SlideShare una empresa de Scribd logo
1 de 6
SITI MUNIRAH – Pendidikan Matematika 2010 -

Universitas Pendidikan Indonesia

1. Aliran Psikologi Tingkah Laku

No

Isi Teori

Manfaat

Implementasi

Belajar adalah proses interaksi antara
stimulus dan respons.
1

Teori

Dalam proses pembelajarn guru dan
siswa saling berinteraksi membentuk
stimulus dan respons. Guru dapat
mengendalikan siswa untuk dapat
memahami pelajaran dengan stimulus
dan respons yang tepat.
Untuk mengubah tingkah laku anak dari
hal yang negatif dalam pembelajaran,
maka guru dapat memberikan
penguatan kepada siswanya, sehingga
tujuan pembelajaaran dapat dicapai
siswa.

Dalam pembelajaran matematika guru
dapat memberikan banyak latihan,
dengan penerapan begitu siswa akan
mendapatkan stimulus sehingga
respons yang diberikan siswa banyak.

Teori Thorndike
(Edward L. Thorndike, Amerika)
Ganjaran atau penguatan mempunyai
peranan penting dalam belajar.

2

3

4

Teori Skinner (Burhus Frederic
Skinner)

Teori Ausebel (David Paul
Ausebel)

Belajar bermakna adalah suatu proses
dikaitkannya informasi baru pada konsepkonsep relevan yang terdapat dalam
struktur kognitif seseorang.

Teori Gagne (Robert M. Gagne) • Dalam belajar, objek yang dapat diperoleh
siswa:
1. Objek Langsung, berupa fakta,
keterampilan, konsep, aturan.
2. Objek Tak Langsung, kemampuan
menyelidiki dan memecahkan masalah,

Belajar bermakna dapat diterapkan
dalam pembelajaran sehingga informasi
baru dapat lebih lama untuk diingat.
Sehingga memudahkan untuk
mempelajari materi berikutnya, atau
materi lain yang mirip.
Berdasarkan analisisnya tentang tipe
belajar, Gagne menyarankan berbagai
tipe belajar dapat diterapkan baik pada
belajar penemuan, atau belajar di luar
kelas, maupun belajar di dalam kelas.
Dalam pembelajaran menurut Gagne,

Jika respons siswa baik, maka segera
diberi penguatan positif, misalnya
dengan mengatakan “bagus,
pertahankan prestasimu”. Sebaliknya
jika respons siswa kurang baik,
diberikan penguatan negative, seperti
teguean, peringatan, atau sangsi.
Contohnya, dalam belajar program
linear, siswa yang belajar bermakna
akan mengkaitakanya dengan materi
menggambar grafik fungsi linear
dan menyelesaikan pertidaksamaan
linear serta mampu menyelesaikan
masalah sehari-hari yang berkaitan
dengan program linier
Dalam mengajar, guru memberikan
serentetan urutan kegiatan berikut:
1. Membangkitkan dan memelihara
perhatian.
2. Merangsang siswa untuk mengingat
kembali konsep, aturan dan
5

6

Teori Pavlov (Ivan Petrovich
Pavlov, Rusia)

Teori Baruda

belajar mandiri, bersikap positif, tahu
bagaimana semestinya belajar.
• Tipe belajar :
1. Belajar isyarat
2. Stimulus respons
3. Rangkaian gerak
4. Rangkaian verbal
5. Membedakan
6. Pembentukan konsep
7. Pembentukan aturan
8. Pemecahan masalah
Pavlop mengemukakan konsep
pembiasaan(conditioning). Peristiwa
belajar semata-mata melatih refleksrefleks sedemikian rupa sehingga menjadi
kebiasaan yang dikuasai individu.
Siswa belajar melalui meniru, meniru halhal yang dilakukan guru.

guru lebih banyak membimbing peserta
didik.

keterampilan yang relevan sebagai
prasyarat.
3. Menyajikan situasi baru
4. Memberikan bimbingan belajar
5. Memantafkan apa yang dipelajari
dengan memberikan latihan-latihan
untuk menerapkan yang telah
dipelajari

Guru dituntut memberikan pembiasaan
terhadap siswa agar siswa terbiasa
memberikan respons positif terhadap
suatu hal

Misalnya, agar siswa mengerjakan soal
Pekerjaan Rumah dengan baik, maka
guru harus terbiasa memeriksanya,
atau memberi nilai terhadap hasil
pekerjaanya.

