Publicidad
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Publicidad
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Publicidad
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Publicidad
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
Próximo SlideShare
Konsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologisKonsep dasar fisiologi, patologi, dan patofisiologis
Cargando en ... 3
1 de 18
Publicidad

Más contenido relacionado

Publicidad
Publicidad

Makalah penyakit genetika

  1. BAB I PENDAHULUAAN A.Latar belakang Kita sering mendengar atau menemui seseorang yang menderita penyakit sejak lahir . dan ada juga seseorang yang ketika sudah dewasa mendapat suatu penyakit tertentu yang tidak disebabkan oleh virus yang menyerang dirinya . juga tidak disebabkan oleh pola hidup dan kesehatan yang dijalankannya. Seseorang bisa saja terkena penyakit yang disebabkan oleh keturunan . penyakit yang diturunkan secars turunan atau kita kenal dengan penyakit genetika . Genetika adalah ilmu yang mempelajari fariasi dan karakteristik sifat sifat yang diturunkan . gen merupakan urutan unik asam deogsiribonukleat (DNA) yang merupakan kode untuk protein tertentu . gen kita di turunkan dari orang tua kita , gen inilah yang menentukan rupa kita dan bagaiman reaksi kita terhadap keadaan tertentu . beberapa gangguan atau penyakit diketahui merupakan keturunan suatu gen tunggal . beberapa penyakit lainnya tergantung dalam penurunan kelompok gen atau kromosom defektif . Pengetahuai mengenai gen yang menyebabkan penyakit menyebabkan lilakukannya riset mengenai terapi gen , yang bertujuan memberikan salinan gen normal kepada pasien yang terkena . Bidan perlu memahami pentingnya penyakit yang di turunkan , karena banyak penyakit genetik dapat di deteksi dengan teknik skrining genetik pada embrio tahap awal . skrining genetik juga penting dalam penilaian resiko terjadinya penyakit di kehidupan mendatang , misalkan jenis kangker dan penyakit Alzheimer . Identivikasi gen yang terlibat dalam penyakit akan mempengaruhi terapi pasien di masa depan , selain mengobati dan merawat pasien dengan penyakit tahaplanjut , pasien akan disarankan mengenai terapi yang akan mencegah penyakit yang kemungkinan besar terjadi kepada mereka . B. rumusan masalah Dalam makalah ini membahas lebih mendalam tentang : • Latar belakang pembentukan genetik • Pengertian dari genetik dan kelainan genetik itu sendiri • Dan makna yang terkandung dari kelainan genetik C. Manfaat dan tujuan penulisan Makalah ini di buat dengan harapan agar kami sebagai mahasiswa dapat mengetahui makna Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yakni : 1. Untuk menambah pengetahuan penulis dan pembaca tentang kelainan genetik 2. Untuk mengetahui lebih mendalam tentang genetika 1
  2. BAB II PEMBAHASAN A.Pengertian Genetik Genetik adalah ilmu yang mempelajari sifat sifat keturunan (hereditas), serta segala seluk beluknya secara ilmiah . Orang yang dianggap sebagai “Bapak Genetika” adalah JOHAN GREGOR MENDEL. Orang yang mempelajari sifat sifat menurun yang diwariskan dari sel sperma adalah HAECKEL (1868). GALUR MURNI adalah vanetas yang terdiri dari genotip yang homosigot “F” (=filium) menyatakan turunan , sedangkan simbol “P” (=parentum) menyatakan induk . HIBRIDA (BASTAR) adalah keturunan dari penyerbukan silang dengan sifat sifat beda jika satu sifat beda disebut MONOHIBRIDA , jika dua sifat beda disebut DIHIBRIDA . DOMINAN adlah sifat sifat yang tampak (MANIFES) pada keturunan . RESESIF adlah sifat sifat yang tidak muncul pada keturunan . Genetika adalah ilmu yang mempelajari fariasi dan karakteristik sifat sifat yang diturunkan . gen merupakan urutan unik asam deogsiribonukleat (DNA) yang merupakan kode untuk protein tertentu . gen kita di turunkan dari orang tua kita , gen inilah yang menentukan rupa kita dan bagaiman reaksi kita terhadap keadaan tertentu . beberapa gangguan