SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 13
TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN
DI SUSUN OLEH :
CHANDRA BENG 201360071
YULIUS
ALDRUEY
MERANCANG DAN MENGELOLA JASA
Ketika perusahaan produk merasa semakin sulit untuk membedakan produk fisik
mereka, mereka berpaling ke diferensiasi layanan. Banyak pada kenyataannya menemukan
keuntungan yang signifikan dalam memberikan layanan yang unggul, apakah itu berarti
pengiriman yang tepat waktu, jawaban yang lebih baik dan lebih cepat dari pertanyaan, atau
resolusi yang lebih cepat dari keluhan. Penyedia layanan Terbaik tahu keunggulan tersebut
dengan baik dan juga bagaimana cara untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang tak
terlupakan.
HAKIKAT JASA
Biro Statistik Tenaga Kerja melaporkan bahwa sektor penyedia jasa akan terus menjadi
penghasil lapangan kerja dominan dalam ekonomi, menambah sekitar 14,6 juta pekerjaan
pada tahun 2018, atau 96% dari peningkatan yang diharapkan dalam total lapangan kerja.
Pada tahun 2018, sektor produksi barang diharapkan untuk menghitung 12,9% dari total
pekerjaan, menurun dari 17,3% pada 1998 dan 14,2 persen di tahun 2008. Manufaktur
kehilangan 4,1 juta lapangan pekerjaan dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2008 dan
diperkirakan akan kehilangan lagi 1,2 juta pekerjaan antara 2008 dan 2018. Angka ini dan
angka-angka lainnya telah menyebabkan peningkatan minat terhadap masalah khusus tentang
jasa pemasaran.
Industri Jasa Ada di Mana-mana:
Sektor pemerintah (pengadilan, pelayanan ketenagakerjaan, rumah sakit, lembaga
pemberi pinjaman, militer, kepolisian, pemadam kebakaran, kantor pos, lembaga pembuat
aturan dan sekolah-sekolah) berada dalam bisnis jasa. Sektor nirlaba swasta (museum, badan
amal, gereja, perguruan tinggi, yayasan, rumah sakit) merupakan bisnis jasa. Sebagian besar
sektor bisnis (perusahaan penerbangan, bank, hotel, perusahaan asuransi, firma hukum,
konsultan manajemen, praktik kedokteran, perusahaan film, perbaikan ledeng dan real estat)
juga berada dalam bisnis jasa. Sektor produksi (operator komputer, akuntan dan staf hukum)
adalah pabrik jasa yang menyediakan layanan kepada pabrik barang.
Kategori Bauran Jasa:
1. Barang berwujud murni (pure tangible goods)
Terdiri atas barang berwujud seperti sabun, pasta gigi atau garam. Tidak ada jasa yang
menyertai produk.
2. Barang berwujud yang disertai jasa (tangible goods with accompanying services).
Penawaran terdiri dari barang berwujud yang disertai dengan satu atau lebih jasa.
Umumnya, semakin canggih sebuah produk, semakin besar suatu kebutuhan untuk
jasa pendukung berkualitas tinggi yang lebih luas. Jasa sering menjadi elemen penting
dalam industri mobil, komputer, dan telepon seluler.
3. Campuran (hybird)
Tawaran tersebut terdiri atas barang dan jasa dengan bagian yang sama. Misalnya,
orang pergi ke restoran untuk mendapatkan makanan maupun layanan.
4. Jasa utama yang disertai barang dan jasa yang sangat kecil (major services with
accompanying minor goods and service)
Contohnya penumpang pesawat terbang membeli jasa angkitan Perjalanan tersebut
meliputi bawang berwujud, seperti makanan dan minuman, tiket dan majalah
penerbangan. Jasa tersebut memerlukan barang padat moda (pesawat terbang) untuk
merealisasikannnya, tetapi produk utamanya adalah jasa.
5. Jasa murni (pure service)
Contohnya penjagaan bayi, psikoterapi, dan pijat.
Kisaran penawaran jasa membuat kita sulit melakukan generalisasi tanpa pembedaan
lebih lanjut.
 Jasa berbeda-beda berdasarkan apakan jasa tersebut berbasis peralatan (cucian mobil
otomatis, mesin penjaja) atau berbasis orang (jasa pembersihan jendela, jasa akuntansi).
Jasa berbasis orang berbeda-beda berdasarkan apakah jasa tersebut disediakan karyawan
yang tidak terampil, terampil atau profesional.
 Perusahaan jasa dapat memilih di antara proses-proses yang berbeda untuk menyerahkan
jasa mereka. Restoran telah mengembangkan format berbeda tersebut seperti gaya
kafetaria, makanan siap saji, makanan swalayan (buffet) dan layanan sinar lilin
(candlelight service).
 Ada jasa yang menharuskan kehadiran klien dan ada yang tidak mengharuskannya.
Bedah otak melibatkan kehadiran klien, tatapi perbaikan mobil tidak. Jika klien tersebut
harus hadir, penyedia jasanya harus memperhatikan kebutuhan-kebutuhannya.
Pengusaha salon kecantikan akan berinvestasi dalam dekorasi, memainkan musik latar,
dan terlibat dalam obrolan ringan dengan pelanggan.
 Jasa berbeda-beda dalam hal apakah jasa tersebut memenuhi kebutuhan pribadi (jasa
pribadi) atau kebutuhan bisnis ( jasa bisnis). Penyedia jasa biasanya mengembangkan
program pemasaran yang berbeda utuk pasar pribadi dan bisnis.
 Penyedia jasa berbeda-beda dalam tujuan (laba atau nirlaba) dan kepemilikan (swata atau
pemeirntah) mereka. Kedua karakteristik ini jika digabungkan secara menyilang, akan
menghasilkan empat jenis organisasi yang cukup berbeda. Program pemasaranrumah
sakit investor swasta akan berbeda dari program pemasaran rumah sakit yayasan swasta
atau rumah sakit Veteran Administration ( Lembaga veteran AS).
Hakikat bauran jasa juga memiliki implikasi pada bagaimana konsumen mengevaluasi
mutu. Pertama, konsumen jasa umumnya mengandalkan cerita dari mulut ke mulut daripada
iklan. Kedua, mereka sangat mengandalkan harga, petugas, dan petunjuk fisik untuk menilai
mutunya. Ketiga, mereka sangat setia pada penyedia jasa yang memuaskan mereka. Keempat,
karena adanya biaya peralihan, bisa terjadi keengganan dari banyak konsumen. Itu dapat
merupakan tantangan untuk memikat pelanggan menjauhkan diri dari pesaing.
Karakteristik Jasa Yang Mencolok:
Tidak berwujud (intangibility)
Berbeda dari produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dicium
sebelum dibeli. Untuk mengurangi ketidakpastian, pembeli akan mencari bukti mutu jasa
tersebut. Karena itu, tugas penyedia jasa adalah ”mengelola bukti tersebut” untuk
mewujudkan sesuatu yang tidak berwujud”. Perusahaan jasa dapat berupaya menunjukkan
mutu layanan mereka mellui bukti fisik dan presentasi. Suatu bank dapat menggunakan alat
pemasaran:
1. Tempat
Eksterior dan interiornya mempunyai sudut-sudut yang bersih. Tata letak meja dan
arus lalu-lintas direncanakan dengan seksama. Antrean tidak boleh terlalu panjang.
2. Orang
Harus terdapat karyawan yang jumlahnya mencukupi untuk menangani beban kerja.
3. Peralatan
Komputer, mesin fotokopi, meja seharusnya tampak ”canggih”
4. Bahan komunikasi
Bahan cetak teks dan foto harus menggambarkaan layanan yang efisien dan cepat.
5. Simbol
Nama dan simbolnya menggambarkan pelayanan yang cepat.
6. Harga
Bank dapat beriklankan bahwa mereka akan memberikan $5 ke rekening setiap
nasabah yang menunggu dalam antrean lebih dari 5 menit.
Tidak terpisahkan (inseparability)
Biasanya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Hal ini tidak berlaku bagi
barang-barang fisik yang diproduksi, disimpan sebagai persediaan, didistribusikan melalui
banyak penjual, dan dikonsumsi kemudian. Jika seseorang memberikan jasa tersebut,
penyedianya adalah bagian dari jasa itu.
Contoh, suatu konser tidak akan sama jika Madona jatuh sakit dan digantikan Shania Twain
atau jika pembelaan hukum diberikan oleh John Nobody karena ahli antitrust David Boles
tidak ada.
Bervariasi (variability)
Kerena bergantung pada siapa yang memberikannya serta kapan dan dimana diberikan,
jasa sangat bervariasi sehingga perusahaan-perusahaan dapat mengambil tiga langkah dalam
rangka mengendalikan mutu.
a. Berinvestasi dalam prosedur perekrutan dan pelatihan yang baik.
b. Menetapkan standar proses pelaksanaan jasa di seluruh organisasi tersebut.
c. Memantau kepuasan pelanggan.
Dapat Rusak (perishability).
Jasa tidak dapat disimpan. Jika permintaan berfluktuasi, perusahaan jasa menghadapi
masalah yang rumit. Beberapa strategi untuk menghasilakan keselarasan yang lebih baik
antara permintaan dan penawaran.
Pada sisi permintaan.
 Penetapan harga yang berbeda akan mengalihkan sebagian permintaan dari masa
sibuk ke masa yang kurang sibuk. Contohnya harga pertunjukan film yang murah pada
sore hari.
 Permintaan pada masa tidak sibuk dapat dikembangkan. Hotel mengembangkan
liburan pendek pada akhir pekan.
 Jasa kompementer dapat dikembangkan selama jam sibuk untuk memberikan alternatif
bagi pelanggan yang menunggu seperti ruang minum di restoran.
 Sistem reservasi merupakan cara untuk mengelola tingkat permintaan.
Pada sisi penawaran.
 Karyawan paruh waktu untuk melayani permintaan yang sibuk.
 Rutinitas efisiensi jam sibuk dapat diperkenalkan. Paramedis membantu dokter selama
masa sibuk.
 Peningkatan partisipasi konsumen misalnya memasukkan sendiri belanjaannya ke
kantong.
 Berbagai jasa dapat dikembangkan. Beberapa rumah sakit membeli peralatan medis
secara bersama-sama.
 Fasilitas untuk perluasana pada masa mendatang misalnya taman hiburan membeli
tanah di sekitarnya untuk pengembangan di kemudian hari..
STRATEGI PEMASARAN UNTUK PERUSAHAAN
JASA.
Perusahaan jasa pernah tertinggal di belakang pabrikan dalam penggunaan pemasaran
