Modul ini membahas konsep dasar komunikasi terapeutik dalam keperawatan. Komunikasi terapeutik adalah komunikasi interpersonal antara perawat dan pasien yang bertujuan untuk membantu mengatasi masalah pasien dan memperbaiki kondisi emosionalnya guna mencapai kesembuhan. Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi terapeutik antara lain spesifikasi tujuan, lingkungan yang nyaman, dan terpeliharanya privasi. Komunikasi terapeutik berbeda den
2. KOMUNIKASI DALAM KEPERAWATAN
MODUL I
“KONSEP DASAR KOMUNIKASI”
PENULIS
TRI ANJASWARNI, SKp. M.Kep
PENDIDIKAN JARAK JAUH PENDIDIKAN TINGGI KESEHATAN
PUSDIKLATNAKES, BADAN PPSDM KESEHATAN
KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
2013
3. Tujuan Pembelajaran Umum
Tujuan Pembelajaran Khusus
Kegiatan Belajar
1
II
Setelah menyelesaikan kegiatan belajar 2 diharapkan
Anda mampu menerapkan dasar-dasar komunikasi
terapeutik secara akurat dalam praktek keperawatan.
TUJUANPembelajaran Umum
TUJUANPembelajaran Khusus
Setelah menyelesaikan kegiatan
belajar 2, diharapkan Anda dapat :
1. Mendefinisikan komunikasi
terapeutik
2. Mengidentifikasi tujuan
komunikasi terapeutik
3. Menjelaskan keguanaan
komunikasi terapeutik
4. Menjelaskan komunikasi
sebagai elemen terapi
5. Mengidentifikasi perbedaan
komunikasi terapeutik dengan
komunikasi sosial
6. Menjelaskan faktor-faktor yang
mempengaruhi komunikasi
terapeutik
7. Menjelaskan cara
menggunakan diri secara
terapeutik dan Analisis diri
perawat
Dasar-dasar Komunikasi Terapeutik
4. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
2
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
Uraian Materi
Komunikasi dalam pelayanan keperawatan dan adalah hal yang paling esensial
dan mendasar. Setiap hari, perawat melakukan komunikasi untuk berinteraksi
dengan klien dalam rangka memenuhi kebutuhan dasar klien. Komunikasi
menjadi alat kerja utama bagi praktisi bidang kesehatan khususnya perawat
dalam rangka memberikan pelayanan yang terbaik. Bagi seorang perawat, hal ini
cukup beralasan karena perawat selalu bersama pasien dan berinteraksi dengan
mereka 24 jam secara terus menerus dan berkesinambungan mulai awal kontak
sampai akhir.
Sehubungan dengan hal di atas maka pengetahuan dan pemahaman tentang
dasar-dasar komunikasi terapeutik dalam keperawatan ini sangat penting.
Komunikasi adalah ketrampilan esensial yang harus Anda kuasai, karena
komunikasi dalam praktik keperawatan dapat menjadi elemen terapi. Perawat
yang memiliki ketrampilan berkomunikasi terapeutik akan mudah menjalin
hubungansaling percaya dengan klien dan memberikan kepuasan serta dapat
meningkatkan citra profesi keperawatan dan citra rumah sakit.
Tahukah anda Apakah maksud komunikasi Terapeutik? Bagaimana cara agar
komunikasi yang kita lakukan terapeutik buat klien? Apakah maksud komunikasi
sebagai elemen dalam terapi?
1. Definisi Komunikasi Terapeutik
Hubungan terapeutik antara perawat klien adalah hubungan kerjasama yang
ditandai dengan tukar menukar perilaku, perasaan, pikiran, dan pengalaman
dimana dalam membina hubungan intim yang terapeutik (Stuart dan Sunden,
1987, hal 103) sedangkan (Indrawati, 2003) mengatakan komunikasi terapeutik
adalah komunikasi yang direncanakan secara sadar, bertujuan dan kegiatannya
dipusatkan untuk kesembuhan pasien.
Komunikasi terapeutik termasuk dalam komunikasi interpersonal dengan titik
tolak adanya saling pengertian antar perawat dengan pasien untuk tujuan tertentu.
