SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
Download to read offline
Annelida
Riqy, Mujahid, Fathan, Gagas, Palti
Apa itu
Annelida?
Annelida adalah filum luas yang
terdiri dari cacing
bersegmen, berasal dari kata
annulus yang berarti cincin dan
oidos yang berarti bentuk. Filum ini
ditemukan di sebagian besar
lingkungan basah, seperti air tawar
dan di laut.
Panjang anggotanya mulai dari 1mm
s.d. 3m
Annelida adalah hewan triploblastik
yang sudah mempunyai rongga sejati
sehingga disebut triploblastik selomata.
Annelida mempunyai bentuk tubuh simetri
bilateral, dengan tubuh beruas-ruas dan
dilapisi lapisan kutikula nonchitinous
serta dilengkapi pula oleh sejumlah setae.
Cacing ini terbagi sesuai dengan ruas-
ruas tubuhnya dan satu sama lain dibatasi
dengan sekat (septum).
Pembuluh darah, sistem saraf, dan sistem
ekskresi di setiap segmen saling
berhubungan melewati septa. Meskipun
demikian, antara ruas satu dan lainnya
tetap berhubungan sehingga terlihat
bentuk seperti cincin yang terkoordinasi.
Click to view
fullscreen
Annelida sudah mempunyai sistem
pencernaan sempurna yang terdiri atas
mulut, faring, kerongkongan (esophagus),
tembolok, ampela, usus halus, dan anus.
Sistem peredaran darahnya tertutup
karena telah memiliki pembuluh darah.
Darah Annelida juga telah mengandung
hemoglobin sehingga berwarna merah.
Untuk sistem saraf Annelida, terdiri
dari sepasang ganglion kepala dan saraf
tangga tali. Selain itu, Annelida juga
sudah mempunyai sistem ekskresi
berupa nefridium, dan sistem respirasi
berupa kulit atau insang.
Annelida dapat bereproduksi secara seksual
maupun aseksual. Annelida dapat mempunyai
jenis kelamin terpisah (diesis, gonochoris), dan dapat
pula bersifat hermafrodit. Reproduksi secara seksual
dengan pembuahan silang secara internal oleh
Annelida hermaprodit. Reproduksi secara aseksual oleh
annelida gonochoris (jenis kelamin terpisah) dilakukan
dengan cara pembelahan tubuh.
Reproduksi
Annelida
Reproduksi seksual dilakukan oleh Annelida
hermaprodit, tetapi untuk terjadinya pembuahan
tetap harus terjadi perkawinan antara dua individu.
Pada saat cacing kawin, terjadi pertukaran sperma.
Sperma tersebut, kemudian disimpan dalam
reseptakulum seminis. Jadi, sperma yang dipakai
untuk membuahi sel telur berasal dari cacing lain
yang disimpan dalam reseptakulum seminis. Klitelum
adalah alat yang digunakan untuk kopulasi.
Alat ini mempunyai kelenjar-kelenjar yang dapat
membentuk lapisan lendir yang kuat untuk
membentuk kokon. Telur dilepaskan ke dalam kokon,
dan akan dibuahi saat kokon meluncur ke depan
setelah perkawinan antara dua individu cacing
selesai. Setelah itu, kokon lepas dan berisi beberapa
butir telur yang telah dibuahi. Umumnya cacing ini
menghasilkan larva bersilia yang disebut trokofor
dan memiliki cairan semacam darah yang beredar
dalam sistem sirkulasi dengan sistem peredaran
tertutup.
Click to
view
fullscreen
Pengelompokan
Annelida
Pengelompokan Annelida dibagi menjadi 3 kelas
berdasarkan kondisi “Seta” -nya (rambut):
•Kelas Polychaeta
•Kelas Oligochaeta
•Kelas Hirudinea
Kelas Polychaeta
Polychaeta berasal dari bahasa Yunani,
poly (banyak) dan chaeta (seta atau rambut)
yang berarti cacing berambut
banyak. Kelompok cacing ini memiliki
warna yang beraneka ragam, mempunyai alat
sensoris pada ujung depan (kepala). Contoh
cacing ini adalah Eunice viridis (cacing
wawo, hidup di laut Maluku), Lysidice oele
(cacing palolo, hidup di Kepulauan Fiji),
keduanya dapat dimakan dan mengandung
protein yang tinggi. Contoh lain adalah Nereis
virens (kelabang laut) dan Arenicola sp.
Cacing ini tidak mempunyai
sadel (klitelum) seperti pada cacing
tanah . Polychaeta memiliki kelamin
terpisah (gonokoris) dan ada yang
hermaprodit. Perkembangbiakannya
dilakukan dengan cara seksual dan
aseksual. Pembuahannya dilakukan
di luar tubuh dan ada yang di
dalam tubuh. Telur yang telah
dibuahi tumbuh menjadi larva yang
disebut trakofor.
Sebagian besar, polychaeta
hidup secara bebas (free living),
tetapi juga ada yang bersifat
parasit pada hewan lain, misalnya
Polydora dari famili Spionidae.
Ciri tubuh
Polychaeta
• Tubuh memanjang dan
bersegmen
• Tiap segmen mempunyai
parapodia semacam kaki yang
bentuknya seperti dayung
