SlideShare a Scribd company logo
1 of 18
PARADOX PEREKONOMIAN GLOBAL,
EKONOMI ISLAM & PERSPEKTIF
PEREKONOMIAN NASIONAL
Oleh :
Didin S. Damanhuri*
*)antara lain Guru Besar Ilmu Ekonomi Politik, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB, dan
beberapa PT lain (UI, Unpad), salah seorang Pendiri INDEF (Istitute for development Economics and
Finance), Jakarta, Ketua L-KEN (Lingkar Kajian Ekonomi Nusantara), Pengamat Ekonomi, Staf Ahli
LEMHANNAS (Lembaga Ketahanan Nasional) RI, dll.
PARADOX EKONOMI GLOBAL
ModelJepang
Model Negara
Konsensus
(MNK)
Model
Negara
Sejahtera
(MNS)
Model
Sosialisme
Pasar
(MSP)
Laissez- faire ala USA :
(Model Neo-Liberalisme)
Mekanisme Pasar yang melayani “
Wants”= bias terhadap pemilik modal)
Koreksi Sosialisme Demokrat:
Kontrol terhadap wants karena peran
negara yang melakukan “kebijakan
pemihakan” dan Perlindungan
terhadap kaum “dhuafa”
Model Komunisme (Sistem
ekonomi komando) bangkrut karena
inefisiensi negara sebagai pelaku
tunggal yang sentralistik
Negara Sedang berkembang (NSB) (pasca kolonialisme).
Termasuk : negara2 Islam & Mayoritas berpenduduk Muslim masih
dalam kondisi Ketertinggalan
Double Standard ( Exploitasi terhad
ap NSB:
- Low Equibilirium ekonomi
- Oligarkhi (Politik )
• Pengaruh partai komunis belum punah
• Secara model, China dianggap lebih unggul
• Kesenjangan menjadi makin tajam yang
sebelumnya relatif merata
• Negara sebagai Regulator sosial
yang efesien
• Swasta sebagai agen
pertumbuhan yang perform karena
mekanisme pasar yang fair &
efesien
• Sistem politik “check&balance”
dan peran serikat buruh yang
determinan
• Sistem Jaminan Sosial, pajak
progesif.
• Negara & Swasta kerjasama
• Ada peran agama sebagai nilai kultural untuk
manajemen makro/mikro
• Consensus scenario in democratization process
S
E
K
U
L
A
R
I
S
M
E
USA
Third way (post
materialist):
• Kemakmuran Tinggi
• Kemerataan terbaik
• Tetap dengan
sekuralisme meski
wacana agama
tengah mengemuka
• Islam riil –Tauhid ?
Forth way: belajar dari NIM,
keuangan syariah, spiritualisasi
dunia, nilai-nilai lokal
NEGARA MAJU
-Timpang
-Menciptakan
Ketimpangan
Global
DC:
G to G
Multilateral
MNC
FDI
PI (Portofolio Investment)
• Demokrasi
• HAM
• Sustainble Dev.Paradigma Ekonomi Hegemonik
(laissez-faire):
Neo-Klasik; Keynesian;
Neo-Liberal
Revolusi IPTEK
Gel. I: Pertanian (SDA)
Gel.II : Industri (Market)
Gel.III: Informasi (Pasar Finansial)
Gel.IV: Eko.Digital
SEKULARISME
Konglomerasi + Marginalisasi Ekonomi Rakyat di DC
SDM : Labour surplus
Eksploitasi SDM (buruh murah )
Eksploitasi SDA (Hutan,dll)
ISI
SDA:
Darat:
Hutan
Laut:
Net
Transfer
Hegemoni Ekonomi & Politik Global di bawah AS
Net
Transfer
IPE
Reformasi:
UDC
?
Hayatan Thayyibah
(kehidupan yang Baik)
• Good Governance (public, Corporate
Society): Good life (high quality of life)
Kholifatul fil Ard:
• Solidaritas Universal
• Pengelolaan SDM/SDA yang amanah (good management)
• Kreatif, inovatif & Inventif
• Kesederhanaan
• Kreatif-Inovatif (ijtihad)
Adalah (struktur yang adil)
• Anti Eksploitasi (sinergi)
• Anti Penindasan
(Solidaritas, keadlian)
• Anti Hegemoni (demokratis)
Tauhid (individu & sosial)
• Peningkatan iman (S+EQ)
• Peningkatan quality of life
• Peningkatan akal (IQ)
• Sistem reproduksi (keturunanyang baik)
• Harta/Materi dengan basis “felt needs”
• Keadilan Ekonomi
(Mikro-Makro Ekonomi sebagai basis “Felt-Needs”
• Keuangan syariah yang progesif
(Dekonstruksi bubble economy, erzatz/crony capitalism)
• Extended Family
sebagai basis pengembangan model negara kesejahteraan
yang mementingkan peran nilai & materi secara seimbang
• State
Dengan prinsip Tauhid, Adalah Kholifatul fil Ard.
FALAH
(Kesejahteraan Umum):
(Material,Spiritual) & (Kemakmuran,
Keadilan Sosial)Maqasyid As-Syariah :
• Tauhid
• Adalah
• Kholifatul fil Ard
EKONOMI ISLAM
(Forth Way)
Mencari Akar Penyebab
“Krisis Ekonomi Global”
“Krisis Keuangan Global”
menuju
“KRISIS KAPITALISME” ?
Ambisi pengusaan industri
Pangan dan Migas
Global
Paradigma Pembangunan
material berbasis Sempit
(berpusat di AS) :
Mengedalikan Bursa2 Saham, & Bank2
Besar Dunia, MNC serta Lembaga
Multirateral (WTO,IMF,WB).
Oligarki finansial global (juga menjadi
Oligopolis srt kartel Pangan & energi)
Krisis Pangan &
Energi
Krisis Perumahan AS
Krisis anggaran AS
Aneksaksi Afganistan,
Irak , dll
Akar Penyebab
Paradigma Baru
Pembangunan
Resource Based
Industrialization
( China, India, Thailand,
Malaysia). Indonesia?
Asian Way
• Agama menjadi landasan dalam proses
Pembangunan
• Full employment oriented
• Extented FamIly based
Social Security System
Welfare State Model ( Eropa)