Persoalan mendasar dan komunikasi ini adalah adanya saling membutuhan antara
perawat dan pasien, sehingga dapat dikategorikan ke dalam komunikasi pribadi
5. 3
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
di antara perawat dan pasien, perawat membantu dan pasien menerima bantuan
(Indrawati, 2003).
Berdasarkan paparan di atas, secara ringkast definisi komunikasi terapetik
seperti di bawah ini:
2. Tujuan Komunikasi Terapeutik
Berdasarkan definisi komunikasi terapeutik di atas, maka berikut ini tujuan
dari komunikasi terapeutik:
• Membantu mengatasi masalah klien untuk mengurangi beban perasaan
dan pikiran
• Membantu mengambil tindakan yang efektif untuk klien / pasien
• Memperbaiki pengalaman emosional klien
• Mencapai tingkat kesembuhan yang diharapkan
Kualitas asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien sangat dipengaruhi
oleh kualitas hubungan perawat-klien, Bila perawat tidak memperhatikan hal
ini, hubungan perawat-klien tersebut bukanlah hubungan yang memberikan
dampak terapeutik yang mempercepat kesembuhan klien, tetapi hubungan
sosial biasa.
3. Kegunaan Komunikasi Terapeutik
a. Merupakan sarana terbina hubungan yang baik antara pasien dan
tenaga kesehatan
b. Mengetahui perubahan perilaku yang terjadi pada individu atau pasien
Komunikasi terapeutik adalah Komunikasi interpersonal antara perawat dan klien
yang dilakukan secara sadar dimana perawat dan klien saling mempengaruhi dan
memperoleh pengalaman bersama yang bertujuan untuk membantu mengatasi
masalah klien, memperbaiki pengalaman emosional klien yang pada akhirnya untuk
mencapai kesembuhan klien
6. 4
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
c. Mengetahui keberhasilan tindakan kesehatan yang telah dilakukan
d. Sebagai tolak ukur kepuasan pasien
e. Sebagai tolak ukur komplain tindakan dan rehabilitasi
1. Komunikasi sebagai elemen terapi
Apakah Anda mengetahui bahwa komunikasi yang kita lakukan sebagai
perawat dapat memberikan efek terapi (efek penyembuhan) bagi klien?
Komunikasi sebagai elemen terapi mempunyai makna bahwa komunikasi yang
dilakukan oleh perawat adalah mempunyai tujuan terapi atau memberikan
efek penyembuhan buat klien. Komunikasi adalah salah satu alat yang paling
esensial bagi perawat. Dengan komunikasi (verbal maupun non verbal) perawat
dapat memberikan kesembuhan buat klien. Senyum perawat, kesabaran,
kelembutan, kata-kata yang tegas dan menyejukkan atau kata-kata yang
disampaikan dengan jelas dapat mempengaruhi perilaku klien untuk berbuat
lebih baik dalam rangka meningkatkan derajat kesehatannya.
Latihan
Pernahkan Anda melihat seorang perawat jiwa melakukan komunikasi
dengan pasien untuk merubah atau memperbaiki perilakunya yang
menyimpang? Lakukanlah pengamatan pada perawat jiwa yang sedang
berinteraksi dengan pasien!
• Amatilah sikap perawat secara verbal maupun non verbal
• Apakah perawat menggunakan alat-alat khusus untuk mengarahkan
perilaku pasien?
• Diskusikan dengan teman Anda
7. 5
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
2. Perbedaan Komunikasi Terapeutik dan Komunikasi Sosial
Komunikasi terapeutik berbeda secara spesifik dengan komunikasi sosial.
Komunikasi terapeutik dalam konteks dan konsep hubungan saling membantu
(The Helping Relationship) menurut Taylor, Lillis, & LeMone (1989) adalah
hubungan saling membantu antara perawat – klien yang berfokus pada
hubungan untuk memberikan bantuan yang dilakukan oleh perawat kepada
klien yang membutuhkan dalam mencapai tujuannya. Dalam hubungan saling
membantu ini perawat berperan sebagai orang yang membantu dan klien
adalah orang yang dibantu. Hubungan saling membantu ini adalah hubungan
timbal balik dalam rangka mencapai tujuan klien.
