Dokumen tersebut membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan seperti passage (jalur lahir), power (kekuatan), passenger (isi rahim), psikologis, dan penolong persalinan. Secara khusus, passage mencakup anatomi dan ukuran tulang panggul serta jaringan lunaknya, sedangkan power terkait kontraksi rahim dan tenaga meneran ibu saat bersalin.
1. BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peran dari penolong persalinan adalah mengantisipasi dan menangani
komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu atau janin. Bila diambil keputusan
untuk melakukan campur tangan ini harus dipertimbangkan dengan hati-hati. Tiap
campur tangan bukan saja membawa keuntungan potensial, tetapi juga resiko
potensial pada sebagian besar kasus, penanganan yang terbaik dapat berupa
Seorang bidan harus mampu mengidentifikasi faktor-faktor penyebab
persalinan sehingga diharapkan dalam memberikan asuhan kebidanan pada proses
persalinan dapat memperhatikan faktor-faktor tersebut. Oleh karena itu dalam
makalah ini akan dibahas topik tentang faktor-faktor yang mempengaruhi
persalinan yaitu : power, passage, passanger, psykologis, penolong.
B. TUJUAN UMUM
1. Secara umum tujuan Pembuatan makalah ini adalah mengetahui Faktor –
factor yang mempengaruhi Persalinan
2. Tujuan khususnya adalah mengetahui secara rinci tentang Faktor – factor yang
mempengaruhi Persalinan
1
2. BAB II
PEMBAHASAN
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PERSALINAN
1. PASSAGE (JALAN LAHIR)
Merupakan jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga
panggul, dasar panggul, serviks dan vagina. Syarat agar janin dan plasenta dapat
melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan lahir tersebut harus normal
Adalah jalan lahir yang harus dilewati oleh janin terdiri dari rongga panggul,
dasar panggul, serviks dan vagina.
Agar janin dan plasenta dapat melalui jalan lahir tanpa ada rintangan, maka jalan
lahir tersebut harus normal
Rongga-rongga panggul yang normal adalah : pintu atas panggil hampir
berbentuk bundar, sacrum lebar dan melengkung, promontorium tidak menonjol
ke depan, kedua spina ischiadica tidak menonjol kedalam, sudut arcus pubis
cukup luas (90-100), ukuran conjugata vera (ukuran muka belakang pintu atas
panggul yaitu dari bawah simpisis ke promontorium) ialah 10-11 cm, ukuran
diameter transversa (ukuran melintang pintu atas panggul) 12-14 cm, diameter
oblique (ukuran sserong pintu atas panggul) 12-14 cm, pintu bawah panggul
ukuran muka melintang 10-10,5 cm.
Passage terdiri dari :
1. Bagian keras tulang-tulang panggul (rangka panggul)
a. Os. Coxae
•
Os illium
•
Os. Ischium
•
Os. Pubis
b. Os. Sacrum = promotorium
c. Os. Coccygis
2. Bagian lunak : otot-otot, jaringan dan ligamen-ligamen
Pintu Panggul
2
3. (1) Pintu atas panggul (PAP) = Disebut Inlet dibatasi oleh promontorium, linea
inominata dan pinggir atas symphisis.
(2) Ruang tengah panggul (RTP) kira-kira pada spina ischiadica, disebut midlet
(3) Pintu Bawah Panggul (PBP) dibatasi simfisis dan arkus pubis, disebut outlet
(4) Ruang panggul yang sebenarnya (pelvis cavity) berada antara inlet dan outlet.
Sumbu Panggul
Sumbu panggul adalah garis yang menghubungkan titik-titik tengah ruang
panggul yang melengkung ke depan (sumbu Carus)
Bidang-bidang :
(1) Bidang Hodge I : dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas
symphisis dan promontorium
(2) Bidang Hodge II : sejajar dengan Hodge I setinggi pinggir bawah
symphisis.
(3) Bidang Hodge III : sejajar Hodge I dan II setinggi spina ischiadika kanan
dan kiri.