atau penyakit diketahui merupakan keturunan suatu gen tunggal . beberapa penyakit lainnya tergantung dalam penurunan kelompok gen atau kromosom defektif . Pengetahuai mengenai gen yang menyebabkan penyakit menyebabkan dilakukannya riset mengenai terapi gen , yang bertujuan memberikan salinan gen normal kepada pasien yang terkena . Kromosom adalah struktur benang dalam inti sel yang bertanggung jawab dalam hal sifat keturunan (hereditas). Kromosom adalah KHAS bagi makhluk hidup. Pada manusia terdapat 23 pasang kromosom kromosom (X dan Y)memiliki struktur kromosom yang berbeda tetapi kromosom yang lainnya (autosom) memiliki pasangan dengan struktur yang sama . Kromosom wanita normal adalah XX , sedangkan kromosom laki laki normal adalah XY. identifikasi dan perhitungan jumlah kromosom dalam sel dapat di lakukan dengan teknik pewarnaan khusus atau yang biasa di sebut Kariotipe . Dikenal dua macam kromosom yaitu: 1. Kromosom badan (Autosom). 2. Kromosom kelamin / kromosom seks (Gonosom). 2
  3. Alel Walau setiap gen mengkode karakteristi (sifat) yang spesifik , namun tidak semua gen sama . hal ini di sebabkan oleh karena setiap gen tersusun oleh du alel , yang mengkode dua sifat yang sama , dari masing masing orangtua / induk . Alel dapat identik (homozigot) berarti alel dari setiap induk adalah sama . atau dapat pula berbeda (heterozigot) dimana alel dari setia induk berbeda . pada ganbar di bawah setia gen mengkode suatu sifat yang hanya di ekspresikan jika gen tersebut adalah hemozigot . sehingga seseorang dengan gen ini akan mampu melipat lidah dan menggerakkan telinga , tetapi tidak memiliki identasi (lesung pipi). Berdasarkan sifat alel , kelainan genetik di golongkan menjadi berikut : Ø Kelainan genetik yang di sebabkan oleh faktor alel tunggal autosomal yang dominan . Ø Kelainan genetik yang di sebabkan oleh faktor alel tunggal autosomal yang resesif . Ø Kelainan genetik yang di sebabkan alel tertaut dengan kromosom seks / kelamin . Ø Kelainan genetik yang di sebabkan oleh pengaruh aberasi kromosom . Gen GEN adalah "substansi hereditas" yang terletak di dalam kromosom. Semua informasi genetika organisme di sampaikan dari sel ke sel melalui DNA di dalam nukleus . DNA tersusun dari gen pada kromosom . Gen tersusun dari dua alel . Gen bersifat antara lain : - Sebagai materi tersendiri yang terdapat dalam kromosom. - Mengandung informasi genetika. - Dapat menduplikasikan diri pada peristiwa pembelahan sel. Sepasang kromosom adalah "HOMOLOG" sesamanya, artinya mengandung lokus gen-gen yang bersesuaian yang disebut ALELA. B. kelainan dan Penyakit Genetika Kelainan genetika (genetic abnormally) adalah sebuah kondisi kelainan oleh satu atau lebih gen yang menyebabkan sebuah kondisi fenotipe klinis atau merupakan penyimpangan dari sifat umum/sifat rata-rata manusia. Penyakit Genetika (genetic disorder) adalah penyakit yang muncul karena tidak berfungsinya faktor-faktor genetik yang tidak mengatur struktur dan fungsi fisiologi tubuh manusia Penyakit genetika disebabkan oleh adanya kelainan gen yang di turunkan saat terjadinya pembuahan sel sperma terhadap ovum . Penyakit genetika bisa saja diturunkan dari orang tua yang sehat , namun memiliki gen yang rusak sehingga si anak memiliki gen yang rusak juga . 3
  4. Selain itu , bisa juga disebabkan oleh adanya ketidak normalan jumlah kromosom antara kromosom X dan Y . Juga bisa karena kerapuhan sindrom X yang disebabkan adanya mutasi gen berulang . Ketidak normalan jumlah kromosom dapat dilihat dari standar disasi jumlah krosom pada manusia . Pada manusia , formula kromosom kaum pria yakni 46,XY atau dapat ditulis 44+xy , sedangkan kaum wanita yakni 46,xx , atau dapat di tulis 44+ xx . Kelebihan atau kekurangan jumlah kromosom , bisa menyebabkan penyakit genetik . C.Klasifikasi Genetik Penyakit genetik dapat di klasifikasikan menjadi 4 macam , yakni karena kelainan kromosomal , single