2. DEFINISI
Berasal dari bahasa Mesir
“proteus” yang berarti “yang
utama”.
Mengandung unsur-unsur C,
H, O, dan N ada pula unsur S
dan P.
Tersusun dari beberapa asam
amino yang saling berikatan.
4. Asam Amino Singkatan Tiga Huruf Singkatan Satu Huruf
Alanin Ala A
Arginin Arg R
Aspargin Asn N
Asam Aspartat Asp D
Sistein Cys C
Glutamin Gln Q
Asam Glutamat Glu E
Glisin Gly G
Histidin His H
5. Asam Amino Singkatan Tiga Huruf Singkatan Satu Huruf
Isoleucin Ile I
Leucin Leu L
Lisin Lys K
Metionin Met M
Fenilalanin Phe F
Prolin Pro P
Serin Ser S
Treonin Thr T
Triptofan Trp W
Tirosin Tyr Y
Valin Val V
6. KLASIFIKASI ASAM AMINO
BERDASARKAN ESENSIAL
1. Asam amino esensial
Asam amino yang sangat diperlukan untuk
pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh
tapi tubuh tidak dapat mensintesisnya
2. Asam amino non esensial,
Asam amino untuk pertumbuhan dan
pemeliharaan jaringan tubuh tapi tubuh
mampu mensintesisnya sendiri apabila tubuh
mengandung cukup nitrogen.
8. SIFAT SIFAT ASAM AMINO
Padat
Kristal
Titik didih tinggi
Sangat larut dalam air, polar dan membentuk ion-ion.
Gugus amino (NH2) : basa kuat dan dpt menarik
ion H+ dari H2O membentuk NH3
+
10. STRUKTUR PRIMER
Stuktur primer menunjukkan jumlah, jenis, dan urutan asam amino dalam
molekul protein.
Struktur primer hanya memiliki ikatan peptida
11. STRUKTUR SEKUNDER
Hanya memiliki ikatan polipeptida, dengan tambahan ikatan hidrogen
Selain membentuk α-heliks, dapat pula berbentuk β-sheet.
Struktur sekunder dapat di denaturasi menjadi primer dengan bantuan enzim.
12. STRUKTUR TERSIER
Struktur tersier menunjukkan kecenderungan polipeptida membentuk
lapisan lipatan atau gulungan.
Hanya memiliki ikatan polipeptida dan ikatan hidrogen, dengan tambahan
ikatan elektrostatik, interaksi hidrofob antara rantai samping non polar,
interaksi dipol dipol, dan ikatan disulfida.
Dapat denaturasi, menjadi protein
sekunder.
13. STRUKTUR KUARTENER
Struktur kuartener menunjukkan derajat persekutuan unit-unit protein.
Memiliki ikatan polipeptida, ikatan hidrogen, ikatan elektrostatik, interaksi
hidrofob antara rantai samping non polar, interaksi dipol dipol, dan ikatan
disulfida.
Tersusun dari gabungan struktur tersier
Struktur kuartener dapat menjadi struktur tersier melalui proses
denaturasi.
14. KOMPOSISI UNSUR C, H, O, N, S DAN
P DALAM PROTEIN
Unsur %
Karbon 50
Hidrogen 7
Oksigen 23
Nitrogen 16
Sulfur 0 – 3
Posfor 0 – 3
15. SIFAT-SIFAT PROTEIN
Sifat protein tergantung dari jumlah
dan susunan asam amino yang
menyusun molekul protein.
Sifat protein juga ditentukan oleh
bagaimana polipeptida terikat satu
dengan yang lainnya.
16. KLASIFIKASI PROTEIN
1. BERDASARKAN KOMPONEN KIMIAWI
2. BERDASARKAN BENTUK MOLEKULNYANYA
3. BERDASARKAN KELARUTANNYA DAN FUNGSINYA
4. BERDASARKAN GUSUS FUNGSI -R
17. KLASIFIKASI BERDASARKAN
KOMPONEN KIMIAWI
Protein sederhana
yaitu golongan protein apabila dihidrolisa oleh asam
alkali atau eter akan menghasilkan asam amino-asam
amino (derivatnya).
