SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 5
Descargar para leer sin conexión
t
BUDIDAYA SAWI ASIN/SAWI PAHIT
Untuk menjamin keamanan pangan produk sayuran, kita dapat menanam sendiri
sayuran yang kita kehendaki yang sebaiknya juga jenisnya beragam. Salah satu sayuran yang
cukup mudah di budidayakan adalah sayuran jenis sawi-sawian yaitu Sawi Asin (ada juga
menyebut Sawi Pahit). Sayuran ini tidak membutuhkan perawatan ekstra dan keahlian khusus,
tetapi yang paling penting adalah perlunya pengamatan terhadap adanya gejala serangan ulat
grayak.
Di Kabupaten Pakpak Bharat sebagian besar wilayahnya dapat ditanami sayuran Sawi
Asin ini, karena dapat beradaptasi pada jenis tanah dan ketinggian tempat namun untuk
produksi optimal disarankan ditanam diatas 700 m dpl. Untuk konsumsi keluarga dapat di
tanam pada pot-pot, pekarangan dan ladang, dan untuk tujuan komersial dapat dibudidayakan
pada lahan yang lebih luas.
Adapun beberapa langkah yang perlu diperhatikan menurut pengalaman penulis dan
persyaratan teknis yang menjadi pertimbangan antara lain:
Bibit perlu disiapkan sebelum atau pun pada saat pengolahan lahan pertanaman
mengingat bibit siap pindah tanam pada pada umur 15-25 hari. Adapun tahapan pembibitan
adalah:
1. Tanah diolah, digemburkan dan diratakan,
2. Tabur dan aduk dengan pupuk kandang/pupuk organik +2 Kg/m2
, dan ratakan,
3. Tebar benih Sawi Asin secara merata (5-10 gr benih/m2
),
4. Tutup tipis benih yang di tebar dengan tanah halus ataupun abu dapur,
5. Siram dengan gembor media semai dan diikuti setiap 1-2 hari sekali.
6. Setelah benih berkecambah amati, bila ada serangan jangkrik dan semut dapat
dikendalikan dengan bahan pestisida organik misalnya abu dapur dan sebagainya dan
ataupun dengan insektisida berbahan aktif Kardamil ataupun Sipermetrin (minta
petunjuk petugas pertanian).
7. Bibit siap dipindah tanam pada umur 15-25 hari setelah semai
PERSIAPAN BIBIT
1. Tanah diolah I,
2. Tabur dengan kapur dolomit (CaCo3) + 30 gr/m2
(sebaiknya diukur dengan pH meter)
dan lahan dibiarkan hingga 14 hari.
3. Setelah 14 hari lahan di ratakan dan dibersihkan dari gulma,
4. Buat lubang tanam dengan kedalaman + 5 cm dengan jarak 25 cm antar tanaman dan
70-80 cm antar barisan. Atau dapat juga berupa dibuat bedengan pertanaman.
5. Beri pupuk Kandang/pupuk organik + 100gr/lubang tanam dan biarkan 5-7 hari (terkena
hujan 2-3 kali)
1. Bibit dapat ditanami apabila pupuk kandang tidak terasa panas bila dipegang,
2. Pada saat menanam batang/perakaran ditekan didalam tanah hingga agak padat,
3. Waktu penanaman paling baik adalah sore hari.
1. PEMUPUKAN
- Pemupukan I, pada saat tanaman berumur 7-10 hari setelah tanam (HST) dengan NPK
, 5 gr/btg
- Pemupukan II, pada saat tanaman berumur 17-25 hari setelah tanam (HST) dengan
NPK , 10-15 gr/btg,
- Pemupukan tergantung kondisi pertumbuhan tanaman dan kualitas pupuk organik,
- Sedapat mungkin pemupukan jangan mengenai batang, dan di upayakan ditutup tipis
dengan tanah.
