SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 175
Descargar para leer sin conexión
PENGARUH PENGGUNAAN METODE WORD SQUARE
TERHADAP HASIL BELAJAR IPS DI KELAS 3 SDN
PEGANGSAAN 01 PAGI JAKARTA PUSAT
SKRIPSI
Oleh
NURMAYA
0801045248
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA
JAKARTA
2012
PENGARUH PENGGUNAAN METODE WORD SQUARE TERHADAP
HASIL BELAJAR IPS DI KELAS 3 SDN PEGANGSAAN 01 PAGI
JAKARTA PUSAT
SKRIPSI
Disusun Sebagai Salah Satu Syarat
Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh
NURMAYA
0801045248
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA
JAKARTA
2012
i
ii
iii
iv
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan kepada Bapak dan Mimi tercinta yang selalu
menyelimuti ku dengan doa dan limpahan kasih sayang serta tak henti melimpahkan
nama ku dalam setiap doa dan harapannya, doa mu mengiringi langkah ku.
Serta buat Achya ku yang selalu menyemangatiku dan selalu memberi ku dukungan
dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga aku bisa menyusunnya dengan tepat waktu.
Tidak lupa buat kakak ku (nurul + usi) dan adik-adik ku (afif dan saukhi) yang selalu
membantu doa dan tenaganya untuk mengantar angaya mencari sumber
buku-buku sehingga dapat tersusun skripsi ini..
Terimakasih untuk semuanya…
v
MOTTO
Apa yang kamu takuti dalam diri mu itu bukan berarti akan
menjadi hal buruk bagi mu melainkan dalam setiap ketakutan
mu pasti ada sebuah hasil yang baik jika kita terus belajar
memahami ketakutan itu dengan terus berfikir positif
vi
ABSTRAK
NURMAYA. 0801045248. Pengaruh Pengggunaan Metode Word Square
Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta
Pusat. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan
Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka. Jakarta.
2012.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh
penggunaan metode word square terhadap hasil belajar IPS siswa kelas III SDN
Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini
adalah “ Terdapat pengaruh metode word square terhadap hasil belajar IPS pada
siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi.
Penelitian ini dilakukan di SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat, di
kelas III pada Semester II tahun ajaran 2011-2012. Metode penelitian yang
digunakan adalah eksperimen. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik
sampel jenuh diperoleh sampel penelitian satu kelas sebanyak 30 siswa.
Instrument penelitian terlebih dahulu diuji cobakan di SDI Manba’ul Hikmah
kepada 30 siswa.
Uji validitas hasil belajar IPS siswa dengan rumus kolerasi poin biserial
diperoleh 31 soal valid sedangkan uji reliabilitas dengan rumus KR20 diperoleh
rhitung = 0,927 > 0,374 = rtabel. Uji pernyataan analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah uji Liliefors untuk normalitas dan uji kesamaan dua variansi
untuk homogenitas. Untuk kelas sebelum diberikan perlakuan diperoleh Lhitung =
0,1161 < 0.161 = Ltabel Sedangkan untuk kelas setelah diberikan perlakuan didapat
Lhitung = 0,1438 < 0.161 = Ltabel berarti hipotesis nol diterima ini menunjukkan
bahwa sampel yang digunakan berdistribusi normal. Uji kesamaan dua variansi
untuk homogenitas diperoleh Fhitung = 0,258 < 1,64 = Ftabel dengan taraf signifikasi
α = 0,05 maka varians kedua kelompok sama (homogen).
Hasil analisis hipotesis menggunakan uji t diperoleh thitung = 4,646 >
1,6723 = ttabel pada α = 0,05 dan dk = 58, ternyata thitung > ttabel maka dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode word square terhadap hasil belajar
IPS siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat. Penelitian ini
Menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara metode word
square terhadap hasil belajar IPS siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta
Pusat.
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini.
Penulis merasa bahwa tersusunnya Skripsi ini karena bantuan beberapa
pihak, maka penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat :
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah
Prof. DR. Hamka beserta staf yang telah membantu terselenggaranya
penelitian.
2. Ketua program studi Drs. H. Kusmajid. A, M. Pd dan dosen pembimbing II
yang banyak membimbing selama ini serta telah banyak membantu
memberikan arahan dan pandangan dalam penulisan sehingga skripsi ini dapat
disusun dengan baik.
3. Dr. Suswandari, M.Pd dosen pembimbing I yang telah memberikan kritik dan
saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik.
4. Dra. Rahmiati, M. Psi sekretaris program studi .
5. Seluruh dosen program studi pendidikan S1 PGSD yang telah memberikan
ilmunya yang sangat bermanfaat bagi penulis.
6. Kedua orang tua saerta seluruh keluarga yang telah memberikan motivasi
kepada penulis sehingga penyusunan skripsi dapat terselesaikan dengan baik.
7. Bapak Wimbuh Nugroho, S.Pd, MM sebagai kepala sekolah SDN Pegangsaan
01 Pagi Jakarta Pusat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk
mengadakan penelitian.
8. Ani Mahbubah, S.Pd guru kelas III yang telah membantu proses kelancaran
pelaksanaan penelitian.
9. Untuk achya, terima kasih atas doa, dukungan dan motivasi sehingga penulis
dapat melanjutkan skripsi ini hingga selesai.
10. Rekan – rekan mahasiswa jurusan S1 PGSD Universitas Muhammadiyah Prof.
DR. Hamka khususnya teman-teman ku, Risa, Munfaridah, Surini, Yusrina,
viii
Nurliana, Sunarsih, Eva yang turut memberikan motivasi kepada penulis
sehingga skripsi dapat tersusun.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak
kekurangan dan kesalahan mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan
penulis sendiri. Walaupun demikian penulis berusaha semaksimal mungkin
dengan kemampuan yang ada untuk mendapatkan hasil yang baik. Untuk itulah
penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membimbing dan mendorong
kearah perkembangan, dan masukan dari semua pihak guna perbaikan
selanjutnya.
Akhir kata, semoga Allah SWT melimpahkan berkat-Nya kepada semua
pihak yang telah membantu, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk
pembaca sekalian, serta mohon ampun dan petunjuk Allah SWT, amin.
Wabillahi taufik walhidayah wassalamu’alaikum warahmatulahi wabarakatuh
Jakarta, 5 September 2012
Nurmaya
ix
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... i
LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................. ii
PERNYATAAN .................................................................................... iii
PERSEMBAHAN .................................................................................. iv
MOTO .................................................................................................... v
ABSTRAK ............................................................................................. vi
PRAKATA ............................................................................................. vii
DAFTAR ISI .......................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiii
DAFTAR TABEL .................................................................................. xiv
DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xv
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ......................................................... 1
B. Identifikasi Masalah ................................................. 6
C. Pembatasan Masalah ................................................ 7
D. Rumusan Masalah .................................................... 7
E. Tujuan Penelitian ..................................................... 7
F. Manfaat Penelitian ................................................... 8
x
BABA II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR SERTA
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Teori ............................................................. 9
1. Hakikat Hasil Belajar ......................................... 9
a. Pengertian Belajar .......................................... 9
b. Pengertian Pembelajaran ................................ 11
c. Belajar Dan Pembelajaran .............................. 13
2. Pembelajaran IPS ............................................... 15
a. Pengertian IPS ................................................ 15
b. Tujuan IPS ..................................................... 16
c. Hasil Belajar IPS ............................................ 18
d. Cakupan Materi IPS di SD ............................. 20
3. Metode Pembelajaran ......................................... 22
a. Pengertian Metode Pembelajaran ................... 22
b. Word Square .................................................. 24
B. Kerangka Berfikir .................................................... 28
C. Hipotesis Penelitian ................................................. 30
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian ................................. 31
B. Metode Penelitian .................................................... 33
C. Variabel Penelitian ................................................... 34
D. Populasi Dan Sampel Penelitian .............................. 34
xi
E. Definisi Operasional ................................................. 35
F. Teknik Pengumpulan Data ....................................... 37
G. Instrumen Penelitian ................................................. 38
H. Uji Coba Instrumen Penelitian ................................. 39
1. Validitas Instrumen ............................................ 39
2. Reabilitas Instrumen .......................................... 40
I. Teknik Analisis Data ..................................................... 42
1. Uji Persyaratan Analisis ..................................... 42
a. Uji Normalitas .............................................. 42
b. Uji Homogenitas .......................................... 43
2. Analisis Data ...................................................... 44
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian ..................................... 45
1. Profil Sekolah ..................................................... 45
2. Visi Dan Misi Sekolah ....................................... 47
3. Daftar Nama Guru Dan Pegawai Sekolah .......... 48
4. Struktur Organisasi Sekolah .............................. 51
B. Deskripsi Data .......................................................... 52
1. Data Kelas Sebelum Diberikan Perlakuan ......... 52
2. Data Kelas Setelah Diberikan Perlakuan ........... 54
C. Pengajuan Persyaratan Analisis Data ....................... 57
1. Uji Normalitas .................................................... 57
xii
2. Uji Homogenitas ................................................ 58
D. Pengujian Hipotesis ................................................. 59
E. Pembahasan Hasil Penelitian ................................... 60
BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI SERTA SARAN
A. Kesimpulan .............................................................. 63
B. Saran ........................................................................ 64
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 66
LAMPIRAN ........................................................................................... 68
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1 Sturuktur Organisasi
SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat ......................................... 51
Gambar 2 Histogram dan Poligon nilai hasil belajar IPS siswa
(Sebelum diberikan treatment) ....................................................... 57
Gambar 3 Histogram dan Poligon nilai hasil belajar IPS siswa
(Setelah diberikan treatment) ......................................................... 58
xiv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1 Contoh Word Square ............................................................................. 28
Tabel 2 Waktu Penelitian ................................................................................... 32
Tabel 3 Kisi – kisi Soal Instrumen ..................................................................... 38
Tabel 4 Jumlah Ruangan Sekolah ...................................................................... 46
Tabel 5 Daftar Jumlah Siswa SDN Pegangsaan 01 Pagi ................................... 47
Tabel 6 Daftar Nama Guru Dan Pegawai SDN Pegangsaan 01 Pagi ................ 49
Tabel 7 Daftar Nilai Hasil Belajar Kelas Sebelum Diberikan Treatment .......... 52
Tabel 8 Distibusi Frekuensi Hasil
Belajar Kelas Sebelum Diberikan Treatment ....................................... 53
Tabel 9 Daftar Nilai Hasil Belajar Kelas Setelah Diberikan Treatment ............ 55
Tabel 10 Distibusi Frekuensi Hasil
Belajar Kelas Sebelum Diberikan Treatment ....................................... 56
Tabel 11 Hasil Perhitungan Uji Normalitas ....................................................... 58
Tabel 12 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas ................................................... 69
Tabel 13 Kisi – Kisi Soal Penelitian .................................................................. 68
Tabel 14 Perolehan Skor Hasil Uji Coba Instrumen .......................................... 100
Tabel 15 Hasil Perhitungan Mencari Validitas Instrument ................................ 101
Tabel 16 Hasil Perhitungan Reliabilitas Instrumen ........................................... 110
Tabel 17 Perolehan Nilai Siswa Sebelum diberikan perlakuan ......................... 121
Tabel 18 Perolehan Nilai Siswa Setelah diberikan perlakuan ........................... 122
Tabel 19 Statistik Deskriptif Hasil Belajar Kelas Sebelum
dan Setelah Diberikan Perlakuan......................................................... 123
Tabel 20 Uji Normalitas Kelas Sebelum Diberikan Perlakuan ......................... 127
Tabel 21 Uji Normalitas Kelas Setelah Diberikan Perlakuan ............................ 131
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
Lampiran 1 Kisi – Kisi Soal ............................................................................... 68
Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................... 70
Lampiran 3 Soal Uji Coba Instrumen Penelitian ............................................... 92
Lampiran 4 Kunci Jawaban Soal Uji Coba ........................................................ 99
Lampiran 5 Perolehan Skor Hasil Belajar Uji Coba Instrumen ......................... 100
Lampiran 6 Hasil Perhitungan Uji Validitas ...................................................... 101
Lampiran 7 Menghitung Uji Validitas Instrument ............................................. 105
Lampran 8 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas ................................................... 110
Lampiran 9 Perhitungan Reliabilitas Instrument Soal ....................................... 113
Lampiran 10 Soal Evaluasi Uji Penelitian ......................................................... 115
Lampiran 11 Kunci Jawaban Instrument Soal Uji Penelitian ............................ 120
Lampiran 12 Hasil Nilai Siswa Sebelum Diberikan Perlakuan ......................... 121
Lampiran 13 Hasil Nilai Siswa Setelah Diberikan Perlakuan ........................... 122
Lampiran 14 Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa ....................................... 123
Lampiran 15 Uji Normalitas Kelas Sebelum Diberikan Perlakuan ................... 127
Lampiran 16 Perhitungan Uji Normalitas
Kelas Sebelum Diberikan Perlakuan ............................................ 128
Lampiran 17 Uji Normalitas Kelas Setelah Diberikan Perlakuan ..................... 131
Lampiran 18 Perhitungan Uji Normalitas
Kelas Setelah Diberikan Perlakuan ............................................... 132
Lampiran 19 Uji Homogenitas Data .................................................................. 135
xvi
Lampiran 20 Pengujian Hipotesis ...................................................................... 137
Lampiran 21 Silabus Mata Pelajaran IPS .......................................................... 140
Lampiran 22 Luas di Bawah Lengkungan Kurve Normal Z ............................. 142
Lampiran 23 Nilai-Nilai Untuk Distribusi F ...................................................... 143
Lampiran 24 Nilai-Nilai r Product Moment ...................................................... 145
Lampiran 25 Nilai-Nilai Dalam Distribusi-t ...................................................... 146
Lampiran 26 Nilai-Nilai Tabel L ....................................................................... 147
Lampiran 27 Foto Hasil Penelitian ..................................................................... 148
Lampiran 28 Surat Izin Mengadakan Riset ........................................................ 152
Lampiran 29 Surat Keterangan Telah Mengadakan Riset ................................. 153
Lampiran 30 Lembar Konsultasi ....................................................................... 154
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pelajaran IPS merupakan bagian dari pelajaran yang mengajarkan
aaspek-aspek kehidupan manusia karena manusia tidak pernah luput dari
kehidupan bermasyarakat dan lingkungan sosial seperti yang dinyatakan oleh
Nu’man Somantri dalam Sapriya, bahwa :
“Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin
ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang
diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis / psikologis untuk
tujuan pendidikan.Selanjutnya dijelaskan juga bahwa Pendidikan IPS adalah
seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar
manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis
untuk tujuan pendidikan.”1
Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah bertujuan
untuk membentuk siswa agar memiliki kemampuan dasar untuk berpikir kritis,
rasa ingin tahu, menemukan, memecahkan permasalahan dan memiliki
keterampilan bekerjasama dalam kehidupan sosial. Selain itu siswa juga
dituntut mampu berkomunikasi, bekerjasama, dan diarahkan untuk dapat
menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab serta
1cinta tanah air yang dapat dijelaskan seperti di bawah ini :
Adapun tujuan pembelajaran IPS bagi peserta didik adalah:
a) “Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat
dan lingkungannya.
b) Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan
1
Sapriya. Pendidikan IPS konsep dan Pembelajaran. (Bandung : Remaja Rosdakarya
2011). Hlm 11
2
sosial.
c) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai social dan
kemanusiaan.
d) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk ditingkat lokal, nasional, dan global.”2
Mata pelajaran IPS seharusnya dijadikan mata pelajaran yang
menyenangkan karena mempelajari kehidupan sosial sehari-hari sehingga
tidak menyulitkan siswa untuk mengikutinya. Tetapi pada kenyataannya dan
bukan menjadi rahasia umum lagi kalau pelajaran IPS merupakan suatu
pelajaran yang sangat membosankan bagi peserta didik. Terbukti disaat mata
pelajaran IPS mengenai materi sejarah uang, siswa menganggap bahwa uang
sudah mereka kenal dan mereka ketahui jauh sebelum mereka diajarkan oleh
guru di sekolah sehingga mereka dengan mudah mengabaikan pelajaran yang
disampaikan guru di dalam kelas karena siswa merasa bahwa pelajaran
mengenai sejarah uang sudah tidak penting lagi. Ditambah dengan cara guru
yang menyampaikan materi tanpa menggunakan metode yang cocok atau
hanya menggunakan metode konvensional yaitu dengan metode berceramah
dalam belajar akibatnya motivasi belajar siswa menurun dan siswa tidak
bergairah dalam mengikuti pembelajaran di kelas sehingga banyak siswa yang
mengantuk dan ada juga yang mencoret-coret buku dengan gambar dan
berpura-pura menulis yang tidak jelas agar terlihat oleh guru seolah-olah
sedang mencatat dan mendengarkan materi yang sedang diterangkan, hal itu
terjadi karena memang pelajaran IPS yang tidak lepas dari hafalan dan
pengulangan materi, apalagi ditambah dengan pengajaran yang monoton oleh
2
Iif Khoiru Ahmadi.dan Sofan Amri. Mengembangkan Pembelajaran IPS Terpadu.
(Jakarta : Prestasi Pustaka Karya 2011). Hlm 10
3
guru mata pelajaran dengan menghabiskan waktu pelajaran dengan ceramah
dan siswa dituntut untuk mendengarkan cerita tentang sejarah layaknya
dongeng sebelum tidur.
Menjadi sesuatu yang tidak mungkin kalau ketidak berhasilan
pembelajaran pada saat ini disebabkan karena kurangnya minat siswa pada
mata pelajaran tertentu yang mereka anggap tidak menyenangkan. Apalagi
ditambah dengan guru-guru yang mereka anggap galak dan pengajaran yang
monoton, tentu saja pembelajaran ini akan sulit sekali memperoleh kata
berhasil dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran saat
ini masih sering ditemukan adanya kecenderungan meminimalkan keterlibatan
peserta didik dalam proses belajar.
Pembelajaran yang baik seharusnya perpusat pada siswa atau sering
disebut dengan student center. Kreativitas dan keaktifan siswa harus lebih
dikembangkan guna mencari dan menemukan serta menggalai fakta-fakta
yang belum diketahuinya sehingga menjadi suatu pengalaman belajar yang
akan terus diingatnya sepanjang masa. Pembelajaran yang berpusat pada siswa
diharapkan akan dapat menguatkan kemampuan daya ingat dan kemampuan
menjawab soal bagi siswa dibandingakan dengan kegiatan belajar yang hanya
bersifat satu arah antara guru dengan siswa atau sering disebut teacher center
sehingga dalam proses belajar mengajar, guru lebih terlihat dominan dalam
setiap proses pembelajaran menyebabkan siswa lebih bersifat pasif, oleh
karena itu, siswa hanya mampu menghafal fakta, konsep, prinsip dan teori
sehingga hasil belajar yang didapatkan siswa pun dalam materi sejarah uang
4
menjadi rendah dan tidak sesuai dengan standar nilai ketuntasan belajar atau
KKM sebesar 65 yang harus dicapai siswa dalam setiap proses pembelajaran
sehingga hasil yang didapatkan belum maksimal.
Keberhasilan dari suatu pelaksanaan pembelajran itu akan sangat
ditentukan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor tersebut adalah metode
pembelajaran. Apabila diperhatikan dalam proses perkembangan pendidikan
di Indonesia, bahwa salah satu gejala negatif sebagai penghalang yang paling
menonjol dalam pelaksanaan pembelajaran ialah masalah metode mengajar.
padahal metode pembelajaran itu sendiri merupakan cara untuk
mempermudah seorang guru dalam mencapai tujuan.
Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran ialah diharapkan para
guru selalu menggunakan metode atau model pembelajaran yang bervariasi.
Pemilihan berbagai macam metode pembelajaran tentu harus dipertimbangkan
sebelum digunakan. Pemilihan metode pembelajaran perlu memperhatikan
beberapa hal seperti materi yang akan disampaikan, tujuan pembelajaran,
waktu yang tersedia serta hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran.
Penggunaan metode yang tepat dan pemanfaatannya secara maksimal akan
meghasilkan hasil belajar yang memuaskan.
Menurut Winarno dalam Syaiful Bahri Djamarah, faktor-faktor yang
dapat mempengaruhi penggunaan metode pembelajaran adalah sebagai
berikut:
a) “Tujuan yang bermacam-macam jenisnnya dan fungsinya
b) Anak didik yang bermacam-macam tingkat kematangannya
c) Situasi yang bermacam-macam keadaannya
d) Fasilitas yang bermacam-macam kualitas dan kuantitasnya
5
e) Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda.”3
Pemilihan metode pengajaran bagi seorang guru sangatlah dituntut
guna menciptakan suasana belajar yang PAIKEM (Pembelajaran Aktif
Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan). Pemilihan metode pengajaran
yang tepat maka siswa akan merasa termotivasi dan antusias dalam
pelaksanaan pembelajaran di kelas terutama dalam pembelajaran IPS (Sejarah
Uang). Salah satu metode pengajaran yang tepat dalam pembelajaran
IPS(Sejarah Uang) adalah penggunaan metode word square. Metode belajar
word square sebagai salah satu model pembelajaran yang menarik untuk
peserta didik. Menurut Hornby : “Word Square adalah sejumlah kata yang
disusun sehingga kata-kata tersebut dapat dibaca ke depan dan ke belakang.”4
Metode word square merupakan metode pembelajaran yang memadukan
kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan
jawaban pada kotak-kotak jawaban. Mirip seperti mengisi Teka-Teki Silang
tetapi bedanya jawabannya sudah ada namun disamarkan dengan
menambahkan kotak tambahan dengan sembarang huruf atau angka penyamar
(pengecoh). Tujuan huruf atau angka pengecoh bukan untuk mempersulit
peserta didik namun untuk melatih sikap teliti dan kritis. Siswa diharapkan
mendapatkan pengalaman secara langsung untuk membuktikan konsep secara
menyanangkan, menguatkan pengetahuannya. Metode word square
diharapkan dapat membantu siswa untuk mampu berpikir merangkai huruf
3
Syaiful Bachri Djamarah dan Aswan Zain. Op.Cit. hlm.46
4
Hornby, A.S. Oxford Advanced learner’s dictionary of Current English.(Oxford
University Press 1974). Hlm : 976
6
yang diacak tidak beraturan sehingga membentuk satu kalimat yang utuh
sebagai konsep yang saling bertautan. Penggunaan media word square yang
digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan ranah
kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Siswa dapat meningkatkan semangat,
motivasi dan aktifitas belajarnya, sehingga hasil belajar peserta didik lebih
meningkat.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti akan mencoba
menggunakan metode pembelaajaran word square dalam pembelajaran IPS di
kelas 3 SDN Pegangsaan 01 Pagi untuk mengetahui pengaruhnya terhadap
hasil belajar.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat
diindentifikasikan masalah-masalah yang relevan dalam penelitian ini sebagai
berikut :
1. Mengapa siswa lebih bersifat pasif dan tidak bersemangat dalam
mengikuti pelajaran IPS dikelas ?
2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan rendahnya hasil belajar IPS
pada siswa ?
3. Mengapa guru lebih sering menggunakan metode konvensional dalam
proses belajar mengajar ?
4. Apakah metode Word Square berpengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa
kelas 3 di SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat ?
7
5. Seberapa besar pengaruh metode Word Square terhadap hasil belajar IPS
siswa kelas 3 di SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat ?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang dan indentifikasi masalah yang telah
dikemukakan di atas dengan keterbatasan peneliti dalam segi waktu dan biaya,
tenaga, serta kemampuan ilmu pengetahuan yang dimiliki peneliti, maka
peneliti membatasi ruang lingkup permasalahan yang diteliti agar pembatasan
masalah yang akan diteliti sebagai berikut :
“Pengaruh penggunaan metode word square terhadap hasil belajar IPS
siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pag Jakarta Pusat ”
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan
masalah, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut : “Apakah
terdapat pengaruh penggunaan metode word square terhadap hasil belajar IPS
siswa kelas 3 di SDN Pegangsaan 01 Pagi?”
E. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh
penggunaan metode word square terhadap hasil belajar IPS siswa kelas 3 di
SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat.
8
F. Manfaat Penelitian
a. Bagi Siswa :
1) Mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS
2) Mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam hal pemahaman konsep
dan ketrampilan siswa
3) Meningkatkan minat dan motivasi belajar
4) Mampu memberikan suasana belajar yang lebih menarik dan
menyenangkan
b. Bagi Pendidik
1) Sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa
2) Mempermudah guru dalam mencapai tujuan pembelajaran
3) Memberikan pengalaman baru dalam kegiatan belajar mengajar
4) Sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan dalam
memilihmetode pembelajaran yang tepat dan mendesain kegiatan belajar
mengajar guna meninngkatkan kualitas pembelajaran
5) Memacu kreativitas guru dalam memilih dan menggunakan media yang
tepat.
c. Bagi Lembaga / Sekolah
1) Dapat digunakan untuk meningkatkan mutu para pendidik dan peserta
didik
2) Menjadikannya sebagai eksperimen pengembangan kurikulum dalam
mengembangkan inovasi, metode, dan strategi pembelajaran
9
BAB II
KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR SERTA
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Kajian Teori
1. Hakikat Hasil Belajar
a. Pengertian Belajar
Belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang
diharapkan agar memilki suatu kemampuan atau kehlian dan meiliki
pengetahuan sebagai bekal perjalanan hidupnya sebagai seorang
manusia. Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan
perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungannya. Robert M.
Gagne dalam Benny A. Pribadi mengatakan bahwa : “belajar adalah
sebagai proses alami yang dapat membawa perubahan pada
pengetahuan, tindakan, dan perilaku seseorang.”5
Belajar juga dapat dikatakan sebagai akibat dari suatu proses
yang diikutinya dan di jadikan bagian dari pengalaman hidupnya yang
berlangsung seumur hidup. Ngalim Purwanto, menyebutkan tentang
beberapa elemen penting yang mencirikan pengertian belajar, yaitu :
a) “Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, di mana
perubahan itu bisa mengarah pada tingkah laku yang lebih baik,
tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang
lebih buruk.
b) Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau
pengalaman.
5
Benny A. Pribadi. Model Desain Sistem Pembelajaran. (Jakarta : Dian Rakyat 2009).
Hlm : 6
10
c) Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif
mantap, harus merupakan akhir dari pada suatu periode waktu yang
cukup panjang.
d) Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut
berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti:
perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah/berpikir,
keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap.”6
Dari point-point di atas dapat dijelaskan bahwa belajar adalah
suatu perubahan yang terstruktur dalam proses penyusunan kepribadian
secara alami dengan memerlukan waktu yang cukup lama serta dapat
mengubah apa yang telah diketahui dan belum diketahui melalui proses
belajar. Menurut para pandangan modern mengenai belajar lebih
berorientasi pada perubahan perilaku secara holistik dan integral.
Sehingga belajar adalah suatu proses perubahan perilaku sebagai hasil
perilaku interaksi dengan lingkungannya. Perubahan itu mencakup aspek
kognitif, afektif dan psikomotor. Pandangan modern ini didukung oleh
beberapa pakar, salah satunya adalah menurut Witherington dalam
Nanang Hanafaiah, menyatakan bahwa : “belajar merupakan perubahan
dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons baru
yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan
kecakapan.”7
Menurut Morgan dalam Agus Suprijono, “Learning is any
relativelypermanent change in behavior that is a result of past
experience”, belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen
6
Ngalim Purwanto. Psikologi Pendidikan. (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya 2007).
Hlm 85
7
Nanang Hanafaiah dan Cucu Suhana. Konsep Strategi Pembelajaran. (Bandung : Refika
Aditama). hlm 7
11
sebagai hasil dari pengalaman.”8
Pengalaman merupakan salah satu
faktor penunjang dalam belajar karena pengalaman tidak pernah lepas
dari apa yang telah kita kerjakan sehingga perubahan perilaku akan
terjadi secara alami dan lebih bersifat permanen atau akan selalu
diingat.
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa
belajar adalah suatu proses perubahan yang terjadi didalam diri secara
alami dan tanpa disadari tetapi perubahan itu diperoleh melalui usaha
secara sadar sebagai hasil dari pengalaman yang diterima melalui
respon-respon, rangsangan, reaksi serta interaksi dengan lingkungan
sekitar dengan waktu yang cukup relatif lama. Karena belajar sebagai
konsep mendapatkan pengetahuan dan keterampilan serta mendapatkan
perubahan dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik. Perubahan
perilaku akibat dari kegiatan belajar mengakibatkan siswa memiliki
penguasaan terhadap materi pembelajaran sebagai wujud tercapainya
tujuan pengajaran seperti dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang
tidak bisa menjadi bisa, dari yang sulit menjadi mudah, dan seterusnya.
b. Pengertian Pembelajaran
Pembelajaran adalah proses interaksi yang terjadi antara peserta
didik dengan peserta didik, peserta didik dengan sumber belajar, dan
anak dengan guru atau pendidik.
8
Agus Suprijono. Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM. (Yogyakarta:
Pustaka Pelajar 2009). Hlm 3
12
Menurut Dimyanti dan Mudjiono dalam Syaiful Sagala :
“Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain
intruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan
pada penyediaan sumber belajar.”9
Sedangkan menurut Gagne dalam Benny, pembelajaran dapat
didefinisikan sebagai “a set of events embedded in purposeful activities
