SlideShare a Scribd company logo
1 of 20
MATRIKS
DAN OPERASI MATRIKS
Disusun Oleh :
1. Muhamad Mustopa (12520010)
Dosen : Ir. Yusuf Yani
UNIVERSITAS TAMAN SISWA
PALEMBANG
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami telah menyelesaikan
makalah Aljabar Linear dengan materi Matriks dan Operasi Matriks pada semester genap
tahun kedua dengan empat satuan kredit semester.
Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan makalah ini. Mungkin banyak
kekeliruan dalam makalah ini baik dari segi penulisan maupun dalam penyusunan makalah
ini. Kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, dengan rendah
hati kami mohon maaf apabila kurang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pembaca.
Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari para pembaca agar
makalah ini dapat lebih baik dan menjadi sempurna.
Demikian makalah yang dapat kami buat. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi
para pembaca. Atas perhatian para pembaca, kami ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Palembang, 01 Juli 2013
Penyusun
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ………………………………………………………………............ i
Daftar isi ……………………………………………………………………….......... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ……………………………………………….......... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1. Notasi dan Terminologi Matriks……….............................................. 2
2.2. Operasi-Operasi Matriks……………….............................................. 3
2.3. Matriks-Matriks Terpartisi………………………………………….. 8
2.4 Perkalian Matriks dengan Kolom dan dengan Baris…....................... 8
2.5. Hasil Kali Matriks Sebagai Kombinasi Linear……………………... 10
2.6. Bentuk Matriks dari Suatu Sistem Linear…………………………... 11
2.7 Transpose Suatu Matriks ………………………………………….... 12
2.8 Trace Suatu Matriks Bujur Sangkar ................................................... 13
BAB III PENUTUP
3.1. Kesimpulan …………………………………………………............... 14
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak dalam permasalahan sehari-hari yang dapat diselesaikan dengan menggunakan
penerapan matriks. Seperti halnya masalah transportasi dalam bidang industri yang
meletakkan hasil produksi industri tersebut di tempat yang terpisah. Namun, bagaimanakah
cara mendistribusikan hasil produksi dari masing-masing pabrik ke masing-masing gudang
dengan biaya tranportasi yang dikeluarkan seminimal mungkin. Nah, permasalahan ini dapat
diselesaikan dengan matriks.
Susunan bilangan real berbentuk segi empat muncul dalam banyak konteks, selain sebagai
matriks yang diperbesar untuk sistem persamaan linear. Pada subbab ini kita akan meninjau
susunan-susunan seperti itu dengan susunan bilangan itu sendiri sebagai objeknya dan
mengembangkan beberapa sifat-sifat susunan bilangan tersebut
.
Matriks adalah susunan teratur bilangan-bilangan dalam baris dan kolom yang membentuk
suatu susunan persegi atau persegi panjang. Bilangan – bilangan tersebut disebut entri dalam
matriks.
Pembahasan pada makalah ini dimulai pada Notasi dan Terminologi Matriks, Operasi-
Operasai Matriks, Matriks-Matriks Terpartisi, Perkalian Matriks dengan Kolom dan dengan
Baris, Hasil Kali Matriks sebagai Kombinasi Linear, Bentuk Matriks dari Suatu Sistem
Linear, Transpose Suatu Matriks, dan Trace Suatu Matriks Bujur Sangkar.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Notasi dan Terminologi Matriks
a. Pengertian matriks
Matriks adalah susunan teratur bilangan-bilangan dalam baris dan kolom yang
membentuk suatu susunan persegi atau persegi panjang. Bilangan – bilangan tersebut disebut
entri dalam matriks.
Contoh:
Ukuran matriks, diberikan oleh jumlah baris (garis horizontal) dan kolom (garis vertical)
yang dikandungnya.
Contoh:
203
142
ini adalah matriks yang berukuran 2 × 3
Sebuah matriks dengan hanya satu kolom disebut matriks kolom (atau vector kolom), dan
sebuah matriks dengan hanya satu baris disebut matriks baris (atau vector baris).
312
3
2
1
vektor
vektor kolom
baris
123
421
302
baris
kolom
Untuk menghilangkan tanda kurung pada matriks 1 × 1 merupakan hal umum dilakukan.
Jadi, kita boleh menuliskan 4 bukan [4]. Kita akan menggukan huruf besar untuk
menyatakan matriks dan huruf kecil untuk mewakili bilangan.
Contoh:
A = atau B =
fed
cba
Entri pada baris i dan kolom j dari sebuah matriks A akan dinyatakan sebagai aij.
Jadi, sebuah matriks umum 3 × 4 dapat di tulis sebagai:
34333231
24232221
14131211
aaaa
aaaa
aaaa
A
Dan sebuah matriks umum mxn sebagai
2.2 Operasi-Operasi Matriks
Sejauh ini, kita telah menggunakan matriks untuk mempersingkat pekerjaan dalam
menyelesaikan sistem persamaan linear. Akan tetapi, untuk penerapan lainnya kita ingin
mengembangkan suatu “aritmetika matriks” dimana matriks-matriks dapat ditambahkan,
dikurangkan, dan dikalikan dengan cara yang berguna.
Definisi Dua matriks didefinisikan sama jika keduanya mempunyai ukuran yang sama dan
entri-entri yang berpadanan sama.
Dalam notasi matriks, jika A= [aij] dan B= [bij] mempunyai ukuran yang sama, maka
A = B jika dan hanya jika (Aij)=(Bij), atau secara ekuivalen, aij=bij untuk semua i dan j.
Contoh 2 Tinjau matriks-matriks
123
421
302
Jika x=5, maka A=B, tetapi untuk semua nilai x lainnya matriks A dan B tidak sama,karena
tidak semua entri-entrinya yang berpadanan sama. Tidak ada nilai x yang membuat A=C
karena A dan C mempunyai ukuran yang berbeda.
Definisi Jika A dan B adalah matriks-matriks berukuran sama, maka jumlahA+B adalah
matriks yang diperoleh dengan menambahkan entri-entri B dengan entri-entri A yang
berpadanan, dan selisihA-B adalah matriks yang diperoleh dengan mengurangkan entri-entri
A dengan entri-entri B yang berpadanan. Matriks-matriks berukuran berbeda tidak dapat
ditambahkan atau dikurangkan.
Dalam notasi matriks, jika A= [aij] dan B= [bij] mempunyai ukuran yang sama, maka
(A+B)ij = (A)ij + (B)ij = aij + bij dan (A-B)ij = (A)ij - (B)ij = aij - bij
Contoh 3 Tinjau matriks-matriks
Maka
Ekspresi A + C, B + C, B - C tidak terdefinisi.
Definisi Jika A adalah sembarang matriks dan c adalah sembarang skalar, maka hasil
kalicA adalah matriks yang diperoleh dengan mengalikan setiap entri A dengan c.
Dalam notasi Matriks, jika A = [aij], maka
(cA)ij = c(A)ij = caij
Contoh 4 Untuk matriks-matriks
Kita dapatkan
Adalah umum menyatakan (-1)B dengan –B.
Jika A1, A2, …, An adalah matriks-matriks berukuran sama dan c1, c2, …, cn adalah skalar,
maka sebuah ekspresi berbentuk
c1A1 + c2A2 + … + cnAn
disebut kombinasi linear dari A1, A2, …, An dengan koefisien-koefisien c1, c2, …, cn.
Misalnya, jika A, B, dan C adalah matriks-matriks dalam contoh 4, maka
2A – B + C = 2A + (-1)B + C
=
=
adalah kombinasi linear dari A, B,dan C dengan koefisien skalar 2,-1, dan .
Sejauh ini kita telah mendefinisikan perkalian matriks dengan skalar,tetapi bukan perkalian
dua matriks. Karena matriks-matriks ditambahkan dengan menambahkan entri-entrinya yang
berpadanan dan dikurangkan dengan mengurangkan entri-entrinya yang berpadanan, maka
akan tampak masuk akal jika kitamendefinisikan perkalian matriks dengan mengalikan entri-
entrinya yang berpadanan. Akan tetapi, ternyata definisi yang demikian tidak akan sangat
berguna untuk kebanyakan masalah. Pengalaman telah membawa para matematikawan
kepada definisi perkalian matriks berikut ini yang kurang alami, tetapi lebih berguna.
Definisi. Jika A adalah sebuah matriks m x r dan B adalah sebuah matriks r x n, maka hasil
kali AB adalah matriks m x n yang entri-entrinya didiefinisikan sebagai berikut. Untuk
mencari entri dalam baris i dan kolom j dari AB, pilih baris i dari matriks A dan kolom j pada
matriks B. kalikan entri-entri yang berpadanan dari baris dan kolom secara bersama-sama dan
kemudian jumlahkan hasil kalinya.
Contoh 5 Tinjau matriks-matriks
Karena A adalah matriks 2x3 dan B adalah matriks 3x4, maka hasil kali AB adalah
sebuah matriks 2x4. Misalnya, untuk menentukan entri pada baris 2 dan kolom 3 dari AB, kita
memilih baris 2 dari A dan kolom 3 dari B. Selanjutnya, sebagaimana yang diilustrasikan
dibawah ini, kita mengalikan entri-entri yang berpadanan secara bersama-sama dan
menjumlahkan hasil kali-hasil kali ini.
26
(2.4) + (6.3) + (0.5) = 26
Entri pada baris 1 dan kolom 4 dari AB dihitung sebagai berikut.
(1.3) + (2.1) + (4.2) = 13
Perhitungan untuk hasil kali-hasil kali lainnya adalah:
27
AB =
Definisi perkalian matriks mensyaratkan bahwa jumlah kolom faktor pertama A sama dengan
jumlah baris faktor kedua B untuk membentuk hasil kali AB. Jika syarat ini tidak terpenuhi,
hasil kalinya tidak terdefinisi. Suatu cara yang mudah untuk menentukan apakah hasil kali
dua matriks terdefinisi atau tidak adalah dengan menuliskan ukuran faktor pertama, dan
disebelah kanannya tuliskan ukuran faktor kedua. Jika sebagaimana dalam gambar2,
bilangan-bilangan yang di dalam sama, maka hasil kalinya terdefinisi. Selanjutnya, bilangan-
bilangan di luar memberikan ukuran hasil kali.
A B = AB
m x r r x n m x n
Contoh 6 Anggap bahwa A,B, dan C adalah matriks-matriks dengan ukuran-ukuran berikut
ini:
A B C
3 x 4 4 x 7 7 x 3
Maka AB terdefinisi dan merupaka suatu matriks 3x7; CA terdefinisi dan merupaka suatu
matriks 7x4; dan BC terdefinisi dan merupakan suatu matriks 4x3. Hasil kali AC, CB, dan BA
tak terdefinisi.
Jika A =[aij] adalah suatu matriks umum mxr dan B = [bij] adalah suatu matriks umum rxn,
maka sebagaimana yang diilustrasikan oleh bagian yang terarsir pada Gambar 3, entri (AB)ij
pada baris i dan kolom j dari AB diberikan oleh:
(AB)ij = ai1b1j + ai2b2j + ai3b3j + … + airbrj
Didalam
Diluar
rnrjrr
nj
nj
bbbb
bbbb
bbbb




