aksi nyata pendidikan inklusif.pelatihan mandiri pmm
Plh ni
1. Pengertian dan Definisi Lingkungan Hidup Menurut Para Ahli
Sanitasi lingkungan adalah Status kesehatan suatu lingkungan yang mencakup
perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih dan sebaginya (Notoadmojo,
2003).
Lingkungan hidup biasa juga disebut dengan lingkungan hidup manusia (human
environment) atau dalam sehari-hari juga cukup disebut dengan "lingkungan" saja. Unsur-
unsur lingkungan hidup itu sendiri biasa nya terdiri dari: manusia, hewan, tumbuhan, dll.
Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata lain,
lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Istilah lingkungan hidup, dalam
bahasa Inggris disebut dengan environment, dalam bahasa Belanda disebut dengan Millieu,
sedangkan dalam bahasa Perancis disebut dengan I'environment.
Berikut ini adalah pengertian dan definisi lingkungan hidup menurut para ahli:
# PROF DR. IR. OTTO SOEMARWOTO
Lingkungan hidup adalah jumlah semua benda dan kondisi yang ada dalam ruang yang kita
tempati yang mempengaruhi kehidupan kita
# S.J MCNAUGHTON & LARRY L. WOLF
Lingkungan hidup adalah semua faktor ekstrenal yang bersifat biologis dan fisika yang
langsung mempengarui kehidupan, pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi organisme
# MICHAEL ALLABY
Lingkungan hidup diartikan sebagai: the physical, chemical and biotic condition surrounding
and organism.
# PROF. DR. ST. MUNADJAT DANUSAPUTRO, SH
Lingkungan hidup sebagai semua benda dan kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan
tingkah perbuatannya, yang terdapat dalam ruang tempat manusia berada dan mempengaruhi
hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad hidup lainnya.
# SRI HAYATI
Lingkungan hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda dan keadaan mahluk hidup.
termasuk di dalamnya manusia dan perilakunya yang melangsungkan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lainnya
# JONNY PURBA
Lingkungan hidup adalah wilayah yang merupakan tempat berlangsungnya bermacam-
macam interaksi sosial antara berbagai kelompok beserta pranatanya dengan simbol dan nilai
Pencarian Terbaru (100)
Pengertian lingkungan hidup. Pengertian lingkungan. Pengertian lingkungan hidup menurut
para ahli. Definisi lingkungan. Pengertian kebersihan lingkungan. Definisi lingkungan hidup.
Pengertian lingkungan menurut para ahli.
2. Konsep lingkungan hidup. Definisi lingkungan hidup menurut para ahli. Pengertian
kebersihan. Pengertian lingkungan hidup menurut beberapa ahli. Arti lingkungan. Definisi
lingkungan menurut para ahli. Pengertian pendidikan lingkungan hidup.
Konsep lingkungan. Pengertian pengetahuan lingkungan. Pengertian ilmu lingkungan.
Lingkungan hidup menurut para ahli. Pengertian kebersihan menurut para ahli. Definisi
kebersihan. Pengertian sikap menurut para ahli.
Arti lingkungan hidup. Pengertian kebersihan lingkungan menurut para ahli. Definisi
lingkungan sosial. Lingkungan menurut para ahli. Pengertian kebersihan lingkungan hidup.
Arti kebersihan lingkungan. Lingkungan hidup menurut ahli.
Pengertian lingkungan sosial. Definisi kebersihan lingkungan. Lingkungan sekitar.
Pengertian sanitasi lingkungan. Pengertian lingkungan menurut ahli. Defenisi lingkungan.
Definisi pendidikan lingkungan hidup.
Pengertian hidup menurut para ahli. Pengertian lingkungan sosial menurut para ahli. Definisi
kebersihan menurut para ahli. Materi lingkungan hidup. Apa itu lingkungan. Pengertian
pendidikan lingkungan hidup menurut para ahli. Definisi tentang lingkungan hidup.