that facilitate learning” yang artinya serangkaian aktivitas yang sengaja
diciptakan dengan maksud untuk memudahkan terjadinya proses
belajar.”10
Melalui proses pembelajaran guru dituntut agar mampu
membimbing dan menfasilitasi peserta didik supaya mereka dapat
memahami kemampuan yang mereka miliki untuk selanjutnya
memberikan motivasi agar peserta didik terdorong untuk belajar sebaik
mungkin sebagai perwujudan keberhasilann berdasarkan kemampuan
yang mereka miliki. Karena pembelajaran itu sendiri memiliki arti
bahwa setiap kegiatan yang dirancang untuk dapat membantu seseorang
dalam mempelajari suatu kemampuan dan nilai-nilai yang baru. Proses
pembelajaran diharapakan peserta didik memperoleh hasil belajar yang
merupakan hasil dari adanya suatu interaksi tindakan belajar yaitu
mengalami proses untuk meningkatkan kemampuan mentalnya dalam
9
Syaiful Sagala. Konsep Dan Makna Pembelajaran. (Bandung : Alfa Beta 2010). Hlm:
62
10
Benny A. Pribadi.Op.Cit. Hlm: 9
13
belajar dan bagi seorang guru tindakan mengajar yaitu membelajarkan
peserta didik.
Adapun ciri-ciri pembelajaran menurut Edi Suardi dalam
Syaiful Bachri, yaitu:
a) “Belajar mengajar memiliki tujuan, yakni untuk membentuk peserta
didik dalam suatu perkembangan tertentu.
b) Ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang direncanakan, didesain
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
c) Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi
yang khusus.
d) Ditandai dengan aktivitas anak didik.
e) Dalam kegiatan belajar mengajar, guru berperan sebagai
pembimbing.
f) Dalam kegiatan mengajar membutuhkan disiplin.
g) Ada batas waktu.
h) Evaluasi.”11
Dalam pembelajaran harus benar-benar memperhatikan tujuan
dan sasaran yang akan dicapai sesuai dengan ketentuan-ketentuan atau
prosedur yang telah direncanakan sebelumnya serta harus disesuaikan
dengan batasan waktu yang telah ditetapkan untuk memperoleh hasil
pembelajaran yang optimal dan tercapainya tujuan pembelajaran.
c. Belajar Dan Pembelajaran
Di sekolah belajar dan pembelajaran merupakan suatu hal yang
harus dilaksanakan secara bersama, karena belajar merupakan suatu
proses perubahan yang terjadi di dalam diri siswa secara alami atau
karena terjadi perubahan pola tingkah laku. Menurut UUSPN No. 20
11
Syaiful Bachri Djamarah dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta :
Rineka Cipta 2010). hlm : 40-41
14
tahun 2003 dalam Syaiful Sagala : “pembelajaran adalah menyatakan
proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada
suatu lingkungan belajar.”12
Hal ini menunjukkan bahwa berlangsungnya proses
pembelajaran merupakan proses yang mendasar dalam kegiatan
pendidikan di sekolah. Dari setiap proses pembelajaran yang terjadi di
sekolah siswa memperoleh hasil belajar akibat adanya suatu interaksi
antara pendidik, sumber belajar dan lingkungan belajar yang dibangun
untuk mengembangkan kreatifitas berfikir siswa.
Menurut Robert M. Gagne dan Lislie J. Briggs dalam Rudy
Gunawan mengemukakan beberapa pendapat yang melandasi proses
pembelajaran yaitu:
a) “Pembelajaran bertujuan memberikan bantuan agar belajar siswa
menjadi efektif dan efisien. Jadi, guru hanyalah pemberi bantuan dan
bukan penentu keberhasilan atau kegagalan belajar siswa.
b) Pembelajaran bersifat terprogram. Pembelajaran dirancang untuk
tujuan jangka pendek, menengah ataupun jangka panjang.
c) Pembelajaran dirancang melalui pendekatan sistem. Karena bila
dirancang secara sistematis dipercaya akan mempengaruhi
perkembangan murid secara individual.
d) Pembelajaran yang dirancang harus sesuai berdasarkan pendekatan
sistem.
e) Pembelajaran dirancang berdasarkan pengetahuan tentang teori
belajar.”13
12
Syaiful Sagala.Op.Cit. hlm 62
13
Rudy Gunawan. Pendidikan IPS Filosofi, Konsep,dan Aplikasi. (Bandung : Alfabeta
2011). Hlm 47
15
2. Pembelajaran IPS
a. Pengertian IPS
Ilmu Pengetahuan Sosial yang disingkat IPS dikenal sejak 1970-
an sebagai hasil kesepakatan komunitas akademik dan secara formal
mulai digunakan dalam system pendidikan nasional dalam kurikulum
1975.
Pendidikan IPS di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari
dokumen Kurikulum 1975 yang memuat IPS sebagai mata pelajaran
untuk pendidikan di sekolah dasar dan menengah. Dalam kurikulum
Sekolah Dasar tahun 2004 dikemukakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial
merupakan suatu mata pelajaran yang mengkaji serangkaian peristiwa,
fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan
kewarganegaraan. Menurut Nu’man Somantri dalam Sapriya Pendidikan
IPS untuk persekolahan dan Pendidikan IPS untuk perguruan tinggi yaitu
sebagai berikut :
“Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari
disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia
yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis /
psikologis untuk tujuan pendidikan.Selanjutnya dijelaskan juga bahwa
Pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan
humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan
disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.”14
Pembelajaran IPS adalah pelajaran yang mengajarkan kehidupan
sosial atau kehidupan manusia yang terkait dengan sejarah, gejala alam,
nilai-nilai sosial, kehidupan sosial ekonomi, dan sebagainya. Fungsi IPS
14
Sapriya. Ibid. Hlm 11
16
sebagai pendidikan itu sendiri adalah membekali anak didik dengan
pengetahuan sosial yang berguna untuk masa depannya, keterampilan
sosial dan intelektual dalam membina perhatian serta kepedulian
sosialnya sebagai sumber daya manusia yang bertanggung jawab dalam
merealisasikan tujuan pendidikan.
b. Tujuan IPS
IPS adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan di sekolah
dasar (SD) yang mengajarakan tentang peristiwa, fakta-fakta dan konsep
yang berhubungan dengan isu social yang terjadi di lingkungan
masyarakat.
Tujuan adalah untuk mengetahui tercapai atau tidak tercapainya
program yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam pendidikan IPS pun
pasti mempunyai tujuan tersendiri seperti yang dikemukakan oleh
Somantri bahwa : “tujuan pendidikan IPS adalah untuk membantu
tumbuhnya berfikir ilmuan sosial dan memahami konsep-konsepnya,
serta membantu tumbuhnya warga Negara yang baik.”15
Jadi tujuan pendidikan IPS adalah membantu mendidik dan
membekali kemampuan dasar untuk peserta didik agar dapat
mengembangkan potensi dalam dirinya serta kemampuannya dalam
kehidupan sosial serta dapat menanamkan konsep-konsep yang telah
diperolehnya dengan sebaik mungkin. Karena tujuan utama Ilmu
15
Rudy Gunawan. Op.Cit.Hlm 21
17
Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik
agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki
sikap mental positif terhadap perbaikan segala masalah yang menimpa
masyarakat.
Tujuan pendidikan IPS di atas menerangkan banhwa dalam
kegiatan pembelajaran IPS siswa dapat dibawa langsung ke lingkungan
alam dan lingkungan masyarakat agar siswa lebih mudah mengenal
konsep-konsep yang belum dipahaminya di dalam kelas. Dengan
mengenalkan lingkungan alam sekitar diharapak siswa dapat mengetahui
kondisi sekitar dan dapat mengerti manfaat mata pelajaran IPS dan
tujuan pembelajaran IPS secara konkrit atau nyata.
Adapun tujuan pembelajaran IPS bagi peserta didik adalah:
a) “Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan
masyarakat dan lingkungannya.
b) Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin
tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam
kehidupan sosial.
c) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai social dan
kemanusiaan.
d) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi
dalam masyarakat yang majemuk ditingkat lokal, nasional, dan
global.”16
Mempelajari IPS Dengan dikemukakan tujuan di atas
diharapkan bagi peserta didik dapat mempersiapkan diri dan mampu
menjadi warga Negara Indonesia yang baik, yang memiliki jiwa
demokratis, bertanggung jawab, serta dapat memecahkan masalah-
masalah yang terjadi di lingkungan sosial masyarakat.
16
Iif Khoiru Ahmadi.dan Sofan Amri. Ibid. Hlm 10
18
c. Hasil Belajar IPS
Belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi
dengan lingkungan. Untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya
maka manusia perlu belajar karena perubahan diperoleh melalui usaha
dalam waktu yang relatif lama dan merupakan bagian dari hasil
pengalaman atau hasil belajar. Menurut Gagne dalam Purwanto,
“Hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang
kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan serta menyediakan
skema yang terorganisasi untuk mengasilmilasi stimulus-stimulus baru
dan menentukan hubungan didalam dan diantara kategori-kategori.”17
Hasil belajar biasanya digunakan sebagai ukuran untuk
mengetahui seberapa jauh seseorang dalam menguasai bahan atau materi
yang telah diajarkan.
IPS sangat erat kaitannya dengan mempersiakan siswa untuk
berperan aktif atau berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia dan
terlibat dalam pergaulan masyarakat. IPS berperan dalam mengarahkan
dan membimbing siswa pada nilai-nilai dan perilaku yang demokratis,
memahami dirinya dalam konteks kehidupan masa kini, serta dapat
memahami tanggung jawabnya sebagai bagian anggota masyarakat.
Hasil belajar IPS harus mencakup empat dimensi yang sesuai
dengan program pendidikan IPS yang komprehensif. Program yang
mencakup empat dimensi tersebut adalah sebagai berikut:
17
Purwanto.Op.Cit Hlm 42
19
(1) “Dimensi pengetahuan (Knowledge)
(2) Dimensi keterampilan (Skills)
(3) Dimensi nilai dan sikap (Values and Attitudes)
(4) Dimensi tindakan (Action).”18
Dimensi pengetahuan (Knowledge) mencakup fakta, konsep dan
generalisasi. Dimensi pengetahuan seseorang berbeda-beda sehingga
dalam pembelajran IPS siswa diharapkan memperoleh hasil belajar serta
dapat mengenal berbagai jenis fakta yang sering terjadi di lingkungan
masyarakat lalu berkembang menjadi sebuah konsep pemikiran untuk
dapat mencari jalan keluar dari permasalahan yang terjadi dilanjutkan
dengan bagaimana cara menyelesaikan permasalahn itu dengan sebaik
mungkin atau dapat merumuskan hubungan antara generalisasi konsep
dan fakta .
Dimensi keterampilan (Skills) mencakup keterampilan meneliti,
berpikir, partisipasi sosial, dan berkomunikasi. Semua keterampilan
tersebut sangat diperlukan dalam pembelajaran IPS karena dalam sikap
meneliti dapat mengumpulkan, mengidentifikasi dan menganalisis data
suatu masalah yang selanjutnya dibutuhkan keterampilan berpikir untuk
dapat mengkaji dan merumuskan faktor sebab akibat terhadap
pemecahan masalah. Keterampilan partisipasi sosial dalam pelajaran IPS
diharapkan siswa dapat berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain
18
Sapriya. Op.Cit. Hlm.48
20
sehingga dapat memilki keterampilan berkomunikasi yang baik di
lingkungan masyarakat.
Dimensi Nilai dan Sikap (Values and Attitudes) terdiri atas nilai
substansif dan nilai prosedural. Nilai substantif adalah keyakinan yang
telah dipegang oleh seseorang dan umumnya hasil belajar, bukan
sekedar menanamkan atau menyampaikan informasi semata. Diharapkan
dengan adanya suatu nilai di masyarakat, siswa dapat menghargai
keragaman nilai keyakinan atau pendapat yang berbeda-beda sehingga
siswa dapat saling menghargai satu sama lain yang sesuai nilai-nilai
prosedural ialah menyangkut nilai kemerdekaan, toleransi, kejujuran,
menghormati kebenaran dan menghargai pendapat orang lain.
Dimensi Tindakan (Action) dalam pembelajran IPS diharapkan
semaksimal mungkin untuk menjadikan siswa yang aktif karena siswa
diajarkan untuk belajar secara konkrit dan praktis.
d. Cakupan Materi Di SD
Pelajaran IPS di SD harus memperhatikan kebutuhan
perkembangan anak yang berusia antara 7-11 tahun, karena menurut
Piaget anak antara umur 7-11 tahun berada dalam perkembangan
kemampuan intelektual pada tingkatan konkret operasional. Padahal
bahan materi pelajaran IPS di SD banyak berisi pesan-peasn yang
bersifat abstrak. Banyak cara dan teknik pembelajaran yang harus
digunakan seorang guru agar dapat menanamkan konsep-konsep abstrak
21
untuk dipahami peserta didik. Itulah sebabnya, IPS di SD bergerak dari
yang konkret ke pemahaman yang abstrak.
Untuk jenjang SD, pengorganisasian materi pelajaran IPS
menganut pendekatan terpadu artinya materi pelajaran dikembangkan
dan disusun tidak mengacu pada disiplin ilmu yang terpisah melainkan
mengacu pada aspek kehidupan nyata peserta didik sesuai dengan
karakteristik usia, tingkat perkembangan berfikir dan kebiasaan bersikap
dan berperilakunya. Dalam dokumen Permendiknas (2006) dikemukakan
bahwa : “IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan
generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.”19
Cakupan isi materi pelajaran IPS kelas 3 di SD ialah sebagai
berikut 20
:
Kelas III, Semester 1
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
1. Memahami lingkungan dan
melaksanakan kerja sama
disekitar rumah dan sekolah
1.1 menceritakan lingkungan
alam dan buatan di sekitar
rumah dan sekolah
1.2 memelihara lingkungan
alam dan buatan di sekitar
rumah
1.3 membuat denah dan peta
lingkungan rumah dan
sekolah
1.4 melakukan kerja sama di
19
Sapriya. Op.Cit. Hlm 194
20
Silabus mata pelajaran IPS kelas 3 SDN Pegangsaan 01 Pagi
22
lingkungan rumah,
sekolah, dan kelurahan /
desa
Kelas III, Semester 2
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
3. memahami jenis
pekerjaan dan
penggunaan uang
2.1 mengenal jenis-jenis pekerjaan
2.2 memahami pentingnya
semangat kerja
2.3 memahami kegiatan jual beli
dilingkungan rumah dan
sekolah
2.4 mengenal sejarah uang
2.5 mengenal pengguanaan uang
sesuai dengan kebutuhan
3. Metode Pembelajaran
a. Pengertian Metode Pembelajaran
Salah satu komponen kurikulum yang lebih banyak mendapat
perhatian adalah metode pembelajaran. Banyak para ahli pendidikan
yang mendefinisikan metode sebagai bagian dari proses pendidikan yang
paling penting.
Menurut Nasution, “metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu
methodos. Methodos berasal dari kata “meta” dan “hodos”. Meta bearti
melalui, Sedangkan hodos berarti jalan. Sehingga metode berarti jalan
23
yang harus dilalui atau cara untuk melakukan sesuatu atau prosedur.”21
Dalam kegiatan belajar ada baiknya seorang guru harus
menggunakan metode pembelajaran secara bervariasi agar jalannya
pengajaran tidak membosankan dan dapat menarik perhatian peserta
didik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran
berakhir.
Selanjutnya menurut Hering dalam Sapriya mendefinisikan :
“metode sebagai suatu pendekatan umum belajar yang mendasarkan
hakekat dan tujuan pendidikan pada sejumlah teori dan kepercayaan.”22
Pengusaan dan penerapan metode secara tepat dalam proses
pembelajaran akan dapat memudahkan seorang guru dalam mencapai
suatu tujuan pembelajaran yang ingin dicapai karena metode mempunyai
andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam
memilih dan menggunakan metode harus disesuaikan dengan materi
ajar, kondisi peserta didik, tujuan. Agar penggunaan metode tidak
membosankan peserta didik diharapkan pula bagi guru supaya
menggunakan metode secara bervariasi serta seorang guru harus
mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin agar dapat menyampaikan
materi pelajaran dengan pengguanaan metode secara tepat dan
tercapainya tujuan instruksional pembelajaran dan siswa dapat belajar
secara aktif dan efektif.
21
Jamal Ma’mur. 7 Tips Aplikasi PAKEM. (Yogyakarta :DIVA Press 2011). Hal 19
22
Sapriya.Op.Cit Hlm 142
24
Menurut Winarno dalam Syaiful Bahri Djamarah, faktor-faktor
yang dapat mempengaruhi penggunaan metode pembelajaran adalah
sebagai berikut :
a) “Tujuan yang bermacam-macam jenisnnya dan fungsinya
b) Anak didik yang bermacam-macam tingkat kematangannya
c) Situasi yang bermacam-macam keadaannya
d) Fasilitas yang bermacam-macam kualitas dan kuantitasnya
e) Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda.”23
Jadi metode pemebelajaran adalah proses atau prosedur yang
digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran atau
kompetensi serta dalam penggunaannya harus dapat mempertimbangkan
semua aspek seperti kondisi peserta didik, fasiltas yang ada, situasi
kelas. Agar metode pembelajaran dapat digunakan sesuai kebutuhan dan
dan tepat guna.
b. Word Square
Menurut Hornby : “Word Square adalah sejumlah kata yang
disusun sehingga kata-kata tersebut dapat dibaca ke depan dan ke
belakang.”24
Word Square adalah salah satu metode pembelajaran
berupa kotak-kotak kata yang berisi kumpulan huruf. Pada kumpulan
huruf tersebut terkandung konsep-konsep yang harus ditemukan oleh
siswa sesuai dengan pertanyaan yang berorientasi pada tujuan
pembelajaran. Pembelajaran Word Square berisi pertanyaan yang sesuai
23
Syaiful Bachri Djamarah dan Aswan Zain. Op.Cit. hlm.46
24
Hornby, A.S. Ibid. Hlm : 976
25
dengan pengertian-pengertian penting suatu konsep atau sub konsep.
Pertanyaan pertama berupa pertanyaan yang jawabannya berupa kunci
yang dalam mata pelajaran IPS seringkali menggunakan istilah asing.
Pertanyaan kedua harus terkait dengan pertanyaan pertama dan
merupakan lanjutan dari pengertian tersebut. Begitu seterusnya, sehingga
semua pertanyaan sudah mewakili konsep yang akan dipelajari. Setelah
itu siswa berdiskusi untuk mendapatkan jawaban dan menemukannya
pada kotak-kotak Word Square. Pada akhir pembelajaran, siswa
menyimpulkan materi bahasan yang telah didiskusikan.
Dengan demikian siswa memperoleh pengalaman belajar yang
berarti. Word Square memerlukan pengetahuan dasar dari siswa
sehingga sebelumnya siswa harus membaca materi atau pokok bahasan
yang akan dipelajari. Langkah-langkah membuat Word Square adalah
sebagai berikut:
a. Menentukan topik sesuai konsep atau subkonsep
b. Menuliskan kata-kata kunci sesuai dengan tujuan yang akan dicapai
c. Menuliskan kembali kata-kata kunci dimulai dengan kata-kata
terpanjang
d. Membuat kotak-kotak word square
e. Mengisikan kata-kata kunci pada kotak word square
f. Menambahkan huruf pengisian ke kotak kosong secara acak
26
Word Square sebagai alat bantu pembelajaran mempunyai
peranan sebagai berikut:
a. “Merupakan variasi pembelajaran
b. Memudahan mengajar karena word square disusun sesuai urutan
pengertian penting
c. Meningkatkan keaktifan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan
belajar mengajar karena model ini selalu diikuti diskusi atau
penjelasan guru, sehingga jawaban pertanyaan merupakan
pengertian yang utuh dan berkaitan
d. Konsep yang disampaikan oleh guru menjadi nyata dan jelas,
mudah dipahami dan diingat
e. Memotivasi belajar siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan
hasil belajar.”25
Kelebihan dan kekurangan Metode Word Square adalah sebagai
berikut :
1. Kelebihan Metode Word Square
a) Mendorong pemahaman siswa terhadap materi pelajaran.
b) Melatih untuk berdisiplin.
c) Melatih sikap teliti dan kritis.
d) Merangsang siswa untuk berpikir efektif.
2. Kekurangan Metode Word Square
a) Mematikan kreatifitas siswa
b) Siswa tinggal menerima bahan mentah
c) Siswa tidak dapat mengembangkan materi yang ada dengan
kemampuan atau potensiyang dimilikinya
25
http://rumahdesakoe.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-word-square.html.
diakses hari rabu jam 23.45
27
Langkah-langkah pembelajaran :
1) “Sampaikan materi sesuai kompetensi
2) Bagikan lembar jawaban sesuai contoh
3) Siswa disuruh menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam
kotak sesuai jawaban
4) Berikan point setiap jawaban dalam kotak.”26
Contoh :
1. Sebelum mengenal uang, orang melakukan pertukaran dengan
cara…..
2. …..digunakan sebagai alat pembayaran yang sah
3. Bentuk uang ada kertas dan…..
4. Nama uang Indonesia disebut juga…..
5. Uang …..saat ini banyak yang dipalsukan
6. Nilai yang tertulis pada setiap mata uang disebut dengan…..
7. Tagihan yang ada di bank umum, yang dapat digunakan sewaktu-
waktu sebagai alat pembayaran disebut uang …..
8. Jenis uang yang digunakan sebagai alat pembayaran disebut
uang…..
9. Garis yang ada pada uang disebut …..
10. Contoh uang giral adalah …..
11.
26
Hamzah B. Uno. dan Nurdin Mohamad. Belajar dengan Pendekatan
PAILKEM.(Jakarta : Bumi Aksara). Hlm 92
28
Tabel 1
Contoh Word Square27
A L O C E K X I S Q
M C A L A V W G E T
T Y O N I O K M Z I
K A R T A L O O A D
E B A R T L I M N E
R A K D U A N G D N
T R U P I A H I I T
A T N L S A I R J I
S E A A I H R A U T
Q R N E R B O L P A
N O M I N A L T I S
C A N D Y S A T K A
B. Kerangka Berpikir
Berdasarkan kajian teoritis dan empiris di atas, maka dapatlah disusun
kerangka penelitian ini sebagai berikut. Pembelajaran selalu memiliki tujuan
pada setiap mata peajaran. Salah satu tujuannya adalah tercapainya hasil
belajar siswa sesuai dengan standar KKM sekolah yang telah ditetapkan. Jika
hasil belajar siswa tidak memenuhi syarat ketuntasan belajar maka harus
27
Suyatno. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Hlm:130
29
dilakukan pengkajian terhadap sistem pembelajaran dikelas. Masalah yang
terjadi adalah rendahnya hasil belajar IPS siswa kelas III yang diakibatkan
oleh bebarapa faaktor yaitu pembelajaran IPS di kelas berlangsung secara
teacher center (berpusat pada guru). Guru lebih banyak menggunkan metode
konvensional dalam menyampaikan materi pembelajaran tanpa
mengikutsertakan siswa dalam proses pembelajaran berlangsung sehingga
siswa hanya menjadi objek belajar. Pembelajaran di kelas menjadi monoton
karena siswa hanya mendengar penjelasan dari guru.
Peneliti ingin menggunakan metode pembelajaran word square di
kelas. Metode word square adalah metode pembelajaran yang memadukan
kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan
jawaban pada kotak-kotak jawaban. Diharapkan dengan penggunaan Metode
word square siswa dapat meningkatkan hasil belajar karena adanya ingatan
sebelumnya dalam pembelajaran berlangsung.
Metode pembelajaran word square dapat mengetahui kemampuan
siswa dalam mencocokan pertanyaan dan jawaban sehingga siswa menjadi
lebih aktif mencari jawaban yang diperolehnya serta dengan mudah mengingat
apa yang telah mereka temukan. Metode pembelajaran word square
berlangsung secara aktif, efektif dan menyenangkan karena siswa antusias
dalam memadukan jawaban dalam kotak papan word square dan berlomba-
lomba untuk dapat menyelesaikan pertanyaan secara cepat.
Berdasarkan uraian di atas diharapkan adanya pengaruh penggunaan
Metode word square terhadap hasil belajar siswa karena siswa belajar dengan
30
sistem student center yang berlangsung seacara aktif dan menyenangkan dan
adanya peningkatan dalam penilaian hasil belajar.
C. Hipotesis Penelitian
Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan penulis adalah sebagai
berikut :
H0 : Tidak terdapat pengaruh metode word square terhadap hasil belajar IPS
pada siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat
H1 : Terdapat pengaruh metode word square terhadap hasil belajar IPS pada
siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat
Kemudian membandingkan H0 ditolak jika t hitung > t table dan
sebaliknya H0 diterima jika t hitung <t table dengan taraf signifikan 5% atau α =
0,05.
31
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tempat Dan Waktu Penelitian
Penelitian ini di laksanakan di SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta
Pusat. Beralamat di jalan Ampiun No.1A Kelurahan Pegangasaan, Kecamatan
Menteng. Nomer telephone 021-31904502. Sekolah ini dibawahi oleh Kepala
Sekolah yaitu bapak Wimbuh Nugroho,S.Pd.MM dengan NIP:
196304021985031017. Mata Pelajaran yang diambil dalam penelitian ini
adalah mata pelajaran IPS kelas III dengan sub bab Mengenal Sejarah Uang.
ubjek dalam penelitian ini adalah kelas III tahun pelajaran 2012 dengan
jumlah siswa 30 orang siswa. Penelitian ini akan dilaksanakan pada tengah
semester tahun ajaran 2011/2012, yaitu bulan Juni 2012. Penentuan waktu
penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah.
Adapun jadwal penelitian yang akan dilaksananakan sesuai seperti
tabel di bawah ini :
Tabel 3.1
Waktu Penelitian
NO. Kegiatan
Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan Judul
2. Meminta izin ke sekolah
3. ACC judul Skripsi
4. Menyusun bab 1
5. Bimbingan bab 1
6. Bimbingan bab 1-2
7. Bimbingan bab 1, 2,dan 3
8.
Revisi bab 1, 2
dan 3
9. ACC Proposal
10. Seminar Proposal
11. Perbaikan proposal
12. PersiapanPenelitian
13. Penelitian
14. Menyusun bab 4 dan bab 5
15. Perbaikan bab 4 dan bab 5
16. ACC Skripsi
17. Sidang
32
33
B. Metode Penelitian
Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experimental Design.
“Desain ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak berfungsi secara penuh
untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan
eksperimen.”28
Menyesuaikan dengan pemilihan metode yang berdasarkan kepada
tujuan yang hendak dicapai penulis maka metode eksperimen yang penulis
gunakan adalah time series design, dalam desain ini kelompok yang
digunakan untuk penelitian tidak dapat dipilih secara random. Sebelum
diberikan perlakuaan kelompok diberi pretest dengan maksud untuk
mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum diberikan
perlakuan.
Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat digambarkan
seperti berikut 29
:
O1O2O3O4X O5O6O7O8
Dimana :
O1 – O4 = Nilai sebelum diberi perlakuan / treatment
O5 – O8 = Nilai setelah diberi perlakuan / treatment
Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimen karena hanya adanya
perbedaan perlakuan dalam satu kelas atau tidak adanya kelas kontrol dan
kelas eksperimen. Kelas hanya diberikan perlakuan berbeda, pada pertemuan
pertama dan kedua kelas tidak diberi perlakuan dengan metode word square
28
Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung : Alfabeta 2010). Hlm 114
29
Ibid. Hlm :115
34
selanjutnya pada pertemuan ketiga dan keempat kelas diberikan perlakuan
dengan menggunakan metode word square. Kelas diberikan perlakuan dengan
menggunakan metode word square agar siswa dapat meningkatkkan hasil
belajar IPS tentang materi Sejarah Uang sesuai standar KKM sekolah yaitu 65,
yang diharapakan dengan menggunakan metode word square siswa dapat
terus mengingat apa yang siswa telah dapatkan dari mencari jawabanya dalam
papan word square yang sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. Penelitian
ini dapat digambarkan sebagai berikut ini :
O1O2X O3O4
Keterangan :
O1O2 = hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan
O3O4 = hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan
C. Variabel Penelitian
Berdasrkan landasan teori yang ada serta rumusan hipotesis penelitian
maka yang menjadi variable dalam penelitian ini adalah :
a. Variabel bebas ( X ) : menggunakan metode word square
b. Variable terikat ( Y ) : hasil belajar IPS siswa
D. Populasi dan Sampel Penelitian
Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau
subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan
oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.30
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN Pegangsaan
01 Pagi yang terdafatar sebagai siswa pada semester genap tahun ajaran 2011-
30
Sugiyono. Ibid. Hlm 117
35
2012, sedangkan populasi terjangkau siswa kelas 3 SDN Pegangsaan 01 Pagi
sebanyak 30 orang siswa.
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut.31
Sedangkan menurut Arikunto dalam buku Riduwan ,
sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang
diteliti)32
. Teknik yang digunakan untuk memperoleh sampel dalam penelitian
ini memakai teknik Sampel Jenuh. “Sampel Jenuh adalah teknik pengambilan
sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga
dengan istilah sensus.”33
Sampel diambil dari populasi terjangkau yaitu
sebanyak 30 orang. Penelitian ini hanya menggunakan dua perlakuan.
Penelitian ini mengambil satu kelas sehingga kelas diberikan perlakuan
(treatment) yang berbeda yaitu pertama, kelas tidak diberikan perlakuan
(treatment) dengan tidak menggunakan metode word square Sedangkan yang
kedua diberikan perlakuan dengan menggunakan metode word square .
E. Definisi Operasional
1. Metode Word Square
Word square adalah susunan huruf-huruf sehingga dapat
membentuk sebuah kalimat atau kata yang tersusun dalam kotak-kotak
berbentuk bujur sangkar yang dapat di baca secara menurun, mendatar,
31
Sugiyono. Ibid. Hlm 118
32
Riduwan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula.
(Bandung : Alfabeta 2010). Hlm 56
33
Riduwan . Ibid. Hlm 64
36
keatas, diagonal dengan tambahan huruf-huruf lain sebagai pengecoh
kalimat atau kata.
Jadi Word Square adalah salah satu metode pembelajaran berupa
kotak-kotak kata yang berisi kumpulan huruf. Pada kumpulan huruf
tersebut terkandung konsep-konsep yang harus ditemukan oleh siswa sesuai
dengan pertanyaan yang berorientasi pada tujuan pembelajaran.
Pembelajaran Word Square berisi pertanyaan yang sesuai dengan
pengertian-pengertian penting suatu konsep atau sub konsep. Pertanyaan
pertama berupa pertanyaan yang jawabannya berupa kunci yang dalam
mata pelajaran IPS seringkali menggunakan istilah asing. Pertanyaan kedua
harus terkait dengan pertanyaan pertama dan merupakan lanjutan dari
pengertian tersebut. Begitu seterusnya, sehingga semua pertanyaan sudah
mewakili konsep yang akan dipelajari.
2. Hasil Belajar
Hasil Belajar adalah terjadinya perubahan pada ketiga ranah yaitu
ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik yang didapat dari
proses belajar serta adanya rangsangan stimulus dari lingkungan yang
membawanya pada perubahan tingkah laku.
Instrumen untuk melakukan penelitian pada tes hasil belajar adalah
dengan menggunakan tes tulis berupa pilahan ganda (PG) sebanyak 20 soal
dengan empat pilihan jawaban yaitu a, b, c, dan d.
37
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data berisi tentang teknik untuk mendapatkan
data-data yang diperlukan dalam penelitian. Adapun yang perlu diperhatikan
dalam pengumpulan data pada penelitian adalah sebagai berikut:
1. Tes
Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk
mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan-
aturan yang sudah ditentukan.34
Tes yang digunakan dalam penelitian adalah tes prestasi (achievement
test) yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang
setelah mempelajari sesuatu.
2. Dokumentasi
Dokumentasi adalah ditumjukkan untuk memperoleh data langsung
dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan-
peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter dan data yang
relevan penelitian.35
3. Observasi
Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek
penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.36
34
Prof.Dr.Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.(Jakarta:Bumi Aksara
2009).hlm.52
35
Riduwan . Op.Cit. Hlm .77
36
Ibid. hlm.76
38
G. Instrument Penelitian
Instrument adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan peneliti dalam
kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan
dipermudah.
Instrument yang digunakan dalam penelitian tes hasil belajar adalah
dengan menggunakan tes tulis berupa pilahan ganda (PG) sebanyak 20 soal
dengan empat pilihan jawaban yaitu a, b, c, dan d.
Adapun kisi instrument peneliti untuk mengukur pengaruh metode
word square terhadap hasil belajar siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi
adalah sebagai berikut :
Table 3.2
Kisi – Kisi Soal
Standar
Kompetensi
Kompetensi
Dasar
Indikator No.Butir
Soal
Jumlah
1. Memahami
jenis
pekerjaan
dan
pengunaan
uang
1. Mengenal
jenis uang
2. Mengenal
a. Menjelaskan
sejarah uang
sebagai alat tukar
b. Menceritakan
berbagai alat tukar
misalnya barang
dan uang
c. Menjelaskan
berbagai jenis
uang.
d. Mengidentifikasi
ciri-ciri uang
kertas dan uang
logam
a. Menceritakan
1, 23, 29,
34,39
5, 7, 11,
12, 17, 27,
30, 31, 35
2, 3, 4, 14,
20, 25
6, 13, 19,
33,38
9, 22,
5
9
6
5
5
39
penggunaan
uang sesuai
dengan
kebutuhan
kegunaan uang
b. Menjelaskan cara
mengelola uang
yang baik
c. Menjelaskan
manfaat
mengelola uang
dengan baik
26,36,40
8, 10, 15,
16, 24, 32
18, 21,
28,37
6
4
Jumlah 40
H. Uji Coba Instrumen Penelitian
1. Validitas Instrumen
Validitas adalah ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang
dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang harusnya dinilai.37
Suatu
instrument dikatakan valid jika memiliki validitas tinggi sebaliknya
instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Instrument
dikatakan valid jika alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu
valid. Valid itu berarti instrument itu dapat digunakan untuk mengukur apa
yang seharusnya diukur.
Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa
yang akan diukur. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat
mengungkap data dari variable yang diteliti secara tepat. Pemantapan
37
Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung : Remaja
Rosdakarya 2010). Hlm 12
40
validitas ini dengan menganalisis validitas isi yaitu kesesuaian isi tes
dengan tujuan yang ingin dicapai.
Untuk menghitung validitas uji coba butir soal tes digunakan
rumus kolerasi point biserial38
yaitu :
Keterangan :
