2. 2
Pencemaran Lingkungan Hidup
Pencemaran lingkungan hidup adalah
masuknya atau dimasukkannya makhluk
hidup, zat, energi, dan/atau komponen
lain ke dalam lingkungan hidup oleh
kegiatan manusia sehingga kualitasnya
turun sampai ke tingkat tertentu yang
menyebabkan lingkungan hidup tidak
dapat berfungsi sesuai dengan
peruntukannya;
3. 3
Pencemar
Pencemar adalah zat atau bahan dalam bentuk
cair, gas atau partikel tersuspensi dalam kadar
tertentu di lingkungan yang dapat menimbulkan
gangguan terhadap makhluk hidup, tumbuh-
tumbuhan dan atau benda;.
Pencemar kimiawi: mis logam berat beracun,
senyawa organik sintetis.
Pencemar fisik: mis. radiasi, partikulat, gelombang
elektromagnetik, panas, kebisingan, cahaya.
Pencemar biologis: mis. bahan menular (infectious
agents)
Beban pencemaran adalah jumlah suatu unsur
pencemar yang terkandung di dalam lingkungan
5. 5
Limbah
Limbah adalah sisa suatu usaha dan/atau
kegiatan;
Limbah bahan berbahaya dan beracun,
disingkat limbah B3, adalah sisa suatu usaha
dan/atau kegiatan yang mengandung bahan
berbahaya dan/atau beracun yang karena sifat
dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya,
baik secara langsung maupun tidak langsung,
dapat mencemarkan dan/atau merusakkan
lingkungan hidup, dan/atau dapat
membahayakan lingkungan hidup, kesehatan,
kelangsungan hidup manusia serta makhluk
hidup lain;
6. 6
Karakteristik Limbah Beracun
mudah meledak;
Limbah yang pada suhu dan tekanan standar (25 0C, 760 mmHg) dapat meledak atau melalui
reaksi kimia dan/atau fisika dapat menghasilkan gas dengan suhu dan tekanan tinggi yang
dengan cepat dapat merusak lingkungan sekitarnya.
mudah terbakar;
Limbah yang pada temperatur dan tekanan standar (25 0C, 760 mmHg) dapat mudah
menyebabkan kebakaran melalui gesekan, penyerapan uap air atau perubahan kimia secara
spontan dan apabila terbakar dapat menyebabkan kebakaran yang terus menerus.
bersifat reaktif;
Limbah yang pada temperatur dan tekanan standar (25 0C, 760 mmHg) tidak stabil, mudah
bereaksi dan dapat menyebabkan perubahan yang membahayakan.
beracun;
Limbah yang mengandung pencemar yang bersifat racun bagi manusia atau lingkungan yang
dapat menyebabkan kematian atau sakit yang serius apabila masuk ke dalam tubuh melalui
pernafasan, kulit atau mulut.
menyebabkan infeksi;
Limbah yang mengandung kuman penyakit yang menular.
bersifat korosif.
Limbah yang menyebabkan iritasi pada kulit dan proses pengkaratan, serta .
7. 7
Sifat Limbah Beracun
Karsinogen: agensia (mis. senyawa kimia,
radiasi, virus) yang menyebabkan atau
merangsang pertumbuhan tumor berbahaya
(kanker) karena perbanyakan sel yang tidak
terkendali;
Mutagen: agensia yang mengakibatkan mutasi
atau perubahan dalam struktur molekul DNA;
Teratogen: agensia yang mengakibatkan
kelainan atau cacat tubuh pada embrio makhluk
hidup saat pertumbuhan dan perkembangan
dalam kandungan.