karena mereka kecil, atau bisnis mereka yang profesional tidak menggunakan pemasaran,
atau mereka menghadapi banyaknya permintaan atau sedikit persaingan. Hal ini pasti
berubah. Beberapa pemasar paling terampil sekarang adalah perusahaan jasa.
Perubahan Hubungan Pelanggan.
Belum semua perusahaan, bagaimanapun, telah diinvestasikan dalam menyediakan
layanan yang unggul, paling tidak untuk semua pelanggan. Pada banyak industri jasa, seperti
maskapai penerbangan, bank, toko, dan hotel, kepuasan pelanggan di Amerika Serikat belum
meningkat secara signifikan-atau dalam beberapa kasus benar-benar turun dalam beberapa
tahun terakhir. Pelanggan mengeluh tentang informasi yang tidak akurat, personel yang tidak
tanggap, kasar, atau tidak dilatih dengan baik, dan waktu tunggu yang lama. Lebih buruk lagi,
banyak yang menemukan keluhan mereka tidak pernah benar-benar disampaikan ke manusia
yang sebenarnya karena ponsel yang lambat atau rusak atau sistem pelaporan online. Jasa
pemasar yang cerdas menyadari kenyataan adanya layanan baru, seperti pentingnya
memberdayakan pelanggan baru, berproduksi bersama pelanggan, dan perlunya untuk
melibatkan karyawan serta pelanggan.
Pemberdayaan pelanggan.
Pelanggan menjadi lebih rumit ketika membeli jasa pendukung produk dan
menginginkan ”pengurai jasa”. Pelanggan juga semkain tidak suka berurusan dengan berbgai
penyedia jasa yang menagani berbagai perlengkapan jasa. Sekarang beberapa organisasi jasa
pihak ketiga melayani kisaran perlengkapan yang lebih besar. Yang paling penting, internet
telah memberdayakan pelanggan dengan memungkinkan mereka meluapkan kemarahan
terhadap layanan yang jelek. Sebagian perusahaan merespon dengan cepat beberapa dalam
satu jam. Meskipun begitu, dari pada merespon pelanggan yang sedang marah lebih baik
mencegahnya di masa yang akan datang.
Custumer coproduction
Realitasnya adalah bahwa pelanggan tidak hanya membeli dan menggunakan jasa,
mereka memaikan peran aktif dalam penghantaran jasa itu pada setiap langkah. Mencegah
kegagalan jasa agar tidak terjadi atau mulai terjadi adalah hal yang sangat penting, karen
pemulihan jasa selalu menantang. Salah satu masalah besar adalah pemberian atribut-
pelanggan sering merasa bahwa perusahaan bersalah atau jika tidak, masih bertanggung
jawab untuk memperbaiki semua hal yag salah.
Empat kategori luas penyebab dasar kegagalan pelanggan :
1. Merancang kembali proses dan mendefinisikan ulang peran pelanggan untuk
menyederhanakan pemenuhan jasa.
2. Menerapkan teknologi yang tepat untuk membantu karyawan dan pelanggan
3. Menciptakan pelanggan berkinerja tinggi dengan meningkatkan kejelasan peran,
memotivasi, dan kemampuan pelanggan
4. Mendorong ”kemasyarakatan pelanggan” dimana pelanggan membantu pelanggan.
Memuaskan pekerja serta pelanggan.
Para karyawan berkembang di posisi kontak dengan pelanggan ketika mereka memiliki
dorongan internal untuk :
1. Memanjakan para pelanggan,
2. Secara tepat membaca kebutuhan pelanggan,
3. Mengembangkan hubungan pribadi dengan pelanggan, dan
4. Memberikan layanan berkualitas untuk memecahkan masalah pelanggan.
Mencapai Kesuksesan Dalam Jasa Pemasaran
Keunggulan Pemasaran
Keunggulan pemasaran dengan layanan yang membutuhkan keunggulan dalam tiga
bidang: eksternal, internal dan pemasaran interaktif:
1. Pemasaran eksternal menggambarkan pekerjaan biasa untuk menyiapkan, menetapkan
harga, mendistribusikan, dan mempromosikan jasa tersebut kepada pelanggan.
2. Pemasaran internal menggambarkan pekerjaan untuk melatih dan memotivasi
karyawannya untuk melayani pelanggan dengan baik. Andil terpenting yang dapat
dilakukan departemen pemasaran adalah menjadi ”luar biasa cerdik dalam mengerahkan
semua orang lain dalam organisasi tersebut melakukan pemasaran”.
3. Pemasaran interaktif menggambarkan kemampuan karyawan dalam melayani klien.
Karena klien tersebut menilai jasa bukan hanya berdasarkan mutu teknisnya (misalnya,
apakah pembedahan tersebut berhasil), tetapi juga berdasarkan mutu fungsionalnya
(misalnya apakah dokter bedah tersebut menunjukkan perhatian dan membangkitkan
keyakinan). Teknologi memiliki kekuatan besar untuk membuat pekerja jasa menjadi
lebih produktif.
Praktik Terbaik dari Perusahaan Layanan Tertinggi
Dalam mencapai keunggulan pemasaran dengan pelanggan mereka, perusahaan jasa
yang dikelola dengan baik berbagi konsep strategis, sejarah komitmen tingkat manajemen
terhadap kualitas, standar tinggi, tingkatan keuntungan, dan sistem untuk kinerja pemantauan
layanan dan pengaduan nasabah.
Konsep strategi
Puncak perusahaan jasa adalah "pelanggan yang terobsesi." Mereka memiliki pengertian yang
jelas tentang pelanggan mereka dan kebutuhan mereka dan telah mengembangkan strategi
khusus untuk memuaskan kebutuhan tersebut.
Komitmen Top-Manajemen
Perusahaan seperti Marriott, Disney, dan USAA memiliki komitmen secara menyeluruh
terhadap kualitas pelayanan. Manajemen mereka terlihat tidak hanya setiap bulan pada
kinerja keuangan, tetapi juga pada kinerja pelayanan.
Standar tinggi
Penyedia jasa terbaik bisa menetapkan standar berkualitas tinggi.
Tingkatan keuntungan
Perusahaan telah memutuskan untuk menaikkan biaya dan layanan yang lebih rendah untuk
para pelanggan yang hampir tidak membayar dengan cara mereka, dan untuk memanjakan
pemboros besar untuk mempertahankan dukungan mereka selama mungkin. Pelanggan di
tingkatan laba tinggi mendapatkan diskon khusus, tawaran promosi, dan banyak layanan
khusus, pelanggan di tingkatan laba yang lebih rendah mungkin mendapatkan lebih banyak
biaya, layanan dilepaskan, dan pesan suara untuk memproses pertanyaan mereka.
Memantau sistem
Kinerja pelayanan perusahaan audit terbaik, baik mereka sendiri dan para pesaing, secara
teratur. Mereka mengumpulkan suara pelanggan (voice of the customer) ukuran untuk
menyelidiki kepuasan dan ketidak puasan pelanggan. Mereka menggunakan perbandingan
belanja, berbelanja misteri atau hantu, survei pelanggan, bentuk saran dan keluhan, layanan
tim audit, dan surat pelanggan kepada presiden.
Keluhan ketidakpuasan pelanggan
Perusahaan yang menganjurkan pelanggan yang kecewa untuk mengeluh dan juga memberi
kuasa kepada karyawan untuk memperbaiki situasi di tempat yang telah ditunjukkan untuk
mencapai pendapatan yang lebih tinggi dan keuntungan yang lebih besar daripada perusahaan
tanpa adanya pendekatan secara sistematis untuk mengatasi kegagalan layanan.
Membedakan Layanan
Akhirnya, pelanggan yang melihat layanan upaya perawatan yang cukup homogen sedikit
tentang penyedia dibandingkan soal harga. Keunggulan pemasaran membutuhkan layanan
pemasar untuk terus membedakan merek mereka sehingga mereka tidak dilihat sebagai
komoditas.
Pilihan layanan primer dan skunder
Pemasar dapat membedakan penawaran layanan mereka dalam banyak hal, melalui
orang-orang dan proses yang memberi nilai tambah. Apa yang pelanggan harapkan disebut
paket layanan primer. Penyedia dapat menambahkan fitur layanan sekunder ke paket. Dalam
industri hotel, berbagai jaringan telah memperkenalkan fitur layanan sekunder seperti barang
dagangan untuk dijual, sarapan prasmanan gratis, dan program loyalitas.
Berinovasi dengan layanan
Inovasi adalah hal penting dalam pelayanan seperti dalam industri apapun. Di sisi lain,
mempertimbangkan bagaimana berbagai kategori layanan yang relatif yang baru muncul dan
bagaimana, dalam beberapa kasus, organisasi menciptakan solusi kreatif dalam kategori yang
ada.
 Perjalanan secara online. Agen perjalanan online seperti Expedia dan Travelocity
menawarkan pelanggan kesempatan mudah untuk memesan perjalanan dengan harga
diskon.
 Klinik Kesehatan Retail. Salah satu wilayah yang paling sulit di mana untuk berinovasi
adalah perawatan kesehatan. Tetapi sementara saat ini sistem perawatan kesehatan
dirancang untuk mengobati sejumlah kecil kasus yang kompleks, klinik kesehatan ritel
mengatasi sejumlah besar kasus sederhana.
 Penerbangan Swasta. Awalnya, penerbangan swasta dibatasi untuk memiliki atau
penyewaan pesawat pribadi. Kepemilikan fraksional yang dipelopori oleh NetJets
memungkinkan pelanggan untuk membayar persentase dari biaya pesawat pribadi
ditambah pemeliharaan dan biaya per jam secara langsung. Selanjutnya Marquis Jets
melakukan inovasi dengan menggabungkan ide sederhana waktu prabayar pada terbesar,
dipelihara armada terbaik dunia, menawarkan konsistensi dan manfaat kepemilikan
fraksional tanpa komitmen jangka panjang.
MENGELOLA MUTU JASA
Mutu jasa suatu perusahaan diuji dalam setiap pertemuan jasa. Jika karyawan-karyawan
eceran merasa bosan, tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan sederhana, atau saling
berkunjung pada saat pelanggan sedang menunggu, pelanggan akan berfikir dua kali untuk
melakukan bisnis lagi dengan penjual tersebut.
Harapan pelanggan
Pelanggan menciptakan haranpan-harapan layanan dari pengalaman masa lalu, cerita
dari mulut ke mulut, dan iklan. Pelanggan membandingkan jasa yang dipersepsikan dengan
jasa yang diharapkan. Jika harapan yang dipersepsikan berada di bawah jasa yang
diharapkan, pelanggan akan kecewa. Jika persepsi jasa memenuhi atau melebihi harapan
