21. INDIKATOR MUTU
Z
INDIKATOR
MANDATORI
INDIKATOR
NON
MANDATORI
INDIKATOR NASIONAL
MUTU
INDIKATOR MUTU
PRIORITAS FKTP
INDIKATOR MUTU DI
MASING2 PELAYANAN
INDIKATOR
MUTU
PUSKESMAS
KLINIK
RS
LABKES
UTD
TPMD
• DISUSUN BERDASARKAN
PRIORITAS MASALAH YANG
DITEMUI DI FKTP
• DI PUSKESMAS DISEBUT IMPP
(INDIKATOR MUTU PRIORITAS
PUSKESMAS)
INDIKATOR INI DISESUAIKAN
DENGAN KONDISI DI MASING2
FASYANKES PRIMER DAN SD YANG
TERSEDIA.
CONTOH
DI PUSKESMAS ADALAH INDIKATOR
MUTU PELAYANAN FARMASI.
22. Judul Judul singkat yang spesifik mengenai indikator apa yang akan diukur tanpa
menyebutkan satuan pengukuran.
Dasar Pemikiran Dasar pemilihan indikator, yang berasal dari ketentuan peraturan, literatur, data,
analisis situasi.
Dimensi Mutu 1. Prinsip atau tujuan prioritas dalam memberikan pelayanan, meliputi efektif
(effective), keselamatan pasien (safe), berorientasi kepada pasien (people-
centred), tepat-waktu (timely), efisien (efficient), adil (Equitable) dan terintegrasi
(Integrated).
2. Setiap indicator mewakili 1 atau 3 dimensi mutu.
Tujuan Hasil yang ingin dicapai dengan melakukan indikator mutu
Definisi Operasional Batasan pengertian yang dijadikan pedoman dalam melakukan pengukuran indikator
untuk menghindari kerancuan
Jenis Indikator Input : untuk menilai apakah faskes memiliki kemampuan sumber daya yang cukup
untuk memberikan pelayanan.
Proses :untuk menilai apa yang dikerjakan staf fasilitas pelayanan kesehatan dan
bagaimana pelaksanaan pekerjaanya.
Output : untuk menilai hasil dari proses yang dilaksanakan.
Outcome: untuk menilai dampak pelayanan yang diberikan terhadap pengguna layanan
Satuan Pengukuran Standar atau dasar ukuran yang digunakan, antara lain: jumlah, prsentase, dan satuan
waktu.
Numerator (pembilang) Jumlah subjek atau kondisi yang ingin diukur dalam populasi atau sampel yang
memiliki karakteristik tertentu
Denominator (penyebut) Semua peluang yang ingin diukur dalam populasi atau sampel
Target Pencapaian Sasaran yang telah ditetapkan untuk dicapai
PROFIL
INDIKATOR
23. Kriteria Inklusi: karakteristik subjek yang memenuhi kriteria yang ditentukan.
Eksklusi: Batasan yang mengakibatkan subjek tidak dapat diikutkan dalam
pengukuran.
Formula Rumus untuk menghasilkan nilai indikator
Metode Pengumpulan
Data
Observasional (Retrospektif, Prospektif), Survei
Sumber Data Asal data yang diukur, contoh rekam medis dan formulir observasi
Jenis sumber data ; Data Primer dan Data Sekunder
Instrumen Pengumpulan
Data
Alat atau tools atau formulir yang digunakan untuk mengumpulkan data.
Besar Sampel Jumlah data yang harus dikumpulkan agar pengukuran menjadi representatif.
Menyesuaikan kaidah statistik.
Cara Pengambilan Sampel Cara memilih sampel dari populasi untuk mengumpulkan informasi /data yang
menggambarkan sifat atau ciri yang dimiliki populasi.
Secara umum: Probability Sampling dan Non Probability Sampling
Periode Pengumpulan
Data
Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan pengumpulan data, contohnya
tiap bulan.
Penyajian Data Cara menampilkan data, Contoh; tabel, runchart, grafik.
