SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 58
RESUME MATERI DARI PERTEMUAN 1-7
MANAJEMEN KEUANGAN
Dosen Pengajar : Ade Fauji, SE, MM
Disusun oleh:
Roslina Indah Sari 11011700170
Kelas : 2S - Manajemen
Jurusan Manajemen
Universitas Bina Bangsa
2018
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha pengasih dan maha
penyayang yang telah memberikan rahmat, hidayah dan inayahnya kepada kami,
sehingga kami dapat menyelesaikan resume mata kuliah manajemen keuangan.
Resume ini merupakan salah satu tugas yang di berikan kepada kami
dalam rangka memenuhi tugas manajemen keuangan yang berkaitan dengan
materi yang ada disilabus dari pertemuan 1 - 7. Selain itu, tujuan dari penyusunan
resume ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan manajemen
keuangan secara meluas. Sehingga besar harapan kami, resume yang kami sajikan
dapat menjadi konstribusi positif bagi pengembang wawasan pembaca.
Saya menyadari dalam penulisan resume ini jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati saya menerima kritik dan saran agar
penyusunan resume selanjutnya menjadi lebih baik. Semoga laporan ini memberi
manfaat bagi banyak pihak.
Serang, 08 April 2018
Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR............................................................................................ i
DAFTAR ISI...........................................................................................................ii
Pertemuan I Manajemen Keuangan Dan Bursa Keuangan Serta Teori Suku Bunga
................................................................................................................................. 1
Pertemuan II Nilai Waktu Terhadap Uang .......................................................... 10
Pertemuan III Analisis Dan Peramalan Keuangan................................................ 18
Pertemuan IV Perencanaan Dan Pengendalian Keuangan ................................... 30
Pertemuan V Kebijakan Modal Kerja & Pengelolaan Dan Sakuritas................... 38
Pertemuan VI Pengelolaan Kredit (Piutang Usaha) & Pengelolaan Persedian ... 43
Pertemuan VII Pembiayaan Jangka Pendek ......................................................... 53
1
PERTEMUAN I
Manajemen Keuangan Dan Bursa Keuangan Serta Teori Suku
Bunga
1.1 Bursa (Pasar) Keuangan
Bursa keuangan yaitu mempertemukan calon peminjam dan mereka
mempunyai dana berlebih untuk dipinjamkan. Ada berbagai jenis bursa keungan
di Negara-negara maju, dan setiap jenis terdiri dari banyak lembaga, antara lain
sebagai berikut:
1. Pasar aktiva fisik, yakni tempat jual beli produk sepert sandang, pangan,
peralatan, dan perkakas. Bursa keuangan berurusan dengan saham,
obligasi, promes, hipotik, dan klaim lain atas aktiva rill.
2. Pasar uang (money markets) dan pasarmodal (capital markets) keduanya
merupakan bursa keuangan, tetapi jenis sekuritas serta janmgka waktu
yang dikelola berbeda. Psar uangn adalah bursa untuk sekuritas utang
dengan jatuh tempo kurang dari setahun. Pasar modal adalh brsa utang
jangka panjang dan saham perseroan.
3. Bursa hipotik bersangku-paut dengan pinjaman untuk real estate hunian,
komersial, dan industri, dan tanah pertanian atau perkebunan, sedangkan
bursa kredit konsumen berkaitan dengan pinjaman untuk mobil dan
perkaks, pendidikan, hiburan, dan sebagainya.
1.2 Lembaga Keuangan
Transfer modal dari para penabung kepada mereka yang membutuhkannya
berlangsung melalui tiga jalur:
1. Transfer langsung atas uang dan sekuritas, terjadi apabila perusahaan
menjual saham atau obligasinya langsung kepada penabung tanpa melalui
2
perantara keuangan. Perusahaan menyerahkan sekuritasnya kepada
penabung dan sebaliknya menerima uang yang diterimanya.
2. Transfer juga bisa terlaksana melalui bank investasi yang berperan sebagai
perantara dan membantu uapaya penerbitan sekuritas.
3. Transfer juga dapat terlaksana melalui perantar keuangan (financial
intermediary) seperti bank atau usaha pembiayaan bersama. Disini
perantara tersebut memperoleh dana dari para penabung, menerbitkan
sekuritasnya sendiri untuk ditukar dengan dan tersebut, lalu menggunakan
uan yang diperolehnya untuk membeli sekuritas perusahaan.
Bank investasi adalah lembaga keuangan yang menjamin dan
mendistribusikan sekuritas baru serta membantu perusahaan untuk memperoleh
modal. Perantara keuangan adalah lembaga keuangan yang berspealisasi untuk
memperlancar transfer dana dari penabung kepada mereka yang
membutuhkannya. Dana pasar uang adalah dana bersama yang ditanamkan pada
sekuritas jangka pendek dengan resiko terendah dan investor dapat menariiknya
dengan menggunakan cek. Pereusahaan jasa keuangan adalah perusahaan yang
menawarkan berbagai ragam jasa keuangan termasuk bank investasi, broker
asuransi, dan bank komersial.
1.3 Pasar Saham
Pasar saham, sering juga disebut bursa saham, atau juga disebut bursa efek
adalah wahana dimana dilakukan perdagangan saham dan instrumen finansial
lainnya. Pasar saham pada hakekatnya tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional
yang selama ini kita kenal. Di sana ada pembeli, penjual dan juga kegiatan tawar-
menawar harga. Pasar saham berfungsi memfasilitasi antara pihak yang
membutuhkan pendanaan (perusahaan) dan pihak yang mempunyai dana
(pemodal / investor). Perusahaan bisa memperoleh dana dengan melepas sebagian
sahamnya ke publik, sedangkan investor memperoleh sarana investasi berupa
saham perusahaan. Bila ekonomi suatu negara maju, pasar sahamnya juga
3
berkembang. Karena banyak perusahaan yang ingin berespansi melebarkan
usahanya, sehingga banyak melepas saham ke publik. Demikian juga sebaliknya.
Pasar sekunder yang paling aktif dan paling penting bagi manajer
keuangan adalah pasar saham. Disinilah harga saham ditentukan, dan, karena
tujuan utama menejemen keuangan adalah untuk memaksimumkan harga saham
perusahaan, pemahaman atau mekanisme pasar ini sangat penting bagi para
pengelola pengusaha.
Bursa Saham ( The Stock Exchanges)
Secara garis besar, bursa saham bisa dibagi dua, bursa utama (organizaed
exchanges) dan bursa parallel (over the counters markets).
 Bursa utama adalah organisasi foirmal yang mempunyai wujud fisik yang
melakukan pasar lelang atas sekuritas yang tercatat dibursa (listed atau
organized). Dua contoh utama adalah Bursa Saham New York (NYSE)
dab Bursa Saham Amerika (AMEX). Di Indonesia adalah Bursa Efek
Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES).
 Bursa Paralel (The Over te counter Markets) adalah sekumpulan besar
pialang dan dealer/ makelar yang dihubungkan melalui telpon dan
computer dan melaksanakan perdagangan atas sekuritas yang tidak tercatat
(unlisted) di bursa utama.
Manfaat Pasar Modal
1. Bagi Emiten
Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:
1. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar
2. Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai
3. Tidak ada convenantsehingga manajemen dapat lebih bebas dalam
pengelolaan dana/perusahaan
4. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan
5. Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil
4
2. Bagi investor
Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara
lain:
1. Nilai investasi perkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi.
Peningkatan tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang
mencapai kapital gain
2. Memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham
dan bunga yang mengambang bagi pemenang obligasi
3. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang
mengurangi risiko
1.4. Suku Bunga
Suku bunga merupakan persentase dari modal yang dipinjam dari pihak luar
atau tingkat keuntungan yang didapatkan oleh penabung di Bank atau tingkat
biaya yang dikeluarkan oleh investor yang menanamkan dananya pada saham.
Dalam realitas sehari-hari terdapat empat macam suku bunga (Khalwaty,
2000:162) yakni :
a. Suku bunga dasar, yaitu tingkat suku bunga yang ditentukan oleh Bank
Sentral atas kredit ynag diberikan kepada perbankan dan tingkat suku
bunga yang ditetapkan bank sentral untuk mendiskonto surat-surat
berharga yang ditarik atau diambil alih oleh Bank Sentral.
b. Suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang sesungguhnya dibebankan
kepada debitur dalam jangka waktu satu tahun apabila suku bunga nominal
akan sama dengan nilai suku bunga efektif.
c. Suku bunga nominal, yaitu tingkat suku bunga yang ditentukan
berdasarkan jangka waktu satu tahun.
d. Suku bunga padanan, yaitu suku bunga yang besarnya dihitung setiap hari,
setiap minggu, setiap bulan, atau setiap tahun untuk sejumlah pinjaman
atau investasi selama jangka waktu tertentu yang apabila dihitung secara
anuitas akan memberikan penghasilan bunga dengan jumlah yang sama.
5
Faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga
Ada beberapa faktor yang dapat menentukan besar kecilnya suku bunga
simpanan dan pinjaman, dimana faktor-faktor tersebut antara lain :
1. Kebutuhan Dana
Apabila permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh
bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga
simpanan. Otomatis bila hal tersebut dilakukan maka suku bunga pinjaman
juga akan mengalami peningkatan.
2. Persaingan
Dalam menarik konsumen agar menyimpan uang dan melakukan
pinjaman kepada sebuah bank, maka yang seharusnya dilakukan bank
tersebut adalah memperhatikan bunga simpanan dan bunga pinjaman yang
ditawarkan oleh pesaing.
3. Target Laba Yang Inginkan
Harga bunga yang akan ditetapkan didalamnya telah terkandung
target laba yang diharapkan oleh pihak bank.
4. Kualitas Jaminan
Nilai jaminan yang dapat segera dicairkan, misalnya seperti sertifikat
deposito harganya juga akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan nilai
jaminan yang tidak dapat segera dicairkan.
Komponen - Komponen Dalam Menentukan Bunga Kredit
Untuk menentukan besar kecilnya bunga kredit yang akan ditetapkan bagi
nasabah, komponennya adalah sebagai berikut :
1. Total Biaya Dana
Merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh
dana simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan ataupaun
6
deposito.Total biaya dana ini tergantung dari seberapa besar bank
menginginkan laba.Namun Total biaya dana ini harus dikurang dengan
cadangan wajib atau Reserve Requirement (RR). Besarnya yang
ditetapkan oleh pemerintah adalah 5%.
2. Biaya Operasi
Biaya operasi adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh pihak bank
untuk melaksankan operasiny, biaya ini terdiri dari biaya gaji pegawai,
biaya administrasi, biaya pemeliharaan atau yang lainnya.
3. Cadangan Resiko Kredit Macet
Pihak bank akan memasukkannya kedalam komponen menentukan bunga
kredit karena setiap kredit yang diberikan pasti ada resiko untuk tidak
dikembalikan, baik secara disengaja ataupun tidak disengaja.
4. Laba yang diinginkan
Keuntungan yang harapkan oleh pihak bank itulah yang dimasukkan ke
dalam komponen ini.
5. Pajak
Pihak bank hendaknya juga memperhitungkan kewajiban yang
harus dibayarkan kepada negara sesuai dengan ketentuan dan undang-
undang yang berlaku.
Jenis Suku Bunga
Ada 2 jenis suku bunga secara umum, yaitu :
1. Real interest rate : Koreksi atas tingkat inflasi yang merupakan nominal
interest rate dikurangi dengan tingkat inflasi. Cara perhitungannya yaitu
Real rate = Nominal rate – Rate of inflation
7
2. Nominal interest rate : Tingkat suku bunga pada rekening koran yang
menunjukkan tingkat pengembalian untuk setiap investasi yang dilakukan.
Pinjaman uang ke bank atau lembaga keuangan non-bank selalu dibebani
bunga sebagai bentuk balas jasa yang menjadi keuntungan bagi lembaga
tersebut. Berbeda tipe pinjaman maka tipe bunga yang ditetapkan juga
berbeda. Jika membandingkan presentase bunga pinjaman antar bank biasanya
jenis bunga yang dipakai berupa bunga efektif, flat atau anuitas.
1. Bunga Flat
Jumlah pembayaran utang pokok dan bunga kredit pada sistem bunga flat,
besarnya sama setiap bulan. Flat rate, ditujukan untuk kredit jangka pendek
seperti kredit kendaraan dan KTA. Perhitungan bunga flat sangat mudah yakni
setiap bulan angsurannya, bunga, dan cicilan pokoknya sama. Nilai bunga
selalu tetap setiap bulan karena bunga dihitung dari presentasi bunga yang
dikalikan dengan pokok pinjaman awal. Jumlah pembayaran pokok dan bunga
setiap bulan akan sama besarnya.
2. Bunga Efektif
Bunga efektif disebut juga sliding rate. Perhitungan bunga selalu
dilakukan pada setiap akhir periode angsuran karena dihitung dari saldo akhir
setiap bulan. Bunga efektif berdasarkan nilai pokok yang belum dibayar
sehingga besarnya bunga per bulan akan berubah sesuai nilai pokok yang
masih terhutang. Nilai bunga yang dibayar debitur setiap bulan akan menurun
karena bunga yang dibayarkan mengecil maka angsuran per bulan semakin
menurun dari waktu ke waktu.
Bunga per bulan= Jumlah pinjaman x Suku bunga per tahun / 12
Total Bunga = Jumlah pinjaman x (Suku bunga per tahun / 12) x
lama meminjam dalam bulan
8
3. Bunga Anuitas
Bunga anuitas mirip dengan perhitungan kredit bunga efektif namun ada
perubahan untuk mempermudah nasabah dalam membayar angsuran per bulan
karena angsuran setiap bulannya sama. Angsuran kredit dengan bunga anuitas
selalu tetap angsuran bulanannya tetapi komposisi bunga dan pokok angsuran
akan berubah pada setiap periode. Nilai bunga setiap bulan akan menurun,
namun angsuran pokok per bulan akan meningkat. Ketika mendekati
berakhirnya masa kredit, keadaan justru menjadi berbalik dimana porsi
angsuran pokok membesar sedangkan porsi bunga menjadi lebih kecil.
4. Bunga Mengembang
Sistem bunga mengambang menerapkan tingkat suku bunga sesuai
fluktuasi (naik atau turunnya) suku bunga di pasar keuangan. Jika suku bunga
di pasar naik, maka bunga kredit akan naik. Sedangkan saat suku bunga di
pasar turun maka suku bunga kredit akan turun juga. Sistem bunga
mengambang biasa dipakai untuk kredit jangka panjang seperti kredit
kepemilikan rumah, modal kerja, usaha dan investasi.
Fluktuasi suku bunga perbankan atau suku bunga pasar keuangan yang
telah ditetapkan oleh Bank Indonesia sangat memengaruhi kinerja lembaga
keuangan. Tingkat suku bunga perbankan akan naik atau turun sehingga
mempengaruhi pergerakan harga-harga saham di bursa efek. Pergerakan
tingkat suku bunga dengan pergerakan harga saham selalu berbanding
terbalik. Jika tingkat suku bunga naik maka harga-harga saham yang
diperjualbelikan di bursa efek akan turun sehingga harga saham-saham naik
karena para investor akan berinvestasi kepada instrumen perbankan seperti
deposito.
Rumus Bunga Efektif per bulan = Saldo akhir periode x Suku
bunga pertahun / 12
9
Jika tingkat suku bunga menurun, maka harga saham-saham naik karena
para investor beralih untuk investasi instrumen saham. Setiap perusahaan pasti
memiliki utang dan terus mencari sumber-sumber pembiayaan melalui utang
yang mengacu pada macam macam rasio keuangan sehingga menyebabkan
tingkat bunga saham akan fluktuatif. Naiknya tingkat suku bunga tentu
menambah beban biaya perusahaan sehingga mengurangi laba perusahaan dan
menambah risiko seperti masalah likuiditas yang tidak sesuai dengan prinsip
prinsip akuntansi.
Nilai suku bunga Indonesia dipengaruhi oleh tingkat suku bunga
internasional. Penyebabnya adalah akses pasar keuangan domestik terhadap
pasar keuangan internasional dan kebijakan nilai tukar mata uang yang tidak
fleksibel. Ada dua macam bunga perbankan yang dibebankan kepada nasabah.
 Bunga simpanan yaitu bunga yang diberikan sebagai bentuk balas jasa
bagi nasabah yang menyimpan uang di bank serta menjadi daya tarik
untuk menambah nasabah baru. Bunga simpanan menjadi tanggung
jawab bank yang harus dibayarkan kepada nasabahnya.
 Bunga Pinjaman yaitu bunga yang menjadi tanggung jawab para
peminjam untuk dibayarkan kepada bank atau harga yang harus
dibayar oleh nasabah sebagai balas jasa pinjaman kepada bank.
10
PERTEMUAN II
Nilai Waktu Terhadap Uang
2.1. Bunga Sederhana
Penggunaan faktor bunga untuk menilai jumlah uang tertentu dalam proses
pemajemukan dapat digunakan bunga sederhana atau bunga majemuk. Bunga
sederhana adalah bunga yang dibayarkan (dikenakan) hanya pada pinjaman atau
tabungan atau investasi pokoknya saja (Harjito dan Martono, 2014: 21). Jumlah
uang dari bunga sederhana merupakan fungsi dari variabel-variabel: pinjaman
pokok, tingkat bunga per tahun, dan jumlah waktu lamanya pinjaman. Rumus
untuk menghitung jumlah bunga sederhana adalah:
Di mana:
Si = Jumlah bunga sederhana
Po = Pinjaman atau tabungan pokok
i = Tingkat bunga per periode waktu dalam persen
n = Jangka waktu
Contoh 1.
Pak Ali memiliki uang Rp. 80.000,00 yang ditabung di bank dengan bunga
10% per tahun selama 10 tahun. Pada akhir tahun ke-10 jumlah akumulasi bunga
adalah:
Si = Po (i) (n) Si = 80.000 (0,10) (10) = Rp. 80.000,-
Si = Po (i) (n)
11
2.2. Bunga Majemuk
Nilai majemuk (“compound value” atau “ending amount”) dari sejumlah
uang adalah adalah penjumlahan dari uang pada permulaan periode atau jumlah
modal pokok dengan jumlah bunga yang diperoleh selama periode tersebut
(Riyanto, 2015: 106) dan secara aljabar dapat diformulasikan sebagai berikut:
V = P + I
= P + Pi
= P(1 + i),
Di mana:
P = Jumlah uang pada permulaan periode, atau modal pokok i = suku/tingkat
bunga
i = Jumlah bunga dalam uang yang diperoleh selama periode tertentu
V = Jumlah akhir atau jumlah dari P + I
Secara umum rumusnya ditulis:
Contoh 2.
Seseorang menyimpan uang sebesar Rp. 1.000,00 di bank dengan suku
bunga 6% setahunnya. Dengan menerapkan rumus tersebut maka jumlah uang
pada akhir tahun pertama adalah:
V = Rp. 1.000 (1 + 0,06)
= Rp. 1.000 (1,06)
= Rp. 1.060,00
Apabila uang tersebut tetap disimpan di bank selama 4 tahun atas dasar
bunga berbunga atau bunga majemuk, maka jumlah uang pada akhir tahun
keempat adalah:
V4 = P(1 + i)4
Vn = P(1 + i)
n
12
= Rp. 1.000 (1,06)4
= Rp. 1.262,00
2.3. Nilai Sekarang (Present Value)
Menurut Riyanto (2015: 108-109) kalau “compound value” dimaksudkan
untuk menghitung jumlah uang pada akhir suatu periode di waktu mendatang,
maka “present value” sebaliknya dimaksudkan untuk menghitung besarnya
jumlah uang pada permulaan periode atas dasar tingkat bunga tertentu dari suatu
jumlah yang akan diterima beberapa waktu kemudian.
Dengan demikian kalau “nilai majemuk” menghitung jumlah akhir pada akhir
periode dari sejumlah uang yang kita miliki sekarang atas dasar tingkat bunga
tertentu, “nilai sekarang” menghitung nilai pada waktu sekarang jumlah uang
yang baru akan kita miliki beberapa waktu kemudian. Dengan demikian maka
cara menghitung “present value”, adalah sebaliknya dari cara menghitung
“compound value”, yaitu dengan rumus:
Contoh 3.
Tentukan berapa besarnya nilai sekarang (present value) dari uang sebesar Rp.
1.262,00 yang akan kita terima pada akhir empat tahun yang akan datang atau
dasar bunga majemuk 6%.
Nilai sekarang-nya adalah:
PV =
FVn
(1+𝑖)n
=
1.262
(1+0.06)4
= Rp.1.000,00
Ini berarti bahwa uang sebesar Rp. 1.000,00 yang kita miliki sekarang kalau
disimpan di bank dengan bunga majemuk 6% per tahunnya, jumlah pada akhir
tahun ke-4 adalah sebesar Rp. 1.262,00. Berapa nilai sekarang dari uang sebesar
PV =
Fvn
(1 + 𝑖)n
= Fvn
1
(1 + 𝑖)n
13
Rp. 1.000,00 yang akan kita terima pada akhir tahun ketiga atas dasar suku bunga
majemuk 4%.
Jawabannya ialah:
PV =
FVn
(1+𝑖)n
=
1.000
(1+0.04)3
= Rp.889,00
Ini berarti bahwa uang sebesar Rp. 889,00 kalau disimpan di bank dengan suku
bunga 4% per tahunnya pada akhir tahun ketiga jumlah akhirnya akan menjadi
Rp. 1.000,00.
2.4. Nilai Kemudian (Future Value)
Nilai kemudian atau future value dapat diperoleh dengan mengalikan
tingkat bunga dengan pokok pinjaman untuk periode tertentu. Tingkat bunga
dapat dihitung setiap bulan, kuartalan, enam bulan atau satu tahun sekali. Bahkan
dalam dunia perbankan di negara kita, dikenal dengan simpanan bunga harian
meskipun tingkat bunga ditetapkan setiap satu tahun.
Future value atau nilai yang akan datang dapat dihitung dengan rumus sebagai
berikut :
Contoh :
Rani mempunyai uang Rp. 10.000.000,00 dan disimpan di bank dengan
tingkat bunga 8%. Maka 3 tahun kemudian nilai uang Rani, adalah?
Jawab :
𝐹𝑣 𝑛 = 𝑃𝑣(1 + 𝑖) 𝑛
𝐹𝑣3 = 10.000.000 (1+ 0.08)3
= 10.000.000 (1.08)
3
= 10.000.000 (1.26)
= Rp 12.600.000
14
2.5. Anuitas (Annuity)
Anuitas adalah suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang
sama yang terjadi dalam periode waktu tertentu (Harjito dan Martono, 2014: 27).
Ada 2 macam anuitas, yaitu anuitas biasa (ordinary annuity) dan anuitas jatuh
tempo (due annuity). Anuitas biasa atau juga disebut anuitas tertunda merupakan
anuitas dari suatu pembayaran yang dilakukan pada akhir periode untuk setiap
periode tertentu.
Anuitas Nilai Sekarang (Present Value of Annuity)
Nilai sekarang dari suatu anuitas (Present Value of Annuity, disingkat PVAn)
didefinisikan sebagai nilai anuitas majemuk saat ini (sekarang) dengan
pembayaran atau penerimaan periodik (R) dan n sebagai jangka waktu anuitas.
Perhitungan nilai sekarang anuitas biasa selama n periode (PVA) dapat pula
dinyatakan:
PVAn = R [1/(1 + i)1] + R [1/(1 + i)2] + ... + R [1/(1 + i)n]
PVAn = R [PVIFi,1 + PVIFi,2 + ... + PVIFi,n]
Secara ringkas PVAn sama dengan penerimaan periodik sebesar R dikalikan
dengan jumlah total dari faktor nilai bunga sekarang pada tingkat i% untuk
periode waktu 1 hingga periode n. Secara matematis, nilai sekarang anuitas dapat
dinyatakan:
Contoh :
Berapa nilai aliran kas sebesar Rp. 8.000 selama 3 tahun bila dinilai sekarang
dengan tingkat bunga majemuk 10% per tahun?
15
Jawab :
PVAn = R [1 – {1/(1 + i)n} / i]
PVA3 = Rp. 8.000 [1 – {1/(1 + 0,1)3} / 0,1]
= Rp. 8.000 (2,487) = Rp. 19.896,00
Anuitas Nilai Kemudian (Future Value of Annuity)
Nilai yang akan datang dari suatu anuitas (Future Value of Annuity disingkat
FVAn) didefinisikan sebagai nilai anuitas majemuk masa datang (masa depan)
dengan pembayaran atau penerimaan periodik (R) dan n sebagai jangka waktu
anuitas (Harjito dan Martono, 2014: 27-30). Dapat dilihat bahwa nilai masa
datang anuitas (FVAn) sama dengan penerimaan periodik dikalikan dengan
jumlah dari nilai faktor bunga masa depan pada tingkat bunga i% untuk periode
waktu 0 sampai dengan n-1. Dengan demikian rumus untuk mencari nilai masa
datang suatu anuitas biasa adalah:
Contoh :
Apabila aliran kas Rp. 8.000,00 per tahun selama 3 tahun dengan tingkat
bunga 8% sebagaimana contoh di atas dihitung dengan nilai anuitas akan
diperoleh:
Jawab :
16
FVAn = R {[(1 + i)n – 1]/ i}
FVA3 = 8.000 {[(1 + 0,08)3 – 1]/ 0,08}
= 8.000 (3,246)
= Rp. 25.968
 Penentuan Tingkat Bunga
Terdapat tiga alternatif menurut Sartono (214: 61-64) kemungkinan aliran kas
di masa datang: terjadi hanya satu kali, anuitas, dan aliran kas yang terjadi
berulang kali dengan jumlah yang tidak sama besar. Contoh yang sederhana
apabila aliran kas terjadi hanya satu kali. Maka kita dapat menggunakan
persamaan di bawah ini untuk mencari tingkat bunga.
Internal rate of return dapat dicari dengan menggunakan tabel nilai sekarang
faktor bunga yang sesuai atau mendekati dengan hasil perhitungan.
Dengan demikian untuk mencari internal rate of return dapat diformulasikan
menjadi sebagai berikut:
17
 Amortisasi Pinjaman
Salah satu manfaat konsep nilai sekarang adalah untuk menentukan
amortisasi pinjaman. Pada umumnya pihak pemberi pinjaman meminta
pembayaran yang sama setiap periode. Pembayaran tersebut meliputi angsuran
pokok pinjaman dan pembayaran bunga yang dapat diperhitungkan secara
bulanan, semesteran maupun satu tahun sekali. Karena pembayaran pinjaman
dilakukan dengan jumlah yang sama, maka konsep nilai sekarang anuitas
sangat cocok untuk menyelesaikan persoalan tersebut.
Contoh :
Saudara meminjam Rp. 22.000.000,00 di bank dengan bunga 12% per
tahun. Pinjaman tersebut harus dilunasi dalam jangka waktu enam tahun
dengan pembayaran yang sama setiap tahun.
Jawab :
Dapat disimpulkan bahwa ide dasar dari konsep nilai waktu uang adalah
bahwa uang yang akan diterima di masa datang memiliki nilai yang lebih rendah
dibanding dengan penerimaan yang sama saat ini. Konsep ini menjadi sangat
penting dalam pengambilan keputusan keuangan karena adanya perbedaan
dimensi waktu aliran kas. Perusahaan melakukan investasi saat ini dengan
harapan untuk memperoleh aliran kas di masa mendatang. Perbedaan nilai terjadi
karena perbedaan waktu penerimaan.
18
PERTEMUAN III
ANALISIS DAN PERAMALAN KEUANGAN
3.1 Peramalan Keuangan (peramalan keuangan dengan performa dan
pemenuhan kebutuahan dana dari luar/ external funds needed)
Kegiatan bisnis sebaiknya dimulai dari mengadakan peramalan kondisi di
masa depan, terutama adalah situasi ekonomi, sosial, politik, dan budaya. Untuk
mengadakan peramalan terlebih dahulu dikumpulkan data historis suatu kegiatan
bisnis kemudian diolah menjadi informasi relevan untuk mengambil keputusan
manajemen dalam membuat perencanaan keuangan. Peramalan bisnis ini
dituangkan dalam angka-angka keuangan menjadi peramalan keuangan suatu unit
organisasi bisnis. Metode yang lazim digunakan adalah:
a. Siklus Arus Kas
Siklus bisnis dimulai dari uang sebagai kapital untuk menjalankan
kegiatan bisnis, kemudian melahirkan uang (kapital) yang lebih besar lagi.
Dengan demikian, unit organisasi bisnis mendapatkan keuntungan atau laba.
Uang sebagai kapital pertama-tama dari setoran pemilik organisasi bisnis
sebagai kapital yang lazim disebut Equity (ekuitas) atau modal sendiri. Jika
kapital sendiri tidak mencukupi untuk melakukan kegiatan bisnis, organisasi
meminjam uang dari sumber-sumber pembiayaan (bank dan lembaga keuangan
non-bank). Kedua jenis sumber modal itu (modal sendiri dan utang jangka
panjang) disebut modal permanen atau capital invested.
Modal permanen digunakan untuk membangun organisasi bisnis dan
membeli peralatan bisnis, kemudian untuk membiayai kegiatan bisnis yaitu
membeli bahan baku untuk diolah menjadi komoditi, membayar upah tenaga
kerja, dan membayar berbagai biaya tidak langsung antara lain biaya tidak
langsung pabrik (faktory overhead), biaya pemasaran, biaya administrasi, biaya
bunga, biaya sewa, dan pajak. Semua ini dikeluarkan uang tunai (cash). Setelah
19
menjadi komoditi dijual dipasar, melahirkan uang tunai kembali. Dengan
demikian arusnya yaitu dari uang tunai (cash), kegiatan bisnis, kemudian menjadi
uang tunai kembali.
b. Pola Pembiayaan
Yang dimaksud dengan pola pembiayaan adalah pembiayaan untuk modal
kerja dan harta tetap. Modal kerja digolongkan menjadi dua, yaitu modal kerja
permanen dan modal kerja musiman. Modal kerja permanen harus dibiayai oleh
utang jangka panjang dan modal sendiri. Sedangkan modal kerja musiman bisa
dibiayai oleh utang dagang, utang bank jangka pendek, atau utang wesel bayar
atau dikenal dengan commercial papers.
Harta tetap harus dibayar oleh utang jangka panjang dan modal sendiri.
Manajemen harus memperhitungkan umur ekonomis harta tetap dan model
penyusutan yang akan dibebankan kepada produk yang dijual. Makin tinggi nilai
penyusutan makin besar arus kas masuk bersih perusahaan, tetapi makin tinggi
harga pokok penjualan suatu produk dan akhirnya sulit masuk dalam persaingan
pasar bebas. Sedangkan makin kecil nilai penyusutan makin kecil arus kas masuk
bersih perusahaan, tetapi makin rendah harga pokok penjualan suatu produk dan
lebih mudah masuk pasar persaingan bebas. Manajemen harus mengadakan
penukaran (trade-off) antara kepentingan arus kas masuk dan pangsa pasar. Baik
modal kerja permanen maupun modal kerja pemanen harus tumbuh terus menerus
sepanjang waktu (steady growth).
c. Perubahan Penjualan
Perubahan penjualan mengakibatkan perubahan harta dan utang jangka
pendek, karena untuk memenuhi kenaikan penjualan harus membutuhkan
tambahan harta dan utang jangka pendek, khususnya utang dagang. Kebutuhan
dana untuk memenuhi tambahan penjualan itu dapat dipenuhi dari dalam dan dari
luar perusahaan, jika kenaikan kecil, kemungkinan tambahan dana dapat dipenuhi