• Social Security System
• Gerakan Koperasi
• Civil Society
• Serikat Buruh
Dari “ Branch Banking System”
Menuju prinsip Perbankan yang beorientasi pembangunan
sektor ril di unit ( cabang & daerah)
Paradigma Pembangunan
berpusat
kepada manusia
Perombakan Aksitektur
Keuangan Global
Paradigm
Shift
Manufactured based
Industry
( Jepang, korsel )
KONSEP EKONOMI DASAR
( Grand Theory )
•Efisiensi & Efektivitas
•Pareto Optimality
•Good Governance
Asumsi :
Pelaku Ekonomi
Homogen
PERTUMBUHAN DAN
PEMERATAN EKONOMI
KONSEP EKONOMI
DASAR
( Grand Theory )
Landasan
Teori
Asumsi Dasar Teori Tak
Terpenuhi :
Pelaku Ekonomi di Indonesia
Tak Homogen
KEBIJAKAN
PEMBANGUNAN
EKONOMI
ORDE BARU
PERTUMBUHAN EKONOMI
DINIKMATI SEGELINTIR ELIT
› Absen Terhadap Permberdayaan Langsung
Ekonomi Rakyat
›Globalisasi Bias Terhadap Kepentingan
Negara Maju
DAMPAK KEBIJAKAN EKONOMI ORDE BARU
(1970 – 1998)
Konsentrasi dan Konglomerasi
( Mengusai sekitar 76 % aset atau 62% omzet ekonomi nasional )
MARJINALISASI EKONOMI RAKYAT
(JAUH DARI : SILA KEADILAN SOSIAL ; ADALAH DAN ESENSI SURAT AL’MAUN)
1984 1999
Bocor 30%
idem
idem
SDA:
•Politik Perbesaran
•HPH
•Dst
•Sentralisme
•Partai Dominan
•Floating mass
ISI+IPEISI
Politik:
Ekonomi:
Era Orde Baru ( 1969 – 1999)
Bocor 50%
EKONOMI NASIONAL : Konstruksi Kebijakan
Pembangunan ORBA
Swasembada beras /
pangan nasional (1983)
Bagian dari Strategi
pemenuhan kebutuhan
pokok, untuk mencapai
stabilitas harga2,
stabilitas ekonomi &
stabilitas politik dalam
rangka mencapai
pertumbuhan ekonomi
yang tinggi lewat
Industrialisasi
manufaktur
Ditegakan dengan
sistem pemerintahan
yang otoriter (partai
dominan & oligarki
politik), dibiayai Utang
& petro $
Akhir 1980an: liberalisasi
perekonomian
(perbankan,pasar modal,
prdagangan, dst.) yang tdk
selektif (buka-bukaan)
Pergerakan Moneter jauh
lebih besar dari pergerakan
barang & jasa (Decoupling):
BUBBLE ECONOMY :
-Content impor industri
makin mendekati 100%
- Impor Barang & Jasa termasuk
bahan pangan kebutuhan pokok
(beras, kedelai, jagung, gula,
daging, dst.), buah2an, sayur2an
makin besar
SUMBER KRISIS
EKONOMI’98
Big Bang Politik:
• Sistem Multipartai
• Otonomi daerah
• Kebebasan Pers
Demokratisasi
( 1998 )
Penanganan Krisis lewat
LoI IMF (diteruskan
dengan White Paper = IMF)
Demoktratisasi Politik dengan Politisasi &
penggunaan Kebebasan yang Over Dosis
Pengelolaan konflik yang makin sulit, meski
terdapat pelbagai sukses ( aceh, maluku,
dll.) tapi muncul berbagai konflik baru
(pilkada, tanah, ruang usaha, dst.)
“Asingisasi” dalam penguasaan asset
publik dan ketergantungan impor dari
banyak barang kebutuhan pokok (kedelai,
jagung, gula, daging, garam, beras, gandum,
buah-buahan, sayur-sayuran, dst) &
Menyusutnya sumber dana Migas (net-
Importir)
SEMENTARA, PRODUKSI DALAM NEGERI :
Produktivitas Stagnan, Teknologi tertinggal, dan
makin lack of Vision terhadap kemandirian &
Kedaulatan (Financial, Teknologi, pangan,
Energi,dll) Pemerintah, khususnya dari otoritas
ekonomi & kondisi Ketimpangan yang makin buruk
(keadilan Sosial / “Adalah” msh jauh)
Kebijakan Pemerintah Era Reformasi : “Jebakan Masa lalu”
& Perkembangan menghadapi Globalisasi & Deglob..
• Tetap berkutat pada ukuran sukses yang mengacu semata kepada
Stabilitas ekonomi makro (pertumbuhan, inflasi, kurs rupiah, suku
bunga, dst.)
• Tak ada Blue Print Reformasi ekonomi menyeluruh atas dasar : (1)
Assesment kebutuhan nyata ( felt need ) rakyat dan keragaman
daerah ; (2) Market Intellegence dari perkembangan ekonomi
global.
• Tidak adanya Grand Design beserta road map-nya dalam
mewujudkan Kedaulatan, Kemandirian dan Keadilan Sosial
(“adalah”) sehingga sulit unggul dalam peta perekonomian dunia…
Ekonomi
Gelembung
(Bubble
Economy)
Tahun arus financial GDP(Sek Riil)
2000 10913991,75 1.290.684,31
2001 11741527,00 1.467.654,94
2002 13191950,00 1.821.834,12
2003 16313405,00 2.013.674,60
2004 18974211,00 2.273.141,48
2005 21247638,00 2.729.708,19
2006 27764036,00 3.338.015,70
2017 > Rp. 16 T l.k. Rp. 1,1 T
0,00
5000000,00
10000000,00
15000000,00
20000000,00
25000000,00
30000000,00
1 2 3 4 5 6 7
tahun
Series1
Series2
PERSPEKTIF PEREKONOMIAN NASIONAL:
(1) Pemikiran Ekonomi UUD ’45 / Pancasila
Pasal 27
Ayat 2 :
Tiap-tiap warganegara berhak akan pekerjaan dan penghidupan yang
layak bagi kemanusiaan.
Dalam banyak studi (a.l.Syahrir, 1986 ; Damanhuri, 1990, Mubyarto, 2001, Swasono, 2005, dll.) Pemikiran Ekonomi dalam pasal-pasal Ekonomi
UUD’45 (sebelum Amandemen), yakni yang termaktub dalam :
*** Prinsip-Prinsip ini sangat dekat
dengan gagasan “Negara Kesejahteraan”
(Welfare state) dimana peran negara yang
