Salinan dari JUrnal Refleksi Mingguan modul 1.3.pdf
EKONOMI MONETER Kewajiban jangka panjang
1.
2. Pengertian
Kewajiban Tak lancar adalah:
Kewajiban yg diperkirakan akan diselesaikan dlm siklus
operasi , atau Jatuh Tempo dlm Jangka Waktu lebih dari satu
Tahun dari tanggal Neraca.
TM Bab ini lebih difokuskan pada obligasi, karena lebih variatif.
KARAKTERISTIK OBLIGASI
• Memiliki Tanggal Pengeluaran 1 Januari 2010
• Tanggal Jatuh Tempo 1 Januari 2012
• Nilai Nominal Rp 2.000.000
• Bunga Nominal 12 % per Tahun
• Tanggal Bunga 1/1 dan 1/7
3. NILAI TEORITIS
Secara Teoritis, Nilai Hutang Obligasi adalah Nilai Tunai (Present
Value) dari:
a. Bunga periodik di masa mendatang selama periode Hutang.
b. Nilai Nominal pada Tanggal Jatuh Tempo. Untuk
menilaitunaikan, digunakan bunga efektif yg berlaku di pasar
uang.
CONTOH: 1
Pada 1 Januari 2010, PT Masyadi Tbk., berhasil menjual obligasi di
atas. Jika bunga efektif 5 %,
maka Nilai Obligasi pada contoh di atas secara teoritis adalah sbs
Rp 2.070.919
Coba di buktikan untuk menghitung Nilai Obligasi seperti pada
BAB sebelumnya.
4. ALASAN MENGELUARKAN OBLIGASI
Keuntungan diperoleh ketika mengeluarkan Obligasi:
• Tidak mempengaruhi kontrol para pemegang saham karena
pemegang obligasi tdk mempunyai hak suara.
• Dapat menghemat Pajak, karena bunga obligasi dapat
mengurangi laba kena pajak.
• Jika perush bisa menggunakan dana obligasi dg
memperoleh tingkat keuntungan yg lebih besar daripada
sukubunga obligasi, maka pemegang saham bisa menjadi
lebih makmur. Artinya bahwa laba per lembar (Earnings per
Share) yg diterima pemegang saham akan naik.
Untuk lebih jelasnya ikuti contoh berikut ini.
5. CONTOH: 2
PT PRIMA mempertimbangkan dua rencana untuk membelanjai
pembangunan pabrik baru sbs Rp 10 Juta.
Dua alternatif rencana tsb adalah:
1. Mengeluarkan 1.000 lb saham biasa dg harga pasar Rp
10.000/lb, atau
2. Mengeluarkan Obligasi 12 % dg Nilai Nominal Rp 10 Juta yg
akan laku dijual dg harga sbs Nilai Nominalnya.
Menurut taksiran Pabrik baru ini akan menghasilkan laba sebelum
bunga dan Pajak (EBIT) sbs Rp 3 Juta. Tarif pajak 30 %.
Jumlah saham biasa PT PRIMA yg telah beredar sebelum
rencana Pabrik baru ini dilaksanakan adalah 500 lb,
DIMINTA: Hitunglah laba per lb saham untuk alternatif tsb.
6. JAWAB:
Laba/lb saham dg dua alternatif di atas sbb:
Uraian Saham Obligasi
Laba Sebelum Bunga dan Pajak
(EBIT)
Rp 3.000.000 Rp 3.000.000
Bunga (Interest) 12 % x Rp 10 Jt - Rp 1.200.000
Laba Sebelum pajak (EBT) Rp 3.000.000 Rp 1.800.000
Pajak (Tax) 30 % Rp 900.000 Rp 540.000
Laba Bersih (EAT) Rp 2.100.000 Rp 1.260.000
Jumlah Saham/Obligasi beredar 1.500 lb 500 lb
Laba per lb saham/Obligasi Rp 1.400 Rp 2.520
Dari perhit.di atas bahwa, laba/lb saham akan lebih tinggi kalau persh
membelanjai Pabrik barunya dg mengeluarkan Obligasi.
Lemahnya Obligasi, Bunga obligasi hrs dibayar setiap periode tanpa
memandang memperoleh Laba/Rugi. Apalagi jika laba tdk sesuai dg
target.
7. CONTOH: 3
Asumsikan bahwa, Target laba pada contoh 2 hanya tercapai sbs
Rp 1.200.000. Hitunglah laba per lb saham.
