SlideShare a Scribd company logo
1 of 52
Sistem Koordinasi dan Indra
pada Manusia
Sistem Koordinasi
Tubuh kita terdiri dari banyak organ yang
kesemuanya bekerja tanpa saling
mengganggu antara organ satu dengan
yang lainnya. Hal ini dapat terjadi
karena pada tubuh kita terdapat suatu
sistem yang mengatur semua organ
tersebut. Sistem tersebut adalah sistem
koordinasi yang berpusat pada satu
organ yaitu otak
Organ Penyusun Sistem Saraf
Fungsi sistem saraf:
- Penghubung antara tubuh dengan
dunia luar melalui indra
- Pengatur respon terhadap rangsangan
- Mengatur dan mengendalikan kerja
organ-organ tubuh sehingga dapat
bekerja sesuai fungsinya
Organ Penyusun Sistem Saraf
Sel Saraf (neuron)
Jaringan saraf
tersusun atas sel-
sel saraf.
Sel saraf terdiri atas
3 bagian utama:
- Badan sel
- Dendrit
- neurit
nukleus
dendrit
Badan sel
Neurit (akson)
Sel Schwann
neurofibril
Nodus
Ranvier
Selubung
mielin
Organ Penyusun Sistem Saraf
Badan sel
Di dalam badan
sel terdapat:
- Sitoplasma
- Nukleus (inti
sel)
- Nukleous
(anak inti sel)
nukleus
dendrit
Badan sel
Neurit (akson)
Sel Schwann
neurofibril
Nodus
Ranvier
Selubung
mielin
Organ Penyusun Sistem Saraf
Dendrit
Merupakan tonjolan
sitoplasma yang
pendek, dengan
ujung yang
bercabang-cabang]
Berfungsi
meneruskan
rangsang (impuls)
saraf menuju
badan sal saraf
nukleus
dendrit
Badan sel
Neurit (akson)
Sel Schwann
neurofibril
Nodus
Ranvier
Selubung
mielin
Organ Penyusun Sistem Saraf
Neurit (akson)
Merupakan serabut saraf
berupa tonjolan
sitoplasma yang panjang
Berfungsi meneruskan impuls
sarah dari badan sel yang
satu ke badan sel yang
lain
Neurit dilindungi oleh
selubung mielin (isolator).
Selubung mielin disusun
dari sel-sel Schwann yang
memberi makan neurit dan
membantu regenerasi
neurit
Di dalam neurit terdapat
benang-benang halus
neurofibril
nukleus
dendrit
Badan sel
Neurit (akson)
Sel Schwann
neurofibril
Nodus
Ranvier
Selubung
mielin
Organ Penyusun Sistem Saraf
Berdasarkan fungsinya, neuron terbagi menjadi 3
macam, yaitu:
- Neuron sensorik (sel saraf indra)
- Neuron motorik
- Neuron konektor (sel saraf penghubung)
Penggolongan Sistem Saraf
Sistem saraf
Saraf pusat
Saraf tepi
Otak
Sumsum tulang belakang
Otak besar
Otak tengah
Otak depan
Otak kecil
Sumsum lanjutan
Saraf somatik
Saraf otonom
12 pasang saraf otak (saraf kranial)
31 pasang saraf sumsum tulang belakang
Saraf simpatetik
Saraf parasimpatetik
Saraf
taksadar
Sarafsadar
Sistem Saraf Pusat
Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan
sumsum tulang belakang. Saraf pusat
dilindungi oleh lapisan meninges, yaitu:
duramater, arachnoid dan piamater.
Diantara arachnoid dengan piamater
terdapat ruang subarachnoid yang
berisikan cairan serebrospinal yang
berfungsi sebagai pelindung/peredam
dari benturan.
Otak
Otak merupakan
pusat koordinasi
utama, terletak di
rongga kepala
dan dilindungi
oleh tempurung
kepala
Otak Besar (serebrum)
Merupakan pusat
pengendali kegiatan
yang disadari.
Terdiri dari dua bagian,
yaitu:
- Belahan kiri yang
mengendalikan
tubuh bagian kanan
- Belahan kanan yang
mengendalikan
tubuh bagian kiri
Otak besar
talamus
hipotalamus
Otak
depan
Otak kecil
Medula
oblongata
Pons Otak tengah
Kelenjar
hipofisis
Otak Besar (serebrum)
Terdiri atas dua lapis, yaitu:
- Korteks (lapisan luar)
- Medula (lapisan dalam)
Korteks tipis dan berwarna kelabu. Pada lapisan ini
banyak mengandung sel saraf dan neuron ajustor.
Korteks merupakan pusat berbagai kegiatan
(penglihatan, kesadaran, kecerdasan, pendengaran
dan penciuman
Medula tebal dan berwarna putih. Lapisan ini banyak
mengandung serabut saraf.
Otak Besar (serebrum)
Bagian belakang (lobus oksipitalis)
berperan dalam penglihatan
Bagian samping (lobus temporalis)
berperan sebagai pusat pendengaran
Bagian depan (lobus frontalis) berperan
sebagai penendalian otot
Otak Besar (serebrum)
Terbagi menjadi 3 area, yaitu
- Area sensorik berkaitan dengan penerimaan
rangsangan
- Area motorik berkaitan dengan menanggapi
rangsangan
- Area asosiasi penghubung antara sensorik
dan motorik yang berperan dalam proses
belajar, berfikir, mengambil keputusan,
mengingat dan penguasaan bahasa
