E-learning merupakan sistem pembelajaran berbasis teknologi informasi yang memungkinkan fleksibilitas dan interaksi yang tinggi antara siswa dan pengajar. Implementasi e-learning di Universitas Mercu Buana sudah berjalan dengan baik meskipun terkadang mengalami gangguan pada jam-jam tertentu. Beberapa saran untuk perbaikan antara lain meningkatkan kualitas sistem dan jaringan serta menambah fitur seperti video streaming dosen.
1. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Dosen Pengampu : Prof. Dr. Hapzi Ali, CMA
Disusun Oleh : Narwati (43116120274)
PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MERCU BUANA
JAKARTA
2. 1. Pengertian earning adalah sebuah proses pembelajaran yang berbasis elektronik. Salah satu
media yang digunakan adalah jaringan komputer. Dengan dikembangkannya di jaringan
komputer memungkinkan untuk dikembangkan dalam bentuk berbasis web, sehingga
kemudian dikembangkan ke jaringan komputer yang lebih luas yaitu internet. Penyajian e-
learning berbasis web ini bisa menjadi lebih interaktif. Sistem e-learning ini tidak memiliki
batasan akses, inilah yang memungkinkan perkuliahan bisa dilakukan lebih banyak waktu
(Nugroho, 2007).
Komponen yang membentuk e-learning (Romisatriawahono, 2008) adalah:
a. Infrastruktur e-learning
Infrastruktur e-learning merupakan peralatan yang digunakan dalam e-learning
yang dapat berupa Personal Computer ((PC), yakni komputer yang dimiliki secara
pribadi (Febrian, 2004)), jaringan komputer (yakni, kumpulan dari sejumlah
perangkat berupa komputer, hub, switch, router, atau perangkat jaringan lainnya
yang terhubung dengan menggunakan media komunikasi tertentu (Wagito, 2005)),
internet (merupakan singkatan dari Interconnection Networking yang diartikan
sebagai komputer-komputer yang terhubung di seluruh dunia (Febrian, 2004)) dan
perlengkapan multimedia (alat-alat media yang menggabungkan dua unsur atau
lebih media yang terdiri dari teks, grafis, gambar, foto, audio, video dan animasi
secara terintegrasi (Febrian, 2004)). Termasuk di dalamnya peralatan
teleconference (pertemuan jarak jauh antara beberapa orang yang fisiknya berada
pada lokasi yang berbeda secara geografis (Febrian, 2004)) apabila kita
memberikan layanan synchronous learning yakni proses pembelajaran terjadi pada
saat yang sama ketika pengajar sedang mengajar dan murid sedang belajar melalui
teleconference.
b. Sistem dan aplikasi e-learning
Sistem dan aplikasi e-learning yang sering disebut dengan Learning Management
System (LMS), yang merupakan sistem perangkat lunak yang mem-virtualisasi
proses belajar mengajar konvensional untuk administrasi, dokumentasi, laporan
suatu program pelatihan, ruangan kelas dan peristiwa online, program e-learning,
dan konten pelatihan (Ellis, 2009)), misalnya, segala fitur yang berhubungan
dengan manajemen proses belajar mengajar seperti bagaimana manajemen kelas,
pembuatan materi atau konten, forum diskusi, sistem penilaian (rapor), serta sistem
ujian online yang semuanya terakses dengan internet.
3. c. Konten e-learning
Konten e-learning merupakan konten dan bahan ajar yang ada pada e-learning
sistem (Learning Management System). Konten dan bahan ajar ini bisa dalam
bentuk misalnya Multimedia-based Content (konten berbentuk multimedia
interaktif seperti multimedia pembelajaran yang memungkinkan kita menggunakan
mouse, keyboard untuk mengoperasikannya) atau Text-based Content (konten
berbentuk teks seperti pada buku pelajaran yang ada di wikipedia.org,
ilmukomputer.com, dsb.). Biasa disimpan dalam Learning Management System
(LMS) sehingga dapat dijalankan oleh peserta didik kapan pun dan dimana pun.
Sedangkan ’aktor’ yang ada dalam pelaksanakan e-learning boleh dikatakan sama
dengan proses belajar mengajar konvensional, yaitu perlu adanya pengajar (dosen)
yang membimbing siswa (mahasiswa) yang menerima bahan ajar dan administrator
yang mengelola administrasi dan proses belajar mengajar.
2. Untuk Implementasi e-learning pada suatu perguruan tinggi sumberdaya apa saja yang
diperlukan sehingga e-learning berjalan dengan baik secara efektif dan efisien.