JAWAB:
Uraian Saham Obligasi
Laba Sebelum Bunga dan Pajak
(EBIT)
Rp 1.200.000 Rp 1.200.000
Bunga (Interest) 12 % x Rp 10 Jt - Rp 1.200.000
Laba Sebelum pajak (EBT) Rp 1.200.000 Rp 0
Pajak (Tax) 30 % Rp 360.000 Rp 0
Laba Bersih (EAT) Rp 840.000 Rp 0
Jumlah Saham/Obligasi beredar 1.500 lb 500 lb
Laba per lb saham/Obligasi Rp 560 Rp 0
8. MENJUAL SURAT HUTANG OBLIGASI BERTEPATAN
DENGAN TANGGAL BUNGA
Mengeluarkan Surat Hutang obligasi harus mendapat persetujuan
dari Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS). Autorisasi
(Persetujuan/Pemberi wewenang oleh RUPS) untuk mengeluarkan
obligasi tdk dicatat dlm Buku Jurnal. Penjurnalan dilakukan
apabila obligasi telah dijual. Penjurnalan bergantung pada harga
jual obligasi.
Ingat Obligasi dapat laku dijual sebesar Nilai Nominal, di atas Nilai
Nominal, atau di bawah Nilai Nominal. Hal ini bergantung pada
tingkat bunga nominal, dan tingkat bunga efektif.
Jika Bunga Nominal >
Bunga Efektif
Obligasi terjual
Di atas Nilai Nominal
Jika Bunga Nominal <
Bunga Efektif
Obligasi terjual
Di bawah Nilai Nominal
Jika Bunga Nominal =
Bunga Efektif
Obligasi terjual
Sebesar Nilai Nominal
9. a. OBLIGASI LAKU SEBESAR NILAI NOMINAL
Jika Obligasi laku sbs Nilai Nominalnya, maka Jumlah Kas yg
diterima adalah sbs Nilai Nominal tsb.(dg asumsi biaya transaksi
adalah Nihil).
CONTOH: 4
Pada 1 Januari 2010 PT YAR, Tbk, mendapat autorisasi untuk
mengeluarkan 20.000 lb 12 % Obligasi, dg Nilai Nominal Rp 100,
Tanggal bunga 1/1 dan 1/7, Jatuh Tempo 1 Januari 2015. Pada Tgl
pengeluaran seluruh obligasi laku dijual dg harga jual bersih
(Setelah dikurangi biaya transaksi seperti komisi penjamin dan bea
meterai) sbs Rp 2.000.000
Diminta: Buatlah Jurnalnya
JAWAB:
Tgl Akun / Perkiraan D K
1/1’10 Pada saat, Mencatat penjualan Obligasi seharga Nilai Nominal,
maka Juenalnya sbb:
Kas Rp 2.000.000
Hutang Obligasi Rp 2.000.000
10. b. OBLIGASI LAKU DI ATAS NILAI NOMINAL
Jika Obligasi laku di atas Nilai Nominalnya, maka Jumlah Kas yg
diterima adalah di atas Nilai Nominal tsb. Kasus seperti ini, akun
“Hutang Obligasi” di Kredit sbs Nilai Nominal dan Akun “Agio
Hutang Obligasi” di Kredit sbs selisih antara Harga Jual Bersih dg
Nilai Nominal. Akun “Agio Hutang Obligasi” adalah akun
penambah (Adjunst Account) yg dilaporkan sbg penambah akun
“Hutang Obligasi”.
CONTOH: 5
Pd 1 Januari 2010 PT Yar,Tbk, mendapat autorisasi untuk
mengeluarkan 20.000 lb 12 % Obligasi, Nilai Nominal @ Rp 100,
Tanggal bunga 1/1 dan 1/7, Jatuh Tempo 1 Januari 2015.
Pd tanggal pengeluaran seluruh obligasi laku dijual dg harga jual
bersih (Setelah dikurangi biaya transaksi seperti komisi penjamin
dan bea meterai) sbs Rp 2.070.919
Diminta:
Buatlah Jurnal untuk mencatat Penjualan Surat Hutang Obligasi
11. JAWAB:
Tgl Akun / Perkiraan D K
1/1’10 Pada saat, Mencatat Penjualan Obligasi di atas Nilai Nominal,
maka Juenalnya sbb:
Kas Rp 2.070.919
Hutang Obligasi Rp 2.000.000
Agio Hutang Obligasi Rp 70.919
c. OBLIGASI LAKU DI BAWAH NILAI NOMINAL
Jika Obligasi laku di bawah Nilai Nominalnya, maka Jumlah Kas
yg diterima adalah di bawah Nilai Nominal tsb. Kasus seperti ini,
akun “Hutang Obligasi” di Kredit sbs Nilai Nominal dan Akun
“Disagio Hutang Obligasi” di Debit sbs selisih antara Harga Jual
Bersih dg Nilai Nominal. Akun “Disagio Hutang Obligasi” adalah
akun penambah (Countra Account) yg dilaporkan sbg
penambah akun “Hutang Obligasi”.