Otak Tengah ( mesensefalon)
Otak tengah berkaitan dengan refleks
mata, tonus (kontraksi terus-menerus)
otot, dan posisi tubuh
Otak Depan (diensefalon)
Otak depan terdiri dari:
- Talamus
- Hipotalamus
Talamus berfungsi menerima semua
rangsangan kecuali bau dan meneruskannya
ke area sensorik otak besar
Hipotalamus berkaitan dengan pengaturan
suhu dan nutrien, penjagaan kesadaran dan
penumbuhan sikap agresif
Otak Kecil (serebelum)
Otak kecil terbagi menjadi dua, yaitu
belahan kiri dan kanan. Kedua belahan
dihubungkan dengan jembatan varol
Otak kecil mengatur keseimbangan tubuh
dan pusat koordinasi kerja otot ketika
bergerak
Sumsum Lanjutan
(medula oblongata)
Sumsum lanjutan berperan mengatur
denyut jantung, penyempitan pembuluh
darah, gerak menelan, batuk, bersin,
bersendawa dan muntah
Bagian Sumsum lanjutan yang
menghubungkan otak adalah pons,
berfungsi sebagai pengatur pernafasan
Sumsum Tulang Belakang
(medula spinalis)
Merupakan sambungan dari sumum lanjutan sampai vertebra lumbalis.
Sumsum tulang belakang berperan dalam gerak reflek (tak sadar)
Sumsum tulang belakang terdiri dari dua bagian, yaitu:
- Ventral (mengarah ke perut)
- Dorsal (mengarah ke punggung)
Ventral mengandung badan neoron motorik dan neuritnya kearah efektor
Dorsal mengandung badan neoron sensorik
Sumsum tulang belakang
ganglion
Ruas-ruas tulang belakang
Badan sel saraf motorik
Badan sel saraf sensorik
Sistem Saraf Tepi (perifer)
Sistem saraf tepi berfungsi menghubungkan
sistem saraf pusat dengan organ-organ tubuh
Berdasarkan arah impuls, saraf tepi terbagi
menjadi:
- Sistem saraf aferen
- Sistem saraf eferen
Aferen membawa impuls dari reseptor ke saraf
pusat
Eferen membawa impuls dari saraf pusat ke
efektor
Sistem Saraf Tepi (perifer)
Sistem saraf tepi terbagi menjadi dua,
yaitu:
- Sistem saraf somatik
- Sistem saraf otonom
Sistem Saraf Tepi (perifer)
Sistem saraf somatik
Terdiri atas 12 pasang saraf otak (saraf kranial) dan 31
pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal)
Saraf kranial terdiri atas:
- Sensorik (1,2 dan 8)
- Motorik (3,4,6,11 dan 12)
- Sensorik dan motorik (5,7,9 dan 10)
Saraf spinal merupakan saraf campuran sensorik
(berasal dari dorsal) dan motorik (berasal dari
ventral)
Sistem Saraf Tepi (perifer)
Sistem saraf otonom
Disebut juga saraf tak sadar
Sistem saraf otonom dibedakan menjadi:
- Sistem saraf simpatik
- Sistem saraf parasimpatik
Mengecilkan pupil Membesarkan pupil
parasimpatik simpatik
Menstimulasi aliran ludah Menghambat aliran ludah
Memperlambat detak jantung Mempercepat detak jantung
Membesarkan bronkus Mengerutkan bronkus
Menstimulasi peristalsis dan
sekresi
Menghambat peristalsis dan sekresi
Menstimulasi pelepasan
bilus
Menstimulasi perubahan glikogen ke glukosa
Mengerutkan kandung kemih
Sekresi andrenalin dan norandrenalin
Menghambat kontraksi kandung kemih
Rantai
Ganglia
simpatik
Gerak Refleks
Adalah: gerak capat yang terjadi sebagai
mekanisme respon untuk mengelak dari
rangsangan yang membahayakan.
Refleks berasal dari kata reflexus yang artinya
melengkung balik
Gerak refleks dapat dibedakan menjadi:
- Refleks bawaan/tunggal
- Refleks kompleks
- Refleks dipelajari
Alat Indra
Alat indra adalah organ yang peka terhadap
rangsangan tertentu
Manusia memiliki lima alat indra, yaitu:
- Mata
- Telinga
- Hidung
- Lidah
- kulit
Mata
Mata adalah
alat indra
yang peka
terhadap
cahaya
Mata dilindungi
oleh alis,
kelopak mata
dan kelenjar
air mata.
Mata
Dinding bola
mata terdiri
dari tiga
lapis, yaitu:
- Sklera
- Koroidea
- retina
Mata
Sklera adalah
lapisan
terluar, keras
dan berwarna
putih (putih
mata)
Bagian depan
lapisan ini
menonjol dan
disebut
kornea
Mata
Koroidea
merupakan
lapisan kedua,
mengandung
banyak
pembuluh
darah.
Bagian depan
lapisan ini
sedikit terbuka
dan disebut
dengan pupil
Sel-sel koroidea
disekitar pupil
mengandung
warna yang
disebut iris
Mata
Lensa mata
terletak
dibelakang
pupil,
berfungsi
membentuk
bayangan
benda.
Lensa mata
berbentuk
cembung dan
lentur
Mata
Retina atau selaput
jala sebagai
penangkap
bayangan benda.
Retina mengandung
reseptor yang
peka terhadap
