[Ringkasan]
Skripsi ini membahas pengaruh penggunaan metode word square terhadap hasil belajar IPS siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat. Penelitian ini menggunakan metode eksperimen dengan subjek penelitian 30 siswa. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara metode word square terhadap hasil belajar IPS siswa.
1. PENGARUH PENGGUNAAN METODE WORD SQUARE
TERHADAP HASIL BELAJAR IPS DI KELAS 3 SDN
PEGANGSAAN 01 PAGI JAKARTA PUSAT
SKRIPSI
Oleh
NURMAYA
0801045248
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA
JAKARTA
2012
2. PENGARUH PENGGUNAAN METODE WORD SQUARE TERHADAP
HASIL BELAJAR IPS DI KELAS 3 SDN PEGANGSAAN 01 PAGI
JAKARTA PUSAT
SKRIPSI
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
NURMAYA
0801045248
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA
JAKARTA
2012
6. iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada Bapak dan Mimi tercinta yang selalu
menyelimuti ku dengan doa dan limpahan kasih sayang serta tak henti melimpahkan
nama ku dalam setiap doa dan harapannya, doa mu mengiringi langkah ku.
Serta buat Achya ku yang selalu menyemangatiku dan selalu memberi ku dukungan
dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga aku bisa menyusunnya dengan tepat waktu.
Tidak lupa buat kakak ku (nurul + usi) dan adik-adik ku (afif dan saukhi) yang selalu
membantu doa dan tenaganya untuk mengantar angaya mencari sumber
buku-buku sehingga dapat tersusun skripsi ini..
Terimakasih untuk semuanya…
7. v
MOTTO
Apa yang kamu takuti dalam diri mu itu bukan berarti akan
menjadi hal buruk bagi mu melainkan dalam setiap ketakutan
mu pasti ada sebuah hasil yang baik jika kita terus belajar
memahami ketakutan itu dengan terus berfikir positif
8. vi
ABSTRAK
NURMAYA. 0801045248. Pengaruh Pengggunaan Metode Word Square
Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta
Pusat. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka. Jakarta.
2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
penggunaan metode word square terhadap hasil belajar IPS siswa kelas III SDN
Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah “ Terdapat pengaruh metode word square terhadap hasil belajar IPS pada
siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi.
Penelitian ini dilakukan di SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat, di
kelas III pada Semester II tahun ajaran 2011-2012. Metode penelitian yang
digunakan adalah eksperimen. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik
sampel jenuh diperoleh sampel penelitian satu kelas sebanyak 30 siswa.
Instrument penelitian terlebih dahulu diuji cobakan di SDI Manba’ul Hikmah
kepada 30 siswa.
Uji validitas hasil belajar IPS siswa dengan rumus kolerasi poin biserial
diperoleh 31 soal valid sedangkan uji reliabilitas dengan rumus KR20 diperoleh
rhitung = 0,927 > 0,374 = rtabel. Uji pernyataan analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji Liliefors untuk normalitas dan uji kesamaan dua variansi
untuk homogenitas. Untuk kelas sebelum diberikan perlakuan diperoleh Lhitung =
0,1161 < 0.161 = Ltabel Sedangkan untuk kelas setelah diberikan perlakuan didapat
Lhitung = 0,1438 < 0.161 = Ltabel berarti hipotesis nol diterima ini menunjukkan
bahwa sampel yang digunakan berdistribusi normal. Uji kesamaan dua variansi
untuk homogenitas diperoleh Fhitung = 0,258 < 1,64 = Ftabel dengan taraf signifikasi
α = 0,05 maka varians kedua kelompok sama (homogen).
Hasil analisis hipotesis menggunakan uji t diperoleh thitung = 4,646 >
1,6723 = ttabel pada α = 0,05 dan dk = 58, ternyata thitung > ttabel maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode word square terhadap hasil belajar
IPS siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat. Penelitian ini
Menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara metode word
square terhadap hasil belajar IPS siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta
Pusat.
9. vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis merasa bahwa tersusunnya Skripsi ini karena bantuan beberapa
pihak, maka penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat :
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Prof. DR. Hamka beserta staf yang telah membantu terselenggaranya
penelitian.
2. Ketua program studi Drs. H. Kusmajid. A, M. Pd dan dosen pembimbing II
yang banyak membimbing selama ini serta telah banyak membantu
memberikan arahan dan pandangan dalam penulisan sehingga skripsi ini dapat
disusun dengan baik.
3. Dr. Suswandari, M.Pd dosen pembimbing I yang telah memberikan kritik dan
saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
4. Dra. Rahmiati, M. Psi sekretaris program studi .
5. Seluruh dosen program studi pendidikan S1 PGSD yang telah memberikan
ilmunya yang sangat bermanfaat bagi penulis.
6. Kedua orang tua saerta seluruh keluarga yang telah memberikan motivasi
kepada penulis sehingga penyusunan skripsi dapat terselesaikan dengan baik.
7. Bapak Wimbuh Nugroho, S.Pd, MM sebagai kepala sekolah SDN Pegangsaan
01 Pagi Jakarta Pusat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
mengadakan penelitian.
8. Ani Mahbubah, S.Pd guru kelas III yang telah membantu proses kelancaran
pelaksanaan penelitian.
9. Untuk achya, terima kasih atas doa, dukungan dan motivasi sehingga penulis
dapat melanjutkan skripsi ini hingga selesai.
10. Rekan – rekan mahasiswa jurusan S1 PGSD Universitas Muhammadiyah Prof.
DR. Hamka khususnya teman-teman ku, Risa, Munfaridah, Surini, Yusrina,
10. viii
Nurliana, Sunarsih, Eva yang turut memberikan motivasi kepada penulis
sehingga skripsi dapat tersusun.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan
penulis sendiri. Walaupun demikian penulis berusaha semaksimal mungkin
dengan kemampuan yang ada untuk mendapatkan hasil yang baik. Untuk itulah
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membimbing dan mendorong
kearah perkembangan, dan masukan dari semua pihak guna perbaikan
selanjutnya.
Akhir kata, semoga Allah SWT melimpahkan berkat-Nya kepada semua
pihak yang telah membantu, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk
pembaca sekalian, serta mohon ampun dan petunjuk Allah SWT, amin.
Wabillahi taufik walhidayah wassalamu’alaikum warahmatulahi wabarakatuh
Jakarta, 5 September 2012
Nurmaya
11. ix
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................. ii
PERNYATAAN .................................................................................... iii
PERSEMBAHAN .................................................................................. iv
MOTO .................................................................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................. vi
PRAKATA ............................................................................................. vii
DAFTAR ISI .......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiii
DAFTAR TABEL .................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................. 6
C. Pembatasan Masalah ................................................ 7
D. Rumusan Masalah .................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ..................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ................................................... 8
12. x
BABA II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR SERTA
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Teori ............................................................. 9
1. Hakikat Hasil Belajar ......................................... 9
a. Pengertian Belajar .......................................... 9
b. Pengertian Pembelajaran ................................ 11
c. Belajar Dan Pembelajaran .............................. 13
2. Pembelajaran IPS ............................................... 15
a. Pengertian IPS ................................................ 15
b. Tujuan IPS ..................................................... 16
c. Hasil Belajar IPS ............................................ 18
d. Cakupan Materi IPS di SD ............................. 20
3. Metode Pembelajaran ......................................... 22
a. Pengertian Metode Pembelajaran ................... 22
b. Word Square .................................................. 24
B. Kerangka Berfikir .................................................... 28
C. Hipotesis Penelitian ................................................. 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian ................................. 31
B. Metode Penelitian .................................................... 33
C. Variabel Penelitian ................................................... 34
D. Populasi Dan Sampel Penelitian .............................. 34
13. xi
E. Definisi Operasional ................................................. 35
F. Teknik Pengumpulan Data ....................................... 37
G. Instrumen Penelitian ................................................. 38
H. Uji Coba Instrumen Penelitian ................................. 39
1. Validitas Instrumen ............................................ 39
2. Reabilitas Instrumen .......................................... 40
I. Teknik Analisis Data ..................................................... 42
1. Uji Persyaratan Analisis ..................................... 42
a. Uji Normalitas .............................................. 42
b. Uji Homogenitas .......................................... 43
2. Analisis Data ...................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ..................................... 45
1. Profil Sekolah ..................................................... 45
2. Visi Dan Misi Sekolah ....................................... 47
3. Daftar Nama Guru Dan Pegawai Sekolah .......... 48
4. Struktur Organisasi Sekolah .............................. 51
B. Deskripsi Data .......................................................... 52
1. Data Kelas Sebelum Diberikan Perlakuan ......... 52
2. Data Kelas Setelah Diberikan Perlakuan ........... 54
C. Pengajuan Persyaratan Analisis Data ....................... 57
1. Uji Normalitas .................................................... 57
14. xii
2. Uji Homogenitas ................................................ 58
D. Pengujian Hipotesis ................................................. 59
E. Pembahasan Hasil Penelitian ................................... 60
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI SERTA SARAN
A. Kesimpulan .............................................................. 63
B. Saran ........................................................................ 64
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 66
LAMPIRAN ........................................................................................... 68
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
15. xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Sturuktur Organisasi
SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat ......................................... 51
Gambar 2 Histogram dan Poligon nilai hasil belajar IPS siswa
(Sebelum diberikan treatment) ....................................................... 57
Gambar 3 Histogram dan Poligon nilai hasil belajar IPS siswa
(Setelah diberikan treatment) ......................................................... 58
16. xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Contoh Word Square ............................................................................. 28
Tabel 2 Waktu Penelitian ................................................................................... 32
Tabel 3 Kisi – kisi Soal Instrumen ..................................................................... 38
Tabel 4 Jumlah Ruangan Sekolah ...................................................................... 46
Tabel 5 Daftar Jumlah Siswa SDN Pegangsaan 01 Pagi ................................... 47
Tabel 6 Daftar Nama Guru Dan Pegawai SDN Pegangsaan 01 Pagi ................ 49
Tabel 7 Daftar Nilai Hasil Belajar Kelas Sebelum Diberikan Treatment .......... 52
Tabel 8 Distibusi Frekuensi Hasil
Belajar Kelas Sebelum Diberikan Treatment ....................................... 53
Tabel 9 Daftar Nilai Hasil Belajar Kelas Setelah Diberikan Treatment ............ 55
Tabel 10 Distibusi Frekuensi Hasil
Belajar Kelas Sebelum Diberikan Treatment ....................................... 56
Tabel 11 Hasil Perhitungan Uji Normalitas ....................................................... 58
Tabel 12 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas ................................................... 69
Tabel 13 Kisi – Kisi Soal Penelitian .................................................................. 68
Tabel 14 Perolehan Skor Hasil Uji Coba Instrumen .......................................... 100
Tabel 15 Hasil Perhitungan Mencari Validitas Instrument ................................ 101
Tabel 16 Hasil Perhitungan Reliabilitas Instrumen ........................................... 110
Tabel 17 Perolehan Nilai Siswa Sebelum diberikan perlakuan ......................... 121
Tabel 18 Perolehan Nilai Siswa Setelah diberikan perlakuan ........................... 122
Tabel 19 Statistik Deskriptif Hasil Belajar Kelas Sebelum
dan Setelah Diberikan Perlakuan......................................................... 123
Tabel 20 Uji Normalitas Kelas Sebelum Diberikan Perlakuan ......................... 127
Tabel 21 Uji Normalitas Kelas Setelah Diberikan Perlakuan ............................ 131
17. xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kisi – Kisi Soal ............................................................................... 68
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................... 70
Lampiran 3 Soal Uji Coba Instrumen Penelitian ............................................... 92
Lampiran 4 Kunci Jawaban Soal Uji Coba ........................................................ 99
Lampiran 5 Perolehan Skor Hasil Belajar Uji Coba Instrumen ......................... 100
Lampiran 6 Hasil Perhitungan Uji Validitas ...................................................... 101
Lampiran 7 Menghitung Uji Validitas Instrument ............................................. 105
Lampran 8 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas ................................................... 110
Lampiran 9 Perhitungan Reliabilitas Instrument Soal ....................................... 113
Lampiran 10 Soal Evaluasi Uji Penelitian ......................................................... 115
Lampiran 11 Kunci Jawaban Instrument Soal Uji Penelitian ............................ 120
Lampiran 12 Hasil Nilai Siswa Sebelum Diberikan Perlakuan ......................... 121
Lampiran 13 Hasil Nilai Siswa Setelah Diberikan Perlakuan ........................... 122
Lampiran 14 Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa ....................................... 123
Lampiran 15 Uji Normalitas Kelas Sebelum Diberikan Perlakuan ................... 127
Lampiran 16 Perhitungan Uji Normalitas
Kelas Sebelum Diberikan Perlakuan ............................................ 128
Lampiran 17 Uji Normalitas Kelas Setelah Diberikan Perlakuan ..................... 131
Lampiran 18 Perhitungan Uji Normalitas
Kelas Setelah Diberikan Perlakuan ............................................... 132
Lampiran 19 Uji Homogenitas Data .................................................................. 135
18. xvi
Lampiran 20 Pengujian Hipotesis ...................................................................... 137
Lampiran 21 Silabus Mata Pelajaran IPS .......................................................... 140
Lampiran 22 Luas di Bawah Lengkungan Kurve Normal Z ............................. 142
Lampiran 23 Nilai-Nilai Untuk Distribusi F ...................................................... 143
Lampiran 24 Nilai-Nilai r Product Moment ...................................................... 145
Lampiran 25 Nilai-Nilai Dalam Distribusi-t ...................................................... 146
Lampiran 26 Nilai-Nilai Tabel L ....................................................................... 147
Lampiran 27 Foto Hasil Penelitian ..................................................................... 148
Lampiran 28 Surat Izin Mengadakan Riset ........................................................ 152
Lampiran 29 Surat Keterangan Telah Mengadakan Riset ................................. 153
Lampiran 30 Lembar Konsultasi ....................................................................... 154
19. 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelajaran IPS merupakan bagian dari pelajaran yang mengajarkan
aaspek-aspek kehidupan manusia karena manusia tidak pernah luput dari
kehidupan bermasyarakat dan lingkungan sosial seperti yang dinyatakan oleh
Nu’man Somantri dalam Sapriya, bahwa :
“Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin
ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis / psikologis untuk
tujuan pendidikan.Selanjutnya dijelaskan juga bahwa Pendidikan IPS adalah
seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar
manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis
untuk tujuan pendidikan.”1
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah bertujuan
untuk membentuk siswa agar memiliki kemampuan dasar untuk berpikir kritis,
rasa ingin tahu, menemukan, memecahkan permasalahan dan memiliki
keterampilan bekerjasama dalam kehidupan sosial. Selain itu siswa juga
dituntut mampu berkomunikasi, bekerjasama, dan diarahkan untuk dapat
menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab serta
1cinta tanah air yang dapat dijelaskan seperti di bawah ini :
Adapun tujuan pembelajaran IPS bagi peserta didik adalah:
a) “Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
dan lingkungannya.
b) Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan
1
Sapriya. Pendidikan IPS konsep dan Pembelajaran. (Bandung : Remaja Rosdakarya
2011). Hlm 11
20. 2
sosial.
c) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai social dan
kemanusiaan.
d) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk ditingkat lokal, nasional, dan global.”2
Mata pelajaran IPS seharusnya dijadikan mata pelajaran yang
menyenangkan karena mempelajari kehidupan sosial sehari-hari sehingga
tidak menyulitkan siswa untuk mengikutinya. Tetapi pada kenyataannya dan
bukan menjadi rahasia umum lagi kalau pelajaran IPS merupakan suatu
pelajaran yang sangat membosankan bagi peserta didik. Terbukti disaat mata
pelajaran IPS mengenai materi sejarah uang, siswa menganggap bahwa uang
sudah mereka kenal dan mereka ketahui jauh sebelum mereka diajarkan oleh
guru di sekolah sehingga mereka dengan mudah mengabaikan pelajaran yang
disampaikan guru di dalam kelas karena siswa merasa bahwa pelajaran
mengenai sejarah uang sudah tidak penting lagi. Ditambah dengan cara guru
yang menyampaikan materi tanpa menggunakan metode yang cocok atau
hanya menggunakan metode konvensional yaitu dengan metode berceramah
dalam belajar akibatnya motivasi belajar siswa menurun dan siswa tidak
bergairah dalam mengikuti pembelajaran di kelas sehingga banyak siswa yang
mengantuk dan ada juga yang mencoret-coret buku dengan gambar dan
berpura-pura menulis yang tidak jelas agar terlihat oleh guru seolah-olah
sedang mencatat dan mendengarkan materi yang sedang diterangkan, hal itu
terjadi karena memang pelajaran IPS yang tidak lepas dari hafalan dan
pengulangan materi, apalagi ditambah dengan pengajaran yang monoton oleh
2
Iif Khoiru Ahmadi.dan Sofan Amri. Mengembangkan Pembelajaran IPS Terpadu.
(Jakarta : Prestasi Pustaka Karya 2011). Hlm 10
21. 3
guru mata pelajaran dengan menghabiskan waktu pelajaran dengan ceramah
dan siswa dituntut untuk mendengarkan cerita tentang sejarah layaknya
dongeng sebelum tidur.
Menjadi sesuatu yang tidak mungkin kalau ketidak berhasilan
pembelajaran pada saat ini disebabkan karena kurangnya minat siswa pada
mata pelajaran tertentu yang mereka anggap tidak menyenangkan. Apalagi
ditambah dengan guru-guru yang mereka anggap galak dan pengajaran yang
monoton, tentu saja pembelajaran ini akan sulit sekali memperoleh kata
berhasil dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran saat
ini masih sering ditemukan adanya kecenderungan meminimalkan keterlibatan
peserta didik dalam proses belajar.
Pembelajaran yang baik seharusnya perpusat pada siswa atau sering
disebut dengan student center. Kreativitas dan keaktifan siswa harus lebih
dikembangkan guna mencari dan menemukan serta menggalai fakta-fakta
yang belum diketahuinya sehingga menjadi suatu pengalaman belajar yang
akan terus diingatnya sepanjang masa. Pembelajaran yang berpusat pada siswa
diharapkan akan dapat menguatkan kemampuan daya ingat dan kemampuan
menjawab soal bagi siswa dibandingakan dengan kegiatan belajar yang hanya
bersifat satu arah antara guru dengan siswa atau sering disebut teacher center
sehingga dalam proses belajar mengajar, guru lebih terlihat dominan dalam
setiap proses pembelajaran menyebabkan siswa lebih bersifat pasif, oleh
karena itu, siswa hanya mampu menghafal fakta, konsep, prinsip dan teori
sehingga hasil belajar yang didapatkan siswa pun dalam materi sejarah uang
22. 4
menjadi rendah dan tidak sesuai dengan standar nilai ketuntasan belajar atau
KKM sebesar 65 yang harus dicapai siswa dalam setiap proses pembelajaran
sehingga hasil yang didapatkan belum maksimal.
Keberhasilan dari suatu pelaksanaan pembelajran itu akan sangat
ditentukan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor tersebut adalah metode
pembelajaran. Apabila diperhatikan dalam proses perkembangan pendidikan
di Indonesia, bahwa salah satu gejala negatif sebagai penghalang yang paling
menonjol dalam pelaksanaan pembelajaran ialah masalah metode mengajar.
padahal metode pembelajaran itu sendiri merupakan cara untuk
mempermudah seorang guru dalam mencapai tujuan.
Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran ialah diharapkan para
guru selalu menggunakan metode atau model pembelajaran yang bervariasi.
Pemilihan berbagai macam metode pembelajaran tentu harus dipertimbangkan
sebelum digunakan. Pemilihan metode pembelajaran perlu memperhatikan
beberapa hal seperti materi yang akan disampaikan, tujuan pembelajaran,
waktu yang tersedia serta hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran.
Penggunaan metode yang tepat dan pemanfaatannya secara maksimal akan
meghasilkan hasil belajar yang memuaskan.
Menurut Winarno dalam Syaiful Bahri Djamarah, faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi penggunaan metode pembelajaran adalah sebagai
berikut:
a) “Tujuan yang bermacam-macam jenisnnya dan fungsinya
b) Anak didik yang bermacam-macam tingkat kematangannya
c) Situasi yang bermacam-macam keadaannya
d) Fasilitas yang bermacam-macam kualitas dan kuantitasnya
23. 5
e) Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda.”3
Pemilihan metode pengajaran bagi seorang guru sangatlah dituntut
guna menciptakan suasana belajar yang PAIKEM (Pembelajaran Aktif
Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan). Pemilihan metode pengajaran
yang tepat maka siswa akan merasa termotivasi dan antusias dalam
pelaksanaan pembelajaran di kelas terutama dalam pembelajaran IPS (Sejarah
Uang). Salah satu metode pengajaran yang tepat dalam pembelajaran
IPS(Sejarah Uang) adalah penggunaan metode word square. Metode belajar
word square sebagai salah satu model pembelajaran yang menarik untuk
peserta didik. Menurut Hornby : “Word Square adalah sejumlah kata yang
disusun sehingga kata-kata tersebut dapat dibaca ke depan dan ke belakang.”4
Metode word square merupakan metode pembelajaran yang memadukan
kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan
jawaban pada kotak-kotak jawaban. Mirip seperti mengisi Teka-Teki Silang
tetapi bedanya jawabannya sudah ada namun disamarkan dengan
menambahkan kotak tambahan dengan sembarang huruf atau angka penyamar
(pengecoh). Tujuan huruf atau angka pengecoh bukan untuk mempersulit
peserta didik namun untuk melatih sikap teliti dan kritis. Siswa diharapkan
mendapatkan pengalaman secara langsung untuk membuktikan konsep secara
menyanangkan, menguatkan pengetahuannya. Metode word square
diharapkan dapat membantu siswa untuk mampu berpikir merangkai huruf
3
Syaiful Bachri Djamarah dan Aswan Zain. Op.Cit. hlm.46
4
Hornby, A.S. Oxford Advanced learner’s dictionary of Current English.(Oxford
University Press 1974). Hlm : 976
24. 6
yang diacak tidak beraturan sehingga membentuk satu kalimat yang utuh
sebagai konsep yang saling bertautan. Penggunaan media word square yang
digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan ranah
kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Siswa dapat meningkatkan semangat,
motivasi dan aktifitas belajarnya, sehingga hasil belajar peserta didik lebih
meningkat.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti akan mencoba
menggunakan metode pembelaajaran word square dalam pembelajaran IPS di
kelas 3 SDN Pegangsaan 01 Pagi untuk mengetahui pengaruhnya terhadap
hasil belajar.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat
diindentifikasikan masalah-masalah yang relevan dalam penelitian ini sebagai
berikut :
1. Mengapa siswa lebih bersifat pasif dan tidak bersemangat dalam
mengikuti pelajaran IPS dikelas ?
2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan rendahnya hasil belajar IPS
pada siswa ?
3. Mengapa guru lebih sering menggunakan metode konvensional dalam
proses belajar mengajar ?
4. Apakah metode Word Square berpengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa
kelas 3 di SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat ?
25. 7
5. Seberapa besar pengaruh metode Word Square terhadap hasil belajar IPS
siswa kelas 3 di SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat ?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan indentifikasi masalah yang telah
dikemukakan di atas dengan keterbatasan peneliti dalam segi waktu dan biaya,
tenaga, serta kemampuan ilmu pengetahuan yang dimiliki peneliti, maka
peneliti membatasi ruang lingkup permasalahan yang diteliti agar pembatasan
masalah yang akan diteliti sebagai berikut :
“Pengaruh penggunaan metode word square terhadap hasil belajar IPS
siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pag Jakarta Pusat ”
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut : “Apakah
terdapat pengaruh penggunaan metode word square terhadap hasil belajar IPS
siswa kelas 3 di SDN Pegangsaan 01 Pagi?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
penggunaan metode word square terhadap hasil belajar IPS siswa kelas 3 di
SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat.
26. 8
F. Manfaat Penelitian
a. Bagi Siswa :
1) Mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS
2) Mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam hal pemahaman konsep
dan ketrampilan siswa
3) Meningkatkan minat dan motivasi belajar
4) Mampu memberikan suasana belajar yang lebih menarik dan
menyenangkan
b. Bagi Pendidik
1) Sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa
2) Mempermudah guru dalam mencapai tujuan pembelajaran
3) Memberikan pengalaman baru dalam kegiatan belajar mengajar
4) Sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan dalam
memilihmetode pembelajaran yang tepat dan mendesain kegiatan belajar
mengajar guna meninngkatkan kualitas pembelajaran
5) Memacu kreativitas guru dalam memilih dan menggunakan media yang
tepat.
c. Bagi Lembaga / Sekolah
1) Dapat digunakan untuk meningkatkan mutu para pendidik dan peserta
didik
2) Menjadikannya sebagai eksperimen pengembangan kurikulum dalam
mengembangkan inovasi, metode, dan strategi pembelajaran
27. 9
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR SERTA
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Teori
1. Hakikat Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
diharapkan agar memilki suatu kemampuan atau kehlian dan meiliki
pengetahuan sebagai bekal perjalanan hidupnya sebagai seorang
manusia. Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan
perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungannya. Robert M.