dari dalam perusahaan, dan jika kenaikan penjualan besar, pada umumnya
20
tambahan dana duipenuhi dari luar perusahaan (dari tambahan modal sendiri atau
dari utang jangka panjang). Tambahan dana akibat kenaikan penjualan.
d. Ramalan Laba Operasi
Setelah unit penjualan dan harga diramal dan biaya diklasifikasikan menjadi
biaya tetap dan biaya variabel, kemudian dibuat peramalan laba, dalam berbagai
kondisi ekonomi, misalnya kondisi ekonomi buruk jumlah penjualan 600 unit,
normal 900 unit, dan baik 1.200 unit.
3.2 Peramalan keuangan
Peramalan keuangan adalah memperkirakan kebutuhan keuangan di masa
yang akan datang. Dalam melakukan peramalan kondisi ini dapat dijadikan alat
ukur untuk melakukan peramalan. Hal ini perlu dilakukan mengingat di masa
yang akan datang penuh dengan berbagai ketidakpastian. Ketidakpastian ini perlu
diperhitungkan secara matang. Dalam praktiknya ketidakpastian yang akan datang
meliputi hal-hal:
1. Ketidakpastian ekonomi, terutama yang berkaitan dengan perubahan harga
(inflasi), kekuatan daya beli masyarakat, ketersediaan bahan baku, tenaga
kerja, atau faktor lainnya.
2. Ketidakpastian politik, terutama yang berkaitan dengan kebijakan yang
dikeluarkan oleh pemerintah yang berkuasa, terutama yang memiliki
hubungan langsung dengan produk yang ditawarkan.
3. Ketidakpastian sosial dan budaya, yang berkaitan dengan pergeseran selera,
gaya hidup, dan kebiasaan masyarakat yang terus berkembang.
4. Ketidakpastian lingkungan alam, baik pergeseran penduduk, kelangkaan
bahan baku, maupun faktor bencana alam.
5. Ketidakpastian persaingan baik dalam negeri maupun masuknya produk
dari kelanjutan kepemimpinan perusahaan ke depan akibat pergantian, atau
pengunduran diri akibt berbagai sebab, dan lainnya.
Dalam praktiknya hampir dipastikan tidak ada hasil ramalan yang tepat
100% atau berhasil, namun paling tidak dengan melakukan peramalan yang
21
dengan mengidentifikasikan hal-hal yang akan terjadi ke depan, faktor risiko
kegagalan dapat diminimalkan.
Terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan jenis peramalan, hal ini
tergantung dari sudut mana kita memandangnya. Jenis-jenis peramalan dimaksud
antara lain:
1. Jika dilihat dari segi penyusunnya:
a. Peramalan subjektif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar
perasaan atau feeling dari yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan
dan pengalaman masa lalu dari orang yang menyusunnya sangat
menentukan hasil ramalan.
b. Peramalan objektif merupakan peramalan yang didasarkan atas data dan
informasi yang ada, kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik atau
metode tertentu. Data yang digunakan biasanya data masa lalu untuk
beberapa metode.
2. Dilihat dari segi sifat ramalan:
a. Peramalan kualitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar data
kualitatif dan biasanya peramalan ini didasarkan kepada hasil penyelidikan
sebelumnya.
b. Peramalan kuantitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar
data kuantitatif masa lalu (dalam bentuk angka-angka).
3. Dilihat dari segi jangka waktu;
a. Peramalan jangka pendek merupakan peramalan yang didasarkan pada
waktu kurang 1 tahun.
b. Peramalan jangka menengah merupakan peramalan yang didasarkan pada
waktu rentang dari 1 tahun sampai 3 tahun.
c. Peramalan jangka panjang merupakan peramalan yang didasarkan pada
kurun waktu lebih dari 3 tahun.
22
3.3 Langkah-Langkah Peramalan
Agar peramalan dapat memberikan hasil yang memuaskan maka haruslah
mengikuti prosedur atau langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam peramalan.
Dengan mengikuti setiap langkah yang telah ditetapkan, paling tidak dapat
menghindari kesalahan yang tidak perlu, sehingga hasil peramalan tidak perlu
diragukan. Secara umum langkah-langkah yang dilakukan dalam proses
melakukan peramalan sebagai berikut:
1. Mengumpulkan Data
Pengumpulan data merupakan langkah awal yang harus dilakukan. Data yang
dilakukan merupakan data masa lalu (lampau). Hendaknya data yang
dikumpulkan selengkap mungkin untuk beberapa priode. Pengumpulan data
dapat dilakukan dengan pengumpulan data sekunder dan data primer.
Pengumpulan data sekunder maksudnya adalah data yang diperoleh dari
berbagai sumber seperti: perpustakaan, koran, serta laporan lainnya adapun
data primer diperoleh dari lapangan dengan menggunakan observasi,
wawancara atau dengan menyebarkan kuesioner.
2. Mengolah Data
Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data. Dengan
demikian akan diketahui pola data yang dimiliki dan memudahkan kita untuk
melakukan peramalan melalui metode peramalan yang ada.
3. Menentukan Metode Peramalan
Setelah data dditabulasi, barulah kita menentukan metode peramalan yang
cocok untuk data tersebut. Terdapat banyak metode dalam melakukan
peramalan. Hendaknya metode yang dipilih adalah metode yang paling tepat
atau metode yang paling kecil penyimpangannya. Pemilihan metode
peramalan adalah dengan mempertimbangkan faktor horizon waktu, pola data,
jenis peramalan, faktor biaya, ketepatan dan kemudahan penggunaannya.
4. Memproyeksikan Data
Seperti diketahui bahwa akan ada perubahan di masa yang akan datang
seperti perubahan ekonomi, politik, sosial, atau perubahan kemasyarakatan
lainnya perubahan ini akan berakibat tidak tepatnya hasil peramalan. Agar kita
23
dapat meminimalkan penyimpangan terhadap perubahan, maka perlu
dilakukan proyeksi data dengan pertimbangan faktor perubahan tersebut untuk
beberapa perubahan tersebut untuk beberapa periode.
5. Mengambil keputusan
Hasil peramalan yang telah di lakukan di gunakan untuk mengambil
keputusan untuk bidak membuat berbagai perencanaan seperti perencanaan
produksi, keuangan, penjualan dan perencanaan lainnya, baik untuk
perencanaan jangka pendek maupun perencanaan jangka panjang . berkaitan
dengan keuangan adalah jumlah dana yang harus di dediakan dan kapan.
3.4 Model Peramalan dan Perencanaan Keuangan
Setiap orang atau lembaga selalu mengharapkan bahwa hasil ramalannya
berhasil dan tidak meleset di masa yang akan datang agar hasil peramalan tepat,
maka perlu di gunakan model peramalan yang sesuai dengan kebutuhan. Ada dua
model yang sering digunakan oleh berbagai perusahaan yaitu:
1. Metode persentase penjualan (percent of sales method)
2. Metode regresi (regression method)
Metode persentase penjualan, merupakan metode peramalan yang relatif
mudah jika dibandingkan dengan metode lainnya, terutama untuk melihat
kebutuhan permodalan. Caranya dengan melihat presentase penjualan tahunan
pada setiap pos dalam neraca. Peramalan penjualan ini biasanya didasarkan pada:
1. Peramalan eksternal
2. Peramalan internal
3. Kombinasi dari peramalan di atas
Peramalan eksternal yang didasarkan pada GNP, data statistik, survei,
faktor-faktor ekonomi, politik, dan sosial. Adapun peramalan internal didasarkan
pada sifat yang dimiliki oleh perusahaan (nature of the firm’s of product).
3.5 Laporan Keuangan Performa
Laporan keuangan performa merupakan proyeksi neraca dan laporan laba
rugi suatu perusahaan pada akhir priode peramalan. Alat sederhana yang
24
digunakan untuk membuat laporan keuangan performa perusahaan dapat
dilakukan dengan:
1. Metode presentase penjualan (percentage of sales method), yaitu dengan
mencari semua pos dalam laporan laba rugi dan neraca yang berubah sesuai
dengan perubahan penjualan.
2. Pendekatan pertimbangan (judgemental), terhadap kemungkinan yang akan
terjadi.
Dalam praktiknya setiap metode memiliki beberapa kelemahan dan kelemahan
dari metode ini adalah:
1. Asumsi bahwa kondisi keuangan masa lalu merupakan indicator yang tepat
untuk masa yang akan datang.
2. Asumsi bahwa beberapa pos, seperti kas, piutang, dan persediaan bisa sesuai
dengan yang diinginkan.
Metode di atasi dilakukan atas dasar beberapa anggapan bahwa tingkat
penjualan sangat mempengaruhi perubahan pos-pos dalam, seperti:
 Kas
 Piutang
 Sediaan
 Utang piutang
 Laba ditahan
Langkah-langkah yang dilakukan dalam presentase penjualan adalah sebagai
berikut:
a. Membuat neraca performa yang meliputi item-item yang terpengaruh langsung
oleh tingkat penjualan, sedangkan item yang tidak mempengaruhi dibiarkan
saja.
b. Mengalikan persentase (%) yang telah ditetapkan dengan proyeksi penjualan
item-item yang berpengaruh langsung.
c. Kemudian bagi item-item yang tidak berpengaruh angka-angkanya tetap sama
dipindahkan ke neraca proyeksi.
d. Melakukan perhitungan proyeksi laba ditahan.
e. Menjumlahkan neraca proyeksi, dan menyeimbangkan aktiva dan pasivanya,
jika ada selisih berarti menunjukkan jumlah kebutuhan keuangannya.
25
3.6 Rencana Keuangan
Proses perencanaan keuangan dapat dibagi menjadi enam langkah:
1. Memproyeksikan laporan keuangan dan menggunakan proyeksi ini untuk
menganalisis dampak dari rencana operasi terhadap proyeksi laba dan
berbagai rasio keuangan.
2. Menentukan dana yang dibutuhkan untuk mendukung rencana lima tahunan.
3. Meramalkan ketersediaan dana selama lima tahun ke depan.
4. Menetapkan dan menjaga suatu sistem pengendalian yang mengatur alokasi
dan penggunaan dana di dalam perusahaan.
5. Mengembangkan prosedur guna menyesuaikan rencana dasar jika ramalan
ekonomi yang mendasari rencana tersebut tidak terjadi.
6. Menetapkan suatu sistem kompensasi manajemen berbasis kinerja. Sangat
penting bahwa sistem semacam itu memberikan penghargaan kepada para
manajer karena mereka melakukan apa yang diinginkan oleh pemegang
saham, yaitu memaksimalkan harga saham.
26
PERTEMUAN IV
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN
4.1 Pengendalian Keuangan
Pengendalian keuangan merupakan upaya yang dilakukan agar investasi,
alokasi biaya, dan perolehan laba berjalan sesuai dengan rencana perusahaan.
Pengendalian keuangan adalah tahap dimana rencana keuangan
diimplementasikan, yaitu menyangkut umpan balik dan proses penyesuaian yang
diperlukan untuk menjamin bahwa rencana terlaksana atau untuk mengubah
rencana yang ada sebagai tanggapan terhadap berbagai perubahan dalam
lingkungan operasi.
4.2 Laporan Keuangan
Secara umum ada tiga bentuk laporan keuangan, yaitu neraca, laporan rugi-
laba, dan laporan aliran kas. Dua bentuk yang pertama merupakan bentuk laporan
yang paling tua. Ketiga laporan tersebut mempunyai bentuk dan tujuan sendiri,
meskipun ketiganya saling berkaitan. Laporan tersebut ditujukan untuk memberi
informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan kepada pembacanya.
1. Neraca
Neraca digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan suatu
organisasi pada suatu waktu tertentu (snapshot), yang meliputi aktiva atau aset
(sumber daya) organisasi dan klaim atas aset tersebut. Klaim merupakan sumber
dana, sementara aset merupakan bukti bagaimana sumber dana tersebut
digunakan. Aset merupakan hasil keputusan investasi, sementara klaim
merupakan hasil keputusan pendanaan. Aset terletak di sebelah kiri neraca,
sementara klaim terletak di sebelah kanan neraca. Dana organisasi diperoleh
melalui hutang atau penyertaan modal (modal saham). Berikut ini menyajikan
27
contoh neraca suatu perusahaan. Perhatikan bahwa total aktiva sama dengan toatal
pasiva. Persamaan neraca ditunjukan sebagai berikut ini.
Aset = Hutang + Modal Saham
Aset menampilkan secara spesifik kekayaan perusahaan, sedangkan sisi
pasiva menampilkan secara spesifik dan yang diberikan oleh orang atau badan
tertentu untuk mendanai pembelian kekayaan perusahaaan.
Aset atau harta atau aktiva sebuah perusahaan terdiri dari uang tunai yang
disimpan di bank. Aset merupakan sumber ekonomi organisasi yang akan dipakai
organisasi untuk menjalankan usahanya.
2. Laporan Rugi-Laba
Secara umum sumbangan laporan rugi-laba dalam hal penyampaian informasi
dapat ditingkatkan apabila laporan keuangan:
1) Memberikan informasi mengenai prestasi operasional perusahaan, dan
terpisah dari aspek lain yang berkaitan dengan perusahaan. Perusahaan yang
memproduksi tekstil diharapkan mempunyai prestasi yang baik dalam hal
bisnis tekstil, bukannya dalam penjualan mesin tekstil atau peralatan lainnya.
2) Menyajikan hasil dari aktivitas atau kejadian tertentu yang berarti, untuk
memprediksi jumlah, waktu (timing), dan ketidakpastian aliran kas dan
pendapatan dimasa mendatang.
3) Memberikan informasi yang bermanfaat untuk menilai profitabilitas suatu
perusahaan.
3. Laporan Aliran Kas
Laporan aliran kas bertujuan memberikan informasi mengenai penerimaan dan
pembayaran kas perusahaan selama periode tertentu. Tujuan lain laporan aliran
kas adalah memberikan informasi mengenai efek kas dari kegiatan investasi,
pendanaan, dan operasi perusahaan selama periode tertentu. Laporan aliran kas
apabila digabungkan bersama laporan keuangan lainnya, akan membantu
menganalisis:
28
1) Kemampuan perusahaan menghasilkan aliran kas masa mendatang yang
positif.
2) Kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya dan membayar dividen.
3) Kebutuhan perusahaaan akan dana eksternal.
4) Alasan terjadinya perbedaan antara laba bersih perusahaan dengan penerimaan
dan pengeluaran kasnya.
5) Aspek kas dan non-kas dari transaksi investasi dan pendanaan selama periode
tertentu.
4.3 Analisis Laporan Keuangan
Laporan keuangan memberikan data yang diperlukan, tetapi diperlukan
analisis agar informasi yang lebih mendalam dapat digali. Ada banyak teknik
analisis yang dapat digunakan dalam analisis keuangan, yang dapat dilihat pada
buku manajemen keuangan atau analisis keuangan.
1. Analisis Rasio
Analisis rasio keuangan mempunyai tujuan menghilangkan bias dalam
evaluasi prestasi keuangan organisasi. Ada lima kelompok analisis keuangan:
1) Rasio likuiditas. Rasio ini ingin mengukur kemampuan organisasi memenuhi
kewajiban jangka pendeknya, yaitu kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu
satu tahun atau kurang.
2) Rasio solvabilitas. Rasio ini ingin melihat kemampuan organisasi memenuhi
kewajiban jangka panjangnya, yaitu kewajiban yang jatuh tempo lebih dari
satu tahun.
3) Rasio aktivitas. Rasio ini mengukur efektivitas penggunaan sumberdaya
organisasi. Beberapa sumberdaya yang diukur efektivitasnya adalah piutang,
aktiva tetap, atau aktiva total.
4) Rasio profitabilitas. Rasio ini mengukur kemampuan organisasi
menghasilkan provit (keuntungan) berdasarkan aset, modal saham atau faktor
lainnya.
29
5) Rasio pasar. Rasio pasar relevan untuk perusahaan yang sudah go-public
(menjual sahamnya ke masyarakat melalui pasar modal).
4.4 Peng-anggaran
Peng-anggaran adalah proses perencanaan aktivitas selama jangka waktu
tertentu, yang dinyatakan dengan angka-angka. Anggaran dapat ditetapkan baik
untuk organisasi secara keseluruhan, untuk departemen, atau untuk bagian-bagian
tertentu. Jangka waktu anggaran biasanya satu tahun, meskipun kadang-kadang
dipecah ke dalam satuan waktu yang lebih pendek.
1. Pengendalian Anggaran dan Pusat Pertanggung-Jawaban
Sistem pengendalian yang baik harus mampu mengidentifikasikan pihak-
pihak yang bertanggungjawab. Suatu bagian organisasi dapat dikelompokkan
menjadi beberapa pusat pertanggung-jawaban:
1) Pusat Pendapatan (revenue center), adalah unit organisasi yang prestasinya
diukur dengan kemampuannya menghasilkan pendapatan (menghasilkan
output). Departemen penjualan merupakan contoh pusat pendapatan.
2) Pusat Biaya (cost center), adalah unit organisasi yang prestasinya diukur
dengan kemempuannya menekan biaya yang terjadi. Contoh pusat biaya
adalah bagian administratif dan bagian riset dan pengembangannya.
3) Pusat Keuntungan (profit center), adalah unit organisasi yang prestasinya
dievaluasi berdasarkan kemampuannya menghasilkan keuntungan. Sebagai
contoh, departemen perbaikan (service) komputer dapat memasang harga
tertentu apabila memperbaiki komputer di departemen pemasaran.
4) Pusat Investasi (investment center), dievaluasi berdasarkan kemampuannya
menghasilkan pendapatan setelah dikurangi investasi yang dilakukan. Sebagai
contoh, pembuatan rumah sakit membutuhkan bangunan dan peralatan.
30
2. Tipe Anggaran
1) Anggaran Operasional
Tipe anggaran operasional yang paling umum adalah anggaran biaya,
pendapatan dan keuntungan. Anggaran biaya merupakan biaya yang akan
dikeluarkan. Anggaran pendapatan digunakan untuk mengukur efektivitas
penjualan dan pemasaran. Anggaran tersebut terdiri dari jumlah penjualan yang
dianggarkan dikalikan dengan harga penjualan. Anggaran keuntungan merupakan
gabungan antara pendapatan dan anggaran biaya. Anggaran keuntungan terdiri
dari satu set laporan keuangan yang diproyeksikan untuk tahun mendatang.
2) Anggaran keuangan
Anggaran keuangan mengintegrasikan rencana keuangan dengan rencana
operasional. Anggaran tersebut bermanfaat karena dapat mendeteksi rencana yang
terlalu mahal, memungkinkan organisasi mengantisipasi tindakan yang diperlukan
jika suatu alternatif dilakukan, dan melihan kondisi keuangan di masa mendatang.
3. Anggaran Fleksibel dan Anggaran Tetap
Dalam perencanaan anggaran, ada tiga jenis biaya yang harus diperhitungkan,
yaitu:
1) Biaya tetap, biaya yang tidak terpengaruh oleh kegiatan atau volume produksi
perusahaan. Gaji bulanan, asuransi tahunan/bulanan, merupakan contoh biaya
tetap.
2) Biaya variabel, biaya yang berubah secara proporsional sesuai dengan
kegiatan perusahaan. Biaya bahan baku atau biaya tenaga kerja langsung
merupakan biaya variabel.
3) Biaya semi-variabel, biaya yang berubah sesuai dengan kegiatan perusahaan,
tetapi perubahan tersebut tidak proporsional. Biaya salesman atau pemasaran
merupakan contoh biaya tersebut, karena jumlah salesman akan naik jika
penjualan naik, tetapi kenaikan tersebut tidak proporsional dengan kenaikan
penjualan.
31
4. Anggaran Berbasis Nol (Zero-base Budgeting)
Zero-base budgeting berbeda dengan pendekatan yang biasa. Anggaran ini
dimulai dari situasi nol setiap tahun, seolah-olah baru pertama kali membuat
anggaran. Kemudian setiap aktivitas yang masuk ke dalam anggaran tersebut
harus “dijustifikasi” atau diberi pembenaran. Zero-base budgeting dipelopori oleh
Texas Instruments pada tahun 1970-an, dan kemudian digunakan oleh Presiden
Jimmy Carter untuk pemerintahan pusat. Ada tiga langkah dalam metode
anggaran tersebut:
1) Memecah kegiatan ke dalam paket keputusan, yang merupakan kegiatan
dengan manfaat dan biayanya apabila aktivitas tersebut disetujui atau tidak.
2) Mengevaluasi aktivitas-aktivitas, dan kemudian merangking aktivitas tersebut
berdasarkan sumbangannya terhadap organisasi, mulai dari yang paling
penting, ke yang paling tidak penting.
3) Mengalokasikan sumberdaya berdasarkan rangking manfaat. Rangking
tertinggi akan memperoleh dana secara penuh, sementara rangking terendah
barangkali akan didrop atau diberi dana tidak penuh.
5. Proses Pembuatan Anggaran
Proses penganggaran biasanya dimulai ketika manajer menerima ramalan
ekonomi serta tujuan penjualan dan laba untuk tahun mendatang dari manajemen
puncak, bersama jadwal kapan pengukuran harus diselesaikan.
Dalam beberapa organisasi, proses yang lebih disukai adalah “dari atas ke
bawah”. Anggaran ditetapkan oleh manajer puncak tanpa atau hanya sedikit
berkonsultasi dengan manajer tingkat bawah. Akan tetapi, kebanyakan perusahaan
lebih menyukai proses penganggaran “dari bawah ke atas”.
Penganggaran dari bawah ke atas mempunyai beberapa manfaat bagi banyak
organisasi, yaitu: supervisor dan kepala departemen tingkat bawah mempunyai
pandangan yang lebih tajam mengenai kebutuhan mereka daripada para manajer
puncak. Manajer juga akan termotivasi lebih kuat untuk menerima dan memenuhi
anggaran yang disusun dengan peran serta mereka.
32
6. Beberapa Perilaku Fungsional dan Disfungsional dari Anggaran
Sebagai sistem pengendalian, penganggaran mempunyai efek baik fungsional
maupun disfungsional. Beberapa efek fungsional adalah:
1) Meningkatkan motivasi dan semangat kerja.
2) Meningkatkan koordinasi organisasi.
3) Dapat digunakan sebagai signal perbaikan.
4) Membantu belajar dari pengalaman.
Efek disfungsional anggaran adalah:
1) Persepsi yang berbeda dari anggota organisasi terhadap anggaran.
2) Komunikasi dan umpan balik dapat mengakibatkan ketidakpuasan manajer
terhadap anggaran.
3) Anggaran dapat menolong motivasi yang “salah”.
4) Jika tujuan yang ingin dicapai terlalu tinggi, anggota organisasi akan merasa
frustasi.
4.5 Pemeriksaan Keuangan (Audit)
Pemeriksaan keuangan bermanfaat untuk beberapa tujuan: validasi pencatatan
keuangan sampai pengambilan keputusan. Ada dua jenis pemeriksaan keuangan,
yaitu eksternal dan internal.
1. Pemeriksaan Keuangan Eksternal
Pemeriksaan keuangan eksternal merupakan proses verifikasi pencatatan
keuangan (laporan keuangan) untuk mementukan apakah laporan keuangan sudah
disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Jika sudah
sesuai, diharapkan laporan keuangan tidak memberikan informasi yang
menyesatkan. Pemeriksaan keuangan eksternal dilakukan dengan menyeluruh,
dan karena itu membutuhkan biaya yang cukup mahal. Pemeriksaan keuangan
eksternal mempunyai peranan penting dalam mendorong kejujuran praktik bisnis
dan praktik laporan keuangan yang jujur. Karena itu pemeriksaan keuangan
merupakan keharusan untuk perusahaan yang go-public yang dilakukan,
perjangka waktu periode tertentu.
33
2. Pemeriksaan Keuangan Internal
Pemeriksaan keuangan internal dilakukan oleh akuntan internal dengan tujuan
menjamin sumberdaya organisasi dengan efektif. Pemeriksan keuangan internal
membantu manajemen mengevaluasi efisiensi dan efektivitas organisasi serta
mengevaluasi laporan keuangan perusahaan. Pemeriksaan internal mempunyai
fokus pada kebutuhan internal, yaitu kebutuhan manajemen. Sementara
pemeriksaan eksternal mempunyai fokus kebutuhan eksternal. Pemeriksaan
internal dapat dilakukan oleh akuntan perusahaan atau oleh akuntan luar yang
disewa untuk mengerjakan tugas tersebut.
34
PERTEMUAN V
KEBIJAKAN MODAL KERJA & PENGELOLAAN KAS DAN
SAKURITAS
a. Pengertian Modal Kerja
Modal kerja adalah dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi
kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari, seperti bahan baku. Kebijakan
modal kerja (working capital policy) Adalah keputusan mendasar sehubungan
dengan jumlah setiap kategori aktiva lancar yang ditargetkan dan bagaimana
aktiva lancar tersebut akan dibiayai. Pentingnya pengelolaan modal kerja, yaitu:
 Sebagian waktu manajer keuangan adalah untuk operasi internal sehari-
hari perusahaan yang merupakan bagian dari pengelolaan modal kerja.
 Aktiva lancar merupakan bagian yang cukup besar dari total aktiva atau
sekitar 40% dan berfluktuasi dengan penjualan
 Pengelolaan modal kerja, sangat penting bagi perusahaan
 Pertumbuhan penjualan mempengaruhi investasi dalam aktiva lancar
Siklus Arus Kas Modal Kerja adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku
yang dibeli dibayarkan hingga piutang usaha dan barang tertagih.
 Periode Konversi Persediaan (Inventory Conversion Period) Adalah
jangka yang diperlukan untuk mengkonversi menjadi barang jadi dan
kemudian menjual-nya.
 Periode Konversi Piutang (Receivables Conversion Period = DSO) Adalah
jangka waktu yang diperlukan untuk mengkonversikan piutang perusahaan
menjadi kas, yaitu jangka waktu sejak penjualan hingga realisasi
penagihan.
35
 Periode Penangguhan Utang Usaha (Payable Deferral Period). Adalah
jangka waktu rata-rata sejak pembelian bahan atau pengkaryaan pekerja
hingga terlaksana-nya pembayaran atas bahan dan pekerja tersebut.
 Cash Conversion Cycle Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku
yang dibeli dibayarkan hingga piutang usaha ditagih atas penjualan barang
jadi.
Kebijakan investasi dan pembiayaan modal kerja Ada 3 alternatif kebijakan
investasi dalam aktiva lancar.
1. Kebijakan modal kerja yang longgar (Relaxed working capital assets
policy) Adalah kebijakan yang mengendaki terjadinya kas, sekurita s dan
persediaan dalam jumlah relatif besar dan berupaya menggalakkan
penjualan dengan kebijakan penjualan kredit yang longgar sehingga
menimbulkan banyak piutang usaha.
2. Kebijakan modal kerja yang ketat (Restricted working capital assets
policy) Adalah kebijakan yang berupaya meminimumkan jumlah kas,
sekuritas, persediaan dan piutang usaha perusahaan.
3. Kebijakan modal kerja moderat. Diantara kedua kebijkanan modal kerja
yang ekstrim tersebu t terdapat kebijakan yang moderat.
Beberapa alternatif kebijakan pem-biayaan modal kerja, yaitu:
1. Pendekatan “Maturity matching atau Self Liquidating” adalah kebijakan
pembiyaan yang menyelaraskan/menyamakan saat jatuh tempo aktiva
dengan kewajiban.
2. Pendekatan agresif/non-konservatif adalah kebijakan perusahaan
membiayai kebutuhan musiman dan sebagian dari kebutuhan tetapnya
dengan dana jangka pendek dan sisanya merupakan kebutuhan permanen
dengan dana jangka panjang.
3. Pendekatan konservatif adalah kebijakan perusahaan membiayai semua
proyek yang memerlukan dana dengan menggunakan dana jangka panjang
36
Sedangkan pengeluaran yang mendesak atau darurat dan tidak diharapkan
menggunakan dana jangka pendek.
 Aktiva lancar permanen (Permanent Current Assets) Adalah jumlah aktiva
lancar yang tetap dimiliki perusahaan dalam setiap siklus usaha.
 Aktiva lancar temporer (Temporary current assets). Adalah aktiva lancar
yang berfluktuasi sesuai dengan variasi penjualan musiman atau siklus.
Kelebihan dan kelemahan kredit jangka pendek.
1. Proses permohonan yang cepat.
2. Fleksibilitas.
3. Biaya utang jangka panjang vs utang jangka pendek.
4. Resiko bagi perusahaan peminjam : Resiko suku bunga dan Resiko jatuh
tempo
Masalah pendekatan cara Hedging adalah suatu metode struktur jatuh tempo
pembiayaan perusahaan untuk membatasi resiko terhadap kemungkinan terjadinya
perubahan harga. Hedging dapat terjadi pada berbagai kegiatan seperti: Importer’s
hedge, dealer’s hedge, producer’s hedge, manufacture’s hedge.
b. Pengelolaan Kas Dan Sekuritas
Kas adalah jumlah rekening giro bank ditambah dengan uang tunai kadang-
kadang ditambah dengan “near cash marketable securities”. Dasar pemikiran
untuk menyimpan kas.
1. Saldo transaski (Transaction balance).
2. Saldo kompensasi (Compensating balance)
3. Saldo untuk berjaga-jaga (Precautionary balance).
4. Saldo untuk berspekulasi (Speculative balance).
Manfaat uang kas dan “near cash assets” yang memadai.
37
1. Agar dapat memanfaatkan potongan dagang
2. Agar dapat meningkatkan credit rating
3. Agar dapat memanfaatkan peluang bisnis yang menguntungkan.
4. Untuk keadaan darurat.
Memanfaatkan masa mengambang (Using Float) Ambang (float) adalah
berkaitan dengan dana yang telah dikirim/ ditransfer oleh pembayar
(perusahaan/perorangan) akan tetapi belum dalam bentuk yang dapat dibelanjakan
oleh penerima. Pada umumnya saldo rekening koran lebih besar dari saldo
pembukuan, karena ada sejumlah cek/giro yang sudah diterbitkan oleh perusahaan
tetapi belum diuangkan di bank oleh si penerima.
c. Strategi Modal Kerja Bersih.
Ada tiga dasar strategi keuangan perusahaan :
1. Strategi agresif Adalah suatu perusahaan mem-biayai kebutuhan modal kerja
musiman / variabel (seasonal working capital or variable) dan sebagian dari
kebutuhan tetapnya dengan dana jangka pendek dan sisanya merupakan
kebutuhan modal kerja permanen. Pada strategi ini resikonya cukup tinggi
tetapi dapat menghasilkan laba yang tinggi.
2. Strategi keuangan konservatif Adalah dimana suatu perusahaan membiayai
seluruh proyek yang ada dengan menggunakan dana jangka panjang, dan
pengeluaran darurat yang mendadak dan tidak diharapkan menggunakan dana
jangka pendek. Pada strategi ini mempunyai resiko kecil tetapi juga hanya
dapat menghasilkan laba yang kecil.
3. Strategi keuangan kombinasi Adalah suatu perusahaan mene-tapkan
pembiayaan campuran dengan kombinasi strategi agresif dan strategi
konservatif yaitu menggunakan dana jangka pendek dan juga menggunakan
dana jangka panjang.
38
 Modal kerja musiman/variabel adalah pembiayaan yang dibutuh-kan untuk
aktiva lancar yang bersifat sementara dan selalu bervariasi sepanjang
tahun.
