SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 42
Dilma Purnama Ubit
Tri Setiyoto
DEFINISI
 Berasal dari bahasa Mesir
“proteus” yang berarti “yang
utama”.
 Mengandung unsur-unsur C,
H, O, dan N ada pula unsur S
dan P.
 Tersusun dari beberapa asam
amino yang saling berikatan.
STRUKTUR ASAM AMINO
Mengikat gugus karboksil, amino dan gugus R
Asam Amino Singkatan Tiga Huruf Singkatan Satu Huruf
Alanin Ala A
Arginin Arg R
Aspargin Asn N
Asam Aspartat Asp D
Sistein Cys C
Glutamin Gln Q
Asam Glutamat Glu E
Glisin Gly G
Histidin His H
Asam Amino Singkatan Tiga Huruf Singkatan Satu Huruf
Isoleucin Ile I
Leucin Leu L
Lisin Lys K
Metionin Met M
Fenilalanin Phe F
Prolin Pro P
Serin Ser S
Treonin Thr T
Triptofan Trp W
Tirosin Tyr Y
Valin Val V
KLASIFIKASI ASAM AMINO
BERDASARKAN ESENSIAL
1. Asam amino esensial
Asam amino yang sangat diperlukan untuk
pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh
tapi tubuh tidak dapat mensintesisnya
2. Asam amino non esensial,
Asam amino untuk pertumbuhan dan
pemeliharaan jaringan tubuh tapi tubuh
mampu mensintesisnya sendiri apabila tubuh
mengandung cukup nitrogen.
ESSENSIAL
LEUSIN
ISOLEUSIN
VALIN
TRIPTOPAN
FENILALANIN
METIONIN
TREONIN
LISIN
HISTIDIN
NON-ESSENSIAL
SISTEIN GLUTAMAT
TIROSIN ALANIN
ARGININ ASPARTAT
PROLIN GLUTAMIN
HISTIDIN
SERIN
Perkusor
METIONIN, SERIN
FENILALANIN
GLUTAMIN/GLUTAMAT, ASPARTAT
GLUTAMAT
ADENIN. GLUTAMAT
SERIN, KOLIN
SISTEIN
TIROSIN
ARGININ
PROLIN
HISTIDIN
GLISIN
KLASIFIKASI ASAM AMINO
SIFAT SIFAT ASAM AMINO
 Padat
 Kristal
 Titik didih tinggi
 Sangat larut dalam air, polar dan membentuk ion-ion.
 Gugus amino (NH2) : basa kuat dan dpt menarik
ion H+ dari H2O membentuk NH3
+
STRUKTUR PROTEIN
STRUKTUR PRIMER
 Stuktur primer menunjukkan jumlah, jenis, dan urutan asam amino dalam
molekul protein.
 Struktur primer hanya memiliki ikatan peptida
STRUKTUR SEKUNDER
 Hanya memiliki ikatan polipeptida, dengan tambahan ikatan hidrogen
 Selain membentuk α-heliks, dapat pula berbentuk β-sheet.
 Struktur sekunder dapat di denaturasi menjadi primer dengan bantuan enzim.
STRUKTUR TERSIER
 Struktur tersier menunjukkan kecenderungan polipeptida membentuk
lapisan lipatan atau gulungan.
 Hanya memiliki ikatan polipeptida dan ikatan hidrogen, dengan tambahan
ikatan elektrostatik, interaksi hidrofob antara rantai samping non polar,
interaksi dipol dipol, dan ikatan disulfida.
 Dapat denaturasi, menjadi protein
sekunder.
STRUKTUR KUARTENER
 Struktur kuartener menunjukkan derajat persekutuan unit-unit protein.
 Memiliki ikatan polipeptida, ikatan hidrogen, ikatan elektrostatik, interaksi
hidrofob antara rantai samping non polar, interaksi dipol dipol, dan ikatan
disulfida.
 Tersusun dari gabungan struktur tersier
 Struktur kuartener dapat menjadi struktur tersier melalui proses
denaturasi.
KOMPOSISI UNSUR C, H, O, N, S DAN
P DALAM PROTEIN
Unsur %
Karbon 50
Hidrogen 7
Oksigen 23
Nitrogen 16
Sulfur 0 – 3
Posfor 0 – 3
SIFAT-SIFAT PROTEIN
 Sifat protein tergantung dari jumlah
dan susunan asam amino yang
menyusun molekul protein.
 Sifat protein juga ditentukan oleh
bagaimana polipeptida terikat satu
dengan yang lainnya.
KLASIFIKASI PROTEIN
1. BERDASARKAN KOMPONEN KIMIAWI
2. BERDASARKAN BENTUK MOLEKULNYANYA
3. BERDASARKAN KELARUTANNYA DAN FUNGSINYA