mereka, mereka akan cenderung menggunakan penyedia tersebut lagi. Lima kesenjangan
yang mengakibatkan ketidakberhasilan penyerahan jasa adalah;
1. Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen. Pengurus rumah sakit
mungkin berpikir bahwa pasien menginginkan makanan yang lebih baik, tetapi pasien
mungkin lebih memikirkan daya tanggap perawat.
2. Kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi mutu jasa. Manajemen mungkin
memahami dengan tepat keinginan-keinginan pelanggan, tetapi tidak menetapkan
standar kinerja. Pengurus rumah sakit mungkin meminta perawat memberikan layanan
yang cepat tanpa menguraikan dengan sangat jelas.
3. Kesenjangan antara spesifikasi mutu jasa dan penyerahan jasa. Karyawan mungkin
kurang terlatih, tidak mampu atau tidak mau mematuhi standar, atau mungkin
dihadapkan pada standar yang saling bertentangan; seperti menyediakan waktu untuk
mendengarkan pelanggan dan melayani mereka dengan cepat.
4. Kesenjangan antara penyerahan jasa dan komunikasi eksternal. Harapan-harapan
konsumen dipengaruhi pernyataan yang dikeluarkan perwakilan dan iklan perusahaan.
Jika brosur rumah sakit memperlihatkan kamar yang indah, tetapi pasien tiba dan
menemukan kamar yang tampak murahan dan kotor, komunikasi ekternal telah
melenceng jauh dari harapan pelanggan.
5. Kesenjangan antara persepsi jasa dan jasa yang diharapkan yaitu konsumen memiliki
persepsi yang keliru tentang mutu jasa tersebut. Dokter mungkin tetap mengunjungi
pasien untuk menunjukkan kepeduliannya, tetapi pasien menafsirkan hal ini sebagai
indikasi bahwa ada sesuatu yang benar-benar tidak beres.
Adapun lima penentu mutu jasa, disajikan menurut tingkat kepentingannya.
1. Keandalan.
Kemampuan melaksanakan layanan yang dijanjikan secara meyakinkan dan akurat..
2. Daya tangkap.
Kesediaan membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat.
3. Jaminan.
Pengetahuan dan kesopanan karyawan dan kemampuan mereka menyampaikan
kepecayaan dan keyakinan.
4. Empati.
Kesediaan memberikan perhatian yang mendalam dan khusus kepada masing-masing
pelanggan.
5. Benda berwujud.
Penampilan fasilitas fisik, perlengkapan, karyawan, dan bahan komunikasi.
MENGELOLA MEREK JASA
Sejumlah merek yang sangat kuat di dunia ini adalah jasa yaitu jasa keuangan (Citibank,
American Express, JP Morgan, HSBC dan Goldman Sachs). Sejumlah rumah sakit
mendapatkan reputasi ”megamerek” karena terbaik di bidangnya seperti Mayo Clinic,
Massachusets General dan Sloan Kettering. Seperti sejumlah merek lain, merek jasa harus
terampil mendeferensiasii dirinya dan menyusun strategi merek yang memadai.
Mendeferensiasi jasa.
Para pemasar jasa seirng mengeluh karena sulit mendeferensiasi jasanya. Jika para
pelanggan menganggap layanan sebagai cukup homogen, para pelanggan tersebut tidak
terlalu peduli pada siapa penyedia jasanya dan sangat peduli pada harga. Tetapi tawaran jasa
dapat dideferensiasi dengan beberapa cara. Pada industri penerbangan, berbagai perusahaan
penerbangan telah memperkenalkan fitur seperti program bioskop, barang kenangan yang
dijual, layanan telepon daru udara ke darat, dan pemberian hadiah atas pelanggan yang sering
naik pesawat mereka.
Menyusun strategi merek jasa.
Penyusunan strategi merek jasa memerlukan perhatian khusus atas pemilihan unsur
merek, penetapan dimensi citra (image), dan perancangan strategi pemerekan.
a. Pemilihan unsur merek.
Ingatan atas merek menjadi penentu keberhasilan penjualan. Pada kasus ini, nama merek
yang mudah diingat menjadi sangat penting. Unsur merek lain – logo, simbol, karakter
dan slogan juga mampu membangun kesadaran akan merek dan citra merek. Karena
produk fisiknya tidak muncul, fasilitas fisik (rancangan lingkungan, tempat penerimaan
tamu, baju seragam, materi bangunan) menjadi sangat penting.
b. Penetapan dimensi citra (image)
Asosiasi atas organisasi cenderung menjadi asosiasi merek yang sangat penting. Salah
satu asosiasi yang sangat penting ialah kredibilitas dan persepsi kepakaran, kemampuan
dipercaya, dan kepantasan untuk disukai.
c. Perancangan strategi pemerekan
Jasa juga harus memikirkan penyusunan hierarki merek dan portofolio merek yang
memungkinkan positioning dan pembidikan sejumlah segmen pasar yang berbeda-beda.
Hilton Hotels memiliki portofolio merek yang meliputi Hilton Garden Inns yang
membidik para pelancong bisnis yang berkantong tipis.
MENGELOLA JASA DIDUKUNG PRODUK
Pabrik peralatan (perkakas kecil, mesin kantor, traktor, mainframes, pesawat terbang)
memberikan jasa yang didukung produk. Perusahaan yang membuat produk bagus tetapi m
emberikan dukungan lokal yang buruk snagat tidak ungggul.
Mengidentifikasi dan memuaskan kebutuhan pelanggan.
Pelanggan memiliki tiga kekhawatiran khusus yakni:
 Mereka khawatir dengan keandalan dan seringnya kegagalan. Seorang petani mungkin
mentolerir meisn pertanian yang rusak setahun sekali, tetapi bukan dua atau tiga kali.
 Pelanggan khawatir dengan lamanya kerusakan mesin. Makin lama mesin rusak, makin
tinggi biayanya. Pelanggan tersebut memperhitungkan keandalan layanan penjual yaitu
kemampuan penjual memperbaiki mesin tersebut dengan cepat, atau setidaknya
menyediakan pengganti sementara.
 Pelanggan khawatir dengan biaya sendiri untuk pemeliharaan dna perbaikan. Berapa
biaya pemeliharaan dan perbaikan secara berkala?
Strategi jasa purna-jual
Kualitas departemen-departemen layanan pelanggan sangat berbeda-beda. Dalam
menyediakan layanan, sebagian besar perusahaan bergerak melalui beberapa tahap;
 Produsen biasanya memulainya dengan menjalankan departemen suku cadang dan
perbaikannya sendiri. Kemudian mereka merasa mahal dan menghabuiskan waktu untuk
melatih orang-orang lain, dan menemukan bahwa mereka dapat menghasilkan banyak
uang dengan menjalankan bisnis suku cadang dan perbaikan tersebut.
 Sejauh mereka merupakan pemasok tunggal suku cadang yang dibutuhkan, mereka dapat
mengenakan harga yang sangat mahal.
 Lama kelamaan, produsen-produsen mengalihkan lebih banyak jasa pemeliharaan dan
perbaikan kepada distributor dan penjual resmi. Kedua perantara ini tinggal klebih dekat
dengan pelanggan, menjalankan usaha di klokasi yang lebih banyak, dan dapat
menawarkan jasa dengan lebih cepat. Produsen masih menghasilkan laba dari suku
cadang, tetapi menyerahkan laba layanan kepada perantaranya.
 Kemudian munculperusahaan-perusahaan jasa independen. Lebih dari 40 ^ tugas
perbaikan mobil sekarang dilakukan di luar penyelur mobil.
 Pilihan layanan pelanggan semakin cepat dan ini menurunkan harga dan laba layanan.
Perusahaan peralatan semakin menggambarkan bagaimana menghasilkan uang dari
peralatan mereka, yang independen dari kontrak servis.
Rangkuman :
1. Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak
lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak dapat mengakibatkan kepemilikan
apapun. Jasa tersebut mungkin saja atau mungkin juga tidak terkait dengan suatu produk
fisik.
2. Jasa bersifat tidak berwujud, tidak terpisahkan, bervariasi, dan mudah lenyap. Masing-
masing karakteristik membawa tantangan dan memerlukan strategi tertentu. Pemasar
harus menemukan cara untuk memberikan wujud kepada sesuatu yang tidak berwujud,
meningkatkan produktivitas penyedia jasa; meningkatkan dan membakukan mutu jasa
yang disediakan; dan menyesuaikan pasokan jasa selama masa-masa sibuk dan tidak
sibuk dengan permintaan pasar.
3. Di masa lalu, industri jasa tertinggal dibelakang perusahaan-perusahaan produksi dalam
menganut dan menggunakan konsep dan alat pemasaran, tetapi situasi ini sekarang sudah
berubah. Strategi pemasaran jasa tidak hanya membutuhkan pemasaran eksternal, tetapi
juga pemasaran internal untuk memotivasi karyawan dan pemasaran interaktif untuk
menekankan pentingnya ”teknologi tinggi” maupun ”sentuhan tinggi”.
4. Harapan pelanggan memainkan peran penting dalam pengalaman jasa dan evaluasi
mereka. Perusahaan-perusahaan harus mengelola mutu layanan dengan memahami efek
dari setiap kali menghadapi layanan.
5. Perusahaan layanan puncak unggul pada praktik-praktik berikut; sebuah konsep
strategis, riwayat komitmen manajemen puncak terhadap mutu, standar tinggi, teknologi
swalayan, sistem untuk memantau kinerja layanan dankeluhan pelangan, serta tekanan
pada kepuasan karyawan.
6. Untuk memberi merk pada organisasi jasa secara efektif, perusahaan harus
mendiferensiasikan mereknya melalui fitur layanan primer dan sekunder serta
mengembangkan strategi merk yang memadai. Program penentuan merek yang efektif
untuk layanan sering memanfaatkan unsur-unsur multi merek. Mereka juga
mengembangkan hierarki merek dan portofolio serta membangun dimensi citra untuk
mengukuhkan atau melengkapi tawaran jasa.
7. Bahkan perusahaan-perusahaan yang berbasis produk harus menyediakan layanan purna
pembelian. Untuk memberikan dukungan terbaik, produsen harus mengidentifikasi jasa-
jasa yang paling dihargai pelanggan dan kepentingan relatifnya. Bauran jasa mencakup
jasa pra-penjualan (jasa yang mempermudah dan yang meningkatkan nilai) dan jasa
pasca-penjualan (departemen layanan pelanggan, layanan perbaikan dan pemeliharaan).

