SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 7
BAB X
Dhaman dan Khafalah

A. DHAMAN

   1. Pengertian Dhaman

      Dhaman yaitu jaminan yang dinyatakan oleh seseorang kepada pihak yang
memerlukannya, baik berupa jaminan uang, maupun jaminan barang.
Contoh :
      a. A menjamin untuk membayar utang B kepada C. maka C boleh
         menagih kepada A, dan A harus melunasi utang yang dijaminnya
         manakala sudah jatuh tempo.
      b. A menjamin untuk mengembalikan barang yang dipinjam oleh B dari C.
         maka A wajib mengembalikan kepada C.
      c. A menjamin untuk mendatangkan barang buktu dalam suatu perkara
         di penagadilan.

   2. Hukum Dhaman

      Dhaman hukumnya mubah ( boleh ), dan apabila situasi membutuhkan
adanya jaminan, maka hukumnya menjadi sunnah.

“ Pinjaman hendaklah dikembalikan, dan orang yang menanggung hendaklah
membayar.” (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud)

   3. Rukun Dhaman

      a.   Orang yang berutang
      b.   Orang yang berpiutang
      c.   Orang yang menjamin pembayaran utang
      d.   Barang atau uang
      e.   Lafal jaminan

   4. Syarat-syarat Dhaman

      a. Orang yang menjamin hendaklah baligh, berakal, atas kehendak
         sendiri.
      b. Utang atau barang yang dihadirkan atau orang yang dihadirkan harus
         diketahui ukurannya, keadaan dan jumlah serta waktunya dan tetap
         keadaannya.
      c. Jaminan tidak mengandung penipuan.
      d. Jaminan tidak merupakan kewajiban orang yang menjamin.
      e. Jaminan harus pasti.
      f. Masing-masing pihak tidak boleh berkhianat.
B. KAFALAH

1. Pengertian Kafalah

      Kafalah adalah sinonim dari Dhaman, yaitu jaminan atau tanggungan
seseorang kepada pihak lain yang memerlukannya. Perbedaan dari Kafalah
dengan Dhaman, Kalau Dhaman adalah tanggungan harta, maka kafalah adalah
tanggungan badan yang terkenal dengan “Tanggungan muka”.

2. Hukum Kafalah

       Jumhur Ulama membolehkan adanya tanggungan badan berdasarkan
ketentuan syara’, apabila disebabkan oleh harta. Kecuali Imam Syafi’I
berpendapat bahwa tanggungan itu tidak boleh.
       Fuqaha yang membolehkan tanggungan beralasan kepada sabda Nabi
saw.:

“ Penanggung itu menanggung kerugian. “


C. HIKMAH DHAMAH DAN KAFALAH

              1. Dhaman dan Kafalah dapat mendidik manusia bahwa selain
                 harus bertanggung jawab pada dirinya, juga bertanggung jawab
                 atas nasib orang lain, tidak boleh membiarkan orang lain
                 sengsara.
              2. Sebagai suatu bentuk hubungan kerja sama yang baik dalam
                 menyelesaikan sesuatu masalah di masyarakat.
              3. Mempermudah proses atau mekanisme kerja.
              4. Bentuk tolong-menolong terhadap orang lain yang sangat
                 membutuhkan pertolongan.




BAB XI

Riba, Bank, Asuransi, dan Tabungan

A. RIBA DAN HIKMAH DILARANGNYA

   1. Pengertian dan Hukum Riba

        Riba menurut bahasa berarti al-ziyadah ( tambahan ). Menurut istilah, riba
adalah suatu bentuk tambahan pembayaran tanpa ada ganti / imbalan sebagai
syarat terjadinya transaksi jual utang-piutang atau pinjam-meminjam.
        Memberikan utang dengan syarat adanya tambahan merupakan praktik
eksploitasi (pemerasan) si kaya terhadap si miskin.
2. Macam-macam Riba

