2. Obat-obat yang sering digunakan
• Topangan hemodinamik
– Vasopressor,Inotropik
– Contoh: Dobutamin, Dopamin, Epinefrin, Norepinefrin,
Milrinon, Fenilefrin, Vasopressin
• Sedasi dan analgesia
– Contoh: Midazolam, Fentanil, Morfin, Ketamin
• Lain-lain:
– Metilprednisolon
– Nicardipine
3. Melalui Infus/Drip
Umumnya obat-obatan tersebut memiliki
kesamaan:
Penting untuk di-crosscheck oleh 2 orang:
nama obat, pelarut, dosis yang dibutuhkan
mcg/kg/jam
mcg/kg/menit
mg/kg/jam
4. Formula:
6 xBB x dosis yang diinginkan (mcg/kg/menit)
kecepatan infus yang diinginkan(ml/jam) dalam 100 ml
pelarut
Obat-obatan:
Dobutamin 2-20 mcg/kg/menit
Dopamin 2-20 mcg/kg/menit
Epinefrin 0,1-1 mcg/kg/menit
Norepinefrin 0,05-1 mcg/kg/menit
Fenilefrin 0,05-2 mcg/kg/menit
Milrinon* 0,25-0,75 mcg/kg/menit
Midazolam 1 - 4 mcg/kg/menit
Nicardipine 0,5-1 mcg/kg/menit
Amiodarone* 5-15 mcg/kg/menit
*bolus terlebih dulu
mcg/kg/menit
= Dosis obat
dalam mg
5. Formula:
50 xBB x dosis yang diinginkan (mcg/kg/jam)
kecepatan infus yang diinginkan(ml/jam) 50 ml pelarut
Obat-obatan:
Morfin 10-40 mcg/kg/jam
Fentanil 1-4 mcg/kg/jam
mcg/kg/jam
= Dosis obat
dalam mcg
6. Contoh soal 1.
• Anak Lelaki, usia 1 tahun, BB=10 kg dengan
syok sepsis.
– Terapi yang diberikan oleh dokter:
• Dobutamin 60 mg dalam D5 100 ml 1 ml/jam (10
mcg/kg/menit)
(B/S)
Crosscheck dengan formula 1
Salah
7. Jawab kasus 1
• 6x10x10 = 600 mg dalam D5 100 ml
1
6 xBB x dosis yang diinginkan (mcg/kg/menit)
kecepatan infus yang diinginkan(ml/jam) dalam 100 ml
pelarut
= Dosis obat
dalam mg
8. Contoh soal 2
• Anak perempuan usia 3 tahun, BB 15 kg
dengan syok sepsis.
– Terapi yang diberikan:
Epinefrin 4,5 mg dalam D5 50 ml 1,5 ml/jam
(0,15 mcg/kg/menit)
(B/S)
Benar
9. Jawab kasus 2.
• 6x15x0,15 =9 mg dalam D5 100 ml
1,5
Oleh karena spuit yang digunakan untuk pump
50 ml maka dibuat ½ perhitungan
4,5 mg dalam D5 50 ml
6 xBB x dosis yang diinginkan (mcg/kg/menit)
kecepatan infus yang diinginkan(ml/jam) dalam 100 ml
pelarut
= Dosis obat
dalam mg
10. Contoh soal 3.
• Bayi usia 12 hari BB 3 kg, gastroskizis pasca
laparatomi eksplorasi. Terapi:
– Morfin 15 mg dalam D5 50 ml 0,2 ml/jam (20
mcg/kg/jam)
– Midazolam 45 mg D5 25 ml 0,2 ml/jam (2
mcg/kg/menit)
B/S
11. Jawab kasus 3.
• Morfin
• 50x3x 20/0,2=15000 mcg=15 mg morfin dalam
D5 50 ml
50 xBB x dosis yang diinginkan (mcg/kg/jam)
kecepatan infus yang diinginkan(ml/jam) 50 ml pelarut
= Dosis obat
dalam mcg
12. Jawab kasus 3
• Midazolam
• 6x3x2/0,2 =180 mg dalam D5 100 dibuat
dalam ¼ perhitungan 45 mg dalam D5 25 ml
6 xBB x dosis yang diinginkan (mcg/kg/menit)
kecepatan infus yang diinginkan(ml/jam) dalam 100 ml
pelarut
= Dosis obat
dalam mg
13. Catatan: DOUBLE STRENGTH (DS)
• Bila ingin dibuat DS kekuatan obat 2x lipat
maka pelarutnya dibagi 2.
• Contoh kasus 1.
• Anak Lelaki, usia 1 tahun, BB=10 kg dengan syok
sepsis.
– Terapi yang diberikan oleh dokter:
• Dobutamin 600 mg dalam D5 100 ml 1 ml/jam (10
mcg/kg/menit)
Double strength: Dobutamin 600 mg dalam D5 50
ml 1 ml/jam (20 mcg/kg/menit)
14. EFEK SAMPING (1)
Epinephrine Norepinephrine Dopamine Dobutamine Vasopressin Phenylephrine
Takikardi x High doses x
Aritmia x High doses x x (ventricular)
Peningkatan
kebutuhan O2
miokard x x x
Penurunan
perfusi ke organ
vital x x x (less) x
Mual muntah x x
Hipersensitivitas
x (contains
sulfites)
Ekstravasasi x x x x x x