4. BERDASARKAN GUSUS FUNGSI -R
KLASIFIKASI BERDASARKAN
KOMPONEN KIMIAWI
Protein sederhana
yaitu golongan protein apabila dihidrolisa oleh asam
alkali atau eter akan menghasilkan asam amino-asam
amino (derivatnya).
Contoh: globulin, albumin, keratin, kolagen, elastin, globin,
zein, gliadin dan glutenin, legumen, lactabumin dan
lactaglobulin.
KLASIFIKASI BERDASARKAN
KOMPONEN KIMIAWI
Nama Tersusun Oleh Terdapat Dalam
Nukleoprotein Protein + asam
nukleat
Inti sel, kecambah,
biji-bijian
Glikoprotein Protein + karbohidrat Pada putih telur,
musin (kelenjar
ludah),
tendomusin
(tendon), hati
Lipoprotein Protein + lemak Serum darah, kuning
telur, susu, darah
Fosfoprotein Protein + fosfat Kasein susu, fosvitin
(kuning telur)
 Protein konjugasi adalah protein sederhana yang terikat dengan
bahan-bahan non-asam amino.
KLASIFIKASI BERDASARKAN
BENTUK MOLEKULNYA
 Protein globular
1. Berbentuk seperti bola
2. Rantai-rantai polipetida
berlipat rapat-rapat
3. Larut dalam air
KLASIFIKASI BERDASARKAN
BENTUK MOLEKULNYA
 Protein serabut
1. Molekul serabut panjang
2. Rantai polipeptida memanjang
pada satu sumbu
3. Tidak larut dalam air
Αlpha-keratin
• Enzim
• Transport
• Nutrien
• Kontraktil protein
• Struktural protein
• Antibodi/Pertahanan
• Pengatur
COPYRIGHT AYUMUSTOFA B41131724
KLASIFIKASI BERDASARKAN FUNGSINYA
ENZIM
 Digunakan sebagai katalisa
 Lebih dari 2000 jenis enzim yang memiliki reaksi kimia yang
berbeda-beda
Ribonukleus
Tripsin
TRANSPORT
 Mengikat atau membawa molekul atau ion spesifik dari suatu organ
ke organ lain
Hemoglobin
NUTRIEN
 Protein yang digunakan untuk pertumbuhan
Kasein pada susu
Ovalbumin pada putih telu
KONTRAKTIL
 Kemampuan sel dan organisme untuk berkontraksi, mengubah
bentuk, atau bergerak.
Protein filamen di sistem kontraktil otot kerangka
STRUKTURAL
 Suatu protein yang berperan sebagai filamen, kabel, atau lembaran
penyanggah untuk memberikan struktur biologi kekuatan atau
proteksi.
Elastin, protein yang dapat merenggang dua dimensi
PERTAHANAN
 Protein yang berfungsi mempertahankan organisme dalam melawan
serangan oleh spesies lain atau melindungi organisme dari luka.
Antibodi Thrombin
PENGATUR
 Protein yang membantu mengatur aktivitas seluler atau fisiologi.
Hormon paratiroid
 Terdapat 7 pengelompokkan, yaitu:
1. Merupakan rantai karbon yang alifatik
2. Mengadung gugus hidroksil
3. Mengandung atom belerang
4. Mengandung gugus asam atau amidanya
5. Mengandung gugus basa
6. Mengandung cincin aromatik
7. Membentuk ikatan dengan atom N pada gugus amino
KLASIFIKASI BERDASARKAN GUGUS
-R
DENATURASI PROTEIN
 Denaturasi suatu protein adalah hilangnya sifat sifat
struktur lebih tinggii oleh terkacaunya ikatan hidrogen dan
gaya-gaya sekunder lain yang mengutuhkan molekul itu.
 Faktor-faktor penyebab denaturasi protein :
- Perubahan pH
- Panas
- Pelarut organik
- Garam-garam dari logam berat
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DENATURASI
PROTEIN
 Adanya perubahan pH
1. Protein akan keruh saat berada pada pH isoelektriknya, yaitu pada saat muatan ion
positif dan ion negatif sama.
2. Asam dan basa dapat mengacaukan jembatan garam dengan adanya muatan
ionik.
3. Reaksi ini terjadi di dalam sistem pencernaan, saat asam lambung
mengkoagulasi susu yang dikonsumsi.
 Adanya Perubahan Suhu