Tujuan hubungan saling membantu (Helping relationship) menurut Taylor, Lillis
& LeMone (1989) adalah : memenuhi kebutuhan klien dan meningkatkan
kemandirian, perasaan berharga dan kesejahteraan. Sedangkan stuart &
Laraia (1998) mengidentifikasi tujuan Helping relationship adalah :
1) Memperoleh realisasi diri (Self realization), penerimaan diri (Self
acceptance), dan meningkatkan tanggung jawab diri (self respect)
2) Memperjelas identitas personal (personal identity) dan meningkatkan
integritas personal (personal integration)
3) Meningkatkan keintiman (intimate), saling ketergantungan
(interdependent), hubungan interpersonal (interpersonal relationship)
dengan akemampuan memberi dan menerima penuh kasih sayang.
4) Meningkatkan fungsi kehidupan dan kepuasan, serta pencapaian tujuan
personal secara realistik.
Berdasarkan pengertian dan tujuan hubungan terapeutik (The Helping
Komunikasi sebagai elemen terapi, sangat nyata sekali dilakukan dalam perawatan
pada pasien yang mengalami masalah psikososial atau mengalami gangguan jiwa.
Untuk merubah dan membantu proses adaptasi pasien gangguan jiwa, satu-satunya
alat kerja yang efektif untuk mencapai kesembuhan pasien adalah komunikasi yang
dilakukan perawat. Komunikasi yang dilakukan perawat baik verbal maupun non
verbal dapat memberikan kesembuhan buat klien.
8. 6
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
Relationship), maka dapat diidentifikasi tiga karakteristik yang mendasari The
Helping Relationship, yaitu :
1) Merupakan proses yang dinamis, dimana perawat dan pasien sama-sama
aktif berpartisipasi
2) Mempunyai tujuan yang spesifik (Purposeful)
3) Dibatasi oleh waktu (time limited)
4) Orang yang memberikan bantuan diasumsikan mempunyai peran yang
lebih dominan daripada orang yang dibantu.
Dengan demikian dapat dijelaskan bahwa hubungan Terapeutik berbeda
dengan hubungan sosial. Komunikasi terapeutik juga berbeda dengan
komunikasi sosial. Tabel di bawah ini menjelaskan perbedaan tersebut:
Perbedaan Hubungan Terapeutik (The Helping Relationship) dan Hubungan Sosial
(Stuart & Laraia, 1998)
Hubungan Terapeutik Hubungan Sosial
1. Terjadi untuk tujuan yang spesifik
2. Orang terlibat jelas spesifik
(Perawat/terapis dan Klien)
3. Perawat – Klien memberikan
informasi yang berbeda
4. Dibangun atas dasar untuk
memenuhi kebutuhan klien
1. Terjadi secara spontan / tidak
direncanakan secara spesifik
2. Orang yang terlibat bebas
3. Informasi yang disampaikan hampir
sama antara pihak-pihak yang terlibat
4. Dibangun atas dasar kebutuhan bersama
(semua pihak yang terlibat)
Berdasarkan perbedaan hubungan terapeutik dan hubungan sosial tersebut
di atas, maka penulis dapat mendiskripsikan perbedaan antara komunikasi
terapeutik dengan komunikasi sosial sebagai berikut:
9. 7
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Komunikasi Terapeutik
Untuk berhasilnya pencapaian tujuan dari suatu komunikasi, sangat tergantung
dari faktor-faktor mempengaruhi, yaitu:
1) Spesifikasi tujuan komunikasi.
Komunikasi akan berhasil jika tujuan telah direncanakan dengan
jelas. Misalnya tujuan komunikasi adalah merubah perilaku klien, maka
komunikasi diarahkan untuk merubah perilaku dari yang maladaptif ke
adaptif.
