Dokumen tersebut membahas penanganan sampah rumah tangga meliputi 5 tahapan yaitu pemilahan, pengumpulan, pengangkutan, pengolahan, dan pemrosesan akhir sampah. Ditekankan pentingnya pemilahan sampah sesuai jenisnya di tempat-tempat seperti TPS dan TPS 3R sebelum ditangani lebih lanjut.
Instalasi Pengolahan Lumpur TInja (IPLT) - Tahap Pra Konstruksi (Persiapan)
Penanganan Sampah
1. Penanganan Sampah
Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan
dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga
dan Sejenis Sampah Rumah Tangga
(Permen PU No. 03/PRT/M/2013)
Modul A-3
4. Nawasis.Com
Pemilahan
Pemilahan dilakukan melalui kegiatan
pengelompokan sampah.
Pengelompokkan jenis sampah yang terdiri atas:
Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun serta limbah bahan berbahaya dan beracun;
Sampah yang mudah terurai;
Sampah yang dapat digunakan kembali;
Sampah yang dapat didaur ulang; dan
Sampah lainnya.
5. Nawasis.Com
Pemilahan berdasarkan Jenis Sampah
1. Sampah yang mengandung bahan berbahaya
dan beracun serta limbah bahan berbahaya dan
beracun antara lain :
kemasan obat serangga,
kemasan oli,
kemasan obat- obatan, obat-obatan kadaluarsa,
peralatan listrik, dan peralatan elektronik rumah
tangga.
2. Sampah yang mudah terurai antara lain sampah
yang berasal dari :
Tumbuhan, hewan, dan/atau bagian-bagiannya yang
dapat terurai oleh makhluk hidup lainnya dan/atau
Mikroorganisme seperti sampah makanan dan serasah.
6. Nawasis.Com
Pemilahan berdasarkan Jenis Sampah
3. Sampah yang dapat digunakan kembali
merupakan sampah yang dapat dimanfaatkan
kembali tanpa melalui proses pengolahan
antara lain
Kertas kardus,
Botol minuman, dan kaleng.
4. Sampah yang dapat didaur ulang merupakan
sampah yang dapat dimanfaatkan kembali
setelah melalui proses pengolahan antara lain
Sisa kain, plastik,
Kertas, dan kaca.
5. Sampah lainnya merupakan residu.
7. Nawasis.Com
Pelaku Pemilahan Sampah
Setiap orang pada sumbernya;
Pengelola kawasan permukiman, kawasan
komersial, kawasan industri, kawasan khusus,
fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas
lainnya
Pemerintah kabupaten/kota
8. Nawasis.Com
Pelaku Pemilahan Sampah dan Sarana
Pelaku Pemilahan Sampah dan sarana pemilahan
dan pewadahan yang harus disediakan:
Pengelola kawasan permukiman, kawasan
komersial, kawasan industri, kawasan khusus,
fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas
lainnya dalam melakukan pemilahan sampah
wajib menyediakan sarana pemilahan dan
pewadahan sampah skala kawasan.
Pemerintah kabupaten/kota menyediakan
sarana pemilahan dan pewadahan sampah skala
kabupaten/kota.
9. Nawasis.Com
Persyaratan Sarana Pemilahan dan Pewadahan
Persyaratan didasarkan pada:
volume sampah;
jenis sampah;
penempatan;
jadwal pengumpulan; dan
jenis sarana pengumpulan dan pengangkutan.
Sarana pemilahan dan pewadahan harus:
diberi label atau tanda;
dibedakan bahan, bentuk dan/atau warna wadah; dan
menggunakan wadah yang tertutup.
12. Nawasis.Com
Pengumpulan Sampah
Pengumpulan sampah tidak boleh dicampur
kembali setelah dilakukan pemilahan dan
pewadahan.
Pengumpulan sampah meliputi pola:
individual langsung;
individual tidak langsung;
komunal langsung;
komunal tidak langsung; dan
penyapuan jalan.
13. Nawasis.Com
Pengumpulan Sampah
Pengumpulan atas jenis sampah terpilah:
Pengaturan jadwal pengumpulan sesuai dengan
jenis sampah terpilah dan sumber sampah; dan
Penyediaan sarana pengumpul sampah terpilah.
14. Nawasis.Com
Jenis Sarana Pengumpulan Sampah
Jenis sarana pengumpulan sampah dapat berupa:
a. Motor sampah;
b. Gerobak sampah; dan/atau
c. Sepeda sampah.
