1. 1
PENDAHULUAN
I. RONA LINGKUNGAN AWAL
Rona lingkungan hidup adalah gambaran keadaan lingkungan di lokasi
kegiatan pabrik peleburan timah (smelter). Rona lingkungan diperlukan dalam
kajian analisis dampak lingkungan karena dijadikan sebagai pembanding dan
perkiraan dampak yang akan datang. Rona lingkungan yang ditelaah tidak
semua komponen lingkungan tetapi hanya terbatas pada indikator yang paling
tepat dan penting dalam kaitannya dengan dampak atau isu pokok, terutama
yang berkaitan pada tahap pasca operasi.
1.1. Pendekatan Studi
Pelaksanaan studi AmDAL adalah pengumpulan data primer maupun
sekunder dan observasi lapangan, pengumpulan data rencana kegiatan serta
pengkajian peraturan perundang-undangan yang berlaku. Data selanjutnya
digunakan sebagai bahan pelingkupan oleh masing-masing tenaga ahli untuk
menyusun ANDAL. Dari hasil pelingkupan dapat disusun data dan informasi
yang akan dikumpulkan dan dianalisis, sehingga diketahui aspek kegiatan dan
aspek lingkungan yang akan ditelaah serta batas wilayah studi.Untuk lebih
jelasnya disajikan secara sistematis proses pendekatan studi pada Gambar 1.1
NIZAR AMODY( 031290286)
2. 2
GAMBAR 1.1.
KERANGKA FILOSOFIS PENDEKATAN STUDI
Dasar Hukum
Rencana Usaha dan Pengumpulan
Data Teknis
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Rona Lingkungan Awal
Data Sekunder
Hasil Survey
Identifikasi Dampak Potensial
Pelingkupan
Dampak Potensial Penting
Isu Pokok
Komponen Kegiatan yang Ditelaah
Lingkup Wilayah Studi
Jangka Waktu Studi
Metode dan Analisis
Metode Identifikasi Dampak
Metode Perkiraan Dampak
Evaluasi Dampak Penting
Pengumpulan Data dan Analisis Data
Wawasan
KA ANDAL
Data Primer / Sekunder
Identifikasi Prakiraan Dampak
Evaluasi Dampak Penting
Wawasan Studi AMDAL
RKL / RPL
1.2. Isu-Isu Pokok
Dalam studi ANDAL, kegiatan yang diperkirakan memiliki dampak penting terhadap
lingkungan akan menjadi isu pokok. Isu pokok adalah suatu isu dampak lingkungan yang
dominan terjadi dalam suatu rangkaian rencana suatu usaha pembangunan. Dampak
yang telah ditetapkan sebagai isu pokok ini diperoleh dari hasil proses pelingkupan
(scopping) yaitu proses untuk mengidentifikasi dampak penting yang terkait dengan
kegiatan proyek, kondisi areal proyek dan dasar hukum. Proses pelingkupan dalam hal
lini diperlukan untuk menentukan dampak penting proyek terhadap lingkungan untuk di
studi secara mendalam. Proses pelingkupan dampak penting dilakukan melalui
serangkaian proses sebagai berikut :
NIZAR AMODY( 031290286)
3. 3
a.
Identifikasi dampak penting dengan menggunakan metode matrik interaksi
sederhana, interaksi kelompok, bagan alir, antara kegiatan dengan rona lingkungan
hidup.
b.
Evaluasi dampak potensial, dengan menggunakan metode interaksi kelompok
untuk mengevaluasi keterkaitan dampak kegiatan proyek dengan lingkung baik
secara primer, sekunder maupun tersier.
c.
Pemusatan dampak penting (focussting) yang dilakukan dengan mengelompokkan
dampak penting atas beberapa kelompok menurut keterkaitannya satu sama lain,
dan kemudian mengurutkan kelompok dampak tadi menurut kepentingannya
ditinjau dari aspek ekonomi, sosial dan ekologis.
