6. PENGUJIAN HIPOTESIS
HIPOTESIS STATISTIK adalah suatu asumsi atau
pernyataan yg mana mungkin benar atau mungkin
salah mengenai satu atau lebih populasi
Ex .
pernyataan bahwa rata-rata pendapatan masyarakat
kota A sekitar Rp. 75.000/ bulan adalah suatu
pernyataan yg mungkin benar atau mungkin juga
salah mengenai populasi kota A.
dalam kasus di atas pernyataan mengenai rata-rata
pendapatan masyarakat kota A adalah suatu
hipotesis.
untuk membenarkan atau menyalahkan hipotesis
maka dilakukan pengujian hipotesis
8. keputusan Ho benar Ho salah
Terima Ho Tepat Salah jenis II (β)
Tolak Ho Salah jenis I (α) tepat
Kesalahan jenis I. adalah kesalahan yg dibuat pd waktu menguji
hipotesis di mana kita menolak Ho pd hal sesungguhnya Ho itu benar.
Dengan kata lain adalah peluang menolak Ho yg benar
Kesalahan jenis II. adalah kesalahan yg dibuat pd waktu menguji
hipotesis di mana kita menerima Ho pd hal sesungguhnya Ho itu salah.
Dengan kata lain adalah peluang menolak Ho yg salah
9. MACAM KEKELIRUAN
Kekeliruan macam I: adalah menolak hipotesis
yang seharusnya diterima, dinamakan kekeliruan
α, α: peluang membuat kekeliruan macam I
disebut juga taraf signifikan, taraf arti, taraf nyata
(α = 0,01 atau α = 0,05 )
Membacanya:
α = 0.05 : taraf nyata 5%, artinya kira-kira 5 dari
tiap 100 kesimpulan akan menolak hipotesis yang
seharusnya diterima. Atau kira-kira 96% yakin
bahwa kesimpulan yang dibuat benar. Peluang
salahnya/kekeliruan sebesar 5%
10. Kekeliruan macam II: adalah menerima
hipotesis yang seharusnya ditolak,
dinamakan kekeliruan β, β : peluang
membuat kekeliruan macam II
12. LANGKAH-LANGKAH PENGUJIAN HIPOTESIS
RUMUSKAN Ho YG SESUAI
RUMUSKAN HIPOTESIS TANDINGANNYA (H1) YG SESUAI
PILIH TARAF NYATA PENGUJIAN SEBESAR α
PILIH UJI STATISTIK YG SESUAI DAN TENTUKAN DAERAH
KRITISNYA
HITUNG NILAI STATISTIK DR CONTOH ACAK BERUKURAN n
BUAT KEPUTUSAN: TOLAK Ho JIKA STATISTIK MEMPUNYAI
NILAI DALAM DAERAH KRITIS, SELAIN ITU TERIMA Ho
13. PENGUJIAN HIPOTESIS MENGENAI NILAI RATA-RATA
UNTUK MENGUJI HIPOTESIS MENGENAI NILAI RATA-RATA POPULASI,
MAKA DAPAT DIBUAT PERUMUSAN HIPOTESIS SEBAGAI BERIKUT:
Ho : u = uo
H1 : u ≠ uo
PENGUJIAN DWI ARAH
PENGUJIAN SATU ARAH
UNTUK MENGUJI HIPOTESIS MENGENAI NILAI RATA-RATA POPULASI
DENGAN MELIHAT SATU SISI SAJA
Ho : u = uo Ho : u > uo
Ho : u < uoHo : u = uo
lawan
lawan
14.
15. Hipotesis lambangnya H atau Ho
Hipotesis tandingan lambangnya A atau H1
Pasangan H melawan A , menentukan kriteria
pengujian yang terdiri dari daerah penerimaan
dan daerah penolakan hipotesis
Daerah penolakan hipotesis disebut juga daeah
kritis
Kalau yang diuji itu parameter θ (dalam
penggunaannya nanti θ dapat berarti rata-rata =
μ, simpangan baku = σ, proporsi = π dll) maka
akan terdapat hal-hal sbb:
16. PENGUJIAN PARAMETER θ
a. Hipotesis mengandung pengertian sama
1. H : θ = θ0 2. H : θ = θ0
A : θ = θ1 A : θ ≠ θ0
3. H : θ = θ0 4. H : θ = θ0
A : θ > θ0 A : θ < θ0
Dengan θ0 dan θ1 adalah dua harga yang
diketahui. Pasangan nomor 1 dinamakan
pengujian sederhana lawan sederhana,
sedangkan lainnya pengujian sederhana
lawan komposit
17. b. Hipotesis mengandung pengertian maksimum
H : θ ≤ θ0
A : θ > θ0
c. Hipotesis mengandung mengertian minimum
H : θ ≥ θ0
A : θ < θ0
Dinamakan pengujian komposit lawan komposit
18.