efisien & efektif seimbang dengan peran
pasar yang non-distortif. Dalam masa studi
tahun 30an bung Hatta di Belanda bersama
Belgia dan negara Skandinavia (Swedia,
Finlandia, Denmark dan Norwegia) dikenal
penganut faham “Negara Kesejahteraan”
yang paling konsisten (Damanhuri, 1990).
Namun karena Indonesia menolak prinsip
Sekularisme, maka modelnya lebih dalam
dekat dengan “Asian Ways”...
Pasal 33
Ayat 1 :
Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas
asas Kekeluargaan
Ayat 2 :
Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan
yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara
Ayat 3 :
Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya
dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebasar-besarnya
kemakmuran rakyat (bukan kemakmuran orang per orang).
Pasal 34Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara negara.
Pada masa 1950-59 (“demokrasi parlementer”), berdasar UUD’50, tapi prinsip-prinsip ekonomi Hatta dalam UUD’45 tetap berlaku.
Karena seringnya berganti pemerintahan serta terbatasnya anggaran, tak terlihat realisasi serius spt dituntut ps 27, 33 & 34. Masa itu
terdapat “politik benteng” yang memberikan lisensi kepada pengusaha pribumi untuk menjadi importir besar. Karena banyaknya
korupsi dan penyalahgunaan kebijakan (pengusaha “ali-baba”) secara umum dinilai kebijakan ekonomi “benteng” itupun tersebut
kurang berhasil.
Pada masa 1959-65 (“demokrasi terpimpin”), berdasar UUD’45, tapi prakteknya justru banyak penyimpangan: Soekarno diangkat
Presiden seumur hidup, tak ada program dan realisasi kebijakan ekonomi yang serius, Indonesia menurut Benyamin Higin menjadi
negara termiskin di dunia, keluar dari PBB, bergabung dengan negara komunis, dst yang berahir dengan pristiwa G-30-S/PKI.
Pada masa 1965-1988 (Orde Baru Soeharto), berdasar UUD’45, namun selama 32 tahun memerintah juga kurang mampu mengkongkritkan pelaksanaan
Ps.27, 33 dan 34 UUD’45. Memang terdapat GBHN, Repelita2, kemiskinan absolut dapat ditekan dari 56% (’70) menjadi 13% (1998), pengangguran terbuka
dibawah 5% (namun pangangguran keseluruhannya di atas 30%), pertumbuhan ekonomi rata-rata 7%, inflasi rata2 sekitar 9%, dst. Namun dengan ongkos
sosial yang sangat besar: Ketimpangan sangat buruk (200 konglomerat menguasai 76% PDB, PDBI-1996), 90% uang beredar di Jakarta. Luar Jawa, Pertanian
dalam arti luas serta UKM & pedesaan sangat termarginalisasi. SDA sangat rusak dan dkuasai oleh grup2 bisnis konglomerasi, utang luar negeri 150 milyar
US$ (ke 3 tertinggi di dunia) “bubble economy”, dst. Sehingga terjadi KRISMON (dus, juga gagal dalam pelaksanaan ps.27, 33 dan 34 UUD’45).
Pada masa pasca Orde Baru, terjadi amandemen UUD’45 yang bertendensi makin ke arah neoliberalisme dan makin jauh dari
prinsip-prinsip ekonomi bung Hatta/UUD’45 asli; Kemskinan 16-18%, pengangguran terbuka 9-11% (keseluruhan diatas 40%),
sektor riil tak bergerak, “asingisasi aset-aset negara, dst. (menganut minimum state)....
(2) Upaya Pelaksanaan prinsip-prinsip Ekonomi yang sesuai
dengan UUD’45 dari masa ke masa..
Terdapat 4 pasal ekonomi UUD’45 yang hampir semuanya masih jauh dari kemampuan pemerintah untuk
mengimplementasikannnya, bahkan terdapat UU-UU yang bertentangan dengannya: upaya membuat
“Undang-Undang Perekonomian” yang bisa menjadi payung UU Ekonomi lain sesuai dengan psl2 UUD’45
adalah mendesak dan amat strategis.
Dilakukan “kontrak politik” terhadap para Pemenang Pemilu (Presiden & Wakil Presiden, DPR, DPD, Pilkada dan DPRD baik tk I
maupun tk II) agar platformnya tidak boleh bertentangan dengan UUD’45. Kemudian platform tersebut diwajibkan untuk dijabarkan
ke dalam pelbagai regulasi dan kebijakan yang konsisten. Untuk itu pengawasan oleh lembaga legislatif maupun masyarakat termasuk
media massa hendaknya dijadikan gerakan nasional dan daerah dalam rangka mewujudkan dan melaksanakan secara kongkrit dan
efektif kandungan UUD’45 tersebut.
Pengembangan Ekonomi Islam yang Universal & progesif dimana Keuangan Syariah dan ZISWAF sebagai instrumen (bkn
tujuan) untuk mencapai Tujuan bagi seluruh Rakyat & kemanusiaan: Kesejahteraan & Keadilan Sosial/ FALLAH, Good
Governanve/HAYATAN THAYIBAH (bebas Korupsi), pengembangan SQ+EQ+IQ dengan Keturunan yang baik, Struktur yang adil,
Amanah, Solidaritas (Nasional & global), Sederhana (felt needs), masuk dalam “STRUKTUR PEREKONOMIAN NASIONAL”…
Terhadap UU ekonomi yang diperkirakan telah berjumlah lebih 200 yang bertentangan
dengan UUD’45, segera dilakukan upaya hukum dengan mengajukan “judicial riview” ke
MK
PROSPEK KE DEPAN, a.l. ;
TERIMA KASIH

