Bab 5 - Manfaat Ekonomi Standar

PNSWirausaha en National Standardization Agency of Indonesia
7 de Dec de 2016
Bab 5 - Manfaat Ekonomi Standar
Bab 5 - Manfaat Ekonomi Standar
Bab 5 - Manfaat Ekonomi Standar
Bab 5 - Manfaat Ekonomi Standar
Bab 5 - Manfaat Ekonomi Standar
Bab 5 - Manfaat Ekonomi Standar
Bab 5 - Manfaat Ekonomi Standar
Bab 5 - Manfaat Ekonomi Standar
Bab 5 - Manfaat Ekonomi Standar
Bab 5 - Manfaat Ekonomi Standar
Bab 5 - Manfaat Ekonomi Standar
1 de 11

Más contenido relacionado

La actualidad más candente

Quality management systemQuality management system
Quality management systemVica Magdhalena
PptPpt
PptAuliaFitrianya
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 5 : Strategi KualitasEKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 5 : Strategi Kualitas
EKMA 4215 - Manajemen Operasi Modul 5 : Strategi KualitasAncilla Kustedjo
Pemahaman klausul persyaratan iso 13485 2016 Pemahaman klausul persyaratan iso 13485 2016
Pemahaman klausul persyaratan iso 13485 2016 WQA APAC
Tugas minggu ke 11Tugas minggu ke 11
Tugas minggu ke 11Chio Mei Wiedhy
Kawalan kualitiKawalan kualiti
Kawalan kualitiCg Zue

Destacado

Bab 1 - Manfaat Ekonomi StandarBab 1 - Manfaat Ekonomi Standar
Bab 1 - Manfaat Ekonomi StandarNational Standardization Agency of Indonesia
Bab 2 - Manfaat Ekonomi StandarBab 2 - Manfaat Ekonomi Standar
Bab 2 - Manfaat Ekonomi StandarNational Standardization Agency of Indonesia
SNI dan HalalSNI dan Halal
SNI dan HalalNational Standardization Agency of Indonesia
Sharing ICCA at APCCAL expo 2013Sharing ICCA at APCCAL expo 2013
Sharing ICCA at APCCAL expo 2013Andi Anugrah
10 presentasi-contoh-studi-kasus-penerapan- sni helm10 presentasi-contoh-studi-kasus-penerapan- sni helm
10 presentasi-contoh-studi-kasus-penerapan- sni helmNational Standardization Agency of Indonesia
Sekilas sni iso 17065Sekilas sni iso 17065
Sekilas sni iso 17065Atal Tamara Setiawan

Más de National Standardization Agency of Indonesia

Manajemen Risiko SNIISO31000Manajemen Risiko SNIISO31000
Manajemen Risiko SNIISO31000National Standardization Agency of Indonesia
Awareness SNI ISO 21001:2018 Sistem Manajemen untuk Organisasi PendidikanAwareness SNI ISO 21001:2018 Sistem Manajemen untuk Organisasi Pendidikan
Awareness SNI ISO 21001:2018 Sistem Manajemen untuk Organisasi PendidikanNational Standardization Agency of Indonesia
Presentasi sniisopas 45005_2020_unsri_23_jul21Presentasi sniisopas 45005_2020_unsri_23_jul21
Presentasi sniisopas 45005_2020_unsri_23_jul21National Standardization Agency of Indonesia
Pemanfaatan Elearning Standardisasi_Penilaian_Kesesuaian_MetrologiPemanfaatan Elearning Standardisasi_Penilaian_Kesesuaian_Metrologi
Pemanfaatan Elearning Standardisasi_Penilaian_Kesesuaian_MetrologiNational Standardization Agency of Indonesia
SNI dan UKMSNI dan UKM
SNI dan UKMNational Standardization Agency of Indonesia
Developing Standards Education in IndonesiaDeveloping Standards Education in Indonesia
Developing Standards Education in IndonesiaNational Standardization Agency of Indonesia

Más de National Standardization Agency of Indonesia(18)