1. Terjadi karena suhu tinggi dapat meningkatkan energi kinetik dan
menyebabkan molekul penyusun protein bergerak sangat cepat sehingga
mengacaukan ikatan molekul tersebut.
2. Dapat digunakan untuk memutus ikatan hidrogen dan interaksi hidrofobik
3. Pemanasan membuat protein terdenaturasi sehingga kemampuan mengikat
airnya menurun dan membuat terputusnya interaksi non-kovalen yang ada
pada struktur alami protein tapi tidak memutuskan ikatan kovalennya yang
berupa ikatan peptida.
COPYRIGHT AYUMUSTOFA B41131724
 Terdapat ion-ion logam berat,
1. Hal ini terjadi karena ikatan sulfur pada protein tertarik oleh ikatan
logam berat sehingga proses denaturasi terjadi dengan adanya
perubahan struktur kandungan senyawa pada protein
tersebut.
2. Logam berat umumnya mengandung Hg2+, Pb2+, Ag1+, Tl1+, Cd2+
akan mengakibatkan terbentuknya garam protein-logam yang
tidak larut.
 Ditambahkan pelarut organik,
1. Alkohol mendenaturasi protein dengan memutuskan ikatan hidrogen
intramolekul pada rantai samping protein. Ikatan hidrogen yang
baru dapat terbentuk antara alkohol dan rantai samping protein
tersebut.
 Renaturasi adalah kebalikan dari denaturasi.
 Renaturasi adalah pembentukan kembali protein yang telah pecah.
RENATURASI PROTEIN
SUMBER PROTEIN
 Sumber protein hewani dapat berbentuk
daging, unggas, alat-alat dalam (hati, pankreas,
ginjal, paru, jantung dan jeroan), susu, telur, ikan
dan kerang-kerangan.
 Sumber protein nabati dapat berbentuk kacang
kedelai dan hasil olahannya (tempe, tahu) serta
kacang-kacangan lainnya. Selain itu serealia
juga merupakan sumber protein, meskipun
kandungannya sangat kecil.
PROTEIN BAGI TUBUH
 Dewasa : 1 gr/kgBB/hari
 0-1 tahun : 2,5 gr/kgBB/hari
 2-13 tahun : 1,5-2 gr/kgBB/hari
 Remaja : 1-1,5 gr/kgBB/hari
COPYRIGHT AYUMUSTOFA B41131724
PENYAKIT BERHUBUNGAN
DENGAN PROTEIN
1. Akibat kekurangan Protein
 Kekurangan protein murni pada
stadium berat menyebabkan
kwashiorkor pada anak-anak
dibawah lima tahun.
 Kekurangan protein sering
dijumpai bersamaan dengan
kekurangan energi yang dikenal
dengan penyakit marasmus.
 Sindroma gabungan antara dua
jenis kekurangan ini dinamakan
Energi-Protein Malnutrition (EPM)
atau Kurang Energi-Protein
(KEP) atau Kurang Kalori-Protein
(KKP).
2. Akibat Kelebihan Protein
 Protein secara berlebihan tidak menguntungkan
tubuh.
 Kelebihan asam amino memberatkan kerja ginjal
dan hati yang harus memetabolisme dan
mengeluarkan kelebihan nitrogen.
 Kelebihan protein dapat menimbulkan asidosis,
dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah,
kenaikan ureum darah dan demam.
PENYAKIT BERHUBUNGAN
DENGAN PROTEIN
KATA – KATA PENTING
 Koagulasi adalah keadaan dimana protein tidak lagi terdispersi sebagai
suatu koloid karena unit ikatan yang terbentuk cukup banyak.
 Flokulasi adalah peristiwa pengumpulan partikel-partikel kecilhasil
koagulasi menjadi flok yang lebih besarsehingga cepat mengendap.
 Sedimentasi adalah proses pengendapan partikel-partikel padat yang
tersuspensi dalam cairan atau zat cair karena pengaruh gravitasi seara
alami.
 Presipitasi adalah proses membentuk endapan yaitu padatan yang
dinyatakan tidak larut dalam air walaupun endapan tersebut sebenarnya
mempunyai kelarutan sekecil apapun
Koagulasi
Flokulasi
Presipitasi
Sedimentasi