γpbi = koofesien kolerasi biserial
Mp = rerata skor dari subyek yang menjawab betul bagi
item yang dicari validitasnya
Mt = rerata skor total
St = standar deviasi dari skor total
p = proporsi siswa yang menjawab benar
( p =
௕௔௡௬௔௞ ௦௜௦௪ ௔ ௬௔௡௚ ௠ ௘௡௝௔௪ ௔௕ ௕௘௡௔௥
௝௨௠ ௟௔௛ ௦௘௟௨௥௨௛ ௦௜௦௪ ௔
)
q = proporsi siswa yang menjawab salah ( q = 1 – p)
2. Reliabilitas instrument
Reabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat
tersebut dalam menilai apa yang dinilainya.39
Maksudnya, kapanpun alat
38
Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta : Bumi Aksara 2009).
Hlm 79
γpbi =
ெ ೛ష ಾ ೟
ௌ೟
௣
௤
41
penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama.
Tes belajar dikatakan ajeg apabila hasil pengukuran saat ini menunjukan
kesamaan hasil pada saat berlainan waktu terhadap siswa yang sama.
Reabilitas tes berkaitan dengan konsisten hasil tes. Untuk
menghitung reabilitas soal IPS pada penelitian ini menggunakan metode
kesamaan rasional. Prosedur ini dilakukan dengan menghubungkan setiap
butir dalam suatu tes dengan butir-butir lainnya dalam tes itu sendiri
secara keseluruhan. Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti adalah
dengan menggunakan rumus K – R 20 yaitu sebagai berikut40
:
r11 =
௡
௡ିଵ
) (
௦మି∑௣௤
௦మ )
Keterangan :
r11 = reabilitas tes secara keseluruhan
p = proposi subjek yang menjawab item dengan benar
q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah
(q = 1 – p)
∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q
n = banyaknya item
s = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians)
39
Opcit. Nana Sudjana. Hlm 12
40
Opcit. Suharsimi Arikunto. Hlm 100
42
Jika sudah dapat r11 maka dibandingkan dengan r table dengan
ketentuan : Jika r11 > r table berarti realibel dan jika r11 < r table maka
tidak realibel.
I. Teknis Analisis Data
1. Uji Persyaratan Analisis
a. Uji Normalitas
Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data
yang diperoleh dari hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji
yang digunakan yaitu uji Liliefors. Dengan langkah sebagai berikut :
a. Hitung rata-rata nilai skor sampel
b. Hitung standar deviasi nilai skor sampel
c. Urutkan data sampel dari terkecil ke terbesar ( X1, X2, …. , Xn ) nilai
Xi dijadikan bilangan baku Z1, Z2, …., Zn. Diman nilai Zi ditentukan
dengan rumus 41
:
Zi =
௑೔ష೉ഥ
௦
Keterangan :
Zi = Data tunggal
X = Rata-rata data tunggal
S = simpangan baku data tunggal
41
Dr.Darwyan Syah,dkk. Pengantar statistik pendidikan. (Jakarta : Gaung Persada
Press.2010).hlm.67
43
d. Tentukan F (Zi) dengan rumus F (Zi) = P (Z ≤ Zi) dengan masing-
masing nilai Z berdasarkan table Z
e. Hitung S (Zi) yaitu prorporsi Z1, Z2, …., Zn yang lebih kecil atau
sama dengan Zi
f. Hitung selisih F (Zi) - S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya
g. Bandingkan Lo yang paling besar diantara harga-harga mutlak
selisih tersebut dengan Ltabel, dengan krtiteria pengujiannya adalah
sebagai berikut:
Terima Ho apabila Lo < Ltabel
Tolak Ho apabila Lo > Ltabel
b. Uji Homogenitas
Untuk pengujian homogenitas dapat diuji dengan menggunakan
rumus Fisher atau disebut juga dengan Uji kesamaan dua variansi
sebagai berikut 42
:
F =
ௌ₁²
ௌ₂²
S₁² = Varians sampel kelompok setelah diberikan treatment
S₂² = Varians sampel kelompok sebelum diberikan treatment
42
Prof. Dr. Sudjana, M.A.Sc. Metoda Statistika. (Bandung : Tarsito 2005). Hlm:249
44
2. Analisis Data
Teknik analisis data ini berkaitan dengan perhitungan menjawab
rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan, maka peneliti
menggunakan teknik analisis data dengan rumus perbandingan satu variable
(uji t) berikut ini 43
:
thitung =
௫₁ି ௫₂
ௌට
భ
೙₁
ା
భ
೙₂
Keterangan :
thitung = harga yang dihitung untuk menunjukkan nilai standar deviasi
dari distribusi t (table t)
x₁ = mean pada variable sampel 1
x₂ = mean pada variable sampel 2
n₁ = jumlah sampel pada variable 1
n₂ = jumlah sampel pada variable 2
S = Standar Deviasi
43
Ibid.Hlm:239
45
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Profil Sekolah
SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat letaknya sangat stategis
tidak jauh dari jalan raya sehingga mudah untuk dijangkau selain itu,
lokasi sekolah juga berdekatan dengan pemukiman penduduk. Bangunan
SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat menempati satu unit standart yang
dipakai sendiri dengan jumlah kelas sebanyak 9 lokasi dan 11 rombongan
dengan daya tampung sesuai dangan rasio kelas 1 : 40 jumlah murid
seleruhnya sebanyak 365 siswa. Gedung SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta
Pusat dibangun pada tahun 1919 kondisinya pada saat ini gedung dalam
keadaan baik karena talah dilakukan rehabilitasi berat pada tahun 2010.
Keadaan setiap kelas SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat sudah
baik, hal ini dapat dilihat dari adanya 4 penerangan lampu yang masih
dalam keadaan baik dan cukup menerangi setiap sudut kelas, adanya
jendela sebelah kanan dan kiri sisi kelas sehingga sinar matahari pun dapat
menembus di dalam kelas dan ventilasi udara yang cukup banyak dan
bersih sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan
siswa merasa nyaman serta keadaan bangku dan meja siswa yang masih
dalam keadaan baik atau layak pakai karena masih baru. SDN Pegangsaan
01 Pagi juga memiliki satu lapangan sekolah yang berada tepat di dalam
46
lingkungan sekolah dengan disekelilingi pohon dan berbagai macam
tanaman. Perpustakaan yang ada di SDN Pegangsaan 01 Pagi dalam
keadaan baik dan memiliki koleksi buku-buku yang lumayan lengkap yang
terdiri dari buku pelajaran, buku cerita rakyat, ensiklopedia,dll. Ruang
guru dan ruang Kepala Sekolah tempetnya bersebelahan karena hanya
diberi pembatas berupa lemari atau loker guru-guru. Ruang komputer juga
terdapat di sisi kiri ruang guru dan ruang kepala sekolah yang di dalamnya
terdapat dua komputer dan satu printer yang layak pakai atau dalam
keadaan baik. Keadaan ruangan SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat
terdiri dari beberapa ruangan diantaranya adalah :
Tabel 4.1
Jumlah Ruangan
No. Ruangan Jumlah Kondisi
1. Ruangan teori / kelas 9 Baik
2. Laboratorium IPA - -
3. Perpustakaan 1 Baik
4. Ruang pertemuan / serba guna -
5. Ruang kepala sekolah 1 Baik
6. Ruang guru 1 Baik
7. Ruang komputer 1 Baik
8. Ruang koperasi sekolah - -
9. Kantin 1 Baik
10. Dapur - -
11. Gudang 1 Baik
12. Ruang ibadah 1 Baik
13. WC guru / karyawan 1 Baik
14. WC siswa 1 Baik
15. Rumah jaga 1 Baik
47
Dari data di atas dapat diketahui bahwa kondisi ruangan yang ada
di SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat dalam keadaan baik dan layak
pakai karena bangunannya telah direnovasi pada tahun 2010.
Tabel . 4.2
Daftar Jumlah Siswa SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat
Tahun Ajaran 2011 / 2012
No. Kelas L P Jumlah
1. I 29 29 58
2. II 23 27 50
3. III 20 22 42
4. IV 43 34 77
5. V 33 43 76
6. VI 28 34 62
Jumalah 176 189 365
Jadi berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa SDN
Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat memiliki jumlah siswa sebanyak 365
siswa yang terdiri dari kelas I sebanyak 58 siswa, kelas II sebanyak 50
siswa, kelas III sebanyak 42 siswa, kelas IV sebanyak 77 siswa, kelas V
sebanyak 76 siswa, dan kelas VI sebanyak 62 siswa.
2. Visi Dan Misi SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat
a. Visi :
Menyelenggarakan sekolah yang kompetitif, peduli, dan unggul
dalam prestasi berdasarkan iman dan taqwa.
48
SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat berusaha mendidik
siswa agar memiliki kemampuan dalam segi IPTEK dan IMTAQ serta
tetap memiliki rasa peduli dan unggul dalam prestasi.
b. Misi :
1. Meningkatkan mutu SDM siswa dengan guru melalui
pembelajaran PAKEM
2. Meningkatkan kerjasama dengan semua pihak melalui kegiatan
Komite Sekolah (Hub.Vertikal dan Hub.Horizontal)
3. Meningkatkan pengalaman ajaran agama melalui pendidikan
agama
SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat berusaha meningkatkan
mutu siswa dalam ilmu pengetahuan melalui Pembelajaran yang Aktif
Kreatif Efektif dan Menyenangkan serta tetap memiliki rasa kerjasama
dengan semua pihak sekolah maupun komite sekolah agar senantiasa
mendapatkan ajaran agama melalui pendidikan.
3. Daftar Nama Guru Dan Pegawai SDN Pegangsaan 01 Pagi
SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat dikepalai oleh Bapak
Wimbuh Nugroho,S.Pd.MM dan memiliki sepuluh guru kelas, dua
guru agama islam, satu guru bahasa Inggris, satu guru KTK, satu guru
Penjaskes, satu guru senam, satu orang TU dan satu orang penjaga
sekolah. Semua data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :
49
Tabel 4.3
Daftar Nama Guru Dan Pegawai SDN Pegangsaan 01 Pagi
Nama NIP Jabatan
Pendidikan
Terakhir
1. Wimbuh
Nugroho,S.Pd.MM
196304021985031017
Kepala
Sekolah
S2
2. H.Muchdhor,S.Ag 195202101979121004 Gr.Agais S1
3. Suliah,S.Pd 196005111983032003 Gr.kelas S1
4. Ani Juharni,S.Pd 196404021984032002 Gr.kelas S1
5. Immelda Rohani 195806121982022004 Gr.kelas D2
6. Suwarni 195806161985032003 Gr.kelas D2
7. Bahijah,S.Pd 196112201985032008 Gr.kelas S1
8. Ellis Sulinda 196011211986032005 Gr.kelas D2
9. Ahmad Misbah 196208281990071001 Gr.kelas D2
10. Ruli Elta Sinaga,
S.Pd
197001012008012077 Gr.kelas S1
11. Amiran Nir,S.Pd - Gr.B.inggris S1
12. Sucipto Indra
Trisula
- Gr.KTK SMA
13. Ani Mahbubah - Gr.kelas D2
14. Miswanti
- Gr.kelas D2
50
15. Ahmad
Izuddin,S.Pd.I
- Gr.Agais S1
16. Dhani Taufik
Martayasa, S.Pd
- Penjaskes S1
17. Nany - Senam SMA
18. Syarifudin - TU SMA
19. Rahman Hakim
-
Penjaga
Sekolah
SMA
SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat memiliki tenaga
pengajar, TU ( Tata Usaha ) dan penjaga sekolah diantaranya : guru
tetap sebanyak 9 orang, guru honorer ( tidak tetap ) sebanyak 6 orang,
TU sebanyak 1 orang, dan penjaga sekolah 1 orang.
4. Sturuktur Organisasi SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat
KEPALA SEKOLAH
Wimbuh Nugroho,S.Pd.MM
KOMITE SEKOLAH
(Drs.Abdillah)
Kelas I-A/B
(Ani
Juharni)
Kelas II-A/B
(Suwarni,
S.Pd)
Kelas III
(Ani
Mahbubah)
Kelas IV-A
(ellis
Sulind)
Kelas IV-B
(Miswanti)
Kelas V-A
(Ahmad
Misbah)
Kelas V-B
(Ruli
Elta.S,S.Pd
Gr.Agama
(H.Mudhor
,S.Ag dan
Izzudin,
S.Pdi)
Kelas VI-A
(Hj.Suliah,
S.Pd)
Kelas VI-B
(Immelda
Rohani)
Gr.Olah
Raga
(Dhani
Taufik M)
Gr.B.Inggris
(Amiran
Nir,S.Pd)
SISWA
51
52
B. Deskripsi Data
1. Data Kelas Sebelum Diberikan Perlakuan (Treatment)
Berdasarkan hasil penelitian data hasil belajar IPS siswa kelas III
sebanyak 30 siswa dengan tidak diberikan perlakuan atau treatment
dengan metode word square, diperoleh nilai terendah sebesar 20
sedangkan nilai tertinggi yaitu sebesar 95. Nilai rata-rata atau mean dari
hasil perhitungan adalah sebesar 61,53 serta simpangan baku sebesar
22,58 dengan median sebesar 62,5 dan modus sebesar 65. Lihat daftar
distribusi data pada kelas sebelum diberikan perlakuan yaitu sebagai
berikut:
Table 4.4
Daftar Nilai Hasil Belajar IPS Kelas III Sebelum Diberikan
Perlakuan (Treatment)
No. Nilai Frekuensi
1. 20 1
2. 25 2
3. 35 2
4. 40 1
5. 45 1
6. 50 1
7. 55 2
8. 60 5
9. 65 5
10. 70 2
11. 75 3
12. 80 1
13. 85 3
14. 95 1
Jumlah 30
53
1. Banyaknya kelompok ( k ) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log30
= 1 + 3,3 ( 1,477 ) = 1 + 4,874 = 5,874 = 6
2. Interval L =
௑௠ ௔௫ି௑௠ ௜௡
଺
L =
ଽହିଶ଴
଺
L = 12,5 = 13
3. Mean
X =
∑௙௫
ே
X =
ଵ଼ସ଺
ଷ଴
X = 61,53
Tabel 4.5
Distribusi Frekuansi Hasil Belajar IPS Kelas III Sebelum
Diberikan Perlakuan (Treatment)
No.
Kelas
Interval
Frekuensi
( F )
X fx
Batas Kelas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
20 – 32
33 – 45
46 – 58
59 – 71
72 – 84
85 – 97
3
4
3
12
4
4
26
39
52
65
78
91
78
156
156
780
312
364
19,5 – 32,5
32,5 – 45,5
45,5 – 58,5
58,5 – 71,5
71,5 – 84,5
84,5 – 97,5
Jumlah 30 1846
Berdasarkan
grafik histogram dan poli
Gambar 4.1 Histogram dan Poligon nilai hasil belajar IPS siswa
2. Data Kelas Setelah Diberikan Perlakuan (Treatment)
Berdasarkan hasil penelitian
sebanyak 30 siswa
menggunakan metode
sedangkan nilai tertinggi yaitu sebesar 100. Nilai rata
hasil perhitungan ad
0
2
4
6
8
10
12
14
Frekuensi
Y
Berdasarkan tabel dafatar distribusi diatas, maka dapa
grafik histogram dan poligon frekuensinya seperti ini:
Gambar 4.1 Histogram dan Poligon nilai hasil belajar IPS siswa
(Sebelum diberikan treatment)
Setelah Diberikan Perlakuan (Treatment)
Berdasarkan hasil penelitian data hasil belajar IPS s
sebanyak 30 siswa yang diberikan perlakuan atau treatment dengan
menggunakan metode word square, diperoleh nilai terendah sebesar 65
sedangkan nilai tertinggi yaitu sebesar 100. Nilai rata-rata atau mean dari
hasil perhitungan adalah sebesar 82,1 serta simpangan baku sebesar 11,97
19,5 32,5 45,5 58,5 71,5 84,5
Poligon
Histogram
54
, maka dapat dibuat
Gambar 4.1 Histogram dan Poligon nilai hasil belajar IPS siswa
IPS siswa kelas III
yang diberikan perlakuan atau treatment dengan
peroleh nilai terendah sebesar 65
rata atau mean dari
alah sebesar 82,1 serta simpangan baku sebesar 11,97
X
Poligon
Histogram
55
dengan median sebesar 82,5 dan modus sebesar 70. Lihat daftar distribusi
data pada kelas setelah diberikan perlakuan yaitu sebagai berikut:
Table 4.6
Daftar Nilai Hasil Belajar IPS Kelas III Setelah Diberikan
Perlakuan (Treatment)
No. Nilai Frekuensi
1. 65 1
2. 70 8
3. 75 2
4. 80 4
5. 85 4
6. 90 4
7. 95 3
8. 100 4
Jumlah 30
1. Banyaknya kelompok ( k ) = 1 + 3,3 log n
= 1 + 3,3 log30
= 1 + 3,3 ( 1,477 ) = 1 + 4,874 = 5,874 = 6
2. Interval
L =
௑௠ ௔௫ି௑௠ ௜௡
଺
L =
ଵ଴଴ି଺ହ
଺
L = 5,83 = 6
56
3. Mean ( rata-rata)
X =
∑௙௫
ே
X =
ଶସ଺ଷ
ଷ଴
X = 82,1
Tabel 4.7
Distribusi Frekuansi Hasil Belajar IPS Kelas III Sebelum
Diberikan Perlakuan (Treatment)
No.
Kelas
Interval
Frekuensi
( F )
X fx
Batas Kelas
1.
2.
3.
4.
5.
6.
65 – 70
71 – 76
77 – 82
83 – 88
89 – 94
95 – 100
9
2
4
4
4
7
97,5
91,5
85,5
79,5
73,5
67,5
682,5
366
342
318
147
607,5
64,5 – 70,5
70,5 – 76,5
76,5 – 82,5
82,5 – 88,5
88,5 – 94,5
94,5 – 100,5
Jumlah 30 2463
Berdasarkan hasil perhitungan data di atas, maka dapat dibuat
grafik histogram dan poligon frekuensinya seperti ini:
Gambar 4.2 Histogram dan Poligon nilai hasil belajar IPS siswa
C. Pengajuan Persyaratan Analisis
Sebelum melaksanakan pengujian hipotesis dilakukan uji persyaratan
analisis, pengujian persyaratan ini meliputi uji normalitas dan uji
homogenitas.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas menggunaka uji
normalitas disajikan pada tabel di
0
1
2
3
4
5
6
7
8
9
10
Frekuensi
Gambar 4.2 Histogram dan Poligon nilai hasil belajar IPS siswa
(Setelah diberikan treatment)
Pengajuan Persyaratan Analisis Data
m melaksanakan pengujian hipotesis dilakukan uji persyaratan
analisis, pengujian persyaratan ini meliputi uji normalitas dan uji
Uji Normalitas
Uji normalitas menggunaka uji Lilliefors, hasil perhitungan uji
normalitas disajikan pada tabel di bawah ini:
64,5 70,5 76,5 82,5 88,5 94,5
Y
Poligon
57
Gambar 4.2 Histogram dan Poligon nilai hasil belajar IPS siswa
(Setelah diberikan treatment)
m melaksanakan pengujian hipotesis dilakukan uji persyaratan
analisis, pengujian persyaratan ini meliputi uji normalitas dan uji
hasil perhitungan uji
94,5
X
Histogram
58
Tabel 4.8
Hasil Perhitungan Uji Normalitas
No. Kelompok Α N L0 hitung L0 tabel Hipotesis kesimpulan
1.
Kelas setelah
diberikan
perlakuan
0,05 30 0,1438 0,161 L0 hit < L0 tab
Distribusi
Normal
2.
Kelas
sebelum
diberikan
perlakuan
0,05 30 0,1161 0,161 L0 hit < L0 tab
Distribusi
Normal
Pada taraf signifikasi (α) 0,05 dengan jumlah sampel pada kelas
sebelum diberikan perlakuan dan kelas setelah diberikan perlakuan (N)
sebesar 30 maka didapat Ltabel untuk kelas sebelum diberikan perlakuan dan
kelas setelah diberikan perlakuan sebesar 0,161 setelah dilakukan
perhitungan maka diperoleh Lhitung untuk kelas setelah diberikan perlakuan
sebesar 0,1438 dan Lhitung kelas sebelum diberikan perlakuan sebesar
0,1161 karena pada kedua kelas Lhitung < Ltabel maka dapat disimpulkan
bahwa kedua sampel berdistribusi normal.
2. Uji Homogenitas
Pengujian Homogenitas variansi populasi menggunakan uji
kesamaan dua variansi karena sampel terdiri dari dua kelompok dengan dua
59
buah rata-rata yang berbeda. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel di
bawah ini :
Tabel 4.9
Hasil Pengujian Uji Homogenitas
Antar
Kelompok
N Fhitung Ftabel
Kriteria
Pengujian
Kesimpulan
X1 – X2
N1=30
N2=30
0,258 1,64 Fhitung < Ftabel
Populasi
homogen
Pada taraf signifikasi ( α ) 5% didapat nilai Ftabel dan Fhitung berturut-
turut sebesar 1,64 dan 0,258. Berdasarkan kriteria pengujian karena Fhitung <
Ftabel maka H0 diterima. Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini
berasal dari populasi yang homogen.
D. Pengujian Hipotesis
Hipotesis yang diuji adalah
‫ܪ‬௢: ߤଵ = ߤଶ
‫ܪ‬ଵ: ߤଵ ≠ ߤଶ
‫ܪ‬଴: Tidak terdapat pengaruh metode word square terhadap hasil belajar IPS
pada siswa
‫ܪ‬ଵ: Terdapat pengaruh metode word square terhadap hasil belajar IPS pada
siswa
60
Dengan kriteria pengujian yaitu H0 diterima jika t hitung < t table dan
sebaliknya H0 ditolak jika t hitung > t table dengan taraf signifikan 5% atau α
= 0,05.
Berdasarkan perhitungan uji t diperoleh t hitung sebesar 4,646.
Sedangkan nilai t table untuk dk (derajat kebebasan) = 58 pada taraf signifikasi
5% sebesar 1,6723. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis yang digunakan
karena t hitung > t table maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan metode word square
terhadap hasil belajar siswa kelas 3 SDN Pegangsaan 01 Pagi.
Kesimpulannya adalah hipotesis penelitian diterima, yang menyatakan
ada Pengaruh Metode Word Square Terhadap Hasil Belajar IPS pada siswa
kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat.
E. Pembahasan Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan di kelas III SDN Pegangsaan 01
Pagi dengan tidak diberikannya perlakuan dengan metode word square,
peneliti melihat kondisi kelas sangat kondusif karena siswa belajar hanya
mendengarkan penjelasan materi dari guru sehingga menyebabkan kurang
aktifnya siswa serta terjadi kejenuhan dalam proses belajar mengajar di kelas.
Dalam hal ini dikarenakan guru hanya terpaku pada buku paket dengan sistem
penjelasan materi dengan metode yang konvensional atau ceramah sehingga
tidak mengikut sertakan siswa dalam proses belajar.
61
Berbeda dengan hasil penelitian di kelas yang telah diberikan
perlakuan dengan pemggunaan metode word square. Kondisi kelas pada saat
penelitian sangat interaktif, siswa merasa lebih bersemangat dan aktif dalam
mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas. Karena dalam pembelajaran
guru menggunakan metode word square sebagai salah satu metode penunjang
kegiatan mengajar dan dapat menimbulkan motivasi belajar siswa kelas III.
Hal ini dapat terlihat dari hasil belajar siswa kelas III. Nilai rata-rata
siswa sebelum diberikan perlakuan hanya sebesar 61,53 dengan jumlah soal
sebanyak 20 dan diikuti oleh 30 orang siswa. Sedangkan hasil belajar siswa
setelah diberikan perlakuan sebesar 82,1 dengan jumlah soal 20 dan diikuti
oleh 30 siswa. Ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa
dengan diberikannya perlakuan penggunaan metode word square.
Berdasarkan deskripsi dan analisis data di atas penulis dapat
memberikan interpretasi bahwa ada pengaruh yang signifikan hasil belajar
siswa dengan penggunaan metode word square pada mata pelajaran IPS di
kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat yang ditunjukkan dengan
hasil perhitungan uji t sebesar 4,646 lebih besar dari pada ttabel pada taraf
signifikasi 5% yaitu sebesar 1,6723. Oleh karena itu, dengan lebih besarnya
harga thitung dibandingkan harga ttabel pada taraf signifikasi 5% berarti hipotesa
alternatif (H1) diterima yaitu terdapat pengaruh metode word square terhadap
hasil belajar IPS pada siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat.
Sebaliknya, hipotesa nihil (H0) yang diajukan ditolak yaitu tidak terdapat
62
pengaruh metode word square terhadap hasil belajar IPS pada siswa kelas III
SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat.
Keberhasilan seorang guru dalam menyampaikan suatu materi
pelajaran, tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuannya dalam menguasai
materi yang akan disampaikan. Melainkan ada faktor-faktor lain yang harus
dikuasai yaitu pemilihan dan penggunaan metode yang tepat sehingga ia dapat
menyampaikan materi pelajaran secara professional, efektif dan efisien.
Seorang guru dalam proses belajar mengajar di kelas dituntut untuk
mampu merencanakan atau mampu menjalankan setiap program mengajar
serta mempergunakan metode belajar yang PAIKEM ( Pembelajaran Aktif
Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan) dan penggunaan media belajar
yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran di dalam kelas.
Ketepatan seorang guru dalam pemilihan dan pengunaan metode
pembelajaran akan dapat menghasilkan kegiatan proses belajar mengajar yang
menyenangkan dan efektif serta dapat tercapainya tujuan belajar sesuai
dengan kompetensi yang diinginkan dan optimal. Penggunaan metode
pembelajaran disetiap pelajaran sangat menunjang pelaksanaan penyampaian
materi di kelas. Dengan adanya penggunaan metode pembelajaran siswa
merasa tidak bosan dan jenuh dalam menerima materi pelajaran dari guru
apalagi dengan pemilihan metode-metode pembelajaran yang baru mereka
akan lebih tertarik dan termotivasi mengikutinya.
63
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian di atas dapat
disimpulkan bahwa siswa belajar lebih aktif dengan diberikannya perlakuan
menggunakan metode word square karena siswa mendapat pengalaman
sendiri dalam memadukan jawaban dengan pertanyaan di dalam papan kotak
word square dan siswa merasa senang dalam mengikuti proses pembelajaran
di dalam kelas. Berbeda dengan suanan belajar di dalam kelas yang tidak
diberikan perlakuan dengan metode word square karena suanan belajar yang
berlangsung secara monoton atau siswa hanya mendengar penjelasan dari guru
di kelas (teacher center). Guru lebih banyak menggunakan metode
konvensional sehingga siswa dituntut untuk mendengarkan penjelasan isi
materi pelajaran yang diterangkan oleh guru di dalam kelas tanpa melibatkan
siswa untuk aktif. Metode word square berpengaruh besar dalam proses
pembelajaran di kelas yang dapat dilihat dari perolehan hasil rata-rata belajar
siswa yang diberikan perlakuan dengan menggunakan metode word square
sebesar 82,1 dibandingkan dengan hasil belajar siswa sebelum diberikan
perlakuan penggunaan metode word square yaitu dengan rata-rata sebesar
61,53 ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa sebesar 75%.
Setelah dilakukan perhitungan uji hipotesis pada taraf signifikasi
sebesar 5% dengan derajat kebebasan (dk) sebesar 58 yaitu sebesar 1,6723
64
diperoleh thitung sebesar 4,646 sehingga dapat dinyatakan bahwa hipotesi
penelitian dapat diterima yang artinya bahwa terdapat pengaruh yang
signifikan dengan penggunaan metode word square terhadap hasil belajar IPS
pada siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat.
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SDN
Pegangsaan 01 Pagi mengenai pembelajaran IPS dikelas III, maka peneliti
menyarankan :
1. Agar pembelajaran IPS dapat disampaikan oleh guru melalui penggunaan
berbagai macam metode mengajar salah satunya adalah metode word
square agar siswa-siswi merasa tertarik dan bersemangat dalam mengikuti
pembelajaran di kelas.
2. Menggunakan metode word square mampu memberikan daya tarik dan
membangkitkan motivasi siswa dalam pembelajaran, untuk itu guru harus
sekreatif mungkin dalam memanfaatkan sumber belajar dan metode
mengajar agar siswa mudah untuk dapat memahami materi pelajaran yang
disampaikan.
3. Mencoba untuk menerapkan metode word square dalam kegiatan
pembelajaran di sekolah karena metode ini mendorong para siswa untuk
aktif dan termotivasi dalam belajar.
4. Para guru hendaknya lebih melatih para siswa terbiasa untuk belajar
mandiri dalam setiap kegiatan belajar mengajar di sekolah.
65
5. Perlunya menciptakan hubungan dan interaksi yang baik dalam kegiatan
pembelajaran baik antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa.
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi
Aksara.
Aunurrahman. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta.
Bachri, Syaiful Djamarah,dkk. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka
Cipta.
Gunawan, Rudy. 2011. Pendidikan IPS Filosofi, Konsep,dan Aplikasi. Bandung :
Alfabeta.
http://rumahdesakoe.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-word-square.html
Hanafaiah, Nanang, dkk.2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : Refika
Aditama.
Hornby, A.S. 1974. Oxford Advanced learner’s dictionary of Current English:
Oxford University Press.
Khoiru, Iif Ahmadi.dan Amri, Sofan. 2011. Mengembangkan Pembelajaran IPS
Terpadu. Jakarta : Prestasi Pustaka Karya.
Ma’mur, Jamal. 2011. 7 Tips Aplikasi PAKEM. Yogyakarta : DIVA Press.
Pribadi, A.Benny. 2009.Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Dian
Rakyat.
Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Purwanto M. Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja
Rosdakarya.
Riduwan, 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti
Pemula. Bandung : Alfabeta.
Sagala, Syaiful. 2010. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfa Beta.
Sapriya. 2011. Pendidikan IPS konsep dan Pembelajaran. Bandung : Remaja
Rosdakarya.
Solihati, Entin dan Raharjo. 2011. Cooperative Learning Analisis Model
Pembelajaran IPS. Jakarta : Bumi Aksara.
Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung :
Remaja Rosdakarya.
Sugiyono. 2010.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta.
Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM.
Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo : Masmedia Buana
Pustaka
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesi, Dengan Amandemen Lengkap
(Perubahan I,II,III,IV). Surabaya : Pustaka Agung Harapan.
Uno, Hamzah B. dkk. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta :
Bumi Aksara.
68
Lampiran 1
Tabel 1
Kisi –Kisi Soal
No.
Kompetensi
Dasar
Indikator No.Butir
Soal
Jumlah
3. 1. Mengenal
jenis uang
2. Mengenal
penggunaan
uang sesuai
dengan
kebutuhan
e. Menjelaskan
sejarah uang
sebagai alat tukar
f. Menceritakan
berbagai alat tukar
misalnya barang
dan uang
g. Menjelaskan
berbagai jenis
uang.
h. Mengidentifikasi
ciri-ciri uang
kertas dan uang
logam
d. Menceritakan
kegunaan uang
1, 29, 34,39
27, 31, 35
2, 3, 14, 20
6, 19
9, 36
4
3
4
2
2
69
e. Menjelaskan cara
mengelola uang
yang baik
f. Menjelaskan
manfaat mengelola
uang dengan baik
10, 16, 32
18, 21
3
2
Jumlah 20
70
Lampiran 2
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Nama Sekolah : SDN Pegangsaan 01 Pagi
Mata Pelajaran : IPS
Kelas / Semester : III / 2
Alokasi Waktu : 4 x 35 menit
A. Standar Kompetensi
Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang.
B. Kompetensi Dasar
Mengenal sejarah uang.
C. Indikator
 Menjelaskan sejarah uang sebagai alat tukar.
 Menjelaskan berbagai jenis uang.
D. Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat menjelaskan pengertian barter.
 Siswa dapat menyebutkan mata uang diberbagai negara, diantaranya :
Nama Negara Mata Uang
Indonesia
Malaysia
Rupiah
Ringgit
71
Filipina
Jepang
Peso
Yen
 Siswa dapat menyebutkan contoh jenis uang kartal, seperti :
- Uang kertas
- Uang logam
 Siswa dapat menyebutkan contoh jenis uang giral, diantaranya :
 Cek
 Pos wesel
 Bilyet giro
 Karakter siswa yang diharapkan;
Tanggung Jawab, Perhatian, dan berhemat.
E. Materi Ajar
 Sejarah uang sebagai alat tukar
1. Barter
Barter adalah tukar menukar barang yang dilakukan orang-orang
zaman dahulu.
2. Uang
Uang dapat artikan sebagai benda yang disetujui oleh masyarakat
dan disahkan oleh pemerintah sebagai alat perantaraan untuk
mengadakan tukar-menukar atau jual beli.
 Jenis uang
a. Uang Kartal  alat bayar yang sah dan wajib diterima oleh
masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli sehari-hari, contohnya :
72
1. Uang kertas
2. Uang logam
b. Uang Giral  tagihan yang ada di bank umum, yang dapat digunakan
sewaktu-waktu sebagai alat pembayaran, contohnya :
1. Cek
2. Bilyet giro
3. Wesel pos
F. Metode Pembelajaran
 Word Square
 Tanya jawab
 Penugasan
G. Langkah-langkah pembelajarana
Pertemuan Ke - 1
1. Kegiatan Awal
 Apersepsi.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
 Guru menyuruh anak untuk membuka buku dan mebaca
materi yang akan disampaikan.
Elaborasi
Guru menjelaskan pengertian dari barter serta uang yang
beredar dilingkungan masyarakat sekitar.
73
Guru melanjutkan penjelasan mengenai pengertian dan
macam jenis-jenis uang yang beredar di lingkungan
masyarakat seperti contoh uang kartal adalah uang kertas
dan uang logam. Sedangkan contoh uang giral adalah cek,
bilyet giro dan wesel pos.
Konfirmasi
Guru mengulang kembali materi yang telah disampaikan.
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa.
3. Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran
Guru memberikan evaluasi kepada siswa.
Pertemuan Ke - 2
1. Kegiatan Awal
 Apersepsi.
 Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
2. Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru meminta siswa maju kedepan kelas untuk
memperagakan bagaimana cara melakukan barter.
Guru menunjukkan bentuk papan word square (kotak
jawaban) di depan kelas
74
Siswa mengamati papan word square (kotak jawaban)
dengan seksama
Guru membagikan berbagai macam bentuk contoh uang
baik uang kartal dan uang logam
Elaborasi
Guru melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai
materi pelajaran dan siswa menjawabnya
Guru menyuruh siswa yang memberikan jawaban tersebut
untuk mencari jawabannya dikotak jawaban (word square).
Begitu seterusnya samapai jawaban-jawaban yang ada pada
kotak jawaban sudah ditemukan semua.
Konfirmasi
Guru mengulang kembali materi yang telah disampaikan.
Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui
siswa.
3. Kegiatan Akhir
Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran
Guru memberikan evaluasi kepada siswa.
H. Alat dan Sumber Belajar
 Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SD / MI kelas 3, Hal : 61-65
Pengarang : Muhammad Nursa’ban Rusmawan
Penerbit : BSE Jakarta Pusat tahun 2008
75
 Macam – macam gambar jenis-jenis uang
I. Penilaian
Indikator
Pencapaian
Kompetensi
Teknik
Penilaian
Bentuk
Penilaian
Contoh Instrumen
 Menjelaskan
sejarah uang
sebagai alat
tukar.
 Menjelaskan
berbagai
jenis uang.
Tugas
Individu
Lembar
Evaluasi
1. Jenis uang ada 2 macam yaitu …..
a. Kartal dan logam
b. Kartal dan giral
c. kertas dan giral
d. cek dan giral
2. Barter adalah kegiatan ….
A. Jual beli
B. Penawaran
C. Tukar menukar barang
D. pelelangan
3. PelelanganUang kertas dan uang
logam termasuk contoh dari jenis uang
…..
a. Cek c. Giro
b. Giral d. Kartal
Format Kriteria Penilaian
Lembar Penilaian
CATATAN:
Nilai = (Jumlah skor : jumlah skor maksimal) X 10.
 Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka
diadakan Remedial.
No Nama Siswa Produk Jumlah Skor Nilai
1
2
3
4
5
76
NAMA :
KELAS :
TANGGAL :
Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c atau d pada jawaban yang
dianggap benar !
1. Jenis uang ada 2 macam yaitu …..
a. Kartal dan logam c. kertas dan giral
b. Kartal dan giral d. cek dan giral
2. Barter adalah kegiatan ….
a. Jual beli c. Penawaran
b. Tukar menukar barang d. Pelelangan
3.
Gambar di atas merupakan contoh dari jenis uang ….
a. Kertas c. Giral
b. Logam d. Kartal
4. Uang kertas dan uang logam termasuk contoh dari jenis uang …..
c. Cek c. Giro
d. Giral d. Kartal
77
5. Macam-macam kegunaan uang, kecuali …..
a. Sebagai alat tukar menukar barang c. sebagai alat penunjuk
barang
b. Sebagai alat pembayaran yang sah d. sebagai alat penunjuk
harga
6. Alat pembayaran yang sah adalah….
c. Uang c. Barang
d. Emas d. Logam
7. Uang dapat berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah karena ….
a. Gambarnya bagus c. Dikenal banyak orang
b. Terbuat dari kertas d. Dijamin oleh Negara
8. Ciri-ciri uang logam adalah …..
a. Bertuliskan tahun tahun pembuatan c. Berbentuk persegi panjang
b. Mudah robek d. Berbentuk bulat
9. Cek dan giro termasuk contoh uang ….
a. Giral c. Wesel
b. Kartal d. Uang kertas
78
10. Berbentuk bundar, sisi lingakaran timbul merupakan ciri-ciri uang …..
a. Uang kartal c. Uang logam
b. Uang giral d. Uang kertas
11. Zaman dahulu jika seseorang ingin memperoleh suatu barang kebutuhan
dengan cara tukar menukar barang disebut …..
a. Jual beli c. barter
b. Meminta d. meminjam
12. Contoh dari uang barang adalah …..
a. Uang logam, emas, cek c. Cek, wesel, emas
b. Emas, tembaga, perak d. Perak, Tembaga, giro
13. Yang bukan termasuk nilai uang kertas adalah …
a. Rp500,00 c. Rp50.000,00
b. Rp5.000,00 d. Rp2.000,00
14. Orang yang suka menghambur-hamburkan uang atau membelanjakan uang
secara berlebihan maka dinamakan orang yang …..
a. Hemat c. Kaya
b. Boros d. Pandai
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi
Skripsi

