SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 20
PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
Leory Bastian
Fajar Tri Oktondayani
Nadha Kamilia
Yulfi Elfina
Widya Mustika
Nailuredha Hermanto
Hafiz Fadli Kurnia
JS. FURNIVALL
Masyarakat majemuk merupakan suatu masyarakat yang
terdiri dari dua atau lebih elemen yang hidup sendiri –
sendiri tanpa ada pembauran satu sama lain didalam
satu kesatuan politik.
MENURUT CLIFFORD GEERTZ
Masyarakat majemuk merupakan masyarakat yang
terbagi – bagi dalam kedalam sub- sub sistem yang
kurang lebih berdiri sendiri ,di mana masing- masing
subsistem terikatkedalam ikatan –ikatan yang bersifat
kedaerahan.
MENURUT CYRIL S. BELSHAW
Masyarakat majemuk merupakan suatu masyarakat yangg
dimana sistem nilai yang dianut oleh berbagai kesatuan sosial
yang mmenjadi bagian- bagian nya adalah sedemikian rupa
sedhingga para anggota masyarakat kurang memilki loyalitas
terhadap masyarakat sebagai keseluruhan , kurang memiliki
homogenitas kebudayaan atau bahkan kurang memilki dasar –
dasar untuk saling memahami satu sama lain.
Masyarakat indonesia disebut
daerah tropis dimana Mereka
yang menguasai dan yang
dikuasai memiliki perbedaan
ras
Adanya pembagian kelas – kelas
sosial.
Tidak adanya kehendak bersama
dalam kehidupan politik (common
will) sebab mereka mempertahankan
atau memelihara pola- pola pikiran
dan cara hidup masing- masing.
Tidak adanya permintaan sosial
yang dihayati bersama oleh
seluruh elemen masyarakat.
Terjadinya segmentasi kedalam
bentuk kelom[pok- kelompok
yang sering kali memiliki sub
kebudayaan yang berbeda satu
sama lain
Memiliki struktur sosial yang
terbagi kedalam lembaga –
lembaga yang bersifat non
komplementer.
Kurang mengembangkan
konsensus diantara para
anggotanya .terhadap nilai –
nilai yang bersifat dasar.
Secara relatif seringkali
mengalami konflik – konflik
diantara kelompok yang satu
dengan kelompok yang lain.
Secara relatif integrasi sosial
tumbuh diatas paksaan
(coercion)dan saling
ketergantungan didalam
bidang ekonomi.
Adanya dominasi politik oleh
suatu kelompok atas
kelompok -kelompok yang
lain.
Ciri Masyarakat
Majemuk menurut
Piere L. Barghe
Furnivall melihat kemajemukan masyarakat indonesia pada masa kolonial hindia-
belanda ,dimana masyarakat terbagi kedalam tiga kelas yaitu kelas eropa/belanda
sebagai kelas atas/kelas penguasa, orang – orang tionghoa dan timur asing
sebagai kelas menengah dan orang – orang indonesia pribumu sebagai kelas tiga.
Dimana ketiga kelas tersebut dalam hal ekonomi,politik ,kebudayaan,
agama,bahasa tidak ada pembauran karena masing – masing mempertahankan
dan memelihara pola atau cara nya masing –masing tanpa ada kehendak bersama
untuk membentuk sistem nilai masyarakat sebagai keseluruhan.
•ANALISIS J.S FURNIVALL
Pieree L . Van den berghe melihat kemajemukan indonesia sebagai suatu
masyarakat yang terbagi kedalam kelompok –kelompok namun berdasarkan garis
keturunan tunggal. Kelompok – kelompok tersebut mulai berinteraksi dalam
kehidupan politik,ekonomi akan tetapi tanpa didasari konsensus bersama
terhadap nilai – nilai yang bersifat dasar ,sehingga relatif terjadi konflik ,dominasi
suatu kelompok terhadap kelompok lain dan integrasi tumbuh diatas paksaan.
•ANALISIS PIERRE L VAN BERGHE
Pluralitas suku bangsa : suku aceh,
batak, melayu, minangkabau,
sunda, betawi, sunda, jawa, bali,
ambon, dayak, sasak, toraja, bugis
, dll
Pluralitas agama :