8. 8
Dasar Hukum
Peraturan Pemerintah No. 41 Tahun 1999
tentang Pengendalian Pencemaran Udara
Peraturan Pemerintah No. 20 Tahun 1990
tentang Pengendalian Pencemaran Air
Undang-undang No.12 Tahun 2008 tentang
Pengelolaan Sampah
Peraturan Pemerintah No. 85 Tahun 1999
tentang perubahan atas Peraturan Pemerintah
No. 18 Tahun 1999 tentang Pengelolaan
Limbah Bahan Berbahaya Dan Beracun
10. 10
Pengelolaan Limbah
Pencegahan awal /
primer dari
pencemaran & limbah
• Hilangkan penggunaan
zat kimia berbahaya
dalam proses industri
• Beli produk yang lain
• Kurangi penggunaan
produk berbahaya
• Kurangi pengemasan &
bahan dalam produk
• Buat produk tahan lama
yang mudah diperbaiki,
dapat di-daur ulang atau
dapat digunakan kembali
(reusable)
Pencegahan awal /
primer dari
pencemaran & limbah
• Hilangkan penggunaan
zat kimia berbahaya
dalam proses industri
• Beli produk yang lain
• Kurangi penggunaan
produk berbahaya
• Kurangi pengemasan &
bahan dalam produk
• Buat produk tahan lama
yang mudah diperbaiki,
dapat di-daur ulang atau
dapat digunakan kembali
(reusable)
Pencegahan sekunder
dari pencemaran &
limbah
• Gunakan kembali (reuse)
• Perbaiki produk yang
rusak
• Lakukan daur ulang
• Buat kompos
• Beli barang-barang yang
dapat digunakan kembali
atau di-daur ulang
Pencegahan sekunder
dari pencemaran &
limbah
• Gunakan kembali (reuse)
• Perbaiki produk yang
rusak
• Lakukan daur ulang
• Buat kompos
• Beli barang-barang yang
dapat digunakan kembali
atau di-daur ulang
Pengelolaan limbah
• Olah limbah untuk
mengurangi toksisitas
• Bakar limbah (insinerasi)
• Kubur limbah dalam
landfill
• Keluarkan limbah ke
lingkungan untuk
pembuangan atau
pengenceran
Pengelolaan limbah
• Olah limbah untuk
mengurangi toksisitas
• Bakar limbah (insinerasi)
• Kubur limbah dalam
landfill
• Keluarkan limbah ke
lingkungan untuk
pembuangan atau
pengenceran
Prioritas pertama Prioritas kedua Prioritas terakhir
28. 28
Pengolahan Limbah Beracun
Pemilihan lokasi untuk pengolahan limbah
B3 harus memenuhi ketentuan :
bebas dari banjir, tidak rawan bencana dan
bukan kawasan lindung;
merupakan lokasi yang ditetapkan sebagai
kawasan peruntukan industri berdasarkan
rencana tata ruang.
29. 29
Pengolahan Limbah Beracun
Pengolahan limbah B3 dengan cara
stabilisasi dan solidifikasi wajib memenuhi
persyaratan sebagai berikut :
melakukan analisis dengan prosedur
ekstraksi untuk menentukan mobilitas
senyawa organik dan anorganik (Toxicity
Characteristic Leaching Procedure);
melakukan penimbunan hasil pengolahan
stabilisasi dan solidifikasi dengan ketentuan
penimbunan limbah B3 (landfill).
30. 30
Pengolahan Limbah Beracun
Pengolahan limbah B3 secara fisika
dan/atau kimia yang menghasilkan :
limbah cair, maka limbah cair tersebut wajib
memenuhi baku mutu limbah cair;
limbah padat, maka limbah padat tersebut
wajib memenuhi ketentuan tentang
pengelolaan limbah B3.
31. 31
Pengolahan Limbah Beracun
Pengolahan limbah B3 dengan cara thermal
dengan mengoperasikan insinerator wajib
memenuhi ketentuan sebagai berikut :
mempunyai insinerator dengan spesifikasi sesuai
dengan karakteristik dan jumlah limbah B3 yang
diolah;
mempunyai insinerator yang dapat memenuhi
efisiensi pembakaran minimal 99,99 %
memenuhi standar emisi udara;
residu dari kegiatan pembakaran berupa abu dan
cairan wajib dikelola dengan mengikuti ketentuan
tentang pengelolaan limbah B3.