SlideShare a Scribd company logo
1 of 66
Download to read offline
CM-10 = Sistem Manajemen Pengadaan Proyek
(Project Procurement Management)
Mempresentasikan Kode / Judul Unit Kompetensi
Kode : INA.56303.13.09.12.07– Judul : Sistem Manajemen
Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
PELATIHAN
AHLI MANAJEMEN KONSTRUKSI (AHLI MUDA)
(CONSTRUCTION MANAGEMENT)
2007
DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM
BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA
PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) i
KATA PENGANTAR
Memperhatikan laporan UNDP (Human Development Report, 2004) yang mencantumkan
Indeks Pengembangan SDM (Human Development Index HDI), Indonesia pada urutan
111, satu tingkat diatas Vietnam urutan 112, jauh dibawah negara-negara ASEAN
terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25 dan Australia urutan 3.
Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber
Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal
untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM
paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era
globalisasi.
Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat
pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain :
- UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya,
mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas
harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau
ketrampilan, dan perlunya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi
dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi
- UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamantakan (pasal 10 ayat
2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu
pada standar kompetensi kerja
- UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
- PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan
pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan
pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi).
Mengacu pada amanat undang-undang tersebut diatas, diimplementasikan kedalam
konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi yang oleh PUSBIN KPK (Pusat
Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului
dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK
(Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur
kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam
jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukkan kedalam Katalog Jabatan Kerja.
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ii
Jakarta, November 2007
Kepala Pusat
Pembinaan Kompetensi Pelatihan Konstruksi
Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE
NIP. 110 016 435
Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh
langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai
tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang
kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam
suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya
disusun oleh Tim Penyusun/Tenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing,
merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan
pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang
dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan
dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam
melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya.
Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga
cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) iii
PRAKATA
Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah
berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai
badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas
pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian,
dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini
disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli / terampil dan
penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan
teknologi.
Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan
terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan.
Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SDM, standar mutu,
metode kerja dan lain-lain.
Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan
adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti
pekerjaan konstruksi baik itu pekerjaan jalan dan jembatan, hidro mekanik pekerjaan
sumber daya air maupun untuk pekerjaan di bidang bangunan gedung. Kegiatan
inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Cipta Karya telah menghasilkan sekitar 9
(sembilan) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi
Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) merupakan salah satu
jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan
yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam Ahli Muda
Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung bidang cipta karya.
Materi pelatihan pada jabatan kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan
Gedung (Construction Management Of Buildings) ini terdiri dari 3 (tiga) modul
kompetensi umum 7 (tujuh) modul kompetensi inti dan 2 (modul) kompetensi khusus,
yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja
yang menggeluti Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction
Management Of Buildings).
Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan
guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini.
Jakarta, November 2007
Tim Penyusun
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) iv
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR........................................................................................ i
PRAKATA....................................................................................................... iii
DAFTAR ISI .................................................................................................... iv
SPESIFIKASI PELATIHAN .............................................................................. vi
PANDUAN PEMBELAJARAN ......................................................................... vii
BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................. I-1
1.1.Umum ....................................................................................... I-1
1.2.Ringkasan Modul........................................................................ I-3
1.3.Batasan Dan Rentang Variabel .................................................. I-5
1.4.Panduan Penilaian .................................................................... I-5
1.4.1. Kualifikasi penilaian ......................................................... I-6
1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk
mendemonstrasikan kompetensi ...................................... I-7
1.4.3. Konteks penilaian ............................................................ I-7
1.4.4. Aspek penting penilaian................................................... I-7
1.5. Sumber Daya Pembelajaran .................................................... I-7
BAB II : PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA ........................ II-1
2.1. Umum ..................................................................................... II-1
2.2. Pemilihan Pengadaan Barang Dan Jasa..................................... II-1
2.2.1 Masukan/input untuk rencana pengadaan barang & jasa
proyek ............................................................................. II-1
2.2.2 Pnggunaan teknik dan cara untuk rencana pengadaan
Barang dan jasa proyek ................................................... II-4
2.2.3 Output/keluaran dari rencana pengadaan barang dan
Jasa proyek ..................................................................... II-7
2.3. Proses Pengadaan Barang Dan Jasa. ........................................ II-9
RANGKUMAN ......................................................................................................... II-11
PELATIHAN / PENILAIAN MANDIRI ........................................................................ II-12
BAB III: PROSES PEMILIHAN PENYEDIA JASA / KONTRAKTOR................... III-1
3.1. Umum ..................................................................................... III-1
3.2. Rencana Mengikat Dengan Kontrak ........................................... III-1
3.2.1 Input/masukan untuk rencana mengikat dengan kontrak... III-1
3.2.2 Penggunaan teknik dan cara untuk rencana mengikat
Dengan kontrak ............................................................... III-2
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) v
3.2.3 Output/keluaran dari rencana mengikat dengan kontrak ... III-2
3.3. Penetapan Pemenang Lelang.................................................... III-6
3.3.1 Input/masukan untuk permintaan penawaran penyedia
Barang & jasa .................................................................. III-6
3.3.2 Penggunaan teknik dan cara untuk permintaan penawaran
penyedia Barang & jasa................................................... III-6
3.3.3 Output/keluaran dari permintaan penawaran penyedia
Barang & jasa ................................................................. III-7
3.4 Seleksi penyedia barang /jasa ................................................... III-9
3.4.1 Input/masukan untuk seleksi penyedia Barang & jasa .... III-9
3.4.2 Penggunaan teknik dan cara untuk seleksi penyedia
Barang & jasa................................................... ................ III-10
3.4.3 Output/keluaran dari seleksi penyedia barang & jasa ...... III-12
RANGKUMAN ......................................................................................................... III-17
PELATIHAN / PENILAIAN MANDIRI ........................................................................ III-18
BAB IV: PENGELOLAAN KONTRAK/ADMINISTRASI KONTRAK ..................... IV-1
4.1. Umum .............................................................................................. IV-1
4.2. Bentuk Klausul-Klausul.................................................................... IV-1
4.3. Memonitor Dan Mengendalikan Pelaksanaan Kontrak Barang Dan
Jasa................................................................................................ IV-2
4.3.1 Input/masukan untuk kontrak administrasi ................. .... IV-2
4.3.2 Penggunaan teknik dan cara untuk kontrak administrasi.. IV-3
4.3.3 Output/keluaran dari kontrak administrasi......................... IV-9
4.4. Kontrak Sebagai Pedoman Pelaksanaan Dan Mengakhiri Kontrak.. IV-12
4.4.1 Input/masukan untuk mengakhiri kontrak.. ................. .... IV-13
4.4.2 Penggunaan teknik dan cara mengakhiri kontrak............. IV-13
4.4.3 Output/keluaran dari mengakhiri kontrak........................... IV-14
RANGKUMAN ......................................................................................................... IV-16
PELATIHAN / PENILAIAN MANDIRI ........................................................................ IV-17
DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... DP-1
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) vi
SPESIFIKASI PELATIHAN
A. TUJUAN UMUM
 Tujuan Umum Pelatihan
Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu mengelola pelaksanaan
proyek konstruksi bangunan gedung.
 Tujuan Khusus Pelatihan
Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu:
1. Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek /
SMK3 (Project Safety & Health Management).
2. Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project
Environmental Management)
3. Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing
Management)
4. Menerapkan Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project Scope
Management)
5. Menerapkan Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time
Management)
6. Menerapkan Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost Management)
7. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
8. Menerapkan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek (Project
Human Resources Management)
9. Menerapkan Sistem Manajemen Komunikasi Proyek (Project
Communication Management)
10. Menerapkan Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement
Management)
11. Menerapkan Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management)
12. Menerapkan Sistem Manajemen Klaim Proyek (Project Claim
Management)
B. TUJUAN PEMBELAJARAN
Kode / Judul Modul : Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management) mempresentasikan unit kompetensi : “Menerapkan
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)”.
 Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul, peserta mampu Menerapkan Sistem Manajemen
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) vii
Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)”.
 Kriteria Penilaian
Pada akhir pelatihan peserta mampu :
1. Menyiapkan perencanaan pengadaan barang dan jasa
2. Menyiapkan proses pemilihan Penyedia jasa / kontraktor.
3. Memberikan kontribusi dalam pengelolaan kontrak / administrasi kontrak
PANDUAN PEMBELAJARAN
A. KUALIFIKASI PENGAJAR / INSTRUKTUR
 Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of
Trainer) atau sejenisnya.
 Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.
 Konsisten mengacu SKKNI dan SLK
 Pembelajaran modul-modulnya disertai dengan inovasi dan improvisasi yang
relevan dengan metodologi yang tepat.
B. PENJELASAN SINGKAT MODUL
B.1 Modul-modul yang diajarkan di program pelatihan ini :
Nomor
Modul
Kode Judul Modul
1 CMB – 01
Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan
Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety &
Health Management)
2 CMB – 02
Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project
Environmental Management).
3 CMB – 03
Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project
Financing Management)
4 CMB – 04
Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project
Scope Management).
5 CMB – 05
Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time
Management).
6 CMB – 06
Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost
Management).
7 CMB – 07
Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality
Management)
8 CMB – 08
Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek
(Project HR Management)
9 CMB – 09
Sistem Manajemen Komunikasi Proyek (Project
Communication Management)
10 CMB – 10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) viii
11 CMB – 11
Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk
Management)
12 CMB – 12
Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim
Management)
B.2 Uraian Modul
 Seri / Judul : CMB-10 / Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
 Deskripsi Modul Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management) merupakan salah satu modul untuk membekali
seorang Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction
Management Of Buildings) dengan harapan dapat : menyiapkan
perencanaan pengadaan barang dan jasa, menyiapkan proses pemilihan
Penyedia jasa / kontraktor, memberikan kontribusi dalam pengelolaan
kontrak / administrasi kontrak.
C. PROSES PEMBELAJARAN
KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG
1. Ceramah : Pembukaan/
Bab I, Pendahuluan
 Menjelaskan tujuan
instruksional umum(TIU) dan
Tujuan instruksional khusus
(TIK)
 Menjelaskan maksud dan
tujuan melakukan sistem
manajemen pengadaan
 Menjelaskan pengertian
melakukan sistem manajemen
pengadaan.
Waktu : 5 menit
 Mengikuti penjelasan TIU
dan TIK dengan tekun dan
aktif
 Mengikuti penjelasan
maksud dan tujuan
melakukan sistem
manajemen pengadaan.
 Mengikuti penjelasan
pengertian melakukan
sistem manajemen
pengadaan.
 Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.
OHT
LCD
2. Ceramah / Demonstrasi : Bab II,
Perencanaan pengadaan
barang dan jasa
Memberikan penjelasan, uraian
atau-pun bahasan mengenai :
 Pemilihan pengadaan barang
 Mengikuti penjelasan,
uraian atau bahasan
instruktur dengan tekun
dan aktif.
OHT
LCD
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ix
KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG
dan jasa
 Pengadaan barang dan jasa
Waktu : .60 menit
 Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.
