SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 47
Descargar para leer sin conexión
Kebijakan Eliminasi Kusta dan
Eradikasi Frambusia di Indonesia
Dit. P2PML Ditjen P2P Kemenkes RI
LatarBelakang
ProgramEliminasi
KustadanEradikasi
Frambusiadi
Indonesia
 Situasi Penyakit Kusta dan Frambusia di Dunia
 Target dan Kesepakatan Regional, Global dan
Nasional Eliminasi Kusta dan Eradikasi Frambusia
(2017-2050)
 SDG 3.3 : 90% pengurangan jumlah orang yang
memerlukan intervensi terhadap penyakit tropis
yang terabaikan (Filariasis dan Kusta)
 Program Prioritas Nasional dalam RPJMN 2015-
2019 dan Rencana Strategi (Renstra) Kementerian
Kesehatan 2015-2019 (Eliminasi Kusta di 34
Provinsi tahun 2019)
 Dilanjutkan dengan RPJMN 2020-2024 dan
Renstra Kemenkes 2020-2024 Eliminasi Kusta di
514 Kabupaten / Kota tahun 2024
Indikator
Mencapai
EliminasiKusta
 Eradikasi Frambusia dan Sertifikasi
Eradikasi Frambusia tahun 2020
 Eliminasi Kusta Di Tingkat Provinsi
melalui indicator lain, seperti :
 Angka penemuan kasus baru kusta (TARGET:
1 PER 100.000 PEND)
 Prosentase penemuan kasus baru kusta tanpa
cacat (TARGET: 91 % tahun 2018)
 Angka cacat tingkat 2 (TARGET: 1 PER 1.000.000
PEND)
 Prosentase kasus kusta baru pada anak
(TARGET: <5 %)
2014 2015 2016 2017 2018 2019
BASELINE 1 PROVINSI 2 PROVINSI 2 PROVINSI 1 PROVINSI 8 PROVINSI
Baseline th 2014:
14 Provinsi belum
mencapai eliminasi
Elimination di
seluruh
Provinsi
Eliminasi:
Banten
Eliminasi:
Aceh, Kaltara
Belum Eliminasi:
Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tenggara,
Sulawesi Barat,
Gorontalo
Sulawesi Utara,
Maluku,
Papua,
Maluku Utara
Papua Barat
Target
tercapai
PETAJALAN ELIMINASI KUSTA
Eliminasi:
Jawa Timur
Target
tercapai
Target tidak
tercapai
Tahun 2018,
sebanyak 25
Provinsi mencapai
Eliminasi Kusta
Target tidak
tercapai
Eliminasi:
Sulawesi
Tengah
AgendaEradikasiFrambusia
Penetapan Endemisitas
Kab
POPM Total Penduduk
Surveilans Frambusia
Survei Serologi Frambusia
POPM Kasus dan Kontak
Sertifikasi Eradikasi
Frambusia
74
Kab/Kota
Endemis
11
Kab/Kota
Endemis
514 Kab/Kota di 34 Provinsi ???
2014 2016 2018 2020201920172015
79
Kab/Kota
Endemis
5
Kab/Kota
Endemis
46
Kab/Kota
Endemis
42
Kab/Kota
Endemis
79
Kab/Kota
Endemis
??
Kab/Kota
Endemis
?? Kab/Kota
Endemis dan
Non Endemis
?? Kab/Kota Endemis dgn kasus
konfirmasi (≥10 kasus POPM Total Pddk)
INDIKATOR RPJMN & RENSTRA2015-2019,
TARGET & CAPAIAN PROGRAM KUSTA
No. Indikator
2015 2016 2017 2018 2019
Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target
RPJMN
1
Jumlah Provinsi
dengan eliminasi
kusta
21 21 100% 23 23 100% 25 24 96% 26 25 96,2% 34
RENSTRA
1
Persentase cakupan
penemuan kasus
baru kusta tanpa
cacat
82% 78,1% 95,2% 85% 82,2% 96,7% 88 84,8 96,4 91% 85,19% 93,6% 95%
• Kasus kusta baru
17.017
• Angka Penemuan
Kasus Kusta baru:
6,42 per 100.000
pend
• Kasus Kusta terdaftar
18.529, dengan
• Angka Prevalensi
0,699 per 10.000
pend
• Angka Cacat
Tingkat 2 =
4,22/1.000.000 pddk
• Proporsi Kasus
Baru Tanpa Cacat =
85,19%
• Proporsi Kasus
Baru Anak = 10,94%
PETA STATUS ELIMINASI KUSTA PER PROVINSI
DI INDONESIA TAHUN 2018
Belum Eliminasi Prev > 1/10.000 penduduk
Sudah Eliminasi (Prev < 1/10.000 penduduk)
STATUS ELIMINASI KUSTAKABUPATEN/KOTA
TAHUN 2018
Jateng
3 Kab
8
ACEH 3 JABAR 4 NTB 3 SULBAR 5
JAMBI 1 JATENG 5 NTT 5
GORONTAL
O 6
BABEL 1 JATIM 9 SULUT 12 MALUKU 10
KEPRI 2 KALTIM 1
SULTEN
G 8 MALUT 9
BANTEN 2 KALTENG 1 SULTRA 12 PAPUA 14
DKI 1 KALTARA 1 SULSEL 10 PAPBAR 10
382 Eliminasi514
KAB/KOTA
132 Belum Eliminasi
No Provinsi Jml 2018
20 Maluku 10
Buru, Maluku Tenggara Barat,
Maluku Tenggara, Kep.Aru, Kota
Tual, Maluku Barat Daya, Seram
Bag Timur, Seram Bag Barat,
Maluku Tengah, Kota Ambon
21
Maluku
Utara
9
Pulau Morotai, Halmahera Barat,
Halmahera Tengah, Halmahera
Timur, Ternate, Halmahera
Selatan, Tidore Kepulauan,
Halmahera Utara, Kep Sula
22 Papua 14
Mamberamo Raya, Supiori,
Sarmi, Mapi, Nabire, Biak, Kota
Jayapura, Waropen, Asmat,
Mimika, Yapen, Jayapura,
Merauke, Intan Jaya
23
Papua
Barat
10
Teluk Wondama, Kaimana, Raja
Ampat, Manokwari, Kota Sorong,
Manokwari Selatan, Kab Sorong,
Teluk Bintuni, Sorong Selatan,
Fakfak
9
KABUPATEN/ KOTA YANG BELUM MENCAPAI
ELIMINASI TAHUN 2018
Total: 132 kab/kota BELUM mencapai eliminasi dari total 514 kab/kota (Tersebar di 23 provinsi)
No Provinsi Jmlh 2018
11 Kaltara 1 Nunukan
12 NTB 3 Kab Bima, Kota Bima, Dompu
13 NTT 5
Lembata, TTU, Alor, Kota Kupang, Flores
Timur
14 Sulut 12
Sitaro, Sangihe, Talaud, Boltim, Kota
Manado, Bolsel, Bitung, Bolmong, Minahasa
Utara, Tomohon, Minahasa Selatan,
Kotamobagu
15 Sulteng 8
Buol, Tojo Una-una, Donggala, Morowali,
Sigi, Banggai Laut, Kota Palu, Tolitoli
16 Sulsel 10
Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, Bone,
Jeneponto, Soppeng, Pangkajene
Kepulauan, Gowa, Selayar, Takalar
17 Sultra 12
Wakatobi, Buton Tengah, Kolaka Utara,
Buton, Kota Baubau, Buton Utara, Kolaka,
Muna, Bombana, Kolaka Timur, Buton
Selatan, Konawe Utara
18 Gorontalo 6
Pohuwato, Bonebolango, Kab Gorontalo,
Gorontalo Utara, Kota Gorontalo, Boalemo
19 Sulbar 5
Majene, Mamuju Utara, Mamuju Tengah,
Polewali Mandar, Mamuju
No Provinsi Jmlh 2018
1 Aceh 3 Banda Aceh, Pidie Jaya, Pidie
2 Jambi 1 Kab Tanjung Jabung Timur
3 Kepri 1 Kota Tanjung Pinang
4 Banten 2 Kota Serang, Kab Serang
5 DKI 1 Kepulauan Seribu
6 Jabar 4
Kab Karawang, Kab
Indramayu, Kab Subang
7 Jateng 5
Kab Pemalang, Kab Tegal,
Brebes, Kota Pekalongan, Kota
Tegal
8 Jatim 9
Sampang, Sumenep,
Pamekasan, Bangkalan,
Lumajang, Probolinggo,
Situbondo, Tuban, Pasuruan
9 Kaltim 1 Kutai Barat
10 Kalteng 1 Lamandau
ANGKAPREVALENSI KUSTADI INDONESIATAHUN 2018
9.28
6.36
4.51
2.54
2.13
1.89
1.59
1.35
1.18
0.97
0.90
0.80
0.73
0.66
0.64
0.61
0.56
0.52
0.50
0.49
0.46
0.43
0.37
0.36
0.35
0.31
0.25
0.24
0.19
0.15
0.14
0.12
0.10
0.08
0.699
0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00
PAPUA BARAT
MALUKU UTARA
PAPUA
MALUKU
SULAWESI UTARA
GORONTALO
SULAWESI BARAT
SULAWESI TENGGARA
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGAH
JAWA TIMUR
BANTEN
NUSA TENGGARA TIMUR
ACEH
KALIMANTAN TIMUR
KALIMANTAN UTARA
NUSA TENGGARA BARAT
JAWA TENGAH
JAWA BARAT
DKI JAKARTA
KEPULAUAN RIAU
KALIMANTAN SELATAN
KALIMANTAN TENGAH
BANGKA BELITUNG
SUMATERA SELATAN
BALI
LAMPUNG
RIAU
JAMBI
BENGKULU
SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
DI YOGYA
KALIMANTAN BARAT
INDONESIA
TREN PREVALENSI DAN
PENEMUAN KASUS KUSTA BARU
0.96 0.91 0.80 0.79 0.79 0.71 0.7 0.699
8.30
7.76
6.77 6.75 6.73 6.50
6.08
6.42
0.00
1.00
2.00
3.00
4.00
5.00
6.00
7.00
8.00
9.00
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Angka Prevalensi per 10.000 penduduk
Angka Penemuan Kasus Baru per 100.000 penduduk
ANGKA PREVALENSI KUSTA PER
PROVINSI
ANGKAPENEMUAN KASUS BARU KUSTAPER PROVINSI
DI INDONESIATAHUN 2018
101.98
56.46
54.18
25.65
17.71
15.64
14.49
11.04
10.66
9.77
8.25
6.98
6.93
6.67
5.72
4.97
4.96
4.36
4.19
4.12
4.02
3.62
3.55
3.15
2.82
2.61
2.18
1.98
1.83
1.75
1.27
1.23
1.17
1.10
6.42
0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00
PAPUA BARAT
MALUKU UTARA
PAPUA
MALUKU
GORONTALO
SULAWESI BARAT
SULAWESI UTARA
SULAWESI TENGGARA
SULAWESI SELATAN
SULAWESI TENGAH
JAWA TIMUR
NUSA TENGGARA TIMUR
ACEH
BANTEN
KALIMANTAN UTARA
NUSA TENGGARA BARAT
KALIMANTAN TIMUR
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
KEPULAUAN RIAU
KALIMANTAN SELATAN
SUMATERA SELATAN
DKI JAKARTA
BANGKA BELITUNG
KALIMANTAN TENGAH
BALI
JAMBI
KALIMANTAN BARAT
LAMPUNG
RIAU
BENGKULU
SUMATERA UTARA
SUMATERA BARAT
DI YOGYA
INDONESIA
ANGKACACAT TINGKAT 2 DI INDONESIA
TAHUN 2018
12.98
11.81
10.67
9.93
9.35
8.58
8.46
7.54
6.31
4.96
4.43
4.06
4.03
3.80
3.74
3.06
2.87
2.74
2.61
2.56
2.27
1.89
1.73
1.68
1.58
1.47
1.37
0.80
0.74
0.47
0.20
0.12
0.00
0.00
4.22
0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00
MALUKU UTARA
GORONTALO
PAPUA BARAT
PAPUA
SULAWESI SELATAN
JAWA TIMUR
MALUKU
SULAWESI TENGGARA
SULAWESI TENGAH
BANTEN
SULAWESI BARAT
KALIMANTAN SELATAN
SULAWESI UTARA
JAWA BARAT
JAWA TENGAH
BENGKULU
DKI JAKARTA
KALIMANTAN TIMUR
NUSA TENGGARA TIMUR
BALI
SUMATERA SELATAN
ACEH
SUMATERA UTARA
JAMBI
DI YOGYA
RIAU
BANGKA BELITUNG
NUSA TENGGARA BARAT
SUMATERA BARAT
KEPULAUAN RIAU
KALIMANTAN BARAT
LAMPUNG
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN UTARA
INDONESIA
5.9
5.1
4.3
3.5
2.7
1.8
0.99
6.33
6.6
5.27
4.3 4.22
0.0
1.0
2.0
3.0
4.0
5.0
6.0
7.0
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Target Angka Cacat Tk.2 Pencapaian Angka Cacat Tk.2
Terjadi kecenderungan tren
penurunan angka cacat tk 2
setiap tahunnya, namun masih
jauh dari target global
TARGET GLOBAL:
1 PER 1.000.000 PEND
*) Data final 2018
ANGKA CACAT TK 2 PER PROVINSI TREN ANGKA CACAT TINGKAT 2 KUSTA
INDIKATOR RENSTRA: PROPORSI KASUS KUSTABARU
TANPACACATTAHUN 2018
80
82
85
88
91
95
79.5
78.1
82.3
84.4
85.19
70
75
80
85
90
95
100
2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020
Target % Kusta Baru Tanpa Cacat Pencapaian Kusta Baru Tanpa Cacat
Dalampersentase
(%)
Terjadi kecenderungan peningkatan
proporsi kasus kusta baru tanpa cacat >>
deteksi kusta sudah semakin dini
*) Data final 2018
PROPORSI KASUS KUSTABARU TANPACACATTK. PROVINSI
DI INDONESIATAHUN 2018
98.85
97.33
96.97
95.18
95.12
95.11
94.97
94.12
93.72
93.33
92.45
92.27
92.06
91.43
91.21
89.92
89.44
89.13
89.12
88.40
87.85
85.58
85.22
82.05
81.80
80.32
78.57
78.39
77.27
76.19
75.88
75.14
52.68
32.00
85.19
30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00
PAPUA BARAT
KALIMANTAN TENGAH
