1. BAB IV.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kompetensi supervisi akademik merupakan salah satu
kemampuan yang harus dikuasai oleh seorang kepala sekolah. Namun,
selama ini menunjukkan bahwa peran kepala sekolah dalam kegiatan
akademis sangat kurang karena disibukkan oleh pekerjaan-pekerjaan
rutin yang bersifat administratif, pertemuan-pertemuan, dan kegiatan-
kegiatan lain yang bersifat non-akademis sehingga waktu untuk
mempelajari pembaruan/inovasi kurikulum, proses belajar mengajar, dan
penilaian hasil belajar siswa kurang mendapatkan perhatian secara
serius.
Oleh karena itu seiring dengan upaya pemerintah meningkatkan
mutu pendidikan dengan menetapkan Standar Kompetensi Kepala
Sekolah menuntut peran kepala sekolah untuk lebih memperhatikan
aspek akademis, khususnya dalam hal supervisi terhadap guru untuk
meningkatkan kualitas pembelajaran.
Berdasarkan hasil pelaksanaan RTK yang sudah diterapkan
menunjukkan bahwa:
1. Guru belum banyak yang mengembangkan silabus dan menyusun
RPP secara mandiri. Mayoritas guru hanya menggunakan silabus
dan RPP hasil copy paste.
69
2. 70
2. Dalam pembelajaran di kelas guru belum banyak menerapkan
pendekatan pembelajaran inovatif seperti CTL, PAIKEM atau
kooperatif.
3. Guru juga belum banyak memanfaatkan media pembelajaran dan
sumber belajar yang bervariasi, meski di sekolah sudah tersedia
fasilitas yang memadai
B. Saran
Agar peran kepala sekolah dalam pelaksanaan supervisi akademik
untuk kemajuan pendidikan dapat optimal maka seorang kepala sekolah
dapat melakukan beberapa hal berikut:
1. Berkoordinasi dengan staf dan guru senior lainnya untuk
melaksanakan pembagian tugas yang berkaitan dengan bidang
akademik, sehingga semua guru dapat terpantau semua kegiatan
pembelajarannya melalui supervisi akademik
2. Sekolah perlu memfasilitasi guru dalam hal pengembangan
profesinya khususnya administrasi pembelajaran, pengembangan
media dan model pembelajaran, dan penilaian
3. Sekolah perlu mengusahakan penyediaan fasilitas pembelajaran dan
mendorong guru untuk memanfaatkan fasilitas yang ada secara
maksimal
3. 71
4. Sekolah perlu memfasilitasi guru untuk mengembangkan kegiatan
pengembangan profesi bagi guru khususnya penulisan karya ilmiah
agar guru termotivasi dan kreatif.
5. Memfasilitasi penyusunan tujuan pembelajaran dan standar
pembelajaran dengan melibatkan guru dan menggunakan standar
kompetensi lulusan dan standar isi (kurikulum nasional sebagai
rujukannya.
6. Memfasilitasi pembentukan kelompok kerja guru untuk melakukan
pembaruan pembelajaran yang lebih kreatif, inovatif, efektif,
menyenangkan, berpusat pada siswa, dan kontekstual terhadap
kondisi peserta didik, karakteristik mata pelajaran, dan lingkungannya.
7. Melakukan evaluasi kinerja guru dan tindak lanjut pengembangannya
secara reguler mengetahui kekuatan dan kelemahannya. Bagi yang
hasil evaluasi kinerjanya diatas standar perlu diberi pujian dan diberi
dukungan untuk mengembangkan dirinya. Bagi yang hasil evaluasi
kinerjanya sudah sesuai dengan standar dan yang masih dibawah
standar, perlu diciptakan kesempatan untuk mengembangkan
kemampuan mereka dan didukung oleh kepala sekolah dan dinas
dalam pembiayaannya.