1. DINAS KESEHATAN KABUPATEN GORONTALO
TAHUN 2022
IMPLEMENTASI DAN PROGRES CAPAIAN
PROGRAM INDONESIA SEHAT DENGAN PENDEKATAN KELUARGA
(PIS – PK)
DI KAB.GORONTALO
SEMESTER I TAHUN 2022
3. 3
Permenkes 39 tahun 2016
Pedoman Penyelenggaraan PIS-PK
Program
Indonesia Sehat
dilaksanakan untuk
meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat
1
Pelaksanaan Program
Indonesia Sehat
diselenggarakan
melalui Pendekatan
Keluarga
2
Pendekatan keluarga
adalah salah satu cara
Puskesmas untuk
meningkatkan
jangkauan sasaran &
mendekatkan
/meningkatkan akses
pelayanan kesehatan di
wilayah kerjanya
dengan mendatangi
keluarga
3
Integrasi
UKP & UKM secara
berkesinambungan,
dengan target / fokus
keluarga, berdasarkan
data dan informasi dari
Profil Kesehatan
Keluarga.
4
4. 4
adalah Fasyankes yang menyelenggarakan
Upaya Kesehatan Masyarakat & Perseorangan
tingkat Pertama,
Puskesmas
(Permenkes 43 tahun 2019)
Mengutamakan upaya Promotif & Preventif
Untuk mencapai derajat
kesehatan masy. setinggi-
tingginya di wilayah
kerjanya
TUGAS: Melaksanakan KEBIJAKAN KESEHATAN untuk
mencapai tujuan pembangunan kesehatan di wilayah kerjanya
dalam rangka mendukung terwujudnya KECAMATAN SEHAT
FUNGSI: Penyelenggara UKM dan UKP Tingkat Pertama
5. 5
Fungsi
“Puskesmas”
1. UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT (UKM)
2. UPAYA KESEHATAN
PERORANGAN (UKP)
a. UKM Esensial
b. UKM Pengembangan
(Pasal 5 Permenkes 75/2014)
PENDEKATAN
KELUARGA
Note : dapat ditambahkan indikator sesuai kebutuhan setempat
OUTCOME
KERANGKA KONSEP “PENDEKATAN KELUARGA”
INDIKATOR KELUARGA SEHAT
6. 7
Keluarga mengikuti KB
Ibu melakukan persalinan di Faskes
Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap
Bayi diberi ASI eksklusif selama 6 bulan
Memantau pertumbuhan dan
perkembangan balita tiap bulan
Penderita TB Paru berobat sesuai standar
Penderita hipertensi berobat teratur
Gangguan jiwa berat tidak diterlantarkan
Tidak ada anggota keluarga yang merokok
Keluarga mempunyai akses terhadap air bersih
Keluarga mempunyai akses atau menggunakan
jamban sehat
Sekeluarga menjadi anggota JKN
GIZI&
KESEHATAN
IBU&ANAK
PengendalianPeny
Menular
&PenyakitTidak
Menular
Perilaku
& Kesehatan
Lingkungan
12 Indikator KELUARGA SEHAT
8. 2018
2017
2019
5 PUSKESMAS
10 PUSKESMAS
6 PUSKESMAS
ROAD MAP PIS – PK KAB.GORONTALO
- 52 : DESA
- 19.279 : KK
- 90 : DESA
- 53.371 : KK
- 63 : DESA
- 33.214 : KK
TOTAL KK SASARAN : 106.264 KK
TAHUN 2022 = 21 puskesmas sudah melaksanakan PIS-PK
TOTAL CAKUPAN KK YG SUDAH DI DATA : 90.749 KK 85,4 %
11. PUSKESMAS YANG MELAKUKAN PENGINPUTAN KK BARU
KAB.GORONTALO SAMPAI DENGAN MEI 2022
NO PUSKESMAS KET
1 TIBAWA / BUHU
2 BILATO
3 BATUDAA PANTAI
4 LIMBOTO
NO PUSKESMAS KET
5 LIMBOTO BARAT
6 BATUDAA
7 DUNGALIYO
8 TALAGA JAYA
PUSKESMAS YANG BELUM
MELAKUKAN PENGINPUTAN
KK BARU SAMPAI DENGAN MEI
TAHUN 2022 :
8 PUSKESMAS
12. PUSKESMAS YANG MELAKUKAN PENGINPUTAN KK BARU
KAB.GORONTALO SAMPAI SEPTEMBER TAHUN 2022
SELURUH PUSKESMAS SUDAH MELAKUKAN PENGINPUTAN
