2. Metodologi Pengembangan Sistem
Metodologi pengembangan sistem : serangkaian
aktivitas, metode, praktik, penyampaian dan
perangkat yang dipergunakan stakeholder untuk
mengembangkan dan merawat sistem informasi
dan software-nya.
Arsitektur sistem informasi : kesatuan kerangka
(unifying framework) yang memadukan beberapa
orang beda perspektif dalam mengorganisasi dan
memandang bagan bangunan dasar dari sistem
informasi
4. Metodologi Umum Pengembangan Sistem
System Planning. Pengamatan dan penelitian awal untuk
mengetahui tingkat kepentingan sistem, menentukan
lingkup sistem dan membuat perencanaan pengembangan
System Analysis. Analisis domain sistem untuk
mengidentifikasikan elemen sistem, masalah, kebutuhan,
peluang, tujuan dan arahan.
System Design. Merancang pemodelan sistem dalam
conceptual model dan software engineering.
System Implementation. Menginstalasi perangkat lunak
dan perangkat keras, melatih pengoperasian sistem dan
menerapkan sistem.
System Maintenance. Merawat dan memperbaiki sistem.
5. Metodologi Umum Pengembangan Sistem
SYSTEM
PLANNING
SYSTEM
ANALYSIS
SYSTEM
DESIGN
SYSTEM
MAINTENANCE
SYSTEM
IMPLEMENTATION
INITIATION
6. Keluaran dari Setiap Langkah Pengembangan
STAGES DELIVERABLES
System Planning Project Plan
System Analysis System Proposal
System Design System Specification
System Implementation System Blueprint
System Maintenance Maintenance Plan
14. System Development Life Cycle
Setting scope,
breakdown tasks,
allocate
resources,
develop schedule
Analyze problem,
analyze require-
ment, analyze
decision
Conceptual and
physical modeling
of data, business
process and
communication
Construct data-
base, application
and interface, unit
test, integration
test
installation
software and
hardware,
trainning,
implementing
system test,
acceptance test,
debugging,
repair, improving
28. Perangkap Pengembangan Sistem
Apa yang dinyata-
kan system user
Apa yang diinginkan
system owner
Apa yang dirancang
system designer
Apa yang dibuat
system builder
Apa yang dibayang-
kan system analyst
Apa yang digambar-
kan konsultan
Apa yang dianggar-
kan pengadaan
Apa yang dijanjikan
provider
Apa yang terjadwal
pengiriman
Apa yang terinsta-
lasi
Apa yang terdoku-
mentasi
Apa yang tersedia
sebagai pendukung
Apa yang ditagihkan Apa yang sebenar-
nya dibutuhkan
29. Capability Maturity Model
Level 1 : Initial atau anarchy atau chaos.
Pengembangan sistem tanpa ada proses pendahulunya. Pengembang memulai dengan alat dan
metode sendiri. Proses tak terprediksikan tergantung kemampuan dan pengalaman pengembang.
Level 2 : Repeatable.
Pengembangan mulai terkendali, meskipun bervariasi, proyek sebelumnya membentuk pengalaman
dan kematangan yang menjadi dasar proses standar pengembangan berikutnya.
Level 3 : Defined.
Proses pengembangan standar telah terbentuk. Pengembangan menggunakan tailored version
berpanduan standar yang ada. Hasil pengembangan konsisten dan terdokumentasi.
Level 4 : Managed.
Tujuan terukur dalam kualitas dan produktivitas. Pengembangan ke arah proaktif.
Level 5 : Optimized.
Proses pengembangan standar terus diperbaiki berkelanjutan. Pembelajaran bersama mengurangi
ketidakefisienan dalam pengembangan.