12. CONTOH: 6
Pada 1 Januari 2010 PT YAR, Tbk, mendapat autorisasi untuk
mengeluarkan 20.000 lb 12 % Obligasi, dg Nilai Nominal Rp 100,
Tanggal bunga 1/1 dan 1/7, Jatuh Tempo 1 Januari 2015. Pada Tgl
pengeluaran seluruh obligasi laku dijual dg harga jual bersih
(Setelah dikurangi biaya transaksi seperti komisi penjamin dan bea
meterai) sbs Rp 1.932.256
Diminta: Buatlah Jurnalnya
JAWAB:
Tgl Akun / Perkiraan D K
1/1’10 Pada saat, Mencatat penjualan Obligasi di bawah Nilai Nominal,
maka Juenalnya sbb:
Kas Rp 1.932.256
Disagio Hutang Obligasi Rp 67.744
Hutang Obligasi Rp 2.000.000
13. PEMBAYARAN BUNGA NOMINAL
Perush wajib membayar bunga obligasi di setiap tgl bunga sbs
bunga nominal, untuk masa bunga yg telah lewat. Tanpa
memandang apakah surat Hutang Obligasi terjual sbs Nominal,
lebih tinggi, atau lebih rendah daripada Nilai Nominal.
Pada saat pembayaran, mendebit akun”Biaya Bunga” dan
mengkredit akun “ Kas.
CONTOH: 7
Bunga Obligasi PT YAR,Tbk adalah 12 %, tgl bunga 1/1 dan 1/7. Pd
1 Juli 2010 PT YAR, Tbk membayar bunga sbs 6 % dari Nilai
Nominal untuk masa sejak 1/1 sampai 1/7’2010 .
Diminta: Hitunglah bunganya dan buatlah Jurnalnya
JAWAB:
Bunga periodik yg dibayar 1/7’2010 adalah =
12 % x 6/12 x Rp 2.000.000 = Rp 120.000
14. Jurnal yg dibuat adalah sbb:
Tgl Akun / Perkiraan D K
1/1’10 Pada saat, Mencatat Pembayaran bunga semester pertama,
maka Jurnalnya sbb:
Biaya Bunga Rp 120.000
Kas Rp 120.000
15. PENYESUAIAN
Pada saat penjualan surat Hutang Obigasi,setiap tanggal bunga,
perush mengamortisasi agio atau disagio Hutang Obligasi.
Penyesuaian dapat saja dilakukan tdk pada setiap tgl bunga,
melainkan setiap akhir tahun buku.
a. AMORTISASI AGIO HUTANG OBLIGASI
Agio Hutang Obligasi diamortisasi selama masa sejak
perush menjual surat Hutang Obigasi sampai Tanggal Jatuh
Tempo. Mengamortisasi agio dilakukan dg mendebit akun “Agio
Hutang Obligasi” dan mengkredit akun “Biaya Bunga”. Artinya
biaya bunga berkurang karena persh menjual obligasi di atas Nilai
Nominal, padahal hutang tsb dilunasi sbs Nilai Nominalnya.
Biasanya metode bunga efektif atau metode garis lurus
digunakan untuk mengamortisasi Agio Hutang Obligasi.
16. CONTOH: 8
Akun Agio Hutang obligasi pd Buku Besar PT YAR Tbk, yg
terbentuk dari penjualan obligasi pd 1 Januari 2010 adalah Rp
70.919. Umur Obligasi adalah 4 semester dari 1/1’2010 sampai
1/1’2012.
Diminta: Hitunglah Amortisasi Agio Hutang obligasi per semester
dg menggunakan metode garis lurus dan buatlah jurnal
penyesuaian pada 1 Juli 2010 untuk mencatat amortisasi agio
tsb.