KALIMANTAN BARAT
NUSA TENGGARA BARAT
KALIMANTAN UTARA
PAPUA
MALUKU UTARA
LAMPUNG
ACEH
SULAWESI UTARA
SULAWESI BARAT
NUSA TENGGARA TIMUR
SUMATERA BARAT
GORONTALO
MALUKU
RIAU
SUMATERA SELATAN
BANGKA BELITUNG
SULAWESI TENGAH
SULAWESI TENGGARA
KALIMANTAN TIMUR
BANTEN
DKI JAKARTA
JAMBI
JAWA TENGAH
SULAWESI SELATAN
DI YOGYA
JAWA BARAT
KEPULAUAN RIAU
KALIMANTAN SELATAN
JAWA TIMUR
SUMATERA UTARA
BALI
BENGKULU
INDONESIA
91%
PROPORSI KASUSANAK DIANTARAKASUS KUSTABARU
DI INDONESIATAHUN 2018
27.20
24.17
20.40
17.36
13.04
12.50
12.20
10.83
10.48
10.17
10.13
10.10
9.90
8.97
8.87
8.84
8.84
7.94
7.92
7.80
7.23
7.19
6.87
6.69
6.60
6.27
5.67
5.36
5.36
5.26
4.00
4.00
3.36
0.00
10.94
0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00
PAPUA BARAT
PAPUA
MALUKU UTARA
MALUKU
BANGKA BELITUNG
KEPULAUAN RIAU
KALIMANTAN UTARA
SULAWESI UTARA
GORONTALO
SUMATERA UTARA
NUSA TENGGARA TIMUR
KALIMANTAN BARAT
SULAWESI TENGGARA
JAMBI
BANTEN
SULAWESI TENGAH
KALIMANTAN TIMUR
SUMATERA BARAT
ACEH
DKI JAKARTA
NUSA TENGGARA BARAT
LAMPUNG
JAWA TIMUR
JAWA BARAT
SULAWESI BARAT
SUMATERA SELATAN
SULAWESI SELATAN
KALIMANTAN SELATAN
BALI
JAWA TENGAH
BENGKULU
KALIMANTAN TENGAH
RIAU
DI YOGYA
INDONESIA
12.25
10.95
11.86
11.12
11.22
11.43
11.03
10.94
10
10.5
11
11.5
12
12.5
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019
Proporsi Kasus Anak
TREN PROPORSI KASUS ANAK DI ANTARA KASUS BARU KUSTA
Mengindikasikan transmisi di wilayah setempat yang
masih tinggi jika > 5%
PROPORSI KASUS ANAK DI ANTARA KASUS KUSTA BARU
PER PRIOVINSI
PetaSituasiFrambusiaIndonesia
Daerah Bebas
Keterangan:
Daerah Endemis
Daerah Endemis dengan Kasus Baru
apabila ditemukan paling sedikit 1 (satu) kasus pada wilayah kabupaten/kota
Kab/kota endemis Frambusia
17
Total 2018 : 355 Kasus
1 NTT : 5 kasus (2 kab)
2 Maluku : 16 kasus (4 kab)
3 Maluku Utara : 39 Kasus (3 kab)
4 Papua : 258 kasus (12 kab)
5 Papua Barat : 37 kasus (5 Kab)
Daerah Endemis dengan Kasus Baru
STRATEGI DAN KEGIATAN PENANGGULANGAN KUSTA
(PERMENKES NOMOR 11 TAHUN 2019 TENTANG
PENANGGULANGAN KUSTA)
• Penguatan advokasi dan koordinasi lintas
program dan lintas sektor
• Penguatan peran serta masyarakat dan
organisasi kemasyarakatan
• Penyediaan sumber daya yang mencukupi
dalam Penanggulangan Kusta
• Penguatan sistem Surveilans serta
pemantauan dan evaluasi kegiatan
Penanggulangan Kusta
KEGIATAN
PROMOSI
KESEHATAN
SURVEILANS
KEMOPRO
FILAKSIS
TATALAKSANA
Penyelenggaraan dilaksanakan
melalui upaya pencegahan dan
pengendalian.
19
Kepmenkes RI Nomor
HK.01.07/MENKES/308/20
19 tentang Pedoman
Nasional Pelayanan
Kedokteran Tata Laksana
Kusta
 Penyelenggaraan praktik
kedokteran harus dilakukan
sesuai standar pelayanan
kedokteran
 Sebagai acuan bagi fasilitas
pelayanan kesehatan dlm
menyusun Standar Prosedur
Operasional
20
Advokasi dan Sosialisasi
Eradikasi Frambusia
Promosi PHBS (Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat)
Pemberian Obat
Pencegahan Massal
(POPM) Frambusia
Memperkuat Sistem
Surveilans
Eradikasi
Frambusia
STRATEGI ERADIKASI FRAMBUSIA
UPAYA ELIMINASI KUSTA DAN
ERADIKASI FRAMBUSIA
PENEMUAN
KASUS SECARA
AKTIF :
Target
pemeriksaan kusta
adalah 80% dari
total penduduk.
Survei Cepat Desa
(RVS),
Survei Kontak,
Survei Sekolah dan
Penemuan kasus
tersangka oleh kader/
masyarakat
(Format bercak/ Self
Screening)
PEMBERIAN OBAT
PENCEGAHAN
MASSAL (POPM) :
Total penduduk usia 1-
69 th) di desa endemis
Evaluasi mgg 4 dan 8
Cakupan > 90%
SURVEI SEROLOGI
FRAMBUSIA:
Identifikasi diantara anak
usia 1-5 th dengan uji
serologi
Membuktikan tidak ada
transmisi pd Kab/kota
endemis
Dilakukan 3 tahun berturut
turut dan tidak ada kasus
SURVEILANS ADEKUAT:
Terus menerus (sebelum, saat
dan setelah intervensi)
zero report - laporan nol
kasus/nihil setiap bulan oleh
kab/kota endemis /bukan
endemis
Surveilans di fasyankes,
pemeriksaan anak sekolah
maupun pusling
KUSTA
FRAMBUSIA
PENATALAKSANAAN
KASUS DENGAN
MULTI DRUG
THERAPY (MDT)
Pengelolaan MDT
Pencatatan Pelaporan
penggunaan MDT
KHEMOPROFILAKSI
S /PEP++
PENCEGAHAN
DISABILITAS
Pengamatan disabilitas
pada pasien yang sedang
dalam pengobatan dan
setelah selesai
pengobatan
KAMPANYE
ELIMINASI
KUSTA (LEC)
POKJA /KOMLI
PENGOBATAN
pada kasus dan kontak
yang diperluas
(serumah, tetangga
dan social) dengan
azitromisin tab
Promosi Kesehatan :
PHBS
SURVEILANS KUSTA
Pasif / aktif Pengamatan
disabilitas pada pasien yang
sedang dalam pengobatan
dan setelah selesai
pengobatan
Pengamatan setelah selesai
pengobatan pada pasien
yang memiliki faktor resiko
Pemetaan kasus Kusta
Surveilans Kemoprofilaksis Penatalaksanaan
Promosi
kesehatan
SERTIFIKASI KAB/KOTA
ERADIKASI FRAMBUSIA
Cakupan POPM > 90%
Surveilans adekuat tidak
ditemukan kasus dan
dilaporkan rutin /bln
Survei Serologi 3 tahun
berturut turut tidak ada
penularan
Verifikasi dan
Pemberian Sertifikat
Promosi (1)
Penyebarluasan informasi dengan media KIE
Promosi (2)
Peringatan Hari Kusta Sedunia
Hari Kusta Sedunia (Hari Minggu di minggu terakhir Januari) di berbagai
daerah
Promosi (3)
Promosi (4)
Penyebarluasan Informasi di media
cetak dan elektronik
26
UPAYAPENEMUANKASUS
Pemeriksaan
Kontak
Rapid Village
Survey
(RVS)
Pemeriksaan
Anak
Sekolah
Intensifikasi
Penemuan
Kasus Kusta
dan
Frambusia
1. Pemeriksaan kontak
Kontak : serumah, tetangga, soSial  Penderita
baru (selama 5 tahun terakhir)
Pencatatan pada kartu penderita oleh petugas
puskesmas:
PEMERIKSAAN KONTAK SERUMAH
No
Nama Kontak
U
m
u
r
L Pemeriksaan
2000 200… 200… 200… 200…
Keterangan
P Tgl Hasil Tgl Hasil Tgl
Has
il Tgl Hasil Tgl Hasil
Penjelasan Tulislah pada kolom hasil bila :
- Ternyata kusta dengan : PB atau MB.
2. RVS
Penentuan lokasi :
desa dengan beban
kusta tinggi
Sosialisasi di
tingkat desa
Keterlibatan
kader/perangkat
desa
Pelaksanaan kegiatan:
• Penyuluhan pada masyarakat di pos
pemeriksaan
• Pemeriksaan bercak oleh petugas
puskesmas pada masyarakat yang
hadir
Pencatatan dan
pengobatan
3.
Pemeriksaan
anak sekolah
Keterlibatan
guru/pihak
sekolah
UKS
Format ayo temukan
bercak dan koreng utk
skrining
Konfirmasi kasus oleh
petugas puskesmas
Tindak lanjut pemeriksaan keluarga
pada anak yang positif sebagai
kasus kusta ataupun frambusia 
pemeriksaan kontak
Pencatatan dan pengobatan –
petugas puskesmas
4. Intensifikasi penemuan
kasus kusta dan frambusia
Lingkup : Kabupaten/Kota,
Kecamatan, desa, sejumlah kk dalam
lingkungan tertentu
Format ayo temukan bercak dan
koreng + Bahan kie (kipas,
leaflet, poster, dll)
Keterlibatan
kader/perangkat desa
Peran aktif masyarakat
Antisipasi thd tingginya
stigma di masyarakat
Pemetaan dan analisa
UPAYA
PENEMUAN
KASUS
Tatalaksana
• Pengobatan seDINI
mungkin dengan Multi
Drugs Therapy (MDT)
• Pemeriksaan fungsi saraf
(Pencegahan cacat)
• Tatalaksana cacat/luka
Pengobatan Dini Mencegah disabilitas
Tatalaksana / Rehabilitatif
Medis
(reconstructive/ septic
surgery), psikologis
(konseling) dan Sosial-
ekonomi (pemberdayaan
orang yang pernah
mengalami kusta)
PREVENTIF (KEMOPROFILAKSIS)
Kemprofilaksis (Kab. Sampang, Desa Mumugu
Asmat, Kab. Bima, Kota Bima, Kab. Sumenep,
Kab. Maluku Tenggara Barat)
Mencegah penularan Kusta pada orang yang
kontak dengan Pasien Kusta
Dilakukan terutama pada daerah yang
memiliki kasus kusta yang tinggi,
Pemberian obat rifampisin dosis tunggal pada
orang yang kontak dengan Pasien Kusta
Obat rifampisin diberikan oleh petugas
kesehatan dan wajib diminum langsung di
depan petugas pada saat diberikan.
Syarat
penduduk yang menetap paling
singkat 3 (tiga) bulan pada daerah
yang memiliki kasus Kusta;
berusia lebih dari 2 (dua) tahun;
tidak dalam terapi rifampisin dalam
kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir;
tidak sedang dirawat di rumah
sakit;
tidak memiliki kelainan fungsi ginjal
dan hati;
bukan suspek tuberkulosis;
bukan suspek Kusta atau
terdiagnosis Kusta; dan
bukan lanjut usia dengan
gangguan kognitif
KEMOPROFILAKSIS
KELOMPOK RISIKO PADAKUSTA
Moet
Penemuan kasus baru dalam kelompok kontak
0
20
40
60
80
100
120
140
160
cases/10,000
Masyarakat
umum
Kontak
Serumah
Kontak
Tetangga
Kontak
Sosial
• Kontak dari penderita kusta mempunyai risiko tinggi untuk
tertular. Mereka telah terpapar sebelum kasus terdiagnosa
sehingga dilaksanakan ujicoba pencegahan dengan
kemoprofilaksis (PEP)
• Kontak adalah kontak serumah, Tetangga dan Sosial.
• Per indeks kasus sekitar 20-50 orang dan berdomisili di
daerah itu lebih dari 3 bulan
• Kontak Serumah : dalam 1 rumah
• Kontak Tetangga : kira-kira 10 rumah sekitar penderita
• Kontak Sosial : teman sekolah / kerja yang bergaul
dengan penderita minimal 20 jam
perminggu
KEMOPROFILAKSIS DI INDONESIA
Tempat Pelaksanaan Provinsi Metode Waktu
Sumenep Jawa Timur Partisipasi
masyarakat
Masih dilaksanakan
Sampang Jawa Timur Kontak Masih dilaksanakan
Desa Lingat , Maluku
Tenggara Barat
Maluku Blanket 2014 & 2015
Kabupaten Bima NTB kontak Masih dilaksanakan
Bima NTB Kontak Masih dilaksanakan
Desa Mumugu I dan II,
Asmat
Papua Blanket 2013
Rencana Pengembangan Kemoprofilaksis :
- Jeneponto, Sulawesi Selatan
- MTB, Maluku
DOSIS RIFAMPICIN
• 600 mg> 15
tahun
• 450 mg10 – 14
tahun
• 300 mg6 – 9
tahun
• 150 mg2 - 5
tahun
PENDEKATANBLANKET
• Sasaran Kegiatan adalah
seluruh penduduk di suatu
daerah
• Butuh biaya dan tenaga
yang sangat besar,
• Kriteria daerah :
daerah yang memiliki
angka penemuan kasus
baru > 5 per 100.000
penduduk.
daerah terisolir dengan
akses terbatas/sulit
(DTPK, daerah tertinggal).
• daerah dengan pelayanan
kesehatan (terutama
Kusta) yang tidak
memadai/rutin
