Makalah ini membahas kosmetika tradisional dari Yogyakarta seperti lulur, obat keputihan dari daun sirih, cem-ceman rambut, dan ratus rambut. Lulur dibuat dari tepung beras, kunyit, kencur, dan temulawak untuk membersihkan kulit dan menghilangkan sel kulit mati. Daun sirih merah memiliki khasiat untuk mengobati keputihan.
1. “KOSMETIKA TRADISIONAL
YOGYAKARTA”
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat serta hidayah-
Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah antropologi sosiologi tanpa ada halangan
yang berarti dengan tepat pada waktunya. Tugas ini merupakan salah satu pembelajaran dari
mata kuliah antropologi sosilogi yang di program oleh mahasiswa S1 pedidikan tata rias
jurusan pendidikan kesejahteraan keluarga. Tugas ini disusun sebagai bukti konkrit proses
belajar saya dalam mata kuliah antropologi sosiologi.
Ucapan terima kasih saya ucapkan kepada :
1. Ibu Dr. Mutimatul Faidah,M.Ag. selaku dosen pengampuh sosiologi dan antropologi.
2. Semua pihak yang telah terlibat dalam penyelesaian tugas ini.
Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas ini masih jauh dari sempurna, oleh
karena itu masukan, kritik dan saran begitu penting untuk penyempurnaan tugas ini. Akhirnya
penulis berharap semoga tugas ini dapat memberikan manfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya.
Surabaya, 02 Mei 2012
2. (penulis)
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Daerah Istimewa Yogyakarta yang terletak di bagian selatan Pulau Jawa bagian tengah
dan berbatasan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Samudera Hindia. Daerah Istimewa yang
memiliki luas 3.185,80 km2, terdiri atas satu kota dan empat kabupaten, yang terbagi lagi
menjadi 78 kecamatan dan 438 desa/kelurahan. Menurut sensus penduduk 2010 memiliki
jumlah penduduk 3.452.390 jiwa dengan proporsi 1.705.404 laki-laki dan 1.746.986
perempuan, serta memiliki kepadatan penduduk sebesar 1.084 jiwa per km2.
Gambar 1 Peta Daerah Istimewa Yogyakarta
Karakteristik Sosial Budaya Daerah Istimewa Yogyakarta
3. Berikut unsur-unsur kebudayaan yang mempengaruhi karakteristik Daerah Istimewa
Yogyakarta:
1. Kepercayaan
Penduduk Daerah Istimewa Yogyakarta mayoritas beragama Islam yaitu
sebesar 90,96%, selebihnya beragama Kristen, Katholik, Hindu, Budha. Upacara
keagamaan yang sering diselenggarakan di Daerah Istimewa Yogyakarta yaitu
upacara Sekaten, berasal dari bahasa Syahadatain. Upacara Sekaten dimaknai sebagai
upacara untuk memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW dan sebagai
sarana menyebarkan dakwah agama Islam. Upacara Sekaten ini ditandai dengan
keluarnya gamelan Nyai Sekati di Kraton menuju kompleks Masjid Besar Kauman.
Selama tujuh hari gamelan itu di tabuh dan pada hari terakhir, sebagai tanda
berakhirnya Sekaten, gamelan Nyai Sekati kembali masuk ke Kraton. Pada malam
kedelapan dilaksanakan upacara Udhik-Udhik yaitu tradisi menyebar uang logam
(koin). Setelah itu Sultan atau wakil masuk ke Mesjid Gedhe untuk mendengarkan
pengajian maulid nabi dan mendengarkan pembacaan riwayat hidup nabi. Akhirnya
pada hari terakhir upacara ditutup dengan Garebeg Mulud. Selama sekaten Sego
Gurih (sejenis nasi uduk) dan Endhog Abang (telur merah) merupakan makanan khas
yang banyak dijual. Selain itu terdapat pula sirih pinang dan bunga kantil. Saat ini
selain upacara tradisi seperti itu juga diselenggarakan suatu pasar malam yang dimulai
sebulan sebelum penyelenggaraan upacara sekaten yang sesungguhnya.