19. Jika alternatif A mempunyai
perumusan tidak sama
Kriteria yang didapat : terima hipotesis H jika harga statistik yang
dihitung jatuh antara d1 dan d2, dalam hal lainnya H ditolak
α
Maka dalam distribusi statistik yang digunakan terdapat dua daerah
kritis masing-masing pada ujung distribusi. Luas daerah kritis pada
tiap ujung adalah ½ α. Karena adanya dua daerah penolakan ini,
maka pengujian hipotesis dinamakan uji dua pihak
20. Jika alternatif A yang mempunyai
perumusan lebih besar
Kriteria yang didapat : tolak H jika statistik yang dihitung berdasarkan
sampel tidak kurang dari d dalam hal lainnya terima H
α
Maka dalam distribusi statistik yang digunakan terdapat satu daerah
yang letaknya diujung sebelah kanan. Luas daerah kritis adalah α.
Karena adanya satu daerah penolakan ini, maka pengujian hipotesis
dinamakan uji satu pihak yaitu pihak kanan
21. Untuk alternatif A yang mempunyai
perumusan lebih kecil
Kriteria yang digunakan : terima H jika statistik yang dihitung
berdasarkan penelitian lebih besar dari d sedangkan dalam
hal lainnya ditolak
αLuas =
α
Maka dalam distribusi statistik yang digunakan terdapat satu daerah
yang letaknya diujung sebelah kiri. Luas daerah kritis adalah α.
Karena adanya satu daerah penolakan ini, maka pengujian hipotesis
dinamakan uji satu pihak yaitu pihak kiri
22.
23. 1. σ DIKETAHUI
Untuk Hipotesis : H : μ = μ0
A : μ ≠ μ0
RUMUS :
Ho diterima jika –z1/2(1-α) < z < z1/2(1-α)
Ho ditolak dalam hal lainnya
n
ox
Z
σ
µ−
=μ
25. Contoh
Pengusaha pakan menyatakan bahwa
pakannya tahan simpan sekitar 800 jam. Akhir-
akhir ini timbul dugaan bahwa masa simpan
pakan tersebut telah berubah. Untuk
menentukan itu dilakukan penelitian dengan
jalan menguji 50 karung pakan. Ternyata rata-
ratanya 792. dari pengalaman, diketahui bahwa
simpangan baku masa simpan pakan 60 jam.
Selidiki dengan taraf nyata 0,05 apakah kualitas
pakan sudah berubah atau belum
26. Penyelesaian
H : μ = 800 jam
A : μ ≠ 800 jam
σ = 60 jam
X = 792 jam
n = 50
Dari daftar normal baku
untuk uji dua pihak dengan α
= 0.05 yang memberikan z0.475
= - 1.96
94.0
50/60
800792
−=
−
=Z
27. Daerah penerimaan
H
d-1.96 d1.96
Daerah penolakan H
(daerah kritis)
Daerah penolakan H
(daerah kritis)
Luas =0.025?
Terima H jika z hitung terletak antara -1.96
dan 1.96. Dalam hal lainnya Ho ditolak
Dari penelitian sadah didapat z = -0.94 dan
terletak di daerah penerimaan H
Jadi H diterima, kesimpulan masa simpan
pakan belum berubah masih sekitar 800 jam
28. 2. σ TIDAK DIKETAHUI
Untuk Hipotesis : H : μ = μ0
A : μ ≠ μ0
RUMUS : n
s
ox
t
µ−
=
29. Contoh
Seperti soal sebelumnya, Dimisalkan
simpangan baku populasi tidak diketahui,
tetapi dari sampel diketahui simpangan
baku s = 55 jam
Jawab:
s = 50 jam
X = 792 jam
µ = 800 jam
n = 50
30. 029.1
50/55
800792
−=
−
=t
Dari daftar distribusi student dengan α =
0.025 dan dk = 49 untuk uji dua pihak
diperoleh t = 2.01.