2) Lingkungan nyaman
Yaitu lingkungan yang kondusif untuk terjalinnya hubungan dan
komunikasi antara pihak-pihak yang terlibat. Lingkungan yang tenang /
tidak gaduh atau lingkungan yang sejuk / tidak panas adalah lingkungan
PERBEDAAN KOMUNIKASI TERAPEUTIK DAN KOMUNIKASI SOSIAL
1) Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang mempunyai tujuan spesifik yaitu
mencapai tujuan untuk kesembuhan, sedang komunikasi sosial adalah komunikasi
yang dilakukan untuk tujuan yang bersifat umum.
2) Komunikasi terapeutik dilakukan berdasarkan rencana yang buat secara spesifik,
sedangkan komunikasi sosial tidak direncanakan secara spesifik (terjadi secara
spontan).
3) Komunikasi terapeutik dilakukan oleh orang-orang yang spesifik, yaitu praktisi
profesional (perawat, dokter, bidan) dengan klien / pasien yang memerlukan
bantuan, sedangkan komunikasi sosial dilakukan oleh siapa saja (masyarakat
umum) yang mempunyai minat yang sama.
4) Dalam komunikasi terapeutik terjadi sharing informasi yang berbeda (unequal
share information), sedangkan pada komunikasi sosial, informasi yang
disampaikan hampir sama antara pihak-pihak yang terlibat.
5) Komunikasi terapeutik dibangun atas dasar untuk memenuhi kebutuhan klien,
sedangkan komunikasi sosial dibangun atas dasar kebutuhan bersama semua
pihak yang terlibat komunikasi.
10. 8
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
yang nyaman untuk berkomunikasi. Lingkungan yang dapat melindungi
privasi akan memungkinkan komunikan dan komunikator saling terbuka
dan bebas untuk mencapai tujuan.
3) Privasi (terpeliharanya privasi kedua belah pihak).
Kemampuan komunikator dan komunikan untuk menyimpan privasi
masing-masing lawan bicara, dapat menumbuhkan hubungan saling
percaya yang menjadi kunci efektifitas komunikasi.
4) Percaya diri
Kepercayaan diri masing-masing komunikator dan komunikan dalam
komunikasi dapat menstimulasi keberanian untuk menyampaikan
pendapat sehingga komunikasi efektif.
5) Berfokus kepada klien.
Komunikasi terapeutik dapat mencapai tujuan jika komunikasi diarahkan
dan berfokus pada apa yang dibutuhkan klien. Segala upaya yang
dilakukan perawat adalah untuk memenuhi kebutuhan klien.
6) Stimulus yang optimal
Yaitu penggunakan dan pemilihan komunikasi yang tepat sebagai
stimulus untuk tercapainya komunikasi terapeutik.
7) Mempertahankan jarak personal
Jarak komunikasi yang nyaman untuk terjalinnya komunikasi yang
efektif harus diperhatikan perawat. Jarak untuk terjalinnya komunikasi
terapeutik adalah satu lengan (± 40 cm). Jarak komunikasi ini berbeda-
beda tergantung pada keyakinan (agama), budaya dan strata sosial.
4. Penggunaan diri secara terapeutik dan Analisis diri perawat
Dalam melaksanakan asuhan keperawatan, diri perawat adalah alat yang
terapeutik untuk penyembuhan klien. Sebagai alat, perawat harus mampu
menggunakan dirinya secara terapeutik.
11. 9
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
Caramenggunakandirisecaraterapeutik(bagiperawat),yaituMengembangkan
kesadaran diri (Developing self awareness), mengembangkan kepercayaan
(Developing trust), Menghindari pengulangan (Avoiding stereotypes) dan Tidak
menghakimi (Becoming nonjudgmental) (Chitty, 1997).
Sedangkan untuk meningkatkan kualitas diri supaya terapeutik untuk
diri sendiri dan orang lain, seorang perawat dapat melakukan analisis diri.