 Modal kerja permanen (jangka panjang) adalah pembiayaan yang
dibutuhkan untuk aktiva tetap ditambah bagian tertentu dari yang tetap
dari aktiva lancar perusahaan dan tidak berubah sepanjang tahun.
Motif memiliki kas, ada 4 yaitu:
 Motif transaksi (transaction motive) yaitu berarti seseorang atau
perusahaan memegang uang tunai/kas untuk keperluan realisasi dari
transaksi bisnisnya.
 Motif berjaga-jaga (precautionary motive) adalah seseorang atau
perusahaan memegang uang tunai untuk mengantisipasi adanya kebutuhan
mendadak.
 Motif spekulasi yaitu seseorang atau perusahaan memegang uang tunai
karena adanya keinginan memperoleh keuntungan yang besar dari suatu
kesempatan investasi yang bersifat likuid.
39
PERTEMUAN VI
PENGELOLAAN KREDIT (PIUTANG USAHA) &
PENGELOLAAN PERSEDIAAN
3.1 Pengertian Piutang dan Persediaan
a. Pengertian Piutang
Piutang (accounts receivable) adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang
akan datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Walaupun pada dasarnya
semua perusahaan dagang/industri menginginkan penjualan cash, tetapi karena
adanya keterbatasan daya beli masyarakat, atau alasan lainnya dilakukan
penjualan secara kredit. Penjualan secara kredit akan dapat meningkatkan omset
penjualan, akan tetapi memiliki resiko tertundanya penerimaan kas, sehingga
membutuhkan investasi yang lebih besar. Selain itu dapat juga mengakibatkan
kerugian karena menunggak atau bahkan tidak tertagih. Semakin lama piutang
tertunggak akan semakin besar investasi yang dibutuhkan.
b. Pengertian Persediaan
Menurut Sofyan Assauri, merumuskan definisi persediaan sebagai berikut:
Persediaan adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik
perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha normal atau
persediaan barang-barang yang masih dalam pekerjaan proses produksi ataupun
persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses
produksi.
Kegiatan pengawasan persediaan meliputi perencanaan persediaan,
penjadwalan pemesanan (scheduling), pengaturan penyimpanan dan lain-lain.
Semua kegiatan tersebut menjaga tersedianya persediaan yang optimum di dalam
suatu perusahaan.
Dalam suatu pengawasan persediaan diperlukan penghitungan cara jumlah
agar tidak terjadi pemborosan dan waktu pemesanan. Sedangkan khusus
40
persediaan perlu ditentukan besar persediaan penyelamat (safety stock), yaitu
jumlah minumum, atau besar persediaan pada waktu pemesanan kembali
dilakukan.
3.2 Standar Kredit dan Persyaratan Kredit
Pada dasarnya setiap usaha di bidang jasa, dagang dan manufaktur bertujuan
yang sama ingin mendapatkan laba dan menjaga keberlangsungan hidup
perusahaan. Pada zaman ini, semakin banyak permasalahan yang timbul pada
suatu perusahaan di dalam mewujudkan usahanya dan menjalankan aktivitas
perusahaaan. Salah satu masalah yang dihadapi yaitu persaingan di dalam
memasarkan produk, untuk dapat mengatasi masalah tersebut maka perusahaaan
harus berupaya untuk merebut pasar melalui berbagai kebijakan untuk
meningkatkan penjualan.
Piutang muncul akibat terjadinya penjualan kredit. Piutang merupakan
kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan kelonggaran kepada para pelanggan
pada waktu melakukan penjualan. Kelonggaran-kelonggaran yang di berikan,
biasanya dalam bentuk memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar
kemudian atas penjualan barang atau jasa yang dilakukan. Penjualan dengan
syarat demikian disebut penjualan kredit.
Dengan penjualan yang meningkat, diharapkan agar keuntungan juga
meningkat. Tetapi memiliki piutang menimbulkan berbagai biaya dalam
perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu untuk melakukan analisis ekonomi
yang bertujuan untuk mengetahui apakah manfaat memiliki piutang lebih besar
atau lebih kecil dari pada biayanya.
a. Jenis-jenis piutang ada 3 macam yaitu :
1. Piutang Dagang (Account Receivables) Piutang yang timbul dari penjualan
kredit barang atau Jasa yang merupakan usaha pokok perusahaan. Piutang
dagang merupakan suatu perluasan kredit jangka pendek kepada pelanggan.
Pembayaran-pembayarannya biasanya jatuh tempo dalam tiga puluh sampai
sembilan puluh hari. Perjanjian kreditnya merupakan persetujuan informal
41
antara penjual dan pembeli yang didukung oleh dokumen-dokumen
perusahaan yaitu faktur dan kontrak-kontrak penyerahan.
2. Piutang Wesel (Notes Receivables) Pengertian piutang wesel adalah piutang
atau tagihan yang timbul dari penjualan barang atau jasa secara tertulis,
disertai dengan janji tertulis. Piutang wesel mempunyai kekuatan hukum yang
lebih mengikat karena disertai janji tertulis berupa surat wesel atau surat
promes. Surat wesel dan surat promes adalah istilah untuk perjanjian tertulis
dalam jual beli barang atau jasa secara kredit. Surat wesel adalah surat
perintah yang dibuat oleh kreditur yang ditujukan kepada debitur untuk
membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu sebagaimana
disebutkan dalam surat wesel tersebut.
3. Piutang bukan Dagang / Piutang Lain-lain (Others Receivables) Piutang bukan
dagang ini meliputi seluruh tipe piutang lainnya dan mempunyai beberapa
transaksi. Piutang bukan dagang umumnya didukung dengan persetujuan-
persetujuan formal dan secara tertulis. Piutang bukan dagang harus
diikhtisarkan dalam perkiraan-perkiraan yang berjudul sesuai dan dilaporkan
secara terpisah dalam laporan keuangan.
b. Pengelolaan Piutang
Piutang merupakan asset yang cukup material. Oleh karena itu diperlukan
manajemen pengelolaan piutang yang efektif dan efisien agar jumlah dana yang
diinvestasikan dalam piutang sesuai dengan tingkat kemampuan perusahaan
sehingga tidak mengganggu aliran kas.
Kebijakan pengelolaan piutang meliputi pengambilan keputusan-keputusan
sebagai berikut:
1. Standar kredit
Standar kredit adalah kualitas minimal kelayakan kredit seorang pemohon
kredit yang dapat diterima oleh perusahaan. Dengan adanya standar tersebut,
perusahaan dapat meningkatkan penjualannya melalui penjualan secara kredit
namun tidak menimbulkan resiko piutang tak tertagih yang berlebihan.
42
Perusahaan harus menentukan standar kredit yang tepat, yang lebih besar
manfaat yang akan diperoleh bagi perusahaan daripada biaya akan dikeluarkan
perusahaan dengan adanya standar tersebut.
2. Syarat kredit Suatu syarat kredit menetapkan adanya periode di mana kredit
diberikan dan potongan tunai (bila ada) untuk pembayaran yang lebih awal.
Faktor yang mempengaruhi syarat kredit adalah:
 Sifat ekonomik produk,
 Kondisi penjual,
 Kondisi pembeli,
 Periode kredit,
 Potongan tunai dan
 Tingkat bunga bebas risiko (tingkat bunga bank).
3.3 Kebijakan Kredit Dan Pengumpulan Piutang
Kebijakan kredit merupakan kebijakan internal yang bisa dikendalikan oleh
manajer keuangan. Kebijakan pemberian kredit merupakan trade-off antara
tambahan keuntungan penjualan dan tambhan biaya. Tambahan biaya berasal dari
jangka waktu kredit, potongan kas yang ditawarkan, dan kualitas langganan yang
akan terlihat dari piutang yang tidak dibayar.
a. Analisis Kuantitatif Manfaat dan Biaya
Marjin kontribusi dipakai untuk perhitungan tambahan keuntungan dan biaya.
Tambahan biaya bersumber dari biaya investasi pada piutang.
b. Analisis Kualitatif Kebijakan Kredit
Manajer keuangan harus mencari informasi yang bisa dipakai untuk
menentukan apakah seseorang atau perusahaan pantas menerima kredit. Informasi
tersebut bisa diperoleh dari beberapa sumber:
1. Laporan keuangan. Laporan tersebut bisa dipakai untuk mengidentifikasi
kemampuan ekonomis (kemampuan menghasilkan kas) dan juga stabilitas
aliran kas yang dihasilkan.
2. Bank. Bank biasanya menyimpan informasi mengenai pelanggannya.
43
3. Asosiasi Perdagangan. Banyak asosiasi perdagangan yang mempunyai
informasi yang lebih lengkap mengenai perusahaan yang menjadi anggotanya.
4. Pengalaman Perusahaan.
5. Informasi lainnya. Perusahaan bisa memperoleh informasi melalui laporan
credit rating.
Setelah informasi dikumpulkan, manajer keuangan bisa melakukan
analisis. Manajer bisa menggunakan pendekatan tradisional yang lebih subyektif
seperti yang disebut sebagai 5C, yaitu:
1. Character, arakter berarti sejauh mana kemauan calon penerima membayar
hutang-hutangnya. Karakter tidak memperhitungkan kemampuan
ekonomis, tetapi niat baik
2. Capacity. Kapasitas melihat sejauh mana kemampuan keuangan perusahaan
atau individu. Kapasitas melihat kemampuan ekonomis seseorang atau
perusahaan.
3. Capital. Capital melihat sejauh mana modal yang dimiliki oleh seseorang atau
perusahaan. Pihak dengan modal yang baik mempunyai kemampuan melunasi
hutang yang lebih baik, cateris paribus.
4. Collateral. Perusahaan atau pihak yang memberikan jaminan dengan aset
tertentu, akan berisiko semakin kecil.
5. Conditions. Kondisi ekonomi akan menentukan kemampuan perusahaan
melunasi hutangnya.
c. Analisis Skoring (Pemberian Skor) dalam Analisis Kredit
Perusahaan kartu kredit barangkali mempunyai model tertentu (seperti model
credit scoring) untuk menganalisis calon penerima kartu kredit. Model tersebut
barangkali merupakan model dengan tehnik statistik diskriminan seperti
berikut ini.
Y = 0.23 + 0.2 (Usia) + 0.003 (Pendapatan) + 500 (Kepemilikan
rumah)
Kepemilikan rumah merupakan variabel dummy, yang bernilai 1 jika
memiliki rumah, dan 0 jika tidak.
44
Untuk calon penerima kredit yang merupakan perusahaan, model
semacam itu bisa dimodifikasi, misal sebagai berikut ini.
Y = 5 (Coverage biaya tetap) + 20 (Rasio quick) + 1.5 (Usia
perusahaan)
Kemudian perusahaan mempunyai pengelompokkan kelas risiko
sebagai berikut ini. Kelas risiko rendah jika skor di atas 50, kelas risiko menengah
jika skor di antara 25 dan 50, dan kelas risiko tinggi jika skor di bawah 25.
3.4 Prinsip Dasar Pengelolaan Persediaan
Persediaan merupakan salah satu daerah keputusan yang paling riskan dalam
manajemen logistik. Komitmen terhadap segolongan persediaan tertentu dan
selanjutnya alokasinya ke pasar untuk menghadapi penjualan dimasa depan,
merupakan pusat dari operasi logistik. Tanpa penggolongan yang tepat dari
persediaan, maka masalah-masalah pemasaran yang serius dapat timbul dalam
usaha meningkatkan penghasilan dan memelihara hubungan dengan nasabah.
Perencanaan persediaan juga sangat menentukan bagi operasi pembuatan
(manufacturing operation).
Kekurangan bahan mentah dapat menghentikan produksi atau merubah
jadwal produksi, yang pada gilirannya akan meningkatkan ongkos dan
kemungkinan akan menyebabkan kekurangan produk jadi. Seperti halnya
kekurangan itu dapat mengganggu rencana pemasaran dan operasi-pembuatan
(manufacturing), kelebihan persediaanpun juga dapat pula menimbulkan masalah.
Kelebihan persediaan akan meningkatkan biaya dan menurunkan laba
(profitability) melalui meningkatnya biaya pergudangan, keterikatan modal,
kerusakan (deterioration), premi asuransi yang berlebihan, meningkatnya pajak,
dan bahkan kekunoan (obsolescence).
a. Prinsip - Prinsip Manajemen Persediaan
Prinsip-prinsip manajemen persediaan terdiri dari beberapa bagian yang
terdiri dari :
1. Fungsi Persediaan
45
Fungsi dasar dari persediaan secara sederhana dapat dinyatakan dengan:
 Meningkatkan laba (profitability), melalui bantuan pembuatan dan pemasaran.
 Konsep yang ideal dari persediaan, konsep ini terdiri dari pembuatan suatu
produk yang sesuai dengan sfesifikasi nasabah.
Persediaan merupakan bidang sangat penting dari penyebaran aktiva yang
dibutuhkan untuk memberikan pengembaliaan yang minimum atas investasi
modal. Pada umumnya, kebanyakan perusahaan mengadakan persediaan yang
lebih besar dari kebutuhan pokoknya. Generelasi ini akan lebih dapat di pahami
melalui pemeriksaan yang seksama terhadap 4 fungsi pokok yang mendasari
manajemen persediaan diantaranya:
a) Spesialisasi wilayah, salah satu fungsi persediaan adalah memungkinkan
spesialisasi wilayah dari unit-unit operasi individual. Oleh karena factor-faktor
seperti tenaga listrik, bahan mentah, air, dan buruh maka lokasi yang
ekonomis untuk pembuatan (manufacturing) sering kali sangat jauh dari
wilayah permintaan (areas of demand). Dengan pemisahan wilayah, masing-
masing komponen ini dapat diprodusir secara ekonomis dan efisisen.
b) Fungsi pemisahan wilayah juga berkaitan dengan penghimpunan golongan
dalam distribusi fisik barang-barang jadi. Barang-barang pabrik dari berbagai
lokasi dihimpun di suatu gudang tunggal, dengan maksud dapat menawarkan
kepada nasabah suatu pengiriman tunggal dari gabungan produk-produk
itu.Inilah contoh terpenting pemisahan wilayah dan distribusi terpadu yang
dimungkinkan oleh persediaan.
c) Decoupling, fungsi kedua dari persediaan adalah memberikan efisiensi
maksimum pada operasi dalam suatu fasilitas (decoupling). Penumpukan
persediaan barang sedang dikerjakan (work in proces) dalam kompleks
pembuatan akan memungkinkan penghematan maksimum dalam produksi
tanpa terhentinya pekerjaan.
Fungsi decoupling ini memungkinkan masing-masing produk dibuat dan
didistibusikan dalam ukuran yang ekonomis (economical lot sozes). Dilihat
dari segi pemasaran, decoupling memungkinkan produk dapat dibuat pada
waktu akan dijual sebagai suatu golongan (assortment). Jadi, decoupling itu
46
cendrung menunjang operasi perusahaan. Perbadaan decoupling dengan
spesialisasi wilayah adalah dalam hal decoupling ini meningkatkan efisiensi
operasi pada satu lokasi tunggal, sedangkan spesialisasi wilayah meliputi
banyak lokasi.
d) Penyeimbangan Penawaran dengan Permintaan, Fungsi ketiga dari persediaan
adalah penyeimbangan, yang memperhatikan jarak waktu antara konsumsi
dengan pembuatan (manufacturing). Persediaan penyeimbang ini adalah untuk
menyesuaikan penyediaan suplai dengan permintaan.
3.5 Sistem Pengawasan Persediaan
Persediaan adalah suatu aktivita yang meliputi barang-barang milik
perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal
atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan/proses produksi,
ataupun persediaan barang baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu
proses produksi.
a. Jenis-jenis Persediaan
Ada beberapa jenis persediaan, antara lain :
1. Batch Stock / Lost Size Inventory yaitu persediaan yang diadakan karena kita
membeli atau membuat bahan-bahan barang-barang dalam jumlah yang lebih
besar daripada jumlah yang dibutuhkan pada saat itu juga. Keuntungan yang
dapat diperoleh dari Batch Stock / Lost Size Inventory antara lain :
a) memperoleh potongan pada harga pembelian
b) memperoleh efisiensi produksi
c) adanya penghematan didalam biaya pengangkutan
2. Fluctuation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi
fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan.
3. Anticipation Stock yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapai
flukuasi permintaan yang dapay diramalkan, berdasarkan pada musiman yang
terjadi dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan atau penjualan
permintaan meningkat.
47
Adanya persediaan dapat menimbulkan biaya-biaya yang terjadi dari
persediaan tersebut , antara lain :
1. Biaya pemesanan (ordering costs)
2. Biaya yang terjadi dari adanya persediaan (inventory carrying costs)
3. Biaya kekurangan persediaaan (out of stock costs)
4. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (capacity associated costs)
Cara-Cara penetuan jumlah persediaan, Ada 2 sistem yang umum dikenal
dalam menentuan jumlah persediaan akhir suatu periode yaitu :
1. Periode System yaitu setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara fisik
dalam menentukan jumlah persediaan akhir.
2. Perpetual System / Book Inventories yaitu dalam hal ini dibina catatan
administrasi persediaan. setiap mutasi dari persediaan sebagai akibat dari
pembelian ataupun penjualan dicatat atau dilihat dalam kartu administrasi
persediaannya.
b. Metode penilaian persediaan
Ada beberapa cara yang dapat di gunakan dalam penilaian persediaan yaitu :
1. First In, First Out (FIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa
harga barang yang sudah terjual dinilai menurut harga pemelian barang yang
terdahulu masuk.
2. Cara rata-rata tertimbang (weight average method), cara ini didasarkan atas
harga rata-rata dimana harga tersebut dipengaruhi oleh jumlah yang diperoleh
pada masing-masing harga.
3. Last In, Firs Out (LIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa
barang yang telah terjual dinilai menurut harga pembelian yang terakhir
masuk. Sehingga persediaan yang masih ada /stock, dinilai berdasarkan harga
pembelian barang yang terdahulu.
48
c. Perbandingan atas hasil penilaian
Bila mana keadaan harga stabil , maka semua cara penilaian menghasilkan
angka yang sama. Akan tetapi bila fluktuasi harga tidak stabil (nail turun) maka
masing-masing cara akan menghasilkan angka yang berbeda, pada saat harga
meningkat:
1. Metode FIFO meunjukkan :
a) Nilai persediaan akhir yang tinggi
b) Harga pokok barang yang terjual yang rendah
c) Profit yang lebih besar
2. Metode LIFO menunjukkan :
a) Nilai persediaan akhir yang rendah
b) Harga pokok barang yang terjual tinggi
c) Profit yang rendah
d. Pengawasan Persediaan
Fungsi – fungsi utama dari pengawasan persediaan yang efektif adalah:
1. Memperoleh bahan-bahan yaitu menetapkan prosedur untuk memperoleh
suatu suplai yang cukup dari bahan-bahan yang dibutuhkan baik kualitas
maupun kuantitas
2. Menyimpan dan memelihara bahan-bahan dalam persediaan, yaitu
mengadakan suatu system penyimpanan untuk memelihara dan melindungi
bahan-bahan yang dimasukkan ke dalam persediaan.
3. Pengeluaran bahan-bahan dengan tepat pada saat serta tempat dimana
dibutuhkan
Adapun tujuan pengawasan persedian sebagai berikut:
1. Menjaga jamham sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga dapat
mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi
2. Menjaga supaya pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar
atau kelebihan, sehingga biaya-biaya yang timbul dari persediaan tidak terlalu
besar.
49
PERTEMUAN VII
PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK
7.1 Pengertian Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-Term financial
management)
Merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang,
persediaan) dan pasiva lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban
yang masih harus dibayar) untuk mencapai keseimbangan antara laba dan risiko
agar memberi kontribusi nilai positif terhadap nilai perusahaan. Misalnya Aktiva
lancar dalam jumlah besar berakibat pada peningkatan risiko tidak dapat
membayar pada saat jatuh tempo.
Pembiayaan Jangka Pendek
Pembiayaan jangka pendek (short term financing) adalah utang-utang yang
harus di lunasi dalam jangka waktu < 1tahun.
A. Jenis-jenis pembiayaan jangka pendek diantaranya accruals, accounts
payable/trade credit, short term bank loans, dan commercial paper :
1. Accruals, yaitu biaya biaya yang masih harus dibayar atas jasa yang sudah
diterima, tetapi belum dibayar perusahaaan. Misalnya utang, gaji ,dan utang
pajak.
Perusahaan biasanya membayar gaji atau upah karyawan secara mingguan
atau bulanan, sehingga neraca perusahaan akan memperlihatkan utang gaji atau
gaji terhutang. Accruals meningkat secara otomatis atau spontan jika operasi
perusahaan menigkat. Waktu pembayaran upah/gaji ditentukan oleh dorongan
ekonomi dan kebiasaan industri, sedangkan pembayaran pajak ditentukan oleh
hukum.
50
2. Accounts payable / trade credit / utang dagang, yaitu utang antar perusahaan
yang timbul dari penjualan kredit di catat sebagai piutang usaha dari penjual
dan sebagai utang usaha oleh pembeli.
Proporsi hutang dagang ini semakin besar untuk perusahaan kecil, karena
perusahaan kecil relative sulit untuk memperoleh hutang dari lembaga keuangan
sehingga terpaksa tergantung pada hutang dagang. Stretching Accounts Payable,
yaitu praktik menunda-nunda pembayaran utang secara di sengaja. Komponen
utang dagang :
a. Free trade credit adalah kredit dagang yang diterima selama periode
diskon.
b. Costly trade credit adalah jumlah kredit dagang yang melampaui
komponen yang gratis yang biayanya berupa diskon yang tidak diambil.
3. Short Term Bank Loans / hutang bank
Sifat/ciri kredit bank adalah :
a. Jatuh tempo
b. Promes / promissory note adalah dokumen yang memuat jumlah dari
pinjaman,suku bunga,jadwal angsuran, agunan, dan persyaratan serta
ketentuan lain yang telah di sepakati pihak bank dan peminjam.
c. Saldo kompensasi adalah saldo minimum yang harus ada direkening giro.
d. Plafon kredit, berupa jumlah kredit maksimal yang disepakati akan di
berikan bank kepada nasabahnya untuk periode tertentu.
e. Credit revolving, berupa plafon kredit formal yang diberikan kepada
perusahaan oleh bank/lembaga keuangan bukan bank hampir sama dengan
plafon kredit,bedanya yaitu kredit revolving punya ikatan hukum dan di
bebani premi.
Kredit bank memiliki biaya-biaya sebagai berikut :
a. Simple interest
Bunga yang dikenakan atas jumlah pinjaman yang sesungguhnya. Bunga ini
dibayar pada saat kredit jatuh tempo.
51
b. Discount interest
Bunga yang dihitung berdasarkan nilai nominal kredit, tetapi bunga ini di
bayar dimuka sehingga jumlah bersih yang diterima peminjam lebih kecil
daripada nilai nominal kredit.
c. Add-on interest
Bunga yang dihitung dari jumlah kredit yang diterima dan ditambahkan
kembali ke jumlah kredit tersebut guna menentukan nilai nominal kredit yang
akan di bayar secara cicilan.
Terkait dengan kredit bank,perusahaan harus berhati hati dalam memilih bank
yang akan di pilih sebelum mengajukan kredit bank. Adapun beberapa hal yang
harus diperhatikan dalam memilih bank antara lain sebagai berikut :
a. Kesediaan menanggung resiko
Penyebaran kantor cabang dan peran serta pada berbagai jenis industri
akan mengakibatkan risiko suatu bank lebih kecil dibanding bank yang hanya
menangani suatu industri.
b. Nasihat dan penyuluhan
Membantu perusahaan yang diberikredit agar dapat tumbuh terus sehingga
nantinya dapat menjadi nasabah penting bagi bank tersebut.
c. Loyalti kepada nasabah
Ukuran tingkat kemitraan suatu bank terhadap para nasabahnya. Misalnya,
jika nasabahnya dalam masa sulit melunasi kredit maka bank berusaha
mencarikan jalan keluar untuk memperbaiki keadaan nasabah.
d. Spesialisasi
Dengan lebih terspesialisasinya pelayanan di bank, diharapkan pengalaman
dan hubungan yang erat dengan bidang usaha bersangkutan akan mendorong
bank untuk bekerja sama secara lebih kreatif dan memberi dorongan secara
lebih aktif bagi perusahaan di bidang tersebut.
52
e. Jumlah kredit maksimum
Jumlah kredit yang dapat di berikan kepada nasabah terjadi pada besar
kecilnya modal bank yang bersangkutan.
f. Merchant banking
Bank yang bersangkutan tidak hanya memberikan kredit, tetapi juga
mempunyai penyertaan modal serta memberikan nasihat keuangan kepada
perusahaan yang bersangkutan.
g. Jasa-jasa lainnya
Misalnya, transfer dana dan negosiasi letter of credit.
4. Commercial Paper
Surat promes/surat tanda utang tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan
besar untuk dijual guna membiayai kebutuhan kredit jangka pendek. Sumber dana
jangka pendek :
a. Tanpa jaminan : kredit dagang
b. Dengan jaminan : kredit bank
Bentuk jaminan :
a. Surat berharga
b. Piutang
c. Persediaan
Sumber pembelanjaan untuk piutang dagang diantaranya factoring, pledge of
accounts receiveable, dan banker’s acceptance facility.
a. Factoring
Adalah cara mendanai piutang dagang dengan menjual piutang dagang yang
dimiliki perusahaan kepada lembaga keuangan nonbank (faktor).
Penjuaan dilakukan dengan hak regres (with recourse) yaitu si pembeli surat
piutang (faktor) dapat menuntut si penjual untuk membayar seandainya factor
tidak dapat menagih piutangnya dari pihak yang berutang, tanpa hak regres
(without recourse) yaitu risiko atas tidak tertagihnya piutang tersebut telah
seluruhnya menjadi tanggung jawab si faktor.
53
b. Pledge of accounts receiveable
Perusahaan menggadaikan/menjual piutang dagangnya agar dapat
memperoleh dana dari lembaga keuangan nonbank dengan hak regres.
Perusahaan yang menggadaikan piutangnya diminta untuk mengikat perjanjian
dengan suatu ikatan yang disebut jaminan gadai.
c. Banker’s acceptance facility
Timbul dari suatu transaksi jual beli dengan menggunakan alat pembayaran
dalam bentuk banker’s LC (letter of credit). Sumber pembelanjaan untuk
persediaan adalah blanket inventory lien, trust receipts, dan field warehouse
financing.
7.2 Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing)
Merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan
untuk memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Pembiayaan spontan
(spontaneous financing) adalah pembiayaan yang diperoleh dari operasi normal
perusahaan dengan dua sumber pembiayaan meliputi hutang dagang (account
payable) dan kewajiban yang masih harus dibayar (accruals hutang akibat jasa
yang diterima yang pembayarannya belum dilakukan). Account payable dan
Accruals merupakan unsecured short-term financing, yaitu sumber pembiayaan
jangka pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva tertentu sebagai agunan.
7.3 Tipe Pendanaan Jangka Pendek :
1. Pendanaan Spontan adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis
dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan
perusahaan). Contoh : utang dagang dan utang akrual.
2. Pendanaan Tidak Spontan adalah jenis pendanaan yang tidak berubah secara
otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utang yang
diperoleh dari bank.
54
7.4 Pendanaan Spontan
Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas persahaan berubah maka
sumber pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk sumber
dana spontan antara lain : utang dagang rekening-rekening akrual (misalnya
pembayaran upah atau gaji atau pembayaran pajak). Utang dagang timbul karena
perusahaan membeli pasokan dari supplier dengan kredit, sedang utang pajak
terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal tertentu dalam satu tahunnya.
Rerata utang dagang = Nilai Utang / Perputaran Utang
Perputaran utang dalam satu tahun = Periode Waktu / Jangka Waktu Kredit
7.5 Sumber-Sumber Pinjaman Jangka Pendek Tanpa Jaminan
a. Collect basis
Contoh: kredit yang diterima Rp. 100 juta. Tingkat bunga 15%. Pada akhir
tahun debitur membayar bunga Rp. 15 juta (plus Rp. 100 juta pokok pinjaman).
Dengan demikian, tingkat bunga efektifnya:
(Rp. 15 juta / Rp. 100 juta) x 100% = 15%.
b. Discount basis
Apabila debitur hanya menerima Rp. 85 juta pada awal tahun (karena
bunganya diminta terlebih dahulu) dan membayar Rp. 100 juta pada akhir tahun,
maka tingkat bunga efektifnya adalah:
(Rp. 15 juta / Rp. 85 juta) x 100% = 17.65%
c. Add-on basis
Apabila digunakan add-on basis, maka perusahaan diminta membayar secara
angsuran (misalnya per bulan),
Dasar pembagian tingkat bunga pinjaman adalah:
1. Prime rate of interest
Bunga terendah yang dibebankan oleh bank nasional atau bank komersil
dengan reputasi terbaik kepada debitur korporasi dengan credit rating yang
tinggi.
55
2. Fixed rate loan
Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of interest setelah
ditambah spread (margin) dan berlaku tetap sampai dengan tanggal jatuh
tempo kredit.
3. Floating-rate loan
Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of interest setelah
ditambah spread (margin) dan berlaku mengambang (bisa berubah-ubah)
meskipun kredit belum jatuh tempo.
4. Compensating balances
Jumlah saldo yang harus dipelihara oleh debitur dengan jumlah misalnya 10%
sampai 20% dari jumlah limit kredit sebagai cadangan pembebanan bunga atau
biaya administrasi kredit lainnya.
5. Annual Clean-up
Untuk meyakinkan bahwa kredit yang dipinjam untuk pembiayaan sesuai
perjanjian, bank sering meminta adanya “annual cleanup”, yaitu Rekening
Pinjaman bersaldo “nihil” pada hari-hari tertentu pada tahun masih berlakunya
masa pinjaman, hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya
penyalahgunaan tujuan kredit, misalnya kredit berjangka pendek digunakan
untuk kredit jangka panjang.