Periode Analisis dan
Pelaporan Data
Kurun waktu yang ditetapkan untuk melakukan analisis dan pelaporan data ,
contoh: setiap bulan dan setiap triwulan.
Penanggung Jawab Petugas yang bertanggung jawab untuk mengkoordinir upaya pencapaian
target yang ditetapkan.
PROFIL
INDIKATOR
26. • KEBERSIHAN TANGAN DILAKUKAN OLEH SEMUA PETUGAS PEMBERI PELAYANAN
• PEMBERI PELAYANAN TERDIRI DARI TENAGA MEDIS DAN TENAGA KESEHATAN
29. INDIKATOR NASIONAL MUTU KEPATUHAN KEBERSIHAN TANGAN
(KKT)
Kepatuhan kebersihan tangan dilakukan dengan 5 Indikasi (five moment)
kebersihan tangan (2 sebelum 3 sesudah)
• Sebelum kontak dengan pasien
• Sesudah kontak dengan pasien
• Sebelum melakukan prosedur aseptik
• Setelah bersentuhan dengan cairan tubuh pasien
• Setelah bersentuhan dengan lingkungan pasien
• Penilaian pengamatan KKT dilakukan di setiap ruang pelayanan
• Mekanisme pemilihan petugas ditetapkan oleh Puskesmas, fokus pada
“jumlah peluang” KKT
• Jumlah pemberi pelayanan yang diobservasi pada waktu observasi tidak
boleh lebih dari 3 orang agar dapat mencatat semua indikasi kegiatan yang
dilakukan
31. Tehnik
Aturan Pengamatan Hand Hygiene
•Observasi langsung dengan metode terkini
•Observer terlatih paham terhadap metode dan alat observasi.
•Observasi dilakukan secara terbuka, tanpa menganggu jam kerja, namun
tetap menjaga kerahasiaan.
•Kepatuhan berdasarkan pendekatan “5 Moments HH” dari WHO.
32. Sax H et al. Journal Hospital Infection 2007
Pendekatan “My 5
Moments for Hand
Hygiene ”
33. HH segera saat mendekati
pasien, sebelum menyentuh
pasien, dilakukan di antara kontak
dengan area perawatan dan
kontak dengan pasien.
HH segera sebelum menyentuh bagian
tubuh pasien yang berisiko infeksi.
Dilakukan setelah kontak dengan area
perawatan dan zona pasien (termasuk
pasien dan lingkungannya), dan prosedur
lain yang kontak langsung maupun tidak
langsung dengan membrane mucosa, kulit
non intak atau alat invasif.
HH segera setelah
menyentuh cairan tubuh
(dan setelah melepas sarung
tangan).
setelah menyentuh pasien,
sebelum menyentuh
lingkungan di area
perawatan.
setelah menyentuh objek apapun atau furniture
di sekitar pasien (tanpa menyentuh pasien)
sebelum menyentuh objek di area perawatan.
34. Hand hygiene yang dilihat observer
Lingkungan perawatan pasien dapat dibagi menjadi dua wilayah, yaitu zona
pasien dan area perawatan
•Zona Pasien meliputi: pasien dan benda-benda di sekitar pasien, termasuk
permukaan benda di sekitar pasien seperti tempat tidur, meja di samping tempat
tidur, sprei, tabung infus dan peralatan medis lainnya.
•Area perawatan meliputi seluruh permukaan di dalam ruang perawatan
diluar zona pasien X, termasuk pasien lain dan zona pasien lainnya tersebut. Di
area perawatan ini banyak terdapat berbagai mikroorganisme, termasuk
mikroorganisme yang multi-resisten.