Islam, kristen
katolik, kristen
protestan, hindu
, budha, konghuchu
Pluralitas Bahasa
Keanekaragaman bahasa
daerah .
Pluralitas adat
Masing – masing memiki adat
istiadat yang berbeda- beda.
Pluralitas regional
Adanya tanah untuk
pertanian sawah dan
pertanian ladang.
Pluralitas masyarakat
Indonesia secara
Horizontal
•Ekonomi tradisional (keuntungan
minimal,di desa, miskin tidak
berpendidikan)
•Ekonomi moderen(keuntungan
maksimal, di kota,kaya
,berpendidikan)
Segi
Ekonomi
•Orang jawa diberi kesempatan
sebagai birokrat
•Luar jawa tidak diberi
kesempatan.
Segi
Politik
Pluralitas Masyarakat
secara vertikal
Keadaan Geografis
Nenek moyang bangsa indonesia dikenal berasal dari
daerah tionghoa kira – kira 2000 SM secara
bergelombang ke
Indonesia yang memiliki lebih 3000 pulaua yang tersebar
sepanjang 3000 mil dari timur ke barat dan 1000 mil
dari utara ke selatan , mereka terisolasi dan menetap
sehingga menjadi suku – suku bangsa.
Sehingga terjadi pluralitas suku bangsa di indonesia
Letak indonesia diantara samudera fasifik dan samudera
indonesia
Hal ini mendukung indonesia sebagai titik tengah lalu
lintas perdagangan internasional dari pedagang asing
sehingga terjadi pengaruh kebudayaan asing terhadap
indonesia sperti agama.
Hindhu dan budha : india 400 sesudah masehi
Islam : arab , persia abad 13 M
Katolik : portugis abad ke 16
Protestan :belanda
Perbedaan iklim , struktur tanah yang
berbeda(lingkungan ekologis)
- Pertanian sawah : pulau jawa, bali
- Pertanian ladang : luar pulau jawa
Mempengaruhi kuantitas kependudukan
,ekonomi dan sosial budaya.
Faktor keterbukaan indonesia dalam
menghadapi budaya yang datang dari
luar, menambah kemajemukan
indonesia.
FAKTOR PENYEBAB INDONESIA
MENJADI MASYARAKAT MAJEMUK
KEUNTUNGAN
MASYARAKAT
MAJEMUK
Secara horizontal
, indonesia memiliki
keanekaragaman
sehingga memiliki
daya tarik tersendiri
sebagai suatu bangsa
muncul cara –
cara mewujudkan
dan
menyelenggaraka
n kehidupan
berbangsa dan
bernegara yang
sesuai dengan
kondisi majemuk
bangsa indonesia
Adanya saling
ketergantungan
dalam bidang
ekonomi ,memiliki
sdm yang potensial
Adanya loyalitas
ganda yaitu
ikatan bersifat
primordial dan
ikatan sebagai
suatu masyarakat
secara
keseluruhan.
KERUGIAN MASYARAKAT
MAJEMUK
Potensi Konflik akan
senantiasa ada dalam
kehidupan masyarakat
indonesia
Adanya dominasi suatu
kelompok terhadap
kelompok – kelompok lain
dalam politik ,ekonomi
Integrasi dan toleransi yang
harus terus dipaksakan dan
diperjuangkan. Namun
diatas konsensus nilai – nilai
yang bersifat dasar.
Adanya
etonosentrisme,etnofobia
dan stereotif daerah
Akan ada tindakan
separatisme
MEMPERTAHANKAN PANCASILA DAN
BHINEKA TUNGGAL IKA SEBAGAI
KONSENSUS NASIONAL DAN
LANDASAN FILOSOFIS, YURIDIS DAN
SOSIOLOGIS
MEMELIHARA DAN
MEMPERTAHANKAN RASA
NASIONALISME
MEMBERIKAN KEPUTUSAN
– KEPUTUSAN POLITIK
YANG ADIL DAN MERATA
BAGI SELURUH
MASYARAKAT.
MEMPERTAHANKAN NKRI
DAN IKUT UPAYA BELA
NEGARA.
MENUMBUHKAN RASA
TOLERANSI DAN SOLIDARITAS
LINTAS RAS,SUKU,AGAMA
MENYELESAIKAN KONFIK –
KONFLK DENGAN CARA
MEDIASI,KONSILIASI DAN
HUKUM
MENJUNJUNG SUPREMASI
HUKUM DAN HAM
Cara
mengintegrasikan
masyarakat Majemuk
Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :
 Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan
sosial dalam suatu sistem sosial tertentu
 Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur-
unsur tertentu
 Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika
yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu
sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau
kemasyarakatan.
 Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat
tidak bubar meskipun menghadapi berbagai
tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun
konflik yang terjadi secara sosial budaya.
1. Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya
konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota
masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat
fundamental (mendasar)
2. Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat
sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial
(cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi di
antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan
segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross-
cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap
berbagai kesatuan sosial.
 masyarakat terintegrasi atas paksaan dan
karena adanya saling ketergantungan di
antara berbagai kelompok.
 Integrasi sosial akan terbentuk apabila
sebagian besar masyarakat memiliki
kesepakatan tentang batas-batas
teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan
pranata-pranata sosial.
 Asimilasi, yaitu pembauran kebudayaan yang
disertai dengan hilangnya ciri khas
kebudayaan asli.
 Akulturasi, yaitu penerimaan sebagian unsur-
unsur asing tanpa menghilangkan
kebudayaan asli.
Dalam pandangan Coleman dan Rosberg
(1964), integrasi mengandung dimensi vertikal
dan horizontal.
1. Integrasi vertikal bertujuan menjembatani celah
perbedaan antara elite dan massa dalam rangka
pengembangan suatu proses politik terpadu dan
masyarakat politik yang berpartisipasi. Dimensi
vertical dalam integrasi nasional bertujuan
mengintegrasikan persepsi dan prilaku elite dan
masa dengan cara menghilangkan, mengurangi
perbedaan kesenjangan antara kelompok yang
berpengaruh dengan yang dipengaruhi.
2. Integrasi horizontal berguna untuk mengurangi
diskontinuitas dan ketegangan antarkelompok
masyarakat dalam rangka penciptaan suatu
masyarakat politik yang memiliki persepsi sama
(mendekati homogen).
Dimensi horizontal mengintegrasikan antara
kelompok-kelompok dalam masyarakat, dengan
cara menjembatani perbedaan –perbedaan yang
ditimbulkan oleh factor-faktor teritorial/ kultur
dengan mengurangi kesenjangan yang
ditimbulkan oleh factor-faktor tersebut.
William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff
mengemukakan tentang syarat berhasilnya
suatu integrasi sosial yaitu kemampuan untuk
mengisi kebutuhan anggota masyarakat satu
dengan lainnya, sehingga terjalin hubungan
yang baik dan saling menjaga keterikatan satu
dengan yang lain.
1. Keberhasilan menciptakan kesepakatan
(consensus) mengenai norma dan nilai-nilai
sosial sebagai pedoman dalam menjalin
interaksi satu dengan yang lain.
2. Nilai-nilai dan norma-norma sosial tersebut
berlaku dalam waktu yang cukup lama dan telah
dilaksanakan secara konsisten.
1. Terciptanya kesepakatan dari sebagian besar
anggotanya terhadap nilai-nilai social tertentu
yang bersifat fundamental dan krusial
2. Sebagian besar anggotanya terhimpun dalam
berbagai unit social yang saling mengawasi
dalam aspek-aspek sosia yang potensial.
3. Terjadinya saling ketergantungan diantara
kelompok-kelompok social yang terhimpun
didalam pemenuhan kebutuhan ekonomi
secara menyeluruh.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