cahaya, yaitu:
- Sel batang
(basilus) berfungsi
pada cahaya
suram dan tidak
mengenal warna
- Sel kerucut
(konus) berfungsi
pada cahaya
terang dan
mengenal warna
Telinga
Telinga adalah
organ yang
peka
terhadap
suara.
Telinga terdiri
dari:
- telinga luar
- Telinga
tengah
- Telinga dalam
Telinga luar
 Telinga luar
terdiri atas:
- Daun
telinga
- Lubang
telinga
- Gendang
telinga
Telinga tengah
 Telinga tengah
terdiri atas:
- Tulang martil
(malleus)
- Tulang landasan
(inkus)
- Tulang sanggurdi
(stapes)
Telinga tengah
dihubungkan
dengan mulut oleh
saluran eustachius
Saluran eustachius
Cairan limfa
Cairan endolimfa
ampula
Telinga dalam
Telinga dalam terdiri
atas:
- Rumah siput
(koklea)
- Tiga saluran
gelung (kanalis
semisirkularis)
Koklea berfungsi
dalam penerimaan
suara
Saluran gelung
berfungsi sebagai
alat keseimbangan
Cairan limfa
Cairan endolimfa
ampula
Kulit
Kulit adalah alat
indra yang
peka
terhadap
rangsangan
berupa
sentuhan,
tekanan,
sakit, panas
dan dingin
tekanansentuhan
dingin
panas
sakit
Hidung
Hidung mempunyai kemoreseptor yang peka
terhadap rangsangan zat kibia berbentuk
gas, yaitu bau.
Lidah
Lidah memiliki kemoreseptor yang peka terhadap zat
kimia yang larut dalam air.
Permukaan lidah kasar karena dipenuhi tonjolan-
tonjolan yang disebut papila
Di celah-celah papila terdapat kuncup-kuncup
pengecap.
Ada empat kuncup pengecap, yaitu:
- Pengecap manis pada ujung lidah
- Pengecap asin pada tepi lidah
- Pengecap pahit pada pangkal lidah
- Pengecap asam pada tepi lidah bagian belakang
Kelainan dan Penyakit pada Alat
Indra
 Astigmatis (mata silindris)
Penyebab: bola mata tidak bulat
Akibat: tidak dapat melihat garis-garis
horisontal dan vertikal bersamaan
Kelainan ini dapat diatasi dengan
kacamata silindris
Kelainan dan Penyakit pada Alat
Indra
 Miopi (rabun jauh)
Penyebab: lensa mata tidak dapat
menipis
Akibat: tidak dapat melihat jauh dengan
jelas
Kelainan ini dapat diatasi dengan
kacamata berlensa cekung
Kelainan dan Penyakit pada Alat
Indra
 Hipermetropi (rabun dekat)
Penyebab: lensa mata tidak dapat
menebal
Akibat: tidak dapat melihat dekat dengan
jelas
Kelainan ini dapat diatasi dengan
kacamata berlensa cembung
Kelainan dan Penyakit pada Alat
Indra
 Presbiopi
Penyebab: daya akomodasi mata
berkurang
Akibat: tidak dapat melihat jauh maupun
dekat dengan jelas
Kelainan ini dapat diatasi dengan
kacamata bifokal
Kelainan dan Penyakit pada Alat
Indra
 Rabun senja
Penyebab: kekurangan vitamin A
Akibat: tidak dapat melihat dengan baik
pada saat senja dan malam hari
Pencegahan dengan mengkonsumsi
makanan yang mengandung vitamin A
Kelainan dan Penyakit pada Alat
Indra
 Keratomalasi
Penyebabkekurangan vitamin A yang
parah
Akibat: kornea mata keruh, permukaan
mata kering dan kasar dan penglihatan
berkurang hingga kebutaan
Kelainan dan Penyakit pada Alat
Indra
 Katarak
Penyebab: lensa mata keruh dan kabur
Akibat: cahaya tidak sampai ke retina
Dapat diatasi dengan operasi
Kelainan dan Penyakit pada Alat
Indra
 Juling
Penyebab: ketidakserasian kerja otot
penggerak bola mata kanan dan kiri
Dapat diatasi dengan operasi
Kelainan dan Penyakit pada Alat
Indra
 Glaukoma
Penyebab: penyumbatan disaluran bola
mata menyebabkan peningkatan
tekanan pada bola mata
Akibat: kebutaan
Kelainan ini dapat diatasi dengan obat-
obatan dan operasi
Kelainan dan Penyakit pada Alat
Indra
 Buta Warna
Penyebab: keturunan
Akibat: tidak dapat melihat warna tertentu
Kelainan ini tidak dapat disembuhkan.
Lebih banyak menyerang laki-laki
Kelainan dan Penyakit pada Alat
Indra
 Radang telinga
Penyebab: baketri dan virus
Menyerang bagian luar melalui kotoran
yang masuk ketika berenang
Menyerang bagian dalam, bakteri atau
virus masuk dari rongga mulut melalui
saluran eustachius
Kelainan dan Penyakit pada Alat
Indra
 Otosklerosis
Penyebab: tulang sanggurdi kaku dan
tidak dapat bergerak leluasa
Akibat: tuli konduksi yang menahun
Kelainan dan Penyakit pada Alat
Indra
 Anosmia
penyebab: cidera/infeksi didasar kepala,
keracunan timbal, merokok, tumor otak
bagian depan
Akibat: kehilangan kemampuan unutuk
membau/mencium
Pengobatan tergantung dari
penyebabnya

