SlideShare a Scribd company logo
1 of 10
[Type text]

[Type text] Praktikum Pemintalan

PEMINTALAN BENANG
I.

MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan tujuan dari praktikum pemintalan benang adalah agar praktikan mengetahui
proses pembutan benang serta alat dan bahan yang digunakan untuk membuat benang.

II.

TEORI DASAR
Pemintalan adalah proses pembuatan benang, proses dari bahan dasar serat diolah
menjadi benang. Prisip pada pertenunan sebetulnya Cuma ada lima yaitu:
 Pembukaan
 Pembersihan
 Pengecilan bahan
 Pemberian twist/antihan
 Penggulungan
Pemintalan dapat dilakukan dengan beberapa cara terganrung pada bahan yang akan
dipintal.
Mesin blowing
Blowing adalah suatu proses pembukaan,pembersihan,pencampuran dan hasilnya
dapat berupa lap maupun bukan lap. Fungsi utama dari mesin blowing ini adalah :
1.

Mencampur serat

2.

Membuka gumpalan – gumpalan serat

3.

Membersihkan kotoran – kotoran yang terdapat pada kapas

4.

Menghasilkan gulungan lap maupun bukan lap

Mesin Carding
Page 1 of 10
[Type text]

[Type text] Praktikum Pemintalan

Prinsip proses mesin carding yaitu melewatkan lapisan atau gumpalan serat diantara dua
permukaan yang menyerupai parit kawat yang bergerak dengan kecepatan yang tidak sama,
sehingga gumpalan-gumpalan serat tersebut akan terurai dan tergaruk. Karena jarak antara
kedua permukaan tersebut sangat dekat maka gumpalan serat tersebut akan membentuk lapisan
serat yang tipis dan tersebar merata pada permukaan, dengan letak serat mengarah kearah
gerakan permukaan. Dengan terurainya gumpalan serat tersebut menjadi lapisan tipis dari serat,
maka kotoran yang tadinya berada dalam gumpalan serat akan mudah dipisahkan dan
dibersihkan.
Mesin Drawing
Mesin drawing berfungsi untuk:
1. Meluruskan dan mensejajarkan serat-serat dalam sliver kea rah sumbu dari sliver
2. Memperbaiki kerataan berat per satuan panjang, campuran atau sifat-sifat lainnya
dengan jalan perangkapan
3. Menyesuaikan berat sliver per satuan panjang dengan keperluan pada proses berikutnya
Mesin Roving
Mesin roving berfungsi untuk:
1. Meregangkan benang (drafting)
2. Memberin antihan pada benang (twisting)
3. Penggulungan (winding)
Mesin Ring Spining
Mesin Spinning merupakan lanjutan dari mesin roving yang akan merubah sliver roving
menjadi benang yang akan diinginkan. Agar proses pada mesin spinning berjalan dengan
baik dan tidak mengalami kesulitan maka pemberian antihan pada mesin roving diberikan
secukupnya / tidak boleh terlalu banyak. Sebab pada waktu peregangan pada mesin
spinning dimana pembukaan antihan sliver roving menjadi serat-serat yang dilakukan tidak
akan mengalami kesulitan.
Proses pada mesin Spinning terbagi menjadi 3 bagian yaitu :
Page 2 of 10
[Type text]
1.

[Type text] Praktikum Pemintalan

Drafting (peregangan)
Adalah proses penarikan serat-serat yang terjadi antara dua titik jepit pasangan rol-rol
yang berputar. Dimana kecepatan rol penariklebih cepat daripada rol pendorongnya.
Dan kecepatan rol peregang depan lebih cepat daripada rol peregang belakang,
sehingga terjadi prosses peregangan.
Tujuan dari peregangan adalah untuk mendapatkan nomer benang tertentu.

2.

Twisting (pemberi antihan)
Twisting merupakan syarat penting dalam pembuatan benang, karena sangat
menentukan kekuatan benang. Tujuannya adalah memberi sejumlah antihan pada
benang sesuai dengan nomer benang yang dipintal. Pada ring spinning twist terjadi
karena ujung benang bagian atas seolah-olah dipegang oeleh pasangan rol peregang
depan dan bagian bawahnya diputar oleh traveler.

3.

Winding (penggulungan)
Terjadinya pengguluangan bengan pada kain karena putaran traveler (Ntr) lebih kecil
daripada putaran spindle (Nsp). Selain perbedaan putaran antara spindel dan traveler,
penggulungan juga meliputi pengaturan letak dari masing-masing gulungan benang
pada bobin yang dikendalikan oleh gerakan ring rail. Untuk mengatur kedudukan
masing-masing lapisan gulungan benang dalam benang gulungan palet, maka setiap
terjadinya satu gerakan naik turun dari ring rail. Kedudukan ring rail itu sendiri harus
dinaikan sesuai dengan kehalusan bengan yang digulung.

III.

ALAT DAN BAHAN
 Serat (kapas, rami, dan polyester)
 Mesin tenun yang terdiri dari: mesin blowing, carding, drawing, roving, ring spinning,
winding

IV.