31. Elemen Sistem Informasi
Infoware
Data
Informations & Knowledge
Business Processes & Business Transaction
Software
Operating system
Database
Programming language
Templates & libraries (models, patterns, features)
Application Program
32. Elemen Sistem Informasi
Hardware
Computers (server & workstations)
Peripherals (input & output devices)
Data storage media
Netware
Network scope & topology
Communication protocols
Network hardware
Humanware (stakeholder)
34. Stake Holder Pengembangan Sistem
Internal Stakeholders – pemangku
kepentingan yang menjadi anggota organisasi
External stakeholders – pemangku
kepentingan dari luar organisasi
Operational stakeholders – pihak yang
biasa berinteraksi dengan sistem
Executive stakeholders – pihak yang tidak
berinteraksi langsung dengan sistem, tetapi
mempergunakan informasi atau kepentingan
lainnya
36. Stake Holder Pengembangan Sistem
Information workers adalah pihak yang
mempunyai tugas terkait membuat,
mengumpulkan, mengolah,
mendistribusikan, dan mempergunakan
informasi.
Knowledge workers adalah bagian dari
information workers yang mempunyai
tanggung jawab khusus berdasarkan
specialized body of knowledge.
37. Stake Holder Pengembangan Sistem
System owner. Pemilik atau manajemen yang
memutuskan dan membiayai
System user. Semua pihak yang
mempergunakan secara langsung atau tak
langsung
System customer. Pihak-pihak yang meski
tidak mempergunakannya, namun memperoleh
manfaat atau dampak lainnya, baik terkait
pengumpulan data yang diperlukan ataupun
pelaporan informasi yang dihasilkan
38. Stake Holder Pengembangan Sistem
System designer. Perancang sistem yang
menerjemahkan kebutuhan pengguna dalam
solusi teknis
System builder. Pembuat program
(programmer, software specialist, software engineer,
software vendor), pengelola basisdata, dan
perekayasa infrastruktur yang membangun sesuai
spesifikasi desain
System analyst. Analis yang memfasilitasi
pengembangan
40. Stake Holder Pengembangan Sistem
S
Y
S
T
E
M
A
N
A
L
Y
S
T
S
Y
S
T
E
M
A
N
A
L
Y
S
T
I
N
F
O
R
M
A
T
I
O
N
S
Y
S
T
E
M
I
N
F
O
R
M
A
T
I
O
N
S
Y
S
T
E
M
SCOPESCOPE
REQUIREMENTREQUIREMENT
DESIGNDESIGN
COMPONENTCOMPONENT
SYSTEM
OWNER
SYSTEM
OWNER
SYSTEM
USER
SYSTEM
USER
SYSTEM
DESIGNER
SYSTEM
DESIGNER
SYSTEM
BUILDER
SYSTEM
BUILDER
41. System Analyst
Systems analyst mempunyai fungsi dan
spesialisasi menggali dan menganalisa
permasalahan dan kebutuhan organisasi
untuk mengembangkan sistem yang meliputi
data, proses dan informasi, termasuk
teknologi dan sumber daya yang diperlukan
untuk peningkatan bisnis.
System analyst berperan ganda sebagai
technical analyst dan business analyst
42. System Analyst
System analyst harus memahami situasi masalah
yang sesungguhnya, baik yang dihadapi saat ini
maupun antisipasi masa mendatang yang
membutuhkan tindakan koreksi atau perbaikan.
System analyst sebaiknya jeli dalam menemukan
peluang untuk mencari solusi dan memperbaiki
masalah dengan mengurangi resiko keluhan.
System analyst mengarahkan perubahan solusi
mempertimbangkan keluhan saat situasi tertentu
44. Prinsip Pengembangan Sistem
Melibatkan semua stakeholder (termasuk
owner dan user)secara simultan.
Information technology specialist (system analyst, designer & builder)
seringkali memodelkan sistem hanya dari sudut pandang pribadinya.
Miscommunication dan misunderstanding menyebabkan
pengembangan salah arah.
Pelibatan owner dan user agar berpartisipasi dalam pengembangan
ditujukan untuk mendekatkan rancangan sistem sesuai sudut pandang
mereka.
Pembelajaran dan pelatihan owner dan user diperlukan selama
pengembangan agar pada saat tahap implementasi, user mampu
menggunakan dan merawat sistem dengan segera.
45. Prinsip Pengembangan Sistem
Menggunakan pendekatan pemecahan
masalah.