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Laporan uji ninhidrin
Laporan  uji ninhidrinLaporan  uji ninhidrin
Laporan uji ninhidrinAstri Maulida
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...UNESA
 
Asam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, proteinAsam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, proteinNursa'id Fitria
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...UNESA
 
Uji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakUji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakErnalia Rosita
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidratpure chems
 
Ppt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratPpt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratpure chems
 
Laporan praktikum biokimia tm 9
Laporan praktikum biokimia tm 9Laporan praktikum biokimia tm 9
Laporan praktikum biokimia tm 9Raden Saputra
 
Identifikasi asam amino dan protein
Identifikasi asam amino dan proteinIdentifikasi asam amino dan protein
Identifikasi asam amino dan proteinpure chems
 

La actualidad más candente (20)

Laporan uji ninhidrin
Laporan  uji ninhidrinLaporan  uji ninhidrin
Laporan uji ninhidrin
 
Makalah protein
Makalah proteinMakalah protein
Makalah protein
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Metabolisme asam amino
Metabolisme asam aminoMetabolisme asam amino
Metabolisme asam amino
 
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
Laporan Biokimia Praktikum Protein: Uji Unsur-Unsur Protein, Uji Kelarutan Al...
 
4.asam amino dan protein
4.asam amino dan protein 4.asam amino dan protein
4.asam amino dan protein
 
PPT Karbohidrat
PPT KarbohidratPPT Karbohidrat
PPT Karbohidrat
 
5 lipid
5 lipid5 lipid
5 lipid
 
Asam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, proteinAsam amino, peptida, protein
Asam amino, peptida, protein
 
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
Laporan Biokimia Praktikum Karbohidrat: Uji Molish, Uji Benedict, Uji Seliwan...
 
Vitamin
VitaminVitamin
Vitamin
 
Uji Ninhydrin
Uji NinhydrinUji Ninhydrin
Uji Ninhydrin
 
Uji Xantoprotein
Uji XantoproteinUji Xantoprotein
Uji Xantoprotein
 
Uji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan LemakUji Ketidakjenuhan Lemak
Uji Ketidakjenuhan Lemak
 
Uji Karbohidrat
Uji KarbohidratUji Karbohidrat
Uji Karbohidrat
 
Ppt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidratPpt uji karbohidrat
Ppt uji karbohidrat
 
Protein ppt
Protein pptProtein ppt
Protein ppt
 
Ppt lemak
Ppt lemakPpt lemak
Ppt lemak
 
Laporan praktikum biokimia tm 9
Laporan praktikum biokimia tm 9Laporan praktikum biokimia tm 9
Laporan praktikum biokimia tm 9
 
Identifikasi asam amino dan protein
Identifikasi asam amino dan proteinIdentifikasi asam amino dan protein
Identifikasi asam amino dan protein
 

Similar a PROTEIN

kimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdf
kimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdfkimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdf
kimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdfejja3
 
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptxKIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptxMarniati7
 
Katabolismme protein
Katabolismme proteinKatabolismme protein
Katabolismme proteinHerniAzam
 
Protein (kimia hasil pertanian)
Protein (kimia hasil pertanian)Protein (kimia hasil pertanian)
Protein (kimia hasil pertanian)DaveWattimena
 
Modul biokimia protein
Modul biokimia proteinModul biokimia protein
Modul biokimia proteinAfan's BenWadd
 
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amin1
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amin1Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amin1
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amin1Efri Yadi
 
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amino
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam aminoMakalah biokimia metabolisme protein dan asam amino
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam aminoEfri Yadi
 
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatis
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatisLaporan praktikum hidrolisis protein enzimatis
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatisParid Nurahman
 
Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01
Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01
Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01sanoptri
 

Similar a PROTEIN (20)

kimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdf
kimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdfkimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdf
kimiaprotein-130207031847-phpapp02.pdf
 
PROTEIN
PROTEIN PROTEIN
PROTEIN
 
Protein biokimia
Protein biokimiaProtein biokimia
Protein biokimia
 
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptxKIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
KIMIA_Protein_Cici Awarti_1A.pptx
 
Makalah protein
Makalah proteinMakalah protein
Makalah protein
 
Protein
Protein Protein
Protein
 
protein KIMIA
protein KIMIA protein KIMIA
protein KIMIA
 
Katabolismme protein
Katabolismme proteinKatabolismme protein
Katabolismme protein
 
protein
proteinprotein
protein
 
Protein
ProteinProtein
Protein
 
Protein (kimia hasil pertanian)
Protein (kimia hasil pertanian)Protein (kimia hasil pertanian)
Protein (kimia hasil pertanian)
 
Modul biokimia protein
Modul biokimia proteinModul biokimia protein
Modul biokimia protein
 