PENDEKATANKONTAK
• Sasaran adalah seluruh kontak
(kontak serumah, tetangga, dan
sosial) dari pasien baru.
• Daerah yang tidak termasuk dalam
kriteria daerah yang dapat melakukan
pendekatan blanket ataupun
pendekatan partisipasi masyarakat
• Keuntungan yaitu dapat menjadi
stimulan bagi petugas dan
masyarakat sehingga cakupan
pemeriksaan kontak dapat meningkat.
• Kelemahan adalah kerahasiaan,
dimana identitas index case dan
pasien baru yang terjaring lebih
mudah diketahui oleh masyarakat
sekitar.
• Beban kerja petugas lebih berat
karena rata-rata jumlah kontak yang
harus diperiksa 20 orang.
PENDEKATANPARTISIPASI
MASYARAKAT
•Pendekatan partisipasi masyarakat melibatkan anggota
keluarga, petugas kesehatan di desa, tokoh
masyarakat/agama, kader kesehatan dan organisasi
kemasyarakatan lainnya yang berada di lokasi tempat
tinggal Pasien Kusta.
•Masyarakat, khususnya anggota keluarga dapat melakukan
pemeriksaan diri (self screening) secara dini berdasarkan
informasi yang tercantum dalam alat bantu format
pemeriksaan Kusta (self screening format/SSF).
•Masyarakat diberi waktu untuk melihat format serta
melakukan pemeriksaan diri dan melaporkan saat petugas
datang berkunjung untuk tindak lanjut pada waktu yang
telah ditentukan.
•Kriteria daerah adalah :
daerah beban tinggi yang memiliki kasus baru >5 per
100.000 penduduk atau >30 kasus baru per tahun selama 3
tahun berturut-turut.
Tersedia tenaga kader kesehatan aktif yang memadai.
•Keuntungan yaitu dapat meningkatkan diseminasi informasi
Kusta dan meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko
penularan Kusta.
•Beban kerja petugas dalam melakukan pemeriksaan Kusta
relatif lebih ringan.
•Kelemahan yaitu masyarakat tidak akurat dalam
memberikan informasi dan mengenali gejala dini Kusta
sehingga Kemoprofilaksis Kusta tidak tepat sasaran
Mumugu, Kab. Asmat
dan Maluku Tenggara
Kab. Sampang Jatim dan Kab.
Bima NTB
Kab. Sumenep Jatim
PENDEKATAN KEMOPROFILAKSIS
117
53 45
32 24 21
0
50
100
150
2010 2012 2014 2016 2018
Kasus
Kasus Baru di Mumugu 2012-
2017
Kemoprofilaksis
Trend Penemuan Kasus Baru
di Kabupaten Sampang dan Sumenep
2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017
Sumenep (daratan) 443 555 411 350 405 352 387 352
Sampang 415 510 541 394 487 392 333 311
443
555
411
350
405
352
387
352
415
510
541
394
487
392
333
311
0
100
200
300
400
500
600
Jumlahkasusbaru
TREN ANGKA PREVALENSI
KAB. BIMA & KOTA BIMA
4.17
2.76
2.59 2.57
1.71
2.12 2.05
2.30
1.29
1.68
0
1
2
3
4
5
2013 2014 2015 2016 2017
Kab. Bima Kota Bima
SURVEILANS (PENEMUAN KASUS DAN PEMERIKSAAN KONTAK)
Penemuan kasus kusta secara dini  pemeriksaan kontak, intensifikasi
penemuan kasus kusta dan frambusia
Survei Sekolah, Survei Desa
ALURPELAPORAN
KEMENKES RI
PELAPORAN
TRIBULANAN
MENGGUNAKAN SIPK
DINKES PROVINSI
DINKES
KAB/KOTA
PKM FASYANKES LAIN RS
LAPORAN:
1. REGISTER KOHORT
2. PERMINTAAN MDT
REKAP SEMUA KOHORT PKM
DAN INPUT KE DLM SIPK
FEEDBACK &
DISEMINASI
INFORMASI
Manual form
Terbatas
LAPORAN BULANAN
LAPORAN KEBUTUHAN
OBAT
LAPORAN
TAHUNAN
Basic Graphic
APLIKASI SISTEMINFORMASI DANPELAPORAN
PROGRAMP2 KUSTA(SIPK)
• menggunakan Ms. Excel  mudah digunakan
• Dilengkapi register kohort, register manajemen & penemuan kasus, Laporan Tribulanan, Kebutuhan
MDT, Laporan RFT kasus, Laporan Tahunan, Analisis Dasar.
• Aplikasi diperbarui setiap selang waktu tertentu
• Kab/kota mengentri kohort puskesmas pada SIPK Kabupaten >> Provinsi >> Pusat
Kepada Yth.
1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi
2. Direktur Jenderal P2P, Kementerian Kesehatan RI
Kabupaten/Kota
Periode Laporan (Bulan/Tahun)
1. Kinerja Pelaporan
a.
b.
c.
2. Data Kasus Frambusia
a. Jumlah Kasus Suspek Frambusia yang ditemukan
b. Jumlah Kasus Suspek Frambusia diperiksa RDT
c. Jumlah kasus Frambusia RDT (+)
3. Pemeriksaan Frambusia di Sekolah
a.
b.
c.
d.
4.
a.
b.
c.
d.
e.
Mengetahui,
Kabid / Kadinkes
…………………..
NIP.
Formulir 11
Jumlah Desa Yang Ada
Jumlah Desa dilaksanakan PK&KR bulan ini
Jumlah Desa dilaksanakan PK&KR tahun ini *)
Jumlah Desa ditemukan kasus frambusia tahun ini *)
Jumlah Puskesmas telah kirim >6 laporan tahun ini *)
Jumlah Sekolah Dasar dan sederajat
Jumlah SD/sederajat diperiksa frambusia bulan ini
Jumlah SD/sederajat diperiksa frambusia tahun ini *)
Jumlah Puskesmas telah memeriksa frambusia di semua SD tahun ini *)
Puskesmas Keliling dan Kunjungan Rumah (PK&KR) untuk memastikan
Laporan Bulanan Eradikasi Frambusia
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
Jumlah Puskesmas Yang Ada
Jumlah Puskesmas Melapor Bulan ini
Demikian laporan ini dibuat untuk dimanfaatkan sebagaimana mestinya
Jumlah Puskesmas telah melaksanakan PK&KR semua desa tahun ini *)
*) Januari sampai bulan laporan
Kepada Yth.
Provinsi
Periode Laporan (Bulan/Tahun)
1. Kinerja Pelaporan
a.
b.
c.
2. Data Kasus Frambusia
a. Jumlah Kasus Suspek Frambusia yang ditemukan
b. Jumlah Kasus Suspek Frambusia diperiksa RDT
c. Jumlah kasus Frambusia RDT (+)
3. Pemeriksaan Frambusia di Sekolah
a.
b.
c.
d.
4.
a.
b.
c.
f.
g.
Mengetahui,
Kabid / Kadinkes
…………………..
NIP.
Demikian laporan ini dibuat untuk dimanfaatkan sebagaimana mestinya
Jumlah Desa ditemukan kasus frambusia tahun ini *)
Jumlah Puskesmas telah melaksanakan PK dan KR semua desa tahun ini
*)
*) Januari sampai bulan laporan
Formulir 16
Direktur Jenderal P2P, Kementerian Kesehatan RI
Jumlah Desa Yang Ada
Jumlah Desa dilaksanakan PK dan KR bulan ini
Jumlah Desa dilaksanakan PK dan KR tahun ini *)
Jumlah Puskesmas telah kirim >6 laporan tahun ini *)
Jumlah Sekolah Dasar dan sederajat
Jumlah SD/sederajat diperiksa frambusia bulan ini
Jumlah SD/sederajat diperiksa frambusia tahun ini *)
Jumlah Puskesmas telah memeriksa frambusia di semua SD tahun ini *)
Puskesmas Keliling (PK) dan Kunjungan Rumah (KR) untuk
Laporan Bulanan Eradikasi Frambusia
Dinas Kesehatan Provinsi
Jumlah Puskesmas Yang Ada
Jumlah Puskesmas Melapor Bulan ini
Form
Pelaporan
Frambusia
Nama/Kode Puskesmas
Nama Kabupaten/Kota
Bulan dan Tahun Laporan
A. Laporan Kasus Frambusia (termasuk kasus pd B. Dan C.)
1. Jumlah Kasus Suspek Frambusia yang ditemukan
2. Jumlah Kasus Suspek Frambusia diperiksa RDT
3. Jumlah kasus Frambusia RDT (+)
B. Pemeriksaan Frambusia di Sekolah
Kode
Sekolah
Nama Sekolah
Jumlah
Murid
Jumlah
Diperiksa
Jumla
h
Kasus
Jumlah
Suspek
Jumlah Kasus
RDT (-)
1 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Total %
1
2
3
4
5
6
C. Puskesmas Keliling (PK) dan Kunjungan Rumah (KR) di Desa
No
Kode
Desa
Nama Desa
Jumlah
Penduduk
Desa
Jumlah
Anak<15
tahun yang
berobat
Jumla
hKasu
s
Jumlah
Suspek
Jumlah Kasus
RDT (-)
1 5 6 7 8 9 10 11 12 13
Total %
1
2
3
4
5
6
Laporan Bulanan Eradikasi Frambusia Puskesmas
Jumlah Sekolah
diperiksa tahun ini
Jumlah Desa
dilaksanakan
PK&KR tahun ini
Formulir 7
LaporanBulananSurveilansFrambusia
Kab/kota Non Endemis : Hasil Penemuan di
1. Fasyankes (Pkm,PP,Bidan Desa,RS)
2. Investigasi (Lap masyarakat dan keg lain
termasuk kegiatan terintegrasi)
Kab/kota Endemis : Hasil Penemuan di
1. Fasyankes (Pkm,PP,Bidan Desa,RS)
2. pemeriksaan anak sekolah (SD/MI) semua SD/MI dalam 1
tahun
3. pemeriksaan puskesmas keliling  semua pusling dalam 1 tahun
4. Investigasi (Lap masyarakat dan keg lain termasuk kegiatan
terintegrasi)
44
Kriteria Eradikasi Frambusia
3 kriteria untuk menetapkan status
eradikasi frambusia:
1. Kriteria klinis: tidak adanya laporan
kasus baru, infeksius, dan konfirm
secara serologis bukan merupakan
kasus indigenous selama 3 tahun
berturut2. Didukung dengan cakupan
surveilans yang tinggi
2. Kriteria serologis: tidak adanya
penularan frambusia dibuktikan dengan
hasil negative uji serologis selama 3
tahun berturut2 pada anak usia 1-5
tahun tanpa gejala klinis di komunitas
3. Kriteria molecular: tidak adanya hasil
PCR positive untuk T. pallidum spp.
pertenue pada lesi orang yang secara
serologis positive frambusia ketika
periode post-zero surveillance
44
Kab/Kota
Endemis
Frambusia
Kab/Kota
Non Endemis
Telah melaksanakan:
1.Upaya POPM berkualitas
2.Survei serologi 3 x Dalam 3
Tahun tidak ditemukan kasus
3.Melakukan sureilans adekuat,
melaporkan Zero Report secara
rutin setiap bulan
Telah melaksanakan:
1.Melakukan surveilans
Adekuat
2.Melaporkan Zero Report
selama minimal 6 bulan
berturut-turut tidak
ditemukan kasus
SERTIFIKAT ERADIKASI/BEBAS FRAMBUSIA
KABUPATEN/KOTA
(SURVEILANS ADEKUAT)
PENGAJUAN SERTIFIKASI
KE PROVINSI
VERIFIKASI DATA &
INFORMASI SERTA
PENILAIAN SURVEILANS TIM SERTIFIKASI PROVINSI
(DINKES PROV, KOMDA,
TIM AHLI) + PUSAT
PROVINSI MEMBENTUK
KOMITE AHLI DAERAH
TIM SERTIFIKASI
MELAPORKAN HASIL
KUNJUNGAN
PROVINSI
MENGELUARKAN
REKOMENDASI BEBAS
FRAMBUSIA &
MELAPORKAN KE PUSAT
DINKES KAB, PUSKESMAS
& DESA TERPILIH,
KOMUNITAS, RSUD,
DOKTER SPESIALIS, INS.
PENDIDIKAN
SERTIFIKAT BEBAS
FRAMBUSIA OLEH PUSAT
KOMITE AHLI NASIONAL
PROVINSI
PENYERAHAN
SERTIFIKASI KE
PROVINSI DAN
KAB/KOTA
SERTIFIKASIBEBASFRAMBUSIA
PENDANAAN PROGRAM P2 KUSTADAN FRAMBUSIA
TAHUN 2013 - 2019
Penguatan
Jejaring
kerja
dengan
RS,
Organisasi
Profesi dll
RENCANAPENGUATAN PROGRAM
Komitmen,
Komunikasi,
Koordinasi,
Kolaborasi,
Komprehensif
Kesinambungan
Akselerasi
penemuan dini dan
penanganan
terintegrasi
pendekatan PIS-PK
dan kegiatan
program kesehatan
lainnya
Advokasi upaya Intensifikasi
penemuaan kasus kusta dan
frambusia  melalui deteksi
dini di pelayanan kesehatan,
survei desa, pemeriksaan
anak sekolah, pemeriksaan
kontak bermitra dengan
Lintas Sektor lain baik
pemerintah maupun swasta

