SlideShare a Scribd company logo
1 of 26
Pengenalan Petikemas

Petikemas (container) merupakan satu
kemasan yang dirancang khusus
dengan      ukuran    tertentu(standar
ISO),dapat       dipakai      berulang
kali,dipergunakan menyimpan dan
sekaligus mengangkut muatan yang
ada didalamnya.
JENIS PETIKEMAS
• General cargo
• Thermal
• Tank
• Dry Bulk
• Platform
• Specials
Beberapa       Istilah            Biaya
Pergerakan Petikemas

1.Terminal Handling Charge(THC)
2.FCl(Full Container Load)
3.LCL(Less Container Load)
4.Demurrage
5.Detrention
6.Deposit
7.Repair
STUDI KASUS


1.   Ada 3 ( tiga ) unit kapal, yang akan melakukan kegiatan muat
     bongkar di pelabuhan Indonesia, sebagai petugas di bidang
     pemasaran pada perusahaan dimana Saudara bekerja
     diminta menghitung penanganan yang paling efektif dan
     efisisen untuk ditawarkan/dipasarkan menangani cargo
     handling kapal-kapal tersebut ditinjau dari aspek biaya dan
     waktu!
     Perhatikan aspek persaingan antar negara ASEAN dan antar
     pelabuhan di Indonesia, perusahaan Saudara harus mampu
     merebut pasar jasa kepelabuhanan ini!
2.   Kapal-kapal tersebut adalah :
     a. Kapal container A yang membongkar 720 Teus Container
        FCL dan memuat 540 Teus Container LCL, dengan
        ketersediaan 2 Gantry crane di pelabuhan itu.
     b. Kapal General Cargo B yang akan membongkar 10.000
        ton beras dalam karung (loose cargo) dengan total 4 gang
        buruh dan memuat 5.000 ton Steel Construction dengan 3
        gang buruh.
     c. Kapal Bulk Carrier C, akan membongkar Wheat flour
        (Gandum Curah) sebanyak 30.000 ton, dan hanya tersedia
        2 (dua) Grain elevator di pelabuhan itu.
•   Data dari INSA ( Indonesian National Shipowers Association ) menunjukkan bahwa
    kemampuan menangani kapal di perlabuhan masih rendah, disebabkan oleh antara lain
    birokerasi, peralatan yang belum memadai,sarana pelabuhan yang kurang serta kemampuan
    buruh terbatas.

•   Ratio waktu berlayar dan berlabuh kapal dapat dilihat dari tabel berikut ini :


             Jenis Kapal              Kondisi Ideal             Kondisi Riil
        General Cargo             1 : 1,3 hari             1 : 2,1 hari
        Container                 1: 0,8 hari              1 : 1,7 hari
        Bulk Carrirer             1: 1,7 hari              1 : 1,8 hari

Kemampuan muat bongkar 1 gang buruh / 1 gantry / 1 bulk elevator
1. General Cargo (muatan karung = 20 ton per jam dan steel construction = 30 ton per jam
2. Gantry Crane Container = 30 unit container / jam
3. Bulk / Grain elevator = 100 ton / jam
•   Sesuai data dari JICA ( Japan International Coorporation Agency ), biaya penangan
    Container di beberapa negara ASEAN adalah sbb :

         Negara                Container 20 ‘       Container 40’
         Indonesia             US $ 150             US $ 240
         Singapore             US $ 110             US $ 160
         Malaysia              US $ 100             US $ 140
         Thailand              US $ 60              US $ 100

Perkiraan Waktu
      Jenis Kapal         Waktu Ideal          Waktu Riil
                                                                Bongkar Muat

Gerneral Cargo      1,3 hari            2,1 hari            0,873 hari

Container           0,8 hari            1,7 hari            7,5 hari

Bulk Carrier        1,7 hari            1,8 hari            6,25 hari
HAL hal yang harus diperhatikan