      Riba (nilai lebih) yang diharamkan dalam proses pinjam-meminjam atau
dalam utang-piutang tersebut, macam-macamnya sebagai berikut :

   a. Riba Fadhi, yaitu menukarkan dua jenis barang yang kuantitasnya sama
      tetapi kualitasnya berbeda
   b. Riba Qardh, yaitu menarik keuntungan dari barang yang dipinjamkan atau
      diutangkan
   c. Riba Nasa’ ( Nasi’ah ), yaitu riba yang terjadi karena adanya penundaan
      waktu pembayaran, dengan menetapkan adaya dua harga yaitu harga
      kontan atau harga yang dinaikkan karena pembayaran tertunda.

   3. Hikmah Dilarangnya Riba

      Allah mengharamkan riba tentu banyak hikmahnya, antara lain
disebabkan:

   a. Riba dapat mengkikis sifat belas kasih dan rasa kemanusiaan serta dapat
      menimbulkan permusuhan antar sesama manusia
   b. Riba dapat memupuk sifat enak sendiri, mementingkan diri sendiri, dan
      memperkaya diri tanpa upaya yang wajar, rela melihat orang lain
      menderita.
   c. Riba dapat menjauhkan diri dari Allah.
   d. Riba sebagai salah satu bentuk penjahatan manusia terhadap manusia
      lainnya.

   4. Menjauhi Praktik Riba

        Praktik riba dalam bentuk apa pun pasti membawakan madharat
(kesulitan) da mafsadat (kerusakan) bagi pihak-pihak yang mempraktikkannya.
Karenanya Allah mengharamkan riba.


B. PRAKTIK DAN HUKUM BANK

   1. Pengertian dan Tujuan Bank

       Yang dimaksud dengan bank ialah sebuah lembaga keuangan uang
bergerak menghimpun dana dari masyarakat dan kemudian dana tersebut
disalurkan kepada yang memerlukan dengan system bunga. Tujuan bank ialah
untuk membantu masyarakat yang memerlukan, baik berupa uang maupun
barang berharga lainnya.

   2. Jenis-jenis Bank

         a. Bank Primer, yaitu bank yang mempunyai fungsi sebagai perantara
            dan dapat juga menciptakan serta menghancurkan uang.
         b. Bank Sekunder, yaitu bank yang berfungsi sebagai perantara saja.
Dilihat dari fungsi, tugas dan operasionalnya, bank juga dapat
dikelompokkan:

      a. Bank Sentral, yaitu sebuah bank milik Negara sebagai sendi
         perekonomian pemerintah
      b. Bank Umum, yaitu bank yang mengumpulkan dananya terutama dalam
         bentuk simpanan dan deposito.
      c. Bank Pembangunan, yaitu bank yang menerima simpanan dalam
         bentuk deposito atau mengeluarkan surat-surat berharga berjangka
         menengah dan panjang dapat dinegosiasikan.
      d. Bank Dagang, yaitu sebuah bank dengan tujuan selain melakukan
         usaha bank pada umumnya juga menyediakan kredit bagi pengusaha-
         pengusaha nasional untuk mengembangkan usahannya.
      e. Bank Tabungan (Tabungan Post), yaitu suatu bank yang berusaha
         mendorong masyarakat untuk menabung uangnya berupa “Current
         account” (bantuk pencatatan/laporan pemasukan dan pengeluaran
         uang).
      f. Bank Hipotik, yaitu sebuah bank yang melakukan karya pembangunan
         dan kemakmuran dengan suatu jaminan.
      g. Bank Asuransi Agraria, yaitu sebuah bank yang memberikan pinjaman.
      h. Bank Pertanian-Bank Tani, yaitu sebuah bank yang memberikan
         pinjaman kepada para petani untuk mengembangkan usahan dan
         memenuhi kebutuhan mereka.
      i. Bank Industri, yaitu bank yang memeberi layanan peminjaman untuk
         kepentingan perindustrian dan pertambangan.