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

bagian depan skripsi dian hartanti un pgri kediri
bagian depan skripsi dian hartanti un pgri kediribagian depan skripsi dian hartanti un pgri kediri
bagian depan skripsi dian hartanti un pgri kediriDhiian Vankoohe
 
Skripsi tata boga
Skripsi tata bogaSkripsi tata boga
Skripsi tata bogadamarpstika
 
Skripsimatematikadaripdf 101107125826-phpapp02
Skripsimatematikadaripdf 101107125826-phpapp02Skripsimatematikadaripdf 101107125826-phpapp02
Skripsimatematikadaripdf 101107125826-phpapp02Tendra Tarigan
 
CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTWCJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTWLinda Rosita
 
Pasca bimtek akm
Pasca bimtek akmPasca bimtek akm
Pasca bimtek akmRifqiHanafi
 
Perkembangan peserta didik modul 3 unit4
Perkembangan peserta didik modul 3 unit4Perkembangan peserta didik modul 3 unit4
Perkembangan peserta didik modul 3 unit4istana walet
 
Power point proposal
Power point proposalPower point proposal
Power point proposalHisya Sundari
 
Cjr pengaruh pengaitan nilai keimanan dan ketaqwaan dalam pembelajaran kimia ...
Cjr pengaruh pengaitan nilai keimanan dan ketaqwaan dalam pembelajaran kimia ...Cjr pengaruh pengaitan nilai keimanan dan ketaqwaan dalam pembelajaran kimia ...
Cjr pengaruh pengaitan nilai keimanan dan ketaqwaan dalam pembelajaran kimia ...Linda Rosita
 
ANALISIS INSTRUMEN TES
ANALISIS INSTRUMEN TESANALISIS INSTRUMEN TES
ANALISIS INSTRUMEN TESLinda Rosita
 
SKRIPSI BELAJAR MENGAJAR (ARISKA COMPNET)
SKRIPSI BELAJAR MENGAJAR (ARISKA COMPNET)SKRIPSI BELAJAR MENGAJAR (ARISKA COMPNET)
SKRIPSI BELAJAR MENGAJAR (ARISKA COMPNET)ARISKA COMPNET
 
Perkembangan peserta didik modul 3 unit 3
Perkembangan peserta didik modul 3 unit 3Perkembangan peserta didik modul 3 unit 3
Perkembangan peserta didik modul 3 unit 3istana walet
 
Laporan uji coba tes hasil belajar
Laporan uji coba tes hasil belajarLaporan uji coba tes hasil belajar
Laporan uji coba tes hasil belajarErzhua Habib
 
Proposal ptk ipa risdawati 2014
Proposal ptk ipa risdawati 2014Proposal ptk ipa risdawati 2014
Proposal ptk ipa risdawati 2014Asep Cell
 

La actualidad más candente (20)

bagian depan skripsi dian hartanti un pgri kediri
bagian depan skripsi dian hartanti un pgri kediribagian depan skripsi dian hartanti un pgri kediri
bagian depan skripsi dian hartanti un pgri kediri
 
Skripsi tata boga
Skripsi tata bogaSkripsi tata boga
Skripsi tata boga
 
skripsi bab 4 bab 5
skripsi bab 4 bab 5skripsi bab 4 bab 5
skripsi bab 4 bab 5
 
Skripsi matematika dari pdf
Skripsi matematika dari pdfSkripsi matematika dari pdf
Skripsi matematika dari pdf
 
Skripsimatematikadaripdf 101107125826-phpapp02
Skripsimatematikadaripdf 101107125826-phpapp02Skripsimatematikadaripdf 101107125826-phpapp02
Skripsimatematikadaripdf 101107125826-phpapp02
 
Nurul ipa ptk2017
Nurul ipa ptk2017Nurul ipa ptk2017
Nurul ipa ptk2017
 
Saleh pkp
Saleh pkpSaleh pkp
Saleh pkp
 
ppt skripsi
ppt skripsippt skripsi
ppt skripsi
 
CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTWCJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
CJR PERBANDINGAN HASIL BELAJAR KIMIA MODEL PBL DAN TTW
 
Pasca bimtek akm
Pasca bimtek akmPasca bimtek akm
Pasca bimtek akm
 
Perkembangan peserta didik modul 3 unit4
Perkembangan peserta didik modul 3 unit4Perkembangan peserta didik modul 3 unit4
Perkembangan peserta didik modul 3 unit4
 
Power point proposal
Power point proposalPower point proposal
Power point proposal
 
Cjr pengaruh pengaitan nilai keimanan dan ketaqwaan dalam pembelajaran kimia ...
Cjr pengaruh pengaitan nilai keimanan dan ketaqwaan dalam pembelajaran kimia ...Cjr pengaruh pengaitan nilai keimanan dan ketaqwaan dalam pembelajaran kimia ...
Cjr pengaruh pengaitan nilai keimanan dan ketaqwaan dalam pembelajaran kimia ...
 
ANALISIS INSTRUMEN TES
ANALISIS INSTRUMEN TESANALISIS INSTRUMEN TES
ANALISIS INSTRUMEN TES
 
SKRIPSI BELAJAR MENGAJAR (ARISKA COMPNET)
SKRIPSI BELAJAR MENGAJAR (ARISKA COMPNET)SKRIPSI BELAJAR MENGAJAR (ARISKA COMPNET)
SKRIPSI BELAJAR MENGAJAR (ARISKA COMPNET)
 
Perkembangan peserta didik modul 3 unit 3
Perkembangan peserta didik modul 3 unit 3Perkembangan peserta didik modul 3 unit 3
Perkembangan peserta didik modul 3 unit 3
 
Laporan uji coba tes hasil belajar
Laporan uji coba tes hasil belajarLaporan uji coba tes hasil belajar
Laporan uji coba tes hasil belajar
 
Proposal ptk ipa risdawati 2014
Proposal ptk ipa risdawati 2014Proposal ptk ipa risdawati 2014
Proposal ptk ipa risdawati 2014
 
Cover pkp eki
Cover pkp ekiCover pkp eki
Cover pkp eki
 
Ptk sd
Ptk sdPtk sd
Ptk sd
 

Destacado

Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSIContoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSIAhmad Said
 
Skripsi ria sari hidayah 5315127338
Skripsi ria sari hidayah 5315127338Skripsi ria sari hidayah 5315127338
Skripsi ria sari hidayah 5315127338Ria Sari Hidayah
 
Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"
Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"
Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"Akhmad Puryanto
 
Makalah Persebaran Hewan di Indonesia
Makalah Persebaran Hewan di IndonesiaMakalah Persebaran Hewan di Indonesia
Makalah Persebaran Hewan di IndonesiaAbd Kadir
 
PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA WAMENA TAHUN 2015
PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA WAMENA TAHUN 2015PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA WAMENA TAHUN 2015
PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA WAMENA TAHUN 2015Yakup, Jecko Tamaka
 
Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…
Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…
Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…Boedi Santosa,
 
Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3
Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3  Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3
Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3 Hendra Purnama
 
Paradigma manajemen pendidikan islam
Paradigma manajemen pendidikan islamParadigma manajemen pendidikan islam
Paradigma manajemen pendidikan islamEdwarn Abazel
 
Skripsi peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desa
Skripsi  peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desaSkripsi  peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desa
Skripsi peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desaOperator Warnet Vast Raha
 
Bab i sampai 3
Bab i sampai 3Bab i sampai 3
Bab i sampai 3Oscar Cole
 
Persebaran flora dan fauna di dunia & indonesia
Persebaran flora  dan fauna di dunia & indonesiaPersebaran flora  dan fauna di dunia & indonesia
Persebaran flora dan fauna di dunia & indonesiaChan Maro
 
Power point ptk
Power point ptkPower point ptk
Power point ptkyultaerma
 
Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manus...
Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manus...Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manus...
Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manus...Fendy dc
 
Skripsi Presentation Powerpoint Template
Skripsi Presentation Powerpoint TemplateSkripsi Presentation Powerpoint Template
Skripsi Presentation Powerpoint TemplateYusuf Saefudin
 
Sistem Pemadam Api dan Pengindera Api
Sistem Pemadam Api dan Pengindera ApiSistem Pemadam Api dan Pengindera Api
Sistem Pemadam Api dan Pengindera ApiIwanSukirman
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusTrisnadi Wijaya
 

Destacado (19)

Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSIContoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
Contoh Powerpoint ppt PRESENTASI SIDANG UJIAN SKRIPSI
 
Skripsi ria sari hidayah 5315127338
Skripsi ria sari hidayah 5315127338Skripsi ria sari hidayah 5315127338
Skripsi ria sari hidayah 5315127338
 
Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"
Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"
Makalah Biosfer "persebaran flora dan fauna"
 
Makalah Persebaran Hewan di Indonesia
Makalah Persebaran Hewan di IndonesiaMakalah Persebaran Hewan di Indonesia
Makalah Persebaran Hewan di Indonesia
 
kuesioner penelitian
kuesioner penelitiankuesioner penelitian
kuesioner penelitian
 
PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA WAMENA TAHUN 2015
PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA WAMENA TAHUN 2015PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA WAMENA TAHUN 2015
PENINGKATAN ANGKA PENDERITA HIV/AIDS DI KOTA WAMENA TAHUN 2015
 
Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…
Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…
Proposal penelitian matematika penguasaan operasi hitung s…
 
Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3
Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3  Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3
Skripsi mas boyy bab 1, bab 2, bab 3
 
Paradigma manajemen pendidikan islam
Paradigma manajemen pendidikan islamParadigma manajemen pendidikan islam
Paradigma manajemen pendidikan islam
 
Skripsi peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desa
Skripsi  peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desaSkripsi  peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desa
Skripsi peranan kepala desa dalam melaksanakan tugas administrasi desa
 
Bab i sampai 3
Bab i sampai 3Bab i sampai 3
Bab i sampai 3
 
Persebaran flora dan fauna di dunia & indonesia
Persebaran flora  dan fauna di dunia & indonesiaPersebaran flora  dan fauna di dunia & indonesia
Persebaran flora dan fauna di dunia & indonesia
 
Power point ptk
Power point ptkPower point ptk
Power point ptk
 
Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manus...
Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manus...Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manus...
Pembangunan Aplikasi Sistem Pakar Diagnosa Penyakit Gigi dan Mulut Pada Manus...
 