Cara melakukan analisis diri adalah melakukan : evaluasi kesadaran diri (Self
Awareness) & Pengungkapan Diri, mengklarifikasi nilai, dan ekplorasi perasaan
, Perawat sebagai role model, mengutamakan kepentingan orang lain, bersikap
etis dan bertanggung jawab. Berikut Uraian masing-masing cara menganalisis
diri perawat :
a. Kesadaran Diri (Self Awareness) & Pengungkapan Diri
Bagaimanakah cara meningkatkan kesadaran diri bagi perawat???
“siapa saya??”
Cara meningkatkan kesadaran diri dapat menggunakan “Johary Window”
yang terdiri dari 4 kuadran dan menggambarkan kualitas diri seperti pada
gambar 1.3
Ada dua aspek “self” yang harus dilakukan perawat yaitu kesadaran
diri dan pengungkapan diri.
Perawat dapat menggunakan “Johary Window” untuk meningkatkan
kesadaran diri mereka seperti pada gambar 1.3 berikut :
SIAPA
SAYA
12. 10
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
Communication as Therapy ~ By TriCommunication as Therapy ~ By Tri
A HarsonoA Harsono
1515
UsingUsing ‘‘JoharryJoharry WindowWindow’’ to Increasing Selfto Increasing Self
AwarenessAwareness
Quadrant I
Known to self & Others
(Daerah terbuka / bebas)
Quadrant III
Known Only to self
(Daerah Tertutup / Rahasia / Pribadi)
Quadrant IV
Known neither to Self nor
To Others
(Daerah Gelap / Tidak dikenal)
Quadrant II
Known Only to Others
(Daerah Buta)
Gambar 1.3 “Johary Window” untuk Meningkatkan Kesadaran Diri
Quadran I : disebut daerah terbuka (Diketahui oleh diri sendiri dan
orang lain)
Daerah ini berisikan semua informasi diri kita, perilaku, sikap, perbuatan,
keinginan, motivasi, gagasan, dll yang diketahui oleh diri sendiri maupun
orang lain. Besarnya daerah terbuka berbeda-beda untuk tiap=tiap orang,
Semakin luas daerah terbuka semakin tinggi kesadaran diri kita dan berarti
semakin baik komunikasi kita. Sebaliknya semakin sempit daerah terbuka
semakin rendah kesadaran diri kita dan berarti semakin buruk komunikasi
kita.
Quadran II : disebut daerah buta (Hanya diketahui oleh orang lain)
Daerah ini berisikan semua informasi diri kita, perilaku, sikap, perbuatan,
keinginan, motivasi, gagasan, dll yang hanya diketahui orang lain dan kita
sendiri tidak mengetahuinya. Bentuk perilaku dalam diagram ini sebagian
besar adalah perilaku yang tidak kita sadari atau pengalaman terpendam
yang muncul dan teramati oleh orang lain. Setiap orang harus berusaha
mengurangi daerah buta ini supaya mempunyai dapat memperluas
kesadaran dirinya dan supaya komunikasinya baik.
13. 11
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
Quadran III : disebut daerah tertutup / rahasia (Hanya diketahui oleh
diri sendiri)
Daerah ini berisikan semua informasi diri kita, perilaku, sikap, perbuatan,
keinginan,motivasi,gagasan,dllyanghanyadiketahuikitasendirisedangkan
orang lain tidak mengetahuinya. Individu cenderung menyimpan atau
merahasiakan segala sesuatu yang ada pada dirinya dan tidak terbuka
pada orang lain. Mereka terlalu tertutup dan tidak mengkomunikasikan
apa yang dia ketahui kepada orang lain.
Quadran IV : disebut daerah gelap / tidak dikenal (Tidak diketahui
baik oleh diri maupun orang lain)
Daerah ini berisikan hal-hal yang tidak diketahui baik oleh diri sendiri
maupun orang lain. Daerah gelap ini bisa kita buka dengan cara mengenal
dan mengamati apa yang ada pada diri dan sekita kita, melalui interaksi
terbuka, jujur, empati dan saling percaya. Kita harus mempelajari hal-hal
yang belum kita ketahu maupun belum diketahui oleh orang lain.
Berikut ini adalah cara-cara yang dapat digunakan untuk meningkatkan
kesadaran diri.