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amin1
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amin1Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amin1
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amin1
 
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amino
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam aminoMakalah biokimia metabolisme protein dan asam amino
Makalah biokimia metabolisme protein dan asam amino
 
6. protein
6. protein6. protein
6. protein
 
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatis
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatisLaporan praktikum hidrolisis protein enzimatis
Laporan praktikum hidrolisis protein enzimatis
 
3 protein
3 protein3 protein
3 protein
 
Bab7 biom
Bab7 biomBab7 biom
Bab7 biom
 
Bab7 biomolekul
Bab7 biomolekulBab7 biomolekul
Bab7 biomolekul
 
Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01
Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01
Bab7biomolekulkelasxii 141109050225-conversion-gate01
 

Más de pure chems

Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak pure chems
 
Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak  Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak pure chems
 
Vitamin Larut Lemak
Vitamin Larut LemakVitamin Larut Lemak
Vitamin Larut Lemakpure chems
 
Vit. b kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
Vit. b kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)pure chems
 
Ppt revisi vitamin larut air
Ppt revisi vitamin larut airPpt revisi vitamin larut air
Ppt revisi vitamin larut airpure chems
 
Mikro Mineral - Kelompok 1
Mikro Mineral - Kelompok 1Mikro Mineral - Kelompok 1
Mikro Mineral - Kelompok 1pure chems
 
DNA by yunita and ribka
DNA by yunita and ribkaDNA by yunita and ribka
DNA by yunita and ribkapure chems
 
Mineral makro- Intan dan Nadya
Mineral makro- Intan dan NadyaMineral makro- Intan dan Nadya
Mineral makro- Intan dan Nadyapure chems
 
Mineral Mikro Biokimia
Mineral Mikro BiokimiaMineral Mikro Biokimia
Mineral Mikro Biokimiapure chems
 
Lipid ppt putri shely fix
Lipid ppt putri shely fixLipid ppt putri shely fix
Lipid ppt putri shely fixpure chems
 
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)pure chems
 
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi BiomolekulPower Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekulpure chems
 
Enzim - Egie dan Tika
Enzim - Egie dan TikaEnzim - Egie dan Tika
Enzim - Egie dan Tikapure chems
 
Enzim (Nadya dan Intan)
Enzim (Nadya dan Intan)Enzim (Nadya dan Intan)
Enzim (Nadya dan Intan)pure chems
 
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENAPROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENApure chems
 
Uji Protein Biokimia
Uji Protein BiokimiaUji Protein Biokimia
Uji Protein Biokimiapure chems
 
Karbohidrat biokomia
Karbohidrat biokomiaKarbohidrat biokomia
Karbohidrat biokomiapure chems
 

Más de pure chems (20)

Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak
 
Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak  Vitamin larut dalam lemak
Vitamin larut dalam lemak
 
Vitamin Larut Lemak
Vitamin Larut LemakVitamin Larut Lemak
Vitamin Larut Lemak
 
Vit. b kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)Vit. b  kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
Vit. b kompleks dan c (Driyo S., S.R.Ratih P.)
 
Ppt revisi vitamin larut air
Ppt revisi vitamin larut airPpt revisi vitamin larut air
Ppt revisi vitamin larut air
 
Mikro Mineral - Kelompok 1
Mikro Mineral - Kelompok 1Mikro Mineral - Kelompok 1
Mikro Mineral - Kelompok 1
 
DNA by yunita and ribka
DNA by yunita and ribkaDNA by yunita and ribka
DNA by yunita and ribka
 
Mineral makro- Intan dan Nadya
Mineral makro- Intan dan NadyaMineral makro- Intan dan Nadya
Mineral makro- Intan dan Nadya
 
Ppt DNA
Ppt DNAPpt DNA
Ppt DNA
 
Mineral makro
Mineral makroMineral makro
Mineral makro
 
Mineral Mikro Biokimia
Mineral Mikro BiokimiaMineral Mikro Biokimia
Mineral Mikro Biokimia
 
Uji lipid 1
Uji lipid 1Uji lipid 1
Uji lipid 1
 
Lipid ppt putri shely fix
Lipid ppt putri shely fixLipid ppt putri shely fix
Lipid ppt putri shely fix
 
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
Lipid (Klasifikasi, Aturan Penamaan, Fungsi and Aplikasi pada Kehidupan)
 
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi BiomolekulPower Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
Power Point Hormon - Struktur dan Fungsi Biomolekul
 