21
222221
111211
mrmm
irii
r
r
aaa
aaa
aaa
aaa
AB






21
21
22221
11211
2.3 Matriks-matriks Terpartisi
Sebuah matriks dapat dibagi atau dipartisi menjadi matriks-matriks yang lebih kecil dengan
menyelipkan garis horizontal dan vertical di antara baris dan kolom yang ditentukan.
Misalnya, di bawah ini terdapat tiga partisi yang mungkin dari sebuah matriks umum A, 3 x
4, -pertama adalah sebuah partisi A menjadi empat submatriks A11, A12, A21 dan A22; kedua
adalah sebuah partisi A menjadi matriks-matriks baris r1, r2, dan r3; ketiga adalah partisi A
menjadi matriks –matriks kolom c1, c2, c3, dan c4;
A=
34333231
24232221
14131211
aaaa
aaaa
aaaa
=
2221
1211
AA
AA
A=
34333231
24232221
14131211
aaaa
aaaa
aaaa
=
3
2
1
r
r
r
A=
34333231
24232221
14131211
aaaa
aaaa
aaaa
= 4321
cccc
2.4 Perkalian matriks dengan kolom dan dengan baris
Kadang-kadang kita mungkin ingin mendapatkan baris atau kolom tertentu dari suatu hasil
kali matriks AB tanpa menghitung keseluruhan hasil kalinya. Hasil-hasil berikut ini, yang
buktinya ditinggalkan sebagai latihan, berguna untuk maksud tersebut:
Matriks kolom ke-j dari AB = A[matriks kolom ke-j dari B] …...(3)
Matriks baris ke-i dari AB = [matriks baris ke-i dari A]B ……(4)
Contoh :
Jika A dan B adalah matriks-matriks dalam contoh 5, maka matriks kolom kedua dari AB
dapat diperoleh dari (3) dengan perhitungan
=
Dan dari (4) matriks barispertama dari AB dapat diperoleh dengan perhitungan
421
2572
1310
3414
= 13302712
Jika a1, a2, …, ammenyatakan matriks-matriks baris dari A dan b1, b2, …, bn menyatakan
matriks-matriks kolom dari B, maka dari rumus (3), dan (4) kita dapat memperoleh
(AB dihitung kolom per kolom)
AB =
m
a
a
a

