1. “5 RUMAH TERBAKAR, 2 TEWAS DAN
10 LUKA-LUKA TERKENA BACOKAN
AKIBAT TAWURAN ANTAR KAMPUNG !!”
“SEORANG PRIA MEMBUNUH TETANGGANYA
KARENA TIDAK TERIMA ANAKNYA DIHINA”
“SEORANG ANAK MEMBUNUH AYAHNYA
KARENA TIDAK DIBELIKAN SEPEDA
MOTOR”
2.
3. BELAJAR MENGAMPUNI ADALAH
JALAN YANG DITAWARKAN KEPADA
KITA AGAR TIDAK ADA LAGI
TEMBOK-TEMBOK YANG
MEMBATASI.
TANPA PENGAMPUNAN, MUSTAHIL
MEMBANGUN PERSEKUTUAN YANG
MENGASIHI
5. Yusuf tidak akan dapat
mengatakan seperti itu jika dia
belum sepenuhnya mengampuni
saudaranya
Anda tidak dapat memeluk dengan
tulus, jika belum mengampuni.
Yusuf tidak melihat saudara-
saudaranya sebagai musuh sebab
perspektifnya telah berubah:
“bukan kalian yang mengirimku
6. Karena dia hidup terus menerus
bersama
Allah, dengan perspektif Allah,
bergaul
bersama Allah.
Hasilnya : Damai sejahtera dan
ucapan
syukur !
7. “ Kita bisa belajar mengampuni, jika
kita memiliki kesadaran bahwa
setiap orang bertanggungjawab
atas hidupnya di hadapan orang
lain, bahwa kita manusia saling
membutuhkan satu sama lain”
8. Paulus mendapati bahwa
hambatan terbesar untuk dapat
mengampuni justru datang dari diri
sendiri : Keegoisan, harga diri,
kehormatan, gengsi, yang jika
diruntut maka akan berhubungan
dengan dosa “kesombongan”
9. Bagi Paulus, hambatan itu bisa
dihilangkan jika kita mau belajar
dengan iman untuk merendahkan
diri agar dapat menerima orang
lain.
10. Paulus tidak bermaksud
menghilangkan perbedaan.
Perbedaan itu pada dasarnya baik,
namun jangan dimutlakan.
Yang penting dari perbedaan itu
adalah kesediaan untuk saling
menghargai dan menerima satu
dengan yang lain.
11. “PENGAMPUNAN ADALAH POLA HIDUP
DI DALAM KERAJAAN ALLAH”
Jika anda tidak bisa mengampuni, maka
anda
tidak bisa tinggal dalam Kerajaan Allah.
Orang harus mengampuni supaya ia
diampuni.
12. Yesus memberi peringatan : jikalau
seseorang minta pengampunan
dari Allah, datanglah dengan
kerendahan hati, sebab Allah tidak
bisa dijumpai dengan
kesombongan. Allah tidak bisa
berhubungan dengan dosa
kemarahan dan dendam