LANGKAH KERJA
1. Pemintalan dengan mesin
Page 3 of 10
[Type text]

[Type text] Praktikum Pemintalan

 Siapkan bahan dan alat
 Hidupkan mesin pintal
 Masukan serat (kapas, rami atau polyester) pada mesin blowing
 Jalankan mesin blowing serta mesin carding (mesin blowing dan carding dalam satu
kesatuan
 Setelah melewati mesin carding maka akan dihasilkan sliver carding. Sliver carding
kemudian dimasukan ke mesin drawing. Dimesin drawing sliver carding akan diolah
menjadi sliver drawing
 Sliver drawing kemudian dimasukan ke dalam mesin roving untuk ditarik dan diberi
twist menjadi roving
 Roving kemudian diolah melalui mesin ring spinning ditwit lebih lanjut untuk
menjadi benang dalam bentuk bobin cop
 Benang dari bobin cop lalu diproses melalui mesin winding untuk digulung kembali
ke dalam bobin cheese atau cone

2. Pemintalan dengan tangan
 Siapkan serat (kapas, rami, ataupun polyester)
 Gupalan serat dibuka dengan tangan agar kotorannya jatuh
 Setelah itu, kapas langsung dikecilkan dengan cara menarik gumpalan serat secara
perlahan-lahan
 Gumpalan serat yang dikecilkan tadi diberi twist (puntiran/antihan) untuk menjadi
benang
 Benang yang sudah jadi kemudian digulung
Page 4 of 10
[Type text]

V.

[Type text] Praktikum Pemintalan

PROSES PEMINTALAN
Pada dasarnya prinsipnya pemintalan cuma ada lima tahap, yaitu:
 Pembukaan
 Pembersihan
 Pengecilan bahan
 Pemberian twist/antihan
 Penggulungan
Semua tahap tersebut belaku pada semua jenis pemintalan, baik dengan pemintalan dengan
mesin maupun tradisional. Pembuakan disini adalah membuka gumpalan-gumpalan serat
yang padat agar dapat dibersihkan kotorannya, juga untuk memudahkan proses pemintalan.
Pembersihan merupakan tahap untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang terkandung
dalam serat, baik kotoran dari bahan serat maupun dari kotoran debu. Setelah kotoran
dibersihkan maka serat lalu dikecilkan dengan cara menarik serat denga perlahan-lahan agar
serat memjadi lebih kecil. Serat yang telah dikecilkan tersebut lalu diberi twit/antihan untuk
menjadi benang. Benang yang telah jadi lalu digulung bobin (penggulungan).
Proses pemintalan benang dapat dilakukan dengan beberapa cara, contohnya adalah dengan
mesin dan dengan cara tradisional hanya dengan menggunakan tangan. Walaupun berbeda
High Draft
alat yang digunakan, namun prinsip dasar memintal adalah sama seprti di atas. Yang

Combed Yarn
membedakan

dari kedua proses tadi adalah alat yang digunakan.
Kapas

Pemintalan dengan mesin
Ordinary Draft

Mesin-mesin yang digunakan dalam pemintalan ini seperti yang telah dijelaskan di atas.
Blowing

Semua mesin tersebut dapat digambarkan sebagai alur proses pemintalan sebagai berikut:
Super High
Combing
Slubing
Intermediate
Roving

Twisting

Doubling

Carding
Roving

Page 5 of 10
Drawing(
2
Spining
passage)

Open
End
[Type text]

Winding

Packing

[Type text] Praktikum Pemintalan

Dari bagan di atas dapat dijelaslan sebagai berikut: langkah pertama adalah kapas
dimasukan ke dalam mesin blowing, di mesin ini gumpalan-gumpalan kapas dibuka dan
dibersihkan untuk diproses menjadi gulungan lap. Selain itu juga, mesin blowing dapat
digunakan untuk mencampur serat. Setelah jadi lap, diteruskan ke mesin carding. Di mesin
carding terjadi proses pembukaan gumpalan-gumpalan serat lebih lanjut, juga membersihkan
kotoran-kotoran yang masih ada di dalam gumpalan serat. Di mesin ini juga, antara seratserat yang pendek dan yang panjang dipisahkan untuk kemudian lap diubah menjadi sliver
carding.
Hasil dari mesin carding ada yang langsung masuk ke mesin roving untuk meregangkan
serat memberi antihan sehingga menghasilkan roving. Roving untuk selanjutnya langsung
dimasukan ke dalam mesin spinning. Ada juga yang dicampur dengan serat lain di mesin
combing setelah itu masuk ke mesin slubing intermediate roving. Di dalam mesin ini, serat
diregangkan dan diberi sedikit antihan untuk menghasilkan roving. Roving selanjutnya
dimasukan ke mesin spinning. Selain itu juga sliver carding ada yang langsung di masukan
ke mesin drawing, di mesin ini serat diluruskan searah dengan arah sliver, kerataan berar per
Page 6 of 10
[Type text]

[Type text] Praktikum Pemintalan

satuan panjang juga diperbaiki. Hasil dari mesin drawing adalah sliver drawing. Selanjutnya
sliver drawing dimasukan ke dalam mesin spinning.
Di dalam mesin spinning, bahan-bahan hasil proses sebelumnya diregangkan (drafting)
dan diberi antihan sehingga menjadi benang. Benang kemudian digulung ke dalam bentuk
bobbin pintal. Benang dalam bentuk bobbin pintal tersebut langsung dimasukan ke dalam
mesin winding untuk diubah gulungannya ke dalam bentuk gulungan yang lebuh bersar, juga
menghilangkan bagian-bagian dari benang yang lemas dan tidak rata.
Pemintalan dengan tangan
Untuk pemintalan ini tidak digunakan alat-alat pembantu dalam pemintalan, hanya murni
dengan menggunakan tangan. Gumpalan serat dibuka langsung dengan tangan sambil
membersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada serat. Setelah dibuka dan dibersihkan,
serat dikecilkan dengan cara menarik perlahan-lahan sambil diberi antihan sampai ahirnya
menjdadi benang. Bengan yang dihasilkan tersebut digulung ke dalam bobin.
Benang yang dihasilkan dengan pemintalan, ini mempunyai beberapa kelemahan
diantaranya dari sisi kualitas dapat dikatakan kurang. Hal tersebut dikarenakan benang yang
dihasilkan permukaannya tidak rata, jari-jari di beberapa bagian tidak sama, juga kekutannya
lemah diksarenakan antihan pada setiap bagian tidak sama. Dari segi waktu juga sangat lama,
untuk menghasilkan benang yang dibutuhkan untuk membuat kain satu kemeja bisa-bisa
mencapai satu bulanan. Namun benang yang dihasilkan dari pemintalan ini mempunyai nilai
estetika yang sangat tinggi yang tidak dimilikin oleh benang yang dihasilkan deri pemintalan
dengan mesin.
VI.