3. Ceramah / Demonstrasi : Bab
III, Proses pemilihan penyedia
jasa / kontraktor
Memberikan penjelasan, uraian
atau-pun bahasan mengenai :
 Kriteria evaluasi sebelum
pelaksanaan tender
 Penetapan pemenang lelang
Waktu : .60 menit
 Mengikuti penjelasan,
uraian atau bahasan
instruktur dengan tekun
dan aktif.
 Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.
OHT
LCD
4. Ceramah / Demonstrasi : Bab
IV, Pengelolaan
kontrak/administrasi kontrak
Memberikan penjelasan, uraian
atau-pun bahasan mengenai :
 Bentuk Klausula-Klausula
 Memonitor Dan
Mengendalikan Pelaksanaan
Kontrak Barang Dan Jasa
 Kontrak Sebagai Pedoman
Pelaksanaan Dan Pedoman
Pengendalian
Waktu : 60 menit
 Mengikuti penjelasan,
uraian atau bahasan
instruktur dengan tekun
dan aktif.
 Mengajukan pertanyaan
apabila ada yang kurang
jelas.
OHT
LCD
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Umum
Modul CMB-10: Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement
Management) mempresentasikan salah satu unit kompetensi dari program pelatihan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of
Buildings)
Sebagai salah satu unsur, maka pembahasannya selalu memperhatikan unsur-
unsur lainnya, sehingga terjamin keterpaduan dan saling mengisi tetapi tidak terjadi
tumpang tindih (overlapping) terhadap unit-unit kompetensi lainnya yang
dipresentasikan sebagai modul-modul relevan, Pilihan untuk pengadaan barang dan
jasa ditetapkan, Rencana kontrak dikembangkan dari keputusan pengadaan barang
dan jasa serta project management plan dengan menggunakan standar kontrak
yang akan menghasilkan dokumen pengadaan dan kriteria evaluasi, Kriteria
evaluasi ditetapkan sebelum pelaksanaan tender yang memuat : pengertian
kebutuhan, life cycle cost, kapabilitas secara teknik, pendekatan manajemen,
pendekatan secara teknik, kemampuan keuangan, kapasitas produksi dan interes,
besaran & jenis usaha, Referensi, memiliki hak paten), Permintaan penawaran
melalui advertensi, surat undangan, Bider conferences, dan pengembangan daftar
penyedia jasa mampu, dokumen lelang, Proposal dan pemilihan sebagai pemenang
ditetapkan, Kesepakatan yang dituangkan dalam bentuk klausula-klausula untuk
mewadahi kepentingan kedua belah pihak secara adil sesuai dengan standar
kontrak yang ada, Pelaksanaan kontrak barang dan jasa yang dipesan dimonitor
dan dikendalikan sesuai kontrak, Kontrak sebagai pedoman pelaksanaan dan
pedoman pengendalian digunakan untuk mencapai tujuan proyek
Adapun unit-unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan
kualifikasi Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction
Management Of Buildings).
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 2
KELOMPOK KOMPETENSI UMUM :
NO. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI
1. INA.56303.13.09.01.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek
/SMK3 (Project Safety & Health
Management)
2. INA.56303.13.09.02.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Lingkungan Proyek (Project
Environmental Management)
3. INA.56303.13.09.03.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Keuangan Proyek (Project Financing
Management)
KELOMPOK KOMPETENSI INTI :
NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi
4. INA.56303.13.09.04.07
Menerapkan Sistem Manajemen Ruang
Lingkup Proyek (Project Scope
Management)
5. INA.56303.13.09.05.07
Menerapkan Sistem Manajemen Waktu
Proyek (Project Time Management)
6. INA.56303.13.09.06.07
Menerapkan Sistem Manajemen Biaya
Proyek (Project Cost Management)
7. INA.56303.13.09.07.07
Menerapkan Sistem Manajemen Mutu
Proyek (Project Quality Management)
8. INA.56303.13.09.08.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Sumber Daya Manusia Proyek (Project
Human Resources Management)
9. INA.56303.13.09.09.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Komunikasi Proyek (Project
Communication Management)
10. INA.56303.13.09.10.07
Menerapkan Sistem Manajemen
Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 3
KELOMPOK KOMPETENSI KHUSUS :
NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi
11. INA.56303.13.09.11.07
Menerapkan Sistem Manajemen Risiko
Proyek (Project Risk Management)
12. INA.56303.13.09.12.07
Menerapkan Sistem Manajemen Klim
Proyek (project Claim Management)
1.2. Ringkasan Modul
Ringkasan modul ini disusun konsisten dengan tuntunan atau isi unit kompetensi
ada judul unit, elemen kompetensi dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dengan uraian
sebagai berikut:
a. Judul unit :
Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan
dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul / title unit
dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya
menggunakan kata kerja operasional)
b. Deskripsi unit :
Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau
mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku kerja yang
dibutuhkan dalam rangka mencapai standar kompetensi seperti yang
diungkapkan dalam judul unit.
c. Elemen kompetensi :
Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai
kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen
pendukung unit kompetensi.
d. Kriteria unjuk kerja :
Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan
kompetensi secara jelas dan terukur disetiap elemen, apa yang harus dikerjakan
pada waktu dinilai dan apakah syarat-syarat dari elemen dipenuhi (berbentuk
kalimat pasif dan berfungsi alat penilaian)
Adapun unit kompetensi yang dipresentasikan dalam modul ini sebagai
berikut:
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 4
1. KODE UNIT : INA.5231.212.09.10.07
2. JUDUL UNIT : Menerapkan Sistem Manajemen Pengadaan
Proyek (Project Procurement Management)
3. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan,
keterampilan dan sikap perilaku yang
diperlukan untuk mampu menerapkan
Keahlian dalam Manajemen Pengadaan Proyek
(Project Procurement Management)
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
1. Menyiapkan perencanaan
pengadaan barang dan jasa
1.1 Pilihan untuk pengadaan barang dan
jasa ditetapkan
1.2 Rencana kontrak dikembangkan dari
keputusan pengadaan barang dan
jasa serta project management plan
dengan menggunakan standar
kontrak yang akan menghasilkan
dokumen pengadaan dan kriteria
evaluasi.
2. Menyiapkan proses pemilihan
Penyedia jasa / kontraktor
2.1 Kriteria evaluasi ditetapkan sebelum
pelaksanaan tender yang memuat :
pengertian kebutuhan, life cycle cost,
kapabilitas secara teknik, pendekatan
manajemen, pendekatan secara
teknik, kemampuan keuangan,
kapasitas produksi dan interes,
besaran & jenis usaha, Referensi,
memiliki hak paten)
2.2 Permintaan penawaran melalui
advertensi, surat undangan, Bider
conferences, dan pengembangan
daftar penyedia jasa mampu,
dokumen lelang, Proposal dan
pemilihan sebagai pemenang
ditetapkan.
3. Memberikan kontribusi dalam
pengelolaan kontrak /
administrasi kontrak
3.1 Kesepakatan yang dituangkan dalam
bentuk klausula-klausula untuk
mewadahi kepentingan kedua belah
pihak secara adil sesuai dengan
standar kontrak yang ada.
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 5
ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA
3.2 Pelaksanaan kontrak barang dan jasa
yang dipesan dimonitor dan
dikendalikan sesuai kontrak
3.3 Kontrak sebagai pedoman
pelaksanaan dan pedoman
pengendalian digunakan untuk
mencapai tujuan proyek.
3.4 Informasi mengenai pengadaan
dipelihara dan diatur untuk
memastikan bahwa persyaratan bagi
pelaporan, kerahasiaan dan audit
tersedia.
Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten
mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk
kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja / keberhasilan (IUK)
Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk kerja/keberhasilan) yang pada dasarnya
sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan
berbasis kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan
sikap kerja yang mendukung terwujudnya IUK sehingga, dapat dipergunakan
untuk melatih tenaga kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur.
1.3. Batasan / Rentang Variabel
Adapun batasan atau rentang variable untuk unit kompetensi ini adalah :
1. Kompetensi ini diterapkan dalam tim proyek kerja pelaksana pekerjaan
2. Dokumen kontrak secara lengkap harus tersedia
3. Ketentuan dan peraturan daerah setempat yang berkaitan dengan
pelaksanaan pekerjaan dapat dikumpulkan
4. Perlengkapan dan pengolahan data proyek dengan komputer diaplikasikan
1.4. Panduan Penilaian
Untuk membantu menginterpresentasikan dan menilai unit kompetensi dengan
mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan untuk memperagakan
kompetensi sesuai tingkat kecakapan yang digambarkan dalam sikap kriteria unjuk
kerja yang meliputi :
- Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk seseorang
dinyatakan kompeten pada tingkatan tertetu.
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 6
- Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode
apa pengujian seharusnya dilakukan.
- Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan
kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian.
1.4.1. Kualifikasi Penilaian
a. Penilaian harus kompeten paling tidak tentang unit-unit kompetensi
sebagai assesor (penilai) antara lain :
 Merencanakan penilaian, termasuk mengembangkan MUK (Materi Uji
Kompetensi)
 Melaksankan penilaian dan
 Mereview Penilaian.
b. Penilaian juga harus kompeten tentang teknis substansi dari unit-unit
yang akan didemonstrasi dan bila ada syarat-syarat industri
perusahaannya lainnya muncul bias disyartkan untuk :
 Mengetahui praktek-praktek / kebiasaan industri / perusahaan yang
ada sekarang dalam pekerjaan atau peranan yang kinerjanya sedang
dinilai.
 Memperaktekkan kecakapan inter-personal seperlunya yang
diperukan dalam proses penilaian.
c. Rincian Opsi-opsi untuk menggunakan penilai yang memenuhi syarat
dalam berbagai konteks tempat kerja dan institusi. Opsi-opsi tersebut
termasuk :
 Penilai di tempat kerja yang kompeten substansi yang relevan dan
dituntut memiliki pengetahuan tentang praktek-praktek/ kebiasaan
industri / perusahaan yang ada sekarang
 Suatu panel penilai yang didalmnya termasuk paling sedikit satu
orang yang kompeten dalam kompetensi subtansial yang relevan
 Pengawas tempat kerja dengan kompetensi dan pengalaman
subtansial yang relevan yang disarankan oleh penilai eksternal yang
kompeten menurut standar penilai
Ikhtisar (gambaran umum) tentang proses untuk mengembangkan sumber
daya penilaian berdasar pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) perlu
dipertimbangkan untuk memasukan sebuah flowchart pada proses tersebut
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 7
Sumber daya penilaian harus divalidasi untuk menjamin bahwa penilaian
dapat mengumpulkan informasi yang cukup valid dan terpercaya untuk
membuat keputusan penilaian berdasar standar kompetensi.