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Kebijakan dividen
Kebijakan dividenKebijakan dividen
Kebijakan dividenfikrifm
 
Model indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptModel indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptAnisa Kirana
 
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)Kelinci Coklat
 
Penilaian Obligasi (Manajemen Keuangan)
Penilaian Obligasi (Manajemen Keuangan)Penilaian Obligasi (Manajemen Keuangan)
Penilaian Obligasi (Manajemen Keuangan)Hayy
 
Materi Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan IIMateri Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan IIroslinais
 
Tugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MA
Tugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MATugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MA
Tugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MAMahiroh Iyoh
 
Resume 1 manajemen keuangan
Resume 1 manajemen keuanganResume 1 manajemen keuangan
Resume 1 manajemen keuanganAnisa Anisa
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangRyan Gamof
 
Manajemen dana bank
Manajemen dana bankManajemen dana bank
Manajemen dana bankyy rahmat
 
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangManajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangDevy Sylvia Silaban
 
PPT Sertifikat Deposito
PPT Sertifikat DepositoPPT Sertifikat Deposito
PPT Sertifikat Depositoroejkmini
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of moneyPT Lion Air
 
Portofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomi
Portofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomiPortofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomi
Portofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomiJudianto Nugroho
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaNony Saraswati Gendis
 

La actualidad más candente (20)

Kebijakan dividen
Kebijakan dividenKebijakan dividen
Kebijakan dividen
 
Model indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal pptModel indeks tunggal ppt
Model indeks tunggal ppt
 
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
Perdagangan Margin (Matematika Keuangan)
 
Penilaian Obligasi (Manajemen Keuangan)
Penilaian Obligasi (Manajemen Keuangan)Penilaian Obligasi (Manajemen Keuangan)
Penilaian Obligasi (Manajemen Keuangan)
 
Materi Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan IIMateri Manajemen Keuangan II
Materi Manajemen Keuangan II
 
Tugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MA
Tugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MATugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MA
Tugas 2 resume mahiroh 11011700501 2S-.MA
 
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasiBahan kuliah pengantar akuntansi ii  utang obligasi
Bahan kuliah pengantar akuntansi ii utang obligasi
 
Bab 11 & 12
Bab 11 & 12Bab 11 & 12
Bab 11 & 12
 
Resume 1 manajemen keuangan
Resume 1 manajemen keuanganResume 1 manajemen keuangan
Resume 1 manajemen keuangan
 
Kewajiban Lancar
Kewajiban LancarKewajiban Lancar
Kewajiban Lancar
 
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka PanjangMateri AKM 2 Utang Jangka Panjang
Materi AKM 2 Utang Jangka Panjang
 
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
ANALISIS AKTIVITAS PENDANAAN (Bag 1)
 
Manajemen dana bank
Manajemen dana bankManajemen dana bank
Manajemen dana bank
 
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjangManajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
Manajemen keuangan bab 20 pendanaan jangka panjang
 
PPT Sertifikat Deposito
PPT Sertifikat DepositoPPT Sertifikat Deposito
PPT Sertifikat Deposito
 
Time value of money
Time value of moneyTime value of money
Time value of money
 
Saham
SahamSaham
Saham
 
Portofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomi
Portofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomiPortofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomi
Portofolio investasi-bab-13-analisis-ekonomi
 
Nilai saham
Nilai sahamNilai saham
Nilai saham
 
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan PersonaliaAudit Siklus Penggajian dan Personalia
Audit Siklus Penggajian dan Personalia
 

Similar a Manajemen Keuangan I

Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum utsMuhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum utstarmidi_saputra
 
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265Silvia290
 
Resume 1 materi manajemen keuangan
Resume 1 materi manajemen keuanganResume 1 materi manajemen keuangan
Resume 1 materi manajemen keuanganEndangSupandi
 
Resume uts
Resume uts Resume uts
Resume uts Alifah05
 
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1Dudi Mulya Tasdik
 
Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1mufliah R
 
Uts manajemen keuangan
Uts manajemen keuanganUts manajemen keuangan
Uts manajemen keuanganAulia_Becku29
 
Makalah 1 manejemen keuangan
Makalah 1 manejemen keuanganMakalah 1 manejemen keuangan
Makalah 1 manejemen keuanganyogga adiwigunaa
 
Resum uts manajemen keuangan I
Resum uts manajemen keuangan IResum uts manajemen keuangan I
Resum uts manajemen keuangan IHasan Gaus
 
makalah keuangan uts
makalah keuangan utsmakalah keuangan uts
makalah keuangan utserikkahfi
 
