SlideShare a Scribd company logo
1 of 8
Download to read offline
BAB I

                                     PENDAHULUAN


     Indonesia sebagai Negara yang memiliki salah satu dari tiga hutan tropis terbesar di dunia
yang berpengaruh terhadap perubahan iklim global, mempunyai peranan yang penting dalam
ekosistem dunia sehingga harus dijaga kelestariannya. Selain itu, Indonesia dikaruniai potensi
alam yang berlimpah. Potensi itu terlihat dari keindahan alam, ketersediaan sumber daya air,
lahan, hutan, energi dan mineral, serta keanekaragaman hayati yang sangat spesifik dan unik.
Kespesifikasian ini dapat membedakan potensi masing-masing daerah sehingga menjadi ciri bagi
daerah tersebut.
      Sumber daya alam tersebut digolongkan kedalam dua bagian yaitu sumber daya alam yang
dapat pulih kembali (renewable) dan sumber daya alam yang tidak dapat pulih kembali (non
renewable). Selama pembangunan berlangsung, kedua jenis sumber daya alam tersebut telah
digunakan, tetapi karena penggunaannya dengan cara yang tidak bijaksana, maka banyak sumber
daya alam dan lingkungan hidup yang semakin berkurang dalam segi kualitas maupun kuantitas,
sehingga manfaat yang dirasakan bagi manusia menjadi berkurang.




                                              1
BAB II


                                   SUMBER DAYA ALAM

A. Pengelolaan dan Pelestarian Kekayaan Bumi Indonesia
     Semua sumber daya alam merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang disediakan
bagi kelangsungan hidup manusia di dunia. Namun, keberadaan mereka sangat terbatas, sehingga
perlu diperhatikan dalam penggunaan dan pengelolaannya agar generasi penerus dapat
menikmatinya. Dengan mengetahui lebih jauh tentang manfaat, potensi dan kuantitas
keanekaragaman hayati dan sumber daya hasil bumi, diharapkan pengelolaan berjalan secara
bijaksana, sehingga kekayaan bumi Indonesia masih terpelihara hingga generasi berikutnya.


1. Keanekaragaman Hayati
     Keanekaragaman hayati (biodiversity) meliputi keanekaragaman dari semua species
tumbuhan, hewan dan mikroorganisme, serta proses-proses ekosistem dan ekologis dimana
mereka menjadi bagiannya. Istilah ini dapat ditunjukkan baik pada tingkat genetik, species,
maupun ekosistem atau habitat. Di antara ketiga keanekaragaman tersebut, keanekaragaman
tingkat genetik paling tinggi dibandingkan keanekaragaman tingkat species dan habitat.
     Indonesia adalah negara yang kaya berbagai flora dan fauna selain Meksiko, Kolumbia,
Brasil, Zaire, dan Madagaskar. Sekitar 17% dari jenis organisme di dunia terdapat di Indonesia.
Banyak pulau di Indonesia yang telah terisolasi dalam jangka waktu lama sehingga hewan dan
tumbuhan yang ada mengalami evolusi yang berbeda. Akibatnya muncul species lokal yang unik
dan khas atau endemik.


a. Pengaruh Aktifitas Manusia Terhadap Tingkat Keanekaragaman Hayati
     Meningkatnya aktivitas manusia dalam kegiatan eksploitasi sumber daya alam menjadikan
ancaman bertambah serius. Perubahan penggunaan lahan dapat mengakibatakan berkurangnya
keanekaraman ekosistem dan cenderung mengarah ke sistem monokultur. Pencemaran akibat
penggunaan herbisida dapat menyebabkan matinya tanaman yang bermanfaat. Penggunaan
pestisida menyebabkan kematian serangga yang berguna dan berpengaruh terhadap hewan lain.
Perubahan iklim akibat meningkatnya gas rumah kaca akan mempengaruhi berbagai ekosistem


                                               2
yang ada di bumi. Selain itu, introduksi species asing dalam suatu ekosistem dapat pula
menyebabkan punahnya species asli.


b. Kerusakan Habitat
      Suatu habitat dapat hilang atau rusak akibat aktivitas manusia seperti perladangan
berpindah, pembukaan hutan, eksploitasi kayu hutan, dan perubahan berbagai ekosistem alami
menjadi daerah pertanian, peternakan, pemukiman, atau pariwisata. Hilangnya habitat hutan
untuk pembukaan lahan pertanian maupun pemukiman akan mengakibatkan hilangnya sejumlah
species yang hidup didalamnya. Punahnya species berarti juga hilangnya seperangkat gen yang
membawa sifat-sifat khas dari species tersebut.


c. Berkurangnya Jenis Species
      Species tumbuhan dan satwa dapat hilang atau punah karena faktor alam dan ulah manusia.
Species yang tahan dengan perubahan lingkungan secara alami akan terus sintas, sementara yang
tidak tahan akan punah, karena seleksi alam. Laju kepunahan jenis akibat meningkatnya aktivitas
manusia antara lain adalah perburuan hewan dan tumbuhan liar yang langka, perdagangan satwa
liar serta langka, dan kerusakan habitat dan pencemaran yang merusak lingkungan.


d. Hilangnya Gen
      Kerusakan habitat dan punahnya species akan memberikan dampak terhadap penurunan
keanekaragaman genetis yang lambat laun akan sampai pada kemusnahan gen-gen dengan sifat
yang berpotensi. Berkurangnya keanekaragaman jenis mahluk hidup karena kepunahan jumlah
jenis atau varletas dapat dikatakan suatu erosi gen.


e. Konservasi Keanekaragaman Hayati
      Ancaman berkungnya keanekaragaman hayati khususnya species, sudah lama menjadi
perhatian manusia. Salah satu usaha pelestarian keanekaragaman di Indonesia dikeluarkannya
Undang-undang Nomor 5 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Kehutanan. Terbitnya Undang-
undang Nomor Tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem, telah
memberikan arahan yang jelas dalam meletakkan strategi pengelolaan keanekaragaman hayati di
Indonesia.