(4) Bidang Hodge IV : sejajar Hodge I, II dan III setinggi os coccygis
Stasion bagian presentasi atau derajat penurunan :
a. Stasion 0 : sejajar spina ischiadica
b. 1 cm di atas spina ischiadica disebut Stasion 1 dan seterusnya sampai Stasion 5
c. - 1 cm di bawah spina ischiadica disebut stasion -1 dan seterusnya sampai
Stasion-5
Ukuran-ukuran panggul
(1) Ukuran luar panggul :
a) Distansia spinarum : jarak antara kedua spina illiaka anterior superior : 24
– 26 cm
b) Distansia cristarum : jarak antara kedua crista illiaka kanan dan kiri : 28 –
30 cm
c) Konjugata externa (Boudeloque) 18 – 20 cm
d) Lingkaran Panggul 80-90 cm
e) Konjugata diagonalis (periksa dalam) 12,5 cm - Distansia Tuberum
(dipakai Oseander) 10,5 cm
(2) Ukuran dalam panggul :
3
4. Pintu atas panggul merupakan suatu bidang yang dibentuk oleh promontorium,
linea inniminata, dan pinggir atas simfisis pubis
1. konjugata vera : dengan periksa dalam diperoleh konjugata diagonalis 10,5-11
cm
2. konjugata transversa 12-13 cm
3. konjugata obliqua 13 cm
4. konjugata obstetrica adalah jarak bagian tengah simfisis ke promontorium
Ruang tengah panggul :
1. bidang terluas ukurannya 13 x 12,5 cm
2. bidang tersempit ukurannya 11,5 x 11 cm
3. jarak antar spina ischiadica 11 cm
Pintu bawah panggul (outlet) :
1. ukuran anterio posterior 10-11 cm
2. ukuran melintang 10,5 cm
3. arcus pubis membentuk sudut 900 lebih, pada laki-laki kurang dari 800
Inklinasi Pelvis (Miring panggul) adalah sudut yang dibentuk dengan horizon bila
wanita berdiri tegak dengan inlet 55-600
Jenis Panggul
Berdasarkan pada ciri-ciri bentuk pintu atas panggul, ada 4 bentuk pokok jenis
panggul :
(1) Ginekoid
(2) Android
(3) Antropoid
(4) Platipeloid
Otot - otot Dasar Panggul
Ligamen - Ligamen Penyangga Uterus
1. Ligamentum Kardinale sinistrum dan dekstrum (Mackendrot) : Ligamen
terpenting untuk mencegah uterus tidak turun. Jaringan ikat tebal serviks dan
puncak vagina kearah lateral dinding pelvis.
2. Ligamentum Sacro - uterina sinistrum dan dekstrum : Menahan uterus tidak
banyak bergerak Melengkung dari bagian belakang serviks kiri dan
kananmelalui dinding rektum kearah os sacrum kiri dan kanan.
4
5. 3. Ligamentum Rotundum sinistrum dan dekstrum (Round Ligament) : Ligamen
yang menahan uterus dalam posisi antefleksi. Sudut fundus uterus kiri dan
kanan ke inguinal kiri dan kanan.
4. Ligamentum Latum sinistrum dan dekstrum (Broad Ligament) : Dari uterus
kearah lateral.
5. Ligamentum infundibulo pelvikum : Menahan tubafallopi. Dari infundibulum
ke dinding pelvis.
2. POWER (KEKUATAN)
Power adalah kekuatan atau tenaga untuk melahirkan yang terdiri dari his
atau kontraksi uterus dan tenaga meneran dari ibu. Power merupakan tenaga
primer atau kekuatan utama yang dihasilkan oleh adanya kontraksi dan
retraksi otot-otot rahim. His adalah kontraksi otot-otot rahim pada persalinan.
Kontraksi adalah gerakan memendek dan menebalnya otot-otot rahim yang
terjadi diluar kesadaran (involuter) dan dibawah pengendalian syaraf simpatik.