More Related Content

What's hot

Gerak pada vertebrata
Gerak pada vertebrataGerak pada vertebrata
Gerak pada vertebrataAgus Ansori
 
Vertebrata (Reptilia)
Vertebrata (Reptilia) Vertebrata (Reptilia)
Vertebrata (Reptilia) Fadel Satria
 
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusiaSistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusiaRinda Hendrika
 
Ciri klasifikasi amoeba
Ciri klasifikasi amoebaCiri klasifikasi amoeba
Ciri klasifikasi amoebaFirdika Arini
 
PORIFERA - BIOLOGI
PORIFERA - BIOLOGI PORIFERA - BIOLOGI
PORIFERA - BIOLOGI aakkiittaa
 
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhanStruktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhanalloysius02
 
Anatomi sistem persyarafan
Anatomi sistem persyarafanAnatomi sistem persyarafan
Anatomi sistem persyarafanCahya
 
Amphibia (Binatang Amphibi)
Amphibia (Binatang Amphibi)Amphibia (Binatang Amphibi)
Amphibia (Binatang Amphibi)Arvin Yafiz
 
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAMATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAZona Bebas
 
Jaringan epitel kelompok 1 ppg
Jaringan epitel kelompok 1 ppgJaringan epitel kelompok 1 ppg
Jaringan epitel kelompok 1 ppgWelly Andrei
 
Kelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaKelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaf' yagami
 
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)Ferdiana Agustin
 
Makalah alat optik | MATA
Makalah alat optik | MATAMakalah alat optik | MATA
Makalah alat optik | MATAAi Roudatul
 
Porifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisPorifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisSinggih Azwar Anas
 

What's hot (20)

Gerak pada vertebrata
Gerak pada vertebrataGerak pada vertebrata
Gerak pada vertebrata
 
Vertebrata (Reptilia)
Vertebrata (Reptilia) Vertebrata (Reptilia)
Vertebrata (Reptilia)
 
Bab 9 Sistem Regulasi.pptx
Bab 9 Sistem Regulasi.pptxBab 9 Sistem Regulasi.pptx
Bab 9 Sistem Regulasi.pptx
 
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusiaSistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi pada manusia
 
Ciri klasifikasi amoeba
Ciri klasifikasi amoebaCiri klasifikasi amoeba
Ciri klasifikasi amoeba
 
PORIFERA - BIOLOGI
PORIFERA - BIOLOGI PORIFERA - BIOLOGI
PORIFERA - BIOLOGI
 
Echinodermata dan arthropoda
Echinodermata dan arthropodaEchinodermata dan arthropoda
Echinodermata dan arthropoda
 
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhanStruktur dan fungsi jaringan tumbuhan
Struktur dan fungsi jaringan tumbuhan
 
Anatomi sistem persyarafan
Anatomi sistem persyarafanAnatomi sistem persyarafan
Anatomi sistem persyarafan
 
Fisika inti dan radioaktif
Fisika inti dan radioaktifFisika inti dan radioaktif
Fisika inti dan radioaktif
 
Tumbuhan Biji
Tumbuhan BijiTumbuhan Biji
Tumbuhan Biji
 
Amphibia (Binatang Amphibi)
Amphibia (Binatang Amphibi)Amphibia (Binatang Amphibi)
Amphibia (Binatang Amphibi)
 
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMAMATERI Sistem indra KELAS XI SMA
MATERI Sistem indra KELAS XI SMA
 
Jaringan epitel kelompok 1 ppg
Jaringan epitel kelompok 1 ppgJaringan epitel kelompok 1 ppg
Jaringan epitel kelompok 1 ppg
 
Kelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnathaKelompok 6 super kelas agnatha
Kelompok 6 super kelas agnatha
 
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
Sistem koordinasi (indra mata dan telinga)
 
Makalah alat optik | MATA
Makalah alat optik | MATAMakalah alat optik | MATA
Makalah alat optik | MATA
 
Tata Surya
Tata SuryaTata Surya
Tata Surya
 
Pembiasan cahaya
Pembiasan cahayaPembiasan cahaya
Pembiasan cahaya
 
Porifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilisPorifera leucosolenia viriabilis
Porifera leucosolenia viriabilis
 

Viewers also liked

Sistem saraf by meidina
Sistem saraf by meidinaSistem saraf by meidina
Sistem saraf by meidinaMeidina Silvia
 
jaringan saraf
jaringan sarafjaringan saraf
jaringan sarafFemmiii
 
Kelompok 4 struktur jaringan sel hewan
Kelompok 4 struktur jaringan sel hewanKelompok 4 struktur jaringan sel hewan
Kelompok 4 struktur jaringan sel hewanAnka Rahmi Utami
 
Anatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indraAnatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indrashafhandustur
 
pengertian anatomi fisiologi manusia dan sistem panca indera
pengertian anatomi fisiologi manusia dan sistem panca inderapengertian anatomi fisiologi manusia dan sistem panca indera
pengertian anatomi fisiologi manusia dan sistem panca inderahusna una
 
Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan HewanStruktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan Hewandewisetiyana52
 
7 2. ciri-ciri makhluk hidup
7 2. ciri-ciri makhluk hidup7 2. ciri-ciri makhluk hidup
7 2. ciri-ciri makhluk hidupAlfie Kesturi
 
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...pjj_kemenkes
 
Model pembelajaran MIND MAPPING dengan karakteristik anak usia Sekolah Dasar
Model pembelajaran MIND MAPPING dengan karakteristik anak usia Sekolah Dasar Model pembelajaran MIND MAPPING dengan karakteristik anak usia Sekolah Dasar
Model pembelajaran MIND MAPPING dengan karakteristik anak usia Sekolah Dasar Arnesia Indirasari
 

Viewers also liked (14)

Sistem saraf by meidina
Sistem saraf by meidinaSistem saraf by meidina
Sistem saraf by meidina
 
Indra manusia
Indra manusiaIndra manusia
Indra manusia
 
Sistem Koordinasi dan Indra Manusia
Sistem Koordinasi dan Indra ManusiaSistem Koordinasi dan Indra Manusia
Sistem Koordinasi dan Indra Manusia
 
jaringan saraf
jaringan sarafjaringan saraf
jaringan saraf
 
Kelompok 4 struktur jaringan sel hewan
Kelompok 4 struktur jaringan sel hewanKelompok 4 struktur jaringan sel hewan
Kelompok 4 struktur jaringan sel hewan
 