Enzim - Egie dan Tika
Enzim - Egie dan TikaEnzim - Egie dan Tika
Enzim - Egie dan Tika
 
Enzim (Nadya dan Intan)
Enzim (Nadya dan Intan)Enzim (Nadya dan Intan)
Enzim (Nadya dan Intan)
 
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENAPROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
PROTEIN ROIKHATUL DAN ZENA
 
Uji Protein Biokimia
Uji Protein BiokimiaUji Protein Biokimia
Uji Protein Biokimia
 
Karbohidrat biokomia
Karbohidrat biokomiaKarbohidrat biokomia
Karbohidrat biokomia
 

PROTEIN

  • 2. DEFINISI  Berasal dari bahasa Mesir “proteus” yang berarti “yang utama”.  Mengandung unsur-unsur C, H, O, dan N ada pula unsur S dan P.  Tersusun dari beberapa asam amino yang saling berikatan.
  • 3. STRUKTUR ASAM AMINO Mengikat gugus karboksil, amino dan gugus R
  • 4. Asam Amino Singkatan Tiga Huruf Singkatan Satu Huruf Alanin Ala A Arginin Arg R Aspargin Asn N Asam Aspartat Asp D Sistein Cys C Glutamin Gln Q Asam Glutamat Glu E Glisin Gly G Histidin His H
  • 5. Asam Amino Singkatan Tiga Huruf Singkatan Satu Huruf Isoleucin Ile I Leucin Leu L Lisin Lys K Metionin Met M Fenilalanin Phe F Prolin Pro P Serin Ser S Treonin Thr T Triptofan Trp W Tirosin Tyr Y Valin Val V
  • 6. KLASIFIKASI ASAM AMINO BERDASARKAN ESENSIAL 1. Asam amino esensial Asam amino yang sangat diperlukan untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh tapi tubuh tidak dapat mensintesisnya 2. Asam amino non esensial, Asam amino untuk pertumbuhan dan pemeliharaan jaringan tubuh tapi tubuh mampu mensintesisnya sendiri apabila tubuh mengandung cukup nitrogen.
  • 7. ESSENSIAL LEUSIN ISOLEUSIN VALIN TRIPTOPAN FENILALANIN METIONIN TREONIN LISIN HISTIDIN NON-ESSENSIAL SISTEIN GLUTAMAT TIROSIN ALANIN ARGININ ASPARTAT PROLIN GLUTAMIN HISTIDIN SERIN Perkusor METIONIN, SERIN FENILALANIN GLUTAMIN/GLUTAMAT, ASPARTAT GLUTAMAT ADENIN. GLUTAMAT SERIN, KOLIN SISTEIN TIROSIN ARGININ PROLIN HISTIDIN GLISIN KLASIFIKASI ASAM AMINO
  • 8. SIFAT SIFAT ASAM AMINO  Padat  Kristal  Titik didih tinggi  Sangat larut dalam air, polar dan membentuk ion-ion.  Gugus amino (NH2) : basa kuat dan dpt menarik ion H+ dari H2O membentuk NH3 +
  • 10. STRUKTUR PRIMER  Stuktur primer menunjukkan jumlah, jenis, dan urutan asam amino dalam molekul protein.  Struktur primer hanya memiliki ikatan peptida
  • 11. STRUKTUR SEKUNDER  Hanya memiliki ikatan polipeptida, dengan tambahan ikatan hidrogen  Selain membentuk α-heliks, dapat pula berbentuk β-sheet.  Struktur sekunder dapat di denaturasi menjadi primer dengan bantuan enzim.
  • 12. STRUKTUR TERSIER  Struktur tersier menunjukkan kecenderungan polipeptida membentuk lapisan lipatan atau gulungan.  Hanya memiliki ikatan polipeptida dan ikatan hidrogen, dengan tambahan ikatan elektrostatik, interaksi hidrofob antara rantai samping non polar, interaksi dipol dipol, dan ikatan disulfida.  Dapat denaturasi, menjadi protein sekunder.
  • 13. STRUKTUR KUARTENER  Struktur kuartener menunjukkan derajat persekutuan unit-unit protein.  Memiliki ikatan polipeptida, ikatan hidrogen, ikatan elektrostatik, interaksi hidrofob antara rantai samping non polar, interaksi dipol dipol, dan ikatan disulfida.  Tersusun dari gabungan struktur tersier  Struktur kuartener dapat menjadi struktur tersier melalui proses denaturasi.
  • 14. KOMPOSISI UNSUR C, H, O, N, S DAN P DALAM PROTEIN Unsur % Karbon 50 Hidrogen 7 Oksigen 23 Nitrogen 16 Sulfur 0 – 3 Posfor 0 – 3
