Ekosistem padang lamun

Septian Muna Barakati
Septian Muna BarakatiPENYULUH IKM en Raha, Sulawesi Tenggara, Indonesia

KAB. MUNA

EKOSISTEM PADANG LAMUN
Definisi
Perairan pesisir merupakan lingkungan yang memperoleh sinar matahari cukup yang dapat
menembus sampai ke dasar perairan. Di perairan ini juga kaya akan nutrien karena mendapat
pasokan dari dua tempat yaitu darat dan lautan sehingga merupakan ekosistem yang tinggi
produktivitas organiknya. Karena lingkungan yang sangat mendukung di perairan pesisir
maka tumbuhan lamun dapat hidup dan berkembang secara optimal. Lamun didefinisikan
sebagai satu-satunya tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang mampu beradaptasi secara
penuh di perairan yang salinitasnya cukup tinggi atau hidup terbenam di dalam air dan
memiliki rhizoma, daun, dan akar sejati. Beberapa ahli juga mendefinisikan lamun (Seagrass)
sebagai tumbuhan air berbunga, hidup di dalam air laut, berpembuluh, berdaun, berimpang,
berakar, serta berbiak dengan biji dan tunas.
Gambar Lamun jenis Halophila sp
Karena pola hidup lamun sering berupa hamparan maka dikenal juga istilah padang lamun
(Seagrass bed) yaitu hamparan vegetasi lamun yang menutup suatu area pesisir/laut dangkal,
terbentuk dari satu jenis atau lebih dengan kerapatan padat atau jarang. Sedangkan sistem
(organisasi) ekologi padang lamun yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik disebut
Ekosistem Lamun (Seagrass ecosystem). Habitat tempat hidup lamun adalah perairan dangkal
agak berpasir dan sering juga dijumpai di terumbu karang.
Ekosistem padang lamun memiliki kondisi ekologis yang sangat khusus dan berbeda dengan
ekosistem mangrove dan terumbu karang. Ciri-ciri ekologis padang lamun antara lain adalah :
1. Terdapat di perairan pantai yang landai, di dataran lumpur/pasir
2. Pada batas terendah daerah pasang surut dekat hutan bakau atau di dataran terumbu
karang
3. Mampu hidup sampai kedalaman 30 meter, di perairan tenang dan terlindung
4. Sangat tergantung pada cahaya matahari yang masuk ke perairan
5. Mampu melakukan proses metabolisme secara optimal jika keseluruhan tubuhnya
terbenam air termasuk daur generatif
6. Mampu hidup di media air asin
7. Mempunyai sistem perakaran yang berkembang baik.
Klasifikasi
Lamun memiliki bunga, berpolinasi, menghasilkan buah dan menyebarkan bibit seperti
banyak tumbuhan darat. Dan klasifikasi lamun adalah berdasarkan karakter tumbuh-
tumbuhan. Selain itu, genera di daerah tropis memiliki morfologi yang berbeda sehingga
pembedaan spesies dapat dilakukan dengan dasar gambaran morfologi dan anatomi.
Lamun merupakan tumbuhan laut monokotil yang secara utuh memiliki perkembangan
sistem perakaran dan rhizoma yang baik. Pada sistem klasifikasi, lamun berada pada Sub
kelas Monocotyledoneae, kelas Angiospermae. Dari 4 famili lamun yang diketahui, 2 berada
di perairan Indonesia yaitu Hydrocharitaceae dan Cymodoceae. Famili Hydrocharitaceae
dominan merupakan lamun yang tumbuh di air tawar sedangkan 3 famili lain merupakan
lamun yang tumbuh di laut.
Lamun merupakan tumbuhan yang beradaptasi penuh untuk dapat hidup di lingkungan laut.
Eksistensi lamun di laut merupakan hasil dari beberapa adaptasi yang dilakukan termasuk
toleransi terhadap salinitas yang tinggi, kemampuan untuk menancapkan akar di substrat
sebagai jangkar, dan juga kemampuan untuk tumbuh dan melakukan reproduksi pada saat
terbenam. Lamun juga memiliki karakteristik tidak memiliki stomata, mempertahankan
kutikel yang tipis, perkembangan shrizogenous pada sistem lakunar dan keberadaan
diafragma pada sistem lakunar. Salah satu hal yang paling penting dalam adaptasi reproduksi
lamun adalah hidrophilus yaitu kemampuannya untuk melakukan polinasi di bawah air.