2
1
B =
Ba
Ba
Ba
m

2
1
(AB dihitung baris per baris)
Kolom kedua
B
B
Kolom kedua
AB
Baris pertama A Baris pertama AB
nn
AbAbAbbbbAAB  2121
2.4 Hasil Kali Matriks Sebagai Kombinasi Linear
Matriks-matriks baris dan kolom memberikan suatu cara berfikir alternatif mengenai
perkalian matriks.
Misalnya :
dan
Maka,
mn
n
n
mmnmnmm
nn
nn
a
a
a
a
a
a
x
a
a
a
x
xaxaxa
xaxaxa
xaxaxa
Ax

2
1
2
22
12
2
1
21
11
1
2211
2222121
1212111
...
....
....
....
Dari hasil kali Ax dari sebuah matriks A dengan sebuah matriks kolom x adalah sebuah
kombinasi linier dari matriks-matriks kolom dari A koefisien-koefisien yang berasal dari
matriks x. dan menunjukkan hasil kali yA dari sebuah matriks y ukuran 1 × m dengan sebuah
matriks A berukuran m × n merupakan sebuah kombinasi linier dari matriks-matriks baris A
dengan koefisien scalar yang berasal dari y.
Contoh:
Dapat ditulis sebagai kombinasi linier
Dan hasil kali matriks
  
Dan kombinasi liniernya
2.6 Bentuk Matriks dari Suatu Sistem Linear
Perkalian matriks mempuyai suatu penerapan yang penting pada persamaan linear. Tinjau
sembarang sistem persamaan linear dalam n peubah.
mnmnmm
nn
nn
bxaxaxa
bxaxaxa
bxaxaxa
....
....
....
2211
22222121
11212111
Selanjutnya, persamaan dari sitem linear ini dapat digantikan dengan persamaan matriks
tunggal, seperti yang dapat kita lihat di bawah ini.
mnmnmm
nn
nn
b
b
b
xaxaxa
xaxaxa
xaxaxa
2
1
2211
2222121
1212111
....
....
....
Matriks m x 1 pada ruas kiri persamaan ini dapat ditulis sebagai suatu hasil kali untuk
menghasilkan :
mnmnmm
n
n
b
b
b
x
x
x
aaa
aaa
aaa





2
1
2
1
21
22221
11211
Jika kita misalkan matriks-matriks di atas masing-masing dengan A, x, dan b, maka yang
didapat adalah matriks tunggal seperti berikut.
   
bAx
Matriks A dalam persamaan ini disebut matriks koefisien dari sistem persamaan tersebut.
Matriks yang diperbesar untuk sistem ini diperoleh dengan menggandengkan b ke A sebagai
kolom terakhir, jadi matriks yang diperbesar adalah
bA
mmnmm
n
n
baaa
baaa
baaa




21
222221
111211
2.7 Transpose Suatu Matriks
Jika A adalah sembarang matriks m × n, maka transpose A dinyatakan dengan AT
,
didefinisikan sebagai matriks n × m yang didapatkan dengan mempertukarkan baris dan
kolom dari A; yaitu, kolom pertama dari AT
adalah baris pertama dari A, kolom kedua dari
AT
adalah baris kedua dari A, dan seterusnya.
Contoh:
A B C D
↕ ↕ ↕ ↕
AT
BT
CT
DT
Jika dari kolom AT
menjadi baris dari A, tetapi baris dari AT
juga menjadi kolom A. Jadi, entri
dalam baris i dan kolom j dari AT
adalah entri dalam baris j dan kolom i dari A: yaitu:
(AT
)ij ij
Sifat-sifat transpose :
1. (A’)’ = A
2. (A+B)’ = A’ + B’
3. k(A’) = kA’
4. (AB)’ = B’A’
5. Jika Aadalah matriks simetris, maka A’ = A
2.8 Trace Suatu Matriks Bujur Sangkar
Jika A adalah suatu matriks bujur sangkar, maka traceA, dinyatakan dengan tr(A),
didefinisikan sebagai jumlah entri-entri pada diagonal utama A. Trace Atidak terdefinisi jika
A bukan matriks bujur sangkar.
Contoh:
tr(A) tr(B)
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Matriks adalah susunan teratur bilangan-bilangan dalam baris dan kolom yang
membentuk suatu susunan persegi atau persegi panjang. Bilangan – bilangan tersebut
disebut entri dalam matriks.
- Matriks kolom adalah sebuah matriks dengan hanya satu kolom.
- Matriks baris adalah matriks yang hanya memiliki satu baris.
- Matriks persegi atau matriks bujur sangkar adalah matriks yang berbentuk persegi.
62
32
C
Penjumlahan dan Pengurangan :
(A+B)ij = (A)ij + (B)ij = aij + bij dan (A-B)ij = (A)ij - (B)ij = aij - bij
Perkalian matriks :
(cA)ij = c(A)ij = caij= c1A1 + c2A2 + … + cnAn
Perkalian matriks dengan scalar :
2A – B + C = 2A + (-1)B + C
Matriks-matriks terpartisi :
4
1
A matriks kolom
512B matriks baris
matriks arbujursangk
A=
34333231
24232221
14131211
aaaa
aaaa
aaaa
=
2221
1211
AA
AA
A=
34333231
24232221
14131211
aaaa
aaaa
aaaa
=
3
2
1
r
r
r
A=
34333231
24232221
14131211
aaaa
aaaa
aaaa
= 4321
cccc
Perkalian matriks baris dan kolom :
(AB dihitung kolom per kolom)
AB =
m
a
a
a

2
1
B =
Ba
Ba
Ba
m

2
1
(AB dihitung baris per baris)
Hasil Kali Matriks Sebagai Kombinasi Linear :
mn
n
n
mmnmnmm
nn
nn
a
a
a
a
a
a
x
a
a
a
x
xaxaxa
xaxaxa
xaxaxa
Ax

2
1
2
22
12
2
1
21
11
1
2211
2222121
1212111
...
....
....
....
Bentuk Matriks dari Suatu Sistem Linear :
nn
AbAbAbbbbAAB  2121
  
Transpose :
(AT
)ij ij
Sifat-sifat transpose :
1. (A’)’ = A
2. (A+B)’ = A’ + B’
3. k(A’) = kA’
4. (AB)’ = B’A’
5. Jika A adalah matriks simetris, maka A’ = A
Trace Matriks Bujur Sangkar :
332211
)( aaaAtr
Trace A tidak terdefinisi jika A bukan matriks bujur sangkar.
mnmnmm
nn
nn
bxaxaxa
bxaxaxa
bxaxaxa
....
....
....
2211
22222121
11212111
mmnmm
n
n
baaa
baaa
baaa