Secara sistematis proses pelingkupan dalam rangka menentukan dampak
penting/isu pokok disajikan pada gambar 3.2 berikut ini :
GAMBAR 3.2.
PROSES PELINGKUPAN (SCOPPING)
Rencana
Rencana
Kegiatan
Kegiatan
Daftar
Daftar
Dampak
Dampak
Potensial
Potensial
Rona
Rona
Lingkungan
Lingkungan
Interaksi
Dampak
Dampak
Potensial
Potensial
Penting
Penting
Identifikasi
Dampak
Dampak
Potensial
Potensial
Penting
Penting
Focussing
Untuk memperoleh isu pokok pembangunan pabrik peleburan biji timah (smelter)
digambarkan berdasarkan diagram alir dampak rencana usaha, Gambar 3.3. berikut ini :
Berdasarkan diagram alir di atas maka isu pokok pembangunan pabrik peleburan
pasir timah (smelter) pada tahap pasca operasi diidentifikasi menimbulkan dampak
negatif berupa hilangnya pekerjaan akibat adanya pemutusan hubungan kerja (PHK),
yang berakibat terjadinya pengangguran, penurunan tingkat pendapatan, munculnya
keresahan masyarakat dan menurunnya tingkat kesejahteraan masyarakat di sekitar
lokasi kegiatan sehingga dapat mempengaruhi terhadap sikap dan persepsi masyarakat.
II. METODE PENELITIAN
2.1. Sikap / Persepsi Masyarakat
NIZAR AMODY( 031290286)
4. 4
Sikap/persepsi dianalisis secara deskriptif dengan menggunakan alat bantu
kuesioner yang terdiri dari pertanyaan yang terstruktur.
2.2.Metode Evaluasi Dampak Besar dan Penting
Dalam evaluasi dampak penting digunakan metode diagram alir untuk hubungan
kausatif konfiks dan matrik evaluasi dampak untuk mengerjakan interaksi antara
komponen kegiatan dan komponen lingkungan.
Untuk mempermudah evaluasi dampak perlu ditetapkan besarnya dampak, dengan
menetapkan kriteria sebagai berikut :
a. Pentingnya dampak
1). Kurang penting
2). Cukup penting
3). Penting
4). Lebih Penting
5). Sangat Penting
b. Besarnya dampak
1). Dampak sangat kecil
2). Dampak kecil
3). Dampak sedang
4). Dampak besar
5). Dampak sangat besar
Bahasan besar dampak yang diperoleh dari prakiraan dampak penting, untuk
menetapkan jenis dampak besar dan penting, dilakukan evaluasi dampak penting. Tahap
evaluasi di dasarkan pada Keputusan kepala Bapedal Nomor Kep-056 Tahun 1994
mengenai 6 (enam) Kriteria dampak penting dilakukan dengan menghubungkan setiap
dampak penting sehingga dapat ditentukan penting tidaknya dampak :
a. Jumlah manusia yang terkena dampak
b. Luas wilayah persebaran dampak
c.
Intensitas dan lamanya dampak berlangsung
d. Banyaknya komponen lingkungan lain yang akan terkena dampak
e. Sifat kumulatif dampak
f.
Berbalik atau tidak berbaliknya dampak.
Evaluasi dampak penting merupakan proses penelusuran prilaku dampak dan
keterkaitan antar masing-masing dampak tersebut.
III. HASIL TELAAH PADA TAHAP PASCA OPERASI
3.1.
Identifikasi Dampak Besar dan Penting
NIZAR AMODY( 031290286)
5. 5
Metode pendekatan identifikasi dampak besar dan penting dilakukan dengan dua
pendekatan yaitu a) metode pendekatan matrik interaksi antara kegiatan dengan
komponen lingkungan, dan b) metode pendekatan matrik evaluasi dampak.
a. Metode pendekatan matrik interaksi antara kegiatan dengan komponen lingkungan
Metode pendekatan matrik interaksi ini memadukan tahapan kegiatan pelaksanaan
pembangunan pabrik smelter dengan komponen lingkungan yang potensial
menerima dampak. Selanjutnya metode ini disajikan pada Tabel V.1. berikut :
TABEL V.1.