Gagne dalam Benny A. Pribadi mengatakan bahwa : “belajar adalah
sebagai proses alami yang dapat membawa perubahan pada
pengetahuan, tindakan, dan perilaku seseorang.”5
Belajar juga dapat dikatakan sebagai akibat dari suatu proses
yang diikutinya dan di jadikan bagian dari pengalaman hidupnya yang
berlangsung seumur hidup. Ngalim Purwanto, menyebutkan tentang
beberapa elemen penting yang mencirikan pengertian belajar, yaitu :
a) “Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, di mana
perubahan itu bisa mengarah pada tingkah laku yang lebih baik,
tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang
lebih buruk.
b) Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau
pengalaman.
5
Benny A. Pribadi. Model Desain Sistem Pembelajaran. (Jakarta : Dian Rakyat 2009).
Hlm : 6
28. 10
c) Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif
mantap, harus merupakan akhir dari pada suatu periode waktu yang
cukup panjang.
d) Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut
berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti:
perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah/berpikir,
keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap.”6
Dari point-point di atas dapat dijelaskan bahwa belajar adalah
suatu perubahan yang terstruktur dalam proses penyusunan kepribadian
secara alami dengan memerlukan waktu yang cukup lama serta dapat
mengubah apa yang telah diketahui dan belum diketahui melalui proses
belajar. Menurut para pandangan modern mengenai belajar lebih
berorientasi pada perubahan perilaku secara holistik dan integral.
Sehingga belajar adalah suatu proses perubahan perilaku sebagai hasil
perilaku interaksi dengan lingkungannya. Perubahan itu mencakup aspek
kognitif, afektif dan psikomotor. Pandangan modern ini didukung oleh
beberapa pakar, salah satunya adalah menurut Witherington dalam
Nanang Hanafaiah, menyatakan bahwa : “belajar merupakan perubahan
dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons baru
yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan
kecakapan.”7
Menurut Morgan dalam Agus Suprijono, “Learning is any
relativelypermanent change in behavior that is a result of past
experience”, belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen
6
Ngalim Purwanto. Psikologi Pendidikan. (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya 2007).
Hlm 85
7
Nanang Hanafaiah dan Cucu Suhana. Konsep Strategi Pembelajaran. (Bandung : Refika
Aditama). hlm 7
29. 11
sebagai hasil dari pengalaman.”8
Pengalaman merupakan salah satu
faktor penunjang dalam belajar karena pengalaman tidak pernah lepas
dari apa yang telah kita kerjakan sehingga perubahan perilaku akan
terjadi secara alami dan lebih bersifat permanen atau akan selalu
diingat.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu proses perubahan yang terjadi didalam diri secara
alami dan tanpa disadari tetapi perubahan itu diperoleh melalui usaha
secara sadar sebagai hasil dari pengalaman yang diterima melalui
respon-respon, rangsangan, reaksi serta interaksi dengan lingkungan
sekitar dengan waktu yang cukup relatif lama. Karena belajar sebagai
konsep mendapatkan pengetahuan dan keterampilan serta mendapatkan
perubahan dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik. Perubahan
perilaku akibat dari kegiatan belajar mengakibatkan siswa memiliki
penguasaan terhadap materi pembelajaran sebagai wujud tercapainya
tujuan pengajaran seperti dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang
tidak bisa menjadi bisa, dari yang sulit menjadi mudah, dan seterusnya.
b. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi yang terjadi antara peserta
didik dengan peserta didik, peserta didik dengan sumber belajar, dan
anak dengan guru atau pendidik.
8
Agus Suprijono. Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM. (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar 2009). Hlm 3
30. 12
Menurut Dimyanti dan Mudjiono dalam Syaiful Sagala :
“Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain
intruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan
pada penyediaan sumber belajar.”9
Sedangkan menurut Gagne dalam Benny, pembelajaran dapat
didefinisikan sebagai “a set of events embedded in purposeful activities
that facilitate learning” yang artinya serangkaian aktivitas yang sengaja
diciptakan dengan maksud untuk memudahkan terjadinya proses
belajar.”10
Melalui proses pembelajaran guru dituntut agar mampu
membimbing dan menfasilitasi peserta didik supaya mereka dapat
memahami kemampuan yang mereka miliki untuk selanjutnya
memberikan motivasi agar peserta didik terdorong untuk belajar sebaik
mungkin sebagai perwujudan keberhasilann berdasarkan kemampuan
yang mereka miliki. Karena pembelajaran itu sendiri memiliki arti
bahwa setiap kegiatan yang dirancang untuk dapat membantu seseorang
dalam mempelajari suatu kemampuan dan nilai-nilai yang baru. Proses
pembelajaran diharapakan peserta didik memperoleh hasil belajar yang
merupakan hasil dari adanya suatu interaksi tindakan belajar yaitu
mengalami proses untuk meningkatkan kemampuan mentalnya dalam
9
Syaiful Sagala. Konsep Dan Makna Pembelajaran. (Bandung : Alfa Beta 2010). Hlm:
62
10
Benny A. Pribadi.Op.Cit. Hlm: 9
31. 13
belajar dan bagi seorang guru tindakan mengajar yaitu membelajarkan
peserta didik.
Adapun ciri-ciri pembelajaran menurut Edi Suardi dalam
Syaiful Bachri, yaitu:
a) “Belajar mengajar memiliki tujuan, yakni untuk membentuk peserta
didik dalam suatu perkembangan tertentu.
b) Ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang direncanakan, didesain
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c) Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi
yang khusus.
d) Ditandai dengan aktivitas anak didik.
e) Dalam kegiatan belajar mengajar, guru berperan sebagai
pembimbing.
f) Dalam kegiatan mengajar membutuhkan disiplin.
g) Ada batas waktu.
h) Evaluasi.”11
Dalam pembelajaran harus benar-benar memperhatikan tujuan
dan sasaran yang akan dicapai sesuai dengan ketentuan-ketentuan atau
prosedur yang telah direncanakan sebelumnya serta harus disesuaikan
dengan batasan waktu yang telah ditetapkan untuk memperoleh hasil
pembelajaran yang optimal dan tercapainya tujuan pembelajaran.
c. Belajar Dan Pembelajaran
Di sekolah belajar dan pembelajaran merupakan suatu hal yang
harus dilaksanakan secara bersama, karena belajar merupakan suatu
proses perubahan yang terjadi di dalam diri siswa secara alami atau
karena terjadi perubahan pola tingkah laku. Menurut UUSPN No. 20
11
Syaiful Bachri Djamarah dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta :
Rineka Cipta 2010). hlm : 40-41
32. 14
tahun 2003 dalam Syaiful Sagala : “pembelajaran adalah menyatakan
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar.”12
Hal ini menunjukkan bahwa berlangsungnya proses
pembelajaran merupakan proses yang mendasar dalam kegiatan
pendidikan di sekolah. Dari setiap proses pembelajaran yang terjadi di
sekolah siswa memperoleh hasil belajar akibat adanya suatu interaksi
antara pendidik, sumber belajar dan lingkungan belajar yang dibangun
untuk mengembangkan kreatifitas berfikir siswa.
Menurut Robert M. Gagne dan Lislie J. Briggs dalam Rudy
Gunawan mengemukakan beberapa pendapat yang melandasi proses
pembelajaran yaitu:
a) “Pembelajaran bertujuan memberikan bantuan agar belajar siswa
menjadi efektif dan efisien. Jadi, guru hanyalah pemberi bantuan dan
bukan penentu keberhasilan atau kegagalan belajar siswa.
b) Pembelajaran bersifat terprogram. Pembelajaran dirancang untuk
tujuan jangka pendek, menengah ataupun jangka panjang.
c) Pembelajaran dirancang melalui pendekatan sistem. Karena bila
dirancang secara sistematis dipercaya akan mempengaruhi
perkembangan murid secara individual.
d) Pembelajaran yang dirancang harus sesuai berdasarkan pendekatan
sistem.
e) Pembelajaran dirancang berdasarkan pengetahuan tentang teori
belajar.”13
12
Syaiful Sagala.Op.Cit. hlm 62
13
Rudy Gunawan. Pendidikan IPS Filosofi, Konsep,dan Aplikasi. (Bandung : Alfabeta
2011). Hlm 47
33. 15
2. Pembelajaran IPS
a. Pengertian IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial yang disingkat IPS dikenal sejak 1970-
an sebagai hasil kesepakatan komunitas akademik dan secara formal
mulai digunakan dalam system pendidikan nasional dalam kurikulum
1975.
Pendidikan IPS di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari
dokumen Kurikulum 1975 yang memuat IPS sebagai mata pelajaran
untuk pendidikan di sekolah dasar dan menengah. Dalam kurikulum
Sekolah Dasar tahun 2004 dikemukakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial
merupakan suatu mata pelajaran yang mengkaji serangkaian peristiwa,
fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan
kewarganegaraan. Menurut Nu’man Somantri dalam Sapriya Pendidikan
IPS untuk persekolahan dan Pendidikan IPS untuk perguruan tinggi yaitu
sebagai berikut :
“Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari
disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia
yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis /
psikologis untuk tujuan pendidikan.Selanjutnya dijelaskan juga bahwa
Pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan
humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan
disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.”14
Pembelajaran IPS adalah pelajaran yang mengajarkan kehidupan
sosial atau kehidupan manusia yang terkait dengan sejarah, gejala alam,
nilai-nilai sosial, kehidupan sosial ekonomi, dan sebagainya. Fungsi IPS
14
Sapriya. Ibid. Hlm 11
34. 16
sebagai pendidikan itu sendiri adalah membekali anak didik dengan
pengetahuan sosial yang berguna untuk masa depannya, keterampilan
sosial dan intelektual dalam membina perhatian serta kepedulian
sosialnya sebagai sumber daya manusia yang bertanggung jawab dalam
merealisasikan tujuan pendidikan.
b. Tujuan IPS
IPS adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan di sekolah
dasar (SD) yang mengajarakan tentang peristiwa, fakta-fakta dan konsep
yang berhubungan dengan isu social yang terjadi di lingkungan
masyarakat.
Tujuan adalah untuk mengetahui tercapai atau tidak tercapainya
program yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam pendidikan IPS pun
pasti mempunyai tujuan tersendiri seperti yang dikemukakan oleh
Somantri bahwa : “tujuan pendidikan IPS adalah untuk membantu
tumbuhnya berfikir ilmuan sosial dan memahami konsep-konsepnya,
serta membantu tumbuhnya warga Negara yang baik.”15
Jadi tujuan pendidikan IPS adalah membantu mendidik dan
membekali kemampuan dasar untuk peserta didik agar dapat
mengembangkan potensi dalam dirinya serta kemampuannya dalam
kehidupan sosial serta dapat menanamkan konsep-konsep yang telah
diperolehnya dengan sebaik mungkin. Karena tujuan utama Ilmu
15
Rudy Gunawan. Op.Cit.Hlm 21
35. 17
Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki
sikap mental positif terhadap perbaikan segala masalah yang menimpa
masyarakat.
Tujuan pendidikan IPS di atas menerangkan banhwa dalam
kegiatan pembelajaran IPS siswa dapat dibawa langsung ke lingkungan
alam dan lingkungan masyarakat agar siswa lebih mudah mengenal
konsep-konsep yang belum dipahaminya di dalam kelas. Dengan
mengenalkan lingkungan alam sekitar diharapak siswa dapat mengetahui
kondisi sekitar dan dapat mengerti manfaat mata pelajaran IPS dan
tujuan pembelajaran IPS secara konkrit atau nyata.
Adapun tujuan pembelajaran IPS bagi peserta didik adalah:
a) “Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
b) Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.
c) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai social dan
kemanusiaan.
d) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk ditingkat lokal, nasional, dan
global.”16
Mempelajari IPS Dengan dikemukakan tujuan di atas
diharapkan bagi peserta didik dapat mempersiapkan diri dan mampu
menjadi warga Negara Indonesia yang baik, yang memiliki jiwa
demokratis, bertanggung jawab, serta dapat memecahkan masalah-
masalah yang terjadi di lingkungan sosial masyarakat.
16
Iif Khoiru Ahmadi.dan Sofan Amri. Ibid. Hlm 10
36. 18
c. Hasil Belajar IPS
Belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi
dengan lingkungan. Untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya
maka manusia perlu belajar karena perubahan diperoleh melalui usaha
dalam waktu yang relatif lama dan merupakan bagian dari hasil
pengalaman atau hasil belajar. Menurut Gagne dalam Purwanto,
“Hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang
kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan serta menyediakan
skema yang terorganisasi untuk mengasilmilasi stimulus-stimulus baru
dan menentukan hubungan didalam dan diantara kategori-kategori.”17
Hasil belajar biasanya digunakan sebagai ukuran untuk
mengetahui seberapa jauh seseorang dalam menguasai bahan atau materi
yang telah diajarkan.