Secara rinci klasifikasi lamun menurut den Hartog (1970) dan Menez, Phillips, dan
Calumpong (1983) adalah sebagai berikut :
Divi
si
: Anthophyta
Kela
s
: Angiospermae
Fami
li
: Potamogetonacea
Subf
amili
: Zosteroideae
Gen
us
: Zostera
Phyllospadix
Heterozostera
Subf
amili
: Posidonioideae
Gen
us
: Posidonia
Subf
amili
: Cymodoceoideae
Gen
us
: Halodule
Cymodoceae
Syringodium
Amphibolis
Thalassodendron
Fami
li
: Hydrocharitaceae
Subf
amili
: Hydrocharitaceae
Karakter sistem vegetatif
Bentuk vegetatif lamun memperlihatkan karakter tingkat keseragaman yang tinggi. Hampir
semua genera memiliki rhizoma yang sudah berkembang dengan baik dan bentuk daun yang
memanjang (linear) atau berbentuk sangat panjang seperti ikat pinggang (belt), kecuali jenis
Halophila memiliki bentuk lonjong.
Berbagai bentuk pertumbuhan tersebut mempunyai kaitan dengan perbedaan ekologik lamun
(den Hartog, 1977). Misalnya Parvozosterid dan Halophilid dapat dijumpai pada hampir
semua habitat, mulai dari pasir yang kasar sampai limpur yang lunak, mulai dari daerah
dangkal sampai dalam, mulai dari laut terbuka sampai estuari. Magnosterid dapat dijumpai
pada berbagai substrat, tetapi terbatas pada daerah sublitoral sampai batas rata-rata daerah
surut. Secara umum lamun memiliki bentuk luar yang sama, dan yang membedakan antar
spesies adalah keanekaragaman bentuk organ sistem vegetatif. Menjadi tumbuhan yang
memiliki pembuluh, lamun juga memiliki struktur dan fungsi yang sama dengan tumbuhan
darat yaitu rumput. Berbeda dengan rumput laut (marine alga/seaweeds), lamun memiliki
akar sejati, daun, pembuluh internal yang merupakan sistem yang menyalurkan nutrien, air,
dan gas.
Gambar . Morfologi Lamun
Akar
Terdapat perbedaan morfologi dan anatomi akar yang jelas antara jenis lamun yang dapat
digunakan untuk taksonomi. Akar pada beberapa spesies seperti Halophila dan Halodule
memiliki karakteristik tipis (fragile), seperti rambut, diameter kecil, sedangkan spesies
Thalassodendron memiliki akar yang kuat dan berkayu dengan sel epidermal. Jika
dibandingkan dengan tumbuhan darat, akar dan akar rambut lamun tidak berkembang dengan
baik. Namun, beberapa penelitian memperlihatkan bahwa akar dan rhizoma lamun memiliki
fungsi yang sama dengan tumbuhan darat.
Akar-akar halus yang tumbuh di bawah permukaan rhizoma, dan memiliki adaptasi khusus
(contoh : aerenchyma, sel epidermal) terhadap lingkungan perairan. Semua akar memiliki
pusat stele yang dikelilingi oleh endodermis. Stele mengandung phloem (jaringan transport
nutrien) dan xylem (jaringan yang menyalurkan air) yang sangat tipis. Karena akar lamun
tidak berkembang baik untuk menyalurkan air maka dapat dikatakan bahwa lamun tidak
berperan penting dalam penyaluran air.
Patriquin (1972) menjelaskan bahwa lamun mampu untuk menyerap nutrien dari dalam
substrat (interstitial) melalui sistem akar-rhizoma. Selanjutnya, fiksasi nitrogen yang
dilakukan oleh bakteri heterotropik di dalam rhizosper Halophila ovalis, Enhalus acoroides,
Syringodium isoetifolium dan Thalassia hemprichii cukup tinggi lebih dari 40 mg N.m-2.day-
1. Koloni bakteri yang ditemukan di lamun memiliki peran yang penting dalam penyerapan
nitrogen dan penyaluran nutrien oleh akar. Fiksasi nitrogen merupakan proses yang penting
karena nitrogen merupakan unsur dasar yang penting dalam metabolisme untuk menyusun
struktur komponen sel.
Lamun sering ditemukan di perairan dangkal daerah pasang surut yang memiliki substrat
lumpur berpasir dan kaya akan bahan organik. Pada daerah yang terlindung dengan sirkulasi
air rendah (arus dan gelombang) dan merupakan kondisi yang kurang menguntungkan
(temperatur tinggi, anoxia, terbuka terhadap udara, dll) seringkali mendukung perkembangan
lamun. Kondisi anoksik di sedimen merupakan hal yang menyebabkan penumpukan posfor