Retraksi adalah pemendekan otot-otot rahim yang bersifat menetap setelah
adanya kontraksi. His yang normal adalah timbulnya mula-mula perlahan
tetapi teratur, makin lama bertambah kuat sampai kepada puncaknya yang
paling kuat kemudian berangsur-angsur menurun menjadi lemah, His tersebut
makin lama makin cepat dan teratur jaraknya sesuai dengan proses persalinan
sampai anak dilahirkan. His yang normal mempunyai sifat : kontarksi otot
rahim mulai dari salah satu tanduk rahim, kontraksi bersifat simetris, fundal
dominan yaitu menjalar ke seluruh otot rahim, kekuatannya seperti memeras
isi rahim, otot rahim yang berkontraksi tidak kembali ke panjang semula
sehingga terjadi retraksi dan pembentukan segmen bawah rahim, bersifat
involunter yaitu tidak dapat diatur oleh parturient,
-
Tenaga meneran merupakan kekuatan lain atau tenaga sekunder yang
berperan dalam persalinan, tenaga ini digunakan pada saat kala 2 dan
untuk membantu mendorong bayi keluar, tenaga ini berasal dari otot perut
dan diafragma. Meneran memberikan kekuatan yang sangat membantu
dalam mengatasi resistensi otot-otot dasar panggul
-
Persalinan akan berjalan normal, jika his dan tenaga meneran ibu baik
5
6. -
Kelainan
his
dan
tenaga
meneran
dapat
disebabkan
karena
hypotonic/atonia uteri dan hypertonic/tetania uteri
Passage terdiri dari :
1. Bagian keras tulang-tulang panggul (rangka panggul)
a. Os. Coxae
•
• Os illium
•
• Os. Ischium
•
• Os. Pubis
b. Os. Sacrum = promotorium
c. Os. Coccygis
2. Bagian lunak : otot-otot, jaringan dan ligamen-ligamen
Pintu Panggul
(1) Pintu atas panggul (PAP) = Disebut Inlet dibatasi oleh promontorium, linea
inominata dan pinggir atas symphisis.
(2) Ruang tengah panggul (RTP) kira-kira pada spina ischiadica, disebut midlet
(3) Pintu Bawah Panggul (PBP) dibatasi simfisis dan arkus pubis, disebut outlet
(4) Ruang panggul yang sebenarnya (pelvis cavity) berada antara inlet dan outlet.
Sumbu Panggul
Sumbu panggul adalah garis yang menghubungkan titik-titik tengah ruang
panggul yang melengkung ke depan (sumbu Carus)
Bidang-bidang :
(1) Bidang Hodge I : dibentuk pada lingkaran PAP dengan bagian atas symphisis
dan promontorium
(2) Bidang Hodge II : sejajar dengan Hodge I setinggi pinggir bawah symphisis.
(3) Bidang Hodge III : sejajar Hodge I dan II setinggi spina ischiadika kanan dan
kiri.
(4) Bidang Hodge IV : sejajar Hodge I, II dan III setinggi os coccygis
Stasion bagian presentasi atau derajat penurunan :
a. Stasion 0 : sejajar spina ischiadica
b. 1 cm di atas spina ischiadica disebut Stasion 1 dan seterusnya sampai Stasion 5
6
7. c. - 1 cm di bawah spina ischiadica disebut stasion -1 dan seterusnya sampai
Stasion-5
Ukuran-ukuran panggul
(1) Ukuran luar panggul :
a) Distansia spinarum : jarak antara kedua spina illiaka anterior superior : 24 – 26
cm
b) Distansia cristarum : jarak antara kedua crista illiaka kanan dan kiri : 28 – 30
cm
c) Konjugata externa (Boudeloque) 18 – 20 cm
d) Lingkaran Panggul 80-90 cm
e) Konjugata diagonalis (periksa dalam) 12,5 cm - Distansia Tuberum (dipakai
Oseander) 10,5 cm
(2) Ukuran dalam panggul :
Pintu atas panggul merupakan suatu bidang yang dibentuk oleh promontorium,
linea inniminata, dan pinggir atas simfisis pubis
1. konjugata vera : dengan periksa dalam diperoleh konjugata diagonalis 10,5-11
cm
2. konjugata transversa 12-13 cm
3. konjugata obliqua 13 cm
4. konjugata obstetrica adalah jarak bagian tengah simfisis ke promontorium
Ruang tengah panggul :
1. bidang terluas ukurannya 13 x 12,5 cm
2. bidang tersempit ukurannya 11,5 x 11 cm
3. jarak antar spina ischiadica 11 cm
Pintu bawah panggul (outlet) :
1. ukuran anterio posterior 10-11 cm
2. ukuran melintang 10,5 cm
3. arcus pubis membentuk sudut 900 lebih, pada laki-laki kurang dari 800
Inklinasi Pelvis (Miring panggul) adalah sudut yang dibentuk dengan horizon bila
wanita berdiri tegak dengan inlet 55-600
Jenis Panggul
7
8. Berdasarkan pada ciri-ciri bentuk pintu atas panggul, ada 4 bentuk pokok jenis
panggul :
(1) Ginekoid
(2) Android
(3) Antropoid
(4) Platipeloid
Otot - otot Dasar Panggul
Ligamen - Ligamen Penyangga Uterus
1. Ligamentum Kardinale sinistrum dan dekstrum (Mackendrot) : Ligamen
terpenting untuk mencegah uterus tidak turun. Jaringan ikat tebal serviks dan
puncak vagina kearah lateral dinding pelvis.