2. Bahasa
Bahasa sehari-hari yang digunakan di Daerah Istimewa Yogyakarta adalah
bahasa Jawa. Dan bahasa Jawa ini ada beberapa tingkatan, seperti bahasa Jawa ngoko,
krama madya dan krama inggil (halus). Selain bahasa Jawa, Yogyakarta memiliki
keunikan juga dalam hal bahasanya, yaitu boso walikan. Boso walikan merupakan
sejenis bahasa prokem atau slang bagi orang Yogyakarta yang muncul di akhir tahun
1990-an. Namun tidak semua orang Jogja mahir menggunakan bahasa ini. Contoh
dari boso walikan yang cukup familiar adalah dab (mas), poya (ora=tidak), pisu (ibu),
sahan (bapak), pagob (atos=keras), dan sebagainya. Boso walikan ini berasal dari
empat baris huruf Jawa yang penggunaanya dibolak-balik.
3. Kesenian
4. Adanya situs-situs kuno, artefak dan peninggalan-peninggalan produk sosial,
budaya, politik masa lalu, serta pencapaian karya seninya yang cukup tinggi dan
masih hidup sampai sekarang menjadikan Daerah Istimewa Yogyakarta sebagai kota
seni budaya. Atmosfir kehidupan seni budaya ini telah demikian kondusif sejak
dahulu dan masih terasa sampai sekarang. Macam-macam kesenian yang ada di
Yogyakarta yaitu wayang kulit, ketropak, jathilan, tari gambyong, karawitan, sendra
tari ramayana, dan sebagainya. Selain pertunjukkan seni ada juga makanan yang
menjadi ciri khas dari Yogyakarta yaitu gudeg, bakpia, yangko, tiwul, geplak, salak
pondoh dan sebagainya.
4. Sosial
Pada kenyataannya impian dan harapan banyak orang, terlebih masyarakat
Daerah Istimewa Yogyakarta sendiri tetap bisa mempertahankan nilai-nilai sosial
budayanya dalam berbagai nilai-nilai sosial budaya asing yang masuk
melalui berbagai lini. Perubahan yang niscaya terjadi tidak serta kemudian
menghilangkan identitas Kawula Ngayogyakarta yang menjunjung tinggi nilai-nilai
kemanusiaan (nguwongke) terhadap sasamaning dumadi (sesama hidup) dan
perdamaian demi keindahan dan keselamatan dunia (mangayu hayuning bawana).
Nilai-nilai luhur ini tercermin salah satunya lewat sikap tepa-salira, guyub-rukun
dalam keseharian masyarakat Kota Yogyakarta. Nilai-nilai luhur ini idealnya tidak
terpisahkan dengan ekspresi materialnya seperti corak/ornamen batiknya, tariannya,
keindahan rupa dan pertunjukkan wayangnya, karawitannya dan masih banyak
lainnya.
5. Pengetahuan
Daerah Istimewa Yogyakarta adalah provinsi tertua kedua di Indonesia setelah
Jawa Timur, yang dibentuk oleh pemerintah negara bagian Indonesia. Provinsi ini
juga memiliki status istimewa atau otonomi khusus. Status ini merupakan sebuah
warisan dari jaman sebelum kemerdekaan. Kesultanan Yogyakarta dan juga
Kadipaten Paku Alaman, sebagai cikal bakal atau asal usul DIY, memiliki status
sebagai “Kerajaan vasal/Negara bagian/Dependent state” dalam pemerintahan
penjajahan mulai dari VOC, Hindia Perancis (Republik Bataav Belanda-Perancis),
India Timur/EIC (Kerajaan Inggris), Hindia Belanda (Kerajaan Nederland), dan
5. terakhir Tentara Angkatan Darat XVI Jepang (Kekaisaran Jepang). Oleh Belanda
status tersebut disebut sebagai Zelfbestuurende Lanschappen dan oleh Jepang disebut
dengan Koti/Kooti. Status ini membawa konsekuensi hukum dan politik berupa
kewenangan untuk mengatur dan mengurus wilayah (negaranya) sendiri di bawah
pengawasan pemerintah penjajahan tentunya. Status ini pula yang kemudian juga
diakui dan diberi payung hukum oleh Bapak Pendiri Bangsa Indonesia Soekarno yang
duduk dalam BPUPKI dan PPKI sebagai sebuah daerah bukan lagi sebagai sebuah
negara. Daerah Istimewa Yogyakarta mempunyai beragam potensi budaya, baik
budaya yang tangible (fisik) maupun yang intangible (non fisik). Potensi budaya yang
tangible antara lain kawasan cagar budaya dan benda cagar budaya sedangkan potensi
budaya yang intangible seperti gagasan, sistem nilai atau norma, karya seni, sistem
sosial atau perilaku sosial yang ada dalam masyarakat.
