2. Standar secara fisik berbentuk dokumen
1. Standar tidak akan bermanfaat jika
tidak diterapkan
2. Bukan hal yang Instant
3. Apa & Mengapa Manfaat Ekonomi
Standar?
Tangible & Intangible
If you can’t
measure it
you can’t
manage it
4. Bagaimana analisa manfaat ekonomi?
1.Identifikasi standar yang
diterapkan
2.Identifikasi manfaat atau dampak
3.Isolasi kontribusi standar dari
faktor lain
4.Hitung nilai ekonomi, baik profit
maupun efisiensi (penghematan)
5. Faktor yang Perlu Dipertimbangkan:
1. Jenis Standar
2. Kegiatan/Rantai atau Proses Bisnis
3. Pemangku Kepentingan
6. Cost and Benefit Analysis
Cost Benefit
1. Biaya pembelian
standar
2. Biaya
pelatihan/konsultan
3. Biaya pembenahan
sistem/penerapan
standar
4. Biaya sertifikasi
5. Biaya pemeliharaan
sertifikasi
1. Penyederhanaan proses
2. Pengurangan kegagalan
produk
3. Penghematan sumber
daya
4. Peningkatan penjualan
5. Peningkatan
Kepercayaan dan
Kepuasan pelanggan
Sebuah standar sehakikinya hanya merupakan sebuah dokumen, dan baru akan memberikan manfaat apabila diterapkan oleh para pemangku kepentingannya. Jadi tidak ada manfaat standar tanpa menerapkannya.
Di sisi lain, masih terdapat organisasi lain yang hanya menggunakan standar secara minimal atau tidak menggunakannya sama sekali karena menganggap penggunaan standar sebagai beban, tidak menyadari manfaat nyata dari standar yang dapat membawa dampak positif pada kegiatan mereka. Hal ini, berdasarkan pengalaman kami adalah karena banyak industri atau organisasi yg inginkan manfaat instan. Padahal memetik manfaat dari standar bukan hal yang instant perlu proses
If You can’t measure it you cant’t manage it. Anda bisa mengelola (meningkatkan) sesuatu yg tidak dapat anda hitung/ukur. Demikianlah ungkapan oleh guru manajemen Peter Drucker.
Ada dua sifat manfaat standar, pertama tangible (tampak) misal mengurangi produk gagal, efisiensi energi. Kedua intangible (tidak nampak) meningkatnya citra/brand image perusahaan, kepuasan pelanggan/pihak yg berkepentingan dan kelestarian lingkungan.
Manfaat standar akan lebih terasa atau bahkan menarik jika, selain tangible, juga dapat memberikan dampak/manfaat yang mampu dihitung atau diukur, apalagi jika dikuantifikasikan dalam bentuk uang.
Di bab sebelumnya telah dijelaskan mengenai manfaat standardisasi baik secara umum maupun secara makro ekonomi. Hasil perhitungan nilai ekonomi ini dari pemanfaatan standar penting untuk mendemonstrasikan dan mengomunikasikan manfaat nyata dari standar.
Bagi pemerintah atau National Standard Body/ies (NSB) hasil studi EBS (Economic Benefits of Stantard) dapat digunakan untuk menganalisis dan menilai keberhasilan kebijakan pemerintah
Pada langkah no.2 Isolasi dilakukan karena dampak peningkatan keuntungan maupun penghematan bukan hanya karena faktor standar tapi banyak faktor seperti pengaruh kreativitas, kemajuan teknologi, dan inovasi.
Pada langkah no.4 dilakukan melalui beberapa skenario diantaranya:
“Before and after” standar diterapkan
Perbandingan antara organisasi yang menerapkan standar dengan yang tidak
Pengandaian jika standar tidak ada atau tidak diterapkan
Ketiga cara di atas akan diperjelas di Bab IV dengan contoh nyata
faktor keuntungan dan biaya ekonomi standardisasi dapat dilihat dari berbagai faktor. Terkait standar tertentu apa? pada kegiatan apa saja atau rantai atau proses bisnis? dan dampaknya kepada pemangku kepentingan siapa? Perhitungan keuntungan dan biaya ini berbeda-beda bergantung pada berbagai faktor tersebut.
Selain cara di atas (slide sebelumnya), analisa manfaat ekonomi standar dapat dilakukan dengan cara yang paling sederhana atau dasar yaitu melalui cost and benefiti analysis. Analisa ini meski sederhana tapi sesuai dengan prinsip ekonomi, yaitu sebagaimana contoh berikut.
Pertama kita membuat daftar biaya yang diperlukan
Kedua kita membuat daftar manfaat yang diperoleh. Ini tentunya tidak instan, biasanya setelah menerapkan standar selama satu siklus sertifikasi (dalam jangka waktu 4 tahun) baru dapat dirasakan manfaatnya
Memang keuntungan ekonomi yang terakumuluasi dalam bentuk uang (profit) selalu lebih menarik bagi siapapun, selain mudah terukur, analisa manfaat ekonomi (uang) standar menjadi cara paling mudah.
Tapi sejatinya keberadaan suatu aktivitas dan entitas ekonomi, seperti perusahaan bukan hanya untuk tujuan ekonomi semata tapi bagaimana agar keberadaannya tidak merusak lingkungan dan berkontribusi positif terhadap masyarakat sekitar sehingga eksistensi perusahaan akan sustain atau berlanjut secara terus menerus.
Disinilah standar berperan agar perusahaan tidak hanya mengejar profit tapi juga beretika secara lingkungan dan sosial.
Konsep ekonomi, lingkungan dan sosial dikenal sebagai sustainable development yang oleh PBB digunakan melanjutkan atau menggantikan dari MDGs (Millennium Development Goals) menjadi Sustainable Development Goals)