Kriteria pengujian : Terima H jika t hitung
terletak antara -2.01 dan 2.01. Diluar itu H
ditolak
Dari penelitian didapat t = -1.029 dan terletak
di daerah penerimaan H
Jadi Ho diterima, kesimpulan masa simpan
pakan belum berubah masih sekitar 800 jam
33. A. UJI PIHAK KANAN
1. σ DIKETAHUI
RUMUS UMUM : H : μ ≤ μ0
A : μ >μ0
KRITERIA :Tolak H jika Z ≥ Z 0,5- ά
Terima H jika sebaliknya
34. Contoh:
Pada suatu pabrik pakan dihasilkan rata-rata 15.7 ton
sekali produksi. Hasil produksi mempunyai simpangan
baku = 1.51 ton. Metode produksi baru, diusulkan untuk
mengganti yang lama, jika rata-rata per sekali produksi
menghasilkan paling sedikit 16 ton. Untuk menentukan
apakah metode yang lama diganti atau tidak, metode
pemberian pakan yang baru dicoba 20 kali dan ternyata
rata-rata per sekali produksi menghasilkan 16.9 ton.
Pemilik bermaksud mengambil resiko 5% untuk
menggunakan metode baru apabila metode ini rata-rata
menghasilkan lebih dari 16 ton. Bagaimana
keputusannya
35. Penyelesaian
H : µ ≤ 16, berarti rata-rata hasil metode baru
paling tinggi 16 ton, maka metode lama
dipertahankan
A : µ ≥ 16, berarti rata-rata hasil metode baru
lebih dari 16 ton, maka metode lama dapat
diganti
X = 16.9 ton
N = 20
σ = 1.51
µo = 16
36. Dari daftar normal standart dengan α = 0.05
diperoleh z = 1.64
Kriteria pengujian : Tolak H jika z hitung lebih
besar atau sama dengan 1.64. Jika
sebaliknya H diterima
Dari penelitian didapat z = 2.65, maka H
ditolak
Kesimpulan metode baru dapat digunakan
65.2
201.51/
169.16
==z
38. 2. σ TIDAK DIKETAHUI
RUMUS UMUM : H : μ ≤ μ0
A : μ >μ0
KRITERIA : Tolak H jika t ≥ t 1- ά
Terima H jika sebaliknya
39. Contoh:
Dengan suntikan hormon tertentu pada ayam/ikan akan
menambah berat badannya rata-rata 4.5 ton per
kelompok. Sampel acak yang terdiri atas 31 kelompok
ayam/ikan yang telah diberi suntikan hormon
memberikan rata-rata 4.9 ton dan simpangan baku = 0.8
ton. Apakah pernyataan tersebut diterima? Bahwa
pertambahan rata-rata paling sedikit 4.5 ton
40. Penyelesaian
H : µ ≤ 4.5, berarti penyuntikan hormon pada
ayam/ikan tidak menyebabkan bertambahnya rata-
rata berat badan dengan 4.5 ton
A : µ > 16, berarti penyuntikan hormon pada
ayam/ikan menyebabkan bertambahnya rata-rata
berat badan paling sedikit dengan 4.5
X = 4.9 ton
N = 31
S = 0.8 ton
µo = 4.5 ton
78.2
31/8.0
5.49.4
=
−
=t
41. Dengan mengambil α = 0.01, dk = 30 didapat
t = 2.46
Kriteria tolak hipotesis H jika t hitung lebih
besar atau sama dengan 2.46 dan teriam H
jika sebaliknya
Penelitian memberi hasil t = 2.78
Hipotesis H ditolak
Kesimpulan : Penyuntikan hormon terhadap
ayam/ikan dapat menambah berat badan
rata-rata paling sedikit dengan 4.5 ton
78.2
31/8.0
5.49.4
=
−
=t
43. B. UJI PIHAK KIRI
1. σ DIKETAHUI
RUMUS UMUM : H : μ ≥ μ0
A : μ <μ0
KRITERIA : Tolak H jika Z ≤ - Z 0,05- ά
Terima H jika Z > - Z 0,05- ά
44. 2. σ TIDAK DIKETAHUI
RUMUS UMUM : H : μ ≤ μ0
A : μ >μ0
KRITERIA : Tolak H jika t ≥ t 1- ά
Terima H jika sebaliknya
45.
46. RUMUS UMUM : H : π = π0
A : π ≠ π0
RUMUS STATISTIK :
KRITERIA : Terima H jika – Z1/2(1- ά)<Z<Z1/2(1- ά)
Tolak H jika sebaliknya
n
n
x
Z
)1( οο
ο
Π−Π
Π−
=
47.
48. A. UJI PIHAK KANAN
RUMUS UMUM : H : π ≤ π0
A : π > π0
KRITERIA : Tolak H jika Z ≥ Z 0,5- ά
Terima H jika Z < Z 0,5- ά
49. B. UJI PIHAK KIRI
RUMUS UMUM : H : π ≥ π0
A : π < π0
KRITERIA : Tolak H jika Z ≤ - Z 0,5- ά
Terima H jika Z > - Z 0,5- ά
50.