2. Ligamentum Sacro - uterina sinistrum dan dekstrum : Menahan uterus tidak
banyak bergerak Melengkung dari bagian belakang serviks kiri dan
kananmelalui dinding rektum kearah os sacrum kiri dan kanan.
3. Ligamentum Rotundum sinistrum dan dekstrum (Round Ligament) : Ligamen
yang menahan uterus dalam posisi antefleksi. Sudut fundus uterus kiri dan
kanan ke inguinal kiri dan kanan.
4. Ligamentum Latum sinistrum dan dekstrum (Broad Ligament) : Dari uterus
kearah lateral.
5. Ligamentum infundibulo pelvikum : Menahan tubafallopi. Dari infundibulum
ke dinding pelvis.
3. PASSANGER
Passenger terdiri dari janin dan plasenta
Janin merupakan passanger utama, dan bagian janin yang paling penting adalah
kepala, karena kepala janin mempunyai ukuran yang paling besar, 90% bayi
dilahirkan dengan letak kepala
Kelainan-kelainan yang sering menghambat dari pihak passanger adalah kelainan
ukuran dan bentuk kepala anak seperti hydrocephalus ataupun anencephalus,
kelainan letak seperti letak muka atau pun letak dahi, kelainan kedudukan anak
seperti kedudukan lintang atau pun letak sungsang
a. Janin.
8
9. Kepala janin dan ukuran-ukurannya
Bagian yang paling besar dan keras dari janin adalah kepala janin. Posisi dan
besar kepala dapat mempengaruhi jalan persalinan.
1. Tulang Tengkorak ( Cranium )
a. Bagian muka dan tulang-tulang dasar tengkorak
b. Bagian tengkorak :
- Os Frontalis
- Os Parientalis
- Os Temporalis
- Os Occipitalis
c. Sutura
- Sutura Frontalis
- Sutura Sagitalis
- Sutura Koronaria
- Sutura Lamboidea
d. Ubun-ubun ( Fontanel )
- Fontanel mayor / bregma
- Fontanel minor
2. Ukuran-ukuran kepala
a. Diameter
- Diameter Occipito frontalis 12 cm
- Diameter Mento Occipitalis 13,5 cm
- Diameter Sub Occipito Bregmatika 9,5 cm
- Diameter Biparietalis 9,25 cm
- Diameter Ditemporalis 8 cm
b. Ukuran Cirkumferensial ( Keliling )
- Cirkumferensial fronto occipitalis 34 cm
- Cirkumferensia mento occipitalis 35 cm
- Cirkumferensia sub occipito bregmatika 32 cm
3. Postur janin dalam rahim
i. Sikap (habitus)
9
10. Menunjukkan hubungan bagian-bagian janin dengan sumbu janin, biasanya
terhadap tulang punggungnya. Janin umumnya dalam sikap fleksi, di mana
kepala, tulang punggung, dan kaki dalam keadaan fleksi, serta lengan bersilang di
dada.
ii. Letak janin
Letak janin adalah bagaimana sumbu panjang janin berada terhadap sumbu ibu,
misalnya letak lintang di mana sumbu janin sejajar dengan dengan sumbu panjang
ibu; ini bisa letak kepala, atau letak sungsang.
iii. Presentasi
Presentasi digunakan untuk menentukan bagian janin yang ada di bagian bawah
rahim yang dapat dijumpai pada palpasi atau pemeriksaan dalam. Misalnya
presentasi kepala, presentasi bokong, presentasi bahu, dan lain-lain.
iv. Posisi
Posisi merupakan indicator untuk menetapkan arah bagian terbawah janin apakah
sebelah kanan, kiri, depan atau belakang terhadap sumbu ibu (maternal pelvis).
Misalnya pada letak belakang kepala (LBK) ubun-ubun kecil (UUK) kiri depan,
UUK kanan belakang.
b. Placenta.
Placenta juga harus melalui jalan lahir, ia juga dianggap sebagai penumpang atau
pasenger yang menyertai janin namun placenta jarang menghambat pada
persalinan normal.
c. Air Ketuban.