• Tiap parapodia mempunyai
seta, kecuali segmen terakhir
• Warna tubuh menarik
• Respirasi dengan insang
• Di bagian anterior terdapat
kepala yang sempurna,
disebut prostomium. Pada
kepala terdapat mata,
antena, sepasang palpus
dan mulut di bagian ventral.
• Ruas yang mengandung mulut
disebut peristomium. Ruas
terakhir atau pigidium
mengandung anus.
• Habitat: bahari di lautan,
hidup dalam pasir atau
menggali batu-batuan di
daerah pasang surut air laut
Contoh
Polychaeta
Diuro Drillius ( x < 1mm ) Abilictis Abiuma ( x > 3m)
Kelas Oligochaeta
Olygochaeta berasal dari bahasa Yunani oligo
(sedikit) dan chaeta (seta atau rambut) yang
berarti cacing berambut sedikit. Tubuhnya
bersegmen, tidak mempunyai parapodia, dan
mempunyai beberapa seta pada setiap ruas.
Sebagian besar hidup di air tawar atau di darat
dan bersifat hermafrodit. Segmen-segmen tertentu
memiliki klitelum yang berfungsi untuk melindungi
telur-telur.
Oligochaeta hidup di tanah yang lembab atau di air
tawar. Pergerakannya dilakukan oleh kontraksi otot
yang dibantu oleh seta. Contoh yang paling mudah
ditemukan adalah cacing tanah (Lumbricus
terestris). Tubuh cacing tanah disusun oleh 15-200
segmen. setiap segmen terdapat seta kecuali
segmen pertama dan terakhir.
Pada segmen ke-32 sampai segmen ke-37
terdapat klitelum atau sadel yang mengan-
dung kelenjar sebagai alat kopulasi. Cacing
tanah bersifat hermafrodit tetapi tidak dapat
melakukan pembuahan sendiri. Dua cacing tanah
melakukan perkawinan silang dengan menempelkan
tubuh secara berlawanan. Alat kelamin jantan
mengeluarkan sperma dan diterima klitelum
pasangannya untuk membuahi sel telur. Sel telur yang
telah dibuahi ditampung di dalam kokon dan dilepaskan
dari tubuh cacing.
Klitelum
Alat eksresinya berupa sepasang nefridia yang
terdapat pada setiap segmen dan disebut metanefridia.
Pernapasan dilakukan secara difusi menggunakan
seluruh permukaan tubuh yang lembab. Sistem peredaran
darahnya tertutup dengan plasma darah yang
mengandung hemoglobin sehingga berwarna merah.
Sistem saraf berupa saraf tangga tali.
Makanannya berupa zat-zat organik, dicerna dengan
sistem pencernaan makanan yang lengkap yaitu
mempunyai mulut (di ujung anterior pada segmen
pertama), esofagus, tembolok, lambung, usus, dan anus (di
segmen terakhir). Cacing ini mempunyai daya regenerasi
yang tinggi dan membantu menghancurkan zat organik.
Contoh lain cacing Oligochaeta adalah Pheretima
posthurna (cacing tanah), Perichaeta (cacing hutan), dan
Tubifex (cacing air).
Kelas Hirudinea
Hirudinea meliputi berbagai jenis lintah
(hirudo = lintah) yang banyak terdapat di
air tawar, air laut, dan di darat. Tubuh
pipih dorsoventral dengan permukaan
yang ditutupi kutikula dan tidak me-
miliki parapodia atau seta. Hewan ini
memiliki alat pengisap pada bagian ujung anterior
dan posterior, pengisap di ujung posterior
ukurannya lebih besar.
Lintah merupakan hewan hermafrodit, lubang
kelamin jantan terletak di depan lubang kelamin
betina.
Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring,
tembolok, lambung, rektum, dan anus. Peredaran
darahnya tertutup dan bernapas melalui seluruh
permukaan kulit. Alat eksresi berupa nefridium yang
terdapat pada setiap segmen. Hewan ini mempunyai
kelenjar ludah yang menghasilkan zat hirudin,
mengandung bahan anti koagulasi yang dapat
mencegah penggumpalan darah. Contoh
Hirudo medicinalis (lintah) dan
Haemadipsa javanica (pacet).
Peran Annelida
• Cacing tanah banyak dibudidayakan untuk makanan
ikan dan ternak lainnya karena mengandung protein
dengan kadar tinggi.
• Cacing Tubifex yang hidup di air berlimbah organik,
sudah banyak dikembangkan dan dapat dikeringkan
untuk makanan ikan hias.
• cacing tanah dapat membantu menghancurkan
sampah karena pada ususnya terdapat enzim selulase
sehingga sampah dedaunan dapat dihancurkan. Cacing
tanah juga membantu proses aerasi pada tanah.
• Di pulau-pulau di daerah Pasifik, termasuk
Indonesia bagian Timur, jenis cacing Wawo dan
Palolo, bagian tubuhnya dapat dimakan. Pada
musim berkembang biak, cacing ini melepaskan
bagian tubuh yang menghasilkan gamet. Bagian
tubuh ini ramai-ramai dikumpulkan karena dapat
dimakan dan menurut mereka rasanya sangat
lezat.
Terima kasih
Kelompok Annelida