IPS sangat erat kaitannya dengan mempersiakan siswa untuk
berperan aktif atau berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia dan
terlibat dalam pergaulan masyarakat. IPS berperan dalam mengarahkan
dan membimbing siswa pada nilai-nilai dan perilaku yang demokratis,
memahami dirinya dalam konteks kehidupan masa kini, serta dapat
memahami tanggung jawabnya sebagai bagian anggota masyarakat.
Hasil belajar IPS harus mencakup empat dimensi yang sesuai
dengan program pendidikan IPS yang komprehensif. Program yang
mencakup empat dimensi tersebut adalah sebagai berikut:
17
Purwanto.Op.Cit Hlm 42
37. 19
(1) “Dimensi pengetahuan (Knowledge)
(2) Dimensi keterampilan (Skills)
(3) Dimensi nilai dan sikap (Values and Attitudes)
(4) Dimensi tindakan (Action).”18
Dimensi pengetahuan (Knowledge) mencakup fakta, konsep dan
generalisasi. Dimensi pengetahuan seseorang berbeda-beda sehingga
dalam pembelajran IPS siswa diharapkan memperoleh hasil belajar serta
dapat mengenal berbagai jenis fakta yang sering terjadi di lingkungan
masyarakat lalu berkembang menjadi sebuah konsep pemikiran untuk
dapat mencari jalan keluar dari permasalahan yang terjadi dilanjutkan
dengan bagaimana cara menyelesaikan permasalahn itu dengan sebaik
mungkin atau dapat merumuskan hubungan antara generalisasi konsep
dan fakta .
Dimensi keterampilan (Skills) mencakup keterampilan meneliti,
berpikir, partisipasi sosial, dan berkomunikasi. Semua keterampilan
tersebut sangat diperlukan dalam pembelajaran IPS karena dalam sikap
meneliti dapat mengumpulkan, mengidentifikasi dan menganalisis data
suatu masalah yang selanjutnya dibutuhkan keterampilan berpikir untuk
dapat mengkaji dan merumuskan faktor sebab akibat terhadap
pemecahan masalah. Keterampilan partisipasi sosial dalam pelajaran IPS
diharapkan siswa dapat berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain
18
Sapriya. Op.Cit. Hlm.48
38. 20
sehingga dapat memilki keterampilan berkomunikasi yang baik di
lingkungan masyarakat.
Dimensi Nilai dan Sikap (Values and Attitudes) terdiri atas nilai
substansif dan nilai prosedural. Nilai substantif adalah keyakinan yang
telah dipegang oleh seseorang dan umumnya hasil belajar, bukan
sekedar menanamkan atau menyampaikan informasi semata. Diharapkan
dengan adanya suatu nilai di masyarakat, siswa dapat menghargai
keragaman nilai keyakinan atau pendapat yang berbeda-beda sehingga
siswa dapat saling menghargai satu sama lain yang sesuai nilai-nilai
prosedural ialah menyangkut nilai kemerdekaan, toleransi, kejujuran,
menghormati kebenaran dan menghargai pendapat orang lain.
Dimensi Tindakan (Action) dalam pembelajran IPS diharapkan
semaksimal mungkin untuk menjadikan siswa yang aktif karena siswa
diajarkan untuk belajar secara konkrit dan praktis.
d. Cakupan Materi Di SD
Pelajaran IPS di SD harus memperhatikan kebutuhan
perkembangan anak yang berusia antara 7-11 tahun, karena menurut
Piaget anak antara umur 7-11 tahun berada dalam perkembangan
kemampuan intelektual pada tingkatan konkret operasional. Padahal
bahan materi pelajaran IPS di SD banyak berisi pesan-peasn yang
bersifat abstrak. Banyak cara dan teknik pembelajaran yang harus
digunakan seorang guru agar dapat menanamkan konsep-konsep abstrak
39. 21
untuk dipahami peserta didik. Itulah sebabnya, IPS di SD bergerak dari
yang konkret ke pemahaman yang abstrak.
Untuk jenjang SD, pengorganisasian materi pelajaran IPS
menganut pendekatan terpadu artinya materi pelajaran dikembangkan
dan disusun tidak mengacu pada disiplin ilmu yang terpisah melainkan
mengacu pada aspek kehidupan nyata peserta didik sesuai dengan
karakteristik usia, tingkat perkembangan berfikir dan kebiasaan bersikap
dan berperilakunya. Dalam dokumen Permendiknas (2006) dikemukakan
bahwa : “IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan
generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.”19
Cakupan isi materi pelajaran IPS kelas 3 di SD ialah sebagai
berikut 20
:
Kelas III, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami lingkungan dan
melaksanakan kerja sama
disekitar rumah dan sekolah
1.1 menceritakan lingkungan
alam dan buatan di sekitar
rumah dan sekolah
1.2 memelihara lingkungan
alam dan buatan di sekitar
rumah
1.3 membuat denah dan peta
lingkungan rumah dan
sekolah
1.4 melakukan kerja sama di
19
Sapriya. Op.Cit. Hlm 194
20
Silabus mata pelajaran IPS kelas 3 SDN Pegangsaan 01 Pagi
40. 22
lingkungan rumah,
sekolah, dan kelurahan /
desa
Kelas III, Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
3. memahami jenis
pekerjaan dan
penggunaan uang
2.1 mengenal jenis-jenis pekerjaan
2.2 memahami pentingnya
semangat kerja
2.3 memahami kegiatan jual beli
dilingkungan rumah dan
sekolah
2.4 mengenal sejarah uang
2.5 mengenal pengguanaan uang
sesuai dengan kebutuhan
3. Metode Pembelajaran
a. Pengertian Metode Pembelajaran
Salah satu komponen kurikulum yang lebih banyak mendapat
perhatian adalah metode pembelajaran. Banyak para ahli pendidikan
yang mendefinisikan metode sebagai bagian dari proses pendidikan yang
paling penting.
Menurut Nasution, “metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu
methodos. Methodos berasal dari kata “meta” dan “hodos”. Meta bearti
melalui, Sedangkan hodos berarti jalan. Sehingga metode berarti jalan
41. 23
yang harus dilalui atau cara untuk melakukan sesuatu atau prosedur.”21
Dalam kegiatan belajar ada baiknya seorang guru harus
menggunakan metode pembelajaran secara bervariasi agar jalannya
pengajaran tidak membosankan dan dapat menarik perhatian peserta
didik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran
berakhir.
Selanjutnya menurut Hering dalam Sapriya mendefinisikan :
“metode sebagai suatu pendekatan umum belajar yang mendasarkan
hakekat dan tujuan pendidikan pada sejumlah teori dan kepercayaan.”22
Pengusaan dan penerapan metode secara tepat dalam proses
pembelajaran akan dapat memudahkan seorang guru dalam mencapai
suatu tujuan pembelajaran yang ingin dicapai karena metode mempunyai
andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam
memilih dan menggunakan metode harus disesuaikan dengan materi
ajar, kondisi peserta didik, tujuan. Agar penggunaan metode tidak
membosankan peserta didik diharapkan pula bagi guru supaya
menggunakan metode secara bervariasi serta seorang guru harus
mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin agar dapat menyampaikan
materi pelajaran dengan pengguanaan metode secara tepat dan
tercapainya tujuan instruksional pembelajaran dan siswa dapat belajar
secara aktif dan efektif.
21
Jamal Ma’mur. 7 Tips Aplikasi PAKEM. (Yogyakarta :DIVA Press 2011). Hal 19
22
Sapriya.Op.Cit Hlm 142
42. 24
Menurut Winarno dalam Syaiful Bahri Djamarah, faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi penggunaan metode pembelajaran adalah
sebagai berikut :
a) “Tujuan yang bermacam-macam jenisnnya dan fungsinya
b) Anak didik yang bermacam-macam tingkat kematangannya
c) Situasi yang bermacam-macam keadaannya
d) Fasilitas yang bermacam-macam kualitas dan kuantitasnya
e) Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda.”23
Jadi metode pemebelajaran adalah proses atau prosedur yang
digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran atau
kompetensi serta dalam penggunaannya harus dapat mempertimbangkan
semua aspek seperti kondisi peserta didik, fasiltas yang ada, situasi
kelas. Agar metode pembelajaran dapat digunakan sesuai kebutuhan dan
dan tepat guna.
b. Word Square
Menurut Hornby : “Word Square adalah sejumlah kata yang
disusun sehingga kata-kata tersebut dapat dibaca ke depan dan ke
belakang.”24
Word Square adalah salah satu metode pembelajaran
berupa kotak-kotak kata yang berisi kumpulan huruf. Pada kumpulan
huruf tersebut terkandung konsep-konsep yang harus ditemukan oleh
siswa sesuai dengan pertanyaan yang berorientasi pada tujuan
pembelajaran. Pembelajaran Word Square berisi pertanyaan yang sesuai
23
Syaiful Bachri Djamarah dan Aswan Zain. Op.Cit. hlm.46
24
Hornby, A.S. Ibid. Hlm : 976
43. 25
dengan pengertian-pengertian penting suatu konsep atau sub konsep.
Pertanyaan pertama berupa pertanyaan yang jawabannya berupa kunci
yang dalam mata pelajaran IPS seringkali menggunakan istilah asing.
Pertanyaan kedua harus terkait dengan pertanyaan pertama dan
merupakan lanjutan dari pengertian tersebut. Begitu seterusnya, sehingga
semua pertanyaan sudah mewakili konsep yang akan dipelajari. Setelah
itu siswa berdiskusi untuk mendapatkan jawaban dan menemukannya
pada kotak-kotak Word Square. Pada akhir pembelajaran, siswa
menyimpulkan materi bahasan yang telah didiskusikan.
Dengan demikian siswa memperoleh pengalaman belajar yang
berarti. Word Square memerlukan pengetahuan dasar dari siswa
sehingga sebelumnya siswa harus membaca materi atau pokok bahasan
yang akan dipelajari. Langkah-langkah membuat Word Square adalah
sebagai berikut:
a. Menentukan topik sesuai konsep atau subkonsep
b. Menuliskan kata-kata kunci sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
c. Menuliskan kembali kata-kata kunci dimulai dengan kata-kata
terpanjang
d. Membuat kotak-kotak word square
e. Mengisikan kata-kata kunci pada kotak word square
f. Menambahkan huruf pengisian ke kotak kosong secara acak
44. 26
Word Square sebagai alat bantu pembelajaran mempunyai
peranan sebagai berikut:
a. “Merupakan variasi pembelajaran
b. Memudahan mengajar karena word square disusun sesuai urutan
pengertian penting
c. Meningkatkan keaktifan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar karena model ini selalu diikuti diskusi atau
penjelasan guru, sehingga jawaban pertanyaan merupakan
pengertian yang utuh dan berkaitan
d. Konsep yang disampaikan oleh guru menjadi nyata dan jelas,
mudah dipahami dan diingat
e. Memotivasi belajar siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan
hasil belajar.”25
Kelebihan dan kekurangan Metode Word Square adalah sebagai
berikut :
1. Kelebihan Metode Word Square
a) Mendorong pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
b) Melatih untuk berdisiplin.
c) Melatih sikap teliti dan kritis.
d) Merangsang siswa untuk berpikir efektif.
2. Kekurangan Metode Word Square
a) Mematikan kreatifitas siswa
b) Siswa tinggal menerima bahan mentah
c) Siswa tidak dapat mengembangkan materi yang ada dengan
kemampuan atau potensiyang dimilikinya
25
http://rumahdesakoe.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-word-square.html.
diakses hari rabu jam 23.45
45. 27
Langkah-langkah pembelajaran :
1) “Sampaikan materi sesuai kompetensi
2) Bagikan lembar jawaban sesuai contoh
3) Siswa disuruh menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam
kotak sesuai jawaban
4) Berikan point setiap jawaban dalam kotak.”26
Contoh :
1. Sebelum mengenal uang, orang melakukan pertukaran dengan
cara…..
2. …..digunakan sebagai alat pembayaran yang sah
3. Bentuk uang ada kertas dan…..
4. Nama uang Indonesia disebut juga…..
5. Uang …..saat ini banyak yang dipalsukan
6. Nilai yang tertulis pada setiap mata uang disebut dengan…..
7. Tagihan yang ada di bank umum, yang dapat digunakan sewaktu-
waktu sebagai alat pembayaran disebut uang …..
8. Jenis uang yang digunakan sebagai alat pembayaran disebut
uang…..
9. Garis yang ada pada uang disebut …..
10. Contoh uang giral adalah …..
11.