konflik dan integrasi sosial
konflik dan integrasi sosialkonflik dan integrasi sosial
konflik dan integrasi sosialLazuardi45
 
Diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial
Diferensiasi sosial dan  stratifikasi sosialDiferensiasi sosial dan  stratifikasi sosial
Diferensiasi sosial dan stratifikasi sosialSMA Negeri 9 KERINCI
 
Sosiologi XI IPS Konflik sosial
Sosiologi XI IPS Konflik sosialSosiologi XI IPS Konflik sosial
Sosiologi XI IPS Konflik sosialLisma Linda
 
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...Daniel Arie
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiWijining Putri
 
Faktor faktor penyebab perubahan sosial
Faktor faktor penyebab perubahan sosialFaktor faktor penyebab perubahan sosial
Faktor faktor penyebab perubahan sosialAgewen Stifford
 
Teori struktural fungsional
Teori struktural fungsionalTeori struktural fungsional
Teori struktural fungsionalNovri To Day
 
Ppt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budaya
Ppt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budayaPpt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budaya
Ppt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budayavanmook2
 
BAB 3 SUB BAB LEMBAGA SOSIAL
BAB 3 SUB BAB LEMBAGA SOSIALBAB 3 SUB BAB LEMBAGA SOSIAL
BAB 3 SUB BAB LEMBAGA SOSIALUmi Pujiati
 
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kotaPpt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kotajopiwildani
 
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKANPOWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKANYompa Muda
 
Sistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastonSistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastondinnianggra
 
Teori struktural fungsional - Talcot Parsons
Teori struktural fungsional - Talcot ParsonsTeori struktural fungsional - Talcot Parsons
Teori struktural fungsional - Talcot ParsonsTrisna Nurdiaman
 
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaanKontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaanBabyHenry
 

La actualidad más candente (20)

konflik dan integrasi sosial
konflik dan integrasi sosialkonflik dan integrasi sosial
konflik dan integrasi sosial
 
Diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial
Diferensiasi sosial dan  stratifikasi sosialDiferensiasi sosial dan  stratifikasi sosial
Diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial
 
Sosiologi XI IPS Konflik sosial
Sosiologi XI IPS Konflik sosialSosiologi XI IPS Konflik sosial
Sosiologi XI IPS Konflik sosial
 
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
Ppt materi sosiologi kelas x bab 1. sosiologi sebagai ilmu tentang masyarakat...
 
Sejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologiSejarah perkembangan sosiologi
Sejarah perkembangan sosiologi
 
Faktor faktor penyebab perubahan sosial
Faktor faktor penyebab perubahan sosialFaktor faktor penyebab perubahan sosial
Faktor faktor penyebab perubahan sosial
 
Kebudayaan maritim (2)
Kebudayaan maritim (2)Kebudayaan maritim (2)
Kebudayaan maritim (2)
 
Teori struktural fungsional
Teori struktural fungsionalTeori struktural fungsional
Teori struktural fungsional
 
Ppt Demokrasi Indonesia
Ppt Demokrasi IndonesiaPpt Demokrasi Indonesia
Ppt Demokrasi Indonesia
 
Ppt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budaya
Ppt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budayaPpt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budaya
Ppt ips-kls-9-k13-bab-2-perubahan-sosial-budaya
 
BAB 3 SUB BAB LEMBAGA SOSIAL
BAB 3 SUB BAB LEMBAGA SOSIALBAB 3 SUB BAB LEMBAGA SOSIAL
BAB 3 SUB BAB LEMBAGA SOSIAL
 
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kotaPpt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
Ppt kd 3.2 interaksi keruangan desa dan kota
 
Ppt flora fauna
Ppt flora faunaPpt flora fauna
Ppt flora fauna
 
Konflik sosial
Konflik sosialKonflik sosial
Konflik sosial
 
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKANPOWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
POWER POINT "KONFLIK SOSIAL MASYARAKAT DAN PENDIDIKAN
 
Sistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david eastonSistem & sistem politik menurut david easton
Sistem & sistem politik menurut david easton
 
Politik sebagai seni
Politik sebagai seniPolitik sebagai seni
Politik sebagai seni
 
Teori struktural fungsional - Talcot Parsons
Teori struktural fungsional - Talcot ParsonsTeori struktural fungsional - Talcot Parsons
Teori struktural fungsional - Talcot Parsons
 
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaanKontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan
Kontribusi pemerintah dan masyarakat dalam melestarikan kebudayaan
 
Identitas Nasional Indonesia
Identitas Nasional IndonesiaIdentitas Nasional Indonesia
Identitas Nasional Indonesia
 

Similar a INTEGRASI MAJEMUK

Masyarkat multikultural
Masyarkat multikulturalMasyarkat multikultural
Masyarkat multikulturalsofiana S
 
Masyarakat multikultural disusun atas tiga kata
Masyarakat multikultural disusun atas tiga kataMasyarakat multikultural disusun atas tiga kata
Masyarakat multikultural disusun atas tiga kataMuR- MuRya-
 
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 6. Masyarakat Multikultural (KTSP 2).pptx
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 6. Masyarakat Multikultural (KTSP 2).pptxPPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 6. Masyarakat Multikultural (KTSP 2).pptx
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 6. Masyarakat Multikultural (KTSP 2).pptxLukeee2
 