More Related Content

What's hot

Power point annelida
Power point annelidaPower point annelida
Power point annelida
Imawaty Yulia
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point Platyhelminthes
Imawaty Yulia
 
Kelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaKelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnatha
f' yagami
 
Sistem Ekskresi Pada Hewan
Sistem Ekskresi Pada HewanSistem Ekskresi Pada Hewan
Sistem Ekskresi Pada Hewan
Cynthia Caroline
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1
indri yetti
 
Power Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthesPower Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthes
Imawaty Yulia
 
Ppt biologi sistem ekskresi baru
Ppt biologi sistem ekskresi baruPpt biologi sistem ekskresi baru
Ppt biologi sistem ekskresi baru
Sarah Anggraheni
 

What's hot (20)

Sistem pencernaan pada reptil
Sistem pencernaan pada reptilSistem pencernaan pada reptil
Sistem pencernaan pada reptil
 
Power point annelida
Power point annelidaPower point annelida
Power point annelida
 
Bivalvia
BivalviaBivalvia
Bivalvia
 
Power Point Platyhelminthes
Power Point PlatyhelminthesPower Point Platyhelminthes
Power Point Platyhelminthes
 
Regenerasi sel
Regenerasi selRegenerasi sel
Regenerasi sel
 
Evolusi Tumbuhan
Evolusi TumbuhanEvolusi Tumbuhan
Evolusi Tumbuhan
 
Kelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaKelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnatha
 
Sistem Ekskresi Pada Hewan
Sistem Ekskresi Pada HewanSistem Ekskresi Pada Hewan
Sistem Ekskresi Pada Hewan
 