15. Nawasis.Com
Pelaku Pengumpulan Sampah
Pengumpulan sampah dilakukan oleh:
Pengelola kawasan permukiman, kawasan
komersial, kawasan industri, kawasan khusus,
fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas
lainnya; dan
Pemerintah kabupaten/kota.
16. Nawasis.Com
Pelaku Pengumpulan Sampah dan Sarana
Pengelola kawasan permukiman, kawasan
komersial, kawasan industri, kawasan khusus,
fasilitas umum, fasilitas sosial, dan fasilitas
lainnya dalam melakukan pengumpulan sampah
wajib menyediakan:
TPS;
TPS 3R; dan/atau
Alat pengumpul untuk sampah terpilah.
Pemerintah kabupaten/kota menyediakan:
TPS dan/atau
TPS 3R pada wilayah permukiman.
17. Nawasis.Com
Kriteria Teknis TPS
Luas TPS sampai dengan 200 m2;
Tersedia sarana untuk mengelompokkan sampah
menjadi paling sedikit 5 (lima) jenis sampah;
Jenis pembangunan penampung sampah
sementara bukan merupakan wadah permanen;
Luas lokasi dan kapasitas sesuai kebutuhan;
Lokasinya mudah diakses;
Tidak mencemari lingkungan;
Penempatan tidak mengganggu estetika dan lalu
lintas; dan
Memiliki jadwal pengumpulan dan
pengangkutan.
20. Nawasis.Com
Pengangkutan Limbah B3
Dalam hal terdapat sampah yang mengandung
bahan berbahaya dan beracun serta limbah
bahan berbahaya dan beracun, pengangkutan
sampah yang mengandung bahan berbahaya dan
beracun serta limbah bahan berbahaya dan
beracun mengikuti ketentuan peraturan
perundang-undangan.
21. Nawasis.Com
Ketentuan Pengangkutan Sampah
Memaksimalkan kapasitas kendaraan angkut
yang digunakan;
Rute pengangkutan sependek mungkin dan
dengan hambatan sekecil mungkin;
Frekuensi pengangkutan dari TPS dan/atau TPS
3R ke TPA atau TPST dilakukan sesuai dengan
jumlah sampah yang ada; dan
Ritasi dilakukan dengan mempertimbangkan
efisiensi dan efektifitas pengangkutan.
23. Nawasis.Com
Pola Pengangkutan Sampah
Pola pengangkutan sampah terdiri atas:
Pengangkutan sampah dengan sistem
pengumpulan langsung dari sumber menuju TPA
dengan syarat sumber sampah lebih besar dari
300 liter/unit serta topografi daerah pelayanan
yang tidak memungkinkan penggunaan gerobak;
dan
Pengumpulan sampah melalui sistem
pemindahan di TPS dan/atau TPS 3R.
25. Nawasis.Com
Pemilihan Sarana Pengangkutan Sampah
Pemilihan sarana pengangkutan sampah harus
mempertimbangkan:
Umur teknis peralatan;
Kondisi jalan daerah operasi;
Jarak tempuh;
Karakteristik sampah; dan
Daya dukung fasilitas pemeliharaan.
26. Nawasis.Com
Rute Pengangkutan Sampah
Rute pengangkutan sampah harus memperhatikan:
Peraturan lalu lintas;
Kondisi lalu lintas;
Pekerja, ukuran dan tipe alat angkut;
Timbulan sampah yang diangkut; dan
Pola pengangkutan.
27. Nawasis.Com
Pelaku Pengangkutan Sampah
Pengangkutan dilakukan oleh pemerintah
kabupaten/kota.
Pemerintah kabupaten/kota dalam melakukan
pengangkutan sampah :
Menyediakan alat angkut sampah termasuk untuk
sampah terpilah yang tidak mencemari lingkungan;
dan
Melakukan pengangkutan sampah dari TPS dan/atau
TPS 3R ke TPA atau TPST.
28. Nawasis.Com
Pelaku Pengangkutan Sampah & SPA
Dalam pengangkutan sampah, pemerintah
kabupaten/kota dapat menyediakan stasiun
peralihan antara (SPA).
Dalam hal dua atau lebih kabupaten/kota
melakukan pengolahan sampah bersama dan
memerlukan pengangkutan sampah lintas
kabupaten/kota, pemerintah kabupaten/kota
dapat mengusulkan kepada pemerintah provinsi
untuk menyediakan stasiun peralihan antara dan
alat angkutnya.