Contoh: globulin, albumin, keratin, kolagen, elastin, globin,
zein, gliadin dan glutenin, legumen, lactabumin dan
lactaglobulin.
18. KLASIFIKASI BERDASARKAN
KOMPONEN KIMIAWI
Nama Tersusun Oleh Terdapat Dalam
Nukleoprotein Protein + asam
nukleat
Inti sel, kecambah,
biji-bijian
Glikoprotein Protein + karbohidrat Pada putih telur,
musin (kelenjar
ludah),
tendomusin
(tendon), hati
Lipoprotein Protein + lemak Serum darah, kuning
telur, susu, darah
Fosfoprotein Protein + fosfat Kasein susu, fosvitin
(kuning telur)
Protein konjugasi adalah protein sederhana yang terikat dengan
bahan-bahan non-asam amino.
20. KLASIFIKASI BERDASARKAN
BENTUK MOLEKULNYA
Protein serabut
1. Molekul serabut panjang
2. Rantai polipeptida memanjang
pada satu sumbu
3. Tidak larut dalam air
Αlpha-keratin
21. • Enzim
• Transport
• Nutrien
• Kontraktil protein
• Struktural protein
• Antibodi/Pertahanan
• Pengatur
COPYRIGHT AYUMUSTOFA B41131724
KLASIFIKASI BERDASARKAN FUNGSINYA
22. ENZIM
Digunakan sebagai katalisa
Lebih dari 2000 jenis enzim yang memiliki reaksi kimia yang
berbeda-beda
Ribonukleus
Tripsin
23. TRANSPORT
Mengikat atau membawa molekul atau ion spesifik dari suatu organ
ke organ lain
Hemoglobin
24. NUTRIEN
Protein yang digunakan untuk pertumbuhan
Kasein pada susu
Ovalbumin pada putih telu
25. KONTRAKTIL
Kemampuan sel dan organisme untuk berkontraksi, mengubah
bentuk, atau bergerak.
Protein filamen di sistem kontraktil otot kerangka
26. STRUKTURAL
Suatu protein yang berperan sebagai filamen, kabel, atau lembaran
penyanggah untuk memberikan struktur biologi kekuatan atau
proteksi.
Elastin, protein yang dapat merenggang dua dimensi
27. PERTAHANAN
Protein yang berfungsi mempertahankan organisme dalam melawan
serangan oleh spesies lain atau melindungi organisme dari luka.
Antibodi Thrombin
28. PENGATUR
Protein yang membantu mengatur aktivitas seluler atau fisiologi.
Hormon paratiroid
29. Terdapat 7 pengelompokkan, yaitu:
1. Merupakan rantai karbon yang alifatik
2. Mengadung gugus hidroksil
3. Mengandung atom belerang
4. Mengandung gugus asam atau amidanya
5. Mengandung gugus basa
6. Mengandung cincin aromatik
7. Membentuk ikatan dengan atom N pada gugus amino
KLASIFIKASI BERDASARKAN GUGUS
-R
30. DENATURASI PROTEIN
Denaturasi suatu protein adalah hilangnya sifat sifat
struktur lebih tinggii oleh terkacaunya ikatan hidrogen dan
gaya-gaya sekunder lain yang mengutuhkan molekul itu.
Faktor-faktor penyebab denaturasi protein :
- Perubahan pH
- Panas
- Pelarut organik
- Garam-garam dari logam berat
31. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DENATURASI
PROTEIN
Adanya perubahan pH
1. Protein akan keruh saat berada pada pH isoelektriknya, yaitu pada saat muatan ion
positif dan ion negatif sama.
2. Asam dan basa dapat mengacaukan jembatan garam dengan adanya muatan
ionik.
3. Reaksi ini terjadi di dalam sistem pencernaan, saat asam lambung
mengkoagulasi susu yang dikonsumsi.