Último

LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdfLK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdf
LK 1.2 Eksplorasi Penyebab Masalah.pdfuniwahyuni14
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docxLK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docx
LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi .docxHasanCkp
BAGAIMANA SEGARUSNYA PEMBELAJARAN.pptxBAGAIMANA SEGARUSNYA PEMBELAJARAN.pptx
BAGAIMANA SEGARUSNYA PEMBELAJARAN.pptxUNIVERSITY OF ADI BUANA SURABAYA
Persyaratan & Prosedur Perubahan PTS Penyelenggara Pendidikan AkademikPersyaratan & Prosedur Perubahan PTS Penyelenggara Pendidikan Akademik
Persyaratan & Prosedur Perubahan PTS Penyelenggara Pendidikan AkademikCIkumparan
MAKALAH PENGANTAR BISNIS ANALISIS PRODUK G'ROYAL COFFE KERINCIMAKALAH PENGANTAR BISNIS ANALISIS PRODUK G'ROYAL COFFE KERINCI
MAKALAH PENGANTAR BISNIS ANALISIS PRODUK G'ROYAL COFFE KERINCILizaIsmakurnia
Bahasa dalam Uraian Kefilsafatan.docxBahasa dalam Uraian Kefilsafatan.docx
Bahasa dalam Uraian Kefilsafatan.docxmuchridwan99

