SlideShare a Scribd company logo
1 of 66
Download to read offline
Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
                     adalah cara super murah dan efektif untuk
                     mengurangi risiko penularan berbagai
                     penyakit, termasuk diare, flu burung, ISPA,
                     Hepatitis A dan cacingan




                         Percik edisi khusus PPSP 2010-2014 ini didukung oleh


Foto: dok. Forkami
DARI REDAKSI
               DARI REDAKSI
               Untuk kesekian kalinya PERCIK diterbitkan dalam edisi khusus. Kali ini, kami mencoba
               mengupas tuntas tentang program pembangunan sanitasi yang tengah dilaksanakan
               Pemerintah di sejumlah daerah di Indonesia. Program tersebut adalan Percepatan
               Pembangunan Sanitasi Permukiman atau lebih sering disingkat sebagai PPSP.

               Seperti halnya edisi khusus lainnya, PERCIK menampilkan berbagai sisi dari topik utamanya.
               Baik dari sisi perencanaan, latar belakang, target, sasaran, cerita lapangan, hingga pendapat
               para pemangku kepentingan. Penerbitan edisi khusus ini dibantu oleh DHV B.V, MLD dan
               Haskoning.

               Wacana tentang percepatan pembangunan sanitasi pertama kali bergulir secara resmi
               saat pembukaan Konferensi Sanitasi Nasional oleh Wakil Presiden Republik Indonesia pada
               tanggal 8 Desember 2009. Kemudian, wacana ini diterjemahkan dan disepakati sebagai
               program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) oleh Tim Pengarah
               Pembangunan Air Minum dan Sanitasi. Rancangan PPSP sendiri dirumuskan oleh Tim Teknis
               Pembangunan Sanitasi dan selanjutnya disepakati untuk dilaksanakan oleh 4 Kementerian:
               Bappenas, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Dalam
               Negeri.

               Satu hal yang membedakan PPSP dari program sanitasi sebelumnya adalah menjadikan
               perencanaan pembangunan yang lebih mendalam sebagai pilar yang amat penting.
               Sejumlah 330 Pemerintah Kabupaten dan Kota didorong untuk menyusun suatu
               perencanaan strategis dalam pembangunan sanitasinya. Perencanaan strategis yang
               dikenal sebagai Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) ini harus disusun sendiri oleh
               pemerintahnya dengan prinsip-prinsip:bersifat multisektor; komprehensif dan mencakup
               seluruh kota; berdasarkan data yang valid melalui pemetaan kondisi sanitasi; serta
               merupakan penggabungan antara pendekatan top-down dan bottom-up.

               Namun demikian, PPSP bukan hanya tentang perencanaan yang strategis dalam
               pembangunan sanitasi. Setelah pemerintah daerah memiliki rencana strategis,
               Pemerintah pusat akan memfasilitasi penterjemahan dari rencana strategis menjadi
               berupa Memorandum Program agar dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dengan
               mempertimbangkan prioritas yang disepakati oleh pemerintah setempat.

               Mendorong sejumlah ratusan kabupaten/kota untuk menyusun SSK tentulah bukan
               pekerjaan mudah. Salah satu strategi yang digunakan adalah dengan mengadopsi
               pembelajaran di masa lalu yang mendorong pemerintah daerah untuk membentuk forum
               koordinasi yang terdiri dari seluruh pemangku kepentingan terkait. Forum koordinasi ini
               lebih dikenal sebagai Kelompok Kerja (Pokja) AMPL dan di sebagian daerah dikenal pula
               sebagai Pokja Sanitasi.

               Berbagai fakta, wawancara, dan pembelajaran yang kami coba tampilkan dalam PERCIK
               edisi khusus ini diharapkan dapat melengkapi informasi PPSP di atas. Bagaimana kebijakan
               yang disepakati di tingkat pusat, bagaimana pemerintah daerah dan provinsi menyikapi
               pengarus utamaan pembangunan sanitasi, serta tak ketinggalan seluk beluk peran para
               fasilitator yang bertugas mengawal pelaksanaan PPSP di lapangan.

               Akhir kata, semoga pembaca memperoleh informasi yang lengkap dan lugas tentang PPSP
               melalui PERCIK edisi kali ini. Lebih dari itu, kami berharap agar berbagai informasi yang kami
               tampilkan dapat memperkuat komitmen kita bersama untuk membangun sanitasi yang
               lebih baik bagi masyarakat. (redaksi/Oswar Mungkasa)
Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan




    Diterbitkan oleh Kelompok
        Kerja Air Minum dan
      Penyehatan Lingkungan
     (Pokja AMPL) bekerja sama
    dengan TTPS, DHV B.V, MLD,
             Haskoning

         Penanggung Jawab
          Nugroho Tri Utomo
         Pemimpin Redaksi
           Oswar Mungkasa

         Tim Penyusun Edisi
           khusus kali ini
          Andre Kuncoroyekti
            Alwis Rustam
        Bachtaruddin Gunawan
            Dhanang Tri W.
              Eko Budi H.
              Fanny Putri
             Hony Irawan
             Iman Utomo
              Mujiyanto,
               Nissa Cita
              Nur Aisyah
            Yudi Wahyudi

          Design/ilustrator:
        PT Qipra Galang Kualita

           Alamat Redaksi:
Jl RP Soeroso No.50 Menteng, Jakarta
Pusat 10350 Telp./Fax 021-3190 4113
             Sumber foto

                                                            Terobosan Pembangunan
                                                        04 Sanitasi Indonesia
    Dok. TTPS, Dok ISSDP, Dok Qipra




                                                            Pembangunan sanitasi dengan paradigma baru diharapkan
                                                            mampu mengejar ketertinggalan sektor ini dibanding sektor
                                                            lainnya.
28     Sanitasi Harus Terus
                                                                               Dibicarakan dan
                                                                               Konkret
                                                                        Kementerian Pekerjaan Umum
                                                                        sebagai salah satu instansi yang
                                                                        berperan dalam menyediakan
                                                                        infrastruktur bagi masyarakat
                                                                        tak ingin mengulang kesalahan
                                                                        masa lalu yang hanya memikirkan
        Sanitasi Baik,                                                  target fisiknya saja tanpa

14      Anggaran
        Kesehatan Turun
Payakumbuh adalah satu
                                                                        memperhitungkan faktor lainnya.


dari sedikit kota di Indonesia
yang serius menangani isu-isu
sanitasi. Belum genap tiga tahun,
Pemkot Payakumbuh berhasil
melaksanakan sejumlah program
sanitasi dan memberi dampak
positif pada masyarakat.


                                    30     Tantangan Kita,
                                           Menjaga Komitmen
                                           Bersama
                                    Kementerian Kesehatan
                                    merupakan salah satu institusi
                                    yang memiliki peranan penting       32     Pembangunan
                                                                               Sanitasi Harus

17      Penguatan
        Kelembagaan
        Sanitasi
Cerita sukses dari Blitar dimana
                                    dalam hal upaya advokasi, edukasi
                                    dan pemberdayaan bagi aspek
                                    komunikasi kebijakan penyehatan
                                                                               Dipercepat
                                                                        Setiap hari diperkirakan sebanyak
                                                                        14.000 ton tinja dan 176.000m3
Pemkot tidak menemui kesulitan      lingkungan, termasuk sektor
                                    sanitasi.                           urine terbuang ke badan air,
ketika memfasilitasi dan                                                tanah, danau dan pantai yang
mereplikasi terbentuknya Pokja                                          menyebabkan 75 persen sungai
hingga ke tingkat kecamatan dan                                         tercemar berat dan 70 persen
kelurahan.                                                              air tanah di perkotaan tercemar
                                                                        bakteri tinja.




20      Mengintegrasikan
        Sanitasi ke Program
        Eksekutif
                                    >>
‘Kepiawaian’ Kelompok Kerja         40 Pembangunan Sanitasi
                                       Harus Komprehensif
                                                                         46 Usaha DaerahIsu
                                                                            Mengangkat
(Pokja) Sanitasi Kota Tegal, Jawa                                               Sanitasi
Tengah, bisa menjadi contoh
betapa sanitasi bisa menembus
eksekutif dan legislatif.
                                    42 Mereka Bicara
                                       Sanitasi
                                                                         48 Ketika Angka
                                                                            Berbicara Banyak
Laporan Utama
Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP)

                          TEROBOSAN PEMBANGUNAN
                  SANITASI NASIONAL
                            Pembangunan sanitasi dengan paradigma baru
                         diharapkan mampu mengejar ketertinggalan sektor ini
                                      dibanding sektor lainnya.




                  Buruknya kondisi sanitasi (baca Ketika Angka Bicara Banyak) bukan saja disebabkan terbatasnya
                  akses penduduk dan kualitas fasilitas sanitasi, tetapi juga masih rendahnya kesadaran dan
                  pemahaman masyarakat tentang isu-isu sanitasi dan kesehatan.

                  Tentu kondisi tersebut tak bisa dibiarkan. Perlu ada lompatan pembangunan sanitasi. Caranya,
                  sanitasi harus menjadi salah satu prioritas pembangunan. Hal itu membutuhkan komitmen
                  dan dukungan semua pihak di semua level terutama para penentu kebijakan. Nah, Program
                  Nasional Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) menjadi jembatan untuk
                  mewujudkan impian pembangunan sanitasi yang lebih baik ke depan.




                    Duduk Bersama: Menteri Kesehatan
                    Endang Rahayu Sedyaningsih, Menteri
                    Perencanaan Pembangunan Nasional
                    Armida S. Alisjahbana, dan Menteri
                    Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto
                    dalam Konferensi Sanitasi Nasional II
                    yang bertema “Mempercepat Pem-
                    bangunan Sanitasi untuk Memenuhi
                    Pelayanan Dasar Rakyat” di Jakarta,
                    Desember 2009.
Foto: Dok. TTPS




                                                                                  november 2010   majalah percik
                                                                                                                   5
Laporan Utama




                                                      Pembangunan
                                                      Tangki Septik
                                                      Komunal




                                                    K
                                                           ebijakan pembangunan sanitasi
                                                           era sebelumnya tak layak lagi
                                                           dipertahankan. Potret buram
                                                    harus segera dihilangkan. Kegagalan
                                                    demi kegagalan menjadi bahan
                                                    pembelajaran. Pembangunan sanitasi
                                                    butuh terobosan dan lompatan. Semua
                                                    itu hanya bisa terwujud bila sanitasi
                                                    telah menjadi prioritas pembangunan
                                                    dan urusan bersama: pemerintah pusat,
                                                    pemerintah daerah, swasta, negara
                                                    donor, dan masyarakat.

                                                    Berdasarkan pembelajaran sebelumnya,
                                                    pembangunan sanitasi sukses bila ada
                                                    perencanaan dan strategi yang tepat.
                                                    Bukan sekadar persoalan anggaran.
                                                    Perencanaan dan strategi tersebut
                                                    mencakup seluruh aspek sanitasi
                                                    ditambah koordinasi dan sinergi
                                                    antarpihak-pihak yang berkepentingan.
                                                    Komitmen, strategi, koordinasi, dan
                                                    sinergi menjadi penggerak lahirnya
                                                    lompatan pembangunan sanitasi. Inilah
                                                    paradigma baru pembangunan sanitasi.

                                                    TERUJI
                                                    Paradigma baru pembangunan sanitasi
                                                    ini telah teruji. Ini dibuktikan dengan
                                                    keberhasilan enam kota percontohan
                                                    yang mengikuti program pembangunan
                                                    sanitasi melalui Indonesia Sanitation
                                                    Sector Development Program (ISSDP) pada
                                                    tahun 2006 hingga 2008. Denpasar, Blitar,
                                                    Surakarta, Banjarmasin, Payakumbuh, dan
                                                    Jambi menjadi laboratorium pertama
                                                    penyusunan strategi sanitasi kota.

                                                    Perencanaan pembangunan sanitasi
                                                    kota jangka menengah ini kemudian
                                                    disebut sebagai Strategi Sanitasi Kota
Foto: Dok. TTPS




                                                    (SSK). SSK menjadi acuan pembangunan
                                                    sanitasi kabupaten/kota selama lima


6                  majalah percik   november 2010
lebih sederhana dan mudah              PPSP pada dasarnya adalah sebuah
          Rombongan Petinggi: Wakil       dipahami.                              roadmap pembangunan sanitasi
          Presiden RI Boediono mem-
            buka KSN II di Istana Wakil                                          di Indonesia. Roadmap ini akan
            Presiden, Desember 2009.      Banyak pihak mulai melihat             diterapkan secara bertahap di
                                          keberhasilan terobosan ini.            330 kabupaten/kota di seluruh
tahun ke depan bagi pemerintah            Sejumlah kota mereplikasikan           Indonesia mulai 2010 hingga 2014.
kabupaten/kota. SSK mengikat              pendekatan baru tersebut.              Daerah tersebut dinilai rawan
para pemangku kepentingan untuk           Kota-kota itu difasilitasi oleh        masalah sanitasi.
melaksanakannya.                          mitra pemerintah di antaranya
                                          Enviromental Service Program (ESP).    Di samping untuk mengejar
Dalam paradigma baru ini posisi                                                  ketertinggalan dari sektor-
pemerintah pusat tidak lagi berada        PPSP                                   sektor lain, roadmap sanitasi
di depan. Pemerintah pusat                Keberhasilan kota-kota ISSDP           juga dimaksudkan untuk
hanya berfungsi memfasilitasi.            menyusun SSK menjadi landasan          mendukung upaya Pemerintah
Seluruh perencanaan sepenuhnya            bagi pengembangan sanitasi             Indonesia memenuhi tujuan-
dilaksanakan oleh pemerintah              di seluruh Indonesia. Tim Teknis       tujuan Millennium Development
kabupaten/kota.                           Pembangunan Sanitasi (TTPS)            Goals (MDGs). Khususnya yang
                                          kemudian mempromosikan SSK ini         terkait dengan Butir 7 Target
Sukses dengan laboratorium                sebagai cetak biru pembangunan         ke-10 MDG, yakni “mengurangi
pertama, model pembangunan                sanitasi komprehensif di kawasan       hingga setengahnya jumlah
sanitasi dilanjutkan dengan               perkotaan.                             penduduk yang tidak punya akses
ISSDP tahap II 2007-2009. Enam                                                   berkelanjutan pada air yang aman
kota baru menjadi peserta yakni           Sebagai implementasinya,               diminum dan sanitasi yang layak
Tegal, Pekalongan, Batu, Malang,          pemerintah kemudian                    pada tahun 2015.” Target ini bisa
Bukittinggi, dan Kediri. Berbagai         meluncurkan Program Nasional           dipenuhi secara kuantitif, tetapi
kekurangan sebelumnya dievaluasi          Percepatan Pembangunan Sanitasi        secara kualitatif layanan yang
dan dimatangkan pada tahap ini.           Permukiman (PPSP) pada saat            tersedia masih belum memadai.
Pemerintah provinsi dilibatkan            Konferensi Sanitasi Nasional ke-2 di
lebih aktif. Dokumen SSK disusun          Jakarta awal Desember 2009.            PPSP atau roadmap sanitasi



                                                                                            november 2010     majalah percik
                                                                                                                               7
Laporan Utama
                                                                                                    merupakan muara berbagai aktivitas
    STRATEGI SANITASI KOTA SSK                                                                    terkait pembangunan sektor sanitasi
                                                                                                    yang berlangsung beberapa tahun
    Strategi Sanitasi Kota (SSK) merupakan           dan jangka menengah.
                                                                                                    terakhir. Dimulai dengan Konferensi
    rencana pembangunan sanitasi jangka
                                                     Penyusunan SSK menggunakan prinsip             Sanitasi Nasional, November 2007,
    menengah kabupaten/kota yang bersifat
                                                     kerja skala kota dan multisektor; dari, oleh   yang merintis kesepakatan langkah-
    komprehensif dan terintegrasi. Di dalamnya
                                                     dan untuk Pokja; sinkronisasi perencanaan      langkah penting pembangunan
    terkandung visi, misi, tujuan, dan sasaran
                                                     top-down dan bottom-up; dan
    pembangunan sanitasi, zona dan                                                                  sanitasi seiring pencapaian MDGs,
                                                     berdasarkan data empiris.
    sistem layanan sanitasi, isu-isu strategis                                                      penyelenggaraan International Year
    dalam pengelolaan sanitasi, strategi             Sebelum SSK tersusun, kabupaten/kota           of Sanitation, 2008, yang mampu
    pembangunan sanitasi, serta program dan          harus terlebih dahulu memiliki gambaran        meningkatkan kesadaran dan
    kegiatan jangka menengah dan tahunan.            karakteristik dan kondisi sanitasi, serta
                                                                                                    komitmen pemerintah pusat dan
                                                     prioritas/arah pengembangan kabupaten/
    SSK berguna sebagai acuan pembagian                                                             daerah, dan Konvensi Strategi Sanitasi
                                                     kota dan masyarakat. Gambaran nyata
    peran antarpelaku pembangunan sanitasi                                                          Perkotaan, April 2009, yang berhasil
                                                     kondisi sanitasi ini dituangkan dalam Buku
    sekaligus sebagai kendali bagi realisasi
                                                     Putih Sanitasi.                                mengidentifikasi isu-isu terkait
    pembangunan sanitasi yang berbasis
                                                                                                    sektor sanitasi dan memperkenalkan
    kinerja. Keberadaan SSK menjadi gambaran
    kebutuhan pendanaan sanitasi tahunan                                                            pendekatan strategi sanitasi kota
                                                                                                    yang lebih praktis.

                                                                                                    PPSP diarahkan pada upaya
                                                                                                    memenuhi tiga sasaran, yakni:
                                                                                                     Menghentikan perilaku buang air
                                                                                                      besar sembarangan (BABS) pada
                                                                                                      tahun 2014 di perkotaan dan
                                                                                                      perdesaan.
                                                                                                     Pengurangan timbunan sampah
                                                                                                      dari sumbernya dan penanganan
                                                                                                      sampah yang ramah lingkungan
                                                                                                     Pengurangan genangan di 100
                                                                                                      kabupaten/kota seluas 22.500
                                                                                                      hektar.