2. PENGENDALIAN GULMA
- Penyiangan dilakukan apabila gulma dirasa mengganggu,
- Penyiangan gulma dapat dilakukan bersamaan dengan pemupukan
- Gulma yang dicabut jangan diletakkan di dekat batang tanaman karena dapat memicu
jamur.
3. PENGENDALIAN HAMA/PENYAKIT
- Pengendalian hama harus melalui hasil pengamatan,
PERSIAPAN LAHAN
PENANAMAN
PEMELIHARAAN
- Karena untuk konsumsi, sebaiknya gunakan pestisida organik dan bahan ramah
lingkungan,
- Jika menggunakan pestisida kimia, beberapa hama penyakit yang menyerang dapat
dikendalikan dengan:
1. Hama
- Keong
Menyerang terutama pada tanaman muda, dikendalikan dengan moluskisida,
misalnya Ciputox
- Ulat Daun (Plutella Xylostella) dan Ulat Grayak (Spodoptera Litura)
Menyerang terutama pada tanaman muda hingga tanaman dewasa, dikendalikan
dengan insektisida berbahan aktif Sipermetrin, Abamektin, Spinosad, Klorantraniliprol,
misalnya Agrimec, Tracer, Prevathon dan lain-lain sesuai yang direkomendasikan
petugas.
- Ulat Krop (Crocidolomia binotalis)
Menyerang terutama pada krop kubis, dikendalikan dengan insektisida berbahan aktif
Sipermetrin, Abamektin, Spinosad, Klorantraniliprol, misalnya Agrimec, Tracer, dan
lain-lain sesuai yang direkomendasikan petugas.
2. Penyakit
- Rebah kecambah
Menyerang terutama pada tanaman muda di persemaian, pengendalian dengan
fungisida misalnya Antracol, Sultricop, Kocide dll sesuai yang direkomendasikan
petugas
- Busuk krop
Menyerang terutama pada krop maupun daun, dikendalikan dengan Fungisida,
bakterisida misalnya Agrept, dll sesuai yang direkomendasikan petugas
Catatan: Jenis hama dan Penyakit diatas berupa contoh dan masih jarang/sedikit di
temukan untuk pertanaman di Kabupaten Pakpak Bharat, untuk itu perlu
pengamatan.
Pemanenan disesuaikan dengan kebutuhan dan varietas yang ditanam, secara umum
untuk menghasilkan 0,5 Kg/btg Sawi Asin ini dapat dipanen mulai umur 35-45 hari setelah
tanan.
NB:Tehnik dalam materi ini merupakan bahan perbandingan, pelaksanaan tergantung
spesifik lokalita, mintalah petunjuk Petugas yang berwenang setempat.
PANEN
LAMPIRAN
No VOL SATUAN HARGA (Rp)JUMLAH (Rp)
2 bks 25.000 50.000
200 kg 1.000 200.000
40 kg 8.500 340.000
60 kg 500 30.000
2 btl 80.000 160.000
1 kg 150.000 150.000
1 ltr 60.000 60.000
990.000
2 HK 55.000 110.000
2 HK 55.000 110.000
1 HK 55.000 55.000
2 HK 55.000 110.000
2 HK 55.000 110.000
2 HK 55.000 110.000
495.000
Total Biaya (Bahan + Tenaga Kerja) ..................................................................... 1.485.000
950 kg 2.000 1.900.000
4 415.000
5 1,28
Keuntungan Bersih (Hasil Panen-Total Biaya)
B/C Rasio
ANALISIS PERTANAMAN SAWI ASIN
Penanaman
Perawatan
Pemanenan
Sub Total 2 Tenaga Kerja
3 Panen
Hasil Panen
Insektisida bahan aktif Klorantraniliprol
Fungisida
Herbisida
Sub Total a Bahan
2 Tenaga Kerja
Pengolahan Lahan I
Pengolahan Lahan II
Pembuatan lubang + Pemberian Pupuk Dasar
LUAS : 400 m² (+ 2.000 btg)
URAIAN
1. Sarana Produksi
Bahan
Benih
Pupuk Kandang
Pupuk NPK
Kapur Dolomit