Sidang skripsi ppt
Sidang skripsi pptSidang skripsi ppt
Sidang skripsi ppt
 
Skripsi Presentation Powerpoint Template
Skripsi Presentation Powerpoint TemplateSkripsi Presentation Powerpoint Template
Skripsi Presentation Powerpoint Template
 
Sistem Pemadam Api dan Pengindera Api
Sistem Pemadam Api dan Pengindera ApiSistem Pemadam Api dan Pengindera Api
Sistem Pemadam Api dan Pengindera Api
 
Perencanaan sprinkler
Perencanaan sprinklerPerencanaan sprinkler
Perencanaan sprinkler
 
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang BagusContoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
Contoh Slide Presentasi Proposal Penelitian yang Bagus
 

Similar a Skripsi

SRI AZIARTIYA.pdf
SRI  AZIARTIYA.pdfSRI  AZIARTIYA.pdf
SRI AZIARTIYA.pdfaapdoank
 
Pengaruh motivasi belajar dan disiplin sekolah terhadap prestasi belajar sisw...
Pengaruh motivasi belajar dan disiplin sekolah terhadap prestasi belajar sisw...Pengaruh motivasi belajar dan disiplin sekolah terhadap prestasi belajar sisw...
Pengaruh motivasi belajar dan disiplin sekolah terhadap prestasi belajar sisw...Hayyul Qoyyumuslima
 
2311699472be43768f86783526a08d38
2311699472be43768f86783526a08d382311699472be43768f86783526a08d38
2311699472be43768f86783526a08d38Sang Penyelamat
 
Rc15 profesionalisme+guru+dan+hubungannya+dengan+prestasi+belajar+siswa+di+mts
Rc15 profesionalisme+guru+dan+hubungannya+dengan+prestasi+belajar+siswa+di+mtsRc15 profesionalisme+guru+dan+hubungannya+dengan+prestasi+belajar+siswa+di+mts
Rc15 profesionalisme+guru+dan+hubungannya+dengan+prestasi+belajar+siswa+di+mtsChoy Fauzi
 
Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe stad berbantua media gambar terha...
Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe stad berbantua media gambar terha...Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe stad berbantua media gambar terha...
Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe stad berbantua media gambar terha...FitriLoVeIMyuecth
 
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...Operator Warnet Vast Raha
 
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...Operator Warnet Vast Raha
 
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...Operator Warnet Vast Raha
 
Bab i, v, daftar pustaka
Bab i, v, daftar pustakaBab i, v, daftar pustaka
Bab i, v, daftar pustakairwanza
 
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...Operator Warnet Vast Raha
 
mathildaXclint_(3).docx
mathildaXclint_(3).docxmathildaXclint_(3).docx
mathildaXclint_(3).docxherlinguru
 
Humaeroh fitk
Humaeroh fitkHumaeroh fitk
Humaeroh fitkmutha26
 
Dewi Cahyani_11101241038.docx
Dewi Cahyani_11101241038.docxDewi Cahyani_11101241038.docx
Dewi Cahyani_11101241038.docxTriHartanto44
 
Refisi pro 2.docx
Refisi pro 2.docxRefisi pro 2.docx
Refisi pro 2.docxzayinobeng
 

Similar a Skripsi (20)

SRI AZIARTIYA.pdf
SRI  AZIARTIYA.pdfSRI  AZIARTIYA.pdf
SRI AZIARTIYA.pdf
 
Pengaruh motivasi belajar dan disiplin sekolah terhadap prestasi belajar sisw...
Pengaruh motivasi belajar dan disiplin sekolah terhadap prestasi belajar sisw...Pengaruh motivasi belajar dan disiplin sekolah terhadap prestasi belajar sisw...
Pengaruh motivasi belajar dan disiplin sekolah terhadap prestasi belajar sisw...
 
33043552
3304355233043552
33043552
 
2311699472be43768f86783526a08d38
2311699472be43768f86783526a08d382311699472be43768f86783526a08d38
2311699472be43768f86783526a08d38
 
Laporan pkp yun diniati
Laporan pkp yun diniatiLaporan pkp yun diniati
Laporan pkp yun diniati
 
Rc15 profesionalisme+guru+dan+hubungannya+dengan+prestasi+belajar+siswa+di+mts
Rc15 profesionalisme+guru+dan+hubungannya+dengan+prestasi+belajar+siswa+di+mtsRc15 profesionalisme+guru+dan+hubungannya+dengan+prestasi+belajar+siswa+di+mts
Rc15 profesionalisme+guru+dan+hubungannya+dengan+prestasi+belajar+siswa+di+mts
 
Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe stad berbantua media gambar terha...
Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe stad berbantua media gambar terha...Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe stad berbantua media gambar terha...
Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe stad berbantua media gambar terha...
 
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
 
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
 
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
 
Bab i, v, daftar pustaka
Bab i, v, daftar pustakaBab i, v, daftar pustaka
Bab i, v, daftar pustaka
 
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...Pkp  upaya peningkatan  hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
Pkp upaya peningkatan hasil belajar siswa mata pelajaran ips materi penjaja...
 
PTK 1.pdf
PTK 1.pdfPTK 1.pdf
PTK 1.pdf
 
pbl 2.pdf
pbl 2.pdfpbl 2.pdf
pbl 2.pdf
 
Alat peraga
Alat peragaAlat peraga
Alat peraga
 
mathildaXclint_(3).docx
mathildaXclint_(3).docxmathildaXclint_(3).docx
mathildaXclint_(3).docx
 
Humaeroh fitk
Humaeroh fitkHumaeroh fitk
Humaeroh fitk
 
Dewi Cahyani_11101241038.docx
Dewi Cahyani_11101241038.docxDewi Cahyani_11101241038.docx
Dewi Cahyani_11101241038.docx
 
Draf bm dan bi
Draf bm dan biDraf bm dan bi
Draf bm dan bi
 
Refisi pro 2.docx
Refisi pro 2.docxRefisi pro 2.docx
Refisi pro 2.docx
 

Último

RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",Kanaidi ken
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanssuserc81826
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DAbdiera
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxssuser0239c1
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxnataliadwiasty
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasihssuserfcb9e3
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptNabilahKhairunnisa6
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2noviamaiyanti
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptAcemediadotkoM1
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...Kanaidi ken
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaEzraCalva
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x BintanVenyHandayani2
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxmtsmampunbarub4
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfTaqdirAlfiandi1
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxintansidauruk2
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxherisriwahyuni
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuHANHAN164733
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKDeviIndriaMustikorin
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxFardanassegaf
 

Último (20)

RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY  SKILL",
RENCANA + Link2 Materi TRAINING "Effective LEADERSHIP & SUPERVISORY SKILL",
 
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukanPLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
PLaN & INTERVENSI untuk sekolah yang memerlukan
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase DModul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
Modul Ajar Bahasa Indonesia Kelas 8 Fase D
 
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptxMTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
MTK BAB 5 PENGOLAHAN DATA (Materi 2).pptx
 
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptxLATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
LATIHAN SOAL SISTEM PENCERNAAN KELAS 11pptx
 
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian KasihTeks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
Teks ucapan Majlis Perpisahan Lambaian Kasih
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.pptPertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
Pertemuan 3-bioavailabilitas-dan-bioekivalensi.ppt
 
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
PRESENTASI PEMBELAJARAN IPA PGSD UT MODUL 2
 
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .pptMateri power point Kepemimpinan leadership .ppt
Materi power point Kepemimpinan leadership .ppt
 
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
RENCANA + Link2 Materi Pelatihan/BimTek "Teknik Perhitungan & Verifikasi TKDN...
 
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup BangsaDinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
Dinamika perwujudan Pancasila sebagai Dasar Negara dan Pandangan Hidup Bangsa
 
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintanmodul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
modul 1.2 guru penggerak angkatan x Bintan
 
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptxadap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
adap penggunaan media sosial dalam kehidupan sehari-hari.pptx
 
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdfAKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
AKSI NYATA Strategi Penerapan Kurikulum Merdeka di Kelas (1).pdf
 
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptxKonflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
Konflik, Kekerasan, dan Perdamaian Bagian 1.pptx
 
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docxModul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
Modul Ajar Bahasa Indonesia - Menulis Puisi Spontanitas - Fase D.docx
 
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus PerilakuCatatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
Catatan di setiap Indikator Fokus Perilaku
 
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OKLA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
LA PI 2 PE NDIDIKAN GURU PENGGERAK A9 OK
 
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptxSBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
SBM_Kelompok-7_Alat dan Media Pembelajaran.pptx
 