Sistem koordinasi
Sistem koordinasiSistem koordinasi
Sistem koordinasi
 
Anatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indraAnatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indra
 
pengertian anatomi fisiologi manusia dan sistem panca indera
pengertian anatomi fisiologi manusia dan sistem panca inderapengertian anatomi fisiologi manusia dan sistem panca indera
pengertian anatomi fisiologi manusia dan sistem panca indera
 
NERVOUS SYSTEM
NERVOUS SYSTEMNERVOUS SYSTEM
NERVOUS SYSTEM
 
Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan HewanStruktur dan Fungsi Jaringan Hewan
Struktur dan Fungsi Jaringan Hewan
 
7 2. ciri-ciri makhluk hidup
7 2. ciri-ciri makhluk hidup7 2. ciri-ciri makhluk hidup
7 2. ciri-ciri makhluk hidup
 
SOAL OSK BIOLOGI 2013
SOAL OSK BIOLOGI 2013SOAL OSK BIOLOGI 2013
SOAL OSK BIOLOGI 2013
 
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
Penggolongan Obat : Susunan Syaraf Pusat dan Otonom serta Antibiotika serta A...
 
Model pembelajaran MIND MAPPING dengan karakteristik anak usia Sekolah Dasar
Model pembelajaran MIND MAPPING dengan karakteristik anak usia Sekolah Dasar Model pembelajaran MIND MAPPING dengan karakteristik anak usia Sekolah Dasar
Model pembelajaran MIND MAPPING dengan karakteristik anak usia Sekolah Dasar
 

Similar to Sistem Koordinasi dan Indra pada Manusia

Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiaSistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiaMarwah Nur Azizah
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem sarafdmsysrn
 
Media 7.d.3 sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Media 7.d.3 sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiaMedia 7.d.3 sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Media 7.d.3 sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiaIsmail Hamim
 
Sistem koordinasi dan alat indra pada manusia
Sistem koordinasi dan alat indra pada manusiaSistem koordinasi dan alat indra pada manusia
Sistem koordinasi dan alat indra pada manusiaNining Mtsnkra
 
sistem saraf 1234566789001245778990.pptx
sistem saraf 1234566789001245778990.pptxsistem saraf 1234566789001245778990.pptx
sistem saraf 1234566789001245778990.pptxFebriZuan
 
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...kurkurr
 
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiaSistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiaSMP TARAKANITA 5
 
Presentasi sistem saraf
Presentasi sistem sarafPresentasi sistem saraf
Presentasi sistem sarafNina Nhinut
 
Anatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafAnatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafCatur Rini
 
Sistem koordinasi pada Manusia
Sistem koordinasi pada ManusiaSistem koordinasi pada Manusia
Sistem koordinasi pada ManusiaDonna Dwipermana
 
Sistem koordinasi dan alat indera untuk widha
Sistem koordinasi dan alat indera untuk widhaSistem koordinasi dan alat indera untuk widha
Sistem koordinasi dan alat indera untuk widhaSandykerenz Yowhz
 
Materi Anfis_Persarafan.pdf
Materi Anfis_Persarafan.pdfMateri Anfis_Persarafan.pdf
Materi Anfis_Persarafan.pdfhasrul10
 
sistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdf
sistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdfsistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdf
sistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdfAgathaHaselvin
 
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiaSistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiaQutrun Nada
 

Similar to Sistem Koordinasi dan Indra pada Manusia (20)

Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiaSistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
 
sistem saraf
sistem sarafsistem saraf
sistem saraf
 
Media 7.d.3 sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Media 7.d.3 sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiaMedia 7.d.3 sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Media 7.d.3 sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
 
Sistem koordinasi dan alat indra pada manusia
Sistem koordinasi dan alat indra pada manusiaSistem koordinasi dan alat indra pada manusia
Sistem koordinasi dan alat indra pada manusia
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Sistem saraf
Sistem saraf Sistem saraf
Sistem saraf
 
sistem saraf 1234566789001245778990.pptx
sistem saraf 1234566789001245778990.pptxsistem saraf 1234566789001245778990.pptx
sistem saraf 1234566789001245778990.pptx
 
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
Sistem saraf manusia dan mamalia lain terbagi menjadi sistem saraf pusat dan ...
 
Sistem saraf
Sistem sarafSistem saraf
Sistem saraf
 
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiaSistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
 
S. koord ok
S. koord okS. koord ok
S. koord ok
 
Presentasi sistem saraf
Presentasi sistem sarafPresentasi sistem saraf
Presentasi sistem saraf
 
Anatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-sarafAnatomi fisiologi sistem-saraf
Anatomi fisiologi sistem-saraf
 
Sistem koordinasi pada Manusia
Sistem koordinasi pada ManusiaSistem koordinasi pada Manusia
Sistem koordinasi pada Manusia
 
Sistem koordinasi dan alat indera untuk widha
Sistem koordinasi dan alat indera untuk widhaSistem koordinasi dan alat indera untuk widha
Sistem koordinasi dan alat indera untuk widha
 
Materi Anfis_Persarafan.pdf
Materi Anfis_Persarafan.pdfMateri Anfis_Persarafan.pdf
Materi Anfis_Persarafan.pdf
 
sistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdf
sistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdfsistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdf
sistem_persyarafan1-sistem_persyarafan1.pdf
 
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusiaSistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
Sistem koordinasi-dan-indra-pada-manusia
 
Anatomi fisiologi sistem saraf
Anatomi fisiologi sistem sarafAnatomi fisiologi sistem saraf
Anatomi fisiologi sistem saraf
 
SISTEM SARAF.ppt
SISTEM SARAF.pptSISTEM SARAF.ppt
SISTEM SARAF.ppt
 

More from shafhandustur

More from shafhandustur (20)