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)tani57
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkokFebrina Tentaka
 
Persentasi padi2(Morfologi Padi)
Persentasi  padi2(Morfologi Padi)Persentasi  padi2(Morfologi Padi)
Persentasi padi2(Morfologi Padi)nuelsitohang
 
Pengenalan Permakultur ( Introduce Permaculture )
Pengenalan Permakultur ( Introduce Permaculture )Pengenalan Permakultur ( Introduce Permaculture )
Pengenalan Permakultur ( Introduce Permaculture )Yo Soemito
 
Tujuan pengembangan hortikultura adalah
Tujuan pengembangan hortikultura adalahTujuan pengembangan hortikultura adalah
Tujuan pengembangan hortikultura adalahRauf Assegaf
 
Sorgum (sorghum bicolor L)
Sorgum (sorghum bicolor L)Sorgum (sorghum bicolor L)
Sorgum (sorghum bicolor L)Sanda Ratna Sari
 
Proposal kewirausahaan pertanian gambas
Proposal kewirausahaan pertanian gambasProposal kewirausahaan pertanian gambas
Proposal kewirausahaan pertanian gambasfanimardianti
 
Teknis budidaya tanaman cabe
Teknis budidaya tanaman cabe Teknis budidaya tanaman cabe
Teknis budidaya tanaman cabe fatchdc123
 
Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah
Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah
Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah ikhsan saputra
 
Lecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogen
Lecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogenLecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogen
Lecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogenAndrew Hutabarat
 
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannyaMakalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannyaWarnet Raha
 
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptPENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptirhamakbar7
 
Persemaian tanaman
Persemaian tanamanPersemaian tanaman
Persemaian tanamanAli Babang
 
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanMekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanJidun Cool
 
Prakarya dan Kewirausahaan - Unggas Petelur
Prakarya dan Kewirausahaan -  Unggas Petelur Prakarya dan Kewirausahaan -  Unggas Petelur
Prakarya dan Kewirausahaan - Unggas Petelur Siti Farida
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianHerry Mulyadie
 

La actualidad más candente (20)

Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
Pestisida nabati (ratna k. ppb 3 c)
 
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
Laporan praktikum pembiakan vegetatif okulasi, grafting dan cangkok
 
Persentasi padi2(Morfologi Padi)
Persentasi  padi2(Morfologi Padi)Persentasi  padi2(Morfologi Padi)
Persentasi padi2(Morfologi Padi)
 
Pengenalan Permakultur ( Introduce Permaculture )
Pengenalan Permakultur ( Introduce Permaculture )Pengenalan Permakultur ( Introduce Permaculture )
Pengenalan Permakultur ( Introduce Permaculture )
 
Tujuan pengembangan hortikultura adalah
Tujuan pengembangan hortikultura adalahTujuan pengembangan hortikultura adalah
Tujuan pengembangan hortikultura adalah
 
Sorgum (sorghum bicolor L)
Sorgum (sorghum bicolor L)Sorgum (sorghum bicolor L)
Sorgum (sorghum bicolor L)
 
Proposal kewirausahaan pertanian gambas
Proposal kewirausahaan pertanian gambasProposal kewirausahaan pertanian gambas
Proposal kewirausahaan pertanian gambas
 
Teknis budidaya tanaman cabe
Teknis budidaya tanaman cabe Teknis budidaya tanaman cabe
Teknis budidaya tanaman cabe
 
Tanaman cabe
Tanaman cabeTanaman cabe
Tanaman cabe
 
Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah
Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah
Makalah Fungi Botani Tumbuhan Rendah
 
Lecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogen
Lecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogenLecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogen
Lecture 10 jenis-jenis opt(k)- patogen
 