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

POSBINDU PTM BARU.pptx
POSBINDU PTM BARU.pptxPOSBINDU PTM BARU.pptx
POSBINDU PTM BARU.pptxsanticitra
 
ALUR PANDU.pdf
ALUR PANDU.pdfALUR PANDU.pdf
ALUR PANDU.pdfRizkaDana
 
kelas balita 12-59 bulan.ppt
kelas balita 12-59 bulan.pptkelas balita 12-59 bulan.ppt
kelas balita 12-59 bulan.pptirwan56
 
Laporan hasil penyuluhan PHBS Sekolah
Laporan hasil penyuluhan PHBS SekolahLaporan hasil penyuluhan PHBS Sekolah
Laporan hasil penyuluhan PHBS SekolahPutri Rimba
 
1.1.5.3 analisis terhadap hasil monitoring
1.1.5.3 analisis terhadap hasil monitoring1.1.5.3 analisis terhadap hasil monitoring
1.1.5.3 analisis terhadap hasil monitoringreni diah faridayanti
 
POSBINDU PTM KEDUNGMUNDU.ppt
POSBINDU PTM KEDUNGMUNDU.pptPOSBINDU PTM KEDUNGMUNDU.ppt
POSBINDU PTM KEDUNGMUNDU.ppttennyrachmawaty
 
MATERI UKS -DOKCIL
MATERI UKS -DOKCIL MATERI UKS -DOKCIL
MATERI UKS -DOKCIL Zakiah dr
 
Petunjuk Teknis Surveilans Pertusis
Petunjuk Teknis Surveilans Pertusis Petunjuk Teknis Surveilans Pertusis
Petunjuk Teknis Surveilans Pertusis arum prasetyaning
 
Kerangka acuan malaria
Kerangka acuan malariaKerangka acuan malaria
Kerangka acuan malariaSyamsul Arifin
 
SOP/ Protap Pelayanan di Unit Gawat Darurat Puskesmas / RS
SOP/ Protap Pelayanan di Unit Gawat Darurat Puskesmas / RSSOP/ Protap Pelayanan di Unit Gawat Darurat Puskesmas / RS
SOP/ Protap Pelayanan di Unit Gawat Darurat Puskesmas / RSPENDIDIKAN & KESEHATAN
 
415609692-PEDOMAN-GP2SP-ppt.ppt
415609692-PEDOMAN-GP2SP-ppt.ppt415609692-PEDOMAN-GP2SP-ppt.ppt
415609692-PEDOMAN-GP2SP-ppt.ppterna606977
 

La actualidad más candente (20)

POSBINDU PTM BARU.pptx
POSBINDU PTM BARU.pptxPOSBINDU PTM BARU.pptx
POSBINDU PTM BARU.pptx
 
ALUR PANDU.pdf
ALUR PANDU.pdfALUR PANDU.pdf
ALUR PANDU.pdf
 
Profil kia 2013 by Musnaini , M.iman, SST
Profil kia  2013 by Musnaini , M.iman, SSTProfil kia  2013 by Musnaini , M.iman, SST
Profil kia 2013 by Musnaini , M.iman, SST
 
kelas balita 12-59 bulan.ppt
kelas balita 12-59 bulan.pptkelas balita 12-59 bulan.ppt
kelas balita 12-59 bulan.ppt
 
PPT HIVAIDS.pptx
PPT HIVAIDS.pptxPPT HIVAIDS.pptx
PPT HIVAIDS.pptx
 
Laporan hasil penyuluhan PHBS Sekolah
Laporan hasil penyuluhan PHBS SekolahLaporan hasil penyuluhan PHBS Sekolah
Laporan hasil penyuluhan PHBS Sekolah
 
1.1.5.3 analisis terhadap hasil monitoring
1.1.5.3 analisis terhadap hasil monitoring1.1.5.3 analisis terhadap hasil monitoring
1.1.5.3 analisis terhadap hasil monitoring
 
ruk-baru-2020.docx
ruk-baru-2020.docxruk-baru-2020.docx
ruk-baru-2020.docx
 
Indikator Germas_2023.pdf
Indikator Germas_2023.pdfIndikator Germas_2023.pdf
Indikator Germas_2023.pdf
 
POSBINDU PTM KEDUNGMUNDU.ppt
POSBINDU PTM KEDUNGMUNDU.pptPOSBINDU PTM KEDUNGMUNDU.ppt
POSBINDU PTM KEDUNGMUNDU.ppt
 
MATERI UKS -DOKCIL
MATERI UKS -DOKCIL MATERI UKS -DOKCIL
MATERI UKS -DOKCIL
 
Petunjuk Teknis Surveilans Pertusis
Petunjuk Teknis Surveilans Pertusis Petunjuk Teknis Surveilans Pertusis
Petunjuk Teknis Surveilans Pertusis
 
Kerangka acuan malaria
Kerangka acuan malariaKerangka acuan malaria
Kerangka acuan malaria
 
SOP/ Protap Pelayanan di Unit Gawat Darurat Puskesmas / RS
SOP/ Protap Pelayanan di Unit Gawat Darurat Puskesmas / RSSOP/ Protap Pelayanan di Unit Gawat Darurat Puskesmas / RS
SOP/ Protap Pelayanan di Unit Gawat Darurat Puskesmas / RS
 
415609692-PEDOMAN-GP2SP-ppt.ppt
415609692-PEDOMAN-GP2SP-ppt.ppt415609692-PEDOMAN-GP2SP-ppt.ppt
415609692-PEDOMAN-GP2SP-ppt.ppt
 
15. uraian tugas poned
15. uraian tugas poned15. uraian tugas poned
15. uraian tugas poned
 
297177799 sop-promkes
297177799 sop-promkes297177799 sop-promkes
297177799 sop-promkes
 
FRAMBUSIA-2-1.pdf
FRAMBUSIA-2-1.pdfFRAMBUSIA-2-1.pdf
FRAMBUSIA-2-1.pdf
 
ICRA.doc
ICRA.docICRA.doc
ICRA.doc
 
INDIKATOR PROMKES 2023.docx
INDIKATOR PROMKES 2023.docxINDIKATOR PROMKES 2023.docx
INDIKATOR PROMKES 2023.docx
 

Similar a Kebijakan materi ka subdit ptml

Upaya Pencegahan Korupsi di Pemerintah Daerah
Upaya Pencegahan Korupsi di Pemerintah DaerahUpaya Pencegahan Korupsi di Pemerintah Daerah
Upaya Pencegahan Korupsi di Pemerintah Daerahtemanna #LABEDDU
 
1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx
1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx
1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptxIrhariandi20
 
Implementasi KTR dan larangan iklan rokok utk mencapai target RPJMN.pdf
Implementasi KTR dan larangan iklan rokok utk mencapai target  RPJMN.pdfImplementasi KTR dan larangan iklan rokok utk mencapai target  RPJMN.pdf
Implementasi KTR dan larangan iklan rokok utk mencapai target RPJMN.pdfssuser8abdef
 
Laporan-Perkembangan-Ekonomi (1).pdf
Laporan-Perkembangan-Ekonomi (1).pdfLaporan-Perkembangan-Ekonomi (1).pdf
Laporan-Perkembangan-Ekonomi (1).pdfAkuhuruf
 
PAPARAN KP2S KAB.GUNUG MAS
PAPARAN KP2S KAB.GUNUG MASPAPARAN KP2S KAB.GUNUG MAS
PAPARAN KP2S KAB.GUNUG MASAnas Kusut
 
ANSIT SEPTEMBER 2021 (1).pptx
ANSIT SEPTEMBER 2021 (1).pptxANSIT SEPTEMBER 2021 (1).pptx
ANSIT SEPTEMBER 2021 (1).pptxDIAZHANIFSATRIO1
 
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021 Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021 TV Desa
 
03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pdf
03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pdf03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pdf
03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pdfandrikfca1
 
03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pptx
03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pptx03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pptx
03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pptx632022001RASOKIMINTA
 
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's 13 Juli 2023.pdf
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's  13 Juli 2023.pdfKemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's  13 Juli 2023.pdf
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's 13 Juli 2023.pdfhendrigunawan69
 
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 20182018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018Ahmad Abdul Haq
 
V.5 Indikator Kinerja Inflasi Daerah.pdf
V.5 Indikator Kinerja Inflasi Daerah.pdfV.5 Indikator Kinerja Inflasi Daerah.pdf
V.5 Indikator Kinerja Inflasi Daerah.pdfRoySalam
 
Universal access 100 0-100 in Indonesia, possible or impossible
Universal access 100 0-100 in Indonesia, possible or impossibleUniversal access 100 0-100 in Indonesia, possible or impossible
Universal access 100 0-100 in Indonesia, possible or impossibleErly Silalahi
 
Sosialisasi peran kpm dan penurunan stunting
Sosialisasi peran kpm dan penurunan stuntingSosialisasi peran kpm dan penurunan stunting
Sosialisasi peran kpm dan penurunan stuntingheru saputra
 
Situasi DBD 2018.pptx
Situasi DBD 2018.pptxSituasi DBD 2018.pptx
Situasi DBD 2018.pptxiwanyudianto1
 
KEBIJAKAN, STRATEGI & CAPAIAN PROGRAM P2PML
KEBIJAKAN, STRATEGI & CAPAIAN PROGRAM P2PMLKEBIJAKAN, STRATEGI & CAPAIAN PROGRAM P2PML
KEBIJAKAN, STRATEGI & CAPAIAN PROGRAM P2PMLMuh Saleh
 
BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL (BIAN) dan KEJAR.pptx
BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL (BIAN) dan KEJAR.pptxBULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL (BIAN) dan KEJAR.pptx
BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL (BIAN) dan KEJAR.pptxKralitaIntan
 