KK BARU SAMPAI DENGAN SEPTEMBER TAHUN 2022 :
19. REKAPITULASI INDEKS KELUARGA SEHAT PER KECAMATAN TAHUN 2018 s/d 2022
NO 12 INDIKATOR
TAHUN /cak. program
2018 2019 2020 ( Juni) 2021 ( nov) 2022 (OKT)
1 Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana (KB) 43.5 47.3 36.40% 43.88% 51,05 %
2 Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan 90.0 92.1 93.88% 94.60% 95.65 %
3 Bayi mendapat imunisasi dasar lengkap 88.6 89.9 88.61% 89.54% 92.30 %
4 Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif 42.5 46.1 47.27% 48.62% 54.05 %
5 Balita mendapatkan pematauan pertumbuhan 78.8 81.7 81.66% 82.95% 86.96 %
6 Pend. TB paru mendapatkan pengo. sesuai standar 40.7 40.5 41.32% 41.73% 44.29 %
7 Penderita hipertensi melakukan peng. secara teratur 18.7 20.8 24.99% 24.59% 27.62 %
8 Pend. Gang. jiwa mdptkan pengo. & tdk ditelantarkan 31.8 33.3 36.62% 19.26% 22.16 %
9 Anggota keluarga tidak ada yang merokok 31.7 33.9 33.92% 34.74% 36.61 %
10 Keluarga sudah menjadi anggota J K N 66.5 68.8 65.82% 66.49% 70,29 %
11 Keluarga mempunyai akses sarana air bersih 94.2 94.4 93.09% 93.09% 93.16 %
12
Keluarga mempunyai akses atau menggunakan
jamban sehat
80.7 80.5 82.67% 82.67% 86.24 %
IKS Inti 0.15 0.15 0.15 0.15 0.15 0.19
Σ Keluarga Sehat 4.464 7.222 11.671 13.896 17.434
Σ Keluarga 32.573 46.641 77.571 87.723 92.562
Kesimpulan TIDAK SEHAT TIDAK SEHAT TIDAK SEHAT TIDAK SEHAT TIDAK SEHAT
20. 1. Keluarga mengikuti program KB
NO KECAMATAN
Keluarga mengikuti program KB *)
Persen % ∑ Keluarga Bernilai Y ∑ Keluarga– ∑ Keluarga bernilai “N”
1 TOLANGOHULA 77.62% 2640 3401
2 MOOTILANGO 71.77% 2466 3436
3 ASPARAGA 66.91% 1561 2333
4 BATUDAA PANTAI 67.29% 940 1397
5 BONGOMEME 63.34% 648 1023
6 BOLIYOHUTO 61.88% 1091 1763
7 BILATO 60.91% 952 1563
8 TILANGO 59.21% 730 1233
9 BATUDAA 56.45% 416 737
10 TABONGO 42.88% 708 1651
11 LIMBOTO 41.78% 1847 4421
12 BILUHU 40.44% 478 1182
13 TALAGA JAYA 26.85% 359 1337
14 TIBAWA 22.79% 936 4107
15 PULUBALA 16.51% 272 1647
16 TELAGA BIRU 14.16% 399 2818
17 TELAGA 11.86% 129 1088
18 LIMBOTO BARAT 02.91% 47 1615
19 DUNGALIYO 01.15% 13 1132
% CAKUPAN 43.90% 16.632 37.884
33. Pertumbuhan Balita dipantau
IntervensiLanjutTingkatKeluarga:
- Sinkronisasi data PISPK dengan data balita paripurna
- Intervensi keluarga dengan indicator balita dipantau
yang “T”
- Perlud iperhatikan bahwa pada tahun ini ada data
semua balita yang ditimbang yang harus diinput
diaplikasi simprolamas dan e- PPBGM setiap bulan
harus100%
- Data hasil timbang harus diinput disimprolamas.
Selain Februari d an Agustus, minimal 10% data balita
yang ditimbang yang harus dientri diaplikasi
simprolam asdane-PPBGM.
Tindak lanjut: mengkaji Kembali alas an balita tidak
ditimbang, dilak ukan kunjungan ulang/pendampingan
keluarga agar rutin tiap bul an memantau
pertumbuhan balitanya.
Tahun2020, Gorontalo merupakan lokus stunting dan
entri data hasil penimbangan diaplikasi simprolamas
dan e- PPBGM sudah harus 100% setiapbulan.