                                                  3
f. Strategi Konservasi Indonesia
     Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1982, strategi konservasi yang ada sekarang
ini setidaknya mencakup tiga hal pokok, yakni perlindungan proses ekologis yang penting dalam
sistem-sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman sumber plasma nutfah, dan
pemanfaatan jenis dan ekosistem secara lestari.


2. Sumber Daya Lahan
     Sumber daya lahan merupakan sumber daya alam tak terbaharukan (non-renewable natural
resources), yaitu lahan yang di dalamnya mengandung semua unsur sumber daya yang berada di
dalam maupun di permukaan bumi. Karakteristik sumber daya lahan ini dipengaruhi oleh
ketinggian, kelerengan, jenis batuan, jenis tanah, hidrologi, fauna, flora, iklim, geografis, dan
bencana alam. Adanya perbedaan faktor tersebut menyebabkan adanya peruntukan lahan yang
berbeda sesuai dengan fungsinya.
     Terdapat dua permasalahan mendasar yang dihadapi pemerintah berkaitan masalah
konversi lahan. Permasalahan pertama yaitu sangat timpangnya land rent antar wilayah (Jawa vs
luar Jawa, kota vs desa, sawah vs lahan kering). Hal ini menyebabkan konversi lahan pertanian
menjadi terkonsentrasi di Jawa, lahan sawah dan perkotaan. Permasalahan kedua yaitu tingginya
laju urbanisasi. Meningkatnya permintaan lahan akibat adanya pertumbuhan penduduk dapat
menyebabkan penurunan luas baku lahan pertanian dan meningkatnya intensitas usaha tani di
DAS hulu. Pemanfaatan sumber daya tak terbarukan ini harus dilakukan secara bijaksana sesuai
dengan kebutuhan yang tidak berlebihan agar tidak merusak lingkungan.


3. Bahan mineral, Energi dan Minyak Bumi
     Selain sumber daya lahan, ada juga bahan mineral, energi dan minyak bumi merupakan
sumber daya alam yang tak terbarukan atau sumber daya geologi. Ketersediaan sumber daya
geologi di Indonesia ini tergantung dari kondisi geologi setempat, sehingga penyebarannya tidak
merata di Indonesia. Bahan mineral, energi dan minyak bumi merupakan barang komoditi yang
memiliki nilai ekonomi tinggi dan dapat meningkatkan devisa negara.
     Sumber daya mineral diperoleh dari hasil pelapukan batuan yang terdiri dari mineral logam
dan mineral non logam. Contoh mineral logam adalah tembaga, besi, nikel, dll. Sedangkan
contoh mineral non logam adalah kuarsa, muskovit, batu pasir, bentonit, lempung, dll.

                                                  4
Sumber daya energi adalah sumber daya alam yang menghasilkan energi seperti minyak
bumi, gas alam, batubara, panas bumi, mineral radioaktif, angin, gelombang air laut, dan radiasi
matahari. Pemanfaatan sumber daya energi tersebut digunakan dalam berbagai sektor, antara lain
energi listrik, industri, transportasi, dll. Permintaan sumber daya energi ini semakin meningkat
sesuai dengan jumlah penduduk dan roda pembangunan yang semakin meningkat pula.


4. Analisa Plasma Nutfah
     Plasma nutfah atau sumber daya genetik diartikan sebagai bahan tanaman, hewan,
mikroba, atau mahluk lain yang mengandung satuan-satuan fungsional. Manfaat plasma nutfah
bagi manusia adalah untuk pangan, sandang, papan dan obat-obatan, baik langsung maupun
melalui proses-proses tertentu. Di bawah ini akan dibahas tentang beberapa hal yang dapat
dijadikan dasar kekuatan dalam melestarikan plasma nutfah (keanekaragaman hayati). Selain
kekuatan juga akan dievaluasi beberapa hal yang menjadikan suatu kelemahan yang harus dicari
solusinya
a. Tantangan
     Pemerintah pada tahun 1976 telah membentuk Komisi Pelestarian Plasma Nutfah Nasional
(KPPPN). Sejak tahun 1998, komisi tersebut berganti nama menjadi Komisi Nasional Plasma
Nutfah (Komnas Plasma Nutfah). Indonesia memilki Undang-undang Nomor 29 tahun 2000
tentang perlindungan Varietas Tanaman (PVT) yang disahkan pada tanggal 20 Desember 2000
(Dwiyanto da Setiadi, 2003). Penguasaan hak PVT dipegang oleh negara yang dilaksanakan oleh
pemerintah. Untuk mencegah kemungkinan pengambilan hak PVT terhadap varietas lokal milik
masyarakat tersebut. Pemerintah berkewajiban memberi penamaan yang bersifat spesifik lokasi
yang berkaitan dengan deskripsi, asal-usul dan lokasi.
     Hasil karya para pemulia tanaman maupun peneliti dari kegiatan penelitian, pengamatan,
dan percobaan merupakan sumbangan yang berharga terutama bagi ketahanan pangan dunia.
Walaupun hasil penelitian tersebut sudah dipublikasi dalam bentuk jurnal, majalah, atau media
lain, tetapi perlu adanya sosialisasi yang lebih luas terutama pada masyarakat umum.


b. Kelemahan
     Masalah plasma nutfah sangat kompleks. Banyak masyarakat terutama yang tinggal di
daerah, yang belum menyadari dan memahami arti, fungsi, dan manfaat plasma nutfah.