Uts manajemen keuangan[1]
Uts manajemen keuangan[1]Uts manajemen keuangan[1]
Uts manajemen keuangan[1]erikkahfi
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1ayuruby
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2wid ya
 

Similar a Manajemen Keuangan I (20)

Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum utsMuhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
Muhammad tarmidi saputra 2 t-ma (11011700183) makalah sebelum uts
 
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
Resume Makalah UTS Silvia 11011700265
 
Resume 1 materi manajemen keuangan
Resume 1 materi manajemen keuanganResume 1 materi manajemen keuangan
Resume 1 materi manajemen keuangan
 
Resume uts
Resume uts Resume uts
Resume uts
 
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1
Dudi Mulya Tasdik 11011700755 2S-MA b1.1
 
Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1Resume 1 manajemen keuangan 1
Resume 1 manajemen keuangan 1
 
Uts manajemen keuangan
Uts manajemen keuanganUts manajemen keuangan
Uts manajemen keuangan
 
Makalah 1 manejemen keuangan
Makalah 1 manejemen keuanganMakalah 1 manejemen keuangan
Makalah 1 manejemen keuangan
 
Resum uts manajemen keuangan I
Resum uts manajemen keuangan IResum uts manajemen keuangan I
Resum uts manajemen keuangan I
 
Resume 1
Resume 1Resume 1
Resume 1
 
makalah keuangan uts
makalah keuangan utsmakalah keuangan uts
makalah keuangan uts
 
Uts manajemen keuangan[1]
Uts manajemen keuangan[1]Uts manajemen keuangan[1]
Uts manajemen keuangan[1]
 
Resume
ResumeResume
Resume
 
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1
MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN UTS 1
 
Resum uts
Resum utsResum uts
Resum uts
 
Resume uts 1
Resume uts 1Resume uts 1
Resume uts 1
 
Makalah 1 putra
Makalah 1 putraMakalah 1 putra
Makalah 1 putra
 
Tugas 1 Makalah Manajemen Keuangan
Tugas 1 Makalah Manajemen KeuanganTugas 1 Makalah Manajemen Keuangan
Tugas 1 Makalah Manajemen Keuangan
 
Resum uts
Resum utsResum uts
Resum uts
 
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
RESUME Materi Manajemen keuangan Smt 2 #part 2
 

Último

Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisGallynDityaManggala
 
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexPengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexquotex
 
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxmanajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxMyusuf852079
 
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptmengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptharis916240
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiaMukhamadMuslim
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANGallynDityaManggala
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaTriskaDP
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptDenzbaguseNugroho
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxTheresiaSimamora1
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxDenzbaguseNugroho
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptAchmadHasanHafidzi
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxBayuUtaminingtyas
 

Último (13)

Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar BisnisMenganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
Menganalisis Pasar Konsumen dan Pasar Bisnis
 
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotexPengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
Pengenalan Quotex Trading untuk Pemula - dan panduan login ke quotex
 
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptxmanajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
manajemen_keuangan_&_investasi_06.15pptx
 
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.pptmengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
mengidentifikasi risiko xxxxxxxxxxxx.ppt
 
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptxANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
ANALISIS SENSITIVITAS METODE GRAFIK.pptx
 
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesiapower point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
power point tentang koperasi simpan pinjam di indonesia
 
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGANMENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
MENCIPTAKAN HUBUNGAN DAN NILAI PELANGGAN
 
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesiaBAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
BAB 1 Pengantar_e-commerce dalam peekonomian indonesia
 
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).pptSIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
SIKLUS Akuntansi Perusahaan Dagang (1).ppt
 
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptxBAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
BAB 4 C IPS KLS 9 TENTANG MASA DEMOKRASI TERPIMPIN.pptx
 
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptxMATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
MATERI PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN.pptx
 
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.pptKonsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
Konsep Dasar Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya.ppt
 
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptxV5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
V5_Petunjuk teknis Pengisian Usulan Alat Kesehatan melalui aplikasi.pptx
 