yang siap untuk diserap oleh akar lamun dan selanjutnya disalurkan ke bagian tumbuhan
yang membutuhkan untuk pertumbuhan.
Diantara banyak fungsi, akar lamun merupakan tempat menyimpan oksigen untuk proses
fotosintesis yang dialirkan dari lapisan epidermal daun melalui difusi sepanjang sistem
lakunal (udara) yang berliku-liku. Sebagian besar oksigen yang disimpan di akar dan rhizoma
digunakan untuk metabolisme dasar sel kortikal dan epidermis seperti yang dilakukan oleh
mikroflora di rhizospher. Beberapa lamun diketahui mengeluarkan oksigen melalui akarnya
(Halophila ovalis) sedangkan spesies lain (Thallassia testudinum) terlihat menjadi lebih baik
pada kondisi anoksik. Larkum et al (1989) menekankan bahwa transport oksigen ke akar
mengalami penurunan tergantung kebutuhan metabolisme sel epidermal akar dan mikroflora
yang berasosiasi. Melalui sistem akar dan rhizoma, lamun dapat memodifikasi sedimen di
sekitarnya melalui transpor oksigen dan kandungan kimia lain. Kondisi ini juga dapat
menjelaskan jika lamun dapat memodifikasi sistem lakunal berdasarkan tingkat anoksia di
sedimen. Dengan demikian pengeluaran oksigen ke sedimen merupakan fungsi dari
detoksifikasi yang sama dengan yang dilakukan oleh tumbuhan darat. Kemampuan ini
merupakan adaptasi untuk kondisi anoksik yang sering ditemukan pada substrat yang
memiliki sedimen liat atau lumpur. Karena akar lamun merupakan tempat untuk melakukan
metabolisme aktif (respirasi) maka konnsentrasi CO2 di jaringan akar relatif tinggi.
Rhizoma dan Batang
Semua lamun memiliki lebih atau kurang rhizoma yang utamanya adalah herbaceous,
walaupun pada Thallasodendron ciliatum (percabangan simpodial) yang memiliki rhizoma
berkayu yang memungkinkan spesies ini hidup pada habitat karang yang bervariasi dimana
spesies lain tidak bisa hidup. Kemampuannya untuk tumbuh pada substrat yang keras
menjadikan T. Ciliatum memiliki energi yang kuat dan dapat hidup berkoloni disepanjang
hamparan terumbu karang di pantai selatan Bali, yang merupakan perairan yang terbuka
terhadap laut Indian yang memiliki gelombang yang kuat.
Struktur rhizoma dan batang lamun memiliki variasi yang sangat tinggi tergantung dari
susunan saluran di dalam stele. Rhizoma, bersama sama dengan akar, menancapkan
tumbuhan ke dalam substrat. Rhizoma seringkali terbenam di dalam substrat yang dapat
meluas secara ekstensif dan memiliki peran yang utama pada reproduksi secara vegetatif.
Dan reproduksi yang dilakukan secara vegetatif merupakan hal yang lebih penting daripada
reproduksi dengan pembibitan karena lebih menguntungkan untuk penyebaran lamun.
Rhizoma merupakan 60-80% biomas lamun.
Daun
Seperti semua tumbuhan monokotil, daun lamun diproduksi dari meristem basal yang terletak
pada potongan rhizoma dan percabangannya. Meskipun memiliki bentuk umum yang hampir
sama, spesies lamun memiliki morfologi khusus dan bentuk anatomi yang memiliki nilai
taksonomi yang sangat tinggi. Beberapa bentuk morfologi sangat mudah terlihat yaitu bentuk
daun, bentuk puncak daun, keberadaan atau ketiadaan ligula. Contohnya adalah puncak daun
Cymodocea serrulata berbentuk lingkaran dan berserat, sedangkan C. Rotundata datar dan
halus. Daun lamun terdiri dari dua bagian yang berbeda yaitu pelepah dan daun. Pelepah daun
menutupi rhizoma yang baru tumbuh dan melindungi daun muda. Tetapi genus Halophila
yang memiliki bentuk daun petiolate tidak memiliki pelepah.
Anatomi yang khas dari daun lamun adalah ketiadaan stomata dan keberadaan kutikel yang
tipis. Kutikel daun yang tipis tidak dapat menahan pergerakan ion dan difusi karbon sehingga
daun dapat menyerap nutrien langsung dari air laut. Air laut merupakan sumber bikarbonat
bagi tumbuh-tumbuhan untuk penggunaan karbon inorganik dalam proses fotosintesis.