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannyaMakalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
Makalah pengendalian gulma dengan pemanfaatannya
 
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.pptPENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
PENGENDALIAN HAMA TERPADU.ppt
 
media-tanam.ppt
media-tanam.pptmedia-tanam.ppt
media-tanam.ppt
 
Cara cara pengendalian gulma
Cara cara pengendalian gulmaCara cara pengendalian gulma
Cara cara pengendalian gulma
 
Persemaian tanaman
Persemaian tanamanPersemaian tanaman
Persemaian tanaman
 
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanamanMekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
Mekanisme serangan & gejala serangan hama pada tanaman
 
Prakarya dan Kewirausahaan - Unggas Petelur
Prakarya dan Kewirausahaan -  Unggas Petelur Prakarya dan Kewirausahaan -  Unggas Petelur
Prakarya dan Kewirausahaan - Unggas Petelur
 
Materi penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanianMateri penyuluhan pertanian
Materi penyuluhan pertanian
 
Agribisnis bawang merah
Agribisnis bawang merahAgribisnis bawang merah
Agribisnis bawang merah
 

Destacado (16)

Teknis perbanyakan agens hayati
Teknis perbanyakan  agens hayatiTeknis perbanyakan  agens hayati
Teknis perbanyakan agens hayati
 
Modulo cultura politica_version_2008-1
Modulo cultura politica_version_2008-1Modulo cultura politica_version_2008-1
Modulo cultura politica_version_2008-1
 
Panduan Kultur Jaringan Gaharu
Panduan Kultur Jaringan GaharuPanduan Kultur Jaringan Gaharu
Panduan Kultur Jaringan Gaharu
 
THE MAGIC OF OUD
THE MAGIC OF OUDTHE MAGIC OF OUD
THE MAGIC OF OUD
 
Laboratory manual for fusarium research 3rd edition Lester Burgess
Laboratory manual for fusarium research 3rd edition   Lester BurgessLaboratory manual for fusarium research 3rd edition   Lester Burgess
Laboratory manual for fusarium research 3rd edition Lester Burgess
 
Teknologi Inokulasi Gaharu
Teknologi Inokulasi GaharuTeknologi Inokulasi Gaharu
Teknologi Inokulasi Gaharu
 
Investing in Agarwood
Investing in AgarwoodInvesting in Agarwood
Investing in Agarwood
 
Perbanyakan tanaman
Perbanyakan  tanamanPerbanyakan  tanaman
Perbanyakan tanaman
 
The fusarium laboratory manual
The fusarium laboratory manualThe fusarium laboratory manual
The fusarium laboratory manual
 
Forestry Investment Brochure
Forestry Investment BrochureForestry Investment Brochure
Forestry Investment Brochure
 
Presentasi Gaharu Nusantara Indonesia Jateng
Presentasi Gaharu Nusantara Indonesia JatengPresentasi Gaharu Nusantara Indonesia Jateng
Presentasi Gaharu Nusantara Indonesia Jateng
 
Agarwood investment-brochure
Agarwood investment-brochureAgarwood investment-brochure
Agarwood investment-brochure
 
Makalah perbanyakan tanaman
Makalah perbanyakan tanamanMakalah perbanyakan tanaman
Makalah perbanyakan tanaman
 
Budidaya Pohon Penghasil Gaharu
Budidaya Pohon Penghasil GaharuBudidaya Pohon Penghasil Gaharu
Budidaya Pohon Penghasil Gaharu
 
How to Invest in Agarwood
How to Invest in AgarwoodHow to Invest in Agarwood
How to Invest in Agarwood
 
Submerged tunnel ppt
Submerged tunnel pptSubmerged tunnel ppt
Submerged tunnel ppt
 

Similar a Budidaya sawi asin

Tanaman Sayur Daun
Tanaman Sayur DaunTanaman Sayur Daun
Tanaman Sayur DaunNAUFARA
 