MATRIK IDENTIFIKASI DAMPAK
No.
Komponen/Sub Komponen
Lingkungan
A.
Biologi
1. Flora
2. Fauna
3. Biota Air
C.
Sosekbud Kesmas
1. Peluang Kerja
2. Peningkatan Pendapatan
3. Keresahan Masyarakat
4. Sikap dan persepsi
5. Kesehatan Masyarakat
6. Konflik Sosial
Pemutusan hubungan kerja
Fisik Kimia
1. Kualitas Udara
2. Kualitas Air
3. Kebisingan
4. Lahan/Ruang
B.
Pasca Operasi
NIZAR AMODY( 031290286)
X
X
X
X
6. 6
Sumber : Hasil analisis, 2005
b.
Metode Pendekatan Matrik Evaluasi Prakiraan Dampak dengan Komponen
Lingkungan
Metode ini mengarah kepada pemberian nilai/skore yang berhubungan antara
komponen lingkungan yang terkena dampak dengan tahap-tahap kegiatan.
Selanjutnya disajikan pada Tabel V.2. berikut ini :
TABEL V.2.
MATRIK EVALUASI PRAKIRAAN DAMPAK
No.
Komponen/Sub Komponen
Lingkungan
A.
Biologi
1. Flora
2. Fauna
3. Biota Air
C.
Sosekbud Kesmas
1. Peluang Kerja
2. Peningkatan Pendapatan
3. Keresahan Masyarakat
4. Sikap dan persepsi
5. Kesehatan Masyarakat
6. Konflik Sosial
Pemutusan hubungan kerja
Fisik Kimia
1. Kualitas Udara
2. Kualitas Air
3. Kebisingan
4. Lahan/Ruang
B.
Pasca Operasi
NIZAR AMODY( 031290286)
-2/1
-2/1
-3/4
-2/1
7. 7
Sumber : Hasil analisis, 2005
3.2.
Prakiraan dan Penentuan Dampak Besar dan Penting
3.2.1. Sikap dan Persepsi Masyarakat
Pada tahap pasca operasi, akan dilakukan pemutusan hubungan kerja, dimana
ekses dari pemutusan hubungan kerja ini akan berdampak negatif, baik terhadap tenaga
kerja maupun terhadap masyarakat. Ekses negatif ini berupa hilangnya pendapatan dan
peningkatan angka pengangguran. Dari kedua dampak negatif ini akan berdampak
terhadap ikutannya berupa kerawanan sosial. Berdasarkan hal tersebut maka sikap dan
persepsi masyarakat terhadap dampak tergolong negatif penting (-3) dengan besaran
dampak tergolong besar (4).
3.3. RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL)
3.3.1. Pengelolaan Sikap dan Persepsi Masyarakat
Upaya pengelolaan lingkungan terhadap sikap dan persepsi masyarakat dilakukan
berdasarkan pendekatan sosial ekonomi dengan pendekatan sebagai berikut :
a. Memberikan pelatihan keterampilan kepada para tenaga kerja yang akan terkena
PHK seperti kerajinan tangan
b.
Pelaksanaan PHK dilakukan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
tenaga kerja dan dilaksanakan secara bertahap.
c.
Mengarahakan tenaga yang di PHK ke lapangan pekerjaan lain sesuai dengan
pengalaman dan keterampilan yang dimiliki.
5.4. RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN (RPL)
3.4.1. Pemantauan Sikap dan Persepsi Masyarakat
Pemantauan sikap dan persepsi masyarakat dapat dilakukan dengan metode
pengumpulan dan analisis
a. Metode pengumpulan
1). Melakukan wawancara dan observasi langsung ke masyarakat di sekitar
lokasi kegiatan. Wawancara dilakukan dengan mewancarai masyarakat
sebanyak 40 orang yang dipilih secara acak, terutama terhadap tokoh
masyarakat dan pemuka masyarakat.