   Kapal Container A
    Dalam kasus ini waktu yang telah ditentukan untuk bongkar muat
memasuki waktu idealnya, yaitu 0,873 hari. Namun, masih ada hal-hal yang
harus diperhatikan seperti birokrasi dalam pengurusan surat-surat yang kita
ketahui memerlukan waktu yang cukup lama dan proses yang berbelit-belit,
sehingga dapat menyebabkan keterlambatan keberangkatan kapal.
   Kapal General Cargo B
    Dalam kasus ini waktu melebihi waktu riil maupun ideal sedangkan apabila
kita melakukan penambahan gang buruh, maka provit yang didapat akan lebih
sedikit.
   Kapal Bulk Carrier C
    Dalam kasus ini waktu yang diperlukan untuk pembongkaran muatan
gandum curah sebanyak 30.000 ton adalah 6,25 hari melebihi waktu ideal
dan riil.
a. - Pengurusan birokrasi surat-surat kapal dan muatan.
    - Memastikan keadaan crane sehingga pembokaran dapat
      bekerja optimal.
b. - Pelatihan TKBM ( memerlukan SDM yang terampil dan
      kompeten di bidangnya).
   - Penambahan gang buruh dapat menjadikan bongkar muat
     sesuai kondisi riil namun tentunya memerlukan biaya ekstra
      untuk penambahan itu.
c. - Penambahan grain elavator.
   - Menggunakan sistem bongkar dengan menggunakan sliny.
   - Penurunan tarif sebagai bahan promosi.
General Cargo Container
General cargo container adalah petikemas yang
dipakai untuk mengangkut muatan umum (
general cargo ).
    Petikemas yang termasuk dalam general
cargo adalah:
a. General purpose container.
b. Open-side container.
c. Open-top container.
d. Ventilated container.
Thermal Container adalah petikemas
yang dilengkapi dengan pengatur
suhu untuk muatan tertentu.
    Petikemas      yang   termasuk
kelompok thermal container adalah :
a.Insulated container.
b.Reefer container.
c. Heated container.
Tank Container


Tank container adalah tanki yang ditempatkan dalam
kerangka peti kemas yang dipergunakan untuk muatan
cair ( bulk liquid ) maupun gas ( bulk gas ).
Dry bulk container adalah general purpose container yang
dipergunakan khusus untuk mengangkut muatan curah (
bulk cargo )
Platform Container
Platform container adalah petikemas yang terdiri
dari lantai dasar. Petikemas yang termasuk jenis ini
adalah:
a. Flat Rock container.
b. Platform based container.
Specials Container
Specials     container     adalah
petikemas yang khusus dibuat
untuk muatan tertentu, seperti
petikemas untuk muatan ternak
(cattle container) atau muatan
kendaraan (car container).
Terminal handling charges adalah biaya handling FCL
container di pelabuhan atas kegiatan.
a. Menerima petikemas dari kapal
b. Marshalling
c. Stacking dan restacking
d. Menyerahkan kepada consignee
e. Menerima petikemas dari shipper
f. Menyerahkan petikemas ke kapal
FCL

FCL/FCL = House to house (FCL=Full container load artinya
barang di dalam container milik 1 shipper/1 consignee).
Pelayaran bertanggung jawab sejak dari CY (container Yard) di
pelabuhan muat, sampai dengan CY di pelabuhan bongkar.
Kewajiban shipper adalah pick up empty (M/T) container dan
stuffing (mengisi barang ke dalam petikemas di CFS (container
freight station) dan Haulage container ke CY.

FCL

   CY              Kapal
LCL SERVICE CHARGE
LCL service charge adalah biaya yang harus dibayar
oleh pemilik barang untuk handling LCL container di
pelabuhan, seperti stuffing, unstuffing, delivery,
receiveng, dan pemakaian alat mekanik, seperti lift
on/lift off, LCL service charge sama seperti biaya
OPP/OPT pada breakbulk cargo.