gene atau kelainan mendel , kelainan multifaktorial , dan mitokondrial . · Kelainan kromosomal Kelainan kromosomal ditandai dengaan kelainan jumlah atau struktur kromosom , bisa pada autosom maupun gonosom (kromosom kelamin) . penyakit genetik yang disebabkan kelainan autosom ialah sindroma down (mongolid syndrome) , slidroma patau , slidroma edwars , dan sidroma “cri-du-chat”. Sementara yang disebabkan kelainan gonosom ialah sidroma turner . kelainan gonosom inilah yang saat ini banyak menjadi pemberitaan di media , dengan di eksposnya seseorang yang di anggap memiliki kelamin ganda . · Single gene Kelainan genetik lainnya yakni single gene atau monogeneticdisorders . kelainan genetik ini bisa menyebabkan penyakit huntington dan cystice vibrosis . hanya saja , jenis penyakit memang agak jarang ditemui meskipun ada juga beberapa manusia yang menderita penyakit huntingtong. · Kelainan multi fektoral Kelaianan genetik multivectorial disebabkan bukan hanya oleh kelainan gen saja , melainkan melibatkan juga lingkungan dan interaksi antara gen dengan lingkungan tersebut . · Kelainan mitokondria Kelainan ini disebabkan adanya mutasi pada kromosom sitoplasma mitokondria . penurunan kelainan mitokondria diturunkan secara internal . Tabel abnormal kromosom Penyakit Penyebab Insidensi Sindrom down Trisomi 21 1 pada 650 kelahiran , insidensi meningkat sesuai usia ibu . Sindrom X fragel Kodon berulang pada kromosom X 1 pada 2000 pria Korea Huntington Kodon berulang pada kromosom 4 1 pada 10.000 Sindrom turner Tidak ada kromosom Y 1 pada 2.500 wanita 4
  5. D. Penyakit Kelainan Genetik Dan Kromosom Beberapa kelainan gen atau kromosom utama: Ø Phenylketonuria (PKU) Adalah suatu kelainan genetic yang menyebabkan individu tidak dapat secara sempurna memetabolismekan protein. Pku dewasa ini mudah dideteksi, tetapi kalau tetap tidak tersembuhkan, dapat menyebabkan keterbelakangan mental dan hiperaktif. Bila terdeteksi, kelainan disembuhkan dengan diet untuk menjaga zat racun yang masuk ke dalam system saraf. Pku melibatkan suatu gen resesif dan terjadi kira-kira sekali pada setiap 10.000 hingga 20.000 kelahiran hidup. Ø Down Syndrome Down syndrome adalah suatu kondisi keterbelakangan perkembangan fisik dan mental anak yang diakibatkan adanya abnormalitas perkembangan kromosom. Kromosom ini terbentuk akibat kegagalan sepasang kromosom untuk saling memisahkan diri saat terjadi pembelahan. Down syndrome merupakan kelainan kromosom yang dapat dikenal dengan melihat manifestasi klinis yang cukup khas. Kelainan yang berdampak pada keterbelakangan pertumbuhan fisik dan mental anak ini pertama kali dikenal pada tahun 1866 oleh Dr.John Longdon Down. Karena ciri-ciri yang tampak aneh seperti tinggi badan yang relative pendek, kepala mengecil, hidung yang datar menyerupai orang Mongolia maka sering juga dikenal dengan Mongoloid. Pada tahun 1970an para ahli dari Amerika dan Eropa merevisi nama dari kelainan yang terjadi pada anak tersebut dengan merujuk penemu pertama kali syndrome ini dengan istilah Down Syndrome dan hingga kini penyakit ini dikenal dengan istilah yang sama. Pictures of Down syndrome Ø Anemia Sel Sabit (Sickle-cell anemia) kelainan darah yang menghambat pasokan oksigen tubuh. Dapat menyebabkan pembengkakan tulang persendian, krisis sel sabit, kegagalan jantung dan ginjal. Sel darah merah biasanya berbentuk seperti cakram atau piringan hitam. Sel-sel ini mati dengan cepat sehingga terjadi anemia dan kematian individu secara dini. Termasuk kelainan intermedier Kelainan darah yang menghambat pasukan oksigen tubuh.Dapat menyebabkan pembengkakan tulang persendian, kegagalan jantung dan ginjal Penyembuhan : penisilin, pengobatan menghilangkan rasa sakit, antibiotic, transfuse darah. Ø Klinefelter Syndrome suatu kelainan genetic di mana laki-laki memiliki kromosom X tambahan. Menyebabkan susunan kromosomnya menjadi XXY sebagai ganti XY. Pertambahan kromosom ini menyebabkan abnormalitas fisik. Buah pelir laki-laki yang mengidap kelainan ini tidak berkembang dan biasanya mereka memiliki buah dada yang besar dan menjadi tinggi. Penyembuhan : terapi hormon 5