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Bab 14 mengembangkan strategi dan program penetapan harga
Bab 14 mengembangkan strategi dan program penetapan hargaBab 14 mengembangkan strategi dan program penetapan harga
Bab 14 mengembangkan strategi dan program penetapan hargaJudianto Nugroho
 
Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)Tika Karomah
 
Merancang & mengelola saluran pemasaran
Merancang & mengelola saluran pemasaranMerancang & mengelola saluran pemasaran
Merancang & mengelola saluran pemasaranIndra Diputra
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings groupgilang dwi jatnika
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaanLambok_siregar
 
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan -  Forecasting - Manajemen OperasionalPeramalan -  Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan - Forecasting - Manajemen OperasionalFalanni Firyal Fawwaz
 
Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Eni Cahyani
 
Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )nurulllah
 
MANAJEMEN OPERASI
MANAJEMEN OPERASIMANAJEMEN OPERASI
MANAJEMEN OPERASI yuniar putri
 
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke  2 . lokasi pabrikPertemuan ke  2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrikZall Zallibeng N
 
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)Tika Nafisah
 
Bab 7 menganalisis pasar bisnis
Bab 7 menganalisis pasar bisnisBab 7 menganalisis pasar bisnis
Bab 7 menganalisis pasar bisnisJudianto Nugroho
 
Bab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasi
Bab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasiBab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasi
Bab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasiJudianto Nugroho
 
Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenSistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenNurul_Hayati
 
Bab 16 mengelola perdagangan eceran, grosir dan logistik
Bab 16 mengelola perdagangan eceran, grosir dan logistikBab 16 mengelola perdagangan eceran, grosir dan logistik
Bab 16 mengelola perdagangan eceran, grosir dan logistikJudianto Nugroho
 
berbagai teknik optimasi dan peralatan manajemen baru
berbagai teknik optimasi dan peralatan manajemen baruberbagai teknik optimasi dan peralatan manajemen baru
berbagai teknik optimasi dan peralatan manajemen barumas karebet
 

La actualidad más candente (20)

Bab 14 mengembangkan strategi dan program penetapan harga
Bab 14 mengembangkan strategi dan program penetapan hargaBab 14 mengembangkan strategi dan program penetapan harga
Bab 14 mengembangkan strategi dan program penetapan harga
 
Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)Strategi tata letak (layout)
Strategi tata letak (layout)
 
Strategi Tata Letak
Strategi Tata LetakStrategi Tata Letak
Strategi Tata Letak
 
Merancang & mengelola saluran pemasaran
Merancang & mengelola saluran pemasaranMerancang & mengelola saluran pemasaran
Merancang & mengelola saluran pemasaran
 
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings groupAnalisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt  wings group
Analisis studi kasus tentang rekrutmen dan seleksi pt wings group
 
8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan8. manajemen-persediaan
8. manajemen-persediaan
 
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan -  Forecasting - Manajemen OperasionalPeramalan -  Forecasting - Manajemen Operasional
Peramalan - Forecasting - Manajemen Operasional
 
Manajemen operasional.1
Manajemen operasional.1Manajemen operasional.1
Manajemen operasional.1
 
Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas Operasi dan produktivitas
Operasi dan produktivitas
 
Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )Penentuan lokasi per (5 )
Penentuan lokasi per (5 )
 
MANAJEMEN OPERASI
MANAJEMEN OPERASIMANAJEMEN OPERASI
MANAJEMEN OPERASI
 
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke  2 . lokasi pabrikPertemuan ke  2 . lokasi pabrik
Pertemuan ke 2 . lokasi pabrik
 
Tata Letak
Tata LetakTata Letak
Tata Letak
 
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)
Menganalisis Pasar Bisnis (Matkul Manajemen Pemasaran)
 
Bab 7 menganalisis pasar bisnis
Bab 7 menganalisis pasar bisnisBab 7 menganalisis pasar bisnis
Bab 7 menganalisis pasar bisnis
 
Bab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasi
Bab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasiBab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasi
Bab 17 merancang dan mengelola komunikasi pemasaran terintegrasi
 
Sistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemenSistem informasi manajemen
Sistem informasi manajemen
 
MO I Strategi Lokasi
MO I Strategi LokasiMO I Strategi Lokasi
MO I Strategi Lokasi
 
Bab 16 mengelola perdagangan eceran, grosir dan logistik
Bab 16 mengelola perdagangan eceran, grosir dan logistikBab 16 mengelola perdagangan eceran, grosir dan logistik
Bab 16 mengelola perdagangan eceran, grosir dan logistik
 
berbagai teknik optimasi dan peralatan manajemen baru
berbagai teknik optimasi dan peralatan manajemen baruberbagai teknik optimasi dan peralatan manajemen baru
berbagai teknik optimasi dan peralatan manajemen baru
 

Similar a OPTIMALKAN LAYANAN

Tugas pemasaran jasa10
Tugas pemasaran jasa10Tugas pemasaran jasa10
Tugas pemasaran jasa10pdfpunya
 
Merancang dan mengelola jasa dalam manajemen pemasaran
Merancang dan mengelola jasa dalam manajemen pemasaran Merancang dan mengelola jasa dalam manajemen pemasaran
Merancang dan mengelola jasa dalam manajemen pemasaran fadiahfany
 
UTS Semester 1 ARS 103 Manajemen Pemasaran Rumah Sakit Benny Chairuddin, Erli...
UTS Semester 1 ARS 103 Manajemen Pemasaran Rumah Sakit Benny Chairuddin, Erli...UTS Semester 1 ARS 103 Manajemen Pemasaran Rumah Sakit Benny Chairuddin, Erli...
UTS Semester 1 ARS 103 Manajemen Pemasaran Rumah Sakit Benny Chairuddin, Erli...BennyChairuddin
 