21
222221
111211
bA
DAFTAR PUSTAKA
1. Anton, Howard. 2000. Aljabar Linier. _ :Karisma Publishing Group
2. Johanes,dkk. 2006. Kompetensi Matematika 3A Program IPA. Jakarta : Yudhistira.
3. http://www.slideshare.net/AmriSandy/pertemuan12-10080718
4. palembang,sumatera selatan, Indonesia MAHASISWA at INSTITUT AGAMA ISLAM
NEGERI RADEN FATAH Education zelmibaidilah.blogspot.com

More Related Content

What's hot

Rpp matematika-teorema-pythagoras
Rpp matematika-teorema-pythagorasRpp matematika-teorema-pythagoras
Rpp matematika-teorema-pythagorasAdinda Umiq
 
Dalil Titik tengah segitiga
Dalil Titik tengah segitigaDalil Titik tengah segitiga
Dalil Titik tengah segitigaEri Krismiya
 
Modul 7 persamaan diophantine
Modul 7   persamaan diophantineModul 7   persamaan diophantine
Modul 7 persamaan diophantineAcika Karunila
 
Rpp peluang pertemuan 1dan 2 kelas 7 kur 2013
Rpp peluang pertemuan 1dan 2 kelas 7 kur 2013Rpp peluang pertemuan 1dan 2 kelas 7 kur 2013
Rpp peluang pertemuan 1dan 2 kelas 7 kur 2013umar fauzi
 
Matlan 05 pd-non-homogen
Matlan 05 pd-non-homogenMatlan 05 pd-non-homogen
Matlan 05 pd-non-homogenRachmaWardani2
 
KELOMPOK 5_SIFAT ARCHIMEDES.pptx
KELOMPOK 5_SIFAT ARCHIMEDES.pptxKELOMPOK 5_SIFAT ARCHIMEDES.pptx
KELOMPOK 5_SIFAT ARCHIMEDES.pptxThomiAzZarowi
 
Kemampuan representasi matematis
Kemampuan representasi matematisKemampuan representasi matematis
Kemampuan representasi matematisIbnu Fajar
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiaansyahrial
 
Presentasi Materi Peluang
Presentasi Materi PeluangPresentasi Materi Peluang
Presentasi Materi Peluangermamagdalena
 
RPP BENTUK ALJABAR
RPP BENTUK ALJABARRPP BENTUK ALJABAR
RPP BENTUK ALJABARNety24
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Arvina Frida Karela
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Phe Phe
 
Operasi aljabar
Operasi aljabarOperasi aljabar
Operasi aljabarMufiduddin
 
2 peluang-l-a-s-kaidah-pencacahan-dan-faktorial-hanya-soal
2 peluang-l-a-s-kaidah-pencacahan-dan-faktorial-hanya-soal2 peluang-l-a-s-kaidah-pencacahan-dan-faktorial-hanya-soal
2 peluang-l-a-s-kaidah-pencacahan-dan-faktorial-hanya-soalTri Bagus
 
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 1
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 1Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 1
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 1made dwika
 
Macam Macam Metode menghitung determinan
Macam Macam Metode menghitung determinanMacam Macam Metode menghitung determinan
Macam Macam Metode menghitung determinanradar radius
 

What's hot (20)

Rpp matematika-teorema-pythagoras
Rpp matematika-teorema-pythagorasRpp matematika-teorema-pythagoras
Rpp matematika-teorema-pythagoras
 
Dalil Titik tengah segitiga
Dalil Titik tengah segitigaDalil Titik tengah segitiga
Dalil Titik tengah segitiga
 
Modul 7 persamaan diophantine
Modul 7   persamaan diophantineModul 7   persamaan diophantine
Modul 7 persamaan diophantine
 
Rpp peluang pertemuan 1dan 2 kelas 7 kur 2013
Rpp peluang pertemuan 1dan 2 kelas 7 kur 2013Rpp peluang pertemuan 1dan 2 kelas 7 kur 2013
Rpp peluang pertemuan 1dan 2 kelas 7 kur 2013
 
Matlan 05 pd-non-homogen
Matlan 05 pd-non-homogenMatlan 05 pd-non-homogen
Matlan 05 pd-non-homogen
 
KELOMPOK 5_SIFAT ARCHIMEDES.pptx
KELOMPOK 5_SIFAT ARCHIMEDES.pptxKELOMPOK 5_SIFAT ARCHIMEDES.pptx
KELOMPOK 5_SIFAT ARCHIMEDES.pptx
 
Rpp fungsi linear
Rpp fungsi linearRpp fungsi linear
Rpp fungsi linear
 
Kemampuan representasi matematis
Kemampuan representasi matematisKemampuan representasi matematis
Kemampuan representasi matematis
 
Pertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsiPertemuan 3 relasi & fungsi
Pertemuan 3 relasi & fungsi
 
Presentasi Materi Peluang
Presentasi Materi PeluangPresentasi Materi Peluang
Presentasi Materi Peluang
 
Ppt graf terhubung
Ppt graf terhubungPpt graf terhubung
Ppt graf terhubung
 
RPP BENTUK ALJABAR
RPP BENTUK ALJABARRPP BENTUK ALJABAR
RPP BENTUK ALJABAR
 
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
Analisis Real (Barisan Bilangan Real) Latihan bagian 2.2
 
Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )Analisis Vektor ( Bidang )
Analisis Vektor ( Bidang )
 
Operasi aljabar
Operasi aljabarOperasi aljabar
Operasi aljabar
 
2 peluang-l-a-s-kaidah-pencacahan-dan-faktorial-hanya-soal
2 peluang-l-a-s-kaidah-pencacahan-dan-faktorial-hanya-soal2 peluang-l-a-s-kaidah-pencacahan-dan-faktorial-hanya-soal
2 peluang-l-a-s-kaidah-pencacahan-dan-faktorial-hanya-soal
 
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 1
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 1Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 1
Persamaan Diferensial Biasa (PDB) Orde 1
 
Handout analisis real
Handout analisis realHandout analisis real
Handout analisis real
 
Macam Macam Metode menghitung determinan
Macam Macam Metode menghitung determinanMacam Macam Metode menghitung determinan
Macam Macam Metode menghitung determinan
 
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
Proposal Penelitian (Pendidikan Matematika)
 

Similar to Tugas kalkulus ii

Presentasi Kelompok V (Matriks).pptx
Presentasi Kelompok V (Matriks).pptxPresentasi Kelompok V (Matriks).pptx
Presentasi Kelompok V (Matriks).pptxSriBintangPamungkas1
 
Matematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - MatriksMatematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - MatriksReski Aprilia
 