More Related Content

What's hot

106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
Arief Wibowo
 
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Bagus Cahyo Jaya Pratama Pratama
 
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat SektorMakalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Dwi Andriyanto
 

What's hot (20)

Fungsi & peranan uang dalam perekonomian
Fungsi & peranan uang dalam perekonomianFungsi & peranan uang dalam perekonomian
Fungsi & peranan uang dalam perekonomian
 
Bab 2 teori ekonomi klasik dan keyness
Bab 2 teori ekonomi klasik dan keynessBab 2 teori ekonomi klasik dan keyness
Bab 2 teori ekonomi klasik dan keyness
 
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
106786342 bahan-makro-11-kebijakan-fiskal-moneter
 
Akuntansi
AkuntansiAkuntansi
Akuntansi
 
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islamPerbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
Perbedaan ekonomi kapitalisme, sosialisme dan islam
 
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
Teori ekonomi klasik vs teori ekonomi keynesian (1)
 
Perekonomian 2 sektor
Perekonomian 2 sektorPerekonomian 2 sektor
Perekonomian 2 sektor
 
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
Perubahan Struktur Ekonomi Indonesia (Perekonomian Indonesia BAB 4)
 
Perekonomian indonesia orde lama
Perekonomian indonesia orde lamaPerekonomian indonesia orde lama
Perekonomian indonesia orde lama
 
Kebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskalKebijakan moneter dan fiskal
Kebijakan moneter dan fiskal
 
Kebijakan fiskal presentasi
Kebijakan fiskal presentasiKebijakan fiskal presentasi
Kebijakan fiskal presentasi
 
Makalah pertumbuhan ekonomi
Makalah pertumbuhan ekonomiMakalah pertumbuhan ekonomi
Makalah pertumbuhan ekonomi
 
Keseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektorKeseimbangan 4 sektor
Keseimbangan 4 sektor
 
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan  investasiKebijakan fiskal. moneter dan  investasi
Kebijakan fiskal. moneter dan investasi
 
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomiMakalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
Makalah pengaruh globalisasi dalam bidang ekonomi
 
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat SektorMakalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
Makalah Pendapatan Nasional Keseimbangan Empat Sektor
 
PPT KEMISKINAN
PPT KEMISKINANPPT KEMISKINAN
PPT KEMISKINAN
 
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUILatihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
Latihan + jawaban mikro 1 (uts) - FEUI
 
Permintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaranPermintaan dan-penawaran
Permintaan dan-penawaran
 
Kebijakan moneter
Kebijakan moneterKebijakan moneter
Kebijakan moneter
 

Similar to Paradox Perekonomian Global, Ekonomi Islam & Perpsektif Perekenomian Nasional - Prof. Didin S. Damanhuri

Kuliah I Overview Ekonomi Indonesia.pptx
Kuliah I Overview Ekonomi Indonesia.pptxKuliah I Overview Ekonomi Indonesia.pptx
Kuliah I Overview Ekonomi Indonesia.pptx
Andhika182254
 
Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_31 okt 2020
Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_31 okt 2020Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_31 okt 2020
Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_31 okt 2020
Aminullah Assagaf
 

Similar to Paradox Perekonomian Global, Ekonomi Islam & Perpsektif Perekenomian Nasional - Prof. Didin S. Damanhuri (20)

Teori dan Konsep Pembangunan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan.pptxTeori dan Konsep Pembangunan.pptx
Teori dan Konsep Pembangunan.pptx
 
PPT-Ekonomi-PB2(4).pptx
PPT-Ekonomi-PB2(4).pptxPPT-Ekonomi-PB2(4).pptx
PPT-Ekonomi-PB2(4).pptx
 
PPT-Ekonomi-PB2(4).pptx
PPT-Ekonomi-PB2(4).pptxPPT-Ekonomi-PB2(4).pptx
PPT-Ekonomi-PB2(4).pptx
 
Pemikiran Ekonomi Politik, Ketdkadilan, Eko.Konstitusi .pptx
Pemikiran Ekonomi Politik, Ketdkadilan, Eko.Konstitusi .pptxPemikiran Ekonomi Politik, Ketdkadilan, Eko.Konstitusi .pptx
Pemikiran Ekonomi Politik, Ketdkadilan, Eko.Konstitusi .pptx
 
FILE_2.pdf
FILE_2.pdfFILE_2.pdf
FILE_2.pdf
 
Perekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaPerekonomian indonesia
Perekonomian indonesia
 
Krisis global
Krisis globalKrisis global
Krisis global
 
Pergeseran Paradigma Pembangunan
Pergeseran Paradigma PembangunanPergeseran Paradigma Pembangunan
Pergeseran Paradigma Pembangunan
 
Pergeseran Paradigma Pembangunan
Pergeseran Paradigma PembangunanPergeseran Paradigma Pembangunan
Pergeseran Paradigma Pembangunan
 
Kritik Terhadap Developmentaslisme (2).pptx
Kritik Terhadap Developmentaslisme (2).pptxKritik Terhadap Developmentaslisme (2).pptx
Kritik Terhadap Developmentaslisme (2).pptx
 
CTU555 : SEJARAH MALAYSIA
CTU555 : SEJARAH MALAYSIACTU555 : SEJARAH MALAYSIA
CTU555 : SEJARAH MALAYSIA
 
Presentation1.pptx gambaran umum perekon omian indonesia
Presentation1.pptx gambaran umum perekon omian indonesiaPresentation1.pptx gambaran umum perekon omian indonesia
Presentation1.pptx gambaran umum perekon omian indonesia
 
Kuliah I Overview Ekonomi Indonesia.pptx
Kuliah I Overview Ekonomi Indonesia.pptxKuliah I Overview Ekonomi Indonesia.pptx
Kuliah I Overview Ekonomi Indonesia.pptx
 
Perekonomian indonesia
Perekonomian indonesiaPerekonomian indonesia
Perekonomian indonesia
 
Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_31 okt 2020
Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_31 okt 2020Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_31 okt 2020
Aminullah assagaf em12 overview_microeconomics_31 okt 2020
 
PERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNANPERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
PERKEMBANGAN STRATEGI PERENCANAAN PEMBANGUNAN
 
Ekbang PLPG 2012.pdf
Ekbang PLPG 2012.pdfEkbang PLPG 2012.pdf
Ekbang PLPG 2012.pdf
 