  6. Ø Turner Syndrome Turner Syndrome menyebabkan gadis kehilangan satu kromosom X yang membuatnya tidak akan pernah mengalami menstruasi. Sedangkan Mosaic Turner Syndrome hanya proporsi kromosomnya yang tidak normal dan ini menjelaskan mengapa mereka masih mengalami menstruasi. Mosaic Turner Syndrome (MTS) merupakan suatu kondisi genetik yang berarti seorang wanita kehilangan kromosom X (kromosom seks), yang merupakan kromosom dalam beberapa sel dan mempengaruhi perkembangan seksual. perempuan kehilangan satu kromosom X, menyebabkan susunan kromosomnya menjadi XO sebagai ganti XX. Syndrome ini menyebabkan abnormalitas fisik, keterbelakangan mental . Penyembuhan : terapi hormone. Ø Anencephaly Anencephaly adalah cacat pada jaringan saraf primitif, yang terjadi selama awal kehamilan, yang dapat menyebabkan kerusakan jaringan yang nantinya akan membentuk otak dan tulang yang melindungi massa tulang. Sayangnya, diperkirakan bahwa 75 persen dari janin yang memiliki cacat ini gagal untuk lahir, dan 25 persen sisanya meninggal dalam beberapa jam setelah lahir. Untuk alasan ini, maka hal ini dianggap sebagai malformasi paling parah kedua, berhubungan dengan kelainan tabung saraf. Gejala utama selama kehamilan polihidramnion, yaitu terdapat cairan ketuban dalam jumlah besar.dan jika kehamilan berlangsung hingg melahirkan, maka akan terjadi hal berikut pada bayi: · Tidak adanya kubah tengkorak · Tidak adanya otak (belahan otak dan otak) · Cacat jantung Jika semua wanita pada usia subur, mendapatkan tambahan vitamin asam folat sebanyak 0,4 mg setiap harinya sampai dengan kehamilannya pada trimester pertama, maka tingkat kejadian anencephaly dan spina bifida pada kasus yang rawan dapat ditekan hingga 50 – 70%. Ø Cystic fibrosis Cystic fibrosis (CF) adalah penyakit yang diturunkan (diwariskan) dari kelenjar-kelenjar lendir dan keringat anda. Ia mempengaruhi kebanyakan paru-paru, pankreas, hati, usus-usus, sinus- sinus, dan organ-organ seksual anda. Normalnya, lendir adalah encer/berair. Ia mempertahankan lapisan-lapisan dari organ-organ tertentu tetap lembab dan mencegah mereka mengering atau terinfeksi. Namun pada CF, gen yang abnormal menyebabkan lendir menjadi kental dan lengket. Lendir terbentuk pada paru-paru anda dan menghalangi saluran-saluran udara. Ini membuat lebih mudah bakteri-bakteri untuk berkembang dan menjurus pada infeksi-infeksi paru berulangkali yang serius. Seiring dengan waktu, infeksi-infeksi ini dapat menyebabkan kerusakan yang serius pada paru-paru anda. 6
  7. Lendir yang kental dan lengket dapat juga menghalangi tabung-tabung, atau saluran-saluran pada pankreas anda. Sebagai akibatnya, enzim-enzim pencernaan yang dihasilkan oleh pankreas anda tidak dapat mencapai usus kecil anda. Enzim-enzim ini membantu menguraikan makanan yang anda makan. Tanpa mereka, usus-usus anda tidak dapat menyerap lemak-lemak dan protein- protein sepenuhnya. Berikut adalah gambar dari organ yang terserang penyakit Cystic fibrosis Ø Spina Bifida Spina Bifida (Sumbing Tulang Belakang) adalah suatu celah pada tulang belakang (vertebra), yang terjadi karena bagian dari satu atau beberapa vertebra gagal menutup atau gagal terbentuk secara utuh. Resiko melahirkan anak dengan spina bifida berhubungan erat dengan kekurangan asam folat, terutama yang terjadi pada awal kehamilan. Penonjolan dari korda spinalis dan meningens menyebabkan kerusakan pada korda spinalis dan akar saraf, sehingga terjadi penurunan atau gangguan fungsi pada bagian tubuh yang dipersarafi oleh saraf tersebut atau di bagian bawahnya. Gejalanya tergantung kepada letak anatomis dari spina bifida. Kebanyakan terjadi di punggung bagian bawah, yaitu daerah lumbal atau