Guru dituntut untuk menjadi manusia
yang memperhatikan tingkah lakunya
agar menjadi model yang profesional.

Guru berbicara sopan santun,
menggunakan bahsa yang baik dan
benar, tingkah laku yang terpuji,
menerangkan dengan jelas dan
sistematik.

Manfaat

Implementasi

2. Aliran Psikologi Kognitif

No

Teori

1

Teori Piaget (Jean Piaget, Swiss)

Isi Teori
• Tahap perkembangan kognitif:
1. Sensori Motor (lahir – sekitar 2 tahun),
pengalaman diperoleh melalui
perbuatan fisik dan sensori(alat indra).
2. Pra Operasi (2 tahun – sekitar 7 tahun),
pemikiran lebih banyak ber- dasarkan
pengalaman konkrit.

Memberikan informasi bahwa pola pikir
anak-anak tidak sama dengan pola
berfikir orang dewasa. Sehingga
pengjaran yang dilakukan harus sesuai
dengan tahapan perkembanganya.

Pada pembelajaran tentang geometri,
di TK anak hanya diperkenalkan
dengan bentuk serta aplikasi sekitar.Di
SD anak mulai diajarakan tentang
pemahaman unsure yang ada dalam
geometri seperti panjang, lebar,dll. Di
SMP, mulai mencari luas, volume, dan
dikaitkan dengan masalah di
3. Operasi Konkrit ( 7 tahun – sekitar 11
tahun), memehami operasi logis dengan
bantuan benda konkrit)
4. Operasi Formal (11 tahun dan
seterusnya), mampu melakukan penalaran dengan menggunakan hal-hal
yang abstrak.
2

• Tahapan proses belajarnya anak:
1. Tahap Enaktif, anak memanipulasi
objek.
2. Tahap Ikonik, kegiatan anak yang
berhubungan dengan mental.
Teori Bruner (Jerome S. Bruner,
3. Tahap Simbolik, memanipulasi symbol
Amerika Serikat)
atau objek tertentu.
• Dalil-dalil:
1. Penyusunan (kontruksi)
2. Notasi
3. Pengkontrasan dan keaneka-ragaman
4. Pengaitan (konektivitas)

3

Teori Gestalt (John Dewey)

4

Teori Brownell (William
Brownell)

5

Teori Dianes (Zoltan P. Dienes)

• Penyajian konsep harus lebih
mengutamakan pengertian
• Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar
harus memperhatikan kesiapan intelektual
siswa
• Mengatur suasana kelas agar siswa siap
belajar
• Latihan hafal atau drill adalah sangat
penting dalam kegiatan pengajaran, tetapi
ditetapkan setelah tertanamnya
pengertian.
• Tahapan mempelajari konsep matematika:

kehidupan nyata, dan di tingkat SMA,
anak mulai pada tingkat penalaran
yang lebih tinggi.

Model ini sangat membebaskan peserta
didik untuk belajar sendiri.

Teori ini memberikan informasi bahwa
dalam proses pembelajaran hendaknya
peserta didik memiliki kemampuan
mengenal keterkaitan unsure-unsur
dalam setiap materi pelajaran. Makin
jelas makana suatu keterkaitan unsure
akan makin efektif suatu pelajaran
dipelajari. Guru hendaknya menguasai
prinsip-prinsip pokok dari materi yang
diajarkan.
Siswa dituntut tidak hanya
menghafalkan setiap materi
matematika, tapi dituntut untuk
memahami telebih dahulu materi.
Dienes memusatkan perhatianya pada

Pada tahap enaktif, siswa
menyelesaikan operasi penjumlahan
dan pengurangan bilangan bulat
menggunakan alat peraga secara
langsung. Pada tahap ikonik, siswa
menyelesaikan opersai hitung tersebut
melalui media gambar. Pada
pembelajaran tahap simbolik, operasi
tersebut dilakukan menggunakan
symbol matematika secara langsung.