       Dilihat dari penerapan system bunga dan landasan administrasinya, bank
dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu:

      a. Bank Konvensional ( Convensional Bank ), yaitu sebuah lembaga
         keuangan yang fungsi utamanya menghimpun dana untuk disalurkan
         kepada yang memerlukan.
      b. Bank Islam, yaitu sebuah lembaga keuangan yang menjalankan
         operasinya menurut hukum syari’at Islam

   3. Hukum Bank dan Perbandingan antara Bunga Bank dengan Riba

          a. persamaanya, bahwa keduanya sama-sama merupakan tambahan
             pembayaran atas pinjaman sesuai dengan ketentuan atau
             kesepakatan antaea pihak yang meminjam dengan pihak yang
             memberikan pinjaman.
          b. Perbedaannya, kegiatan yang dilakukan bank tidak hanya
             memberikan pinjaman tetapi juga menerima simpanan.

   4. Bank yang Sesuai Syari’at Islam

      Yang dimaksud dengan bank yang sesuai dengan syariat Islam adalah
bank yang praktik operasionalnya didasarkan kepada Al-Quran dan Al-Hadits.
5. Produk-produk Bank Syari’ah

       Bank Islam menggunakan beberapa cara yang bersih dari unsure riba,
antara lain sebagaimana di bawah ini:

          a. Wadiah ( titipan uang, barang, dan surat-surat berharga atau
             deposito)
          b. Mudharabah ( kerjasama antara pemilik mofal dengan pelaksana
             atas dasar perjanjian profit dan sharing )
          c. Musyarakah / syirkah ( persekutuan antara pihak bank dengan
             pengusaha dalam saham pada usaha patungan )
          d. Murabahah ( jual beli barang dengan tambahan harta atau cost
             plus atas dasar harga pembelian yang pertama secara jujur )
          e. Qardl hasan (pinjaman yang baik atau bank memberikan pinjaman
             tanpa bunga)


C. PRAKTIK HUKUM DAN ASURANSI

   1. Pengertian dan Tujuan Asuransi

       Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 246
dinyatakan bahwa asuransi ialah sebagai bentuk persetujuan di mana pihak yang
menjamin berjanji kepada pihak yang dijamin untuk menerima sejumlah uang
premi sebagai pengganti kerugian, yang mungkin akan diderita oleh pihak yang
dijamin.
       Pada umumnya tujuan asuransi ini adalah untuk kemaslahatan dan
kepentingan bersama melalui semacam iuran yang dikoordinir oleh asurator.

   2. Asuransi Yang Islami

       Asuransi pada umumnya termasuk kajian ijtihadiyah, sebab di dalam Al-
Qur’an dan Sunnah tidak ditemukan hukumnya secara eksplisit.
       Dalam buku Masail Fiqhiyah karangan Masjfuk Zuhdi dinyatakan, bahwa
di kalangan ulama dan cendikiawan muslim terdapat empat pendapat mengenai
hukum asuransi ini:

          a. Pendapat pertama mengharamkan segala bentuk asuransi yang
             ada sekarang ini, termasuk asuransi jiwa. Dasar yang digunakan,
             antara lain ialah:
             1. Asuransi pada hakikatnya sama dengan judi
             2. Mengandung unsure tidak jelas dan tidak pasti
             3. Mengandung unsure Riba
             4. Mengandung unsure eksploitasi
             5. Premi-premi yang telah dibayarkan oleh para pemegang polis
             6. Asuransi termasuk akad sharfi, jualbeli atau tukar menukar
                mata uang tidak dengan tunai
             7. Hidup dan mati manusia dijadikan objek bisnis, yang berarti
                mendahului takdir tuhan
b. Pendapat kedua menyatakan kebolehannya semua asuransi dalam
            praktik sekarang ini. Alasan yang mereka pakai antara lain:
            1. Tidak ada nash Al-Qur’an dan Hadist melarang asuransi
            2. Adanya kesepakatan / kerelaan kedua belah pihak
            3. Saling menguntungkan kedua belah pihak
            4. Mengandung unsure kepentingan umum ( Maslahah ‘ammah )
            5. Asuransi termasuk akad mudharabah
            6. Asuransi termasuk koperasi ( syirkah ta’ awuniyah )
            7. Diqiyaskan ( analogi ) dengan system pension, seperti Taspen.