                                                                                                    Berikut adalah ringkasan roadmap
                                                                                                    PPSP (Tabel 1)




    EHRA
    EHRA adalah sebuah survei partisipatif               4. Jamban dan perilaku buang air besar     (2) istri kepala rumah tangga, (3) anak
    di tingkat kota yang bertujuan untuk                     (BAB); Pembuangan kotoran anak         rumah tangga, dan (4) adik/kakak kepala
    mengetahui kondisi sarana dan prasarana              5. Kondisi jalan dan drainase serta        rumah tangga.
    sanitasi, kesehatan/higienitas, serta perilaku           pengalaman banjir
                                                                                                    Di tingkat kabupaten/kota, data
    masyarakat yang dapat dimanfaatkan
                                                      Metode EHRA mencakup kegiatan seperti:        primer yang dikumpulkan riset EHRA
    untuk pengembangan program sanitasi dan
                                                      pengumpulan data, sampling, dan analisis.     dimanfaatkan sebagai salah satu bahan
    advokasi di tingkat kota hingga kelurahan.
                                                      Data dikumpulkan dengan wawancara             penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota.
    Studi EHRA di antaranya untuk mengetahui:         dan pengamatan/observasi. Sedangkan           Selain untuk merencanakan program
       1. Sumber air (minum, cuci, mandi,             respondennya adalah ibu (perempuan            pengembangan sanitasi di kota, data EHRA
           kelangkaan air)                            menikah atau janda) berusia antara 18 – 60    pun dimanfaatkan sebagai tolak ukur
       2. Perilaku cuci tangan pakai sabun            tahun. Pemilihan ibu berdasarkan urutan/      keberhasilan program sanitasi di tingkat
       3. Pembuangan sampah (cara utama,              tabel prioritas sebagai berikut: (1) kepala   kota.
           frekuensi pengangkutan, pemilahan)         rumah tangga (orang tua tunggal/janda);



8      majalah percik    november 2010
Tabel 1: Tahapan PPSP 2010 - 2014
                                                                     Jumlah Kabupaten/Kota Sasaran                               Peran dan
                    Tahapan
                                                        2009         2010         2011         2012   2013   2014             Tanggungjawab

 Kampanye, Edukasi, Advokasi dan                                                                                        Pusat, Provonsi dan
                                                          41           49          62          72     82     (100)
 Pendampingan                                                                                                           Donor
 Pengembangan Kelembagaan dan
                                                          41           49          62          72     82     (100)      Pusat, Provinsi
 Peraturan
 Penyusunan Rencana Strategis
                                                          24           41          49          62     72       82       Kabupaten/Kota
 (SSK)
 Penyusunan Memorandum
                                                           3           21          35          45     56       65       Pusat
 Program
 Implementasi (akumulasi dan                                                                                            Pusat, Provinsi,
                                                           -            3          24          59     104     160
 dalam proses)                                                                                                          Kabupaten/Kota
 Pemantauan, Pembimbingan,
                                                          24           41          49          62     72       82       Pusat, Provinsi
 Evaluasi dan Pembinaan
(100) dalam tanda kurung menunjukan 100 kota sasaran berikutnya diluar 330 kota target PPSP.



PROGRAM KERJA                                                                                                PERAN PROVINSI
PPSP diiplementasikan dengan
mendorong pemerintah daerah
                                                               PPSP merupakan program yang melibatkan           - Mengawal penyusunan Draft SSK
menyusun SSK kabupaten/kota
                                                               semua jenjang pemerintahan. Jalinan kerja          yang harus diselesaikan pada waktu
mereka masing-masing. Hanya                                    sama antarjenjang pemerintah menjadi               yang ditentukan.
dengan SSK yang komprehensif,                                  kunci keberhasilan program ini. Secara        2. Menyiapkan kabupaten/kota yang akan
berskala kota, menggabungkan                                   implementasi, program ini berlangsung            diikutsertakan dalam program PPSP
pendekatan top-down dan bottom-                                di tingkat kabupaten/kota. Namun                 tahun berikutnya.
up, berdasarkan data aktual,                                   pemerintah provinsi pun memiliki peran           - Provinsi memastikan kabupaten/
pembangunan sektor sanitasi                                    yang tak kalah penting.                              kota yang akan bergabung dalam
yang berkelanjutan bisa dijamin.                               Pemerintah provinsi mengemban                        PPSP yakni kabupaten/kota yang
SSK diharapkan menjadi cetak biru                              tanggung jawab sebagai berikut:                      menunjukkan komitmennya dengan
                                                                                                                    jelas melalui diterbitkannya SK
perencanaan pembangunan sektor                                 1. Mengawal pelaksanaan PPSP di kota-
                                                                                                                    Walikota, terbentuknya kelembagaan
sanitasi di kabupaten/kota.                                       kota pada tahun 2010 dalam:
                                                                                                                    Pokja, tersedianya rencana kerja, dan
                                                                  - Memastikan tersusunnya SSK secara
                                                                                                                    anggaran.
                                                                     tepat waktu dan sesuai standar;
                                                                     memastikan prosesnya berjalan           3. Khusus bagi provinsi yang sebelumnya
    Hanya dengan SSK                                                 lancar; dan mengevaluasi prosesnya.        sudah terlibat dalam mendampingi
    yang komprehensif,                                            - Mengemban tanggung jawab
                                                                                                                kabupaten/kota dalam menyusun
                                                                                                                SSK, provinsi bertanggung jawab
       berskala kota,                                               menyelesaikan kelengkapan pokja             memberikan bimbingan pada
     menggabungkan                                                  (di provinsi dan kabupaten/kota);           kabupaten/kota dalam penyusunan
                                                                    dan mengadvokasi kabupaten/
      pendekatan top-                                               kota untuk segera melengkapi/
                                                                                                                Memorandum Program.

    down dan bottom-                                                menyiapkan kelengkapan pokja jika        Selain tanggung jawab di atas,
                                                                                                             sebagaimana pemerintah pusat,
   up, berdasarkan data                                             masih ada yang belum lengkap.
                                                                                                             pemerintah provinsi memiliki tanggung
   aktual, pembangunan                                            - Mengawal penyelesaian Draft Buku         jawab menyusun roadmap PPSP di tingkat
    sektor sanitasi yang                                            Putih hingga waktu yang disepakati.      provinsi. Roadmap ini menjadi acuan bagi
                                                                                                             pembangunan sanitasi di tingkat provinsi.
     berkelanjutan bisa
           dijamin

Perencanaan program PPSP
berlangsung sejak September 2009.
Ini diawali dengan membangun aspek

                                                                                                                     november 2010      majalah percik
                                                                                                                                                            9
Laporan Utama
                                                                                                    menyusun SSK. Bersamaan dengan
 MEMORANDUM PROGRAM                                                                                 itu pemerintah menyiapkan 49
                                                                                                    kabupaten/kota lainnya yang akan
     Memorandum Program merupakan                  Program akan menjadi landasan kuat
                                                                                                    mengikuti program ini pada 2011.
     sebuah dokumen pemrograman dan                untuk mengajukan anggaran kepada DPR,
     perencanaan berkala dan bisa diterima         DPRD Provinsi dan kabupaten/kota.                Tahun berikutnya, pemerintah
     secara hukum. Memorandum Program                                                               menyiapkan kota lainnya. Demikian
                                                   Sebelum ada Memorandum Program harus             seterusnya. Pada 2014 nanti
     ini penting guna mempertajam Rencana
                                                   ada komitmen pendanaan yang kuat
     Program dan Investsi Jangka Menengah                                                           diharapkan ada 330 kabupaten/kota
                                                   untuk pelaksanaan studi dan/atau desain
     (RPIJM) khususnya sektor sanitasi.                                                             yang melaksanakan program ini.
                                                   teknis rinci tambahan yang diperlukan;
     Di dalamnya tertuang berbagai                 serta komitmen pendanaan yang kuat
     informasi antara lain desain dan              dan persetujuan resmi untuk pelaksanaan          IMPLEMENTASI
     spesifikasi infrastruktur, manajemen dan       intervensi struktural dan non struktural.        Implementasi PPSP berlangsung
     operasi fasilitas, isu terkait masyarakat,                                                     dalam satu siklus penuh yang terbagi
                                                   Saat ini pemerintah pusat sedang
     pembiayaan dan komitmen pendanaan.                                                             dalam enam tahap, yakni:
                                                   menyusun apa saja yang harus
     Memorandum Program ini menjadi dasar
                                                   dicantumkan dalam Memorandum                      Kampanye, Edukasi, Advokasi dan
     alokasi dana dan patokan untuk memulai
                                                   program, bagaimana cara penyusunannya,             Pendampingan;
     konstruksi dan tindakan non teknis terkait.
                                                   status hukum dan operasionalnya serta             Pengembangan Kelembagaan dan
     Prioritas investasi dalam Memorandum          beberapa hal yang perlu mendapat                   Peraturan;
     Program didasarkan pada Strategi Sanitasi     kesepakatan.                                      Penyusunan Rencana Strategis
     Kota (SSK) dengan tetap mengacu pada
                                                                                                      (SSK);
     RPIJM yang sudah ada. Memorandum
                                                                                                     Penyiapan Memorandum Program;


     politis, karena program ini merupakan
     satu kesatuan dalam rumusan kebijakan
     dan strategi pembangunan sanitasi
     sebagaimana tercantum dalam RPJMN;
     aspek administratif yakni bagaimana
                                                      Air Limbah
     PPSP menjadi prioritas daerah; dan
     aspek pendanaan yaitu bagaimana                                                                                           Persampahan
     PPSP mendapatkan dukungan dana
     pemerintah pusat, daerah, dan sumber-
     sumber lain.

                                                                          63                   87           80
     Tahap berikutnya, 2010 – 2014,
     berupa pelaksanaan program
     PPSP seperti penyusunan SSK,                                                              57
     pemantauan, bimbingan, dan                                                   19                     16
     evaluasi, penyusunan memorandum
     program, dan implementasi. Sebelum
     itu TTPS menjaring kabupaten/kota                                                         8
     yang memenuhi persyaratan dan
     menunjukkan komitmennya untuk
     membangun sanitasinya.

     Hingga 2014, sasaran PPSP adalah 330                                                                         Drainase
     kota/perkotaan rawan kondisi sanitasi.
     Sebanyak 24 kota di antaranya sudah                                                                                Kota-kota dengan
     memiliki SSK. Berikut adalah komposisi                                                                                Permasalahan
                                                                                                                                  Sanitasi
     kota dengan kondisi rawan sanitasi:

     Tahun 2010 41 kabupaten/kota yang



10      majalah percik    november 2010
 Pelaksanaan/implementasi;
 Pemantauan, Pembimbingan,
  Evaluasi, dan Pembinaan.

Pada tahap pertama, pemerintah
pusat dan provinsi menggelar
kampanye, edukasi, dan advokasi
kepada pemerintah kabupaten/
kota. Tahap selanjutnya, pemerintah
pusat dan provinsi menyiapkan
pengembangan kelembagaan dan
peraturan. Ini penting, tanpa payung
hukum dan kelembagaan yang tepat,
                                                                               Lokakarya: Pemangku kepentingan berdiskusi
program ini akan gagal.
                                                                             membicarakan persoalan sanitasi guna menyusun
                                                                                             strategi pembangunan sanitasi.
Di tahap ketiga, kelompok
kerja sanitasi yang dibentuk di
kabupaten/kota menyusun rencana
Strategi Sanitasi Kota (SSK). Proses
                                        TTPS, PMU, DAN USDP
penyusunan SSK ini sepenuhnya
                                        Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS)       f. berkomunikasi lintas departemen;
ada di tangan Pokja dan tidak
                                        adalah wadah adhoc inter-Kementerian         g. memfasilitasi pengembangan Aliansi
boleh dialihkan ke pihak ketiga.        yang bertugas mengoordinasikan                  Kabupaten Kota Peduli Sanitasi
Untuk proses ini, pemerintah            kegiatan-kegiatan pembangunan sanitasi          (AKKOPSI);
pusat menyediakan fasilitator yang      serta merumuskan arah kebijakan strategi     h. melaporkan secara berkala
senantiasa berada di daerah.            pembangunan sanitasi nasional .                 perkembangan hasil pelaksanaan
                                                                                        tugas dan pencapaian hasil kepada Tim
                                        TTPS beranggotakan perwakilan dari
Pada tahap keempat, pemerintah                                                          Pengarah;
                                        Bappenas, Kementerian Dalam Negeri,
                                                                                     i. melaksanakan tugas-tugas lain yang
kabupaten/kota melalui pokja sanitasi   Kementerian Negara Perumahan Rakyat,
                                                                                        diberikan oleh Tim Pengarah;
menyusun Memorandum Program.            Kementerian Keuangan, Kementerian
Pemerintah pusat memfasilitasi          Perindustrian, Kementerian Kesehatan,        Guna mendukung pelaksanaan PPSP
proses ini sekaligus memberikan         Kementerian Pekerjaan Umum dan               baik di pusat maupun di daerah, Urban
                                        Kementrian Lingkungan Hidup.                 Sanitation Development Program
bantuan teknis menyangkut kegiatan
                                                                                     (USDP)/Program Pembangunan Sanitasi
pembangunan yang memerlukan             Dalam Program PPSP, TTPS bertugas
                                                                                     Perkotaan memberikan bantuan teknis.
dokumen pelengkap.                      mengoordinasikan Program Management
                                                                                     Program ini dibentuk atas kerja sama
                                        Unit (PMU) PPSP. PMU itu sendiri
                                                                                     antara Pemerintah Indonesia dan
Pada tahap kelima, semua pemangku       merupakan unit pengelola program yang
                                                                                     Pemerintah Belanda.
                                        terdiri dari beberapa sektor dan instansi.
kepentingan di pusat, provinsi,
                                                                                     USDP melakukan dua pendekatan yakni:
dan kabupaten/kota serta donor          PMU bertugas melakukan sinkronisasi
                                                                                     1) panduan umum dan dukungan untuk
secara bersama-sama melaksanakan        dan koordinasi pembangunan sanitasi,
                                                                                     PMU, PIU dan para konsultan, dengan
rencana yang tertuang dalam             baik dalam perencanaan, pemrograman
                                                                                     fokus pada pembangunan kapasitas
                                        maupun koordinasi. Rincian tugas PMU
Memorandum Program. Dan pada                                                         dan pelatihan serta alih pengetahuan,
                                        PPSP yakni:
tahap terakhir, pemerintah pusat dan                                                 keterampilan, keahlian, dan pengalaman
                                        a. merencanakan, mengendalikan dan
provinsi melaksanakan pemantauan,                                                    dari program ISSDP sebelumnya; 2)
                                           mengoordinasikan pelaksanaan
                                                                                     panduan khusus dan dukungan bagi
pembimbingan, evaluasi, dan                program;
                                                                                     pemerintah daerah serta para konsultan
pembinaan secara terus menerus.         b. mengupayakan solusi dari isu strategis/
                                                                                     mereka terhadap enam tahapan PPSP.
                                           permasalahan yang dihadapi;
ORGANISASI                              c. mengelola data dan informasi terkait      Para konsultan USDP memfokuskan
Program yang besar dan                     dengan PPSP;                              tugasnya pada pemberian panduan dan
                                        d. mengembangkan sistem informasi            dukungan, pembangunan kapasitas
berkesinambungan itu butuh
                                           PPSP;                                     dan pelatihan, serta penyusunan dan
pengorganisasian yang mantap. Di        e. berkoordinasi dengan donor pada           pendokumentasian metodologi, sistem
bawah supervisi Tim Pengarah, TTPS         tingkat implementasi pelaksanaan          dan prosedur baru, sebagai pendukung
membentuk Project Management               program PPSP;                             implementasi PPSP.
Unit/PMU dan tiga Project

                                                                                            november 2010     majalah percik
                                                                                                                                11
Laporan Utama
     Implementation Unit/PIU. Sebagai
     PMU, TTPS bertanggung jawab
                                            MAU GABUNG PPSP?
     mengoordinasikan pengelolaan,
                                            Tidak sulit bergabung dengan Program           2. Kemampuan keuangan daerah yang
     perencanaan, dan pemrograman
                                            PPSP. Asalkan kabupaten/kota memenuhi             rendah (% PAD terhadap APBD)
     PPSP.                                  lima kriteria berikut.                         3. Fungsi strategis perkotaan yang
                                               1. Adanya komitmen kuat dari eksekutif,        diusulkan (PKN, PKW)
     PIU Advokasi—berkedudukan                    yaitu pimpinan daerah untuk              4. Diutamakan kabupaten/kota yang
     di Kementerian Kesehatan—                    menyusun SSK, membentuk dan                 menghadiri lokakarya penjaringan
     bertanggung jawab                            mendukung pendanaan Pokja.                  minat pada 1-3 September 2009.
     mengoordinasikan kegiatan                 2. Cakupan sanitasi yang masih rendah
                                                                                         Bila kabupaten/kota memenuhi
                                                  (% jumlah penduduk)
     peningkatan kepedulian, kesadaran,                                                  persyaratan tersebut, pemerintah
                                               3. Angka kesakitan akibat sanitasi
     dan penyiapan masyarakat.                    buruk (kasus/10.000 penduduk)
                                                                                         kabupaten/kota bisa mengikuti proses
     PIU Teknis—berkedudukan                                                             penjaringan di pusat. Namun sebelumnya
                                               4. Kepadatan penduduk (penduduk/
     di Kementerian Pekerjaan                                                            provinsilah yang menyeleksi kabupaten/
                                                  km2)
                                                                                         kota mana yang berpeluang mengikuti
     Umum—bertanggung jawab                    5. Persentasi penduduk miskin
                                                                                         penjaringan itu.
     untuk pelaksanaan kegiatan teknis            (terhadap penduduk perkotaan yang
     dalam penyiapan rencana strategis,           diusulkan)
     penyiapan memorandum proyek,           Selain itu kabupaten/kota harus
     dan pelaksanaan pembangunan.           memenuhi empat kriteria tambahan yakni:
     Sedangkan PIU Kelembagaan—                1. Kesiapan kabupaten/kota untuk
     berkedudukan di Kementerian                  membentuk Pokja
     Dalam Negeri—bertanggung jawab
     menangani kegiatan pemberdayaan
     pemerintah daerah dan kesiapan
     fasilitasi.

     Struktur organisasi program PPSP
     tertera dalam bagan berikut:                                                                               Peran:
                                                                   TTPS Pokja Bidang
                                                                   Advokasi &
                                          PIU ADVOKASI
                                                                   Kesehatan
                                                            Drainase
                                                            D nase
                                                            Drain TTPS Pokja Bidang
                                               Peningkatan
                                               kesadaran           Pemberdayaan
                                               Keterlibatan        dan Kerjasama
                                               masyarakat          Masyarakat

                        Perencanaan
                        Pemograman
                        Koordinasi
                                                                                                                Peran:
                                          PIU TEKNIK                 TTPS Pokja Bidang
        PMU TTPS                                                     Teknis
                                               Peyusunan SSK         TTPS Pokja Bidang
                                               Penyusunan
                                               Rencana Investasi     Monitoring dan                               project
                                               Pelaksanaan dan       evaluasi Monev                      memo
                           TTPS                monev


                                                                                                                Peran:
                                               PIU
                                          KELEMBAGAAN                TTPS Pokja Bidang
                                                                     Kelembagaan
                                               Pembentukan           TTPS Pokja Bidang
                                               Pokja
                                               Peningkatan           Pendanaan
                                               kapasitas
                                               Pelatihan
                                               Pengkaderan
                                               fasilitator


12     majalah percik    november 2010
Kisah Sukses




                           Sanitasi Baik,
                                            01
                                         KOTA PAYAKUMBUH            Banyak para pengambil kebijakan di
                                                                    daerah menganggap sanitasi sebagai
                                                                    isu tidak penting. Ini dibuktikan dengan
                             Anggaran                               alokasi anggaran yang jumlahnya
                                                                    minim. Sebagai dampaknya, sanitasi
                             Kesehatan                              tertinggal dibandingkan dengan sektor
                                                                    lainnya.
                                  Turun

                    S
                          anitasi adalah kebutuhan dasar
                                                          g
                          masyarakat. Kondisi sanitasi yang
                          buruk berdampak pada rendahnya   ya
                    dera kesehatan masyarakat sehingga
                    derajat                               a
                    mun berbagai penyakit yang berbasis
                    muncul                                sis
                    sani
                    sanitasi.