Manajemen Keuangan I

  • 1. RESUME MATERI DARI PERTEMUAN 1-7 MANAJEMEN KEUANGAN Dosen Pengajar : Ade Fauji, SE, MM Disusun oleh: Roslina Indah Sari 11011700170 Kelas : 2S - Manajemen Jurusan Manajemen Universitas Bina Bangsa 2018
  • 2. i KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Allah SWT yang maha pengasih dan maha penyayang yang telah memberikan rahmat, hidayah dan inayahnya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan resume mata kuliah manajemen keuangan. Resume ini merupakan salah satu tugas yang di berikan kepada kami dalam rangka memenuhi tugas manajemen keuangan yang berkaitan dengan materi yang ada disilabus dari pertemuan 1 - 7. Selain itu, tujuan dari penyusunan resume ini juga untuk menambah wawasan tentang pengetahuan manajemen keuangan secara meluas. Sehingga besar harapan kami, resume yang kami sajikan dapat menjadi konstribusi positif bagi pengembang wawasan pembaca. Saya menyadari dalam penulisan resume ini jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati saya menerima kritik dan saran agar penyusunan resume selanjutnya menjadi lebih baik. Semoga laporan ini memberi manfaat bagi banyak pihak. Serang, 08 April 2018 Penulis
  • 3. ii DAFTAR ISI KATA PENGANTAR............................................................................................ i DAFTAR ISI...........................................................................................................ii Pertemuan I Manajemen Keuangan Dan Bursa Keuangan Serta Teori Suku Bunga ................................................................................................................................. 1 Pertemuan II Nilai Waktu Terhadap Uang .......................................................... 10 Pertemuan III Analisis Dan Peramalan Keuangan................................................ 18 Pertemuan IV Perencanaan Dan Pengendalian Keuangan ................................... 30 Pertemuan V Kebijakan Modal Kerja & Pengelolaan Dan Sakuritas................... 38 Pertemuan VI Pengelolaan Kredit (Piutang Usaha) & Pengelolaan Persedian ... 43 Pertemuan VII Pembiayaan Jangka Pendek ......................................................... 53
  • 4. 1 PERTEMUAN I Manajemen Keuangan Dan Bursa Keuangan Serta Teori Suku Bunga 1.1 Bursa (Pasar) Keuangan Bursa keuangan yaitu mempertemukan calon peminjam dan mereka mempunyai dana berlebih untuk dipinjamkan. Ada berbagai jenis bursa keungan di Negara-negara maju, dan setiap jenis terdiri dari banyak lembaga, antara lain sebagai berikut: 1. Pasar aktiva fisik, yakni tempat jual beli produk sepert sandang, pangan, peralatan, dan perkakas. Bursa keuangan berurusan dengan saham, obligasi, promes, hipotik, dan klaim lain atas aktiva rill. 2. Pasar uang (money markets) dan pasarmodal (capital markets) keduanya merupakan bursa keuangan, tetapi jenis sekuritas serta janmgka waktu yang dikelola berbeda. Psar uangn adalah bursa untuk sekuritas utang dengan jatuh tempo kurang dari setahun. Pasar modal adalh brsa utang jangka panjang dan saham perseroan. 3. Bursa hipotik bersangku-paut dengan pinjaman untuk real estate hunian, komersial, dan industri, dan tanah pertanian atau perkebunan, sedangkan bursa kredit konsumen berkaitan dengan pinjaman untuk mobil dan perkaks, pendidikan, hiburan, dan sebagainya. 1.2 Lembaga Keuangan Transfer modal dari para penabung kepada mereka yang membutuhkannya berlangsung melalui tiga jalur: 1. Transfer langsung atas uang dan sekuritas, terjadi apabila perusahaan menjual saham atau obligasinya langsung kepada penabung tanpa melalui
  • 5. 2 perantara keuangan. Perusahaan menyerahkan sekuritasnya kepada penabung dan sebaliknya menerima uang yang diterimanya. 2. Transfer juga bisa terlaksana melalui bank investasi yang berperan sebagai perantara dan membantu uapaya penerbitan sekuritas. 3. Transfer juga dapat terlaksana melalui perantar keuangan (financial intermediary) seperti bank atau usaha pembiayaan bersama. Disini perantara tersebut memperoleh dana dari para penabung, menerbitkan sekuritasnya sendiri untuk ditukar dengan dan tersebut, lalu menggunakan uan yang diperolehnya untuk membeli sekuritas perusahaan. Bank investasi adalah lembaga keuangan yang menjamin dan mendistribusikan sekuritas baru serta membantu perusahaan untuk memperoleh modal. Perantara keuangan adalah lembaga keuangan yang berspealisasi untuk memperlancar transfer dana dari penabung kepada mereka yang membutuhkannya. Dana pasar uang adalah dana bersama yang ditanamkan pada sekuritas jangka pendek dengan resiko terendah dan investor dapat menariiknya dengan menggunakan cek. Pereusahaan jasa keuangan adalah perusahaan yang menawarkan berbagai ragam jasa keuangan termasuk bank investasi, broker asuransi, dan bank komersial. 1.3 Pasar Saham Pasar saham, sering juga disebut bursa saham, atau juga disebut bursa efek adalah wahana dimana dilakukan perdagangan saham dan instrumen finansial lainnya. Pasar saham pada hakekatnya tidak berbeda jauh dengan pasar tradisional yang selama ini kita kenal. Di sana ada pembeli, penjual dan juga kegiatan tawar- menawar harga. Pasar saham berfungsi memfasilitasi antara pihak yang membutuhkan pendanaan (perusahaan) dan pihak yang mempunyai dana (pemodal / investor). Perusahaan bisa memperoleh dana dengan melepas sebagian sahamnya ke publik, sedangkan investor memperoleh sarana investasi berupa saham perusahaan. Bila ekonomi suatu negara maju, pasar sahamnya juga
  • 6. 3 berkembang. Karena banyak perusahaan yang ingin berespansi melebarkan usahanya, sehingga banyak melepas saham ke publik. Demikian juga sebaliknya. Pasar sekunder yang paling aktif dan paling penting bagi manajer keuangan adalah pasar saham. Disinilah harga saham ditentukan, dan, karena tujuan utama menejemen keuangan adalah untuk memaksimumkan harga saham perusahaan, pemahaman atau mekanisme pasar ini sangat penting bagi para pengelola pengusaha. Bursa Saham ( The Stock Exchanges) Secara garis besar, bursa saham bisa dibagi dua, bursa utama (organizaed exchanges) dan bursa parallel (over the counters markets).  Bursa utama adalah organisasi foirmal yang mempunyai wujud fisik yang melakukan pasar lelang atas sekuritas yang tercatat dibursa (listed atau organized). Dua contoh utama adalah Bursa Saham New York (NYSE) dab Bursa Saham Amerika (AMEX). Di Indonesia adalah Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES).  Bursa Paralel (The Over te counter Markets) adalah sekumpulan besar pialang dan dealer/ makelar yang dihubungkan melalui telpon dan computer dan melaksanakan perdagangan atas sekuritas yang tidak tercatat (unlisted) di bursa utama. Manfaat Pasar Modal 1. Bagi Emiten Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain: 1. Jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar 2. Dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai 3. Tidak ada convenantsehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan dana/perusahaan 4. Solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan 5. Ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil
  • 7. 4 2. Bagi investor Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain: 1. Nilai investasi perkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital gain 2. Memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga yang mengambang bagi pemenang obligasi 3. Dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang mengurangi risiko 1.4. Suku Bunga Suku bunga merupakan persentase dari modal yang dipinjam dari pihak luar atau tingkat keuntungan yang didapatkan oleh penabung di Bank atau tingkat biaya yang dikeluarkan oleh investor yang menanamkan dananya pada saham. Dalam realitas sehari-hari terdapat empat macam suku bunga (Khalwaty, 2000:162) yakni : a. Suku bunga dasar, yaitu tingkat suku bunga yang ditentukan oleh Bank Sentral atas kredit ynag diberikan kepada perbankan dan tingkat suku bunga yang ditetapkan bank sentral untuk mendiskonto surat-surat berharga yang ditarik atau diambil alih oleh Bank Sentral. b. Suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang sesungguhnya dibebankan kepada debitur dalam jangka waktu satu tahun apabila suku bunga nominal akan sama dengan nilai suku bunga efektif. c. Suku bunga nominal, yaitu tingkat suku bunga yang ditentukan berdasarkan jangka waktu satu tahun. d. Suku bunga padanan, yaitu suku bunga yang besarnya dihitung setiap hari, setiap minggu, setiap bulan, atau setiap tahun untuk sejumlah pinjaman atau investasi selama jangka waktu tertentu yang apabila dihitung secara anuitas akan memberikan penghasilan bunga dengan jumlah yang sama.
  • 8. 5 Faktor yang Mempengaruhi Suku Bunga Ada beberapa faktor yang dapat menentukan besar kecilnya suku bunga simpanan dan pinjaman, dimana faktor-faktor tersebut antara lain : 1. Kebutuhan Dana Apabila permohonan pinjaman meningkat, maka yang dilakukan oleh bank agar dana tersebut cepat terpenuhi dengan meningkatkan suku bunga simpanan. Otomatis bila hal tersebut dilakukan maka suku bunga pinjaman juga akan mengalami peningkatan. 2. Persaingan Dalam menarik konsumen agar menyimpan uang dan melakukan pinjaman kepada sebuah bank, maka yang seharusnya dilakukan bank tersebut adalah memperhatikan bunga simpanan dan bunga pinjaman yang ditawarkan oleh pesaing. 3. Target Laba Yang Inginkan Harga bunga yang akan ditetapkan didalamnya telah terkandung target laba yang diharapkan oleh pihak bank. 4. Kualitas Jaminan Nilai jaminan yang dapat segera dicairkan, misalnya seperti sertifikat deposito harganya juga akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan nilai jaminan yang tidak dapat segera dicairkan. Komponen - Komponen Dalam Menentukan Bunga Kredit Untuk menentukan besar kecilnya bunga kredit yang akan ditetapkan bagi nasabah, komponennya adalah sebagai berikut : 1. Total Biaya Dana Merupakan total bunga yang dikeluarkan oleh bank untuk memperoleh dana simpanan baik dalam bentuk simpanan giro, tabungan ataupaun
  • 9. 6 deposito.Total biaya dana ini tergantung dari seberapa besar bank menginginkan laba.Namun Total biaya dana ini harus dikurang dengan cadangan wajib atau Reserve Requirement (RR). Besarnya yang ditetapkan oleh pemerintah adalah 5%. 2. Biaya Operasi Biaya operasi adalah sejumlah biaya yang dikeluarkan oleh pihak bank untuk melaksankan operasiny, biaya ini terdiri dari biaya gaji pegawai, biaya administrasi, biaya pemeliharaan atau yang lainnya. 3. Cadangan Resiko Kredit Macet Pihak bank akan memasukkannya kedalam komponen menentukan bunga kredit karena setiap kredit yang diberikan pasti ada resiko untuk tidak dikembalikan, baik secara disengaja ataupun tidak disengaja. 4. Laba yang diinginkan Keuntungan yang harapkan oleh pihak bank itulah yang dimasukkan ke dalam komponen ini. 5. Pajak Pihak bank hendaknya juga memperhitungkan kewajiban yang harus dibayarkan kepada negara sesuai dengan ketentuan dan undang- undang yang berlaku. Jenis Suku Bunga Ada 2 jenis suku bunga secara umum, yaitu : 1. Real interest rate : Koreksi atas tingkat inflasi yang merupakan nominal interest rate dikurangi dengan tingkat inflasi. Cara perhitungannya yaitu Real rate = Nominal rate – Rate of inflation
  • 10. 7 2. Nominal interest rate : Tingkat suku bunga pada rekening koran yang menunjukkan tingkat pengembalian untuk setiap investasi yang dilakukan. Pinjaman uang ke bank atau lembaga keuangan non-bank selalu dibebani bunga sebagai bentuk balas jasa yang menjadi keuntungan bagi lembaga tersebut. Berbeda tipe pinjaman maka tipe bunga yang ditetapkan juga berbeda. Jika membandingkan presentase bunga pinjaman antar bank biasanya jenis bunga yang dipakai berupa bunga efektif, flat atau anuitas. 1. Bunga Flat Jumlah pembayaran utang pokok dan bunga kredit pada sistem bunga flat, besarnya sama setiap bulan. Flat rate, ditujukan untuk kredit jangka pendek seperti kredit kendaraan dan KTA. Perhitungan bunga flat sangat mudah yakni setiap bulan angsurannya, bunga, dan cicilan pokoknya sama. Nilai bunga selalu tetap setiap bulan karena bunga dihitung dari presentasi bunga yang dikalikan dengan pokok pinjaman awal. Jumlah pembayaran pokok dan bunga setiap bulan akan sama besarnya. 2. Bunga Efektif Bunga efektif disebut juga sliding rate. Perhitungan bunga selalu dilakukan pada setiap akhir periode angsuran karena dihitung dari saldo akhir setiap bulan. Bunga efektif berdasarkan nilai pokok yang belum dibayar sehingga besarnya bunga per bulan akan berubah sesuai nilai pokok yang masih terhutang. Nilai bunga yang dibayar debitur setiap bulan akan menurun karena bunga yang dibayarkan mengecil maka angsuran per bulan semakin menurun dari waktu ke waktu. Bunga per bulan= Jumlah pinjaman x Suku bunga per tahun / 12 Total Bunga = Jumlah pinjaman x (Suku bunga per tahun / 12) x lama meminjam dalam bulan
  • 11. 8 3. Bunga Anuitas Bunga anuitas mirip dengan perhitungan kredit bunga efektif namun ada perubahan untuk mempermudah nasabah dalam membayar angsuran per bulan karena angsuran setiap bulannya sama. Angsuran kredit dengan bunga anuitas selalu tetap angsuran bulanannya tetapi komposisi bunga dan pokok angsuran akan berubah pada setiap periode. Nilai bunga setiap bulan akan menurun, namun angsuran pokok per bulan akan meningkat. Ketika mendekati berakhirnya masa kredit, keadaan justru menjadi berbalik dimana porsi angsuran pokok membesar sedangkan porsi bunga menjadi lebih kecil. 4. Bunga Mengembang Sistem bunga mengambang menerapkan tingkat suku bunga sesuai fluktuasi (naik atau turunnya) suku bunga di pasar keuangan. Jika suku bunga di pasar naik, maka bunga kredit akan naik. Sedangkan saat suku bunga di pasar turun maka suku bunga kredit akan turun juga. Sistem bunga mengambang biasa dipakai untuk kredit jangka panjang seperti kredit kepemilikan rumah, modal kerja, usaha dan investasi. Fluktuasi suku bunga perbankan atau suku bunga pasar keuangan yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia sangat memengaruhi kinerja lembaga keuangan. Tingkat suku bunga perbankan akan naik atau turun sehingga mempengaruhi pergerakan harga-harga saham di bursa efek. Pergerakan tingkat suku bunga dengan pergerakan harga saham selalu berbanding terbalik. Jika tingkat suku bunga naik maka harga-harga saham yang diperjualbelikan di bursa efek akan turun sehingga harga saham-saham naik karena para investor akan berinvestasi kepada instrumen perbankan seperti deposito. Rumus Bunga Efektif per bulan = Saldo akhir periode x Suku bunga pertahun / 12
  • 12. 9 Jika tingkat suku bunga menurun, maka harga saham-saham naik karena para investor beralih untuk investasi instrumen saham. Setiap perusahaan pasti memiliki utang dan terus mencari sumber-sumber pembiayaan melalui utang yang mengacu pada macam macam rasio keuangan sehingga menyebabkan tingkat bunga saham akan fluktuatif. Naiknya tingkat suku bunga tentu menambah beban biaya perusahaan sehingga mengurangi laba perusahaan dan menambah risiko seperti masalah likuiditas yang tidak sesuai dengan prinsip prinsip akuntansi. Nilai suku bunga Indonesia dipengaruhi oleh tingkat suku bunga internasional. Penyebabnya adalah akses pasar keuangan domestik terhadap pasar keuangan internasional dan kebijakan nilai tukar mata uang yang tidak fleksibel. Ada dua macam bunga perbankan yang dibebankan kepada nasabah.  Bunga simpanan yaitu bunga yang diberikan sebagai bentuk balas jasa bagi nasabah yang menyimpan uang di bank serta menjadi daya tarik untuk menambah nasabah baru. Bunga simpanan menjadi tanggung jawab bank yang harus dibayarkan kepada nasabahnya.  Bunga Pinjaman yaitu bunga yang menjadi tanggung jawab para peminjam untuk dibayarkan kepada bank atau harga yang harus dibayar oleh nasabah sebagai balas jasa pinjaman kepada bank.
  • 13. 10 PERTEMUAN II Nilai Waktu Terhadap Uang 2.1. Bunga Sederhana Penggunaan faktor bunga untuk menilai jumlah uang tertentu dalam proses pemajemukan dapat digunakan bunga sederhana atau bunga majemuk. Bunga sederhana adalah bunga yang dibayarkan (dikenakan) hanya pada pinjaman atau tabungan atau investasi pokoknya saja (Harjito dan Martono, 2014: 21). Jumlah uang dari bunga sederhana merupakan fungsi dari variabel-variabel: pinjaman pokok, tingkat bunga per tahun, dan jumlah waktu lamanya pinjaman. Rumus untuk menghitung jumlah bunga sederhana adalah: Di mana: Si = Jumlah bunga sederhana Po = Pinjaman atau tabungan pokok i = Tingkat bunga per periode waktu dalam persen n = Jangka waktu Contoh 1. Pak Ali memiliki uang Rp. 80.000,00 yang ditabung di bank dengan bunga 10% per tahun selama 10 tahun. Pada akhir tahun ke-10 jumlah akumulasi bunga adalah: Si = Po (i) (n) Si = 80.000 (0,10) (10) = Rp. 80.000,- Si = Po (i) (n)
  • 14. 11 2.2. Bunga Majemuk Nilai majemuk (“compound value” atau “ending amount”) dari sejumlah uang adalah adalah penjumlahan dari uang pada permulaan periode atau jumlah modal pokok dengan jumlah bunga yang diperoleh selama periode tersebut (Riyanto, 2015: 106) dan secara aljabar dapat diformulasikan sebagai berikut: V = P + I = P + Pi = P(1 + i), Di mana: P = Jumlah uang pada permulaan periode, atau modal pokok i = suku/tingkat bunga i = Jumlah bunga dalam uang yang diperoleh selama periode tertentu V = Jumlah akhir atau jumlah dari P + I Secara umum rumusnya ditulis: Contoh 2. Seseorang menyimpan uang sebesar Rp. 1.000,00 di bank dengan suku bunga 6% setahunnya. Dengan menerapkan rumus tersebut maka jumlah uang pada akhir tahun pertama adalah: V = Rp. 1.000 (1 + 0,06) = Rp. 1.000 (1,06) = Rp. 1.060,00 Apabila uang tersebut tetap disimpan di bank selama 4 tahun atas dasar bunga berbunga atau bunga majemuk, maka jumlah uang pada akhir tahun keempat adalah: V4 = P(1 + i)4 Vn = P(1 + i) n
  • 15. 12 = Rp. 1.000 (1,06)4 = Rp. 1.262,00 2.3. Nilai Sekarang (Present Value) Menurut Riyanto (2015: 108-109) kalau “compound value” dimaksudkan untuk menghitung jumlah uang pada akhir suatu periode di waktu mendatang, maka “present value” sebaliknya dimaksudkan untuk menghitung besarnya jumlah uang pada permulaan periode atas dasar tingkat bunga tertentu dari suatu jumlah yang akan diterima beberapa waktu kemudian. Dengan demikian kalau “nilai majemuk” menghitung jumlah akhir pada akhir periode dari sejumlah uang yang kita miliki sekarang atas dasar tingkat bunga tertentu, “nilai sekarang” menghitung nilai pada waktu sekarang jumlah uang yang baru akan kita miliki beberapa waktu kemudian. Dengan demikian maka cara menghitung “present value”, adalah sebaliknya dari cara menghitung “compound value”, yaitu dengan rumus: Contoh 3. Tentukan berapa besarnya nilai sekarang (present value) dari uang sebesar Rp. 1.262,00 yang akan kita terima pada akhir empat tahun yang akan datang atau dasar bunga majemuk 6%. Nilai sekarang-nya adalah: PV = FVn (1+𝑖)n = 1.262 (1+0.06)4 = Rp.1.000,00 Ini berarti bahwa uang sebesar Rp. 1.000,00 yang kita miliki sekarang kalau disimpan di bank dengan bunga majemuk 6% per tahunnya, jumlah pada akhir tahun ke-4 adalah sebesar Rp. 1.262,00. Berapa nilai sekarang dari uang sebesar PV = Fvn (1 + 𝑖)n = Fvn 1 (1 + 𝑖)n
  • 16. 13 Rp. 1.000,00 yang akan kita terima pada akhir tahun ketiga atas dasar suku bunga majemuk 4%. Jawabannya ialah: PV = FVn (1+𝑖)n = 1.000 (1+0.04)3 = Rp.889,00 Ini berarti bahwa uang sebesar Rp. 889,00 kalau disimpan di bank dengan suku bunga 4% per tahunnya pada akhir tahun ketiga jumlah akhirnya akan menjadi Rp. 1.000,00. 2.4. Nilai Kemudian (Future Value) Nilai kemudian atau future value dapat diperoleh dengan mengalikan tingkat bunga dengan pokok pinjaman untuk periode tertentu. Tingkat bunga dapat dihitung setiap bulan, kuartalan, enam bulan atau satu tahun sekali. Bahkan dalam dunia perbankan di negara kita, dikenal dengan simpanan bunga harian meskipun tingkat bunga ditetapkan setiap satu tahun. Future value atau nilai yang akan datang dapat dihitung dengan rumus sebagai berikut : Contoh : Rani mempunyai uang Rp. 10.000.000,00 dan disimpan di bank dengan tingkat bunga 8%. Maka 3 tahun kemudian nilai uang Rani, adalah? Jawab : 𝐹𝑣 𝑛 = 𝑃𝑣(1 + 𝑖) 𝑛 𝐹𝑣3 = 10.000.000 (1+ 0.08)3 = 10.000.000 (1.08) 3 = 10.000.000 (1.26) = Rp 12.600.000
  • 17. 14 2.5. Anuitas (Annuity) Anuitas adalah suatu rangkaian pembayaran uang dalam jumlah yang sama yang terjadi dalam periode waktu tertentu (Harjito dan Martono, 2014: 27). Ada 2 macam anuitas, yaitu anuitas biasa (ordinary annuity) dan anuitas jatuh tempo (due annuity). Anuitas biasa atau juga disebut anuitas tertunda merupakan anuitas dari suatu pembayaran yang dilakukan pada akhir periode untuk setiap periode tertentu. Anuitas Nilai Sekarang (Present Value of Annuity) Nilai sekarang dari suatu anuitas (Present Value of Annuity, disingkat PVAn) didefinisikan sebagai nilai anuitas majemuk saat ini (sekarang) dengan pembayaran atau penerimaan periodik (R) dan n sebagai jangka waktu anuitas. Perhitungan nilai sekarang anuitas biasa selama n periode (PVA) dapat pula dinyatakan: PVAn = R [1/(1 + i)1] + R [1/(1 + i)2] + ... + R [1/(1 + i)n] PVAn = R [PVIFi,1 + PVIFi,2 + ... + PVIFi,n] Secara ringkas PVAn sama dengan penerimaan periodik sebesar R dikalikan dengan jumlah total dari faktor nilai bunga sekarang pada tingkat i% untuk periode waktu 1 hingga periode n. Secara matematis, nilai sekarang anuitas dapat dinyatakan: Contoh : Berapa nilai aliran kas sebesar Rp. 8.000 selama 3 tahun bila dinilai sekarang dengan tingkat bunga majemuk 10% per tahun?
  • 18. 15 Jawab : PVAn = R [1 – {1/(1 + i)n} / i] PVA3 = Rp. 8.000 [1 – {1/(1 + 0,1)3} / 0,1] = Rp. 8.000 (2,487) = Rp. 19.896,00 Anuitas Nilai Kemudian (Future Value of Annuity) Nilai yang akan datang dari suatu anuitas (Future Value of Annuity disingkat FVAn) didefinisikan sebagai nilai anuitas majemuk masa datang (masa depan) dengan pembayaran atau penerimaan periodik (R) dan n sebagai jangka waktu anuitas (Harjito dan Martono, 2014: 27-30). Dapat dilihat bahwa nilai masa datang anuitas (FVAn) sama dengan penerimaan periodik dikalikan dengan jumlah dari nilai faktor bunga masa depan pada tingkat bunga i% untuk periode waktu 0 sampai dengan n-1. Dengan demikian rumus untuk mencari nilai masa datang suatu anuitas biasa adalah: Contoh : Apabila aliran kas Rp. 8.000,00 per tahun selama 3 tahun dengan tingkat bunga 8% sebagaimana contoh di atas dihitung dengan nilai anuitas akan diperoleh: Jawab :
  • 19. 16 FVAn = R {[(1 + i)n – 1]/ i} FVA3 = 8.000 {[(1 + 0,08)3 – 1]/ 0,08} = 8.000 (3,246) = Rp. 25.968  Penentuan Tingkat Bunga Terdapat tiga alternatif menurut Sartono (214: 61-64) kemungkinan aliran kas di masa datang: terjadi hanya satu kali, anuitas, dan aliran kas yang terjadi berulang kali dengan jumlah yang tidak sama besar. Contoh yang sederhana apabila aliran kas terjadi hanya satu kali. Maka kita dapat menggunakan persamaan di bawah ini untuk mencari tingkat bunga. Internal rate of return dapat dicari dengan menggunakan tabel nilai sekarang faktor bunga yang sesuai atau mendekati dengan hasil perhitungan. Dengan demikian untuk mencari internal rate of return dapat diformulasikan menjadi sebagai berikut:
  • 20. 17  Amortisasi Pinjaman Salah satu manfaat konsep nilai sekarang adalah untuk menentukan amortisasi pinjaman. Pada umumnya pihak pemberi pinjaman meminta pembayaran yang sama setiap periode. Pembayaran tersebut meliputi angsuran pokok pinjaman dan pembayaran bunga yang dapat diperhitungkan secara bulanan, semesteran maupun satu tahun sekali. Karena pembayaran pinjaman dilakukan dengan jumlah yang sama, maka konsep nilai sekarang anuitas sangat cocok untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Contoh : Saudara meminjam Rp. 22.000.000,00 di bank dengan bunga 12% per tahun. Pinjaman tersebut harus dilunasi dalam jangka waktu enam tahun dengan pembayaran yang sama setiap tahun. Jawab : Dapat disimpulkan bahwa ide dasar dari konsep nilai waktu uang adalah bahwa uang yang akan diterima di masa datang memiliki nilai yang lebih rendah dibanding dengan penerimaan yang sama saat ini. Konsep ini menjadi sangat penting dalam pengambilan keputusan keuangan karena adanya perbedaan dimensi waktu aliran kas. Perusahaan melakukan investasi saat ini dengan harapan untuk memperoleh aliran kas di masa mendatang. Perbedaan nilai terjadi karena perbedaan waktu penerimaan.
  • 21. 18 PERTEMUAN III ANALISIS DAN PERAMALAN KEUANGAN 3.1 Peramalan Keuangan (peramalan keuangan dengan performa dan pemenuhan kebutuahan dana dari luar/ external funds needed) Kegiatan bisnis sebaiknya dimulai dari mengadakan peramalan kondisi di masa depan, terutama adalah situasi ekonomi, sosial, politik, dan budaya. Untuk mengadakan peramalan terlebih dahulu dikumpulkan data historis suatu kegiatan bisnis kemudian diolah menjadi informasi relevan untuk mengambil keputusan manajemen dalam membuat perencanaan keuangan. Peramalan bisnis ini dituangkan dalam angka-angka keuangan menjadi peramalan keuangan suatu unit organisasi bisnis. Metode yang lazim digunakan adalah: a. Siklus Arus Kas Siklus bisnis dimulai dari uang sebagai kapital untuk menjalankan kegiatan bisnis, kemudian melahirkan uang (kapital) yang lebih besar lagi. Dengan demikian, unit organisasi bisnis mendapatkan keuntungan atau laba. Uang sebagai kapital pertama-tama dari setoran pemilik organisasi bisnis sebagai kapital yang lazim disebut Equity (ekuitas) atau modal sendiri. Jika kapital sendiri tidak mencukupi untuk melakukan kegiatan bisnis, organisasi meminjam uang dari sumber-sumber pembiayaan (bank dan lembaga keuangan non-bank). Kedua jenis sumber modal itu (modal sendiri dan utang jangka panjang) disebut modal permanen atau capital invested. Modal permanen digunakan untuk membangun organisasi bisnis dan membeli peralatan bisnis, kemudian untuk membiayai kegiatan bisnis yaitu membeli bahan baku untuk diolah menjadi komoditi, membayar upah tenaga kerja, dan membayar berbagai biaya tidak langsung antara lain biaya tidak langsung pabrik (faktory overhead), biaya pemasaran, biaya administrasi, biaya bunga, biaya sewa, dan pajak. Semua ini dikeluarkan uang tunai (cash). Setelah
  • 22. 19 menjadi komoditi dijual dipasar, melahirkan uang tunai kembali. Dengan demikian arusnya yaitu dari uang tunai (cash), kegiatan bisnis, kemudian menjadi uang tunai kembali. b. Pola Pembiayaan Yang dimaksud dengan pola pembiayaan adalah pembiayaan untuk modal kerja dan harta tetap. Modal kerja digolongkan menjadi dua, yaitu modal kerja permanen dan modal kerja musiman. Modal kerja permanen harus dibiayai oleh utang jangka panjang dan modal sendiri. Sedangkan modal kerja musiman bisa dibiayai oleh utang dagang, utang bank jangka pendek, atau utang wesel bayar atau dikenal dengan commercial papers. Harta tetap harus dibayar oleh utang jangka panjang dan modal sendiri. Manajemen harus memperhitungkan umur ekonomis harta tetap dan model penyusutan yang akan dibebankan kepada produk yang dijual. Makin tinggi nilai penyusutan makin besar arus kas masuk bersih perusahaan, tetapi makin tinggi harga pokok penjualan suatu produk dan akhirnya sulit masuk dalam persaingan pasar bebas. Sedangkan makin kecil nilai penyusutan makin kecil arus kas masuk bersih perusahaan, tetapi makin rendah harga pokok penjualan suatu produk dan lebih mudah masuk pasar persaingan bebas. Manajemen harus mengadakan penukaran (trade-off) antara kepentingan arus kas masuk dan pangsa pasar. Baik modal kerja permanen maupun modal kerja pemanen harus tumbuh terus menerus sepanjang waktu (steady growth). c. Perubahan Penjualan Perubahan penjualan mengakibatkan perubahan harta dan utang jangka pendek, karena untuk memenuhi kenaikan penjualan harus membutuhkan tambahan harta dan utang jangka pendek, khususnya utang dagang. Kebutuhan dana untuk memenuhi tambahan penjualan itu dapat dipenuhi dari dalam dan dari luar perusahaan, jika kenaikan kecil, kemungkinan tambahan dana dapat dipenuhi dari dalam perusahaan, dan jika kenaikan penjualan besar, pada umumnya