5. Merancang Mengelola Jasa.pptx
5. Merancang  Mengelola Jasa.pptx5. Merancang  Mengelola Jasa.pptx
5. Merancang Mengelola Jasa.pptxSafitriamir
 
konsep pemasaran jasa
konsep pemasaran jasakonsep pemasaran jasa
konsep pemasaran jasabrooks44
 
Presentasi Manajemen Pemasaran Bab 13.ppt
Presentasi Manajemen Pemasaran Bab 13.pptPresentasi Manajemen Pemasaran Bab 13.ppt
Presentasi Manajemen Pemasaran Bab 13.pptCHANDRAFDSILALAHI
 
1 konsep dasar pemasran
1 konsep dasar pemasran1 konsep dasar pemasran
1 konsep dasar pemasranAde Yh
 
Sim,desi panjaitan,hapzi ali,informasi dalam pelaksanaanya
Sim,desi panjaitan,hapzi ali,informasi dalam pelaksanaanyaSim,desi panjaitan,hapzi ali,informasi dalam pelaksanaanya
Sim,desi panjaitan,hapzi ali,informasi dalam pelaksanaanyaDesi Panjaitan
 
PKK - 3.5 Produk Layanan Usaha.pptx.pdf
PKK - 3.5 Produk Layanan Usaha.pptx.pdfPKK - 3.5 Produk Layanan Usaha.pptx.pdf
PKK - 3.5 Produk Layanan Usaha.pptx.pdfriansuh
 
Sim,desi panjaitan,hapzi ali,informasi dalam pelaksanaanya
Sim,desi panjaitan,hapzi ali,informasi dalam pelaksanaanyaSim,desi panjaitan,hapzi ali,informasi dalam pelaksanaanya
Sim,desi panjaitan,hapzi ali,informasi dalam pelaksanaanyaDesi Panjaitan
 
PKK - 3.5 Produk Layanan Usaha.pptx
PKK - 3.5 Produk Layanan Usaha.pptxPKK - 3.5 Produk Layanan Usaha.pptx
PKK - 3.5 Produk Layanan Usaha.pptxYuniPanjaitan4
 

Similar a OPTIMALKAN LAYANAN (20)

Hakikat jasa
Hakikat jasaHakikat jasa
Hakikat jasa
 
Mengelola jasa
Mengelola jasaMengelola jasa
Mengelola jasa
 
Tugas pemasaran jasa10
Tugas pemasaran jasa10Tugas pemasaran jasa10
Tugas pemasaran jasa10
 
Riset pemasaran
Riset pemasaran Riset pemasaran
Riset pemasaran
 
Merancang dan mengelola jasa dalam manajemen pemasaran
Merancang dan mengelola jasa dalam manajemen pemasaran Merancang dan mengelola jasa dalam manajemen pemasaran
Merancang dan mengelola jasa dalam manajemen pemasaran
 
UTS Semester 1 ARS 103 Manajemen Pemasaran Rumah Sakit Benny Chairuddin, Erli...
UTS Semester 1 ARS 103 Manajemen Pemasaran Rumah Sakit Benny Chairuddin, Erli...UTS Semester 1 ARS 103 Manajemen Pemasaran Rumah Sakit Benny Chairuddin, Erli...
UTS Semester 1 ARS 103 Manajemen Pemasaran Rumah Sakit Benny Chairuddin, Erli...
 
5. Merancang Mengelola Jasa.pptx
5. Merancang  Mengelola Jasa.pptx5. Merancang  Mengelola Jasa.pptx
5. Merancang Mengelola Jasa.pptx
 
konsep pemasaran jasa
konsep pemasaran jasakonsep pemasaran jasa
konsep pemasaran jasa
 
Presentasi Manajemen Pemasaran Bab 13.ppt
Presentasi Manajemen Pemasaran Bab 13.pptPresentasi Manajemen Pemasaran Bab 13.ppt
Presentasi Manajemen Pemasaran Bab 13.ppt
 
Bisnis model kanvas
Bisnis model kanvasBisnis model kanvas
Bisnis model kanvas
 
Kelompok 2 produk jasa
Kelompok 2 produk jasaKelompok 2 produk jasa
Kelompok 2 produk jasa
 
1 konsep dasar pemasran
1 konsep dasar pemasran1 konsep dasar pemasran
1 konsep dasar pemasran
 
Sim,desi panjaitan,hapzi ali,informasi dalam pelaksanaanya
Sim,desi panjaitan,hapzi ali,informasi dalam pelaksanaanyaSim,desi panjaitan,hapzi ali,informasi dalam pelaksanaanya
Sim,desi panjaitan,hapzi ali,informasi dalam pelaksanaanya
 
PKK - 3.5 Produk Layanan Usaha.pptx.pdf
PKK - 3.5 Produk Layanan Usaha.pptx.pdfPKK - 3.5 Produk Layanan Usaha.pptx.pdf
PKK - 3.5 Produk Layanan Usaha.pptx.pdf
 
Bab II
Bab IIBab II
Bab II
 
Sim,desi panjaitan,hapzi ali,informasi dalam pelaksanaanya
Sim,desi panjaitan,hapzi ali,informasi dalam pelaksanaanyaSim,desi panjaitan,hapzi ali,informasi dalam pelaksanaanya
Sim,desi panjaitan,hapzi ali,informasi dalam pelaksanaanya
 
BAB 1 - ERSA.doc
BAB 1 - ERSA.docBAB 1 - ERSA.doc
BAB 1 - ERSA.doc
 
BAB 1 - ERSA.doc
BAB 1 - ERSA.docBAB 1 - ERSA.doc
BAB 1 - ERSA.doc
 
Bagaimana Hendak
Bagaimana HendakBagaimana Hendak
Bagaimana Hendak
 
PKK - 3.5 Produk Layanan Usaha.pptx
PKK - 3.5 Produk Layanan Usaha.pptxPKK - 3.5 Produk Layanan Usaha.pptx
PKK - 3.5 Produk Layanan Usaha.pptx
 

