• Pembangunan adalah Pertumbuhan Ekonomi
• Manusia adalah tool (Modal)
• Kesejahteraan adalah manfaat, manusia sebagai obyek
• Barang dan Jasa adalah tujuan pembangunan
sebelum 1990
1990-1991
1996
• Indonesia Lounching IPM tahun 1996
• Terbit Setiap Tahun mulai 2004
• Perubahan Metode terakhir tahun 2014
SEJARAH PENGUKURAN PEMBANGUNAN
• Konsep Pembangunan Manusia oleh UNDP melalui HDR 1990
• Word Bank menggunakan Pembangunan Manusia dalam laporan 1991
2 2
APA ITU IPM?
Mahbubul Haq,1990
AmartyaSen,1987
3
• Menurut UNDP, IPM mengukur capaian pembangunan
manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas
hidup. Sebagai ukuran kualitas hidup, IPM dibangun
melalui pendekatan tiga dimensi dasar, yaitu:
1. Umur panjang dan hidup sehat (a long and healthy life),
diwakili oleh indikator harapan hidup saat lahir;
2. Pengetahuan (knowledge), diwakili oleh indikator harapan
lama sekolah dan rata-rata lama sekolah;
3. Standar hidup layak (decent standard of living), diwakili oleh
PNB per kapita.
Kapasitas
Pilihan
3
KOMPONEN IPM
Umur Harapan Hidup saat Lahir (UHH) Saat
Lahir
• Harapan Lama Sekolah (HLS usia 7 tahun)
• Rata-Rata Lama Sekolah (RLS 25 th +)
Pengeluaran per Kapita per tahun yang
Disesuaikan (PPP)
Dimensi Umur Panjang
dan Hidup Sehat
Dimensi Pengetahuan
Dimensi Standar Hidup Layak
4
SUMBER DATA
KOMPONEN SUMBER DATA UTAMA
Umur Harapan Hidup saat Lahir (UHH)
• Harapan Lama Sekolah (HLS)
• Rata-Rata Lama Sekolah (RLS 25 th +)
Pengeluaran per Kapita per tahun yang
disesuaikan (PPP)
SUSENAS
SP, SUPAS,SDKI,SUSENAS
SUSENAS
SUrvei Sosial Ekonomi NASional
Maret (level kab/kot dan prov) dan September(level prov)
Sampel Susenas Maret
5
ADAPTASI PENGUKURAN PEMBANGUNAN MANUSIA
DI BPS
IPM UNDP 1991 IPM BPS 1996
Komponen IPM : UHH, AMH, RLS, PDB per kapita
Metode Agregasi: rata-rata aritmetik
Komponen IPM: UHH, AMH, RLS, pengeluran per kapita
Metode Agregasi: rata-rata aritmetik
IPM UNDP 2010 IPM BPS 2014
Komponen IPM: UHH,HLS, RLS, PNB per kapita
Metode Agregasi: rata-rata geometrik
Komponen IPM:
UHH, HLS, RLS, pengeluaran per kapita
Metode Agregasi: rata-rata geometrik
6
KERANGKA KERJA PENGHITUNGAN IPM
DI BPS
Indeks
Pembangunan
Manusia (IPM)
Indeks
Kesehatan
Indeks
Pengetahuan
Indeks
Pengeluaran
UHH
Indeks
HLS
Indeks
RLS
Lama Sekolah Penduduk 25+
Jumlah Penduduk 25+
RLS
HLS
Jumlah penduduk 7+ yg bersekolah menurut
umur tunggal
Jumlah penduduk 7+ menurut umur
tunggal
Jumlah penduduk mukim yg bersekolah
pesantren dan nonpesantren
Faktor
Koreksi
Pengeluaran Riil per
Kapita yang Disesuaikan Pengeluaran Harga
Berlaku Setahun
Indeks Harga
Konsumen (IHK)
Purcashing Power
Parity (PPP)
Harga Makanan Komoditas
Terpilih dari Susenas
Harga Nonmakanan Komoditas
Terpilih dari Direktorat Harga
Indeks Kualitas Rumah
8
8
HUBUNGAN PERTUMBUHAN EKONOMI DAN IPM
IPM
PE