35. AREA PERAWATAN
ZONA PASIEN
Konsep Risiko Transmisi
Lokasi kritis
dengan risiko
infeksi pada
pasien
Lokasi kritis
dengan risiko
pajanan cairan
tubuh
36. Hand Hygiene yang OPTIMAL
POINT-OF-CARE
Point-of-care – adalah tempat dimana 3 elemen terjadi bersama: pasien, petugas
kesehatan, dan perawatan pasien yang melibatkan kontak (dalam zona pasien)
AUDIT HAND HYGIENE
37. Definisi point-of-care
• Point-of-care – adalah tempat dimana 3 elemen terjadi bersama:
pasien, petugas kesehatan, dan
perawatan pasien yang melibatkan kontak (dalam zona pasien)
• Konsepnya adalah melakukan Hand Hygiene di saat yang tepat
sewaktu melakukan perawatan
• Hal ini membutuhkan produk Hand Hygiene yang mudah
diakses dan sedekat mungkin dengan area perawatan tanpa
meninggalkan pasien.
38. Ruang Cenderawasih Puskesmas X
Dokter melakukan
pemeriksaan fisik
pasien
Dokter melakukan
pemeriksaan fisik
pasien
Dokter melakukan
pemeriksaan fisik
pasien
Dokter melakukan
pemeriksaan fisik
pasien
A B C D
SIMULASI CARA MENGHITUNG KKT
Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan
Jumlah total peluang kebersihan tangan yang seharusnya
dilakukan dalam periode observasi
X 100%
8 action
-------------------- x 100 % = 100%
8 opportunity
5 action
-------------------- x 100 % = 100 %
5 opportunity
SALAH
BENAR
39. Ruang Cenderawasih Puskesmas X
Dokter melakukan
pemeriksaan fisik
pasien
Dokter melakukan
pemeriksaan fisik
pasien
Dokter melakukan
pemeriksaan fisik
pasien
Dokter melakukan
pemeriksaan fisik
pasien
Dokter menulis
hasil visite ke-4
pasien pada status
pasien
A B C D
SIMULASI CARA MENGHITUNG KKT
Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan
Jumlah total peluang kebersihan tangan yang seharusnya
dilakukan dalam periode observasi
X 100%
9 Action
-------------------- x 100 % = 100%
9 opportunity
6 Action
-------------------- x 100 % = 100 %
6 opportunity
SALAH
BENAR
40. Ruang Cenderawasih Puskesmas X
Dokter melakukan
pemeriksaan fisik
pasien
Dokter melakukan
pemeriksaan fisik
pasien, dilanjutkan
dengan
membersihkan pus
pada bekas luka
jahitan
Dokter melakukan
pemeriksaan fisik
pasien
Dokter melakukan
pemeriksaan fisik
pasien
Dokter menulis
hasil visite ke-4
pasien pada status
pasien
A B C D
Jumlah tindakan kebersihan tangan yang dilakukan
Jumlah total peluang kebersihan tangan yang seharusnya
dilakukan dalam periode observasi
X 100%
11 Action
-------------------- x 100 % = 100%
11 opportunity
7 Action
-------------------- x 100 % = 100 %
7 opportunity
SALAH
BENAR
SIMULASI CARA MENGHITUNG KKT
44. The grid of the Observation Form
Masing-masing kolom diperuntukkan untuk 1 orang
yang diobservasi
Lakukan observasi pada petugas yang kontak langsung
dengan pasien
Tidak mengobservasi lebih dari 3 petugas dalam waktu
bersamaan.
KODE : diisi oleh petugas entry data
WAKTU OBSERVASI : diisi waktu memulai observasi di
ruangan terpilih, sampai dengan waktu selesai
melakukan observasi (10-20 menit )
61. TB SO TUJUAN
• TB Sensitif Obat (SO) adalah penderita
TB yang berdasarkan hasil
pemeriksaan bakteriologis atau Tes
Cepat Molekuler (TCM) menunjukkan
hasil masih sensitif terhadap Obat
Anti Tuberculosis (OAT) lini 1
(pertama).
• OAT lini 1 adalah obat anti
tuberculosis yang terdiri dari Isoniazid
(H), Rifampisin (R), Pirazinamid (Z),
Etambutol (E) dan Streptomisin (S).