JAWAB:
Hutang Obligasi akan beredar selama 4 semester dari 1/1’2010
sampa 1/12012, dan menggunakan metode garis lurus, maka
= Rp 70.919 : 4 = Rp 17.729,75
Jurnal yg dibuat sbb:
Tgl Akun / Perkiraan D K
1/1’10 Pada saat, Mencatat Amortisasi Agio Hutang Obligasi, maka
Jurnalnya sbb:
Agio Hutang Obligasi Rp 17.729,75
Biaya Bunga Rp 17.729,75
17. Pencatatan Jurnal Penyesuaian di atas dilakukan setiap tanggal
bunga.
Jika tanggal akhir tahun tdk bertepatan dg tgl bunga, maka
dilakukan pencatatan amortisasi Agio Hutang Obligasi. Jurnal
penyesuaian dan Jumlahnya sama seperti amortisasi pd tgl 1 Juli
2010, karena agio yg belum diamortisasi adalah untuk masa 6
bulan (satu semester) dan metodenya sama menggunakan garis
lurus.
b. AMORTISASI DISAGIO HUTANG OBLIGASI
Disagio Hutang Obligasi diamortisasi selama masa sejak persh
menjual Surat Hutang Obligasi sampai Tgl Jatuh Tempo.
Mengamortisasi Disagio Hutang Obligasi dilakukan dg mendebit
akun “Biaya Bunga” dan mengkredit akun “Disagio Hutang
Obligasi”. Artinya biaya bunga bertambah karena persh menjual
obligasi di bawah Nilai Nominal, kenyataannya Hutang tsb akan
dilunasi sebesar Nilai Nominalnya.
Biasanya metode bunga efektif atau metode garis lurus
digunakan untuk mengamortisasi Agio Hutang Obligasi.
18. CONTOH: 9
Akun Disagio Hutang Obligasi pd Buku Besar PT YAR Tbk, yg
terbentuk dari penjualan obligasi pd 1 Januari 2010 adalah Rp
67.744. Umur Obligasi adalah 4 semester dari 1 /1’2010 sampai
1/1 2012.
Diminta: Hitunglah amortisasi disagio Hutang obligasi per
semester dg menggunakan garis lurus dan buatlah Jurnal
penyesuaian pd 1/7’2010 untuk mencatat amortisasi disagio
tsb.
JAWAB:
Hutang Obligasi akan beredar selama 4 semester dari 1/1’2010
sampa 1/12012, dan menggunakan metode garis lurus, maka
= Rp 67.744 : 4 = Rp 16.936,06
Jurnal yg dibuat sbb:
Tgl Akun / Perkiraan D K
1/1’10 Pada saat, Mencatat Amortisasi Disagio Hutang Obligasi, maka
Jurnalnya sbb:
Biaya Bunga Rp 16.936,06
Disagio Hutang Obligasi Rp 16.936,06
19. Pencatatan Jurnal Penyesuaian di atas dilakukan setiap tanggal
bunga.
Jika tanggal akhir tahun tdk bertepatan dg tgl bunga, maka
dilakukan pencatatan amortisasi Disagio Hutang Obligasi. Jurnal
penyesuaian dan Jumlahnya sama seperti amortisasi pd tgl 1 Juli
2010, karena disagio yg belum diamortisasi adalah untuk masa 6
bulan (satu semester) dan metodenya sama menggunakan garis
lurus.
c. PENGAKUAN BUNGA BERJALAN
Penyesuaian juga diperlukan untuk mencatat Bunga Berjalan jika
tgl akhir tahun tdk bertepatan dg Tgl bunga. Jurnalnya adalah
Debit “Biaya Bunga” dan Kredit “Hutang Bunga”
CONTOH: 10
Surat Hutang obligasi sebelumnya menunjukkan bahwa Tgl bunga
adalah 1/1 dan 1/7. Seandainya Tahun Buku berakhir pd 31 Des,
maka perlu penyesuaian untuk mengakui Bunga Berjalan. Bunga
berjalan adalah 6 bulan.
Diminta: Buatlah Jurnal Penyesuaian pd 31 Des untuk mengakui
bunga berjalan.
20. JAWAB:
Berdasarkan data Surat Hutang Obligasi, bunga berjalan adalah
= 12 % x 6/12 x Rp 2.000.000 = Rp 120.000.
D/K Jurnal penyesuaiannya sbb:
Tgl Akun / Perkiraan D K
1/1’10 Pada saat, Mencatat Amortisasi Disagio Hutang Obligasi, maka
Jurnalnya sbb:
Biaya Bunga Rp 120.000
Hutang Obligasi Rp 120.0006
Pada 1/1 2011, Jurnal Penyesuaian di atas di balik dg mendebit “Hutang
Bunga” dan mengkredit “Biaya Bunga” masing-masing sbs Rp 120.000.