LCL


   CPS              CY
                                       Kapal
Demurrage


Demurrage adalah denda yang harus dibayar oleh
pemilik barang karena pemakaian petikemas melebihi
free time, yakni waktu yang diberikan oleh pelayaran
untuk mengosongkan atau mengembalikan petikemas
setelah dibongkar dari kapal. Apabila waktu yang
ditentukan terlewat maka pemilik barang dikenakan
demurrage.
Detention
Detention adalah denda yang harus dibayar oleh pemilik barang
apabila pengembalian petikemas atau peralatan petikemas,
seperti chassis/prime mover melewati waktu yang diizinkan.
Container on chassis dihitung mulai dipakai dari depot pelayaran
atau UPTK.
DEPOSIT
Deposit adalah sejumlah uang yang diserahkan oleh
consignee kepada agen pelayaran sebagai jaminan
pada waktu meangambil petikemas dari CY. Jaminan
diperlukan oleh agen pelayaran atas kemungkinan
kekurangan pembayaran demurrage/detention dan
untuk jaminan perbaikan petikemas apabila ternyata
waktu petikemas kosong dikembalikan terdapat
kerusakan. Jaminan akan diperhitungkan dengan
seluruh biaya yang harus dibayar oleh pemilik barang
dan apabila jaminan lebih besar maka sisanya akan
dikembalikan.
REPAIR/CLEANING
Pada waktu MT container dikembalikan ke depot, pemilik
barang harus membayar biaya cleaaning dan repair
(minor damage). Di Indonesia, kebiasaannya aalah
membebankan biaya tersebut secara pukul rata tanpa
memperhatikan apakah benar petikemas tersebut perlu
dibersihkan dan diperbaiki.

More Related Content

Similar to Pemasaran jasa kepelabuhanan

kelompok 7 Cargo and penumpang pemuatandua
kelompok 7 Cargo and penumpang pemuatanduakelompok 7 Cargo and penumpang pemuatandua
kelompok 7 Cargo and penumpang pemuatanduafaalghz
 
Multimoda & inter. freight forwarding
Multimoda & inter. freight forwardingMultimoda & inter. freight forwarding
Multimoda & inter. freight forwardingsylhadisaputri
 
Tugas merancang kapal ii rencana umum
Tugas merancang kapal ii   rencana umumTugas merancang kapal ii   rencana umum
Tugas merancang kapal ii rencana umumYogga Haw
 
Trailing Suction Hopper Dredger
Trailing Suction Hopper DredgerTrailing Suction Hopper Dredger
Trailing Suction Hopper DredgerYuris Mahendra
 
Makalah otn
Makalah otnMakalah otn
Makalah otndinaka_
 
BAHAN TAYANG Penanganan dan Pengaturan Muatan.pptx
BAHAN TAYANG Penanganan dan Pengaturan Muatan.pptxBAHAN TAYANG Penanganan dan Pengaturan Muatan.pptx
BAHAN TAYANG Penanganan dan Pengaturan Muatan.pptxMualimMualim5
 
penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)
penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)
penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)Rizki Pri Andika Gunarso
 
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnyaKapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnyaFazrin Heros
 
TBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
TBK 1 Satuan-satuan PerkapalanTBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
TBK 1 Satuan-satuan Perkapalantanalialayubi
 
Sistem Transfortasi
Sistem TransfortasiSistem Transfortasi
Sistem Transfortasicvnimatmc
 
BAB V ANALISIS DATA - TRANSPORTASI LAUT
BAB V ANALISIS DATA - TRANSPORTASI LAUTBAB V ANALISIS DATA - TRANSPORTASI LAUT
BAB V ANALISIS DATA - TRANSPORTASI LAUTYogga Haw
 
Angkutan barang dengan KA
Angkutan barang dengan KAAngkutan barang dengan KA
Angkutan barang dengan KASyifa Fauziah
 
Alat Pengangkut (Metkon kelompok 3 Universitas Sebelas Maret UNS)
Alat Pengangkut (Metkon kelompok 3 Universitas Sebelas Maret UNS)Alat Pengangkut (Metkon kelompok 3 Universitas Sebelas Maret UNS)
Alat Pengangkut (Metkon kelompok 3 Universitas Sebelas Maret UNS)wsubs
 
Cargo Service Management -- Haji Indonesia.pptx
Cargo Service Management -- Haji Indonesia.pptxCargo Service Management -- Haji Indonesia.pptx
Cargo Service Management -- Haji Indonesia.pptxmuhamadyunandar58
 
materi nautik crane.pptx
materi nautik crane.pptxmateri nautik crane.pptx
materi nautik crane.pptxLilikBudiyanto1
 
Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptx
Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptxTugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptx
Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptxAndreaManalu
 

Similar to Pemasaran jasa kepelabuhanan (18)

kelompok 7 Cargo and penumpang pemuatandua
kelompok 7 Cargo and penumpang pemuatanduakelompok 7 Cargo and penumpang pemuatandua
kelompok 7 Cargo and penumpang pemuatandua
 
Multimoda & inter. freight forwarding
Multimoda & inter. freight forwardingMultimoda & inter. freight forwarding
Multimoda & inter. freight forwarding
 
Tugas merancang kapal ii rencana umum
Tugas merancang kapal ii   rencana umumTugas merancang kapal ii   rencana umum
Tugas merancang kapal ii rencana umum
 
Trailing Suction Hopper Dredger
Trailing Suction Hopper DredgerTrailing Suction Hopper Dredger
Trailing Suction Hopper Dredger
 
PT.7.pptx
PT.7.pptxPT.7.pptx
PT.7.pptx
 
Makalah otn
Makalah otnMakalah otn
Makalah otn
 
BAHAN TAYANG Penanganan dan Pengaturan Muatan.pptx
BAHAN TAYANG Penanganan dan Pengaturan Muatan.pptxBAHAN TAYANG Penanganan dan Pengaturan Muatan.pptx
BAHAN TAYANG Penanganan dan Pengaturan Muatan.pptx
 
penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)
penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)
penanganan muatan curah biji-bijian ( bulk grain cargo)
 
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnyaKapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
Kapal perikanan dan niaga beserta strukturnya
 
TBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
TBK 1 Satuan-satuan PerkapalanTBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
TBK 1 Satuan-satuan Perkapalan
 
Sistem Transfortasi
Sistem TransfortasiSistem Transfortasi
Sistem Transfortasi
 
BAB V ANALISIS DATA - TRANSPORTASI LAUT
BAB V ANALISIS DATA - TRANSPORTASI LAUTBAB V ANALISIS DATA - TRANSPORTASI LAUT
BAB V ANALISIS DATA - TRANSPORTASI LAUT
 
Angkutan barang dengan KA
Angkutan barang dengan KAAngkutan barang dengan KA
Angkutan barang dengan KA
 
Pengertian kargo
Pengertian kargoPengertian kargo
Pengertian kargo
 
Alat Pengangkut (Metkon kelompok 3 Universitas Sebelas Maret UNS)
Alat Pengangkut (Metkon kelompok 3 Universitas Sebelas Maret UNS)Alat Pengangkut (Metkon kelompok 3 Universitas Sebelas Maret UNS)
Alat Pengangkut (Metkon kelompok 3 Universitas Sebelas Maret UNS)
 
Cargo Service Management -- Haji Indonesia.pptx
Cargo Service Management -- Haji Indonesia.pptxCargo Service Management -- Haji Indonesia.pptx
Cargo Service Management -- Haji Indonesia.pptx
 
materi nautik crane.pptx
materi nautik crane.pptxmateri nautik crane.pptx
materi nautik crane.pptx
 
Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptx
Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptxTugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptx
Tugas Pelabuhan II_Andrea Manalu_190404137.pptx
 