Metodologi pemecahan masalah :
1. Mempelajari dan memahami permasalahan dan konteksnya
2. Mendefinisikan kebutuhan dari penyelesaian yang sesuai
3. Mengidentifikasikan alternatif solusi dan memilih yang terbaik
4. Merancang dan mengimplementasikan solusi
5. Mengamati dan mengevaluasi dampak solusi, serta memperbaikinya
Macam kesalahan pemecahan masalah :
1. Pemecahan permasalahan yang keliru
2. Pemecahan yang tidak benar dari permasalahan
3. Pemilihan solusi yang salah
46. Prinsip Pengembangan Sistem
Menentukan tahap aktivitas.
Tahap aktivitas meliputi :
1. Pengamatan pendahuluan (preliminary investigation)
2. Analisis masalah (problem analysis)
3. Analisis kebutuhan (requirement analysis)
4. Analisis keputusan (decision analysis)
5. Perancangan (design)
6. Pemrograman (construction)
7. Penerapan (implementation)
Selain itu terdapat tahap operasi dan pendukung meliputi :
1. Pendampingan user
2. Perbaikan dan pemulihan dari kerusakan sistem
3. Perbaikan sistem untuk mengadaptasi kebutuhan baru
47. Prinsip Pengembangan Sistem
Membuat standar.
Beberapa standar terdiri dari :
1. Dokumentasi, untuk membantu menelusuri aktivitas yang telah
berlangsung dan memantau hasil yang diperoleh
2. Kualitas, untuk mengurangi cacat rancangan dan kesalahan program
(bugs)
3. Alat bantu (aplikasi desain model grafis, pengelola basisdata, dan
bahasa pemrograman), untuk memfasilitasi membangun solusi teknik
(misalnya MS Visio, MS Access dan MS Visual Basic). Terdapat alat
bantu otomatis terintegrasi yaitu CASE (computer aided system
engineering)
4. Teknologi Informasi, untuk memberikan acuan jenis perangkat keras,
sistem operasi, basisdata, topologi jaringan, antarmuka, dan
arsitektur perangkat lunak.
48. Prinsip Pengembangan Sistem
Memberlakukan sistem sebagai penanaman
modal.
Kelayakan pengembangan dinilai dari :
1. Efektivitas biaya menggunakan analisis rasio manfaat-biaya
2. Manajemen resiko untuk mengatasi segala sesuatu yang
menghalangi keberhasilan pengembangan
49. Prinsip Pengembangan Sistem
Tidak takut membatalkan atau merevisi.
Setiap saat evaluasi perkembangan, terdapat kemungkinan :
1. Membatalkan proyek jika sudah tidak layak dilanjutkan
2. Mengevaluasi ulang dan menyesuaikan biaya dan jadwal jika lingkup
proyek bertambah
3. Mengurangi lingkup proyek jika anggaran dan jadwal terbatas dan
tidak mencukupi untuk memenuhi semua tujuan proyek
50. Prinsip Pengembangan Sistem
Membagi tugas dan bekerja sama.
Membagi sistem menjadi beberapa subsistem dan mendelegasikan
akan mempermudah dan meringankan pengembangan
51. Prinsip Pengembangan Sistem
Merancang sistem untuk pertumbuhan dan
perubahan.
Sistem yang dirancang sebaiknya mempunyai fleksibilitas dan
ekspandabilitas, sehingga pengembang dapat merancang ulang sistem
yang mampu merespon dan beradaptasi pada pertumbuhan dan
perubahan.
52. Arsitektur Sistem Informasi
Knowledge — Mendeskripsikan aspek material meliputi
data, information dan knowledge.
Process — Mendeskripsikan aspek aktivitas meliputi
transaksi, aktivitas, proses, fungsi dan misi.
Communication — Mendeskripsikan aspek antarmuka
meliputi input dan output systems.
KNOWLEDGE
Building Blocks
PROCESS
Building Blocks
COMMUNICATIONS
Building Blocks
53. Arsitektur Sistem Informasi
Database — Mendeskripsikan teknologi basisdata yang
menjadi elemen sistem informasi.
Software — Mendeskripsikan teknologi software
aplikasi yang menjadi elemen sistem informasi.