PowerPoint Presentation 2 newwwwwwww.pdf
PowerPoint Presentation 2 newwwwwwww.pdfPowerPoint Presentation 2 newwwwwwww.pdf
PowerPoint Presentation 2 newwwwwwww.pdfcovidkemirimuka
 
PEMETAAN KEBUTUHAN PROMOTOR KESEHATAN.pptx
PEMETAAN KEBUTUHAN PROMOTOR KESEHATAN.pptxPEMETAAN KEBUTUHAN PROMOTOR KESEHATAN.pptx
PEMETAAN KEBUTUHAN PROMOTOR KESEHATAN.pptxrdsuryanto
 

Similar a Kebijakan materi ka subdit ptml (20)

Upaya Pencegahan Korupsi di Pemerintah Daerah
Upaya Pencegahan Korupsi di Pemerintah DaerahUpaya Pencegahan Korupsi di Pemerintah Daerah
Upaya Pencegahan Korupsi di Pemerintah Daerah
 
1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx
1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx
1.ira_OVERVIEW PTM_ARUU.pptx
 
Implementasi KTR dan larangan iklan rokok utk mencapai target RPJMN.pdf
Implementasi KTR dan larangan iklan rokok utk mencapai target  RPJMN.pdfImplementasi KTR dan larangan iklan rokok utk mencapai target  RPJMN.pdf
Implementasi KTR dan larangan iklan rokok utk mencapai target RPJMN.pdf
 
Laporan-Perkembangan-Ekonomi (1).pdf
Laporan-Perkembangan-Ekonomi (1).pdfLaporan-Perkembangan-Ekonomi (1).pdf
Laporan-Perkembangan-Ekonomi (1).pdf
 
PAPARAN KP2S KAB.GUNUG MAS
PAPARAN KP2S KAB.GUNUG MASPAPARAN KP2S KAB.GUNUG MAS
PAPARAN KP2S KAB.GUNUG MAS
 
Rancangan RKPD Provinsi Kalbar Tahun 2019
Rancangan RKPD Provinsi Kalbar Tahun 2019Rancangan RKPD Provinsi Kalbar Tahun 2019
Rancangan RKPD Provinsi Kalbar Tahun 2019
 
ANSIT SEPTEMBER 2021 (1).pptx
ANSIT SEPTEMBER 2021 (1).pptxANSIT SEPTEMBER 2021 (1).pptx
ANSIT SEPTEMBER 2021 (1).pptx
 
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021 Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
Optimalisasi dan percepatan pelaksanaan BLT Desa ta 2021 3 agustus 2021
 
03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pdf
03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pdf03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pdf
03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pdf
 
03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pptx
03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pptx03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pptx
03-iendra-sofyan-bappeda-jabar.pptx
 
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's 13 Juli 2023.pdf
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's  13 Juli 2023.pdfKemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's  13 Juli 2023.pdf
KemenkoPMK_TB dalam konteks SDG's 13 Juli 2023.pdf
 
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 20182018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018
2018-05-18 Evaluasi Pelaksanaan Anggaran Triwulan I TA 2018
 
V.5 Indikator Kinerja Inflasi Daerah.pdf
V.5 Indikator Kinerja Inflasi Daerah.pdfV.5 Indikator Kinerja Inflasi Daerah.pdf
V.5 Indikator Kinerja Inflasi Daerah.pdf
 
Universal access 100 0-100 in Indonesia, possible or impossible
Universal access 100 0-100 in Indonesia, possible or impossibleUniversal access 100 0-100 in Indonesia, possible or impossible
Universal access 100 0-100 in Indonesia, possible or impossible
 
Sosialisasi peran kpm dan penurunan stunting
Sosialisasi peran kpm dan penurunan stuntingSosialisasi peran kpm dan penurunan stunting
Sosialisasi peran kpm dan penurunan stunting
 
Situasi DBD 2018.pptx
Situasi DBD 2018.pptxSituasi DBD 2018.pptx
Situasi DBD 2018.pptx
 
KEBIJAKAN, STRATEGI & CAPAIAN PROGRAM P2PML
KEBIJAKAN, STRATEGI & CAPAIAN PROGRAM P2PMLKEBIJAKAN, STRATEGI & CAPAIAN PROGRAM P2PML
KEBIJAKAN, STRATEGI & CAPAIAN PROGRAM P2PML
 
BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL (BIAN) dan KEJAR.pptx
BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL (BIAN) dan KEJAR.pptxBULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL (BIAN) dan KEJAR.pptx
BULAN IMUNISASI ANAK NASIONAL (BIAN) dan KEJAR.pptx
 
PowerPoint Presentation 2 newwwwwwww.pdf
PowerPoint Presentation 2 newwwwwwww.pdfPowerPoint Presentation 2 newwwwwwww.pdf
PowerPoint Presentation 2 newwwwwwww.pdf
 
PEMETAAN KEBUTUHAN PROMOTOR KESEHATAN.pptx
PEMETAAN KEBUTUHAN PROMOTOR KESEHATAN.pptxPEMETAAN KEBUTUHAN PROMOTOR KESEHATAN.pptx
PEMETAAN KEBUTUHAN PROMOTOR KESEHATAN.pptx
 

Más de rickygunawan84

7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiahrickygunawan84
 
Pokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi KustaPokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi Kustarickygunawan84
 
Kebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkKebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkrickygunawan84
 
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh rickygunawan84
 
05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadar05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadarrickygunawan84
 
03. initial assessment
03. initial assessment03. initial assessment
03. initial assessmentrickygunawan84
 
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisirickygunawan84
 
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)rickygunawan84
 
Review formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnyaReview formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnyarickygunawan84
 
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konseling
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konselingPpt review mi 5 penyuluhan dan konseling
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konselingrickygunawan84
 
Review pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
Review  pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporanReview  pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
Review pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporanrickygunawan84
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...rickygunawan84
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...rickygunawan84
 
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)rickygunawan84
 
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)rickygunawan84
 
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)rickygunawan84
 
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)rickygunawan84
 
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...rickygunawan84
 

Más de rickygunawan84 (20)

7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah7121 format baru modul  kurikulum komunikasi ilmiah
7121 format baru modul kurikulum komunikasi ilmiah
 
Lo ko mpor
Lo ko mporLo ko mpor
Lo ko mpor
 
Pokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi KustaPokok Bahan 1 Distribusi Kusta
Pokok Bahan 1 Distribusi Kusta
 
Kebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmkKebijakan pelatihan sdmk
Kebijakan pelatihan sdmk
 
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
Sistem Pembelajaran Jarak Jauh
 
05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadar05. transportasi pasien gadar
05. transportasi pasien gadar
 
03. initial assessment
03. initial assessment03. initial assessment
03. initial assessment
 
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
02. bantuan hidup dasar ns 2020 revisi
 
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
Petunjuk pengisian sipk p theo(1)
 
Review pb2 supervisi
Review   pb2 supervisiReview   pb2 supervisi
Review pb2 supervisi
 
Review formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnyaReview formulir indikator pendukung lainnya
Review formulir indikator pendukung lainnya
 
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konseling
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konselingPpt review mi 5 penyuluhan dan konseling
Ppt review mi 5 penyuluhan dan konseling
 
Review pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
Review  pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporanReview  pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
Review pdf mi 4. catpor pb 2 pelaporan
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
 
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
11c g. form 11c sampai g rekap laporan kemoprofilaksis kusta (lampiran pencat...
 
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
11b. form 11b kemoprofilaksis pendekatan blanket (lampiran pencatatan 11b)
 
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
11a. form 11a kemoprofilaksis pendekatan kontak (lampiran pencatatan 11a)
 
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
10. formulir pemantauan setelah pengobatan (lampiran pencatatan 10)
 
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
9. formulir hasil pemeriksaan kontak (lampiran pencatatan 9)
 
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
8. formulir evaluasi pengobatan prednison atau pengobatan reaksi berat (lampi...
 

Último

Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfwaktinisayunw93
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...Riyan Hidayatullah
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunnhsani2006
 
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKSANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKArifinAmin1
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfHendroGunawan8
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...NiswatuzZahroh
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxHansTobing
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024MALISAAININOORBINTIA
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxdonny761155
 
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxMATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxwulandaritirsa
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docNurulAiniFirdasari1
 
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Kanaidi ken
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfNURAFIFAHBINTIJAMALU
 
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxhentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxKalpanaMoorthy3
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxGyaCahyaPratiwi
 
Rubrik Praktik Observasi Kelas dan RPP Hasil
Rubrik Praktik Observasi Kelas dan RPP HasilRubrik Praktik Observasi Kelas dan RPP Hasil
Rubrik Praktik Observasi Kelas dan RPP HasilSDN3Sukamukti
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuKarticha
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfAgungNugroho932694
 
Materi bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptx
Materi bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptxMateri bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptx
Materi bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptxZadaLiza
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptTaufikFadhilah
 

Último (20)

Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdfProgram Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
Program Roots Indonesia/Aksi Nyata AAP.pdf
 
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...Workshop penulisan buku                       (Buku referensi, monograf, BUKU...
Workshop penulisan buku (Buku referensi, monograf, BUKU...
 
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaunModul persamaan perakaunan prinsip akaun
Modul persamaan perakaunan prinsip akaun
 
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAKSANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
SANG BUAYA DI TIMPA POKOK CERITA KANAK-KANAK
 
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdfJaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
Jaringan VOIP Ringkasan PTT Pertemuan Ke-1.pdf
 
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
Pembuktian rumus volume dan luas permukaan bangung ruang Tabung, Limas, Keruc...
 
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptxGandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
Gandum & Lalang (Matius......13_24-30).pptx
 
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
PAMPHLET PENGAKAP aktiviti pengakap 2024
 
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptxAksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
Aksi Nyata PERENCANAAN BERBASIS DATA.pptx
 
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptxMATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
MATERI PEMBELAJARAN SENI BUDAYA.KELOMPOK 5.pptx
 
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.docSilabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
Silabus Mata Pelajaran Biologi SMA Kelas X.doc
 
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
Silabus Pelatihan _Peranan dan Implementasi "Dual Banking Leverage Model (DBL...
 
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdfslide presentation bab 2 sain form 2.pdf
slide presentation bab 2 sain form 2.pdf
 
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptxhentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
hentikan buli danGANGGUAN SEKSUAL UNTUK MURID.pptx
 
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptxElemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
Elemen Jurnalistik Ilmu Komunikasii.pptx
 
Rubrik Praktik Observasi Kelas dan RPP Hasil
Rubrik Praktik Observasi Kelas dan RPP HasilRubrik Praktik Observasi Kelas dan RPP Hasil
Rubrik Praktik Observasi Kelas dan RPP Hasil
 
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamuAdab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
Adab bjjkkkkkkk gggggggghhhhywq dede dulu ya itu yg kamu
 
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdfPerbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
Perbaikan ekonomi zaman Habibie (Offering A - 4-6) Pertemuan - 10.pdf
 
Materi bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptx
Materi bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptxMateri bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptx
Materi bab 6 biaya modal manajemen keuangan.pptx
 
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.pptmateri pembelajaran tentang INTERNET.ppt
materi pembelajaran tentang INTERNET.ppt
 