51. RUMUS UMUM : H : σ2
= σ0
2
A : σ2
≠ σ0
2
RUMUS STATISTIK :
KRITERIA : Terima H jika X2
1/2ά< X2
< X2
1-1/2ά
Tolak H jika sebaliknya
2
0
2
2 )1(
σ
sn
X
−
=
52.
53. A. UJI PIHAK KANAN
RUMUS UMUM : H : σ2
≤ σ0
2
A : σ 2
> σ0
2
KRITERIA : Tolak H jika X2
≥ X2
1-ά
Terima H jika X2
< X2
1-ά
54. B. UJI PIHAK KIRI
RUMUS UMUM : H : σ2
≥ σ0
2
A : σ 2
< σ0
2
KRITERIA : Tolak H jika X2
≤ X2
ά
Terima H jika X2
> X2
ά
56. A. σ1 = σ2 = σ dan σ diketahui
RUMUS STATISTIK :
KRITERIA : Terima H jika – Z1/2(1- ά)<Z<Z1/2(1- ά)
Tolak H jika sebaliknya
21
21
11
nn
xx
Z
+
−
=
σ
57. B. σ1 = σ2 = σ tetapi σ tidak diketahui
RUMUS STATISTIK :
KRITERIA : Terima H jika - t1-1/2ά < t< t1-1/2ά
Tolak H jika sebaliknya
21
21
11
nn
s
xx
t
+
−
=
58. C. σ1 ≠ σ2 dan kedua-duanya tidak
diketahui
RUMUS STATISTIK :
KRITERIA : Terima H jika
Tolak H jika sebaliknya
)()(
2
2
2
1
2
1
211
n
s
n
s
xx
t
+
−
=
21
22111
21
2211
ww
twtw
t
ww
twtw +
〈〈
+
+
−
59. d. Observasi berpasangan
RUMUS UMUM : H : μB = 0
A : μ B ≠ 0
RUMUS STATISTIK :
KRITERIA : Terima H jika - t1-1/2ά < t< t1-1/2ά
Tolak H jika sebaliknya
n
S
B
t
B
=
60.
61. a. Rumus umum untuk UJI PIHAK
KANAN
Bila σ1 = σ2, maka
rumus H : μ1 = μ2
A : μ1 ≠ μ2
Kriteria terima H jika t< t1-ά
tolak H jika t≥ t1-ά
Bila σ1 ≠ σ2, maka
Kriteria tolak H jika
terima H jika sebaliknya
21
22111
ww
twtw
t
+
+
〉
62. b. Rumus umum untuk UJI PIHAK
KIRI
Bila σ1 = σ2, maka
rumus H : μ1 ≥ μ2
A : μ1 < μ2
Kriteria tolak H jika t≤ - t1-ά
terima H jika t> - t1-ά
Bila σ1 ≠ σ2, maka
Kriteria tolak H jika
terima H jika sebaliknya
21
22111 )(
ww
twtw
t
+
+
〈
63.
64. A. UJI PIHAK KANAN
RUMUS UMUM : H : π1 ≤ π2
A : π1 > π2
KRITERIA : Tolak H jika Z ≥ Z 0,5- ά
Terima H jika Z < Z 0,5- ά
65. B. UJI PIHAK KIRI
RUMUS UMUM : H : π1 ≥ π2
A : π1 < π2
KRITERIA : Tolak H jika Z ≤ - Z 0,05- ά
Terima H jika Z > - Z 0,05- ά
66.
67. BY SINCHAN
RUMUS UMUM : H : σ1
2
= σ2
2
A : σ1
2
≠ σ2
2
RUMUS STATISTIK :
KRITERIA :
Terima H jika
Tolak H jika sebaliknya
2
2
2
1
S
S
F =
)1,1)(
2
11()2,1)(
2
11( 2121 −−−〈〈−−− nnFFnnF αα
68.
69. A. UJI PIHAK KANAN
RUMUS UMUM : H : σ1
2
≤ σ2
2
A : σ1
2
> σ2
2
KRITERIA : tolak H jika F ≥ Fά (n1-1)(n2-1)
terima H jika F < Fά (n1-1)(n2-1)
70. B. UJI PIHAK KIRI
RUMUS UMUM : H : σ1
2
≥ σ2
2
A : σ1
2
< σ2
2
KRITERIA : tolak H jika F≤ F(1-ά) (n1-1)(n2-1)
terima H jika F> F(1-ά) (n1-1)(n2-1)