Penerapan teori gestalt dalam
pemebelajaran matematika siswa
harus dimulai dengan belajar
pengertian. Guru matematika harus
menyusun materi dan mendesain
proses pembelajaran matematika
sedemikian rupa siswa dapat
membangun pengertian.
Pada pelajaran aritmetika atau
berhitung diberikan kepada anak SD
menitik beratkan pada hafalan, dan
aplikasi dengan pelajaran lain, hanya
sedikit dikupas.
Proses pembelajaran menggunakan
1.Permainan Bebas (Free Play)
2.Permainan yang menggunakan aturan
(games)
3.Permainan kesamaan sifat (searching for
communalities)
4.Permainan representasi
(representation)
5.Permainan dengan simbolisisasi
(symbolization)
6.Permainan dengan formalisasi
(formalization)

6

• Tahapan perkembangan mental anak
dalam geometri:
1. Tahap pengenalan, belum mengetahui
adanya sifat dari bentuk geometri.
2. Tahap analisis, mengenal
sifat/keteraturan pada benda geometri.
Teori Van Hiele (dikembangkan
3. Tahap pengurutan(deduksi informal),
oleh Piere Marie Van Hiele dan
mampu melaksanakan penarikan
Dina Van Hiele Geldof)
kesimpulan.
4. Tahap deduksi, menarik kesimpulan
secara deduksi, hal bersifat umum ke
khusus.
5. Tahap akurasi, menyadari pentingnya
ketepatan dari prinsip-prinsip dasar
yang melandasi pembuktian.

pengajaran anak-anak. Sedemikian
sehingga system yang digunakannya itu
menarik bagi anak yang mempelajari
matematika. Anak-anak dapat bermain
dengan berbagai material yang dapat
mengembangkan minatnya.

Berguna pada saat mempelajari
geometri, sehingga dapat di lakukan
pembelajaran geometri yang efektif ,
karena pembelajaran yang dilakukan
sesuai dengan struktur kemampuan
berpikir siswa.

objek-objek dalam bentuk permainan,
misalnya, dalam permainan block logic
Pada awalnya anak dituntut mengenal
ciri dari sifat yang dimanipulasi,
kemudian anak diberi kegiatan
mengelompokan benda, baik dari
warna maupun tebal tipisnya benda.
Lalu, anak diminta mengidentifikasi
sifat-sifat yang sama dari benda dalam
kelompok. Anak di perintahkan untuk
mereprentasikanya.
Pada saat belajar geometri:
1. Tahap pengenalan, anak baru
memahami bentuk seperti, persegi,
persegi panjang, dll.
2. Tahap analisis, anak mulai
mengetahui sisi-sisi dalam bentuk
geometri
3. Tahap pengurutan, misalnya
mengetahu bahwa bujur sangkar
adalah persegi panjang
4. Tahap deduksi, anak memahami
dalil
5. Tahap akurasi, mengetahui aksioma
dalam geometri Euclid.

Sumber :
Tim MKPBM Jurusan Pendidikan Matematika. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia.
Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)
Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Teori belajar van hiele
Teori belajar van hieleTeori belajar van hiele
Teori belajar van hieleZulfah Alfina
 
Penalaran Deduktif dan Indukitf untuk pembelajaran matematika dasar progam PGSD
Penalaran Deduktif dan Indukitf untuk pembelajaran matematika dasar progam PGSDPenalaran Deduktif dan Indukitf untuk pembelajaran matematika dasar progam PGSD
Penalaran Deduktif dan Indukitf untuk pembelajaran matematika dasar progam PGSDRosyidah L
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaSiti Khoirunika
 
Teori Belajar Polya
Teori Belajar PolyaTeori Belajar Polya
Teori Belajar PolyaMia Ervina
 
PENGAMATAN PERTUMBUHAN KECAMBAH KACANG HIJAU
PENGAMATAN PERTUMBUHAN KECAMBAH KACANG HIJAUPENGAMATAN PERTUMBUHAN KECAMBAH KACANG HIJAU
PENGAMATAN PERTUMBUHAN KECAMBAH KACANG HIJAURajmil Shalsabila
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Rima Trianingsih
 
FORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISME
FORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISMEFORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISME
FORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISMENYAK MAULANA
 
Makalah teori belajar bruner
Makalah teori belajar brunerMakalah teori belajar bruner
Makalah teori belajar brunerAisyah Turidho
 
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiriKekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiriAulia Musyarofah
 
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery LearningMakalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learningsilva a'yun
 
Teknik scaffolding dalam pembelajaran matematika
Teknik scaffolding dalam pembelajaran matematikaTeknik scaffolding dalam pembelajaran matematika
Teknik scaffolding dalam pembelajaran matematikaInterest_Matematika_2011
 