Reptil
ReptilReptil
Reptil
 
Filum Echinodermata
Filum EchinodermataFilum Echinodermata
Filum Echinodermata
 
PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1PPT SISTEM SARAF Presentation1
PPT SISTEM SARAF Presentation1
 
Power Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthesPower Point nemathelminthes
Power Point nemathelminthes
 
Ppt biologi sistem ekskresi baru
Ppt biologi sistem ekskresi baruPpt biologi sistem ekskresi baru
Ppt biologi sistem ekskresi baru
 
SISTEM ENDOKRIN PADA AVES
SISTEM ENDOKRIN PADA AVESSISTEM ENDOKRIN PADA AVES
SISTEM ENDOKRIN PADA AVES
 
Ppt avertebrata
Ppt avertebrataPpt avertebrata
Ppt avertebrata
 
Makalah budidaya ikan nila
Makalah budidaya ikan nilaMakalah budidaya ikan nila
Makalah budidaya ikan nila
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
Ppt molusca
Ppt molusca Ppt molusca
Ppt molusca
 
ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan ppt Sistem pencernaan
ppt Sistem pencernaan
 
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPTGymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
Gymnospermae (Tumbuhan berbiji terbuka) PPT
 

Similar to Annelida

Ringkasan invertebrata
Ringkasan invertebrataRingkasan invertebrata
Ringkasan invertebrata
megasudarso
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Annelida
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA AnnelidaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Annelida
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Annelida
Fauzan Ardana
 

Similar to Annelida (20)

Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
1.bahan ajar
1.bahan ajar1.bahan ajar
1.bahan ajar
 
Fhylum annelida
Fhylum annelidaFhylum annelida
Fhylum annelida
 
Xmia4 annelida
Xmia4 annelidaXmia4 annelida
Xmia4 annelida
 
filum Annelida
filum Annelidafilum Annelida
filum Annelida
 
Artikel annelida
Artikel annelidaArtikel annelida
Artikel annelida
 
Artikel annelida
Artikel annelidaArtikel annelida
Artikel annelida
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 raha
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 raha
 
Makalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 rahaMakalah filum sma negeri 1 raha
Makalah filum sma negeri 1 raha
 
Ringkasan invertebrata
Ringkasan invertebrataRingkasan invertebrata
Ringkasan invertebrata
 
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Annelida
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA AnnelidaBIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Annelida
BIOLOGI SMA KELAS 10 ANIMALIA Annelida
 
Annelida dan molusca
Annelida dan moluscaAnnelida dan molusca
Annelida dan molusca
 
Biologi annelida
Biologi annelidaBiologi annelida
Biologi annelida
 
Annelida
AnnelidaAnnelida
Annelida
 
Mollusca, echinodermata & artropoda
Mollusca, echinodermata & artropodaMollusca, echinodermata & artropoda
Mollusca, echinodermata & artropoda
 
echinodermata dan vertebrata.docx
echinodermata dan vertebrata.docxechinodermata dan vertebrata.docx
echinodermata dan vertebrata.docx
 
Tugas biologi(animalia) filum echinodermata
Tugas biologi(animalia) filum echinodermataTugas biologi(animalia) filum echinodermata
Tugas biologi(animalia) filum echinodermata
 
Filum annelida (bahan ajar 3)
Filum annelida (bahan ajar 3)Filum annelida (bahan ajar 3)
Filum annelida (bahan ajar 3)
 

More from Mujahid Abdurrahim (6)

Cara convert gambar mesin dari autodesk inventor 2018 ke microsoft visio 2010
Cara convert gambar mesin dari autodesk inventor 2018 ke microsoft visio 2010Cara convert gambar mesin dari autodesk inventor 2018 ke microsoft visio 2010
Cara convert gambar mesin dari autodesk inventor 2018 ke microsoft visio 2010
 
Remedial Ulangan Harian Geometri Matematika Peminatan
Remedial Ulangan Harian Geometri Matematika Peminatan Remedial Ulangan Harian Geometri Matematika Peminatan
Remedial Ulangan Harian Geometri Matematika Peminatan
 