26
Hamzah B. Uno. dan Nurdin Mohamad. Belajar dengan Pendekatan
PAILKEM.(Jakarta : Bumi Aksara). Hlm 92
46. 28
Tabel 1
Contoh Word Square27
A L O C E K X I S Q
M C A L A V W G E T
T Y O N I O K M Z I
K A R T A L O O A D
E B A R T L I M N E
R A K D U A N G D N
T R U P I A H I I T
A T N L S A I R J I
S E A A I H R A U T
Q R N E R B O L P A
N O M I N A L T I S
C A N D Y S A T K A
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teoritis dan empiris di atas, maka dapatlah disusun
kerangka penelitian ini sebagai berikut. Pembelajaran selalu memiliki tujuan
pada setiap mata peajaran. Salah satu tujuannya adalah tercapainya hasil
belajar siswa sesuai dengan standar KKM sekolah yang telah ditetapkan. Jika
hasil belajar siswa tidak memenuhi syarat ketuntasan belajar maka harus
27
Suyatno. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Hlm:130
47. 29
dilakukan pengkajian terhadap sistem pembelajaran dikelas. Masalah yang
terjadi adalah rendahnya hasil belajar IPS siswa kelas III yang diakibatkan
oleh bebarapa faaktor yaitu pembelajaran IPS di kelas berlangsung secara
teacher center (berpusat pada guru). Guru lebih banyak menggunkan metode
konvensional dalam menyampaikan materi pembelajaran tanpa
mengikutsertakan siswa dalam proses pembelajaran berlangsung sehingga
siswa hanya menjadi objek belajar. Pembelajaran di kelas menjadi monoton
karena siswa hanya mendengar penjelasan dari guru.
Peneliti ingin menggunakan metode pembelajaran word square di
kelas. Metode word square adalah metode pembelajaran yang memadukan
kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan
jawaban pada kotak-kotak jawaban. Diharapkan dengan penggunaan Metode
word square siswa dapat meningkatkan hasil belajar karena adanya ingatan
sebelumnya dalam pembelajaran berlangsung.
Metode pembelajaran word square dapat mengetahui kemampuan
siswa dalam mencocokan pertanyaan dan jawaban sehingga siswa menjadi
lebih aktif mencari jawaban yang diperolehnya serta dengan mudah mengingat
apa yang telah mereka temukan. Metode pembelajaran word square
berlangsung secara aktif, efektif dan menyenangkan karena siswa antusias
dalam memadukan jawaban dalam kotak papan word square dan berlomba-
lomba untuk dapat menyelesaikan pertanyaan secara cepat.
Berdasarkan uraian di atas diharapkan adanya pengaruh penggunaan
Metode word square terhadap hasil belajar siswa karena siswa belajar dengan
48. 30
sistem student center yang berlangsung seacara aktif dan menyenangkan dan
adanya peningkatan dalam penilaian hasil belajar.
C. Hipotesis Penelitian
Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan penulis adalah sebagai
berikut :
H0 : Tidak terdapat pengaruh metode word square terhadap hasil belajar IPS
pada siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat
H1 : Terdapat pengaruh metode word square terhadap hasil belajar IPS pada
siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat
Kemudian membandingkan H0 ditolak jika t hitung > t table dan
sebaliknya H0 diterima jika t hitung <t table dengan taraf signifikan 5% atau α =
0,05.
49. 31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini di laksanakan di SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta
Pusat. Beralamat di jalan Ampiun No.1A Kelurahan Pegangasaan, Kecamatan
Menteng. Nomer telephone 021-31904502. Sekolah ini dibawahi oleh Kepala
Sekolah yaitu bapak Wimbuh Nugroho,S.Pd.MM dengan NIP:
196304021985031017. Mata Pelajaran yang diambil dalam penelitian ini
adalah mata pelajaran IPS kelas III dengan sub bab Mengenal Sejarah Uang.
ubjek dalam penelitian ini adalah kelas III tahun pelajaran 2012 dengan
jumlah siswa 30 orang siswa. Penelitian ini akan dilaksanakan pada tengah
semester tahun ajaran 2011/2012, yaitu bulan Juni 2012. Penentuan waktu
penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah.
Adapun jadwal penelitian yang akan dilaksananakan sesuai seperti
tabel di bawah ini :
50. Tabel 3.1
Waktu Penelitian
NO. Kegiatan
Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan Judul
2. Meminta izin ke sekolah
3. ACC judul Skripsi
4. Menyusun bab 1
5. Bimbingan bab 1
6. Bimbingan bab 1-2
7. Bimbingan bab 1, 2,dan 3
8.
Revisi bab 1, 2
dan 3
9. ACC Proposal
10. Seminar Proposal
11. Perbaikan proposal
12. PersiapanPenelitian
13. Penelitian
14. Menyusun bab 4 dan bab 5
15. Perbaikan bab 4 dan bab 5
16. ACC Skripsi
17. Sidang
32
51. 33
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experimental Design.
“Desain ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak berfungsi secara penuh
untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen.”28
Menyesuaikan dengan pemilihan metode yang berdasarkan kepada
tujuan yang hendak dicapai penulis maka metode eksperimen yang penulis
gunakan adalah time series design, dalam desain ini kelompok yang
digunakan untuk penelitian tidak dapat dipilih secara random. Sebelum
diberikan perlakuaan kelompok diberi pretest dengan maksud untuk
mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum diberikan
perlakuan.
Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat digambarkan
seperti berikut 29
:
O1O2O3O4X O5O6O7O8
Dimana :
O1 – O4 = Nilai sebelum diberi perlakuan / treatment
O5 – O8 = Nilai setelah diberi perlakuan / treatment
Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimen karena hanya adanya
perbedaan perlakuan dalam satu kelas atau tidak adanya kelas kontrol dan
kelas eksperimen. Kelas hanya diberikan perlakuan berbeda, pada pertemuan
pertama dan kedua kelas tidak diberi perlakuan dengan metode word square
28
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung : Alfabeta 2010). Hlm 114
29
Ibid. Hlm :115
52. 34
selanjutnya pada pertemuan ketiga dan keempat kelas diberikan perlakuan
dengan menggunakan metode word square. Kelas diberikan perlakuan dengan
menggunakan metode word square agar siswa dapat meningkatkkan hasil
belajar IPS tentang materi Sejarah Uang sesuai standar KKM sekolah yaitu 65,
yang diharapakan dengan menggunakan metode word square siswa dapat
terus mengingat apa yang siswa telah dapatkan dari mencari jawabanya dalam
papan word square yang sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. Penelitian
ini dapat digambarkan sebagai berikut ini :
O1O2X O3O4
Keterangan :
O1O2 = hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan
O3O4 = hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan
C. Variabel Penelitian
Berdasrkan landasan teori yang ada serta rumusan hipotesis penelitian
maka yang menjadi variable dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel bebas ( X ) : menggunakan metode word square
b. Variable terikat ( Y ) : hasil belajar IPS siswa
D. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.30
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN Pegangsaan
01 Pagi yang terdafatar sebagai siswa pada semester genap tahun ajaran 2011-
30
Sugiyono. Ibid. Hlm 117
53. 35
2012, sedangkan populasi terjangkau siswa kelas 3 SDN Pegangsaan 01 Pagi
sebanyak 30 orang siswa.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.31
Sedangkan menurut Arikunto dalam buku Riduwan ,
sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang
diteliti)32
. Teknik yang digunakan untuk memperoleh sampel dalam penelitian
ini memakai teknik Sampel Jenuh. “Sampel Jenuh adalah teknik pengambilan
sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga
dengan istilah sensus.”33
Sampel diambil dari populasi terjangkau yaitu
sebanyak 30 orang. Penelitian ini hanya menggunakan dua perlakuan.
Penelitian ini mengambil satu kelas sehingga kelas diberikan perlakuan
(treatment) yang berbeda yaitu pertama, kelas tidak diberikan perlakuan
(treatment) dengan tidak menggunakan metode word square Sedangkan yang
kedua diberikan perlakuan dengan menggunakan metode word square .
E. Definisi Operasional
1. Metode Word Square
Word square adalah susunan huruf-huruf sehingga dapat
membentuk sebuah kalimat atau kata yang tersusun dalam kotak-kotak
berbentuk bujur sangkar yang dapat di baca secara menurun, mendatar,
31
Sugiyono. Ibid. Hlm 118
32
Riduwan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.
(Bandung : Alfabeta 2010). Hlm 56
33
Riduwan . Ibid. Hlm 64
54. 36
keatas, diagonal dengan tambahan huruf-huruf lain sebagai pengecoh
kalimat atau kata.
Jadi Word Square adalah salah satu metode pembelajaran berupa
kotak-kotak kata yang berisi kumpulan huruf. Pada kumpulan huruf
tersebut terkandung konsep-konsep yang harus ditemukan oleh siswa sesuai
dengan pertanyaan yang berorientasi pada tujuan pembelajaran.
Pembelajaran Word Square berisi pertanyaan yang sesuai dengan
pengertian-pengertian penting suatu konsep atau sub konsep. Pertanyaan
pertama berupa pertanyaan yang jawabannya berupa kunci yang dalam
mata pelajaran IPS seringkali menggunakan istilah asing. Pertanyaan kedua
harus terkait dengan pertanyaan pertama dan merupakan lanjutan dari
pengertian tersebut. Begitu seterusnya, sehingga semua pertanyaan sudah
mewakili konsep yang akan dipelajari.
2. Hasil Belajar
Hasil Belajar adalah terjadinya perubahan pada ketiga ranah yaitu
ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik yang didapat dari
proses belajar serta adanya rangsangan stimulus dari lingkungan yang
membawanya pada perubahan tingkah laku.
Instrumen untuk melakukan penelitian pada tes hasil belajar adalah
dengan menggunakan tes tulis berupa pilahan ganda (PG) sebanyak 20 soal
dengan empat pilihan jawaban yaitu a, b, c, dan d.
55. 37
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data berisi tentang teknik untuk mendapatkan
data-data yang diperlukan dalam penelitian. Adapun yang perlu diperhatikan
dalam pengumpulan data pada penelitian adalah sebagai berikut:
1. Tes
Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk
mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-
aturan yang sudah ditentukan.34
Tes yang digunakan dalam penelitian adalah tes prestasi (achievement
test) yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang
setelah mempelajari sesuatu.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditumjukkan untuk memperoleh data langsung
dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-
peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter dan data yang
relevan penelitian.35
3. Observasi
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek
penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.36
34
Prof.Dr.Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.(Jakarta:Bumi Aksara
2009).hlm.52
35
Riduwan . Op.Cit. Hlm .77
36
Ibid. hlm.76
56. 38
G. Instrument Penelitian
Instrument adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan peneliti dalam
kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah.
Instrument yang digunakan dalam penelitian tes hasil belajar adalah
dengan menggunakan tes tulis berupa pilahan ganda (PG) sebanyak 20 soal
dengan empat pilihan jawaban yaitu a, b, c, dan d.
Adapun kisi instrument peneliti untuk mengukur pengaruh metode
word square terhadap hasil belajar siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi
adalah sebagai berikut :
Table 3.2
Kisi – Kisi Soal
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator No.Butir
Soal
Jumlah
1. Memahami
jenis
pekerjaan
dan
pengunaan
uang
1. Mengenal
jenis uang
2. Mengenal
a. Menjelaskan
sejarah uang
sebagai alat tukar
b. Menceritakan
berbagai alat tukar
misalnya barang
dan uang
c. Menjelaskan
berbagai jenis
uang.
d. Mengidentifikasi
ciri-ciri uang
kertas dan uang
logam
a. Menceritakan
1, 23, 29,
34,39
5, 7, 11,
12, 17, 27,
30, 31, 35
2, 3, 4, 14,
20, 25
6, 13, 19,
33,38
9, 22,
5
9
6
5
5
57. 39
penggunaan
uang sesuai
dengan
kebutuhan
kegunaan uang
b. Menjelaskan cara
mengelola uang
yang baik
c. Menjelaskan
manfaat
mengelola uang
dengan baik
26,36,40
8, 10, 15,
16, 24, 32
18, 21,
28,37
6
4
Jumlah 40
H. Uji Coba Instrumen Penelitian
1. Validitas Instrumen
Validitas adalah ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang
dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang harusnya dinilai.37
Suatu
instrument dikatakan valid jika memiliki validitas tinggi sebaliknya
instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Instrument
dikatakan valid jika alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu
valid. Valid itu berarti instrument itu dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur.
Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang akan diukur. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat
mengungkap data dari variable yang diteliti secara tepat. Pemantapan
37
Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung : Remaja
Rosdakarya 2010). Hlm 12
58. 40
validitas ini dengan menganalisis validitas isi yaitu kesesuaian isi tes
dengan tujuan yang ingin dicapai.