Adapun acuan untuk melakukan penilaian yang tertuang dalam SKKNI
adalah sebagai berikut :
1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk
mendemonstrasikan kompetensi
terdiri dari :
1. Perencanaan pengadaan.
2. Pelaksanaan tender
3. Perencanaan kontrak
4. Pelaksanaan kontrak
5. Pengendalian kontrak
6. Administrasi kontrak dan penutupan kontrak
1.4.3. Konteks Penilaian
1. Penilaian harus mencakup melakukan peragaan memperagakan dan
mempraktekkan dalam pekerjaan sebenarnya
2. Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja yang
menyangkut pengetahuan teori
3. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai
pengetahuan dan ketrampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji
Kompetensi (MUK)
1.4.4. Aspek Penting Penilaian
1. Ketelitian dan kecermatan alam tugas pekerjaan dilokasi dan lingkungan
pekerjaan dijalankan.
2. Kemampuan melakukan pemecahan persoalan mengacu dan ditetapkan
sesuai ketentuan dokumen kontrak.
1.5. Sumber Daya Pembelajaran
Sumber daya pembelajaran di kelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu :
a. Sumber daya pembelajaran teori :
- OHT dan OHP (Over Head Projector) atau LCD dan Lap top.
- Ruang kelas lengkap dengan fasilitasnya.
- Materi pembelajaran.
- Fasilitator
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB I
Pendahuluan
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 8
b. Sumber daya pembelajaran praktek :
- PC/ Lap top bagi yang familiar dengan komputer atau kalkulator bagi yang
tidak familiar dengan computer.
- Alat tulis, kertas dan lain-lain yang diperlukan untuk membantu peserta
pelatihan dalam menghitung dan merencanakan manajemen konstruksi
bangunan gedung.
c. Sumber daya manusia/ kualifikasi Pengajar/ Instruktur : seperti yang dijelaskan
pada Panduan Pembelajaran halaman vii
- Kualifikasi Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat
TOT (Training of Trainer) atau sertifikat keahlian atau sejenisnya.
Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB II
Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-1
BAB II
PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PROYEK
2.1 UMUM
Mengelola pengadaan proyek adalah proses untuk membeli atau memperoleh
produk, jasa, atau hasil yang diperlukan dari luar proyek untuk melaksanakan
pekerjaan
Pengadaan barang/jasa pemerintah adalah kegiatan pengadaan barang/jasa yang
dibiayai dengan APBN/APBD, baik yang dilaksanakan secara swakelola maupun
oleh penyedia barang/jasa.
Pengguna barang/jasa adalah kepala kantor/satuan kerja/pemimpin proyek/
pemimpin bagian proyek/pengguna anggaran Daerah/pejabat yang disamakan
sebagai pemilik pekerjaan yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan
barang/jasa dalam ligkungan unit kerja/proyek tertentu.
Penyedia barang/jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang
kegiatan usahanya menyediakan barang/layanan jasa.
 Proses merencanakan pembelian dan cara memperolehnya.
 Memenuhi kebutuhan proyek dengan memelih cara yang terbaik.
 Dengan menyesuaikan Apa, bagaimana, berapa jumlahnya dan kapan
harus dibeli atau diadakan.
 Memperhitungkan potensi penyedia jasa.
 Shedule juga sangat mempengaruhinya.
 Risiko apa saja yang akan timbul didalam setiap pilihan keputusan untuk
membuat atau membeli.
 Juga jenis kontrak apa yang cocok dalam mengurangi atau memindahkan
risiko kepada penyedia jasa.
2.2 PEMILIHAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PROYEK
2.2.1 MASUKAN / INPUT UNTUK RENCANA PENGADAAN BARANG & JASA
PROYEK
2.2.1.1 Faktor Lingkungan Perusahaan
Penyesuaian: meliputi produk dan kondisi pasar, jasa dan hasil apa yang
tersedia di pasaran, dari siapa dan kondisi persyaratan apa?.
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB II
Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-2
Jika perusahaan/institusi tidak memiliki bagian pembelian atau bagian kontrak,
maka tim proyek akan membantu menyediakan sumberdaya dan tenaga ahli
untuk melaksanakan aktivitas pengadaan proyek.
2.2.1.2 Proses Yang Dimiliki Perusahaan/Instansi
Menyediakan kebijakan yang terkait dengan pengadaan, prosedur, panduan
dan sistim pengelolaan, yang disesuaikan dengan pengembangan Rencana
Manajemen Pengadaan/ procurement manangement plan dan pemilihan jenis
kontrak yang akan digunakan.
Kebijakan perusahaan/institusi sering memberikan batasan-batasan pada
keputusan pengadaan.
Contoh : keterbatasan penggunaan bentuk kontrak, kesederhanaan PO
(purchase order), keterbatasan kemampuan dalam menetapkan
keputusan untuk membuat atau membeli, kapasitas dan
kemampuan Penyedia Jasa
2.2.1.3 Pernyataan Cakupan/Lingkup Proyek
Menjelaskan batas batas, persyaratan, keterbatasan, dan asumsi yang terkait
dengan Lingkup Proyek/ project scope.
Menyediakan informasi penting tentang kebutuhan proyek dan strategi yang
disesuaikan selama proses Rencana Pengadan dan Pembelian.
Contoh: Pembatasan/Constraint atau Faktor yang membatasi pilihan
Pembeli/pengguna dan penyedia/penjual:
Ketersediaan pendanaan, keterbatasan tanggal penyerahan, keterbatasan
kemampuan sumberdaya, kebijakan organisasi.
Contoh: Asumsi/Assumptions atau Faktor yang sementara dianggap betul
yang akan diperlukan dalam penyesuaian penyesuaian :
Ketersedianya dari berbagai para penjual/penyedia atau penjual sebagai agent
tunggal.
Persyaratan dengan implikasi kontrak sesuai dengan undang-undang yang
meliputi kesehatan, keselamatan, keamanan, pencapaian, ramah lingkungan,
asuransi, hak paten, pemerataan kesempatan kerja, lisensi, dan surat ijin.
Juga menyajikan daftar Serahan/deliverable dan kriteria keterimaan proyek
dan yang dihasilkannya.
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB II
Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-3
2.2.1.4 Struktur Uraian Pekerjaan (Wbs)
WBS (Work Breakdown Structure) menyajikan hubungan diantara semua
komponen proyek dan Serahan proyek/deliverable proyek.
Lihat WBS dan kaitannya dengan Manajemen Pengadaan Proyek (Create
WBS: Outputs) PMBOK ed.2004
2.2.1.5 Kamus struktur uraian pekerjaan (wbs. Dictionary)
WBS dictionary menyajikan Pernyataan Pekerjaan/ statement of work secara
rinci yang mengidentifikasikan Serahan/deliverable dan penjelasan pekerjaan
disetiap komponen WBS yang diperlukan untuk menghasilkan setiap
deliverable.
Lihat WBS (WBS Dictionary) PMBOK ed.2004
2.2.1.6 Rencana Manajemen Proyek:
Rencana Manajemen Proyek/Project management plan menyajikan semua
perencanaan untuk pengelolaan proyek termasuk sub sub perencanaan
seperti Rencana Manajemen Lingkup/scope management plan, Rencana
Manajemen Pengadaan/ procurement management plan, Rencana
Manajemen Mutu/quality management plan, dan Rencana Manajemen
Kontrak/ contract management plans yang mana memberikan petunjuk dan
arahan pada Perencanaan Manajemen Pengadaan/procurement management
planning.
Output dari perencanaan lain yang sering disesuaikan termasuk :
 Daftar Risiko, Berisi informasi yang terkait dengan identifikasi risiko,
Risiko Owner, dan Penanganan Risiko.
 Risiko yang ada relevansinya dengan perjanjian kontrak, meliputi
perjanjian untuk asuransi, jasa dan item lain yang cocok, yang menjelaskan
tanggungjawab para pihak untuk risiko khusus yang akan terjadi.
 Persyaratan sumberdaya, jenis dan jumlah sumberdaya yang diperlukan
pada setiap schedule kegiatan dalam paket pekerjaan.
 Jadwal/Schedule Proyek, meliputi minimum suatu perencanaan tanggal
mulai dan tanggal selesai pada setiap schedule kegiatan.
 Estimasi biaya kegiatan, penilaian secara kuantitatif dari biaya untuk
sumberdaya yang mungkin diperlukan dalam menyelesaikan kegiatan.
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB II
Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-4
 Acuan biaya, Anggaran berbasis waktu dipakai sebagai acuan dalam
mengukur, memonitor, dan mengendalikan seluruh kinerja biaya.
2.2.2 PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA UNTUK RENCANA PENGADAAN
BARANG & JASA PROYEK
2.2.2.1 Analisis Pilihan Membuat Sendiri Atau Membeli
Menetapkan apakah produk yang dibutuhkan dapat diproduksi dengan biaya
yang efektif oleh perusahaan/institusi sendiri?
Suatu evaluasi dari manfaat/keuntungan antara dikerjakan/dibuat sendiri atau
menggunakan sumberdaya dari luar organisasi seperti: tenaga ahli, kapasitas,
biaya, kompetensi utama, kerahasiaan usaha. dll.
Besar pengaruhnya terhadap tujuan yang lebih luas dan kompleks yang
dibutuhkan dengan waktu segera.
Penyesuaian terhadap keamanan juga diperlukan untuk menggambarkan cara
cara atau metode seperti pilihan untuk membuat sendiri ketika data sangat
rahasia.
2.2.2.2 Kebijakan Pakar
Tenaga ahli yang sering diperlukan untuk keahlian dalam bidang pembelian
juga dapat digunakan untuk mengembangkan atau memodifikasi kriteria yang
akan dipakai untuk mengevaluasi penawaran atau proposal yang dibuat oleh
penyedia jasa/ penjual.
Membantu dalam pembelian/pengadaan dengan persyaratan dan kondisi yang
tidak standar.
2.2.2.3 Jenis-Jenis Kontrak
Perbedaan pada jenis kontrak ada yang memiliki manfaat dan kekurangan,
sesuai sudut pandang apakah dari Pihak Pembeli/Pengguna atau dari Penjual/
Penyedia Jasa.
Berikut adalah jenis kontrak yang umumnya digunakan dalam pekerjaan
jasa pemborongan : (Menurut Keppres 80, 3 Nop.2003).
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB II
Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-5
1) Berdasarkan bentuk imbalan;
a. Kontrak Lump-sum
Kontrak lump-sum pada pekerjaan jasa pemborongan adalah kontrak
yang berdasarkan total biaya yang disepakati oleh para pihak pada
waktu dilakukan negosiasi.
Kontrak lump-sum dipilih untuk pekerjaan jasa pemborongan yang sifat
pekerjaannya tidak rumit serta jenis pekerjaannya dan volumenya
dapat ditentukan dan dihitung secara akurat.
Dalam kontrak lumpsum semua risiko yang mungkin terjadi dalam
proses pengadaan jasa pemborongan tersebut, sepenuhnya menjadi
tanggung jawab penyedia jasa pemborongan kecuali dalam hal terjadi
keadaan kahar (force majeure).
Pembayaran dilakukan secara bertahap berdasarkan tahap
penyelesaian pekerjaan jasa pemborongan.