Budi daya tanaman cabai
Budi daya tanaman cabaiBudi daya tanaman cabai
Budi daya tanaman cabaibayu hidayah
 
Brosur Cara Pemupukan Padi Dengan AGRODYKE
Brosur Cara Pemupukan Padi Dengan AGRODYKEBrosur Cara Pemupukan Padi Dengan AGRODYKE
Brosur Cara Pemupukan Padi Dengan AGRODYKEArief Firmansyah
 
Teknologibudidayacabai
TeknologibudidayacabaiTeknologibudidayacabai
TeknologibudidayacabaiWhildan anto
 
Brosur kaptan
Brosur kaptanBrosur kaptan
Brosur kaptanogha jie
 
PENGURUSAN PENANAMAN KOBIS
PENGURUSAN PENANAMAN KOBISPENGURUSAN PENANAMAN KOBIS
PENGURUSAN PENANAMAN KOBISAyda.N Mazlan
 
Panduan umum budidaya cabe merah
Panduan umum budidaya cabe merahPanduan umum budidaya cabe merah
Panduan umum budidaya cabe merahMef's Rideal
 
Budidaya Cabe Merah.pptx
Budidaya Cabe Merah.pptxBudidaya Cabe Merah.pptx
Budidaya Cabe Merah.pptxIriyantoWahyu1
 
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktorBudidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktorTita16039
 
6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDF
6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDF6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDF
6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDFParman17
 
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)inezya thalita
 
Pedoman Teknis Budidaya Jambu air
Pedoman Teknis Budidaya Jambu airPedoman Teknis Budidaya Jambu air
Pedoman Teknis Budidaya Jambu airWarta Wirausaha
 
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptxPRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptxTerserah8
 

Similar a Budidaya sawi asin (20)

Tanaman Sayur Daun
Tanaman Sayur DaunTanaman Sayur Daun
Tanaman Sayur Daun
 
Budi daya tanaman cabai
Budi daya tanaman cabaiBudi daya tanaman cabai
Budi daya tanaman cabai
 
Disusun ole1
Disusun ole1Disusun ole1
Disusun ole1
 
Brosur Cara Pemupukan Padi Dengan AGRODYKE
Brosur Cara Pemupukan Padi Dengan AGRODYKEBrosur Cara Pemupukan Padi Dengan AGRODYKE
Brosur Cara Pemupukan Padi Dengan AGRODYKE
 
Budidaya Cabai
Budidaya CabaiBudidaya Cabai
Budidaya Cabai
 
Teknologibudidayacabai
TeknologibudidayacabaiTeknologibudidayacabai
Teknologibudidayacabai
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 
Teknologibudidayajagung
TeknologibudidayajagungTeknologibudidayajagung
Teknologibudidayajagung
 
Teknologibudidayajagung
TeknologibudidayajagungTeknologibudidayajagung
Teknologibudidayajagung
 
Brosur kaptan
Brosur kaptanBrosur kaptan
Brosur kaptan
 
PENGURUSAN PENANAMAN KOBIS
PENGURUSAN PENANAMAN KOBISPENGURUSAN PENANAMAN KOBIS
PENGURUSAN PENANAMAN KOBIS
 
Panduan umum budidaya cabe merah
Panduan umum budidaya cabe merahPanduan umum budidaya cabe merah
Panduan umum budidaya cabe merah
 
Budidaya Cabe Merah.pptx
Budidaya Cabe Merah.pptxBudidaya Cabe Merah.pptx
Budidaya Cabe Merah.pptx
 
Metode SRI 2
Metode SRI 2Metode SRI 2
Metode SRI 2
 
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktorBudidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
Budidaya tanamanpangan, pengertian, faktor
 
6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDF
6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDF6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDF
6_Budidaya Sawi Secara Organik.PDF
 
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
Budidaya Tanaman Pangan (Jagung)
 