Pemasaran jasa kepelabuhanan

  • 1.
  • 2. Pengenalan Petikemas Petikemas (container) merupakan satu kemasan yang dirancang khusus dengan ukuran tertentu(standar ISO),dapat dipakai berulang kali,dipergunakan menyimpan dan sekaligus mengangkut muatan yang ada didalamnya.
  • 3. JENIS PETIKEMAS • General cargo • Thermal • Tank • Dry Bulk • Platform • Specials
  • 4. Beberapa Istilah Biaya Pergerakan Petikemas 1.Terminal Handling Charge(THC) 2.FCl(Full Container Load) 3.LCL(Less Container Load) 4.Demurrage 5.Detrention 6.Deposit 7.Repair
  • 5. STUDI KASUS 1. Ada 3 ( tiga ) unit kapal, yang akan melakukan kegiatan muat bongkar di pelabuhan Indonesia, sebagai petugas di bidang pemasaran pada perusahaan dimana Saudara bekerja diminta menghitung penanganan yang paling efektif dan efisisen untuk ditawarkan/dipasarkan menangani cargo handling kapal-kapal tersebut ditinjau dari aspek biaya dan waktu! Perhatikan aspek persaingan antar negara ASEAN dan antar pelabuhan di Indonesia, perusahaan Saudara harus mampu merebut pasar jasa kepelabuhanan ini!
  • 6. 2. Kapal-kapal tersebut adalah : a. Kapal container A yang membongkar 720 Teus Container FCL dan memuat 540 Teus Container LCL, dengan ketersediaan 2 Gantry crane di pelabuhan itu. b. Kapal General Cargo B yang akan membongkar 10.000 ton beras dalam karung (loose cargo) dengan total 4 gang buruh dan memuat 5.000 ton Steel Construction dengan 3 gang buruh. c. Kapal Bulk Carrier C, akan membongkar Wheat flour (Gandum Curah) sebanyak 30.000 ton, dan hanya tersedia 2 (dua) Grain elevator di pelabuhan itu.
  • 7. Data dari INSA ( Indonesian National Shipowers Association ) menunjukkan bahwa kemampuan menangani kapal di perlabuhan masih rendah, disebabkan oleh antara lain birokerasi, peralatan yang belum memadai,sarana pelabuhan yang kurang serta kemampuan buruh terbatas. • Ratio waktu berlayar dan berlabuh kapal dapat dilihat dari tabel berikut ini : Jenis Kapal Kondisi Ideal Kondisi Riil General Cargo 1 : 1,3 hari 1 : 2,1 hari Container 1: 0,8 hari 1 : 1,7 hari Bulk Carrirer 1: 1,7 hari 1 : 1,8 hari Kemampuan muat bongkar 1 gang buruh / 1 gantry / 1 bulk elevator 1. General Cargo (muatan karung = 20 ton per jam dan steel construction = 30 ton per jam 2. Gantry Crane Container = 30 unit container / jam 3. Bulk / Grain elevator = 100 ton / jam
  • 8. Sesuai data dari JICA ( Japan International Coorporation Agency ), biaya penangan Container di beberapa negara ASEAN adalah sbb : Negara Container 20 ‘ Container 40’ Indonesia US $ 150 US $ 240 Singapore US $ 110 US $ 160 Malaysia US $ 100 US $ 140 Thailand US $ 60 US $ 100
  • 9.
  • 10. Perkiraan Waktu Jenis Kapal Waktu Ideal Waktu Riil Bongkar Muat Gerneral Cargo 1,3 hari 2,1 hari 0,873 hari Container 0,8 hari 1,7 hari 7,5 hari Bulk Carrier 1,7 hari 1,8 hari 6,25 hari
  • 11. HAL hal yang harus diperhatikan Kapal Container A Dalam kasus ini waktu yang telah ditentukan untuk bongkar muat memasuki waktu idealnya, yaitu 0,873 hari. Namun, masih ada hal-hal yang harus diperhatikan seperti birokrasi dalam pengurusan surat-surat yang kita ketahui memerlukan waktu yang cukup lama dan proses yang berbelit-belit, sehingga dapat menyebabkan keterlambatan keberangkatan kapal. Kapal General Cargo B Dalam kasus ini waktu melebihi waktu riil maupun ideal sedangkan apabila kita melakukan penambahan gang buruh, maka provit yang didapat akan lebih sedikit. Kapal Bulk Carrier C Dalam kasus ini waktu yang diperlukan untuk pembongkaran muatan gandum curah sebanyak 30.000 ton adalah 6,25 hari melebihi waktu ideal dan riil.
  • 12. a. - Pengurusan birokrasi surat-surat kapal dan muatan. - Memastikan keadaan crane sehingga pembokaran dapat bekerja optimal. b. - Pelatihan TKBM ( memerlukan SDM yang terampil dan kompeten di bidangnya). - Penambahan gang buruh dapat menjadikan bongkar muat sesuai kondisi riil namun tentunya memerlukan biaya ekstra untuk penambahan itu. c. - Penambahan grain elavator. - Menggunakan sistem bongkar dengan menggunakan sliny. - Penurunan tarif sebagai bahan promosi.