Keuntungan dan kerugian dengan kontrak lump-sum :
Dari Sudut pandang Pemilik/Owner/Pengguna jasa
o Keuntunganya
 Mendapatkan harga rendah
 Anggaran dapat dikendalikan
 Staff/Owner tidak banyak
 Mendapatkan personel kontraktor yang lebih baik.
o Kerugiannya
 Keterlibatanya kurang
 Membandingkan biaya pertama dengan mutu.
 Mendapat kejutan diawal
Dari Sudut pandang Kontraktor/Penyedia Jasa
o Keuntunganya
 Berpotensi mendapat keuntungan tinggi
 Partisipasi dari Pemilik proyek sedikit
o Kerugiannya
 Berpotensi akan rugi tinggi
 Ada biaya penawaran
 Ada probabilitas untuk mendapatkan proyek.
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB II
Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-6
b. Harga Satuan
Kontrak Harga satuan adalah kontrak pengadaan barang/jasa atas
penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu,
berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap
satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume
pekerjaannya masih bersifat perkiraan sementara, sedangkan
pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas
volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia
barang/jasa.
c. Gabungan Lump-sum dan Harga Satuan
Kontrak Gabungan Lump-sum dan Harga Satuan adalah kontrak yang
merupakan gabungan lump-sum dan harga satuan dalam satu
pekerjaan yang diperjanjikan.
d. Terima Jadi (Turn Key)
Kontrak Terima Jadi adalah kontrak pengadaan barang/jasa
pemborongan atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu
tertentu dengan jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh
bangunan/konstruksi, peralatan dan jaringan utama maupun
penunjangnya berfungsi dengan baik sesuai dengan kriteria kinerja
yang telah ditetapkan.
e. Persentase
Kontrak Persentase adalah kontrak pelaksanaan jasa konsultansi di
bidang konstruksi atau pekerjaan pemborongan tertentu, dimana
konsultan yang bersangkutan menerima imbalan jasa berdasarkan
persentase tertentu dari nilai pekerjaan fisik konstruksi/pemborongan
tersebut,
2) Berdasarkan jangka waktu pelaksanaan
a. Tahun Tunggal
Kontrak Tahun Tunggal adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang
mengikat dana anggaran untuk masa 1 (satu) tahun anggaran.
b. Tahun Jamak (multi years)
Kontrak Tahun Jamak adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang
mengikat dana anggaran untuk masa lebih dari 1 (satu) tahun anggaran
yang dilakukan atas persetujuan Menteri Keuangan untuk pengadaan
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB II
Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-7
yang dibiayai APBN, Gubernur untuk pengadaan yang dibiayai APBD
Propinsi, Bupati/Walikota untuk pengadaan yang dibiayai APBD
Kabupaten/Kota.
3) Berdasarkan jumlah pengguna barang/jasa
a. Kontrak Pengadaan Tunggal
Kontrak Pengadaan Tunggal adalah kontrak antara satu unit kerja atau
satu proyek dengan penyedia barang/jasa tertentu untuk
menyelesaikan pekerjaan terentu dalam waktu tertentu
b. Kontrak Pengadaan Bersama
Kontrak Pengadaan Bersama adalah kontrak antara beberapa unit
kerja atau beberapa proyek dengan penyedia barang/jasa tertentu
untuk menyelesaikan.
Menurut PMBOK ed 2004 :
Jenis jenis Kontrak :
1) Fixed Price or Lump-Sum Contract terdiri dari : Fixed Firm Price (FFP) dan
Fixed Price Incentive Fee (FPIF).
2) Cost Reimbursable contract terdiri dari : Cost Plus Fee (CPF) or Cost Plus
Percentage of Cost (CPPC), Cost Plus Fixed Fee (CPFF), dan Cost Plus
Incentive Fee (CPIF).
3) Time & Material (T&M) Contracts
2.2.3 OUTPUT/KELUARAN DARI RENCANA PENGADAAN BARANG & JASA
PROYEK
2.2.3.1 Rencana Manajemen Pengadaan
1) Jenis kontrak yang akan digunakan
2) Siapa yang menyiapkan Harga Perkiraan Sendiri....
3) Diperlukan kriteria evaluasi?
4) Jika perusahaan memiliki organisasi Pengadaan,....
5) Standard dokumen pengadaan jika diperlukan
6) Pengelolaan beberapa penyedia jasa
7) Koordinasi pengadaan dengan aspek lain seperti scheduling dan
pelaporan progress.
8) Adanya pembatasan dan asumsi yang akan berdampak pada
perencanaan pembelian dan cara mendapatkannya.
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB II
Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-8
9) Penanganan perjalanan waktu yang diperlukan untuk membeli atau
mengadakan jenis barang dari penyedia jasa dan mengkoordinasikan
dengan pengembangan schedule proyek.
10) Penanganan keputusan membuat atau membeli dan hubungkan kedalam
estimasi sumberdaya kegiatan dan proses pengembangan schedule.
11) Pengaturan tanggal setiap kontrak serahan dan koordinasi dengan
pengembangan jadwal dan proses pengendalian.
12) Mengidentifikasi beberapa jaminan atau kontrak asuransi untuk
megurangi bentuk risiko proyek.
13) Menetapkan arah untuk disajikan ke para penyedia jasa dalam
mengembangkan dan memelihara kontrak WBS
14) Menetapkan format yang akan digunakan untuk kontrak
pekerjaan/pemborongan
15) Mengidentifikasi dengan pra-kualifikasi atau pasca-kualifikasi terhadap
para penyedia jasa bila ada, untuk digunakan.
16) Acuan standar Matriks pengadaan untuk digunakan mengelola kontrak
dan mengevaluasi para kontraktor/penyedia barang & jasa.
Bisa lihat juga: Keppres No.: 80, tanggal 3 Nop 2003, tentang Pengadaan
Barang dan Jasa Pemerintah, pada Penjelasan Bab 1, Persiapan Pengadaan
Barang/Jasa Pemerintah.
2.2.3.2 Pernyataan Kontrak Pekerjaan
Masing-masing kontrak pekerjaan menggambarkan, Items mana yang
dibeli/diadakan atau diperoleh. Dikembangkan dari lingkup proyek, WBS
proyek, dan WBS kamus. Menguraikan materi pengadaan secara detail dan
jelas untuk mengijinkan calon para penyedia jasa menentukan pilihan apakah
mereka mampu menyediakannya.
Suatu Kontrak Pekerjaan menguraikan produk, jasa, atau hasil untuk
disediakan oleh penyedia jasa (meliputi spesifikasi, kuantitas yang diinginkan,
tingkatan mutu, kinerja, periode dari kinerja, tempat pekerjaan, dan
persyaratan yang lain).
Kontrak Pekerjaan ditulis dengan jelas, bersih, lengkap, dan ringkas.
Dapat ditinjau kembali dan diperbaharui sesuai keperluan sampai proses
pengadaan disepakati dengan penandatanganan kontrak
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB II
Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-9
2.2.3.3 Keputusan Membuat Sendiri Atau Membeli
Dokumen yang memuat keputusan produk, jasa ,atau hasil apa yang akan
didapat atau yang akan dikembangkan oleh tim proyek. Hal ini termasuk
keputusan untuk membeli polis asuransi atau jaminan pelaksanaan yang
ditujukan pada beberapa yang teridentifikasi berisiko. Dokumen ini bisa dibuat
sederhana sebagai suatu daftar pendek yang mempertimbangkan keputusan
yang akan diambil.
2.2.3.4 Permintaan Perubahan
Yaitu permintaan adanya perubahan pada Rencana Manajemen Proyek dan
bagiannya dan komponen lain yang mungkin hasil dari Proses Pembelian dan
Rencana Memperolehnya. Perubahan yang diminta diproses untuk di-
disposisikan dan di-tinjau ulang melalui proses Pengendalian Perubahan yang
Ter-integrasi (Integrated Change Control)
2.3 PROSES PENGADAAN BARANG DAN JASA PROYEK
Pengadaan barang/jasa wajib menerapkan prinsip-prinsip seperti: efisien, efektif,
terbuka dan bersaing, transparan, adil tidak diskriminatif dan akuntabel.
Memahami kebijakan umum, para pihak harus mematuhi etika dan mentaati
Metode Pengadaan Barang/Jasa Pemborongan/Jasa Lainnya seperti berikut :
2.3.1 PELELANGAN/SELEKSI UMUM
1. Diumumkan secara luas
2. Untuk menciptakan persaingan sehat
3. Semua prinsipnya harus dilelang
2.3.2 PELELANGAN/SELEKSI TERBATAS
1. Lelang sulit dilaksanaan karena penyedia yang mampu mengerjakan diyakini
terbatas.
2. Diumumkan secara luas dengan mencantumkan penyedia barang/jasa yang
diyakini mampu melaksanakan pekerjaan
2.3.2.1 Kriteria Pelelangan terbatas :
1. Penyedia yang mampu mengerjakan diyakini terbatas.
2. Pekerjaan kompleks
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB II
Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-10
2.3.3 PELELANGAN LANGSUNG
1. Lelang sulit dilaksanaan/tidak akan mencapai sasaran.
2. Membandingkan penawaran dari beberapa penyedia yang memenuhi syarat
3. dilakukan negosiasi teknis dan harga secara bersaing.
2.3.3.1 Kriteria Pelelangan Langsung :
1. Pekerjaan dengan nilai < 100 juta rupiah.
2.3.4 PENUNJUKAN LANGSUNG
1. Tunjuk langsung ke 1 penyedia barang/jasa
2. Dilakukan nogosiasi teknis dan harga
2.3.4.1 Kriteria Penunjukan Langsung :
1. Keadaan Tertentu
a. Darurat yang tidak bisa ditunda
b. Pekerjaan Rahasia seijin Presiden
c. Pekerjaa dengan nilai < 50 juta rupiah
2. Keadaan Khusus
a. Tarif resmi Pemerintah.
b. Pekerjaan spesifik (penyedia tunggal, pabrikan dan pemegang hak paten)
c. Pekerjaa kompleks, penyedia yang mampu mengerjakan hanya satu.
d. Merupakan hasil produksi usaha kecil yang mempunyai pasar dan harga
yang stabil
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB II
Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-11
RANGKUMAN
Mengelola pengadaan proyek adalah proses untuk membeli atau memperoleh produk,
jasa, atau hasil yang diperlukan dari luar proyek untuk melaksanakan pekerjaan
Diantaranya :
 Proses merencanakan pembelian dan cara memperolehnya.
 Memenuhi kebutuhan proyek dengan memIlih cara yang terbaik.
 Dengan menyesuaikan Apa, bagaimana, berapa jumlahnya dan kapan harus dibeli
atau diadakan.
 Memperhitungkan potensi penyedia jasa.
 Shedule juga sangat mempengaruhinya.
 Risiko apa saja yang akan timbul didalam setiap pilihan keputusan untuk membuat
atau membeli.
 Juga jenis kontrak apa yang cocok dalam mengurangi atau memindahkan risiko
kepada penyedia jasa.