Sistem reproduksi-wanita
Sistem reproduksi-wanitaSistem reproduksi-wanita
Sistem reproduksi-wanita
 
Sistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusiaSistem reproduksi-pada-manusia
Sistem reproduksi-pada-manusia
 
Sistem pencernaan
Sistem pencernaanSistem pencernaan
Sistem pencernaan
 
Sistem+kemih
Sistem+kemihSistem+kemih
Sistem+kemih
 
Sistem panca indera
Sistem panca inderaSistem panca indera
Sistem panca indera
 
Sistem indera
Sistem inderaSistem indera
Sistem indera
 
Pengantar metabolisme
Pengantar metabolismePengantar metabolisme
Pengantar metabolisme
 
Metabolisme
MetabolismeMetabolisme
Metabolisme
 
Metabolisme lipid
Metabolisme lipidMetabolisme lipid
Metabolisme lipid
 
Metabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidratMetabolisme karbohidrat
Metabolisme karbohidrat
 
Ginja lwarnaanimal2010
Ginja lwarnaanimal2010Ginja lwarnaanimal2010
Ginja lwarnaanimal2010
 
Fisiologi laktasi
Fisiologi laktasiFisiologi laktasi
Fisiologi laktasi
 
Fisiologi ginjal
Fisiologi ginjalFisiologi ginjal
Fisiologi ginjal
 
Fisiologi sistem pencernaan
Fisiologi  sistem pencernaanFisiologi  sistem pencernaan
Fisiologi sistem pencernaan
 
Energi dan metabolisme
Energi dan metabolismeEnergi dan metabolisme
Energi dan metabolisme
 
Anfis perkemihan
Anfis perkemihanAnfis perkemihan
Anfis perkemihan
 
Anfis rs
Anfis rsAnfis rs
Anfis rs
 
Anatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indraAnatomi sistem-panca-indra
Anatomi sistem-panca-indra
 