Untuk mengetahui jumlah
keberhasilan pengobatan
pasien TB semua kasus
sensitif obat dan
mengurangi angka
penularan penyakit TB
INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB SEMUA KASUS SENSITIF OBAT
62. INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB SEMUA KASUS
SENSITIF OBAT
• Pemeriksaan dahak
• Pemberian KIE
• Pemberian regimen
& dosis obat
UPAYA PENINGKATAN MUTU KEBERHASILAN
PENGOBATAN TB
Adalah pasien TB paru dengan hasil pemeriksaan
bakteriologis positif pada awal pengobatan yang hasil
pemeriksaan bakteriologis pada akhir pengobatan
menjadi negatif dan pada salah satu pemeriksaan
sebelumnya
SEMBUH
Adalah penderita TB yang berdasarkan hasil
pemeriksaan uji kepekaan atau Tes Cepat Molekuler
(TCM) menunjukan hasil masih sensitif terhadap
Obat Anti Tuberculosis (OAT) lini 1 (pertama).
TB SENSITIF OBAT (SO)
KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB
90%
TARGET
Adalah angka yang menunjukkan persentase semua
pasien TB yang sembuh di antara semua pasien TB
yang diobati dan dilaporkan sesuai dengan
periodisasi waktu pengobatan TB
• Pemantauan kemajuan
pengobatan & efek
samping obat
• Pencatatan rekam medis
63. INDIKATOR NASIONAL MUTU
KEBERHASILAN PENGOBATAN PASIEN TB SEMUA KASUS SENSITIF OBAT
FORMULA KRITERIA
INKLUSI
SEMUA PASIEN TB SO YANG
DINYATAKAN SEMBUH DAN
MENJALANI PENGOBATAN SECARA
LENGKAP DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PADA TAHUN BERJALAN.
Jumlah semua pasien TB SO yang sembuh & pengobatan
lengkap pada tahun berjalan di wilayah kerja Puskesmas
Jumlah semua kasus TB SO yang diobati pada tahun berjalan di
wilayah kerja Puskesmas
x 100 %
METODE PENGUMPULAN DATA
RETROSPEKTIF
INSTRUMEN PENGAMBILAN
DATA
FORMULIR TB/SITB
PERIODE PENGUMPULAN
DATA
BULANAN
PENYAJIAN DATA
• TABEL ATAU
• RUN CHART
PERIODE ANALISIS &
PELAPORAN DATA
BULANAN, TRIWULANAN, TAHUNAN
SUMBER DATA
FORM TB
BESAR SAMPEL
TOTAL SAMPEL (bridging dengan SITB)
CARA PENGAMBILAN DATA
TOTAL SAMPEL
EKSKLUSI
1. PASIEN TB PINDAHAN YANG TIDAK
DILENGKAPI DENGAN TB.09 DAN
HASIL PENGOBATAN PASIEN TB
PINDAHAN DENGAN TB.10
2. PASIEN TB DENGAN HASIL POSITIF
PADA BULAN KE 5 ATAU BULAN KE 6
3. PASIEN TB MENINGGAL SEBELUM
BERAKHIR MASA PENGOBATAN
pada tahun berjalan di wilayah kerja Puskesmas
65. INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN ANC
SESUAI STANDAR
PELAYANAN ANC SESUAI STANDAR
PERMENKES 21 TH. 2021
JIKA IBU HAMIL MENDAPATKAN
PELAYANAN ANC SESUAI STANDAR, MAKA
RISIKO PADA KEHAMILAN DAPAT SEJAK
AWAL DIKETAHUI DAN DILAKUKAN TATA
LAKSANA, SEHINGGA FAKTOR RISIKO
DAPAT DIKURANGI AGAR TIDAK TERJADI
KOMPLIKASI
ANC SANGAT PENTING DILAKUKAN
UNTUK KELANGSUNGAN HIDUP BAIK
BAGI IBU MAUPUN BAYI SERTA BAYI
DAPAT LAHIR SEHAT, BERKUALITAS DAN
TERCEGAH DARI RISIKO STUNTING
TUJUAN
• MENDORONG PENURUNAN
ANGKA KEMATIAN IBU DI
INDONESIA
• MENDAPATKAN GAMBARAN
PELAYANAN ANC YANG SESUAI
STANDAR
66. INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN ANC
SESUAI STANDAR
1. Tiimbang BB & TB
2. Ukur TD
3. Ukur LILA
4. Ukur TFU
5. Tentukan
presentasi janin
dan denyut
jantung bayi
WAKTU PEMERIKSAAN 10T
Mengikuti daftar pemeriksaan ANC sesuai
ketentuan yang berlaku )
Adalah pelayanan antenatal yang memenuhi 10T
STANDAR KUALITAS
Adalah ibu hamil yang telah bersalin serta yang
mendapatkan pelayanan ANC lengkap sesuai
dengan standar kuantitas dan standar kualitas
selama periode kehamilan di wilayah kerja
Puskesmas pada tahun berjalan ).