Kebijakan materi ka subdit ptml

  • 1. Kebijakan Eliminasi Kusta dan Eradikasi Frambusia di Indonesia Dit. P2PML Ditjen P2P Kemenkes RI
  • 2. LatarBelakang ProgramEliminasi KustadanEradikasi Frambusiadi Indonesia  Situasi Penyakit Kusta dan Frambusia di Dunia  Target dan Kesepakatan Regional, Global dan Nasional Eliminasi Kusta dan Eradikasi Frambusia (2017-2050)  SDG 3.3 : 90% pengurangan jumlah orang yang memerlukan intervensi terhadap penyakit tropis yang terabaikan (Filariasis dan Kusta)  Program Prioritas Nasional dalam RPJMN 2015- 2019 dan Rencana Strategi (Renstra) Kementerian Kesehatan 2015-2019 (Eliminasi Kusta di 34 Provinsi tahun 2019)  Dilanjutkan dengan RPJMN 2020-2024 dan Renstra Kemenkes 2020-2024 Eliminasi Kusta di 514 Kabupaten / Kota tahun 2024
  • 3. Indikator Mencapai EliminasiKusta  Eradikasi Frambusia dan Sertifikasi Eradikasi Frambusia tahun 2020  Eliminasi Kusta Di Tingkat Provinsi melalui indicator lain, seperti :  Angka penemuan kasus baru kusta (TARGET: 1 PER 100.000 PEND)  Prosentase penemuan kasus baru kusta tanpa cacat (TARGET: 91 % tahun 2018)  Angka cacat tingkat 2 (TARGET: 1 PER 1.000.000 PEND)  Prosentase kasus kusta baru pada anak (TARGET: <5 %)
  • 4. 2014 2015 2016 2017 2018 2019 BASELINE 1 PROVINSI 2 PROVINSI 2 PROVINSI 1 PROVINSI 8 PROVINSI Baseline th 2014: 14 Provinsi belum mencapai eliminasi Elimination di seluruh Provinsi Eliminasi: Banten Eliminasi: Aceh, Kaltara Belum Eliminasi: Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, Sulawesi Barat, Gorontalo Sulawesi Utara, Maluku, Papua, Maluku Utara Papua Barat Target tercapai PETAJALAN ELIMINASI KUSTA Eliminasi: Jawa Timur Target tercapai Target tidak tercapai Tahun 2018, sebanyak 25 Provinsi mencapai Eliminasi Kusta Target tidak tercapai Eliminasi: Sulawesi Tengah
  • 5. AgendaEradikasiFrambusia Penetapan Endemisitas Kab POPM Total Penduduk Surveilans Frambusia Survei Serologi Frambusia POPM Kasus dan Kontak Sertifikasi Eradikasi Frambusia 74 Kab/Kota Endemis 11 Kab/Kota Endemis 514 Kab/Kota di 34 Provinsi ??? 2014 2016 2018 2020201920172015 79 Kab/Kota Endemis 5 Kab/Kota Endemis 46 Kab/Kota Endemis 42 Kab/Kota Endemis 79 Kab/Kota Endemis ?? Kab/Kota Endemis ?? Kab/Kota Endemis dan Non Endemis ?? Kab/Kota Endemis dgn kasus konfirmasi (≥10 kasus POPM Total Pddk)
  • 6. INDIKATOR RPJMN & RENSTRA2015-2019, TARGET & CAPAIAN PROGRAM KUSTA No. Indikator 2015 2016 2017 2018 2019 Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target Realisasi % Target RPJMN 1 Jumlah Provinsi dengan eliminasi kusta 21 21 100% 23 23 100% 25 24 96% 26 25 96,2% 34 RENSTRA 1 Persentase cakupan penemuan kasus baru kusta tanpa cacat 82% 78,1% 95,2% 85% 82,2% 96,7% 88 84,8 96,4 91% 85,19% 93,6% 95%
  • 7. • Kasus kusta baru 17.017 • Angka Penemuan Kasus Kusta baru: 6,42 per 100.000 pend • Kasus Kusta terdaftar 18.529, dengan • Angka Prevalensi 0,699 per 10.000 pend • Angka Cacat Tingkat 2 = 4,22/1.000.000 pddk • Proporsi Kasus Baru Tanpa Cacat = 85,19% • Proporsi Kasus Baru Anak = 10,94% PETA STATUS ELIMINASI KUSTA PER PROVINSI DI INDONESIA TAHUN 2018 Belum Eliminasi Prev > 1/10.000 penduduk Sudah Eliminasi (Prev < 1/10.000 penduduk)
  • 8. STATUS ELIMINASI KUSTAKABUPATEN/KOTA TAHUN 2018 Jateng 3 Kab 8 ACEH 3 JABAR 4 NTB 3 SULBAR 5 JAMBI 1 JATENG 5 NTT 5 GORONTAL O 6 BABEL 1 JATIM 9 SULUT 12 MALUKU 10 KEPRI 2 KALTIM 1 SULTEN G 8 MALUT 9 BANTEN 2 KALTENG 1 SULTRA 12 PAPUA 14 DKI 1 KALTARA 1 SULSEL 10 PAPBAR 10 382 Eliminasi514 KAB/KOTA 132 Belum Eliminasi
  • 9. No Provinsi Jml 2018 20 Maluku 10 Buru, Maluku Tenggara Barat, Maluku Tenggara, Kep.Aru, Kota Tual, Maluku Barat Daya, Seram Bag Timur, Seram Bag Barat, Maluku Tengah, Kota Ambon 21 Maluku Utara 9 Pulau Morotai, Halmahera Barat, Halmahera Tengah, Halmahera Timur, Ternate, Halmahera Selatan, Tidore Kepulauan, Halmahera Utara, Kep Sula 22 Papua 14 Mamberamo Raya, Supiori, Sarmi, Mapi, Nabire, Biak, Kota Jayapura, Waropen, Asmat, Mimika, Yapen, Jayapura, Merauke, Intan Jaya 23 Papua Barat 10 Teluk Wondama, Kaimana, Raja Ampat, Manokwari, Kota Sorong, Manokwari Selatan, Kab Sorong, Teluk Bintuni, Sorong Selatan, Fakfak 9 KABUPATEN/ KOTA YANG BELUM MENCAPAI ELIMINASI TAHUN 2018 Total: 132 kab/kota BELUM mencapai eliminasi dari total 514 kab/kota (Tersebar di 23 provinsi) No Provinsi Jmlh 2018 11 Kaltara 1 Nunukan 12 NTB 3 Kab Bima, Kota Bima, Dompu 13 NTT 5 Lembata, TTU, Alor, Kota Kupang, Flores Timur 14 Sulut 12 Sitaro, Sangihe, Talaud, Boltim, Kota Manado, Bolsel, Bitung, Bolmong, Minahasa Utara, Tomohon, Minahasa Selatan, Kotamobagu 15 Sulteng 8 Buol, Tojo Una-una, Donggala, Morowali, Sigi, Banggai Laut, Kota Palu, Tolitoli 16 Sulsel 10 Sinjai, Bulukumba, Bantaeng, Bone, Jeneponto, Soppeng, Pangkajene Kepulauan, Gowa, Selayar, Takalar 17 Sultra 12 Wakatobi, Buton Tengah, Kolaka Utara, Buton, Kota Baubau, Buton Utara, Kolaka, Muna, Bombana, Kolaka Timur, Buton Selatan, Konawe Utara 18 Gorontalo 6 Pohuwato, Bonebolango, Kab Gorontalo, Gorontalo Utara, Kota Gorontalo, Boalemo 19 Sulbar 5 Majene, Mamuju Utara, Mamuju Tengah, Polewali Mandar, Mamuju No Provinsi Jmlh 2018 1 Aceh 3 Banda Aceh, Pidie Jaya, Pidie 2 Jambi 1 Kab Tanjung Jabung Timur 3 Kepri 1 Kota Tanjung Pinang 4 Banten 2 Kota Serang, Kab Serang 5 DKI 1 Kepulauan Seribu 6 Jabar 4 Kab Karawang, Kab Indramayu, Kab Subang 7 Jateng 5 Kab Pemalang, Kab Tegal, Brebes, Kota Pekalongan, Kota Tegal 8 Jatim 9 Sampang, Sumenep, Pamekasan, Bangkalan, Lumajang, Probolinggo, Situbondo, Tuban, Pasuruan 9 Kaltim 1 Kutai Barat 10 Kalteng 1 Lamandau
  • 10. ANGKAPREVALENSI KUSTADI INDONESIATAHUN 2018 9.28 6.36 4.51 2.54 2.13 1.89 1.59 1.35 1.18 0.97 0.90 0.80 0.73 0.66 0.64 0.61 0.56 0.52 0.50 0.49 0.46 0.43 0.37 0.36 0.35 0.31 0.25 0.24 0.19 0.15 0.14 0.12 0.10 0.08 0.699 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 10.00 PAPUA BARAT MALUKU UTARA PAPUA MALUKU SULAWESI UTARA GORONTALO SULAWESI BARAT SULAWESI TENGGARA SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGAH JAWA TIMUR BANTEN NUSA TENGGARA TIMUR ACEH KALIMANTAN TIMUR KALIMANTAN UTARA NUSA TENGGARA BARAT JAWA TENGAH JAWA BARAT DKI JAKARTA KEPULAUAN RIAU KALIMANTAN SELATAN KALIMANTAN TENGAH BANGKA BELITUNG SUMATERA SELATAN BALI LAMPUNG RIAU JAMBI BENGKULU SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT DI YOGYA KALIMANTAN BARAT INDONESIA TREN PREVALENSI DAN PENEMUAN KASUS KUSTA BARU 0.96 0.91 0.80 0.79 0.79 0.71 0.7 0.699 8.30 7.76 6.77 6.75 6.73 6.50 6.08 6.42 0.00 1.00 2.00 3.00 4.00 5.00 6.00 7.00 8.00 9.00 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Angka Prevalensi per 10.000 penduduk Angka Penemuan Kasus Baru per 100.000 penduduk ANGKA PREVALENSI KUSTA PER PROVINSI
  • 11. ANGKAPENEMUAN KASUS BARU KUSTAPER PROVINSI DI INDONESIATAHUN 2018 101.98 56.46 54.18 25.65 17.71 15.64 14.49 11.04 10.66 9.77 8.25 6.98 6.93 6.67 5.72 4.97 4.96 4.36 4.19 4.12 4.02 3.62 3.55 3.15 2.82 2.61 2.18 1.98 1.83 1.75 1.27 1.23 1.17 1.10 6.42 0.00 20.00 40.00 60.00 80.00 100.00 PAPUA BARAT MALUKU UTARA PAPUA MALUKU GORONTALO SULAWESI BARAT SULAWESI UTARA SULAWESI TENGGARA SULAWESI SELATAN SULAWESI TENGAH JAWA TIMUR NUSA TENGGARA TIMUR ACEH BANTEN KALIMANTAN UTARA NUSA TENGGARA BARAT KALIMANTAN TIMUR JAWA BARAT JAWA TENGAH KEPULAUAN RIAU KALIMANTAN SELATAN SUMATERA SELATAN DKI JAKARTA BANGKA BELITUNG KALIMANTAN TENGAH BALI JAMBI KALIMANTAN BARAT LAMPUNG RIAU BENGKULU SUMATERA UTARA SUMATERA BARAT DI YOGYA INDONESIA
  • 12. ANGKACACAT TINGKAT 2 DI INDONESIA TAHUN 2018 12.98 11.81 10.67 9.93 9.35 8.58 8.46 7.54 6.31 4.96 4.43 4.06 4.03 3.80 3.74 3.06 2.87 2.74 2.61 2.56 2.27 1.89 1.73 1.68 1.58 1.47 1.37 0.80 0.74 0.47 0.20 0.12 0.00 0.00 4.22 0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 MALUKU UTARA GORONTALO PAPUA BARAT PAPUA SULAWESI SELATAN JAWA TIMUR MALUKU SULAWESI TENGGARA SULAWESI TENGAH BANTEN SULAWESI BARAT KALIMANTAN SELATAN SULAWESI UTARA JAWA BARAT JAWA TENGAH BENGKULU DKI JAKARTA KALIMANTAN TIMUR NUSA TENGGARA TIMUR BALI SUMATERA SELATAN ACEH SUMATERA UTARA JAMBI DI YOGYA RIAU BANGKA BELITUNG NUSA TENGGARA BARAT SUMATERA BARAT KEPULAUAN RIAU KALIMANTAN BARAT LAMPUNG KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN UTARA INDONESIA 5.9 5.1 4.3 3.5 2.7 1.8 0.99 6.33 6.6 5.27 4.3 4.22 0.0 1.0 2.0 3.0 4.0 5.0 6.0 7.0 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Target Angka Cacat Tk.2 Pencapaian Angka Cacat Tk.2 Terjadi kecenderungan tren penurunan angka cacat tk 2 setiap tahunnya, namun masih jauh dari target global TARGET GLOBAL: 1 PER 1.000.000 PEND *) Data final 2018 ANGKA CACAT TK 2 PER PROVINSI TREN ANGKA CACAT TINGKAT 2 KUSTA
  • 13. INDIKATOR RENSTRA: PROPORSI KASUS KUSTABARU TANPACACATTAHUN 2018 80 82 85 88 91 95 79.5 78.1 82.3 84.4 85.19 70 75 80 85 90 95 100 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020 Target % Kusta Baru Tanpa Cacat Pencapaian Kusta Baru Tanpa Cacat Dalampersentase (%) Terjadi kecenderungan peningkatan proporsi kasus kusta baru tanpa cacat >> deteksi kusta sudah semakin dini *) Data final 2018
  • 14. PROPORSI KASUS KUSTABARU TANPACACATTK. PROVINSI DI INDONESIATAHUN 2018 98.85 97.33 96.97 95.18 95.12 95.11 94.97 94.12 93.72 93.33 92.45 92.27 92.06 91.43 91.21 89.92 89.44 89.13 89.12 88.40 87.85 85.58 85.22 82.05 81.80 80.32 78.57 78.39 77.27 76.19 75.88 75.14 52.68 32.00 85.19 30.00 40.00 50.00 60.00 70.00 80.00 90.00 100.00 PAPUA BARAT KALIMANTAN TENGAH KALIMANTAN BARAT NUSA TENGGARA BARAT KALIMANTAN UTARA PAPUA MALUKU UTARA LAMPUNG ACEH SULAWESI UTARA SULAWESI BARAT NUSA TENGGARA TIMUR SUMATERA BARAT GORONTALO MALUKU RIAU SUMATERA SELATAN BANGKA BELITUNG SULAWESI TENGAH SULAWESI TENGGARA KALIMANTAN TIMUR BANTEN DKI JAKARTA JAMBI JAWA TENGAH SULAWESI SELATAN DI YOGYA JAWA BARAT KEPULAUAN RIAU KALIMANTAN SELATAN JAWA TIMUR SUMATERA UTARA BALI BENGKULU INDONESIA 91%