32. Nawasis.Com
Teknologi Pengolahan Sampah (1/2)
1. Teknologi pengolahan secara fisik berupa
pengurangan ukuran sampah, pemadatan,
pemisahan secara magnetis, masa-jenis, dan
optik;
2. Teknologi pengolahan secara kimia berupa
pembubuhan bahan kimia atau bahan lain agar
memudahkan proses pengolahan selanjutnya;
3. Teknologi pengolahan secara biologi berupa
pengolahan secara aerobik dan/atau secara
anaerobik seperti proses pengomposan
dan/atau biogasifikasi;
33. Nawasis.Com
Teknologi Pengolahan Sampah (2/2)
4. Teknologi pengolahan secara termal berupa
insinerasi, pirolisis dan/atau gasifikasi; dan
5. Pengolahan sampah dapat pula dilakukan
dengan menggunakan teknologi lain sehingga
dihasilkan bahan bakar yaitu Refused Derifed
Fuel (RDF);
34. Nawasis.Com
Pelaku Pengolahan Sampah
Pengolahan sampah dilakukan oleh:
Setiap orang pada sumbernya;
Pengelola kawasan permukiman, kawasan
komersial, kawasan industri, kawasan khusus,
fasilitas umum, fasilitas sosial dan fasilitas
lainnya; dan
Pemerintah kabupaten/kota.
35. Nawasis.Com
Pelaku Pengolahan Sampah dan Fasilitasnya
Fasilitas pengolahan sampah yang wajib disediakan:
Pengelola kawasan permukiman, kawasan
komersial, kawasan industri, kawasan khusus,
fasilitas umum, dan fasilitas lainnya, wajib
menyediakan fasilitas pengolahan skala kawasan
yang berupa TPS 3R.
Pemerintah kabupaten/kota menyediakan
fasilitas pengolahan sampah di lokasi:
TPS 3R;
SPA;
TPA; dan/atau
TPST.
36. Nawasis.Com
Persyaratan Teknis TPS 3R
Persyaratan TPS 3R (1/2):
1. Luas TPS 3R, lebih besar dari 200 m2;
2. Tersedia sarana untuk mengelompokkan
sampah menjadi paling sedikit 5 (lima) jenis
sampah;
3. TPS 3R dilengkapi dengan ruang pemilahan,
pengomposan sampah organik, dan/atau unit
penghasil gas bio, gudang, zona penyangga, dan
tidak mengganggu estetika serta lalu lintas.
4. Jenis pembangunan penampung sisa
pengolahan sampah di TPS 3R bukan
merupakan wadah permanen;
37. Nawasis.Com
Persyaratan Teknis TPS 3R
Persyaratan TPS 3R (2/2)+:
5. Penempatan lokasi TPS 3R sedekat mungkin
dengan daerah pelayanan dalam radius tidak
lebih dari 1 km;
6. Luas lokasi dan kapasitas sesuai kebutuhan; g.
lokasinya mudah diakses;
7. Tidak mencemari lingkungan; dan
8. Memiliki jadwal pengumpulan dan
pengangkutan.
38. Nawasis.Com
TPS 3R Berbasis Masyarakat
TPS 3R termasuk skala lingkungan hunian
dilaksanakan dengan metode berbasis
masyarakat.
Keberadaan TPS 3R dapat diintegrasikan dengan
sistem pengelolaan sampah berbasis masyarakat
seperti bank sampah.
40. Nawasis.Com
SPA Skala Kota
SPA skala kota harus memenuhi persyaratan teknis:
Luas SPA lebih besar dari 20.000 m2;
Produksi timbulan sampah lebih besar dari 500
ton/hari
Penempatan lokasi SPA dapat di dalam kota;
Fasilitas SPA skala kota dilengkapi dengan ramp,
sarana pemadatan, sarana alat angkut khusus,
dan penampungan lindi;
Pengolahan lindi dapat dilakukan di SPA atau
TPA; dan
Lokasi penempatan SPA ke permukiman terdekat
paling sedikit 1 km.
41. Nawasis.Com
SPA Skala Lingkungan Hunian
SPA skala lingkungan hunian harus memenuhi
persyaratan teknis seperti:
Luas SPA paling sedikit 600 m2;
Produksi timbulan sampah 20 – 30 ton/hari;
Lokasi penempatan di titik pusat area lingkungan
hunian;
Fasilitas SPA skala kota dilengkapi dengan ramp
dan sarana pemadatan dan penampungan lindi;
dan
Pengolahan lindi dapat dilakukan di SPA atau
TPA
42. Nawasis.Com
Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST)
Persyaratan teknis TPST :
Luas TPST, lebih besar dari 20.000 m2;
Penempatan lokasi TPST dapat di dalam kota dan
atau di TPA;
Jarak TPST ke permukiman terdekat paling
sedikit 500 m;
Pengolahan sampah di TPST dapat menggunakan
teknologi yang tepat
Fasilitas TPST dilengkapi dengan ruang pemilah,
instalasi pengolahan sampah, pengendalian
pencemaran lingkungan, penanganan residu, dan
fasilitas penunjang serta zona penyangga.