                                                5
Akibatnya, plasma nutfah terancam kepunahan. Di pihak lain tanpa kita sadari, banyak negara di
dunia yang telah memanfaatkan plasma nutfah asli Indonesia.
World Research Institute (1992) melaporkan bahwa Indonesia telah kehilangan lebih dari 72%
potensi hutan alam, atau rata-rata 3,4 juta hektar setiap tahun. Data resmi pemerintah
menyebutkan dari luas kawasan hutan 144 juta hektar pada tahun 1950-an telah menyusut drastis
menjadi 92,4 juta hektar pada akhir tahun 2000-an.


c. Peluang
     Banyak sekali peluang dan manfaat yang dapat diperoleh dari kekayaan sumber daya
hayati yang ada di Indonesia. Keanekaragaman yang tinggi dapat meningkatkan jumlah trofik
pada rantai makanan dan memunginkan terjadinya hubungan simbiosis (naturalistik, parasitisme,
komensalisme dll). Selain itu, dengan keanekaragaman spesies yang lebih tinggi, maka dapat
meningkatkan kemantapan pada suatu komunitas.
     Dalam bioteknologi, keanekaragaman hayati merupakan sumber daya hayati yang
memungkinkan perluasan pemanfaatannya dengan dasar genetika. Dengan dilakukannya metode
penyisipan gen ke organisme lain atau organisme lain yang memiliki hubungan kekerabatan,
dapat dihasilkan individu baru dengan nilai manfaat yang lebih tinggi


d. Ancaman
     Dengan semakin bertambahnya penduduk, maka kebutuhan akan sandang, pangan dan
papan akan semakin meningkat pula. Bahan dasar dan kebutuhan tersebut didapatkan dari alam
lingkungan. Akibatnya, alam lingkungan terutama keanekaragaman hayati akan terancam dalam
kuantitas maupun kualitas. Selain itu, dengan tingkat pendidikan yang rendah dan adanya
keterbatasan alat, tidak dapat menunjang dalam usaha pelestarian keanekaragaman hayati di
Indonesia
     Pemerintah bekerja sama dengan PBB, LSM, sektor swasta dan lembaga-lembaga
keuangan, perlu :
   1. Melakukan penilaian nasional tentang keadaan keragaman hayati.
   2. Menyusun strategi nasional untuk melestarikan keragaman hayati dan menggunakannya
       secara berkelanjutan, dan memasukkan strategi tersebut ke dalam strategi keseluruhan
       pembangunan nasional.

                                               6
3. Melakukan riset jangka panjang tentang arti penting keragaman hayati bagi ekosistem
       yang menghasilkan barang-barang dan manfaat lingkungan.
   4. Mendorong metode tradisional dalam mengelola pertanian, agro kehutanan, kehutanan,
       padang rumput dan satwa liar, yang menggunakan, memelihara atau meningkatkan
       keragaman hayati. Melibatkan kelompok-kelompok masyarakat, termasuk perempuan,
       dalam melestarikan dan mengelola ekosistem.
   5. Melaksanakan pemerataan manfaat dari penggunaan sumber daya genetik dan hayati
       antara penghasil dan pemakai sumber daya tersebut. Penduduk asli dan masyarakatnya
       harus ikut menikmati manfaat ekonomi dan manfaat komersialnya.
   6. Melindungi habitat alami. Banyak daerah dapat dilindungi lebih lanjut dengan
       menggalakkkan pembangunan berwawasan lingkungan di sekitar habitat tersebut.
   7. Menggalakkan rehabilitasi ekosistem yang rusak dan pemulihan spesies yang terancam
       punah.
   8. Mengembangkan pemanfaatan bioteknologi yang berkelanjutan, dan cara-cara untuk
       mengalihkannya secara aman dan adil, terutama ke negara-negara berkembang.


E. Konservasi Plasma Nutfah
       Konservasi plasma nutfah melalui bank gen secara ex situ merupakan cara pelestarian
yang aman dan efisien (Ford-Liyod & Jackson, 1986). Hal ini sudah dilaksanakan dalam
mengkonservasi plasma nutfah padi (Silitonga, 2004). Alternatif lain yaitu konservasi ditempat
asal (in situ conservation) yang merupakan pelengkap bank gen dan konservasi lekat lahan (on-
farm conservation) dari varietas tradisional (lokal). Konservasi ini bersifat dinamis, karena
disamping melestarikan petani juga dapat mengembangkan varietas tersebut. Hal ini telah
dilakukan oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) SPTN-HPS di DI Yogyakarta dan Yayasan
Padi Indonesia (YPI) di Kalimantan Timur.
       Kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat dapat menyebabkan kurangnya kepedulian
masyarakat terhadap sumber daya alam hayati. Dalam upaya peningkatan kepedulian masyarakat
dalam pelestarian dan pemanfaatan plasma nutfah, dapat dilakukan melalui penyuluhan dan
sarasehan (stadium generale). Sosialisasi dan diskusi dilakukan dengan melibatkan kelompok
akademisi, penentu kebijakan, organisasi profesi dan stakeholder dari dunia usaha dan LSM.



                                              7
BAB III

                                        KESIMPULAN

     Indonesia sebagai Negara yang memiliki salah satu dari tiga hutan tropis terbesar di dunia
yang berpengaruh terhadap perubahan iklim global, mempunyai peranan yang penting dalam
ekosistem dunia sehingga harus dijaga kelestariannya.
     Sumber daya alam digolongkan ke dalam dua bagian yaitu sumber daya alam yang dapat
pulih kembali (renewable) dan sumber daya alam yang tidak dapat pulih kembali (non
renewable). Banyak hal yang dapat menjadikan ancaman kian bertambah serius yang membuat
sumber daya alam terancam punah, seperti meningkatnya aktivitas manusia dalam kegiatan
eksploitasi sumber daya alam, habitat dapat rusak akibat aktivitas manusia seperti perladangan
berpindah, pembukaan hutan, eksploitasi kayu hutan, spesies akan hilang akibat perburuan
hewan dan tumbuhan liar yang langka, perdagangan satwa liar, dan perubahan penggunaan
lahan dapat mengakibatakan berkurangnya keanekaraman ekosistem.
     Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1982, strategi konservasi yang ada sekarang
ini setidaknya mencakup tiga hal pokok, yakni perlindungan proses ekologis yang penting dalam
sistem-sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman sumber plasma nutfah, dan
pemanfaatan jenis dan ekosistem secara lestari.
       Keberadaan sumber daya alam itu sangat terbatas, sehingga perlu diperhatikan dalam
penggunaan dan pengelolaannya agar generasi penerus dapat menikmatinya. Dengan
mengatasnamakan pembangunan, sehingga banyak lahan pertanian yang dijadikan pemukiman,
industri, dsb. Sehingga lahan untuk penampungan air tanah menjadi rusak tatanannya. Dan arti
lahan yang menurut masyarakat itu dimanfaatkan untuk kebutuhan ekonominya saja seharusnya
sekarang masyarakat sadar akan perbuatannya dan memperhatikan kelestarian ekologis.