sakral, karena penutupan vertebra di bagian ini terjadi paling akhir. Berikut adalah gambar dari spina bifida: E.Kelainan Genetika v Kelainan Dominan Autosomal Ciri dominan dalam keadaan heterozigot Penderita mempunyai salah satu orang tua yang sakit maka setengah anaknya akan terkena juga . v Kelainan resesif autosomal Penurunan resesif autosomal hanya dapat dilihat jika terdapat defek alel atau mutan alel pada kedua orang tuanya . kedua orang tuanya dapat sehat tetapi membawa gen mutan , atau dapat juga menderita penyakit tersebut . biasanya orang tua tidak memiliki genotipe homozigot . pelacakan suatu gangguan ini dalam keluarga biasanya tidak mungkin di lakukan karena semua individu yang terkena berada dalam generasi yang sama , misalnya kakak dan adik . Pada penyakit yang jarang , sering yang di dapatkan orangtua yang mempunyai hubungan keluarga sehingga memiliki banyak gen yang sama . jika penyakit ini sering terjadi seperti halnya fibrisis kristik , terdapa insiden gen yang lebih besar di populasi umum dan signifikasi kedua orangtua yang merupakan sepupu tinggkat pertama menjadi minimal . v Kelainan Resesif Autosom Ciri dominan dalam keadaan homozigot. v Kelainan Intermedia Disebut juga dominan tidak lengkap (kodominan) 7
  8. v Kelainan Terpaut Kromosom Seks Terangkai seks parsial (x dan y).Kelainan resesif terangkai x pada kromosom x Fibrosis Kristik Fibrosis kristik adalah penyakit multisistem dengan karakteristik produksi mukus (lendir) yang kental di paru paru dan pankreas . anank anak dalam penyakit ini rentang terinfeksi . terutama terinfeksi bakteri kronik . Anak anak yang lahir dengan penyakit ini memiliki orang tua dengan gen heterozigot . kemungkinan memiliki anak yang terkena penyakit ini adalah 1 berbanding 4 , dengan anak karier adalah 1 banding 2 , dan anak yang sehat adalah 1 banding 4 . F. Penyebab Kelainan Genetik Beberapa penyebab kelainan dan penyakit genetik antara lain: Disebabkan oleh mutasi gen . Mutasi gen adalah perubahan susunan gen yang umumnya tidak sempurna atau cacat . Oleh karena itu , alel mutan bersifar resesif , sedangkan alel normalnya dominan . Namun adajuga mutasi yang bersifat dominan . Ketidaknormalan jumlah kromosom seperti dalam sindrome down (adanya ekstra kromosom 21) dan sindrom klinefelter (laki-laki dengan 2 kromosom x) gen rusak yang diturunkan dari orang tua, dalam kasus ini, penyakit genetik juga dikenal dengan istilah penyakit keturunan. Kondisi ini terjadi ketika individu lahir dari dua individu sehat pembawa gen rusak tersebut, tetapi dapat juga terjadi ketika gen yang rusak tersebut merupakan gen yang dominan . G.Pola Penurunan Gen Prediksi kemungkinan penurunan suatu gen dapat dilakukan dengan melihat diagram silsilah yang memperlihatkan hubungan genetik antar generasi . Diagram silsilah dapat membantu mengidentikasi apakah gen tersebut dibawa dalam kromosom seks (X dan Y) atau autosom (kromosom non seks). Diagram ini juga dapat menunjukkan apakah gen tersebut bersifat dominan atau resesif dan apakah seseorang dapat menjadi pembawa gen (karier) resesif yang dapat di turunkan ke generasi berikutnya . H. Pengertian Interaksi Gen Interaksi gen adalah penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan modifikasi nisbah fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua pasang gen nonalelik. Selain terjadi interaksi antar alel, interaksi juga dapat terjadi secara genetik. Selain mengalami berbagai modifikasi rasio fenotipe karena adanya peristiwa aksi gen tertentu, terdapat pula penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan modifikasi rasio fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua pasang gen nonalelik. Peristiwa semacam ini dinamakan interaksi gen menurut ( Suryo: 2001). Peristiwa interaksi gen pertama kali dilaporkan oleh W. Bateson dan R.C. Punnet setelah mereka mengamati pola pewarisan bentuk jengger ayam. 8