44. Nawasis.Com
Pemrosesan Akhir Sampah
Pemrosesan akhir sampah dilakukan dengan
menggunakan metode:
Metode lahan urug terkendali;
Metode lahan urug saniter; dan/atau
Teknologi ramah lingkungan.
46. Nawasis.Com
Pemrosesan Akhir Sampah di TPA
Pemrosesan akhir sampah di TPA harus
memperhatikan (1/2):
1. Sampah yang boleh masuk ke TPA adalah
sampah rumah tangga, sampah sejenis sampah
rumah tangga, dan residu;
2. Limbah yang dilarang diurug di TPA meliputi:
Limbah cair yang berasal dari kegiatan rumah tangga;
Limbah yang berkatagori bahan berbahaya dan
beracun sesuai peraturan perundang-undangan; dan
Limbah medis dari pelayanan kesehatan.
3. Residu tidak berkategori bahan berbahaya dan
beracun atau mengandung limbah bahan
berbahaya dan beracun;
47. Nawasis.Com
Pemrosesan Akhir Sampah di TPA
Pemrosesan akhir sampah di TPA harus
memperhatikan (2/2):
4. Dalam hal terdapat sampah yang berkategori
bahan berbahaya dan beracun atau
mengandung limbah bahan berbahaya dan
beracun di TPA harus disimpan di tempat
penyimpanan sementara sesuai dengan
ketentuan peraturan perundangan mengenai
pengelolaan limbah bahan berbahaya dan
beracun; dan
5. Dilarang melakukan kegiatan peternakan di
TPA.
48. Nawasis.Com
Persyaratan TPA
Persyaratan TPA meliputi penyediaan dan
pengoperasian, harus memperhatikan :
Pemilihan lokasi,
Kondisi fisik,
Kemudahan operasi,
Aspek lingkungan, dan
Sosial.
49. Nawasis.Com
Pemilihan Lokasi TPA
Kriteria pemilihan lokasi TPA (1/3):
Geologi :
tidak berada di daerah sesar atau patahan yang masih
aktif,
tidak berada di zona bahaya geologi misalnya daerah
gunung berapi,
tidak berada di daerah karst,
tidak berada di daerah berlahan gambut, dan
dianjurkan berada di daerah lapisan tanah kedap air
atau lempung;
50. Nawasis.Com
Pemilihan Lokasi TPA
Kriteria pemilihan lokasi TPA (2/3):
Hidrogeologi:
Kondisi muka air tanah yang tidak kurang dari tiga
meter,
kondisi kelulusan tanah tidak lebih besar dari 10-6
cm/detik, dan
jarak terhadap sumber air minum lebih besar dari 100
m (seratus meter) di hilir aliran.
Kemiringan Zona
Berada pada kemiringan kurang dari 20% (dua puluh
perseratus).
51. Nawasis.Com
Pemilihan Lokasi TPA
Kriteria pemilihan lokasi TPA (3/3):
Jarak dari lapangan terbang
Berjarak lebih dari 3000 m (tiga ribu meter) untuk
lapangan terbang yang didarati pesawat turbo jet dan
Berjarak lebih dari 1500 m (seribu lima ratus meter)
untuk lapangan terbang yang didarati pesawat jenis lain;
Jarak dari permukiman,
Lebih dari 1 km (satu kilometer) dengan
mempertimbangkan pencemaran lindi, kebauan,
penyebaran vektor penyakit, dan aspek sosial;
Tidak berada di kawasan lindung/cagar alam;
Bukan merupakan daerah banjir periode ulang 25
(dua puluh lima) tahun.
52. Nawasis.Com
Penempatan TPA pada Lokasi Lahan Gambut
Dalam hal penempatan TPA pada lokasi lahan
gambut tidak dapat dihindari,
TPA direkayasa secara teknologi sehingga berada
di atas lapisan kedap air dengan menggunakan
Lapisan kedap alamiah dan/atau lapisan kedap
artifisial seperti geosintetis dan/atau bahan lain yang
memenuhi persyaratan hidrogeologi serta
Pondasi dan lantai kerja TPA diperkuat dengan
konstruksi perbaikan tanah bawah.