Bab 5 - Manfaat Ekonomi Standar

Notas del editor

  1. Pada table ini menjelaskan beberapa studi yang dilakukan oleh beberapa negara mengenai manfaat ekonomi dari penggunaan standar yang dilakukan oleh anggota ISO, organisasi lain dan juga perseorangan.
  2. Menurut hasil studi yang dilakukan oleh New Zealand, Estimasi ekonometrik membentuk hubungan yang positif dan signifikan secara statistik antara standar dan produktivitas tenaga kerja dan modal. Sehingga berdasarkan data kualitatif dalam mendukung manfaat dari standar termasuk mengurangi biaya transaksi, mencegah kegagalan pasar, mitigasi risiko, dan menciptakan skala ekonomi yang meningkatkan produktivitas. Penelitian BERL juga menyoroti bahwa keuntungan ekonomi makro adalah fungsi dari kedua produksi yang lebih efisien (produktivitas tenaga kerja) dan pengambilan keputusan yang lebih baik (produktivitas modal). Sehingga hubungan ini menunjukkan bahwa standar adalah pengungkit ekonomi yang kuat, dari waktu ke waktu yang dapat menyebabkan kenaikan GDP ekonomi / tahun.
  3. Berdasarkan hasil survei menunjukkan bahwa lebih dari 69,3% responden menyatakan bahwa standardisasi memberikan kontribusi dalam menghasilkan keuntungan dan memilki dampak positif pada nilai perusahaan. Hal ini juga berlaku bagi para pelaku UKM. Sehingga sebanyak 61,6% responden menyatakan bahwa investasi dalam standardisasi adalah strategi yang efisien untuk mempromosikan kepentingan mereka, baik di tingkat Eropa maupun internasional. Terdapat lima pelajaran utama yang muncul dari hasil penelitian terkait standardisasi, yaitu : Peningkatan nilai perusahaan; sebanyak 70% perusahaan yang disurvei menyatakan bahwa standar memberikan kontribusi dalam peningkatan nilai perusahaan, karena standardisasi dianggap sebagai asset ekonomi. Memacu inovasi; Standardisasi tidak hanya mempromosikan penyebaran inovasi tanpa mengungkapkan teknologi rahasia perusahaan, tetapi juga memperbaharui ketertarikan pada produk. Sebanyak 63% responden menyatakan bahwa standar memungkinkan dilakukannya diferensiasi produk secara lebih baik. Menjembatani transparansi dan etika; Standar memberikan kontribusi terhadap peningkatan kepatuhan terhadap peraturan kompetisi. standardisasi menetapkan aturan permainan sehingga memungkinkan untuk menghilangkan pemain yang gagal mematuhi aturan. Hal ini mendukung persaingan pasar yang sehat. Standar memberikan acuan baku mutu tunggal yang disepakati bersama, dan yang memenuhinya (dibuktikan melalui penilaian kesesuaian) dapat memberikan penandaan pemenuhan suatu standar. Membantu akses pasar internasional ; Sebanyak 46% dari perusahaan menemukan bahwa standar memungkinkan untuk meningkatkan kapasitas ekspor mereka. standardisasi merupakan sebuah 'paspor'. Hal ini adalah suatu hal yang telah jelas. Semakin banyak standar internasional yang diadopsi dari standar nasional suatu negara atau standar suatu regional, atau semakin tinggi keterlibatan suatu negara dan regional dalam pengembangan sebuah standar, akan memberikan keuntungan akses pasar internasional pada negara atau regional tersebut. Menjamin kualitas produk dan layanan; Sebanyak 74% responden mengonfirmasi bahwa standardisasi memberi mereka kontrol yang lebih besar pada masalah yang terkait dengan keselamatan, dan sebanyak 79% mengatakan membantu mengoptimalkan kepatuhan terhadap peraturan. Hal ini karena standar disusun oleh utusan-utusan terbaik dari pemangku kepentingan sehingga memberikan praktik terbaik yang informasinya dapat diakses secara luas.
  4. Hasil analisis empiris oleh Standards Council of Canada menunjukkan bahwa standar memainkan peran penting dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja, diukur sebagai output per jam bekerja. Hasil dari estimasi koefisien dalam persamaan produktivitas tenaga kerja menunjukkan bahwa elastisitas produktivitas tenaga kerja terhadap jumlah standar diperkirakan 0,356 dan ditemukan secara statistik signifikan. Hal ini memiliki arti bahwa per peningkatan 10 persen jumlah standar akan menyebabkan peningkatan 3,56 persen pada produktivitas tenaga kerja, atau output per jam bekerja. Artinya, standar memainkan peranan penting dalam meningkatkan produktivitas tenaga kerja di Kanada.
  5. Hasil studi Australia pada tahun 2005, dikatakan bahwa pengetahuan baru ditentukan oleh pertumbuhan R&D dan bersama-sama dengan pertumbuhan standar yang digunakan dalam peningkatan produktivitas. Dalam pendekatan ini, pengetahuan baru ditentukan oleh pertumbuhan R&D dan bersamasama dengan pertumbuhan standar yang digunakan dalam membuat persamaan. Sebagai hasilnya, Grafik 5.2 menunjukkan hubungan yang kuat dan positif antara Total Factor Productivity (TFP) dengan gabungan stok R&D dan standar. Hasil ini menunjukkan bahwa terdapat konsistensi dengan ide bahwa standar bertindak sebagai sarana menyebarkan atau mewujudkan pengetahuan.
  6. Pada kajian diatas yang dilakukan oleh BSN, perhitungan nilai ekonomis penerapan SNI produk dihitung dari dua faktor yaitu faktor penilaian kesesuaian dan faktor penolakan barang impor yang tidak memenuhi SNI. Barang impor yang tidak ber-SNI akan merugikan negara. Sehingga apabila hal ini dilakukan merupakan saving, cost reduction dan cost avoidance yang artinya memberikan keuntungan bagi perekonomian nasional.
  7. BSN melakukan kajian ini untuk mengetahui nilai pengaruh SNI terhadap nilai tambah dan PDB pada tahu 2007. Hasil yang didapatkan adalah kontribusi nilai tambah industry penerap SNI terhadap nilai tambah industri besar dan sedang sebesar 142,45 triliun rupiah atau 23,81 persen pada tahun 2007; dengan kontribusi nilai tambah industri penerap SNI terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) sebesar 3,61 persen tahun 2007.
  8. Untuk contoh yang lebih luas, manfaat ekonomi dari standardisasi dapat pula dilihat pada studi tentang skema saling pengakuan untuk penilaian kesesuaian (MutualRecognition-MR). Skema ini telah diwujudkan secara nyata oleh International Laboratory Accreditation Cooperation (ILAC), International Accreditation Forum (IAF), serta IEC System of Conformity Assessment Schemes for Electrotechnical Equipment and Components (IECEE) Pada konsep teori saling pengakuan ini, usaha 'one standard, one test, accepted everywhere' dicoba untuk diwujudkan, dan juga merupakan hal yang ditekankan dalam WTO-TBT Agreement untuk kelancaran arus pedagangan.
  9. Pada dasarnya, terdapat dua cara pendekatan untuk mengalkulasi dampak ekonomi langsung dari MR. Pertama, seseorang dapat menganggap standar dan peraturan nasional sebagai hambatan masuk dan saling pengakuan kemudian akan mengubah paparan kompetitif dari perusahaan domestik yang beroperasi di pasar nasional. Kedua, seseorang dapat menganggap aturan Safety Health Environment Consumer Protection (SHEC) nasional atau standar dan penilaian kesesuaian sebagai sinyal kualitas yang bila tidakdipenuhi akan mengakibatkan kerugian. Dalam analisis sederhana tersebut, saling pengakuan bermuara pada rezim regulasi yang prokompetitif.