PEMINTALAN SUTRA

Serat sutra berasal dari bahan alam yaitu dari cocon ulat sutra. Ulat sutra setelah berumur
tertentu akan mengeluarkan cairan yaitu serisin dan fibroin untuk menutupi badannya selama
proses menjadi kupu-kupu. Fibroin adalah serat yang berbentuk filamen yang dipakai untuk
serat sutra, sedangkan serisin adalah cairan perekat yang berfungsi untuk merekatkan fibroin
sehingga bisa menyatu menjadi cocon. Gambar cocon :

Page 7 of 10
[Type text]

[Type text] Praktikum Pemintalan

Pada dasarnya pemintalan pada sutra disebut reeling bukan lagi pemintalan, hal tersebut
dikarenakan pada sutra seratnya sudah berbentuk filament dan proses pemintalannya hanya
terjadi pengelosan dan penggulungan serat sutra. Fibroin yang direkatkan oleh serisin dikelos
dengan cara sebagai berikut :
1. Cocon sutra direbus terlebih dahulu dalam suhu

dan dalam waktu untuk menlunturkan

kandungan serisin dari cocon sehingga memudahkan dalam pemintalannya.
2. setelah itu dinasukan dalam air hangat (

) untuk dicari ujung fibroinnya

3. setelah ujung seratnya didapat, ujung serat dari beberapa cocon disatukan sesuai dengan
nomer benang yang telah ditentukan, lalu dikaitkan pada mesin.
4. mesin dijalankan untuk me-reeling serat sutra.

Gambar mesin pemintalan sutra

Page 8 of 10
[Type text]

VII.

[Type text] Praktikum Pemintalan

KESIMPULAN
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemintalan benang yang dapat dilakukan
dengan beberapa cara baik itu tradisional maupun dengan menggunakan mesin pada
dasarnya memenuhi prinsip yang sama yaitu pembukaan serat, pembersihan, pengecilan,
pemberian antihan/twist dan penggulungan benang.

Page 9 of 10
[Type text]

VIII.

[Type text] Praktikum Pemintalan

DAFTAR PUSTAKA
Pawitro, S.Teks. ; Soemarno, M.Sc. ; Hartono, Dipl.Ing. ; Suparmas, Gakushi ;
TEKNOLOGI PEMINTALAN (BAGIAN KEDUA) ; INSTITUT TEKNOLOGI TEKSTIL ;
Bandung 1975
Samidjo, S.Teks, Rangkuman Teori Ring Spinnig System ; STTT ; Bandung 2003

Page 10 of 10

More Related Content

What's hot

Teknik benang kain
Teknik benang kainTeknik benang kain
Teknik benang kainDityaAkilla1
 
Sistem penomoran benang
Sistem penomoran benangSistem penomoran benang
Sistem penomoran benangSholihin GPaa
 
Direct warping power point presentation
Direct warping power point presentationDirect warping power point presentation
Direct warping power point presentationAbdulAziz1282
 
Laporan 1. Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
Laporan 1.  Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi KainLaporan 1.  Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
Laporan 1. Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kainaji indras
 
Study on knit fabric faults and their causes
Study on knit fabric faults and their causesStudy on knit fabric faults and their causes
Study on knit fabric faults and their causesABU TALEB TARAQUE
 
Fsd lab 01 study on woven fabric analysis
Fsd lab 01 study on woven fabric analysisFsd lab 01 study on woven fabric analysis
Fsd lab 01 study on woven fabric analysisMahbubay Rabbani Mim
 
Presentation on process control study in spinning dpt.
Presentation on process control study in spinning dpt.Presentation on process control study in spinning dpt.
Presentation on process control study in spinning dpt.Anchal Aneja
 
Woven structure and design
Woven structure and designWoven structure and design
Woven structure and designAzmir Latif Beg
 
Automation in combers ppt
Automation in combers pptAutomation in combers ppt
Automation in combers pptmukul chandel
 
Modern developments in the field of carding. The advancements in carding mach...
Modern developments in the field of carding. The advancements in carding mach...Modern developments in the field of carding. The advancements in carding mach...
Modern developments in the field of carding. The advancements in carding mach...Saranya Narayana Moorthy
 
Study on weft and; warp knitting elements lab report
Study on weft and; warp knitting elements lab reportStudy on weft and; warp knitting elements lab report
Study on weft and; warp knitting elements lab reportAbdur Rahman Nasim
 

What's hot (20)

Lap pemintalan
Lap pemintalanLap pemintalan
Lap pemintalan
 
Teknik benang kain
Teknik benang kainTeknik benang kain
Teknik benang kain
 
Sistem penomoran benang
Sistem penomoran benangSistem penomoran benang
Sistem penomoran benang
 
Direct warping power point presentation
Direct warping power point presentationDirect warping power point presentation
Direct warping power point presentation
 
Laporan 1. Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
Laporan 1.  Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi KainLaporan 1.  Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
Laporan 1. Praktek Evaluasi Tekstil I Dekomposisi Kain
 
Makalah Proses pemintalan leleh,kering dan basah
Makalah Proses pemintalan leleh,kering dan basahMakalah Proses pemintalan leleh,kering dan basah
Makalah Proses pemintalan leleh,kering dan basah
 