     Sebaliknya sanitasi yang baik akan meningkatkan
                sanita
     derajat kesehatan masyarakat. Lebih jauh lagi,
     kesejahteraan masyarakat akan ikut meningkat.
     Jumlah penderita penyakit akan turun. Pemerintah
     kabupaten/kota bisa menghemat anggaran di bidang ng
     kesehatan.

     Kota Payakumbuh, Sumatera Barat membuktikan
     hal itu. Kota Payakumbuh termasuk sedikit kota di
                                                       n.
     Indonesia yang serius menangani sanitasi perkotaan.
     Sanitasi telah menjadi landasan pembangunan kota..
     Tak sampai tiga tahun, sejumlah program sanitasi
     menunjukkan keberhasilan dan berdampak langsung   ng
     kepada masyarakat.

     Peningkatan investasi di sektor sanitasi berkorelasi
     positif dengan penghematan anggaran kesehatan.
                                  Bicara Sanitasi: Walikota Paya-
                                kumbuh Josrizal Zain memapar-
                                  kan pembangunan sanitasi di
                                  daerahnya kepada wartawan.



14      majalah percik   november 2010
TABEL 1. ANGGARAN JAMINAN KESEHATAN KOTA (JAMKESKO)
Data anggaran Kota Payakumbuh
menunjukkan, ada peningkatan                                  PESERTA          KUNJUNGAN           ALOKASI                REALISASI
                                            TAHUN
                                                               (orang)            (kali)           (rupiah)                (rupiah)
penghematan anggaran kesehatan
                                              2006             67.434               49.340        3.500.000.000              622.773.121
dari tahun ke tahun setelah program
                                              2007             67.434               57.667        1.368.400.000              810.634.476
sanitasi berjalan (Tabel 1). “Dengan
                                              2008             66.681               63.670        1.511.768.000            1.492.497.650
investasi sanitasi, masyarakat jadi
lebih sehat. Anggaran bisa digunakan          2009             67.381               36.148        1.761.038.404            1.162.804.050
untuk kegiatan yang lain,” kata Kepala       TOTAL                                               8.141.206.404            4.088.709.297
Dinas Kesehatan Payakumbuh dr
Merry Yuliesday MARS.                    tanggung investasi sanitasi mencapai                  Sebagai kota yang tergabung dalam
                                         Rp 274 ribu per jiwa per tahun. Ini                   program ISSP tahap I, kata Jos,
Mulai 2006, perhatian Pemkot             jauh dibandingkan dengan anggaran                     Payakumbuh sangat terbantu dengan
Payakumbuh terhadap sanitasi             rata-rata secara nasional yang masih                  program tersebut. Pembangunan
tergolong cukup besar. Alokasi           Rp 400 per jiwa per tahun.                            sanitasi menjadi lebih terarah dan
anggaran sanitasi meningkat                                                                    terukur penanganannya.
setiap tahunnya (Tabel 2). Kenaikan      BERAWAL DARI KOMITMEN
anggaran itu secara signifikan           Keberhasilan Kota Payakumbuh tidak                    Kota Payakumbuh berhasil
menurunkan jumlah penyakit yang          datang begitu saja. Semua bermula                     menyusun SSK (Strategi Sanitasi
berbasis sanitasi. (Tabel 3)             dari kesadaran pimpinan kota yang                     Kota). Menurutnya, SSK sangat
                                         didukung penuh para pejabat,                          komprehensif, terpadu, memiliki
Pemerintah Kota Payakumbuh secara        legislatif, dan masyarakat.                           indikator yang jelas, dan
serius membenahi WC/jamban, air                                                                pemetaannya jelas untuk menangani
bersih, dan sampah. Tak tanggung
                        tanggung-        W
                                         Walikota Payakumbuh Capt                              masalah sanitasi. “SSK jauh ke depan,
                                         J
                                         Josrizal Zain menyebutkan, sanitasi                   sudah bisa memotret Payakumbuh
                                         m
                                         merupakan kebutuhan pokok dan                         ini, inilah apa adanya, tidak ditutup-
                                         p
                                         pelayanan dasar pemerintah kepada                     tutupi. Mungkin daerah-daerah
                                         m
                                         masyarakat. “Mestinya ini diutamakan,                 lain ada yang malu menyampaikan
                                         b
                                         bukan diabaikan seperti selama                        kondisinya, tapi kita sampaikan apa
                                         in
                                         ini,” katanya. Fakta di lapangan                      adanya,” katanya.
                                         m
                                         menunjukkan, kebutuhan masyarakat
                                         b
                                         berkisar mengenai air bersih,                         Berdasarkan SSK itu, program sanitasi
                                         p
                                         penanganan jamban, drainase, dan                      dimulai dari enam kelurahan. Tiga
                                         s
                                         sampah.                                               kelurahan di pusat kota dan tiga
                                                                                               kelurahan di pinggir kota. Masyarakat

                                         Ta
                                         Tabel 2. Dukungan Dana Sanitasi (Rupiah)

                                                   TAHUN                              APBD                           SANITASI

                                                     2006                      179.815.993.000                      3.414.000.000

                                                     2007                      266.368.938.398                      7.893.000.000

                                                     2008                      311.883.378.842                     11.881.572.900

                                                     2009                      350.956.000.000                     18.659.000.000


                                         Ta
                                         Tabel 3. Penyakit Berbasis Sanitasi

                                                  JENIS PENYAKIT                2004 (%)       2005 (%)       2006 (%)      2007 (%)

                                           ISPA                                         36,8        39,5           30,8               30,2
                                           Inf. Peny. Cerna                              8,3         7,3            8,2                1,8
                                           Infeksi Kulit                                 9,5         8,1            7,2                8,2
                                           Diare                                         4,8         3,4            3,2                3,1
                                           Total                                        59,4        58,3          49,4                43,3



                                                                                                          november 2010    majalah percik
                                                                                                                                             15
Kisah Sukses
     difasilitasi untuk pembuatan WC       leher angsa. Program jambanisasi       40-50 dan SLTA 1: 50. Payakumbuh
     secara komunal, penanganan            ini menjadikan tiga kelurahan di       bertekad akan terus meningkatkan
     sampah, dan penyediaan air bersih.    kecamatan Payakumbuh Selatan           jumlah WC sekolah hingga semuanya
                                           sudah dicanangkan bebas buang air      1: 30.
     Sementara itu, pemkot mendorong       sembarangan. Jumlah kelurahan ini
     masyarakat yang biasa menggunakan     terus bertambah tahun ini.             Memang belum semua masalah
     ‘tabek’ atau kolam ikan, sungai dan                                          sanitasi tertangani. Pemkot
     parak (ladang) sebagai tempat         Selain itu, pemkot mengeluarkan        Payakumbuh masih harus berjuang
     buang air besar agar membuat WC       kebijakan untuk menambah jumlah        keras membangun Tempat
     sendiri. Bermodal cetakan yang        WC di sekolah. Rasio WC sekolah dan    Pembuangan Akhir (TPA) sampah.
     dipinjamkan Dinas Kesehatan, warga    murid yang biasanya 1: 500, kini di    Tahun ini TPA yang dikelola secara
     bergotong-royong mencetak kloset      SD sudah 1: 30. Sedangkan di SLTP 1:   bersama dengan beberapa
                                                                                  pemerintah daerah di sekitarnya
                                                                                  aka
                                                                                  akan segera beroperasi. Di atas tanah
                                                                                  sel
                                                                                  seluas 17,5 hektar itu, TPA ini akan
                                                                                  me
                                                                                  memproses sampah dengan sistem
                                                                                  ya
                                                                                  yang benar.

                                                                                  Na
                                                                                  Namun bukan berarti masalah
                                                                                  sam
                                                                                  sampah dibiarkan sebelum TPA
                                                                                  be
                                                                                  beroperasi. Sejak tiga tahun yang lalu
                                                                                  pe
                                                                                  pengolahan sampah organik berjalan.
                                                                                  Sa
                                                                                  Sampah-sampah organik dari pasar
                                                                                  dio
                                                                                  diolah menjadi pupuk organik.
                                                                                  Ha
                                                                                  Hasilnya digunakan sebagai pupuk
                                                                                  tam
                                                                                  taman kota. Sampah per kelurahan
                                                                                  jug
                                                                                  juga diolah di masing-masing
                                                                                  ke
                                                                                  kelurahan.

                                                                                  “Se
                                                                                  “Sekarang Payakumbuh bahkan
                                                                                  ke
                                                                                  kekurangan sampah untuk diolah.
                                                                                  Ke depan, kami berencana akan
                                                                                  me
                                                                                  menjadikan sampah sebagai
                                                                                  pe
                                                                                  pendapatan asli daerah (PAD) kota
                                                                                  de
                                                                                  dengan mengolahnya menjadi
                                                                                  pu
                                                                                  pupuk, jadi kami menciptakan
                                                                                  an
                                                                                  ancaman menjadi peluang
                                                                                  (op
                                                                                  (oppurtunity),” ujar Josrizal.

                                                                                  Ya pasti, program sanitasi
                                                                                  Yang
                                                                                  san
                                                                                  sangat bermanfaat bagi kehidupan
                                                                                  ma
                                                                                  masyarakat dan pemerintah
                                                                                  da
                                                                                  daerah. “Sanitasi bisa meningkatkan
                                                                                  ke
                                                                                  kesejahteraan rakyat,” katanya.




                                                                                   Peran Ibu-ibu: Kaum ibu terlibat
                                                                                   langsung dalam penyusunan
                                                                                   strategi sanitasi kota.



16     majalah percik   november 2010
Kumpul Lurah: Sebelum terbentuk pokjasan
                                                   kelurahan, Pokjasan Kota Blitar menggandeng
                                               aparat kecamatan dan kelurahan untuk membahas
                                                                           strategi sanitasi kota.



                       Partisipasi masyarakat Kota Blitar dalam pembangunan sektor sanitasi
                       cukup tinggi. Terbukti, Kota Blitar mampu menjadi salah satu daerah




     02
                       yang terdepan dalam menghasilkan kebijakan sanitasi berbasis
                       partisipasi masyarakat. Kini telah muncul kesadaran pola hidup bersih
                       dan sehat (PHBS). Kota ini menjadi sasaran studi banding pemerintah
                       kabupaten/kota lain dalam penguatan kelembagaan.

                       Masuknya Kota Blitar dalam Program Pengembangan Sektor Sanitasi
                       Indonesia (ISSDP) tahap I menjadikan kapasitas kelembagaan
                       sanitasi kian kuat. Pokja sanitasi kota berhasil meningkatkan kualitas
         KOTA BLITAR   kehidupan masyarakat miskin melalui pembangunan sanitasi
                       perkotaan.
    Penguatan          Dalam rangka itu pokja kota membuat kebijakan dasar yakni:
Kelembagaan             Mengarusutamakan pembangunan sanitasi dalam pelaksanaan
                         pembangunan daerah.

       Sanitasi         Melembagakan pembangunan sanitasi dalam manajemen
                         pembangunan daerah.

 di Kecamatan           Menyinergikan pelaksanaannya dengan penerapan Gerakan
                         Perang Melawan Kemiskinan (GPMK) Kota Blitar.
                        Memperluas cakupan program, pelaku, sasaran dan wilayah
dan Kelurahan            pembangunan sanitasi

                                                                 november 2010     majalah percik
                                                                                                     17
Kisah Sukses


                                                                                      Partisipasi
                                                                                      Warga: Pelibatan
                                                                                      masyarakat dalam
                                                                                      menyusun strategi
                                                                                      sanitasi di desanya.


                                                                                     terstruktur dari tingkat daerah hingga
                                                                                     kelurahan. Hal ini dimaksudkan
                                                                                     untuk melembagakan partisipasi
                                                                                     masyarakat melalui komunitas-
                                                                                     komunitas masyarakat, serta
                                                                                     membuat pembangunan sektor
                                                                                     sanitasi menjadi sistematis,
                                                                                     terencana, terpadu, terintegrasi, dan
                                                                                     berkelanjutan.

                                                                                     Dibentuklah pokja sanitasi kecamatan
                                                                                     dan kelurahan. Pada 3 November
                                                                                     2009 lalu, Walikota Blitar Djarot
                                                                                     Saiful Hidayat melantik pokja-pokja
                                                                                     tersebut.

     Tahun 2008, pokja telah                  penanganan program sanitasi,           Pokja sanitasi kecamatan merupakan
     melaksanakan implementasi Renstra        tidak saja sebatas penambahan          wadah koordinasi yang bersifat
     Sanitasi pada keluarga miskin di         alokasi anggaran tetapi juga telah     non struktural bagi pembangunan
     sembilan kelurahan terutama              melembaga dalam bentuk sistem          dan pengelolaan sanitasi di wilayah
     dua kelurahan yang merupakan             pengelolaan sanitasi kota. Ada         kecamatan. Pokja bertanggung
     daerah merah (risiko tinggi) dengan      peningkatan kesadaran bahwa            jawab kepada Ketua Pokjasan Kota.
     melibatkan 20 KSM. Wujudnya              sanitasi menjadi tanggung jawab        Pokjasan kecamatan diketuai oleh
     pembangunan jamban keluarga              bersama sehingga masyarakat aktif      camat. Dalam melaksanakan tugasnya
     dengan pola individual 178 unit,         melibatkan diri dalam penanganan       ia dibantu Seksi Pembangunan
     dengan pola komunal atau Sanimas         program sejak dari tahap               (Sekretaris Pokjasan Kecamatan),
     1 unit ; pengadaan air minum melalui     perencanaan hingga monitoring dan      Bidang Perencanaan, Bidang
     pembangunan sumur pompa/gali             evaluasi.                              Sosialisasi dan Advokasi, dan Bidang
     71 unit; pembangunan drainase                                                   Monitoring dan Evaluasi dengan
     lingkungan 5 unit dengan panjang         Selain itu, peran dan wewenang         komposisi masing-masing bidang
     keseluruhan mencapai 947 meter;          pokja sanitasi dalam merencanakan,     satu orang koordinator dan satu
     dan pengelolaan sampah dengan            melaksanakan dan mengevaluasi          orang anggota yang diambil dari
     pola komposter 112 unit.                 program sanitasi kota terus menguat    masyarakat.
                                              sehingga memungkinkan terjadinya
     Pada tahun berikutnya,                   integrasi dan koordinasi program       Pokjasan kecamatan berfungsi antara
     implementasinya berupa                   sanitasi di tingkat kota, kecamatan    lain:
     pembangunan jamban keluarga              dan kelurahan sesuai dengan arahan
     90 unit, IPAL komunal 1 unit dan         Renstra Sanitasi.                      (1). Mengoordinasikan perencanaan
     drainase lingkungan empat unit, serta                                                pembangunan sanitasi di wilayah
     kegiatan Pemetaan Sanitasi di tingkat    REPLIKASI                                   kecamatan;
     kelurahan.                               Melihat keberhasilan pokja dan         (2). Mengoordinasikan proses
                                              partisipasi masyarakat, kelembagaan         penumbuhkembangan
     Keberadaan pokja sanitasi kota dinilai   sanitasi ini pun direplikasi. Pemkot        kesadaran dan kemampuan
     mampu mendorong keberpihakan             Blitar memfasilitasi terbentuknya           masyarakat, organisasi masyarakat
     pemerintah kota terhadap                 kelompok kerja sanitasi yang                di tingkat kecamatan, dan


18     majalah percik   november 2010
aparat pemerintah di wilayah         Pokjasan kelurahan diketuai oleh           memfasilitasi pelaksanaan kegiatan
     kecamatan untuk terlibat dan         Lurah. Ia dibantu Seksi Pembangunan        dalam perwujudan pengelolaan
     mengarustamakan pembangunan          (Sekretaris Pokjasan Kelurahan),           sanitasi di tingkat kelurahan.
     sanitasi;                            Bidang Perencanaan, Bidang
(3). Mengoordinasikan kegiatan            Sosialisasi dan Advokasi, dan Bidang       Pembentukan kelembagaan ini
     penyiapan dan pelaksanaan            Monitoring dan Evaluasi dengan             diserahkan sepenuhnya ke tingkat
     kegiatan monitoring dan evaluasi     komposisi masing-masing bidang             kecamatan dan kelurahan. Pokja kota
     sanitasi di wilayah kecamatan;       satu orang koordinator dan satu            hanya memberikan batasan-batasan.
(4). Mengoordinasikan, membina            orang anggota yang diambil dari            Anggota pokjasan yang mewakili




                                                                                                  Sehat Pangkal
                                                                                                  Hemat!




   dan memfasilitasi pokja sanitasi       masyarakat.                                unsur masyarakat dipilih sendiri.
   kelurahan se-kecamatan                                                            Penetapan keanggotaan pokjasan
   untuk menjalankan tugas                Fungsi pokjasan kelurahan adalah:          kecamatan dilakukan oleh pokja kota
   pengkoordinasian sanitasi.             (1). Merencanakan dan melaksanakan         dengan surat keputusan. Demikian
                                               kegiatan pembangunan sanitasi di      pula halnya di tingkat kelurahan,
Tugas pokok pokjasan kecamatan                 tingkat kelurahan;                    penetapannya dilakukan oleh pokja
adalah mengoordinasikan, dan              (2). Menumbuhkembangkan                    di atasnya.
memfasilitasi pelaksanaan kegiatan             kesadaran dan kemampuan
dalam perwujudan pengelolaan                   masyarakat untuk terlibat dalam       Pokjasan kecamatan dan kelurahan
sanitasi di tingkat kecamatan.                 pembangunan sanitasi;                 tersebut bekerja berdasarkan
                                          (3). Melakukan kegiatan monitoring         acuan SSK. Namun mereka dapat
Di bawah pokjasan kecamatan                    dan evaluasi sanitasi di wilayah      mengusulkan program baru dalam
ada pokjasan kelurahan. Pokja                  kelurahan;                            Musyawarah Rencana Pembangunan
ini merupakan wadah koordinasi            (4). Melaporkan hasilnya kepada            (Musrenbang). Dengan model
yang bersifat non struktural bagi              pokja sanitasi kecamatan dengan       pokja berjenjang ini perencanaan,
pembangunan dan pengelolaan                    tembusan Pokja Sanitasi Kota Blitar   monitoring dan evaluasi menjadi
sanitasi di wilayah kelurahan. Pokjasan                                              lebih baik.
kelurahan bertanggung jawab               Tugas pokok pokjasan kelurahan
kepada Ketua Pokjasan Kecamatan.          adalah mengoordinasikan, dan

                                                                                            november 2010   majalah percik
                                                                                                                             19
Kisah Sukses




                                                    Sanitasi belum menjadi prioritas pembangunan di




                                       03
                                                    daerah. Banyak faktor yang mempengaruhinya. Di
                                                    antaranya komitmen para pengambil kebijakan dan
                                                    kalangan legislatif. Bisa jadi hal itu muncul karena
                                                    ketidakpahaman mereka terhadap masalah ini.

                                                    Namun kondisi seperti itu semestinya tidak
                                                    menghalangi para stakeholder sanitasi untuk membuat
                                                    terobosan agar sanitasi memperoleh perhatian yang
                                       KOTA TEGAL   lebih. ‘Kepiawaian’ Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kota
                                                    Tegal, Jawa Tengah, bisa menjadi contoh betapa sanitasi

          Mengintegrasikan                          bisa menembus eksekutif dan legislatif.