IBU HAMIL YG MENDAPATKAN PELAYANAN ANS SESUAI
STANDAR
STANDAR KUANTITAS
100%
TARGET
Adalah kunjungan 6 kali selama periode kehamilan
(K4) terdiri dari:
a) 1 kali pada trimester ke-1 (0-12 minggu)
b) 2 kali pada trimester ke-2 (>12 minggu-24
minggu)
c) 3 kali pada trimester ke-3 ( >24 minggu sampai
kelahirannya)
6. Imunisasi TT
7. Pemberian Tab. FE
8. Pemeriksanaan Lab
9. Tata laksana
10. Temu wicara/konseling
67. INDIKATOR NASIONAL MUTU PUSKESMAS
IBU HAMIL YANG MENDAPATKAN PELAYANAN ANC SESUAI
STANDAR
FORMULA KRITERIA
INKLUSI
SELURUH IBU HAMIL YANG TELAH
BERSALIN DI WILAYAH KERJA
PUSKESMAS PADA TAHUN
BERJALAN
Jumlah ibu hamil yang mendapatkan pelayanan ANC lengkap sesuai
standar di wilayah kerja Puskesmas pada tahun berjalan
Jumlah semua ibu hamil yang telah bersalin yang mendapatkan
pelayanan ANC di wilayah kerja Puskesmas pada tahun berjalan
x 100 %
METODE PENGUMPULAN DATA
OBSERVASIONAL RETROSPEKTIF
INSTRUMEN PENGAMBILAN
DATA
DATA SEKUNDER
PERIODE PENGUMPULAN
DATA
BULANAN
PENYAJIAN DATA
• TABEL ATAU
• RUN CHART
PERIODE ANALISIS &
PELAPORAN DATA
BULANAN, TRIWULANAN, TAHUNAN
SUMBER DATA
• KOHORT IBU, KARTU IBU, PWS KIA, BUKU
REGISTER IBU
• E-KOHORT (saat ini proses bridging)
BESAR SAMPEL
TOTAL SAMPEL (BRIDGING DENGAN E-KOHORT)
CARA PENGAMBILAN DATA
TOTAL SAMPEL
EKSKLUSI
1. IBU HAMIL DENGAN K1 BUKAN DI TRIMESTER 1
2. IBU HAMIL YANG PINDAH DOMISILI (DROP OUT)
3. IBU HAMIL YANG TIDAK MENYELESAIKAN MASA
KEHAMILAN (ABORTUS)
4. IBU HAMIL PINDAHAN YANG TIDAK MEMILIKI
CATATAN RIWAYAT KEHAMILAN LENGKAP
5. IBU HAMIL MENINGGAL SEBELUM BERSALIN
6. IBU HAMIL YANG BERSALIN SEBELUM
MENYELESAIKAN K4 (PREMATURE)