Intervensi Lanjut Tingkat
Komunitas:
POSYANDU
POS GIZI
KELAS IBU, WISUDA BALITA,
PSIA
Indikator :
34. T
AHAPPELAKSANAANINTERVENSI LANJUT:
Keluarga memiliki akses/menggunakan
jamban keluarga
Intervensi Lanjut Tingkat Keluarga :
- sinkronisasi data PISPK dengan data jamban
sehat/ data rumah babs terkait KK yang telah
diintervensi ataupun blm terintervensi oleh
petugas sanitasi/kesling
-
- PJ PIS-PK dan Petugas sanitasi melakukan
kroscek data yang telah terentry pada PIS-PK
dengan data KK By name by addres yang masih
BABS yang dimiliki oleh Petugas sanitasi
Intervensi LanjutT ingkat Komunitas:
- menggalakan pemicuan BABS pada
komunitas
)
-
Penggalangan CSR,Jamban kredit dan integrasi
program pembangunan jamban sehat dengan
DINAs LINGKUNGAN HIDUP(DLH)sebagai salah
satu upaya INTERVENSI PISPK
S
35. PELATIHAN PIS – PK
OLEH BKD TAHUN 2019
POTRET KEGIATAN
DAN TAHAPAN PELAKSANAAN PIS-PK
42. 43
1. Pendekatan keluarga dan gerakan masyarakat hidup
sehat mendukung pencapaian SPM bidang kesehatan
2. Melalui pendekatan keluarga integrasi program UKM
dan UKP menjadi lebih optimal
3. Pendekatan keluarga dilakukan :
– total coverage didasarkan pada real database
kesehatan seluruh keluarga di wilayah kerja
puskesmas
– 12 indikator terpilih mewakili 4 masalah kesehatan
prioritas yang akan ditanggulangi sampai tahun
2024
PENUTUP
Kementerian Kesehatan telah mengeluarkan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyelenggaraan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Pendekatan keluarga merupakan salah satu cara Puskesmas untuk meningkatkan jangkauan sasaran dan mendekatkan/meningkatkan akses pelayanan kesehatan di wilayah kerjanya dengan mendatangi keluarga.
Kenapa keluarga?? Karena Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang menjadi inti Pembangunan Kesehatan sesuai UU 36 tahun 2009.
Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga pada dasarnya merupakan integrasi pelaksanaan program-program kesehatan baik upaya kesehatan perorangan (UKP) dan upaya kesehatan masyarakat (UKM) secara berkesinambungan, dengan target / fokus keluarga, berdasarkan data dan informasi dari Profil Kesehatan Keluarga.
.
Sesuai dengan Permenkes 75 tahun 2014
Dalam melaksanakan tugasnya, Puskesmas menyelenggarakan fungsi:
penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya, baik UKM esensial dan UKM Pengembangan
penyelenggaraan UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya.
Dalam melaksanakan kedua fungsi tersebut Puskesmas melaksanakan pendekatan keluarga yang terdiri dari 12 Indikator keluarga sehat, sebagai upaya pengintegrasian seluruh upaya yang dilakukan Puskesmas.
12 indikator utama ini telah disepakati untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga yang merupakan area prioritas yang dapat memberikan dampak yang signifikan dalam upaya peningkatan kesehatan masyarakat tanpa meninggalkan program diluar area prioritas. Area prioritas tersebut yaitu kesehatan ibu dan anak, gizi, pengendalian penyakit menular dan tidak menular serta perilaku dan kesehatan lingkungan.
Diluar Indikator tersebut, daerah dapat menambahkan sesuai kebutuhan daerah / lokal setempat.
Sesuai Permenkes Nomor 43 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Kabupaten/Kota, terdapat 12 indikator yang pencapaiannya harus 100%. Sebagian besar indikator SPM Bidang Kesehatan beririsan dengan 12 Indikator Keluarga Sehat. Terdapat 8 Indikator Keluarga Sehat terkait dengan Indikator SPM. Empat (4) indikator Keluarga Sehat yang tidak terkait dengan SPM adalah merokok, jamban sehat, akses terhadap air bersih dan anggota JKN.
Sehingga jika pendekatan keluarga ini dilaksanakan dengan baik maka akan meningkatkan capaian SPM kabupaten/kota. SPM ini merupakan hal penting karena merupakan nilai kinerja dari kepala daerah (Bupati dan Walikota). Hal ini dapat digunakan sebagai media advokasi kepada kepala daerah untuk mendukung pendekatan keluarga ini.
Di dalam mewujudkan pencapaian SPM, perlu melibatkan lintas sektor melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).