                   Sanitasi                         Kebetulan waktu itu Kota Tegal mengikuti Indonesia
                                                    Sanitation Sector Development Program (ISSDP).
                                                    Terbentuknya Pokja menjadi sarana menyinergikan
               ke Program                           seluruh kegiatan sanitasi di kota tersebut. Keterpaduan
                                                    antar SKPD dan dinas dalam membangun sanitasi ini
                  Eksekutif                         menjadi amunisi pembangunan sanitasi.


20    majalah percik   november 2010
yang tak lain adalah para stakeholder
                                       Turun Lapangan: Kepala                 sanitasi ini ikut menyosialisasikan
                                       daerah meninjau salah
                                       satu fasilitas pengompo-               program sanitasi dalam Musrenbang,
                                       san di Kota Tegal.                     rapat tata ruang, dan lainnya. “Kita
                                                                              pesan kepada teman-teman pokja
                                                                              yang ikut dalam tim sosialiasi
                                                                              program walikota ke masyarakat,”
                                                                              jelasnya.

                                                                              Proses ini menimbulkan sinergitas
                                                                              antara program walikota dan program
                                                                              yang telah ada sebelumnya dalam
                                      kesehatan ini diwujudkan dalam          SSK. Di satu sisi, walikota mempunyai
                                      misi kedua Rencana Pembangunan          kebijakan, sementara di sisi lain
                                      Jangka Menengah Daerah (RPJMD)          para stakeholder sanitasi bekerja
                                      Tahun 2009 - 2014. Program ini          bersama masyarakat. “Jadi semuanya
                                      menekankan pada perubahan pola          nyambung,” kata Eko.
                                      pikir masyarakat untuk berperilaku
                                      hidup bersih dan sehat (PHBS),          Ia menjelaskan, program sanitasi
                                      hidup dalam lingkungan bersih dan       sebenarnya sudah ada dalam
                                      sehat, mandiri dalam memecahkan         pembangunan di daerah. Hanya saja,
                                      masalah kesehatan di lingkungannya      keberadaannya tersebar di berbagai
                                      dan mampu menjangkau pelayanan          instansi. Kadang-kadang, program
                                      kesehatan bermutu secara adil dan       yang sama berada di banyak SKPD/
                                      merata.                                 dinas. Karena itu, menurutnya,
                                                                              yang diperlukan adalah bagaimana
                                      Program ini seiring dengan tujuan       menyinergikan program sanitasi ini.
                                      pembangunan sanitasi yang telah
                                      tertuang dalam Strategi Sanitasi Kota   Sinergitas yang baik dan disertai
                                      (SSK) Kota Tegal yang telah disusun     implementasi yang tepat ternyata
                                      sebelumnya. “Memang tidak secara        membawa dampak yang baik.
                                      spesifik menyebut program sanitasi,     Kalangan legislatif di Tegal begitu
                                      tapi kami masuk program kesehatan,”     melihat banyak sarana dan




“  Saat itu walikota mencanangkan program Tegal Sehat 2010.
   Prioritas pembangunan bidang kesehatan ini diwujudkan
   dalam misi kedua Rencana Pembangunan Jangka
   Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2009 - 2014
                                                                                            “
Nah, begitu ada pergantian            kata Eko Setiawan menjelaskan.          prasarana yang dibangun secara
walikota, pokja tak menyia-nyiakan                                            terencana dan tepat, mereka sangat
kesempatan tersebut. Menurut Ketua    Dari empat aspek program tersebut,      mendukungnya. Bahkan banyak di
Pokja Sanitasi Tegal Eko Setiawan,    dua di antaranya—yakni PHBS             antara mereka meminta program
pokja memasukkan program sanitasi     dan lingkungan hidup—adalah             sejenis diimplementasikan di wilayah
ini ke dalam program walikota Tegal   masalah sanitasi. Pokja tidak hanya     pemilihan mereka. Mereka berani
yang baru.                            memasukkannya dalam program             mengusulkan anggaran sanitasi bagi
                                      besar, tapi terus mengawal program      konstituen mereka.
Saat itu walikota mencanangkan        ini hingga terimplementasi.
program Tegal Sehat 2010.                                                     Malah ada di satu daerah di
Prioritas pembangunan bidang          Dalam prosesnya, para anggota Pokja     Tegal, justru anggota Dewan

                                                                                      november 2010    majalah percik
                                                                                                                        21
Success Story



                                                                                           Pilah-pilih
                                                                                           Sampah




     yang menggerakkan masyarakat               pokja terus memberikan advokasi
                                                                    an                     Ketua Pokja
     untuk mengumpulkan dana                    kepada mereka tentang sanitasi.            Sanitasi Kota
                                                                                           Tegal Eko
     guna membebaskan lahan bagi                                                           Setiawan
     pembangunan sarana sanitasi. “Justru       Kepahaman dan komitmen
     masyarakat yang memberi, bukan             pengambil kebijakan dan kalangan
     hanya meminta,” tandas Eko.                legislatif, dibarengi dengan kerja keras
                                                pokja sanitasi akan meningkatkan
     Pola pendekatan tidak langsung ini         kepedulian daerah terhadap
     pun menjadikan program sanitasi            pembangunan sanitasi. Bila ini telah
     mulai dilirik oleh kalangan dewan.         muncul, pembangunan sanitasi akan
     Mereka tak lagi ‘alergi’ dengan sanitasi   berlangsung lebih cepat.
     karena telah melihat hasilnya di
     lapangan. Program sanitasi dinilai
     menyentuh kehidupan rakyat secara
     langsung. Bersamaan dengan itu


22      majalah percik   november 2010
04
      DESA PEMECUTAN KAJA,
             KOTA DENPASAR

       Harapan
           Baru
         Berkat
     Santimadu
Dibanding desa lainnya di kota Denpasar, Bali, desa           kecamatan Denpasar Utara ini mendapat prioritas utama.
Pemecutan Kaja tergolong tertinggal. Di tengah kemajuan       Betapa tidak, sebanyak 62 persen limbah domestik dari
kota, desa ini masih harus berurusan dengan masalah           desa ini masih dibuang ke saluran drainase dan sungai.
sanitasi.                                                     Limbah padatnya, berupa tinja, dibuang secara setempat
                                                              dengan tangki septik. Namun sebagian besar tangki septik
Ketika warga desa lainnya sudah tersambung dengan             tersebut tidak memenuhi standar. Ada juga warga yang
DSDP (Denpasar Sewerage Development Project), warga           masih buang air besar di sungai. Di sisi lain, warga justru
Pemecutan Kaja harus rela menjadi penonton. Topografi         banyak menggunakan sumur dangkal untuk mencukupi
desa tak memungkinkan warganya tersambung dengan              kebutuhan air minumnya.
proyek pembuangan air limbah terpusat tersebut.
Lokasinya lebih tinggi. Sedangkan DSDP menggunakan            Tak heran bila kemudian desa ini dipilih sebagai desa
sistem gravitasi untuk mengalirkan limbah dari masyarakat     percontohan pengembangan sanitasi masyarakat terpadu
ke sewerage.                                                  (Santimadu). Melalui program ini masyarakat didorong
                                                              untuk bisa membuang air besar/air limbah dengan sistem
Padahal dari sisi prioritas, seharusnya desa yang berada di   off site.

                                                                                           november 2010   majalah percik
                                                                                                                            23
Success Story



                                                                                        Pemetaan
                                                                                        Partisipatif: Warga
                                                                                        Pemecutan Kaja
                                                                                        berpartisipasi
                                                                                        memetakan kondisi
                                                                                        sanitasi mereka.


                                                                                      2-5 hektar dengan ketinggian air 10
                                                                                      cm hingga 100 cm. Rukun tetangga
                                                                                      di banjar ini juga tidak memiliki
                                                                                      sampah sendiri. Warga di banjar ini
                                                                                      hampir semuanya memiliki tangki
                                                                                      septik untuk buang air besar. Namun
                                                                                      tidak semuanya memenuhi syarat
                                                                                      kesehatan. Sebagian kecil, sekitar lima
                                                                                      persen BAB-nya di sungai.

                                                                                      Dengan Santimadu, kondisi itu ingin
                                                                                      diubah. Fasilitasi Pokja Kota Denpasar
                                                                                      kepada masyarakat setempat yang
                                                                                      dikenal cukup erat dalam membina
                                                                                      kerja sama dalam banjar, lahirlah
                                                                                      Pokja Sanitasi Desa Pemecutan
                                                                                      Kaja. Mereka pun menyusun visi
                                                                                      dan misi. Visinya yakni ”Mewujudkan
                                                                                      desa Pemecutan Kaja sebagai desa
                                                                                      berwawasan budaya yang bersih,
                                                                                      sehat, nyaman, harmonis dalam
                                                                                      keseimbangan secara berkelanjutan”.
                                                                                      Misinya yakni 1) mewujudkan




     “     Dengan santimadu, kondisi itu ingin diubah. Fasilitasi Pokja
                                   “
     Kota Denpasar kepada masyarakat setempat yang dikenal cukup erat
     dalam membina kerja sama dalam banjar, lahirlah Pokja Sanitasi Desa
     Pemecutan Kaja.

     Tidak itu saja, program ini meliputi    32.000 jiwa, dengan pertumbuhan          penyediaan air minum yang dapat
     sampah, drainase, air minum, perilaku   penduduk desa sebesar 3,3 persen         memenuhi kebutuhan masyarakat
     hidup bersih (PHBS), dan bisnis         per tahun. Berdasarkan catatan           secara kualitas, secara kuantitas
     sanitasi. Semua dilaksanakan secara     kelompok kerja (Pokja) Sanitasi Desa     dan kontinyuitas sesuai dengan
     terpadu dan melibatkan seluruh          Pemecutan Kaja, ada empat banjar         Peraturan Pemerintah Nomor 16
     pihak-pihak terkait. Santimadu          yang kondisinya terburuk yakni           Tahun 2005 dan target MDGs; 2)
     difokuskan kepada banjar-banjar         Banjar Semilajati, Mekar Manis, Tulang   Mewujudkan pengelolaan air limbah
     yang paling kumuh dan paling siap       Ampiang, dan Merthayasa.                 secara berkelanjutan dan terjangkau;
     masyarakatnya.                                                                   3) Mewujudkan pengelolaan
                                             Bagaimana tidak buruk, setiap            persampahan yang mandiri dan
     Desa ini memiliki 13 banjar/dusun.      tahun banjar ini mengalami banjir.       berkelanjutan; 4) Mewujudkan
     Penduduknya tahun 2008 berjumlah        Genangan air meliputi wilayah seluas     pengelolaan drainase secara


24     majalah percik   november 2010
ESTIMASI KEBUTUHAN SANITASI (2009- 2010)                                                           Berkat sosialisasi yang terus menerus,
                                                            Sumber Dana (Rp Juta)                  akhirnya masyarakat bisa menerima
                                       BIAYA                                                       dan mau berpartisipasi di dalamnya.
NO         PROGRAM            UNIT Vol (Rp jt)
                                                       Kota Prov Pusat Swasta Masy
                                                                                                   Warga di Banjar Mekar Manis
                                                                                                   misalnya, mereka sangat senang
 1    Sub Total Drainase                       1,276     644    348         0       145   139      dengan adanya Santimadu ini.
                                                                                                   Mengapa? Karena di banjar yang
 2    Sub Total Persampahan                     898      389    146        43       160   160
                                                                                                   padat penduduk ini tidak mungkin
 3    Sub Total Air Limbah                     4,571    2,020   250       500   1,500     301      lagi membangun tangki septik di
                                                                                                   rumah. Permukimannya sangat padat.
 4    Sub Total Air Bersih                      216      100     60        40        0        16

                                                                                                   Kini sarana tangki septik komunal di
           T o t a l                         6,961 3,153 804              583 1,805 616
                                                                                                   Mekar Manis sudah mencapai 100
                                                                                                   persen. Di Banjar Merthayasa, sistem
terintegrasi dan berkelanjutan.                 Namun berkat kesungguhan semua                     komunal malah telah beroperasi.
                                                pihak mulai dari Pokja Sanitasi desa,              Sayangnya belum bisa beroperasi
Pokja yang terdiri atas warga                   kota, hingga ke provinsi, hambatan                 secara penuh karena terkendala listrik.
masyarakat ini menyusun porgram                 ini bisa diatasi. Program itu pun
kerja seperti terlihat di tabel 1.              dikaitkan dengan proyek-proyek                     Sedikit demi sedikit kesadaran warga
                                                                                                   Desa Pemecutan Kaja untuk hidup
 Tabel 1. Program Kerja POKJA                                                                      bersih dan sehat mulai tumbuh.
                                                                 Tahun Tahun Tahun                 Tingkat kesehatan masyarakat mulai
     No                         TARGET                            2008 2009 2010                   membaik. Mereka tak perlu lagi
                                                                                                   tertinggal dari kawasan lainnya hanya
     1.   Air Buangan                                                 √         √         √        karena masalah sanitasi. Persoalan
              Pembuatan IPAL sistem setempat
              Pembuatan Sistem setempat Individu.                                                sanitasi bisa diatasi bila semua ikut
     .2   Persampahan                                                           √         √        berpartisipasi. Santimadu bisa jadi
              Menyediakan pelayanan prasarana dan sarana                                         bukti.
                persampahan dilakukan melalui proses
                pewadahan, pengumpulan, pemindahan, dan
                pengangkutan.
              Membuat sistem TPST
     3.   Air bersih                                                            √         √
              Pembuatan sumur air tanah dangkal
              Optimalisasi kapasitas produksi
              Distribusi:
              Peningkatan dan perbaikan jaringan distribusi
                dan peningkatan kualitas dan kuantitas dan
                cakupan pelayanan dan adanya kerja sama
                dengan daerah lain (PDAM)

          Drainase
     4.      Pengerukan, Normalisasi, perbaikan saluran                       √         √
               demensi dari hulu hingga ke hilir saluran



Program itu kemudian dijabarkan                 yang ada seperti P2KP (Program
lebih rinci termasuk jumlah                     Penanggulangan Kemiskinan
investasinya serta darimana investasi           Perkotaan). Sinergi ini membuat
itu berasal. Pokja Santimadu berhasil           beban yang sebelumnya terasa berat
’membagi’ beban investasi ini mulai             menjadi lebih ringan.
dari pemerintah pusat, provinsi, kota,
swasta, hingga warga.                           Awalnya memang tidak mudah
                                                menggerakkan seluruh masyarakat.
Mulai 2009, Santimadu ini berjalan.             Masih ada pola pikir yang belum
Memang dana menjadi kendala.                    sama dengan program Santimadu.

                                                                                                           november 2010    majalah percik
                                                                                                                                             25
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik
PPSP membangun sanitasi lebih baik

More Related Content

What's hot

Pedoman umum posyandu
Pedoman umum posyanduPedoman umum posyandu
Pedoman umum posyanduSiMbah Dayoen
 
Makalah posyandu dan kms AKBID YKN CABANG RAHA
Makalah posyandu dan kms AKBID YKN CABANG RAHA Makalah posyandu dan kms AKBID YKN CABANG RAHA
Makalah posyandu dan kms AKBID YKN CABANG RAHA Operator Warnet Vast Raha
 
Pedoman Integrasi Perencanaan Puskesmas Dengan Musrenbang Desa
Pedoman Integrasi Perencanaan Puskesmas Dengan Musrenbang DesaPedoman Integrasi Perencanaan Puskesmas Dengan Musrenbang Desa
Pedoman Integrasi Perencanaan Puskesmas Dengan Musrenbang Desanug nugroho
 
Perilaku Hidup Bersih & Sehat
Perilaku Hidup Bersih & SehatPerilaku Hidup Bersih & Sehat
Perilaku Hidup Bersih & Sehatkristiawati
 
Se djck pedoman_umum_kotaku (1)
Se djck pedoman_umum_kotaku (1)Se djck pedoman_umum_kotaku (1)
Se djck pedoman_umum_kotaku (1)Andy Safa
 
Laporan Aktualisasi ND ANEKA
Laporan  Aktualisasi ND ANEKALaporan  Aktualisasi ND ANEKA
Laporan Aktualisasi ND ANEKAAgus Triono
 
Laporan Analisa Data Puskesmas Benteng Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi
Laporan Analisa Data Puskesmas Benteng Kecamatan Warudoyong Kota SukabumiLaporan Analisa Data Puskesmas Benteng Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi
Laporan Analisa Data Puskesmas Benteng Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumiyulinar pratiwi
 
Gerakan jamban sehat
Gerakan jamban sehatGerakan jamban sehat
Gerakan jamban sehatAnisa Rahmah
 
Lembar Fakta 1: Implementasi Pemerintah Daerah Kunci Keberhasilan Sanitasi Se...
Lembar Fakta 1: Implementasi Pemerintah Daerah Kunci Keberhasilan Sanitasi Se...Lembar Fakta 1: Implementasi Pemerintah Daerah Kunci Keberhasilan Sanitasi Se...
Lembar Fakta 1: Implementasi Pemerintah Daerah Kunci Keberhasilan Sanitasi Se...Reza Hendrawan
 
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudus
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudusKasus aplikasi kesehatan jamkesda kudus
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudusSutopo Patriajati
 
Materi Sub Bahasan 1
Materi Sub Bahasan 1Materi Sub Bahasan 1
Materi Sub Bahasan 1edosgandos
 
Sapa Ramadhan 1435 H Layanan Kesehatan Cuma Cuma Dompet Dhuafa
Sapa Ramadhan 1435 H Layanan Kesehatan Cuma Cuma Dompet DhuafaSapa Ramadhan 1435 H Layanan Kesehatan Cuma Cuma Dompet Dhuafa
Sapa Ramadhan 1435 H Layanan Kesehatan Cuma Cuma Dompet Dhuafafree health service for the poor
 

What's hot (16)

Pedoman umum posyandu
Pedoman umum posyanduPedoman umum posyandu
Pedoman umum posyandu
 
Makalah posyandu dan kms AKBID YKN CABANG RAHA
Makalah posyandu dan kms AKBID YKN CABANG RAHA Makalah posyandu dan kms AKBID YKN CABANG RAHA
Makalah posyandu dan kms AKBID YKN CABANG RAHA
 
Pedoman Integrasi Perencanaan Puskesmas Dengan Musrenbang Desa
Pedoman Integrasi Perencanaan Puskesmas Dengan Musrenbang DesaPedoman Integrasi Perencanaan Puskesmas Dengan Musrenbang Desa
Pedoman Integrasi Perencanaan Puskesmas Dengan Musrenbang Desa
 
Buku jamkesda
Buku jamkesdaBuku jamkesda
Buku jamkesda
 
Dinkes jamkesda
Dinkes jamkesdaDinkes jamkesda
Dinkes jamkesda
 
Perilaku Hidup Bersih & Sehat
Perilaku Hidup Bersih & SehatPerilaku Hidup Bersih & Sehat
Perilaku Hidup Bersih & Sehat
 
Se djck pedoman_umum_kotaku (1)
Se djck pedoman_umum_kotaku (1)Se djck pedoman_umum_kotaku (1)
Se djck pedoman_umum_kotaku (1)
 
Laporan Aktualisasi ND ANEKA
Laporan  Aktualisasi ND ANEKALaporan  Aktualisasi ND ANEKA
Laporan Aktualisasi ND ANEKA
 
Laporan Analisa Data Puskesmas Benteng Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi
Laporan Analisa Data Puskesmas Benteng Kecamatan Warudoyong Kota SukabumiLaporan Analisa Data Puskesmas Benteng Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi
Laporan Analisa Data Puskesmas Benteng Kecamatan Warudoyong Kota Sukabumi
 
Gerakan jamban sehat
Gerakan jamban sehatGerakan jamban sehat
Gerakan jamban sehat
 
Lembar Fakta 1: Implementasi Pemerintah Daerah Kunci Keberhasilan Sanitasi Se...
Lembar Fakta 1: Implementasi Pemerintah Daerah Kunci Keberhasilan Sanitasi Se...Lembar Fakta 1: Implementasi Pemerintah Daerah Kunci Keberhasilan Sanitasi Se...
Lembar Fakta 1: Implementasi Pemerintah Daerah Kunci Keberhasilan Sanitasi Se...
 