Didalam merencanakan pengadaan barang dan jasa proyek diperlukan masukan dari : (a)
Faktor Lingkungan Perusahaan , (b) Proses Yang Dimiliki Perusahaan/Instansi, (c)
Pernyataan Cakupan/Lingkup Proyek, (d) Struktur Uraian Pekerjaan (WBS), (e) Kamus
struktur uraian pekerjaan (WBS. Dictionary), (f) Rencana Manajemen Proyek. Kemudian
dengan menggunakan teknik dan cara untuk merencanakan pengadaan barang dan jasa
proyek yaitu : (a) Analisis Pilihan Membuat Sendiri Atau Membeli, (b) Kebijakan Pakar, (c)
Jenis-Jenis Kontrak. Dan keluaran dari perencanaan pengadaan barang dan jasa proyek
adalah : (a) Rencana Manajemen Pengadaan, (b) Pernyataan Kontrak Pekerjaan, (c)
Keputusan Membuat Sendiri Atau Membeli, (d) Permintaan Perubahan.
Setelah perencanaan tersedia kemudian dilakukan proses pengadaan melalui pelelangan
sesuai persyaratan.
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB II
Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-12
LATIHAN/PENILAIAN MANDIRI
Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas
tercapainya tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/instruktur, maka
pertanyaan dibawah ini perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur.
Kode/Judul Unit Kompetensi :
INA.56303.13.09.10.07 : Menerapkan Sistim Manajemen Pengadaan Barang & Jasa
Proyek (Project Procurement Management)
Soal :
No.
Elemen Kompetensi/
KUK (Kriteria Unjuk Kerja)
Daftar Pertanyaan Untuk Latihan/
Penilaian Mandiri
1.
Berperan dalam perencanaan
pengadaan dan pembelian
1.1 Pilihan untuk membeli atau
membuat sendiri ditetapkan
dengan mempertimbangkan
kekuatan interen dan
eksternal dan menjaga
kerahasiaan atau strategi lain.
1.1.1 Kapan memberikan keputusan
membuat sendiri atau membeli?
1.1.2 Apa salah satu pertimbangan jika
harus membeli ?
1.1.3 Apa salah satu pertimbangan jika
membuat sendiri.
1.2 Rencana kontrak
dikembangkan dari keputusan
membuat atau membeli dan
project management plan
dengan menggunakan
standar kontrak yang akan
menghasikan dokumen
pengadaan dan pembelian
dan kriteria evaluasi.
1.2.1 Sebutkan jenis jenis kontrak yang
akan di kembangkan didalam
merencanakan kontrak
berdasarkan imbalan?
1.2.2 Sebutkan jenis jenis kontrak yang
akan di kembangkan didalam
merencanakan kontrak
berdasarkan Waktu pelaksanaan?
1.2.3 Ada berapa macam jenis
pelelangan?
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB III
Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-1
BAB III
PROSES PEMILIHAN PENYEDIA JASA / KONTRAKTOR
3.1. UMUM
Proses seleksi penyedia barang/jasa adalah setelah menerima
proposal/penawaran kemudian dievaluasi sesuai dengan kriteria, dan untuk
memilih satu atau lebih penyedia barang/jasa yang mampu dan diterima sebagai
penyedia barang/jasa.
Penilaian dimulai dari cara penyampaian dokumen penawaran/proposal,
pembukaan doumen penawaran/proposal, evaluasi secara administrasi, evaluasi
teknis, evaluasi kewajaran harga, penilaian kualifikasi, pembuatan berita acara
hasil pelelangan hingga penetapan pemenang lelang.
3.2. RENCANA MENGIKAT DENGAN KONTRAK
3.2.1 INPUT/ MASUKAN UNTUK RENCANA MENGIKAT DENGAN KONTRAK
3.2.1.1 Rencana Menejemen Pengadaan
Seperti yang dijelaskan pada output dari rencana pengadaan barang dan jasa
proyek (2.2.3.1 Bab II)
3.2.1.2 Pernyataan Kontrak Pekerjaan
Seperti yang dijelaskan pada output rencana pengadaan barang dan jasa
proyek (2.2.3.2 Bab II)
3.2.1.3 Keputusan Membuat Sendiri Atau Membeli
Seperti yang dijelaskan pada output rencana pengadaan barang dan jasa
proyek (2.2.3.3 Bab II)
3.2.1.4 Rencana Manajemen Proyek :
 Dokumen output dari perencanaan yang lain, yang mungkin telah
dimodifikasi dan perlu untuk ditinjau lagi sebagai bagian dari
pengembangan dokumentasi pengadaan. Khususnya, pengembangan dari
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB III
Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-2
dokumentasi pengadaan yang sesuai dengan tanggal penyerahan yang
dijadwalkan proyek.
3.2.2 PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA UNTUK RENCANA MENGIKAT DENGAN
KONTRAK
3.2.2.1 Standar Form/Borang
Standar Form termasuk standar kontrak, standar uraian item pengadaan, draf
perjanjian, daftar kriteria evaluasi proposal/penawaran, atau standar standar
yang memiliki versi dari semua bagian-bagian dari dokumen penawaran yang
diperlukan, termasuk standar form dari International.
3.2.2.2 Kebijakan Pakar
Seperti yang dijelaskan pada Bab.II – 2.2.2.2
3.2.3 OUTPUT/ KELUARAN DARI RENCANA MENGIKAT DENGAN KONTRAK
3.2.3.1 Dokumen Pengadaan
1) Jenis Dokumen Pengadaan
a. Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Pemborongan/Jasa Lainnya.
- Dokumen Pemilihan Penyedia Jasa.
- Dokumen Pasca/Prakualifikasi
b. Dokumen Pengadaan Konsultansi
- Dokumen Pemilihan Penyedia Jasa
- Dokumen Prakualifikasi
2) Informasi yang diperlukan dalam penyusunan Dokumen
a. Peraturan perundang-undangan yang diterapkan
b. Jenis Kontrak
c. Sumber Dana
d. Metode Pengadaan
e. Nilai Kontrak
f. Standar-standar Nasional Indonesia dll.
3) Ketentuan Pokok
a. Dokumen Pengadaan disiapkan oleh Panitia/pejabat pengadaan dan
disyahkan Pengguna barang/jasa.
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB III
Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-3
b. Isi harus lengkap dan jelas, serta tidak menimbulkan penafsiran jamak
(multi tafsir)
c. Perubahan (adendum) dokumen diperkenankan sepanjang tidak
bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku.
4) Isi Dokumen Pemilihan Penyedia Jasa
Format isian dokumen disesuaikan dengan kebutuhan, dapat dituangkan
dalam bentuk Bab-bab atau Pasal-pasal)
a. Pengumuman :
Pengumuman memuat: Lingkup Pekerjaan, Persyaratan peserta, waktu
dan tempat pengambilan dan pemasukan dokumen, serta penanggung
jawab kegiatan pengadaan.
b. Undangan kepada penyedia barang/jasa :
 Tempat, tanggal, hari, dan waktu untuk memperoleh dokumen dan
keterangan lainya.
 Tempat, hari, tanggal, dan waktu pemberian penjelasan;
 Tempat, hari, tanggal, dan waktu penyampaian dokumen
penawaran;
 Alamat tujuan pengiriman dokumen penawaran;
 Jadwal pelaksanaan pengadaan sampai dengan penunukan
pemenang.
c. Instruksi kepada peserta pengadaan
 Instruksi umum :
 Lingkup Pekerjaan
 Sumber Dana
 Persyaratan dan Kualifikasi penyedia barang/jasa
 Jumlah dokumen penawaran
 Peninjauan Lokasi (kalau diperlukan)
 Uraian Dokumen :
 Isi dokumen
 Penjelasan isi dokumen
 Perubahan isi dokumen (batas akhir waktu adendum,
pernyataan bahwa dokumen addendum bagian dari dokumen
pemilihan penyedia , serta kewajiban menyampaikan dokumen
adendum)
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB III
Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-4
 Penyiapan penawaran :
 Persyaratan bahasa yng digunakan
 Penulisan harga penawaran (penawaran untuk seluruh
pekerjaa, kewajiban untuk mengisi harga satuan, perlakuan
terhadap harga yang dicantumkan nol, mata uang penawaran
dan cara pembayaran, masa berlaku penawaran, surat jaminan
penawaran, serta bentuk penawaran alternatif).
 Ketentuan Surat Jaminan Penawaran :
 Nilai jaminan ditentukan secara nominal antara 1% s.d 3% dari
HPS;
d. Bentuk penawaran:
 Dokumen penawaran terdiri dari: 1 (satu) asli dan beberapa copy
dimana setiap halaman/ dikoreksi atas kesalahan harus diparaf oleh
orang yang sama dengan yang menandatangani surat penawaran.
 Surat penawaran ditandatangani oleh Direktur Utama/penerima
kuasa yang namanya tercantum dalam akte pendirian atau
perubahannya/kepala cabang/wakil dari konsursium utama.
e. Pemasukan Penawaran :
 Tatacara penyegelan dan penyampulan.
 Penandaan sampul ”asli”, ”copy”, ”data administrasi dan teknis”,
”data harga penawaran”
 Batas akhir pemasukan, memuat tanggal, hari dan waktu
pemasukan terkhir
 Perlakuan terhadap penawaran yang terlambat;
 Larangan post bidding
f. Pembukaan Penawaran dan Evaluasi
 Prosedur pembukaan penawaran termasuk pembuatan berita
acara;
 Kerahasiaan proses
 Klarifikasi dokumen penawaran
 Pemeriksaan kelengkapan dokumen penawaran
 Koreksi aritmatik
 Konversi kedalam mata uang tunggal
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB III
Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-5
 Sistem evaluasi penawaran: kriteria, formulasi, dan tatacara
evaluasi, serta penilaian preferensi harga.
g. Penetapan pemenang pengadaan
 Kriteria pemenang
 Wewenang pengguna barang/jasa untuk menerima dan menolak
penawaran
 Pengumuman pemenang
 Syarat penandatanganan kontrak
 Surat jaminan pelaksanaan
h. Syarat-syarat kontrak
i. Data kontrak
j. Spesifikasi teknik
k. Daftar kuantitas dan harga
3.2.3.2 Kriteria Evaluasi
 Memahami kebutuhan
 Overall or life-cycle cost
 Kemampuan teknis
 Pendekatan secara manajemen
 Pendekatan secara teknis
 Kapasitas keuangan
 Kapasitas produksi dan peminatan dalam pemenuhan persyaratan
 Besar dan jenis usaha
 Referensi
 Hak paten
Dapat juga dilihat pada: Standar Pelelangan Nasional dan Pedoman
Pengadaan Jasa Konstruksi dan Konsultansi. (Pedoman Evaluasi Penawaran
Jasa Pemborongan, Konsultansi, Pemasok Barang dan Jasa Lainnya).