Recomendados

Bab ii Lamun (Seagrass) por
Bab ii Lamun (Seagrass)Bab ii Lamun (Seagrass)
Bab ii Lamun (Seagrass)Amos Pangkatana
2.8K vistas22 diapositivas
Deskripsi bioekologis por
Deskripsi bioekologisDeskripsi bioekologis
Deskripsi bioekologisOperator Warnet Vast Raha
305 vistas8 diapositivas
Ekosistem padang lamun por
Ekosistem padang lamunEkosistem padang lamun
Ekosistem padang lamunOperator Warnet Vast Raha
334 vistas6 diapositivas
Pengenalan padang lamun por
Pengenalan padang lamunPengenalan padang lamun
Pengenalan padang lamunYayasan TERANGI
7.1K vistas21 diapositivas
algae por
algaealgae
algaeAmeera Nur Zahra
881 vistas6 diapositivas
alga, lumut dan paku por
alga, lumut dan pakualga, lumut dan paku
alga, lumut dan pakuSuhadi Danuarta
3.6K vistas15 diapositivas

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Lichen por
LichenLichen
Lichennana
1.1K vistas31 diapositivas
Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor por
Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya BogorTaksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor
Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya BogorBunga Naria
14.4K vistas47 diapositivas
produktivitas tanaman tropis terkait dengan air por
produktivitas tanaman tropis terkait dengan airproduktivitas tanaman tropis terkait dengan air
produktivitas tanaman tropis terkait dengan airPuan Habibah
17 vistas30 diapositivas
Ciri ciri khusus tumbuhan por
Ciri ciri khusus tumbuhanCiri ciri khusus tumbuhan
Ciri ciri khusus tumbuhanTyon Ahmad
15.1K vistas14 diapositivas
Gerak Tumbuhan Tingkat Rendah por
Gerak Tumbuhan Tingkat RendahGerak Tumbuhan Tingkat Rendah
Gerak Tumbuhan Tingkat RendahUniversitas Negeri Makassar
9.1K vistas55 diapositivas
Ciri khusus tumbuhan por
Ciri khusus tumbuhanCiri khusus tumbuhan
Ciri khusus tumbuhanAli Nurdin
22.4K vistas6 diapositivas

La actualidad más candente(20)

Lichen por nana
LichenLichen
Lichen
nana 1.1K vistas
Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor por Bunga Naria
Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya BogorTaksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor
Taksonomi Tumbuhan Tinggi Kebun Raya Bogor
Bunga Naria14.4K vistas
produktivitas tanaman tropis terkait dengan air por Puan Habibah
produktivitas tanaman tropis terkait dengan airproduktivitas tanaman tropis terkait dengan air
produktivitas tanaman tropis terkait dengan air
Puan Habibah 17 vistas
Ciri ciri khusus tumbuhan por Tyon Ahmad
Ciri ciri khusus tumbuhanCiri ciri khusus tumbuhan
Ciri ciri khusus tumbuhan
Tyon Ahmad15.1K vistas
Ciri khusus tumbuhan por Ali Nurdin
Ciri khusus tumbuhanCiri khusus tumbuhan
Ciri khusus tumbuhan
Ali Nurdin22.4K vistas
Bryophyta por Akamarushi
Bryophyta Bryophyta
Bryophyta
Akamarushi3.1K vistas
biosfer ? por Wayan Yase
biosfer ?biosfer ?
biosfer ?
Wayan Yase1.3K vistas
Tugas biologi power point por Niko Utomo
Tugas biologi power pointTugas biologi power point
Tugas biologi power point
Niko Utomo7.8K vistas
Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass) por Amos Pangkatana
Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)
Inventarisasi Jenis-Jenis Lamun (Seagrass)
Amos Pangkatana1.4K vistas
Kelompok 9 (tumbuhan tidak berkormus) por UNIB
Kelompok 9 (tumbuhan tidak berkormus)Kelompok 9 (tumbuhan tidak berkormus)
Kelompok 9 (tumbuhan tidak berkormus)
UNIB847 vistas
INVENTARISASI JENIS-JENIS LAMUN (SEAGRASS) por Amos Pangkatana
INVENTARISASI  JENIS-JENIS LAMUN (SEAGRASS)INVENTARISASI  JENIS-JENIS LAMUN (SEAGRASS)
INVENTARISASI JENIS-JENIS LAMUN (SEAGRASS)
Amos Pangkatana1.1K vistas
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting... por Jessy Damayanti
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Laporan Praktikum Lapangan Botani Tingkat Rendah - Identifikasi Tumbuhan Ting...
Jessy Damayanti12.7K vistas
Morfologi Tumbuhan 1. Kasifikasi Klasik dan Raunkier por Annas Kurniawan
Morfologi Tumbuhan 1. Kasifikasi Klasik dan RaunkierMorfologi Tumbuhan 1. Kasifikasi Klasik dan Raunkier
Morfologi Tumbuhan 1. Kasifikasi Klasik dan Raunkier
Annas Kurniawan4.8K vistas

Destacado

Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Cairan por
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan CairanPemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Cairanpjj_kemenkes
6.4K vistas20 diapositivas
Makalah kebutuhan nutrisi por
Makalah kebutuhan nutrisiMakalah kebutuhan nutrisi
Makalah kebutuhan nutrisiSeptian Muna Barakati
8.4K vistas15 diapositivas
Gizi remaja por
Gizi remajaGizi remaja
Gizi remajaamyprahesti
8.8K vistas31 diapositivas
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi por
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan NutrisiKonsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisipjj_kemenkes
9.8K vistas20 diapositivas
Gizi pada ibu hamil por
Gizi pada ibu hamilGizi pada ibu hamil
Gizi pada ibu hamilharuna_06
16.6K vistas37 diapositivas
Gizi remaja por
Gizi remajaGizi remaja
Gizi remajambanarti
19.3K vistas28 diapositivas

Destacado(12)

Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Cairan por pjj_kemenkes
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan CairanPemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi dan Cairan
pjj_kemenkes6.4K vistas
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi por pjj_kemenkes
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan NutrisiKonsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Nutrisi
pjj_kemenkes9.8K vistas
Gizi pada ibu hamil por haruna_06
Gizi pada ibu hamilGizi pada ibu hamil
Gizi pada ibu hamil
haruna_0616.6K vistas
Gizi remaja por mbanarti
Gizi remajaGizi remaja
Gizi remaja
mbanarti19.3K vistas
Gizi menyusui por Kindal
Gizi menyusuiGizi menyusui
Gizi menyusui
Kindal8.5K vistas
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI por pjj_kemenkes
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI
KEBUTUHAN GIZI IBU HAMIL DAN MENYUSUI
pjj_kemenkes14.9K vistas
Nutrisi lengkap ibu hamil & ibu menyusu por Hasliezah Lisz
Nutrisi lengkap ibu hamil & ibu menyusuNutrisi lengkap ibu hamil & ibu menyusu
Nutrisi lengkap ibu hamil & ibu menyusu
Hasliezah Lisz3.3K vistas

Similar a Ekosistem padang lamun

Sumber Daya Alam Hayati Rumput Laut por
Sumber Daya Alam Hayati Rumput LautSumber Daya Alam Hayati Rumput Laut
Sumber Daya Alam Hayati Rumput LautWidya arsy
5.9K vistas30 diapositivas
Pengantar Tumbuhan Air.pdf por
Pengantar Tumbuhan Air.pdfPengantar Tumbuhan Air.pdf
Pengantar Tumbuhan Air.pdfYantoTell
14 vistas18 diapositivas
Makalah btr por
Makalah btrMakalah btr
Makalah btrNanda Resdiana
528 vistas10 diapositivas
Padang lamun por
Padang lamunPadang lamun
Padang lamunIU IU
1.3K vistas9 diapositivas
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar Ekologi por
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar EkologiAcara 4 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar EkologiAinal Chaza
2.3K vistas11 diapositivas
Aliran energi dalam ekosistem lamun por
Aliran energi dalam ekosistem lamunAliran energi dalam ekosistem lamun
Aliran energi dalam ekosistem lamunyusuf weandara
1.8K vistas14 diapositivas

Similar a Ekosistem padang lamun(20)

Sumber Daya Alam Hayati Rumput Laut por Widya arsy
Sumber Daya Alam Hayati Rumput LautSumber Daya Alam Hayati Rumput Laut
Sumber Daya Alam Hayati Rumput Laut
Widya arsy5.9K vistas
Pengantar Tumbuhan Air.pdf por YantoTell
Pengantar Tumbuhan Air.pdfPengantar Tumbuhan Air.pdf
Pengantar Tumbuhan Air.pdf
YantoTell14 vistas
Padang lamun por IU IU
Padang lamunPadang lamun
Padang lamun
IU IU1.3K vistas
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar Ekologi por Ainal Chaza
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar EkologiAcara 4 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Acara 4 Praktikum Dasar-dasar Ekologi
Ainal Chaza2.3K vistas
Aliran energi dalam ekosistem lamun por yusuf weandara
Aliran energi dalam ekosistem lamunAliran energi dalam ekosistem lamun
Aliran energi dalam ekosistem lamun
yusuf weandara1.8K vistas
Klasifikasi tumbuhan por mohtheaeng
Klasifikasi tumbuhanKlasifikasi tumbuhan
Klasifikasi tumbuhan
mohtheaeng53.2K vistas
Limnologi biota air tawar [danau] por peye opey
Limnologi biota air tawar [danau]Limnologi biota air tawar [danau]
Limnologi biota air tawar [danau]
peye opey1.9K vistas
Rangkuman morfologi tumbuhan por yanto abdulah
Rangkuman morfologi tumbuhanRangkuman morfologi tumbuhan
Rangkuman morfologi tumbuhan
yanto abdulah210 vistas
Bryophyta Presentasi Kel 1.pptx por aglitoprawoto
Bryophyta Presentasi Kel 1.pptxBryophyta Presentasi Kel 1.pptx
Bryophyta Presentasi Kel 1.pptx
aglitoprawoto5 vistas
Ekologi-Perairan-Tawar-Fresh-Waters.pdf por RsyAlessyVeejee
Ekologi-Perairan-Tawar-Fresh-Waters.pdfEkologi-Perairan-Tawar-Fresh-Waters.pdf
Ekologi-Perairan-Tawar-Fresh-Waters.pdf
RsyAlessyVeejee50 vistas
Adaptasi morfologi pada tumbuhan IPA kelas 9 smp por Awanda Gita
Adaptasi morfologi pada tumbuhan IPA kelas 9 smpAdaptasi morfologi pada tumbuhan IPA kelas 9 smp
Adaptasi morfologi pada tumbuhan IPA kelas 9 smp
Awanda Gita2.1K vistas
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx por Dian631634
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docxEkosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili-converted (3).docx
Dian63163463 vistas
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili.pdf por Dian631634
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili.pdfEkosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili.pdf
Ekosistem_padang_lamun_Manfaat_Fungsi_dan_Rehabili.pdf
Dian63163466 vistas
Adaptasi Morfologi pada Hewan por laynajma16
Adaptasi Morfologi pada HewanAdaptasi Morfologi pada Hewan
Adaptasi Morfologi pada Hewan
laynajma16593 vistas