6. Teknologi
Teknologi yang ada di Daerah Istimewa Yogyakarta pada jaman dahulu masih
menggunakan teknologi tradisional. Misalnya transportasi yang digunakan dahulu
dengan andong, sepeda, gerobak sapi, dan lain-lain. Namun dijaman sekarang
transportasi yang digunakan banyak menggunakan kendaraan bermotor meskipun
kendaraan tradisional juga masih digunakan. Teknologi cyber yang ada di Yogyakarta
banyak berkembang pesat karena disetiap sudut kota Yogyakarta sekarang terpasang
layanan Hot-Spot area yang dapat diakses secara gratis.
7. Mata Pencaharian
Perekonomian Daerah Istimewa Yogyakarta antara lain meliputi sektor
investasi, perindustrian, perdagangan, koperasi dan ukm, pertanian, ketahanan
pangan, kehutanan dan perkebunan, perikanan dan kelautan, energi dan sumber daya
mineral serta pariwisata.
B. RUMUSAN MASALAH
Rumusan masalah dalam makalah ini adalah :
1. Jelaskan cara pembuatan dan khasiat lulur di daerah Yogyakarta?
2. Jelaskan Cara pembuatan obat keputihan dari daun sirih di Yogyakarta?
3. Jelaskan Cara pembuatan Cem-ceman rambut dari Yogyakarta?
4. Jelaskan mengenai ratus rambut?
C. TUJUAN
6. Tujuan untuk pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui khasiat dan cara pembuatan lulur ala keraton.
2. Mengetahui dan paham akan khasiat daun sirih merah.
3. Mengerti mengenai cara pembuatan cem-ceman rambut.
4. Memahami tentang ratus rambut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. LATAR BELAKANG
Kehidupan wanita selalu dikaitkan oleh kecantikan. Wanita manapun selalu akan
menyediakan waktu mereka untuk melakukan perawatan - perawatan tertentu hanya
untuk menjaga kecantikan mereka.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan ramuan-ramuan tradisional yang
mengandung bahan-bahan yang alami. Salah satunya adalah ramuan tradisional dari
budaya Jawa Keraton Yogyakarta. Budaya Keraton Yogyakarta memang terkenal akan
tradisi - tradisi perawatan tubuh puteri Keraton yang bersifat sakral dengan berbagai
filosofi yang terdapat di setiap tata caranya.
Akan tetapi, di jaman sekarang yang serba praktis dan moderen, wanita Indonesia
telah melupakan tradisi tersebut. Ditambah lagi masuknya berbagai produk dari luar
negeri dengan kemasan-kemasannya yang menarik, membuat wanita Indonesia lebih
percaya akan produk dari luar. Maka dari itu, perlu diadakan usaha-usaha pelestrasian
dan pengenalan kembali perawatan tubuh tradisional ala Keraton Yogyakarta. Salah
satunya dengan cara membuat inovasi pada kemasan produk perawatan tubuh tradisional
tanpa mengurangi nilai budaya Keraton Yogyakarta sehingga rasa kepercayaan pada
produk perawatan tubuh tradisonal dapat bangkit kembali.
7. B. MACAM-MACAM KOSMETOLOGI TRADISIONAL DI YOGYAKARTA
Lulur kecantikan Ala keraton
Satu hal yang selalu menjadi pembicaraan wanita mengenai proses pernikahan
Keraton adalah perawatan jelang pernikahan yang dijalani para puteri-puteri Keraton.
Sebagai puteri yang lahir dalam keluarga kerajaan, mereka pasti mendapat ritual
perawatan kecantikan spesial yang tidak akan didapat para wanita biasa.
Misalnya saja perawatan menjelang pernikahan, semua puteri Keraton yang akan
menikah pasti mendapat perawatan tradisional dengan bahan alami yang ditanam pada
halaman Keraton Yogyakarta. Mengambil bahan-bahan alami itu juga tidak boleh
sembarangan, para Ngadiro Saliro Keraton yang dipercaya merawat kecantikan para
Puteri harus melakukan ritual doa sebelum memetik atau mengambil bahan-bahan
tersebut.