                                                  8

More Related Content

What's hot

Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Srestha Anindyanari
 
4 konsep sumberdaya alam
4 konsep sumberdaya alam4 konsep sumberdaya alam
4 konsep sumberdaya alamar_
 
Kliping tentang sumber daya alam
Kliping tentang sumber daya alamKliping tentang sumber daya alam
Kliping tentang sumber daya alamMaulana_Hasanudin
 
makalah Sumber Daya Alam dan Lingkungan
makalah Sumber Daya Alam dan Lingkunganmakalah Sumber Daya Alam dan Lingkungan
makalah Sumber Daya Alam dan LingkunganZharfa Setiawan
 
Bahagian b kuliah 6 - Penduduk dan Alam Sekitar
Bahagian b kuliah 6 - Penduduk dan Alam SekitarBahagian b kuliah 6 - Penduduk dan Alam Sekitar
Bahagian b kuliah 6 - Penduduk dan Alam SekitarAsmawi Abdullah
 
S umber daya alam
S umber daya alamS umber daya alam
S umber daya alamdabol_ajah
 
Kemusnahan habitat
Kemusnahan habitatKemusnahan habitat
Kemusnahan habitatFez Na
 
Tugas konservasi
Tugas konservasiTugas konservasi
Tugas konservasiWisnu Aji
 
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Muhammad Basir
 
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan 08819641377
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alam99zulkarnain
 
[PRESENTASI SMAN 1 JEMBER- XII IPS 1] Implementasi pembangunan berkelanjutan
[PRESENTASI SMAN 1 JEMBER- XII IPS 1] Implementasi pembangunan berkelanjutan[PRESENTASI SMAN 1 JEMBER- XII IPS 1] Implementasi pembangunan berkelanjutan
[PRESENTASI SMAN 1 JEMBER- XII IPS 1] Implementasi pembangunan berkelanjutanMeileni Nurhayati
 
sumber daya alam
sumber daya alamsumber daya alam
sumber daya alamandrians07
 
Sumber Daya Alam di Indonesia
Sumber Daya Alam di Indonesia Sumber Daya Alam di Indonesia
Sumber Daya Alam di Indonesia Sari Gultom
 
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAIN
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAINKLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAIN
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAINOpissen Yudisyus
 
Ppt biologi kelompok 4 (konservasi)
Ppt biologi kelompok 4 (konservasi)Ppt biologi kelompok 4 (konservasi)
Ppt biologi kelompok 4 (konservasi)UNIB
 
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidupSUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidupYeSi YeStri CatMafis
 
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Sardin Al hady
 
Manfaat keanekaragaman hayati bagi kelangsungan hidup manusia
Manfaat keanekaragaman hayati bagi kelangsungan hidup manusiaManfaat keanekaragaman hayati bagi kelangsungan hidup manusia
Manfaat keanekaragaman hayati bagi kelangsungan hidup manusiaDede Adler
 

What's hot (20)

Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
 
4 konsep sumberdaya alam
4 konsep sumberdaya alam4 konsep sumberdaya alam
4 konsep sumberdaya alam
 
Kliping tentang sumber daya alam
Kliping tentang sumber daya alamKliping tentang sumber daya alam
Kliping tentang sumber daya alam
 
makalah Sumber Daya Alam dan Lingkungan
makalah Sumber Daya Alam dan Lingkunganmakalah Sumber Daya Alam dan Lingkungan
makalah Sumber Daya Alam dan Lingkungan
 
Bahagian b kuliah 6 - Penduduk dan Alam Sekitar
Bahagian b kuliah 6 - Penduduk dan Alam SekitarBahagian b kuliah 6 - Penduduk dan Alam Sekitar
Bahagian b kuliah 6 - Penduduk dan Alam Sekitar
 
SILVIKA
SILVIKASILVIKA
SILVIKA
 
S umber daya alam
S umber daya alamS umber daya alam
S umber daya alam
 
Kemusnahan habitat
Kemusnahan habitatKemusnahan habitat
Kemusnahan habitat
 
Tugas konservasi
Tugas konservasiTugas konservasi
Tugas konservasi
 
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
 
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
 
Makalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alamMakalah sumber-daya-alam
Makalah sumber-daya-alam
 
[PRESENTASI SMAN 1 JEMBER- XII IPS 1] Implementasi pembangunan berkelanjutan
[PRESENTASI SMAN 1 JEMBER- XII IPS 1] Implementasi pembangunan berkelanjutan[PRESENTASI SMAN 1 JEMBER- XII IPS 1] Implementasi pembangunan berkelanjutan
[PRESENTASI SMAN 1 JEMBER- XII IPS 1] Implementasi pembangunan berkelanjutan
 
sumber daya alam
sumber daya alamsumber daya alam
sumber daya alam
 
Sumber Daya Alam di Indonesia
Sumber Daya Alam di Indonesia Sumber Daya Alam di Indonesia
Sumber Daya Alam di Indonesia
 
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAIN
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAINKLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAIN
KLASIFIKASI SUMBER DAYA ALAM DAN HUBUNGAN SATU SAMA LAIN
 
Ppt biologi kelompok 4 (konservasi)
Ppt biologi kelompok 4 (konservasi)Ppt biologi kelompok 4 (konservasi)
Ppt biologi kelompok 4 (konservasi)
 
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidupSUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
SUMBER DAYA ALAM pendidikan lingkungan hidup
 
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
Pengelolaan sumber daya alam dan pembangunan berkelanjutan
 