Anatomi ginjal
Anatomi ginjalAnatomi ginjal
Anatomi ginjal
 
Anabolisme
AnabolismeAnabolisme
Anabolisme
 

Sistem Koordinasi dan Indra pada Manusia

  • 1. Sistem Koordinasi dan Indra pada Manusia
  • 2. Sistem Koordinasi Tubuh kita terdiri dari banyak organ yang kesemuanya bekerja tanpa saling mengganggu antara organ satu dengan yang lainnya. Hal ini dapat terjadi karena pada tubuh kita terdapat suatu sistem yang mengatur semua organ tersebut. Sistem tersebut adalah sistem koordinasi yang berpusat pada satu organ yaitu otak
  • 3. Organ Penyusun Sistem Saraf Fungsi sistem saraf: - Penghubung antara tubuh dengan dunia luar melalui indra - Pengatur respon terhadap rangsangan - Mengatur dan mengendalikan kerja organ-organ tubuh sehingga dapat bekerja sesuai fungsinya
  • 4. Organ Penyusun Sistem Saraf Sel Saraf (neuron) Jaringan saraf tersusun atas sel- sel saraf. Sel saraf terdiri atas 3 bagian utama: - Badan sel - Dendrit - neurit nukleus dendrit Badan sel Neurit (akson) Sel Schwann neurofibril Nodus Ranvier Selubung mielin
  • 5. Organ Penyusun Sistem Saraf Badan sel Di dalam badan sel terdapat: - Sitoplasma - Nukleus (inti sel) - Nukleous (anak inti sel) nukleus dendrit Badan sel Neurit (akson) Sel Schwann neurofibril Nodus Ranvier Selubung mielin
  • 6. Organ Penyusun Sistem Saraf Dendrit Merupakan tonjolan sitoplasma yang pendek, dengan ujung yang bercabang-cabang] Berfungsi meneruskan rangsang (impuls) saraf menuju badan sal saraf nukleus dendrit Badan sel Neurit (akson) Sel Schwann neurofibril Nodus Ranvier Selubung mielin
  • 7. Organ Penyusun Sistem Saraf Neurit (akson) Merupakan serabut saraf berupa tonjolan sitoplasma yang panjang Berfungsi meneruskan impuls sarah dari badan sel yang satu ke badan sel yang lain Neurit dilindungi oleh selubung mielin (isolator). Selubung mielin disusun dari sel-sel Schwann yang memberi makan neurit dan membantu regenerasi neurit Di dalam neurit terdapat benang-benang halus neurofibril nukleus dendrit Badan sel Neurit (akson) Sel Schwann neurofibril Nodus Ranvier Selubung mielin
  • 8. Organ Penyusun Sistem Saraf Berdasarkan fungsinya, neuron terbagi menjadi 3 macam, yaitu: - Neuron sensorik (sel saraf indra) - Neuron motorik - Neuron konektor (sel saraf penghubung)
  • 9. Penggolongan Sistem Saraf Sistem saraf Saraf pusat Saraf tepi Otak Sumsum tulang belakang Otak besar Otak tengah Otak depan Otak kecil Sumsum lanjutan Saraf somatik Saraf otonom 12 pasang saraf otak (saraf kranial) 31 pasang saraf sumsum tulang belakang Saraf simpatetik Saraf parasimpatetik Saraf taksadar Sarafsadar
  • 10. Sistem Saraf Pusat Sistem saraf pusat terdiri atas otak dan sumsum tulang belakang. Saraf pusat dilindungi oleh lapisan meninges, yaitu: duramater, arachnoid dan piamater. Diantara arachnoid dengan piamater terdapat ruang subarachnoid yang berisikan cairan serebrospinal yang berfungsi sebagai pelindung/peredam dari benturan.
  • 11. Otak Otak merupakan pusat koordinasi utama, terletak di rongga kepala dan dilindungi oleh tempurung kepala
  • 12. Otak Besar (serebrum) Merupakan pusat pengendali kegiatan yang disadari. Terdiri dari dua bagian, yaitu: - Belahan kiri yang mengendalikan tubuh bagian kanan - Belahan kanan yang mengendalikan tubuh bagian kiri Otak besar talamus hipotalamus Otak depan Otak kecil Medula oblongata Pons Otak tengah Kelenjar hipofisis
  • 13. Otak Besar (serebrum) Terdiri atas dua lapis, yaitu: - Korteks (lapisan luar) - Medula (lapisan dalam) Korteks tipis dan berwarna kelabu. Pada lapisan ini banyak mengandung sel saraf dan neuron ajustor. Korteks merupakan pusat berbagai kegiatan (penglihatan, kesadaran, kecerdasan, pendengaran dan penciuman Medula tebal dan berwarna putih. Lapisan ini banyak mengandung serabut saraf.
  • 14. Otak Besar (serebrum) Bagian belakang (lobus oksipitalis) berperan dalam penglihatan Bagian samping (lobus temporalis) berperan sebagai pusat pendengaran Bagian depan (lobus frontalis) berperan sebagai penendalian otot
  • 15. Otak Besar (serebrum) Terbagi menjadi 3 area, yaitu - Area sensorik berkaitan dengan penerimaan rangsangan - Area motorik berkaitan dengan menanggapi rangsangan - Area asosiasi penghubung antara sensorik dan motorik yang berperan dalam proses belajar, berfikir, mengambil keputusan, mengingat dan penguasaan bahasa
  • 16. Otak Tengah ( mesensefalon) Otak tengah berkaitan dengan refleks mata, tonus (kontraksi terus-menerus) otot, dan posisi tubuh
  • 17. Otak Depan (diensefalon) Otak depan terdiri dari: - Talamus - Hipotalamus Talamus berfungsi menerima semua rangsangan kecuali bau dan meneruskannya ke area sensorik otak besar Hipotalamus berkaitan dengan pengaturan suhu dan nutrien, penjagaan kesadaran dan penumbuhan sikap agresif
  • 18. Otak Kecil (serebelum) Otak kecil terbagi menjadi dua, yaitu belahan kiri dan kanan. Kedua belahan dihubungkan dengan jembatan varol Otak kecil mengatur keseimbangan tubuh dan pusat koordinasi kerja otot ketika bergerak
  • 19. Sumsum Lanjutan (medula oblongata) Sumsum lanjutan berperan mengatur denyut jantung, penyempitan pembuluh darah, gerak menelan, batuk, bersin, bersendawa dan muntah Bagian Sumsum lanjutan yang menghubungkan otak adalah pons, berfungsi sebagai pengatur pernafasan
  • 20. Sumsum Tulang Belakang (medula spinalis) Merupakan sambungan dari sumum lanjutan sampai vertebra lumbalis. Sumsum tulang belakang berperan dalam gerak reflek (tak sadar) Sumsum tulang belakang terdiri dari dua bagian, yaitu: - Ventral (mengarah ke perut) - Dorsal (mengarah ke punggung) Ventral mengandung badan neoron motorik dan neuritnya kearah efektor Dorsal mengandung badan neoron sensorik Sumsum tulang belakang ganglion Ruas-ruas tulang belakang Badan sel saraf motorik Badan sel saraf sensorik
  • 21. Sistem Saraf Tepi (perifer) Sistem saraf tepi berfungsi menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ-organ tubuh Berdasarkan arah impuls, saraf tepi terbagi menjadi: - Sistem saraf aferen - Sistem saraf eferen Aferen membawa impuls dari reseptor ke saraf pusat Eferen membawa impuls dari saraf pusat ke efektor
  • 22. Sistem Saraf Tepi (perifer) Sistem saraf tepi terbagi menjadi dua, yaitu: - Sistem saraf somatik - Sistem saraf otonom
  • 23. Sistem Saraf Tepi (perifer) Sistem saraf somatik Terdiri atas 12 pasang saraf otak (saraf kranial) dan 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal) Saraf kranial terdiri atas: - Sensorik (1,2 dan 8) - Motorik (3,4,6,11 dan 12) - Sensorik dan motorik (5,7,9 dan 10) Saraf spinal merupakan saraf campuran sensorik (berasal dari dorsal) dan motorik (berasal dari ventral)