Massa atom
Massa atomMassa atom
Massa atom
 
peran pelaku kegiatan ekonomi
peran pelaku kegiatan ekonomiperan pelaku kegiatan ekonomi
peran pelaku kegiatan ekonomi
 
Zaman Neolithikum
Zaman NeolithikumZaman Neolithikum
Zaman Neolithikum
 
Gaya antar molekul
Gaya antar molekulGaya antar molekul
Gaya antar molekul
 

Recently uploaded

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
DewiUmbar
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
furqanridha
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
DessyArliani
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
JarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
novibernadina
 

Recently uploaded (20)

KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docxKISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
KISI-KISI SOAL DAN KARTU SOAL BAHASA INGGRIS.docx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx.....................Swamedikasi 2-2.pptx
.....................Swamedikasi 2-2.pptx
 
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 20241. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
1. Kisi-kisi PAT IPA Kelas 7 Kurmer 2024
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptxBab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
Bab 4 Persatuan dan Kesatuan di Lingkup Wilayah Kabupaten dan Kota.pptx
 
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptxOPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
OPTIMALISASI KOMUNITAS BELAJAR DI SEKOLAH.pptx
 
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR SENI RUPA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
RENCANA + Link2 MATERI Training _"SISTEM MANAJEMEN MUTU (ISO 9001_2015)".
 
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
power point bahasa indonesia "Karya Ilmiah"
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsxvIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
vIDEO kelayakan berita untuk mahasiswa.ppsx
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru PenggerakSkenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
Skenario Lokakarya 2 Pendidikan Guru Penggerak
 
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan BerkelanjutanTopik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
Topik 4_Eksplorasi Konsep LK Kelompok_Pendidikan Berkelanjutan
 
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.pptPenyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
Penyuluhan DM Tipe II Kegiatan Prolanis.ppt
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 