Untuk menghitung validitas uji coba butir soal tes digunakan
rumus kolerasi point biserial38
yaitu :
Keterangan :
γpbi = koofesien kolerasi biserial
Mp = rerata skor dari subyek yang menjawab betul bagi
item yang dicari validitasnya
Mt = rerata skor total
St = standar deviasi dari skor total
p = proporsi siswa yang menjawab benar
( p =
௬ ௦௦௪ ௬ ௪
௨ ௦௨௨ ௦௦௪
)
q = proporsi siswa yang menjawab salah ( q = 1 – p)
2. Reliabilitas instrument
Reabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat
tersebut dalam menilai apa yang dinilainya.39
Maksudnya, kapanpun alat
38
Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta : Bumi Aksara 2009).
Hlm 79
γpbi =
ெ ష ಾ
ௌ
59. 41
penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.
Tes belajar dikatakan ajeg apabila hasil pengukuran saat ini menunjukan
kesamaan hasil pada saat berlainan waktu terhadap siswa yang sama.
Reabilitas tes berkaitan dengan konsisten hasil tes. Untuk
menghitung reabilitas soal IPS pada penelitian ini menggunakan metode
kesamaan rasional. Prosedur ini dilakukan dengan menghubungkan setiap
butir dalam suatu tes dengan butir-butir lainnya dalam tes itu sendiri
secara keseluruhan. Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti adalah
dengan menggunakan rumus K – R 20 yaitu sebagai berikut40
:
r11 =
ିଵ
) (
௦మି∑
௦మ )
Keterangan :
r11 = reabilitas tes secara keseluruhan
p = proposi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
(q = 1 – p)
∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
s = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)
39
Opcit. Nana Sudjana. Hlm 12
40
Opcit. Suharsimi Arikunto. Hlm 100
60. 42
Jika sudah dapat r11 maka dibandingkan dengan r table dengan
ketentuan : Jika r11 > r table berarti realibel dan jika r11 < r table maka
tidak realibel.
I. Teknis Analisis Data
1. Uji Persyaratan Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data
yang diperoleh dari hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji
yang digunakan yaitu uji Liliefors. Dengan langkah sebagai berikut :
a. Hitung rata-rata nilai skor sampel
b. Hitung standar deviasi nilai skor sampel
c. Urutkan data sampel dari terkecil ke terbesar ( X1, X2, …. , Xn ) nilai
Xi dijadikan bilangan baku Z1, Z2, …., Zn. Diman nilai Zi ditentukan
dengan rumus 41
:
Zi =
షഥ
௦
Keterangan :
Zi = Data tunggal
X = Rata-rata data tunggal
S = simpangan baku data tunggal
41
Dr.Darwyan Syah,dkk. Pengantar statistik pendidikan. (Jakarta : Gaung Persada
Press.2010).hlm.67
61. 43
d. Tentukan F (Zi) dengan rumus F (Zi) = P (Z ≤ Zi) dengan masing-
masing nilai Z berdasarkan table Z
e. Hitung S (Zi) yaitu prorporsi Z1, Z2, …., Zn yang lebih kecil atau
sama dengan Zi
f. Hitung selisih F (Zi) - S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya
g. Bandingkan Lo yang paling besar diantara harga-harga mutlak
selisih tersebut dengan Ltabel, dengan krtiteria pengujiannya adalah
sebagai berikut:
Terima Ho apabila Lo < Ltabel
Tolak Ho apabila Lo > Ltabel
b. Uji Homogenitas
Untuk pengujian homogenitas dapat diuji dengan menggunakan
rumus Fisher atau disebut juga dengan Uji kesamaan dua variansi
sebagai berikut 42
:
F =
ௌ₁²
ௌ₂²
S₁² = Varians sampel kelompok setelah diberikan treatment
S₂² = Varians sampel kelompok sebelum diberikan treatment
42
Prof. Dr. Sudjana, M.A.Sc. Metoda Statistika. (Bandung : Tarsito 2005). Hlm:249
62. 44
2. Analisis Data
Teknik analisis data ini berkaitan dengan perhitungan menjawab
rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan, maka peneliti
menggunakan teknik analisis data dengan rumus perbandingan satu variable
(uji t) berikut ini 43
:
thitung =
௫₁ି ௫₂
ௌට
భ
₁
ା
భ
₂
Keterangan :
thitung = harga yang dihitung untuk menunjukkan nilai standar deviasi
dari distribusi t (table t)
x₁ = mean pada variable sampel 1
x₂ = mean pada variable sampel 2
n₁ = jumlah sampel pada variable 1
n₂ = jumlah sampel pada variable 2
S = Standar Deviasi
43
Ibid.Hlm:239
63. 45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Profil Sekolah
SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat letaknya sangat stategis
tidak jauh dari jalan raya sehingga mudah untuk dijangkau selain itu,
lokasi sekolah juga berdekatan dengan pemukiman penduduk. Bangunan
SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat menempati satu unit standart yang
dipakai sendiri dengan jumlah kelas sebanyak 9 lokasi dan 11 rombongan
dengan daya tampung sesuai dangan rasio kelas 1 : 40 jumlah murid
seleruhnya sebanyak 365 siswa. Gedung SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta
Pusat dibangun pada tahun 1919 kondisinya pada saat ini gedung dalam
keadaan baik karena talah dilakukan rehabilitasi berat pada tahun 2010.
Keadaan setiap kelas SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat sudah
baik, hal ini dapat dilihat dari adanya 4 penerangan lampu yang masih
dalam keadaan baik dan cukup menerangi setiap sudut kelas, adanya
jendela sebelah kanan dan kiri sisi kelas sehingga sinar matahari pun dapat
menembus di dalam kelas dan ventilasi udara yang cukup banyak dan
bersih sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan
siswa merasa nyaman serta keadaan bangku dan meja siswa yang masih
dalam keadaan baik atau layak pakai karena masih baru. SDN Pegangsaan
01 Pagi juga memiliki satu lapangan sekolah yang berada tepat di dalam
64. 46
lingkungan sekolah dengan disekelilingi pohon dan berbagai macam
tanaman. Perpustakaan yang ada di SDN Pegangsaan 01 Pagi dalam
keadaan baik dan memiliki koleksi buku-buku yang lumayan lengkap yang
terdiri dari buku pelajaran, buku cerita rakyat, ensiklopedia,dll. Ruang
guru dan ruang Kepala Sekolah tempetnya bersebelahan karena hanya
diberi pembatas berupa lemari atau loker guru-guru. Ruang komputer juga
terdapat di sisi kiri ruang guru dan ruang kepala sekolah yang di dalamnya
terdapat dua komputer dan satu printer yang layak pakai atau dalam
keadaan baik. Keadaan ruangan SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat
terdiri dari beberapa ruangan diantaranya adalah :
Tabel 4.1
Jumlah Ruangan
No. Ruangan Jumlah Kondisi
1. Ruangan teori / kelas 9 Baik
2. Laboratorium IPA - -
3. Perpustakaan 1 Baik
4. Ruang pertemuan / serba guna -
5. Ruang kepala sekolah 1 Baik
6. Ruang guru 1 Baik
7. Ruang komputer 1 Baik
8. Ruang koperasi sekolah - -
9. Kantin 1 Baik
10. Dapur - -
11. Gudang 1 Baik
12. Ruang ibadah 1 Baik
13. WC guru / karyawan 1 Baik
14. WC siswa 1 Baik
15. Rumah jaga 1 Baik
65. 47
Dari data di atas dapat diketahui bahwa kondisi ruangan yang ada
di SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat dalam keadaan baik dan layak
pakai karena bangunannya telah direnovasi pada tahun 2010.
Tabel . 4.2
Daftar Jumlah Siswa SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat
Tahun Ajaran 2011 / 2012
No. Kelas L P Jumlah
1. I 29 29 58
2. II 23 27 50
3. III 20 22 42
4. IV 43 34 77
5. V 33 43 76
6. VI 28 34 62
Jumalah 176 189 365
Jadi berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa SDN
Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat memiliki jumlah siswa sebanyak 365
siswa yang terdiri dari kelas I sebanyak 58 siswa, kelas II sebanyak 50
siswa, kelas III sebanyak 42 siswa, kelas IV sebanyak 77 siswa, kelas V
sebanyak 76 siswa, dan kelas VI sebanyak 62 siswa.
2. Visi Dan Misi SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat
a. Visi :
Menyelenggarakan sekolah yang kompetitif, peduli, dan unggul
dalam prestasi berdasarkan iman dan taqwa.
66. 48
SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat berusaha mendidik
siswa agar memiliki kemampuan dalam segi IPTEK dan IMTAQ serta
tetap memiliki rasa peduli dan unggul dalam prestasi.
b. Misi :
1. Meningkatkan mutu SDM siswa dengan guru melalui
pembelajaran PAKEM
2. Meningkatkan kerjasama dengan semua pihak melalui kegiatan
Komite Sekolah (Hub.Vertikal dan Hub.Horizontal)
3. Meningkatkan pengalaman ajaran agama melalui pendidikan
agama
SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat berusaha meningkatkan
mutu siswa dalam ilmu pengetahuan melalui Pembelajaran yang Aktif
Kreatif Efektif dan Menyenangkan serta tetap memiliki rasa kerjasama
dengan semua pihak sekolah maupun komite sekolah agar senantiasa
mendapatkan ajaran agama melalui pendidikan.
3. Daftar Nama Guru Dan Pegawai SDN Pegangsaan 01 Pagi
SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat dikepalai oleh Bapak
Wimbuh Nugroho,S.Pd.MM dan memiliki sepuluh guru kelas, dua
guru agama islam, satu guru bahasa Inggris, satu guru KTK, satu guru
Penjaskes, satu guru senam, satu orang TU dan satu orang penjaga
sekolah. Semua data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :
67. 49
Tabel 4.3
Daftar Nama Guru Dan Pegawai SDN Pegangsaan 01 Pagi
Nama NIP Jabatan
Pendidikan
Terakhir
1. Wimbuh
Nugroho,S.Pd.MM
196304021985031017
Kepala
Sekolah
S2
2. H.Muchdhor,S.Ag 195202101979121004 Gr.Agais S1
3. Suliah,S.Pd 196005111983032003 Gr.kelas S1
4. Ani Juharni,S.Pd 196404021984032002 Gr.kelas S1
5. Immelda Rohani 195806121982022004 Gr.kelas D2
6. Suwarni 195806161985032003 Gr.kelas D2
7. Bahijah,S.Pd 196112201985032008 Gr.kelas S1
8. Ellis Sulinda 196011211986032005 Gr.kelas D2
9. Ahmad Misbah 196208281990071001 Gr.kelas D2
10. Ruli Elta Sinaga,
S.Pd
197001012008012077 Gr.kelas S1
11. Amiran Nir,S.Pd - Gr.B.inggris S1
12. Sucipto Indra
Trisula
- Gr.KTK SMA
13. Ani Mahbubah - Gr.kelas D2
14. Miswanti
- Gr.kelas D2
68. 50
15. Ahmad
Izuddin,S.Pd.I
- Gr.Agais S1
16. Dhani Taufik
Martayasa, S.Pd
- Penjaskes S1
17. Nany - Senam SMA
18. Syarifudin - TU SMA
19. Rahman Hakim
-
Penjaga
Sekolah
SMA
SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat memiliki tenaga
pengajar, TU ( Tata Usaha ) dan penjaga sekolah diantaranya : guru
tetap sebanyak 9 orang, guru honorer ( tidak tetap ) sebanyak 6 orang,
TU sebanyak 1 orang, dan penjaga sekolah 1 orang.