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudus
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudusKasus aplikasi kesehatan jamkesda kudus
Kasus aplikasi kesehatan jamkesda kudus
 
Slide fasilitasi stbm
Slide fasilitasi stbmSlide fasilitasi stbm
Slide fasilitasi stbm
 
Juknis bok tahun 2012
Juknis bok tahun 2012Juknis bok tahun 2012
Juknis bok tahun 2012
 
Materi Sub Bahasan 1
Materi Sub Bahasan 1Materi Sub Bahasan 1
Materi Sub Bahasan 1
 
Sapa Ramadhan 1435 H Layanan Kesehatan Cuma Cuma Dompet Dhuafa
Sapa Ramadhan 1435 H Layanan Kesehatan Cuma Cuma Dompet DhuafaSapa Ramadhan 1435 H Layanan Kesehatan Cuma Cuma Dompet Dhuafa
Sapa Ramadhan 1435 H Layanan Kesehatan Cuma Cuma Dompet Dhuafa
 

Similar to PPSP membangun sanitasi lebih baik

Tugas_Kelompok_Policy_Brief_PUPR.pdf KEBERLANJUTAN PROGRAM PENYEDIAAN AIR MIN...
Tugas_Kelompok_Policy_Brief_PUPR.pdf KEBERLANJUTAN PROGRAM PENYEDIAAN AIR MIN...Tugas_Kelompok_Policy_Brief_PUPR.pdf KEBERLANJUTAN PROGRAM PENYEDIAAN AIR MIN...
Tugas_Kelompok_Policy_Brief_PUPR.pdf KEBERLANJUTAN PROGRAM PENYEDIAAN AIR MIN...Maxi Solang
 
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...M Handoko
 
Road map program percepatan pembangunan sanitasi permukiman ppsp
Road map program percepatan pembangunan sanitasi permukiman ppspRoad map program percepatan pembangunan sanitasi permukiman ppsp
Road map program percepatan pembangunan sanitasi permukiman ppspinfosanitasi
 
Laporan promkes fix
Laporan promkes fixLaporan promkes fix
Laporan promkes fixYulli Utami
 
Buku Panduan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) tahun 2012
Buku Panduan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) tahun 2012Buku Panduan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) tahun 2012
Buku Panduan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) tahun 2012Pusat Komunikasi Publik
 
Majalah percik edisi khusus stbm 2012
Majalah percik edisi khusus stbm 2012Majalah percik edisi khusus stbm 2012
Majalah percik edisi khusus stbm 2012Sekretariat STBM
 
Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012
Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012
Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012Indriany ,
 
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...Oswar Mungkasa
 
Manual A Advokasi dan Kelembagaan Sanitasi
Manual A Advokasi dan Kelembagaan SanitasiManual A Advokasi dan Kelembagaan Sanitasi
Manual A Advokasi dan Kelembagaan SanitasiJoy Irman
 
Juknis bok 2012 kecil
Juknis bok 2012 kecilJuknis bok 2012 kecil
Juknis bok 2012 kecilyandas
 
PPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptx
PPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptxPPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptx
PPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptxMurniAbbas1
 
Pentingnya Komitmen dan Integrasi dalam rangka Penjaringan Minat Keikutsertaa...
Pentingnya Komitmen dan Integrasi dalam rangka Penjaringan Minat Keikutsertaa...Pentingnya Komitmen dan Integrasi dalam rangka Penjaringan Minat Keikutsertaa...
Pentingnya Komitmen dan Integrasi dalam rangka Penjaringan Minat Keikutsertaa...infosanitasi
 
Materi TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptx
Materi TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptxMateri TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptx
Materi TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptxhadisulistiyawan
 
Pilar 2 C T P S Ida Rafiqah
Pilar 2  C T P S  Ida  RafiqahPilar 2  C T P S  Ida  Rafiqah
Pilar 2 C T P S Ida RafiqahESP Indonesia
 
Langkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmdLangkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmdNova Ci Necis
 

Similar to PPSP membangun sanitasi lebih baik (20)

Mck
MckMck
Mck
 
Tugas_Kelompok_Policy_Brief_PUPR.pdf KEBERLANJUTAN PROGRAM PENYEDIAAN AIR MIN...
Tugas_Kelompok_Policy_Brief_PUPR.pdf KEBERLANJUTAN PROGRAM PENYEDIAAN AIR MIN...Tugas_Kelompok_Policy_Brief_PUPR.pdf KEBERLANJUTAN PROGRAM PENYEDIAAN AIR MIN...
Tugas_Kelompok_Policy_Brief_PUPR.pdf KEBERLANJUTAN PROGRAM PENYEDIAAN AIR MIN...
 
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...
KEBIJAKAN DAN STRATEGI KEMENTRIAN KESEHATAN DALAM KEGIATAN PEMBANGUNAN SANITA...
 
Bab i ssk, temanggung
Bab i ssk, temanggungBab i ssk, temanggung
Bab i ssk, temanggung
 
Road map program percepatan pembangunan sanitasi permukiman ppsp
Road map program percepatan pembangunan sanitasi permukiman ppspRoad map program percepatan pembangunan sanitasi permukiman ppsp
Road map program percepatan pembangunan sanitasi permukiman ppsp
 
Makalah posyandu dan kms
Makalah posyandu dan kmsMakalah posyandu dan kms
Makalah posyandu dan kms
 
Laporan promkes fix
Laporan promkes fixLaporan promkes fix
Laporan promkes fix
 
Buku Panduan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) tahun 2012
Buku Panduan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) tahun 2012Buku Panduan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) tahun 2012
Buku Panduan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (HCTPS) tahun 2012
 
Majalah percik edisi khusus stbm 2012
Majalah percik edisi khusus stbm 2012Majalah percik edisi khusus stbm 2012
Majalah percik edisi khusus stbm 2012
 
Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012
Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012
Majalah percik sanitasi total berbasis masyarakat stbm 2012
 
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...
Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM). Edisi Khusus Majalah PERCIK Tahun ...
 
Manual A Advokasi dan Kelembagaan Sanitasi
Manual A Advokasi dan Kelembagaan SanitasiManual A Advokasi dan Kelembagaan Sanitasi
Manual A Advokasi dan Kelembagaan Sanitasi
 
Juknis bok 2012 kecil
Juknis bok 2012 kecilJuknis bok 2012 kecil
Juknis bok 2012 kecil
 
PPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptx
PPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptxPPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptx
PPT KELOMPOK 1 DASAR-DASAR KESMAS.pptx
 
Pentingnya Komitmen dan Integrasi dalam rangka Penjaringan Minat Keikutsertaa...
Pentingnya Komitmen dan Integrasi dalam rangka Penjaringan Minat Keikutsertaa...Pentingnya Komitmen dan Integrasi dalam rangka Penjaringan Minat Keikutsertaa...
Pentingnya Komitmen dan Integrasi dalam rangka Penjaringan Minat Keikutsertaa...
 
Materi TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptx
Materi TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptxMateri TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptx
Materi TENTANG REMBUG DESA, Rembug Stunting Desa, 31 Agustus 2022 (1).pptx
 
Pilar 2 C T P S Ida Rafiqah
Pilar 2  C T P S  Ida  RafiqahPilar 2  C T P S  Ida  Rafiqah
Pilar 2 C T P S Ida Rafiqah
 
Langkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmdLangkah langkah pemetaan pkmd
Langkah langkah pemetaan pkmd
 
Buku pdbk
Buku pdbkBuku pdbk
Buku pdbk
 
Bab i AKBID YKN CABANG RAHA
Bab i AKBID YKN CABANG RAHA Bab i AKBID YKN CABANG RAHA
Bab i AKBID YKN CABANG RAHA
 

More from oswar mungkasa

sinergitas kebijakan-rencana-program (KRP) dalam konteks Pemanfaatan Ruang
sinergitas kebijakan-rencana-program (KRP) dalam konteks Pemanfaatan Ruangsinergitas kebijakan-rencana-program (KRP) dalam konteks Pemanfaatan Ruang
sinergitas kebijakan-rencana-program (KRP) dalam konteks Pemanfaatan Ruangoswar mungkasa
 
HUD Magazines Edisi 3 Maret 2013. 6 Tahun Program 1.000 Tower. 1.000 Tower 1....
HUD Magazines Edisi 3 Maret 2013. 6 Tahun Program 1.000 Tower. 1.000 Tower 1....HUD Magazines Edisi 3 Maret 2013. 6 Tahun Program 1.000 Tower. 1.000 Tower 1....
HUD Magazines Edisi 3 Maret 2013. 6 Tahun Program 1.000 Tower. 1.000 Tower 1....oswar mungkasa
 
Perkembangan Penyediaan Prasarana-Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan Perm...
Perkembangan Penyediaan Prasarana-Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan Perm...Perkembangan Penyediaan Prasarana-Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan Perm...
Perkembangan Penyediaan Prasarana-Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan Perm...oswar mungkasa
 
Gambaran Umum Perkembangan Statistik Perumahan dan Permukiman di Indonesia
Gambaran Umum Perkembangan Statistik Perumahan dan Permukiman di IndonesiaGambaran Umum Perkembangan Statistik Perumahan dan Permukiman di Indonesia
Gambaran Umum Perkembangan Statistik Perumahan dan Permukiman di Indonesiaoswar mungkasa
 
Prinsip-Prinsip Dasar_Kebijakan dan Strategi Perumahan dan Permukiman bagi Ma...
Prinsip-Prinsip Dasar_Kebijakan dan Strategi Perumahan dan Permukiman bagi Ma...Prinsip-Prinsip Dasar_Kebijakan dan Strategi Perumahan dan Permukiman bagi Ma...
Prinsip-Prinsip Dasar_Kebijakan dan Strategi Perumahan dan Permukiman bagi Ma...oswar mungkasa
 
Pembelajaran Pembangunan Sanitasi
Pembelajaran Pembangunan SanitasiPembelajaran Pembangunan Sanitasi
Pembelajaran Pembangunan Sanitasioswar mungkasa
 
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Pertama
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian PertamaPercik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Pertama
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Pertamaoswar mungkasa
 
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Kedua
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian KeduaPercik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Kedua
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Keduaoswar mungkasa
 
Percik Edisi III Tahun 2010 Bagian Kedua
Percik Edisi III Tahun 2010 Bagian KeduaPercik Edisi III Tahun 2010 Bagian Kedua
Percik Edisi III Tahun 2010 Bagian Keduaoswar mungkasa
 
Percik Edisi III Tahun 2010 Bagian Pertama
Percik Edisi III Tahun 2010 Bagian PertamaPercik Edisi III Tahun 2010 Bagian Pertama
Percik Edisi III Tahun 2010 Bagian Pertamaoswar mungkasa
 
Air sebagai Hak Asasi Manusia (Presentasi)
Air sebagai Hak Asasi Manusia (Presentasi)Air sebagai Hak Asasi Manusia (Presentasi)
Air sebagai Hak Asasi Manusia (Presentasi)oswar mungkasa
 
Dampak Investasi Air Minum terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Kasus DKI Jakarta. D...
Dampak Investasi Air Minum terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Kasus DKI Jakarta. D...Dampak Investasi Air Minum terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Kasus DKI Jakarta. D...
Dampak Investasi Air Minum terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Kasus DKI Jakarta. D...oswar mungkasa
 
Faktor Berpengaruh Terhadap Korupsi. Kasus Indonesia
Faktor Berpengaruh Terhadap Korupsi. Kasus IndonesiaFaktor Berpengaruh Terhadap Korupsi. Kasus Indonesia
Faktor Berpengaruh Terhadap Korupsi. Kasus Indonesiaoswar mungkasa
 

More from oswar mungkasa (14)

sinergitas kebijakan-rencana-program (KRP) dalam konteks Pemanfaatan Ruang
sinergitas kebijakan-rencana-program (KRP) dalam konteks Pemanfaatan Ruangsinergitas kebijakan-rencana-program (KRP) dalam konteks Pemanfaatan Ruang
sinergitas kebijakan-rencana-program (KRP) dalam konteks Pemanfaatan Ruang
 
HUD Magazines Edisi 3 Maret 2013. 6 Tahun Program 1.000 Tower. 1.000 Tower 1....
HUD Magazines Edisi 3 Maret 2013. 6 Tahun Program 1.000 Tower. 1.000 Tower 1....HUD Magazines Edisi 3 Maret 2013. 6 Tahun Program 1.000 Tower. 1.000 Tower 1....
HUD Magazines Edisi 3 Maret 2013. 6 Tahun Program 1.000 Tower. 1.000 Tower 1....
 
Perkembangan Penyediaan Prasarana-Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan Perm...
Perkembangan Penyediaan Prasarana-Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan Perm...Perkembangan Penyediaan Prasarana-Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan Perm...
Perkembangan Penyediaan Prasarana-Sarana Dasar Permukiman dan Penanganan Perm...
 
Gambaran Umum Perkembangan Statistik Perumahan dan Permukiman di Indonesia
Gambaran Umum Perkembangan Statistik Perumahan dan Permukiman di IndonesiaGambaran Umum Perkembangan Statistik Perumahan dan Permukiman di Indonesia
Gambaran Umum Perkembangan Statistik Perumahan dan Permukiman di Indonesia
 
Prinsip-Prinsip Dasar_Kebijakan dan Strategi Perumahan dan Permukiman bagi Ma...
Prinsip-Prinsip Dasar_Kebijakan dan Strategi Perumahan dan Permukiman bagi Ma...Prinsip-Prinsip Dasar_Kebijakan dan Strategi Perumahan dan Permukiman bagi Ma...
Prinsip-Prinsip Dasar_Kebijakan dan Strategi Perumahan dan Permukiman bagi Ma...
 
Sanitasi Ekologis
Sanitasi EkologisSanitasi Ekologis
Sanitasi Ekologis
 
Pembelajaran Pembangunan Sanitasi
Pembelajaran Pembangunan SanitasiPembelajaran Pembangunan Sanitasi
Pembelajaran Pembangunan Sanitasi
 
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Pertama
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian PertamaPercik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Pertama
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Pertama
 
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Kedua
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian KeduaPercik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Kedua
Percik Edisi IV Tahun 2010 Bagian Kedua
 
Percik Edisi III Tahun 2010 Bagian Kedua
Percik Edisi III Tahun 2010 Bagian KeduaPercik Edisi III Tahun 2010 Bagian Kedua
Percik Edisi III Tahun 2010 Bagian Kedua
 
Percik Edisi III Tahun 2010 Bagian Pertama
Percik Edisi III Tahun 2010 Bagian PertamaPercik Edisi III Tahun 2010 Bagian Pertama
Percik Edisi III Tahun 2010 Bagian Pertama
 
Air sebagai Hak Asasi Manusia (Presentasi)
Air sebagai Hak Asasi Manusia (Presentasi)Air sebagai Hak Asasi Manusia (Presentasi)
Air sebagai Hak Asasi Manusia (Presentasi)
 
Dampak Investasi Air Minum terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Kasus DKI Jakarta. D...
Dampak Investasi Air Minum terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Kasus DKI Jakarta. D...Dampak Investasi Air Minum terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Kasus DKI Jakarta. D...
Dampak Investasi Air Minum terhadap Pertumbuhan Ekonomi. Kasus DKI Jakarta. D...
 
Faktor Berpengaruh Terhadap Korupsi. Kasus Indonesia
Faktor Berpengaruh Terhadap Korupsi. Kasus IndonesiaFaktor Berpengaruh Terhadap Korupsi. Kasus Indonesia
Faktor Berpengaruh Terhadap Korupsi. Kasus Indonesia
 