DeVito (1997) menjelaskan bahwa untuk meningkat kesadaran diri dapat
dilakukan dengan cara :
Dialog dengan diri sendiri, melakukan komunikasi intrapersonal dengan
diri sendiri untuk mengenal aspek-aspen diri
Mendengarkan pendapat orang lain tentang diri kita
Mengurangi daerah buta dengan terus belajar dari lingkungan sekitar
kita
Amatilah diri anda dari pandangan yg berbeda / dari sumber yg berbeda
Memperluas daerah terbuka dengan terus menerus menjalin komunikasi
dan interaksi dengan orang lain
14. 12
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
LATIHAN
Lakukanlah latihan berikut ini untuk memperluas daerah terbuka :
1) Kenali diri anda dan Tuliskanlah sebanyak-banyaknya aspek yang ada
pada diri Anda kertas buku latihan
2) Mulailah menulis nama anda, umur, alamat, sifat-sifat baik, sifat-sifat
buruk, nilai-nilai sosial yang anda yakini, hal-hal yang disenangi dan
hal-hal yang tidak disenangi.
3) Mintalah teman di dekat anda menyebutkan hal-hal terkait diri anda
kemudian cocokkan dengan apa yang telah anda tulis.
4) Ceritakan / sampaikan apa yang anda tulis pada teman di dekat anda
5) Ceritakan / sampaikan apa yang anda tulis didepan kelas untuk ditehui
oleh semua teman anda
6) Kesimpulan: seberapa banyakkah aspek dan diri anda yang telah
dikenali oleh teman didekat anda atau teman di kelas anda? Semakin
banyak aspek “self” yang diketahui orang lain, semakin luas kuadran I
yang berarti komunikasi anda baik.
Disamping dengan menggunakan Johary window untuk meningkatkan
kesadaran diri, DeVito (1998) menjelaskan bahwa perawat juga dapat
melakukan pengungkapan dirinya. Dengan cara ini perawat dilatih untuk
jujur dalam mengungkapkan siapa dirinya. Berikut cara pengungkapan diri
yang dapat dilakukan oleh perawat.
Ungkapkan informasi tentang diri kita sendiri yg biasa kita sembunyikan
Ungkapan hal-hal yg menyangkut diri kita yg tidak disadari
Ungkapan hal-hal yg sebelumnya tidak diketahui org lain
Ungkapan informasi tentang diri kita : pikiran, perasaan, dan perilaku.
Ungkapan informasi yang biasa dan secara aktif disembunyikan
15. 13
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
Libatkan minimal 1 oang untuk lebih banyak mengungkapkan tentang diri
kita (perawat) baik tentang kebaikan, kejelekan, kelebihan da kekurangan.
b. Klarifikasi Nilai (Clarification of value )
Perawat melakukan klarifikasi terhadap nilai-nilai yang diyakini (perawat)
Latihan :
• Lakukan identifikasi nilai-nilai yang anda yakini, misal: nilai
kebersamaan, religi (agama), dll
• Lakukanlah klarifikasi terhadap nilai-nilai tersebut, apakah ada
yang bertentangan dengan kesehatan.
c. Eksplorasi Perasaan (Feeling Exploration)
Perawat harus mampu mengekspresikan perasaan secara jujur. Hal ini
penting dalam rangka meningkatkan kesadaran kita terhadap perasaan
yang disadari atau tidak yang dapat berpengaruhi terhadap keberhasilan
hubungan dengan klien.
Dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk mengekspresikan
perasaan lakukan latihan berikut.
16. 14
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
LATIHAN
EKSPLORASI PERASAAN
PERASAAN TP J KK S PERASAAN TP J KK S
Keras Kepala Puas
Cinta Sedih
Marah Senang
Cemburu Takut
Kesal Bosan
Terimakasih Bangga
Memalukan Depresi
Hati-hati Malu
Menantang Kesepian
Bingung Bersalah
Cemas Sabar
Seksi Pasrah
Frustrasi Gairah
Kagum Menghargai
TP : Tidak pernah KK : Kadang-kadang
J : Jarang S : sering
Tugas:
• Identifikasi dan simpulkan perasan yang positif atau negatifkah yang
sering muncul.