Pengertian lingkungan hidup menurut ahli. Definisi ilmu lingkungan. Mencintai lingkungan
hidup. Pengertian hidup. Pengetahuan lingkungan hidup. Kebersihan menurut para ahli.
Pengertian lingkungan belajar.
Pengertian kebersihan menurut ahli. Pengertian lingkungan menurut beberapa ahli.
Pengertian lingkungan hidup menurut otto sumarwoto. Arti lingkungan hidup menurut para
ahli. Definisi kehidupan menurut para ahli. Arti kehidupan menurut para ahli. Pengertian
manusia dan lingkungan.
Pengertian plh menurut para ahli. Pengertian kehidupan menurut para ahli. Pengertian konsep
lingkungan hidup. Pengertian environment. Pengertian lingkungan belajar menurut para ahli.
Pengertian tentang lingkungan hidup. Arti hidup menurut para ahli.
Devinisi lingkungan hidup. Pengertian lingkungan hidup menurut para tokoh. Pengertian
lingkungan hidup menurut pakar. Pengertian dari lingkungan. Pengertian lingkungan hidup
menurut para pakar. Kebersihan lingkungan menurut para ahli. Arti kebersihan menurut para
ahli.
Apa itu lingkungan hidup. Pengertian lingkungan hidup sosial. Pengertian tentang
lingkungan. Pengertian lingkungan alam. Materi tentang lingkungan hidup. Pengertian plh.
Pengertian lingkungan pendidikan menurut para ahli.
Pengertian lingkungan dan contohnya. Ilmu lingkungan hidup. Pengertian lingkungan hidup
menurut uu. Pengertian lingkungan sekitar. Arti lingkungan sosial. Pengertian lingkungan
hidup menurut otto soemarwoto. Pengertian lingkungan hidup menurut.
Hidup. Definisi lingkungan hidup menurut otto soemarwoto. Defenisi lingkungan hidup.
Pengertian dari lingkungan hidup. Penjelasan lingkungan hidup. Arti kebersihan. Arti dari
lingkungan.
Arti lingkungan menurut para ahli. Pengertian lingkungan hidup adalah. Pengertian
lingkungan pendidikan. Pengertianlingkungan hidup. Penjelasan tentang lingkungan hidup.
Pengertian plh menurut uud. Pengertian dan definisi lingkungan hidup menurut para ahli.
3. Konsep kebersihan lingkungan. Macam macam pengertian lingkungan hidup.
Sanitasi lingkungan di Rumah tangga
Rumah adalah salah satu persyaratan pokok bagi kehidupan manusia. Rumah
atau tempat tinggal manusia, dari zaman ke zaman mengalami perubahan. Pada
zaman purba manusia bertempat tinggal digua-gua, kemudian berkembang, dengan
mendirikan rumah tempat tinggal di hutan-hutan dan dibawah pohon. Sampai pada
abad modern ini manusia sudah membangun rumah (tempat tinggalnya) bertingkat
dan diperlengkapi dengan peralatan yang serba modern.sejak zaman dahulu pula
manusia telah mencoba mendesain rumahnya, dengan ide mereka masing-masing
yang dengan sendirinya berdasarkan kebudayaan masyarakat setempat dan
membangun rumah mereka dengan bahan yang ada setempat (lokal material) pula.
Setelah manusia memasuki abad modern ini meskipun rumah mereka dibangun
dengan bukan bahan-bahan setempat tetapi kadang-kadang desainya masih mewarisi
kebudayaan generasi sebelumnya (Notoadmojo, 2003).
Faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam membangun suatu rumah :
1. Faktor lingkungan, baik lingkungan fisik, biologis maupun lingkungan sosial.
Maksudnya membangun suatu rumah harus memperhatikan tempat dimana rumah
itu didirikan. Di pegunungan ataukah di tepi pantai, di desa ataukah di kota, di
daerah dingin ataukah di daerah panas, di daerah pegunungan dekat gunung berapi
(daerah gempa) atau di daerah bebas gempa dan sebagainya. Rumah didaerah
pedesaan, sudah barang tentu disesuaikan kondisi sosial budaya pedesaaan,
misalnya bahanya, bentuknya, menghadapnya, danlain sebagainya. Rumah
didaerah gempa harus dibuat dengan bahan-bahan yang ringan namun harus
kokoh, rumah didekat hutan harus dibuat sedemikian rupa sehingga aman
terhadap serangan-serangan binatang buas.