32. Adanya Perubahan Suhu
1. Terjadi karena suhu tinggi dapat meningkatkan energi kinetik dan
menyebabkan molekul penyusun protein bergerak sangat cepat sehingga
mengacaukan ikatan molekul tersebut.
2. Dapat digunakan untuk memutus ikatan hidrogen dan interaksi hidrofobik
3. Pemanasan membuat protein terdenaturasi sehingga kemampuan mengikat
airnya menurun dan membuat terputusnya interaksi non-kovalen yang ada
pada struktur alami protein tapi tidak memutuskan ikatan kovalennya yang
berupa ikatan peptida.
COPYRIGHT AYUMUSTOFA B41131724
33. Terdapat ion-ion logam berat,
1. Hal ini terjadi karena ikatan sulfur pada protein tertarik oleh ikatan
logam berat sehingga proses denaturasi terjadi dengan adanya
perubahan struktur kandungan senyawa pada protein
tersebut.
2. Logam berat umumnya mengandung Hg2+, Pb2+, Ag1+, Tl1+, Cd2+
akan mengakibatkan terbentuknya garam protein-logam yang
tidak larut.
34. Ditambahkan pelarut organik,
1. Alkohol mendenaturasi protein dengan memutuskan ikatan hidrogen
intramolekul pada rantai samping protein. Ikatan hidrogen yang
baru dapat terbentuk antara alkohol dan rantai samping protein
tersebut.
35. Renaturasi adalah kebalikan dari denaturasi.
Renaturasi adalah pembentukan kembali protein yang telah pecah.
RENATURASI PROTEIN
36. SUMBER PROTEIN
Sumber protein hewani dapat berbentuk
daging, unggas, alat-alat dalam (hati, pankreas,
ginjal, paru, jantung dan jeroan), susu, telur, ikan
dan kerang-kerangan.
Sumber protein nabati dapat berbentuk kacang
kedelai dan hasil olahannya (tempe, tahu) serta
kacang-kacangan lainnya. Selain itu serealia
juga merupakan sumber protein, meskipun
kandungannya sangat kecil.
37. PROTEIN BAGI TUBUH
Dewasa : 1 gr/kgBB/hari
0-1 tahun : 2,5 gr/kgBB/hari
2-13 tahun : 1,5-2 gr/kgBB/hari
Remaja : 1-1,5 gr/kgBB/hari
39. PENYAKIT BERHUBUNGAN
DENGAN PROTEIN
1. Akibat kekurangan Protein
Kekurangan protein murni pada
stadium berat menyebabkan
kwashiorkor pada anak-anak
dibawah lima tahun.
Kekurangan protein sering
dijumpai bersamaan dengan
kekurangan energi yang dikenal
dengan penyakit marasmus.
Sindroma gabungan antara dua
jenis kekurangan ini dinamakan
Energi-Protein Malnutrition (EPM)
atau Kurang Energi-Protein
(KEP) atau Kurang Kalori-Protein
(KKP).
40. 2. Akibat Kelebihan Protein
Protein secara berlebihan tidak menguntungkan
tubuh.
Kelebihan asam amino memberatkan kerja ginjal
dan hati yang harus memetabolisme dan
mengeluarkan kelebihan nitrogen.
Kelebihan protein dapat menimbulkan asidosis,
dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah,
kenaikan ureum darah dan demam.
PENYAKIT BERHUBUNGAN
DENGAN PROTEIN
41. KATA – KATA PENTING
Koagulasi adalah keadaan dimana protein tidak lagi terdispersi sebagai
suatu koloid karena unit ikatan yang terbentuk cukup banyak.
Flokulasi adalah peristiwa pengumpulan partikel-partikel kecilhasil
koagulasi menjadi flok yang lebih besarsehingga cepat mengendap.
Sedimentasi adalah proses pengendapan partikel-partikel padat yang
tersuspensi dalam cairan atau zat cair karena pengaruh gravitasi seara
alami.
Presipitasi adalah proses membentuk endapan yaitu padatan yang
dinyatakan tidak larut dalam air walaupun endapan tersebut sebenarnya
mempunyai kelarutan sekecil apapun