  • 15. PROPORSI KASUSANAK DIANTARAKASUS KUSTABARU DI INDONESIATAHUN 2018 27.20 24.17 20.40 17.36 13.04 12.50 12.20 10.83 10.48 10.17 10.13 10.10 9.90 8.97 8.87 8.84 8.84 7.94 7.92 7.80 7.23 7.19 6.87 6.69 6.60 6.27 5.67 5.36 5.36 5.26 4.00 4.00 3.36 0.00 10.94 0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 25.00 30.00 PAPUA BARAT PAPUA MALUKU UTARA MALUKU BANGKA BELITUNG KEPULAUAN RIAU KALIMANTAN UTARA SULAWESI UTARA GORONTALO SUMATERA UTARA NUSA TENGGARA TIMUR KALIMANTAN BARAT SULAWESI TENGGARA JAMBI BANTEN SULAWESI TENGAH KALIMANTAN TIMUR SUMATERA BARAT ACEH DKI JAKARTA NUSA TENGGARA BARAT LAMPUNG JAWA TIMUR JAWA BARAT SULAWESI BARAT SUMATERA SELATAN SULAWESI SELATAN KALIMANTAN SELATAN BALI JAWA TENGAH BENGKULU KALIMANTAN TENGAH RIAU DI YOGYA INDONESIA 12.25 10.95 11.86 11.12 11.22 11.43 11.03 10.94 10 10.5 11 11.5 12 12.5 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Proporsi Kasus Anak TREN PROPORSI KASUS ANAK DI ANTARA KASUS BARU KUSTA Mengindikasikan transmisi di wilayah setempat yang masih tinggi jika > 5% PROPORSI KASUS ANAK DI ANTARA KASUS KUSTA BARU PER PRIOVINSI
  • 16. PetaSituasiFrambusiaIndonesia Daerah Bebas Keterangan: Daerah Endemis Daerah Endemis dengan Kasus Baru apabila ditemukan paling sedikit 1 (satu) kasus pada wilayah kabupaten/kota Kab/kota endemis Frambusia
  • 17. 17 Total 2018 : 355 Kasus 1 NTT : 5 kasus (2 kab) 2 Maluku : 16 kasus (4 kab) 3 Maluku Utara : 39 Kasus (3 kab) 4 Papua : 258 kasus (12 kab) 5 Papua Barat : 37 kasus (5 Kab) Daerah Endemis dengan Kasus Baru
  • 18. STRATEGI DAN KEGIATAN PENANGGULANGAN KUSTA (PERMENKES NOMOR 11 TAHUN 2019 TENTANG PENANGGULANGAN KUSTA) • Penguatan advokasi dan koordinasi lintas program dan lintas sektor • Penguatan peran serta masyarakat dan organisasi kemasyarakatan • Penyediaan sumber daya yang mencukupi dalam Penanggulangan Kusta • Penguatan sistem Surveilans serta pemantauan dan evaluasi kegiatan Penanggulangan Kusta KEGIATAN PROMOSI KESEHATAN SURVEILANS KEMOPRO FILAKSIS TATALAKSANA Penyelenggaraan dilaksanakan melalui upaya pencegahan dan pengendalian.
  • 19. 19 Kepmenkes RI Nomor HK.01.07/MENKES/308/20 19 tentang Pedoman Nasional Pelayanan Kedokteran Tata Laksana Kusta  Penyelenggaraan praktik kedokteran harus dilakukan sesuai standar pelayanan kedokteran  Sebagai acuan bagi fasilitas pelayanan kesehatan dlm menyusun Standar Prosedur Operasional
  • 20. 20 Advokasi dan Sosialisasi Eradikasi Frambusia Promosi PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Frambusia Memperkuat Sistem Surveilans Eradikasi Frambusia STRATEGI ERADIKASI FRAMBUSIA
  • 21. UPAYA ELIMINASI KUSTA DAN ERADIKASI FRAMBUSIA PENEMUAN KASUS SECARA AKTIF : Target pemeriksaan kusta adalah 80% dari total penduduk. Survei Cepat Desa (RVS), Survei Kontak, Survei Sekolah dan Penemuan kasus tersangka oleh kader/ masyarakat (Format bercak/ Self Screening) PEMBERIAN OBAT PENCEGAHAN MASSAL (POPM) : Total penduduk usia 1- 69 th) di desa endemis Evaluasi mgg 4 dan 8 Cakupan > 90% SURVEI SEROLOGI FRAMBUSIA: Identifikasi diantara anak usia 1-5 th dengan uji serologi Membuktikan tidak ada transmisi pd Kab/kota endemis Dilakukan 3 tahun berturut turut dan tidak ada kasus SURVEILANS ADEKUAT: Terus menerus (sebelum, saat dan setelah intervensi) zero report - laporan nol kasus/nihil setiap bulan oleh kab/kota endemis /bukan endemis Surveilans di fasyankes, pemeriksaan anak sekolah maupun pusling KUSTA FRAMBUSIA PENATALAKSANAAN KASUS DENGAN MULTI DRUG THERAPY (MDT) Pengelolaan MDT Pencatatan Pelaporan penggunaan MDT KHEMOPROFILAKSI S /PEP++ PENCEGAHAN DISABILITAS Pengamatan disabilitas pada pasien yang sedang dalam pengobatan dan setelah selesai pengobatan KAMPANYE ELIMINASI KUSTA (LEC) POKJA /KOMLI PENGOBATAN pada kasus dan kontak yang diperluas (serumah, tetangga dan social) dengan azitromisin tab Promosi Kesehatan : PHBS SURVEILANS KUSTA Pasif / aktif Pengamatan disabilitas pada pasien yang sedang dalam pengobatan dan setelah selesai pengobatan Pengamatan setelah selesai pengobatan pada pasien yang memiliki faktor resiko Pemetaan kasus Kusta Surveilans Kemoprofilaksis Penatalaksanaan Promosi kesehatan SERTIFIKASI KAB/KOTA ERADIKASI FRAMBUSIA Cakupan POPM > 90% Surveilans adekuat tidak ditemukan kasus dan dilaporkan rutin /bln Survei Serologi 3 tahun berturut turut tidak ada penularan Verifikasi dan Pemberian Sertifikat
  • 24. Hari Kusta Sedunia (Hari Minggu di minggu terakhir Januari) di berbagai daerah Promosi (3)
  • 25. Promosi (4) Penyebarluasan Informasi di media cetak dan elektronik
  • 26. 26 UPAYAPENEMUANKASUS Pemeriksaan Kontak Rapid Village Survey (RVS) Pemeriksaan Anak Sekolah Intensifikasi Penemuan Kasus Kusta dan Frambusia 1. Pemeriksaan kontak Kontak : serumah, tetangga, soSial  Penderita baru (selama 5 tahun terakhir) Pencatatan pada kartu penderita oleh petugas puskesmas: PEMERIKSAAN KONTAK SERUMAH No Nama Kontak U m u r L Pemeriksaan 2000 200… 200… 200… 200… Keterangan P Tgl Hasil Tgl Hasil Tgl Has il Tgl Hasil Tgl Hasil Penjelasan Tulislah pada kolom hasil bila : - Ternyata kusta dengan : PB atau MB.
  • 27. 2. RVS Penentuan lokasi : desa dengan beban kusta tinggi Sosialisasi di tingkat desa Keterlibatan kader/perangkat desa Pelaksanaan kegiatan: • Penyuluhan pada masyarakat di pos pemeriksaan • Pemeriksaan bercak oleh petugas puskesmas pada masyarakat yang hadir Pencatatan dan pengobatan 3. Pemeriksaan anak sekolah Keterlibatan guru/pihak sekolah UKS Format ayo temukan bercak dan koreng utk skrining Konfirmasi kasus oleh petugas puskesmas Tindak lanjut pemeriksaan keluarga pada anak yang positif sebagai kasus kusta ataupun frambusia  pemeriksaan kontak Pencatatan dan pengobatan – petugas puskesmas 4. Intensifikasi penemuan kasus kusta dan frambusia Lingkup : Kabupaten/Kota, Kecamatan, desa, sejumlah kk dalam lingkungan tertentu Format ayo temukan bercak dan koreng + Bahan kie (kipas, leaflet, poster, dll) Keterlibatan kader/perangkat desa Peran aktif masyarakat Antisipasi thd tingginya stigma di masyarakat Pemetaan dan analisa UPAYA PENEMUAN KASUS
  • 28. Tatalaksana • Pengobatan seDINI mungkin dengan Multi Drugs Therapy (MDT) • Pemeriksaan fungsi saraf (Pencegahan cacat) • Tatalaksana cacat/luka Pengobatan Dini Mencegah disabilitas
  • 29. Tatalaksana / Rehabilitatif Medis (reconstructive/ septic surgery), psikologis (konseling) dan Sosial- ekonomi (pemberdayaan orang yang pernah mengalami kusta)
  • 30. PREVENTIF (KEMOPROFILAKSIS) Kemprofilaksis (Kab. Sampang, Desa Mumugu Asmat, Kab. Bima, Kota Bima, Kab. Sumenep, Kab. Maluku Tenggara Barat)
  • 31. Mencegah penularan Kusta pada orang yang kontak dengan Pasien Kusta Dilakukan terutama pada daerah yang memiliki kasus kusta yang tinggi, Pemberian obat rifampisin dosis tunggal pada orang yang kontak dengan Pasien Kusta Obat rifampisin diberikan oleh petugas kesehatan dan wajib diminum langsung di depan petugas pada saat diberikan. Syarat penduduk yang menetap paling singkat 3 (tiga) bulan pada daerah yang memiliki kasus Kusta; berusia lebih dari 2 (dua) tahun; tidak dalam terapi rifampisin dalam kurun waktu 2 (dua) tahun terakhir; tidak sedang dirawat di rumah sakit; tidak memiliki kelainan fungsi ginjal dan hati; bukan suspek tuberkulosis; bukan suspek Kusta atau terdiagnosis Kusta; dan bukan lanjut usia dengan gangguan kognitif KEMOPROFILAKSIS
  • 32. KELOMPOK RISIKO PADAKUSTA Moet Penemuan kasus baru dalam kelompok kontak 0 20 40 60 80 100 120 140 160 cases/10,000 Masyarakat umum Kontak Serumah Kontak Tetangga Kontak Sosial • Kontak dari penderita kusta mempunyai risiko tinggi untuk tertular. Mereka telah terpapar sebelum kasus terdiagnosa sehingga dilaksanakan ujicoba pencegahan dengan kemoprofilaksis (PEP) • Kontak adalah kontak serumah, Tetangga dan Sosial. • Per indeks kasus sekitar 20-50 orang dan berdomisili di daerah itu lebih dari 3 bulan • Kontak Serumah : dalam 1 rumah • Kontak Tetangga : kira-kira 10 rumah sekitar penderita • Kontak Sosial : teman sekolah / kerja yang bergaul dengan penderita minimal 20 jam perminggu
  • 33. KEMOPROFILAKSIS DI INDONESIA Tempat Pelaksanaan Provinsi Metode Waktu Sumenep Jawa Timur Partisipasi masyarakat Masih dilaksanakan Sampang Jawa Timur Kontak Masih dilaksanakan Desa Lingat , Maluku Tenggara Barat Maluku Blanket 2014 & 2015 Kabupaten Bima NTB kontak Masih dilaksanakan Bima NTB Kontak Masih dilaksanakan Desa Mumugu I dan II, Asmat Papua Blanket 2013 Rencana Pengembangan Kemoprofilaksis : - Jeneponto, Sulawesi Selatan - MTB, Maluku DOSIS RIFAMPICIN • 600 mg> 15 tahun • 450 mg10 – 14 tahun • 300 mg6 – 9 tahun • 150 mg2 - 5 tahun