(hal.175)
3.2.3.3 Pernyataan Kontrak Pekerjaan (Di Perbaharui)
Memperbaharui diantara satu atau lebih pernyataan kontrak pekerjaan bisa
teridentifikasi sepanjang dokumen pengadaan dikembangkan.
Pernyataan kontrak pekerjaan dapat diperbaharui berdasarkan adanya
perubahan yang mendapaatkan persetujuan.
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB III
Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-6
3.3. PENETAPAN PEMENANG LELANG
Sebelumnya melalui permintaan penawaran yang prosesnya sebagai berikut :
Proses untuk mendapatkan respon atas permintaan penawaran kepada penyedia
barang/jasa, seperti penawaran tender, proposal dari calon peserta lelang yang
berisi bagaimana persyaratan proyek dapat terpenuhi.
Proses untuk mendapatkan respon atas permintaan penawaran kepada penyedia
barang/jasa, seperti penawaran tender, proposal dari calon peserta lelang yang
berisi bagaimana persyaratan proyek dapat terpenuhi.
3.3.1 INPUT/ MASUKAN UNTUK PERMINTAAN PENAWARAN PENYEDIA
BARANG/JASA
3.3.1.1 Proses Yang Dimiliki Perusahaan/Instansi
Beberapa instansi sebagai bagian dari aset organisasi/instansi, memelihara
daftar atau file informasi tentang kemampuan Penyedia Barang/Jasa
sebelumnya, yang disebut calon peserta tender, dimana bisa mengajukan untuk
mengikuti tender, mengajukan proposal, mengajukan penawaran pekerjaan.
Daftar ini pada umumnya memiliki informasi yang terkait dengan pengalaman
yang lalu dan calon penyedia jasa memiliki karakter khusus.
Daftar penyedia jasa ini biasanya yang sudah terpilih dengan cara prakualifikasi
3.3.1.2 Rencana Manajemen Pengadaan
Seperti yang dijelaskan pada Bab. II. 2.2.3.1
3.3.1.3 Dokumen Pengadaan
Seperti yang dijelaskan pada sebelumnya.
3.3.2 PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA UNTUK PERMINTAAN PENAWARAN
PENYEDIA BARANG/JASA
3.3.2.1 Rapat Penjelasan
Sebelum tender/lelang dan proposal/penawaran diajukan, maka perlu
diadakan Aanwijzing (contractor conferences, vendor conferences, and pre-
Bid conferences) untuk menyiapkan calon penyedia barang/jasa dalam
memenuhi persyaratan tender.
Peserta rapat penjelasan adalah mereka yang telah dinyatakan lulus
prakualifikasi dan (telah masuk kedalam daftar pendek pengguna barang/jasa).
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB III
Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-7
Prosedur didalam rapat penjelasan mengikat sepanjang sesuai dengan
persyaratan pelelangan/tender.
 Penjelasan Lelang (Aanwijzing) adalah penjelasan lelang dilakukan
ditempat dan pada waktu yang ditentukan, dihadiri oleh para penyedia
barang/jasa yang terdaftar dalam daftar peserta lelang
 Ketidak hadiran penyedia barang/jasa pada saat penjelasan lelang tidak
dapat dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan penawaran,
 Pada acara penjelasan lelang, harus dijelaskan kepada peserta lelang
mengenai: Metode penyelenggaraan, penyampaian penawaran, acara
pembukaan, metode evaluasi, hal hal yang menggugurkan penawaran,
besaran, masa berlaku dan penjaminan.
 Menjelaskan pasal demi pasal dokumen lelang.
3.3.2.2 Iklan/Pengumuman Lelang
Daftar calon penyedia barang/jasa sering mendapatkan informasi secara luas
dengan pemasangan iklan di media masa seperti surat kabar bertaraf nasional
termasuk keterbukaan yang dijelaskan pada Keppres 80.
Pengumuman/iklan terkait dengan pengadaan diumumkan secara luas melalui
media termasuk dengan e procurement.
Dapat lebih dipahami pada Manajemen Komunikasi Proyek
3.3.2.3 Pengembangan Daftar Penyedia Barang/Jasa Mampu
Daftar Rekanan Mampu dapat dikembangkan dari aset institusi yang sudah
ada. Meskipun daftar sudah tersedia, tim proyek juga mengembangkan dari
sumber sendiri. Informasi ini secara umum tersedia di Web Site, directory, lokal
asosiasi, katalog. Informasi rinci dapat diperoleh dengan datang langsung
disumbernya atau kontak dengan pelanggan yang lalu.
3.3.3 OUTPUT/ KELUARAN DARI PERMINTAAN PENAWARAN PENYEDIA
BARANG/JASA
3.3.3.1 Daftar Penyedia Barang/Jasa Mampu
Daftar Rekanan Mampu/dinyatakan lulus dalam pra-kualifikasi adalah mereka
yang akan diminta untuk mengikuti tender atau mengajukan penawaran/
proposal.
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB III
Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-8
3.3.3.2 Dokumen Paket Pengadaan
Dokumen paket pengadaan adalah permintaan formal yang disiapkan oleh
pengguna jasa/pembeli untuk dikirim kepada penyedia barang/ jasa dan
berbasis pada kesiapan penyedia barang/jasa dalam memenuhi persyaratan
tender untuk produk, jasa atau hasil yang digambarkan dan dijelaskan dalam
dokumen pengadaan.
Pemaketan Pekerjaan :
1) Dalam penentuan paket pengadaan, pengguna barang/jasa bersama
panitia, wajib memaksimalkan pengguna produksidalam negeri dan
perluaan kesempatan bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil, tanpa
mengabaikan prinsip efesiensi, kesatuan sistem barang/jasa.
2) Mengumumkan secara luas paket pekerjaan dan rencana pelaksanaan
pengadaan sebelum proses pemilihan penyedia barang/jasa dimulai.
3) Pengguna barang/jasa dilarang:
a. Memecah pengadaan barang/jasa menjadi beberapa paket dengan
maksud untuk menghindari pelelangan.
b. Menyatukan/ memusatkan beberapa kegiatan yang tersebar/
menyatukan/ menggabung beberapa paket pekerjaan yang menurut
sifat pekerjaan dan besaran nilainya seharusnya dilakukan oleh usaha
kecil termasuk koperasi kecil menjadi satu paket untuk dilaksanakan
oleh perusahaan/koperasi menengah dan/atau besar;
c. Menentukan kriteria, persyaratan yang diskriminatif dan/atau dengan
pertimbangan yang tidak obyektif......(67)
3.3.3.2 Proposal/Penawaran
Proposal adalah dokumen yang disiapkan oleh penyedia barang/jasa yang
menjelaskan kemampuan penyedia barang/ jasa dan memiliki minat untuk
menyediakan produk, jasa atau hasil sesuai dengan persyaratan dalam
dokumen pengadaan.
Diserahkan/disampaikan secara formal Contoh: sesuai Bab II Penyampaian,
Pembukaan dan Evaluasi Dokumen Penawaran, pada Pedoman Evaluasi
Penawaran Pelelangan Nasional Pekerjaan Jasa Pelaksanaan Konstruksi
(Pemborongan) (228). Atau menyesuaikan persyaratan di sektor masing-
masing.
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB III
Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-9
3.4. SELEKSI PENYEDIA BARANG/JASA
3.4.1 INPUT/ MASUKAN UNTUK SELEKSI PENYEDIA BARANG/JASA
3.4.1.1 Proses Yang Dimiliki Perusahaan/Instansi
Melibatkan pengadaan proyek secara khas memiliki kebijakan formal yang
berdampak pada evaluasi proposal/penawaran.
Metode seleksi penyedia barang/jasa sudah diberikan rambu rambu pada
Keppres 80, namun untuk sektor lain dan swasta dapat menyesuaikannya.
3.4.1.2 Rencana Manajemen Pengadaan
Seperti yang dijelaskan sebelumnya
3.4.1.3 Kriteria Evaluasi
Seperti yang dijelaskan sebelumnya meliputi contoh dari para supplier yang
memproduksi produk, jasa, hasil sebelumnya untuk tujuan menyiapkan cara
mengevaluasi kemampuan para supplier dan mutu produk. Termasuk
peninjauan ulang sejarah para supplier terhadap para kontraktor lain.
3.4.1.4 Dokumen Paket Pengadaan
Seperti yang dijelaskan sebelumnya
3.4.1.5 Proposal/Penawaran
Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Proposal/ penawaran yang disiapkan
oleh penyedia barang/jasa untuk merespon dokumen paket pengadaan dan
sebagai informasi dasar yang akan digunakan oleh panitia pengadaan dalam
memilih satu atau lebih penyedia barang/jasa yang sukses.
Bentuk penawaran dan cara penyampaiannya sesuai dengan dokumen lelang.
Atau sesuai Standar Dokumen Pelelangan Nasional Pekerjaan Jasa
Konstruksi (179).
3.4.1.6 Daftar Penyedia Barang/Jasa Mampu
Seperti yang dijelaskan sebelumnya
3.4.1.7 Rencana Manajemen Proyek
Menyiapkan seluruh rencana untuk mengelola proyek dan termasuk sub
bagian rencana dan komponen lain. Untuk memperluas ketersediaan dokumen
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB III
Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-10
komponen lain yang disesuaikan sepanjang proses seleksi penyedia
barang/jasa termasuk penyesuaian dokumen sebagai berikut :
 Daftar risiko
 Risiko relevansi dengan kontrak perjanjian
(Seperti yang dijelaskan sebelumnya)
3.4.2 PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA UNTUK SELEKSI PENYEDIA
BARANG/JASA
3.4.2.1 Sistem Pembobotan
Suatu metoda pengukuran data kualitatif untuk memperkecil efek dari
prasangka pribadi pada seleksi penyedia jasa.
Melibatkan penggunaan suatu bobot yang kuantitatif ke masing-masing kriteria
evaluasi, menilai calon para penyedia jasa pada kriteria masing-masing,
mengalikan bobot dengan rate, dan total produk untuk menghitung suatu
keseluruhan score.
Dapat mengikuti Contoh: pada C. Evaluasi Dokumen Penawaran (evaluasi
Administrasi, Teknis, Kewajaran Harga, Penilaian Kualifikasi) Pedoman
Evaluasi Penawaran Pelelangan Nasional Pekerjaan Jasa Pelaksanaan
Konstruksi (Pemborongan) (230).
3.4.2.2 Harga Perkiraan Sendiri (HPS)
 Setiap pengadaan harus dibuat HPS (Harga Perkiraan Sendiri)
 HPS dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data yang dapat
dipertanggung jawabkan,
 Disusun oleh Panitia/Pejabat pengadaan
 Disahkan oleh pengguna barang/jasa.
 Nialai total HPS tidak bersifat rahasia (diumumkan pada saat acara
penjelasan dokumen pengadaan) sebagai upaya transparansi dan
menjadi bahan pertimbangan penyedia barang/jasa dalam
memperkirakan keuntungan yang akan diperoleh.