SDM/Tenaga Kerja yang sehat dan terampil/berpendidikan
Produktivitas/ Nilai tambah sektor produksi
Peningkatan
derajat kesehatan
dan partisipasi
sekolah
Pendapatan
Rumah Tangga
Pendapatan
LNP-RT
Pendapatan
Korporasi
Pendapatan
Pemerintah Pengeluaran pemerintah
untuk pendidikan dan
kesehatan
Pengeluaran rumah
tangga utk pendidikan
dan kesehatan
Daya beli
Masyarakat
Kegiatan Sosial
9
SUMBER DATA DALAM PENGHITUNGAN UHH
√ √ √ √ X X …
Indikator
Sampai
Level
Kab/Kota
Indikator Sampai
Level Provinsi
Indikator
Sampai
Level
Kab/Kota
SUSENAS melalui variable-variable yang mempengaruhi AKB
11
Pendahuluan
12
KONSEP IPM : HLS Penduduk Usia 7 Tahun Plus
Program Wajib
Belajar 9 tahun
Penduduk Usia 7plus
Penduduk Usia
7 - 15 tahun
SMA Gratis
Penduduk Usia
16 - 18 tahun
Beasiswa Kuliah
S1/S2/S3
Penduduk Usia
19 tahun plus
HLS adalah penjumlahan
APK usia 7 tahun plus
Paket ABC
Penduduk Semua Usia
Indikator Proses. Program yang berjalan berdampak langsung ke HLS, begitu juga sebaliknya jika banyak siswa Drop
Out juga berdampak menurunkan HLS.
12
0.8807
0.9811
0.9052
0.8914
0.9141
0.9760
1.0000
0.8245
0.8882
0.7634
0.7230
0.5047
0.3659
0.3489
0.2953
0.1398
0.1708
0.1574
0.1112
0.1131
0.0205
0.0218
0.0059
0.0015
0.0000
0.0030
0.0025
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0008
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.0000
0.000
0.100
0.200
0.300
0.400
0.500
0.600
0.700
0.800
0.900
1.000
7 9 11 13 15 17 19 21 23 25 27 29 31 33 35 37 39 41 43 45 47 49 51 53 55 57 59 61 63 65 67 69
PARTISIPASI SEKOLAH USIA 7 TAHUN KE ATAS
Pendahuluan
13
KONSEP IPM : RLS Penduduk Usia 25 Tahun Plus
Program Wajib
Belajar 9 tahun Penduduk
Usia 25 plus
Penduduk Usia
7 - 15 tahun
Butuh waktu 10 – 18 tahun
SMA Gratis
Penduduk Usia
16 - 18 tahun
Butuh waktu 7 – 9 tahun
Beasiswa Kuliah
Penduduk Usia
19 - 24 tahun
Butuh waktu 1 – 6 tahun
Paket ABC
Penduduk Usia 25 tahun
Langsung
Dengan Catatan:
Masif, karena pengukuran RLS dari
Data Susenas yang sifatnya Sampel
Indikator Dampak. Program
yang berjalan berdampak
tidak langsung ke RLS tahun
yang sama.
13
• Partisipasi Sekolah setiap level, bahkan untuk penduduk bukan usia sekolah
(APK, APM, APS, Kepemilikan Ijazah)
• Kemudahan akses ke Sekolah (Beasiswa, Sekolah Gratis, Penunjang Gratis,
Asrama Gratis,….)
• Kemudahan akses ke Program Paket A,B,C (Biaya Gratis, Pendampingan belajar
dan ujian, benefit ekonomi untuk penduduk bukan usia sekolah,…..)
• Pencegahan pernikahan dini
• Pencegahan PMI tanpa kompetensi
14
Faktor-Faktor yang memengaruhi (Pendidikan)
15
KONSEP IPM : DIMENSI STANDAR HIDUP LAYAK
Merupakan ukuran daya beli masyarakat yang dibandingkan dengan Kota Jakarta Selatan
Ketersediaan, Ada daya beli tetapi komoditi tidak tersedia maka tidak bisa mengkonsumsi
Keterjangkauan/Harga, Harga kurang terjangkau untuk kalangan bawah maka tidak bisa mengkonsumsi.