  • 15. SIFAT-SIFAT PROTEIN  Sifat protein tergantung dari jumlah dan susunan asam amino yang menyusun molekul protein.  Sifat protein juga ditentukan oleh bagaimana polipeptida terikat satu dengan yang lainnya.
  • 16. KLASIFIKASI PROTEIN 1. BERDASARKAN KOMPONEN KIMIAWI 2. BERDASARKAN BENTUK MOLEKULNYANYA 3. BERDASARKAN KELARUTANNYA DAN FUNGSINYA 4. BERDASARKAN GUSUS FUNGSI -R
  • 17. KLASIFIKASI BERDASARKAN KOMPONEN KIMIAWI Protein sederhana yaitu golongan protein apabila dihidrolisa oleh asam alkali atau eter akan menghasilkan asam amino-asam amino (derivatnya). Contoh: globulin, albumin, keratin, kolagen, elastin, globin, zein, gliadin dan glutenin, legumen, lactabumin dan lactaglobulin.
  • 18. KLASIFIKASI BERDASARKAN KOMPONEN KIMIAWI Nama Tersusun Oleh Terdapat Dalam Nukleoprotein Protein + asam nukleat Inti sel, kecambah, biji-bijian Glikoprotein Protein + karbohidrat Pada putih telur, musin (kelenjar ludah), tendomusin (tendon), hati Lipoprotein Protein + lemak Serum darah, kuning telur, susu, darah Fosfoprotein Protein + fosfat Kasein susu, fosvitin (kuning telur)  Protein konjugasi adalah protein sederhana yang terikat dengan bahan-bahan non-asam amino.
  • 19. KLASIFIKASI BERDASARKAN BENTUK MOLEKULNYA  Protein globular 1. Berbentuk seperti bola 2. Rantai-rantai polipetida berlipat rapat-rapat 3. Larut dalam air
  • 20. KLASIFIKASI BERDASARKAN BENTUK MOLEKULNYA  Protein serabut 1. Molekul serabut panjang 2. Rantai polipeptida memanjang pada satu sumbu 3. Tidak larut dalam air Αlpha-keratin
  • 21. • Enzim • Transport • Nutrien • Kontraktil protein • Struktural protein • Antibodi/Pertahanan • Pengatur COPYRIGHT AYUMUSTOFA B41131724 KLASIFIKASI BERDASARKAN FUNGSINYA
  • 22. ENZIM  Digunakan sebagai katalisa  Lebih dari 2000 jenis enzim yang memiliki reaksi kimia yang berbeda-beda Ribonukleus Tripsin
  • 23. TRANSPORT  Mengikat atau membawa molekul atau ion spesifik dari suatu organ ke organ lain Hemoglobin
  • 24. NUTRIEN  Protein yang digunakan untuk pertumbuhan Kasein pada susu Ovalbumin pada putih telu
  • 25. KONTRAKTIL  Kemampuan sel dan organisme untuk berkontraksi, mengubah bentuk, atau bergerak. Protein filamen di sistem kontraktil otot kerangka
  • 26. STRUKTURAL  Suatu protein yang berperan sebagai filamen, kabel, atau lembaran penyanggah untuk memberikan struktur biologi kekuatan atau proteksi. Elastin, protein yang dapat merenggang dua dimensi
  • 27. PERTAHANAN  Protein yang berfungsi mempertahankan organisme dalam melawan serangan oleh spesies lain atau melindungi organisme dari luka. Antibodi Thrombin
  • 28. PENGATUR  Protein yang membantu mengatur aktivitas seluler atau fisiologi. Hormon paratiroid
  • 29.  Terdapat 7 pengelompokkan, yaitu: 1. Merupakan rantai karbon yang alifatik 2. Mengadung gugus hidroksil 3. Mengandung atom belerang 4. Mengandung gugus asam atau amidanya 5. Mengandung gugus basa 6. Mengandung cincin aromatik 7. Membentuk ikatan dengan atom N pada gugus amino KLASIFIKASI BERDASARKAN GUGUS -R
  • 30. DENATURASI PROTEIN  Denaturasi suatu protein adalah hilangnya sifat sifat struktur lebih tinggii oleh terkacaunya ikatan hidrogen dan gaya-gaya sekunder lain yang mengutuhkan molekul itu.  Faktor-faktor penyebab denaturasi protein : - Perubahan pH - Panas - Pelarut organik - Garam-garam dari logam berat