PPSP membangun sanitasi lebih baik

  • 1.
  • 2. Kebiasaan Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) adalah cara super murah dan efektif untuk mengurangi risiko penularan berbagai penyakit, termasuk diare, flu burung, ISPA, Hepatitis A dan cacingan Percik edisi khusus PPSP 2010-2014 ini didukung oleh Foto: dok. Forkami
  • 3. DARI REDAKSI DARI REDAKSI Untuk kesekian kalinya PERCIK diterbitkan dalam edisi khusus. Kali ini, kami mencoba mengupas tuntas tentang program pembangunan sanitasi yang tengah dilaksanakan Pemerintah di sejumlah daerah di Indonesia. Program tersebut adalan Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman atau lebih sering disingkat sebagai PPSP. Seperti halnya edisi khusus lainnya, PERCIK menampilkan berbagai sisi dari topik utamanya. Baik dari sisi perencanaan, latar belakang, target, sasaran, cerita lapangan, hingga pendapat para pemangku kepentingan. Penerbitan edisi khusus ini dibantu oleh DHV B.V, MLD dan Haskoning. Wacana tentang percepatan pembangunan sanitasi pertama kali bergulir secara resmi saat pembukaan Konferensi Sanitasi Nasional oleh Wakil Presiden Republik Indonesia pada tanggal 8 Desember 2009. Kemudian, wacana ini diterjemahkan dan disepakati sebagai program Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) oleh Tim Pengarah Pembangunan Air Minum dan Sanitasi. Rancangan PPSP sendiri dirumuskan oleh Tim Teknis Pembangunan Sanitasi dan selanjutnya disepakati untuk dilaksanakan oleh 4 Kementerian: Bappenas, Kementerian Pekerjaan Umum, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Dalam Negeri. Satu hal yang membedakan PPSP dari program sanitasi sebelumnya adalah menjadikan perencanaan pembangunan yang lebih mendalam sebagai pilar yang amat penting. Sejumlah 330 Pemerintah Kabupaten dan Kota didorong untuk menyusun suatu perencanaan strategis dalam pembangunan sanitasinya. Perencanaan strategis yang dikenal sebagai Strategi Sanitasi Kabupaten/Kota (SSK) ini harus disusun sendiri oleh pemerintahnya dengan prinsip-prinsip:bersifat multisektor; komprehensif dan mencakup seluruh kota; berdasarkan data yang valid melalui pemetaan kondisi sanitasi; serta merupakan penggabungan antara pendekatan top-down dan bottom-up. Namun demikian, PPSP bukan hanya tentang perencanaan yang strategis dalam pembangunan sanitasi. Setelah pemerintah daerah memiliki rencana strategis, Pemerintah pusat akan memfasilitasi penterjemahan dari rencana strategis menjadi berupa Memorandum Program agar dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dengan mempertimbangkan prioritas yang disepakati oleh pemerintah setempat. Mendorong sejumlah ratusan kabupaten/kota untuk menyusun SSK tentulah bukan pekerjaan mudah. Salah satu strategi yang digunakan adalah dengan mengadopsi pembelajaran di masa lalu yang mendorong pemerintah daerah untuk membentuk forum koordinasi yang terdiri dari seluruh pemangku kepentingan terkait. Forum koordinasi ini lebih dikenal sebagai Kelompok Kerja (Pokja) AMPL dan di sebagian daerah dikenal pula sebagai Pokja Sanitasi. Berbagai fakta, wawancara, dan pembelajaran yang kami coba tampilkan dalam PERCIK edisi khusus ini diharapkan dapat melengkapi informasi PPSP di atas. Bagaimana kebijakan yang disepakati di tingkat pusat, bagaimana pemerintah daerah dan provinsi menyikapi pengarus utamaan pembangunan sanitasi, serta tak ketinggalan seluk beluk peran para fasilitator yang bertugas mengawal pelaksanaan PPSP di lapangan. Akhir kata, semoga pembaca memperoleh informasi yang lengkap dan lugas tentang PPSP melalui PERCIK edisi kali ini. Lebih dari itu, kami berharap agar berbagai informasi yang kami tampilkan dapat memperkuat komitmen kita bersama untuk membangun sanitasi yang lebih baik bagi masyarakat. (redaksi/Oswar Mungkasa)
  • 4. Media Informasi Air Minum dan Penyehatan Lingkungan Diterbitkan oleh Kelompok Kerja Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (Pokja AMPL) bekerja sama dengan TTPS, DHV B.V, MLD, Haskoning Penanggung Jawab Nugroho Tri Utomo Pemimpin Redaksi Oswar Mungkasa Tim Penyusun Edisi khusus kali ini Andre Kuncoroyekti Alwis Rustam Bachtaruddin Gunawan Dhanang Tri W. Eko Budi H. Fanny Putri Hony Irawan Iman Utomo Mujiyanto, Nissa Cita Nur Aisyah Yudi Wahyudi Design/ilustrator: PT Qipra Galang Kualita Alamat Redaksi: Jl RP Soeroso No.50 Menteng, Jakarta Pusat 10350 Telp./Fax 021-3190 4113 Sumber foto Terobosan Pembangunan 04 Sanitasi Indonesia Dok. TTPS, Dok ISSDP, Dok Qipra Pembangunan sanitasi dengan paradigma baru diharapkan mampu mengejar ketertinggalan sektor ini dibanding sektor lainnya.
  • 5. 28 Sanitasi Harus Terus Dibicarakan dan Konkret Kementerian Pekerjaan Umum sebagai salah satu instansi yang berperan dalam menyediakan infrastruktur bagi masyarakat tak ingin mengulang kesalahan masa lalu yang hanya memikirkan Sanitasi Baik, target fisiknya saja tanpa 14 Anggaran Kesehatan Turun Payakumbuh adalah satu memperhitungkan faktor lainnya. dari sedikit kota di Indonesia yang serius menangani isu-isu sanitasi. Belum genap tiga tahun, Pemkot Payakumbuh berhasil melaksanakan sejumlah program sanitasi dan memberi dampak positif pada masyarakat. 30 Tantangan Kita, Menjaga Komitmen Bersama Kementerian Kesehatan merupakan salah satu institusi yang memiliki peranan penting 32 Pembangunan Sanitasi Harus 17 Penguatan Kelembagaan Sanitasi Cerita sukses dari Blitar dimana dalam hal upaya advokasi, edukasi dan pemberdayaan bagi aspek komunikasi kebijakan penyehatan Dipercepat Setiap hari diperkirakan sebanyak 14.000 ton tinja dan 176.000m3 Pemkot tidak menemui kesulitan lingkungan, termasuk sektor sanitasi. urine terbuang ke badan air, ketika memfasilitasi dan tanah, danau dan pantai yang mereplikasi terbentuknya Pokja menyebabkan 75 persen sungai hingga ke tingkat kecamatan dan tercemar berat dan 70 persen kelurahan. air tanah di perkotaan tercemar bakteri tinja. 20 Mengintegrasikan Sanitasi ke Program Eksekutif >> ‘Kepiawaian’ Kelompok Kerja 40 Pembangunan Sanitasi Harus Komprehensif 46 Usaha DaerahIsu Mengangkat (Pokja) Sanitasi Kota Tegal, Jawa Sanitasi Tengah, bisa menjadi contoh betapa sanitasi bisa menembus eksekutif dan legislatif. 42 Mereka Bicara Sanitasi 48 Ketika Angka Berbicara Banyak
  • 7. Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) TEROBOSAN PEMBANGUNAN SANITASI NASIONAL Pembangunan sanitasi dengan paradigma baru diharapkan mampu mengejar ketertinggalan sektor ini dibanding sektor lainnya. Buruknya kondisi sanitasi (baca Ketika Angka Bicara Banyak) bukan saja disebabkan terbatasnya akses penduduk dan kualitas fasilitas sanitasi, tetapi juga masih rendahnya kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang isu-isu sanitasi dan kesehatan. Tentu kondisi tersebut tak bisa dibiarkan. Perlu ada lompatan pembangunan sanitasi. Caranya, sanitasi harus menjadi salah satu prioritas pembangunan. Hal itu membutuhkan komitmen dan dukungan semua pihak di semua level terutama para penentu kebijakan. Nah, Program Nasional Percepatan Pembangunan Sanitasi Permukiman (PPSP) menjadi jembatan untuk mewujudkan impian pembangunan sanitasi yang lebih baik ke depan. Duduk Bersama: Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Armida S. Alisjahbana, dan Menteri Pekerjaan Umum Djoko Kirmanto dalam Konferensi Sanitasi Nasional II yang bertema “Mempercepat Pem- bangunan Sanitasi untuk Memenuhi Pelayanan Dasar Rakyat” di Jakarta, Desember 2009. Foto: Dok. TTPS november 2010 majalah percik 5
  • 8. Laporan Utama Pembangunan Tangki Septik Komunal K ebijakan pembangunan sanitasi era sebelumnya tak layak lagi dipertahankan. Potret buram harus segera dihilangkan. Kegagalan demi kegagalan menjadi bahan pembelajaran. Pembangunan sanitasi butuh terobosan dan lompatan. Semua itu hanya bisa terwujud bila sanitasi telah menjadi prioritas pembangunan dan urusan bersama: pemerintah pusat, pemerintah daerah, swasta, negara donor, dan masyarakat. Berdasarkan pembelajaran sebelumnya, pembangunan sanitasi sukses bila ada perencanaan dan strategi yang tepat. Bukan sekadar persoalan anggaran. Perencanaan dan strategi tersebut mencakup seluruh aspek sanitasi ditambah koordinasi dan sinergi antarpihak-pihak yang berkepentingan. Komitmen, strategi, koordinasi, dan sinergi menjadi penggerak lahirnya lompatan pembangunan sanitasi. Inilah paradigma baru pembangunan sanitasi. TERUJI Paradigma baru pembangunan sanitasi ini telah teruji. Ini dibuktikan dengan keberhasilan enam kota percontohan yang mengikuti program pembangunan sanitasi melalui Indonesia Sanitation Sector Development Program (ISSDP) pada tahun 2006 hingga 2008. Denpasar, Blitar, Surakarta, Banjarmasin, Payakumbuh, dan Jambi menjadi laboratorium pertama penyusunan strategi sanitasi kota. Perencanaan pembangunan sanitasi kota jangka menengah ini kemudian disebut sebagai Strategi Sanitasi Kota Foto: Dok. TTPS (SSK). SSK menjadi acuan pembangunan sanitasi kabupaten/kota selama lima 6 majalah percik november 2010
  • 9. lebih sederhana dan mudah PPSP pada dasarnya adalah sebuah Rombongan Petinggi: Wakil dipahami. roadmap pembangunan sanitasi Presiden RI Boediono mem- buka KSN II di Istana Wakil di Indonesia. Roadmap ini akan Presiden, Desember 2009. Banyak pihak mulai melihat diterapkan secara bertahap di keberhasilan terobosan ini. 330 kabupaten/kota di seluruh tahun ke depan bagi pemerintah Sejumlah kota mereplikasikan Indonesia mulai 2010 hingga 2014. kabupaten/kota. SSK mengikat pendekatan baru tersebut. Daerah tersebut dinilai rawan para pemangku kepentingan untuk Kota-kota itu difasilitasi oleh masalah sanitasi. melaksanakannya. mitra pemerintah di antaranya Enviromental Service Program (ESP). Di samping untuk mengejar Dalam paradigma baru ini posisi ketertinggalan dari sektor- pemerintah pusat tidak lagi berada PPSP sektor lain, roadmap sanitasi di depan. Pemerintah pusat Keberhasilan kota-kota ISSDP juga dimaksudkan untuk hanya berfungsi memfasilitasi. menyusun SSK menjadi landasan mendukung upaya Pemerintah Seluruh perencanaan sepenuhnya bagi pengembangan sanitasi Indonesia memenuhi tujuan- dilaksanakan oleh pemerintah di seluruh Indonesia. Tim Teknis tujuan Millennium Development kabupaten/kota. Pembangunan Sanitasi (TTPS) Goals (MDGs). Khususnya yang kemudian mempromosikan SSK ini terkait dengan Butir 7 Target Sukses dengan laboratorium sebagai cetak biru pembangunan ke-10 MDG, yakni “mengurangi pertama, model pembangunan sanitasi komprehensif di kawasan hingga setengahnya jumlah sanitasi dilanjutkan dengan perkotaan. penduduk yang tidak punya akses ISSDP tahap II 2007-2009. Enam berkelanjutan pada air yang aman kota baru menjadi peserta yakni Sebagai implementasinya, diminum dan sanitasi yang layak Tegal, Pekalongan, Batu, Malang, pemerintah kemudian pada tahun 2015.” Target ini bisa Bukittinggi, dan Kediri. Berbagai meluncurkan Program Nasional dipenuhi secara kuantitif, tetapi kekurangan sebelumnya dievaluasi Percepatan Pembangunan Sanitasi secara kualitatif layanan yang dan dimatangkan pada tahap ini. Permukiman (PPSP) pada saat tersedia masih belum memadai. Pemerintah provinsi dilibatkan Konferensi Sanitasi Nasional ke-2 di lebih aktif. Dokumen SSK disusun Jakarta awal Desember 2009. PPSP atau roadmap sanitasi november 2010 majalah percik 7
  • 10. Laporan Utama merupakan muara berbagai aktivitas STRATEGI SANITASI KOTA SSK terkait pembangunan sektor sanitasi yang berlangsung beberapa tahun Strategi Sanitasi Kota (SSK) merupakan dan jangka menengah. terakhir. Dimulai dengan Konferensi rencana pembangunan sanitasi jangka Penyusunan SSK menggunakan prinsip Sanitasi Nasional, November 2007, menengah kabupaten/kota yang bersifat kerja skala kota dan multisektor; dari, oleh yang merintis kesepakatan langkah- komprehensif dan terintegrasi. Di dalamnya dan untuk Pokja; sinkronisasi perencanaan langkah penting pembangunan terkandung visi, misi, tujuan, dan sasaran top-down dan bottom-up; dan pembangunan sanitasi, zona dan sanitasi seiring pencapaian MDGs, berdasarkan data empiris. sistem layanan sanitasi, isu-isu strategis penyelenggaraan International Year dalam pengelolaan sanitasi, strategi Sebelum SSK tersusun, kabupaten/kota of Sanitation, 2008, yang mampu pembangunan sanitasi, serta program dan harus terlebih dahulu memiliki gambaran meningkatkan kesadaran dan kegiatan jangka menengah dan tahunan. karakteristik dan kondisi sanitasi, serta komitmen pemerintah pusat dan prioritas/arah pengembangan kabupaten/ SSK berguna sebagai acuan pembagian daerah, dan Konvensi Strategi Sanitasi kota dan masyarakat. Gambaran nyata peran antarpelaku pembangunan sanitasi Perkotaan, April 2009, yang berhasil kondisi sanitasi ini dituangkan dalam Buku sekaligus sebagai kendali bagi realisasi Putih Sanitasi. mengidentifikasi isu-isu terkait pembangunan sanitasi yang berbasis sektor sanitasi dan memperkenalkan kinerja. Keberadaan SSK menjadi gambaran kebutuhan pendanaan sanitasi tahunan pendekatan strategi sanitasi kota yang lebih praktis. PPSP diarahkan pada upaya memenuhi tiga sasaran, yakni:  Menghentikan perilaku buang air besar sembarangan (BABS) pada tahun 2014 di perkotaan dan perdesaan.  Pengurangan timbunan sampah dari sumbernya dan penanganan sampah yang ramah lingkungan  Pengurangan genangan di 100 kabupaten/kota seluas 22.500 hektar. Berikut adalah ringkasan roadmap PPSP (Tabel 1) EHRA EHRA adalah sebuah survei partisipatif 4. Jamban dan perilaku buang air besar (2) istri kepala rumah tangga, (3) anak di tingkat kota yang bertujuan untuk (BAB); Pembuangan kotoran anak rumah tangga, dan (4) adik/kakak kepala mengetahui kondisi sarana dan prasarana 5. Kondisi jalan dan drainase serta rumah tangga. sanitasi, kesehatan/higienitas, serta perilaku pengalaman banjir Di tingkat kabupaten/kota, data masyarakat yang dapat dimanfaatkan Metode EHRA mencakup kegiatan seperti: primer yang dikumpulkan riset EHRA untuk pengembangan program sanitasi dan pengumpulan data, sampling, dan analisis. dimanfaatkan sebagai salah satu bahan advokasi di tingkat kota hingga kelurahan. Data dikumpulkan dengan wawancara penyusunan Buku Putih Sanitasi Kota. Studi EHRA di antaranya untuk mengetahui: dan pengamatan/observasi. Sedangkan Selain untuk merencanakan program 1. Sumber air (minum, cuci, mandi, respondennya adalah ibu (perempuan pengembangan sanitasi di kota, data EHRA kelangkaan air) menikah atau janda) berusia antara 18 – 60 pun dimanfaatkan sebagai tolak ukur 2. Perilaku cuci tangan pakai sabun tahun. Pemilihan ibu berdasarkan urutan/ keberhasilan program sanitasi di tingkat 3. Pembuangan sampah (cara utama, tabel prioritas sebagai berikut: (1) kepala kota. frekuensi pengangkutan, pemilahan) rumah tangga (orang tua tunggal/janda); 8 majalah percik november 2010
  • 11. Tabel 1: Tahapan PPSP 2010 - 2014 Jumlah Kabupaten/Kota Sasaran Peran dan Tahapan 2009 2010 2011 2012 2013 2014 Tanggungjawab Kampanye, Edukasi, Advokasi dan Pusat, Provonsi dan 41 49 62 72 82 (100) Pendampingan Donor Pengembangan Kelembagaan dan 41 49 62 72 82 (100) Pusat, Provinsi Peraturan Penyusunan Rencana Strategis 24 41 49 62 72 82 Kabupaten/Kota (SSK) Penyusunan Memorandum 3 21 35 45 56 65 Pusat Program Implementasi (akumulasi dan Pusat, Provinsi, - 3 24 59 104 160 dalam proses) Kabupaten/Kota Pemantauan, Pembimbingan, 24 41 49 62 72 82 Pusat, Provinsi Evaluasi dan Pembinaan (100) dalam tanda kurung menunjukan 100 kota sasaran berikutnya diluar 330 kota target PPSP. PROGRAM KERJA PERAN PROVINSI PPSP diiplementasikan dengan mendorong pemerintah daerah PPSP merupakan program yang melibatkan - Mengawal penyusunan Draft SSK menyusun SSK kabupaten/kota semua jenjang pemerintahan. Jalinan kerja yang harus diselesaikan pada waktu mereka masing-masing. Hanya sama antarjenjang pemerintah menjadi yang ditentukan. dengan SSK yang komprehensif, kunci keberhasilan program ini. Secara 2. Menyiapkan kabupaten/kota yang akan berskala kota, menggabungkan implementasi, program ini berlangsung diikutsertakan dalam program PPSP pendekatan top-down dan bottom- di tingkat kabupaten/kota. Namun tahun berikutnya. up, berdasarkan data aktual, pemerintah provinsi pun memiliki peran - Provinsi memastikan kabupaten/ pembangunan sektor sanitasi yang tak kalah penting. kota yang akan bergabung dalam yang berkelanjutan bisa dijamin. Pemerintah provinsi mengemban PPSP yakni kabupaten/kota yang SSK diharapkan menjadi cetak biru tanggung jawab sebagai berikut: menunjukkan komitmennya dengan jelas melalui diterbitkannya SK perencanaan pembangunan sektor 1. Mengawal pelaksanaan PPSP di kota- Walikota, terbentuknya kelembagaan sanitasi di kabupaten/kota. kota pada tahun 2010 dalam: Pokja, tersedianya rencana kerja, dan - Memastikan tersusunnya SSK secara anggaran. tepat waktu dan sesuai standar; memastikan prosesnya berjalan 3. Khusus bagi provinsi yang sebelumnya Hanya dengan SSK lancar; dan mengevaluasi prosesnya. sudah terlibat dalam mendampingi yang komprehensif, - Mengemban tanggung jawab kabupaten/kota dalam menyusun SSK, provinsi bertanggung jawab berskala kota, menyelesaikan kelengkapan pokja memberikan bimbingan pada menggabungkan (di provinsi dan kabupaten/kota); kabupaten/kota dalam penyusunan dan mengadvokasi kabupaten/ pendekatan top- kota untuk segera melengkapi/ Memorandum Program. down dan bottom- menyiapkan kelengkapan pokja jika Selain tanggung jawab di atas, sebagaimana pemerintah pusat, up, berdasarkan data masih ada yang belum lengkap. pemerintah provinsi memiliki tanggung aktual, pembangunan - Mengawal penyelesaian Draft Buku jawab menyusun roadmap PPSP di tingkat sektor sanitasi yang Putih hingga waktu yang disepakati. provinsi. Roadmap ini menjadi acuan bagi pembangunan sanitasi di tingkat provinsi. berkelanjutan bisa dijamin Perencanaan program PPSP berlangsung sejak September 2009. Ini diawali dengan membangun aspek november 2010 majalah percik 9