         c. Pendapat ketiga membolehkan asuransi yang bersifat social dan
            mengharamkan yang bersifat kormesial.

         d. Pendapat keempat menganggap asuransi sebagai syubhat, karena
            tidak ada dalil syar’i yang secara jelas mengharamkan dan
            menghalalkannya.




D. PRAKTIK DAN HUKUM TABUNGAN

   1. Pengertian dan Tujuan Menabung

      Yang dimaksud menabung ialah mnyimpan uang sebagai tabungan,
celengan, atau simpanan. Adapun tujuan menabung ialah mempersiapkan masa
depan yang lebih baik.

   2. Hukum Menabung

      Islam sangat menganjurkan kepada umatnya untuk hidup hemat dan
cermat.

   3. Macam-macam Tabungan

         a. Tabanas ( Tabungan Pembangunan Nasional ) merupakan
            tabungan yang bersifat bebas dari masyarakat, tidak terikat oleh
            waktu, jumlah penyetoran dan jumlah penarikan atau pengambilan.
         b. Taska ( Tabungan Asuransi Berjangka ), merupakan tabungan yang
            sudah ditentukan besarnya tabungan dan jangka waktunya.
         c. Deposito, adalah tabungan masyarakat pada bank yang hanya
            dapat diambil kembali setelah jangka waktu yang dibuat dalam
            perjanjian berakhir.
         d. Tappelpram ( Tabungan Pemuda Pelajar dan Pramuka ), yaitu
            merupakan tabanas khusus bagi para pemuda, pelajar dan
            pramuka.
4. Hikmah dan Manfaat Menabung

         a. Hikmah dan manfaat menabung bagi penabung
         1. Merupakan salah satu pembentukan modal
         2. Membiasakan hidup hemat
         3. Membiasakan mengatur kehidupan secara berencana
         4. Menyiapkan kebutuhan yang tak terduga
         5. Merintis modal bagi kelompok secara bersama-sama dan gotong
            royong
         6. Sebagai realisasi dalam menjalankan ajaran Islam tentang
            keharusan hidup hemat ( tidak boros )

         b.   Hikmah dan manfaat menabung bagi masyarakat dan Negara
         1.   Menambah kuatnya investasi modal
         2.   Membina hidup secara gotong royong
         3.   Semakin mantap dan kuatnya ekonomi Negara
         4.   Semakin pesat lajunya pembangunan
         5.   Mencegah dan mengurangi praktik-praktik renten
         6.   Dapat mempertinggi income perkapita

   5. Membiasakan Menabung

      Kegiatan menabung adalah salah satu kegiatan positif, maka bagi orang
yang rajin menabung akan dapat tertolong dengan tabungannya. Bagi pelajar
kebiasaan menabung, selain mempersiapkan hari esok juga berarti hidup hemat.

Más contenido relacionado

Destacado

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by HubspotMarius Sescu
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTExpeed Software
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsPixeldarts
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthThinkNow
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfmarketingartwork
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024Neil Kimberley
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)contently
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024Albert Qian
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsKurio // The Social Media Age(ncy)
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Search Engine Journal
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summarySpeakerHub
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Tessa Mero
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentLily Ray
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best PracticesVit Horky
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementMindGenius
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...RachelPearson36
 

Destacado (20)

2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot2024 State of Marketing Report – by Hubspot
2024 State of Marketing Report – by Hubspot
 
Everything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPTEverything You Need To Know About ChatGPT
Everything You Need To Know About ChatGPT
 
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage EngineeringsProduct Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
Product Design Trends in 2024 | Teenage Engineerings
 