(4)pertumbuhan ekonomi
(4)pertumbuhan ekonomi(4)pertumbuhan ekonomi
(4)pertumbuhan ekonomi
 
Perubahan paradigma ekonomi
Perubahan paradigma ekonomiPerubahan paradigma ekonomi
Perubahan paradigma ekonomi
 
Ekonomi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Ekonomi pertumbuhan dan pembangunan ekonomiEkonomi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
Ekonomi pertumbuhan dan pembangunan ekonomi
 

More from Muhammad Sirod

Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu bara
Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu baraCoalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu bara
Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu bara
Muhammad Sirod
 
Mapping dan database startup indonesia 2018
Mapping dan database startup indonesia 2018Mapping dan database startup indonesia 2018
Mapping dan database startup indonesia 2018
Muhammad Sirod
 

More from Muhammad Sirod (20)

Strategi bisnis di tengah pandemi
Strategi bisnis di tengah pandemiStrategi bisnis di tengah pandemi
Strategi bisnis di tengah pandemi
 
Rise of Women in Leadership - Suryani Motik
Rise of Women in Leadership - Suryani MotikRise of Women in Leadership - Suryani Motik
Rise of Women in Leadership - Suryani Motik
 
Memahami Peristiwa Isra’ & Mi’raj Berdasarkan Konsep Fisika Mengenai Ruang-Wa...
Memahami Peristiwa Isra’ & Mi’raj Berdasarkan Konsep Fisika Mengenai Ruang-Wa...Memahami Peristiwa Isra’ & Mi’raj Berdasarkan Konsep Fisika Mengenai Ruang-Wa...
Memahami Peristiwa Isra’ & Mi’raj Berdasarkan Konsep Fisika Mengenai Ruang-Wa...
 
Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu bara
Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu baraCoalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu bara
Coalruption: Elite Politik dalam Pusaran Bisnis Batu bara
 
Mapping dan database startup indonesia 2018
Mapping dan database startup indonesia 2018Mapping dan database startup indonesia 2018
Mapping dan database startup indonesia 2018
 
Said Didu - BUMN Sebagai Benteng Pertahanan Ekonomi Nasional
Said Didu  - BUMN Sebagai Benteng Pertahanan Ekonomi NasionalSaid Didu  - BUMN Sebagai Benteng Pertahanan Ekonomi Nasional
Said Didu - BUMN Sebagai Benteng Pertahanan Ekonomi Nasional
 
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...
Economic Outlook: Indonesia in 2019 “Ekonomi Global, Konsumsi, Investasi dan ...
 
Faisal Basri, Economic Outlook 2018-2019: "Climbing Amid Global Turmoil"
Faisal Basri, Economic Outlook 2018-2019: "Climbing Amid Global Turmoil"Faisal Basri, Economic Outlook 2018-2019: "Climbing Amid Global Turmoil"
Faisal Basri, Economic Outlook 2018-2019: "Climbing Amid Global Turmoil"
 
Indonesia Mariculture Association - Wajan Sudja, Membangun KAIT Pedesaan untu...
Indonesia Mariculture Association - Wajan Sudja, Membangun KAIT Pedesaan untu...Indonesia Mariculture Association - Wajan Sudja, Membangun KAIT Pedesaan untu...
Indonesia Mariculture Association - Wajan Sudja, Membangun KAIT Pedesaan untu...
 
Problem sampah, bagaimana mengatasinya
Problem sampah, bagaimana mengatasinyaProblem sampah, bagaimana mengatasinya
Problem sampah, bagaimana mengatasinya
 
Design thinking for social worker
Design thinking for social worker Design thinking for social worker
Design thinking for social worker
 
Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018
Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018
Paparan Rektor IPB Dr. Arif Satria pada Dies Natalis IPB ke-55, 1 September 2018
 
PENATAAN RUANG JALAN Menuju Infrastruktur Yang Berkeadilan - Ir. Yusmada Fai...
PENATAAN RUANG JALAN Menuju Infrastruktur Yang Berkeadilan -  Ir. Yusmada Fai...PENATAAN RUANG JALAN Menuju Infrastruktur Yang Berkeadilan -  Ir. Yusmada Fai...
PENATAAN RUANG JALAN Menuju Infrastruktur Yang Berkeadilan - Ir. Yusmada Fai...
 
Menjalankan bisnis dengan mindset aktivis
Menjalankan bisnis dengan mindset aktivisMenjalankan bisnis dengan mindset aktivis
Menjalankan bisnis dengan mindset aktivis
 
Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...
Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...
Panglima TNI Gatot Nurmantyo: Situasi global dan kaitannya dengan hankam di I...
 
Sebuah perpekstif perubahan sistem untuk akses air minum dan air perpipaan in...
Sebuah perpekstif perubahan sistem untuk akses air minum dan air perpipaan in...Sebuah perpekstif perubahan sistem untuk akses air minum dan air perpipaan in...
Sebuah perpekstif perubahan sistem untuk akses air minum dan air perpipaan in...
 
Viral marketing di era digital
Viral marketing di era digitalViral marketing di era digital
Viral marketing di era digital
 
Motivation Quotes
Motivation QuotesMotivation Quotes
Motivation Quotes
 
Koptani ipb
Koptani ipbKoptani ipb
Koptani ipb
 
Commercial building drinking system
Commercial building drinking systemCommercial building drinking system
Commercial building drinking system
 

Recently uploaded

Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
jaanualu31
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Riyadh +966572737505 get cytotec
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
HALIABUTRA1
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
galuhmutiara
 

Recently uploaded (18)

Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh CityAbortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
Abortion Pills For Sale in Jeddah (+966543202731))Get Cytotec in Riyadh City
 
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.pptsejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
sejarah dan perkembangan akuntansi syariah.ppt
 
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.pptPresentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
Presentasi Pengertian instrumen pasar modal.ppt
 
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get CytotecAbortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
Abortion pills in Jeddah |+966572737505 | Get Cytotec
 
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotecAbortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
Abortion pills in Dammam (+966572737505) get cytotec
 
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanianpresentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
presentasi pertemuan 2 ekonomi pertanian
 
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.pptKarakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
Karakteristik dan Produk-produk bank syariah.ppt
 