  9. Menurut William D. Stansfield ( 1991 : 56 ) fenotipe adalah hasil produk gen yang dibawa untuk diekspresikan ke dalam lingkungan tertentu. Lingkungan ini tidak hanya meliputi berbagai faktor eksternal seperti: temperatur dan banyaknya suatu kualitas cahaya. Sedangkan faktor internalnya meliputi: Hormon dan enzim. Gen merinci struktur protein. Semua enzim yang diketahui adalah protein. Enzim melakukan fungsi katalis, yang menyebabkanpemecahan atau penggabungan berbagai molekul. Semua reaksi kimiawi yang terjadi di dalam sel merupakan persoalan metabolisma. Reaksi – reaksi ini merupakan reaksi pengubahan bertahap satu substansi menjadi substansi lain, setiap langkah ( tahap) diperantarai oleh suatu enzim spesifik. Semua langkah yang mengubah substansi pendahulu ( precursor ) menjadi produk akhir menyusun suatu jalur biosintesis.Interaksi gen terjadi bila dua atau lebih gen mengekspresikan protein enzim yang mengkatalis langkah – langkah dalam suatu jalur bersama. I. Contoh Interaksi Gen Peristiwa interaksi gen berupa avatisme pertama kali dilaporkan oleh W. Bateson dan R.C. Punnet setelah mereka mengamati pola pewarisan bentuk jengger ayam. Karakter jengger tidak hanya diatur oleh satu gen, tetapi oleh dua gen yang berinteraksi. Dalam hal ini terdapat empat macam bentuk jengger ayam yaitu mawar, kacang, walnut, dan tunggal. Persilangan ayam berjengger rose dengan ayam berjengger pea menghasilkan keturunan dengan bentuk jengger yang sama sekali berbeda dengan bentuk jengger kedua induknya. Ayam hibrid (hasil persilangan) ini memiliki jengger berbentuk walnut. Selanjutnya, apabila ayam berjengger walnut disilangkan dengan sesamanya, maka diperoleh generasi F2 dengan rasio fenotipe walnut : rose : pea : single = 9 : 3 : 3 : 1. Dari rasio fenotipe tersebut, terlihat adanya satu kelas fenotipe yang sebelumnya tidak pernah dijumpai, yaitu bentuk jengger tunggal. Munculnya fenotipe ini, dan juga fenotipe walnut, mengindikasikan adanya keterlibatan dua pasang gen nonalelik yang berinteraksi untuk menghasilkan suatu fenotipe. Kedua pasang gen tersebut masing-masing ditunjukkan oleh fenotipe rose dan fenotipe pea. Apabila gen yang bertanggung jawab atas munculnya fenotipe rose adalah R, sedangkan gen untuk fenotipe pea adalah P, maka keempat macam fenotipe tersebut masing-masing dapat dituliskan sebagai R-pp untukr os e, rrP- untukpea, R-P- untukwalnut, dan rrpp untuk single. Selain itu, biasanya kita beranggapan bahwa suatu sifat keturunan yang nampak pada suatu individu itu ditentukan oleh sebuah gen tunggal, misalnya bunga merah oleh gen R, bunga putih oleh gen r, buah bulat oleh gen B, buah oval (lonjong) oleh gen b, batang tiggi oleh gen T, batang pendek oleh gen t dll. Akan tetapi dalam kehidupan sehari-hari seringkali kita mengetahui bahwa cara diwariskannya sifat keturunan tidak mungkin diterangkan dengan pedoman tersebut di atas, karena sulit sekali disesuaikan dengan hukum-hukum Mendel. 9
  10. Sebuah contoh klasik yang dapat dikemukakan di sini ialah hasil percobaan Wiliam Bateson dan R.C Punnet yang telah di bicarakan sebelumnya diatas. Mereka mengawinkan berbagai macam ayam negeri dengan memperhatikan bentuk jengger di atas kepala. Ayam Wyandotte mempunyai jenger tipe mawar (“rose“), sedang ayam Brahma berjengger tipe ercis(“pea“). Pada waktu dikawinkan ayam berjengger rose didapatkan ayam-ayam F1 yang kesemuanya mempunyai jengger bersifatwalnut (“walnut“= nama semacam buah). Mula- mula dikira bahwa jengger tipe walnut ini intermedier. Tetapi yang mengherankan ialah bahwa pada waktu ayam-ayam walnut itu dibiarkan kawin sesamanya dan dihasilkan banyak ayam-ayam F2 maka perbandingan 9:3:3:1 nampak dalam keturunan ini. Kira-kira 9/16 bagian dari ayam-ayam F2 ini berjengger walnut. 