69. 4. Sturuktur Organisasi SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat
KEPALA SEKOLAH
Wimbuh Nugroho,S.Pd.MM
KOMITE SEKOLAH
(Drs.Abdillah)
Kelas I-A/B
(Ani
Juharni)
Kelas II-A/B
(Suwarni,
S.Pd)
Kelas III
(Ani
Mahbubah)
Kelas IV-A
(ellis
Sulind)
Kelas IV-B
(Miswanti)
Kelas V-A
(Ahmad
Misbah)
Kelas V-B
(Ruli
Elta.S,S.Pd
Gr.Agama
(H.Mudhor
,S.Ag dan
Izzudin,
S.Pdi)
Kelas VI-A
(Hj.Suliah,
S.Pd)
Kelas VI-B
(Immelda
Rohani)
Gr.Olah
Raga
(Dhani
Taufik M)
Gr.B.Inggris
(Amiran
Nir,S.Pd)
SISWA
51
70. 52
B. Deskripsi Data
1. Data Kelas Sebelum Diberikan Perlakuan (Treatment)
Berdasarkan hasil penelitian data hasil belajar IPS siswa kelas III
sebanyak 30 siswa dengan tidak diberikan perlakuan atau treatment
dengan metode word square, diperoleh nilai terendah sebesar 20
sedangkan nilai tertinggi yaitu sebesar 95. Nilai rata-rata atau mean dari
hasil perhitungan adalah sebesar 61,53 serta simpangan baku sebesar
22,58 dengan median sebesar 62,5 dan modus sebesar 65. Lihat daftar
distribusi data pada kelas sebelum diberikan perlakuan yaitu sebagai
berikut:
Table 4.4
Daftar Nilai Hasil Belajar IPS Kelas III Sebelum Diberikan
Perlakuan (Treatment)
No. Nilai Frekuensi
1. 20 1
2. 25 2
3. 35 2
4. 40 1
5. 45 1
6. 50 1
7. 55 2
8. 60 5
9. 65 5
10. 70 2
11. 75 3
12. 80 1
13. 85 3
14. 95 1
Jumlah 30
71. 53
1. Banyaknya kelompok ( k ) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log30
= 1 + 3,3 ( 1,477 ) = 1 + 4,874 = 5,874 = 6
2. Interval L =
௫ି
L =
ଽହିଶ
L = 12,5 = 13
3. Mean
X =
∑௫
ே
X =
ଵ଼ସ
ଷ
X = 61,53
Tabel 4.5
Distribusi Frekuansi Hasil Belajar IPS Kelas III Sebelum
Diberikan Perlakuan (Treatment)
No.
Kelas
Interval
Frekuensi
( F )
X fx
Batas Kelas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
20 – 32
33 – 45
46 – 58
59 – 71
72 – 84
85 – 97
3
4
3
12
4
4
26
39
52
65
78
91
78
156
156
780
312
364
19,5 – 32,5
32,5 – 45,5
45,5 – 58,5
58,5 – 71,5
71,5 – 84,5
84,5 – 97,5
Jumlah 30 1846
72. Berdasarkan
grafik histogram dan poli
Gambar 4.1 Histogram dan Poligon nilai hasil belajar IPS siswa
2. Data Kelas Setelah Diberikan Perlakuan (Treatment)
Berdasarkan hasil penelitian
sebanyak 30 siswa
menggunakan metode
sedangkan nilai tertinggi yaitu sebesar 100. Nilai rata
hasil perhitungan ad
0
2
4
6
8
10
12
14
Frekuensi
Y
Berdasarkan tabel dafatar distribusi diatas, maka dapa
grafik histogram dan poligon frekuensinya seperti ini:
Gambar 4.1 Histogram dan Poligon nilai hasil belajar IPS siswa
(Sebelum diberikan treatment)
Setelah Diberikan Perlakuan (Treatment)
Berdasarkan hasil penelitian data hasil belajar IPS s
sebanyak 30 siswa yang diberikan perlakuan atau treatment dengan
menggunakan metode word square, diperoleh nilai terendah sebesar 65
sedangkan nilai tertinggi yaitu sebesar 100. Nilai rata-rata atau mean dari
hasil perhitungan adalah sebesar 82,1 serta simpangan baku sebesar 11,97
19,5 32,5 45,5 58,5 71,5 84,5
Poligon
Histogram
54
, maka dapat dibuat
Gambar 4.1 Histogram dan Poligon nilai hasil belajar IPS siswa
IPS siswa kelas III
yang diberikan perlakuan atau treatment dengan
peroleh nilai terendah sebesar 65
rata atau mean dari
alah sebesar 82,1 serta simpangan baku sebesar 11,97
X
Poligon
Histogram
73. 55
dengan median sebesar 82,5 dan modus sebesar 70. Lihat daftar distribusi
data pada kelas setelah diberikan perlakuan yaitu sebagai berikut:
Table 4.6
Daftar Nilai Hasil Belajar IPS Kelas III Setelah Diberikan
Perlakuan (Treatment)
No. Nilai Frekuensi
1. 65 1
2. 70 8
3. 75 2
4. 80 4
5. 85 4
6. 90 4
7. 95 3
8. 100 4
Jumlah 30
1. Banyaknya kelompok ( k ) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log30
= 1 + 3,3 ( 1,477 ) = 1 + 4,874 = 5,874 = 6
2. Interval
L =
௫ି
L =
ଵିହ
L = 5,83 = 6
74. 56
3. Mean ( rata-rata)
X =
∑௫
ே
X =
ଶସଷ
ଷ
X = 82,1
Tabel 4.7
Distribusi Frekuansi Hasil Belajar IPS Kelas III Sebelum
Diberikan Perlakuan (Treatment)
No.
Kelas
Interval
Frekuensi
( F )
X fx
Batas Kelas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
65 – 70
71 – 76
77 – 82
83 – 88
89 – 94
95 – 100
9
2
4
4
4
7
97,5
91,5
85,5
79,5
73,5
67,5
682,5
366
342
318
147
607,5
64,5 – 70,5
70,5 – 76,5
76,5 – 82,5
82,5 – 88,5
88,5 – 94,5
94,5 – 100,5
Jumlah 30 2463
Berdasarkan hasil perhitungan data di atas, maka dapat dibuat
grafik histogram dan poligon frekuensinya seperti ini:
75. Gambar 4.2 Histogram dan Poligon nilai hasil belajar IPS siswa
C. Pengajuan Persyaratan Analisis
Sebelum melaksanakan pengujian hipotesis dilakukan uji persyaratan
analisis, pengujian persyaratan ini meliputi uji normalitas dan uji
homogenitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas menggunaka uji
normalitas disajikan pada tabel di
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Frekuensi
Gambar 4.2 Histogram dan Poligon nilai hasil belajar IPS siswa
(Setelah diberikan treatment)
Pengajuan Persyaratan Analisis Data
m melaksanakan pengujian hipotesis dilakukan uji persyaratan
analisis, pengujian persyaratan ini meliputi uji normalitas dan uji
Uji Normalitas
Uji normalitas menggunaka uji Lilliefors, hasil perhitungan uji
normalitas disajikan pada tabel di bawah ini:
64,5 70,5 76,5 82,5 88,5 94,5
Y
Poligon
57
Gambar 4.2 Histogram dan Poligon nilai hasil belajar IPS siswa
(Setelah diberikan treatment)
m melaksanakan pengujian hipotesis dilakukan uji persyaratan
analisis, pengujian persyaratan ini meliputi uji normalitas dan uji
hasil perhitungan uji
94,5
X
Histogram
76. 58
Tabel 4.8
Hasil Perhitungan Uji Normalitas
No. Kelompok Α N L0 hitung L0 tabel Hipotesis kesimpulan
1.
Kelas setelah
diberikan
perlakuan
0,05 30 0,1438 0,161 L0 hit < L0 tab
Distribusi
Normal
2.
Kelas
sebelum
diberikan
perlakuan
0,05 30 0,1161 0,161 L0 hit < L0 tab
Distribusi
Normal
Pada taraf signifikasi (α) 0,05 dengan jumlah sampel pada kelas
sebelum diberikan perlakuan dan kelas setelah diberikan perlakuan (N)
sebesar 30 maka didapat Ltabel untuk kelas sebelum diberikan perlakuan dan
kelas setelah diberikan perlakuan sebesar 0,161 setelah dilakukan
perhitungan maka diperoleh Lhitung untuk kelas setelah diberikan perlakuan
sebesar 0,1438 dan Lhitung kelas sebelum diberikan perlakuan sebesar
0,1161 karena pada kedua kelas Lhitung < Ltabel maka dapat disimpulkan
bahwa kedua sampel berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Pengujian Homogenitas variansi populasi menggunakan uji
kesamaan dua variansi karena sampel terdiri dari dua kelompok dengan dua
77. 59
buah rata-rata yang berbeda. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 4.9
Hasil Pengujian Uji Homogenitas
Antar
Kelompok
N Fhitung Ftabel
Kriteria
Pengujian
Kesimpulan
X1 – X2
N1=30
N2=30
0,258 1,64 Fhitung < Ftabel
Populasi
homogen
Pada taraf signifikasi ( α ) 5% didapat nilai Ftabel dan Fhitung berturut-
turut sebesar 1,64 dan 0,258. Berdasarkan kriteria pengujian karena Fhitung <
Ftabel maka H0 diterima. Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini
berasal dari populasi yang homogen.
D. Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang diuji adalah
ܪ: ߤଵ = ߤଶ
ܪଵ: ߤଵ ≠ ߤଶ
ܪ: Tidak terdapat pengaruh metode word square terhadap hasil belajar IPS
pada siswa
ܪଵ: Terdapat pengaruh metode word square terhadap hasil belajar IPS pada
siswa
78. 60
Dengan kriteria pengujian yaitu H0 diterima jika t hitung < t table dan
sebaliknya H0 ditolak jika t hitung > t table dengan taraf signifikan 5% atau α
= 0,05.
Berdasarkan perhitungan uji t diperoleh t hitung sebesar 4,646.
Sedangkan nilai t table untuk dk (derajat kebebasan) = 58 pada taraf signifikasi
5% sebesar 1,6723. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis yang digunakan
karena t hitung > t table maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan metode word square
terhadap hasil belajar siswa kelas 3 SDN Pegangsaan 01 Pagi.
Kesimpulannya adalah hipotesis penelitian diterima, yang menyatakan
ada Pengaruh Metode Word Square Terhadap Hasil Belajar IPS pada siswa
kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan di kelas III SDN Pegangsaan 01
Pagi dengan tidak diberikannya perlakuan dengan metode word square,
peneliti melihat kondisi kelas sangat kondusif karena siswa belajar hanya
mendengarkan penjelasan materi dari guru sehingga menyebabkan kurang
aktifnya siswa serta terjadi kejenuhan dalam proses belajar mengajar di kelas.
Dalam hal ini dikarenakan guru hanya terpaku pada buku paket dengan sistem
penjelasan materi dengan metode yang konvensional atau ceramah sehingga
tidak mengikut sertakan siswa dalam proses belajar.
79. 61
Berbeda dengan hasil penelitian di kelas yang telah diberikan
perlakuan dengan pemggunaan metode word square. Kondisi kelas pada saat
penelitian sangat interaktif, siswa merasa lebih bersemangat dan aktif dalam
mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas. Karena dalam pembelajaran
guru menggunakan metode word square sebagai salah satu metode penunjang
kegiatan mengajar dan dapat menimbulkan motivasi belajar siswa kelas III.
Hal ini dapat terlihat dari hasil belajar siswa kelas III. Nilai rata-rata
siswa sebelum diberikan perlakuan hanya sebesar 61,53 dengan jumlah soal
sebanyak 20 dan diikuti oleh 30 orang siswa. Sedangkan hasil belajar siswa
setelah diberikan perlakuan sebesar 82,1 dengan jumlah soal 20 dan diikuti
oleh 30 siswa. Ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa
dengan diberikannya perlakuan penggunaan metode word square.
Berdasarkan deskripsi dan analisis data di atas penulis dapat
memberikan interpretasi bahwa ada pengaruh yang signifikan hasil belajar
siswa dengan penggunaan metode word square pada mata pelajaran IPS di
kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat yang ditunjukkan dengan
hasil perhitungan uji t sebesar 4,646 lebih besar dari pada ttabel pada taraf
signifikasi 5% yaitu sebesar 1,6723. Oleh karena itu, dengan lebih besarnya
harga thitung dibandingkan harga ttabel pada taraf signifikasi 5% berarti hipotesa
alternatif (H1) diterima yaitu terdapat pengaruh metode word square terhadap
hasil belajar IPS pada siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat.
Sebaliknya, hipotesa nihil (H0) yang diajukan ditolak yaitu tidak terdapat
80. 62
pengaruh metode word square terhadap hasil belajar IPS pada siswa kelas III
SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat.
Keberhasilan seorang guru dalam menyampaikan suatu materi
pelajaran, tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuannya dalam menguasai
materi yang akan disampaikan. Melainkan ada faktor-faktor lain yang harus
dikuasai yaitu pemilihan dan penggunaan metode yang tepat sehingga ia dapat
menyampaikan materi pelajaran secara professional, efektif dan efisien.
Seorang guru dalam proses belajar mengajar di kelas dituntut untuk
mampu merencanakan atau mampu menjalankan setiap program mengajar
serta mempergunakan metode belajar yang PAIKEM ( Pembelajaran Aktif
Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan) dan penggunaan media belajar
yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran di dalam kelas.