IHK yang tinggi akan menggerus daya beli masyarakat.
Gaya Hidup, keberagaman komoditi baik makanan maupun non makanan kadang ditentukan gaya
hidup/kebiasaan.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi belum tentu rata dirasakan seluruh masyarakat yang berdampak
pada peningkatan pengeluaran.
Pengeluaran Per Kapita Per Tahun Disesuaikan (PPP)
(Ribu Rupiah)
Komsumsi Komoditi tertentu (Makanan 76, Non Makanan 22)
• Peningkatan pendapatan, sehingga daya beli naik (keterampilan, peningkatan
produktivitas, digitasi usaha,…..)
• Ketersediaan komoditi di semua wilayah (pasokan, rantai distribusi,…..)
• Pengendalian harga komoditi
17
Faktor-Faktor yang memengaruhi (Ekonomi)
CAPAIAN IPM KALIMANTAN BARAT 2022
Kode Kabupaten/Kota
IPM
2020 2021 2022
6100KALIMANTAN BARAT 67,66 67,90 68.63
6101Sambas 67,03 67,10 67.95
6102Bengkayang 67,87 68,04 68.74
6103Landak 65,98 66,21 67.17
6104Mempawah 65,74 66,03 66.94
6105Sanggau 65,77 66,20 66.91
6106Ketapang 67,17 67,43 67.92
6107Sintang 66,88 66,93 67.86
6108Kapuas Hulu 65,69 65,75 66.70
6109Sekadau 64,76 64,93 65.58
6110Melawi 65,55 65,87 66.81
6111Kayong Utara 62,68 62,90 63.81
6112Kubu Raya 67,95 68,16 68.91
6171Kota Pontianak 79,44 79,93 80.48
6172Kota Singkawang 71,94 72,11 72.89
Sangat Tinggi (>80)
Kota Pontianak
Tinggi (70-80)
Kota Singkawang
Rendah (<60)
Tidak ada
Sedang (60-70)
12 Kab :
6101. Sambas
6102. Bengkayang
6103. Landak
6104. Mempawah
6105. Sanggau
6106. Ketapang
6107. Sintang
6108. Kapuas Hulu
6109. Sekadau
6110. Melawi
6111. Kayong Utara
6112. Kubu Raya
18
61.97 62.
35
63.41
64.3
64.89
65.59
65.88
66.26
66.98
67.65 67.66 67.90
68.
63
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
TREN PERTUMBUHAN IPM 2010 - 2022
Kenaikan IPM tahun 2022 sudah ada
percepatan dibandingkan kenaikan 2020
dan 2021
• Makin tinggi nilai IPM, akan semakin
sulit mengalami kenaikan yang signifikan
• IPM merupakan indikator jangka panjang
sehingga perlu kehati-hatian dalam
memaknainya.
• Pembangunan manusia bersifat
investasi sehingga hasilnya dapat
dirasakan jangka Panjang
1,70%
1,40%
0,61%
0,92%
1,08%
0,44% 0,58%
1,09%
1,00% 0,01% 0,35%
19
1,08%
Saat ini dunia menjadi serba hybrid, serba
kolaboratif.
Tidak boleh lagi ada ego, baik ego sektor,
ego daerah, dan ego ilmu.
―
―
Presiden Joko Widodo pada Launching Core Values ASN,
27 Juli 2021
MASYARAKAT
AKADEMISI
MEDIA
KORPORASI
KOLABORASI
Pentahelix
PEMERINTAH
Upaya kolaboratif berperan dalam
penyelesaian isu nasional dan daerah
Pembangunan manusia merupakan upaya jangka panjang
sehingga diperlukan sistem pembangunan yang sistemik, integratif,
kolaboratif, dan berkelanjutan.
Pandemi Covid-19 telah memberi banyak pelajaran bahwa
pemerintah harus membangun preparedness dan responsiveness
terhadap disrupsi, khususnya kapabilitas di bidang kesehatan,
pendidikan, dan ekonomi yang merata.