Annelida

  • 2. Apa itu Annelida? Annelida adalah filum luas yang terdiri dari cacing bersegmen, berasal dari kata annulus yang berarti cincin dan oidos yang berarti bentuk. Filum ini ditemukan di sebagian besar lingkungan basah, seperti air tawar dan di laut. Panjang anggotanya mulai dari 1mm s.d. 3m
  • 3. Annelida adalah hewan triploblastik yang sudah mempunyai rongga sejati sehingga disebut triploblastik selomata. Annelida mempunyai bentuk tubuh simetri bilateral, dengan tubuh beruas-ruas dan dilapisi lapisan kutikula nonchitinous serta dilengkapi pula oleh sejumlah setae. Cacing ini terbagi sesuai dengan ruas- ruas tubuhnya dan satu sama lain dibatasi dengan sekat (septum). Pembuluh darah, sistem saraf, dan sistem ekskresi di setiap segmen saling berhubungan melewati septa. Meskipun demikian, antara ruas satu dan lainnya tetap berhubungan sehingga terlihat bentuk seperti cincin yang terkoordinasi. Click to view fullscreen
  • 4. Annelida sudah mempunyai sistem pencernaan sempurna yang terdiri atas mulut, faring, kerongkongan (esophagus), tembolok, ampela, usus halus, dan anus. Sistem peredaran darahnya tertutup karena telah memiliki pembuluh darah. Darah Annelida juga telah mengandung hemoglobin sehingga berwarna merah. Untuk sistem saraf Annelida, terdiri dari sepasang ganglion kepala dan saraf tangga tali. Selain itu, Annelida juga sudah mempunyai sistem ekskresi berupa nefridium, dan sistem respirasi berupa kulit atau insang.
  • 5. Annelida dapat bereproduksi secara seksual maupun aseksual. Annelida dapat mempunyai jenis kelamin terpisah (diesis, gonochoris), dan dapat pula bersifat hermafrodit. Reproduksi secara seksual dengan pembuahan silang secara internal oleh Annelida hermaprodit. Reproduksi secara aseksual oleh annelida gonochoris (jenis kelamin terpisah) dilakukan dengan cara pembelahan tubuh. Reproduksi Annelida
  • 6. Reproduksi seksual dilakukan oleh Annelida hermaprodit, tetapi untuk terjadinya pembuahan tetap harus terjadi perkawinan antara dua individu. Pada saat cacing kawin, terjadi pertukaran sperma. Sperma tersebut, kemudian disimpan dalam reseptakulum seminis. Jadi, sperma yang dipakai untuk membuahi sel telur berasal dari cacing lain yang disimpan dalam reseptakulum seminis. Klitelum adalah alat yang digunakan untuk kopulasi. Alat ini mempunyai kelenjar-kelenjar yang dapat membentuk lapisan lendir yang kuat untuk membentuk kokon. Telur dilepaskan ke dalam kokon, dan akan dibuahi saat kokon meluncur ke depan setelah perkawinan antara dua individu cacing selesai. Setelah itu, kokon lepas dan berisi beberapa butir telur yang telah dibuahi. Umumnya cacing ini menghasilkan larva bersilia yang disebut trokofor dan memiliki cairan semacam darah yang beredar dalam sistem sirkulasi dengan sistem peredaran tertutup. Click to view fullscreen
  • 7. Pengelompokan Annelida Pengelompokan Annelida dibagi menjadi 3 kelas berdasarkan kondisi “Seta” -nya (rambut): •Kelas Polychaeta •Kelas Oligochaeta •Kelas Hirudinea
  • 8. Kelas Polychaeta Polychaeta berasal dari bahasa Yunani, poly (banyak) dan chaeta (seta atau rambut) yang berarti cacing berambut banyak. Kelompok cacing ini memiliki warna yang beraneka ragam, mempunyai alat sensoris pada ujung depan (kepala). Contoh cacing ini adalah Eunice viridis (cacing wawo, hidup di laut Maluku), Lysidice oele (cacing palolo, hidup di Kepulauan Fiji), keduanya dapat dimakan dan mengandung protein yang tinggi. Contoh lain adalah Nereis virens (kelabang laut) dan Arenicola sp.
  • 9. Cacing ini tidak mempunyai sadel (klitelum) seperti pada cacing tanah . Polychaeta memiliki kelamin terpisah (gonokoris) dan ada yang hermaprodit. Perkembangbiakannya dilakukan dengan cara seksual dan aseksual. Pembuahannya dilakukan di luar tubuh dan ada yang di dalam tubuh. Telur yang telah dibuahi tumbuh menjadi larva yang disebut trakofor. Sebagian besar, polychaeta hidup secara bebas (free living), tetapi juga ada yang bersifat parasit pada hewan lain, misalnya Polydora dari famili Spionidae.