2. Tingkat kemampuan ekonomi masyarakat
Hal ini dimaksudkan rumah dibangun berdasarkan kemampuan keuangan
penghuninya, untuk itu maka bahan-bahan setempat yang murah misal bambu,
kayu atap rumbia dan sebagainya adalah merupakan bahan-bahan pokok
pembuatan rumah. Perlu dicatat bahwa mendirikan rumah adalah bukan sekadar
berdiripada saat itu saja, namun diperlukan pemeliharaan seterusnya
(Notoadmojo, 2003).
Syarat-syarat rumah yang sehat :
1. Bahan bangunan
a. lantai : Ubin atau semen adalah baik, namun tidak cocok untuk kondisi
ekonomi pedesaan. Lantai kayu sering terdapat pada rumah-rumah orang
yang mampu di pedesaan, dan inipun mahal. Oleh karena itu, untuk lantai
rumah pedesaan cukuplah tanah biasa yang dipadatkan. Syarat yang
penting disini adalah tdak berdebu pada musim kemarau dan tidak basah
pada musim hujan. Untuk memperoleh lantai tanah yang padat (tidak
4. berdebu) dapat ditempuh dengan menyiram air kemudian dipadatkan
dengan benda-benda yang berat, dan dilakukan berkali-kali. Lantai yang
basah dan berdebu merupakan sarang penyakit.
b. Dinding : Tembok adalah baik, namun disamping mahal tembok sebenarnya
kurang cocok untuk daerah tropis, lebih-lebih bila ventilasinya tidak
cukup. Dinding rumah di daerah tropis khususnya di pedesaan lebih baik
dinding atau papan. Sebab meskipun jendela tidak cukup, maka lubang-
lubang pada dinding atau papan tersebut dapat merupakan ventilasi, dan
dapat menambah penerangan alamiah.
c. Atap Genteng : Atap genteng adalah umum dipakai baik di daerah perkotaan
maupun pedesaan. Disamping atap genteng cocok untuk daerah tropis,
juga dapat terjangkau oleh masyarakat dan bahkan masyarakat dapat
membuatnya sendiri. Namun demikian, banyak masyarakat pedesaan yang
tidak mampu untuk itu, maka atap daun rumbai atau daun kelapa pun dapat
dipertahankan. Atap seng ataupun asbes tidak cocok untuk rumah
pedesaan, di samping mahal juga menimbulkan suhu panas didalam
rumah.
d. Lain-lain (tiang, kaso dan reng)
Katu untuk tiang, bambu untuk kaso dan reng adalah umum di pedesaan.
Menurut pengalaman bahan-bahan ini tahan lama. Tapi perlu diperhatikan
bahwa lubang-lubang bambu merupakan sarang tikus yang baik. Untuk
menghindari ini cara memotongnya barus menurut ruas-ruas bambu
tersebut, maka lubang pada ujung-ujung bambu yang digunakan untuk
kaso tersebut ditutup dengan kayu.
2. Ventilasi
Ventilasi rumah mempunyai banyak fungsi. Fungsi pertama adalah untuk
menjaga agar aliran udara di dalam rumah tersebut tetap segar. Hal ini berarti
keseimbangan O2 yang diperlukan oleh penghuni rumah tersebut tetap terjaga.
Kurangnya ventilasi akan menyebabkan O2 didalam rumah yang berarti kadar
CO2 yang bersifat racun bagi penghuninya menjadi meningkat.disamping itu
tidak cukupnya ventilasi akan menyebabkan kelembaban udara didalam
ruangan naik karena terjadinya proses penguapan dari kulit dan penyerapan.
Kelembaban ini akan merupakan media yang baik untuk bakteri-bakteri,
patogen (bakteri-bakteri penyebab penyakit.)
