Apa itu kesetimbangan kimia
?
Pada reaksi yang berlangsung bolak balik,
ada saat dimana laju terbentuknya
produk sama dengan laju terurainya
kembali produk menjadi reaktan. Pada
keadaan ini, biasanya tidak terlihat lagi
ada perubahan. Keadaan reaksi dengan
laju reaksi maju (ke kanan) sama dengan
laju reaksi baliknya (ke kiri) dinamakan
keadaan setimbang. Reaksi yang berada
dalam keadaan setimbang disebut Sistem
Kesetimbangan.
Ciri – ciri kesetimbangan kimia
• Hanya terjadi dalam wadah tertutup,
pada suhu dan tekanan tetap
• Reaksinya berlangsung terus-menerus
(dinamis) dalam dua arah yang
berlawanan
• Laju reaksi maju (ke kanan) sama
dengan laju reaksi balik (ke kiri)
• Semua komponen yang terlibat dalam
reaksi tetap ada
• Tidak terjadi perubahan yang sifatnya
dapat diukur maupun diamati.
Faktor-faktor yang mempengaruhi
kesetimbangan kimia
Berikut adalah faktor-faktor menyebabkan pergeseran kesetimbangan:
1. Perubahan konsentrasi (dM)
Jika konsentrasi zat ditambah, maka reaksi kesetimbangan akan
bergeser menjauhi zat yang ditambah. Jika konsentrasi zat
dikurangi, maka reaksi kesetimbangan akan bergeser mendekati
zat yang dikurang.
2. Perubahan tekanan (dP) dan volume (dV)
Jika tekanan diperbesar, berarti volume mengecil, maka reaksi
kesetimbangan akan bergeser ke arah koefisien kecil.
Jika tekanan diperkecil, berarti volumenya betambah, maka
reaksi kesetimbangan akan begeser ke arah koefisien besar.
3. Perubahan suhu (dT)
Jika suhu dinaikan, maka reaksi kesetimbangan akan
bergeser ke arah endoterm (dH=+). Jika suhu diturunkan,
maka reaksi kesetimbangan akan bergeser ke arah eksoterm (dH=-).
4. Katalis
katalis hanya berfungsi untuk mempercepat tercapainya kesetimbangan kimia.
Tetapan kesetimbangan (K) ada dua macam, yaitu Kc dan Kp.
Kc adalah tetapan kesetimbangan yang dihitung berdasarkan jumlah
konsentrasi/molaritas (M)
Kp adalah tetapan kesetimbangan yang dihitung berdasarkan jumlah tekanan parsial gas
(P).
Secara umum rumusan K adalah perkalian jumlah zat di ruas kanan masing-masing
dipangkatkan koefisiennya dibagi perkalian jumlah zat di ruas kiri masing-masing
dipangkatkan koefisiennya. Misalnya :
Jika fase zat dalam reaksi kesetimbangan adalah solid (s), loquid (l), larutan (aq), dan gas
(g), maka dapat dihitung Kc dan Kp dengan melibatkan jumlah zat dari zat yang berfase
gas (g) saja.
Jika fase zat-zatnya: s, l, dan g (tidak ada aq), maka dapat dihitung Kc dan Kp dengan
melibatkan jumlah zat dari zat fase gas (g) saja.
Jika fase zat-zatnya: s, l, dan aq (tanpa ada g), maka tetapan kesetimbangan yang dapat
dihitung adalah Kc saja dengan melibatkan jumlah zat dari zat fase larutan (aq) saja.
Jadi kesimpulannya adalah
Kesetimbangan kimia terjadi pada saat kita
memiliki reaksi timbal balik di sebuah sistem
tertutup. Tidak ada yang dapat ditambahkan
atau diambil dari sistem itu selain energi. Pada
kesetimbangan, jumlah dari segala sesuatu
yang ada di dalam campuran tetap sama
walaupun reaksi terus berjalan. Ini
dimungkinkan karena kecepatan reaksi ke
kanan dan ke kiri sama.
Apabila kita mengubah keadaan sedemikian
rupa sehingga mengubah kecepatan relatif
reaksi ke kanan dan ke kiri, kita akan
mengubah posisi kesetimbangan, karena kita
telah mengubah faktor dari sistem itu sendiri.