Sosiologi (masyarakat multikultural)
Sosiologi (masyarakat multikultural)Sosiologi (masyarakat multikultural)
Sosiologi (masyarakat multikultural)MY WORLD
 
keanekaragaman Budaya
keanekaragaman Budayakeanekaragaman Budaya
keanekaragaman BudayaDini Saputri
 
Masyarakat Multikultural
Masyarakat MultikulturalMasyarakat Multikultural
Masyarakat MultikulturalDimas Ariyanto
 
6._HARMONI_AGAMA_DAN_BUDAYA[.pptx
6._HARMONI_AGAMA_DAN_BUDAYA[.pptx6._HARMONI_AGAMA_DAN_BUDAYA[.pptx
6._HARMONI_AGAMA_DAN_BUDAYA[.pptxSolin123
 
Materi 3. Integrasi Nasional.pdf
Materi 3. Integrasi Nasional.pdfMateri 3. Integrasi Nasional.pdf
Materi 3. Integrasi Nasional.pdfMira Veranita
 
Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)
Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)
Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)Raja Matridi Aeksalo
 
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4b
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4bMasyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4b
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4bResti Muliani
 
Hubungan Etnik Bab 1 Konsep Asas Hubungan Etnik
Hubungan Etnik Bab 1   Konsep Asas Hubungan EtnikHubungan Etnik Bab 1   Konsep Asas Hubungan Etnik
Hubungan Etnik Bab 1 Konsep Asas Hubungan EtnikWanBK Leo
 
keragaman dan kesetaraan.pptx
keragaman dan kesetaraan.pptxkeragaman dan kesetaraan.pptx
keragaman dan kesetaraan.pptxArdianAlaziz
 
METODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptx
METODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptxMETODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptx
METODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptxArdianAlaziz
 
1. Memahami Multikulturalisme.pptx
1. Memahami Multikulturalisme.pptx1. Memahami Multikulturalisme.pptx
1. Memahami Multikulturalisme.pptxAbdGhani15
 

Similar a INTEGRASI MAJEMUK (20)

Masyarkat multikultural
Masyarkat multikulturalMasyarkat multikultural
Masyarkat multikultural
 
Masyarakat multikultural disusun atas tiga kata
Masyarakat multikultural disusun atas tiga kataMasyarakat multikultural disusun atas tiga kata
Masyarakat multikultural disusun atas tiga kata
 
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 6. Masyarakat Multikultural (KTSP 2).pptx
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 6. Masyarakat Multikultural (KTSP 2).pptxPPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 6. Masyarakat Multikultural (KTSP 2).pptx
PPT Materi Sosiologi Kelas XI Bab 6. Masyarakat Multikultural (KTSP 2).pptx
 
Remidi bu haka
Remidi bu hakaRemidi bu haka
Remidi bu haka
 
Multi kulturalisme
Multi kulturalismeMulti kulturalisme
Multi kulturalisme
 
Sosiologi (masyarakat multikultural)
Sosiologi (masyarakat multikultural)Sosiologi (masyarakat multikultural)
Sosiologi (masyarakat multikultural)
 
keanekaragaman Budaya
keanekaragaman Budayakeanekaragaman Budaya
keanekaragaman Budaya
 
Masyarakat Multikultural
Masyarakat MultikulturalMasyarakat Multikultural
Masyarakat Multikultural
 
Budaya konteks multikultural
Budaya konteks multikulturalBudaya konteks multikultural
Budaya konteks multikultural
 
Ppt
PptPpt
Ppt
 
6._HARMONI_AGAMA_DAN_BUDAYA[.pptx
6._HARMONI_AGAMA_DAN_BUDAYA[.pptx6._HARMONI_AGAMA_DAN_BUDAYA[.pptx
6._HARMONI_AGAMA_DAN_BUDAYA[.pptx
 
Materi 3. Integrasi Nasional.pdf
Materi 3. Integrasi Nasional.pdfMateri 3. Integrasi Nasional.pdf
Materi 3. Integrasi Nasional.pdf
 
Unit 1
Unit 1Unit 1
Unit 1
 
Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)
Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)
Pluralism and National Integration (Sistem Sosial Budaya Indonesia)
 
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4b
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4bMasyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4b
Masyarakat Multikultural " Resti Muliani/ 1113015000003/4b
 