53. Nawasis.Com
TPA Lama yang Sudah Beroperasi
Lokasi TPA lama yang sudah beroperasi dan tidak
memenuhi persyaratan, TPA tersebut harus
dioperasikan dengan metode lahan urug
terkendali atau lahan urug saniter meliputi:
melakukan penutupan timbunan sampah dengan
tanah penutup secara periodik;
mengolah lindi yang dihasilkan sehingga efluen yang
keluar sesuai baku mutu;
mengelola gas bio yang dihasilkan sesuai persyaratan
teknis yang berlaku; dan
membangun area tanaman penyangga di sekeliling
lokasi TPA tersebut.
54. Nawasis.Com
Luas Lahan, Kapasitas dan Umur TPA
Penentuan luas lahan dan kapasitas TPA harus
mempertimbangkan
timbulan sampah,
tingkat pelayanan, dan
kegiatan yang akan dilakukan di dalam TPA.
Umur teknis TPA paling sedikit 10 (sepuluh)
tahun.
55. Nawasis.Com
Prasarana dan Sarana TPA
Prasarana dan sarana TPA meliputi:
Fasilitas dasar;
Fasilitas perlindungan lingkungan;
Fasilitas operasional; dan
Fasilitas penunjang.
56. Nawasis.Com
Prasarana dan Sarana TPA
Fasilitas dasar TPA meliputi:
Jalan masuk;
Jalan operasional;
Listrik atau genset;
Drainase;
Air bersih;
Pagar; dan
Kantor.
57. Nawasis.Com
Prasarana dan Sarana TPA
Fasilitas perlindungan lingkungan TPA meliputi:
Lapisan kedap air;
Saluran pengumpul lindi;
Instalasi pengolahan lindi;
Zona penyangga;
Sumur uji atau pantau; dan
Penanganan gas.
59. Nawasis.Com
Prasarana dan Sarana TPA
Fasilitas penunjang TPA meliputi:
Bengkel;
Garasi;
Tempat pencucian alat angkut dan alat berat;
Alat pertolongan pertama pada kecelakaan;
Jembatan timbang;
Laboratorium; dan
Tempat parkir.
60. Nawasis.Com
Prasarana dan Sarana TPA
Fasilitas pelengkap TPA meliputi:
Fasilitas pendauran ulang,
Fasilitas pengomposan, dan
Fasilitas gas bio.
61. Nawasis.Com
Kewajiban Pemerintah Kabupaten/Kota
Dalam melakukan pemrosesan akhir sampah
pemerintah kabupaten/kota wajib menyediakan
dan mengoperasikan TPA.
Dalam hal kondisi khusus atau terdapat
kerjasama penanganan sampah lintas
kabupaten/kota pemerintah provinsi dapat
menyediakan dan mengoperasikan TPA.
62. Nawasis.Com
Kewajiban Pemerintah Kabupaten/Kota
Dalam menyediakan TPA pemerintah kabupaten/
kota: wajib:
Melakukan pemilihan lokasi sesuai dengan
rencana tata ruang wilayah provinsi dan/atau
kabupaten/kota;
Mengacu pada SNI tentang Tata Cara Pemilihan
Lokasi TPA Sampah;
Menyusun analisis biaya dan teknologi; dan
Menyusun rancangan teknis.
63. Nawasis.Com
Daftar Modul
Modul A: PENGANTAR
A-1 : Definisi dan Istilah
A-2 : Perencanaan Umum
A-3 : Penanganan Sampah
A-4 : Fasilitas Pengolahan dan Pemrosesan Akhir Sampah
A-5 : Penutupan dan Rehabilitasi TPA
A-6 : Peran Masyarakat dan Swasta
A-7 : Pembinaan dan Pengawasan
A-8 : Kompetensi, dan Penelitian & Pengembangan
Modul B : PERENCANAAN UMUM
Modul C : PENGUMPULAN SAMPAH, TPS & TPS-3R
Modul D : PENGOPERASIAN, PENUTUPAN, REHAB TPA
Modul E : PENGOLAHAN & PEMROSESAN AKHIR SAMPAH
Modul F : INDEKS RESIKO PENUTUPAN DAN REHAB TPA
64. Nawasis.Com
Sumber :
Permen PU No. 03/PRT/M/2013)
Penyelenggaraan Prasarana dan Sarana Persampahan
dalam Penanganan Sampah Rumah Tangga dan Sejenis
Sampah Rumah Tangga