Más de Septian Muna Barakati

Kti eni safitri AKBID YKN RAHA por
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Kti eni safitri AKBID YKN RAHA
Kti eni safitri AKBID YKN RAHA Septian Muna Barakati
4.1K vistas89 diapositivas
Kti hikmat AKBID YKN RAHA por
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Kti hikmat AKBID YKN RAHA
Kti hikmat AKBID YKN RAHA Septian Muna Barakati
1.6K vistas124 diapositivas
Kti niski astria AKBID YKN RAHA por
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Kti niski astria AKBID YKN RAHA
Kti niski astria AKBID YKN RAHA Septian Muna Barakati
1.6K vistas88 diapositivas
Kti ikra AKBID YKN RAHA por
Kti ikra AKBID YKN RAHA Kti ikra AKBID YKN RAHA
Kti ikra AKBID YKN RAHA Septian Muna Barakati
758 vistas80 diapositivas
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA por
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Kti sartiawati AKBID YKN RAHA
Kti sartiawati AKBID YKN RAHA Septian Muna Barakati
1.4K vistas90 diapositivas
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA por
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA
Kti jayanti sakti AKBID YKN RAHA Septian Muna Barakati
987 vistas94 diapositivas

Más de Septian Muna Barakati(20)

Ekosistem padang lamun

  • 1. EKOSISTEM PADANG LAMUN Definisi Perairan pesisir merupakan lingkungan yang memperoleh sinar matahari cukup yang dapat menembus sampai ke dasar perairan. Di perairan ini juga kaya akan nutrien karena mendapat pasokan dari dua tempat yaitu darat dan lautan sehingga merupakan ekosistem yang tinggi produktivitas organiknya. Karena lingkungan yang sangat mendukung di perairan pesisir maka tumbuhan lamun dapat hidup dan berkembang secara optimal. Lamun didefinisikan sebagai satu-satunya tumbuhan berbunga (Angiospermae) yang mampu beradaptasi secara penuh di perairan yang salinitasnya cukup tinggi atau hidup terbenam di dalam air dan memiliki rhizoma, daun, dan akar sejati. Beberapa ahli juga mendefinisikan lamun (Seagrass) sebagai tumbuhan air berbunga, hidup di dalam air laut, berpembuluh, berdaun, berimpang, berakar, serta berbiak dengan biji dan tunas. Gambar Lamun jenis Halophila sp Karena pola hidup lamun sering berupa hamparan maka dikenal juga istilah padang lamun (Seagrass bed) yaitu hamparan vegetasi lamun yang menutup suatu area pesisir/laut dangkal, terbentuk dari satu jenis atau lebih dengan kerapatan padat atau jarang. Sedangkan sistem (organisasi) ekologi padang lamun yang terdiri dari komponen biotik dan abiotik disebut Ekosistem Lamun (Seagrass ecosystem). Habitat tempat hidup lamun adalah perairan dangkal agak berpasir dan sering juga dijumpai di terumbu karang. Ekosistem padang lamun memiliki kondisi ekologis yang sangat khusus dan berbeda dengan ekosistem mangrove dan terumbu karang. Ciri-ciri ekologis padang lamun antara lain adalah : 1. Terdapat di perairan pantai yang landai, di dataran lumpur/pasir 2. Pada batas terendah daerah pasang surut dekat hutan bakau atau di dataran terumbu karang
  • 2. 3. Mampu hidup sampai kedalaman 30 meter, di perairan tenang dan terlindung 4. Sangat tergantung pada cahaya matahari yang masuk ke perairan 5. Mampu melakukan proses metabolisme secara optimal jika keseluruhan tubuhnya terbenam air termasuk daur generatif 6. Mampu hidup di media air asin 7. Mempunyai sistem perakaran yang berkembang baik. Klasifikasi Lamun memiliki bunga, berpolinasi, menghasilkan buah dan menyebarkan bibit seperti banyak tumbuhan darat. Dan klasifikasi lamun adalah berdasarkan karakter tumbuh- tumbuhan. Selain itu, genera di daerah tropis memiliki morfologi yang berbeda sehingga pembedaan spesies dapat dilakukan dengan dasar gambaran morfologi dan anatomi. Lamun merupakan tumbuhan laut monokotil yang secara utuh memiliki perkembangan sistem perakaran dan rhizoma yang baik. Pada sistem klasifikasi, lamun berada pada Sub kelas Monocotyledoneae, kelas Angiospermae. Dari 4 famili lamun yang diketahui, 2 berada di perairan Indonesia yaitu Hydrocharitaceae dan Cymodoceae. Famili Hydrocharitaceae dominan merupakan lamun yang tumbuh di air tawar sedangkan 3 famili lain merupakan lamun yang tumbuh di