Skripsi

  • 1. PENGARUH PENGGUNAAN METODE WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS DI KELAS 3 SDN PEGANGSAAN 01 PAGI JAKARTA PUSAT SKRIPSI Oleh NURMAYA 0801045248 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA JAKARTA 2012
  • 2. PENGARUH PENGGUNAAN METODE WORD SQUARE TERHADAP HASIL BELAJAR IPS DI KELAS 3 SDN PEGANGSAAN 01 PAGI JAKARTA PUSAT SKRIPSI Disusun Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Oleh NURMAYA 0801045248 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF.DR.HAMKA JAKARTA 2012
  • 3. i
  • 4. ii
  • 5. iii
  • 6. iv PERSEMBAHAN Skripsi ini kupersembahkan kepada Bapak dan Mimi tercinta yang selalu menyelimuti ku dengan doa dan limpahan kasih sayang serta tak henti melimpahkan nama ku dalam setiap doa dan harapannya, doa mu mengiringi langkah ku. Serta buat Achya ku yang selalu menyemangatiku dan selalu memberi ku dukungan dalam menyelesaikan skripsi ini sehingga aku bisa menyusunnya dengan tepat waktu. Tidak lupa buat kakak ku (nurul + usi) dan adik-adik ku (afif dan saukhi) yang selalu membantu doa dan tenaganya untuk mengantar angaya mencari sumber buku-buku sehingga dapat tersusun skripsi ini.. Terimakasih untuk semuanya…
  • 7. v MOTTO Apa yang kamu takuti dalam diri mu itu bukan berarti akan menjadi hal buruk bagi mu melainkan dalam setiap ketakutan mu pasti ada sebuah hasil yang baik jika kita terus belajar memahami ketakutan itu dengan terus berfikir positif
  • 8. vi ABSTRAK NURMAYA. 0801045248. Pengaruh Pengggunaan Metode Word Square Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat. Skripsi. Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan. Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka. Jakarta. 2012. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada pengaruh penggunaan metode word square terhadap hasil belajar IPS siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat. Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah “ Terdapat pengaruh metode word square terhadap hasil belajar IPS pada siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi. Penelitian ini dilakukan di SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat, di kelas III pada Semester II tahun ajaran 2011-2012. Metode penelitian yang digunakan adalah eksperimen. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik sampel jenuh diperoleh sampel penelitian satu kelas sebanyak 30 siswa. Instrument penelitian terlebih dahulu diuji cobakan di SDI Manba’ul Hikmah kepada 30 siswa. Uji validitas hasil belajar IPS siswa dengan rumus kolerasi poin biserial diperoleh 31 soal valid sedangkan uji reliabilitas dengan rumus KR20 diperoleh rhitung = 0,927 > 0,374 = rtabel. Uji pernyataan analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji Liliefors untuk normalitas dan uji kesamaan dua variansi untuk homogenitas. Untuk kelas sebelum diberikan perlakuan diperoleh Lhitung = 0,1161 < 0.161 = Ltabel Sedangkan untuk kelas setelah diberikan perlakuan didapat Lhitung = 0,1438 < 0.161 = Ltabel berarti hipotesis nol diterima ini menunjukkan bahwa sampel yang digunakan berdistribusi normal. Uji kesamaan dua variansi untuk homogenitas diperoleh Fhitung = 0,258 < 1,64 = Ftabel dengan taraf signifikasi α = 0,05 maka varians kedua kelompok sama (homogen). Hasil analisis hipotesis menggunakan uji t diperoleh thitung = 4,646 > 1,6723 = ttabel pada α = 0,05 dan dk = 58, ternyata thitung > ttabel maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh metode word square terhadap hasil belajar IPS siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat. Penelitian ini Menunjukkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara metode word square terhadap hasil belajar IPS siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat.
  • 9. vii KATA PENGANTAR Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, taufik dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Penulis merasa bahwa tersusunnya Skripsi ini karena bantuan beberapa pihak, maka penulis menyampaikan rasa terima kasih kepada yang terhormat : 1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka beserta staf yang telah membantu terselenggaranya penelitian. 2. Ketua program studi Drs. H. Kusmajid. A, M. Pd dan dosen pembimbing II yang banyak membimbing selama ini serta telah banyak membantu memberikan arahan dan pandangan dalam penulisan sehingga skripsi ini dapat disusun dengan baik. 3. Dr. Suswandari, M.Pd dosen pembimbing I yang telah memberikan kritik dan saran sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan baik. 4. Dra. Rahmiati, M. Psi sekretaris program studi . 5. Seluruh dosen program studi pendidikan S1 PGSD yang telah memberikan ilmunya yang sangat bermanfaat bagi penulis. 6. Kedua orang tua saerta seluruh keluarga yang telah memberikan motivasi kepada penulis sehingga penyusunan skripsi dapat terselesaikan dengan baik. 7. Bapak Wimbuh Nugroho, S.Pd, MM sebagai kepala sekolah SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat yang telah memberikan izin kepada penulis untuk mengadakan penelitian. 8. Ani Mahbubah, S.Pd guru kelas III yang telah membantu proses kelancaran pelaksanaan penelitian. 9. Untuk achya, terima kasih atas doa, dukungan dan motivasi sehingga penulis dapat melanjutkan skripsi ini hingga selesai. 10. Rekan – rekan mahasiswa jurusan S1 PGSD Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka khususnya teman-teman ku, Risa, Munfaridah, Surini, Yusrina,
  • 10. viii Nurliana, Sunarsih, Eva yang turut memberikan motivasi kepada penulis sehingga skripsi dapat tersusun. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan dan kesalahan mengingat keterbatasan kemampuan dan pengetahuan penulis sendiri. Walaupun demikian penulis berusaha semaksimal mungkin dengan kemampuan yang ada untuk mendapatkan hasil yang baik. Untuk itulah penulis mengharapkan saran dan kritik yang bersifat membimbing dan mendorong kearah perkembangan, dan masukan dari semua pihak guna perbaikan selanjutnya. Akhir kata, semoga Allah SWT melimpahkan berkat-Nya kepada semua pihak yang telah membantu, semoga skripsi ini dapat memberikan manfaat untuk pembaca sekalian, serta mohon ampun dan petunjuk Allah SWT, amin. Wabillahi taufik walhidayah wassalamu’alaikum warahmatulahi wabarakatuh Jakarta, 5 September 2012 Nurmaya
  • 11. ix DAFTAR ISI Halaman LEMBAR PENGESAHAN .................................................................... i LEMBAR PERSETUJUAN .................................................................. ii PERNYATAAN .................................................................................... iii PERSEMBAHAN .................................................................................. iv MOTO .................................................................................................... v ABSTRAK ............................................................................................. vi PRAKATA ............................................................................................. vii DAFTAR ISI .......................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ............................................................................. xiii DAFTAR TABEL .................................................................................. xiv DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................... xv BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang ......................................................... 1 B. Identifikasi Masalah ................................................. 6 C. Pembatasan Masalah ................................................ 7 D. Rumusan Masalah .................................................... 7 E. Tujuan Penelitian ..................................................... 7 F. Manfaat Penelitian ................................................... 8
  • 12. x BABA II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR SERTA HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Teori ............................................................. 9 1. Hakikat Hasil Belajar ......................................... 9 a. Pengertian Belajar .......................................... 9 b. Pengertian Pembelajaran ................................ 11 c. Belajar Dan Pembelajaran .............................. 13 2. Pembelajaran IPS ............................................... 15 a. Pengertian IPS ................................................ 15 b. Tujuan IPS ..................................................... 16 c. Hasil Belajar IPS ............................................ 18 d. Cakupan Materi IPS di SD ............................. 20 3. Metode Pembelajaran ......................................... 22 a. Pengertian Metode Pembelajaran ................... 22 b. Word Square .................................................. 24 B. Kerangka Berfikir .................................................... 28 C. Hipotesis Penelitian ................................................. 30 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian ................................. 31 B. Metode Penelitian .................................................... 33 C. Variabel Penelitian ................................................... 34 D. Populasi Dan Sampel Penelitian .............................. 34
  • 13. xi E. Definisi Operasional ................................................. 35 F. Teknik Pengumpulan Data ....................................... 37 G. Instrumen Penelitian ................................................. 38 H. Uji Coba Instrumen Penelitian ................................. 39 1. Validitas Instrumen ............................................ 39 2. Reabilitas Instrumen .......................................... 40 I. Teknik Analisis Data ..................................................... 42 1. Uji Persyaratan Analisis ..................................... 42 a. Uji Normalitas .............................................. 42 b. Uji Homogenitas .......................................... 43 2. Analisis Data ...................................................... 44 BAB IV HASIL PENELITIAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian ..................................... 45 1. Profil Sekolah ..................................................... 45 2. Visi Dan Misi Sekolah ....................................... 47 3. Daftar Nama Guru Dan Pegawai Sekolah .......... 48 4. Struktur Organisasi Sekolah .............................. 51 B. Deskripsi Data .......................................................... 52 1. Data Kelas Sebelum Diberikan Perlakuan ......... 52 2. Data Kelas Setelah Diberikan Perlakuan ........... 54 C. Pengajuan Persyaratan Analisis Data ....................... 57 1. Uji Normalitas .................................................... 57
  • 14. xii 2. Uji Homogenitas ................................................ 58 D. Pengujian Hipotesis ................................................. 59 E. Pembahasan Hasil Penelitian ................................... 60 BAB V KESIMPULAN DAN IMPLIKASI SERTA SARAN A. Kesimpulan .............................................................. 63 B. Saran ........................................................................ 64 DAFTAR PUSTAKA ............................................................................ 66 LAMPIRAN ........................................................................................... 68 DAFTAR RIWAYAT HIDUP
  • 15. xiii DAFTAR GAMBAR Halaman Gambar 1 Sturuktur Organisasi SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat ......................................... 51 Gambar 2 Histogram dan Poligon nilai hasil belajar IPS siswa (Sebelum diberikan treatment) ....................................................... 57 Gambar 3 Histogram dan Poligon nilai hasil belajar IPS siswa (Setelah diberikan treatment) ......................................................... 58
  • 16. xiv DAFTAR TABEL Halaman Tabel 1 Contoh Word Square ............................................................................. 28 Tabel 2 Waktu Penelitian ................................................................................... 32 Tabel 3 Kisi – kisi Soal Instrumen ..................................................................... 38 Tabel 4 Jumlah Ruangan Sekolah ...................................................................... 46 Tabel 5 Daftar Jumlah Siswa SDN Pegangsaan 01 Pagi ................................... 47 Tabel 6 Daftar Nama Guru Dan Pegawai SDN Pegangsaan 01 Pagi ................ 49 Tabel 7 Daftar Nilai Hasil Belajar Kelas Sebelum Diberikan Treatment .......... 52 Tabel 8 Distibusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Sebelum Diberikan Treatment ....................................... 53 Tabel 9 Daftar Nilai Hasil Belajar Kelas Setelah Diberikan Treatment ............ 55 Tabel 10 Distibusi Frekuensi Hasil Belajar Kelas Sebelum Diberikan Treatment ....................................... 56 Tabel 11 Hasil Perhitungan Uji Normalitas ....................................................... 58 Tabel 12 Hasil Perhitungan Uji Homogenitas ................................................... 69 Tabel 13 Kisi – Kisi Soal Penelitian .................................................................. 68 Tabel 14 Perolehan Skor Hasil Uji Coba Instrumen .......................................... 100 Tabel 15 Hasil Perhitungan Mencari Validitas Instrument ................................ 101 Tabel 16 Hasil Perhitungan Reliabilitas Instrumen ........................................... 110 Tabel 17 Perolehan Nilai Siswa Sebelum diberikan perlakuan ......................... 121 Tabel 18 Perolehan Nilai Siswa Setelah diberikan perlakuan ........................... 122 Tabel 19 Statistik Deskriptif Hasil Belajar Kelas Sebelum dan Setelah Diberikan Perlakuan......................................................... 123 Tabel 20 Uji Normalitas Kelas Sebelum Diberikan Perlakuan ......................... 127 Tabel 21 Uji Normalitas Kelas Setelah Diberikan Perlakuan ............................ 131
  • 17. xv DAFTAR LAMPIRAN Halaman Lampiran 1 Kisi – Kisi Soal ............................................................................... 68 Lampiran 2 Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ............................................... 70 Lampiran 3 Soal Uji Coba Instrumen Penelitian ............................................... 92 Lampiran 4 Kunci Jawaban Soal Uji Coba ........................................................ 99 Lampiran 5 Perolehan Skor Hasil Belajar Uji Coba Instrumen ......................... 100 Lampiran 6 Hasil Perhitungan Uji Validitas ...................................................... 101 Lampiran 7 Menghitung Uji Validitas Instrument ............................................. 105 Lampran 8 Hasil Perhitungan Uji Reliabilitas ................................................... 110 Lampiran 9 Perhitungan Reliabilitas Instrument Soal ....................................... 113 Lampiran 10 Soal Evaluasi Uji Penelitian ......................................................... 115 Lampiran 11 Kunci Jawaban Instrument Soal Uji Penelitian ............................ 120 Lampiran 12 Hasil Nilai Siswa Sebelum Diberikan Perlakuan ......................... 121 Lampiran 13 Hasil Nilai Siswa Setelah Diberikan Perlakuan ........................... 122 Lampiran 14 Statistik Deskriptif Hasil Belajar Siswa ....................................... 123 Lampiran 15 Uji Normalitas Kelas Sebelum Diberikan Perlakuan ................... 127 Lampiran 16 Perhitungan Uji Normalitas Kelas Sebelum Diberikan Perlakuan ............................................ 128 Lampiran 17 Uji Normalitas Kelas Setelah Diberikan Perlakuan ..................... 131 Lampiran 18 Perhitungan Uji Normalitas Kelas Setelah Diberikan Perlakuan ............................................... 132 Lampiran 19 Uji Homogenitas Data .................................................................. 135
  • 18. xvi Lampiran 20 Pengujian Hipotesis ...................................................................... 137 Lampiran 21 Silabus Mata Pelajaran IPS .......................................................... 140 Lampiran 22 Luas di Bawah Lengkungan Kurve Normal Z ............................. 142 Lampiran 23 Nilai-Nilai Untuk Distribusi F ...................................................... 143 Lampiran 24 Nilai-Nilai r Product Moment ...................................................... 145 Lampiran 25 Nilai-Nilai Dalam Distribusi-t ...................................................... 146 Lampiran 26 Nilai-Nilai Tabel L ....................................................................... 147 Lampiran 27 Foto Hasil Penelitian ..................................................................... 148 Lampiran 28 Surat Izin Mengadakan Riset ........................................................ 152 Lampiran 29 Surat Keterangan Telah Mengadakan Riset ................................. 153 Lampiran 30 Lembar Konsultasi ....................................................................... 154
  • 19. 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pelajaran IPS merupakan bagian dari pelajaran yang mengajarkan aaspek-aspek kehidupan manusia karena manusia tidak pernah luput dari kehidupan bermasyarakat dan lingkungan sosial seperti yang dinyatakan oleh Nu’man Somantri dalam Sapriya, bahwa : “Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis / psikologis untuk tujuan pendidikan.Selanjutnya dijelaskan juga bahwa Pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.”1 Mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) di sekolah bertujuan untuk membentuk siswa agar memiliki kemampuan dasar untuk berpikir kritis, rasa ingin tahu, menemukan, memecahkan permasalahan dan memiliki keterampilan bekerjasama dalam kehidupan sosial. Selain itu siswa juga dituntut mampu berkomunikasi, bekerjasama, dan diarahkan untuk dapat menjadi warga Negara Indonesia yang demokratis, bertanggung jawab serta 1cinta tanah air yang dapat dijelaskan seperti di bawah ini : Adapun tujuan pembelajaran IPS bagi peserta didik adalah: a) “Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. b) Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan 1 Sapriya. Pendidikan IPS konsep dan Pembelajaran. (Bandung : Remaja Rosdakarya 2011). Hlm 11
  • 20. 2 sosial. c) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai social dan kemanusiaan. d) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk ditingkat lokal, nasional, dan global.”2 Mata pelajaran IPS seharusnya dijadikan mata pelajaran yang menyenangkan karena mempelajari kehidupan sosial sehari-hari sehingga tidak menyulitkan siswa untuk mengikutinya. Tetapi pada kenyataannya dan bukan menjadi rahasia umum lagi kalau pelajaran IPS merupakan suatu pelajaran yang sangat membosankan bagi peserta didik. Terbukti disaat mata pelajaran IPS mengenai materi sejarah uang, siswa menganggap bahwa uang sudah mereka kenal dan mereka ketahui jauh sebelum mereka diajarkan oleh guru di sekolah sehingga mereka dengan mudah mengabaikan pelajaran yang disampaikan guru di dalam kelas karena siswa merasa bahwa pelajaran mengenai sejarah uang sudah tidak penting lagi. Ditambah dengan cara guru yang menyampaikan materi tanpa menggunakan metode yang cocok atau hanya menggunakan metode konvensional yaitu dengan metode berceramah dalam belajar akibatnya motivasi belajar siswa menurun dan siswa tidak bergairah dalam mengikuti pembelajaran di kelas sehingga banyak siswa yang mengantuk dan ada juga yang mencoret-coret buku dengan gambar dan berpura-pura menulis yang tidak jelas agar terlihat oleh guru seolah-olah sedang mencatat dan mendengarkan materi yang sedang diterangkan, hal itu terjadi karena memang pelajaran IPS yang tidak lepas dari hafalan dan pengulangan materi, apalagi ditambah dengan pengajaran yang monoton oleh 2 Iif Khoiru Ahmadi.dan Sofan Amri. Mengembangkan Pembelajaran IPS Terpadu. (Jakarta : Prestasi Pustaka Karya 2011). Hlm 10
  • 21. 3 guru mata pelajaran dengan menghabiskan waktu pelajaran dengan ceramah dan siswa dituntut untuk mendengarkan cerita tentang sejarah layaknya dongeng sebelum tidur. Menjadi sesuatu yang tidak mungkin kalau ketidak berhasilan pembelajaran pada saat ini disebabkan karena kurangnya minat siswa pada mata pelajaran tertentu yang mereka anggap tidak menyenangkan. Apalagi ditambah dengan guru-guru yang mereka anggap galak dan pengajaran yang monoton, tentu saja pembelajaran ini akan sulit sekali memperoleh kata berhasil dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran. Proses pembelajaran saat ini masih sering ditemukan adanya kecenderungan meminimalkan keterlibatan peserta didik dalam proses belajar. Pembelajaran yang baik seharusnya perpusat pada siswa atau sering disebut dengan student center. Kreativitas dan keaktifan siswa harus lebih dikembangkan guna mencari dan menemukan serta menggalai fakta-fakta yang belum diketahuinya sehingga menjadi suatu pengalaman belajar yang akan terus diingatnya sepanjang masa. Pembelajaran yang berpusat pada siswa diharapkan akan dapat menguatkan kemampuan daya ingat dan kemampuan menjawab soal bagi siswa dibandingakan dengan kegiatan belajar yang hanya bersifat satu arah antara guru dengan siswa atau sering disebut teacher center sehingga dalam proses belajar mengajar, guru lebih terlihat dominan dalam setiap proses pembelajaran menyebabkan siswa lebih bersifat pasif, oleh karena itu, siswa hanya mampu menghafal fakta, konsep, prinsip dan teori sehingga hasil belajar yang didapatkan siswa pun dalam materi sejarah uang
  • 22. 4 menjadi rendah dan tidak sesuai dengan standar nilai ketuntasan belajar atau KKM sebesar 65 yang harus dicapai siswa dalam setiap proses pembelajaran sehingga hasil yang didapatkan belum maksimal. Keberhasilan dari suatu pelaksanaan pembelajran itu akan sangat ditentukan oleh beberapa faktor. Salah satu faktor tersebut adalah metode pembelajaran. Apabila diperhatikan dalam proses perkembangan pendidikan di Indonesia, bahwa salah satu gejala negatif sebagai penghalang yang paling menonjol dalam pelaksanaan pembelajaran ialah masalah metode mengajar. padahal metode pembelajaran itu sendiri merupakan cara untuk mempermudah seorang guru dalam mencapai tujuan. Upaya meningkatkan kualitas pembelajaran ialah diharapkan para guru selalu menggunakan metode atau model pembelajaran yang bervariasi. Pemilihan berbagai macam metode pembelajaran tentu harus dipertimbangkan sebelum digunakan. Pemilihan metode pembelajaran perlu memperhatikan beberapa hal seperti materi yang akan disampaikan, tujuan pembelajaran, waktu yang tersedia serta hal-hal yang berkaitan dengan proses pembelajaran. Penggunaan metode yang tepat dan pemanfaatannya secara maksimal akan meghasilkan hasil belajar yang memuaskan. Menurut Winarno dalam Syaiful Bahri Djamarah, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan metode pembelajaran adalah sebagai berikut: a) “Tujuan yang bermacam-macam jenisnnya dan fungsinya b) Anak didik yang bermacam-macam tingkat kematangannya c) Situasi yang bermacam-macam keadaannya d) Fasilitas yang bermacam-macam kualitas dan kuantitasnya
  • 23. 5 e) Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda.”3 Pemilihan metode pengajaran bagi seorang guru sangatlah dituntut guna menciptakan suasana belajar yang PAIKEM (Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan). Pemilihan metode pengajaran yang tepat maka siswa akan merasa termotivasi dan antusias dalam pelaksanaan pembelajaran di kelas terutama dalam pembelajaran IPS (Sejarah Uang). Salah satu metode pengajaran yang tepat dalam pembelajaran IPS(Sejarah Uang) adalah penggunaan metode word square. Metode belajar word square sebagai salah satu model pembelajaran yang menarik untuk peserta didik. Menurut Hornby : “Word Square adalah sejumlah kata yang disusun sehingga kata-kata tersebut dapat dibaca ke depan dan ke belakang.”4 Metode word square merupakan metode pembelajaran yang memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak-kotak jawaban. Mirip seperti mengisi Teka-Teki Silang tetapi bedanya jawabannya sudah ada namun disamarkan dengan menambahkan kotak tambahan dengan sembarang huruf atau angka penyamar (pengecoh). Tujuan huruf atau angka pengecoh bukan untuk mempersulit peserta didik namun untuk melatih sikap teliti dan kritis. Siswa diharapkan mendapatkan pengalaman secara langsung untuk membuktikan konsep secara menyanangkan, menguatkan pengetahuannya. Metode word square diharapkan dapat membantu siswa untuk mampu berpikir merangkai huruf 3 Syaiful Bachri Djamarah dan Aswan Zain. Op.Cit. hlm.46 4 Hornby, A.S. Oxford Advanced learner’s dictionary of Current English.(Oxford University Press 1974). Hlm : 976
  • 24. 6 yang diacak tidak beraturan sehingga membentuk satu kalimat yang utuh sebagai konsep yang saling bertautan. Penggunaan media word square yang digunakan dalam penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan ranah kognitif, afektif dan psikomotorik siswa. Siswa dapat meningkatkan semangat, motivasi dan aktifitas belajarnya, sehingga hasil belajar peserta didik lebih meningkat. Berdasarkan latar belakang di atas, maka peneliti akan mencoba menggunakan metode pembelaajaran word square dalam pembelajaran IPS di kelas 3 SDN Pegangsaan 01 Pagi untuk mengetahui pengaruhnya terhadap hasil belajar. B. Identifikasi Masalah Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat diindentifikasikan masalah-masalah yang relevan dalam penelitian ini sebagai berikut : 1. Mengapa siswa lebih bersifat pasif dan tidak bersemangat dalam mengikuti pelajaran IPS dikelas ? 2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan rendahnya hasil belajar IPS pada siswa ? 3. Mengapa guru lebih sering menggunakan metode konvensional dalam proses belajar mengajar ? 4. Apakah metode Word Square berpengaruh terhadap hasil belajar IPS siswa kelas 3 di SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat ?
  • 25. 7 5. Seberapa besar pengaruh metode Word Square terhadap hasil belajar IPS siswa kelas 3 di SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat ? C. Pembatasan Masalah Berdasarkan latar belakang dan indentifikasi masalah yang telah dikemukakan di atas dengan keterbatasan peneliti dalam segi waktu dan biaya, tenaga, serta kemampuan ilmu pengetahuan yang dimiliki peneliti, maka peneliti membatasi ruang lingkup permasalahan yang diteliti agar pembatasan masalah yang akan diteliti sebagai berikut : “Pengaruh penggunaan metode word square terhadap hasil belajar IPS siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pag Jakarta Pusat ” D. Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang, identifikasi masalah, dan pembatasan masalah, maka permasalahan dapat dirumuskan sebagai berikut : “Apakah terdapat pengaruh penggunaan metode word square terhadap hasil belajar IPS siswa kelas 3 di SDN Pegangsaan 01 Pagi?” E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan metode word square terhadap hasil belajar IPS siswa kelas 3 di SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat.
  • 26. 8 F. Manfaat Penelitian a. Bagi Siswa : 1) Mampu meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran IPS 2) Mampu meningkatkan kemampuan siswa dalam hal pemahaman konsep dan ketrampilan siswa 3) Meningkatkan minat dan motivasi belajar 4) Mampu memberikan suasana belajar yang lebih menarik dan menyenangkan b. Bagi Pendidik 1) Sebagai upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa 2) Mempermudah guru dalam mencapai tujuan pembelajaran 3) Memberikan pengalaman baru dalam kegiatan belajar mengajar 4) Sebagai motivasi untuk meningkatkan keterampilan dalam memilihmetode pembelajaran yang tepat dan mendesain kegiatan belajar mengajar guna meninngkatkan kualitas pembelajaran 5) Memacu kreativitas guru dalam memilih dan menggunakan media yang tepat. c. Bagi Lembaga / Sekolah 1) Dapat digunakan untuk meningkatkan mutu para pendidik dan peserta didik 2) Menjadikannya sebagai eksperimen pengembangan kurikulum dalam mengembangkan inovasi, metode, dan strategi pembelajaran
  • 27. 9 BAB II KAJIAN TEORI DAN KERANGKA BERFIKIR SERTA HIPOTESIS PENELITIAN A. Kajian Teori 1. Hakikat Hasil Belajar a. Pengertian Belajar Belajar adalah kegiatan yang dilakukan oleh seseorang diharapkan agar memilki suatu kemampuan atau kehlian dan meiliki pengetahuan sebagai bekal perjalanan hidupnya sebagai seorang manusia. Secara umum belajar dapat diartikan sebagai proses perubahan perilaku, akibat interaksi individu dengan lingkungannya. Robert M. Gagne dalam Benny A. Pribadi mengatakan bahwa : “belajar adalah sebagai proses alami yang dapat membawa perubahan pada pengetahuan, tindakan, dan perilaku seseorang.”5 Belajar juga dapat dikatakan sebagai akibat dari suatu proses yang diikutinya dan di jadikan bagian dari pengalaman hidupnya yang berlangsung seumur hidup. Ngalim Purwanto, menyebutkan tentang beberapa elemen penting yang mencirikan pengertian belajar, yaitu : a) “Belajar merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku, di mana perubahan itu bisa mengarah pada tingkah laku yang lebih baik, tetapi juga ada kemungkinan mengarah kepada tingkah laku yang lebih buruk. b) Belajar merupakan suatu perubahan yang terjadi melalui latihan atau pengalaman. 5 Benny A. Pribadi. Model Desain Sistem Pembelajaran. (Jakarta : Dian Rakyat 2009). Hlm : 6
  • 28. 10 c) Untuk dapat disebut belajar, maka perubahan itu harus relatif mantap, harus merupakan akhir dari pada suatu periode waktu yang cukup panjang. d) Tingkah laku yang mengalami perubahan karena belajar menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti: perubahan dalam pengertian, pemecahan suatu masalah/berpikir, keterampilan, kecakapan, kebiasaan, ataupun sikap.”6 Dari point-point di atas dapat dijelaskan bahwa belajar adalah suatu perubahan yang terstruktur dalam proses penyusunan kepribadian secara alami dengan memerlukan waktu yang cukup lama serta dapat mengubah apa yang telah diketahui dan belum diketahui melalui proses belajar. Menurut para pandangan modern mengenai belajar lebih berorientasi pada perubahan perilaku secara holistik dan integral. Sehingga belajar adalah suatu proses perubahan perilaku sebagai hasil perilaku interaksi dengan lingkungannya. Perubahan itu mencakup aspek kognitif, afektif dan psikomotor. Pandangan modern ini didukung oleh beberapa pakar, salah satunya adalah menurut Witherington dalam Nanang Hanafaiah, menyatakan bahwa : “belajar merupakan perubahan dalam kepribadian yang dimanifestasikan sebagai pola-pola respons baru yang berbentuk keterampilan, sikap, kebiasaan, pengetahuan, dan kecakapan.”7 Menurut Morgan dalam Agus Suprijono, “Learning is any relativelypermanent change in behavior that is a result of past experience”, belajar adalah perubahan perilaku yang bersifat permanen 6 Ngalim Purwanto. Psikologi Pendidikan. (Bandung : PT. Remaja Rosdakarya 2007). Hlm 85 7 Nanang Hanafaiah dan Cucu Suhana. Konsep Strategi Pembelajaran. (Bandung : Refika Aditama). hlm 7
  • 29. 11 sebagai hasil dari pengalaman.”8 Pengalaman merupakan salah satu faktor penunjang dalam belajar karena pengalaman tidak pernah lepas dari apa yang telah kita kerjakan sehingga perubahan perilaku akan terjadi secara alami dan lebih bersifat permanen atau akan selalu diingat. Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar adalah suatu proses perubahan yang terjadi didalam diri secara alami dan tanpa disadari tetapi perubahan itu diperoleh melalui usaha secara sadar sebagai hasil dari pengalaman yang diterima melalui respon-respon, rangsangan, reaksi serta interaksi dengan lingkungan sekitar dengan waktu yang cukup relatif lama. Karena belajar sebagai konsep mendapatkan pengetahuan dan keterampilan serta mendapatkan perubahan dalam aspek kognitif, afektif, psikomotorik. Perubahan perilaku akibat dari kegiatan belajar mengakibatkan siswa memiliki penguasaan terhadap materi pembelajaran sebagai wujud tercapainya tujuan pengajaran seperti dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang tidak bisa menjadi bisa, dari yang sulit menjadi mudah, dan seterusnya. b. Pengertian Pembelajaran Pembelajaran adalah proses interaksi yang terjadi antara peserta didik dengan peserta didik, peserta didik dengan sumber belajar, dan anak dengan guru atau pendidik. 8 Agus Suprijono. Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM. (Yogyakarta: Pustaka Pelajar 2009). Hlm 3