• Berikan penguatan pada perasaan yang positif dan gunakan secara
efektif.
• Pikirkan bagaimana cara mengeliminasi perasaan negatif? Diskusikan
hal ini dengan teman Anda, teman dekat, orang tua, guru, atau
bahkan orang yang mungkin membenci Anda.
• Selanjutnya implementasikan hasil diskusi tersebut untuk diri Anda.
17. 15
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
d. Perawat Sebagai Model Peran (Nurses as role model)
Perawat sebagai role model maksudnya adalah bahwa perawat harus
menjadi contoh yang baik bagi klien. Perawat dengan nilai-nilai yang
dimilikinya harus bersikap dan bertingkah laku yang dapat dicontoh
secara baik oleh klien. Peran ini harus disadari oleh perawat sehingga
perawat harus selalu mengontrol perilakunya.
e. Beraorientasi untuk Kepentingan Orang Lain (Altruism)
Perawat harus berorientasi untuk kepentingan orang lain, bukan dirinya
sendiri. Perawat dapat meningkatkan kesadaran diri dengan cara secara
terus menerus berusaha untuk menyelami masalah klien dan berfikir
untuk selalu berbuat yang baik untuk klien. Segala aktivitas yang
dilakukan perawat adalah untuk kepentingan kesembuhan klien atau
untuk mencapai tujuan yang diinginkan klien.
f. Ethic & Responsibility
Perawat harus mengedepankan nilai-nilai dan etika yang disadarinya,
serta menunjukkan tanggung jawab yang tinggi.
18. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
16
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
1. Komunikasi terapeutik adalah Komunikasi interpersonal antara perawat
dan klien yang dilakukan secara sadar dimana perawat dan klien saling
mempengaruhi dan memperoleh pengalaman bersama yang bertujuan
untuk membantu mengatasi masalah klien, memperbaiki pengalaman
emosional klien yang pada akhirnya untuk mencapai kesembuhan klien
2. Tujuan komunikasi terapeutik
a. Membantu mengatasi masalah klien untuk mengurangi beban perasaan
dan pikiran
b. Membantu mengambil tindakan yang efektif untuk klien / pasien
c. Memperbaiki pengalaman emosional klien
d. Mencapai tingkat kesembuhan yang diharapkan
3. Kegunaan komunikasi terapeutik
a. Merupakan sarana terbina hubungan yang baik antara pasien dan
tenaga kesehatan
b. Mengetahui perubahan perilaku yang terjadi pada individu atau pasien
c. Mengetahui keberhasilan tindakan kesehatan yang telah dilakukan
d. Sebagai tolak ukur kepuasan pasien
e. Sebagai tolak ukur komplain tindakan dan rehabilitasi
4. Komunikasi sebagai elemen terapi mempunyai makna bahwa komunikasi
yang dilakukan oleh perawat adalah mempunyai tujuan terapi atau
memberikan efek penyembuhan buat klien. Dengan komunikasi (verbal
maupun non verbal) perawat dapat memberikan kesembuhan buat klien.
Rangkuman
19. 17
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
5. Perbedaan komunikasi terapeutik dengan komunikasi sosial
Komunikasi terapeutik adalah komunikasi yang mempunyai tujuan spesifik
, dilakukan berdasarkan rencana yang buat secara spesifik, dilakukan oleh
orang-orang yang spesifik, terjadi sharing informasi yang berbeda dan
dibangun atas dasar untuk memenuhi kebutuhan klien. Komunikasi sosial
adalah komunikasi yang dilakukan untuk tujuan yang bersifat umum, tidak
direncanakan secara spesifik (terjadi secara spontan), dilakukan oleh siapa
saja (masyarakat umum) yang mempunyai minat yang sama, informasi yang
disampaikan hampir sama antara pihak-pihak yang terlibat dan dibangun
atas dasar kebutuhan bersama semua pihak yang terlibat komunikasi.