2). Mendata langsung jumlah tenaga kerja yang diterima di PT. Laba-Laba
Multindo
3). Mewancarai masyarakat terhadap jumlah dana yang disalurkan langsung
guna pembangunan sarana dan prasarana
4). Mewancarai masyarakat yang terkena PHK
NIZAR AMODY( 031290286)
8. 8
b. Metode analisis
Metode analisis dilakukan dengan melakukan inventarisasi dan tabulasi
selanjutnya dianalisis secara kuantitatif – deskriftif.
IV.PENCEMARAN
PENGERTIAN PENCEMARAN
Lingkungan biasanya diartikan sebagai sesuatu yang ada di sekeliling kehidupan
atau organisme. Lingkungan adalah kumpulan dari segala sesuatu yang
membentuk kondisi dan akan mempengaruhi secara langsung maupun tidak
langsung baik kepada kehidupan dalam bentuk individual maupun kuminitas
pada tempat tertentu.
Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat populer, banyak
dibahas oleh kalangan masyarakat di seluruh permukaan bumi kita ini. Masalah
pencemaran
merupakan
suatu
masalah
yang
sangat
perlu
mendapat
penanganan secara serius oleh semua pihak untuk dapat menanggulangi akibat
buruk yang terjadi karena pencemaran, bahkan sedapat mungkin untuk dapat
mencegah
jangan
sampai
terjadi
pencemaranlingkungan.
Pencemaran
lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup mengalami
perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal struktur fungsinya terganggu.
Ketidak seimbangan struktur dan fungsi daur materi terjadi karena proses alam
atau juga karena perbuatan manusia. Dalam abad modern ini banyak kegiatan
atau perbuatan manusia untuk memenuhi kebutuhan biologis dan kebutuhan
teknologi sehingga banyak menimbulkan pencemaran lingkungan. Manusia
adalah merupakan satusatunya komponen Lingkungan Hidup biotik yang
mempunyai kemampuan untuk dengan sengaja merubah keadaan lingkungan
hidup. Dalam usaha merubah lingkungan hidupnya ini dengan bertujuan untuk
meningkatkan kesejahteraan hidupnya dapat menimbulkan masalah yang
disebut pencemaran. Manusia juga dapat merubah keadaan lingkungan yang
tercemar akibat berbuatannya ini menjadi keadaan lingkungan yang lebih baik,
menjadi
keadaan
seimbang,
dapat
mengurangi
terjadinya
lingkungan, bahkan diharapkan untuk dapat mecegah terjadinya
pencemaran.
NIZAR AMODY( 031290286)
pencemaran
9. 9
Ditinjau dari segi ilmu kimia yang disebut pencemaran lingkungan adalah
peristiwa penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat merubah
keadaan keseimbangan pada daur materi, baik keadaan struktur maupun
fungsinya sehingga mengganggu kesejahteraan manusia.
Pencemaran lingkungan ini perlu mendapat penanganan secara serius
olehsemua pihak, karena pencemaran lingkungan dapat menimbulkan gangguan
terhadap kesejahteraan kesehatan bahkan dapat berakibat terhadap jiwa
manusia.
Berdasarkan medium fisik lingkungan tempat tersebarnya bahan kimia
ini, maka pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh bahan kimia dapat
dibagi menjadi tiga jenis pencemaran, yaitu:
a. Pencemaran tanah.
b. Pencemaran udara.
c. Pencemaran air.
Perubahan keadaan bahan kimia yang tersebar dalam ketiga medium fisik
lingkungan ini, baik secara langsung maupun tidak dapat akan berpengaruh
terhadap kesejahteraan hidup manusia dan mahluk hidup lainnya. Pengaruh ini
dapat terjadi dalam penggunaan: Medium air, untuk keperluan minum, memasak,
sebagai pembersih, untuk keperluan industri dan pertanian. Medium tanah, untuk
pertanian, tempat rekreasi, tempat olah raga,tempat tinggal dan sebagainya.
