2. Manajemen lingkungan adalah aspek-
aspek dari keseluruhan fungsi
manajemen (termasuk perencanaan)
yang menentukan dan membawa pada
implementasi kebijakan lingkungan.
Dan masih banyak pendapat tentang
definisi manajemen
lingkungan,diantaranya :
3. 1. Manajemen menurut pengertian Stoner & Wankel
(1986) adalah proses merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin, mengendalikan usaha-
usaha anggota organisasi dan proses penggunaan
sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan-tujuan
organisasi yang sudah ditetapkan.
2. Sedangkan menurut Terry (1982) manajemen adalah
proses tertentu yang terdiri dari kegiatan
merencanakan, mengorganisasikan, menggerakkan
sumber daya manusia dan sumber daya lain untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
4. Manajemen adalah sekumpulan aktifitas yang
disengaja (merencanakan, mengorganisasikan,
menggerakkan) yang terkait dengan tujuan tertentu.
Lingkungan menurut definisi umum yaitu segala
sesuatu disekitar subyek manusia yang terkait
dengan aktifitasnya. Sehingga manajemen lingkungan
dapat di artikan sekumpulan aktifitas merencanakan,
mengorganisasikan, dan menggerakkan sumber daya
manusia dan sumber daya lain untuk mencapai tujuan
kebijakan lingkungan yang telah ditetapkan.
5. Pada negara maju, kerusakan lingkungan
dipandang sebagai ancaman terhadap kehidupan.
Sebaliknya, pada negara berkembang yang masih
bergulat dengan pemenuhan kebutuhan dasar hidup,
kepedulian terhadap lingkungan masih rendah dan
mereka belum mempunyai sistem penanganan
lingkungan yang memadai.
6. Dalam kaitannya dengan lingkungan, biasanya suatu
negara telah mempunyai sistem pencegahan dan
penanganan kerusakan lingkungan dengan membuat
aturan hukum yang mengikat untuk proyek yang
akan dilaksanakan. Beberapa kebijakan yang telah
dibuat dapat dijelaskan sebagai berikut ( Kementrian
Lingkungan Hidup, 2005 ):
7. 1. Amerika Serikat memberlakukan undang-undang
mengenai penyertaan laporan Analisis Dampak
Lingkungan untuk proyek-proyek besar berlaku 1
Januari 1969, yaitu National Environtmental Policy
Act ( NEPA ), yang merupakan reaksi atas
kerusakan lingkungan akibat pencemaran pestisida,
limbah industri, rusaknya habitat tumbuhan dan
hewan langkah.
2. Indonesia memberlakukan undang-undang No. 4
Tahun 1982 tetang Ketentuan-Ketentuan
Pengelolaan Lingkungan Hidup. Pelaksanaannya
diatur Peraturan pemerintah No. 29 Tahun 1986
yang berlaku 5 Juni 1987.
8. 3. Tahun 1994 diterbitkan keputusan Mentri Negara
Lingkungan Hidup, yaitu KEP-12/MENLH/3/1994
tentang Pedoman Umum Upaya Pengelolaan Lingkungan
Hidup ( UKL ) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup
( UPL ). Kemudian terbit lagi Undang-Undang No. 23
Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup,
dilanjutkan dengan Peraturan Pemerintah No. 27 Tahun
1999 tetang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (
AMDAL ). Jenis rencana usaha dan kegiatan yang wajib
dilengkapi dengan AMDAL diputuskan oleh Mntri
Lingkungan Hidup pada PP No. 17 Tahun 2001.
9. 4. Masyarakat dunia telah memikirkan secara bersamaan
mengenai isu kerusakan lingkungan hidup pada Konferensi
Tingkat Tinggi ( KTT ) Manusia dan Lingkungan di Stockholm
tahun 1972. Pada tahun 1992 di Rio de Janeiro dilakukan KTT
Bumi yang berisi tentang lingkungan dan pembangunan,
dimana kerusakan lingkungan disebabkan pembangunan yang
tidak berkelanjutan. Kemudian pada tahun 2002 dilakukan
KTT Pembangunan Berkelanjutan [ World Summit on
Sustainable Dvelopment (WSSD ) ] di Johannesburg yang
menghasilkan Agenda 21, yang kemudian menghasilkan
kesepakatan rencana tindak kegiatan yang disepakati dunia
untuk memecahkan masalah lingkungan dan pembangunan
dengan fokusnya yaitu air, energi, kesehatan, pertanian, dan
keanekaragaman hayati harus peduli terhadap lingkungannya.
10. Pengendalian lingkungan adalah fase terakhir dari
perencanaan, pelaksanaan, dan pemeriksaan sistem
manajemen lingkungan.
Setelah dilakukan identifikasi terhadap aspek lingkungan,
selanjutnya adalah melakukan analisis dengan cara
menilai dampak lingkungan yang terkait. Beberapa aspek
lingkungan yang memengaruhi adalah sebagai berikut:
Dampak pada pencemaran, terdiri atas: Air, udara,
Radiasi,Kontakminasi tanah,Produksi Limbah
11. Dampak pada ekologi terdiri atas : Tumbuhan
dan binatang, keanekaragaman hayati, habitat,
Alam.
Dampak pada sumber Daya Alam terdiri atas:
Tanah pertanian, sumber daya hutan, kesedian air
tanah, mineral dan tambang, sumber daya laut,
sumber daya energi, kehidupan satwa liar,
kehidupan hutan tropis,Kehidupan tumbuhan
langka.
12. Menurut Bloom, derajat kesehatan terdiri dari empat faktor
yakni lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan dan
genetik. Jadi semua tindak dan tanduk manusia berawal
dari lingkungan. Beberapa media menayangkan banjir yang
ada di Kota Jakarta, terjadi longsor di daerah pegunungan
dan masih banyak kejadian yang terjadi dari dampaknya
manajemen lingkungan.
13. Kalau kita sadari lingkungan harus erat kaitannya dengan
individu itu sendiri karena, merekalah yang harus
menjaga dan melestarikannya, supaya kesehatan
lingkungan menjadi optimal.
Pencemaran lingkungan sendiri terbagi menjadi beberapa
klasifikasi. Antara lain pencemaran udara, pencemaran air
dan pencemaran tanah.
14. 1. Pencemaran udara adalah suatu kondisi di mana
kualitas udara menjadi rusak dan terkontaminasi
oleh zat–zat, baik yang tidak berbahaya maupun
yang membahayakan kesehatan tubuh manusia.
2. Pencemaran air sering di jumpai di wilayah industri
yang membuang limbahnya dengan berbagai macam
polutan seperti logam berat, toksin organik, minyak,
nutrien dan padatan. Contoh dari pencemaran air,
pada air comberan dapat menyebabkan peningkatan
kebutuhan oksigen pada air yang menerimanya yang
mengarah pada berkurangnya oksigen yang dapat
berdampak buruk pada seluruh ekosistem yang ada
di air.
15. 3. Pencemaran tanah merupakan keadaan di mana bahan
kimia buatan manusia masuk dan merubah lingkungan
tanah alami. Pencemaran tanah ini merupakan hasil
kegiatan manusia yang mencemari tanah yakni dari
tempat penimbunan sampah, serta limbah industri yang
dibuang langsung ke tanah secara tidak memenuhi
syarat .