Interface — Mendeskripsikan aspek antarmuka yang
menjadi elemen sistem informasi.
DATABASE
Technologies
SOFTWARE
Technologies
INTERFACE
Technologies
56. Sudut Pandang Stake Holder atas Knowledge
System owners’ view
Tidak hanya tertarik pada data mentah, melainkan yang memberikan
informasi atau knowledge penting untuk membantu manajer membuat
keputusan yang cerdas.
Terkait dengan lingkup data bisnis (business entities dan business rules).
System users’ view
Melihat data sebagai material yang tercatat dalam formulir/borang, tersimpan
file cabinet, terkumpul dalam buku atau binders, terorganisasi dalam
spreadsheets, atau tersimpan dalam file komputer dan basisdata.
Terkait dengan daftar kebutuhan data (meliputi entities, attributes,
relationships, dan rules).
57. Sudut Pandang Stake Holder atas Knowledge
System designers’ view
Berkenaan dengan struktur data dan skema basisdata, serta kendalanya.
Terkait dengan desain basis data (data structures, database schemas, fields,
indexes, keys, relations, connections, cardinality, dan normalization).
System builders’ view
Berurusan dengan pengembangan manajemen sistem basis data
Terkait dengan sistem basisdata (data type, table, query, DBMS atau data
technologies lainnya)
60. Sudut Pandang Stake Holder atas Process
System owners’ view
Memperhatikan fungsi bisnis atau high-level processes. Fungsi bisnis
merupakan sekumpulan proses terkait yang menunjang bisnis. Fungsi bisnis
dapat terdekomposisi menjadi beberapa subfungsi atau proses yang
menjalankan tugas spesifik.
Terkait dengan lingkup cross-functional information system atau sistem
informasi yang memungkinkan terlaksananya serangkaian proses bisnis
relevan dari beberapa fungsi bisnis tanpa terkendala batasan organisasi
semisal lokasi, gedung, kantor, atau departemen.
System users’ view
Memperhatikan pekerjaan atau aktivitas yang harus dilaksanakan untuk
merespon kejadian atau transaksi bisnis.
Terkait dengan daftar kebutuhan proses (business processes, policy,
procedure, dan work flow).
61. Sudut Pandang Stake Holder atas Process
System designers’ view
Berkenaan dengan proses bisnis yang dikelola sistem dan cara untuk
mengotomasikannya.
Terkait dengan desain konseptual proses bisnis dan desain fisik aplikasi
(application development technologies dan software specification).
System builders’ view
Berurusan dengan logika pemrograman dan pengembangan program aplikasi
Terkait dengan prototyping dan program aplikasi (custom built dan
commercial package)
64. Sudut Pandang Stake Holder atas Communication
System owners’ view
Memperhatikan keragaman stake holder, ketersebaran lokasi stake holder,
dan gap lintas sistem lainnya.
Terkait dengan lingkup antarmuka komunikasi stake holder (aksesibilitas,
kewenangan dan sekuritas), lokasi (jaringan dan sekuritas) dan lintas sistem
(kompatibilitas dan sekuritas).
System users’ view
Memperhatikan kemudahan (user friendly) dari antarmuka pengoperasian
sistem baik untuk input maupun output.
Terkait dengan daftar kebutuhan antar muka (input dan output).
65. Sudut Pandang Stake Holder atas Communication
System designers’ view
Berkenaan dengan spesifikasi antar muka untuk komunikasi user berinteraksi
dengan sistem dan komunikasi sistem berinteraksi dengan sistem lainnya.
Membangun user dialogue yang efektif dan memudahkan user saat
mengoperasikan aplikasi.
Terkait dengan desain teknis antar muka (human-computer interface dan
system-to-system communication interface).
System builders’ view
Berurusan dengan pengembangan, konstruksi, instalasi, pengujian dan
implementasi solusi antarmuka human-computer interface dan system-to-
system communication interface
Terkait dengan solusi antarmuka mempergunakan template/add-in atau
middleware (utility software yang memungkinkan aplikasi untuk lintas sistem
dengan mempergunakan differing technologies to interoperate).