2. DIMENSI
PERTANIAN
PERKOTAAN
Partisipasi masyarakat dalam
pengembangan pertanian perkotaan
PELAKU YANG TERLIBAT
01
Pemilihan lokasi pengembangan pertanian
perkotaan
JENIS LOKASI
02
Pemilihan jenis tanaman/hewan yang
dikembangkan di pertanian perkotaan
PRODUK YANG DIHASILKAN
03
Produksi untuk subsisten dan/atau
komersil dapat berupa kegiatan
pengolahan dan pemasaran
JENIS KEGIATAN EKONOMI
04
3. PARTISIPASI MASYARAKAT
PENYULUH SEBAGAI SALAH SATU
KELOMPOK ACUAN BAGI
MASYARAKAT BERPERAN
PENTING DALAM MENYAMPAIKAN
INFORMASI
KELOMPOK ACUAN
PENGARUH MEDIA MASA DALAM
PENYEBARAN INFORMASI URBAN
FARMING
BUDAYA MERUPAKAN KEARIFAN
LOKAL YANG ADA DIMASYARAKAT
MEDIA MASA SERTA
BUDAYA
MASYARAKAT YANG
MEMILIKI PENGALAMAN DI
BIDANG PERTANIAN
CENDRUNG MENDUKUNG
PENGEMBANGAN
PERTANIAN PERKOTAAN
PENGALAMAN
KELUARGA BERFUNGSI
SEBAGAI SISTEM
PENDUKUNG BAGI
ANGGOTANYA.
PENGARUH KELUARGA
4. Siapa yang terlibat???
HATINYA PKK
SEBAGAI BAGIAN
DARI UPAYA
PEMANFAATAN
PEKARANGAN
PKK atau IRT
PERKEMBANGAN
TEKNOLOGI
MELALUI ANAK-
ANAK MUDA
Petani Muda
MEMANFAATKAN
MEDIA SOSIAL
UNTUK MENGAJAK
MASYARAKAT
BERKEBUN
Komunitas
MEMBERI CONTOH
DAN MENGHIMBAU
MASYARAKAT
UNTUK
MEMANFAATKAN
LAHAN SECARA
OPTIMAL
Pemerintah
5. LOKASI URBAN FARMING
BERDASARKAN TEORI DAN KEBIJAKAN
Lahan privat, lahan terbengkalai
community garden, dan backyard garden
North American Urban Agriculture
Publik: Sempadan sungai atau pantai, lahan parkir, median jalan,
taman kota, taman rekreasi, taman di kawasan pemukiman
Privat: halaman pekarangan, balkon, rooftop, ataupun ruang
vertikal, kawasan perkantoran, pertokoan, pendidikan, ataupun
yang memiliki fungsi komersial lainnya
Pasal 6 Peraturan Menteri Dalam Negri No 1
Th 2007 tentang Ruang Terbuka Hijau
Kawasan Perkotaan (RTHKP)
7. L A H A N
PEKARANGAN
1. Lahan yang ada di sekitar rumah
2. Batas lahan dan batas
pemilikannya jelas
3. Ditanami berbagai jenis tumbuhan
dan tanaman
4. Tempat memelihara berbagai jenis
ternak &ikan
5. Digunakan untuk kegiatan
pertanian pasca panen
Pekarangan
sempit
Pekarangan
luas
8. M o d e l p e r t a n i a n
perkotaan di daerah
kumuh dan miskin
Jumlah masyarakat perkotaan yang tinggal di kawasan
kumuh atau miskin cukup banyak karena dari tahun
ke tahun tingginya persaingan lapangan pekerjaan
dan akses ke sumber-sumber ekonomi.
Pengembangan pertanian dapat menjadi solusi jitu
karena dapat membantu memperkuat daya tahan
ekonomi masyarakat miskin dan meningkatkan akses
ke sumber pangan. Petani perkotaan khususnya di
kawasan miskin dan kumuh dapat menjual produk
pertaniannya untuk mendapatkan penghasilan dan
memperbaiki taraf hidupnya.