EFEKTIVITAS E-LEARNING DALAM PROSES PEMBELAJARAN
E-Learning seperti dikatakan diatas memang sangat membantu baik bagi pengajar
dalam menyediakan materi pelajaran, maupun bagi siswa dalam mempelajari materi yang
diajarkan. Keberadaan E-Learning ini dianggap sangat penting dalam menunjang kurangnya
materi pelajaran pada waktu tertentu, misalnya pada saat siswa dispensasi mewakili
sekolahnya di ajang tertentu. Karena kesibukkannya latihan sehingga mengorbankan waktunya
untuk belajar, siswa tersebut akan ketinggalan materi pelajaran. Untuk itulah E-Learning dapat
menjadi alternatif untuk mengejar materi yang tertinggal karena kesibukan latihan.
E-Learning dapat menjadi efektif apabila adanya kerjasama antara pengajar dan
siswanya untuk mensukseskannya, tanpa salah satu dari keduanya keberadaan E-Learning
tidak akan berjalan secara lancar. Untuk itulah diperlukan komunikasi yang erat antar
keduanya. Selain dari itu, efektivitas E-Learning juga didukung oleh keahlian dan kreativitas
pengajar dalam meracik materi yang akan disampaikan. Hal ini juga termasuk pada keahlian
pengajar dalam mengoperasikan perangkat elektronik.
Terkadang E-Learning juga menjadi beban bagi para pengajar yang belum menguasai
operasional perangkat elektronik. Untuk mengatasi permasalahan ini, Dinas Pendidikan terkait
banyak melakukan pelatihan bagi guru-guru yang belum menguasai operasional perangkat
elektronik, terlebih untuk daerah terpencil. Selain langkah tersebut, para pengajar dapat
4. memanfaatkan situs jejaring sosial untuk bertukar pikiran mengenai pengalaman mengajarnya,
seperti di Grup Asosiasi Guru Matematika Indonesia.
EFISIENSI PROSES PEMBELAJARAN MENGGUNAKAN E-LEARNING
Untuk memperoleh suatu hal diperlukan suatu biaya untuk mendapatkannya, sama
halnya dalam proses pembelajaran. Metode E-Learning dapat menekan biaya yang akan
dikeluarkan selama proses pembelajaran, misalnya saja dalam proses mengerjakan tugas.
Biasanya dalam mengerjakan tugas siswa diharuskan untuk mengerjakannya dalam bentuk
Hardcopy dengan mem-print tugasnya tersebut. Akan tetapi dengan adanya E-Learning, tugas
pun dapat dikrimkan dalam bentuk Softcopy dengan mengirimkan lewat e-mail. Hal ini tentu
dapat menekan biaya untuk membuat tugas.
EKSISTENSI E-LEARNING DI DAERAH TERPENCIL
Proses pembelajaran secara E-Learning haruslah merata pada semua wilayah, termasuk
pada daerah terpencil. Minimnya akses informasi dan lingkungan bisa menjadi kendala bagi
pemerataan E-Learning di daerah terpencil. Banyak permasalahan yang mengakibatkan E-
Learning sulit untuk menjangkau ke wilayah terpencil, antara lain:
Sulitnya akses jalan menuju sekolah. Akses jalan menuju sekolah di beberapa daerah
terpencil yang sulit untuk dijangkau karena medan yang berat. Efektivitas E-Learning di
sekolah terpencil menjadi sulit untuk diwujudkan.
Jaringan Listrik yang belum memadai. Banyak daerah terpencil yang belum dialiri
listrik mengakibatkan E-Learning susah untuk dilakukan, karena proses pembelajaran E-
Learning harus menggunakan listrik.
SDM yang belum mengerti pemakaian E-Learning. Para pengajar didaerah terpencil
banyak yang belum paham dalam pemakaian perangkat elektronik yang menunjang E-
Learning. Hal ini mungkin saja dikarenakan kurangnya akses informasi dan pelatihan yang
diberikan.
Untuk mengatasi permasalahan ini, pemerintah telah meluncurkan akses intenet
kecamatan yang tersebar di bebrbagai wilayah terpencil, tujuannya ialah akses internet dapat
digunakan oleh masyakarat. Walaupun program ini belum terlalu efektif menjangkau
masyakarat tertentu, akan tetapi minat masyarakat dalam memperoleh informasi
interntetsangat tinggi. Hal ini tentu bisa dimanfaatkan dalam embrio E-Learning di daerah
terpencil.