  • 30. 12 Menurut Dimyanti dan Mudjiono dalam Syaiful Sagala : “Pembelajaran adalah kegiatan guru secara terprogram dalam desain intruksional, untuk membuat siswa belajar secara aktif yang menekankan pada penyediaan sumber belajar.”9 Sedangkan menurut Gagne dalam Benny, pembelajaran dapat didefinisikan sebagai “a set of events embedded in purposeful activities that facilitate learning” yang artinya serangkaian aktivitas yang sengaja diciptakan dengan maksud untuk memudahkan terjadinya proses belajar.”10 Melalui proses pembelajaran guru dituntut agar mampu membimbing dan menfasilitasi peserta didik supaya mereka dapat memahami kemampuan yang mereka miliki untuk selanjutnya memberikan motivasi agar peserta didik terdorong untuk belajar sebaik mungkin sebagai perwujudan keberhasilann berdasarkan kemampuan yang mereka miliki. Karena pembelajaran itu sendiri memiliki arti bahwa setiap kegiatan yang dirancang untuk dapat membantu seseorang dalam mempelajari suatu kemampuan dan nilai-nilai yang baru. Proses pembelajaran diharapakan peserta didik memperoleh hasil belajar yang merupakan hasil dari adanya suatu interaksi tindakan belajar yaitu mengalami proses untuk meningkatkan kemampuan mentalnya dalam 9 Syaiful Sagala. Konsep Dan Makna Pembelajaran. (Bandung : Alfa Beta 2010). Hlm: 62 10 Benny A. Pribadi.Op.Cit. Hlm: 9
  • 31. 13 belajar dan bagi seorang guru tindakan mengajar yaitu membelajarkan peserta didik. Adapun ciri-ciri pembelajaran menurut Edi Suardi dalam Syaiful Bachri, yaitu: a) “Belajar mengajar memiliki tujuan, yakni untuk membentuk peserta didik dalam suatu perkembangan tertentu. b) Ada suatu prosedur (jalannya interaksi) yang direncanakan, didesain untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. c) Kegiatan belajar mengajar ditandai dengan satu penggarapan materi yang khusus. d) Ditandai dengan aktivitas anak didik. e) Dalam kegiatan belajar mengajar, guru berperan sebagai pembimbing. f) Dalam kegiatan mengajar membutuhkan disiplin. g) Ada batas waktu. h) Evaluasi.”11 Dalam pembelajaran harus benar-benar memperhatikan tujuan dan sasaran yang akan dicapai sesuai dengan ketentuan-ketentuan atau prosedur yang telah direncanakan sebelumnya serta harus disesuaikan dengan batasan waktu yang telah ditetapkan untuk memperoleh hasil pembelajaran yang optimal dan tercapainya tujuan pembelajaran. c. Belajar Dan Pembelajaran Di sekolah belajar dan pembelajaran merupakan suatu hal yang harus dilaksanakan secara bersama, karena belajar merupakan suatu proses perubahan yang terjadi di dalam diri siswa secara alami atau karena terjadi perubahan pola tingkah laku. Menurut UUSPN No. 20 11 Syaiful Bachri Djamarah dan Aswan Zain. Strategi Belajar Mengajar. (Jakarta : Rineka Cipta 2010). hlm : 40-41
  • 32. 14 tahun 2003 dalam Syaiful Sagala : “pembelajaran adalah menyatakan proses interaksi peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.”12 Hal ini menunjukkan bahwa berlangsungnya proses pembelajaran merupakan proses yang mendasar dalam kegiatan pendidikan di sekolah. Dari setiap proses pembelajaran yang terjadi di sekolah siswa memperoleh hasil belajar akibat adanya suatu interaksi antara pendidik, sumber belajar dan lingkungan belajar yang dibangun untuk mengembangkan kreatifitas berfikir siswa. Menurut Robert M. Gagne dan Lislie J. Briggs dalam Rudy Gunawan mengemukakan beberapa pendapat yang melandasi proses pembelajaran yaitu: a) “Pembelajaran bertujuan memberikan bantuan agar belajar siswa menjadi efektif dan efisien. Jadi, guru hanyalah pemberi bantuan dan bukan penentu keberhasilan atau kegagalan belajar siswa. b) Pembelajaran bersifat terprogram. Pembelajaran dirancang untuk tujuan jangka pendek, menengah ataupun jangka panjang. c) Pembelajaran dirancang melalui pendekatan sistem. Karena bila dirancang secara sistematis dipercaya akan mempengaruhi perkembangan murid secara individual. d) Pembelajaran yang dirancang harus sesuai berdasarkan pendekatan sistem. e) Pembelajaran dirancang berdasarkan pengetahuan tentang teori belajar.”13 12 Syaiful Sagala.Op.Cit. hlm 62 13 Rudy Gunawan. Pendidikan IPS Filosofi, Konsep,dan Aplikasi. (Bandung : Alfabeta 2011). Hlm 47
  • 33. 15 2. Pembelajaran IPS a. Pengertian IPS Ilmu Pengetahuan Sosial yang disingkat IPS dikenal sejak 1970- an sebagai hasil kesepakatan komunitas akademik dan secara formal mulai digunakan dalam system pendidikan nasional dalam kurikulum 1975. Pendidikan IPS di Indonesia tidak dapat dipisahkan dari dokumen Kurikulum 1975 yang memuat IPS sebagai mata pelajaran untuk pendidikan di sekolah dasar dan menengah. Dalam kurikulum Sekolah Dasar tahun 2004 dikemukakan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan suatu mata pelajaran yang mengkaji serangkaian peristiwa, fakta, konsep dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial dan kewarganegaraan. Menurut Nu’man Somantri dalam Sapriya Pendidikan IPS untuk persekolahan dan Pendidikan IPS untuk perguruan tinggi yaitu sebagai berikut : “Pendidikan IPS adalah penyederhanaan atau adaptasi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan pedagogis / psikologis untuk tujuan pendidikan.Selanjutnya dijelaskan juga bahwa Pendidikan IPS adalah seleksi dari disiplin ilmu-ilmu sosial dan humaniora, serta kegiatan dasar manusia yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan psikologis untuk tujuan pendidikan.”14 Pembelajaran IPS adalah pelajaran yang mengajarkan kehidupan sosial atau kehidupan manusia yang terkait dengan sejarah, gejala alam, nilai-nilai sosial, kehidupan sosial ekonomi, dan sebagainya. Fungsi IPS 14 Sapriya. Ibid. Hlm 11
  • 34. 16 sebagai pendidikan itu sendiri adalah membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna untuk masa depannya, keterampilan sosial dan intelektual dalam membina perhatian serta kepedulian sosialnya sebagai sumber daya manusia yang bertanggung jawab dalam merealisasikan tujuan pendidikan. b. Tujuan IPS IPS adalah salah satu mata pelajaran yang diberikan di sekolah dasar (SD) yang mengajarakan tentang peristiwa, fakta-fakta dan konsep yang berhubungan dengan isu social yang terjadi di lingkungan masyarakat. Tujuan adalah untuk mengetahui tercapai atau tidak tercapainya program yang telah ditentukan sebelumnya. Dalam pendidikan IPS pun pasti mempunyai tujuan tersendiri seperti yang dikemukakan oleh Somantri bahwa : “tujuan pendidikan IPS adalah untuk membantu tumbuhnya berfikir ilmuan sosial dan memahami konsep-konsepnya, serta membantu tumbuhnya warga Negara yang baik.”15 Jadi tujuan pendidikan IPS adalah membantu mendidik dan membekali kemampuan dasar untuk peserta didik agar dapat mengembangkan potensi dalam dirinya serta kemampuannya dalam kehidupan sosial serta dapat menanamkan konsep-konsep yang telah diperolehnya dengan sebaik mungkin. Karena tujuan utama Ilmu 15 Rudy Gunawan. Op.Cit.Hlm 21
  • 35. 17 Pengetahuan Sosial ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala masalah yang menimpa masyarakat. Tujuan pendidikan IPS di atas menerangkan banhwa dalam kegiatan pembelajaran IPS siswa dapat dibawa langsung ke lingkungan alam dan lingkungan masyarakat agar siswa lebih mudah mengenal konsep-konsep yang belum dipahaminya di dalam kelas. Dengan mengenalkan lingkungan alam sekitar diharapak siswa dapat mengetahui kondisi sekitar dan dapat mengerti manfaat mata pelajaran IPS dan tujuan pembelajaran IPS secara konkrit atau nyata. Adapun tujuan pembelajaran IPS bagi peserta didik adalah: a) “Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya. b) Memiliki kemampuan dasar untuk berfikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. c) Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai social dan kemanusiaan. d) Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk ditingkat lokal, nasional, dan global.”16 Mempelajari IPS Dengan dikemukakan tujuan di atas diharapkan bagi peserta didik dapat mempersiapkan diri dan mampu menjadi warga Negara Indonesia yang baik, yang memiliki jiwa demokratis, bertanggung jawab, serta dapat memecahkan masalah- masalah yang terjadi di lingkungan sosial masyarakat. 16 Iif Khoiru Ahmadi.dan Sofan Amri. Ibid. Hlm 10
  • 36. 18 c. Hasil Belajar IPS Belajar merupakan proses dalam diri individu yang berinteraksi dengan lingkungan. Untuk mendapatkan perubahan dalam perilakunya maka manusia perlu belajar karena perubahan diperoleh melalui usaha dalam waktu yang relatif lama dan merupakan bagian dari hasil pengalaman atau hasil belajar. Menurut Gagne dalam Purwanto, “Hasil belajar adalah terbentuknya konsep, yaitu kategori yang kita berikan pada stimulus yang ada di lingkungan serta menyediakan skema yang terorganisasi untuk mengasilmilasi stimulus-stimulus baru dan menentukan hubungan didalam dan diantara kategori-kategori.”17 Hasil belajar biasanya digunakan sebagai ukuran untuk mengetahui seberapa jauh seseorang dalam menguasai bahan atau materi yang telah diajarkan. IPS sangat erat kaitannya dengan mempersiakan siswa untuk berperan aktif atau berpartisipasi dalam pembangunan Indonesia dan terlibat dalam pergaulan masyarakat. IPS berperan dalam mengarahkan dan membimbing siswa pada nilai-nilai dan perilaku yang demokratis, memahami dirinya dalam konteks kehidupan masa kini, serta dapat memahami tanggung jawabnya sebagai bagian anggota masyarakat. Hasil belajar IPS harus mencakup empat dimensi yang sesuai dengan program pendidikan IPS yang komprehensif. Program yang mencakup empat dimensi tersebut adalah sebagai berikut: 17 Purwanto.Op.Cit Hlm 42
  • 37. 19 (1) “Dimensi pengetahuan (Knowledge) (2) Dimensi keterampilan (Skills) (3) Dimensi nilai dan sikap (Values and Attitudes) (4) Dimensi tindakan (Action).”18 Dimensi pengetahuan (Knowledge) mencakup fakta, konsep dan generalisasi. Dimensi pengetahuan seseorang berbeda-beda sehingga dalam pembelajran IPS siswa diharapkan memperoleh hasil belajar serta dapat mengenal berbagai jenis fakta yang sering terjadi di lingkungan masyarakat lalu berkembang menjadi sebuah konsep pemikiran untuk dapat mencari jalan keluar dari permasalahan yang terjadi dilanjutkan dengan bagaimana cara menyelesaikan permasalahn itu dengan sebaik mungkin atau dapat merumuskan hubungan antara generalisasi konsep dan fakta . Dimensi keterampilan (Skills) mencakup keterampilan meneliti, berpikir, partisipasi sosial, dan berkomunikasi. Semua keterampilan tersebut sangat diperlukan dalam pembelajaran IPS karena dalam sikap meneliti dapat mengumpulkan, mengidentifikasi dan menganalisis data suatu masalah yang selanjutnya dibutuhkan keterampilan berpikir untuk dapat mengkaji dan merumuskan faktor sebab akibat terhadap pemecahan masalah. Keterampilan partisipasi sosial dalam pelajaran IPS diharapkan siswa dapat berinteraksi dan bekerja sama dengan orang lain 18 Sapriya. Op.Cit. Hlm.48
  • 38. 20 sehingga dapat memilki keterampilan berkomunikasi yang baik di lingkungan masyarakat. Dimensi Nilai dan Sikap (Values and Attitudes) terdiri atas nilai substansif dan nilai prosedural. Nilai substantif adalah keyakinan yang telah dipegang oleh seseorang dan umumnya hasil belajar, bukan sekedar menanamkan atau menyampaikan informasi semata. Diharapkan dengan adanya suatu nilai di masyarakat, siswa dapat menghargai keragaman nilai keyakinan atau pendapat yang berbeda-beda sehingga siswa dapat saling menghargai satu sama lain yang sesuai nilai-nilai prosedural ialah menyangkut nilai kemerdekaan, toleransi, kejujuran, menghormati kebenaran dan menghargai pendapat orang lain. Dimensi Tindakan (Action) dalam pembelajran IPS diharapkan semaksimal mungkin untuk menjadikan siswa yang aktif karena siswa diajarkan untuk belajar secara konkrit dan praktis. d. Cakupan Materi Di SD Pelajaran IPS di SD harus memperhatikan kebutuhan perkembangan anak yang berusia antara 7-11 tahun, karena menurut Piaget anak antara umur 7-11 tahun berada dalam perkembangan kemampuan intelektual pada tingkatan konkret operasional. Padahal bahan materi pelajaran IPS di SD banyak berisi pesan-peasn yang bersifat abstrak. Banyak cara dan teknik pembelajaran yang harus digunakan seorang guru agar dapat menanamkan konsep-konsep abstrak
  • 39. 21 untuk dipahami peserta didik. Itulah sebabnya, IPS di SD bergerak dari yang konkret ke pemahaman yang abstrak. Untuk jenjang SD, pengorganisasian materi pelajaran IPS menganut pendekatan terpadu artinya materi pelajaran dikembangkan dan disusun tidak mengacu pada disiplin ilmu yang terpisah melainkan mengacu pada aspek kehidupan nyata peserta didik sesuai dengan karakteristik usia, tingkat perkembangan berfikir dan kebiasaan bersikap dan berperilakunya. Dalam dokumen Permendiknas (2006) dikemukakan bahwa : “IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial.”19 Cakupan isi materi pelajaran IPS kelas 3 di SD ialah sebagai berikut 20 : Kelas III, Semester 1 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 1. Memahami lingkungan dan melaksanakan kerja sama disekitar rumah dan sekolah 1.1 menceritakan lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah dan sekolah 1.2 memelihara lingkungan alam dan buatan di sekitar rumah 1.3 membuat denah dan peta lingkungan rumah dan sekolah 1.4 melakukan kerja sama di 19 Sapriya. Op.Cit. Hlm 194 20 Silabus mata pelajaran IPS kelas 3 SDN Pegangsaan 01 Pagi
  • 40. 22 lingkungan rumah, sekolah, dan kelurahan / desa Kelas III, Semester 2 Standar Kompetensi Kompetensi Dasar 3. memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang 2.1 mengenal jenis-jenis pekerjaan 2.2 memahami pentingnya semangat kerja 2.3 memahami kegiatan jual beli dilingkungan rumah dan sekolah 2.4 mengenal sejarah uang 2.5 mengenal pengguanaan uang sesuai dengan kebutuhan 3. Metode Pembelajaran a. Pengertian Metode Pembelajaran Salah satu komponen kurikulum yang lebih banyak mendapat perhatian adalah metode pembelajaran. Banyak para ahli pendidikan yang mendefinisikan metode sebagai bagian dari proses pendidikan yang paling penting. Menurut Nasution, “metode berasal dari bahasa Yunani, yaitu methodos. Methodos berasal dari kata “meta” dan “hodos”. Meta bearti melalui, Sedangkan hodos berarti jalan. Sehingga metode berarti jalan
  • 41. 23 yang harus dilalui atau cara untuk melakukan sesuatu atau prosedur.”21 Dalam kegiatan belajar ada baiknya seorang guru harus menggunakan metode pembelajaran secara bervariasi agar jalannya pengajaran tidak membosankan dan dapat menarik perhatian peserta didik sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai setelah pengajaran berakhir. Selanjutnya menurut Hering dalam Sapriya mendefinisikan : “metode sebagai suatu pendekatan umum belajar yang mendasarkan hakekat dan tujuan pendidikan pada sejumlah teori dan kepercayaan.”22 Pengusaan dan penerapan metode secara tepat dalam proses pembelajaran akan dapat memudahkan seorang guru dalam mencapai suatu tujuan pembelajaran yang ingin dicapai karena metode mempunyai andil yang cukup besar dalam kegiatan belajar mengajar. Dalam memilih dan menggunakan metode harus disesuaikan dengan materi ajar, kondisi peserta didik, tujuan. Agar penggunaan metode tidak membosankan peserta didik diharapkan pula bagi guru supaya menggunakan metode secara bervariasi serta seorang guru harus mempersiapkan diri dengan sebaik mungkin agar dapat menyampaikan materi pelajaran dengan pengguanaan metode secara tepat dan tercapainya tujuan instruksional pembelajaran dan siswa dapat belajar secara aktif dan efektif. 21 Jamal Ma’mur. 7 Tips Aplikasi PAKEM. (Yogyakarta :DIVA Press 2011). Hal 19 22 Sapriya.Op.Cit Hlm 142
  • 42. 24 Menurut Winarno dalam Syaiful Bahri Djamarah, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi penggunaan metode pembelajaran adalah sebagai berikut : a) “Tujuan yang bermacam-macam jenisnnya dan fungsinya b) Anak didik yang bermacam-macam tingkat kematangannya c) Situasi yang bermacam-macam keadaannya d) Fasilitas yang bermacam-macam kualitas dan kuantitasnya e) Pribadi guru serta kemampuan profesionalnya yang berbeda-beda.”23 Jadi metode pemebelajaran adalah proses atau prosedur yang digunakan oleh guru untuk mencapai tujuan pembelajaran atau kompetensi serta dalam penggunaannya harus dapat mempertimbangkan semua aspek seperti kondisi peserta didik, fasiltas yang ada, situasi kelas. Agar metode pembelajaran dapat digunakan sesuai kebutuhan dan dan tepat guna. b. Word Square Menurut Hornby : “Word Square adalah sejumlah kata yang disusun sehingga kata-kata tersebut dapat dibaca ke depan dan ke belakang.”24 Word Square adalah salah satu metode pembelajaran berupa kotak-kotak kata yang berisi kumpulan huruf. Pada kumpulan huruf tersebut terkandung konsep-konsep yang harus ditemukan oleh siswa sesuai dengan pertanyaan yang berorientasi pada tujuan pembelajaran. Pembelajaran Word Square berisi pertanyaan yang sesuai 23 Syaiful Bachri Djamarah dan Aswan Zain. Op.Cit. hlm.46 24 Hornby, A.S. Ibid. Hlm : 976
  • 43. 25 dengan pengertian-pengertian penting suatu konsep atau sub konsep. Pertanyaan pertama berupa pertanyaan yang jawabannya berupa kunci yang dalam mata pelajaran IPS seringkali menggunakan istilah asing. Pertanyaan kedua harus terkait dengan pertanyaan pertama dan merupakan lanjutan dari pengertian tersebut. Begitu seterusnya, sehingga semua pertanyaan sudah mewakili konsep yang akan dipelajari. Setelah itu siswa berdiskusi untuk mendapatkan jawaban dan menemukannya pada kotak-kotak Word Square. Pada akhir pembelajaran, siswa menyimpulkan materi bahasan yang telah didiskusikan. Dengan demikian siswa memperoleh pengalaman belajar yang berarti. Word Square memerlukan pengetahuan dasar dari siswa sehingga sebelumnya siswa harus membaca materi atau pokok bahasan yang akan dipelajari. Langkah-langkah membuat Word Square adalah sebagai berikut: a. Menentukan topik sesuai konsep atau subkonsep b. Menuliskan kata-kata kunci sesuai dengan tujuan yang akan dicapai c. Menuliskan kembali kata-kata kunci dimulai dengan kata-kata terpanjang d. Membuat kotak-kotak word square e. Mengisikan kata-kata kunci pada kotak word square f. Menambahkan huruf pengisian ke kotak kosong secara acak
  • 44. 26 Word Square sebagai alat bantu pembelajaran mempunyai peranan sebagai berikut: a. “Merupakan variasi pembelajaran b. Memudahan mengajar karena word square disusun sesuai urutan pengertian penting c. Meningkatkan keaktifan dan keterlibatan siswa dalam kegiatan belajar mengajar karena model ini selalu diikuti diskusi atau penjelasan guru, sehingga jawaban pertanyaan merupakan pengertian yang utuh dan berkaitan d. Konsep yang disampaikan oleh guru menjadi nyata dan jelas, mudah dipahami dan diingat e. Memotivasi belajar siswa yang pada akhirnya dapat meningkatkan hasil belajar.”25 Kelebihan dan kekurangan Metode Word Square adalah sebagai berikut : 1. Kelebihan Metode Word Square a) Mendorong pemahaman siswa terhadap materi pelajaran. b) Melatih untuk berdisiplin. c) Melatih sikap teliti dan kritis. d) Merangsang siswa untuk berpikir efektif. 2. Kekurangan Metode Word Square a) Mematikan kreatifitas siswa b) Siswa tinggal menerima bahan mentah c) Siswa tidak dapat mengembangkan materi yang ada dengan kemampuan atau potensiyang dimilikinya 25 http://rumahdesakoe.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-word-square.html. diakses hari rabu jam 23.45
  • 45. 27 Langkah-langkah pembelajaran : 1) “Sampaikan materi sesuai kompetensi 2) Bagikan lembar jawaban sesuai contoh 3) Siswa disuruh menjawab soal kemudian mengarsir huruf dalam kotak sesuai jawaban 4) Berikan point setiap jawaban dalam kotak.”26 Contoh : 1. Sebelum mengenal uang, orang melakukan pertukaran dengan cara….. 2. …..digunakan sebagai alat pembayaran yang sah 3. Bentuk uang ada kertas dan….. 4. Nama uang Indonesia disebut juga….. 5. Uang …..saat ini banyak yang dipalsukan 6. Nilai yang tertulis pada setiap mata uang disebut dengan….. 7. Tagihan yang ada di bank umum, yang dapat digunakan sewaktu- waktu sebagai alat pembayaran disebut uang ….. 8. Jenis uang yang digunakan sebagai alat pembayaran disebut uang….. 9. Garis yang ada pada uang disebut ….. 10. Contoh uang giral adalah ….. 11. 26 Hamzah B. Uno. dan Nurdin Mohamad. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM.(Jakarta : Bumi Aksara). Hlm 92
  • 46. 28 Tabel 1 Contoh Word Square27 A L O C E K X I S Q M C A L A V W G E T T Y O N I O K M Z I K A R T A L O O A D E B A R T L I M N E R A K D U A N G D N T R U P I A H I I T A T N L S A I R J I S E A A I H R A U T Q R N E R B O L P A N O M I N A L T I S C A N D Y S A T K A B. Kerangka Berpikir Berdasarkan kajian teoritis dan empiris di atas, maka dapatlah disusun kerangka penelitian ini sebagai berikut. Pembelajaran selalu memiliki tujuan pada setiap mata peajaran. Salah satu tujuannya adalah tercapainya hasil belajar siswa sesuai dengan standar KKM sekolah yang telah ditetapkan. Jika hasil belajar siswa tidak memenuhi syarat ketuntasan belajar maka harus 27 Suyatno. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Hlm:130
  • 47. 29 dilakukan pengkajian terhadap sistem pembelajaran dikelas. Masalah yang terjadi adalah rendahnya hasil belajar IPS siswa kelas III yang diakibatkan oleh bebarapa faaktor yaitu pembelajaran IPS di kelas berlangsung secara teacher center (berpusat pada guru). Guru lebih banyak menggunkan metode konvensional dalam menyampaikan materi pembelajaran tanpa mengikutsertakan siswa dalam proses pembelajaran berlangsung sehingga siswa hanya menjadi objek belajar. Pembelajaran di kelas menjadi monoton karena siswa hanya mendengar penjelasan dari guru. Peneliti ingin menggunakan metode pembelajaran word square di kelas. Metode word square adalah metode pembelajaran yang memadukan kemampuan menjawab pertanyaan dengan kejelian dalam mencocokan jawaban pada kotak-kotak jawaban. Diharapkan dengan penggunaan Metode word square siswa dapat meningkatkan hasil belajar karena adanya ingatan sebelumnya dalam pembelajaran berlangsung. Metode pembelajaran word square dapat mengetahui kemampuan siswa dalam mencocokan pertanyaan dan jawaban sehingga siswa menjadi lebih aktif mencari jawaban yang diperolehnya serta dengan mudah mengingat apa yang telah mereka temukan. Metode pembelajaran word square berlangsung secara aktif, efektif dan menyenangkan karena siswa antusias dalam memadukan jawaban dalam kotak papan word square dan berlomba- lomba untuk dapat menyelesaikan pertanyaan secara cepat. Berdasarkan uraian di atas diharapkan adanya pengaruh penggunaan Metode word square terhadap hasil belajar siswa karena siswa belajar dengan
  • 48. 30 sistem student center yang berlangsung seacara aktif dan menyenangkan dan adanya peningkatan dalam penilaian hasil belajar. C. Hipotesis Penelitian Dalam penelitian ini hipotesis yang diajukan penulis adalah sebagai berikut : H0 : Tidak terdapat pengaruh metode word square terhadap hasil belajar IPS pada siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat H1 : Terdapat pengaruh metode word square terhadap hasil belajar IPS pada siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat Kemudian membandingkan H0 ditolak jika t hitung > t table dan sebaliknya H0 diterima jika t hitung <t table dengan taraf signifikan 5% atau α = 0,05.
  • 49. 31 BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat Dan Waktu Penelitian Penelitian ini di laksanakan di SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat. Beralamat di jalan Ampiun No.1A Kelurahan Pegangasaan, Kecamatan Menteng. Nomer telephone 021-31904502. Sekolah ini dibawahi oleh Kepala Sekolah yaitu bapak Wimbuh Nugroho,S.Pd.MM dengan NIP: 196304021985031017. Mata Pelajaran yang diambil dalam penelitian ini adalah mata pelajaran IPS kelas III dengan sub bab Mengenal Sejarah Uang. ubjek dalam penelitian ini adalah kelas III tahun pelajaran 2012 dengan jumlah siswa 30 orang siswa. Penelitian ini akan dilaksanakan pada tengah semester tahun ajaran 2011/2012, yaitu bulan Juni 2012. Penentuan waktu penelitian mengacu pada kalender akademik sekolah. Adapun jadwal penelitian yang akan dilaksananakan sesuai seperti tabel di bawah ini :
  • 50. Tabel 3.1 Waktu Penelitian NO. Kegiatan Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1. Pengajuan Judul 2. Meminta izin ke sekolah 3. ACC judul Skripsi 4. Menyusun bab 1 5. Bimbingan bab 1 6. Bimbingan bab 1-2 7. Bimbingan bab 1, 2,dan 3 8. Revisi bab 1, 2 dan 3 9. ACC Proposal 10. Seminar Proposal 11. Perbaikan proposal 12. PersiapanPenelitian 13. Penelitian 14. Menyusun bab 4 dan bab 5 15. Perbaikan bab 4 dan bab 5 16. ACC Skripsi 17. Sidang 32
  • 51. 33 B. Metode Penelitian Penelitian ini menggunakan metode Quasi Experimental Design. “Desain ini mempunyai kelompok kontrol tetapi tidak berfungsi secara penuh untuk mengontrol variabel-variabel luar yang mempengaruhi pelaksanaan eksperimen.”28 Menyesuaikan dengan pemilihan metode yang berdasarkan kepada tujuan yang hendak dicapai penulis maka metode eksperimen yang penulis gunakan adalah time series design, dalam desain ini kelompok yang digunakan untuk penelitian tidak dapat dipilih secara random. Sebelum diberikan perlakuaan kelompok diberi pretest dengan maksud untuk mengetahui kestabilan dan kejelasan keadaan kelompok sebelum diberikan perlakuan. Paradigma dalam penelitian eksperimen model ini dapat digambarkan seperti berikut 29 : O1O2O3O4X O5O6O7O8 Dimana : O1 – O4 = Nilai sebelum diberi perlakuan / treatment O5 – O8 = Nilai setelah diberi perlakuan / treatment Penelitian ini menggunakan Quasi Eksperimen karena hanya adanya perbedaan perlakuan dalam satu kelas atau tidak adanya kelas kontrol dan kelas eksperimen. Kelas hanya diberikan perlakuan berbeda, pada pertemuan pertama dan kedua kelas tidak diberi perlakuan dengan metode word square 28 Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan. (Bandung : Alfabeta 2010). Hlm 114 29 Ibid. Hlm :115
  • 52. 34 selanjutnya pada pertemuan ketiga dan keempat kelas diberikan perlakuan dengan menggunakan metode word square. Kelas diberikan perlakuan dengan menggunakan metode word square agar siswa dapat meningkatkkan hasil belajar IPS tentang materi Sejarah Uang sesuai standar KKM sekolah yaitu 65, yang diharapakan dengan menggunakan metode word square siswa dapat terus mengingat apa yang siswa telah dapatkan dari mencari jawabanya dalam papan word square yang sesuai dengan pertanyaan yang diajukan. Penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut ini : O1O2X O3O4 Keterangan : O1O2 = hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan O3O4 = hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan C. Variabel Penelitian Berdasrkan landasan teori yang ada serta rumusan hipotesis penelitian maka yang menjadi variable dalam penelitian ini adalah : a. Variabel bebas ( X ) : menggunakan metode word square b. Variable terikat ( Y ) : hasil belajar IPS siswa D. Populasi dan Sampel Penelitian Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk mempelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.30 Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa SDN Pegangsaan 01 Pagi yang terdafatar sebagai siswa pada semester genap tahun ajaran 2011- 30 Sugiyono. Ibid. Hlm 117
  • 53. 35 2012, sedangkan populasi terjangkau siswa kelas 3 SDN Pegangsaan 01 Pagi sebanyak 30 orang siswa. Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.31 Sedangkan menurut Arikunto dalam buku Riduwan , sampel adalah bagian dari populasi (sebagian atau wakil populasi yang diteliti)32 . Teknik yang digunakan untuk memperoleh sampel dalam penelitian ini memakai teknik Sampel Jenuh. “Sampel Jenuh adalah teknik pengambilan sampel apabila semua populasi digunakan sebagai sampel dan dikenal juga dengan istilah sensus.”33 Sampel diambil dari populasi terjangkau yaitu sebanyak 30 orang. Penelitian ini hanya menggunakan dua perlakuan. Penelitian ini mengambil satu kelas sehingga kelas diberikan perlakuan (treatment) yang berbeda yaitu pertama, kelas tidak diberikan perlakuan (treatment) dengan tidak menggunakan metode word square Sedangkan yang kedua diberikan perlakuan dengan menggunakan metode word square . E. Definisi Operasional 1. Metode Word Square Word square adalah susunan huruf-huruf sehingga dapat membentuk sebuah kalimat atau kata yang tersusun dalam kotak-kotak berbentuk bujur sangkar yang dapat di baca secara menurun, mendatar, 31 Sugiyono. Ibid. Hlm 118 32 Riduwan. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. (Bandung : Alfabeta 2010). Hlm 56 33 Riduwan . Ibid. Hlm 64
  • 54. 36 keatas, diagonal dengan tambahan huruf-huruf lain sebagai pengecoh kalimat atau kata. Jadi Word Square adalah salah satu metode pembelajaran berupa kotak-kotak kata yang berisi kumpulan huruf. Pada kumpulan huruf tersebut terkandung konsep-konsep yang harus ditemukan oleh siswa sesuai dengan pertanyaan yang berorientasi pada tujuan pembelajaran. Pembelajaran Word Square berisi pertanyaan yang sesuai dengan pengertian-pengertian penting suatu konsep atau sub konsep. Pertanyaan pertama berupa pertanyaan yang jawabannya berupa kunci yang dalam mata pelajaran IPS seringkali menggunakan istilah asing. Pertanyaan kedua harus terkait dengan pertanyaan pertama dan merupakan lanjutan dari pengertian tersebut. Begitu seterusnya, sehingga semua pertanyaan sudah mewakili konsep yang akan dipelajari. 2. Hasil Belajar Hasil Belajar adalah terjadinya perubahan pada ketiga ranah yaitu ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik yang didapat dari proses belajar serta adanya rangsangan stimulus dari lingkungan yang membawanya pada perubahan tingkah laku. Instrumen untuk melakukan penelitian pada tes hasil belajar adalah dengan menggunakan tes tulis berupa pilahan ganda (PG) sebanyak 20 soal dengan empat pilihan jawaban yaitu a, b, c, dan d.
  • 55. 37 F. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data berisi tentang teknik untuk mendapatkan data-data yang diperlukan dalam penelitian. Adapun yang perlu diperhatikan dalam pengumpulan data pada penelitian adalah sebagai berikut: 1. Tes Tes adalah merupakan alat atau prosedur yang digunakan untuk mengetahui atau mengukur sesuatu dalam suasana dengan cara dan aturan- aturan yang sudah ditentukan.34 Tes yang digunakan dalam penelitian adalah tes prestasi (achievement test) yaitu tes yang digunakan untuk mengukur pencapaian seseorang setelah mempelajari sesuatu. 2. Dokumentasi Dokumentasi adalah ditumjukkan untuk memperoleh data langsung dari tempat penelitian, meliputi buku-buku yang relevan, peraturan- peraturan, laporan kegiatan, foto-foto, film dokumenter dan data yang relevan penelitian.35 3. Observasi Observasi yaitu melakukan pengamatan secara langsung ke objek penelitian untuk melihat dari dekat kegiatan yang dilakukan.36 34 Prof.Dr.Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.(Jakarta:Bumi Aksara 2009).hlm.52 35 Riduwan . Op.Cit. Hlm .77 36 Ibid. hlm.76
  • 56. 38 G. Instrument Penelitian Instrument adalah alat bantu yang dipilih dan digunakan peneliti dalam kegiatan mengumpulkan data agar kegiatan tersebut menjadi sistematis dan dipermudah. Instrument yang digunakan dalam penelitian tes hasil belajar adalah dengan menggunakan tes tulis berupa pilahan ganda (PG) sebanyak 20 soal dengan empat pilihan jawaban yaitu a, b, c, dan d. Adapun kisi instrument peneliti untuk mengukur pengaruh metode word square terhadap hasil belajar siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi adalah sebagai berikut : Table 3.2 Kisi – Kisi Soal Standar Kompetensi Kompetensi Dasar Indikator No.Butir Soal Jumlah 1. Memahami jenis pekerjaan dan pengunaan uang 1. Mengenal jenis uang 2. Mengenal a. Menjelaskan sejarah uang sebagai alat tukar b. Menceritakan berbagai alat tukar misalnya barang dan uang c. Menjelaskan berbagai jenis uang. d. Mengidentifikasi ciri-ciri uang kertas dan uang logam a. Menceritakan 1, 23, 29, 34,39 5, 7, 11, 12, 17, 27, 30, 31, 35 2, 3, 4, 14, 20, 25 6, 13, 19, 33,38 9, 22, 5 9 6 5 5
  • 57. 39 penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan kegunaan uang b. Menjelaskan cara mengelola uang yang baik c. Menjelaskan manfaat mengelola uang dengan baik 26,36,40 8, 10, 15, 16, 24, 32 18, 21, 28,37 6 4 Jumlah 40 H. Uji Coba Instrumen Penelitian 1. Validitas Instrumen Validitas adalah ketepatan alat penilaian terhadap konsep yang dinilai sehingga betul-betul menilai apa yang harusnya dinilai.37 Suatu instrument dikatakan valid jika memiliki validitas tinggi sebaliknya instrument yang kurang valid berarti memiliki validitas rendah. Instrument dikatakan valid jika alat ukur yang digunakan untuk mendapatkan data itu valid. Valid itu berarti instrument itu dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur. Sebuah instrument dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang akan diukur. Sebuah instrument dikatakan valid apabila dapat mengungkap data dari variable yang diteliti secara tepat. Pemantapan 37 Nana Sudjana. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. (Bandung : Remaja Rosdakarya 2010). Hlm 12