OPTIMALKAN LAYANAN

  • 1. TUGAS MANAJEMEN PEMASARAN DI SUSUN OLEH : CHANDRA BENG 201360071 YULIUS ALDRUEY
  • 2. MERANCANG DAN MENGELOLA JASA Ketika perusahaan produk merasa semakin sulit untuk membedakan produk fisik mereka, mereka berpaling ke diferensiasi layanan. Banyak pada kenyataannya menemukan keuntungan yang signifikan dalam memberikan layanan yang unggul, apakah itu berarti pengiriman yang tepat waktu, jawaban yang lebih baik dan lebih cepat dari pertanyaan, atau resolusi yang lebih cepat dari keluhan. Penyedia layanan Terbaik tahu keunggulan tersebut dengan baik dan juga bagaimana cara untuk menciptakan pengalaman pelanggan yang tak terlupakan. HAKIKAT JASA Biro Statistik Tenaga Kerja melaporkan bahwa sektor penyedia jasa akan terus menjadi penghasil lapangan kerja dominan dalam ekonomi, menambah sekitar 14,6 juta pekerjaan pada tahun 2018, atau 96% dari peningkatan yang diharapkan dalam total lapangan kerja. Pada tahun 2018, sektor produksi barang diharapkan untuk menghitung 12,9% dari total pekerjaan, menurun dari 17,3% pada 1998 dan 14,2 persen di tahun 2008. Manufaktur kehilangan 4,1 juta lapangan pekerjaan dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2008 dan diperkirakan akan kehilangan lagi 1,2 juta pekerjaan antara 2008 dan 2018. Angka ini dan angka-angka lainnya telah menyebabkan peningkatan minat terhadap masalah khusus tentang jasa pemasaran. Industri Jasa Ada di Mana-mana: Sektor pemerintah (pengadilan, pelayanan ketenagakerjaan, rumah sakit, lembaga pemberi pinjaman, militer, kepolisian, pemadam kebakaran, kantor pos, lembaga pembuat aturan dan sekolah-sekolah) berada dalam bisnis jasa. Sektor nirlaba swasta (museum, badan amal, gereja, perguruan tinggi, yayasan, rumah sakit) merupakan bisnis jasa. Sebagian besar sektor bisnis (perusahaan penerbangan, bank, hotel, perusahaan asuransi, firma hukum, konsultan manajemen, praktik kedokteran, perusahaan film, perbaikan ledeng dan real estat) juga berada dalam bisnis jasa. Sektor produksi (operator komputer, akuntan dan staf hukum) adalah pabrik jasa yang menyediakan layanan kepada pabrik barang. Kategori Bauran Jasa: 1. Barang berwujud murni (pure tangible goods) Terdiri atas barang berwujud seperti sabun, pasta gigi atau garam. Tidak ada jasa yang menyertai produk. 2. Barang berwujud yang disertai jasa (tangible goods with accompanying services). Penawaran terdiri dari barang berwujud yang disertai dengan satu atau lebih jasa. Umumnya, semakin canggih sebuah produk, semakin besar suatu kebutuhan untuk
  • 3. jasa pendukung berkualitas tinggi yang lebih luas. Jasa sering menjadi elemen penting dalam industri mobil, komputer, dan telepon seluler. 3. Campuran (hybird) Tawaran tersebut terdiri atas barang dan jasa dengan bagian yang sama. Misalnya, orang pergi ke restoran untuk mendapatkan makanan maupun layanan. 4. Jasa utama yang disertai barang dan jasa yang sangat kecil (major services with accompanying minor goods and service) Contohnya penumpang pesawat terbang membeli jasa angkitan Perjalanan tersebut meliputi bawang berwujud, seperti makanan dan minuman, tiket dan majalah penerbangan. Jasa tersebut memerlukan barang padat moda (pesawat terbang) untuk merealisasikannnya, tetapi produk utamanya adalah jasa. 5. Jasa murni (pure service) Contohnya penjagaan bayi, psikoterapi, dan pijat. Kisaran penawaran jasa membuat kita sulit melakukan generalisasi tanpa pembedaan lebih lanjut.  Jasa berbeda-beda berdasarkan apakan jasa tersebut berbasis peralatan (cucian mobil otomatis, mesin penjaja) atau berbasis orang (jasa pembersihan jendela, jasa akuntansi). Jasa berbasis orang berbeda-beda berdasarkan apakah jasa tersebut disediakan karyawan yang tidak terampil, terampil atau profesional.  Perusahaan jasa dapat memilih di antara proses-proses yang berbeda untuk menyerahkan jasa mereka. Restoran telah mengembangkan format berbeda tersebut seperti gaya kafetaria, makanan siap saji, makanan swalayan (buffet) dan layanan sinar lilin (candlelight service).  Ada jasa yang menharuskan kehadiran klien dan ada yang tidak mengharuskannya. Bedah otak melibatkan kehadiran klien, tatapi perbaikan mobil tidak. Jika klien tersebut harus hadir, penyedia jasanya harus memperhatikan kebutuhan-kebutuhannya. Pengusaha salon kecantikan akan berinvestasi dalam dekorasi, memainkan musik latar, dan terlibat dalam obrolan ringan dengan pelanggan.  Jasa berbeda-beda dalam hal apakah jasa tersebut memenuhi kebutuhan pribadi (jasa pribadi) atau kebutuhan bisnis ( jasa bisnis). Penyedia jasa biasanya mengembangkan program pemasaran yang berbeda utuk pasar pribadi dan bisnis.  Penyedia jasa berbeda-beda dalam tujuan (laba atau nirlaba) dan kepemilikan (swata atau pemeirntah) mereka. Kedua karakteristik ini jika digabungkan secara menyilang, akan menghasilkan empat jenis organisasi yang cukup berbeda. Program pemasaranrumah sakit investor swasta akan berbeda dari program pemasaran rumah sakit yayasan swasta atau rumah sakit Veteran Administration ( Lembaga veteran AS). Hakikat bauran jasa juga memiliki implikasi pada bagaimana konsumen mengevaluasi mutu. Pertama, konsumen jasa umumnya mengandalkan cerita dari mulut ke mulut daripada iklan. Kedua, mereka sangat mengandalkan harga, petugas, dan petunjuk fisik untuk menilai mutunya. Ketiga, mereka sangat setia pada penyedia jasa yang memuaskan mereka. Keempat,
  • 4. karena adanya biaya peralihan, bisa terjadi keengganan dari banyak konsumen. Itu dapat merupakan tantangan untuk memikat pelanggan menjauhkan diri dari pesaing. Karakteristik Jasa Yang Mencolok: Tidak berwujud (intangibility) Berbeda dari produk fisik, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, diraba, didengar atau dicium sebelum dibeli. Untuk mengurangi ketidakpastian, pembeli akan mencari bukti mutu jasa tersebut. Karena itu, tugas penyedia jasa adalah ”mengelola bukti tersebut” untuk mewujudkan sesuatu yang tidak berwujud”. Perusahaan jasa dapat berupaya menunjukkan mutu layanan mereka mellui bukti fisik dan presentasi. Suatu bank dapat menggunakan alat pemasaran: 1. Tempat Eksterior dan interiornya mempunyai sudut-sudut yang bersih. Tata letak meja dan arus lalu-lintas direncanakan dengan seksama. Antrean tidak boleh terlalu panjang. 2. Orang Harus terdapat karyawan yang jumlahnya mencukupi untuk menangani beban kerja. 3. Peralatan Komputer, mesin fotokopi, meja seharusnya tampak ”canggih” 4. Bahan komunikasi Bahan cetak teks dan foto harus menggambarkaan layanan yang efisien dan cepat. 5. Simbol Nama dan simbolnya menggambarkan pelayanan yang cepat. 6. Harga Bank dapat beriklankan bahwa mereka akan memberikan $5 ke rekening setiap nasabah yang menunggu dalam antrean lebih dari 5 menit. Tidak terpisahkan (inseparability) Biasanya jasa dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan. Hal ini tidak berlaku bagi barang-barang fisik yang diproduksi, disimpan sebagai persediaan, didistribusikan melalui banyak penjual, dan dikonsumsi kemudian. Jika seseorang memberikan jasa tersebut, penyedianya adalah bagian dari jasa itu. Contoh, suatu konser tidak akan sama jika Madona jatuh sakit dan digantikan Shania Twain atau jika pembelaan hukum diberikan oleh John Nobody karena ahli antitrust David Boles tidak ada. Bervariasi (variability) Kerena bergantung pada siapa yang memberikannya serta kapan dan dimana diberikan, jasa sangat bervariasi sehingga perusahaan-perusahaan dapat mengambil tiga langkah dalam rangka mengendalikan mutu.
  • 5. a. Berinvestasi dalam prosedur perekrutan dan pelatihan yang baik. b. Menetapkan standar proses pelaksanaan jasa di seluruh organisasi tersebut. c. Memantau kepuasan pelanggan. Dapat Rusak (perishability). Jasa tidak dapat disimpan. Jika permintaan berfluktuasi, perusahaan jasa menghadapi masalah yang rumit. Beberapa strategi untuk menghasilakan keselarasan yang lebih baik antara permintaan dan penawaran. Pada sisi permintaan.  Penetapan harga yang berbeda akan mengalihkan sebagian permintaan dari masa sibuk ke masa yang kurang sibuk. Contohnya harga pertunjukan film yang murah pada sore hari.  Permintaan pada masa tidak sibuk dapat dikembangkan. Hotel mengembangkan liburan pendek pada akhir pekan.  Jasa kompementer dapat dikembangkan selama jam sibuk untuk memberikan alternatif bagi pelanggan yang menunggu seperti ruang minum di restoran.  Sistem reservasi merupakan cara untuk mengelola tingkat permintaan. Pada sisi penawaran.  Karyawan paruh waktu untuk melayani permintaan yang sibuk.  Rutinitas efisiensi jam sibuk dapat diperkenalkan. Paramedis membantu dokter selama masa sibuk.  Peningkatan partisipasi konsumen misalnya memasukkan sendiri belanjaannya ke kantong.  Berbagai jasa dapat dikembangkan. Beberapa rumah sakit membeli peralatan medis secara bersama-sama.  Fasilitas untuk perluasana pada masa mendatang misalnya taman hiburan membeli tanah di sekitarnya untuk pengembangan di kemudian hari.. STRATEGI PEMASARAN UNTUK PERUSAHAAN JASA. Perusahaan jasa pernah tertinggal di belakang pabrikan dalam penggunaan pemasaran karena mereka kecil, atau bisnis mereka yang profesional tidak menggunakan pemasaran, atau mereka menghadapi banyaknya permintaan atau sedikit persaingan. Hal ini pasti berubah. Beberapa pemasar paling terampil sekarang adalah perusahaan jasa. Perubahan Hubungan Pelanggan. Belum semua perusahaan, bagaimanapun, telah diinvestasikan dalam menyediakan layanan yang unggul, paling tidak untuk semua pelanggan. Pada banyak industri jasa, seperti maskapai penerbangan, bank, toko, dan hotel, kepuasan pelanggan di Amerika Serikat belum