9. M o d e l p e r t a n i a n
p e r k o t a a n
di lahan-lahan tidur
Meskpiun sangat terbatas, di beberapa wilayah
perkotaan sering kali masih ditemui lahan-lahan tidur
yang belum termanfaatkan dengan baik. Sebagai
contoh, lahan-lahan disekitar kawasan perumahan yang
dibiarkan kosong begitu saja, lahan di bantaran sungai,
atau lahan-lahan di sekitar perusahaan/pabrik yang
sebenarnya masih mungkin untuk dikelola sebagai
lahan pertanian.
10. PRODUK YANG DIHASILKAN
biji-bijian, umbi, sayuran, jamur dan
buah
Produk Pangan dari Tanaman
Daging unggas, telor, kelinci, domba,
kambing, sapi dan ikan
Produk Ternak
herbs dan jamu-jamuan, bahan
aroma terapi, tanaman hias
Produk Non Pangan
11. KERAGAMAN TANAMAN DALAM URBAN FARMING
TANAMAN
BUAH
Tanaman Buah cukup
banyak ditanam di lahan
pekarangan
Tanaman Sayuran banyak dipilih
untuk ditanam di lahan yang tersedia
di perkotaan
Tanaman Obat ditanam
untuk memenuhi
kebutuhan keluarga
Tanaman Hias ditanam
untuk keindahan dan
estetika
Tanaman Bumbu ditanam
untuk memenuhi
kebutuhan konsumsi
TANAMAN
SAYURAN
TANAMAN
BUMBU
TANAMAN
OBAT
TANAMAN
HIAS
Tanaman penghasil pati
yang banyak ditanam
berupa umbi-umbian
TANAMAN
PATI
13. U S A H A
P R O D U K S I
B E N I H / B I B I T
Banyak komoditas yang dapat
dikembangkan dalampertanian
perkotaan, tidak hanya untuk konsumsi
namun juga produksi benih atau bibit.
Peluangnya cukup menjanjikan karena
permintaan pasar yang terus meningkat.
Usaha produksi benih atau bibit
misalnya dapat diarahkan pada
komoditas-komoditas sayuran,tanaman
hias, atau bahkan tanaman toga.
14. Usaha yang bisa dikembangkan antara lain
budidaya anggrek dan tanaman hias lain
(anthurium, kaladium,begonia, dan lainnya),
budidaya ikan lele/ikan air tawar, atau
budidaya ayam kampung unggul. Usaha
budidaya tersebut juga dapat dilengkapi
dengan usaha pendukung lainnya seperti
usaha penyediaan media tanam, benih/bibit,
pupuk organik untuk tanaman hias, atau pakan
ternak/ikan.
15. Pengembangan pertanian perkotaan sangatpotensial
bila diwujudkan dalam bentuk usahapengolahan.
Produk-produk olahan makanan dan minuman siap
saji dari komoditas pertanian sangat digemari oleh
masyarakat, seperti dodol,sirup, jus atau selai dari
produk-produk hortikultura (strawberry,belimbing,
atau mangga), keripik dari pisang dan umbi-umbian.
Demikian halnya produk olahan dari ikan seperti
abon lele,nugget lele.
Selain dapat memperpanjang umur simpan dan
umur konsumsi produk, usaha pengolahan berbagai
produk pertanian dapat memberikan nilai tambah
dan nilai jual produk sekaligus meningkatkan
pendapatan rumah tangga.
Usaha pengolahan tidak harus dalam bentuk skala
besar,namun dapat dikembangkan dalam bentuk
skala rumah tangga atau industri kecil dengan
memberdayakan anggota keluarga khususnya ibu
rumah tangga.
16. Pengembangan pertanian perkotaan
dalam bentuk agrowidyawisata sangat
menarik untuk dilakukan, karena
kebutuhan masyarakat perkotaan
terhadap hiburan juga sangat tinggi. Minat
masyakarat perkotaan terhadap usaha-
usaha jasa diyakini akan terus bertambah.
Pengembangan agrowidyawisata
merupakan salah satu upaya untuk
memperkenalkan konsep pertanian
perkotaan secara luas, disamping menjadi
sarana pendidikan dan pelatihan inovasi
pertanian perkotaan.