.000 apoteker di Indonesia yang bekerja dalam berbagai bidang pekerjaan kefarmasian meliputi produksi, distribusi, dan pelayanan obat dan obat tradisional.
  • 13. Di industri farmasi, apoteker umumnya bekerja dalam pengendalian mutu, pemastian mutu, dan produksi obat. Peran apoteker juga sangat dibutuhkan dalam penelitian dan pengembangan (R&D), seiring dengan ditemukannya obat-obatan baru bagi berbagai penyakit.
  • 14. Obat-obatan yang diproduksi oleh industri farmasi Indonesia maupun obat impor didistribusikan oleh distributor atau Pedagang Besar Farmasi (PBF). Di Indonesia ada sekitar 2.000 PBF per Februari 2020. Setiap PBF setidaknya memiliki satu apoteker sebagai penanggung jawab. Pendistribusian obat harus dilakukan sesuai dengan cara distribusi obat yang baik (CDOB) agar produk sampai dalam kondisi yang baik, aman dan khasiatnya terjaga.
  • 15. Di apotek, puskesmas, dan rumah sakit, apoteker tidak hanya melayani resep dan menyerahkan obat. Apoteker juga melakukan penelusuran riwayat penggunaan obat, evaluasi penggunaan obat, pemantauan terapi obat, pelayanan informasi obat, dan konseling
  • 16. Dalam memberikan pelayanan, apoteker kerap berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain seperti dokter, perawat, atau ahli gizi agar pengobatan yang diberikan aman dan efektif bagi pasien
  • 17. Selain memberikan pelayanan langsung kepada pasien, apoteker juga berperan dalam pengelolaan obat dan alat kesehatan. Tanpa ada apoteker yang bergerak di bidang pengelolaan, pelayanan kesehatan akan terkena imbasnya karena kekurangan stok obat, atau stok obat menumpuk sehingga kedaluwarsa.
  • 18. Di Kementerian Kesehatan, apoteker terlibat dalam menyusun regulasi farmasi, mensupervisi perusahaan farmasi dan apotek, dan mengendalikan ketersediaan obat-obatan bagi masyarakat.
  • 19. Di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), apoteker berperan dalam mengevaluasi obat, obat tradisional, suplemen kesehatan, kosmetik, dan pangan. Apoteker juga mengawasi obat yang beredar di pasar melalui audit rutin, pengujian sampel, dan monitoring efek samping obat dan obat tradisional. Apoteker juga berperan dalam mengawasi penggunaan narkotika dan psikotropika.
  • 20. Apoteker juga berperan di BPJS Kesehatan, industri kosmetik, lembaga penelitian, universitas, hingga sebagai entrepreneur apotek. Ada banyak pekerjaan yang bisa dimasuki oleh apoteker. Peran apoteker di berbagai sektor ini saling berhubungan dalam mewujudkan ketersediaan sediaan farmasi dan pelayanan kefarmasian berkualitas bagi masyarakat.