PENTINGNYA UPAYA
KOLABORASI
21 21
HASIL KOLABORASI TIM PERCEPATAN IPM
22
Coming Soon:
Rencana Aksi
Percepatan
Peningkatan IPM
7
Persentase rumah tangga
menggunakan air minum yang
layak
1. Sekadau
2. Sintang
3. Sanggau
Dinas Kesehatan/
Puskesmas
8
Persentase rumah tangga yang
menggunakan sumber air
minum bersih
1. Sambas
2. Kubu Raya
3. Mempawah
Dinas Kesehatan/
Puskesmas
9
Persentase rumah tangga yang
memiliki Sarana Sanitasi layak
1. Landak
2. Sintang
3. Sanggau
Dinas Kesehatan/
Puskesmas
10
Capaian Kepesertaan Jaminan
Kesehatan Nasional
1. Sanggau
2. Melawi
3. Sekadau
Dinas Kesehatan/
Puskesmas
11 Capaian imunisasi pada Balita
1. Kubu Raya
2. Kayong Utara
3. Mempawah
Dinas Kesehatan/
Puskesmas
No Variabel
Wilayah Prioritas
Peningkatan
Koordinasi
Penajaman
Proggram/Wilayah
lebih kecil
1
Angka Partisipasi Sekolah
(APS) Usia SD (7-12 tahun)
1. Melawi
2. Sanggau
3. Kayong Utara
Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
Kabupaten/kota
2
Angka Partisipasi Sekolah
(APS) Usia SMP (13-15
tahun)
1. Sanggau
2. Kapuas Hulu
3. Sintang
Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
Kabupaten/kota
3
Angka Partisipasi Sekolah
(APS) Usia SMA/SMK (16-18
tahun)
1. Sanggau
2. Melawi
3. Sintang
Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
Kabupaten/kota
4
Ketersediaan Asrama Gratis
untuk siswa SMK (Khusus
Singkawang Gratis Makan
Minum untuk kelas XI)
1. SMKN 1
Jagoibabang
Bengkayang
2. SMKN 1
Mempawah Hilir
Mempawah
3. SMAN 1 Entikong
Sanggau
4. SMK Negeri 4
Singkawang
Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
Kabupaten/kota
No Variabel
Wilayah Prioritas
Peningkatan
Koordinasi
Penajaman
Proggram/Wilayah
lebih kecil
1
Persentase terendah
melahirkan di pelayanan
kesehatan
1. Sekadau
2. Kayong Utara
3. Melawi
Dinas Kesehatan/
Puskesmas
2
Persalinan ditolong tenaga non
kesehatan
1. Sekadau
2. Kayong Utara
3. Ketapang
Dinas Kesehatan/
Puskesmas
3 Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR)
1. Kayong Utara
2. Ketapang
3. Sintang
Dinas Kesehatan/
Puskesmas
4
Balita yang dipantau tumbuh
kembangnya
1. Kota
Singkawang
2. Melawi
3. Kayong Utara
Dinas Kesehatan/
Puskesmas
5
Persentase anemi pada ibu
hamil
1. Kapuas Hulu
2. Bengkayang
3. Kayong Utara
Dinas Kesehatan/
Puskesmas
6
Presentase Kurang Energi
Kronik
1. Kapuas Hulu
2. Melawi
3. Ketapang
Dinas Kesehatan/
Puskesmas
5
Rasio peserta didik
terhadap guru tingkat SD
1. Kota Pontianak
2. Sambas
3. Kota Singkawang
Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
Kabupaten/kota
6
Keberadaan PKBM untuk
akses Paket A,B, ddan C
1. Kapuas Hulu(5
PKBM)
2. Melawi(6 PKBM)
3. Kayong Utara (6
PKBM)
Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
Kabupaten/kota
7
Ketersediaan Lembaga
Sertifikasi Profesi (LSP)
1. Kota Pontianak (7
LSP)
2. Kota Singkawang
(1 LSP)
3. Sintang (1 LSP)
4. Ketapang (2 LSP)
5. Landak (1 LSP)
Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
Kabupaten/kota
8
Kekurangan Guru Mata
Pelajaran ………
Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
Kabupaten/kota
9
Kekurangan Guru Mata
Pelajaran ………
Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
Kabupaten/kota
10
Kekurangan Guru Mata
Pelajaran ………
Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
Kabupaten/kota
11
Kekurangan Guru Mata
Pelajaran ………
Dinas Pendidikan
dan Kebudayaan
Kabupaten/kota
HASIL KOLABORASI TIM PERCEPATAN IPM
23
Coming Soon:
Rencana Aksi
Percepatan
Peningkatan IPM
No Variabel
Wilayah Prioritas
Peningkatan
Koordinasi
Penajaman
Proggram/Wilayah
lebih kecil
1
Pengeluaran Per Kapita Yang
Disesuaikan
1. Kapuas Hulu
2. Landak
3. Sekadau
BPS
Kabupaten/Kota
2 PDRB Per Kapaita
1. Melawi
2. Landak
3. Mempawah
BPS
Kabupaten/Kota
3
Persentase Pekerja Disektor
Pertanian Terbesar
1. Landak
2. Sanggau
3. Sekadau
BPS
Kabupaten/Kota
4 Indeks Kerentanan Pangan
1. Kapuas Hulu
(Kecamatan
Embaloh HIlir, Silat
Hilir, Jongkong)
2. Melawi
(Kecamatan Sokan,
Tanah Pinoh Barat,
Pinoh Utara)
3. Bengkayang
(Kecamatan Sunngai
Raya, Sunngai Raya
Kepulauan)
Ketahanan Pangan,
Data FSVA
5
Inflasi (Harga Komoditas
bahan pokok)
1. Kabupaten
Sintang
Tim Pengendali
Inflasi Daerah
(TPID)
Sekda Kab/kot
Bidang Ekonomi
BPS
Kabupaten/Kota
Bank Indonesia
6 Bantuan Akses Keuangan Seluruh Kabupaten
Tim Percepatan
Akses Keuanga
Daerah (TPAKD)
Sekda Kab/kot
Bidang Ekonomi
No Kabupaten/Kota Kecamatan Desa
1 SAMBAS PEMANGKAT PEMANGKAT KOTA
2 SAMBAS SEJANGKUNG PIANTUS
3 BENGKAYANG TERIAK SEBENTE
4 LANDAK SENGAH TEMILA KERANJI PAIDANG
5 LANDAK SENGAH TEMILA SENAKIN
6 MEMPAWAH SUNGAI PINYUH PENIRAMAN
7 MEMPAWAH SUNGAI KUNYIT MENDALOK
8 SANGGAU BALAI HILIR
9 SANGGAU KAPUAS SUNGAI MAWANG
10 KETAPANG DELTA PAWAN SUKABANGUN
11 KETAPANG BENUA KAYONG NEGERI BARU
12 SINTANG KELAM PERMAI SUNGAI PUKAT
13 SINTANG DEDAI KUMPANG
14 KAPUAS HULU PUTUSSIBAU SELATAN MELAPI
15 SEKADAU SEKADAU HILIR MUNGGUK
16 SEKADAU SEKADAU HILIR GONIS TEKAM
17 MELAWI PINOH SELATAN LANDAU TUBUN
18 KAYONG UTARA SUKADANA PANGKALAN BUTON
19 KAYONG UTARA SUKADANA SEDAHAN JAYA
20 KUBU RAYA SUNGAI AMBAWANG AMBAWANG KUALA
21 KUBU RAYA SUNGAI RAYA PARIT BARU
22 KOTA PONTIANAK PONTIANAK TIMUR BANJAR SERASAN
23 KOTA PONTIANAK PONTIANAK SELATAN PARIT TOKAYA
24
KOTA
SINGKAWANG
SINGKAWANG SELATAN SAGATANI
25
KOTA
SINGKAWANG
SINGKAWANG SELATAN SEDAU
26
KOTA
SINGKAWANG
SINGKAWANG TENGAH ROBAN