  • 23. 20 tambahan dana duipenuhi dari luar perusahaan (dari tambahan modal sendiri atau dari utang jangka panjang). Tambahan dana akibat kenaikan penjualan. d. Ramalan Laba Operasi Setelah unit penjualan dan harga diramal dan biaya diklasifikasikan menjadi biaya tetap dan biaya variabel, kemudian dibuat peramalan laba, dalam berbagai kondisi ekonomi, misalnya kondisi ekonomi buruk jumlah penjualan 600 unit, normal 900 unit, dan baik 1.200 unit. 3.2 Peramalan keuangan Peramalan keuangan adalah memperkirakan kebutuhan keuangan di masa yang akan datang. Dalam melakukan peramalan kondisi ini dapat dijadikan alat ukur untuk melakukan peramalan. Hal ini perlu dilakukan mengingat di masa yang akan datang penuh dengan berbagai ketidakpastian. Ketidakpastian ini perlu diperhitungkan secara matang. Dalam praktiknya ketidakpastian yang akan datang meliputi hal-hal: 1. Ketidakpastian ekonomi, terutama yang berkaitan dengan perubahan harga (inflasi), kekuatan daya beli masyarakat, ketersediaan bahan baku, tenaga kerja, atau faktor lainnya. 2. Ketidakpastian politik, terutama yang berkaitan dengan kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah yang berkuasa, terutama yang memiliki hubungan langsung dengan produk yang ditawarkan. 3. Ketidakpastian sosial dan budaya, yang berkaitan dengan pergeseran selera, gaya hidup, dan kebiasaan masyarakat yang terus berkembang. 4. Ketidakpastian lingkungan alam, baik pergeseran penduduk, kelangkaan bahan baku, maupun faktor bencana alam. 5. Ketidakpastian persaingan baik dalam negeri maupun masuknya produk dari kelanjutan kepemimpinan perusahaan ke depan akibat pergantian, atau pengunduran diri akibt berbagai sebab, dan lainnya. Dalam praktiknya hampir dipastikan tidak ada hasil ramalan yang tepat 100% atau berhasil, namun paling tidak dengan melakukan peramalan yang
  • 24. 21 dengan mengidentifikasikan hal-hal yang akan terjadi ke depan, faktor risiko kegagalan dapat diminimalkan. Terdapat beberapa hal yang berkaitan dengan jenis peramalan, hal ini tergantung dari sudut mana kita memandangnya. Jenis-jenis peramalan dimaksud antara lain: 1. Jika dilihat dari segi penyusunnya: a. Peramalan subjektif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar perasaan atau feeling dari yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan dan pengalaman masa lalu dari orang yang menyusunnya sangat menentukan hasil ramalan. b. Peramalan objektif merupakan peramalan yang didasarkan atas data dan informasi yang ada, kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik atau metode tertentu. Data yang digunakan biasanya data masa lalu untuk beberapa metode. 2. Dilihat dari segi sifat ramalan: a. Peramalan kualitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar data kualitatif dan biasanya peramalan ini didasarkan kepada hasil penyelidikan sebelumnya. b. Peramalan kuantitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas dasar data kuantitatif masa lalu (dalam bentuk angka-angka). 3. Dilihat dari segi jangka waktu; a. Peramalan jangka pendek merupakan peramalan yang didasarkan pada waktu kurang 1 tahun. b. Peramalan jangka menengah merupakan peramalan yang didasarkan pada waktu rentang dari 1 tahun sampai 3 tahun. c. Peramalan jangka panjang merupakan peramalan yang didasarkan pada kurun waktu lebih dari 3 tahun.
  • 25. 22 3.3 Langkah-Langkah Peramalan Agar peramalan dapat memberikan hasil yang memuaskan maka haruslah mengikuti prosedur atau langkah-langkah yang telah ditetapkan dalam peramalan. Dengan mengikuti setiap langkah yang telah ditetapkan, paling tidak dapat menghindari kesalahan yang tidak perlu, sehingga hasil peramalan tidak perlu diragukan. Secara umum langkah-langkah yang dilakukan dalam proses melakukan peramalan sebagai berikut: 1. Mengumpulkan Data Pengumpulan data merupakan langkah awal yang harus dilakukan. Data yang dilakukan merupakan data masa lalu (lampau). Hendaknya data yang dikumpulkan selengkap mungkin untuk beberapa priode. Pengumpulan data dapat dilakukan dengan pengumpulan data sekunder dan data primer. Pengumpulan data sekunder maksudnya adalah data yang diperoleh dari berbagai sumber seperti: perpustakaan, koran, serta laporan lainnya adapun data primer diperoleh dari lapangan dengan menggunakan observasi, wawancara atau dengan menyebarkan kuesioner. 2. Mengolah Data Data yang sudah dikumpulkan kemudian dibuat tabulasi data. Dengan demikian akan diketahui pola data yang dimiliki dan memudahkan kita untuk melakukan peramalan melalui metode peramalan yang ada. 3. Menentukan Metode Peramalan Setelah data dditabulasi, barulah kita menentukan metode peramalan yang cocok untuk data tersebut. Terdapat banyak metode dalam melakukan peramalan. Hendaknya metode yang dipilih adalah metode yang paling tepat atau metode yang paling kecil penyimpangannya. Pemilihan metode peramalan adalah dengan mempertimbangkan faktor horizon waktu, pola data, jenis peramalan, faktor biaya, ketepatan dan kemudahan penggunaannya. 4. Memproyeksikan Data Seperti diketahui bahwa akan ada perubahan di masa yang akan datang seperti perubahan ekonomi, politik, sosial, atau perubahan kemasyarakatan lainnya perubahan ini akan berakibat tidak tepatnya hasil peramalan. Agar kita
  • 26. 23 dapat meminimalkan penyimpangan terhadap perubahan, maka perlu dilakukan proyeksi data dengan pertimbangan faktor perubahan tersebut untuk beberapa perubahan tersebut untuk beberapa periode. 5. Mengambil keputusan Hasil peramalan yang telah di lakukan di gunakan untuk mengambil keputusan untuk bidak membuat berbagai perencanaan seperti perencanaan produksi, keuangan, penjualan dan perencanaan lainnya, baik untuk perencanaan jangka pendek maupun perencanaan jangka panjang . berkaitan dengan keuangan adalah jumlah dana yang harus di dediakan dan kapan. 3.4 Model Peramalan dan Perencanaan Keuangan Setiap orang atau lembaga selalu mengharapkan bahwa hasil ramalannya berhasil dan tidak meleset di masa yang akan datang agar hasil peramalan tepat, maka perlu di gunakan model peramalan yang sesuai dengan kebutuhan. Ada dua model yang sering digunakan oleh berbagai perusahaan yaitu: 1. Metode persentase penjualan (percent of sales method) 2. Metode regresi (regression method) Metode persentase penjualan, merupakan metode peramalan yang relatif mudah jika dibandingkan dengan metode lainnya, terutama untuk melihat kebutuhan permodalan. Caranya dengan melihat presentase penjualan tahunan pada setiap pos dalam neraca. Peramalan penjualan ini biasanya didasarkan pada: 1. Peramalan eksternal 2. Peramalan internal 3. Kombinasi dari peramalan di atas Peramalan eksternal yang didasarkan pada GNP, data statistik, survei, faktor-faktor ekonomi, politik, dan sosial. Adapun peramalan internal didasarkan pada sifat yang dimiliki oleh perusahaan (nature of the firm’s of product). 3.5 Laporan Keuangan Performa Laporan keuangan performa merupakan proyeksi neraca dan laporan laba rugi suatu perusahaan pada akhir priode peramalan. Alat sederhana yang
  • 27. 24 digunakan untuk membuat laporan keuangan performa perusahaan dapat dilakukan dengan: 1. Metode presentase penjualan (percentage of sales method), yaitu dengan mencari semua pos dalam laporan laba rugi dan neraca yang berubah sesuai dengan perubahan penjualan. 2. Pendekatan pertimbangan (judgemental), terhadap kemungkinan yang akan terjadi. Dalam praktiknya setiap metode memiliki beberapa kelemahan dan kelemahan dari metode ini adalah: 1. Asumsi bahwa kondisi keuangan masa lalu merupakan indicator yang tepat untuk masa yang akan datang. 2. Asumsi bahwa beberapa pos, seperti kas, piutang, dan persediaan bisa sesuai dengan yang diinginkan. Metode di atasi dilakukan atas dasar beberapa anggapan bahwa tingkat penjualan sangat mempengaruhi perubahan pos-pos dalam, seperti:  Kas  Piutang  Sediaan  Utang piutang  Laba ditahan Langkah-langkah yang dilakukan dalam presentase penjualan adalah sebagai berikut: a. Membuat neraca performa yang meliputi item-item yang terpengaruh langsung oleh tingkat penjualan, sedangkan item yang tidak mempengaruhi dibiarkan saja. b. Mengalikan persentase (%) yang telah ditetapkan dengan proyeksi penjualan item-item yang berpengaruh langsung. c. Kemudian bagi item-item yang tidak berpengaruh angka-angkanya tetap sama dipindahkan ke neraca proyeksi. d. Melakukan perhitungan proyeksi laba ditahan. e. Menjumlahkan neraca proyeksi, dan menyeimbangkan aktiva dan pasivanya, jika ada selisih berarti menunjukkan jumlah kebutuhan keuangannya.
  • 28. 25 3.6 Rencana Keuangan Proses perencanaan keuangan dapat dibagi menjadi enam langkah: 1. Memproyeksikan laporan keuangan dan menggunakan proyeksi ini untuk menganalisis dampak dari rencana operasi terhadap proyeksi laba dan berbagai rasio keuangan. 2. Menentukan dana yang dibutuhkan untuk mendukung rencana lima tahunan. 3. Meramalkan ketersediaan dana selama lima tahun ke depan. 4. Menetapkan dan menjaga suatu sistem pengendalian yang mengatur alokasi dan penggunaan dana di dalam perusahaan. 5. Mengembangkan prosedur guna menyesuaikan rencana dasar jika ramalan ekonomi yang mendasari rencana tersebut tidak terjadi. 6. Menetapkan suatu sistem kompensasi manajemen berbasis kinerja. Sangat penting bahwa sistem semacam itu memberikan penghargaan kepada para manajer karena mereka melakukan apa yang diinginkan oleh pemegang saham, yaitu memaksimalkan harga saham.
  • 29. 26 PERTEMUAN IV PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN KEUANGAN 4.1 Pengendalian Keuangan Pengendalian keuangan merupakan upaya yang dilakukan agar investasi, alokasi biaya, dan perolehan laba berjalan sesuai dengan rencana perusahaan. Pengendalian keuangan adalah tahap dimana rencana keuangan diimplementasikan, yaitu menyangkut umpan balik dan proses penyesuaian yang diperlukan untuk menjamin bahwa rencana terlaksana atau untuk mengubah rencana yang ada sebagai tanggapan terhadap berbagai perubahan dalam lingkungan operasi. 4.2 Laporan Keuangan Secara umum ada tiga bentuk laporan keuangan, yaitu neraca, laporan rugi- laba, dan laporan aliran kas. Dua bentuk yang pertama merupakan bentuk laporan yang paling tua. Ketiga laporan tersebut mempunyai bentuk dan tujuan sendiri, meskipun ketiganya saling berkaitan. Laporan tersebut ditujukan untuk memberi informasi yang relevan untuk pengambilan keputusan kepada pembacanya. 1. Neraca Neraca digunakan untuk menggambarkan kondisi keuangan suatu organisasi pada suatu waktu tertentu (snapshot), yang meliputi aktiva atau aset (sumber daya) organisasi dan klaim atas aset tersebut. Klaim merupakan sumber dana, sementara aset merupakan bukti bagaimana sumber dana tersebut digunakan. Aset merupakan hasil keputusan investasi, sementara klaim merupakan hasil keputusan pendanaan. Aset terletak di sebelah kiri neraca, sementara klaim terletak di sebelah kanan neraca. Dana organisasi diperoleh melalui hutang atau penyertaan modal (modal saham). Berikut ini menyajikan
  • 30. 27 contoh neraca suatu perusahaan. Perhatikan bahwa total aktiva sama dengan toatal pasiva. Persamaan neraca ditunjukan sebagai berikut ini. Aset = Hutang + Modal Saham Aset menampilkan secara spesifik kekayaan perusahaan, sedangkan sisi pasiva menampilkan secara spesifik dan yang diberikan oleh orang atau badan tertentu untuk mendanai pembelian kekayaan perusahaaan. Aset atau harta atau aktiva sebuah perusahaan terdiri dari uang tunai yang disimpan di bank. Aset merupakan sumber ekonomi organisasi yang akan dipakai organisasi untuk menjalankan usahanya. 2. Laporan Rugi-Laba Secara umum sumbangan laporan rugi-laba dalam hal penyampaian informasi dapat ditingkatkan apabila laporan keuangan: 1) Memberikan informasi mengenai prestasi operasional perusahaan, dan terpisah dari aspek lain yang berkaitan dengan perusahaan. Perusahaan yang memproduksi tekstil diharapkan mempunyai prestasi yang baik dalam hal bisnis tekstil, bukannya dalam penjualan mesin tekstil atau peralatan lainnya. 2) Menyajikan hasil dari aktivitas atau kejadian tertentu yang berarti, untuk memprediksi jumlah, waktu (timing), dan ketidakpastian aliran kas dan pendapatan dimasa mendatang. 3) Memberikan informasi yang bermanfaat untuk menilai profitabilitas suatu perusahaan. 3. Laporan Aliran Kas Laporan aliran kas bertujuan memberikan informasi mengenai penerimaan dan pembayaran kas perusahaan selama periode tertentu. Tujuan lain laporan aliran kas adalah memberikan informasi mengenai efek kas dari kegiatan investasi, pendanaan, dan operasi perusahaan selama periode tertentu. Laporan aliran kas apabila digabungkan bersama laporan keuangan lainnya, akan membantu menganalisis:
  • 31. 28 1) Kemampuan perusahaan menghasilkan aliran kas masa mendatang yang positif. 2) Kemampuan perusahaan memenuhi kewajibannya dan membayar dividen. 3) Kebutuhan perusahaaan akan dana eksternal. 4) Alasan terjadinya perbedaan antara laba bersih perusahaan dengan penerimaan dan pengeluaran kasnya. 5) Aspek kas dan non-kas dari transaksi investasi dan pendanaan selama periode tertentu. 4.3 Analisis Laporan Keuangan Laporan keuangan memberikan data yang diperlukan, tetapi diperlukan analisis agar informasi yang lebih mendalam dapat digali. Ada banyak teknik analisis yang dapat digunakan dalam analisis keuangan, yang dapat dilihat pada buku manajemen keuangan atau analisis keuangan. 1. Analisis Rasio Analisis rasio keuangan mempunyai tujuan menghilangkan bias dalam evaluasi prestasi keuangan organisasi. Ada lima kelompok analisis keuangan: 1) Rasio likuiditas. Rasio ini ingin mengukur kemampuan organisasi memenuhi kewajiban jangka pendeknya, yaitu kewajiban yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang. 2) Rasio solvabilitas. Rasio ini ingin melihat kemampuan organisasi memenuhi kewajiban jangka panjangnya, yaitu kewajiban yang jatuh tempo lebih dari satu tahun. 3) Rasio aktivitas. Rasio ini mengukur efektivitas penggunaan sumberdaya organisasi. Beberapa sumberdaya yang diukur efektivitasnya adalah piutang, aktiva tetap, atau aktiva total. 4) Rasio profitabilitas. Rasio ini mengukur kemampuan organisasi menghasilkan provit (keuntungan) berdasarkan aset, modal saham atau faktor lainnya.
  • 32. 29 5) Rasio pasar. Rasio pasar relevan untuk perusahaan yang sudah go-public (menjual sahamnya ke masyarakat melalui pasar modal). 4.4 Peng-anggaran Peng-anggaran adalah proses perencanaan aktivitas selama jangka waktu tertentu, yang dinyatakan dengan angka-angka. Anggaran dapat ditetapkan baik untuk organisasi secara keseluruhan, untuk departemen, atau untuk bagian-bagian tertentu. Jangka waktu anggaran biasanya satu tahun, meskipun kadang-kadang dipecah ke dalam satuan waktu yang lebih pendek. 1. Pengendalian Anggaran dan Pusat Pertanggung-Jawaban Sistem pengendalian yang baik harus mampu mengidentifikasikan pihak- pihak yang bertanggungjawab. Suatu bagian organisasi dapat dikelompokkan menjadi beberapa pusat pertanggung-jawaban: 1) Pusat Pendapatan (revenue center), adalah unit organisasi yang prestasinya diukur dengan kemampuannya menghasilkan pendapatan (menghasilkan output). Departemen penjualan merupakan contoh pusat pendapatan. 2) Pusat Biaya (cost center), adalah unit organisasi yang prestasinya diukur dengan kemempuannya menekan biaya yang terjadi. Contoh pusat biaya adalah bagian administratif dan bagian riset dan pengembangannya. 3) Pusat Keuntungan (profit center), adalah unit organisasi yang prestasinya dievaluasi berdasarkan kemampuannya menghasilkan keuntungan. Sebagai contoh, departemen perbaikan (service) komputer dapat memasang harga tertentu apabila memperbaiki komputer di departemen pemasaran. 4) Pusat Investasi (investment center), dievaluasi berdasarkan kemampuannya menghasilkan pendapatan setelah dikurangi investasi yang dilakukan. Sebagai contoh, pembuatan rumah sakit membutuhkan bangunan dan peralatan.
  • 33. 30 2. Tipe Anggaran 1) Anggaran Operasional Tipe anggaran operasional yang paling umum adalah anggaran biaya, pendapatan dan keuntungan. Anggaran biaya merupakan biaya yang akan dikeluarkan. Anggaran pendapatan digunakan untuk mengukur efektivitas penjualan dan pemasaran. Anggaran tersebut terdiri dari jumlah penjualan yang dianggarkan dikalikan dengan harga penjualan. Anggaran keuntungan merupakan gabungan antara pendapatan dan anggaran biaya. Anggaran keuntungan terdiri dari satu set laporan keuangan yang diproyeksikan untuk tahun mendatang. 2) Anggaran keuangan Anggaran keuangan mengintegrasikan rencana keuangan dengan rencana operasional. Anggaran tersebut bermanfaat karena dapat mendeteksi rencana yang terlalu mahal, memungkinkan organisasi mengantisipasi tindakan yang diperlukan jika suatu alternatif dilakukan, dan melihan kondisi keuangan di masa mendatang. 3. Anggaran Fleksibel dan Anggaran Tetap Dalam perencanaan anggaran, ada tiga jenis biaya yang harus diperhitungkan, yaitu: 1) Biaya tetap, biaya yang tidak terpengaruh oleh kegiatan atau volume produksi perusahaan. Gaji bulanan, asuransi tahunan/bulanan, merupakan contoh biaya tetap. 2) Biaya variabel, biaya yang berubah secara proporsional sesuai dengan kegiatan perusahaan. Biaya bahan baku atau biaya tenaga kerja langsung merupakan biaya variabel. 3) Biaya semi-variabel, biaya yang berubah sesuai dengan kegiatan perusahaan, tetapi perubahan tersebut tidak proporsional. Biaya salesman atau pemasaran merupakan contoh biaya tersebut, karena jumlah salesman akan naik jika penjualan naik, tetapi kenaikan tersebut tidak proporsional dengan kenaikan penjualan.
  • 34. 31 4. Anggaran Berbasis Nol (Zero-base Budgeting) Zero-base budgeting berbeda dengan pendekatan yang biasa. Anggaran ini dimulai dari situasi nol setiap tahun, seolah-olah baru pertama kali membuat anggaran. Kemudian setiap aktivitas yang masuk ke dalam anggaran tersebut harus “dijustifikasi” atau diberi pembenaran. Zero-base budgeting dipelopori oleh Texas Instruments pada tahun 1970-an, dan kemudian digunakan oleh Presiden Jimmy Carter untuk pemerintahan pusat. Ada tiga langkah dalam metode anggaran tersebut: 1) Memecah kegiatan ke dalam paket keputusan, yang merupakan kegiatan dengan manfaat dan biayanya apabila aktivitas tersebut disetujui atau tidak. 2) Mengevaluasi aktivitas-aktivitas, dan kemudian merangking aktivitas tersebut berdasarkan sumbangannya terhadap organisasi, mulai dari yang paling penting, ke yang paling tidak penting. 3) Mengalokasikan sumberdaya berdasarkan rangking manfaat. Rangking tertinggi akan memperoleh dana secara penuh, sementara rangking terendah barangkali akan didrop atau diberi dana tidak penuh. 5. Proses Pembuatan Anggaran Proses penganggaran biasanya dimulai ketika manajer menerima ramalan ekonomi serta tujuan penjualan dan laba untuk tahun mendatang dari manajemen puncak, bersama jadwal kapan pengukuran harus diselesaikan. Dalam beberapa organisasi, proses yang lebih disukai adalah “dari atas ke bawah”. Anggaran ditetapkan oleh manajer puncak tanpa atau hanya sedikit berkonsultasi dengan manajer tingkat bawah. Akan tetapi, kebanyakan perusahaan lebih menyukai proses penganggaran “dari bawah ke atas”. Penganggaran dari bawah ke atas mempunyai beberapa manfaat bagi banyak organisasi, yaitu: supervisor dan kepala departemen tingkat bawah mempunyai pandangan yang lebih tajam mengenai kebutuhan mereka daripada para manajer puncak. Manajer juga akan termotivasi lebih kuat untuk menerima dan memenuhi anggaran yang disusun dengan peran serta mereka.
  • 35. 32 6. Beberapa Perilaku Fungsional dan Disfungsional dari Anggaran Sebagai sistem pengendalian, penganggaran mempunyai efek baik fungsional maupun disfungsional. Beberapa efek fungsional adalah: 1) Meningkatkan motivasi dan semangat kerja. 2) Meningkatkan koordinasi organisasi. 3) Dapat digunakan sebagai signal perbaikan. 4) Membantu belajar dari pengalaman. Efek disfungsional anggaran adalah: 1) Persepsi yang berbeda dari anggota organisasi terhadap anggaran. 2) Komunikasi dan umpan balik dapat mengakibatkan ketidakpuasan manajer terhadap anggaran. 3) Anggaran dapat menolong motivasi yang “salah”. 4) Jika tujuan yang ingin dicapai terlalu tinggi, anggota organisasi akan merasa frustasi. 4.5 Pemeriksaan Keuangan (Audit) Pemeriksaan keuangan bermanfaat untuk beberapa tujuan: validasi pencatatan keuangan sampai pengambilan keputusan. Ada dua jenis pemeriksaan keuangan, yaitu eksternal dan internal. 1. Pemeriksaan Keuangan Eksternal Pemeriksaan keuangan eksternal merupakan proses verifikasi pencatatan keuangan (laporan keuangan) untuk mementukan apakah laporan keuangan sudah disusun sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum. Jika sudah sesuai, diharapkan laporan keuangan tidak memberikan informasi yang menyesatkan. Pemeriksaan keuangan eksternal dilakukan dengan menyeluruh, dan karena itu membutuhkan biaya yang cukup mahal. Pemeriksaan keuangan eksternal mempunyai peranan penting dalam mendorong kejujuran praktik bisnis dan praktik laporan keuangan yang jujur. Karena itu pemeriksaan keuangan merupakan keharusan untuk perusahaan yang go-public yang dilakukan, perjangka waktu periode tertentu.
  • 36. 33 2. Pemeriksaan Keuangan Internal Pemeriksaan keuangan internal dilakukan oleh akuntan internal dengan tujuan menjamin sumberdaya organisasi dengan efektif. Pemeriksan keuangan internal membantu manajemen mengevaluasi efisiensi dan efektivitas organisasi serta mengevaluasi laporan keuangan perusahaan. Pemeriksaan internal mempunyai fokus pada kebutuhan internal, yaitu kebutuhan manajemen. Sementara pemeriksaan eksternal mempunyai fokus kebutuhan eksternal. Pemeriksaan internal dapat dilakukan oleh akuntan perusahaan atau oleh akuntan luar yang disewa untuk mengerjakan tugas tersebut.
  • 37. 34 PERTEMUAN V KEBIJAKAN MODAL KERJA & PENGELOLAAN KAS DAN SAKURITAS a. Pengertian Modal Kerja Modal kerja adalah dana yang diperlukan oleh perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional perusahaan sehari-hari, seperti bahan baku. Kebijakan modal kerja (working capital policy) Adalah keputusan mendasar sehubungan dengan jumlah setiap kategori aktiva lancar yang ditargetkan dan bagaimana aktiva lancar tersebut akan dibiayai. Pentingnya pengelolaan modal kerja, yaitu:  Sebagian waktu manajer keuangan adalah untuk operasi internal sehari- hari perusahaan yang merupakan bagian dari pengelolaan modal kerja.  Aktiva lancar merupakan bagian yang cukup besar dari total aktiva atau sekitar 40% dan berfluktuasi dengan penjualan  Pengelolaan modal kerja, sangat penting bagi perusahaan  Pertumbuhan penjualan mempengaruhi investasi dalam aktiva lancar Siklus Arus Kas Modal Kerja adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang dibeli dibayarkan hingga piutang usaha dan barang tertagih.  Periode Konversi Persediaan (Inventory Conversion Period) Adalah jangka yang diperlukan untuk mengkonversi menjadi barang jadi dan kemudian menjual-nya.  Periode Konversi Piutang (Receivables Conversion Period = DSO) Adalah jangka waktu yang diperlukan untuk mengkonversikan piutang perusahaan menjadi kas, yaitu jangka waktu sejak penjualan hingga realisasi penagihan.
  • 38. 35  Periode Penangguhan Utang Usaha (Payable Deferral Period). Adalah jangka waktu rata-rata sejak pembelian bahan atau pengkaryaan pekerja hingga terlaksana-nya pembayaran atas bahan dan pekerja tersebut.  Cash Conversion Cycle Adalah lamanya jangka waktu sejak bahan baku yang dibeli dibayarkan hingga piutang usaha ditagih atas penjualan barang jadi. Kebijakan investasi dan pembiayaan modal kerja Ada 3 alternatif kebijakan investasi dalam aktiva lancar. 1. Kebijakan modal kerja yang longgar (Relaxed working capital assets policy) Adalah kebijakan yang mengendaki terjadinya kas, sekurita s dan persediaan dalam jumlah relatif besar dan berupaya menggalakkan penjualan dengan kebijakan penjualan kredit yang longgar sehingga menimbulkan banyak piutang usaha. 2. Kebijakan modal kerja yang ketat (Restricted working capital assets policy) Adalah kebijakan yang berupaya meminimumkan jumlah kas, sekuritas, persediaan dan piutang usaha perusahaan. 3. Kebijakan modal kerja moderat. Diantara kedua kebijkanan modal kerja yang ekstrim tersebu t terdapat kebijakan yang moderat. Beberapa alternatif kebijakan pem-biayaan modal kerja, yaitu: 1. Pendekatan “Maturity matching atau Self Liquidating” adalah kebijakan pembiyaan yang menyelaraskan/menyamakan saat jatuh tempo aktiva dengan kewajiban. 2. Pendekatan agresif/non-konservatif adalah kebijakan perusahaan membiayai kebutuhan musiman dan sebagian dari kebutuhan tetapnya dengan dana jangka pendek dan sisanya merupakan kebutuhan permanen dengan dana jangka panjang. 3. Pendekatan konservatif adalah kebijakan perusahaan membiayai semua proyek yang memerlukan dana dengan menggunakan dana jangka panjang
  • 39. 36 Sedangkan pengeluaran yang mendesak atau darurat dan tidak diharapkan menggunakan dana jangka pendek.  Aktiva lancar permanen (Permanent Current Assets) Adalah jumlah aktiva lancar yang tetap dimiliki perusahaan dalam setiap siklus usaha.  Aktiva lancar temporer (Temporary current assets). Adalah aktiva lancar yang berfluktuasi sesuai dengan variasi penjualan musiman atau siklus. Kelebihan dan kelemahan kredit jangka pendek. 1. Proses permohonan yang cepat. 2. Fleksibilitas. 3. Biaya utang jangka panjang vs utang jangka pendek. 4. Resiko bagi perusahaan peminjam : Resiko suku bunga dan Resiko jatuh tempo Masalah pendekatan cara Hedging adalah suatu metode struktur jatuh tempo pembiayaan perusahaan untuk membatasi resiko terhadap kemungkinan terjadinya perubahan harga. Hedging dapat terjadi pada berbagai kegiatan seperti: Importer’s hedge, dealer’s hedge, producer’s hedge, manufacture’s hedge. b. Pengelolaan Kas Dan Sekuritas Kas adalah jumlah rekening giro bank ditambah dengan uang tunai kadang- kadang ditambah dengan “near cash marketable securities”. Dasar pemikiran untuk menyimpan kas. 1. Saldo transaski (Transaction balance). 2. Saldo kompensasi (Compensating balance) 3. Saldo untuk berjaga-jaga (Precautionary balance). 4. Saldo untuk berspekulasi (Speculative balance). Manfaat uang kas dan “near cash assets” yang memadai.
  • 40. 37 1. Agar dapat memanfaatkan potongan dagang 2. Agar dapat meningkatkan credit rating 3. Agar dapat memanfaatkan peluang bisnis yang menguntungkan. 4. Untuk keadaan darurat. Memanfaatkan masa mengambang (Using Float) Ambang (float) adalah berkaitan dengan dana yang telah dikirim/ ditransfer oleh pembayar (perusahaan/perorangan) akan tetapi belum dalam bentuk yang dapat dibelanjakan oleh penerima. Pada umumnya saldo rekening koran lebih besar dari saldo pembukuan, karena ada sejumlah cek/giro yang sudah diterbitkan oleh perusahaan tetapi belum diuangkan di bank oleh si penerima. c. Strategi Modal Kerja Bersih. Ada tiga dasar strategi keuangan perusahaan : 1. Strategi agresif Adalah suatu perusahaan mem-biayai kebutuhan modal kerja musiman / variabel (seasonal working capital or variable) dan sebagian dari kebutuhan tetapnya dengan dana jangka pendek dan sisanya merupakan kebutuhan modal kerja permanen. Pada strategi ini resikonya cukup tinggi tetapi dapat menghasilkan laba yang tinggi. 2. Strategi keuangan konservatif Adalah dimana suatu perusahaan membiayai seluruh proyek yang ada dengan menggunakan dana jangka panjang, dan pengeluaran darurat yang mendadak dan tidak diharapkan menggunakan dana jangka pendek. Pada strategi ini mempunyai resiko kecil tetapi juga hanya dapat menghasilkan laba yang kecil. 3. Strategi keuangan kombinasi Adalah suatu perusahaan mene-tapkan pembiayaan campuran dengan kombinasi strategi agresif dan strategi konservatif yaitu menggunakan dana jangka pendek dan juga menggunakan dana jangka panjang.