Manfaat keanekaragaman hayati bagi kelangsungan hidup manusia
Manfaat keanekaragaman hayati bagi kelangsungan hidup manusiaManfaat keanekaragaman hayati bagi kelangsungan hidup manusia
Manfaat keanekaragaman hayati bagi kelangsungan hidup manusia
 

Viewers also liked

Demokrasi untuk pegangan siswa
Demokrasi untuk pegangan siswaDemokrasi untuk pegangan siswa
Demokrasi untuk pegangan siswanurulmarkhumah
 
Membangun keluarga islam
Membangun keluarga islamMembangun keluarga islam
Membangun keluarga islamCintia Clarissa
 
Visual Design with Data
Visual Design with DataVisual Design with Data
Visual Design with DataSeth Familian
 
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 20173 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017Drift
 
How to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your NicheHow to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your NicheLeslie Samuel
 

Viewers also liked (6)

Materi ajar
Materi ajarMateri ajar
Materi ajar
 
Demokrasi untuk pegangan siswa
Demokrasi untuk pegangan siswaDemokrasi untuk pegangan siswa
Demokrasi untuk pegangan siswa
 
Membangun keluarga islam
Membangun keluarga islamMembangun keluarga islam
Membangun keluarga islam
 
Visual Design with Data
Visual Design with DataVisual Design with Data
Visual Design with Data
 
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 20173 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017
3 Things Every Sales Team Needs to Be Thinking About in 2017
 
How to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your NicheHow to Become a Thought Leader in Your Niche
How to Become a Thought Leader in Your Niche
 

Similar to Pendidkan lingkungan hidup

S umber daya alam
S umber daya alamS umber daya alam
S umber daya alamdabol_ajah
 
Kepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkahKepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkahFez Na
 
Makalah lingkungan hidup 2
Makalah lingkungan hidup 2Makalah lingkungan hidup 2
Makalah lingkungan hidup 2Net Break
 
Bab tiga materi geografi Sumber Daya Alam.pptx
Bab tiga materi geografi Sumber Daya Alam.pptxBab tiga materi geografi Sumber Daya Alam.pptx
Bab tiga materi geografi Sumber Daya Alam.pptxAnonymous3rpcOyX9
 
ANCAMAN KELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI.docx
ANCAMAN KELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI.docxANCAMAN KELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI.docx
ANCAMAN KELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI.docxHabibimaulana2
 
Sumber daya alam & asas asas pengetahuan lingkungan
Sumber daya alam & asas asas pengetahuan lingkunganSumber daya alam & asas asas pengetahuan lingkungan
Sumber daya alam & asas asas pengetahuan lingkunganganjarfebriyanipratiwi
 
etnosains dalam biologi konservasi
etnosains dalam biologi konservasietnosains dalam biologi konservasi
etnosains dalam biologi konservasiarisantomico
 
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)enggalfauzia
 
Tugas ipa over exploitasi
Tugas ipa over exploitasiTugas ipa over exploitasi
Tugas ipa over exploitasiKancana Trends
 

Similar to Pendidkan lingkungan hidup (20)

S umber daya alam
S umber daya alamS umber daya alam
S umber daya alam
 
Ilmu alamiah dasar bab 5
Ilmu alamiah dasar bab 5Ilmu alamiah dasar bab 5
Ilmu alamiah dasar bab 5
 
Kepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkahKepentingan biodiversiti dan langkah
Kepentingan biodiversiti dan langkah
 
Keanekaragaman Hayati
Keanekaragaman HayatiKeanekaragaman Hayati
Keanekaragaman Hayati
 
Makalah lingkungan hidup 2
Makalah lingkungan hidup 2Makalah lingkungan hidup 2
Makalah lingkungan hidup 2
 
Sumber daya alam
Sumber daya alamSumber daya alam
Sumber daya alam
 
BIODIVERSITAS
BIODIVERSITASBIODIVERSITAS
BIODIVERSITAS
 
Menjaga kelestarian alam dan ekosistimnya
Menjaga kelestarian alam dan ekosistimnyaMenjaga kelestarian alam dan ekosistimnya
Menjaga kelestarian alam dan ekosistimnya
 
Kerusakan pelestarian lingkungan
Kerusakan pelestarian lingkunganKerusakan pelestarian lingkungan
Kerusakan pelestarian lingkungan
 
Keseimbangan lingkungan
Keseimbangan lingkunganKeseimbangan lingkungan
Keseimbangan lingkungan
 
Bab tiga materi geografi Sumber Daya Alam.pptx
Bab tiga materi geografi Sumber Daya Alam.pptxBab tiga materi geografi Sumber Daya Alam.pptx
Bab tiga materi geografi Sumber Daya Alam.pptx
 
ANCAMAN KELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI.docx
ANCAMAN KELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI.docxANCAMAN KELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI.docx
ANCAMAN KELESTARIAN KEANEKARAGAMAN HAYATI.docx
 
Sumber daya alam & asas asas pengetahuan lingkungan
Sumber daya alam & asas asas pengetahuan lingkunganSumber daya alam & asas asas pengetahuan lingkungan
Sumber daya alam & asas asas pengetahuan lingkungan
 
etnosains dalam biologi konservasi
etnosains dalam biologi konservasietnosains dalam biologi konservasi
etnosains dalam biologi konservasi
 
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
Manfaat keanekaragaman hayati dan konservasi (geografi)
 
B
BB
B
 
Tugas ipa over exploitasi
Tugas ipa over exploitasiTugas ipa over exploitasi
Tugas ipa over exploitasi
 
Biodiversitas
BiodiversitasBiodiversitas
Biodiversitas
 
Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...
Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...
Prospek dan kendala pembangunan wilayah pesisir berbasis pembudidayaan mangro...
 