laut. Lamun merupakan tumbuhan yang beradaptasi penuh untuk dapat hidup di lingkungan laut. Eksistensi lamun di laut merupakan hasil dari beberapa adaptasi yang dilakukan termasuk toleransi terhadap salinitas yang tinggi, kemampuan untuk menancapkan akar di substrat sebagai jangkar, dan juga kemampuan untuk tumbuh dan melakukan reproduksi pada saat terbenam. Lamun juga memiliki karakteristik tidak memiliki stomata, mempertahankan kutikel yang tipis, perkembangan shrizogenous pada sistem lakunar dan keberadaan diafragma pada sistem lakunar. Salah satu hal yang paling penting dalam adaptasi reproduksi lamun adalah hidrophilus yaitu kemampuannya untuk melakukan polinasi di bawah air. Secara rinci klasifikasi lamun menurut den Hartog (1970) dan Menez, Phillips, dan Calumpong (1983) adalah sebagai berikut : Divi si : Anthophyta Kela s : Angiospermae Fami li : Potamogetonacea Subf amili : Zosteroideae Gen us : Zostera
  • 3. Phyllospadix Heterozostera Subf amili : Posidonioideae Gen us : Posidonia Subf amili : Cymodoceoideae Gen us : Halodule Cymodoceae Syringodium Amphibolis Thalassodendron Fami li : Hydrocharitaceae Subf amili : Hydrocharitaceae Karakter sistem vegetatif Bentuk vegetatif lamun memperlihatkan karakter tingkat keseragaman yang tinggi. Hampir semua genera memiliki rhizoma yang sudah berkembang dengan baik dan bentuk daun yang memanjang (linear) atau berbentuk sangat panjang seperti ikat pinggang (belt), kecuali jenis Halophila memiliki bentuk lonjong. Berbagai bentuk pertumbuhan tersebut mempunyai kaitan dengan perbedaan ekologik lamun (den Hartog, 1977). Misalnya Parvozosterid dan Halophilid dapat dijumpai pada hampir semua habitat, mulai dari pasir yang kasar sampai limpur yang lunak, mulai dari daerah dangkal sampai dalam, mulai dari laut terbuka sampai estuari. Magnosterid dapat dijumpai pada berbagai substrat, tetapi terbatas pada daerah sublitoral sampai batas rata-rata daerah surut. Secara umum lamun memiliki bentuk luar yang sama, dan yang membedakan antar spesies adalah keanekaragaman bentuk organ sistem vegetatif. Menjadi tumbuhan yang memiliki pembuluh, lamun juga memiliki struktur dan fungsi yang sama dengan tumbuhan darat yaitu rumput. Berbeda dengan rumput laut (marine alga/seaweeds), lamun memiliki akar sejati, daun, pembuluh internal yang merupakan sistem yang menyalurkan nutrien, air, dan gas.
  • 4. Gambar . Morfologi Lamun Akar Terdapat perbedaan morfologi dan anatomi akar yang jelas antara jenis lamun yang dapat digunakan untuk taksonomi. Akar pada beberapa spesies seperti Halophila dan Halodule memiliki karakteristik tipis (fragile), seperti rambut, diameter kecil, sedangkan spesies Thalassodendron memiliki akar yang kuat dan berkayu dengan sel epidermal. Jika dibandingkan dengan tumbuhan darat, akar dan akar rambut lamun tidak berkembang dengan baik. Namun, beberapa penelitian memperlihatkan bahwa akar dan rhizoma lamun memiliki fungsi yang sama dengan tumbuhan darat. Akar-akar halus yang tumbuh di bawah permukaan rhizoma, dan memiliki adaptasi khusus (contoh : aerenchyma, sel epidermal) terhadap lingkungan perairan. Semua akar memiliki pusat stele yang dikelilingi oleh endodermis. Stele mengandung phloem (jaringan transport nutrien) dan xylem (jaringan yang menyalurkan air) yang sangat tipis. Karena akar lamun tidak berkembang baik untuk menyalurkan air maka dapat dikatakan bahwa lamun tidak berperan penting dalam penyaluran air. Patriquin (1972) menjelaskan bahwa lamun mampu untuk menyerap nutrien dari dalam substrat (interstitial) melalui sistem akar-rhizoma. Selanjutnya, fiksasi nitrogen yang dilakukan oleh bakteri heterotropik di dalam rhizosper Halophila ovalis, Enhalus acoroides, Syringodium isoetifolium dan Thalassia hemprichii cukup tinggi lebih dari 40 mg N.m-2.day- 1. Koloni bakteri yang ditemukan di lamun memiliki peran yang penting dalam penyerapan nitrogen dan penyaluran nutrien oleh akar. Fiksasi nitrogen merupakan proses yang penting karena nitrogen merupakan unsur dasar yang penting dalam metabolisme untuk menyusun struktur komponen sel.