Ketepatan seorang guru dalam pemilihan dan pengunaan metode
pembelajaran akan dapat menghasilkan kegiatan proses belajar mengajar yang
menyenangkan dan efektif serta dapat tercapainya tujuan belajar sesuai
dengan kompetensi yang diinginkan dan optimal. Penggunaan metode
pembelajaran disetiap pelajaran sangat menunjang pelaksanaan penyampaian
materi di kelas. Dengan adanya penggunaan metode pembelajaran siswa
merasa tidak bosan dan jenuh dalam menerima materi pelajaran dari guru
apalagi dengan pemilihan metode-metode pembelajaran yang baru mereka
akan lebih tertarik dan termotivasi mengikutinya.
81. 63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian di atas dapat
disimpulkan bahwa siswa belajar lebih aktif dengan diberikannya perlakuan
menggunakan metode word square karena siswa mendapat pengalaman
sendiri dalam memadukan jawaban dengan pertanyaan di dalam papan kotak
word square dan siswa merasa senang dalam mengikuti proses pembelajaran
di dalam kelas. Berbeda dengan suanan belajar di dalam kelas yang tidak
diberikan perlakuan dengan metode word square karena suanan belajar yang
berlangsung secara monoton atau siswa hanya mendengar penjelasan dari guru
di kelas (teacher center). Guru lebih banyak menggunakan metode
konvensional sehingga siswa dituntut untuk mendengarkan penjelasan isi
materi pelajaran yang diterangkan oleh guru di dalam kelas tanpa melibatkan
siswa untuk aktif. Metode word square berpengaruh besar dalam proses
pembelajaran di kelas yang dapat dilihat dari perolehan hasil rata-rata belajar
siswa yang diberikan perlakuan dengan menggunakan metode word square
sebesar 82,1 dibandingkan dengan hasil belajar siswa sebelum diberikan
perlakuan penggunaan metode word square yaitu dengan rata-rata sebesar
61,53 ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa sebesar 75%.
Setelah dilakukan perhitungan uji hipotesis pada taraf signifikasi
sebesar 5% dengan derajat kebebasan (dk) sebesar 58 yaitu sebesar 1,6723
82. 64
diperoleh thitung sebesar 4,646 sehingga dapat dinyatakan bahwa hipotesi
penelitian dapat diterima yang artinya bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan dengan penggunaan metode word square terhadap hasil belajar IPS
pada siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SDN
Pegangsaan 01 Pagi mengenai pembelajaran IPS dikelas III, maka peneliti
menyarankan :
1. Agar pembelajaran IPS dapat disampaikan oleh guru melalui penggunaan
berbagai macam metode mengajar salah satunya adalah metode word
square agar siswa-siswi merasa tertarik dan bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran di kelas.
2. Menggunakan metode word square mampu memberikan daya tarik dan
membangkitkan motivasi siswa dalam pembelajaran, untuk itu guru harus
sekreatif mungkin dalam memanfaatkan sumber belajar dan metode
mengajar agar siswa mudah untuk dapat memahami materi pelajaran yang
disampaikan.
3. Mencoba untuk menerapkan metode word square dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah karena metode ini mendorong para siswa untuk
aktif dan termotivasi dalam belajar.
4. Para guru hendaknya lebih melatih para siswa terbiasa untuk belajar
mandiri dalam setiap kegiatan belajar mengajar di sekolah.
83. 65
5. Perlunya menciptakan hubungan dan interaksi yang baik dalam kegiatan
pembelajaran baik antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa.
84. DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara.
Aunurrahman. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Bachri, Syaiful Djamarah,dkk. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka
Cipta.
Gunawan, Rudy. 2011. Pendidikan IPS Filosofi, Konsep,dan Aplikasi. Bandung :
Alfabeta.
http://rumahdesakoe.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-word-square.html
Hanafaiah, Nanang, dkk.2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : Refika
Aditama.
Hornby, A.S. 1974. Oxford Advanced learner’s dictionary of Current English:
Oxford University Press.
Khoiru, Iif Ahmadi.dan Amri, Sofan. 2011. Mengembangkan Pembelajaran IPS
Terpadu. Jakarta : Prestasi Pustaka Karya.
Ma’mur, Jamal. 2011. 7 Tips Aplikasi PAKEM. Yogyakarta : DIVA Press.
Pribadi, A.Benny. 2009.Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Dian
Rakyat.
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Purwanto M. Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Riduwan, 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung : Alfabeta.
Sagala, Syaiful. 2010. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfa Beta.
Sapriya. 2011. Pendidikan IPS konsep dan Pembelajaran. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
85. Solihati, Entin dan Raharjo. 2011. Cooperative Learning Analisis Model
Pembelajaran IPS. Jakarta : Bumi Aksara.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2010.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo : Masmedia Buana
Pustaka
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesi, Dengan Amandemen Lengkap
(Perubahan I,II,III,IV). Surabaya : Pustaka Agung Harapan.
Uno, Hamzah B. dkk. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta :
Bumi Aksara.
86. 68
Lampiran 1
Tabel 1
Kisi –Kisi Soal
No.
Kompetensi
Dasar
Indikator No.Butir
Soal
Jumlah
3. 1. Mengenal
jenis uang
2. Mengenal
penggunaan
uang sesuai
dengan
kebutuhan
e. Menjelaskan
sejarah uang
sebagai alat tukar
f. Menceritakan
berbagai alat tukar
misalnya barang
dan uang
g. Menjelaskan
berbagai jenis
uang.
h. Mengidentifikasi
ciri-ciri uang
kertas dan uang
logam
d. Menceritakan
kegunaan uang
1, 29, 34,39
27, 31, 35
2, 3, 14, 20
6, 19
9, 36
4
3
4
2
2
87. 69
e. Menjelaskan cara
mengelola uang
yang baik
f. Menjelaskan
manfaat mengelola
uang dengan baik
10, 16, 32
18, 21
3
2
Jumlah 20
88. 70
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SDN Pegangsaan 01 Pagi
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : III / 2
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang.
B. Kompetensi Dasar
Mengenal sejarah uang.
C. Indikator
Menjelaskan sejarah uang sebagai alat tukar.
Menjelaskan berbagai jenis uang.
D. Tujuan Pembelajaran
Siswa dapat menjelaskan pengertian barter.
Siswa dapat menyebutkan mata uang diberbagai negara, diantaranya :
Nama Negara Mata Uang
Indonesia
Malaysia
Rupiah
Ringgit
89. 71
Filipina
Jepang
Peso
Yen
Siswa dapat menyebutkan contoh jenis uang kartal, seperti :
- Uang kertas
- Uang logam
Siswa dapat menyebutkan contoh jenis uang giral, diantaranya :
Cek
Pos wesel
Bilyet giro
Karakter siswa yang diharapkan;
Tanggung Jawab, Perhatian, dan berhemat.
E. Materi Ajar
Sejarah uang sebagai alat tukar
1. Barter
Barter adalah tukar menukar barang yang dilakukan orang-orang
zaman dahulu.
2. Uang
Uang dapat artikan sebagai benda yang disetujui oleh masyarakat
dan disahkan oleh pemerintah sebagai alat perantaraan untuk
mengadakan tukar-menukar atau jual beli.
Jenis uang
a. Uang Kartal alat bayar yang sah dan wajib diterima oleh
masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli sehari-hari, contohnya :
90. 72
1. Uang kertas
2. Uang logam
b. Uang Giral tagihan yang ada di bank umum, yang dapat digunakan
sewaktu-waktu sebagai alat pembayaran, contohnya :
1. Cek
2. Bilyet giro
3. Wesel pos
F. Metode Pembelajaran
Word Square
Tanya jawab
Penugasan
G. Langkah-langkah pembelajarana
Pertemuan Ke - 1
1. Kegiatan Awal
Apersepsi.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru menyuruh anak untuk membuka buku dan mebaca
materi yang akan disampaikan.
Elaborasi
Guru menjelaskan pengertian dari barter serta uang yang
beredar dilingkungan masyarakat sekitar.
91. 73
Guru melanjutkan penjelasan mengenai pengertian dan
macam jenis-jenis uang yang beredar di lingkungan
masyarakat seperti contoh uang kartal adalah uang kertas
dan uang logam. Sedangkan contoh uang giral adalah cek,
bilyet giro dan wesel pos.
Konfirmasi
Guru mengulang kembali materi yang telah disampaikan.
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa.
3. Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran
Guru memberikan evaluasi kepada siswa.
Pertemuan Ke - 2
1. Kegiatan Awal
Apersepsi.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru meminta siswa maju kedepan kelas untuk
memperagakan bagaimana cara melakukan barter.
Guru menunjukkan bentuk papan word square (kotak
jawaban) di depan kelas
92. 74
Siswa mengamati papan word square (kotak jawaban)
dengan seksama
Guru membagikan berbagai macam bentuk contoh uang
baik uang kartal dan uang logam
Elaborasi
Guru melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai
materi pelajaran dan siswa menjawabnya
Guru menyuruh siswa yang memberikan jawaban tersebut
untuk mencari jawabannya dikotak jawaban (word square).
Begitu seterusnya samapai jawaban-jawaban yang ada pada
kotak jawaban sudah ditemukan semua.
Konfirmasi
Guru mengulang kembali materi yang telah disampaikan.
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa.
3. Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran
Guru memberikan evaluasi kepada siswa.
H. Alat dan Sumber Belajar
Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SD / MI kelas 3, Hal : 61-65
Pengarang : Muhammad Nursa’ban Rusmawan
Penerbit : BSE Jakarta Pusat tahun 2008
93. 75
Macam – macam gambar jenis-jenis uang
I. Penilaian
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian
Contoh Instrumen
Menjelaskan
sejarah uang
sebagai alat
tukar.
Menjelaskan
berbagai
jenis uang.
Tugas
Individu
Lembar
Evaluasi
1. Jenis uang ada 2 macam yaitu …..
a. Kartal dan logam
b. Kartal dan giral
c. kertas dan giral
d. cek dan giral
2. Barter adalah kegiatan ….
A. Jual beli
B. Penawaran
C. Tukar menukar barang
D. pelelangan
3. PelelanganUang kertas dan uang
logam termasuk contoh dari jenis uang
…..
a. Cek c. Giro
b. Giral d. Kartal
Format Kriteria Penilaian
Lembar Penilaian
CATATAN:
Nilai = (Jumlah skor : jumlah skor maksimal) X 10.
Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka
diadakan Remedial.
No Nama Siswa Produk Jumlah Skor Nilai
1
2
3
4
5
94. 76
NAMA :
KELAS :
TANGGAL :
Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c atau d pada jawaban yang
dianggap benar !
1. Jenis uang ada 2 macam yaitu …..
a. Kartal dan logam c. kertas dan giral
b. Kartal dan giral d. cek dan giral
2. Barter adalah kegiatan ….
a. Jual beli c. Penawaran
b. Tukar menukar barang d. Pelelangan
3.
Gambar di atas merupakan contoh dari jenis uang ….
a. Kertas c. Giral
b. Logam d. Kartal
4. Uang kertas dan uang logam termasuk contoh dari jenis uang …..
c. Cek c. Giro
d. Giral d. Kartal
95. 77
5. Macam-macam kegunaan uang, kecuali …..
a. Sebagai alat tukar menukar barang c. sebagai alat penunjuk
barang
b. Sebagai alat pembayaran yang sah d. sebagai alat penunjuk
harga
6. Alat pembayaran yang sah adalah….
c. Uang c. Barang
d. Emas d. Logam
7. Uang dapat berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah karena ….
a. Gambarnya bagus c. Dikenal banyak orang
b. Terbuat dari kertas d. Dijamin oleh Negara
8. Ciri-ciri uang logam adalah …..
a. Bertuliskan tahun tahun pembuatan c. Berbentuk persegi panjang
b. Mudah robek d. Berbentuk bulat
9. Cek dan giro termasuk contoh uang ….
a. Giral c. Wesel
b. Kartal d. Uang kertas
96. 78
10. Berbentuk bundar, sisi lingakaran timbul merupakan ciri-ciri uang …..
a. Uang kartal c. Uang logam
b. Uang giral d. Uang kertas
11. Zaman dahulu jika seseorang ingin memperoleh suatu barang kebutuhan
dengan cara tukar menukar barang disebut …..
a. Jual beli c. barter
b. Meminta d. meminjam
12. Contoh dari uang barang adalah …..
a. Uang logam, emas, cek c. Cek, wesel, emas
b. Emas, tembaga, perak d. Perak, Tembaga, giro
13. Yang bukan termasuk nilai uang kertas adalah …
a. Rp500,00 c. Rp50.000,00
b. Rp5.000,00 d. Rp2.000,00
14. Orang yang suka menghambur-hamburkan uang atau membelanjakan uang
secara berlebihan maka dinamakan orang yang …..
a. Hemat c. Kaya
b. Boros d. Pandai