5. 1. Pengertian manfaat E-Learning
Pembelajaran yang disusun dengan tujuan menggunakan sistem elektronik atau komputer
sehingga mampu mendukung proses pembelajaran (Michael, 2013:27). E-learning adalah
suatu sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses
belajar mengajar. Berikut beberapa pengertian E-learning dari berbagai sumber:
a. Manfaat bagi siswa
Dengan kegiatan e-Learning dimungkinkan berkembangnya fleksibilitas belajar
yang tinggi. Artinya, kita dapat mengakses bahan-bahan belajar setiap saat dan
berulang-ulang. Selain itu kita juga dapat berkomunikasi dengan guru/dosen setiap
saat, misalnya melalui chatting dan email. Mengingat sumber belajar yang sudah
dikemas secara elektronik dan tersedia untuk diakses melalui internet, maka kita
dapat melakukan interaksi dengan sumber belajar ini kapan saja dan dari mana saja,
juga tugas-tugas pekerjaan rumah dapat diserahkan kepada guru/dosen begitu
selesai dikerjakan.
b. Manfaat bagi pengajar
Dengan adanya kegiatan e-Learning manfaat yang diperoleh guru/dosen antara lain
adalah bahwa guru/dosen/ instruktur akan lebih mudah melakukan pembaruan
materi maupun model pengajaran sesuai dengan tuntutan perkembangan keilmuan
yang terjadi, juga dapat dengan efisien mengontrol kegiatan belajar siswanya.
Pengalaman negara lain dan juga pengalaman distance learning di Indonesia ternyata
menunjukkan sukses yang signifikan, antara lain:
mampu meningkatkan pemerataan pendidikan;
mengurangi angka putus sekolah atau putus kuliah atau putus sekolah;
meningkatkan prestasi belajar;
meningkatkan kehadiran siswa di kelas,
meningkatkan rasa percaya diri;
meningkatkan wawasan (outward looking);
mengatasi kekurangan tenaga pendidikan; serta
meningkatkan efisiensi. (Soekartawi, 2005)
Keuntungan menggunakan e-Learning diantaranya adalah sebagai berikut:
Menghemat waktu proses belajar mengajar
Mengurangi biaya perjalanan
6. Menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku)
Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas
Melatih pembelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan
E-learning mempermudah interaksi antara peserta didik dengan bahan/materi pelajaran.
Demikian juga interaksi antara peserta didik dengan dosen/guru/instruktur maupun antara
sesama peserta didik. Peserta didik dapat saling berbagi informasi atau pendapat mengenai
berbagai hal yang menyangkut pelajaran ataupun kebutuhan pengembangan diri peserta didik.
Guru atau instruktur dapat menempatkan bahan-bahan belajar dan tugas-tugas yang harus
dikerjakan oleh peserta didik di tempat tertentu di dalam web untuk diakses oleh para peserta
didik. Sesuai dengan kebutuhan, guru/instruktur dapat pula memberikan kesempatan kepada
peserta didik untuk mengakses bahan belajar tertentu maupun soal-soal ujian yang hanya dapat
diakses oleh peserta didik sekali saja dan dalam rentangan waktu tertentu pula (Website Kudos,
2002). Secara lebih rinci, manfaat e-Learning dapat dilihat dari 2 sudut, yaitu dari sudut peserta
didik dan guru.
2. Menurut saya implementasi e-learning di Kampus Mercu Buana sudah berjalan dengan baik,
namun terkadang sedikit terkendala di jam-jam tertentu. diharapkan dapat di maintance dengan
lebih baik lagi.
3. Saran dan rekomendasi
Saran dan Rekomendasi Untuk saran ataupun rekomendasi mengenai e-elearning ini perbaikan
sistem yang lebih baik lagi di Universitas Mercubuana , sebagai berikut :
1) Agar tidak terjadi seringnya error sistem, penambahan fitur-fitur yang lebih canggih lagi
seperti video streaming dosen yang sedang menjelaskan materi yang disampaikan agar
mahasiswa/i dapat mudah mengerti.
2) Tambahkan notification/ informasi jika dosen yang bersangkutan sudah upload
forum/quiz.
3) Pebaiki jaringan server E-Learning, guna memudahkan mahasiswa mengerjakan tugas,
karena sering error pada sistemnya
Daftar pustaka
https://www.slideshare.net/AflitaAnggraini/sim-aflita-anggraini-hapzi-ali-sistem-pembelajaran-
elearning-universitas-mercu-buana-2017
http://www.landasanteori.com/2015/09/pengertian-e-learning-definisi-manfaat.html