Matriks SMA_SMK_MA Sederajat
Matriks SMA_SMK_MA SederajatMatriks SMA_SMK_MA Sederajat
Matriks SMA_SMK_MA SederajatMeilani Rahmawati
 
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptxPERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptxFitriYuliana13
 
Matriks_Enggar Dywari_Math is so fun
Matriks_Enggar Dywari_Math is so funMatriks_Enggar Dywari_Math is so fun
Matriks_Enggar Dywari_Math is so funenggar dywari
 
Ppt klmpk 6 alj liner
Ppt klmpk 6 alj linerPpt klmpk 6 alj liner
Ppt klmpk 6 alj linerFela Aziiza
 
MATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINANMATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINANOng Lukman
 
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptxPPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptxFirdaAulia31
 
Matriks SMK/SMA kelas XI
Matriks SMK/SMA kelas XIMatriks SMK/SMA kelas XI
Matriks SMK/SMA kelas XIRidho Pratama
 
Materi 1. matriks dan operasinya
Materi 1. matriks dan operasinyaMateri 1. matriks dan operasinya
Materi 1. matriks dan operasinyaamrinarizta
 
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LNMatrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LNMuhammad Yossi
 

Similar to Tugas kalkulus ii (20)

Kelompok3matriks 120302112125-phpapp01
Kelompok3matriks 120302112125-phpapp01Kelompok3matriks 120302112125-phpapp01
Kelompok3matriks 120302112125-phpapp01
 
Kelompok 3 (matriks)
Kelompok 3 (matriks)Kelompok 3 (matriks)
Kelompok 3 (matriks)
 
Presentasi Kelompok V (Matriks).pptx
Presentasi Kelompok V (Matriks).pptxPresentasi Kelompok V (Matriks).pptx
Presentasi Kelompok V (Matriks).pptx
 
Matematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - MatriksMatematika Teknik - Matriks
Matematika Teknik - Matriks
 
Matriks powerpoint
Matriks powerpointMatriks powerpoint
Matriks powerpoint
 
Matriks SMA_SMK_MA Sederajat
Matriks SMA_SMK_MA SederajatMatriks SMA_SMK_MA Sederajat
Matriks SMA_SMK_MA Sederajat
 
Uas b. indonesia
Uas b. indonesiaUas b. indonesia
Uas b. indonesia
 
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptxPERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
PERTEMUAN-PERTAMA-MATRIKS.pptx
 
Matriks_Enggar Dywari_Math is so fun
Matriks_Enggar Dywari_Math is so funMatriks_Enggar Dywari_Math is so fun
Matriks_Enggar Dywari_Math is so fun
 
Ppt klmpk 6 alj liner
Ppt klmpk 6 alj linerPpt klmpk 6 alj liner
Ppt klmpk 6 alj liner
 
MATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINANMATRIKS DAN DETERMINAN
MATRIKS DAN DETERMINAN
 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
 
Buku siswa Materi Matriks
Buku siswa Materi MatriksBuku siswa Materi Matriks
Buku siswa Materi Matriks
 
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptxPPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
PPT Matwa Bab 3 Matriks.pptx
 
matriks_2.ppt
matriks_2.pptmatriks_2.ppt
matriks_2.ppt
 
Matriks SMK/SMA kelas XI
Matriks SMK/SMA kelas XIMatriks SMK/SMA kelas XI
Matriks SMK/SMA kelas XI
 
Materi 1. matriks dan operasinya
Materi 1. matriks dan operasinyaMateri 1. matriks dan operasinya
Materi 1. matriks dan operasinya
 
Matriks
MatriksMatriks
Matriks
 
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LNMatrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
Matrix - Invers, tranpose, determinant. (2x2, 3x3) XII Science LN
 
Matriks
Matriks Matriks
Matriks
 

Recently uploaded

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxwawan479953
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANwawan479953
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanAdePutraTunggali
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXIksanSaputra6
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxdeskaputriani1
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxsalmnor
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxDEAAYUANGGREANI
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfJarzaniIsmail
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptnovibernadina
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024editwebsitesubdit
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...nuraji51
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaAndreRangga1
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKgamelamalaal
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxSaujiOji
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfAndiCoc
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxIvvatulAini
 

Recently uploaded (20)

DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptxDEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
DEMONSTRASI KONTEKSTUAL MODUL 1.3 CGP 10.pptx
 
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHANTUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
TUGAS RUANG KOLABORASI 1.3 PRAKARSA PERUBAHAN
 
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - PerencanaanProgram Kerja Public Relations - Perencanaan
Program Kerja Public Relations - Perencanaan
 
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTXAKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
AKSI NYATA TOPIK 1 MERDEKA BELAJAR. PPTX
 
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptxPendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
Pendidikan-Bahasa-Indonesia-di-SD MODUL 3 .pptx
 
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptxMemperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
Memperkasakan Dialog Prestasi Sekolah.pptx
 
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
Intellectual Discourse Business in Islamic Perspective - Mej Dr Mohd Adib Abd...
 
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR MATEMATIKA KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptxPPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
PPT Mean Median Modus data tunggal .pptx
 
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdfAksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
Aksi Nyata Sosialisasi Profil Pelajar Pancasila.pdf
 
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).pptKenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
Kenakalan Remaja (Penggunaan Narkoba).ppt
 
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat  UI 2024
Tim Yang Lolos Pendanaan Hibah Kepedulian pada Masyarakat UI 2024
 
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL PENDIDIKAN PANCASILA KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
Aksi Nyata Menyebarkan (Pemahaman Mengapa Kurikulum Perlu Berubah) Oleh Nur A...
 
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, FigmaPengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
Pengenalan Figma, Figma Indtroduction, Figma
 
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR BAHASA INGGRIS KELAS 6 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMKAksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
Aksi Nyata Disiplin Positif Keyakinan Kelas untuk SMK
 
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptxMateri Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
Materi Sosialisasi US 2024 Sekolah Dasar pptx
 
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdfMODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
MODUL AJAR IPAS KELAS 3 KURIKULUM MERDEKA.pdf
 
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptxContoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
Contoh PPT Seminar Proposal Teknik Informatika.pptx
 