Ketika persh membayar bunga pd 1 Januari 2011,maka persh mencatat
sbb:
Tgl Akun / Perkiraan D K
1/1’11 Pada saat, Mencatat Amortisasi Disagio Hutang Obligasi, maka
Jurnalnya sbb:
Biaya Bunga Rp 120.000
Kas Rp 120.0006
21. PENILAIAN DAN PENYAJIAN DI NERACA
Di Neraca, Hutang Obligasi di catat sbs Nilai Tercatat (Nilai Buku).
Nilai tercatat untuk Surat Hutang yg terjual di atas Nilai Nominal
adalah Nilai Nominal + Agio Hutang Obligasi yg blm diamortisasi.
Nilai tercatat untuk Surat Hutang yg terjual di bawah Nilai Nominal
adalah Nilai Nominal – Disagio Hutang Obligasi yg blm
diamortisasi.
Penyajian Hutang Obligasi adalah Kelompok Hutang Jk panjang,
jika Jatuh Temponya melebihi 1 Tahun. Hutang obligasi Jangka
Panjang yang Jatuh Tempo Tahun Depan diklasifikasi sbg
Kewajiban Lancar.
22. Untuk CONTO 5, Penyajian Hutang Obligasi per 1 Januari 2010
sesaat setelah Penjualan Surat Hutang obligasi adalah sbb:
Neraca
Per 31 Juli 2010
Aktiva Pasiva
Kewajiban Jk Panjang:
Hutang Obligasi (Nominal) Rp 2.000.000
(+) Agio Hutang Obligasi Rp 70.919
Rp 2.079.919
Untuk CONTO 6, Penyajian Hutang Obligasi per 1 Januari 2010
sesaat setelah Penjualan Surat Hutang obligasi adalah sbb:
Neraca
Per 31 Juli 2010
Aktiva Pasiva
Kewajiban Jk Panjang:
Hutang Obligasi (Nominal) Rp 2.000.000
(-) Disagio Hutang Obligasi Rp 67.744
Rp 1.932.256
23. PELUNASAN PADA SAAT JATUH TEMPO
Pada saat Jatuh Tempo, Persh harus melunasi kewajibannya sbs
Nilai Nominal.
Ketika membayar, akun Hutang Obligasi di Debit sbs Nilai Nominal.
Sebagaimana ketika persh menjualnya di Kredit sbs Nilai
Nominalnya. Pendebitan akun “Hutang Obligasi sbs Nilai Nominal
tdk perlu memperhatikan apakah obligasi laku sbs (Nilai Nominal,
di atas Nilai Nominal, di bawah Nilai Nominal).
CONTOH: 11
Pada 1 Januari 2012 PT YAR Tbk, melunasi Hutang Obligasi dg
nilai nominal Rp 2.000.000.
Diminta: Buatlah Jurnalnya.
Tgl Akun / Perkiraan D K
1/1’11 Pada saat, Mencatat Pelunasan Hutang Obligasi pd saat jatuh
Tempo, maka Jurnalnya sbb:
Hutang Obligasi Rp 2.000.000
Kas Rp 2.000.000
24. MENARIK OBLIGASI SEBELUM JATUH TEMPO
Obligasi ada yg bersifat Callable – dapat ditarik kembali sebelum
Tgl Jatuh Tempo atas dasar perjanjian sebelumnya. Obligasi juga
dapat ditarik kembali melalui pembelian di Bursa Efek tanpa
perjanjian lebih dahulu.
Jika Hutang obligasi ditarik sebelum Jatuh tempo, maka Jurnal yg
diperlukan adalah:
1.Menghapus Nilai Buku Hutang per Tgl penarikan.
2.Mencatat jumlah Kas yg dikeluarkan,
3.Mengakui Laba/Rugi penarikan, jika ada perbedaan antara kurs
penarikan dan Nilai Tercatat (Buku) Hutang.