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental HealthHow Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
How Race, Age and Gender Shape Attitudes Towards Mental Health
 
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdfAI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
AI Trends in Creative Operations 2024 by Artwork Flow.pdf
 
Skeleton Culture Code
Skeleton Culture CodeSkeleton Culture Code
Skeleton Culture Code
 
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
PEPSICO Presentation to CAGNY Conference Feb 2024
 
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
Content Methodology: A Best Practices Report (Webinar)
 
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
How to Prepare For a Successful Job Search for 2024
 
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie InsightsSocial Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
Social Media Marketing Trends 2024 // The Global Indie Insights
 
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
Trends In Paid Search: Navigating The Digital Landscape In 2024
 
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
5 Public speaking tips from TED - Visualized summary
 
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
ChatGPT and the Future of Work - Clark Boyd
 
Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next Getting into the tech field. what next
Getting into the tech field. what next
 
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search IntentGoogle's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
Google's Just Not That Into You: Understanding Core Updates & Search Intent
 
How to have difficult conversations
How to have difficult conversations How to have difficult conversations
How to have difficult conversations
 
Introduction to Data Science
Introduction to Data ScienceIntroduction to Data Science
Introduction to Data Science
 
Time Management & Productivity - Best Practices
Time Management & Productivity -  Best PracticesTime Management & Productivity -  Best Practices
Time Management & Productivity - Best Practices
 
The six step guide to practical project management
The six step guide to practical project managementThe six step guide to practical project management
The six step guide to practical project management
 
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
Beginners Guide to TikTok for Search - Rachel Pearson - We are Tilt __ Bright...
 

Dhaman dan khafalah (makalah fiqih)