  • 34. PENDEKATANBLANKET • Sasaran Kegiatan adalah seluruh penduduk di suatu daerah • Butuh biaya dan tenaga yang sangat besar, • Kriteria daerah : daerah yang memiliki angka penemuan kasus baru > 5 per 100.000 penduduk. daerah terisolir dengan akses terbatas/sulit (DTPK, daerah tertinggal). • daerah dengan pelayanan kesehatan (terutama Kusta) yang tidak memadai/rutin PENDEKATANKONTAK • Sasaran adalah seluruh kontak (kontak serumah, tetangga, dan sosial) dari pasien baru. • Daerah yang tidak termasuk dalam kriteria daerah yang dapat melakukan pendekatan blanket ataupun pendekatan partisipasi masyarakat • Keuntungan yaitu dapat menjadi stimulan bagi petugas dan masyarakat sehingga cakupan pemeriksaan kontak dapat meningkat. • Kelemahan adalah kerahasiaan, dimana identitas index case dan pasien baru yang terjaring lebih mudah diketahui oleh masyarakat sekitar. • Beban kerja petugas lebih berat karena rata-rata jumlah kontak yang harus diperiksa 20 orang. PENDEKATANPARTISIPASI MASYARAKAT •Pendekatan partisipasi masyarakat melibatkan anggota keluarga, petugas kesehatan di desa, tokoh masyarakat/agama, kader kesehatan dan organisasi kemasyarakatan lainnya yang berada di lokasi tempat tinggal Pasien Kusta. •Masyarakat, khususnya anggota keluarga dapat melakukan pemeriksaan diri (self screening) secara dini berdasarkan informasi yang tercantum dalam alat bantu format pemeriksaan Kusta (self screening format/SSF). •Masyarakat diberi waktu untuk melihat format serta melakukan pemeriksaan diri dan melaporkan saat petugas datang berkunjung untuk tindak lanjut pada waktu yang telah ditentukan. •Kriteria daerah adalah : daerah beban tinggi yang memiliki kasus baru >5 per 100.000 penduduk atau >30 kasus baru per tahun selama 3 tahun berturut-turut. Tersedia tenaga kader kesehatan aktif yang memadai. •Keuntungan yaitu dapat meningkatkan diseminasi informasi Kusta dan meningkatkan kewaspadaan terhadap risiko penularan Kusta. •Beban kerja petugas dalam melakukan pemeriksaan Kusta relatif lebih ringan. •Kelemahan yaitu masyarakat tidak akurat dalam memberikan informasi dan mengenali gejala dini Kusta sehingga Kemoprofilaksis Kusta tidak tepat sasaran Mumugu, Kab. Asmat dan Maluku Tenggara Kab. Sampang Jatim dan Kab. Bima NTB Kab. Sumenep Jatim PENDEKATAN KEMOPROFILAKSIS
  • 35. 117 53 45 32 24 21 0 50 100 150 2010 2012 2014 2016 2018 Kasus Kasus Baru di Mumugu 2012- 2017 Kemoprofilaksis Trend Penemuan Kasus Baru di Kabupaten Sampang dan Sumenep 2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Sumenep (daratan) 443 555 411 350 405 352 387 352 Sampang 415 510 541 394 487 392 333 311 443 555 411 350 405 352 387 352 415 510 541 394 487 392 333 311 0 100 200 300 400 500 600 Jumlahkasusbaru TREN ANGKA PREVALENSI KAB. BIMA & KOTA BIMA 4.17 2.76 2.59 2.57 1.71 2.12 2.05 2.30 1.29 1.68 0 1 2 3 4 5 2013 2014 2015 2016 2017 Kab. Bima Kota Bima
  • 36. SURVEILANS (PENEMUAN KASUS DAN PEMERIKSAAN KONTAK) Penemuan kasus kusta secara dini  pemeriksaan kontak, intensifikasi penemuan kasus kusta dan frambusia Survei Sekolah, Survei Desa
  • 37. ALURPELAPORAN KEMENKES RI PELAPORAN TRIBULANAN MENGGUNAKAN SIPK DINKES PROVINSI DINKES KAB/KOTA PKM FASYANKES LAIN RS LAPORAN: 1. REGISTER KOHORT 2. PERMINTAAN MDT REKAP SEMUA KOHORT PKM DAN INPUT KE DLM SIPK FEEDBACK & DISEMINASI INFORMASI Manual form Terbatas
  • 38.
  • 41. APLIKASI SISTEMINFORMASI DANPELAPORAN PROGRAMP2 KUSTA(SIPK) • menggunakan Ms. Excel  mudah digunakan • Dilengkapi register kohort, register manajemen & penemuan kasus, Laporan Tribulanan, Kebutuhan MDT, Laporan RFT kasus, Laporan Tahunan, Analisis Dasar. • Aplikasi diperbarui setiap selang waktu tertentu • Kab/kota mengentri kohort puskesmas pada SIPK Kabupaten >> Provinsi >> Pusat
  • 42. Kepada Yth. 1. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi 2. Direktur Jenderal P2P, Kementerian Kesehatan RI Kabupaten/Kota Periode Laporan (Bulan/Tahun) 1. Kinerja Pelaporan a. b. c. 2. Data Kasus Frambusia a. Jumlah Kasus Suspek Frambusia yang ditemukan b. Jumlah Kasus Suspek Frambusia diperiksa RDT c. Jumlah kasus Frambusia RDT (+) 3. Pemeriksaan Frambusia di Sekolah a. b. c. d. 4. a. b. c. d. e. Mengetahui, Kabid / Kadinkes ………………….. NIP. Formulir 11 Jumlah Desa Yang Ada Jumlah Desa dilaksanakan PK&KR bulan ini Jumlah Desa dilaksanakan PK&KR tahun ini *) Jumlah Desa ditemukan kasus frambusia tahun ini *) Jumlah Puskesmas telah kirim >6 laporan tahun ini *) Jumlah Sekolah Dasar dan sederajat Jumlah SD/sederajat diperiksa frambusia bulan ini Jumlah SD/sederajat diperiksa frambusia tahun ini *) Jumlah Puskesmas telah memeriksa frambusia di semua SD tahun ini *) Puskesmas Keliling dan Kunjungan Rumah (PK&KR) untuk memastikan Laporan Bulanan Eradikasi Frambusia Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota Jumlah Puskesmas Yang Ada Jumlah Puskesmas Melapor Bulan ini Demikian laporan ini dibuat untuk dimanfaatkan sebagaimana mestinya Jumlah Puskesmas telah melaksanakan PK&KR semua desa tahun ini *) *) Januari sampai bulan laporan Kepada Yth. Provinsi Periode Laporan (Bulan/Tahun) 1. Kinerja Pelaporan a. b. c. 2. Data Kasus Frambusia a. Jumlah Kasus Suspek Frambusia yang ditemukan b. Jumlah Kasus Suspek Frambusia diperiksa RDT c. Jumlah kasus Frambusia RDT (+) 3. Pemeriksaan Frambusia di Sekolah a. b. c. d. 4. a. b. c. f. g. Mengetahui, Kabid / Kadinkes ………………….. NIP. Demikian laporan ini dibuat untuk dimanfaatkan sebagaimana mestinya Jumlah Desa ditemukan kasus frambusia tahun ini *) Jumlah Puskesmas telah melaksanakan PK dan KR semua desa tahun ini *) *) Januari sampai bulan laporan Formulir 16 Direktur Jenderal P2P, Kementerian Kesehatan RI Jumlah Desa Yang Ada Jumlah Desa dilaksanakan PK dan KR bulan ini Jumlah Desa dilaksanakan PK dan KR tahun ini *) Jumlah Puskesmas telah kirim >6 laporan tahun ini *) Jumlah Sekolah Dasar dan sederajat Jumlah SD/sederajat diperiksa frambusia bulan ini Jumlah SD/sederajat diperiksa frambusia tahun ini *) Jumlah Puskesmas telah memeriksa frambusia di semua SD tahun ini *) Puskesmas Keliling (PK) dan Kunjungan Rumah (KR) untuk Laporan Bulanan Eradikasi Frambusia Dinas Kesehatan Provinsi Jumlah Puskesmas Yang Ada Jumlah Puskesmas Melapor Bulan ini Form Pelaporan Frambusia
  • 43. Nama/Kode Puskesmas Nama Kabupaten/Kota Bulan dan Tahun Laporan A. Laporan Kasus Frambusia (termasuk kasus pd B. Dan C.) 1. Jumlah Kasus Suspek Frambusia yang ditemukan 2. Jumlah Kasus Suspek Frambusia diperiksa RDT 3. Jumlah kasus Frambusia RDT (+) B. Pemeriksaan Frambusia di Sekolah Kode Sekolah Nama Sekolah Jumlah Murid Jumlah Diperiksa Jumla h Kasus Jumlah Suspek Jumlah Kasus RDT (-) 1 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Total % 1 2 3 4 5 6 C. Puskesmas Keliling (PK) dan Kunjungan Rumah (KR) di Desa No Kode Desa Nama Desa Jumlah Penduduk Desa Jumlah Anak<15 tahun yang berobat Jumla hKasu s Jumlah Suspek Jumlah Kasus RDT (-) 1 5 6 7 8 9 10 11 12 13 Total % 1 2 3 4 5 6 Laporan Bulanan Eradikasi Frambusia Puskesmas Jumlah Sekolah diperiksa tahun ini Jumlah Desa dilaksanakan PK&KR tahun ini Formulir 7 LaporanBulananSurveilansFrambusia Kab/kota Non Endemis : Hasil Penemuan di 1. Fasyankes (Pkm,PP,Bidan Desa,RS) 2. Investigasi (Lap masyarakat dan keg lain termasuk kegiatan terintegrasi) Kab/kota Endemis : Hasil Penemuan di 1. Fasyankes (Pkm,PP,Bidan Desa,RS) 2. pemeriksaan anak sekolah (SD/MI) semua SD/MI dalam 1 tahun 3. pemeriksaan puskesmas keliling  semua pusling dalam 1 tahun 4. Investigasi (Lap masyarakat dan keg lain termasuk kegiatan terintegrasi)
  • 44. 44 Kriteria Eradikasi Frambusia 3 kriteria untuk menetapkan status eradikasi frambusia: 1. Kriteria klinis: tidak adanya laporan kasus baru, infeksius, dan konfirm secara serologis bukan merupakan kasus indigenous selama 3 tahun berturut2. Didukung dengan cakupan surveilans yang tinggi 2. Kriteria serologis: tidak adanya penularan frambusia dibuktikan dengan hasil negative uji serologis selama 3 tahun berturut2 pada anak usia 1-5 tahun tanpa gejala klinis di komunitas 3. Kriteria molecular: tidak adanya hasil PCR positive untuk T. pallidum spp. pertenue pada lesi orang yang secara serologis positive frambusia ketika periode post-zero surveillance 44 Kab/Kota Endemis Frambusia Kab/Kota Non Endemis Telah melaksanakan: 1.Upaya POPM berkualitas 2.Survei serologi 3 x Dalam 3 Tahun tidak ditemukan kasus 3.Melakukan sureilans adekuat, melaporkan Zero Report secara rutin setiap bulan Telah melaksanakan: 1.Melakukan surveilans Adekuat 2.Melaporkan Zero Report selama minimal 6 bulan berturut-turut tidak ditemukan kasus SERTIFIKAT ERADIKASI/BEBAS FRAMBUSIA
  • 45. KABUPATEN/KOTA (SURVEILANS ADEKUAT) PENGAJUAN SERTIFIKASI KE PROVINSI VERIFIKASI DATA & INFORMASI SERTA PENILAIAN SURVEILANS TIM SERTIFIKASI PROVINSI (DINKES PROV, KOMDA, TIM AHLI) + PUSAT PROVINSI MEMBENTUK KOMITE AHLI DAERAH TIM SERTIFIKASI MELAPORKAN HASIL KUNJUNGAN PROVINSI MENGELUARKAN REKOMENDASI BEBAS FRAMBUSIA & MELAPORKAN KE PUSAT DINKES KAB, PUSKESMAS & DESA TERPILIH, KOMUNITAS, RSUD, DOKTER SPESIALIS, INS. PENDIDIKAN SERTIFIKAT BEBAS FRAMBUSIA OLEH PUSAT KOMITE AHLI NASIONAL PROVINSI PENYERAHAN SERTIFIKASI KE PROVINSI DAN KAB/KOTA SERTIFIKASIBEBASFRAMBUSIA
  • 46. PENDANAAN PROGRAM P2 KUSTADAN FRAMBUSIA TAHUN 2013 - 2019
  • 47. Penguatan Jejaring kerja dengan RS, Organisasi Profesi dll RENCANAPENGUATAN PROGRAM Komitmen, Komunikasi, Koordinasi, Kolaborasi, Komprehensif Kesinambungan Akselerasi penemuan dini dan penanganan terintegrasi pendekatan PIS-PK dan kegiatan program kesehatan lainnya Advokasi upaya Intensifikasi penemuaan kasus kusta dan frambusia  melalui deteksi dini di pelayanan kesehatan, survei desa, pemeriksaan anak sekolah, pemeriksaan kontak bermitra dengan Lintas Sektor lain baik pemerintah maupun swasta

Notas del editor

  1. Sebanyak 367 kabupaten/kota telah mencapai eliminasi, sementara terdapat 147 kab/kota yang belum eliminasi tersebar di 24 Provinsi.