Bahan – bahan lulur kecantikan ala keraton :
2½ sdm tepung beras
Kunyit seukuran 3 ruas jari
Kencur seukuran 1 ruas jari
Temugiring seukuran 1 ruas jari
¼ lembar daun pandan, iris tipis
Air secukupnya
Cara Membuat:
Blender semua bahan menjadi satu.
8. Jika telah tercampur rata, tambahkan air sedikit demi sedikit hingga adonan menjadi
pasta kental.
Tuang dalam mangkuk kecil.
Cara Menggunakan:
Setelah selesai mandi dan mengeringkan tubuh, oleskan lulur hingga merata pada
tubuh. Diamkan hingga setengah kering.
Gosok dengan gerakan lembut hingga lulur yang setengah kering rontok bersama
dengan sel kulit mati yang bisa membuat kulit tampak kusam.
Bilas sisa lulur pada tubuh dengan air hangat (bisa Anda tambahkan beberapa kelopak
mawar segar untuk sensasi aroma menyegarkan pada air bilasan).
Manfaat Lulur:
Selain membuat sel kulit mati terangkat, lulur tradisional ini akan membuat tubuh
Anda makin rileks karena aliran darah semakin lancar. Anda akan merasakan sendiri
sejak pemakaian pertama kulit tubuh yang semakin halus, bau badan hilang dan kulit
terhindar dari gatal-gatal karena jamur.
Daun sirih merah untuk obat Keputihan
Pada awal tahun 2002, di sebuah desa di lereng Gunung Merapi, herbalis Bambang
Sadewo, penulis buku Basmi Penyakit dengan Sirih Merah, secara tidak sengaja
menemukan tanaman ini. Warna bagian bawahnya merah mengkilap dengan bentuk daun
tidak berbeda dengan sirih hijau. Tamanannya menjulur memanjang dan beruas.
Rasa daun sirih merah sangat pahit. Aromanya lebih tajam bila dibandingkan dengan sirih
hijau.
9. Meski kandungan kimia tanaman ini belum diteliti secara detail, dari hasil
krematogram diketahui daun sirih merah mengandung flavonoid, senyawa polevenolad,
tanin, dan minyak atsiri. Efek zat aktif yang terkandung daun sirih merah dapat
merangsang saraf pusat dan daya pikir.
Manfaat :
Daun sirih merah memiliki efek mencegah ejakulasi dini, antikejang, antiseptik,
analgetik, antiketombe, mengendalikan gula darah, lever, antidiare, meningkatkan daya
tahan tubuh, dan meredakan nyeri. Juga dipercaya mampu mengatasi radang paru, radang
tenggorokan, radang gusi, hidung berdarah atau mimisan, dan batuk berdarah.
Ekstrak daun sirih merah juga mampu mematikan jamur Chandida albicans penyebab
sariawan. Selain itu, berkhasiat mengurangi sekrasi pada liang vagina, keputihan dan
gatal-gatal pada alat kelamin, sekaligus sebagai pembersih luka (efek antiseptik).
Secara empiris ekstrak daun sirih merah dalam pemakaian tunggal atau
diformulasikan dengan tanaman obat lain mampu membatasi aneka keluhan. Contohnya
gangguan gula darah, peradangan akut pada organ tubuh, luka yang sulit sembuh, kanker
payudara dan kanker rahim, leukemia, TBC dan radang hati, wasir, jantung koroner,
darah tinggi, dan asam urat.
Hasil penelitian Andayana Puspitasari, Apt., dari Biologi Farmasi, Fakultas Farmasi
UGM Yogyakarta, sirih merah mengandung flavonoid, alkoloid, senyawa polifenolat,
tannin dan minyak atsiri. Memanfaatkan daun sirih merah ini, selain dalam bentuk segar,
bisa juga dengan teknik pengeringan memakai sinar matahari.
Herbalis Bambang Sadewo menjelaskan, rajangan dauh sirih merah yang telah 60
persen kering ditempatkan di tampah yang ditutup dengan kain hitam transparan.
Penutupan dengan kain ini agar daun tidak kabur terbawa angin.
Setelah kering benar, daun sirih merah dimasukkan ke dalam kantong plastik tebal
transparan atau bening. Tujuannya, agar kualitas sirih merah tetap terjamin dan bisa
bertahan hingga satu tahun.
Cara pembuatan daun sirih ;
Organ Mulut
10. Daun sirih segar sebanyak 5 lembar, dicuci dan direbus dengan dua gelas (400 ml)
sampai mendidih dan tersisa 1 gelas. Dinginkan, dan pakai untuk obat kumur tiga kali
sehari.