  • 12. Laporan Utama menyusun SSK. Bersamaan dengan MEMORANDUM PROGRAM itu pemerintah menyiapkan 49 kabupaten/kota lainnya yang akan Memorandum Program merupakan Program akan menjadi landasan kuat mengikuti program ini pada 2011. sebuah dokumen pemrograman dan untuk mengajukan anggaran kepada DPR, perencanaan berkala dan bisa diterima DPRD Provinsi dan kabupaten/kota. Tahun berikutnya, pemerintah secara hukum. Memorandum Program menyiapkan kota lainnya. Demikian Sebelum ada Memorandum Program harus seterusnya. Pada 2014 nanti ini penting guna mempertajam Rencana ada komitmen pendanaan yang kuat Program dan Investsi Jangka Menengah diharapkan ada 330 kabupaten/kota untuk pelaksanaan studi dan/atau desain (RPIJM) khususnya sektor sanitasi. yang melaksanakan program ini. teknis rinci tambahan yang diperlukan; Di dalamnya tertuang berbagai serta komitmen pendanaan yang kuat informasi antara lain desain dan dan persetujuan resmi untuk pelaksanaan IMPLEMENTASI spesifikasi infrastruktur, manajemen dan intervensi struktural dan non struktural. Implementasi PPSP berlangsung operasi fasilitas, isu terkait masyarakat, dalam satu siklus penuh yang terbagi Saat ini pemerintah pusat sedang pembiayaan dan komitmen pendanaan. dalam enam tahap, yakni: menyusun apa saja yang harus Memorandum Program ini menjadi dasar dicantumkan dalam Memorandum  Kampanye, Edukasi, Advokasi dan alokasi dana dan patokan untuk memulai program, bagaimana cara penyusunannya, Pendampingan; konstruksi dan tindakan non teknis terkait. status hukum dan operasionalnya serta  Pengembangan Kelembagaan dan Prioritas investasi dalam Memorandum beberapa hal yang perlu mendapat Peraturan; Program didasarkan pada Strategi Sanitasi kesepakatan.  Penyusunan Rencana Strategis Kota (SSK) dengan tetap mengacu pada (SSK); RPIJM yang sudah ada. Memorandum  Penyiapan Memorandum Program; politis, karena program ini merupakan satu kesatuan dalam rumusan kebijakan dan strategi pembangunan sanitasi sebagaimana tercantum dalam RPJMN; aspek administratif yakni bagaimana Air Limbah PPSP menjadi prioritas daerah; dan aspek pendanaan yaitu bagaimana Persampahan PPSP mendapatkan dukungan dana pemerintah pusat, daerah, dan sumber- sumber lain. 63 87 80 Tahap berikutnya, 2010 – 2014, berupa pelaksanaan program PPSP seperti penyusunan SSK, 57 pemantauan, bimbingan, dan 19 16 evaluasi, penyusunan memorandum program, dan implementasi. Sebelum itu TTPS menjaring kabupaten/kota 8 yang memenuhi persyaratan dan menunjukkan komitmennya untuk membangun sanitasinya. Hingga 2014, sasaran PPSP adalah 330 Drainase kota/perkotaan rawan kondisi sanitasi. Sebanyak 24 kota di antaranya sudah Kota-kota dengan memiliki SSK. Berikut adalah komposisi Permasalahan Sanitasi kota dengan kondisi rawan sanitasi: Tahun 2010 41 kabupaten/kota yang 10 majalah percik november 2010
  • 13.  Pelaksanaan/implementasi;  Pemantauan, Pembimbingan, Evaluasi, dan Pembinaan. Pada tahap pertama, pemerintah pusat dan provinsi menggelar kampanye, edukasi, dan advokasi kepada pemerintah kabupaten/ kota. Tahap selanjutnya, pemerintah pusat dan provinsi menyiapkan pengembangan kelembagaan dan peraturan. Ini penting, tanpa payung hukum dan kelembagaan yang tepat, Lokakarya: Pemangku kepentingan berdiskusi program ini akan gagal. membicarakan persoalan sanitasi guna menyusun strategi pembangunan sanitasi. Di tahap ketiga, kelompok kerja sanitasi yang dibentuk di kabupaten/kota menyusun rencana Strategi Sanitasi Kota (SSK). Proses TTPS, PMU, DAN USDP penyusunan SSK ini sepenuhnya Tim Teknis Pembangunan Sanitasi (TTPS) f. berkomunikasi lintas departemen; ada di tangan Pokja dan tidak adalah wadah adhoc inter-Kementerian g. memfasilitasi pengembangan Aliansi boleh dialihkan ke pihak ketiga. yang bertugas mengoordinasikan Kabupaten Kota Peduli Sanitasi Untuk proses ini, pemerintah kegiatan-kegiatan pembangunan sanitasi (AKKOPSI); pusat menyediakan fasilitator yang serta merumuskan arah kebijakan strategi h. melaporkan secara berkala senantiasa berada di daerah. pembangunan sanitasi nasional . perkembangan hasil pelaksanaan tugas dan pencapaian hasil kepada Tim TTPS beranggotakan perwakilan dari Pada tahap keempat, pemerintah Pengarah; Bappenas, Kementerian Dalam Negeri, i. melaksanakan tugas-tugas lain yang kabupaten/kota melalui pokja sanitasi Kementerian Negara Perumahan Rakyat, diberikan oleh Tim Pengarah; menyusun Memorandum Program. Kementerian Keuangan, Kementerian Pemerintah pusat memfasilitasi Perindustrian, Kementerian Kesehatan, Guna mendukung pelaksanaan PPSP proses ini sekaligus memberikan Kementerian Pekerjaan Umum dan baik di pusat maupun di daerah, Urban Kementrian Lingkungan Hidup. Sanitation Development Program bantuan teknis menyangkut kegiatan (USDP)/Program Pembangunan Sanitasi pembangunan yang memerlukan Dalam Program PPSP, TTPS bertugas Perkotaan memberikan bantuan teknis. dokumen pelengkap. mengoordinasikan Program Management Program ini dibentuk atas kerja sama Unit (PMU) PPSP. PMU itu sendiri antara Pemerintah Indonesia dan Pada tahap kelima, semua pemangku merupakan unit pengelola program yang Pemerintah Belanda. terdiri dari beberapa sektor dan instansi. kepentingan di pusat, provinsi, USDP melakukan dua pendekatan yakni: dan kabupaten/kota serta donor PMU bertugas melakukan sinkronisasi 1) panduan umum dan dukungan untuk secara bersama-sama melaksanakan dan koordinasi pembangunan sanitasi, PMU, PIU dan para konsultan, dengan rencana yang tertuang dalam baik dalam perencanaan, pemrograman fokus pada pembangunan kapasitas maupun koordinasi. Rincian tugas PMU Memorandum Program. Dan pada dan pelatihan serta alih pengetahuan, PPSP yakni: tahap terakhir, pemerintah pusat dan keterampilan, keahlian, dan pengalaman a. merencanakan, mengendalikan dan provinsi melaksanakan pemantauan, dari program ISSDP sebelumnya; 2) mengoordinasikan pelaksanaan panduan khusus dan dukungan bagi pembimbingan, evaluasi, dan program; pemerintah daerah serta para konsultan pembinaan secara terus menerus. b. mengupayakan solusi dari isu strategis/ mereka terhadap enam tahapan PPSP. permasalahan yang dihadapi; ORGANISASI c. mengelola data dan informasi terkait Para konsultan USDP memfokuskan Program yang besar dan dengan PPSP; tugasnya pada pemberian panduan dan d. mengembangkan sistem informasi dukungan, pembangunan kapasitas berkesinambungan itu butuh PPSP; dan pelatihan, serta penyusunan dan pengorganisasian yang mantap. Di e. berkoordinasi dengan donor pada pendokumentasian metodologi, sistem bawah supervisi Tim Pengarah, TTPS tingkat implementasi pelaksanaan dan prosedur baru, sebagai pendukung membentuk Project Management program PPSP; implementasi PPSP. Unit/PMU dan tiga Project november 2010 majalah percik 11
  • 14. Laporan Utama Implementation Unit/PIU. Sebagai PMU, TTPS bertanggung jawab MAU GABUNG PPSP? mengoordinasikan pengelolaan, Tidak sulit bergabung dengan Program 2. Kemampuan keuangan daerah yang perencanaan, dan pemrograman PPSP. Asalkan kabupaten/kota memenuhi rendah (% PAD terhadap APBD) PPSP. lima kriteria berikut. 3. Fungsi strategis perkotaan yang 1. Adanya komitmen kuat dari eksekutif, diusulkan (PKN, PKW) PIU Advokasi—berkedudukan yaitu pimpinan daerah untuk 4. Diutamakan kabupaten/kota yang di Kementerian Kesehatan— menyusun SSK, membentuk dan menghadiri lokakarya penjaringan bertanggung jawab mendukung pendanaan Pokja. minat pada 1-3 September 2009. mengoordinasikan kegiatan 2. Cakupan sanitasi yang masih rendah Bila kabupaten/kota memenuhi (% jumlah penduduk) peningkatan kepedulian, kesadaran, persyaratan tersebut, pemerintah 3. Angka kesakitan akibat sanitasi dan penyiapan masyarakat. buruk (kasus/10.000 penduduk) kabupaten/kota bisa mengikuti proses PIU Teknis—berkedudukan penjaringan di pusat. Namun sebelumnya 4. Kepadatan penduduk (penduduk/ di Kementerian Pekerjaan provinsilah yang menyeleksi kabupaten/ km2) kota mana yang berpeluang mengikuti Umum—bertanggung jawab 5. Persentasi penduduk miskin penjaringan itu. untuk pelaksanaan kegiatan teknis (terhadap penduduk perkotaan yang dalam penyiapan rencana strategis, diusulkan) penyiapan memorandum proyek, Selain itu kabupaten/kota harus dan pelaksanaan pembangunan. memenuhi empat kriteria tambahan yakni: Sedangkan PIU Kelembagaan— 1. Kesiapan kabupaten/kota untuk berkedudukan di Kementerian membentuk Pokja Dalam Negeri—bertanggung jawab menangani kegiatan pemberdayaan pemerintah daerah dan kesiapan fasilitasi. Struktur organisasi program PPSP tertera dalam bagan berikut: Peran: TTPS Pokja Bidang Advokasi & PIU ADVOKASI Kesehatan Drainase D nase Drain TTPS Pokja Bidang Peningkatan kesadaran Pemberdayaan Keterlibatan dan Kerjasama masyarakat Masyarakat Perencanaan Pemograman Koordinasi Peran: PIU TEKNIK TTPS Pokja Bidang PMU TTPS Teknis Peyusunan SSK TTPS Pokja Bidang Penyusunan Rencana Investasi Monitoring dan project Pelaksanaan dan evaluasi Monev memo TTPS monev Peran: PIU KELEMBAGAAN TTPS Pokja Bidang Kelembagaan Pembentukan TTPS Pokja Bidang Pokja Peningkatan Pendanaan kapasitas Pelatihan Pengkaderan fasilitator 12 majalah percik november 2010
  • 15.
  • 16. Kisah Sukses Sanitasi Baik, 01 KOTA PAYAKUMBUH Banyak para pengambil kebijakan di daerah menganggap sanitasi sebagai isu tidak penting. Ini dibuktikan dengan Anggaran alokasi anggaran yang jumlahnya minim. Sebagai dampaknya, sanitasi Kesehatan tertinggal dibandingkan dengan sektor lainnya. Turun S anitasi adalah kebutuhan dasar g masyarakat. Kondisi sanitasi yang buruk berdampak pada rendahnya ya dera kesehatan masyarakat sehingga derajat a mun berbagai penyakit yang berbasis muncul sis sani sanitasi. Sebaliknya sanitasi yang baik akan meningkatkan sanita derajat kesehatan masyarakat. Lebih jauh lagi, kesejahteraan masyarakat akan ikut meningkat. Jumlah penderita penyakit akan turun. Pemerintah kabupaten/kota bisa menghemat anggaran di bidang ng kesehatan. Kota Payakumbuh, Sumatera Barat membuktikan hal itu. Kota Payakumbuh termasuk sedikit kota di n. Indonesia yang serius menangani sanitasi perkotaan. Sanitasi telah menjadi landasan pembangunan kota.. Tak sampai tiga tahun, sejumlah program sanitasi menunjukkan keberhasilan dan berdampak langsung ng kepada masyarakat. Peningkatan investasi di sektor sanitasi berkorelasi positif dengan penghematan anggaran kesehatan. Bicara Sanitasi: Walikota Paya- kumbuh Josrizal Zain memapar- kan pembangunan sanitasi di daerahnya kepada wartawan. 14 majalah percik november 2010
  • 17. TABEL 1. ANGGARAN JAMINAN KESEHATAN KOTA (JAMKESKO) Data anggaran Kota Payakumbuh menunjukkan, ada peningkatan PESERTA KUNJUNGAN ALOKASI REALISASI TAHUN (orang) (kali) (rupiah) (rupiah) penghematan anggaran kesehatan 2006 67.434 49.340 3.500.000.000 622.773.121 dari tahun ke tahun setelah program 2007 67.434 57.667 1.368.400.000 810.634.476 sanitasi berjalan (Tabel 1). “Dengan 2008 66.681 63.670 1.511.768.000 1.492.497.650 investasi sanitasi, masyarakat jadi lebih sehat. Anggaran bisa digunakan 2009 67.381 36.148 1.761.038.404 1.162.804.050 untuk kegiatan yang lain,” kata Kepala TOTAL 8.141.206.404 4.088.709.297 Dinas Kesehatan Payakumbuh dr Merry Yuliesday MARS. tanggung investasi sanitasi mencapai Sebagai kota yang tergabung dalam Rp 274 ribu per jiwa per tahun. Ini program ISSP tahap I, kata Jos, Mulai 2006, perhatian Pemkot jauh dibandingkan dengan anggaran Payakumbuh sangat terbantu dengan Payakumbuh terhadap sanitasi rata-rata secara nasional yang masih program tersebut. Pembangunan tergolong cukup besar. Alokasi Rp 400 per jiwa per tahun. sanitasi menjadi lebih terarah dan anggaran sanitasi meningkat terukur penanganannya. setiap tahunnya (Tabel 2). Kenaikan BERAWAL DARI KOMITMEN anggaran itu secara signifikan Keberhasilan Kota Payakumbuh tidak Kota Payakumbuh berhasil menurunkan jumlah penyakit yang datang begitu saja. Semua bermula menyusun SSK (Strategi Sanitasi berbasis sanitasi. (Tabel 3) dari kesadaran pimpinan kota yang Kota). Menurutnya, SSK sangat didukung penuh para pejabat, komprehensif, terpadu, memiliki Pemerintah Kota Payakumbuh secara legislatif, dan masyarakat. indikator yang jelas, dan serius membenahi WC/jamban, air pemetaannya jelas untuk menangani bersih, dan sampah. Tak tanggung tanggung- W Walikota Payakumbuh Capt masalah sanitasi. “SSK jauh ke depan, J Josrizal Zain menyebutkan, sanitasi sudah bisa memotret Payakumbuh m merupakan kebutuhan pokok dan ini, inilah apa adanya, tidak ditutup- p pelayanan dasar pemerintah kepada tutupi. Mungkin daerah-daerah m masyarakat. “Mestinya ini diutamakan, lain ada yang malu menyampaikan b bukan diabaikan seperti selama kondisinya, tapi kita sampaikan apa in ini,” katanya. Fakta di lapangan adanya,” katanya. m menunjukkan, kebutuhan masyarakat b berkisar mengenai air bersih, Berdasarkan SSK itu, program sanitasi p penanganan jamban, drainase, dan dimulai dari enam kelurahan. Tiga s sampah. kelurahan di pusat kota dan tiga kelurahan di pinggir kota. Masyarakat Ta Tabel 2. Dukungan Dana Sanitasi (Rupiah) TAHUN APBD SANITASI 2006 179.815.993.000 3.414.000.000 2007 266.368.938.398 7.893.000.000 2008 311.883.378.842 11.881.572.900 2009 350.956.000.000 18.659.000.000 Ta Tabel 3. Penyakit Berbasis Sanitasi JENIS PENYAKIT 2004 (%) 2005 (%) 2006 (%) 2007 (%) ISPA 36,8 39,5 30,8 30,2 Inf. Peny. Cerna 8,3 7,3 8,2 1,8 Infeksi Kulit 9,5 8,1 7,2 8,2 Diare 4,8 3,4 3,2 3,1 Total 59,4 58,3 49,4 43,3 november 2010 majalah percik 15
  • 18. Kisah Sukses difasilitasi untuk pembuatan WC leher angsa. Program jambanisasi 40-50 dan SLTA 1: 50. Payakumbuh secara komunal, penanganan ini menjadikan tiga kelurahan di bertekad akan terus meningkatkan sampah, dan penyediaan air bersih. kecamatan Payakumbuh Selatan jumlah WC sekolah hingga semuanya sudah dicanangkan bebas buang air 1: 30. Sementara itu, pemkot mendorong sembarangan. Jumlah kelurahan ini masyarakat yang biasa menggunakan terus bertambah tahun ini. Memang belum semua masalah ‘tabek’ atau kolam ikan, sungai dan sanitasi tertangani. Pemkot parak (ladang) sebagai tempat Selain itu, pemkot mengeluarkan Payakumbuh masih harus berjuang buang air besar agar membuat WC kebijakan untuk menambah jumlah keras membangun Tempat sendiri. Bermodal cetakan yang WC di sekolah. Rasio WC sekolah dan Pembuangan Akhir (TPA) sampah. dipinjamkan Dinas Kesehatan, warga murid yang biasanya 1: 500, kini di Tahun ini TPA yang dikelola secara bergotong-royong mencetak kloset SD sudah 1: 30. Sedangkan di SLTP 1: bersama dengan beberapa pemerintah daerah di sekitarnya aka akan segera beroperasi. Di atas tanah sel seluas 17,5 hektar itu, TPA ini akan me memproses sampah dengan sistem ya yang benar. Na Namun bukan berarti masalah sam sampah dibiarkan sebelum TPA be beroperasi. Sejak tiga tahun yang lalu pe pengolahan sampah organik berjalan. Sa Sampah-sampah organik dari pasar dio diolah menjadi pupuk organik. Ha Hasilnya digunakan sebagai pupuk tam taman kota. Sampah per kelurahan jug juga diolah di masing-masing ke kelurahan. “Se “Sekarang Payakumbuh bahkan ke kekurangan sampah untuk diolah. Ke depan, kami berencana akan me menjadikan sampah sebagai pe pendapatan asli daerah (PAD) kota de dengan mengolahnya menjadi pu pupuk, jadi kami menciptakan an ancaman menjadi peluang (op (oppurtunity),” ujar Josrizal. Ya pasti, program sanitasi Yang san sangat bermanfaat bagi kehidupan ma masyarakat dan pemerintah da daerah. “Sanitasi bisa meningkatkan ke kesejahteraan rakyat,” katanya. Peran Ibu-ibu: Kaum ibu terlibat langsung dalam penyusunan strategi sanitasi kota. 16 majalah percik november 2010
  • 19. Kumpul Lurah: Sebelum terbentuk pokjasan kelurahan, Pokjasan Kota Blitar menggandeng aparat kecamatan dan kelurahan untuk membahas strategi sanitasi kota. Partisipasi masyarakat Kota Blitar dalam pembangunan sektor sanitasi cukup tinggi. Terbukti, Kota Blitar mampu menjadi salah satu daerah 02 yang terdepan dalam menghasilkan kebijakan sanitasi berbasis partisipasi masyarakat. Kini telah muncul kesadaran pola hidup bersih dan sehat (PHBS). Kota ini menjadi sasaran studi banding pemerintah kabupaten/kota lain dalam penguatan kelembagaan. Masuknya Kota Blitar dalam Program Pengembangan Sektor Sanitasi Indonesia (ISSDP) tahap I menjadikan kapasitas kelembagaan sanitasi kian kuat. Pokja sanitasi kota berhasil meningkatkan kualitas KOTA BLITAR kehidupan masyarakat miskin melalui pembangunan sanitasi perkotaan. Penguatan Dalam rangka itu pokja kota membuat kebijakan dasar yakni: Kelembagaan  Mengarusutamakan pembangunan sanitasi dalam pelaksanaan pembangunan daerah. Sanitasi  Melembagakan pembangunan sanitasi dalam manajemen pembangunan daerah. di Kecamatan  Menyinergikan pelaksanaannya dengan penerapan Gerakan Perang Melawan Kemiskinan (GPMK) Kota Blitar.  Memperluas cakupan program, pelaku, sasaran dan wilayah dan Kelurahan pembangunan sanitasi november 2010 majalah percik 17