Teori belajar vygotsky
Teori belajar vygotskyTeori belajar vygotsky
Teori belajar vygotskyhasanah sn
 
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematikamatematikauntirta
 

La actualidad más candente (20)

Teori belajar van hiele
Teori belajar van hieleTeori belajar van hiele
Teori belajar van hiele
 
Penalaran Deduktif dan Indukitf untuk pembelajaran matematika dasar progam PGSD
Penalaran Deduktif dan Indukitf untuk pembelajaran matematika dasar progam PGSDPenalaran Deduktif dan Indukitf untuk pembelajaran matematika dasar progam PGSD
Penalaran Deduktif dan Indukitf untuk pembelajaran matematika dasar progam PGSD
 
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di smaLaporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
Laporan hasil observasi dan wawancara peserta didik di sma
 
Teori Belajar Polya
Teori Belajar PolyaTeori Belajar Polya
Teori Belajar Polya
 
Sejarah matematika eropa abad 13
Sejarah matematika eropa abad 13Sejarah matematika eropa abad 13
Sejarah matematika eropa abad 13
 
Angket kreativitas
Angket kreativitasAngket kreativitas
Angket kreativitas
 
Penalaran matematis
Penalaran matematisPenalaran matematis
Penalaran matematis
 
PENGAMATAN PERTUMBUHAN KECAMBAH KACANG HIJAU
PENGAMATAN PERTUMBUHAN KECAMBAH KACANG HIJAUPENGAMATAN PERTUMBUHAN KECAMBAH KACANG HIJAU
PENGAMATAN PERTUMBUHAN KECAMBAH KACANG HIJAU
 
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
Teori teori perkembangan moral (piaget & kohlberg)
 
FORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISME
FORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISMEFORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISME
FORMALISME,LOGIKALISME DAN INTUISIONISME
 
Makalah teori belajar bruner
Makalah teori belajar brunerMakalah teori belajar bruner
Makalah teori belajar bruner
 
Sejarah Geometri Euclid
Sejarah Geometri EuclidSejarah Geometri Euclid
Sejarah Geometri Euclid
 
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiriKekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
Kekurangan dan kelebihan menggunakan metode inkuiri
 
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery LearningMakalah Model Pembelajaran Discovery Learning
Makalah Model Pembelajaran Discovery Learning
 
Teknik scaffolding dalam pembelajaran matematika
Teknik scaffolding dalam pembelajaran matematikaTeknik scaffolding dalam pembelajaran matematika
Teknik scaffolding dalam pembelajaran matematika
 
Teori Vygotsky
Teori VygotskyTeori Vygotsky
Teori Vygotsky
 
Sistem numerasi
Sistem numerasi Sistem numerasi
Sistem numerasi
 
Teori belajar vygotsky
Teori belajar vygotskyTeori belajar vygotsky
Teori belajar vygotsky
 
Ppt proposal ptk
Ppt proposal ptkPpt proposal ptk
Ppt proposal ptk
 
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
3. Pendekatan dan Model Pembelajaran Matematika
 

Similar a Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)

2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.ppt
2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.ppt2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.ppt
2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.pptDtyStmrg88
 
KELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptx
KELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptxKELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptx
KELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptxAlhalila
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifPriyaRav
 
Teori belajar behavioristik, kognitif, konstruktivisme
Teori belajar behavioristik, kognitif, konstruktivismeTeori belajar behavioristik, kognitif, konstruktivisme
Teori belajar behavioristik, kognitif, konstruktivismeuniversitas negeri jember
 
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)Sriwijaya University
 
Martikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi Sidik
Martikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi SidikMartikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi Sidik
Martikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi SidikM. Ifaldi Sidik
 
MODUL 1 PDGK4202 PEMBELAJARAN IPA DI SD.pdf
MODUL 1  PDGK4202   PEMBELAJARAN IPA  DI  SD.pdfMODUL 1  PDGK4202   PEMBELAJARAN IPA  DI  SD.pdf
MODUL 1 PDGK4202 PEMBELAJARAN IPA DI SD.pdfTahang Flexter
 
Konsep pengajaran dan pembelajaran gagne dan ewell
Konsep pengajaran dan pembelajaran gagne dan ewellKonsep pengajaran dan pembelajaran gagne dan ewell
Konsep pengajaran dan pembelajaran gagne dan ewellAi Li
 