Study on knit fabric faults and their causes
Study on knit fabric faults and their causesStudy on knit fabric faults and their causes
Study on knit fabric faults and their causes
 
Weft Knitting Machine
Weft Knitting Machine Weft Knitting Machine
Weft Knitting Machine
 
Macam macam serat
Macam macam seratMacam macam serat
Macam macam serat
 
Advanced weft systems
Advanced weft systemsAdvanced weft systems
Advanced weft systems
 
Fsd lab 01 study on woven fabric analysis
Fsd lab 01 study on woven fabric analysisFsd lab 01 study on woven fabric analysis
Fsd lab 01 study on woven fabric analysis
 
Yarn count
Yarn countYarn count
Yarn count
 
Presentation on process control study in spinning dpt.
Presentation on process control study in spinning dpt.Presentation on process control study in spinning dpt.
Presentation on process control study in spinning dpt.
 
Per tenunan
Per tenunanPer tenunan
Per tenunan
 
Yarn Manufacturing Process : Comber Part III [Fractionation at comber]
Yarn Manufacturing Process : Comber Part III [Fractionation at comber]Yarn Manufacturing Process : Comber Part III [Fractionation at comber]
Yarn Manufacturing Process : Comber Part III [Fractionation at comber]
 
Woven structure and design
Woven structure and designWoven structure and design
Woven structure and design
 
Automation in combers ppt
Automation in combers pptAutomation in combers ppt
Automation in combers ppt
 
Modern developments in the field of carding. The advancements in carding mach...
Modern developments in the field of carding. The advancements in carding mach...Modern developments in the field of carding. The advancements in carding mach...
Modern developments in the field of carding. The advancements in carding mach...
 
Carding note
Carding noteCarding note
Carding note
 
Study on weft and; warp knitting elements lab report
Study on weft and; warp knitting elements lab reportStudy on weft and; warp knitting elements lab report
Study on weft and; warp knitting elements lab report
 

Viewers also liked

Smk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdf
Smk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdfSmk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdf
Smk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdfYasir Partomo
 
STANDARD FOR FABRICS (SUITING) PER SNI
STANDARD FOR FABRICS (SUITING) PER SNISTANDARD FOR FABRICS (SUITING) PER SNI
STANDARD FOR FABRICS (SUITING) PER SNIroellys
 
Pendekatan mrp dengan metode eoq pada industri benang textile
Pendekatan mrp dengan metode eoq pada industri benang textilePendekatan mrp dengan metode eoq pada industri benang textile
Pendekatan mrp dengan metode eoq pada industri benang textileAroon Siregar
 
ppt konstruksi tenunan bahan tekstil kelas X semester gasal smk tata busana ....
ppt konstruksi tenunan bahan tekstil kelas X semester gasal smk tata busana ....ppt konstruksi tenunan bahan tekstil kelas X semester gasal smk tata busana ....
ppt konstruksi tenunan bahan tekstil kelas X semester gasal smk tata busana ....septia nuraini
 
Textile fabrics analysis
Textile fabrics analysisTextile fabrics analysis
Textile fabrics analysisroellys
 
Energi dan Perubahannya Buku Siswa Kelas 3 tema 7
Energi dan Perubahannya Buku Siswa Kelas 3  tema 7 Energi dan Perubahannya Buku Siswa Kelas 3  tema 7
Energi dan Perubahannya Buku Siswa Kelas 3 tema 7 Sisilia Herjanti
 
Business is fun: Shopping in madrid
Business is fun: Shopping in madridBusiness is fun: Shopping in madrid
Business is fun: Shopping in madridsarasacristan
 
The Building Blocks of Great Video
The Building Blocks of Great VideoThe Building Blocks of Great Video
The Building Blocks of Great VideoPhil Nottingham
 
film title presentation
film title presentation film title presentation
film title presentation paige marsh
 
Sencha and Spring (Spring 2GX 2013)
Sencha and Spring (Spring 2GX 2013) Sencha and Spring (Spring 2GX 2013)
Sencha and Spring (Spring 2GX 2013) Sencha
 

Viewers also liked (19)

Smk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdf
Smk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdfSmk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdf
Smk teknologi pembuatan-benang-dan-pembuatan-kain-1_abdul.pdf
 
Tugas Akhir
Tugas AkhirTugas Akhir
Tugas Akhir
 
STANDARD FOR FABRICS (SUITING) PER SNI
STANDARD FOR FABRICS (SUITING) PER SNISTANDARD FOR FABRICS (SUITING) PER SNI
STANDARD FOR FABRICS (SUITING) PER SNI
 
Pendekatan mrp dengan metode eoq pada industri benang textile
Pendekatan mrp dengan metode eoq pada industri benang textilePendekatan mrp dengan metode eoq pada industri benang textile
Pendekatan mrp dengan metode eoq pada industri benang textile
 
Identifikasi serat 2
Identifikasi serat 2Identifikasi serat 2
Identifikasi serat 2
 
Anyaman kain tenun
Anyaman kain tenunAnyaman kain tenun
Anyaman kain tenun
 
Tenun
TenunTenun
Tenun
 
Alat tenun
Alat tenunAlat tenun
Alat tenun
 
ppt konstruksi tenunan bahan tekstil kelas X semester gasal smk tata busana ....
ppt konstruksi tenunan bahan tekstil kelas X semester gasal smk tata busana ....ppt konstruksi tenunan bahan tekstil kelas X semester gasal smk tata busana ....
ppt konstruksi tenunan bahan tekstil kelas X semester gasal smk tata busana ....
 