  • 20. Kisah Sukses Partisipasi Warga: Pelibatan masyarakat dalam menyusun strategi sanitasi di desanya. terstruktur dari tingkat daerah hingga kelurahan. Hal ini dimaksudkan untuk melembagakan partisipasi masyarakat melalui komunitas- komunitas masyarakat, serta membuat pembangunan sektor sanitasi menjadi sistematis, terencana, terpadu, terintegrasi, dan berkelanjutan. Dibentuklah pokja sanitasi kecamatan dan kelurahan. Pada 3 November 2009 lalu, Walikota Blitar Djarot Saiful Hidayat melantik pokja-pokja tersebut. Tahun 2008, pokja telah penanganan program sanitasi, Pokja sanitasi kecamatan merupakan melaksanakan implementasi Renstra tidak saja sebatas penambahan wadah koordinasi yang bersifat Sanitasi pada keluarga miskin di alokasi anggaran tetapi juga telah non struktural bagi pembangunan sembilan kelurahan terutama melembaga dalam bentuk sistem dan pengelolaan sanitasi di wilayah dua kelurahan yang merupakan pengelolaan sanitasi kota. Ada kecamatan. Pokja bertanggung daerah merah (risiko tinggi) dengan peningkatan kesadaran bahwa jawab kepada Ketua Pokjasan Kota. melibatkan 20 KSM. Wujudnya sanitasi menjadi tanggung jawab Pokjasan kecamatan diketuai oleh pembangunan jamban keluarga bersama sehingga masyarakat aktif camat. Dalam melaksanakan tugasnya dengan pola individual 178 unit, melibatkan diri dalam penanganan ia dibantu Seksi Pembangunan dengan pola komunal atau Sanimas program sejak dari tahap (Sekretaris Pokjasan Kecamatan), 1 unit ; pengadaan air minum melalui perencanaan hingga monitoring dan Bidang Perencanaan, Bidang pembangunan sumur pompa/gali evaluasi. Sosialisasi dan Advokasi, dan Bidang 71 unit; pembangunan drainase Monitoring dan Evaluasi dengan lingkungan 5 unit dengan panjang Selain itu, peran dan wewenang komposisi masing-masing bidang keseluruhan mencapai 947 meter; pokja sanitasi dalam merencanakan, satu orang koordinator dan satu dan pengelolaan sampah dengan melaksanakan dan mengevaluasi orang anggota yang diambil dari pola komposter 112 unit. program sanitasi kota terus menguat masyarakat. sehingga memungkinkan terjadinya Pada tahun berikutnya, integrasi dan koordinasi program Pokjasan kecamatan berfungsi antara implementasinya berupa sanitasi di tingkat kota, kecamatan lain: pembangunan jamban keluarga dan kelurahan sesuai dengan arahan 90 unit, IPAL komunal 1 unit dan Renstra Sanitasi. (1). Mengoordinasikan perencanaan drainase lingkungan empat unit, serta pembangunan sanitasi di wilayah kegiatan Pemetaan Sanitasi di tingkat REPLIKASI kecamatan; kelurahan. Melihat keberhasilan pokja dan (2). Mengoordinasikan proses partisipasi masyarakat, kelembagaan penumbuhkembangan Keberadaan pokja sanitasi kota dinilai sanitasi ini pun direplikasi. Pemkot kesadaran dan kemampuan mampu mendorong keberpihakan Blitar memfasilitasi terbentuknya masyarakat, organisasi masyarakat pemerintah kota terhadap kelompok kerja sanitasi yang di tingkat kecamatan, dan 18 majalah percik november 2010
  • 21. aparat pemerintah di wilayah Pokjasan kelurahan diketuai oleh memfasilitasi pelaksanaan kegiatan kecamatan untuk terlibat dan Lurah. Ia dibantu Seksi Pembangunan dalam perwujudan pengelolaan mengarustamakan pembangunan (Sekretaris Pokjasan Kelurahan), sanitasi di tingkat kelurahan. sanitasi; Bidang Perencanaan, Bidang (3). Mengoordinasikan kegiatan Sosialisasi dan Advokasi, dan Bidang Pembentukan kelembagaan ini penyiapan dan pelaksanaan Monitoring dan Evaluasi dengan diserahkan sepenuhnya ke tingkat kegiatan monitoring dan evaluasi komposisi masing-masing bidang kecamatan dan kelurahan. Pokja kota sanitasi di wilayah kecamatan; satu orang koordinator dan satu hanya memberikan batasan-batasan. (4). Mengoordinasikan, membina orang anggota yang diambil dari Anggota pokjasan yang mewakili Sehat Pangkal Hemat! dan memfasilitasi pokja sanitasi masyarakat. unsur masyarakat dipilih sendiri. kelurahan se-kecamatan Penetapan keanggotaan pokjasan untuk menjalankan tugas Fungsi pokjasan kelurahan adalah: kecamatan dilakukan oleh pokja kota pengkoordinasian sanitasi. (1). Merencanakan dan melaksanakan dengan surat keputusan. Demikian kegiatan pembangunan sanitasi di pula halnya di tingkat kelurahan, Tugas pokok pokjasan kecamatan tingkat kelurahan; penetapannya dilakukan oleh pokja adalah mengoordinasikan, dan (2). Menumbuhkembangkan di atasnya. memfasilitasi pelaksanaan kegiatan kesadaran dan kemampuan dalam perwujudan pengelolaan masyarakat untuk terlibat dalam Pokjasan kecamatan dan kelurahan sanitasi di tingkat kecamatan. pembangunan sanitasi; tersebut bekerja berdasarkan (3). Melakukan kegiatan monitoring acuan SSK. Namun mereka dapat Di bawah pokjasan kecamatan dan evaluasi sanitasi di wilayah mengusulkan program baru dalam ada pokjasan kelurahan. Pokja kelurahan; Musyawarah Rencana Pembangunan ini merupakan wadah koordinasi (4). Melaporkan hasilnya kepada (Musrenbang). Dengan model yang bersifat non struktural bagi pokja sanitasi kecamatan dengan pokja berjenjang ini perencanaan, pembangunan dan pengelolaan tembusan Pokja Sanitasi Kota Blitar monitoring dan evaluasi menjadi sanitasi di wilayah kelurahan. Pokjasan lebih baik. kelurahan bertanggung jawab Tugas pokok pokjasan kelurahan kepada Ketua Pokjasan Kecamatan. adalah mengoordinasikan, dan november 2010 majalah percik 19
  • 22. Kisah Sukses Sanitasi belum menjadi prioritas pembangunan di 03 daerah. Banyak faktor yang mempengaruhinya. Di antaranya komitmen para pengambil kebijakan dan kalangan legislatif. Bisa jadi hal itu muncul karena ketidakpahaman mereka terhadap masalah ini. Namun kondisi seperti itu semestinya tidak menghalangi para stakeholder sanitasi untuk membuat terobosan agar sanitasi memperoleh perhatian yang KOTA TEGAL lebih. ‘Kepiawaian’ Kelompok Kerja (Pokja) Sanitasi Kota Tegal, Jawa Tengah, bisa menjadi contoh betapa sanitasi Mengintegrasikan bisa menembus eksekutif dan legislatif. Sanitasi Kebetulan waktu itu Kota Tegal mengikuti Indonesia Sanitation Sector Development Program (ISSDP). Terbentuknya Pokja menjadi sarana menyinergikan ke Program seluruh kegiatan sanitasi di kota tersebut. Keterpaduan antar SKPD dan dinas dalam membangun sanitasi ini Eksekutif menjadi amunisi pembangunan sanitasi. 20 majalah percik november 2010
  • 23. yang tak lain adalah para stakeholder Turun Lapangan: Kepala sanitasi ini ikut menyosialisasikan daerah meninjau salah satu fasilitas pengompo- program sanitasi dalam Musrenbang, san di Kota Tegal. rapat tata ruang, dan lainnya. “Kita pesan kepada teman-teman pokja yang ikut dalam tim sosialiasi program walikota ke masyarakat,” jelasnya. Proses ini menimbulkan sinergitas antara program walikota dan program yang telah ada sebelumnya dalam kesehatan ini diwujudkan dalam SSK. Di satu sisi, walikota mempunyai misi kedua Rencana Pembangunan kebijakan, sementara di sisi lain Jangka Menengah Daerah (RPJMD) para stakeholder sanitasi bekerja Tahun 2009 - 2014. Program ini bersama masyarakat. “Jadi semuanya menekankan pada perubahan pola nyambung,” kata Eko. pikir masyarakat untuk berperilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), Ia menjelaskan, program sanitasi hidup dalam lingkungan bersih dan sebenarnya sudah ada dalam sehat, mandiri dalam memecahkan pembangunan di daerah. Hanya saja, masalah kesehatan di lingkungannya keberadaannya tersebar di berbagai dan mampu menjangkau pelayanan instansi. Kadang-kadang, program kesehatan bermutu secara adil dan yang sama berada di banyak SKPD/ merata. dinas. Karena itu, menurutnya, yang diperlukan adalah bagaimana Program ini seiring dengan tujuan menyinergikan program sanitasi ini. pembangunan sanitasi yang telah tertuang dalam Strategi Sanitasi Kota Sinergitas yang baik dan disertai (SSK) Kota Tegal yang telah disusun implementasi yang tepat ternyata sebelumnya. “Memang tidak secara membawa dampak yang baik. spesifik menyebut program sanitasi, Kalangan legislatif di Tegal begitu tapi kami masuk program kesehatan,” melihat banyak sarana dan “ Saat itu walikota mencanangkan program Tegal Sehat 2010. Prioritas pembangunan bidang kesehatan ini diwujudkan dalam misi kedua Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Tahun 2009 - 2014 “ Nah, begitu ada pergantian kata Eko Setiawan menjelaskan. prasarana yang dibangun secara walikota, pokja tak menyia-nyiakan terencana dan tepat, mereka sangat kesempatan tersebut. Menurut Ketua Dari empat aspek program tersebut, mendukungnya. Bahkan banyak di Pokja Sanitasi Tegal Eko Setiawan, dua di antaranya—yakni PHBS antara mereka meminta program pokja memasukkan program sanitasi dan lingkungan hidup—adalah sejenis diimplementasikan di wilayah ini ke dalam program walikota Tegal masalah sanitasi. Pokja tidak hanya pemilihan mereka. Mereka berani yang baru. memasukkannya dalam program mengusulkan anggaran sanitasi bagi besar, tapi terus mengawal program konstituen mereka. Saat itu walikota mencanangkan ini hingga terimplementasi. program Tegal Sehat 2010. Malah ada di satu daerah di Prioritas pembangunan bidang Dalam prosesnya, para anggota Pokja Tegal, justru anggota Dewan november 2010 majalah percik 21
  • 24. Success Story Pilah-pilih Sampah yang menggerakkan masyarakat pokja terus memberikan advokasi an Ketua Pokja untuk mengumpulkan dana kepada mereka tentang sanitasi. Sanitasi Kota Tegal Eko guna membebaskan lahan bagi Setiawan pembangunan sarana sanitasi. “Justru Kepahaman dan komitmen masyarakat yang memberi, bukan pengambil kebijakan dan kalangan hanya meminta,” tandas Eko. legislatif, dibarengi dengan kerja keras pokja sanitasi akan meningkatkan Pola pendekatan tidak langsung ini kepedulian daerah terhadap pun menjadikan program sanitasi pembangunan sanitasi. Bila ini telah mulai dilirik oleh kalangan dewan. muncul, pembangunan sanitasi akan Mereka tak lagi ‘alergi’ dengan sanitasi berlangsung lebih cepat. karena telah melihat hasilnya di lapangan. Program sanitasi dinilai menyentuh kehidupan rakyat secara langsung. Bersamaan dengan itu 22 majalah percik november 2010
  • 25. 04 DESA PEMECUTAN KAJA, KOTA DENPASAR Harapan Baru Berkat Santimadu Dibanding desa lainnya di kota Denpasar, Bali, desa kecamatan Denpasar Utara ini mendapat prioritas utama. Pemecutan Kaja tergolong tertinggal. Di tengah kemajuan Betapa tidak, sebanyak 62 persen limbah domestik dari kota, desa ini masih harus berurusan dengan masalah desa ini masih dibuang ke saluran drainase dan sungai. sanitasi. Limbah padatnya, berupa tinja, dibuang secara setempat dengan tangki septik. Namun sebagian besar tangki septik Ketika warga desa lainnya sudah tersambung dengan tersebut tidak memenuhi standar. Ada juga warga yang DSDP (Denpasar Sewerage Development Project), warga masih buang air besar di sungai. Di sisi lain, warga justru Pemecutan Kaja harus rela menjadi penonton. Topografi banyak menggunakan sumur dangkal untuk mencukupi desa tak memungkinkan warganya tersambung dengan kebutuhan air minumnya. proyek pembuangan air limbah terpusat tersebut. Lokasinya lebih tinggi. Sedangkan DSDP menggunakan Tak heran bila kemudian desa ini dipilih sebagai desa sistem gravitasi untuk mengalirkan limbah dari masyarakat percontohan pengembangan sanitasi masyarakat terpadu ke sewerage. (Santimadu). Melalui program ini masyarakat didorong untuk bisa membuang air besar/air limbah dengan sistem Padahal dari sisi prioritas, seharusnya desa yang berada di off site. november 2010 majalah percik 23
  • 26. Success Story Pemetaan Partisipatif: Warga Pemecutan Kaja berpartisipasi memetakan kondisi sanitasi mereka. 2-5 hektar dengan ketinggian air 10 cm hingga 100 cm. Rukun tetangga di banjar ini juga tidak memiliki sampah sendiri. Warga di banjar ini hampir semuanya memiliki tangki septik untuk buang air besar. Namun tidak semuanya memenuhi syarat kesehatan. Sebagian kecil, sekitar lima persen BAB-nya di sungai. Dengan Santimadu, kondisi itu ingin diubah. Fasilitasi Pokja Kota Denpasar kepada masyarakat setempat yang dikenal cukup erat dalam membina kerja sama dalam banjar, lahirlah Pokja Sanitasi Desa Pemecutan Kaja. Mereka pun menyusun visi dan misi. Visinya yakni ”Mewujudkan desa Pemecutan Kaja sebagai desa berwawasan budaya yang bersih, sehat, nyaman, harmonis dalam keseimbangan secara berkelanjutan”. Misinya yakni 1) mewujudkan “ Dengan santimadu, kondisi itu ingin diubah. Fasilitasi Pokja “ Kota Denpasar kepada masyarakat setempat yang dikenal cukup erat dalam membina kerja sama dalam banjar, lahirlah Pokja Sanitasi Desa Pemecutan Kaja. Tidak itu saja, program ini meliputi 32.000 jiwa, dengan pertumbuhan penyediaan air minum yang dapat sampah, drainase, air minum, perilaku penduduk desa sebesar 3,3 persen memenuhi kebutuhan masyarakat hidup bersih (PHBS), dan bisnis per tahun. Berdasarkan catatan secara kualitas, secara kuantitas sanitasi. Semua dilaksanakan secara kelompok kerja (Pokja) Sanitasi Desa dan kontinyuitas sesuai dengan terpadu dan melibatkan seluruh Pemecutan Kaja, ada empat banjar Peraturan Pemerintah Nomor 16 pihak-pihak terkait. Santimadu yang kondisinya terburuk yakni Tahun 2005 dan target MDGs; 2) difokuskan kepada banjar-banjar Banjar Semilajati, Mekar Manis, Tulang Mewujudkan pengelolaan air limbah yang paling kumuh dan paling siap Ampiang, dan Merthayasa. secara berkelanjutan dan terjangkau; masyarakatnya. 3) Mewujudkan pengelolaan Bagaimana tidak buruk, setiap persampahan yang mandiri dan Desa ini memiliki 13 banjar/dusun. tahun banjar ini mengalami banjir. berkelanjutan; 4) Mewujudkan Penduduknya tahun 2008 berjumlah Genangan air meliputi wilayah seluas pengelolaan drainase secara 24 majalah percik november 2010
  • 27. ESTIMASI KEBUTUHAN SANITASI (2009- 2010) Berkat sosialisasi yang terus menerus, Sumber Dana (Rp Juta) akhirnya masyarakat bisa menerima BIAYA dan mau berpartisipasi di dalamnya. NO PROGRAM UNIT Vol (Rp jt) Kota Prov Pusat Swasta Masy Warga di Banjar Mekar Manis misalnya, mereka sangat senang 1 Sub Total Drainase 1,276 644 348 0 145 139 dengan adanya Santimadu ini. Mengapa? Karena di banjar yang 2 Sub Total Persampahan 898 389 146 43 160 160 padat penduduk ini tidak mungkin 3 Sub Total Air Limbah 4,571 2,020 250 500 1,500 301 lagi membangun tangki septik di rumah. Permukimannya sangat padat. 4 Sub Total Air Bersih 216 100 60 40 0 16 Kini sarana tangki septik komunal di T o t a l 6,961 3,153 804 583 1,805 616 Mekar Manis sudah mencapai 100 persen. Di Banjar Merthayasa, sistem terintegrasi dan berkelanjutan. Namun berkat kesungguhan semua komunal malah telah beroperasi. pihak mulai dari Pokja Sanitasi desa, Sayangnya belum bisa beroperasi Pokja yang terdiri atas warga kota, hingga ke provinsi, hambatan secara penuh karena terkendala listrik. masyarakat ini menyusun porgram ini bisa diatasi. Program itu pun kerja seperti terlihat di tabel 1. dikaitkan dengan proyek-proyek Sedikit demi sedikit kesadaran warga Desa Pemecutan Kaja untuk hidup Tabel 1. Program Kerja POKJA bersih dan sehat mulai tumbuh. Tahun Tahun Tahun Tingkat kesehatan masyarakat mulai No TARGET 2008 2009 2010 membaik. Mereka tak perlu lagi tertinggal dari kawasan lainnya hanya 1. Air Buangan √ √ √ karena masalah sanitasi. Persoalan  Pembuatan IPAL sistem setempat  Pembuatan Sistem setempat Individu. sanitasi bisa diatasi bila semua ikut .2 Persampahan √ √ berpartisipasi. Santimadu bisa jadi  Menyediakan pelayanan prasarana dan sarana bukti. persampahan dilakukan melalui proses pewadahan, pengumpulan, pemindahan, dan pengangkutan.  Membuat sistem TPST 3. Air bersih √ √  Pembuatan sumur air tanah dangkal  Optimalisasi kapasitas produksi  Distribusi:  Peningkatan dan perbaikan jaringan distribusi dan peningkatan kualitas dan kuantitas dan cakupan pelayanan dan adanya kerja sama dengan daerah lain (PDAM) Drainase 4.  Pengerukan, Normalisasi, perbaikan saluran √ √ demensi dari hulu hingga ke hilir saluran Program itu kemudian dijabarkan yang ada seperti P2KP (Program lebih rinci termasuk jumlah Penanggulangan Kemiskinan investasinya serta darimana investasi Perkotaan). Sinergi ini membuat itu berasal. Pokja Santimadu berhasil beban yang sebelumnya terasa berat ’membagi’ beban investasi ini mulai menjadi lebih ringan. dari pemerintah pusat, provinsi, kota, swasta, hingga warga. Awalnya memang tidak mudah menggerakkan seluruh masyarakat. Mulai 2009, Santimadu ini berjalan. Masih ada pola pikir yang belum Memang dana menjadi kendala. sama dengan program Santimadu. november 2010 majalah percik 25