Amnion pada kehamilan aterm merupakan suatu membran yang kuat dan ulet
tetapi lentur. Amnion adalah jaringan yang menentukan hampir semua kekuatan
regang membran janin dengan demikian pembentukan komponen amnion yang
mencegah ruptura atau robekan sangatlah penting bagi keberhasilan kehamilan.
Penurunan adalah gerakan bagian presentasi melewati panggul, penurunan ini
terjadi atas 3 kekuatan yaitu salah satunya adalah tekanan dari cairan amnion dan
juga disaat terjadinya dilatasi servik atau pelebaran muara dan saluran servik yang
terjadi di awal persalinan dapat juga terjadi karena tekanan yang ditimbulkan oleh
cairan amnion selama ketuban masih utuh.
10
11. 4. Psikis (psikologis)
Perasaan positif berupa kelegaan hati, seolah-olah pada saat itulah benar-benar
terjadi realitas “kewanitaan sejati” yaitu munculnya rasa bangga bias melahirkan
atau memproduksi anaknya. Mereka seolah-olah mendapatkan kepastian bahwa
kehamilan yang semula dianggap sebagai suatu “ keadaan yang belum pasti “
sekarang menjadi hal yang nyata.
Psikologis meliputi :
•
Melibatkan psikologis ibu, emosi dan persiapan intelektual
•
Pengalaman bayi sebelumnya
•
Kebiasaan adat
•
Dukungan dari orang terdekat pada kehidupan ibu
Sikap negatif terhadap peralinan dipengaruhi oleh:
a. Persalinan sebagai ancaman terhadap keamanan
b. Persalinan sebagai ancaman pada self-image
c. Medikasi persalinan
d. Nyeri persalinan dan kelahiran
5. PENOLONG
Peran dari penolong persalinan dalam hal ini Bidan adalah mengantisipasi dan
menangani komplikasi yang mungkin terjadi pada ibu dan janin. Proses
tergantung dari kemampuan skill dan kesiapan penolong dalam menghadapi
proses persalinan.
11
12. BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Persalinan adalah suatu proses fisiologik yang memungkinkan serangkaian
perubahan yang besar pada ibu untuk dapat melahirkan janinnya melalui jalan
lahir. Ini di definisikan sebagai pembukaan serviks yang progresif, dilatasi atau
keduanya, akibat kontraksi rahim teratur yang terjadi sekurang-kurangnya setiap 5
menit dan berlangsung sampai 60 detik.
persalinan dapat berjalan normal (eutosia) apabila ketiga faktor 5 p dapat
bekerja sama dengan baik. jika faktor 5 p terdapat penyimpangan atau kelainan
yang dapat mempengaruhi jalannya persalinan, maka memerlukan intervensi
persalinan untuk mencapai kelahiran yang baik, persalinan yang memerlukan
bantuan dari luar karena terjadi penyimpangan 5 p disebut persalinan distocia
http:cahyatoshi12.blogspot.com
faktor-faktor yang mempengaruhi persalinan
a) passage (jalan lahir)
b) passenger (janin dan plasenta)
c) power (kekuatan)
d) psikologi
e) penolong
5 P sangat menentukan apakah suatu persalinan secara fisik dapat diprediksi akan
berjalan lancar atau tidak, meskipun yang paling berperan utama adalah : power,
passage, passanger. Tetapi bukan berarti bahwa psykologis ibu hamil dan faktor
penolong tidak ikut menentukan.
B. Saran
Seorang bidan harus mampu mengidentifikasi faktor-faktor penyebab persalinan
sehingga diharapkan dalam memberikan asuhan kebidanan pada proses persalinan
dapat memperhatikan faktor-faktor tersebut
12
13. DAFTAR PUSTAKA
1. Mochtar R. Sinopsis Obstetri. Edisi 2. Jilid I. Jakarta, EGC ; 1998
2. Oxorn, Harry. Ilmu Kebidanan : Patologi dan Fisiologi Persalinan (Human
Labour and Birth). Jakarta, Yayasan Essentia Medica ; 2003.
3. Bobak L J. Keperawatan Maternitas. Jakarta : EGC ; 2004.
4. Manuaba IBG. Ilmu Kebidanan, Penyulit Kandungan, dan KB untuk
Pendidikan Bidan. Jakarta, EGC; 1998.
5. Cunningham F. Gary dkk. Obstetri Williams,Edisi 21, Jakarta, EGC; 2006.
6. Bidanshop.blogspot.com
7. http://lenteraimpian.wordpress.com
http://bahankuliahkesehatan.blogspot.com/
13