2. Pengertian Kromatografi
Kromatografi adalah suatu cara
pemisahan dimana komponen-
komponen yang akan dipisahkan
didistribusikan antara dua fase, salah
satunya yang merupakan fase
stasioner (diam), dan yang lainnya
berupa fase mobil (fasa gerak).
3. Teori kromatografi
kromatografi pertama kali dikembangkan oleh
seorang ahli botani rusia, Michael Tswett pada
tahun 1903 untuk memisahkan pigmen berwarna
dalam tanaman dengan cara perkolasi ekstrak
petroleum eter dalam kolam gelas yang berisi
kalsium karbonat ( CaCO3). Saat ini kromatografi
merupakan tehnik pemisahan paling umum dan
paling sering digunkan dalam bidang kimia
analisis. Kromatografi merupakan suatu tehnik
pemisahan yang menggunakan fase diam dan
fase gerak.
4. Mekanisme pemisahan dengan
kromatografi kertas prinsipnya sama
dengan mekanisme pada kromatografi
kolom. Adsorben dalam kromatografi
kertas adalah kertas saring, yakni
selulosa. Sampel yang akan dianalisis
ditotolkan ke ujung kertas yang
kemudian digantung dalam wadah.
Kemudian dasar kertas saring
dicelupkan kedalam pelarut yang
mengisi dasar wadah. Fasa mobil
(pelarut) dapat saja beragam. Bisa
menggunakan: air, etanol, asam
5. Berdasarkan asas terjadinya proses
pemisahan maka kromatografi dibedakan
menjadi 4 (Mulja, 1995), yaitu :
1. Kromatografi dengan asas adsorpsi.
Kromatografi jenis ini menggunakan fasa
diam padat dan fasa gerak cair atau gas.
Pemisahan komponen-komponennya
akan sangat bergantung pada perbedaan
polaritas molekul-molekul yang akan
dipisahkan.
6. 2.Kromatografi dengan asas filtrasi.
Kromatografi jenis ini memakai fasa padat
yang mempunyai sifat filtrasi terhadap
komponen yang mempunyai massa
molekul relatif (Mr) yang tinggi dan fasa
padat tersebut dimiliki oleh gel atau
sejenisnya sedangkan fasa geraknya
adalah cairan.
7. 3. Kromatografi dengan asas suhu kritik.
Pada dasarnya merupakan pengembangan dari
kromatografi gas, sebagai fasa mobil dipakai CO2
dalam keadaan superkritik.Secara teori, pemisahan
kromatografi yang paling baik akan diperoleh jika fase
diam mempunyai luas permukaan sebesar-besarnya
sehingga terjadi keseimbangan yang baik antara fase
gerak dan fase diam.
8. Jenis-jenis kramotografi
Berdasarkan fase gerak yang digunakan, kromatografi
dibedakan menjadi dua golongan besar yaitu gas
chromatography dan liquid chromatography.
1. Kromatografi Cair (Liquid Chromatography)
Kromatografi cair merupakan teknik yang tepat untuk
memisahkan ion atau molekul yang terlarut dalam suatu larutan. Jika
larutan sampel berinteraksi dengan fase stasioner, maka molekul-molekul
didalamnya berinteraksi dengan fase stasioner; namun interaksinya
berbeda dikarenakan perbedaan daya serap (adsorption), pertukaran ion
(ion exchange), partisi (partitioning), atau ukuran.
2. Kromatografi gas
Campuran gas dapat dipisahkan dengan kromatografi gas. Fasa
stationer dapat berupa padatan (kromatografi gas-padat) atau cairan
(kromatografi gas-cair).