Textile fabrics analysis
Textile fabrics analysisTextile fabrics analysis
Textile fabrics analysis
 
Energi dan Perubahannya Buku Siswa Kelas 3 tema 7
Energi dan Perubahannya Buku Siswa Kelas 3  tema 7 Energi dan Perubahannya Buku Siswa Kelas 3  tema 7
Energi dan Perubahannya Buku Siswa Kelas 3 tema 7
 
Business is fun: Shopping in madrid
Business is fun: Shopping in madridBusiness is fun: Shopping in madrid
Business is fun: Shopping in madrid
 
The Building Blocks of Great Video
The Building Blocks of Great VideoThe Building Blocks of Great Video
The Building Blocks of Great Video
 
film title presentation
film title presentation film title presentation
film title presentation
 
Rescue.asd
Rescue.asdRescue.asd
Rescue.asd
 
jQuery: Events, Animation, Ajax
jQuery: Events, Animation, AjaxjQuery: Events, Animation, Ajax
jQuery: Events, Animation, Ajax
 
CAMPUSMATE
CAMPUSMATECAMPUSMATE
CAMPUSMATE
 
Sencha and Spring (Spring 2GX 2013)
Sencha and Spring (Spring 2GX 2013) Sencha and Spring (Spring 2GX 2013)
Sencha and Spring (Spring 2GX 2013)
 
Abb v2
Abb v2Abb v2
Abb v2
 

Similar to PEMBELAJARAN PRAKTIKUM PEMINTALAN

penggintiran up twister
penggintiran up twisterpenggintiran up twister
penggintiran up twisterAndri Lesmana
 
P k7 kd4.1.m1 pengolahan, teknik dasar bahan serat alam
P k7 kd4.1.m1 pengolahan, teknik dasar bahan serat alamP k7 kd4.1.m1 pengolahan, teknik dasar bahan serat alam
P k7 kd4.1.m1 pengolahan, teknik dasar bahan serat alamAgus Tri
 
Pk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan bahan Serat.pdf
Pk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan  bahan Serat.pdfPk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan  bahan Serat.pdf
Pk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan bahan Serat.pdfAgus Tri
 
Pk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan bahan Serat.pdf
Pk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan  bahan Serat.pdfPk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan  bahan Serat.pdf
Pk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan bahan Serat.pdfAgus Tri
 
rekod kerja jahitan
rekod kerja jahitanrekod kerja jahitan
rekod kerja jahitanemerafi
 
T1-Bab5-Jahitan
T1-Bab5-JahitanT1-Bab5-Jahitan
T1-Bab5-Jahitansmrsmart
 
Tajuk 3 - kelim
Tajuk 3  -  kelimTajuk 3  -  kelim
Tajuk 3 - kelimfuziharun
 
tajuk 3. Kelim
tajuk 3. Kelimtajuk 3. Kelim
tajuk 3. Kelimfuziharun
 
TINGKATAN 1 KHB ERT - JAHITAN ASAS
TINGKATAN 1 KHB ERT - JAHITAN ASASTINGKATAN 1 KHB ERT - JAHITAN ASAS
TINGKATAN 1 KHB ERT - JAHITAN ASASSiti Basroh Khayan
 
Jahitan
Jahitan Jahitan
Jahitan sabar80
 
Membaiki pakaian
Membaiki pakaianMembaiki pakaian
Membaiki pakaiannanisaaid
 
Nanda Alifia Septa Andryani_Rajut.pptx
Nanda Alifia Septa Andryani_Rajut.pptxNanda Alifia Septa Andryani_Rajut.pptx
Nanda Alifia Septa Andryani_Rajut.pptxNandaAlifia3
 

Similar to PEMBELAJARAN PRAKTIKUM PEMINTALAN (20)

penggintiran up twister
penggintiran up twisterpenggintiran up twister
penggintiran up twister
 
Resume pertenunan gw
Resume pertenunan gwResume pertenunan gw
Resume pertenunan gw
 
P k7 kd4.1.m1 pengolahan, teknik dasar bahan serat alam
P k7 kd4.1.m1 pengolahan, teknik dasar bahan serat alamP k7 kd4.1.m1 pengolahan, teknik dasar bahan serat alam
P k7 kd4.1.m1 pengolahan, teknik dasar bahan serat alam
 
Pk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan bahan Serat.pdf
Pk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan  bahan Serat.pdfPk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan  bahan Serat.pdf
Pk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan bahan Serat.pdf
 
Pk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan bahan Serat.pdf
Pk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan  bahan Serat.pdfPk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan  bahan Serat.pdf
Pk7-KD6T1. Pengolahan dan Teknik Dasar kerajinan bahan Serat.pdf
 
rekod kerja jahitan
rekod kerja jahitanrekod kerja jahitan
rekod kerja jahitan
 
Jahitan
JahitanJahitan
Jahitan
 
T1 Jahitan
T1 JahitanT1 Jahitan
T1 Jahitan
 
T1-Bab5-Jahitan
T1-Bab5-JahitanT1-Bab5-Jahitan
T1-Bab5-Jahitan
 
Tajuk 3 - kelim
Tajuk 3  -  kelimTajuk 3  -  kelim
Tajuk 3 - kelim
 
tajuk 3. Kelim
tajuk 3. Kelimtajuk 3. Kelim
tajuk 3. Kelim
 
Jahitan
JahitanJahitan
Jahitan
 
TABLE MATE
TABLE MATETABLE MATE
TABLE MATE
 
TINGKATAN 1 KHB ERT - JAHITAN ASAS
TINGKATAN 1 KHB ERT - JAHITAN ASASTINGKATAN 1 KHB ERT - JAHITAN ASAS
TINGKATAN 1 KHB ERT - JAHITAN ASAS
 