Pedoman Teknis Budidaya Jambu air
Pedoman Teknis Budidaya Jambu airPedoman Teknis Budidaya Jambu air
Pedoman Teknis Budidaya Jambu air
 
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptxPRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
PRESENTASI CENGKEH FIX.pptx
 
Budidaya jagung
Budidaya jagungBudidaya jagung
Budidaya jagung
 

Más de pandirambo900 (20)

Setda
SetdaSetda
Setda
 
Satpol pp
Satpol ppSatpol pp
Satpol pp
 
Kec tinada
Kec tinadaKec tinada
Kec tinada
 
Kec sttu julu
Kec sttu juluKec sttu julu
Kec sttu julu
 
Kec sttu jehe
Kec sttu jeheKec sttu jehe
Kec sttu jehe
 
Kec siempat rube
Kec siempat rubeKec siempat rube
Kec siempat rube
 
Kec salak
Kec salakKec salak
Kec salak
 
Kec pggs
Kec pggsKec pggs
Kec pggs
 
Kec pagindar
Kec pagindarKec pagindar
Kec pagindar
 
Kec kerajaan
Kec kerajaanKec kerajaan
Kec kerajaan
 
Kdh wkdh
Kdh wkdhKdh wkdh
Kdh wkdh
 
Inspektorat
InspektoratInspektorat
Inspektorat
 
Dprd
DprdDprd
Dprd
 
Dinas sosial
Dinas sosialDinas sosial
Dinas sosial
 
Dinas pupr
Dinas puprDinas pupr
Dinas pupr
 
Dinas pmptsp
Dinas pmptspDinas pmptsp
Dinas pmptsp
 
Dinas pmdppa
Dinas pmdppaDinas pmdppa
Dinas pmdppa
 
Dinas pertanian
Dinas pertanianDinas pertanian
Dinas pertanian
 
Dinas perkim
Dinas perkimDinas perkim
Dinas perkim
 
Dinas pendidikan
Dinas pendidikanDinas pendidikan
Dinas pendidikan
 

Último

Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxBudyHermawan3
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxBudyHermawan3
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxBudyHermawan3
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxBudyHermawan3
 
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptxPENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptxRyanWinter25
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxBudyHermawan3
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxBudyHermawan3
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxSusatyoTriwilopo
 
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024ssuser8905b3
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxBudyHermawan3
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxBudyHermawan3
 
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptOPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptRyanWinter25
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxBudyHermawan3
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasiasaliaraudhatii
 

Último (14)

Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptxTata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
Tata Kelola Pengadaan barang dan Jasa di Desa pptx
 
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptxPengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
Pengantar dan Teknik Public Speaking.pptx
 
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptxInovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
Inovasi Pelayanan Publik Pemerintah .pptx
 
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptxKonsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
Konsep Management RisikoRev Pak Budi.pptx
 
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptxPENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
PENERAPAN IURAN DALAM PROGRAM PAMSIMAS 2023.pptx
 
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptxAparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
Aparatur Sipil Negara sebagai Perekat Bangsa.pptx
 
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptxPB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
PB.2 KEBIJAKAN PENYELENGGARAAN PEMDES.pptx
 
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptxmars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
mars pkk yang selalu dinyanyikan saat kegiatan PKK.pptx
 
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
NILAI TUKAR NELAYAN BANGGAI KEPULAUAN TAHUN 2024
 
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptxMembangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
Membangun Budaya Ber-Integritas ASN.pptx
 
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptxPB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
PB.1 BINA SUASANA DAN ORIENTASI BELAJAR.pptx
 
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.pptOPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
OPERASI DAN PEMELIHARAAN SPAM DALAM PROGRAM PAMSIMAS.ppt
 
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptxLAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
LAPORAN KEPALA DESA. sebagai kewajiban pptx
 