Soal ujian Landasan
Soal ujian LandasanSoal ujian Landasan
Soal ujian Landasanwindarti aja
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
 
Implementasi teori van hiele dalam materi bangun ruang luas permukaan kubus d...
Implementasi teori van hiele dalam materi bangun ruang luas permukaan kubus d...Implementasi teori van hiele dalam materi bangun ruang luas permukaan kubus d...
Implementasi teori van hiele dalam materi bangun ruang luas permukaan kubus d...nurwa ningsih
 
teori belajar kognitifisme.pptx
teori belajar kognitifisme.pptxteori belajar kognitifisme.pptx
teori belajar kognitifisme.pptxBagasFajriansyah
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...Dadang DjokoKaryanto
 
Teori Belajar Matematika di Sekolah Dasar
Teori Belajar Matematika di Sekolah DasarTeori Belajar Matematika di Sekolah Dasar
Teori Belajar Matematika di Sekolah Dasarhudayacraka
 
TOPIK 1 - kognitif.pptx
TOPIK 1 - kognitif.pptxTOPIK 1 - kognitif.pptx
TOPIK 1 - kognitif.pptxnarul456
 
Orientasi Baru Dalam
Orientasi Baru DalamOrientasi Baru Dalam
Orientasi Baru Dalamguestf50aef
 

Similar a Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi) (20)

Tokoh dan teori matematika
Tokoh dan teori matematika Tokoh dan teori matematika
Tokoh dan teori matematika
 
2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.ppt
2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.ppt2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.ppt
2.-Teori-Belajar-dan-Penerapannya-dalam-IPA-SD.ppt
 
KELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptx
KELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptxKELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptx
KELOMPOK 1 TEORI BELAJAR DALAM PEMBELAJARAN IPA SD.pptx
 
Teori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitifTeori pembelajaran kognitif
Teori pembelajaran kognitif
 
Teori belajar behavioristik, kognitif, konstruktivisme
Teori belajar behavioristik, kognitif, konstruktivismeTeori belajar behavioristik, kognitif, konstruktivisme
Teori belajar behavioristik, kognitif, konstruktivisme
 
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
Belajar dan pembelajaran (kognitif dan konstruktivisme)
 
Martikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi Sidik
Martikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi SidikMartikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi Sidik
Martikulasi Pascasarjana "Teori Belajar dan Pembelajaran" M. Ifaldi Sidik
 
MODUL 1 PDGK4202 PEMBELAJARAN IPA DI SD.pdf
MODUL 1  PDGK4202   PEMBELAJARAN IPA  DI  SD.pdfMODUL 1  PDGK4202   PEMBELAJARAN IPA  DI  SD.pdf
MODUL 1 PDGK4202 PEMBELAJARAN IPA DI SD.pdf
 
Konsep pengajaran dan pembelajaran gagne dan ewell
Konsep pengajaran dan pembelajaran gagne dan ewellKonsep pengajaran dan pembelajaran gagne dan ewell
Konsep pengajaran dan pembelajaran gagne dan ewell
 
TEORI KOGNITIVISME
TEORI KOGNITIVISMETEORI KOGNITIVISME
TEORI KOGNITIVISME
 
Soal ujian Landasan
Soal ujian LandasanSoal ujian Landasan
Soal ujian Landasan
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
Implementasi teori van hiele dalam materi bangun ruang luas permukaan kubus d...
Implementasi teori van hiele dalam materi bangun ruang luas permukaan kubus d...Implementasi teori van hiele dalam materi bangun ruang luas permukaan kubus d...
Implementasi teori van hiele dalam materi bangun ruang luas permukaan kubus d...
 
Teori
TeoriTeori
Teori
 
teori belajar kognitifisme.pptx
teori belajar kognitifisme.pptxteori belajar kognitifisme.pptx
teori belajar kognitifisme.pptx
 
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
SOSIOLOGI PENDIDIKAN; KETERKAITAN ANTARA PEMBELAJARAN DAN KOGNISI, SERTA MOTI...
 