6. Faktor-faktor yang mempengaruhi komunikasi terapeutik adalah Spesifikasi
tujuan komunikasi, lingkungan nyaman,privasi (terpeliharanya privasi kedua
belah pihak), percaya diri, berfokus kepada klien, stimulus yang optimal dan
mempertahankan jarak personal .
7. Cara menggunakan diri secara terapeutik cara menggunakan diri secara
terapeutik (bagi perawat), yaitu Mengembangkan kesadaran diri (Developing
self awareness), mengembangkan kepercayaan (Developing trust),
Menghindari pengulangan (Avoiding stereotypes) dan Tidak menghakimi
(Becoming nonjudgmental), sedangkan cara melakukan analisis diri adalah
melakukan : evaluasi kesadaran diri (Self Awareness) & Pengungkapan
Diri, mengklarifikasi nilai, ekplorasi perasaan , Perawat sebagai role model,
mengutamakan kepentingan orang lain, bersikap etis dan bertanggung
jawab.
20. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
18
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
Tes Formatif
1. Tuliskan definisi komunikasi terapeutik !
…………………………………………………………………………………………………………………………
…….…………………………………………………………………………………………………………………
……………...........................................................................................................................................
2. Sebutkan 4 tujuan komunikasi terapeutik
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
3. Salah satu cara meningkatkan kualitas diri perawat adalah dengan menganalisis
kesadaran diri. Jelaskan bagaimana cara meningkatkan kesadaran diri dengan
menggunakan Johary window!
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
…………………………………………………………………………………………………………………………
4. Untuk meningkatkan kualitas personal, perawat secara terus menerus harus
melakukan eksplorasi diri terkait hal-hal yang baik / tidak baik, hal-hal yang
disadari / tidak disadari dan upaya-upaya perbaikan, dsb. melalui perenungan
diri. Apakah level komunikasi yang digunakan perawat tersebut?
21. 19
Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
A. Komunikasi interpersonal
B. Komunikasi profesional
C. Komunikasi individu
D. Komunikasi intrapersonal
E. Komunikasi internal
5. Berikut ini adalah sifat atau perilaku yang menunjukkan perluasan kesadaran
diri perawat:
A. Sifat atau perilaku individu Tidak diketahui oleh diri sendiri, tetapi
diketahui oleh orang lain
B. Sifat atau perilaku individu diketahui oleh diri sendiri dan orang lain
C. Sifat atau perilaku individu Tidak diketahui oleh diri sendiri dan orang
lain
D. Sifat atau perilaku individu diketahui oleh diri sendiri tetapi tidak
diketahui orang lain
E. Sifat atau perilaku individu dikenal dan diketahui oleh kelompok yang
bersangkutan
22. Modul Pendidikan Jarak Jauh, Pendidikan Tinggi Kesehatan Prodi Keperawatan
20
Pendahuluan Uraian Materi Rangkuman Tes Formatif Tugas Mandiri
Tugas Terstruktur
1. Untuk meningkatkan kualitas diri Anda
• Lakukan terus mengkaji diri sendiri tentang kelebihan/kebaikan dan
kekurangan/keburukan Anda.
• Identifikasi cara untuk memperbaiki kekurangan atau kelemahan
Anda
• Diskusikan dengan teman dekat Anda, sebanyak mungkin cara untuk
memperbaiki kekurangan atau kelemahan Anda
2. Tuliskan ulang kelebihan-kelebihan Andi yang menjadi potensi / kekuatan
Anda!
• Kualitas diri apa yang akan Anda tingkatkan?
• Jelaskan dan berikan alasannya
3. Buat laporan tertulis dari hasil pengamatan /analisis diri Anda dan simpulkan
Tugas Mandiri
1. Buat rangkuman singkat terkait kegiatan belajar 2 didalam buku Anda
2. Bacalah ulang kegiatan belajar 2 sebelum mempelajari kegiatan belajar 3
modul 1 ini .
3. Jika memungkinan, Untuk menambah pemahaman Anda tentang konsep
dasar komunikasi, Bacalah referensi lain terkait komunikasi dan diskusikan
dengan rekan sejawat Anda
Tugas