Funsi kedua daripada ventilasi adalah untuk membebaskan udara ruangan-
ruangan dari bakteri-bakteri, terutama bakteri patogen, karena disitu selalu
terjadi aliran udara yang terus-menerus. Bakteri yang terbawa oleh udara akan
selalu mengalir. Fungsi lainya adalah untuk menjaga agar ruangan selalu tetap
didalam kelembaban (humuduty) yang optium.
Ada 2 macam ventilasi, yakni :
a) Fungsi kedua dari pada ventaliasi adalah untuk membebaskan udara ruangan
dari bakteri-bakteri, terutama bakteri patogen, karena disitu selalu terjadi
aliran udara dan sebagainya. Di pihak lain ventilasi alamiah ini tidak
menguntungkan, karena merupakan jalan masuknya nyamuk dan serangga
5. lainya ke dalam rumah. Untuk itu harus ada usaha-usaha lain untuk
melindung kita dari gigitan-gigitan nyamuk tersebut.
b) Ventilasi buatan, yaitu dengan mempergunakan alat-alat khusus untuk
mengalirkan udara tersebut, misalnya kipas angin, dan mesin penghisap
udara. Tetapi jelas alat ini tidak cocok dengan kondisi rumah di pedesaan.
Perlu diperhatika disinni bahwa sistem pembuatan ventilasi harus dijaga
agar udara tidak berhenti atau membalik lagi, harus mengalir. Artinya di
dalam ruangan rumah harus ada jalan masuk dan keluarnya udara.
3. Cahaya
Rumah yang sehat memerlukan cahaya yang cukup, tidak kurang dan
tidak terlalu banyak. Kurangnya cahaya yang masuk kedalam ruangan rumah,
terutama cahaya matahari di samping kurang nyaman, juga merupakan media
atau tempat yang baik untuk hidup dan berkembangnya bibit-bibit penyakit.
Sebaliknya terlalu banyak cahaya didalam rumah akan menyebabkan silau,
dam akhirnya dapat merusakan mata. Cahaya dapat dibedakan menjadi 2,
yakni :
a) Cahaya alamiah, yakni matahari. Cahaya matahari ini sangat penting, karena
dapat membunuh bakteri-bakteri patogen di dalam rumah, misalnya baksil
TBC. Oleh karena itu, rumah yang sehat harus mempunyai jalan masuk
cahaya yang cukup. Seyogyanya jalan masuk cahaya (jendela) luasnya
sekurang-kurangnya 15% sampai 20% dari luas lantai yang terdapat
didalam ruangan rumah. Perlu diperhatikan di dalam membuat jendela
diusahakan agar sinar matahari dapat langsung masuk ke dalam ruangan,
tidak terhalang oleh bangunan lain. Fungsi jendela disini, disamping
sebagai ventilasi, juga sebagai jalan masuk cahaya.
Lokasi penempatan jendela pun harus diperhatikan dan dusahakan agar
sinar matahari lama menyinari lantai (bukan menyinari dinding). Maka
sebaiknya jendela itu harus di tengah-tenan tinggi dinding (tembok).
Jaln masuknya cahaya ilmiah juga diusahakan dengan geneng kaca.
Genteng kaca pun dapat dibuat secra sederhana, yakni dengan melubangi
genteng biasa waktu pembuatanya kemudian menutupnya dengan pecahan
kaca.
b) Cahaya buatan, yaitu menggunakan sumber cahaya yang bukan alamiah,
seperti lampu minyak tanah, listrik, api dan sebagainya.
4. Luas bangunan rumah
Luas lantai bangunan rumah sehat harus cukup untuk penghuni di
dalamnya, artinya luas lanai bangunan tersebut harus disesuaikan dengan
jumlah penghuninya. Luas bangunan yang tidak sebanding dengan jumlah
penghuninya akan menyebabkan perjubelan (overcrowded). Hal ini tidak
sehat, sebab di samping menyebabkan kurangnya konsumsi O2 juga bila salah
satu anggota keluarga terkene penyakit infeksi, akan mudah menular kepada
anggota keluarga yang lain. Luas bangunan yang optimum adalah apabila
dapat menyediakan 2,5 – 3 m2 untuk tiap orang (tiap anggota keluarga).