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke IntegrasiPenyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
Penyesuaian AK Jabatan Fungsional Konvensional Ke Integrasi
 

Budidaya sawi asin

  • 2. Untuk menjamin keamanan pangan produk sayuran, kita dapat menanam sendiri sayuran yang kita kehendaki yang sebaiknya juga jenisnya beragam. Salah satu sayuran yang cukup mudah di budidayakan adalah sayuran jenis sawi-sawian yaitu Sawi Asin (ada juga menyebut Sawi Pahit). Sayuran ini tidak membutuhkan perawatan ekstra dan keahlian khusus, tetapi yang paling penting adalah perlunya pengamatan terhadap adanya gejala serangan ulat grayak. Di Kabupaten Pakpak Bharat sebagian besar wilayahnya dapat ditanami sayuran Sawi Asin ini, karena dapat beradaptasi pada jenis tanah dan ketinggian tempat namun untuk produksi optimal disarankan ditanam diatas 700 m dpl. Untuk konsumsi keluarga dapat di tanam pada pot-pot, pekarangan dan ladang, dan untuk tujuan komersial dapat dibudidayakan pada lahan yang lebih luas. Adapun beberapa langkah yang perlu diperhatikan menurut pengalaman penulis dan persyaratan teknis yang menjadi pertimbangan antara lain: Bibit perlu disiapkan sebelum atau pun pada saat pengolahan lahan pertanaman mengingat bibit siap pindah tanam pada pada umur 15-25 hari. Adapun tahapan pembibitan adalah: 1. Tanah diolah, digemburkan dan diratakan, 2. Tabur dan aduk dengan pupuk kandang/pupuk organik +2 Kg/m2 , dan ratakan, 3. Tebar benih Sawi Asin secara merata (5-10 gr benih/m2 ), 4. Tutup tipis benih yang di tebar dengan tanah halus ataupun abu dapur, 5. Siram dengan gembor media semai dan diikuti setiap 1-2 hari sekali. 6. Setelah benih berkecambah amati, bila ada serangan jangkrik dan semut dapat dikendalikan dengan bahan pestisida organik misalnya abu dapur dan sebagainya dan ataupun dengan insektisida berbahan aktif Kardamil ataupun Sipermetrin (minta petunjuk petugas pertanian). 7. Bibit siap dipindah tanam pada umur 15-25 hari setelah semai PERSIAPAN BIBIT
  • 3. 1. Tanah diolah I, 2. Tabur dengan kapur dolomit (CaCo3) + 30 gr/m2 (sebaiknya diukur dengan pH meter) dan lahan dibiarkan hingga 14 hari. 3. Setelah 14 hari lahan di ratakan dan dibersihkan dari gulma, 4. Buat lubang tanam dengan kedalaman + 5 cm dengan jarak 25 cm antar tanaman dan 70-80 cm antar barisan. Atau dapat juga berupa dibuat bedengan pertanaman. 5. Beri pupuk Kandang/pupuk organik + 100gr/lubang tanam dan biarkan 5-7 hari (terkena hujan 2-3 kali) 1. Bibit dapat ditanami apabila pupuk kandang tidak terasa panas bila dipegang, 2. Pada saat menanam batang/perakaran ditekan didalam tanah hingga agak padat, 3. Waktu penanaman paling baik adalah sore hari. 1. PEMUPUKAN - Pemupukan I, pada saat tanaman berumur 7-10 hari setelah tanam (HST) dengan NPK , 5 gr/btg - Pemupukan II, pada saat tanaman berumur 17-25 hari setelah tanam (HST) dengan NPK , 10-15 gr/btg, - Pemupukan tergantung kondisi pertumbuhan tanaman dan kualitas pupuk organik, - Sedapat mungkin pemupukan jangan mengenai batang, dan di upayakan ditutup tipis dengan tanah. 2. PENGENDALIAN GULMA - Penyiangan dilakukan apabila gulma dirasa mengganggu, - Penyiangan gulma dapat dilakukan bersamaan dengan pemupukan - Gulma yang dicabut jangan diletakkan di dekat batang tanaman karena dapat memicu jamur. 3. PENGENDALIAN HAMA/PENYAKIT - Pengendalian hama harus melalui hasil pengamatan, PERSIAPAN LAHAN PENANAMAN PEMELIHARAAN