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsungSaham dan hal-hal yang berhubungan langsung
Saham dan hal-hal yang berhubungan langsung
 
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE LEAST COST.pptx
 
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdfSlide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
Slide-AKT-102-PPT-Chapter-10-indo-version.pdf
 
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptxTEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
TEORI DUALITAS TENTANG (PRIM AL-DUAL).pptx
 
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
K5-Kebijakan Tarif & Non Tarif kelompok 5
 
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptxPEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
PEREKONIMIAN EMPAT SEKTOR (PEREKONOMIAN TERBUKA).pptx
 
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121kasus audit PT KAI 121212121212121212121
kasus audit PT KAI 121212121212121212121
 
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptxMODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
MODEL TRANSPORTASI METODE VOGEL APPROXIMATIONAM.pptx
 
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah okebsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
bsc ekonomi balance scorecard bahan tayang paparan presentasi sudah oke
 
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaanReview Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
Review Kinerja sumberdaya manusia pada perusahaan
 
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptxMETODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
METODE TRANSPORTASI NORTH WEST CORNERWC.pptx
 

Paradox Perekonomian Global, Ekonomi Islam & Perpsektif Perekenomian Nasional - Prof. Didin S. Damanhuri

  • 1. PARADOX PEREKONOMIAN GLOBAL, EKONOMI ISLAM & PERSPEKTIF PEREKONOMIAN NASIONAL Oleh : Didin S. Damanhuri* *)antara lain Guru Besar Ilmu Ekonomi Politik, Fakultas Ekonomi dan Manajemen (FEM) IPB, dan beberapa PT lain (UI, Unpad), salah seorang Pendiri INDEF (Istitute for development Economics and Finance), Jakarta, Ketua L-KEN (Lingkar Kajian Ekonomi Nusantara), Pengamat Ekonomi, Staf Ahli LEMHANNAS (Lembaga Ketahanan Nasional) RI, dll.
  • 2. PARADOX EKONOMI GLOBAL ModelJepang Model Negara Konsensus (MNK) Model Negara Sejahtera (MNS) Model Sosialisme Pasar (MSP) Laissez- faire ala USA : (Model Neo-Liberalisme) Mekanisme Pasar yang melayani “ Wants”= bias terhadap pemilik modal) Koreksi Sosialisme Demokrat: Kontrol terhadap wants karena peran negara yang melakukan “kebijakan pemihakan” dan Perlindungan terhadap kaum “dhuafa” Model Komunisme (Sistem ekonomi komando) bangkrut karena inefisiensi negara sebagai pelaku tunggal yang sentralistik Negara Sedang berkembang (NSB) (pasca kolonialisme). Termasuk : negara2 Islam & Mayoritas berpenduduk Muslim masih dalam kondisi Ketertinggalan Double Standard ( Exploitasi terhad ap NSB: - Low Equibilirium ekonomi - Oligarkhi (Politik ) • Pengaruh partai komunis belum punah • Secara model, China dianggap lebih unggul • Kesenjangan menjadi makin tajam yang sebelumnya relatif merata • Negara sebagai Regulator sosial yang efesien • Swasta sebagai agen pertumbuhan yang perform karena mekanisme pasar yang fair & efesien • Sistem politik “check&balance” dan peran serikat buruh yang determinan • Sistem Jaminan Sosial, pajak progesif. • Negara & Swasta kerjasama • Ada peran agama sebagai nilai kultural untuk manajemen makro/mikro • Consensus scenario in democratization process S E K U L A R I S M E USA Third way (post materialist): • Kemakmuran Tinggi • Kemerataan terbaik • Tetap dengan sekuralisme meski wacana agama tengah mengemuka • Islam riil –Tauhid ? Forth way: belajar dari NIM, keuangan syariah, spiritualisasi dunia, nilai-nilai lokal NEGARA MAJU -Timpang -Menciptakan Ketimpangan Global
  • 3. DC: G to G Multilateral MNC FDI PI (Portofolio Investment) • Demokrasi • HAM • Sustainble Dev.Paradigma Ekonomi Hegemonik (laissez-faire): Neo-Klasik; Keynesian; Neo-Liberal Revolusi IPTEK Gel. I: Pertanian (SDA) Gel.II : Industri (Market) Gel.III: Informasi (Pasar Finansial) Gel.IV: Eko.Digital SEKULARISME Konglomerasi + Marginalisasi Ekonomi Rakyat di DC SDM : Labour surplus Eksploitasi SDM (buruh murah ) Eksploitasi SDA (Hutan,dll) ISI SDA: Darat: Hutan Laut: Net Transfer Hegemoni Ekonomi & Politik Global di bawah AS Net Transfer IPE Reformasi: UDC ?
  • 4. Hayatan Thayyibah (kehidupan yang Baik) • Good Governance (public, Corporate Society): Good life (high quality of life) Kholifatul fil Ard: • Solidaritas Universal • Pengelolaan SDM/SDA yang amanah (good management) • Kreatif, inovatif & Inventif • Kesederhanaan • Kreatif-Inovatif (ijtihad) Adalah (struktur yang adil) • Anti Eksploitasi (sinergi) • Anti Penindasan (Solidaritas, keadlian) • Anti Hegemoni (demokratis) Tauhid (individu & sosial) • Peningkatan iman (S+EQ) • Peningkatan quality of life • Peningkatan akal (IQ) • Sistem reproduksi (keturunanyang baik) • Harta/Materi dengan basis “felt needs” • Keadilan Ekonomi (Mikro-Makro Ekonomi sebagai basis “Felt-Needs” • Keuangan syariah yang progesif (Dekonstruksi bubble economy, erzatz/crony capitalism) • Extended Family sebagai basis pengembangan model negara kesejahteraan yang mementingkan peran nilai & materi secara seimbang • State Dengan prinsip Tauhid, Adalah Kholifatul fil Ard. FALAH (Kesejahteraan Umum): (Material,Spiritual) & (Kemakmuran, Keadilan Sosial)Maqasyid As-Syariah : • Tauhid • Adalah • Kholifatul fil Ard EKONOMI ISLAM (Forth Way)