Jahitan
Jahitan Jahitan
Jahitan
 
Pemintalan serat sutera
Pemintalan serat suteraPemintalan serat sutera
Pemintalan serat sutera
 
Membaiki pakaian
Membaiki pakaianMembaiki pakaian
Membaiki pakaian
 
Kajian fabrik
Kajian fabrikKajian fabrik
Kajian fabrik
 
Nanda Alifia Septa Andryani_Rajut.pptx
Nanda Alifia Septa Andryani_Rajut.pptxNanda Alifia Septa Andryani_Rajut.pptx
Nanda Alifia Septa Andryani_Rajut.pptx
 
Lap 1. konstruksi, cr lidah, kekusutan
Lap 1. konstruksi, cr lidah, kekusutanLap 1. konstruksi, cr lidah, kekusutan
Lap 1. konstruksi, cr lidah, kekusutan
 

More from Operator Warnet Vast Raha

Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiOperator Warnet Vast Raha
 

More from Operator Warnet Vast Raha (20)

Stiker kk bondan
Stiker kk bondanStiker kk bondan
Stiker kk bondan
 
Proposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bolaProposal bantuan sepak bola
Proposal bantuan sepak bola
 
Surat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehatSurat pernyataan nusantara sehat
Surat pernyataan nusantara sehat
 
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajarSurat pernyataan nusantara sehat fajar
Surat pernyataan nusantara sehat fajar
 
Halaman sampul target
Halaman sampul targetHalaman sampul target
Halaman sampul target
 
Makalah seni kriya korea
Makalah seni kriya koreaMakalah seni kriya korea
Makalah seni kriya korea
 
Makalah makromolekul
Makalah makromolekulMakalah makromolekul
Makalah makromolekul
 
126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul126895843 makalah-makromolekul
126895843 makalah-makromolekul
 
Kafer akbid paramata
Kafer akbid paramataKafer akbid paramata
Kafer akbid paramata
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Mata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budayaMata pelajaran seni budaya
Mata pelajaran seni budaya
 
Lingkungan hidup
Lingkungan hidupLingkungan hidup
Lingkungan hidup
 
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga penggantiPermohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
Permohonan untuk diterima menjadi tenaga pengganti
 
Odher scout community
Odher scout communityOdher scout community
Odher scout community
 
Surat izin keramaian
Surat izin keramaianSurat izin keramaian
Surat izin keramaian
 
Makalah keganasan
Makalah keganasanMakalah keganasan
Makalah keganasan
 
Perilaku organisasi
Perilaku organisasiPerilaku organisasi
Perilaku organisasi
 
Makalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetikaMakalah penyakit genetika
Makalah penyakit genetika
 
Undangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepaUndangan kecamatan lasalepa
Undangan kecamatan lasalepa
 
Bukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajakBukti registrasi pajak
Bukti registrasi pajak
 