Tugas kalkulus ii

  • 1. MATRIKS DAN OPERASI MATRIKS Disusun Oleh : 1. Muhamad Mustopa (12520010) Dosen : Ir. Yusuf Yani UNIVERSITAS TAMAN SISWA PALEMBANG
  • 2. KATA PENGANTAR Assalamu’alaikum Wr. Wb. Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena kami telah menyelesaikan makalah Aljabar Linear dengan materi Matriks dan Operasi Matriks pada semester genap tahun kedua dengan empat satuan kredit semester. Tak ada gading yang tak retak. Begitu pula dengan makalah ini. Mungkin banyak kekeliruan dalam makalah ini baik dari segi penulisan maupun dalam penyusunan makalah ini. Kesempurnaan hanyalah milik Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, dengan rendah hati kami mohon maaf apabila kurang sesuai dengan apa yang diharapkan oleh pembaca. Kritik dan saran yang membangun sangat kami harapkan dari para pembaca agar makalah ini dapat lebih baik dan menjadi sempurna. Demikian makalah yang dapat kami buat. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Atas perhatian para pembaca, kami ucapkan terima kasih. Wassalamu’alaikum Wr. Wb. Palembang, 01 Juli 2013 Penyusun
  • 3. DAFTAR ISI Kata Pengantar ………………………………………………………………............ i Daftar isi ……………………………………………………………………….......... ii BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang ……………………………………………….......... 1 BAB II PEMBAHASAN 2.1. Notasi dan Terminologi Matriks……….............................................. 2 2.2. Operasi-Operasi Matriks……………….............................................. 3 2.3. Matriks-Matriks Terpartisi………………………………………….. 8 2.4 Perkalian Matriks dengan Kolom dan dengan Baris…....................... 8 2.5. Hasil Kali Matriks Sebagai Kombinasi Linear……………………... 10 2.6. Bentuk Matriks dari Suatu Sistem Linear…………………………... 11 2.7 Transpose Suatu Matriks ………………………………………….... 12 2.8 Trace Suatu Matriks Bujur Sangkar ................................................... 13 BAB III PENUTUP 3.1. Kesimpulan …………………………………………………............... 14 DAFTAR PUSTAKA
  • 4. BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Banyak dalam permasalahan sehari-hari yang dapat diselesaikan dengan menggunakan penerapan matriks. Seperti halnya masalah transportasi dalam bidang industri yang meletakkan hasil produksi industri tersebut di tempat yang terpisah. Namun, bagaimanakah cara mendistribusikan hasil produksi dari masing-masing pabrik ke masing-masing gudang dengan biaya tranportasi yang dikeluarkan seminimal mungkin. Nah, permasalahan ini dapat diselesaikan dengan matriks. Susunan bilangan real berbentuk segi empat muncul dalam banyak konteks, selain sebagai matriks yang diperbesar untuk sistem persamaan linear. Pada subbab ini kita akan meninjau susunan-susunan seperti itu dengan susunan bilangan itu sendiri sebagai objeknya dan mengembangkan beberapa sifat-sifat susunan bilangan tersebut . Matriks adalah susunan teratur bilangan-bilangan dalam baris dan kolom yang membentuk suatu susunan persegi atau persegi panjang. Bilangan – bilangan tersebut disebut entri dalam matriks. Pembahasan pada makalah ini dimulai pada Notasi dan Terminologi Matriks, Operasi- Operasai Matriks, Matriks-Matriks Terpartisi, Perkalian Matriks dengan Kolom dan dengan Baris, Hasil Kali Matriks sebagai Kombinasi Linear, Bentuk Matriks dari Suatu Sistem Linear, Transpose Suatu Matriks, dan Trace Suatu Matriks Bujur Sangkar.
  • 5. BAB II PEMBAHASAN 2.1 Notasi dan Terminologi Matriks a. Pengertian matriks Matriks adalah susunan teratur bilangan-bilangan dalam baris dan kolom yang membentuk suatu susunan persegi atau persegi panjang. Bilangan – bilangan tersebut disebut entri dalam matriks. Contoh: Ukuran matriks, diberikan oleh jumlah baris (garis horizontal) dan kolom (garis vertical) yang dikandungnya. Contoh: 203 142 ini adalah matriks yang berukuran 2 × 3 Sebuah matriks dengan hanya satu kolom disebut matriks kolom (atau vector kolom), dan sebuah matriks dengan hanya satu baris disebut matriks baris (atau vector baris). 312 3 2 1 vektor vektor kolom baris 123 421 302 baris kolom
  • 6. Untuk menghilangkan tanda kurung pada matriks 1 × 1 merupakan hal umum dilakukan. Jadi, kita boleh menuliskan 4 bukan [4]. Kita akan menggukan huruf besar untuk menyatakan matriks dan huruf kecil untuk mewakili bilangan. Contoh: A = atau B = fed cba Entri pada baris i dan kolom j dari sebuah matriks A akan dinyatakan sebagai aij. Jadi, sebuah matriks umum 3 × 4 dapat di tulis sebagai: 34333231 24232221 14131211 aaaa aaaa aaaa A Dan sebuah matriks umum mxn sebagai 2.2 Operasi-Operasi Matriks Sejauh ini, kita telah menggunakan matriks untuk mempersingkat pekerjaan dalam menyelesaikan sistem persamaan linear. Akan tetapi, untuk penerapan lainnya kita ingin mengembangkan suatu “aritmetika matriks” dimana matriks-matriks dapat ditambahkan, dikurangkan, dan dikalikan dengan cara yang berguna. Definisi Dua matriks didefinisikan sama jika keduanya mempunyai ukuran yang sama dan entri-entri yang berpadanan sama. Dalam notasi matriks, jika A= [aij] dan B= [bij] mempunyai ukuran yang sama, maka A = B jika dan hanya jika (Aij)=(Bij), atau secara ekuivalen, aij=bij untuk semua i dan j. Contoh 2 Tinjau matriks-matriks 123 421 302