Medium udara, semua makhluk hidup memerlukan udara untuk bernafas, tanpa
udara di bumi ini tidak akan ada kehidupan.
V. KIMIA LINGKUNGAN DAN PERANANNYA
Ilmu kimia merupakan faktor yang memegang peranan penting dalam
memperlajari Lingkungan Hidup, karena dalam Lingkungan Hidup selalu ada
bahan-bahan kimia. Oleh karena itu untuk mempelajari Lingkungan Hidup dan
peristiwa-peristiwa yang terjadi di dalamnya, perlu adanya dari ilmu kimia yang
khusus memperlajari bahan-bahan kimia yang ada dalam Lingkungan Hidup.
Ilmu tersebut dinamakan Ilmu Kimia Lingkungan, yang memperlajari sifat-sifat,
fungsi, terbentunya serta proses kimia yang terjadi dalam lingkungan hidup.
NIZAR AMODY( 031290286)
10. 10
Selain di atas Ilmu Kimia Lingkungan sangat diperlukan dalam mempelajari
Lingkungan Hidup karena dalam Lingkungan Hidup tercakup komponenkomponen yang terdiri dari bahan kimia dan terjadi pula perputaran bahan kimia.
Anda telah mengetahui bahwa Lingkungan Hidup terdiri dari beberapa komponen
yang dikelompokan menjadi dua kelompok besar yaitu kelompok makhluk hidup
(living group) yang disebut juga kelompok biotik dan kelompok tak hidup (non
living group) yang disebut pula abiotik. Yang termasuk kelompok biotik adalah
manusia, hewan, tumbuh-tumbuhan, bakteri dan fungsi yang kesemuanya
dibangun dari bahan-bahan kimia dan merupakan gudang proses kimia.
Sedangkan yang termasuk abiotik terdiri dari tiga faktor yaitu faktor energi
matahari, faktor fisis, faktor bahan kimia. Lingkungan Hidup dapat didekati dari
semua disiplin ilmu antara lain ilmu kimia, sehingga muncul Ilmu Kimia
Lingkungan. Hal ini wajar karena karena semua komponen baik kelompok biotik
maupun kelompok abiotik yang menyusun Lingkungan Hidup terdiri dari unsur
dan senyawa kimia, dimana saja akhirnya semua keadaan fisik memerlukan
analisis dan penentuan-penentuan secara proses kimia. Dengan demikian ilmu
kimia memegang peranan penting dan turut menentukan dalam penyelesaian
serta memecahkan masalah Lingkungan Hidup.
Peranan Ilmu Kimia Lingkungan antara lain:
1. Mempelajari sifat dan fungsi bahan kimia dalam lingkungan hidup.
2. Mempelajari dan menelaah bahan kimia terhadap suatu komponen lain
dan terhadap Lingkungan Hidup secara menyeluruh, terutama jika bahan
kimia itu tersebar dan berkontaminasi dengan lingkungan, sehingga
keseimbangan terganggu.
3. Menentukan jumlah batas penyebaran bahan kimia dalam lingkungan
agar tidak memberikan gangguan terhadap kelestarian lingkungan dan
kesejahteraan manusia.
4. Merekomendasikan hasil penelitian dan percobaan kepada pengelola
Lingkungan Hidup atau kepada masyarakat pada umumnya. Itulah
pentingnya peranan Ilmu Kimia dalam mempelajari semua benda
NIZAR AMODY( 031290286)
11. 11
(komponen biotik maupun kelompok abiotik) dalam Lingkungan Hidup,
sehingga berarti Ilmu Kimia Lingkungan memegang peranan yang amat
penting bagi masa depan Lingkungan Hidup kita termasuk kesejahteraan
manusia.
NIZAR AMODY( 031290286)