3/16 mawar, 3/16 ercis dan 1/16 tunggal (single). Fenotip jengger yang baru ini disebabkan karena adanya interaksi (saling pengaruh) antara gen- gen. Adanya 16 kombinasi dalam F2 memberikan petunjuk bahwa ada 2 pasang alel yang berbeda ikut menentukan bentuk dari jengger ayam. Sepasang gen menentukan tipe jengger mawar dan sepasang gen lainnya untuk tipe jengger ercis. Sebuah gen untukrose dan sebuh gen untukpea mengadakan interaksi menghasilkan jengger walnut, seperti terlihat pada ayam-ayam F1. Jenggerrose ditentukan oleh gen dominan R (berasal dari “rose”), jengger pea oleh gen dominan P (berasal dari “pea”). Karena itu ayam berjengger mawar homozigot mempunyai genotip RRpp, sedangkan ayam berjengger ercis homozigot mempunyai genotip rrPP. Perkawinan dua ekor ayam ini menghasilkan F1 yang berjengger walnut (bergenotip RrPp) dan F2 memperlihatkan perbandingan fenotip 9:3:3:1. Selain mengalami berbagai modifikasi nisbah fenotipe karena adanya peristiwa aksi gen tertentu, terdapat pula penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan modifikasi nisbah fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua pasang gen nonalelik. Peristiwa semacam ini dinamakan interaksi gen. Peristiwa interaksi gen pertama kali dilaporkan oleh W. Bateson dan R.C. Punnet setelah mereka mengamati pola pewarisan bentuk jengger ayam. Dalam hal ini terdapat empat macam bentuk jengger ayam, yaitu mawar, kacang, walnut, dan tunggal J. Tipe-tipe jengger ayam Persilangan ayam berjengger mawar dengan ayam berjengger kacang menghasilkan keturunan dengan bentuk jengger yang sama sekali berbeda dengan bentuk jengger kedua tetuanya. Ayam hibrid (hasil persilangan) ini memiliki jengger berbentuk walnut. Selanjutnya, apabila ayam berjengger walnut disilangkan dengan sesamanya, maka diperoleh generasi F2 dengan nisbah fenotipe walnut : mawar : kacang : tunggal = 9 : 3 : 3 : 1. Dari nisbah fenotipe tersebut, terlihat adanya satu kelas fenotipe yang sebelumnya tidak pernah dijumpai, yaitu bentuk jengger tunggal. Munculnya fenotipe ini, dan juga fenotipe walnut, mengindikasikan adanya keterlibatan dua pasang gen nonalelik yang berinteraksi untuk 10
  11. menghasilkan suatu fenotipe. Kedua pasang gen tersebut masing-masing ditunjukkan oleh fenotipe mawar dan fenotipe kacang. Apabila gen yang bertanggung jawab atas munculnya fenotipe mawar adalah R, sedangkan gen untuk fenotipe kacang adalah P, maka keempat macam fenotipe tersebut masing- masing dapat dituliskan sebagai R-pp untuk mawar, rrP- untuk kacang, R-P- untuk walnut, dan rrpp untuk tunggal. Dengan demikian, diagram persilangan untuk pewarisan jengger ayam dapat dijelaskan seperti pada Gambar 2.13. P : RRpp x rrPP mawar kacang  F1 : RrPp walnut F2 : 9 R-P- walnut 3 R-pp mawar walnut : mawar : kacang : tunggal 3 rrP- kacang 9 : 3 : 3 : 1 1 rrpp tunggal bertanggung jawab atas munculnya fenotipe mawar adalah R, sedangkan gen untuk fenotipe kacang adalah P, maka keempat macam fenotipe tersebut masing-masing dapat dituliskan sebagai R-pp untuk mawar, rrP- untuk kacang, R-P- untuk walnut, dan rrpp untuk tunggal. Dengan demikian, diagram persilangan untuk pewarisan jengger ayam dapat dijelaskan seperti pada Gambar berikut ini. Kesimpulannya : 1. Fenotip jengger yang baru ini disebabkan karena adanya interaksi (saling pengaruh) antara gen-gen. 2. Adanya 16 kombinasi dalam F2 memberikan petunjuk bahwa ada 2 pasang alel yang berbeda ikut menentukan bentuk dari jengger ayam. Sepasang alel menentukan tipe jengger mawar dan sepasang alel lainnya untuk tipe jengger Kacang. 3. Sebuah gen untuk mawar dan sebuh gen untuk kacang mengadakan interaksi menghasilkan jengger walnut, seperti terlihat pada ayam-ayam F1. 4. Jengger mawar ditentukan oleh gen dominan R(berasal dari “rose”), jengger kacang oleh gen dominan P (berasal dari “pea”). 11