  • 7. Jika x=5, maka A=B, tetapi untuk semua nilai x lainnya matriks A dan B tidak sama,karena tidak semua entri-entrinya yang berpadanan sama. Tidak ada nilai x yang membuat A=C karena A dan C mempunyai ukuran yang berbeda. Definisi Jika A dan B adalah matriks-matriks berukuran sama, maka jumlahA+B adalah matriks yang diperoleh dengan menambahkan entri-entri B dengan entri-entri A yang berpadanan, dan selisihA-B adalah matriks yang diperoleh dengan mengurangkan entri-entri A dengan entri-entri B yang berpadanan. Matriks-matriks berukuran berbeda tidak dapat ditambahkan atau dikurangkan. Dalam notasi matriks, jika A= [aij] dan B= [bij] mempunyai ukuran yang sama, maka (A+B)ij = (A)ij + (B)ij = aij + bij dan (A-B)ij = (A)ij - (B)ij = aij - bij Contoh 3 Tinjau matriks-matriks Maka Ekspresi A + C, B + C, B - C tidak terdefinisi. Definisi Jika A adalah sembarang matriks dan c adalah sembarang skalar, maka hasil kalicA adalah matriks yang diperoleh dengan mengalikan setiap entri A dengan c. Dalam notasi Matriks, jika A = [aij], maka (cA)ij = c(A)ij = caij
  • 8. Contoh 4 Untuk matriks-matriks Kita dapatkan Adalah umum menyatakan (-1)B dengan –B. Jika A1, A2, …, An adalah matriks-matriks berukuran sama dan c1, c2, …, cn adalah skalar, maka sebuah ekspresi berbentuk c1A1 + c2A2 + … + cnAn disebut kombinasi linear dari A1, A2, …, An dengan koefisien-koefisien c1, c2, …, cn. Misalnya, jika A, B, dan C adalah matriks-matriks dalam contoh 4, maka 2A – B + C = 2A + (-1)B + C = = adalah kombinasi linear dari A, B,dan C dengan koefisien skalar 2,-1, dan . Sejauh ini kita telah mendefinisikan perkalian matriks dengan skalar,tetapi bukan perkalian dua matriks. Karena matriks-matriks ditambahkan dengan menambahkan entri-entrinya yang berpadanan dan dikurangkan dengan mengurangkan entri-entrinya yang berpadanan, maka akan tampak masuk akal jika kitamendefinisikan perkalian matriks dengan mengalikan entri- entrinya yang berpadanan. Akan tetapi, ternyata definisi yang demikian tidak akan sangat berguna untuk kebanyakan masalah. Pengalaman telah membawa para matematikawan kepada definisi perkalian matriks berikut ini yang kurang alami, tetapi lebih berguna.
  • 9. Definisi. Jika A adalah sebuah matriks m x r dan B adalah sebuah matriks r x n, maka hasil kali AB adalah matriks m x n yang entri-entrinya didiefinisikan sebagai berikut. Untuk mencari entri dalam baris i dan kolom j dari AB, pilih baris i dari matriks A dan kolom j pada matriks B. kalikan entri-entri yang berpadanan dari baris dan kolom secara bersama-sama dan kemudian jumlahkan hasil kalinya. Contoh 5 Tinjau matriks-matriks Karena A adalah matriks 2x3 dan B adalah matriks 3x4, maka hasil kali AB adalah sebuah matriks 2x4. Misalnya, untuk menentukan entri pada baris 2 dan kolom 3 dari AB, kita memilih baris 2 dari A dan kolom 3 dari B. Selanjutnya, sebagaimana yang diilustrasikan dibawah ini, kita mengalikan entri-entri yang berpadanan secara bersama-sama dan menjumlahkan hasil kali-hasil kali ini. 26 (2.4) + (6.3) + (0.5) = 26 Entri pada baris 1 dan kolom 4 dari AB dihitung sebagai berikut. (1.3) + (2.1) + (4.2) = 13 Perhitungan untuk hasil kali-hasil kali lainnya adalah: 27 AB =
  • 10. Definisi perkalian matriks mensyaratkan bahwa jumlah kolom faktor pertama A sama dengan jumlah baris faktor kedua B untuk membentuk hasil kali AB. Jika syarat ini tidak terpenuhi, hasil kalinya tidak terdefinisi. Suatu cara yang mudah untuk menentukan apakah hasil kali dua matriks terdefinisi atau tidak adalah dengan menuliskan ukuran faktor pertama, dan disebelah kanannya tuliskan ukuran faktor kedua. Jika sebagaimana dalam gambar2, bilangan-bilangan yang di dalam sama, maka hasil kalinya terdefinisi. Selanjutnya, bilangan- bilangan di luar memberikan ukuran hasil kali. A B = AB m x r r x n m x n Contoh 6 Anggap bahwa A,B, dan C adalah matriks-matriks dengan ukuran-ukuran berikut ini: A B C 3 x 4 4 x 7 7 x 3 Maka AB terdefinisi dan merupaka suatu matriks 3x7; CA terdefinisi dan merupaka suatu matriks 7x4; dan BC terdefinisi dan merupakan suatu matriks 4x3. Hasil kali AC, CB, dan BA tak terdefinisi. Jika A =[aij] adalah suatu matriks umum mxr dan B = [bij] adalah suatu matriks umum rxn, maka sebagaimana yang diilustrasikan oleh bagian yang terarsir pada Gambar 3, entri (AB)ij pada baris i dan kolom j dari AB diberikan oleh: (AB)ij = ai1b1j + ai2b2j + ai3b3j + … + airbrj Didalam Diluar rnrjrr nj nj bbbb bbbb bbbb     21 222221 111211 mrmm irii r r aaa aaa aaa aaa AB       21 21 22221 11211
  • 11. 2.3 Matriks-matriks Terpartisi Sebuah matriks dapat dibagi atau dipartisi menjadi matriks-matriks yang lebih kecil dengan menyelipkan garis horizontal dan vertical di antara baris dan kolom yang ditentukan. Misalnya, di bawah ini terdapat tiga partisi yang mungkin dari sebuah matriks umum A, 3 x 4, -pertama adalah sebuah partisi A menjadi empat submatriks A11, A12, A21 dan A22; kedua adalah sebuah partisi A menjadi matriks-matriks baris r1, r2, dan r3; ketiga adalah partisi A menjadi matriks –matriks kolom c1, c2, c3, dan c4; A= 34333231 24232221 14131211 aaaa aaaa aaaa = 2221 1211 AA AA A= 34333231 24232221 14131211 aaaa aaaa aaaa = 3 2 1 r r r A= 34333231 24232221 14131211 aaaa aaaa aaaa = 4321 cccc 2.4 Perkalian matriks dengan kolom dan dengan baris Kadang-kadang kita mungkin ingin mendapatkan baris atau kolom tertentu dari suatu hasil kali matriks AB tanpa menghitung keseluruhan hasil kalinya. Hasil-hasil berikut ini, yang buktinya ditinggalkan sebagai latihan, berguna untuk maksud tersebut: Matriks kolom ke-j dari AB = A[matriks kolom ke-j dari B] …...(3) Matriks baris ke-i dari AB = [matriks baris ke-i dari A]B ……(4)