6. 5. Fasilitas-fasilitas didalam rumah sehat
Rumah yang sehat harus mempunyai fasilitas-fasilitas sebagai berikut:
a. Penyediaan air bersih yang cukup
b. Pembuangan Tinja
c. Pembuangan air limbah (air bekas)
d. Pembuangan sampah
e. Fasilitas dapur ruang berkumpul keluarga
Untuk rumah di pedesaan lebih cocok adanya serambi (serambi muka atau
belakang).
Disamping fasilitas-fasilitas tersebut, ada fasilitas lain yang perlu
diadakan tersendiri untuk rumah pedesaan, yakni:
a) Gudang, tempat menyimpan hasil panen. Gudang ini dapat merupakan
bagian dari rumah tempat tinggal tersebut, atau bangunan tersendiri.
b) Kandang ternak. Oleh karena kandang ternak adalah merupakan
bagian hidup dari petani, maka kadang-kadang ternak tersebut
ditaruh di dalam rumah. Hal ini tidak sehat, karena ternak kadang-
kadang merupakan sumber penyakit pula. Maka sebaiknya demi
kesehatan, ternak harus terpisah dari rumah tinggal, atau dibikinkan
kandang sendiri (Notoadmojo, 2003).
KUALITAS SANITASI LINGKUNGAN BERBASIS MASYARAKAT
sanitasi lingkungan, pemukiman nelayan, peran serta masyarakat Abstrak :
Kawasan permukiman nelayan Bandengan saat ini menghadapi beberapa permasalahan antara lain
terkait dengan kondisi sanitasi yang tidak sesuai untuk kondisi standar layak suatu pemukiman.
Upaya pelestarian lingkungan dan kesadaran masyarakat terhadap pola hidup bersih dan sehat juga
masih rendah.
Tujuan dari penelitian ini adalah menemukenali kondisi eksisting pelayanan sanitasi dan bentuk
peran serta masyarakat dalam peningkatan kualitas sanitasi lingkungan. Adapun analisis data yang
digunakan meliputi analisis triangulasi dan analisis deskriptif dari data hasil wawancara mendalam
(indepth interview) dan hasil kelompok diskusi terfokus (FGD), analisis kelembagaan dan
stakeholder.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1. Pemenuhan terhadap sarana sanitasi dasar tergolong masih
buruk. Hal ini dapat dilihat dari: i) kondisi rumah yang belum memenuhi kriteria rumah sehat, ii)
kebiasaan masyarakat dalam buang air besar masih di sungai atau laut karena tidak memiliki
7. jamban, iii) pengelolaan limbah cair belum dilakukan dengan baik karena masih banyak
penggenangan air limbah dari rumah tangga di pekarangan rumah dan saluran drainase permanen
tertutup sampah, iv) sampah rumah tangga juga belum dikelola dengan baik, karena sampah masih
dibuang di sembarang tempat, di selokan, di pekarangan rumah dan di sungai. 2. Peran masyarakat
dalam peningkatan kualitas sanitasi lingkungan masih minim, hal ini disebabkan oleh: i)
pengetahuan masyarakat tentang sanitasi masih pada tingkat ”tahu“, artinya masyarakat dapat
menyebutkan, menyatakan, belum memunculkan sikap ataupun tingkah laku nyata, ii) masalah
kemiskinan dan kurangnya akses terhadap berbagai fasilitas dan kebutuhan dasar, seperti
pendidikan, kesehatan (pola hidup bersih), dan lain-lain.
PENINGKATAN KUALITAS SANITASI
LINGKUNGAN BERBASIS SEKOLAH (PKSLBS)
Pembangunan pada dasarnya merupakan upaya dalam meningkatkan kualitas dan peri-kehidupan
masyarakat yang dilaksanakan secara terus menerus dan berkesinambungan.. Peningkatan Kualitas
Sanitasi Lingkungan Berbasis Sekolah (PKSLBS) merupakan penerjemahan dari Konsep people
centered development, yang merupakan sebuah konsep pembangunan yang berpusat kepada
manusia, di mana manusia berperan sebagai subjek sekaligus sebagai objek dari pembangunan.