  • 58. 40 validitas ini dengan menganalisis validitas isi yaitu kesesuaian isi tes dengan tujuan yang ingin dicapai. Untuk menghitung validitas uji coba butir soal tes digunakan rumus kolerasi point biserial38 yaitu : Keterangan : γpbi = koofesien kolerasi biserial Mp = rerata skor dari subyek yang menjawab betul bagi item yang dicari validitasnya Mt = rerata skor total St = standar deviasi dari skor total p = proporsi siswa yang menjawab benar ( p = ௕௔௡௬௔௞ ௦௜௦௪ ௔ ௬௔௡௚ ௠ ௘௡௝௔௪ ௔௕ ௕௘௡௔௥ ௝௨௠ ௟௔௛ ௦௘௟௨௥௨௛ ௦௜௦௪ ௔ ) q = proporsi siswa yang menjawab salah ( q = 1 – p) 2. Reliabilitas instrument Reabilitas alat penilaian adalah ketepatan atau keajegan alat tersebut dalam menilai apa yang dinilainya.39 Maksudnya, kapanpun alat 38 Suharsimi Arikunto. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. (Jakarta : Bumi Aksara 2009). Hlm 79 γpbi = ெ ೛ష ಾ ೟ ௌ೟ ௣ ௤
  • 59. 41 penilaian tersebut digunakan akan memberikan hasil yang relatif sama. Tes belajar dikatakan ajeg apabila hasil pengukuran saat ini menunjukan kesamaan hasil pada saat berlainan waktu terhadap siswa yang sama. Reabilitas tes berkaitan dengan konsisten hasil tes. Untuk menghitung reabilitas soal IPS pada penelitian ini menggunakan metode kesamaan rasional. Prosedur ini dilakukan dengan menghubungkan setiap butir dalam suatu tes dengan butir-butir lainnya dalam tes itu sendiri secara keseluruhan. Salah satu cara yang digunakan oleh peneliti adalah dengan menggunakan rumus K – R 20 yaitu sebagai berikut40 : r11 = ௡ ௡ିଵ ) ( ௦మି∑௣௤ ௦మ ) Keterangan : r11 = reabilitas tes secara keseluruhan p = proposi subjek yang menjawab item dengan benar q = proporsi subjek yang menjawab item dengan salah (q = 1 – p) ∑pq = jumlah hasil perkalian antara p dan q n = banyaknya item s = standar deviasi dari tes (standar deviasi adalah akar varians) 39 Opcit. Nana Sudjana. Hlm 12 40 Opcit. Suharsimi Arikunto. Hlm 100
  • 60. 42 Jika sudah dapat r11 maka dibandingkan dengan r table dengan ketentuan : Jika r11 > r table berarti realibel dan jika r11 < r table maka tidak realibel. I. Teknis Analisis Data 1. Uji Persyaratan Analisis a. Uji Normalitas Uji normalitas data digunakan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil penelitian berdistribusi normal atau tidak. Uji yang digunakan yaitu uji Liliefors. Dengan langkah sebagai berikut : a. Hitung rata-rata nilai skor sampel b. Hitung standar deviasi nilai skor sampel c. Urutkan data sampel dari terkecil ke terbesar ( X1, X2, …. , Xn ) nilai Xi dijadikan bilangan baku Z1, Z2, …., Zn. Diman nilai Zi ditentukan dengan rumus 41 : Zi = ௑೔ష೉ഥ ௦ Keterangan : Zi = Data tunggal X = Rata-rata data tunggal S = simpangan baku data tunggal 41 Dr.Darwyan Syah,dkk. Pengantar statistik pendidikan. (Jakarta : Gaung Persada Press.2010).hlm.67
  • 61. 43 d. Tentukan F (Zi) dengan rumus F (Zi) = P (Z ≤ Zi) dengan masing- masing nilai Z berdasarkan table Z e. Hitung S (Zi) yaitu prorporsi Z1, Z2, …., Zn yang lebih kecil atau sama dengan Zi f. Hitung selisih F (Zi) - S (Zi) kemudian tentukan harga mutlaknya g. Bandingkan Lo yang paling besar diantara harga-harga mutlak selisih tersebut dengan Ltabel, dengan krtiteria pengujiannya adalah sebagai berikut: Terima Ho apabila Lo < Ltabel Tolak Ho apabila Lo > Ltabel b. Uji Homogenitas Untuk pengujian homogenitas dapat diuji dengan menggunakan rumus Fisher atau disebut juga dengan Uji kesamaan dua variansi sebagai berikut 42 : F = ௌ₁² ௌ₂² S₁² = Varians sampel kelompok setelah diberikan treatment S₂² = Varians sampel kelompok sebelum diberikan treatment 42 Prof. Dr. Sudjana, M.A.Sc. Metoda Statistika. (Bandung : Tarsito 2005). Hlm:249
  • 62. 44 2. Analisis Data Teknik analisis data ini berkaitan dengan perhitungan menjawab rumusan masalah dan pengujian hipotesis yang diajukan, maka peneliti menggunakan teknik analisis data dengan rumus perbandingan satu variable (uji t) berikut ini 43 : thitung = ௫₁ି ௫₂ ௌට భ ೙₁ ା భ ೙₂ Keterangan : thitung = harga yang dihitung untuk menunjukkan nilai standar deviasi dari distribusi t (table t) x₁ = mean pada variable sampel 1 x₂ = mean pada variable sampel 2 n₁ = jumlah sampel pada variable 1 n₂ = jumlah sampel pada variable 2 S = Standar Deviasi 43 Ibid.Hlm:239
  • 63. 45 BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Lokasi Penelitian 1. Profil Sekolah SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat letaknya sangat stategis tidak jauh dari jalan raya sehingga mudah untuk dijangkau selain itu, lokasi sekolah juga berdekatan dengan pemukiman penduduk. Bangunan SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat menempati satu unit standart yang dipakai sendiri dengan jumlah kelas sebanyak 9 lokasi dan 11 rombongan dengan daya tampung sesuai dangan rasio kelas 1 : 40 jumlah murid seleruhnya sebanyak 365 siswa. Gedung SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat dibangun pada tahun 1919 kondisinya pada saat ini gedung dalam keadaan baik karena talah dilakukan rehabilitasi berat pada tahun 2010. Keadaan setiap kelas SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat sudah baik, hal ini dapat dilihat dari adanya 4 penerangan lampu yang masih dalam keadaan baik dan cukup menerangi setiap sudut kelas, adanya jendela sebelah kanan dan kiri sisi kelas sehingga sinar matahari pun dapat menembus di dalam kelas dan ventilasi udara yang cukup banyak dan bersih sehingga kegiatan belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan siswa merasa nyaman serta keadaan bangku dan meja siswa yang masih dalam keadaan baik atau layak pakai karena masih baru. SDN Pegangsaan 01 Pagi juga memiliki satu lapangan sekolah yang berada tepat di dalam
  • 64. 46 lingkungan sekolah dengan disekelilingi pohon dan berbagai macam tanaman. Perpustakaan yang ada di SDN Pegangsaan 01 Pagi dalam keadaan baik dan memiliki koleksi buku-buku yang lumayan lengkap yang terdiri dari buku pelajaran, buku cerita rakyat, ensiklopedia,dll. Ruang guru dan ruang Kepala Sekolah tempetnya bersebelahan karena hanya diberi pembatas berupa lemari atau loker guru-guru. Ruang komputer juga terdapat di sisi kiri ruang guru dan ruang kepala sekolah yang di dalamnya terdapat dua komputer dan satu printer yang layak pakai atau dalam keadaan baik. Keadaan ruangan SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat terdiri dari beberapa ruangan diantaranya adalah : Tabel 4.1 Jumlah Ruangan No. Ruangan Jumlah Kondisi 1. Ruangan teori / kelas 9 Baik 2. Laboratorium IPA - - 3. Perpustakaan 1 Baik 4. Ruang pertemuan / serba guna - 5. Ruang kepala sekolah 1 Baik 6. Ruang guru 1 Baik 7. Ruang komputer 1 Baik 8. Ruang koperasi sekolah - - 9. Kantin 1 Baik 10. Dapur - - 11. Gudang 1 Baik 12. Ruang ibadah 1 Baik 13. WC guru / karyawan 1 Baik 14. WC siswa 1 Baik 15. Rumah jaga 1 Baik
  • 65. 47 Dari data di atas dapat diketahui bahwa kondisi ruangan yang ada di SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat dalam keadaan baik dan layak pakai karena bangunannya telah direnovasi pada tahun 2010. Tabel . 4.2 Daftar Jumlah Siswa SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat Tahun Ajaran 2011 / 2012 No. Kelas L P Jumlah 1. I 29 29 58 2. II 23 27 50 3. III 20 22 42 4. IV 43 34 77 5. V 33 43 76 6. VI 28 34 62 Jumalah 176 189 365 Jadi berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat memiliki jumlah siswa sebanyak 365 siswa yang terdiri dari kelas I sebanyak 58 siswa, kelas II sebanyak 50 siswa, kelas III sebanyak 42 siswa, kelas IV sebanyak 77 siswa, kelas V sebanyak 76 siswa, dan kelas VI sebanyak 62 siswa. 2. Visi Dan Misi SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat a. Visi : Menyelenggarakan sekolah yang kompetitif, peduli, dan unggul dalam prestasi berdasarkan iman dan taqwa.
  • 66. 48 SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat berusaha mendidik siswa agar memiliki kemampuan dalam segi IPTEK dan IMTAQ serta tetap memiliki rasa peduli dan unggul dalam prestasi. b. Misi : 1. Meningkatkan mutu SDM siswa dengan guru melalui pembelajaran PAKEM 2. Meningkatkan kerjasama dengan semua pihak melalui kegiatan Komite Sekolah (Hub.Vertikal dan Hub.Horizontal) 3. Meningkatkan pengalaman ajaran agama melalui pendidikan agama SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat berusaha meningkatkan mutu siswa dalam ilmu pengetahuan melalui Pembelajaran yang Aktif Kreatif Efektif dan Menyenangkan serta tetap memiliki rasa kerjasama dengan semua pihak sekolah maupun komite sekolah agar senantiasa mendapatkan ajaran agama melalui pendidikan. 3. Daftar Nama Guru Dan Pegawai SDN Pegangsaan 01 Pagi SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat dikepalai oleh Bapak Wimbuh Nugroho,S.Pd.MM dan memiliki sepuluh guru kelas, dua guru agama islam, satu guru bahasa Inggris, satu guru KTK, satu guru Penjaskes, satu guru senam, satu orang TU dan satu orang penjaga sekolah. Semua data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut ini :
  • 67. 49 Tabel 4.3 Daftar Nama Guru Dan Pegawai SDN Pegangsaan 01 Pagi Nama NIP Jabatan Pendidikan Terakhir 1. Wimbuh Nugroho,S.Pd.MM 196304021985031017 Kepala Sekolah S2 2. H.Muchdhor,S.Ag 195202101979121004 Gr.Agais S1 3. Suliah,S.Pd 196005111983032003 Gr.kelas S1 4. Ani Juharni,S.Pd 196404021984032002 Gr.kelas S1 5. Immelda Rohani 195806121982022004 Gr.kelas D2 6. Suwarni 195806161985032003 Gr.kelas D2 7. Bahijah,S.Pd 196112201985032008 Gr.kelas S1 8. Ellis Sulinda 196011211986032005 Gr.kelas D2 9. Ahmad Misbah 196208281990071001 Gr.kelas D2 10. Ruli Elta Sinaga, S.Pd 197001012008012077 Gr.kelas S1 11. Amiran Nir,S.Pd - Gr.B.inggris S1 12. Sucipto Indra Trisula - Gr.KTK SMA 13. Ani Mahbubah - Gr.kelas D2 14. Miswanti - Gr.kelas D2
  • 68. 50 15. Ahmad Izuddin,S.Pd.I - Gr.Agais S1 16. Dhani Taufik Martayasa, S.Pd - Penjaskes S1 17. Nany - Senam SMA 18. Syarifudin - TU SMA 19. Rahman Hakim - Penjaga Sekolah SMA SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat memiliki tenaga pengajar, TU ( Tata Usaha ) dan penjaga sekolah diantaranya : guru tetap sebanyak 9 orang, guru honorer ( tidak tetap ) sebanyak 6 orang, TU sebanyak 1 orang, dan penjaga sekolah 1 orang.
  • 69. 4. Sturuktur Organisasi SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat KEPALA SEKOLAH Wimbuh Nugroho,S.Pd.MM KOMITE SEKOLAH (Drs.Abdillah) Kelas I-A/B (Ani Juharni) Kelas II-A/B (Suwarni, S.Pd) Kelas III (Ani Mahbubah) Kelas IV-A (ellis Sulind) Kelas IV-B (Miswanti) Kelas V-A (Ahmad Misbah) Kelas V-B (Ruli Elta.S,S.Pd Gr.Agama (H.Mudhor ,S.Ag dan Izzudin, S.Pdi) Kelas VI-A (Hj.Suliah, S.Pd) Kelas VI-B (Immelda Rohani) Gr.Olah Raga (Dhani Taufik M) Gr.B.Inggris (Amiran Nir,S.Pd) SISWA 51
  • 70. 52 B. Deskripsi Data 1. Data Kelas Sebelum Diberikan Perlakuan (Treatment) Berdasarkan hasil penelitian data hasil belajar IPS siswa kelas III sebanyak 30 siswa dengan tidak diberikan perlakuan atau treatment dengan metode word square, diperoleh nilai terendah sebesar 20 sedangkan nilai tertinggi yaitu sebesar 95. Nilai rata-rata atau mean dari hasil perhitungan adalah sebesar 61,53 serta simpangan baku sebesar 22,58 dengan median sebesar 62,5 dan modus sebesar 65. Lihat daftar distribusi data pada kelas sebelum diberikan perlakuan yaitu sebagai berikut: Table 4.4 Daftar Nilai Hasil Belajar IPS Kelas III Sebelum Diberikan Perlakuan (Treatment) No. Nilai Frekuensi 1. 20 1 2. 25 2 3. 35 2 4. 40 1 5. 45 1 6. 50 1 7. 55 2 8. 60 5 9. 65 5 10. 70 2 11. 75 3 12. 80 1 13. 85 3 14. 95 1 Jumlah 30
  • 71. 53 1. Banyaknya kelompok ( k ) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log30 = 1 + 3,3 ( 1,477 ) = 1 + 4,874 = 5,874 = 6 2. Interval L = ௑௠ ௔௫ି௑௠ ௜௡ ଺ L = ଽହିଶ଴ ଺ L = 12,5 = 13 3. Mean X = ∑௙௫ ே X = ଵ଼ସ଺ ଷ଴ X = 61,53 Tabel 4.5 Distribusi Frekuansi Hasil Belajar IPS Kelas III Sebelum Diberikan Perlakuan (Treatment) No. Kelas Interval Frekuensi ( F ) X fx Batas Kelas 1. 2. 3. 4. 5. 6. 20 – 32 33 – 45 46 – 58 59 – 71 72 – 84 85 – 97 3 4 3 12 4 4 26 39 52 65 78 91 78 156 156 780 312 364 19,5 – 32,5 32,5 – 45,5 45,5 – 58,5 58,5 – 71,5 71,5 – 84,5 84,5 – 97,5 Jumlah 30 1846
  • 72. Berdasarkan grafik histogram dan poli Gambar 4.1 Histogram dan Poligon nilai hasil belajar IPS siswa 2. Data Kelas Setelah Diberikan Perlakuan (Treatment) Berdasarkan hasil penelitian sebanyak 30 siswa menggunakan metode sedangkan nilai tertinggi yaitu sebesar 100. Nilai rata hasil perhitungan ad 0 2 4 6 8 10 12 14 Frekuensi Y Berdasarkan tabel dafatar distribusi diatas, maka dapa grafik histogram dan poligon frekuensinya seperti ini: Gambar 4.1 Histogram dan Poligon nilai hasil belajar IPS siswa (Sebelum diberikan treatment) Setelah Diberikan Perlakuan (Treatment) Berdasarkan hasil penelitian data hasil belajar IPS s sebanyak 30 siswa yang diberikan perlakuan atau treatment dengan menggunakan metode word square, diperoleh nilai terendah sebesar 65 sedangkan nilai tertinggi yaitu sebesar 100. Nilai rata-rata atau mean dari hasil perhitungan adalah sebesar 82,1 serta simpangan baku sebesar 11,97 19,5 32,5 45,5 58,5 71,5 84,5 Poligon Histogram 54 , maka dapat dibuat Gambar 4.1 Histogram dan Poligon nilai hasil belajar IPS siswa IPS siswa kelas III yang diberikan perlakuan atau treatment dengan peroleh nilai terendah sebesar 65 rata atau mean dari alah sebesar 82,1 serta simpangan baku sebesar 11,97 X Poligon Histogram
  • 73. 55 dengan median sebesar 82,5 dan modus sebesar 70. Lihat daftar distribusi data pada kelas setelah diberikan perlakuan yaitu sebagai berikut: Table 4.6 Daftar Nilai Hasil Belajar IPS Kelas III Setelah Diberikan Perlakuan (Treatment) No. Nilai Frekuensi 1. 65 1 2. 70 8 3. 75 2 4. 80 4 5. 85 4 6. 90 4 7. 95 3 8. 100 4 Jumlah 30 1. Banyaknya kelompok ( k ) = 1 + 3,3 log n = 1 + 3,3 log30 = 1 + 3,3 ( 1,477 ) = 1 + 4,874 = 5,874 = 6 2. Interval L = ௑௠ ௔௫ି௑௠ ௜௡ ଺ L = ଵ଴଴ି଺ହ ଺ L = 5,83 = 6
  • 74. 56 3. Mean ( rata-rata) X = ∑௙௫ ே X = ଶସ଺ଷ ଷ଴ X = 82,1 Tabel 4.7 Distribusi Frekuansi Hasil Belajar IPS Kelas III Sebelum Diberikan Perlakuan (Treatment) No. Kelas Interval Frekuensi ( F ) X fx Batas Kelas 1. 2. 3. 4. 5. 6. 65 – 70 71 – 76 77 – 82 83 – 88 89 – 94 95 – 100 9 2 4 4 4 7 97,5 91,5 85,5 79,5 73,5 67,5 682,5 366 342 318 147 607,5 64,5 – 70,5 70,5 – 76,5 76,5 – 82,5 82,5 – 88,5 88,5 – 94,5 94,5 – 100,5 Jumlah 30 2463 Berdasarkan hasil perhitungan data di atas, maka dapat dibuat grafik histogram dan poligon frekuensinya seperti ini:
  • 75. Gambar 4.2 Histogram dan Poligon nilai hasil belajar IPS siswa C. Pengajuan Persyaratan Analisis Sebelum melaksanakan pengujian hipotesis dilakukan uji persyaratan analisis, pengujian persyaratan ini meliputi uji normalitas dan uji homogenitas. 1. Uji Normalitas Uji normalitas menggunaka uji normalitas disajikan pada tabel di 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Frekuensi Gambar 4.2 Histogram dan Poligon nilai hasil belajar IPS siswa (Setelah diberikan treatment) Pengajuan Persyaratan Analisis Data m melaksanakan pengujian hipotesis dilakukan uji persyaratan analisis, pengujian persyaratan ini meliputi uji normalitas dan uji Uji Normalitas Uji normalitas menggunaka uji Lilliefors, hasil perhitungan uji normalitas disajikan pada tabel di bawah ini: 64,5 70,5 76,5 82,5 88,5 94,5 Y Poligon 57 Gambar 4.2 Histogram dan Poligon nilai hasil belajar IPS siswa (Setelah diberikan treatment) m melaksanakan pengujian hipotesis dilakukan uji persyaratan analisis, pengujian persyaratan ini meliputi uji normalitas dan uji hasil perhitungan uji 94,5 X Histogram
  • 76. 58 Tabel 4.8 Hasil Perhitungan Uji Normalitas No. Kelompok Α N L0 hitung L0 tabel Hipotesis kesimpulan 1. Kelas setelah diberikan perlakuan 0,05 30 0,1438 0,161 L0 hit < L0 tab Distribusi Normal 2. Kelas sebelum diberikan perlakuan 0,05 30 0,1161 0,161 L0 hit < L0 tab Distribusi Normal Pada taraf signifikasi (α) 0,05 dengan jumlah sampel pada kelas sebelum diberikan perlakuan dan kelas setelah diberikan perlakuan (N) sebesar 30 maka didapat Ltabel untuk kelas sebelum diberikan perlakuan dan kelas setelah diberikan perlakuan sebesar 0,161 setelah dilakukan perhitungan maka diperoleh Lhitung untuk kelas setelah diberikan perlakuan sebesar 0,1438 dan Lhitung kelas sebelum diberikan perlakuan sebesar 0,1161 karena pada kedua kelas Lhitung < Ltabel maka dapat disimpulkan bahwa kedua sampel berdistribusi normal. 2. Uji Homogenitas Pengujian Homogenitas variansi populasi menggunakan uji kesamaan dua variansi karena sampel terdiri dari dua kelompok dengan dua
  • 77. 59 buah rata-rata yang berbeda. Hasil perhitungan dapat dilihat pada tabel di bawah ini : Tabel 4.9 Hasil Pengujian Uji Homogenitas Antar Kelompok N Fhitung Ftabel Kriteria Pengujian Kesimpulan X1 – X2 N1=30 N2=30 0,258 1,64 Fhitung < Ftabel Populasi homogen Pada taraf signifikasi ( α ) 5% didapat nilai Ftabel dan Fhitung berturut- turut sebesar 1,64 dan 0,258. Berdasarkan kriteria pengujian karena Fhitung < Ftabel maka H0 diterima. Jadi sampel yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari populasi yang homogen. D. Pengujian Hipotesis Hipotesis yang diuji adalah ‫ܪ‬௢: ߤଵ = ߤଶ ‫ܪ‬ଵ: ߤଵ ≠ ߤଶ ‫ܪ‬଴: Tidak terdapat pengaruh metode word square terhadap hasil belajar IPS pada siswa ‫ܪ‬ଵ: Terdapat pengaruh metode word square terhadap hasil belajar IPS pada siswa
  • 78. 60 Dengan kriteria pengujian yaitu H0 diterima jika t hitung < t table dan sebaliknya H0 ditolak jika t hitung > t table dengan taraf signifikan 5% atau α = 0,05. Berdasarkan perhitungan uji t diperoleh t hitung sebesar 4,646. Sedangkan nilai t table untuk dk (derajat kebebasan) = 58 pada taraf signifikasi 5% sebesar 1,6723. Berdasarkan kriteria pengujian hipotesis yang digunakan karena t hitung > t table maka H0 ditolak dan H1 diterima. Sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh penggunaan metode word square terhadap hasil belajar siswa kelas 3 SDN Pegangsaan 01 Pagi. Kesimpulannya adalah hipotesis penelitian diterima, yang menyatakan ada Pengaruh Metode Word Square Terhadap Hasil Belajar IPS pada siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat. E. Pembahasan Hasil Penelitian Dari hasil penelitian yang dilakukan di kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi dengan tidak diberikannya perlakuan dengan metode word square, peneliti melihat kondisi kelas sangat kondusif karena siswa belajar hanya mendengarkan penjelasan materi dari guru sehingga menyebabkan kurang aktifnya siswa serta terjadi kejenuhan dalam proses belajar mengajar di kelas. Dalam hal ini dikarenakan guru hanya terpaku pada buku paket dengan sistem penjelasan materi dengan metode yang konvensional atau ceramah sehingga tidak mengikut sertakan siswa dalam proses belajar.
  • 79. 61 Berbeda dengan hasil penelitian di kelas yang telah diberikan perlakuan dengan pemggunaan metode word square. Kondisi kelas pada saat penelitian sangat interaktif, siswa merasa lebih bersemangat dan aktif dalam mengikuti proses belajar mengajar di dalam kelas. Karena dalam pembelajaran guru menggunakan metode word square sebagai salah satu metode penunjang kegiatan mengajar dan dapat menimbulkan motivasi belajar siswa kelas III. Hal ini dapat terlihat dari hasil belajar siswa kelas III. Nilai rata-rata siswa sebelum diberikan perlakuan hanya sebesar 61,53 dengan jumlah soal sebanyak 20 dan diikuti oleh 30 orang siswa. Sedangkan hasil belajar siswa setelah diberikan perlakuan sebesar 82,1 dengan jumlah soal 20 dan diikuti oleh 30 siswa. Ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan diberikannya perlakuan penggunaan metode word square. Berdasarkan deskripsi dan analisis data di atas penulis dapat memberikan interpretasi bahwa ada pengaruh yang signifikan hasil belajar siswa dengan penggunaan metode word square pada mata pelajaran IPS di kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat yang ditunjukkan dengan hasil perhitungan uji t sebesar 4,646 lebih besar dari pada ttabel pada taraf signifikasi 5% yaitu sebesar 1,6723. Oleh karena itu, dengan lebih besarnya harga thitung dibandingkan harga ttabel pada taraf signifikasi 5% berarti hipotesa alternatif (H1) diterima yaitu terdapat pengaruh metode word square terhadap hasil belajar IPS pada siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat. Sebaliknya, hipotesa nihil (H0) yang diajukan ditolak yaitu tidak terdapat
  • 80. 62 pengaruh metode word square terhadap hasil belajar IPS pada siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat. Keberhasilan seorang guru dalam menyampaikan suatu materi pelajaran, tidak hanya dipengaruhi oleh kemampuannya dalam menguasai materi yang akan disampaikan. Melainkan ada faktor-faktor lain yang harus dikuasai yaitu pemilihan dan penggunaan metode yang tepat sehingga ia dapat menyampaikan materi pelajaran secara professional, efektif dan efisien. Seorang guru dalam proses belajar mengajar di kelas dituntut untuk mampu merencanakan atau mampu menjalankan setiap program mengajar serta mempergunakan metode belajar yang PAIKEM ( Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan) dan penggunaan media belajar yang dapat mendukung kegiatan pembelajaran di dalam kelas. Ketepatan seorang guru dalam pemilihan dan pengunaan metode pembelajaran akan dapat menghasilkan kegiatan proses belajar mengajar yang menyenangkan dan efektif serta dapat tercapainya tujuan belajar sesuai dengan kompetensi yang diinginkan dan optimal. Penggunaan metode pembelajaran disetiap pelajaran sangat menunjang pelaksanaan penyampaian materi di kelas. Dengan adanya penggunaan metode pembelajaran siswa merasa tidak bosan dan jenuh dalam menerima materi pelajaran dari guru apalagi dengan pemilihan metode-metode pembelajaran yang baru mereka akan lebih tertarik dan termotivasi mengikutinya.
  • 81. 63 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan Dari hasil analisis data dan pembahasan hasil penelitian di atas dapat disimpulkan bahwa siswa belajar lebih aktif dengan diberikannya perlakuan menggunakan metode word square karena siswa mendapat pengalaman sendiri dalam memadukan jawaban dengan pertanyaan di dalam papan kotak word square dan siswa merasa senang dalam mengikuti proses pembelajaran di dalam kelas. Berbeda dengan suanan belajar di dalam kelas yang tidak diberikan perlakuan dengan metode word square karena suanan belajar yang berlangsung secara monoton atau siswa hanya mendengar penjelasan dari guru di kelas (teacher center). Guru lebih banyak menggunakan metode konvensional sehingga siswa dituntut untuk mendengarkan penjelasan isi materi pelajaran yang diterangkan oleh guru di dalam kelas tanpa melibatkan siswa untuk aktif. Metode word square berpengaruh besar dalam proses pembelajaran di kelas yang dapat dilihat dari perolehan hasil rata-rata belajar siswa yang diberikan perlakuan dengan menggunakan metode word square sebesar 82,1 dibandingkan dengan hasil belajar siswa sebelum diberikan perlakuan penggunaan metode word square yaitu dengan rata-rata sebesar 61,53 ini menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar siswa sebesar 75%. Setelah dilakukan perhitungan uji hipotesis pada taraf signifikasi sebesar 5% dengan derajat kebebasan (dk) sebesar 58 yaitu sebesar 1,6723
  • 82. 64 diperoleh thitung sebesar 4,646 sehingga dapat dinyatakan bahwa hipotesi penelitian dapat diterima yang artinya bahwa terdapat pengaruh yang signifikan dengan penggunaan metode word square terhadap hasil belajar IPS pada siswa kelas III SDN Pegangsaan 01 Pagi Jakarta Pusat. B. Saran Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti di SDN Pegangsaan 01 Pagi mengenai pembelajaran IPS dikelas III, maka peneliti menyarankan : 1. Agar pembelajaran IPS dapat disampaikan oleh guru melalui penggunaan berbagai macam metode mengajar salah satunya adalah metode word square agar siswa-siswi merasa tertarik dan bersemangat dalam mengikuti pembelajaran di kelas. 2. Menggunakan metode word square mampu memberikan daya tarik dan membangkitkan motivasi siswa dalam pembelajaran, untuk itu guru harus sekreatif mungkin dalam memanfaatkan sumber belajar dan metode mengajar agar siswa mudah untuk dapat memahami materi pelajaran yang disampaikan. 3. Mencoba untuk menerapkan metode word square dalam kegiatan pembelajaran di sekolah karena metode ini mendorong para siswa untuk aktif dan termotivasi dalam belajar. 4. Para guru hendaknya lebih melatih para siswa terbiasa untuk belajar mandiri dalam setiap kegiatan belajar mengajar di sekolah.
  • 83. 65 5. Perlunya menciptakan hubungan dan interaksi yang baik dalam kegiatan pembelajaran baik antara guru dengan siswa atau siswa dengan siswa.
  • 84. DAFTAR PUSTAKA Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. Aunurrahman. 2011. Belajar dan Pembelajaran. Bandung : Alfabeta. Bachri, Syaiful Djamarah,dkk. 2010. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta : Rineka Cipta. Gunawan, Rudy. 2011. Pendidikan IPS Filosofi, Konsep,dan Aplikasi. Bandung : Alfabeta. http://rumahdesakoe.blogspot.com/2011/05/model-pembelajaran-word-square.html Hanafaiah, Nanang, dkk.2009. Konsep Strategi Pembelajaran. Bandung : Refika Aditama. Hornby, A.S. 1974. Oxford Advanced learner’s dictionary of Current English: Oxford University Press. Khoiru, Iif Ahmadi.dan Amri, Sofan. 2011. Mengembangkan Pembelajaran IPS Terpadu. Jakarta : Prestasi Pustaka Karya. Ma’mur, Jamal. 2011. 7 Tips Aplikasi PAKEM. Yogyakarta : DIVA Press. Pribadi, A.Benny. 2009.Model Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta : Dian Rakyat. Purwanto. 2009. Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Purwanto M. Ngalim. 2007. Psikologi Pendidikan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Riduwan, 2010. Belajar Mudah Penelitian untuk Guru-Karyawan dan Peneliti Pemula. Bandung : Alfabeta. Sagala, Syaiful. 2010. Konsep Dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfa Beta. Sapriya. 2011. Pendidikan IPS konsep dan Pembelajaran. Bandung : Remaja Rosdakarya.
  • 85. Solihati, Entin dan Raharjo. 2011. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta : Bumi Aksara. Sudjana, Nana. 2010. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung : Remaja Rosdakarya. Sugiyono. 2010.Metode Penelitian Pendidikan. Bandung : Alfabeta. Suprijono, Agus. 2009. Cooperative Learning, Teori dan Aplikasi PAIKEM. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Suyatno. 2009. Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidoarjo : Masmedia Buana Pustaka Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesi, Dengan Amandemen Lengkap (Perubahan I,II,III,IV). Surabaya : Pustaka Agung Harapan. Uno, Hamzah B. dkk. 2011. Belajar dengan Pendekatan PAILKEM. Jakarta : Bumi Aksara.
  • 86. 68 Lampiran 1 Tabel 1 Kisi –Kisi Soal No. Kompetensi Dasar Indikator No.Butir Soal Jumlah 3. 1. Mengenal jenis uang 2. Mengenal penggunaan uang sesuai dengan kebutuhan e. Menjelaskan sejarah uang sebagai alat tukar f. Menceritakan berbagai alat tukar misalnya barang dan uang g. Menjelaskan berbagai jenis uang. h. Mengidentifikasi ciri-ciri uang kertas dan uang logam d. Menceritakan kegunaan uang 1, 29, 34,39 27, 31, 35 2, 3, 14, 20 6, 19 9, 36 4 3 4 2 2
  • 87. 69 e. Menjelaskan cara mengelola uang yang baik f. Menjelaskan manfaat mengelola uang dengan baik 10, 16, 32 18, 21 3 2 Jumlah 20
  • 88. 70 Lampiran 2 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) Nama Sekolah : SDN Pegangsaan 01 Pagi Mata Pelajaran : IPS Kelas / Semester : III / 2 Alokasi Waktu : 4 x 35 menit A. Standar Kompetensi Memahami jenis pekerjaan dan penggunaan uang. B. Kompetensi Dasar Mengenal sejarah uang. C. Indikator  Menjelaskan sejarah uang sebagai alat tukar.  Menjelaskan berbagai jenis uang. D. Tujuan Pembelajaran  Siswa dapat menjelaskan pengertian barter.  Siswa dapat menyebutkan mata uang diberbagai negara, diantaranya : Nama Negara Mata Uang Indonesia Malaysia Rupiah Ringgit
  • 89. 71 Filipina Jepang Peso Yen  Siswa dapat menyebutkan contoh jenis uang kartal, seperti : - Uang kertas - Uang logam  Siswa dapat menyebutkan contoh jenis uang giral, diantaranya :  Cek  Pos wesel  Bilyet giro  Karakter siswa yang diharapkan; Tanggung Jawab, Perhatian, dan berhemat. E. Materi Ajar  Sejarah uang sebagai alat tukar 1. Barter Barter adalah tukar menukar barang yang dilakukan orang-orang zaman dahulu. 2. Uang Uang dapat artikan sebagai benda yang disetujui oleh masyarakat dan disahkan oleh pemerintah sebagai alat perantaraan untuk mengadakan tukar-menukar atau jual beli.  Jenis uang a. Uang Kartal  alat bayar yang sah dan wajib diterima oleh masyarakat dalam melakukan transaksi jual beli sehari-hari, contohnya :
  • 90. 72 1. Uang kertas 2. Uang logam b. Uang Giral  tagihan yang ada di bank umum, yang dapat digunakan sewaktu-waktu sebagai alat pembayaran, contohnya : 1. Cek 2. Bilyet giro 3. Wesel pos F. Metode Pembelajaran  Word Square  Tanya jawab  Penugasan G. Langkah-langkah pembelajarana Pertemuan Ke - 1 1. Kegiatan Awal  Apersepsi.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti Eksplorasi  Guru menyuruh anak untuk membuka buku dan mebaca materi yang akan disampaikan. Elaborasi Guru menjelaskan pengertian dari barter serta uang yang beredar dilingkungan masyarakat sekitar.
  • 91. 73 Guru melanjutkan penjelasan mengenai pengertian dan macam jenis-jenis uang yang beredar di lingkungan masyarakat seperti contoh uang kartal adalah uang kertas dan uang logam. Sedangkan contoh uang giral adalah cek, bilyet giro dan wesel pos. Konfirmasi Guru mengulang kembali materi yang telah disampaikan. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. 3. Kegiatan Akhir Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran Guru memberikan evaluasi kepada siswa. Pertemuan Ke - 2 1. Kegiatan Awal  Apersepsi.  Guru menyampaikan tujuan pembelajaran 2. Kegiatan Inti Eksplorasi Guru meminta siswa maju kedepan kelas untuk memperagakan bagaimana cara melakukan barter. Guru menunjukkan bentuk papan word square (kotak jawaban) di depan kelas
  • 92. 74 Siswa mengamati papan word square (kotak jawaban) dengan seksama Guru membagikan berbagai macam bentuk contoh uang baik uang kartal dan uang logam Elaborasi Guru melakukan tanya jawab kepada siswa mengenai materi pelajaran dan siswa menjawabnya Guru menyuruh siswa yang memberikan jawaban tersebut untuk mencari jawabannya dikotak jawaban (word square). Begitu seterusnya samapai jawaban-jawaban yang ada pada kotak jawaban sudah ditemukan semua. Konfirmasi Guru mengulang kembali materi yang telah disampaikan. Guru bertanya jawab tentang hal-hal yang belum diketahui siswa. 3. Kegiatan Akhir Guru bersama siswa menyimpulkan materi pembelajaran Guru memberikan evaluasi kepada siswa. H. Alat dan Sumber Belajar  Ilmu Pengetahuan Sosial 3 untuk SD / MI kelas 3, Hal : 61-65 Pengarang : Muhammad Nursa’ban Rusmawan Penerbit : BSE Jakarta Pusat tahun 2008
  • 93. 75  Macam – macam gambar jenis-jenis uang I. Penilaian Indikator Pencapaian Kompetensi Teknik Penilaian Bentuk Penilaian Contoh Instrumen  Menjelaskan sejarah uang sebagai alat tukar.  Menjelaskan berbagai jenis uang. Tugas Individu Lembar Evaluasi 1. Jenis uang ada 2 macam yaitu ….. a. Kartal dan logam b. Kartal dan giral c. kertas dan giral d. cek dan giral 2. Barter adalah kegiatan …. A. Jual beli B. Penawaran C. Tukar menukar barang D. pelelangan 3. PelelanganUang kertas dan uang logam termasuk contoh dari jenis uang ….. a. Cek c. Giro b. Giral d. Kartal Format Kriteria Penilaian Lembar Penilaian CATATAN: Nilai = (Jumlah skor : jumlah skor maksimal) X 10.  Untuk siswa yang tidak memenuhi syarat penilaian KKM maka diadakan Remedial. No Nama Siswa Produk Jumlah Skor Nilai 1 2 3 4 5
  • 94. 76 NAMA : KELAS : TANGGAL : Berilah tanda silang (x) huruf a, b, c atau d pada jawaban yang dianggap benar ! 1. Jenis uang ada 2 macam yaitu ….. a. Kartal dan logam c. kertas dan giral b. Kartal dan giral d. cek dan giral 2. Barter adalah kegiatan …. a. Jual beli c. Penawaran b. Tukar menukar barang d. Pelelangan 3. Gambar di atas merupakan contoh dari jenis uang …. a. Kertas c. Giral b. Logam d. Kartal 4. Uang kertas dan uang logam termasuk contoh dari jenis uang ….. c. Cek c. Giro d. Giral d. Kartal
  • 95. 77 5. Macam-macam kegunaan uang, kecuali ….. a. Sebagai alat tukar menukar barang c. sebagai alat penunjuk barang b. Sebagai alat pembayaran yang sah d. sebagai alat penunjuk harga 6. Alat pembayaran yang sah adalah…. c. Uang c. Barang d. Emas d. Logam 7. Uang dapat berfungsi sebagai alat pembayaran yang sah karena …. a. Gambarnya bagus c. Dikenal banyak orang b. Terbuat dari kertas d. Dijamin oleh Negara 8. Ciri-ciri uang logam adalah ….. a. Bertuliskan tahun tahun pembuatan c. Berbentuk persegi panjang b. Mudah robek d. Berbentuk bulat 9. Cek dan giro termasuk contoh uang …. a. Giral c. Wesel b. Kartal d. Uang kertas
  • 96. 78 10. Berbentuk bundar, sisi lingakaran timbul merupakan ciri-ciri uang ….. a. Uang kartal c. Uang logam b. Uang giral d. Uang kertas 11. Zaman dahulu jika seseorang ingin memperoleh suatu barang kebutuhan dengan cara tukar menukar barang disebut ….. a. Jual beli c. barter b. Meminta d. meminjam 12. Contoh dari uang barang adalah ….. a. Uang logam, emas, cek c. Cek, wesel, emas b. Emas, tembaga, perak d. Perak, Tembaga, giro 13. Yang bukan termasuk nilai uang kertas adalah … a. Rp500,00 c. Rp50.000,00 b. Rp5.000,00 d. Rp2.000,00 14. Orang yang suka menghambur-hamburkan uang atau membelanjakan uang secara berlebihan maka dinamakan orang yang ….. a. Hemat c. Kaya b. Boros d. Pandai