  • 12. Contoh : Jika A dan B adalah matriks-matriks dalam contoh 5, maka matriks kolom kedua dari AB dapat diperoleh dari (3) dengan perhitungan = Dan dari (4) matriks barispertama dari AB dapat diperoleh dengan perhitungan 421 2572 1310 3414 = 13302712 Jika a1, a2, …, ammenyatakan matriks-matriks baris dari A dan b1, b2, …, bn menyatakan matriks-matriks kolom dari B, maka dari rumus (3), dan (4) kita dapat memperoleh (AB dihitung kolom per kolom) AB = m a a a  2 1 B = Ba Ba Ba m  2 1 (AB dihitung baris per baris) Kolom kedua B B Kolom kedua AB Baris pertama A Baris pertama AB nn AbAbAbbbbAAB  2121
  • 13. 2.4 Hasil Kali Matriks Sebagai Kombinasi Linear Matriks-matriks baris dan kolom memberikan suatu cara berfikir alternatif mengenai perkalian matriks. Misalnya : dan Maka, mn n n mmnmnmm nn nn a a a a a a x a a a x xaxaxa xaxaxa xaxaxa Ax  2 1 2 22 12 2 1 21 11 1 2211 2222121 1212111 ... .... .... .... Dari hasil kali Ax dari sebuah matriks A dengan sebuah matriks kolom x adalah sebuah kombinasi linier dari matriks-matriks kolom dari A koefisien-koefisien yang berasal dari matriks x. dan menunjukkan hasil kali yA dari sebuah matriks y ukuran 1 × m dengan sebuah matriks A berukuran m × n merupakan sebuah kombinasi linier dari matriks-matriks baris A dengan koefisien scalar yang berasal dari y. Contoh: Dapat ditulis sebagai kombinasi linier Dan hasil kali matriks   
  • 14. Dan kombinasi liniernya 2.6 Bentuk Matriks dari Suatu Sistem Linear Perkalian matriks mempuyai suatu penerapan yang penting pada persamaan linear. Tinjau sembarang sistem persamaan linear dalam n peubah. mnmnmm nn nn bxaxaxa bxaxaxa bxaxaxa .... .... .... 2211 22222121 11212111 Selanjutnya, persamaan dari sitem linear ini dapat digantikan dengan persamaan matriks tunggal, seperti yang dapat kita lihat di bawah ini. mnmnmm nn nn b b b xaxaxa xaxaxa xaxaxa 2 1 2211 2222121 1212111 .... .... .... Matriks m x 1 pada ruas kiri persamaan ini dapat ditulis sebagai suatu hasil kali untuk menghasilkan : mnmnmm n n b b b x x x aaa aaa aaa      2 1 2 1 21 22221 11211 Jika kita misalkan matriks-matriks di atas masing-masing dengan A, x, dan b, maka yang didapat adalah matriks tunggal seperti berikut.    
  • 15. bAx Matriks A dalam persamaan ini disebut matriks koefisien dari sistem persamaan tersebut. Matriks yang diperbesar untuk sistem ini diperoleh dengan menggandengkan b ke A sebagai kolom terakhir, jadi matriks yang diperbesar adalah bA mmnmm n n baaa baaa baaa     21 222221 111211 2.7 Transpose Suatu Matriks Jika A adalah sembarang matriks m × n, maka transpose A dinyatakan dengan AT , didefinisikan sebagai matriks n × m yang didapatkan dengan mempertukarkan baris dan kolom dari A; yaitu, kolom pertama dari AT adalah baris pertama dari A, kolom kedua dari AT adalah baris kedua dari A, dan seterusnya. Contoh: A B C D ↕ ↕ ↕ ↕ AT BT CT DT Jika dari kolom AT menjadi baris dari A, tetapi baris dari AT juga menjadi kolom A. Jadi, entri dalam baris i dan kolom j dari AT adalah entri dalam baris j dan kolom i dari A: yaitu:
  • 16. (AT )ij ij Sifat-sifat transpose : 1. (A’)’ = A 2. (A+B)’ = A’ + B’ 3. k(A’) = kA’ 4. (AB)’ = B’A’ 5. Jika Aadalah matriks simetris, maka A’ = A 2.8 Trace Suatu Matriks Bujur Sangkar Jika A adalah suatu matriks bujur sangkar, maka traceA, dinyatakan dengan tr(A), didefinisikan sebagai jumlah entri-entri pada diagonal utama A. Trace Atidak terdefinisi jika A bukan matriks bujur sangkar. Contoh: tr(A) tr(B) BAB III PENUTUP
  • 17. 3.1 Kesimpulan Matriks adalah susunan teratur bilangan-bilangan dalam baris dan kolom yang membentuk suatu susunan persegi atau persegi panjang. Bilangan – bilangan tersebut disebut entri dalam matriks. - Matriks kolom adalah sebuah matriks dengan hanya satu kolom. - Matriks baris adalah matriks yang hanya memiliki satu baris. - Matriks persegi atau matriks bujur sangkar adalah matriks yang berbentuk persegi. 62 32 C Penjumlahan dan Pengurangan : (A+B)ij = (A)ij + (B)ij = aij + bij dan (A-B)ij = (A)ij - (B)ij = aij - bij Perkalian matriks : (cA)ij = c(A)ij = caij= c1A1 + c2A2 + … + cnAn Perkalian matriks dengan scalar : 2A – B + C = 2A + (-1)B + C Matriks-matriks terpartisi : 4 1 A matriks kolom 512B matriks baris matriks arbujursangk
  • 18. A= 34333231 24232221 14131211 aaaa aaaa aaaa = 2221 1211 AA AA A= 34333231 24232221 14131211 aaaa aaaa aaaa = 3 2 1 r r r A= 34333231 24232221 14131211 aaaa aaaa aaaa = 4321 cccc Perkalian matriks baris dan kolom : (AB dihitung kolom per kolom) AB = m a a a  2 1 B = Ba Ba Ba m  2 1 (AB dihitung baris per baris) Hasil Kali Matriks Sebagai Kombinasi Linear : mn n n mmnmnmm nn nn a a a a a a x a a a x xaxaxa xaxaxa xaxaxa Ax  2 1 2 22 12 2 1 21 11 1 2211 2222121 1212111 ... .... .... .... Bentuk Matriks dari Suatu Sistem Linear : nn AbAbAbbbbAAB  2121   
  • 19. Transpose : (AT )ij ij Sifat-sifat transpose : 1. (A’)’ = A 2. (A+B)’ = A’ + B’ 3. k(A’) = kA’ 4. (AB)’ = B’A’ 5. Jika A adalah matriks simetris, maka A’ = A Trace Matriks Bujur Sangkar : 332211 )( aaaAtr Trace A tidak terdefinisi jika A bukan matriks bujur sangkar. mnmnmm nn nn bxaxaxa bxaxaxa bxaxaxa .... .... .... 2211 22222121 11212111 mmnmm n n baaa baaa baaa     21 222221 111211 bA
  • 20. DAFTAR PUSTAKA 1. Anton, Howard. 2000. Aljabar Linier. _ :Karisma Publishing Group 2. Johanes,dkk. 2006. Kompetensi Matematika 3A Program IPA. Jakarta : Yudhistira. 3. http://www.slideshare.net/AmriSandy/pertemuan12-10080718 4. palembang,sumatera selatan, Indonesia MAHASISWA at INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI RADEN FATAH Education zelmibaidilah.blogspot.com