CONTOH: 12
Asumsikan bahwa, pada awal tahun 2011 PT YAR Tbk, menarik
Hutang obligasi pd Contoh 5, dg pembayaran Rp 2.050.000. Nilai
Buku pd saat tsb adalah Rp 2.035.459,50. Nilai Buku pada saat tsb
adalah sbb:
25. Nilai Nominal Rp 2.000.000,00
Ditambah:
Agio Hutang Obligasi Rp 79.919,00
(-) Agio yg sudah diamortisasi ½ x Rp 70.919 Rp 35.459,50
Agio yg belum diamortisasi Rp 35.459,50
Nilai Tercatat hutang Obligasi Rp 2.035.459,50
Kurs Penarikan sebelum jatuh Tempo Rp 2.050.000,00
Laba (Rugi) Penarikan (Rp 14.540,50)
Jurnal untuk mencatat penarikan pd 1 Januari 2011 sbb:
Tgl Akun / Perkiraan D K
1/1’11 Pada saat, Mencatat Penarikan Obligasi sebelum Jatuh Tempo,
maka Jurnalnya sbb:
Hutang Obligasi Rp 2.000.000,00
Agio Hutang Obligasi Rp 35.459,50
Rugi Penarikan Hutang Obligasi Rp 14.540,50
Kas Rp 2.050.000
26. MENJUAL OBLIGASI DI LUAR TANGGAL BUNGA
Contoh2 sebelumnya, Obligasi dijual pertama kali pd 1 Jan 2010,
yaitu tepat pada tgl bunga (Ingat Tgl Bunga 1/1 dan 1/7).
Tdk menutup kemungkinan Obligasi dapat dijual di antara
tanggal2 pembayaran bunga. Jika ini terjadi, maka Pembeli akan
diwajibkan untuk membayar Bunga Berjalan.
Bagi persh Penerbit obligasi, penerimaan bunga berjalan ini
adalah Uang Muka yg akan dikembalikan ke Pembeli pd Tgl
Bunga. Pada Tgl Bunga, Persh selalu membayar bunga obligasi
sepenuhnya selama periode tanpa memandang apakah obligasi
telah beredar satu periode penuh atau belum.
Ada 2 pendekatan untuk mencatat bunga berjalan.
1.Pendekatan Laba/Rugi
2.Pendekatan Neraca
27. 1. Pendekatan Laba/Rugi
Bunga berjalan mula2 dicatat dalam Kredit akun “Biaya
Bunga” Selanjutnya, pd tgl bunga setelah penjualan, persh
mendebit akun “BiayaBunga” sbs Jumlah Bunga Nominal.
2. Pendekatan Neraca
Bunga berjalan mula2 dicatat dalam akun “Hutang Bunga”
sebelah Kredit . Selanjutnya, pd tgl pembayaran bunga akun
“Hutang Bunga” akan di Debit sehingga saldonya menjadi
Nol.
CONTOH: 13
Asumsikan bahwa, Obligasi pd contoh 4 di atas baru terjual pada
1 Mei 2010. Jadi ada bunga berjalan yg harus dibayar pembeli
adalah 4 bulan (Rp 80.000). Jumlah yg diterima persh adalah
Rp 2.080.000.
Diminta: Jurnal yg diperlukan dg pendekatan Laba/Rugi dan
Neraca.
28. JAWAB:
1.Pendekatan Laba/Rugi
Tgl Akun / Perkiraan D K
1/5’10 Pada saat, Mencatat Penjualan Obligasi sbs Nilai Nominal
ditambah Bunga Berjalan 4 bulan, maka Jurnalnya sbb:
Kas Rp 2.080.000,00
Hutang obligasi Rp 2.000.000
Biaya Bunga Rp 80.000
1/7 Pada Saat, Mencatat pembayaran Bunga, maka Jurnalnya sbb:
Biaya Bunga Rp 120.000
Kas Rp 120.000
D/K, Biaya bunga adalah Debit Rp 40.000. Hal ini adalah biaya bunga
berjalan yg menjadi tanggungan PT YAR Tbk selama 2 bulan sejak 1
Mei – 1 Juli 2010
29. 2. Pendekatan Neraca
Tgl Akun / Perkiraan D K
1/5’10 Pada saat, Mencatat Penjualan Obligasi sbs Nilai Nominal
ditambah Bunga Berjalan 4 bulan, maka Jurnalnya sbb:
Kas Rp 2.080.000,00
Hutang obligasi Rp 2.000.000
Hutang Bunga Rp 80.000
1/7 Pada Saat, Mencatat pembayaran Bunga, maka Jurnalnya sbb:
Biaya Bunga Rp 40.000
Hutang Bunga Rp 80.000
Kas Rp 120.000
D/K, Tampak bahwa Hutang bunga pendekatan Neraca adalah Nol,
sedangkan biaya bunga bersaldo Debit Rp 40.000 persis sama
dg pendekatan L/R. Pembayaran bunga pd tanggal2 bunga
berikutnya sama sekali tdk terpengaruh oleh pendekatan yg
dipakai untuk mencatat bunga berjalan pd saat penjualan
obligasi.