 Rincian HPS rahasia, sebagai alat negosiasi dan untuk mencegah
keseragaman dalam metode pelaksanaan pekerjaan dan
 HPS sudah memperhitungkan PPN, overhead & profit, tetapi tidak boleh
memperhitungkan PPh, biaya lain-lain, biaya tak terduga.
 Sistem koridor >80% HPS dan <100% HPS tidak dipakai lagi.
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB III
Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-11
3.4.2.2 Sistem Penyaringan
Melibatkan penetapan persyaratan minimum tentang kinerja dari satu atau
lebih kriteria evaluasi, dan dapat menggunakan suatu sistem pembobotan dan
HPS
Sebagai contoh: seorang calon penyedia jasa boleh jadi diminta untuk
mengusulkan seorang manager proyek yang mempunyai kualifikasi khusus
sebelum syarat pada penawaran/proposal akan dipertimbangkan.
Sistem ini mengharuskan para penyedia barang/jasa yang tidak memenuhi
persyaratan minimum.
Dapat menggunakan Lampiran 1 Keppres No.: 80, tanggal 3 Nop 2003,
tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, Bab 1: Persiapan
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. No. C. Penetapan Sistem Pengadaan
yang dilakukan Penyedia Barang/Jasa (68).
3.4.2.3 Negosiasi Kontrak
Melakukan klarifikasi, struktur dan persyaratan kontrak sehingga kesepakatan
kontrak dapat tercapai sebelum kontrak ditandatangani. Negosiasi kontrak
menyimpulkan dengan suatu dokumen yang dapat ditandatangani oleh
Pemberi tugas/pemilik proyek/pengguna jasa dan penyedia jasa, hal ini disebut
kontrak.
3.4.2.4 Sistem Rating Penyedia Barang/Jasa
Dikembangkan dibeberapa organisasi dan menginformasikan rating mutu,
kinerja serahan, pemenuhan kontrak dan prestasi penyedia barang/jasa yang
lalu.
Dokumen evaluasi Kinerja penyedia jasa yang dihasilkan selama proses
Administrasi Kontrak yang lalu adalah salah satu sumber informasi yang
relevan. Sistem rating ini digunakan sebagai tambahan dalam mengevaluasi
dengan sistem screening untuk menseleksi penyedia jasa.
3.4.2.5 Kebijakan Pakar
Digunakan untuk mengevaluasi proposal penyedia barang/jasa, dan
diselesaikan oleh multi disiplin, seperti keahlian Kontrak, Hukum, Keuangan,
Akuntansi, Teknik, Perencana, Peneliti, Pemasaran, Pabrikan.
3.4.2.6 Teknik Evaluasi Penawaran/Proposal
Penetapan Metode Evaluasi Penawaran :
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB III
Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-12
Evaluasi Penawaran :
1) Evaluasi penawaran untuk pengadaan barang/jasa pemborongan/jasa
lainya :
a. Sistem Gugur dengan urutan proses penilaian dengan sistem ini
adalah sebagai berikut :
 Evaluasi Administrasi penawaran yang memenuhi syarat pada
pembukaan penawaran,
 Evaluasi Administrasi kelengkapannya dan keabsahan
administrasi
 Hasilnya Memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat
administrasi.
2) Evaluasi Teknis
 Evaluasi teknis terhadap penawaran yang memenuhi persyaratan/
lulus administrasi
 Hasilnya memenuhi syarat teknis (lulus) atau tidak memenuhi syarat
teknis (gugur).
3) Evaluasi Harga
 Hanya dilakukan terhadap penawar yang dinyatakan lulus/memenuhi
persyaratn administrasi dan teknis.
 Berdasarkan hasil evaluasi harga, Panitia/pejabat pengadaan
membuat daftar urutan penawaran yang dimulai dari urutan harga
penawaran terendah dan mengusulkan penawar terendah sebagai
calon pemenang.
3.4.3 OUTPUT/ KELUARAN DARI PEMILIHAN/SELEKSI PENYEDIA BARANG/JASA
3.4.3.1 Penyedia Barang/Jasa Terpilih
Penyedia jasa terpilih adalah penyedia barang/jasa yang telah diputuskan
menjadi pemenang dari hasil evaluasi proposal/ penawaran dan telah
diklarifikasi/ negosiasi kontrak.
3.4.3.2 Kontrak
Kontrak diberikan kepada penyedia barang/jasa terpilih, kontrak bisa kompleks
atau sederhana seperti PO (Purchase Order).
Kontrak adalah suatu hubungan hukum antara dua orang atau dua pihak,
berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari pihak
yang lain, dan pihak yang lain berkewajiban untuk memenuhi tuntutan itu.
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB III
Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-13
Perikatan timbul akibat adanya perjanjian. Perjanjian yang tertulis disebut
kontrak. Tidak selalu suatu perjanjian dibuat secara tertulis.
Bersumber dari perjanjian, perikatan juga bersumber/lahir dari Undang-
undang. Pasal 1233 KUHP Perdata, dikatakan: tiap perikatan dilahirkan baik
dari perjanjian maupun karena undang-undang.
Huruf C Bab II Lampiran I Keppres No. 80/2003 memuat ketentuan mengenai
surat perjanjian pengadaan barang/jasa sebagai berikut: Kerangka surat
perjanjian pengadaan barang/jasa terdiri dari:
a. Pembukaan (Komparasi)
Pembukaan adalah bagian dari surat perjanjian yang meliputi:
1) Judul Kontrak;
2) Nomor Kontrak;
3) Tanggal Kontrak;
4) Kalimat Pembuka;
5) Penandatanganan Kontrak;
6) Para Pihak Dalam Kontrak;
b. Isi
1) Pernyataan bahwa para pihak telah sepakat atau setuju untuk
mengadakan kontrak mengenai obyek yang dikontrakkan sesuai
dengan jenis pekerjaannya;
2) Pernyataan bahwa para pihak telah menyetujui besarnya harga
kontrak. Harga kontrak harus ditulis dengan angka dan huruf, serta
rincian sumber pembiayaannya;
3) Pernyataan bahwa ungkapan-ungkapan dalam perjanjian harus
mempunyai makna yang sama seperti yang tercantum dalam kontrak;
4) Pernyataan bahwa kontrak yang dibuat ini meliputi beberapa dokumen
dan merupakan satu kesatuan yang disebut kontrak;
5) Pernyataan bahwa apabila terjadi pertentangan antara ketentuan yang
;ada dalam dokumen-dokumen perjanjian/ kontrak maka yang dipakai <
adalah dokumen urutannya lebih dulu;
6) Pernyataan mengenai persetujuan para pihak untuk melaksanakan
kewajibannya masing-masing, yaitu pihak pertama membayar harga
kontrak dan pihak kedua melaksanakan pekerjaan yang diperjanjikan
dalam kontrak;
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB III
Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-14
7) Pernyataqan mengenai jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, yaitu
kapan dimulai dan diakhirinya pekerjaan tersebut.
8) Pernyataan mengenai kapan mulai efektif beriakunya kontrak.
c. Penutup
Penutup adalah bagian surat perjanjian yang memuat:
1) Pernyataan bahwa para pihak dalam perjanjian ini telah menyetujui
untuk melaksanakan perjanjian sesuai ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku di Indonesia padahari dan tanggal
penandatangana perjanjian tersebut;
2) Tanda tangan paa pihak dalam surat perjanjian dengan dibubuhi
meterai
Sesuai ketentuan Pasal 22 Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang
Jasa Konstruksi,
Kontrak kerja konstruksi sekurang-kurangnya harus memuat uraian mengenai:
a. Para pihak, yang memuat secara jelas identitas para pihak;
b. Rumusan pekerjaan, yang memuat uraian yang jelas dan rinci tentang
lingkup kerja, nilai pekerjaan, batasan waktu pelaksanaan;
c. Masa pertanggungan dan/atau pemeliharaan, yang memuat tentang
jangka waktu pertanggungan dan/atau pemeliharaan yang menjadi
tanggung jawab penyedia jasa;
d. Tenaga ahli, yang memuat ketentuan tentang jumlah, klasifikasi dan
kualifikasi tenaga ahli untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi;
e. Hak dan kewajiban, yang memuat hak pengguna jasa untuk mernperoleh
hasil pekerjaan konstruksi serta kewajibannya untuk memenuhi
ketentuan yang diperjanjikan serta hak penyedia jasa untuk'mernperoleh
informasi dan imbalan jasa serta kewajibannya melaksanakan pekerjaan
konstruksi;
f. Cara pembayaran, yang memuat ketentuan tentang kewajiban pengguna
jasa dalam melakukan pembayaran hasil pekerjaan konstruksi;
g. Cidera janji, yang memuat ketentuan tentang tanggung jawab dalam hal
salah satu pihak tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana
diperjanjikan;
h. Penyelesaian perselisihan, yang memuat ketentuan tentang tata cara
penyelesaian perselisihan akibat ketidaksepakatan;
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB III
Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-15
i. Pemutusan kontrak kerja konstruksi, yang memuat ketentuan tentang
pemutusan kontrak; kerja konstruksi yang timbul akibat tidak dapat
dipenuhinya kewajiban salah satu pihak;
j. Keadaan memaksa (force majeure), yang memuat ketentuan tentang
kejadian yang tirnbul di luar kemauan dan kemampuan para pihak, yang
menimbulkan kerugian bagi salah satu pihak;
k. Kegagalan bangunan, yang memuat ketentuan tentang kewajiban
penyedia jasa dan/atau pengguna jasa atas kegagalan bangunan;
l. Perlindungan pekerja, yang memuat ketentuan tentang kewajiban para
pihak dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja serta jaminan
tenaga kerja;
m. Aspek lingkungan, yang memuat kewajiban para pihak dalam pemenuhan
ketentuan tentang lingkungan.
Dengan ketentuan tersebut, maka kontrak kerja konstruksi yang tidak memuat
ketiga belas uraian tersebut dapat dinyatakan sebagai cacat hukum.
3.4.3.3 Rencana Manajemen Kontrak
Untuk pembelian dan memperoleh barang/ jasa yang berarti, suatu rencana
untuk mengadministrasikan kontrak adalah disiapkan berdasarkan item jenis
khusus dari pembeli/ pengguna barang/jasa sesuai dokumen kontrak dan
penyerahan hasil dan persyaratan kinerja dari pembeli/ pengguna barang/
jasa dan penyedia barang/ jasa terpenuhi.
Rencana melingkupi kegiatan kontrak administrasi sepanjang hidup kontrak.
Setiap rencana manajemen kontrak adalah sub bagian dari rencana
manajemen proyek.
Manajemen Kontrak :
Kegiatan untuk mengelola suatu kontrak agar kontrak tersebut dapat
digunakan sebagai pedoman, dan sebagai alat pengendalian pelaksanaan
pekerjaan.
Manajemen Kontrak meliputi :
o Kegiatan penyusunan kontrak,
o Kegiatan penggunaan kontrak sebagai pedoman pelaksanaan,
o Kegiatan menggunakan kontrak sebagai alat pengendalian,
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB III
Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-16
o Kegiatan melakukan administrasi terhadap pembuatan, penggunaan
sebagai pedoman pelaksanaan, dan penggunaan sebagai alat pengendali
dari kontrak tersebut.