Integrasi nasional
Integrasi nasional Integrasi nasional
Integrasi nasional
 
Hubungan Etnik Bab 1 Konsep Asas Hubungan Etnik
Hubungan Etnik Bab 1   Konsep Asas Hubungan EtnikHubungan Etnik Bab 1   Konsep Asas Hubungan Etnik
Hubungan Etnik Bab 1 Konsep Asas Hubungan Etnik
 
keragaman dan kesetaraan.pptx
keragaman dan kesetaraan.pptxkeragaman dan kesetaraan.pptx
keragaman dan kesetaraan.pptx
 
METODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptx
METODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptxMETODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptx
METODE ILMIAH DALAM MEMECAHKAN MASALAH.pptx
 
1. Memahami Multikulturalisme.pptx
1. Memahami Multikulturalisme.pptx1. Memahami Multikulturalisme.pptx
1. Memahami Multikulturalisme.pptx
 

INTEGRASI MAJEMUK

  • 1. PRODI ILMU ADMINISTRASI NEGARA UNIVERSITAS NEGERI PADANG
  • 2. Leory Bastian Fajar Tri Oktondayani Nadha Kamilia Yulfi Elfina Widya Mustika Nailuredha Hermanto Hafiz Fadli Kurnia
  • 3. JS. FURNIVALL Masyarakat majemuk merupakan suatu masyarakat yang terdiri dari dua atau lebih elemen yang hidup sendiri – sendiri tanpa ada pembauran satu sama lain didalam satu kesatuan politik. MENURUT CLIFFORD GEERTZ Masyarakat majemuk merupakan masyarakat yang terbagi – bagi dalam kedalam sub- sub sistem yang kurang lebih berdiri sendiri ,di mana masing- masing subsistem terikatkedalam ikatan –ikatan yang bersifat kedaerahan. MENURUT CYRIL S. BELSHAW Masyarakat majemuk merupakan suatu masyarakat yangg dimana sistem nilai yang dianut oleh berbagai kesatuan sosial yang mmenjadi bagian- bagian nya adalah sedemikian rupa sedhingga para anggota masyarakat kurang memilki loyalitas terhadap masyarakat sebagai keseluruhan , kurang memiliki homogenitas kebudayaan atau bahkan kurang memilki dasar – dasar untuk saling memahami satu sama lain.
  • 4. Masyarakat indonesia disebut daerah tropis dimana Mereka yang menguasai dan yang dikuasai memiliki perbedaan ras Adanya pembagian kelas – kelas sosial. Tidak adanya kehendak bersama dalam kehidupan politik (common will) sebab mereka mempertahankan atau memelihara pola- pola pikiran dan cara hidup masing- masing. Tidak adanya permintaan sosial yang dihayati bersama oleh seluruh elemen masyarakat.
  • 5. Terjadinya segmentasi kedalam bentuk kelom[pok- kelompok yang sering kali memiliki sub kebudayaan yang berbeda satu sama lain Memiliki struktur sosial yang terbagi kedalam lembaga – lembaga yang bersifat non komplementer. Kurang mengembangkan konsensus diantara para anggotanya .terhadap nilai – nilai yang bersifat dasar. Secara relatif seringkali mengalami konflik – konflik diantara kelompok yang satu dengan kelompok yang lain. Secara relatif integrasi sosial tumbuh diatas paksaan (coercion)dan saling ketergantungan didalam bidang ekonomi. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok -kelompok yang lain. Ciri Masyarakat Majemuk menurut Piere L. Barghe
  • 6. Furnivall melihat kemajemukan masyarakat indonesia pada masa kolonial hindia- belanda ,dimana masyarakat terbagi kedalam tiga kelas yaitu kelas eropa/belanda sebagai kelas atas/kelas penguasa, orang – orang tionghoa dan timur asing sebagai kelas menengah dan orang – orang indonesia pribumu sebagai kelas tiga. Dimana ketiga kelas tersebut dalam hal ekonomi,politik ,kebudayaan, agama,bahasa tidak ada pembauran karena masing – masing mempertahankan dan memelihara pola atau cara nya masing –masing tanpa ada kehendak bersama untuk membentuk sistem nilai masyarakat sebagai keseluruhan. •ANALISIS J.S FURNIVALL Pieree L . Van den berghe melihat kemajemukan indonesia sebagai suatu masyarakat yang terbagi kedalam kelompok –kelompok namun berdasarkan garis keturunan tunggal. Kelompok – kelompok tersebut mulai berinteraksi dalam kehidupan politik,ekonomi akan tetapi tanpa didasari konsensus bersama terhadap nilai – nilai yang bersifat dasar ,sehingga relatif terjadi konflik ,dominasi suatu kelompok terhadap kelompok lain dan integrasi tumbuh diatas paksaan. •ANALISIS PIERRE L VAN BERGHE