PEMBELAJARAN PRAKTIKUM PEMINTALAN

  • 1. [Type text] [Type text] Praktikum Pemintalan PEMINTALAN BENANG I. MAKSUD DAN TUJUAN Maksud dan tujuan dari praktikum pemintalan benang adalah agar praktikan mengetahui proses pembutan benang serta alat dan bahan yang digunakan untuk membuat benang. II. TEORI DASAR Pemintalan adalah proses pembuatan benang, proses dari bahan dasar serat diolah menjadi benang. Prisip pada pertenunan sebetulnya Cuma ada lima yaitu:  Pembukaan  Pembersihan  Pengecilan bahan  Pemberian twist/antihan  Penggulungan Pemintalan dapat dilakukan dengan beberapa cara terganrung pada bahan yang akan dipintal. Mesin blowing Blowing adalah suatu proses pembukaan,pembersihan,pencampuran dan hasilnya dapat berupa lap maupun bukan lap. Fungsi utama dari mesin blowing ini adalah : 1. Mencampur serat 2. Membuka gumpalan – gumpalan serat 3. Membersihkan kotoran – kotoran yang terdapat pada kapas 4. Menghasilkan gulungan lap maupun bukan lap Mesin Carding Page 1 of 10
  • 2. [Type text] [Type text] Praktikum Pemintalan Prinsip proses mesin carding yaitu melewatkan lapisan atau gumpalan serat diantara dua permukaan yang menyerupai parit kawat yang bergerak dengan kecepatan yang tidak sama, sehingga gumpalan-gumpalan serat tersebut akan terurai dan tergaruk. Karena jarak antara kedua permukaan tersebut sangat dekat maka gumpalan serat tersebut akan membentuk lapisan serat yang tipis dan tersebar merata pada permukaan, dengan letak serat mengarah kearah gerakan permukaan. Dengan terurainya gumpalan serat tersebut menjadi lapisan tipis dari serat, maka kotoran yang tadinya berada dalam gumpalan serat akan mudah dipisahkan dan dibersihkan. Mesin Drawing Mesin drawing berfungsi untuk: 1. Meluruskan dan mensejajarkan serat-serat dalam sliver kea rah sumbu dari sliver 2. Memperbaiki kerataan berat per satuan panjang, campuran atau sifat-sifat lainnya dengan jalan perangkapan 3. Menyesuaikan berat sliver per satuan panjang dengan keperluan pada proses berikutnya Mesin Roving Mesin roving berfungsi untuk: 1. Meregangkan benang (drafting) 2. Memberin antihan pada benang (twisting) 3. Penggulungan (winding) Mesin Ring Spining Mesin Spinning merupakan lanjutan dari mesin roving yang akan merubah sliver roving menjadi benang yang akan diinginkan. Agar proses pada mesin spinning berjalan dengan baik dan tidak mengalami kesulitan maka pemberian antihan pada mesin roving diberikan secukupnya / tidak boleh terlalu banyak. Sebab pada waktu peregangan pada mesin spinning dimana pembukaan antihan sliver roving menjadi serat-serat yang dilakukan tidak akan mengalami kesulitan. Proses pada mesin Spinning terbagi menjadi 3 bagian yaitu : Page 2 of 10
  • 3. [Type text] 1. [Type text] Praktikum Pemintalan Drafting (peregangan) Adalah proses penarikan serat-serat yang terjadi antara dua titik jepit pasangan rol-rol yang berputar. Dimana kecepatan rol penariklebih cepat daripada rol pendorongnya. Dan kecepatan rol peregang depan lebih cepat daripada rol peregang belakang, sehingga terjadi prosses peregangan. Tujuan dari peregangan adalah untuk mendapatkan nomer benang tertentu. 2. Twisting (pemberi antihan) Twisting merupakan syarat penting dalam pembuatan benang, karena sangat menentukan kekuatan benang. Tujuannya adalah memberi sejumlah antihan pada benang sesuai dengan nomer benang yang dipintal. Pada ring spinning twist terjadi karena ujung benang bagian atas seolah-olah dipegang oeleh pasangan rol peregang depan dan bagian bawahnya diputar oleh traveler. 3. Winding (penggulungan) Terjadinya pengguluangan bengan pada kain karena putaran traveler (Ntr) lebih kecil daripada putaran spindle (Nsp). Selain perbedaan putaran antara spindel dan traveler, penggulungan juga meliputi pengaturan letak dari masing-masing gulungan benang pada bobin yang dikendalikan oleh gerakan ring rail. Untuk mengatur kedudukan masing-masing lapisan gulungan benang dalam benang gulungan palet, maka setiap terjadinya satu gerakan naik turun dari ring rail. Kedudukan ring rail itu sendiri harus dinaikan sesuai dengan kehalusan bengan yang digulung. III. ALAT DAN BAHAN  Serat (kapas, rami, dan polyester)  Mesin tenun yang terdiri dari: mesin blowing, carding, drawing, roving, ring spinning, winding IV. LANGKAH KERJA 1. Pemintalan dengan mesin Page 3 of 10
  • 4. [Type text] [Type text] Praktikum Pemintalan  Siapkan bahan dan alat  Hidupkan mesin pintal  Masukan serat (kapas, rami atau polyester) pada mesin blowing  Jalankan mesin blowing serta mesin carding (mesin blowing dan carding dalam satu kesatuan  Setelah melewati mesin carding maka akan dihasilkan sliver carding. Sliver carding kemudian dimasukan ke mesin drawing. Dimesin drawing sliver carding akan diolah menjadi sliver drawing  Sliver drawing kemudian dimasukan ke dalam mesin roving untuk ditarik dan diberi twist menjadi roving  Roving kemudian diolah melalui mesin ring spinning ditwit lebih lanjut untuk menjadi benang dalam bentuk bobin cop  Benang dari bobin cop lalu diproses melalui mesin winding untuk digulung kembali ke dalam bobin cheese atau cone 2. Pemintalan dengan tangan  Siapkan serat (kapas, rami, ataupun polyester)  Gupalan serat dibuka dengan tangan agar kotorannya jatuh  Setelah itu, kapas langsung dikecilkan dengan cara menarik gumpalan serat secara perlahan-lahan  Gumpalan serat yang dikecilkan tadi diberi twist (puntiran/antihan) untuk menjadi benang  Benang yang sudah jadi kemudian digulung Page 4 of 10