Modul 3 kb 2
Modul 3 kb 2Modul 3 kb 2
Modul 3 kb 2
 

Pendidkan lingkungan hidup

  • 1. BAB I PENDAHULUAN Indonesia sebagai Negara yang memiliki salah satu dari tiga hutan tropis terbesar di dunia yang berpengaruh terhadap perubahan iklim global, mempunyai peranan yang penting dalam ekosistem dunia sehingga harus dijaga kelestariannya. Selain itu, Indonesia dikaruniai potensi alam yang berlimpah. Potensi itu terlihat dari keindahan alam, ketersediaan sumber daya air, lahan, hutan, energi dan mineral, serta keanekaragaman hayati yang sangat spesifik dan unik. Kespesifikasian ini dapat membedakan potensi masing-masing daerah sehingga menjadi ciri bagi daerah tersebut. Sumber daya alam tersebut digolongkan kedalam dua bagian yaitu sumber daya alam yang dapat pulih kembali (renewable) dan sumber daya alam yang tidak dapat pulih kembali (non renewable). Selama pembangunan berlangsung, kedua jenis sumber daya alam tersebut telah digunakan, tetapi karena penggunaannya dengan cara yang tidak bijaksana, maka banyak sumber daya alam dan lingkungan hidup yang semakin berkurang dalam segi kualitas maupun kuantitas, sehingga manfaat yang dirasakan bagi manusia menjadi berkurang. 1
  • 2. BAB II SUMBER DAYA ALAM A. Pengelolaan dan Pelestarian Kekayaan Bumi Indonesia Semua sumber daya alam merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa yang disediakan bagi kelangsungan hidup manusia di dunia. Namun, keberadaan mereka sangat terbatas, sehingga perlu diperhatikan dalam penggunaan dan pengelolaannya agar generasi penerus dapat menikmatinya. Dengan mengetahui lebih jauh tentang manfaat, potensi dan kuantitas keanekaragaman hayati dan sumber daya hasil bumi, diharapkan pengelolaan berjalan secara bijaksana, sehingga kekayaan bumi Indonesia masih terpelihara hingga generasi berikutnya. 1. Keanekaragaman Hayati Keanekaragaman hayati (biodiversity) meliputi keanekaragaman dari semua species tumbuhan, hewan dan mikroorganisme, serta proses-proses ekosistem dan ekologis dimana mereka menjadi bagiannya. Istilah ini dapat ditunjukkan baik pada tingkat genetik, species, maupun ekosistem atau habitat. Di antara ketiga keanekaragaman tersebut, keanekaragaman tingkat genetik paling tinggi dibandingkan keanekaragaman tingkat species dan habitat. Indonesia adalah negara yang kaya berbagai flora dan fauna selain Meksiko, Kolumbia, Brasil, Zaire, dan Madagaskar. Sekitar 17% dari jenis organisme di dunia terdapat di Indonesia. Banyak pulau di Indonesia yang telah terisolasi dalam jangka waktu lama sehingga hewan dan tumbuhan yang ada mengalami evolusi yang berbeda. Akibatnya muncul species lokal yang unik dan khas atau endemik. a. Pengaruh Aktifitas Manusia Terhadap Tingkat Keanekaragaman Hayati Meningkatnya aktivitas manusia dalam kegiatan eksploitasi sumber daya alam menjadikan ancaman bertambah serius. Perubahan penggunaan lahan dapat mengakibatakan berkurangnya keanekaraman ekosistem dan cenderung mengarah ke sistem monokultur. Pencemaran akibat penggunaan herbisida dapat menyebabkan matinya tanaman yang bermanfaat. Penggunaan pestisida menyebabkan kematian serangga yang berguna dan berpengaruh terhadap hewan lain. Perubahan iklim akibat meningkatnya gas rumah kaca akan mempengaruhi berbagai ekosistem 2
  • 3. yang ada di bumi. Selain itu, introduksi species asing dalam suatu ekosistem dapat pula menyebabkan punahnya species asli. b. Kerusakan Habitat Suatu habitat dapat hilang atau rusak akibat aktivitas manusia seperti perladangan berpindah, pembukaan hutan, eksploitasi kayu hutan, dan perubahan berbagai ekosistem alami menjadi daerah pertanian, peternakan, pemukiman, atau pariwisata. Hilangnya habitat hutan untuk pembukaan lahan pertanian maupun pemukiman akan mengakibatkan hilangnya sejumlah species yang hidup didalamnya. Punahnya species berarti juga hilangnya seperangkat gen yang membawa sifat-sifat khas dari species tersebut. c. Berkurangnya Jenis Species Species tumbuhan dan satwa dapat hilang atau punah karena faktor alam dan ulah manusia. Species yang tahan dengan perubahan lingkungan secara alami akan terus sintas, sementara yang tidak tahan akan punah, karena seleksi alam. Laju kepunahan jenis akibat meningkatnya aktivitas manusia antara lain adalah perburuan hewan dan tumbuhan liar yang langka, perdagangan satwa liar serta langka, dan kerusakan habitat dan pencemaran yang merusak lingkungan. d. Hilangnya Gen Kerusakan habitat dan punahnya species akan memberikan dampak terhadap penurunan keanekaragaman genetis yang lambat laun akan sampai pada kemusnahan gen-gen dengan sifat yang berpotensi. Berkurangnya keanekaragaman jenis mahluk hidup karena kepunahan jumlah jenis atau varletas dapat dikatakan suatu erosi gen. e. Konservasi Keanekaragaman Hayati Ancaman berkungnya keanekaragaman hayati khususnya species, sudah lama menjadi perhatian manusia. Salah satu usaha pelestarian keanekaragaman di Indonesia dikeluarkannya Undang-undang Nomor 5 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Kehutanan. Terbitnya Undang- undang Nomor Tahun 1990 tentang konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistem, telah memberikan arahan yang jelas dalam meletakkan strategi pengelolaan keanekaragaman hayati di Indonesia. 3