  • 6. meningkat secara signifikan-atau dalam beberapa kasus benar-benar turun dalam beberapa tahun terakhir. Pelanggan mengeluh tentang informasi yang tidak akurat, personel yang tidak tanggap, kasar, atau tidak dilatih dengan baik, dan waktu tunggu yang lama. Lebih buruk lagi, banyak yang menemukan keluhan mereka tidak pernah benar-benar disampaikan ke manusia yang sebenarnya karena ponsel yang lambat atau rusak atau sistem pelaporan online. Jasa pemasar yang cerdas menyadari kenyataan adanya layanan baru, seperti pentingnya memberdayakan pelanggan baru, berproduksi bersama pelanggan, dan perlunya untuk melibatkan karyawan serta pelanggan. Pemberdayaan pelanggan. Pelanggan menjadi lebih rumit ketika membeli jasa pendukung produk dan menginginkan ”pengurai jasa”. Pelanggan juga semkain tidak suka berurusan dengan berbgai penyedia jasa yang menagani berbagai perlengkapan jasa. Sekarang beberapa organisasi jasa pihak ketiga melayani kisaran perlengkapan yang lebih besar. Yang paling penting, internet telah memberdayakan pelanggan dengan memungkinkan mereka meluapkan kemarahan terhadap layanan yang jelek. Sebagian perusahaan merespon dengan cepat beberapa dalam satu jam. Meskipun begitu, dari pada merespon pelanggan yang sedang marah lebih baik mencegahnya di masa yang akan datang. Custumer coproduction Realitasnya adalah bahwa pelanggan tidak hanya membeli dan menggunakan jasa, mereka memaikan peran aktif dalam penghantaran jasa itu pada setiap langkah. Mencegah kegagalan jasa agar tidak terjadi atau mulai terjadi adalah hal yang sangat penting, karen pemulihan jasa selalu menantang. Salah satu masalah besar adalah pemberian atribut- pelanggan sering merasa bahwa perusahaan bersalah atau jika tidak, masih bertanggung jawab untuk memperbaiki semua hal yag salah. Empat kategori luas penyebab dasar kegagalan pelanggan : 1. Merancang kembali proses dan mendefinisikan ulang peran pelanggan untuk menyederhanakan pemenuhan jasa. 2. Menerapkan teknologi yang tepat untuk membantu karyawan dan pelanggan 3. Menciptakan pelanggan berkinerja tinggi dengan meningkatkan kejelasan peran, memotivasi, dan kemampuan pelanggan 4. Mendorong ”kemasyarakatan pelanggan” dimana pelanggan membantu pelanggan. Memuaskan pekerja serta pelanggan. Para karyawan berkembang di posisi kontak dengan pelanggan ketika mereka memiliki dorongan internal untuk : 1. Memanjakan para pelanggan, 2. Secara tepat membaca kebutuhan pelanggan, 3. Mengembangkan hubungan pribadi dengan pelanggan, dan 4. Memberikan layanan berkualitas untuk memecahkan masalah pelanggan.
  • 7. Mencapai Kesuksesan Dalam Jasa Pemasaran Keunggulan Pemasaran Keunggulan pemasaran dengan layanan yang membutuhkan keunggulan dalam tiga bidang: eksternal, internal dan pemasaran interaktif: 1. Pemasaran eksternal menggambarkan pekerjaan biasa untuk menyiapkan, menetapkan harga, mendistribusikan, dan mempromosikan jasa tersebut kepada pelanggan. 2. Pemasaran internal menggambarkan pekerjaan untuk melatih dan memotivasi karyawannya untuk melayani pelanggan dengan baik. Andil terpenting yang dapat dilakukan departemen pemasaran adalah menjadi ”luar biasa cerdik dalam mengerahkan semua orang lain dalam organisasi tersebut melakukan pemasaran”. 3. Pemasaran interaktif menggambarkan kemampuan karyawan dalam melayani klien. Karena klien tersebut menilai jasa bukan hanya berdasarkan mutu teknisnya (misalnya, apakah pembedahan tersebut berhasil), tetapi juga berdasarkan mutu fungsionalnya (misalnya apakah dokter bedah tersebut menunjukkan perhatian dan membangkitkan keyakinan). Teknologi memiliki kekuatan besar untuk membuat pekerja jasa menjadi lebih produktif. Praktik Terbaik dari Perusahaan Layanan Tertinggi Dalam mencapai keunggulan pemasaran dengan pelanggan mereka, perusahaan jasa yang dikelola dengan baik berbagi konsep strategis, sejarah komitmen tingkat manajemen terhadap kualitas, standar tinggi, tingkatan keuntungan, dan sistem untuk kinerja pemantauan layanan dan pengaduan nasabah. Konsep strategi Puncak perusahaan jasa adalah "pelanggan yang terobsesi." Mereka memiliki pengertian yang jelas tentang pelanggan mereka dan kebutuhan mereka dan telah mengembangkan strategi khusus untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Komitmen Top-Manajemen Perusahaan seperti Marriott, Disney, dan USAA memiliki komitmen secara menyeluruh terhadap kualitas pelayanan. Manajemen mereka terlihat tidak hanya setiap bulan pada kinerja keuangan, tetapi juga pada kinerja pelayanan. Standar tinggi Penyedia jasa terbaik bisa menetapkan standar berkualitas tinggi. Tingkatan keuntungan Perusahaan telah memutuskan untuk menaikkan biaya dan layanan yang lebih rendah untuk para pelanggan yang hampir tidak membayar dengan cara mereka, dan untuk memanjakan pemboros besar untuk mempertahankan dukungan mereka selama mungkin. Pelanggan di tingkatan laba tinggi mendapatkan diskon khusus, tawaran promosi, dan banyak layanan
  • 8. khusus, pelanggan di tingkatan laba yang lebih rendah mungkin mendapatkan lebih banyak biaya, layanan dilepaskan, dan pesan suara untuk memproses pertanyaan mereka. Memantau sistem Kinerja pelayanan perusahaan audit terbaik, baik mereka sendiri dan para pesaing, secara teratur. Mereka mengumpulkan suara pelanggan (voice of the customer) ukuran untuk menyelidiki kepuasan dan ketidak puasan pelanggan. Mereka menggunakan perbandingan belanja, berbelanja misteri atau hantu, survei pelanggan, bentuk saran dan keluhan, layanan tim audit, dan surat pelanggan kepada presiden. Keluhan ketidakpuasan pelanggan Perusahaan yang menganjurkan pelanggan yang kecewa untuk mengeluh dan juga memberi kuasa kepada karyawan untuk memperbaiki situasi di tempat yang telah ditunjukkan untuk mencapai pendapatan yang lebih tinggi dan keuntungan yang lebih besar daripada perusahaan tanpa adanya pendekatan secara sistematis untuk mengatasi kegagalan layanan. Membedakan Layanan Akhirnya, pelanggan yang melihat layanan upaya perawatan yang cukup homogen sedikit tentang penyedia dibandingkan soal harga. Keunggulan pemasaran membutuhkan layanan pemasar untuk terus membedakan merek mereka sehingga mereka tidak dilihat sebagai komoditas. Pilihan layanan primer dan skunder Pemasar dapat membedakan penawaran layanan mereka dalam banyak hal, melalui orang-orang dan proses yang memberi nilai tambah. Apa yang pelanggan harapkan disebut paket layanan primer. Penyedia dapat menambahkan fitur layanan sekunder ke paket. Dalam industri hotel, berbagai jaringan telah memperkenalkan fitur layanan sekunder seperti barang dagangan untuk dijual, sarapan prasmanan gratis, dan program loyalitas. Berinovasi dengan layanan Inovasi adalah hal penting dalam pelayanan seperti dalam industri apapun. Di sisi lain, mempertimbangkan bagaimana berbagai kategori layanan yang relatif yang baru muncul dan bagaimana, dalam beberapa kasus, organisasi menciptakan solusi kreatif dalam kategori yang ada.  Perjalanan secara online. Agen perjalanan online seperti Expedia dan Travelocity menawarkan pelanggan kesempatan mudah untuk memesan perjalanan dengan harga diskon.  Klinik Kesehatan Retail. Salah satu wilayah yang paling sulit di mana untuk berinovasi adalah perawatan kesehatan. Tetapi sementara saat ini sistem perawatan kesehatan dirancang untuk mengobati sejumlah kecil kasus yang kompleks, klinik kesehatan ritel mengatasi sejumlah besar kasus sederhana.
  • 9.  Penerbangan Swasta. Awalnya, penerbangan swasta dibatasi untuk memiliki atau penyewaan pesawat pribadi. Kepemilikan fraksional yang dipelopori oleh NetJets memungkinkan pelanggan untuk membayar persentase dari biaya pesawat pribadi ditambah pemeliharaan dan biaya per jam secara langsung. Selanjutnya Marquis Jets melakukan inovasi dengan menggabungkan ide sederhana waktu prabayar pada terbesar, dipelihara armada terbaik dunia, menawarkan konsistensi dan manfaat kepemilikan fraksional tanpa komitmen jangka panjang. MENGELOLA MUTU JASA Mutu jasa suatu perusahaan diuji dalam setiap pertemuan jasa. Jika karyawan-karyawan eceran merasa bosan, tidak dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan sederhana, atau saling berkunjung pada saat pelanggan sedang menunggu, pelanggan akan berfikir dua kali untuk melakukan bisnis lagi dengan penjual tersebut. Harapan pelanggan Pelanggan menciptakan haranpan-harapan layanan dari pengalaman masa lalu, cerita dari mulut ke mulut, dan iklan. Pelanggan membandingkan jasa yang dipersepsikan dengan jasa yang diharapkan. Jika harapan yang dipersepsikan berada di bawah jasa yang diharapkan, pelanggan akan kecewa. Jika persepsi jasa memenuhi atau melebihi harapan mereka, mereka akan cenderung menggunakan penyedia tersebut lagi. Lima kesenjangan yang mengakibatkan ketidakberhasilan penyerahan jasa adalah; 1. Kesenjangan antara harapan konsumen dan persepsi manajemen. Pengurus rumah sakit mungkin berpikir bahwa pasien menginginkan makanan yang lebih baik, tetapi pasien mungkin lebih memikirkan daya tanggap perawat. 2. Kesenjangan antara persepsi manajemen dan spesifikasi mutu jasa. Manajemen mungkin memahami dengan tepat keinginan-keinginan pelanggan, tetapi tidak menetapkan standar kinerja. Pengurus rumah sakit mungkin meminta perawat memberikan layanan yang cepat tanpa menguraikan dengan sangat jelas. 3. Kesenjangan antara spesifikasi mutu jasa dan penyerahan jasa. Karyawan mungkin kurang terlatih, tidak mampu atau tidak mau mematuhi standar, atau mungkin dihadapkan pada standar yang saling bertentangan; seperti menyediakan waktu untuk mendengarkan pelanggan dan melayani mereka dengan cepat. 4. Kesenjangan antara penyerahan jasa dan komunikasi eksternal. Harapan-harapan konsumen dipengaruhi pernyataan yang dikeluarkan perwakilan dan iklan perusahaan. Jika brosur rumah sakit memperlihatkan kamar yang indah, tetapi pasien tiba dan