  • 10. Ciri tubuh Polychaeta • Tubuh memanjang dan bersegmen • Tiap segmen mempunyai parapodia semacam kaki yang bentuknya seperti dayung • Tiap parapodia mempunyai seta, kecuali segmen terakhir • Warna tubuh menarik • Respirasi dengan insang • Di bagian anterior terdapat kepala yang sempurna, disebut prostomium. Pada kepala terdapat mata, antena, sepasang palpus dan mulut di bagian ventral. • Ruas yang mengandung mulut disebut peristomium. Ruas terakhir atau pigidium mengandung anus. • Habitat: bahari di lautan, hidup dalam pasir atau menggali batu-batuan di daerah pasang surut air laut
  • 11. Contoh Polychaeta Diuro Drillius ( x < 1mm ) Abilictis Abiuma ( x > 3m)
  • 12. Kelas Oligochaeta Olygochaeta berasal dari bahasa Yunani oligo (sedikit) dan chaeta (seta atau rambut) yang berarti cacing berambut sedikit. Tubuhnya bersegmen, tidak mempunyai parapodia, dan mempunyai beberapa seta pada setiap ruas. Sebagian besar hidup di air tawar atau di darat dan bersifat hermafrodit. Segmen-segmen tertentu memiliki klitelum yang berfungsi untuk melindungi telur-telur.
  • 13. Oligochaeta hidup di tanah yang lembab atau di air tawar. Pergerakannya dilakukan oleh kontraksi otot yang dibantu oleh seta. Contoh yang paling mudah ditemukan adalah cacing tanah (Lumbricus terestris). Tubuh cacing tanah disusun oleh 15-200 segmen. setiap segmen terdapat seta kecuali segmen pertama dan terakhir.
  • 14. Pada segmen ke-32 sampai segmen ke-37 terdapat klitelum atau sadel yang mengan- dung kelenjar sebagai alat kopulasi. Cacing tanah bersifat hermafrodit tetapi tidak dapat melakukan pembuahan sendiri. Dua cacing tanah melakukan perkawinan silang dengan menempelkan tubuh secara berlawanan. Alat kelamin jantan mengeluarkan sperma dan diterima klitelum pasangannya untuk membuahi sel telur. Sel telur yang telah dibuahi ditampung di dalam kokon dan dilepaskan dari tubuh cacing. Klitelum
  • 15. Alat eksresinya berupa sepasang nefridia yang terdapat pada setiap segmen dan disebut metanefridia. Pernapasan dilakukan secara difusi menggunakan seluruh permukaan tubuh yang lembab. Sistem peredaran darahnya tertutup dengan plasma darah yang mengandung hemoglobin sehingga berwarna merah. Sistem saraf berupa saraf tangga tali. Makanannya berupa zat-zat organik, dicerna dengan sistem pencernaan makanan yang lengkap yaitu mempunyai mulut (di ujung anterior pada segmen pertama), esofagus, tembolok, lambung, usus, dan anus (di segmen terakhir). Cacing ini mempunyai daya regenerasi yang tinggi dan membantu menghancurkan zat organik. Contoh lain cacing Oligochaeta adalah Pheretima posthurna (cacing tanah), Perichaeta (cacing hutan), dan Tubifex (cacing air).
  • 16. Kelas Hirudinea Hirudinea meliputi berbagai jenis lintah (hirudo = lintah) yang banyak terdapat di air tawar, air laut, dan di darat. Tubuh pipih dorsoventral dengan permukaan yang ditutupi kutikula dan tidak me- miliki parapodia atau seta. Hewan ini memiliki alat pengisap pada bagian ujung anterior dan posterior, pengisap di ujung posterior ukurannya lebih besar. Lintah merupakan hewan hermafrodit, lubang kelamin jantan terletak di depan lubang kelamin betina.
  • 17. Sistem pencernaan terdiri dari mulut, faring, tembolok, lambung, rektum, dan anus. Peredaran darahnya tertutup dan bernapas melalui seluruh permukaan kulit. Alat eksresi berupa nefridium yang terdapat pada setiap segmen. Hewan ini mempunyai kelenjar ludah yang menghasilkan zat hirudin, mengandung bahan anti koagulasi yang dapat mencegah penggumpalan darah. Contoh Hirudo medicinalis (lintah) dan Haemadipsa javanica (pacet).
  • 18. Peran Annelida • Cacing tanah banyak dibudidayakan untuk makanan ikan dan ternak lainnya karena mengandung protein dengan kadar tinggi. • Cacing Tubifex yang hidup di air berlimbah organik, sudah banyak dikembangkan dan dapat dikeringkan untuk makanan ikan hias. • cacing tanah dapat membantu menghancurkan sampah karena pada ususnya terdapat enzim selulase sehingga sampah dedaunan dapat dihancurkan. Cacing tanah juga membantu proses aerasi pada tanah.
  • 19. • Di pulau-pulau di daerah Pasifik, termasuk Indonesia bagian Timur, jenis cacing Wawo dan Palolo, bagian tubuhnya dapat dimakan. Pada musim berkembang biak, cacing ini melepaskan bagian tubuh yang menghasilkan gamet. Bagian tubuh ini ramai-ramai dikumpulkan karena dapat dimakan dan menurut mereka rasanya sangat lezat.