Teori Belajar Matematika di Sekolah Dasar
Teori Belajar Matematika di Sekolah DasarTeori Belajar Matematika di Sekolah Dasar
Teori Belajar Matematika di Sekolah Dasar
 
TOPIK 1 - kognitif.pptx
TOPIK 1 - kognitif.pptxTOPIK 1 - kognitif.pptx
TOPIK 1 - kognitif.pptx
 
Orientasi Baru Dalam
Orientasi Baru DalamOrientasi Baru Dalam
Orientasi Baru Dalam
 
Kognitif
KognitifKognitif
Kognitif
 

Más de Siti Munirah

MATERI SMP BILANGAN BERPANGKAT
MATERI SMP BILANGAN BERPANGKATMATERI SMP BILANGAN BERPANGKAT
MATERI SMP BILANGAN BERPANGKATSiti Munirah
 
LKS PENDEKATAN REALISTIK
LKS PENDEKATAN REALISTIKLKS PENDEKATAN REALISTIK
LKS PENDEKATAN REALISTIKSiti Munirah
 
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENDEKATAN REALISTIK
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENDEKATAN REALISTIKRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENDEKATAN REALISTIK
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENDEKATAN REALISTIKSiti Munirah
 
SKENARIO VIDEO SHOOTING
SKENARIO VIDEO SHOOTINGSKENARIO VIDEO SHOOTING
SKENARIO VIDEO SHOOTINGSiti Munirah
 
Kompetensi Guru Matematika
Kompetensi Guru MatematikaKompetensi Guru Matematika
Kompetensi Guru MatematikaSiti Munirah
 

Más de Siti Munirah (7)

MATERI SMP BILANGAN BERPANGKAT
MATERI SMP BILANGAN BERPANGKATMATERI SMP BILANGAN BERPANGKAT
MATERI SMP BILANGAN BERPANGKAT
 
LKS PENDEKATAN REALISTIK
LKS PENDEKATAN REALISTIKLKS PENDEKATAN REALISTIK
LKS PENDEKATAN REALISTIK
 
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENDEKATAN REALISTIK
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENDEKATAN REALISTIKRENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENDEKATAN REALISTIK
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA PENDEKATAN REALISTIK
 
SKENARIO VIDEO SHOOTING
SKENARIO VIDEO SHOOTINGSKENARIO VIDEO SHOOTING
SKENARIO VIDEO SHOOTING
 
Teori belajar bpm
Teori belajar bpmTeori belajar bpm
Teori belajar bpm
 
Kompetensi Guru Matematika
Kompetensi Guru MatematikaKompetensi Guru Matematika
Kompetensi Guru Matematika
 
Siti munirah
Siti munirahSiti munirah
Siti munirah
 

Teori Pembelajaran (Aliran Psikologi)