  • 7. Pluralitas suku bangsa : suku aceh, batak, melayu, minangkabau, sunda, betawi, sunda, jawa, bali, ambon, dayak, sasak, toraja, bugis , dll Pluralitas agama : Islam, kristen katolik, kristen protestan, hindu , budha, konghuchu Pluralitas Bahasa Keanekaragaman bahasa daerah . Pluralitas adat Masing – masing memiki adat istiadat yang berbeda- beda. Pluralitas regional Adanya tanah untuk pertanian sawah dan pertanian ladang. Pluralitas masyarakat Indonesia secara Horizontal
  • 8. •Ekonomi tradisional (keuntungan minimal,di desa, miskin tidak berpendidikan) •Ekonomi moderen(keuntungan maksimal, di kota,kaya ,berpendidikan) Segi Ekonomi •Orang jawa diberi kesempatan sebagai birokrat •Luar jawa tidak diberi kesempatan. Segi Politik Pluralitas Masyarakat secara vertikal
  • 9. Keadaan Geografis Nenek moyang bangsa indonesia dikenal berasal dari daerah tionghoa kira – kira 2000 SM secara bergelombang ke Indonesia yang memiliki lebih 3000 pulaua yang tersebar sepanjang 3000 mil dari timur ke barat dan 1000 mil dari utara ke selatan , mereka terisolasi dan menetap sehingga menjadi suku – suku bangsa. Sehingga terjadi pluralitas suku bangsa di indonesia Letak indonesia diantara samudera fasifik dan samudera indonesia Hal ini mendukung indonesia sebagai titik tengah lalu lintas perdagangan internasional dari pedagang asing sehingga terjadi pengaruh kebudayaan asing terhadap indonesia sperti agama. Hindhu dan budha : india 400 sesudah masehi Islam : arab , persia abad 13 M Katolik : portugis abad ke 16 Protestan :belanda Perbedaan iklim , struktur tanah yang berbeda(lingkungan ekologis) - Pertanian sawah : pulau jawa, bali - Pertanian ladang : luar pulau jawa Mempengaruhi kuantitas kependudukan ,ekonomi dan sosial budaya. Faktor keterbukaan indonesia dalam menghadapi budaya yang datang dari luar, menambah kemajemukan indonesia. FAKTOR PENYEBAB INDONESIA MENJADI MASYARAKAT MAJEMUK
  • 10. KEUNTUNGAN MASYARAKAT MAJEMUK Secara horizontal , indonesia memiliki keanekaragaman sehingga memiliki daya tarik tersendiri sebagai suatu bangsa muncul cara – cara mewujudkan dan menyelenggaraka n kehidupan berbangsa dan bernegara yang sesuai dengan kondisi majemuk bangsa indonesia Adanya saling ketergantungan dalam bidang ekonomi ,memiliki sdm yang potensial Adanya loyalitas ganda yaitu ikatan bersifat primordial dan ikatan sebagai suatu masyarakat secara keseluruhan.
  • 11. KERUGIAN MASYARAKAT MAJEMUK Potensi Konflik akan senantiasa ada dalam kehidupan masyarakat indonesia Adanya dominasi suatu kelompok terhadap kelompok – kelompok lain dalam politik ,ekonomi Integrasi dan toleransi yang harus terus dipaksakan dan diperjuangkan. Namun diatas konsensus nilai – nilai yang bersifat dasar. Adanya etonosentrisme,etnofobia dan stereotif daerah Akan ada tindakan separatisme
  • 12. MEMPERTAHANKAN PANCASILA DAN BHINEKA TUNGGAL IKA SEBAGAI KONSENSUS NASIONAL DAN LANDASAN FILOSOFIS, YURIDIS DAN SOSIOLOGIS MEMELIHARA DAN MEMPERTAHANKAN RASA NASIONALISME MEMBERIKAN KEPUTUSAN – KEPUTUSAN POLITIK YANG ADIL DAN MERATA BAGI SELURUH MASYARAKAT. MEMPERTAHANKAN NKRI DAN IKUT UPAYA BELA NEGARA. MENUMBUHKAN RASA TOLERANSI DAN SOLIDARITAS LINTAS RAS,SUKU,AGAMA MENYELESAIKAN KONFIK – KONFLK DENGAN CARA MEDIASI,KONSILIASI DAN HUKUM MENJUNJUNG SUPREMASI HUKUM DAN HAM Cara mengintegrasikan masyarakat Majemuk