  • 4. f. Strategi Konservasi Indonesia Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1982, strategi konservasi yang ada sekarang ini setidaknya mencakup tiga hal pokok, yakni perlindungan proses ekologis yang penting dalam sistem-sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman sumber plasma nutfah, dan pemanfaatan jenis dan ekosistem secara lestari. 2. Sumber Daya Lahan Sumber daya lahan merupakan sumber daya alam tak terbaharukan (non-renewable natural resources), yaitu lahan yang di dalamnya mengandung semua unsur sumber daya yang berada di dalam maupun di permukaan bumi. Karakteristik sumber daya lahan ini dipengaruhi oleh ketinggian, kelerengan, jenis batuan, jenis tanah, hidrologi, fauna, flora, iklim, geografis, dan bencana alam. Adanya perbedaan faktor tersebut menyebabkan adanya peruntukan lahan yang berbeda sesuai dengan fungsinya. Terdapat dua permasalahan mendasar yang dihadapi pemerintah berkaitan masalah konversi lahan. Permasalahan pertama yaitu sangat timpangnya land rent antar wilayah (Jawa vs luar Jawa, kota vs desa, sawah vs lahan kering). Hal ini menyebabkan konversi lahan pertanian menjadi terkonsentrasi di Jawa, lahan sawah dan perkotaan. Permasalahan kedua yaitu tingginya laju urbanisasi. Meningkatnya permintaan lahan akibat adanya pertumbuhan penduduk dapat menyebabkan penurunan luas baku lahan pertanian dan meningkatnya intensitas usaha tani di DAS hulu. Pemanfaatan sumber daya tak terbarukan ini harus dilakukan secara bijaksana sesuai dengan kebutuhan yang tidak berlebihan agar tidak merusak lingkungan. 3. Bahan mineral, Energi dan Minyak Bumi Selain sumber daya lahan, ada juga bahan mineral, energi dan minyak bumi merupakan sumber daya alam yang tak terbarukan atau sumber daya geologi. Ketersediaan sumber daya geologi di Indonesia ini tergantung dari kondisi geologi setempat, sehingga penyebarannya tidak merata di Indonesia. Bahan mineral, energi dan minyak bumi merupakan barang komoditi yang memiliki nilai ekonomi tinggi dan dapat meningkatkan devisa negara. Sumber daya mineral diperoleh dari hasil pelapukan batuan yang terdiri dari mineral logam dan mineral non logam. Contoh mineral logam adalah tembaga, besi, nikel, dll. Sedangkan contoh mineral non logam adalah kuarsa, muskovit, batu pasir, bentonit, lempung, dll. 4
  • 5. Sumber daya energi adalah sumber daya alam yang menghasilkan energi seperti minyak bumi, gas alam, batubara, panas bumi, mineral radioaktif, angin, gelombang air laut, dan radiasi matahari. Pemanfaatan sumber daya energi tersebut digunakan dalam berbagai sektor, antara lain energi listrik, industri, transportasi, dll. Permintaan sumber daya energi ini semakin meningkat sesuai dengan jumlah penduduk dan roda pembangunan yang semakin meningkat pula. 4. Analisa Plasma Nutfah Plasma nutfah atau sumber daya genetik diartikan sebagai bahan tanaman, hewan, mikroba, atau mahluk lain yang mengandung satuan-satuan fungsional. Manfaat plasma nutfah bagi manusia adalah untuk pangan, sandang, papan dan obat-obatan, baik langsung maupun melalui proses-proses tertentu. Di bawah ini akan dibahas tentang beberapa hal yang dapat dijadikan dasar kekuatan dalam melestarikan plasma nutfah (keanekaragaman hayati). Selain kekuatan juga akan dievaluasi beberapa hal yang menjadikan suatu kelemahan yang harus dicari solusinya a. Tantangan Pemerintah pada tahun 1976 telah membentuk Komisi Pelestarian Plasma Nutfah Nasional (KPPPN). Sejak tahun 1998, komisi tersebut berganti nama menjadi Komisi Nasional Plasma Nutfah (Komnas Plasma Nutfah). Indonesia memilki Undang-undang Nomor 29 tahun 2000 tentang perlindungan Varietas Tanaman (PVT) yang disahkan pada tanggal 20 Desember 2000 (Dwiyanto da Setiadi, 2003). Penguasaan hak PVT dipegang oleh negara yang dilaksanakan oleh pemerintah. Untuk mencegah kemungkinan pengambilan hak PVT terhadap varietas lokal milik masyarakat tersebut. Pemerintah berkewajiban memberi penamaan yang bersifat spesifik lokasi yang berkaitan dengan deskripsi, asal-usul dan lokasi. Hasil karya para pemulia tanaman maupun peneliti dari kegiatan penelitian, pengamatan, dan percobaan merupakan sumbangan yang berharga terutama bagi ketahanan pangan dunia. Walaupun hasil penelitian tersebut sudah dipublikasi dalam bentuk jurnal, majalah, atau media lain, tetapi perlu adanya sosialisasi yang lebih luas terutama pada masyarakat umum. b. Kelemahan Masalah plasma nutfah sangat kompleks. Banyak masyarakat terutama yang tinggal di daerah, yang belum menyadari dan memahami arti, fungsi, dan manfaat plasma nutfah. 5