  • 41. 38  Modal kerja musiman/variabel adalah pembiayaan yang dibutuh-kan untuk aktiva lancar yang bersifat sementara dan selalu bervariasi sepanjang tahun.  Modal kerja permanen (jangka panjang) adalah pembiayaan yang dibutuhkan untuk aktiva tetap ditambah bagian tertentu dari yang tetap dari aktiva lancar perusahaan dan tidak berubah sepanjang tahun. Motif memiliki kas, ada 4 yaitu:  Motif transaksi (transaction motive) yaitu berarti seseorang atau perusahaan memegang uang tunai/kas untuk keperluan realisasi dari transaksi bisnisnya.  Motif berjaga-jaga (precautionary motive) adalah seseorang atau perusahaan memegang uang tunai untuk mengantisipasi adanya kebutuhan mendadak.  Motif spekulasi yaitu seseorang atau perusahaan memegang uang tunai karena adanya keinginan memperoleh keuntungan yang besar dari suatu kesempatan investasi yang bersifat likuid.
  • 42. 39 PERTEMUAN VI PENGELOLAAN KREDIT (PIUTANG USAHA) & PENGELOLAAN PERSEDIAAN 3.1 Pengertian Piutang dan Persediaan a. Pengertian Piutang Piutang (accounts receivable) adalah tagihan kepada pihak lain dimasa yang akan datang karena terjadinya transaksi dimasa lalu. Walaupun pada dasarnya semua perusahaan dagang/industri menginginkan penjualan cash, tetapi karena adanya keterbatasan daya beli masyarakat, atau alasan lainnya dilakukan penjualan secara kredit. Penjualan secara kredit akan dapat meningkatkan omset penjualan, akan tetapi memiliki resiko tertundanya penerimaan kas, sehingga membutuhkan investasi yang lebih besar. Selain itu dapat juga mengakibatkan kerugian karena menunggak atau bahkan tidak tertagih. Semakin lama piutang tertunggak akan semakin besar investasi yang dibutuhkan. b. Pengertian Persediaan Menurut Sofyan Assauri, merumuskan definisi persediaan sebagai berikut: Persediaan adalah sebagai suatu aktiva yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha normal atau persediaan barang-barang yang masih dalam pekerjaan proses produksi ataupun persediaan bahan baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. Kegiatan pengawasan persediaan meliputi perencanaan persediaan, penjadwalan pemesanan (scheduling), pengaturan penyimpanan dan lain-lain. Semua kegiatan tersebut menjaga tersedianya persediaan yang optimum di dalam suatu perusahaan. Dalam suatu pengawasan persediaan diperlukan penghitungan cara jumlah agar tidak terjadi pemborosan dan waktu pemesanan. Sedangkan khusus
  • 43. 40 persediaan perlu ditentukan besar persediaan penyelamat (safety stock), yaitu jumlah minumum, atau besar persediaan pada waktu pemesanan kembali dilakukan. 3.2 Standar Kredit dan Persyaratan Kredit Pada dasarnya setiap usaha di bidang jasa, dagang dan manufaktur bertujuan yang sama ingin mendapatkan laba dan menjaga keberlangsungan hidup perusahaan. Pada zaman ini, semakin banyak permasalahan yang timbul pada suatu perusahaan di dalam mewujudkan usahanya dan menjalankan aktivitas perusahaaan. Salah satu masalah yang dihadapi yaitu persaingan di dalam memasarkan produk, untuk dapat mengatasi masalah tersebut maka perusahaaan harus berupaya untuk merebut pasar melalui berbagai kebijakan untuk meningkatkan penjualan. Piutang muncul akibat terjadinya penjualan kredit. Piutang merupakan kebiasaan bagi perusahaan untuk memberikan kelonggaran kepada para pelanggan pada waktu melakukan penjualan. Kelonggaran-kelonggaran yang di berikan, biasanya dalam bentuk memperbolehkan para pelanggan tersebut membayar kemudian atas penjualan barang atau jasa yang dilakukan. Penjualan dengan syarat demikian disebut penjualan kredit. Dengan penjualan yang meningkat, diharapkan agar keuntungan juga meningkat. Tetapi memiliki piutang menimbulkan berbagai biaya dalam perusahaan. Oleh karena itu perusahaan perlu untuk melakukan analisis ekonomi yang bertujuan untuk mengetahui apakah manfaat memiliki piutang lebih besar atau lebih kecil dari pada biayanya. a. Jenis-jenis piutang ada 3 macam yaitu : 1. Piutang Dagang (Account Receivables) Piutang yang timbul dari penjualan kredit barang atau Jasa yang merupakan usaha pokok perusahaan. Piutang dagang merupakan suatu perluasan kredit jangka pendek kepada pelanggan. Pembayaran-pembayarannya biasanya jatuh tempo dalam tiga puluh sampai sembilan puluh hari. Perjanjian kreditnya merupakan persetujuan informal
  • 44. 41 antara penjual dan pembeli yang didukung oleh dokumen-dokumen perusahaan yaitu faktur dan kontrak-kontrak penyerahan. 2. Piutang Wesel (Notes Receivables) Pengertian piutang wesel adalah piutang atau tagihan yang timbul dari penjualan barang atau jasa secara tertulis, disertai dengan janji tertulis. Piutang wesel mempunyai kekuatan hukum yang lebih mengikat karena disertai janji tertulis berupa surat wesel atau surat promes. Surat wesel dan surat promes adalah istilah untuk perjanjian tertulis dalam jual beli barang atau jasa secara kredit. Surat wesel adalah surat perintah yang dibuat oleh kreditur yang ditujukan kepada debitur untuk membayar sejumlah uang tertentu pada tanggal tertentu sebagaimana disebutkan dalam surat wesel tersebut. 3. Piutang bukan Dagang / Piutang Lain-lain (Others Receivables) Piutang bukan dagang ini meliputi seluruh tipe piutang lainnya dan mempunyai beberapa transaksi. Piutang bukan dagang umumnya didukung dengan persetujuan- persetujuan formal dan secara tertulis. Piutang bukan dagang harus diikhtisarkan dalam perkiraan-perkiraan yang berjudul sesuai dan dilaporkan secara terpisah dalam laporan keuangan. b. Pengelolaan Piutang Piutang merupakan asset yang cukup material. Oleh karena itu diperlukan manajemen pengelolaan piutang yang efektif dan efisien agar jumlah dana yang diinvestasikan dalam piutang sesuai dengan tingkat kemampuan perusahaan sehingga tidak mengganggu aliran kas. Kebijakan pengelolaan piutang meliputi pengambilan keputusan-keputusan sebagai berikut: 1. Standar kredit Standar kredit adalah kualitas minimal kelayakan kredit seorang pemohon kredit yang dapat diterima oleh perusahaan. Dengan adanya standar tersebut, perusahaan dapat meningkatkan penjualannya melalui penjualan secara kredit namun tidak menimbulkan resiko piutang tak tertagih yang berlebihan.
  • 45. 42 Perusahaan harus menentukan standar kredit yang tepat, yang lebih besar manfaat yang akan diperoleh bagi perusahaan daripada biaya akan dikeluarkan perusahaan dengan adanya standar tersebut. 2. Syarat kredit Suatu syarat kredit menetapkan adanya periode di mana kredit diberikan dan potongan tunai (bila ada) untuk pembayaran yang lebih awal. Faktor yang mempengaruhi syarat kredit adalah:  Sifat ekonomik produk,  Kondisi penjual,  Kondisi pembeli,  Periode kredit,  Potongan tunai dan  Tingkat bunga bebas risiko (tingkat bunga bank). 3.3 Kebijakan Kredit Dan Pengumpulan Piutang Kebijakan kredit merupakan kebijakan internal yang bisa dikendalikan oleh manajer keuangan. Kebijakan pemberian kredit merupakan trade-off antara tambahan keuntungan penjualan dan tambhan biaya. Tambahan biaya berasal dari jangka waktu kredit, potongan kas yang ditawarkan, dan kualitas langganan yang akan terlihat dari piutang yang tidak dibayar. a. Analisis Kuantitatif Manfaat dan Biaya Marjin kontribusi dipakai untuk perhitungan tambahan keuntungan dan biaya. Tambahan biaya bersumber dari biaya investasi pada piutang. b. Analisis Kualitatif Kebijakan Kredit Manajer keuangan harus mencari informasi yang bisa dipakai untuk menentukan apakah seseorang atau perusahaan pantas menerima kredit. Informasi tersebut bisa diperoleh dari beberapa sumber: 1. Laporan keuangan. Laporan tersebut bisa dipakai untuk mengidentifikasi kemampuan ekonomis (kemampuan menghasilkan kas) dan juga stabilitas aliran kas yang dihasilkan. 2. Bank. Bank biasanya menyimpan informasi mengenai pelanggannya.
  • 46. 43 3. Asosiasi Perdagangan. Banyak asosiasi perdagangan yang mempunyai informasi yang lebih lengkap mengenai perusahaan yang menjadi anggotanya. 4. Pengalaman Perusahaan. 5. Informasi lainnya. Perusahaan bisa memperoleh informasi melalui laporan credit rating. Setelah informasi dikumpulkan, manajer keuangan bisa melakukan analisis. Manajer bisa menggunakan pendekatan tradisional yang lebih subyektif seperti yang disebut sebagai 5C, yaitu: 1. Character, arakter berarti sejauh mana kemauan calon penerima membayar hutang-hutangnya. Karakter tidak memperhitungkan kemampuan ekonomis, tetapi niat baik 2. Capacity. Kapasitas melihat sejauh mana kemampuan keuangan perusahaan atau individu. Kapasitas melihat kemampuan ekonomis seseorang atau perusahaan. 3. Capital. Capital melihat sejauh mana modal yang dimiliki oleh seseorang atau perusahaan. Pihak dengan modal yang baik mempunyai kemampuan melunasi hutang yang lebih baik, cateris paribus. 4. Collateral. Perusahaan atau pihak yang memberikan jaminan dengan aset tertentu, akan berisiko semakin kecil. 5. Conditions. Kondisi ekonomi akan menentukan kemampuan perusahaan melunasi hutangnya. c. Analisis Skoring (Pemberian Skor) dalam Analisis Kredit Perusahaan kartu kredit barangkali mempunyai model tertentu (seperti model credit scoring) untuk menganalisis calon penerima kartu kredit. Model tersebut barangkali merupakan model dengan tehnik statistik diskriminan seperti berikut ini. Y = 0.23 + 0.2 (Usia) + 0.003 (Pendapatan) + 500 (Kepemilikan rumah) Kepemilikan rumah merupakan variabel dummy, yang bernilai 1 jika memiliki rumah, dan 0 jika tidak.
  • 47. 44 Untuk calon penerima kredit yang merupakan perusahaan, model semacam itu bisa dimodifikasi, misal sebagai berikut ini. Y = 5 (Coverage biaya tetap) + 20 (Rasio quick) + 1.5 (Usia perusahaan) Kemudian perusahaan mempunyai pengelompokkan kelas risiko sebagai berikut ini. Kelas risiko rendah jika skor di atas 50, kelas risiko menengah jika skor di antara 25 dan 50, dan kelas risiko tinggi jika skor di bawah 25. 3.4 Prinsip Dasar Pengelolaan Persediaan Persediaan merupakan salah satu daerah keputusan yang paling riskan dalam manajemen logistik. Komitmen terhadap segolongan persediaan tertentu dan selanjutnya alokasinya ke pasar untuk menghadapi penjualan dimasa depan, merupakan pusat dari operasi logistik. Tanpa penggolongan yang tepat dari persediaan, maka masalah-masalah pemasaran yang serius dapat timbul dalam usaha meningkatkan penghasilan dan memelihara hubungan dengan nasabah. Perencanaan persediaan juga sangat menentukan bagi operasi pembuatan (manufacturing operation). Kekurangan bahan mentah dapat menghentikan produksi atau merubah jadwal produksi, yang pada gilirannya akan meningkatkan ongkos dan kemungkinan akan menyebabkan kekurangan produk jadi. Seperti halnya kekurangan itu dapat mengganggu rencana pemasaran dan operasi-pembuatan (manufacturing), kelebihan persediaanpun juga dapat pula menimbulkan masalah. Kelebihan persediaan akan meningkatkan biaya dan menurunkan laba (profitability) melalui meningkatnya biaya pergudangan, keterikatan modal, kerusakan (deterioration), premi asuransi yang berlebihan, meningkatnya pajak, dan bahkan kekunoan (obsolescence). a. Prinsip - Prinsip Manajemen Persediaan Prinsip-prinsip manajemen persediaan terdiri dari beberapa bagian yang terdiri dari : 1. Fungsi Persediaan
  • 48. 45 Fungsi dasar dari persediaan secara sederhana dapat dinyatakan dengan:  Meningkatkan laba (profitability), melalui bantuan pembuatan dan pemasaran.  Konsep yang ideal dari persediaan, konsep ini terdiri dari pembuatan suatu produk yang sesuai dengan sfesifikasi nasabah. Persediaan merupakan bidang sangat penting dari penyebaran aktiva yang dibutuhkan untuk memberikan pengembaliaan yang minimum atas investasi modal. Pada umumnya, kebanyakan perusahaan mengadakan persediaan yang lebih besar dari kebutuhan pokoknya. Generelasi ini akan lebih dapat di pahami melalui pemeriksaan yang seksama terhadap 4 fungsi pokok yang mendasari manajemen persediaan diantaranya: a) Spesialisasi wilayah, salah satu fungsi persediaan adalah memungkinkan spesialisasi wilayah dari unit-unit operasi individual. Oleh karena factor-faktor seperti tenaga listrik, bahan mentah, air, dan buruh maka lokasi yang ekonomis untuk pembuatan (manufacturing) sering kali sangat jauh dari wilayah permintaan (areas of demand). Dengan pemisahan wilayah, masing- masing komponen ini dapat diprodusir secara ekonomis dan efisisen. b) Fungsi pemisahan wilayah juga berkaitan dengan penghimpunan golongan dalam distribusi fisik barang-barang jadi. Barang-barang pabrik dari berbagai lokasi dihimpun di suatu gudang tunggal, dengan maksud dapat menawarkan kepada nasabah suatu pengiriman tunggal dari gabungan produk-produk itu.Inilah contoh terpenting pemisahan wilayah dan distribusi terpadu yang dimungkinkan oleh persediaan. c) Decoupling, fungsi kedua dari persediaan adalah memberikan efisiensi maksimum pada operasi dalam suatu fasilitas (decoupling). Penumpukan persediaan barang sedang dikerjakan (work in proces) dalam kompleks pembuatan akan memungkinkan penghematan maksimum dalam produksi tanpa terhentinya pekerjaan. Fungsi decoupling ini memungkinkan masing-masing produk dibuat dan didistibusikan dalam ukuran yang ekonomis (economical lot sozes). Dilihat dari segi pemasaran, decoupling memungkinkan produk dapat dibuat pada waktu akan dijual sebagai suatu golongan (assortment). Jadi, decoupling itu
  • 49. 46 cendrung menunjang operasi perusahaan. Perbadaan decoupling dengan spesialisasi wilayah adalah dalam hal decoupling ini meningkatkan efisiensi operasi pada satu lokasi tunggal, sedangkan spesialisasi wilayah meliputi banyak lokasi. d) Penyeimbangan Penawaran dengan Permintaan, Fungsi ketiga dari persediaan adalah penyeimbangan, yang memperhatikan jarak waktu antara konsumsi dengan pembuatan (manufacturing). Persediaan penyeimbang ini adalah untuk menyesuaikan penyediaan suplai dengan permintaan. 3.5 Sistem Pengawasan Persediaan Persediaan adalah suatu aktivita yang meliputi barang-barang milik perusahaan dengan maksud untuk dijual dalam suatu periode usaha yang normal atau persediaan barang-barang yang masih dalam pengerjaan/proses produksi, ataupun persediaan barang baku yang menunggu penggunaannya dalam suatu proses produksi. a. Jenis-jenis Persediaan Ada beberapa jenis persediaan, antara lain : 1. Batch Stock / Lost Size Inventory yaitu persediaan yang diadakan karena kita membeli atau membuat bahan-bahan barang-barang dalam jumlah yang lebih besar daripada jumlah yang dibutuhkan pada saat itu juga. Keuntungan yang dapat diperoleh dari Batch Stock / Lost Size Inventory antara lain : a) memperoleh potongan pada harga pembelian b) memperoleh efisiensi produksi c) adanya penghematan didalam biaya pengangkutan 2. Fluctuation Stock adalah persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan. 3. Anticipation Stock yaitu persediaan yang diadakan untuk menghadapai flukuasi permintaan yang dapay diramalkan, berdasarkan pada musiman yang terjadi dalam satu tahun dan untuk menghadapi penggunaan atau penjualan permintaan meningkat.
  • 50. 47 Adanya persediaan dapat menimbulkan biaya-biaya yang terjadi dari persediaan tersebut , antara lain : 1. Biaya pemesanan (ordering costs) 2. Biaya yang terjadi dari adanya persediaan (inventory carrying costs) 3. Biaya kekurangan persediaaan (out of stock costs) 4. Biaya yang berhubungan dengan kapasitas (capacity associated costs) Cara-Cara penetuan jumlah persediaan, Ada 2 sistem yang umum dikenal dalam menentuan jumlah persediaan akhir suatu periode yaitu : 1. Periode System yaitu setiap akhir periode dilakukan perhitungan secara fisik dalam menentukan jumlah persediaan akhir. 2. Perpetual System / Book Inventories yaitu dalam hal ini dibina catatan administrasi persediaan. setiap mutasi dari persediaan sebagai akibat dari pembelian ataupun penjualan dicatat atau dilihat dalam kartu administrasi persediaannya. b. Metode penilaian persediaan Ada beberapa cara yang dapat di gunakan dalam penilaian persediaan yaitu : 1. First In, First Out (FIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa harga barang yang sudah terjual dinilai menurut harga pemelian barang yang terdahulu masuk. 2. Cara rata-rata tertimbang (weight average method), cara ini didasarkan atas harga rata-rata dimana harga tersebut dipengaruhi oleh jumlah yang diperoleh pada masing-masing harga. 3. Last In, Firs Out (LIFO Method), cara ini didasarkan atas asumsi bahwa barang yang telah terjual dinilai menurut harga pembelian yang terakhir masuk. Sehingga persediaan yang masih ada /stock, dinilai berdasarkan harga pembelian barang yang terdahulu.
  • 51. 48 c. Perbandingan atas hasil penilaian Bila mana keadaan harga stabil , maka semua cara penilaian menghasilkan angka yang sama. Akan tetapi bila fluktuasi harga tidak stabil (nail turun) maka masing-masing cara akan menghasilkan angka yang berbeda, pada saat harga meningkat: 1. Metode FIFO meunjukkan : a) Nilai persediaan akhir yang tinggi b) Harga pokok barang yang terjual yang rendah c) Profit yang lebih besar 2. Metode LIFO menunjukkan : a) Nilai persediaan akhir yang rendah b) Harga pokok barang yang terjual tinggi c) Profit yang rendah d. Pengawasan Persediaan Fungsi – fungsi utama dari pengawasan persediaan yang efektif adalah: 1. Memperoleh bahan-bahan yaitu menetapkan prosedur untuk memperoleh suatu suplai yang cukup dari bahan-bahan yang dibutuhkan baik kualitas maupun kuantitas 2. Menyimpan dan memelihara bahan-bahan dalam persediaan, yaitu mengadakan suatu system penyimpanan untuk memelihara dan melindungi bahan-bahan yang dimasukkan ke dalam persediaan. 3. Pengeluaran bahan-bahan dengan tepat pada saat serta tempat dimana dibutuhkan Adapun tujuan pengawasan persedian sebagai berikut: 1. Menjaga jamham sampai perusahaan kehabisan persediaan sehingga dapat mengakibatkan terhentinya kegiatan produksi 2. Menjaga supaya pembentukan persediaan oleh perusahaan tidak terlalu besar atau kelebihan, sehingga biaya-biaya yang timbul dari persediaan tidak terlalu besar.
  • 52. 49 PERTEMUAN VII PEMBIAYAAN JANGKA PENDEK 7.1 Pengertian Manajemen Keuangan Jangka Pendek (Short-Term financial management) Merupakan pengelolaan aktiva lancar (kas, surat berharga, piutang, persediaan) dan pasiva lancar perusahaan (hutang dagang, wesel bayar, kewajiban yang masih harus dibayar) untuk mencapai keseimbangan antara laba dan risiko agar memberi kontribusi nilai positif terhadap nilai perusahaan. Misalnya Aktiva lancar dalam jumlah besar berakibat pada peningkatan risiko tidak dapat membayar pada saat jatuh tempo. Pembiayaan Jangka Pendek Pembiayaan jangka pendek (short term financing) adalah utang-utang yang harus di lunasi dalam jangka waktu < 1tahun. A. Jenis-jenis pembiayaan jangka pendek diantaranya accruals, accounts payable/trade credit, short term bank loans, dan commercial paper : 1. Accruals, yaitu biaya biaya yang masih harus dibayar atas jasa yang sudah diterima, tetapi belum dibayar perusahaaan. Misalnya utang, gaji ,dan utang pajak. Perusahaan biasanya membayar gaji atau upah karyawan secara mingguan atau bulanan, sehingga neraca perusahaan akan memperlihatkan utang gaji atau gaji terhutang. Accruals meningkat secara otomatis atau spontan jika operasi perusahaan menigkat. Waktu pembayaran upah/gaji ditentukan oleh dorongan ekonomi dan kebiasaan industri, sedangkan pembayaran pajak ditentukan oleh hukum.
  • 53. 50 2. Accounts payable / trade credit / utang dagang, yaitu utang antar perusahaan yang timbul dari penjualan kredit di catat sebagai piutang usaha dari penjual dan sebagai utang usaha oleh pembeli. Proporsi hutang dagang ini semakin besar untuk perusahaan kecil, karena perusahaan kecil relative sulit untuk memperoleh hutang dari lembaga keuangan sehingga terpaksa tergantung pada hutang dagang. Stretching Accounts Payable, yaitu praktik menunda-nunda pembayaran utang secara di sengaja. Komponen utang dagang : a. Free trade credit adalah kredit dagang yang diterima selama periode diskon. b. Costly trade credit adalah jumlah kredit dagang yang melampaui komponen yang gratis yang biayanya berupa diskon yang tidak diambil. 3. Short Term Bank Loans / hutang bank Sifat/ciri kredit bank adalah : a. Jatuh tempo b. Promes / promissory note adalah dokumen yang memuat jumlah dari pinjaman,suku bunga,jadwal angsuran, agunan, dan persyaratan serta ketentuan lain yang telah di sepakati pihak bank dan peminjam. c. Saldo kompensasi adalah saldo minimum yang harus ada direkening giro. d. Plafon kredit, berupa jumlah kredit maksimal yang disepakati akan di berikan bank kepada nasabahnya untuk periode tertentu. e. Credit revolving, berupa plafon kredit formal yang diberikan kepada perusahaan oleh bank/lembaga keuangan bukan bank hampir sama dengan plafon kredit,bedanya yaitu kredit revolving punya ikatan hukum dan di bebani premi. Kredit bank memiliki biaya-biaya sebagai berikut : a. Simple interest Bunga yang dikenakan atas jumlah pinjaman yang sesungguhnya. Bunga ini dibayar pada saat kredit jatuh tempo.
  • 54. 51 b. Discount interest Bunga yang dihitung berdasarkan nilai nominal kredit, tetapi bunga ini di bayar dimuka sehingga jumlah bersih yang diterima peminjam lebih kecil daripada nilai nominal kredit. c. Add-on interest Bunga yang dihitung dari jumlah kredit yang diterima dan ditambahkan kembali ke jumlah kredit tersebut guna menentukan nilai nominal kredit yang akan di bayar secara cicilan. Terkait dengan kredit bank,perusahaan harus berhati hati dalam memilih bank yang akan di pilih sebelum mengajukan kredit bank. Adapun beberapa hal yang harus diperhatikan dalam memilih bank antara lain sebagai berikut : a. Kesediaan menanggung resiko Penyebaran kantor cabang dan peran serta pada berbagai jenis industri akan mengakibatkan risiko suatu bank lebih kecil dibanding bank yang hanya menangani suatu industri. b. Nasihat dan penyuluhan Membantu perusahaan yang diberikredit agar dapat tumbuh terus sehingga nantinya dapat menjadi nasabah penting bagi bank tersebut. c. Loyalti kepada nasabah Ukuran tingkat kemitraan suatu bank terhadap para nasabahnya. Misalnya, jika nasabahnya dalam masa sulit melunasi kredit maka bank berusaha mencarikan jalan keluar untuk memperbaiki keadaan nasabah. d. Spesialisasi Dengan lebih terspesialisasinya pelayanan di bank, diharapkan pengalaman dan hubungan yang erat dengan bidang usaha bersangkutan akan mendorong bank untuk bekerja sama secara lebih kreatif dan memberi dorongan secara lebih aktif bagi perusahaan di bidang tersebut.
  • 55. 52 e. Jumlah kredit maksimum Jumlah kredit yang dapat di berikan kepada nasabah terjadi pada besar kecilnya modal bank yang bersangkutan. f. Merchant banking Bank yang bersangkutan tidak hanya memberikan kredit, tetapi juga mempunyai penyertaan modal serta memberikan nasihat keuangan kepada perusahaan yang bersangkutan. g. Jasa-jasa lainnya Misalnya, transfer dana dan negosiasi letter of credit. 4. Commercial Paper Surat promes/surat tanda utang tanpa jaminan yang dikeluarkan perusahaan besar untuk dijual guna membiayai kebutuhan kredit jangka pendek. Sumber dana jangka pendek : a. Tanpa jaminan : kredit dagang b. Dengan jaminan : kredit bank Bentuk jaminan : a. Surat berharga b. Piutang c. Persediaan Sumber pembelanjaan untuk piutang dagang diantaranya factoring, pledge of accounts receiveable, dan banker’s acceptance facility. a. Factoring Adalah cara mendanai piutang dagang dengan menjual piutang dagang yang dimiliki perusahaan kepada lembaga keuangan nonbank (faktor). Penjuaan dilakukan dengan hak regres (with recourse) yaitu si pembeli surat piutang (faktor) dapat menuntut si penjual untuk membayar seandainya factor tidak dapat menagih piutangnya dari pihak yang berutang, tanpa hak regres (without recourse) yaitu risiko atas tidak tertagihnya piutang tersebut telah seluruhnya menjadi tanggung jawab si faktor.
  • 56. 53 b. Pledge of accounts receiveable Perusahaan menggadaikan/menjual piutang dagangnya agar dapat memperoleh dana dari lembaga keuangan nonbank dengan hak regres. Perusahaan yang menggadaikan piutangnya diminta untuk mengikat perjanjian dengan suatu ikatan yang disebut jaminan gadai. c. Banker’s acceptance facility Timbul dari suatu transaksi jual beli dengan menggunakan alat pembayaran dalam bentuk banker’s LC (letter of credit). Sumber pembelanjaan untuk persediaan adalah blanket inventory lien, trust receipts, dan field warehouse financing. 7.2 Pembiayaan Jangka Pendek (Short-Term Financing) Merupakan hutang dengan jangka waktu 1 tahun atau kurang yang digunakan untuk memenuhi kebutuhan musiman dan aktiva lancar. Pembiayaan spontan (spontaneous financing) adalah pembiayaan yang diperoleh dari operasi normal perusahaan dengan dua sumber pembiayaan meliputi hutang dagang (account payable) dan kewajiban yang masih harus dibayar (accruals hutang akibat jasa yang diterima yang pembayarannya belum dilakukan). Account payable dan Accruals merupakan unsecured short-term financing, yaitu sumber pembiayaan jangka pendek yang diperoleh tanpa menjaminkan aktiva tertentu sebagai agunan. 7.3 Tipe Pendanaan Jangka Pendek : 1. Pendanaan Spontan adalah jenis pendanaan yang berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan (misal dilihat dari penjualan perusahaan). Contoh : utang dagang dan utang akrual. 2. Pendanaan Tidak Spontan adalah jenis pendanaan yang tidak berubah secara otomatis dengan berubahnya tingkat kegiatan perusahaan. Contoh : utang yang diperoleh dari bank.
  • 57. 54 7.4 Pendanaan Spontan Jenis pendanaan ini memiliki karakter jika aktifitas persahaan berubah maka sumber pendanaanpun ikut berubah secara otomatis. Beberapa bentuk sumber dana spontan antara lain : utang dagang rekening-rekening akrual (misalnya pembayaran upah atau gaji atau pembayaran pajak). Utang dagang timbul karena perusahaan membeli pasokan dari supplier dengan kredit, sedang utang pajak terjadi karena pajak dibayar setiap tanggal tertentu dalam satu tahunnya. Rerata utang dagang = Nilai Utang / Perputaran Utang Perputaran utang dalam satu tahun = Periode Waktu / Jangka Waktu Kredit 7.5 Sumber-Sumber Pinjaman Jangka Pendek Tanpa Jaminan a. Collect basis Contoh: kredit yang diterima Rp. 100 juta. Tingkat bunga 15%. Pada akhir tahun debitur membayar bunga Rp. 15 juta (plus Rp. 100 juta pokok pinjaman). Dengan demikian, tingkat bunga efektifnya: (Rp. 15 juta / Rp. 100 juta) x 100% = 15%. b. Discount basis Apabila debitur hanya menerima Rp. 85 juta pada awal tahun (karena bunganya diminta terlebih dahulu) dan membayar Rp. 100 juta pada akhir tahun, maka tingkat bunga efektifnya adalah: (Rp. 15 juta / Rp. 85 juta) x 100% = 17.65% c. Add-on basis Apabila digunakan add-on basis, maka perusahaan diminta membayar secara angsuran (misalnya per bulan), Dasar pembagian tingkat bunga pinjaman adalah: 1. Prime rate of interest Bunga terendah yang dibebankan oleh bank nasional atau bank komersil dengan reputasi terbaik kepada debitur korporasi dengan credit rating yang tinggi.
  • 58. 55 2. Fixed rate loan Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of interest setelah ditambah spread (margin) dan berlaku tetap sampai dengan tanggal jatuh tempo kredit. 3. Floating-rate loan Suku bunga kredit yang ditetapkan sebesar prime rate of interest setelah ditambah spread (margin) dan berlaku mengambang (bisa berubah-ubah) meskipun kredit belum jatuh tempo. 4. Compensating balances Jumlah saldo yang harus dipelihara oleh debitur dengan jumlah misalnya 10% sampai 20% dari jumlah limit kredit sebagai cadangan pembebanan bunga atau biaya administrasi kredit lainnya. 5. Annual Clean-up Untuk meyakinkan bahwa kredit yang dipinjam untuk pembiayaan sesuai perjanjian, bank sering meminta adanya “annual cleanup”, yaitu Rekening Pinjaman bersaldo “nihil” pada hari-hari tertentu pada tahun masih berlakunya masa pinjaman, hal ini dimaksudkan untuk menghindari adanya penyalahgunaan tujuan kredit, misalnya kredit berjangka pendek digunakan untuk kredit jangka panjang.