  • 1. BAB X Dhaman dan Khafalah A. DHAMAN 1. Pengertian Dhaman Dhaman yaitu jaminan yang dinyatakan oleh seseorang kepada pihak yang memerlukannya, baik berupa jaminan uang, maupun jaminan barang. Contoh : a. A menjamin untuk membayar utang B kepada C. maka C boleh menagih kepada A, dan A harus melunasi utang yang dijaminnya manakala sudah jatuh tempo. b. A menjamin untuk mengembalikan barang yang dipinjam oleh B dari C. maka A wajib mengembalikan kepada C. c. A menjamin untuk mendatangkan barang buktu dalam suatu perkara di penagadilan. 2. Hukum Dhaman Dhaman hukumnya mubah ( boleh ), dan apabila situasi membutuhkan adanya jaminan, maka hukumnya menjadi sunnah. “ Pinjaman hendaklah dikembalikan, dan orang yang menanggung hendaklah membayar.” (HR. Tirmidzi dan Abu Dawud) 3. Rukun Dhaman a. Orang yang berutang b. Orang yang berpiutang c. Orang yang menjamin pembayaran utang d. Barang atau uang e. Lafal jaminan 4. Syarat-syarat Dhaman a. Orang yang menjamin hendaklah baligh, berakal, atas kehendak sendiri. b. Utang atau barang yang dihadirkan atau orang yang dihadirkan harus diketahui ukurannya, keadaan dan jumlah serta waktunya dan tetap keadaannya. c. Jaminan tidak mengandung penipuan. d. Jaminan tidak merupakan kewajiban orang yang menjamin. e. Jaminan harus pasti. f. Masing-masing pihak tidak boleh berkhianat.
  • 2. B. KAFALAH 1. Pengertian Kafalah Kafalah adalah sinonim dari Dhaman, yaitu jaminan atau tanggungan seseorang kepada pihak lain yang memerlukannya. Perbedaan dari Kafalah dengan Dhaman, Kalau Dhaman adalah tanggungan harta, maka kafalah adalah tanggungan badan yang terkenal dengan “Tanggungan muka”. 2. Hukum Kafalah Jumhur Ulama membolehkan adanya tanggungan badan berdasarkan ketentuan syara’, apabila disebabkan oleh harta. Kecuali Imam Syafi’I berpendapat bahwa tanggungan itu tidak boleh. Fuqaha yang membolehkan tanggungan beralasan kepada sabda Nabi saw.: “ Penanggung itu menanggung kerugian. “ C. HIKMAH DHAMAH DAN KAFALAH 1. Dhaman dan Kafalah dapat mendidik manusia bahwa selain harus bertanggung jawab pada dirinya, juga bertanggung jawab atas nasib orang lain, tidak boleh membiarkan orang lain sengsara. 2. Sebagai suatu bentuk hubungan kerja sama yang baik dalam menyelesaikan sesuatu masalah di masyarakat. 3. Mempermudah proses atau mekanisme kerja. 4. Bentuk tolong-menolong terhadap orang lain yang sangat membutuhkan pertolongan. BAB XI Riba, Bank, Asuransi, dan Tabungan A. RIBA DAN HIKMAH DILARANGNYA 1. Pengertian dan Hukum Riba Riba menurut bahasa berarti al-ziyadah ( tambahan ). Menurut istilah, riba adalah suatu bentuk tambahan pembayaran tanpa ada ganti / imbalan sebagai syarat terjadinya transaksi jual utang-piutang atau pinjam-meminjam. Memberikan utang dengan syarat adanya tambahan merupakan praktik eksploitasi (pemerasan) si kaya terhadap si miskin.
  • 3. 2. Macam-macam Riba Riba (nilai lebih) yang diharamkan dalam proses pinjam-meminjam atau dalam utang-piutang tersebut, macam-macamnya sebagai berikut : a. Riba Fadhi, yaitu menukarkan dua jenis barang yang kuantitasnya sama tetapi kualitasnya berbeda b. Riba Qardh, yaitu menarik keuntungan dari barang yang dipinjamkan atau diutangkan c. Riba Nasa’ ( Nasi’ah ), yaitu riba yang terjadi karena adanya penundaan waktu pembayaran, dengan menetapkan adaya dua harga yaitu harga kontan atau harga yang dinaikkan karena pembayaran tertunda. 3. Hikmah Dilarangnya Riba Allah mengharamkan riba tentu banyak hikmahnya, antara lain disebabkan: a. Riba dapat mengkikis sifat belas kasih dan rasa kemanusiaan serta dapat menimbulkan permusuhan antar sesama manusia b. Riba dapat memupuk sifat enak sendiri, mementingkan diri sendiri, dan memperkaya diri tanpa upaya yang wajar, rela melihat orang lain menderita. c. Riba dapat menjauhkan diri dari Allah. d. Riba sebagai salah satu bentuk penjahatan manusia terhadap manusia lainnya. 