  12. 5. Karena itu ayam berjengger mawar homozigot mempunyai genotip RRpp, sedangkan ayam berjengger kacang homozigot mempunyai genotip rrPP. 6. Sedangkan ayam yang berjengger Tunggal adalah Ayam yang homozigot resesif. 7. Perkawinan dua ekor ayam ini menghasilkan F1 yang berjengger walnut (bergenotip RrPp) dan F2 memperlihatkan perbandingan fenotip 9:3:3:1. 8. Gen R dan gen P adalah bukan alel, tetapi masing-masing domina terhadap alelnya (R dominan terhadap r, P dominan terhadap p). sebuah atau sepasang gen yang menutupi (mengalahkan) ekspresi gen lain yang buka alelnya dinamakan gen yang epistasis. Gen yang dikalahkan ini tadi dinamakan gen yang hipostasis. Peristiwanya disebut epistasi dan hipostasi. 12
  13. BAB III KESIMPULAN A.Kesimpulan Dari pembahasan di atas dapat di simpulkan bahwa gen merupakan uraian unik asam deogsiribonukleat (DNA) yang merupakan kode untuk protein tertentu . gen kita di turunkan dari orang tua kita , gen inilah yang menentukan rupa kita dan bagaiman reaksi kita terhadap keadaan tertentu . beberapa gangguan atau penyakit diketahui merupakan keturunan suatu gen tunggal . beberapa penyakit lainnya tergantung dalam penurunan kelompok gen atau kromosom defektif . Kelainan genetika (genetic abnormally) adalah sebuah kondisi kelainan oleh satu atau lebih gen yang menyebabkan sebuah kondisi fenotipe klinis atau merupakan penyimpangan dari sifat umum/sifat rata-rata manusia. Penyakit Genetika (genetic disorder) adalah penyakit yang muncul karena tidak berfungsinya faktor-faktor genetik yang tidak mengatur struktur dan fungsi fisiologi tubuh manusia penyakit genetika disebabkan oleh adanya kelainan gen yang di turunkan saat terjadinya pembuahan sel sperma terhadap ovum . penyakit genetika bisa saja diturunkan dari orang tua yang sehat , namun memiliki gen yang rusak sehingga si anak memiliki gen yang rusak juga . Interaksi gen adalah penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan modifikasi nisbah fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua pasang gen nonalelik. Selain terjadi interaksi antar alel, interaksi juga dapat terjadi secara genetik. Selain mengalami berbagai modifikasi rasio fenotipe karena adanya peristiwa aksi gen tertentu, terdapat pula penyimpangan semu terhadap hukum Mendel yang tidak melibatkan modifikasi rasio fenotipe, tetapi menimbulkan fenotipe-fenotipe yang merupakan hasil kerja sama atau interaksi dua pasang gen nonalelik. Peristiwa semacam ini dinamakan interaksi gen menurut ( Suryo: 2001). Peristiwa interaksi gen pertama kali dilaporkan oleh W. Bateson dan R.C. B.Saran a) Dalam menyusun makalh sebaiknya menggunakan banyak referensi agar dapat menghasilkan tugas yang lengkap dan maksimal b) Dalam menyelesaikan tugas kelompok sebaiknya di biutuhkan kekompakan dari masing- masing anggota kelompok , agar tugas dapat terselesaikan dengan mudah. 13
  14. DAFTAR PUSTAKA • Stansfield, D. William .1991.,G enetika . PT. Gelora Aksara Pratama , Erlangga. • Suryo . 1986 ., Genetika Manusia. Gadjahmada University Press ,Yogyakarta. • Tim Dosen Genetika Dasar . 2010 ., Genetika Dasar . Jurusan Biologi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UNIMED ,Medan. • Anonymous., 2009. Variasi Genetik. http:// I:blog-Variasi-dan-genetiks.php.htm. Diakses tanggal 27 Oktober 2010. 14
  15. KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “KELAINAN DAN INTERAKSI GENETIK” Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun. Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya Makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang. Raha, Maret 2017 Penyusun 15
  16. DAFTAR ISI KATA PENGANTAR ……………………………………….……………….……… i DAFTAR ISI ………………………………………………………………………… ii BAB I PENDAHULUAN ………………………………………….…………………. 1 BAB II PEMBAHASAN ……………………………………………………..………. 2 BAB III PENUTUP …………………………………………………….…………….. 12 A.Kesimpulan ……………………………………………………………….......……… 12 Daftar Pustaka……………………………………………………………….......……… 13 16 i
  17. MAKALAH KELAINAN DAN INTERAKSI GENETIK OLEH : KELOMPOK II 1. INTAN IRIANTI ENDANG RISWANDI 2. ISRAWATI 3. SERLI 4. JUMADIN AHMAD 5. SALWAN AKADEMI KEPERAWATAN PEMKAB MUNA 17 ii
  18. 2017 18
Publicidad