  • 13.
  • 14. General Cargo Container General cargo container adalah petikemas yang dipakai untuk mengangkut muatan umum ( general cargo ). Petikemas yang termasuk dalam general cargo adalah: a. General purpose container. b. Open-side container. c. Open-top container. d. Ventilated container.
  • 15. Thermal Container adalah petikemas yang dilengkapi dengan pengatur suhu untuk muatan tertentu. Petikemas yang termasuk kelompok thermal container adalah : a.Insulated container. b.Reefer container. c. Heated container.
  • 16. Tank Container Tank container adalah tanki yang ditempatkan dalam kerangka peti kemas yang dipergunakan untuk muatan cair ( bulk liquid ) maupun gas ( bulk gas ).
  • 17. Dry bulk container adalah general purpose container yang dipergunakan khusus untuk mengangkut muatan curah ( bulk cargo )
  • 18. Platform Container Platform container adalah petikemas yang terdiri dari lantai dasar. Petikemas yang termasuk jenis ini adalah: a. Flat Rock container. b. Platform based container.
  • 19. Specials Container Specials container adalah petikemas yang khusus dibuat untuk muatan tertentu, seperti petikemas untuk muatan ternak (cattle container) atau muatan kendaraan (car container).
  • 20. Terminal handling charges adalah biaya handling FCL container di pelabuhan atas kegiatan. a. Menerima petikemas dari kapal b. Marshalling c. Stacking dan restacking d. Menyerahkan kepada consignee e. Menerima petikemas dari shipper f. Menyerahkan petikemas ke kapal
  • 21. FCL FCL/FCL = House to house (FCL=Full container load artinya barang di dalam container milik 1 shipper/1 consignee). Pelayaran bertanggung jawab sejak dari CY (container Yard) di pelabuhan muat, sampai dengan CY di pelabuhan bongkar. Kewajiban shipper adalah pick up empty (M/T) container dan stuffing (mengisi barang ke dalam petikemas di CFS (container freight station) dan Haulage container ke CY. FCL CY Kapal
  • 22. LCL SERVICE CHARGE LCL service charge adalah biaya yang harus dibayar oleh pemilik barang untuk handling LCL container di pelabuhan, seperti stuffing, unstuffing, delivery, receiveng, dan pemakaian alat mekanik, seperti lift on/lift off, LCL service charge sama seperti biaya OPP/OPT pada breakbulk cargo. LCL CPS CY Kapal
  • 23. Demurrage Demurrage adalah denda yang harus dibayar oleh pemilik barang karena pemakaian petikemas melebihi free time, yakni waktu yang diberikan oleh pelayaran untuk mengosongkan atau mengembalikan petikemas setelah dibongkar dari kapal. Apabila waktu yang ditentukan terlewat maka pemilik barang dikenakan demurrage.
  • 24. Detention Detention adalah denda yang harus dibayar oleh pemilik barang apabila pengembalian petikemas atau peralatan petikemas, seperti chassis/prime mover melewati waktu yang diizinkan. Container on chassis dihitung mulai dipakai dari depot pelayaran atau UPTK.
  • 25. DEPOSIT Deposit adalah sejumlah uang yang diserahkan oleh consignee kepada agen pelayaran sebagai jaminan pada waktu meangambil petikemas dari CY. Jaminan diperlukan oleh agen pelayaran atas kemungkinan kekurangan pembayaran demurrage/detention dan untuk jaminan perbaikan petikemas apabila ternyata waktu petikemas kosong dikembalikan terdapat kerusakan. Jaminan akan diperhitungkan dengan seluruh biaya yang harus dibayar oleh pemilik barang dan apabila jaminan lebih besar maka sisanya akan dikembalikan.
  • 26. REPAIR/CLEANING Pada waktu MT container dikembalikan ke depot, pemilik barang harus membayar biaya cleaaning dan repair (minor damage). Di Indonesia, kebiasaannya aalah membebankan biaya tersebut secara pukul rata tanpa memperhatikan apakah benar petikemas tersebut perlu dibersihkan dan diperbaiki.