  • 5. Lamun sering ditemukan di perairan dangkal daerah pasang surut yang memiliki substrat lumpur berpasir dan kaya akan bahan organik. Pada daerah yang terlindung dengan sirkulasi air rendah (arus dan gelombang) dan merupakan kondisi yang kurang menguntungkan (temperatur tinggi, anoxia, terbuka terhadap udara, dll) seringkali mendukung perkembangan lamun. Kondisi anoksik di sedimen merupakan hal yang menyebabkan penumpukan posfor yang siap untuk diserap oleh akar lamun dan selanjutnya disalurkan ke bagian tumbuhan yang membutuhkan untuk pertumbuhan. Diantara banyak fungsi, akar lamun merupakan tempat menyimpan oksigen untuk proses fotosintesis yang dialirkan dari lapisan epidermal daun melalui difusi sepanjang sistem lakunal (udara) yang berliku-liku. Sebagian besar oksigen yang disimpan di akar dan rhizoma digunakan untuk metabolisme dasar sel kortikal dan epidermis seperti yang dilakukan oleh mikroflora di rhizospher. Beberapa lamun diketahui mengeluarkan oksigen melalui akarnya (Halophila ovalis) sedangkan spesies lain (Thallassia testudinum) terlihat menjadi lebih baik pada kondisi anoksik. Larkum et al (1989) menekankan bahwa transport oksigen ke akar mengalami penurunan tergantung kebutuhan metabolisme sel epidermal akar dan mikroflora yang berasosiasi. Melalui sistem akar dan rhizoma, lamun dapat memodifikasi sedimen di sekitarnya melalui transpor oksigen dan kandungan kimia lain. Kondisi ini juga dapat menjelaskan jika lamun dapat memodifikasi sistem lakunal berdasarkan tingkat anoksia di sedimen. Dengan demikian pengeluaran oksigen ke sedimen merupakan fungsi dari detoksifikasi yang sama dengan yang dilakukan oleh tumbuhan darat. Kemampuan ini merupakan adaptasi untuk kondisi anoksik yang sering ditemukan pada substrat yang memiliki sedimen liat atau lumpur. Karena akar lamun merupakan tempat untuk melakukan metabolisme aktif (respirasi) maka konnsentrasi CO2 di jaringan akar relatif tinggi. Rhizoma dan Batang Semua lamun memiliki lebih atau kurang rhizoma yang utamanya adalah herbaceous, walaupun pada Thallasodendron ciliatum (percabangan simpodial) yang memiliki rhizoma berkayu yang memungkinkan spesies ini hidup pada habitat karang yang bervariasi dimana spesies lain tidak bisa hidup. Kemampuannya untuk tumbuh pada substrat yang keras menjadikan T. Ciliatum memiliki energi yang kuat dan dapat hidup berkoloni disepanjang hamparan terumbu karang di pantai selatan Bali, yang merupakan perairan yang terbuka terhadap laut Indian yang memiliki gelombang yang kuat. Struktur rhizoma dan batang lamun memiliki variasi yang sangat tinggi tergantung dari susunan saluran di dalam stele. Rhizoma, bersama sama dengan akar, menancapkan tumbuhan ke dalam substrat. Rhizoma seringkali terbenam di dalam substrat yang dapat meluas secara ekstensif dan memiliki peran yang utama pada reproduksi secara vegetatif. Dan reproduksi yang dilakukan secara vegetatif merupakan hal yang lebih penting daripada reproduksi dengan pembibitan karena lebih menguntungkan untuk penyebaran lamun. Rhizoma merupakan 60-80% biomas lamun.
  • 6. Daun Seperti semua tumbuhan monokotil, daun lamun diproduksi dari meristem basal yang terletak pada potongan rhizoma dan percabangannya. Meskipun memiliki bentuk umum yang hampir sama, spesies lamun memiliki morfologi khusus dan bentuk anatomi yang memiliki nilai taksonomi yang sangat tinggi. Beberapa bentuk morfologi sangat mudah terlihat yaitu bentuk daun, bentuk puncak daun, keberadaan atau ketiadaan ligula. Contohnya adalah puncak daun Cymodocea serrulata berbentuk lingkaran dan berserat, sedangkan C. Rotundata datar dan halus. Daun lamun terdiri dari dua bagian yang berbeda yaitu pelepah dan daun. Pelepah daun menutupi rhizoma yang baru tumbuh dan melindungi daun muda. Tetapi genus Halophila yang memiliki bentuk daun petiolate tidak memiliki pelepah. Anatomi yang khas dari daun lamun adalah ketiadaan stomata dan keberadaan kutikel yang tipis. Kutikel daun yang tipis tidak dapat menahan pergerakan ion dan difusi karbon sehingga daun dapat menyerap nutrien langsung dari air laut. Air laut merupakan sumber bikarbonat bagi tumbuh-tumbuhan untuk penggunaan karbon inorganik dalam proses fotosintesis.