PKSLBS merupakan suatu program, yang ditujukan untuk meningkatkan peran serta masyarakat dan
sekolah dalam memelihara mutu kesehatan dan lingkungan sekitar. Pada kegiatan ini diharapkan
tertanamnya rasa memelihara dan menjaga kesinambungan tersedianya sistem sanitasi yang baik,
didasarkan pada hubungan yang sinergis antara masyarakat sekitar dengan sekolah.
pengembangan sanitasi lingkungan
Memperhatikan kondisi yang ada saat ini serta tantangan yang dihadapi di masa depan,
disadari bahwa pengembangan sanitasi lingkungan yang meliputi pengelolaan air limbah,
pengelolaan persampahan dan penanganan drainase tidak dapat dilakukan hanya oleh satu
institusi. Diperlukan suatu kerjasama multi pihak yang bersifat sinergis dari segenap
stakeholder baik yang ada di pusat maupun di daerah meliputi pemerintah,perguruan
tinggi/akademisi, lembaga profesi, LSM, masyarakat dan swasta.
Mengingat keterbatasan kemampuan yang dimiliki pemerintah baik pusat maupun daerah,
diperlukan upaya-upaya terobosan yang bersifat merubah paradigma dalam pengembangan
sanitasi lingkungan. Dalam sambutan Kepala Satuan Kerja Pengembangan Penyehatan
Lingkungan Permukiman H. Suharsono Adi Broto ST MM menjelaskan “Beberapa upaya
bisa dilakukan misalnya pengelolaan air limbah skala komunitas berbasis masyarakat melalui
kegiatan pemberdayaan masyarakat yang bertujuan untuk menjamin keberlanjutan
pengelolaan, pengurangan sampah disumbernya melalui gerakan mengurangi, memanfaatkan
kembali dan mendaur ulang atau reduce, reuse dan recycle (3R) yang bertujuan untuk
mengurangi volume sampah yang dibuang ke Tempat Pemrosesan Akhir (TPA), serta upaya
membuat keseimbangan tata air melalui pembangunan kolam retensi yang bertujuan untuk
memperlama laju aliran permukaan supaya tidak langsung terbuang ke badan air penerima”.
Sejalan dengan amanat UU No. 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah
lebih berperan sebagai regulator dan fasilitator terkait dengan tugas-tugasnya dalam
pengaturan, pembinaan dan pengawasan pengembangan sanitasi lingkungan.
8. Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan, Pemerintah melalui Dana Alokasi Khusus
(DAK) menyediakan program sanitasi lingkungan bagi masyarakat berpenghasilan rendah
dilingkungan padat penduduk, kumuh dan rawan sanitasi, yang disebut dengan kegiatan DAK
Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat.
Kegiatan Dana Alokasi Khusus Sanitasi Lingkungan Berbasis Masyarakat ini mencakup
prioritas pertama yaitu pengembangan prasarana dan sarana air limbah komunal. Apabila
prioritas pertama sudah dipenuhi (tidak ada Buang Air Besar sembarangan) maka dapat
melaksanakan prioritas kedua yaitu pengembangan fasilitas pengurangan sampah dengan
pola 3R (reduce, reuse dan recycle) dan pengembangan prasarana dan sarana drainase
mandiri yang berwawasan lingkungan. Dalam rangka menjamin keberlanjutan program,
disusun Petunjuk Pelaksanaan Dana Alokasi Khusus Sanitasi Lingkungan Berbasis
Masyarakat yang dimaksudkan untuk menjadi acuan bagi Pemerintah Kabupaten/Kota dalam
melaksanakan penyediaan prasarana dan sarana air limbah permukiman, persampahan dan
drainase mandiri berwawasan lingkungan berbasis masyarakat.