4. Menjauhi Praktik Riba Praktik riba dalam bentuk apa pun pasti membawakan madharat (kesulitan) da mafsadat (kerusakan) bagi pihak-pihak yang mempraktikkannya. Karenanya Allah mengharamkan riba. B. PRAKTIK DAN HUKUM BANK 1. Pengertian dan Tujuan Bank Yang dimaksud dengan bank ialah sebuah lembaga keuangan uang bergerak menghimpun dana dari masyarakat dan kemudian dana tersebut disalurkan kepada yang memerlukan dengan system bunga. Tujuan bank ialah untuk membantu masyarakat yang memerlukan, baik berupa uang maupun barang berharga lainnya. 2. Jenis-jenis Bank a. Bank Primer, yaitu bank yang mempunyai fungsi sebagai perantara dan dapat juga menciptakan serta menghancurkan uang. b. Bank Sekunder, yaitu bank yang berfungsi sebagai perantara saja.
  • 4. Dilihat dari fungsi, tugas dan operasionalnya, bank juga dapat dikelompokkan: a. Bank Sentral, yaitu sebuah bank milik Negara sebagai sendi perekonomian pemerintah b. Bank Umum, yaitu bank yang mengumpulkan dananya terutama dalam bentuk simpanan dan deposito. c. Bank Pembangunan, yaitu bank yang menerima simpanan dalam bentuk deposito atau mengeluarkan surat-surat berharga berjangka menengah dan panjang dapat dinegosiasikan. d. Bank Dagang, yaitu sebuah bank dengan tujuan selain melakukan usaha bank pada umumnya juga menyediakan kredit bagi pengusaha- pengusaha nasional untuk mengembangkan usahannya. e. Bank Tabungan (Tabungan Post), yaitu suatu bank yang berusaha mendorong masyarakat untuk menabung uangnya berupa “Current account” (bantuk pencatatan/laporan pemasukan dan pengeluaran uang). f. Bank Hipotik, yaitu sebuah bank yang melakukan karya pembangunan dan kemakmuran dengan suatu jaminan. g. Bank Asuransi Agraria, yaitu sebuah bank yang memberikan pinjaman. h. Bank Pertanian-Bank Tani, yaitu sebuah bank yang memberikan pinjaman kepada para petani untuk mengembangkan usahan dan memenuhi kebutuhan mereka. i. Bank Industri, yaitu bank yang memeberi layanan peminjaman untuk kepentingan perindustrian dan pertambangan. Dilihat dari penerapan system bunga dan landasan administrasinya, bank dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: a. Bank Konvensional ( Convensional Bank ), yaitu sebuah lembaga keuangan yang fungsi utamanya menghimpun dana untuk disalurkan kepada yang memerlukan. b. Bank Islam, yaitu sebuah lembaga keuangan yang menjalankan operasinya menurut hukum syari’at Islam 3. Hukum Bank dan Perbandingan antara Bunga Bank dengan Riba a. persamaanya, bahwa keduanya sama-sama merupakan tambahan pembayaran atas pinjaman sesuai dengan ketentuan atau kesepakatan antaea pihak yang meminjam dengan pihak yang memberikan pinjaman. b. Perbedaannya, kegiatan yang dilakukan bank tidak hanya memberikan pinjaman tetapi juga menerima simpanan. 4. Bank yang Sesuai Syari’at Islam Yang dimaksud dengan bank yang sesuai dengan syariat Islam adalah bank yang praktik operasionalnya didasarkan kepada Al-Quran dan Al-Hadits.
  • 5. 5. Produk-produk Bank Syari’ah Bank Islam menggunakan beberapa cara yang bersih dari unsure riba, antara lain sebagaimana di bawah ini: a. Wadiah ( titipan uang, barang, dan surat-surat berharga atau deposito) b. Mudharabah ( kerjasama antara pemilik mofal dengan pelaksana atas dasar perjanjian profit dan sharing ) c. Musyarakah / syirkah ( persekutuan antara pihak bank dengan pengusaha dalam saham pada usaha patungan ) d. Murabahah ( jual beli barang dengan tambahan harta atau cost plus atas dasar harga pembelian yang pertama secara jujur ) e. Qardl hasan (pinjaman yang baik atau bank memberikan pinjaman tanpa bunga) C. PRAKTIK HUKUM DAN ASURANSI 1. Pengertian dan Tujuan Asuransi Dalam Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD) pasal 246 dinyatakan bahwa asuransi ialah sebagai bentuk persetujuan di mana pihak yang menjamin berjanji kepada pihak yang dijamin untuk menerima sejumlah uang premi sebagai pengganti kerugian, yang mungkin akan diderita oleh pihak yang dijamin. Pada umumnya tujuan asuransi ini adalah untuk kemaslahatan dan kepentingan bersama melalui semacam iuran yang dikoordinir oleh asurator. 