  • 1. SITI MUNIRAH – Pendidikan Matematika 2010 - Universitas Pendidikan Indonesia 1. Aliran Psikologi Tingkah Laku No Isi Teori Manfaat Implementasi Belajar adalah proses interaksi antara stimulus dan respons. 1 Teori Dalam proses pembelajarn guru dan siswa saling berinteraksi membentuk stimulus dan respons. Guru dapat mengendalikan siswa untuk dapat memahami pelajaran dengan stimulus dan respons yang tepat. Untuk mengubah tingkah laku anak dari hal yang negatif dalam pembelajaran, maka guru dapat memberikan penguatan kepada siswanya, sehingga tujuan pembelajaaran dapat dicapai siswa. Dalam pembelajaran matematika guru dapat memberikan banyak latihan, dengan penerapan begitu siswa akan mendapatkan stimulus sehingga respons yang diberikan siswa banyak. Teori Thorndike (Edward L. Thorndike, Amerika) Ganjaran atau penguatan mempunyai peranan penting dalam belajar. 2 3 4 Teori Skinner (Burhus Frederic Skinner) Teori Ausebel (David Paul Ausebel) Belajar bermakna adalah suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsepkonsep relevan yang terdapat dalam struktur kognitif seseorang. Teori Gagne (Robert M. Gagne) • Dalam belajar, objek yang dapat diperoleh siswa: 1. Objek Langsung, berupa fakta, keterampilan, konsep, aturan. 2. Objek Tak Langsung, kemampuan menyelidiki dan memecahkan masalah, Belajar bermakna dapat diterapkan dalam pembelajaran sehingga informasi baru dapat lebih lama untuk diingat. Sehingga memudahkan untuk mempelajari materi berikutnya, atau materi lain yang mirip. Berdasarkan analisisnya tentang tipe belajar, Gagne menyarankan berbagai tipe belajar dapat diterapkan baik pada belajar penemuan, atau belajar di luar kelas, maupun belajar di dalam kelas. Dalam pembelajaran menurut Gagne, Jika respons siswa baik, maka segera diberi penguatan positif, misalnya dengan mengatakan “bagus, pertahankan prestasimu”. Sebaliknya jika respons siswa kurang baik, diberikan penguatan negative, seperti teguean, peringatan, atau sangsi. Contohnya, dalam belajar program linear, siswa yang belajar bermakna akan mengkaitakanya dengan materi menggambar grafik fungsi linear dan menyelesaikan pertidaksamaan linear serta mampu menyelesaikan masalah sehari-hari yang berkaitan dengan program linier Dalam mengajar, guru memberikan serentetan urutan kegiatan berikut: 1. Membangkitkan dan memelihara perhatian. 2. Merangsang siswa untuk mengingat kembali konsep, aturan dan
  • 2. 5 6 Teori Pavlov (Ivan Petrovich Pavlov, Rusia) Teori Baruda belajar mandiri, bersikap positif, tahu bagaimana semestinya belajar. • Tipe belajar : 1. Belajar isyarat 2. Stimulus respons 3. Rangkaian gerak 4. Rangkaian verbal 5. Membedakan 6. Pembentukan konsep 7. Pembentukan aturan 8. Pemecahan masalah Pavlop mengemukakan konsep pembiasaan(conditioning). Peristiwa belajar semata-mata melatih refleksrefleks sedemikian rupa sehingga menjadi kebiasaan yang dikuasai individu. Siswa belajar melalui meniru, meniru halhal yang dilakukan guru. guru lebih banyak membimbing peserta didik. keterampilan yang relevan sebagai prasyarat. 3. Menyajikan situasi baru 4. Memberikan bimbingan belajar 5. Memantafkan apa yang dipelajari dengan memberikan latihan-latihan untuk menerapkan yang telah dipelajari Guru dituntut memberikan pembiasaan terhadap siswa agar siswa terbiasa memberikan respons positif terhadap suatu hal Misalnya, agar siswa mengerjakan soal Pekerjaan Rumah dengan baik, maka guru harus terbiasa memeriksanya, atau memberi nilai terhadap hasil pekerjaanya. Guru dituntut untuk menjadi manusia yang memperhatikan tingkah lakunya agar menjadi model yang profesional. Guru berbicara sopan santun, menggunakan bahsa yang baik dan benar, tingkah laku yang terpuji, menerangkan dengan jelas dan sistematik. Manfaat Implementasi 2. Aliran Psikologi Kognitif No Teori 1 Teori Piaget (Jean Piaget, Swiss) Isi Teori • Tahap perkembangan kognitif: 1. Sensori Motor (lahir – sekitar 2 tahun), pengalaman diperoleh melalui perbuatan fisik dan sensori(alat indra). 2. Pra Operasi (2 tahun – sekitar 7 tahun), pemikiran lebih banyak ber- dasarkan pengalaman konkrit. Memberikan informasi bahwa pola pikir anak-anak tidak sama dengan pola berfikir orang dewasa. Sehingga pengjaran yang dilakukan harus sesuai dengan tahapan perkembanganya. Pada pembelajaran tentang geometri, di TK anak hanya diperkenalkan dengan bentuk serta aplikasi sekitar.Di SD anak mulai diajarakan tentang pemahaman unsure yang ada dalam geometri seperti panjang, lebar,dll. Di SMP, mulai mencari luas, volume, dan dikaitkan dengan masalah di