  • 5. [Type text] V. [Type text] Praktikum Pemintalan PROSES PEMINTALAN Pada dasarnya prinsipnya pemintalan cuma ada lima tahap, yaitu:  Pembukaan  Pembersihan  Pengecilan bahan  Pemberian twist/antihan  Penggulungan Semua tahap tersebut belaku pada semua jenis pemintalan, baik dengan pemintalan dengan mesin maupun tradisional. Pembuakan disini adalah membuka gumpalan-gumpalan serat yang padat agar dapat dibersihkan kotorannya, juga untuk memudahkan proses pemintalan. Pembersihan merupakan tahap untuk menghilangkan kotoran-kotoran yang terkandung dalam serat, baik kotoran dari bahan serat maupun dari kotoran debu. Setelah kotoran dibersihkan maka serat lalu dikecilkan dengan cara menarik serat denga perlahan-lahan agar serat memjadi lebih kecil. Serat yang telah dikecilkan tersebut lalu diberi twit/antihan untuk menjadi benang. Benang yang telah jadi lalu digulung bobin (penggulungan). Proses pemintalan benang dapat dilakukan dengan beberapa cara, contohnya adalah dengan mesin dan dengan cara tradisional hanya dengan menggunakan tangan. Walaupun berbeda High Draft alat yang digunakan, namun prinsip dasar memintal adalah sama seprti di atas. Yang Combed Yarn membedakan dari kedua proses tadi adalah alat yang digunakan. Kapas Pemintalan dengan mesin Ordinary Draft Mesin-mesin yang digunakan dalam pemintalan ini seperti yang telah dijelaskan di atas. Blowing Semua mesin tersebut dapat digambarkan sebagai alur proses pemintalan sebagai berikut: Super High Combing Slubing Intermediate Roving Twisting Doubling Carding Roving Page 5 of 10 Drawing( 2 Spining passage) Open End
  • 6. [Type text] Winding Packing [Type text] Praktikum Pemintalan Dari bagan di atas dapat dijelaslan sebagai berikut: langkah pertama adalah kapas dimasukan ke dalam mesin blowing, di mesin ini gumpalan-gumpalan kapas dibuka dan dibersihkan untuk diproses menjadi gulungan lap. Selain itu juga, mesin blowing dapat digunakan untuk mencampur serat. Setelah jadi lap, diteruskan ke mesin carding. Di mesin carding terjadi proses pembukaan gumpalan-gumpalan serat lebih lanjut, juga membersihkan kotoran-kotoran yang masih ada di dalam gumpalan serat. Di mesin ini juga, antara seratserat yang pendek dan yang panjang dipisahkan untuk kemudian lap diubah menjadi sliver carding. Hasil dari mesin carding ada yang langsung masuk ke mesin roving untuk meregangkan serat memberi antihan sehingga menghasilkan roving. Roving untuk selanjutnya langsung dimasukan ke dalam mesin spinning. Ada juga yang dicampur dengan serat lain di mesin combing setelah itu masuk ke mesin slubing intermediate roving. Di dalam mesin ini, serat diregangkan dan diberi sedikit antihan untuk menghasilkan roving. Roving selanjutnya dimasukan ke mesin spinning. Selain itu juga sliver carding ada yang langsung di masukan ke mesin drawing, di mesin ini serat diluruskan searah dengan arah sliver, kerataan berar per Page 6 of 10
  • 7. [Type text] [Type text] Praktikum Pemintalan satuan panjang juga diperbaiki. Hasil dari mesin drawing adalah sliver drawing. Selanjutnya sliver drawing dimasukan ke dalam mesin spinning. Di dalam mesin spinning, bahan-bahan hasil proses sebelumnya diregangkan (drafting) dan diberi antihan sehingga menjadi benang. Benang kemudian digulung ke dalam bentuk bobbin pintal. Benang dalam bentuk bobbin pintal tersebut langsung dimasukan ke dalam mesin winding untuk diubah gulungannya ke dalam bentuk gulungan yang lebuh bersar, juga menghilangkan bagian-bagian dari benang yang lemas dan tidak rata. Pemintalan dengan tangan Untuk pemintalan ini tidak digunakan alat-alat pembantu dalam pemintalan, hanya murni dengan menggunakan tangan. Gumpalan serat dibuka langsung dengan tangan sambil membersihkan kotoran-kotoran yang menempel pada serat. Setelah dibuka dan dibersihkan, serat dikecilkan dengan cara menarik perlahan-lahan sambil diberi antihan sampai ahirnya menjdadi benang. Bengan yang dihasilkan tersebut digulung ke dalam bobin. Benang yang dihasilkan dengan pemintalan, ini mempunyai beberapa kelemahan diantaranya dari sisi kualitas dapat dikatakan kurang. Hal tersebut dikarenakan benang yang dihasilkan permukaannya tidak rata, jari-jari di beberapa bagian tidak sama, juga kekutannya lemah diksarenakan antihan pada setiap bagian tidak sama. Dari segi waktu juga sangat lama, untuk menghasilkan benang yang dibutuhkan untuk membuat kain satu kemeja bisa-bisa mencapai satu bulanan. Namun benang yang dihasilkan dari pemintalan ini mempunyai nilai estetika yang sangat tinggi yang tidak dimilikin oleh benang yang dihasilkan deri pemintalan dengan mesin. VI. PEMINTALAN SUTRA Serat sutra berasal dari bahan alam yaitu dari cocon ulat sutra. Ulat sutra setelah berumur tertentu akan mengeluarkan cairan yaitu serisin dan fibroin untuk menutupi badannya selama proses menjadi kupu-kupu. Fibroin adalah serat yang berbentuk filamen yang dipakai untuk serat sutra, sedangkan serisin adalah cairan perekat yang berfungsi untuk merekatkan fibroin sehingga bisa menyatu menjadi cocon. Gambar cocon : Page 7 of 10
  • 8. [Type text] [Type text] Praktikum Pemintalan Pada dasarnya pemintalan pada sutra disebut reeling bukan lagi pemintalan, hal tersebut dikarenakan pada sutra seratnya sudah berbentuk filament dan proses pemintalannya hanya terjadi pengelosan dan penggulungan serat sutra. Fibroin yang direkatkan oleh serisin dikelos dengan cara sebagai berikut : 1. Cocon sutra direbus terlebih dahulu dalam suhu dan dalam waktu untuk menlunturkan kandungan serisin dari cocon sehingga memudahkan dalam pemintalannya. 2. setelah itu dinasukan dalam air hangat ( ) untuk dicari ujung fibroinnya 3. setelah ujung seratnya didapat, ujung serat dari beberapa cocon disatukan sesuai dengan nomer benang yang telah ditentukan, lalu dikaitkan pada mesin. 4. mesin dijalankan untuk me-reeling serat sutra. Gambar mesin pemintalan sutra Page 8 of 10
  • 9. [Type text] VII. [Type text] Praktikum Pemintalan KESIMPULAN Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa pemintalan benang yang dapat dilakukan dengan beberapa cara baik itu tradisional maupun dengan menggunakan mesin pada dasarnya memenuhi prinsip yang sama yaitu pembukaan serat, pembersihan, pengecilan, pemberian antihan/twist dan penggulungan benang. Page 9 of 10
  • 10. [Type text] VIII. [Type text] Praktikum Pemintalan DAFTAR PUSTAKA Pawitro, S.Teks. ; Soemarno, M.Sc. ; Hartono, Dipl.Ing. ; Suparmas, Gakushi ; TEKNOLOGI PEMINTALAN (BAGIAN KEDUA) ; INSTITUT TEKNOLOGI TEKSTIL ; Bandung 1975 Samidjo, S.Teks, Rangkuman Teori Ring Spinnig System ; STTT ; Bandung 2003 Page 10 of 10