  • 31. FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB DENATURASI PROTEIN  Adanya perubahan pH 1. Protein akan keruh saat berada pada pH isoelektriknya, yaitu pada saat muatan ion positif dan ion negatif sama. 2. Asam dan basa dapat mengacaukan jembatan garam dengan adanya muatan ionik. 3. Reaksi ini terjadi di dalam sistem pencernaan, saat asam lambung mengkoagulasi susu yang dikonsumsi.
  • 32.  Adanya Perubahan Suhu 1. Terjadi karena suhu tinggi dapat meningkatkan energi kinetik dan menyebabkan molekul penyusun protein bergerak sangat cepat sehingga mengacaukan ikatan molekul tersebut. 2. Dapat digunakan untuk memutus ikatan hidrogen dan interaksi hidrofobik 3. Pemanasan membuat protein terdenaturasi sehingga kemampuan mengikat airnya menurun dan membuat terputusnya interaksi non-kovalen yang ada pada struktur alami protein tapi tidak memutuskan ikatan kovalennya yang berupa ikatan peptida. COPYRIGHT AYUMUSTOFA B41131724
  • 33.  Terdapat ion-ion logam berat, 1. Hal ini terjadi karena ikatan sulfur pada protein tertarik oleh ikatan logam berat sehingga proses denaturasi terjadi dengan adanya perubahan struktur kandungan senyawa pada protein tersebut. 2. Logam berat umumnya mengandung Hg2+, Pb2+, Ag1+, Tl1+, Cd2+ akan mengakibatkan terbentuknya garam protein-logam yang tidak larut.
  • 34.  Ditambahkan pelarut organik, 1. Alkohol mendenaturasi protein dengan memutuskan ikatan hidrogen intramolekul pada rantai samping protein. Ikatan hidrogen yang baru dapat terbentuk antara alkohol dan rantai samping protein tersebut.
  • 35.  Renaturasi adalah kebalikan dari denaturasi.  Renaturasi adalah pembentukan kembali protein yang telah pecah. RENATURASI PROTEIN
  • 36. SUMBER PROTEIN  Sumber protein hewani dapat berbentuk daging, unggas, alat-alat dalam (hati, pankreas, ginjal, paru, jantung dan jeroan), susu, telur, ikan dan kerang-kerangan.  Sumber protein nabati dapat berbentuk kacang kedelai dan hasil olahannya (tempe, tahu) serta kacang-kacangan lainnya. Selain itu serealia juga merupakan sumber protein, meskipun kandungannya sangat kecil.
  • 37. PROTEIN BAGI TUBUH  Dewasa : 1 gr/kgBB/hari  0-1 tahun : 2,5 gr/kgBB/hari  2-13 tahun : 1,5-2 gr/kgBB/hari  Remaja : 1-1,5 gr/kgBB/hari
  • 39. PENYAKIT BERHUBUNGAN DENGAN PROTEIN 1. Akibat kekurangan Protein  Kekurangan protein murni pada stadium berat menyebabkan kwashiorkor pada anak-anak dibawah lima tahun.  Kekurangan protein sering dijumpai bersamaan dengan kekurangan energi yang dikenal dengan penyakit marasmus.  Sindroma gabungan antara dua jenis kekurangan ini dinamakan Energi-Protein Malnutrition (EPM) atau Kurang Energi-Protein (KEP) atau Kurang Kalori-Protein (KKP).
  • 40. 2. Akibat Kelebihan Protein  Protein secara berlebihan tidak menguntungkan tubuh.  Kelebihan asam amino memberatkan kerja ginjal dan hati yang harus memetabolisme dan mengeluarkan kelebihan nitrogen.  Kelebihan protein dapat menimbulkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum darah dan demam. PENYAKIT BERHUBUNGAN DENGAN PROTEIN
  • 41. KATA – KATA PENTING  Koagulasi adalah keadaan dimana protein tidak lagi terdispersi sebagai suatu koloid karena unit ikatan yang terbentuk cukup banyak.  Flokulasi adalah peristiwa pengumpulan partikel-partikel kecilhasil koagulasi menjadi flok yang lebih besarsehingga cepat mengendap.  Sedimentasi adalah proses pengendapan partikel-partikel padat yang tersuspensi dalam cairan atau zat cair karena pengaruh gravitasi seara alami.  Presipitasi adalah proses membentuk endapan yaitu padatan yang dinyatakan tidak larut dalam air walaupun endapan tersebut sebenarnya mempunyai kelarutan sekecil apapun