  • 5. Mencari Akar Penyebab “Krisis Ekonomi Global” “Krisis Keuangan Global” menuju “KRISIS KAPITALISME” ? Ambisi pengusaan industri Pangan dan Migas Global Paradigma Pembangunan material berbasis Sempit (berpusat di AS) : Mengedalikan Bursa2 Saham, & Bank2 Besar Dunia, MNC serta Lembaga Multirateral (WTO,IMF,WB). Oligarki finansial global (juga menjadi Oligopolis srt kartel Pangan & energi) Krisis Pangan & Energi Krisis Perumahan AS Krisis anggaran AS Aneksaksi Afganistan, Irak , dll Akar Penyebab
  • 6. Paradigma Baru Pembangunan Resource Based Industrialization ( China, India, Thailand, Malaysia). Indonesia? Asian Way • Agama menjadi landasan dalam proses Pembangunan • Full employment oriented • Extented FamIly based Social Security System Welfare State Model ( Eropa) • Social Security System • Gerakan Koperasi • Civil Society • Serikat Buruh Dari “ Branch Banking System” Menuju prinsip Perbankan yang beorientasi pembangunan sektor ril di unit ( cabang & daerah) Paradigma Pembangunan berpusat kepada manusia Perombakan Aksitektur Keuangan Global Paradigm Shift Manufactured based Industry ( Jepang, korsel )
  • 7. KONSEP EKONOMI DASAR ( Grand Theory ) •Efisiensi & Efektivitas •Pareto Optimality •Good Governance Asumsi : Pelaku Ekonomi Homogen PERTUMBUHAN DAN PEMERATAN EKONOMI
  • 8. KONSEP EKONOMI DASAR ( Grand Theory ) Landasan Teori Asumsi Dasar Teori Tak Terpenuhi : Pelaku Ekonomi di Indonesia Tak Homogen KEBIJAKAN PEMBANGUNAN EKONOMI ORDE BARU PERTUMBUHAN EKONOMI DINIKMATI SEGELINTIR ELIT › Absen Terhadap Permberdayaan Langsung Ekonomi Rakyat ›Globalisasi Bias Terhadap Kepentingan Negara Maju
  • 9. DAMPAK KEBIJAKAN EKONOMI ORDE BARU (1970 – 1998) Konsentrasi dan Konglomerasi ( Mengusai sekitar 76 % aset atau 62% omzet ekonomi nasional ) MARJINALISASI EKONOMI RAKYAT (JAUH DARI : SILA KEADILAN SOSIAL ; ADALAH DAN ESENSI SURAT AL’MAUN)
  • 10. 1984 1999 Bocor 30% idem idem SDA: •Politik Perbesaran •HPH •Dst •Sentralisme •Partai Dominan •Floating mass ISI+IPEISI Politik: Ekonomi: Era Orde Baru ( 1969 – 1999) Bocor 50%
  • 11. EKONOMI NASIONAL : Konstruksi Kebijakan Pembangunan ORBA Swasembada beras / pangan nasional (1983) Bagian dari Strategi pemenuhan kebutuhan pokok, untuk mencapai stabilitas harga2, stabilitas ekonomi & stabilitas politik dalam rangka mencapai pertumbuhan ekonomi yang tinggi lewat Industrialisasi manufaktur Ditegakan dengan sistem pemerintahan yang otoriter (partai dominan & oligarki politik), dibiayai Utang & petro $ Akhir 1980an: liberalisasi perekonomian (perbankan,pasar modal, prdagangan, dst.) yang tdk selektif (buka-bukaan) Pergerakan Moneter jauh lebih besar dari pergerakan barang & jasa (Decoupling): BUBBLE ECONOMY : -Content impor industri makin mendekati 100% - Impor Barang & Jasa termasuk bahan pangan kebutuhan pokok (beras, kedelai, jagung, gula, daging, dst.), buah2an, sayur2an makin besar SUMBER KRISIS EKONOMI’98 Big Bang Politik: • Sistem Multipartai • Otonomi daerah • Kebebasan Pers Demokratisasi ( 1998 ) Penanganan Krisis lewat LoI IMF (diteruskan dengan White Paper = IMF) Demoktratisasi Politik dengan Politisasi & penggunaan Kebebasan yang Over Dosis Pengelolaan konflik yang makin sulit, meski terdapat pelbagai sukses ( aceh, maluku, dll.) tapi muncul berbagai konflik baru (pilkada, tanah, ruang usaha, dst.) “Asingisasi” dalam penguasaan asset publik dan ketergantungan impor dari banyak barang kebutuhan pokok (kedelai, jagung, gula, daging, garam, beras, gandum, buah-buahan, sayur-sayuran, dst) & Menyusutnya sumber dana Migas (net- Importir) SEMENTARA, PRODUKSI DALAM NEGERI : Produktivitas Stagnan, Teknologi tertinggal, dan makin lack of Vision terhadap kemandirian & Kedaulatan (Financial, Teknologi, pangan, Energi,dll) Pemerintah, khususnya dari otoritas ekonomi & kondisi Ketimpangan yang makin buruk (keadilan Sosial / “Adalah” msh jauh)
  • 12. Kebijakan Pemerintah Era Reformasi : “Jebakan Masa lalu” & Perkembangan menghadapi Globalisasi & Deglob.. • Tetap berkutat pada ukuran sukses yang mengacu semata kepada Stabilitas ekonomi makro (pertumbuhan, inflasi, kurs rupiah, suku bunga, dst.) • Tak ada Blue Print Reformasi ekonomi menyeluruh atas dasar : (1) Assesment kebutuhan nyata ( felt need ) rakyat dan keragaman daerah ; (2) Market Intellegence dari perkembangan ekonomi global. • Tidak adanya Grand Design beserta road map-nya dalam mewujudkan Kedaulatan, Kemandirian dan Keadilan Sosial (“adalah”) sehingga sulit unggul dalam peta perekonomian dunia…
  • 13. Ekonomi Gelembung (Bubble Economy) Tahun arus financial GDP(Sek Riil) 2000 10913991,75 1.290.684,31 2001 11741527,00 1.467.654,94 2002 13191950,00 1.821.834,12 2003 16313405,00 2.013.674,60 2004 18974211,00 2.273.141,48 2005 21247638,00 2.729.708,19 2006 27764036,00 3.338.015,70 2017 > Rp. 16 T l.k. Rp. 1,1 T