  • 6. Akibatnya, plasma nutfah terancam kepunahan. Di pihak lain tanpa kita sadari, banyak negara di dunia yang telah memanfaatkan plasma nutfah asli Indonesia. World Research Institute (1992) melaporkan bahwa Indonesia telah kehilangan lebih dari 72% potensi hutan alam, atau rata-rata 3,4 juta hektar setiap tahun. Data resmi pemerintah menyebutkan dari luas kawasan hutan 144 juta hektar pada tahun 1950-an telah menyusut drastis menjadi 92,4 juta hektar pada akhir tahun 2000-an. c. Peluang Banyak sekali peluang dan manfaat yang dapat diperoleh dari kekayaan sumber daya hayati yang ada di Indonesia. Keanekaragaman yang tinggi dapat meningkatkan jumlah trofik pada rantai makanan dan memunginkan terjadinya hubungan simbiosis (naturalistik, parasitisme, komensalisme dll). Selain itu, dengan keanekaragaman spesies yang lebih tinggi, maka dapat meningkatkan kemantapan pada suatu komunitas. Dalam bioteknologi, keanekaragaman hayati merupakan sumber daya hayati yang memungkinkan perluasan pemanfaatannya dengan dasar genetika. Dengan dilakukannya metode penyisipan gen ke organisme lain atau organisme lain yang memiliki hubungan kekerabatan, dapat dihasilkan individu baru dengan nilai manfaat yang lebih tinggi d. Ancaman Dengan semakin bertambahnya penduduk, maka kebutuhan akan sandang, pangan dan papan akan semakin meningkat pula. Bahan dasar dan kebutuhan tersebut didapatkan dari alam lingkungan. Akibatnya, alam lingkungan terutama keanekaragaman hayati akan terancam dalam kuantitas maupun kualitas. Selain itu, dengan tingkat pendidikan yang rendah dan adanya keterbatasan alat, tidak dapat menunjang dalam usaha pelestarian keanekaragaman hayati di Indonesia Pemerintah bekerja sama dengan PBB, LSM, sektor swasta dan lembaga-lembaga keuangan, perlu : 1. Melakukan penilaian nasional tentang keadaan keragaman hayati. 2. Menyusun strategi nasional untuk melestarikan keragaman hayati dan menggunakannya secara berkelanjutan, dan memasukkan strategi tersebut ke dalam strategi keseluruhan pembangunan nasional. 6
  • 7. 3. Melakukan riset jangka panjang tentang arti penting keragaman hayati bagi ekosistem yang menghasilkan barang-barang dan manfaat lingkungan. 4. Mendorong metode tradisional dalam mengelola pertanian, agro kehutanan, kehutanan, padang rumput dan satwa liar, yang menggunakan, memelihara atau meningkatkan keragaman hayati. Melibatkan kelompok-kelompok masyarakat, termasuk perempuan, dalam melestarikan dan mengelola ekosistem. 5. Melaksanakan pemerataan manfaat dari penggunaan sumber daya genetik dan hayati antara penghasil dan pemakai sumber daya tersebut. Penduduk asli dan masyarakatnya harus ikut menikmati manfaat ekonomi dan manfaat komersialnya. 6. Melindungi habitat alami. Banyak daerah dapat dilindungi lebih lanjut dengan menggalakkkan pembangunan berwawasan lingkungan di sekitar habitat tersebut. 7. Menggalakkan rehabilitasi ekosistem yang rusak dan pemulihan spesies yang terancam punah. 8. Mengembangkan pemanfaatan bioteknologi yang berkelanjutan, dan cara-cara untuk mengalihkannya secara aman dan adil, terutama ke negara-negara berkembang. E. Konservasi Plasma Nutfah Konservasi plasma nutfah melalui bank gen secara ex situ merupakan cara pelestarian yang aman dan efisien (Ford-Liyod & Jackson, 1986). Hal ini sudah dilaksanakan dalam mengkonservasi plasma nutfah padi (Silitonga, 2004). Alternatif lain yaitu konservasi ditempat asal (in situ conservation) yang merupakan pelengkap bank gen dan konservasi lekat lahan (on- farm conservation) dari varietas tradisional (lokal). Konservasi ini bersifat dinamis, karena disamping melestarikan petani juga dapat mengembangkan varietas tersebut. Hal ini telah dilakukan oleh lembaga swadaya masyarakat (LSM) SPTN-HPS di DI Yogyakarta dan Yayasan Padi Indonesia (YPI) di Kalimantan Timur. Kurangnya sosialisasi terhadap masyarakat dapat menyebabkan kurangnya kepedulian masyarakat terhadap sumber daya alam hayati. Dalam upaya peningkatan kepedulian masyarakat dalam pelestarian dan pemanfaatan plasma nutfah, dapat dilakukan melalui penyuluhan dan sarasehan (stadium generale). Sosialisasi dan diskusi dilakukan dengan melibatkan kelompok akademisi, penentu kebijakan, organisasi profesi dan stakeholder dari dunia usaha dan LSM. 7
  • 8. BAB III KESIMPULAN Indonesia sebagai Negara yang memiliki salah satu dari tiga hutan tropis terbesar di dunia yang berpengaruh terhadap perubahan iklim global, mempunyai peranan yang penting dalam ekosistem dunia sehingga harus dijaga kelestariannya. Sumber daya alam digolongkan ke dalam dua bagian yaitu sumber daya alam yang dapat pulih kembali (renewable) dan sumber daya alam yang tidak dapat pulih kembali (non renewable). Banyak hal yang dapat menjadikan ancaman kian bertambah serius yang membuat sumber daya alam terancam punah, seperti meningkatnya aktivitas manusia dalam kegiatan eksploitasi sumber daya alam, habitat dapat rusak akibat aktivitas manusia seperti perladangan berpindah, pembukaan hutan, eksploitasi kayu hutan, spesies akan hilang akibat perburuan hewan dan tumbuhan liar yang langka, perdagangan satwa liar, dan perubahan penggunaan lahan dapat mengakibatakan berkurangnya keanekaraman ekosistem. Berdasarkan Undang-undang Nomor 5 Tahun 1982, strategi konservasi yang ada sekarang ini setidaknya mencakup tiga hal pokok, yakni perlindungan proses ekologis yang penting dalam sistem-sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman sumber plasma nutfah, dan pemanfaatan jenis dan ekosistem secara lestari. Keberadaan sumber daya alam itu sangat terbatas, sehingga perlu diperhatikan dalam penggunaan dan pengelolaannya agar generasi penerus dapat menikmatinya. Dengan mengatasnamakan pembangunan, sehingga banyak lahan pertanian yang dijadikan pemukiman, industri, dsb. Sehingga lahan untuk penampungan air tanah menjadi rusak tatanannya. Dan arti lahan yang menurut masyarakat itu dimanfaatkan untuk kebutuhan ekonominya saja seharusnya sekarang masyarakat sadar akan perbuatannya dan memperhatikan kelestarian ekologis. 8