  • 10. menemukan kamar yang tampak murahan dan kotor, komunikasi ekternal telah melenceng jauh dari harapan pelanggan. 5. Kesenjangan antara persepsi jasa dan jasa yang diharapkan yaitu konsumen memiliki persepsi yang keliru tentang mutu jasa tersebut. Dokter mungkin tetap mengunjungi pasien untuk menunjukkan kepeduliannya, tetapi pasien menafsirkan hal ini sebagai indikasi bahwa ada sesuatu yang benar-benar tidak beres. Adapun lima penentu mutu jasa, disajikan menurut tingkat kepentingannya. 1. Keandalan. Kemampuan melaksanakan layanan yang dijanjikan secara meyakinkan dan akurat.. 2. Daya tangkap. Kesediaan membantu pelanggan dan memberikan jasa dengan cepat. 3. Jaminan. Pengetahuan dan kesopanan karyawan dan kemampuan mereka menyampaikan kepecayaan dan keyakinan. 4. Empati. Kesediaan memberikan perhatian yang mendalam dan khusus kepada masing-masing pelanggan. 5. Benda berwujud. Penampilan fasilitas fisik, perlengkapan, karyawan, dan bahan komunikasi. MENGELOLA MEREK JASA Sejumlah merek yang sangat kuat di dunia ini adalah jasa yaitu jasa keuangan (Citibank, American Express, JP Morgan, HSBC dan Goldman Sachs). Sejumlah rumah sakit mendapatkan reputasi ”megamerek” karena terbaik di bidangnya seperti Mayo Clinic, Massachusets General dan Sloan Kettering. Seperti sejumlah merek lain, merek jasa harus terampil mendeferensiasii dirinya dan menyusun strategi merek yang memadai. Mendeferensiasi jasa. Para pemasar jasa seirng mengeluh karena sulit mendeferensiasi jasanya. Jika para pelanggan menganggap layanan sebagai cukup homogen, para pelanggan tersebut tidak terlalu peduli pada siapa penyedia jasanya dan sangat peduli pada harga. Tetapi tawaran jasa dapat dideferensiasi dengan beberapa cara. Pada industri penerbangan, berbagai perusahaan penerbangan telah memperkenalkan fitur seperti program bioskop, barang kenangan yang dijual, layanan telepon daru udara ke darat, dan pemberian hadiah atas pelanggan yang sering naik pesawat mereka.
  • 11. Menyusun strategi merek jasa. Penyusunan strategi merek jasa memerlukan perhatian khusus atas pemilihan unsur merek, penetapan dimensi citra (image), dan perancangan strategi pemerekan. a. Pemilihan unsur merek. Ingatan atas merek menjadi penentu keberhasilan penjualan. Pada kasus ini, nama merek yang mudah diingat menjadi sangat penting. Unsur merek lain – logo, simbol, karakter dan slogan juga mampu membangun kesadaran akan merek dan citra merek. Karena produk fisiknya tidak muncul, fasilitas fisik (rancangan lingkungan, tempat penerimaan tamu, baju seragam, materi bangunan) menjadi sangat penting. b. Penetapan dimensi citra (image) Asosiasi atas organisasi cenderung menjadi asosiasi merek yang sangat penting. Salah satu asosiasi yang sangat penting ialah kredibilitas dan persepsi kepakaran, kemampuan dipercaya, dan kepantasan untuk disukai. c. Perancangan strategi pemerekan Jasa juga harus memikirkan penyusunan hierarki merek dan portofolio merek yang memungkinkan positioning dan pembidikan sejumlah segmen pasar yang berbeda-beda. Hilton Hotels memiliki portofolio merek yang meliputi Hilton Garden Inns yang membidik para pelancong bisnis yang berkantong tipis. MENGELOLA JASA DIDUKUNG PRODUK Pabrik peralatan (perkakas kecil, mesin kantor, traktor, mainframes, pesawat terbang) memberikan jasa yang didukung produk. Perusahaan yang membuat produk bagus tetapi m emberikan dukungan lokal yang buruk snagat tidak ungggul. Mengidentifikasi dan memuaskan kebutuhan pelanggan. Pelanggan memiliki tiga kekhawatiran khusus yakni:  Mereka khawatir dengan keandalan dan seringnya kegagalan. Seorang petani mungkin mentolerir meisn pertanian yang rusak setahun sekali, tetapi bukan dua atau tiga kali.  Pelanggan khawatir dengan lamanya kerusakan mesin. Makin lama mesin rusak, makin tinggi biayanya. Pelanggan tersebut memperhitungkan keandalan layanan penjual yaitu
  • 12. kemampuan penjual memperbaiki mesin tersebut dengan cepat, atau setidaknya menyediakan pengganti sementara.  Pelanggan khawatir dengan biaya sendiri untuk pemeliharaan dna perbaikan. Berapa biaya pemeliharaan dan perbaikan secara berkala? Strategi jasa purna-jual Kualitas departemen-departemen layanan pelanggan sangat berbeda-beda. Dalam menyediakan layanan, sebagian besar perusahaan bergerak melalui beberapa tahap;  Produsen biasanya memulainya dengan menjalankan departemen suku cadang dan perbaikannya sendiri. Kemudian mereka merasa mahal dan menghabuiskan waktu untuk melatih orang-orang lain, dan menemukan bahwa mereka dapat menghasilkan banyak uang dengan menjalankan bisnis suku cadang dan perbaikan tersebut.  Sejauh mereka merupakan pemasok tunggal suku cadang yang dibutuhkan, mereka dapat mengenakan harga yang sangat mahal.  Lama kelamaan, produsen-produsen mengalihkan lebih banyak jasa pemeliharaan dan perbaikan kepada distributor dan penjual resmi. Kedua perantara ini tinggal klebih dekat dengan pelanggan, menjalankan usaha di klokasi yang lebih banyak, dan dapat menawarkan jasa dengan lebih cepat. Produsen masih menghasilkan laba dari suku cadang, tetapi menyerahkan laba layanan kepada perantaranya.  Kemudian munculperusahaan-perusahaan jasa independen. Lebih dari 40 ^ tugas perbaikan mobil sekarang dilakukan di luar penyelur mobil.  Pilihan layanan pelanggan semakin cepat dan ini menurunkan harga dan laba layanan. Perusahaan peralatan semakin menggambarkan bagaimana menghasilkan uang dari peralatan mereka, yang independen dari kontrak servis. Rangkuman : 1. Jasa adalah setiap tindakan atau kinerja yang dapat ditawarkan satu pihak kepada pihak lain yang pada dasarnya tidak berwujud dan tidak dapat mengakibatkan kepemilikan apapun. Jasa tersebut mungkin saja atau mungkin juga tidak terkait dengan suatu produk fisik. 2. Jasa bersifat tidak berwujud, tidak terpisahkan, bervariasi, dan mudah lenyap. Masing- masing karakteristik membawa tantangan dan memerlukan strategi tertentu. Pemasar harus menemukan cara untuk memberikan wujud kepada sesuatu yang tidak berwujud, meningkatkan produktivitas penyedia jasa; meningkatkan dan membakukan mutu jasa yang disediakan; dan menyesuaikan pasokan jasa selama masa-masa sibuk dan tidak sibuk dengan permintaan pasar.
  • 13. 3. Di masa lalu, industri jasa tertinggal dibelakang perusahaan-perusahaan produksi dalam menganut dan menggunakan konsep dan alat pemasaran, tetapi situasi ini sekarang sudah berubah. Strategi pemasaran jasa tidak hanya membutuhkan pemasaran eksternal, tetapi juga pemasaran internal untuk memotivasi karyawan dan pemasaran interaktif untuk menekankan pentingnya ”teknologi tinggi” maupun ”sentuhan tinggi”. 4. Harapan pelanggan memainkan peran penting dalam pengalaman jasa dan evaluasi mereka. Perusahaan-perusahaan harus mengelola mutu layanan dengan memahami efek dari setiap kali menghadapi layanan. 5. Perusahaan layanan puncak unggul pada praktik-praktik berikut; sebuah konsep strategis, riwayat komitmen manajemen puncak terhadap mutu, standar tinggi, teknologi swalayan, sistem untuk memantau kinerja layanan dankeluhan pelangan, serta tekanan pada kepuasan karyawan. 6. Untuk memberi merk pada organisasi jasa secara efektif, perusahaan harus mendiferensiasikan mereknya melalui fitur layanan primer dan sekunder serta mengembangkan strategi merk yang memadai. Program penentuan merek yang efektif untuk layanan sering memanfaatkan unsur-unsur multi merek. Mereka juga mengembangkan hierarki merek dan portofolio serta membangun dimensi citra untuk mengukuhkan atau melengkapi tawaran jasa. 7. Bahkan perusahaan-perusahaan yang berbasis produk harus menyediakan layanan purna pembelian. Untuk memberikan dukungan terbaik, produsen harus mengidentifikasi jasa- jasa yang paling dihargai pelanggan dan kepentingan relatifnya. Bauran jasa mencakup jasa pra-penjualan (jasa yang mempermudah dan yang meningkatkan nilai) dan jasa pasca-penjualan (departemen layanan pelanggan, layanan perbaikan dan pemeliharaan).