Catatan: Ramuan ini sangat baik untuk mengobati gusi berdarah, sariawan, gigi
berlubang, bau mulut, dan radang tenggorokan.
Organ Kewanitaan
Daun sirih merah tua sebanyak 8 lembar dicuci bersih, kemudian diiris-iris selebar 1
cm. Rebus dengan air 800 ml sampai mendidih. Setelah dingin, dipakai untuk
membersihkan organ kewanitaan dua kali sehari.
Cem – Ceman Rambut
Putri Keraton Yogya rutin merawat rambut mereka dengan perawatan ini. Ibaratnya
creambath versi kuno.
Manfaat :
Khasiat cemceman sudah banyak yang tahu dan memang terbukti. Selain menyuburkan
rambut dan melembapkan kulit kepala, juga menyehatkan dan menutrisi dari akar rambut.
Cara membuat :
Dibuat dari campuran minyak kelapa, daun mangkokan, daun waru dengan minyak
kemiri, irisan pandan, sari pati jeruk purut, bunga kenanga dan melati. Semuanya direbus
jadi satu, kemudian disaring. Air hasil rebusan ini didiamkan sekitar 2-3 jam, baru bisa
digunakan.
Cara Penggunaan :
Caranya mirip seperti creambath. Tinggal meletakkannya di kulit kepala, lalu
diratakan ke seluruh kepala sambil dipijat perlahan. Ritual ini biasanya diikuti dengan
sampo merang. Merang adalah abu dari batang padi yang dibakar, dikeringkan dan
direbus, lalu diambil sarinya. Manfaatnya adalah meluruhkan kotoran di rambut sekaligus
membuatnya hitam legam dan berkilau.
Ratus Rambut
11. Mengharumkan rambut dengan ratus diperkenalkan oleh pedagang dari Arab yang
datang ke Kerajaan Majapahit dan Demak. Kala itu panjang dan lebatnya rambut masuk
dalam hitungan kecantikan seorang wanita, terutama kaum bangsawan. Bisa dibayangkan,
memiliki rambut panjang terurai dan lebat di iklim tropis pasti punya masalah dengan
kebersihan dan keharuman. Teknik mengharumkan rambut ini diadaptasi dengan bahan
rempah yang didapat di tanah Jawa terutama di yogyakarta. Ramuan tersebut berupa akar
wangi, cendana, masoyi, klabet, dan kayu manis.
Cara pemakaiannya:
Setelah rambut dicuci dan dikeringkan, dalam kondisi lembap rambut diasapi dengan
asap rempah ratus selama 10-15 menit hingga rambut kering. Aromanya dapat bertahan
hingga satu minggu. Untuk mengerjakan sendiri di rumah, memang dijual rempah ratus
yang sudah diracik dalam kemasan praktis.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Indonesia merupakan negara yang kaya akan ramuan-ramuan tradisional yang
mengandung bahan-bahan yang alami. Salah satunya adalah ramuan tradisional dari
budaya Jawa Keraton Yogyakarta. Ada bermacam – macam kosmetologi traditional di
Yogyakarta yaitu lulur kecantikan ala keraton, daun sirih merah untuk obat keputihan,
cem – ceman rambut, ratus rambut, dll.
Segala kosmetologi traditional yang terdapat di Yogyakarta menggunakan
bahan – bahan traditional dan mempunyai khasiat yang berbeda – beda misalnyalulur
kecantikan ala kerato berkhasiat untuk membuat sel kulit mati terangkat, lulur
tradisional ini akan membuat tubuh Anda makin rileks karena aliran darah semakin
lancer. Daun sirih merah untuk mengatasi keputihan. Cem – ceman rambut untuk
menyuburkan rambut dan melembapkan kulit kepala, juga menyehatkan dan menutrisi
dari akar rambut. Ratus rambut untuk mengharumkan rambut,
B. Saran
Karena pada saat ini sudah jarang orang yang memakai kosmetika traditional
maka dengan penyusunan makalah ini diharapkan agar masyarakat dapat memakai
dan melestarikan kosmetika traditional karena kosmetika traditional merupakan
12. kekayaan Indonesia yang harus dilestarikan dan tidak berbahaya dalam penggunaan
baik dalam jangka waktu lama ataupun singkat.