  • 24. Sistem Saraf Tepi (perifer) Sistem saraf otonom Disebut juga saraf tak sadar Sistem saraf otonom dibedakan menjadi: - Sistem saraf simpatik - Sistem saraf parasimpatik Mengecilkan pupil Membesarkan pupil parasimpatik simpatik Menstimulasi aliran ludah Menghambat aliran ludah Memperlambat detak jantung Mempercepat detak jantung Membesarkan bronkus Mengerutkan bronkus Menstimulasi peristalsis dan sekresi Menghambat peristalsis dan sekresi Menstimulasi pelepasan bilus Menstimulasi perubahan glikogen ke glukosa Mengerutkan kandung kemih Sekresi andrenalin dan norandrenalin Menghambat kontraksi kandung kemih Rantai Ganglia simpatik
  • 25. Gerak Refleks Adalah: gerak capat yang terjadi sebagai mekanisme respon untuk mengelak dari rangsangan yang membahayakan. Refleks berasal dari kata reflexus yang artinya melengkung balik Gerak refleks dapat dibedakan menjadi: - Refleks bawaan/tunggal - Refleks kompleks - Refleks dipelajari
  • 26. Alat Indra Alat indra adalah organ yang peka terhadap rangsangan tertentu Manusia memiliki lima alat indra, yaitu: - Mata - Telinga - Hidung - Lidah - kulit
  • 27. Mata Mata adalah alat indra yang peka terhadap cahaya Mata dilindungi oleh alis, kelopak mata dan kelenjar air mata.
  • 28. Mata Dinding bola mata terdiri dari tiga lapis, yaitu: - Sklera - Koroidea - retina
  • 29. Mata Sklera adalah lapisan terluar, keras dan berwarna putih (putih mata) Bagian depan lapisan ini menonjol dan disebut kornea
  • 30. Mata Koroidea merupakan lapisan kedua, mengandung banyak pembuluh darah. Bagian depan lapisan ini sedikit terbuka dan disebut dengan pupil Sel-sel koroidea disekitar pupil mengandung warna yang disebut iris
  • 32. Mata Retina atau selaput jala sebagai penangkap bayangan benda. Retina mengandung reseptor yang peka terhadap cahaya, yaitu: - Sel batang (basilus) berfungsi pada cahaya suram dan tidak mengenal warna - Sel kerucut (konus) berfungsi pada cahaya terang dan mengenal warna
  • 33. Telinga Telinga adalah organ yang peka terhadap suara. Telinga terdiri dari: - telinga luar - Telinga tengah - Telinga dalam
  • 34. Telinga luar  Telinga luar terdiri atas: - Daun telinga - Lubang telinga - Gendang telinga
  • 35. Telinga tengah  Telinga tengah terdiri atas: - Tulang martil (malleus) - Tulang landasan (inkus) - Tulang sanggurdi (stapes) Telinga tengah dihubungkan dengan mulut oleh saluran eustachius Saluran eustachius Cairan limfa Cairan endolimfa ampula
  • 36. Telinga dalam Telinga dalam terdiri atas: - Rumah siput (koklea) - Tiga saluran gelung (kanalis semisirkularis) Koklea berfungsi dalam penerimaan suara Saluran gelung berfungsi sebagai alat keseimbangan Cairan limfa Cairan endolimfa ampula
  • 37. Kulit Kulit adalah alat indra yang peka terhadap rangsangan berupa sentuhan, tekanan, sakit, panas dan dingin tekanansentuhan dingin panas sakit
  • 38. Hidung Hidung mempunyai kemoreseptor yang peka terhadap rangsangan zat kibia berbentuk gas, yaitu bau.
  • 39. Lidah Lidah memiliki kemoreseptor yang peka terhadap zat kimia yang larut dalam air. Permukaan lidah kasar karena dipenuhi tonjolan- tonjolan yang disebut papila Di celah-celah papila terdapat kuncup-kuncup pengecap. Ada empat kuncup pengecap, yaitu: - Pengecap manis pada ujung lidah - Pengecap asin pada tepi lidah - Pengecap pahit pada pangkal lidah - Pengecap asam pada tepi lidah bagian belakang
  • 40. Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra  Astigmatis (mata silindris) Penyebab: bola mata tidak bulat Akibat: tidak dapat melihat garis-garis horisontal dan vertikal bersamaan Kelainan ini dapat diatasi dengan kacamata silindris
  • 41. Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra  Miopi (rabun jauh) Penyebab: lensa mata tidak dapat menipis Akibat: tidak dapat melihat jauh dengan jelas Kelainan ini dapat diatasi dengan kacamata berlensa cekung
  • 42. Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra  Hipermetropi (rabun dekat) Penyebab: lensa mata tidak dapat menebal Akibat: tidak dapat melihat dekat dengan jelas Kelainan ini dapat diatasi dengan kacamata berlensa cembung
  • 43. Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra  Presbiopi Penyebab: daya akomodasi mata berkurang Akibat: tidak dapat melihat jauh maupun dekat dengan jelas Kelainan ini dapat diatasi dengan kacamata bifokal
  • 44. Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra  Rabun senja Penyebab: kekurangan vitamin A Akibat: tidak dapat melihat dengan baik pada saat senja dan malam hari Pencegahan dengan mengkonsumsi makanan yang mengandung vitamin A
  • 45. Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra  Keratomalasi Penyebabkekurangan vitamin A yang parah Akibat: kornea mata keruh, permukaan mata kering dan kasar dan penglihatan berkurang hingga kebutaan
  • 46. Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra  Katarak Penyebab: lensa mata keruh dan kabur Akibat: cahaya tidak sampai ke retina Dapat diatasi dengan operasi
  • 47. Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra  Juling Penyebab: ketidakserasian kerja otot penggerak bola mata kanan dan kiri Dapat diatasi dengan operasi
  • 48. Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra  Glaukoma Penyebab: penyumbatan disaluran bola mata menyebabkan peningkatan tekanan pada bola mata Akibat: kebutaan Kelainan ini dapat diatasi dengan obat- obatan dan operasi
  • 49. Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra  Buta Warna Penyebab: keturunan Akibat: tidak dapat melihat warna tertentu Kelainan ini tidak dapat disembuhkan. Lebih banyak menyerang laki-laki
  • 50. Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra  Radang telinga Penyebab: baketri dan virus Menyerang bagian luar melalui kotoran yang masuk ketika berenang Menyerang bagian dalam, bakteri atau virus masuk dari rongga mulut melalui saluran eustachius
  • 51. Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra  Otosklerosis Penyebab: tulang sanggurdi kaku dan tidak dapat bergerak leluasa Akibat: tuli konduksi yang menahun
  • 52. Kelainan dan Penyakit pada Alat Indra  Anosmia penyebab: cidera/infeksi didasar kepala, keracunan timbal, merokok, tumor otak bagian depan Akibat: kehilangan kemampuan unutuk membau/mencium Pengobatan tergantung dari penyebabnya