  • 13. Integrasi memiliki 2 pengertian, yaitu :  Pengendalian terhadap konflik dan penyimpangan sosial dalam suatu sistem sosial tertentu  Membuat suatu keseluruhan dan menyatukan unsur- unsur tertentu  Sedangkan yang disebut integrasi sosial adalah jika yang dikendalikan, disatukan, atau dikaitkan satu sama lain itu adalah unsur-unsur sosial atau kemasyarakatan.  Suatu integrasi sosial di perlukan agar masyarakat tidak bubar meskipun menghadapi berbagai tantangan, baik merupa tantangan fisik maupun konflik yang terjadi secara sosial budaya.
  • 14. 1. Suatu masyarakat senantiasa terintegrasi di atas tumbuhnya konsensus (kesepakatan) di antara sebagian besar anggota masyarakat tentang nilai-nilai kemasyarakatan yang bersifat fundamental (mendasar) 2. Masyarakat terintegrasi karena berbagai anggota masyarakat sekaligus menjadi anggota dari berbagai kesatuan sosial (cross-cutting affiliation). Setiap konflik yang terjadi di antara kesatuan sosial dengan kesatuan sosial lainnya akan segera dinetralkan oleh adanya loyalitas ganda (cross- cutting loyalities) dari anggota masyarakat terhadap berbagai kesatuan sosial.
  • 15.  masyarakat terintegrasi atas paksaan dan karena adanya saling ketergantungan di antara berbagai kelompok.  Integrasi sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata sosial.
  • 16.  Asimilasi, yaitu pembauran kebudayaan yang disertai dengan hilangnya ciri khas kebudayaan asli.  Akulturasi, yaitu penerimaan sebagian unsur- unsur asing tanpa menghilangkan kebudayaan asli.
  • 17. Dalam pandangan Coleman dan Rosberg (1964), integrasi mengandung dimensi vertikal dan horizontal. 1. Integrasi vertikal bertujuan menjembatani celah perbedaan antara elite dan massa dalam rangka pengembangan suatu proses politik terpadu dan masyarakat politik yang berpartisipasi. Dimensi vertical dalam integrasi nasional bertujuan mengintegrasikan persepsi dan prilaku elite dan masa dengan cara menghilangkan, mengurangi perbedaan kesenjangan antara kelompok yang berpengaruh dengan yang dipengaruhi.
  • 18. 2. Integrasi horizontal berguna untuk mengurangi diskontinuitas dan ketegangan antarkelompok masyarakat dalam rangka penciptaan suatu masyarakat politik yang memiliki persepsi sama (mendekati homogen). Dimensi horizontal mengintegrasikan antara kelompok-kelompok dalam masyarakat, dengan cara menjembatani perbedaan –perbedaan yang ditimbulkan oleh factor-faktor teritorial/ kultur dengan mengurangi kesenjangan yang ditimbulkan oleh factor-faktor tersebut.
  • 19. William F. Ogburn dan Mayer Nimkoff mengemukakan tentang syarat berhasilnya suatu integrasi sosial yaitu kemampuan untuk mengisi kebutuhan anggota masyarakat satu dengan lainnya, sehingga terjalin hubungan yang baik dan saling menjaga keterikatan satu dengan yang lain. 1. Keberhasilan menciptakan kesepakatan (consensus) mengenai norma dan nilai-nilai sosial sebagai pedoman dalam menjalin interaksi satu dengan yang lain. 2. Nilai-nilai dan norma-norma sosial tersebut berlaku dalam waktu yang cukup lama dan telah dilaksanakan secara konsisten.
  • 20. 1. Terciptanya kesepakatan dari sebagian besar anggotanya terhadap nilai-nilai social tertentu yang bersifat fundamental dan krusial 2. Sebagian besar anggotanya terhimpun dalam berbagai unit social yang saling mengawasi dalam aspek-aspek sosia yang potensial. 3. Terjadinya saling ketergantungan diantara kelompok-kelompok social yang terhimpun didalam pemenuhan kebutuhan ekonomi secara menyeluruh.