  • 4. - Karena untuk konsumsi, sebaiknya gunakan pestisida organik dan bahan ramah lingkungan, - Jika menggunakan pestisida kimia, beberapa hama penyakit yang menyerang dapat dikendalikan dengan: 1. Hama - Keong Menyerang terutama pada tanaman muda, dikendalikan dengan moluskisida, misalnya Ciputox - Ulat Daun (Plutella Xylostella) dan Ulat Grayak (Spodoptera Litura) Menyerang terutama pada tanaman muda hingga tanaman dewasa, dikendalikan dengan insektisida berbahan aktif Sipermetrin, Abamektin, Spinosad, Klorantraniliprol, misalnya Agrimec, Tracer, Prevathon dan lain-lain sesuai yang direkomendasikan petugas. - Ulat Krop (Crocidolomia binotalis) Menyerang terutama pada krop kubis, dikendalikan dengan insektisida berbahan aktif Sipermetrin, Abamektin, Spinosad, Klorantraniliprol, misalnya Agrimec, Tracer, dan lain-lain sesuai yang direkomendasikan petugas. 2. Penyakit - Rebah kecambah Menyerang terutama pada tanaman muda di persemaian, pengendalian dengan fungisida misalnya Antracol, Sultricop, Kocide dll sesuai yang direkomendasikan petugas - Busuk krop Menyerang terutama pada krop maupun daun, dikendalikan dengan Fungisida, bakterisida misalnya Agrept, dll sesuai yang direkomendasikan petugas Catatan: Jenis hama dan Penyakit diatas berupa contoh dan masih jarang/sedikit di temukan untuk pertanaman di Kabupaten Pakpak Bharat, untuk itu perlu pengamatan. Pemanenan disesuaikan dengan kebutuhan dan varietas yang ditanam, secara umum untuk menghasilkan 0,5 Kg/btg Sawi Asin ini dapat dipanen mulai umur 35-45 hari setelah tanan. NB:Tehnik dalam materi ini merupakan bahan perbandingan, pelaksanaan tergantung spesifik lokalita, mintalah petunjuk Petugas yang berwenang setempat. PANEN
  • 5. LAMPIRAN No VOL SATUAN HARGA (Rp)JUMLAH (Rp) 2 bks 25.000 50.000 200 kg 1.000 200.000 40 kg 8.500 340.000 60 kg 500 30.000 2 btl 80.000 160.000 1 kg 150.000 150.000 1 ltr 60.000 60.000 990.000 2 HK 55.000 110.000 2 HK 55.000 110.000 1 HK 55.000 55.000 2 HK 55.000 110.000 2 HK 55.000 110.000 2 HK 55.000 110.000 495.000 Total Biaya (Bahan + Tenaga Kerja) ..................................................................... 1.485.000 950 kg 2.000 1.900.000 4 415.000 5 1,28 Keuntungan Bersih (Hasil Panen-Total Biaya) B/C Rasio ANALISIS PERTANAMAN SAWI ASIN Penanaman Perawatan Pemanenan Sub Total 2 Tenaga Kerja 3 Panen Hasil Panen Insektisida bahan aktif Klorantraniliprol Fungisida Herbisida Sub Total a Bahan 2 Tenaga Kerja Pengolahan Lahan I Pengolahan Lahan II Pembuatan lubang + Pemberian Pupuk Dasar LUAS : 400 m² (+ 2.000 btg) URAIAN 1. Sarana Produksi Bahan Benih Pupuk Kandang Pupuk NPK Kapur Dolomit