2. Asuransi Yang Islami Asuransi pada umumnya termasuk kajian ijtihadiyah, sebab di dalam Al- Qur’an dan Sunnah tidak ditemukan hukumnya secara eksplisit. Dalam buku Masail Fiqhiyah karangan Masjfuk Zuhdi dinyatakan, bahwa di kalangan ulama dan cendikiawan muslim terdapat empat pendapat mengenai hukum asuransi ini: a. Pendapat pertama mengharamkan segala bentuk asuransi yang ada sekarang ini, termasuk asuransi jiwa. Dasar yang digunakan, antara lain ialah: 1. Asuransi pada hakikatnya sama dengan judi 2. Mengandung unsure tidak jelas dan tidak pasti 3. Mengandung unsure Riba 4. Mengandung unsure eksploitasi 5. Premi-premi yang telah dibayarkan oleh para pemegang polis 6. Asuransi termasuk akad sharfi, jualbeli atau tukar menukar mata uang tidak dengan tunai 7. Hidup dan mati manusia dijadikan objek bisnis, yang berarti mendahului takdir tuhan
  • 6. b. Pendapat kedua menyatakan kebolehannya semua asuransi dalam praktik sekarang ini. Alasan yang mereka pakai antara lain: 1. Tidak ada nash Al-Qur’an dan Hadist melarang asuransi 2. Adanya kesepakatan / kerelaan kedua belah pihak 3. Saling menguntungkan kedua belah pihak 4. Mengandung unsure kepentingan umum ( Maslahah ‘ammah ) 5. Asuransi termasuk akad mudharabah 6. Asuransi termasuk koperasi ( syirkah ta’ awuniyah ) 7. Diqiyaskan ( analogi ) dengan system pension, seperti Taspen. c. Pendapat ketiga membolehkan asuransi yang bersifat social dan mengharamkan yang bersifat kormesial. d. Pendapat keempat menganggap asuransi sebagai syubhat, karena tidak ada dalil syar’i yang secara jelas mengharamkan dan menghalalkannya. D. PRAKTIK DAN HUKUM TABUNGAN 1. Pengertian dan Tujuan Menabung Yang dimaksud menabung ialah mnyimpan uang sebagai tabungan, celengan, atau simpanan. Adapun tujuan menabung ialah mempersiapkan masa depan yang lebih baik. 2. Hukum Menabung Islam sangat menganjurkan kepada umatnya untuk hidup hemat dan cermat. 3. Macam-macam Tabungan a. Tabanas ( Tabungan Pembangunan Nasional ) merupakan tabungan yang bersifat bebas dari masyarakat, tidak terikat oleh waktu, jumlah penyetoran dan jumlah penarikan atau pengambilan. b. Taska ( Tabungan Asuransi Berjangka ), merupakan tabungan yang sudah ditentukan besarnya tabungan dan jangka waktunya. c. Deposito, adalah tabungan masyarakat pada bank yang hanya dapat diambil kembali setelah jangka waktu yang dibuat dalam perjanjian berakhir. d. Tappelpram ( Tabungan Pemuda Pelajar dan Pramuka ), yaitu merupakan tabanas khusus bagi para pemuda, pelajar dan pramuka.
  • 7. 4. Hikmah dan Manfaat Menabung a. Hikmah dan manfaat menabung bagi penabung 1. Merupakan salah satu pembentukan modal 2. Membiasakan hidup hemat 3. Membiasakan mengatur kehidupan secara berencana 4. Menyiapkan kebutuhan yang tak terduga 5. Merintis modal bagi kelompok secara bersama-sama dan gotong royong 6. Sebagai realisasi dalam menjalankan ajaran Islam tentang keharusan hidup hemat ( tidak boros ) b. Hikmah dan manfaat menabung bagi masyarakat dan Negara 1. Menambah kuatnya investasi modal 2. Membina hidup secara gotong royong 3. Semakin mantap dan kuatnya ekonomi Negara 4. Semakin pesat lajunya pembangunan 5. Mencegah dan mengurangi praktik-praktik renten 6. Dapat mempertinggi income perkapita 5. Membiasakan Menabung Kegiatan menabung adalah salah satu kegiatan positif, maka bagi orang yang rajin menabung akan dapat tertolong dengan tabungannya. Bagi pelajar kebiasaan menabung, selain mempersiapkan hari esok juga berarti hidup hemat.