  • 3. 3. Operasi Konkrit ( 7 tahun – sekitar 11 tahun), memehami operasi logis dengan bantuan benda konkrit) 4. Operasi Formal (11 tahun dan seterusnya), mampu melakukan penalaran dengan menggunakan hal-hal yang abstrak. 2 • Tahapan proses belajarnya anak: 1. Tahap Enaktif, anak memanipulasi objek. 2. Tahap Ikonik, kegiatan anak yang berhubungan dengan mental. Teori Bruner (Jerome S. Bruner, 3. Tahap Simbolik, memanipulasi symbol Amerika Serikat) atau objek tertentu. • Dalil-dalil: 1. Penyusunan (kontruksi) 2. Notasi 3. Pengkontrasan dan keaneka-ragaman 4. Pengaitan (konektivitas) 3 Teori Gestalt (John Dewey) 4 Teori Brownell (William Brownell) 5 Teori Dianes (Zoltan P. Dienes) • Penyajian konsep harus lebih mengutamakan pengertian • Pelaksanaan kegiatan belajar mengajar harus memperhatikan kesiapan intelektual siswa • Mengatur suasana kelas agar siswa siap belajar • Latihan hafal atau drill adalah sangat penting dalam kegiatan pengajaran, tetapi ditetapkan setelah tertanamnya pengertian. • Tahapan mempelajari konsep matematika: kehidupan nyata, dan di tingkat SMA, anak mulai pada tingkat penalaran yang lebih tinggi. Model ini sangat membebaskan peserta didik untuk belajar sendiri. Teori ini memberikan informasi bahwa dalam proses pembelajaran hendaknya peserta didik memiliki kemampuan mengenal keterkaitan unsure-unsur dalam setiap materi pelajaran. Makin jelas makana suatu keterkaitan unsure akan makin efektif suatu pelajaran dipelajari. Guru hendaknya menguasai prinsip-prinsip pokok dari materi yang diajarkan. Siswa dituntut tidak hanya menghafalkan setiap materi matematika, tapi dituntut untuk memahami telebih dahulu materi. Dienes memusatkan perhatianya pada Pada tahap enaktif, siswa menyelesaikan operasi penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat menggunakan alat peraga secara langsung. Pada tahap ikonik, siswa menyelesaikan opersai hitung tersebut melalui media gambar. Pada pembelajaran tahap simbolik, operasi tersebut dilakukan menggunakan symbol matematika secara langsung. Penerapan teori gestalt dalam pemebelajaran matematika siswa harus dimulai dengan belajar pengertian. Guru matematika harus menyusun materi dan mendesain proses pembelajaran matematika sedemikian rupa siswa dapat membangun pengertian. Pada pelajaran aritmetika atau berhitung diberikan kepada anak SD menitik beratkan pada hafalan, dan aplikasi dengan pelajaran lain, hanya sedikit dikupas. Proses pembelajaran menggunakan
  • 4. 1.Permainan Bebas (Free Play) 2.Permainan yang menggunakan aturan (games) 3.Permainan kesamaan sifat (searching for communalities) 4.Permainan representasi (representation) 5.Permainan dengan simbolisisasi (symbolization) 6.Permainan dengan formalisasi (formalization) 6 • Tahapan perkembangan mental anak dalam geometri: 1. Tahap pengenalan, belum mengetahui adanya sifat dari bentuk geometri. 2. Tahap analisis, mengenal sifat/keteraturan pada benda geometri. Teori Van Hiele (dikembangkan 3. Tahap pengurutan(deduksi informal), oleh Piere Marie Van Hiele dan mampu melaksanakan penarikan Dina Van Hiele Geldof) kesimpulan. 4. Tahap deduksi, menarik kesimpulan secara deduksi, hal bersifat umum ke khusus. 5. Tahap akurasi, menyadari pentingnya ketepatan dari prinsip-prinsip dasar yang melandasi pembuktian. pengajaran anak-anak. Sedemikian sehingga system yang digunakannya itu menarik bagi anak yang mempelajari matematika. Anak-anak dapat bermain dengan berbagai material yang dapat mengembangkan minatnya. Berguna pada saat mempelajari geometri, sehingga dapat di lakukan pembelajaran geometri yang efektif , karena pembelajaran yang dilakukan sesuai dengan struktur kemampuan berpikir siswa. objek-objek dalam bentuk permainan, misalnya, dalam permainan block logic Pada awalnya anak dituntut mengenal ciri dari sifat yang dimanipulasi, kemudian anak diberi kegiatan mengelompokan benda, baik dari warna maupun tebal tipisnya benda. Lalu, anak diminta mengidentifikasi sifat-sifat yang sama dari benda dalam kelompok. Anak di perintahkan untuk mereprentasikanya. Pada saat belajar geometri: 1. Tahap pengenalan, anak baru memahami bentuk seperti, persegi, persegi panjang, dll. 2. Tahap analisis, anak mulai mengetahui sisi-sisi dalam bentuk geometri 3. Tahap pengurutan, misalnya mengetahu bahwa bujur sangkar adalah persegi panjang 4. Tahap deduksi, anak memahami dalil 5. Tahap akurasi, mengetahui aksioma dalam geometri Euclid. Sumber : Tim MKPBM Jurusan Pendidikan Matematika. (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung : Jurusan Pendidikan Matematika Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Pendidikan Indonesia.