  • 15. PERSPEKTIF PEREKONOMIAN NASIONAL: (1) Pemikiran Ekonomi UUD ’45 / Pancasila Pasal 27 Ayat 2 : Tiap-tiap warganegara berhak akan pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Dalam banyak studi (a.l.Syahrir, 1986 ; Damanhuri, 1990, Mubyarto, 2001, Swasono, 2005, dll.) Pemikiran Ekonomi dalam pasal-pasal Ekonomi UUD’45 (sebelum Amandemen), yakni yang termaktub dalam : *** Prinsip-Prinsip ini sangat dekat dengan gagasan “Negara Kesejahteraan” (Welfare state) dimana peran negara yang efisien & efektif seimbang dengan peran pasar yang non-distortif. Dalam masa studi tahun 30an bung Hatta di Belanda bersama Belgia dan negara Skandinavia (Swedia, Finlandia, Denmark dan Norwegia) dikenal penganut faham “Negara Kesejahteraan” yang paling konsisten (Damanhuri, 1990). Namun karena Indonesia menolak prinsip Sekularisme, maka modelnya lebih dalam dekat dengan “Asian Ways”... Pasal 33 Ayat 1 : Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas Kekeluargaan Ayat 2 : Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara Ayat 3 : Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebasar-besarnya kemakmuran rakyat (bukan kemakmuran orang per orang). Pasal 34Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara negara.
  • 16. Pada masa 1950-59 (“demokrasi parlementer”), berdasar UUD’50, tapi prinsip-prinsip ekonomi Hatta dalam UUD’45 tetap berlaku. Karena seringnya berganti pemerintahan serta terbatasnya anggaran, tak terlihat realisasi serius spt dituntut ps 27, 33 & 34. Masa itu terdapat “politik benteng” yang memberikan lisensi kepada pengusaha pribumi untuk menjadi importir besar. Karena banyaknya korupsi dan penyalahgunaan kebijakan (pengusaha “ali-baba”) secara umum dinilai kebijakan ekonomi “benteng” itupun tersebut kurang berhasil. Pada masa 1959-65 (“demokrasi terpimpin”), berdasar UUD’45, tapi prakteknya justru banyak penyimpangan: Soekarno diangkat Presiden seumur hidup, tak ada program dan realisasi kebijakan ekonomi yang serius, Indonesia menurut Benyamin Higin menjadi negara termiskin di dunia, keluar dari PBB, bergabung dengan negara komunis, dst yang berahir dengan pristiwa G-30-S/PKI. Pada masa 1965-1988 (Orde Baru Soeharto), berdasar UUD’45, namun selama 32 tahun memerintah juga kurang mampu mengkongkritkan pelaksanaan Ps.27, 33 dan 34 UUD’45. Memang terdapat GBHN, Repelita2, kemiskinan absolut dapat ditekan dari 56% (’70) menjadi 13% (1998), pengangguran terbuka dibawah 5% (namun pangangguran keseluruhannya di atas 30%), pertumbuhan ekonomi rata-rata 7%, inflasi rata2 sekitar 9%, dst. Namun dengan ongkos sosial yang sangat besar: Ketimpangan sangat buruk (200 konglomerat menguasai 76% PDB, PDBI-1996), 90% uang beredar di Jakarta. Luar Jawa, Pertanian dalam arti luas serta UKM & pedesaan sangat termarginalisasi. SDA sangat rusak dan dkuasai oleh grup2 bisnis konglomerasi, utang luar negeri 150 milyar US$ (ke 3 tertinggi di dunia) “bubble economy”, dst. Sehingga terjadi KRISMON (dus, juga gagal dalam pelaksanaan ps.27, 33 dan 34 UUD’45). Pada masa pasca Orde Baru, terjadi amandemen UUD’45 yang bertendensi makin ke arah neoliberalisme dan makin jauh dari prinsip-prinsip ekonomi bung Hatta/UUD’45 asli; Kemskinan 16-18%, pengangguran terbuka 9-11% (keseluruhan diatas 40%), sektor riil tak bergerak, “asingisasi aset-aset negara, dst. (menganut minimum state).... (2) Upaya Pelaksanaan prinsip-prinsip Ekonomi yang sesuai dengan UUD’45 dari masa ke masa..
  • 17. Terdapat 4 pasal ekonomi UUD’45 yang hampir semuanya masih jauh dari kemampuan pemerintah untuk mengimplementasikannnya, bahkan terdapat UU-UU yang bertentangan dengannya: upaya membuat “Undang-Undang Perekonomian” yang bisa menjadi payung UU Ekonomi lain sesuai dengan psl2 UUD’45 adalah mendesak dan amat strategis. Dilakukan “kontrak politik” terhadap para Pemenang Pemilu (Presiden & Wakil Presiden, DPR, DPD, Pilkada dan DPRD baik tk I maupun tk II) agar platformnya tidak boleh bertentangan dengan UUD’45. Kemudian platform tersebut diwajibkan untuk dijabarkan ke dalam pelbagai regulasi dan kebijakan yang konsisten. Untuk itu pengawasan oleh lembaga legislatif maupun masyarakat termasuk media massa hendaknya dijadikan gerakan nasional dan daerah dalam rangka mewujudkan dan melaksanakan secara kongkrit dan efektif kandungan UUD’45 tersebut. Pengembangan Ekonomi Islam yang Universal & progesif dimana Keuangan Syariah dan ZISWAF sebagai instrumen (bkn tujuan) untuk mencapai Tujuan bagi seluruh Rakyat & kemanusiaan: Kesejahteraan & Keadilan Sosial/ FALLAH, Good Governanve/HAYATAN THAYIBAH (bebas Korupsi), pengembangan SQ+EQ+IQ dengan Keturunan yang baik, Struktur yang adil, Amanah, Solidaritas (Nasional & global), Sederhana (felt needs), masuk dalam “STRUKTUR PEREKONOMIAN NASIONAL”… Terhadap UU ekonomi yang diperkirakan telah berjumlah lebih 200 yang bertentangan dengan UUD’45, segera dilakukan upaya hukum dengan mengajukan “judicial riview” ke MK PROSPEK KE DEPAN, a.l. ;