3.4.3.4 Ketersediaan Sumberdaya
Informasi ketersediaan, jumlah sumberdaya khusus dan tanggal penempatan
dapat mengetahui mana yang dapat dipakai atau harus idle.
3.4.3.5 Rencana Manajemen Pengadaan (Diperbaharui)
Diperbaharui cerminan dari disetujuinya permintaan perubahan yang
berdampak pada manajemen pengadaan.
3.4.3.6 Permintaan Perubahan
Permintaan perubahan terhadap Rencana Manajemen Proyek dan sub bagian
rencana dan komponen lain, seperti schedule proyek, dan rencana manajemen
pengadaan mungkin hasil dari proses seleksi penyedia barang/jasa.
Permintaan perubahan diproses untuk meninjau ulang dan disposisi melalui
Proses Pengendalian Perubahan Terintegrasi.
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB III
Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-17
RANGKUMAN
Proses pemilihan penyedia Jasa/Barang dilakukan setelah keputusan membuat atau
membeli ditetapkan.
Membuat rencana pengikatan dengan kontrak yang keluarannya adalah Dokumen
Kontrak, kriteria evaluasi penyedia barang/jasa.
Meminta proposal/ penawaran dengan undangan/iklan atau sebelumnya melakukan pra
qualifikasi atau pasca kualifikasi, dengan menggunakan kriteria evaluasi maka dapat
dipilih Penyadia Jasa yang mempunyai kualifikasi sesuai persyaratan.
Dilakukan pengikatan dengan kontrak yang jenisnya telah disepakati , dan didalamnya
terkandung beberapa klausul yang seimbang diantara para pihak.
Didalam mengikat dengan kontrak diperlukan perencanaan dengan masukan sebagai
berikut : (a) Rencana Menejemen Pengadaan, (b) Pernyataan Kontrak Pekerjaan, (c)
Keputusan Membuat Sendiri Atau Membeli, (d) Rencana Manajemen Proyek. Kemudian
diproses dengan menggunakan teknik dan cara sebagai berikut : (a) Standar Form/
Borang, (b) Kebijakan Pakar yang akan menghasilkan keluaran sebagai berikut : (a)
Dokumen Pengadaan, (b) Pernyataan Kontrak Pekerjaan (diperbaharui). Kemudian
ditatapkan pemenang lelang melalui proses masukan permintaan penawaran penyedia
barang/ jasa yaitu : (a) Proses Yang Dimiliki Perusahaan/ Instansi, (b) Rencana
Manajemen Pengadaan, (c) Dokumen Pengadaan. Dengan proses menggunakan teknik
dan cara sebagai berikut : (a) Rapat Penjelasan , (b) Iklan/ Pengumuman Lelang, (c)
Pengembangan Daftar Penyedia Barang/ Jasa Mampu sehingga menghasilkan : (a)
Daftar Penyedia Barang/ Jasa Mampu,(b) Dokumen Paket Pengadaan,(c) Proposal/
Penawaran. Proses selanjutnya di seleksi dengan masukan sebagai berikut : (a) Proses
Yang Dimiliki Perusahaan/ Instansi,(b) Rencana Manajemen Pengadaan,(c) Kriteria
Evaluasi,(d) Dokumen Paket Pengadaan,(e) Proposal/ Penawaran,(f) Daftar Penyedia
Barang/Jasa Mampu,(g) Rencana Manajemen Proyek diseleksi dengan cara: (a) Sisti
Pembobotan, (b) Harga Perkiraan Sendiri (HPS),(c) Sistem Penyaringan,(d) Negosiasi
Kontrak, (e) Sistem Rating Penyedia Barang/ Jasa,(f) Kebijakan Pakar, (g) Teknik
Evaluasi Penawaran/ Proposal. Yang akan menghasilkan : (a) Penyedia Barang/ Jasa
Terpilih,(b) Kontrak, (c) Rencana Manajemen Kontrak,(d) Ketersediaan Sumberdaya,(e)
Rencana Manajemen Pengadaan (Diperbaharui), (f) Permintaan Perubahan
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB III
Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-18
LATIHAN/PENILAIAN MANDIRI
Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas
tercapainya tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/instruktur, maka
pertanyaan dibawah ini perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur.
Kode/Judul Unit Kompetensi :
INA.56303.13.09.10.07 : Menerapkan sistem Manajemen Pengadaan Barang & Jasa
Proyek (Project Procurement Management)
Soal :
No.
Elemen Kompetensi/ KUK
(Kriteria Unjuk Kerja)
Daftar Pertanyaan Untuk Latihan/
Penilaian Mandiri
2. Berperan dalam proses
pemilihan Penyedia jasa
/kontraktor
2.1 Kriteria evaluasi ditetapkan
sebelum pelaksanaan tender
yang memuat : pengertian
kebutuhan, life cycle cost,
kapabilitas secara teknik,
pendekatan manajemen,
pendekatan secara teknik,
kemampuan keuangan,
kapasitas produksi dan
interes, besaran & jenis usaha,
Referensi, memiliki hak paten)
2.1.1 Untuk apa kriteria evaluasi
diberikan sebelum tender?
2.1.2 Apa yang dimaksud dengan Life
cycle costing?
2.1.3 Pada barang/jasa tertentu,
penyedia barang/jasa hanya satu
dan kondisinya darurat tidak ada
pilihan lain apa yang diputuskan?
2.2 Permintaan penawaran
melalui advertensi, surat
undangan, Bidder
conferences, dan
pengembangan daftar
penyedia jasa mampu,
dokumen lelang, Proposal dan
pemilihan sebagai pemenang
ditetapkan.
2.2.1 Apa salah satu syarat pengumum
tender?
2.2.2 Apa yang dimaksud masa
sanggah?
2.2.3 Kapan Aanwijzing /rapat
penjelasan dilaksanakan?
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB IV
Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 1
BAB IV
PENGELOLAAN KONTRAK/ADMINISTRASI KONTRAK
4.1. UMUM
Melaksanakan administrasi kontrak adalah kegiatan pencatatan dan
pendokumentasian setiap tahapan kontrak, sehingga kontrak tersebut betul-betul
terdokumentasi dengan baik.
Dilakukan untuk mengetahui secara jelas hal-hal yang dilakukan selama proses
perencanaan/penyusunan, pelaksanaan, dan pengendalian. Dokumen ini disusun
secara sistimatis, dan mempunyai cacatan waktu dan tempat dimana kegiatan
tersebut terjadi.
Administrasi kontrak akan memberikan gambaran berupa data pada pihak-pihak
yang terlibat dalam proyek apakah Penyedia Jasa atau pun Pengguna Jasa.
Jika antara pihak terjadi sengketa atau perbedaan pandangan dalam satu atau
beberapa kegiatan tertentu, maka selain kontrak dijadikan sebagai bahan rujukan,
maka administrasi dalam bentuk dokumentasi akan membantu untuk memperjelas
masalah.
Jika penyelesaian persengketaan sampai pada tingkat pengadilan atau arbitrase,
maka administrasi kontrak yang baik akan sangat membantu untuk memecahkan
atau mencari keputusan yang paling tepat bagi para pihak yang bersengketa.
4.2. BENTUK KLAUSUL-KLAUSUL
Perencanaan untuk mengadakan pengikatan (kontrak) merupakan kegiatan awal
dalam manajemen kontrak. Pada kegiatan ini Pihak yang terlibat adalah Pihak
Penyedia Barang/Jasa dan Pihak Pengguna Barang/Jasa. Kedua Pihak saling
memberikan masukan mengenai klausul-klausul yang diusulkan yang akan
dimasukkan dalam kontrak. Pada tahapan ini semua kegiatan harus
diadministrasikan secara baik, sehingga jika pada saat terjadi sengketa antara
para pihak dalam hal klausul kontrak, maka dokumentasi dari rencana
mengontrakan dapat dijadikan rujukan untuk melihat kontrak dengan sudut
pandang yang sama.
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB IV
Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 2
Pada saat pelaksanaan pekerjaan, maka rencana kontrak membuat kontrak
dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan, karena kontrak dan seluruh lampirannya
merupakan satu kesatuan
Pada tahap berikutnya dalam kegiatan rencana kontrak membuat kontrak sebagai
alat ukur untuk mengetahui apakah pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang
diharapkan oleh Pengguna Jasa.
Rencana kontrak akan membuat kontrak sebagai alat pengendalian.
4.3. MEMONITOR DAN MENGENDALIKAN PELAKSANAAN KONTRAK
BARANG DAN JASA
Melaksanakan administrasi kontrak adalah kegiatan pencatatan dan
pendokumentasian setiap tahapan kontrak, sehingga kontrak tersebut betul-betul
terdokumentasi dengan baik.
Dilakukan untuk mengetahui secara jelas hal-hal yang dilakukan selama proses
perencanaan/penyusunan, pelaksanaan, dan pengendalian. Dokumen ini disusun
secara sistimatis, dan mempunyai cacatan waktu dan tempat dimana kegiatan
tersebut terjadi.
Administrasi kontrak akan memberikan gambaran berupa data pada pihak-pihak
yang terlibat dalam proyek apakah Penyedia Jasa atau pun Pengguna Jasa.
Jika antara pihak terjadi sengketa atau perbedaan pandangan dalam satu atau
beberapa kegiatan tertentu, maka selain kontrak dijadikan sebagai bahan rujukan,
maka administrasi dalam bentuk dokumentasi akan membentu untuk memperjelas
masalah.
Jika penyelesaian persengketaan sampai pada tingkat pengadilan atau arbitrase,
maka administrasi kontrak yang baik akan sangat membantu untuk memecahkan
atau mencari keputusan yang paling tepat bagi para pihak yang bersengketa.
4.3.1 INPUT/ MASUKAN UNTUK KONTRAK ADMINISTRASI
4.3.1.1 Kontrak
Seperti yang dijelaskan sebelumnya
4.3.1.2 Rencana Manajemen Kontrak
Seperti yang dijelaskan sebelumnya
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB IV
Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 3
4.3.1.3 Penyedia Jasa Terpilih
Seperti yang dijelaskan sebelumnya
4.3.1.3 Laporan Kinerja Penyedia Barang/Jasa
Kinerja penyedia barang/jasa terkait dengan dokumentasi meliputi :
 Dokumentasi teknis yang dikembangkan penyedia barang/jasa dan
informasi hasil serahan yang disajikan sesuai dengan terminologi kontrak,
 Laporan Kinerja penyedia barang/jasa.
4.3.1.4 Persetujuan Permintaan Perubahan
Persetujuan atas permintaan perubahan dapat meliputi modifikasi terminologi
dan kondisi kontrak, termasuk menyediakan pernyataan kontrak pekerjaan,
harga dan deskripsi produk, jasa, atau hasil.
Semua perubahan pada umumnya didokumentasikan secara tertulis dan
disetujui sebelum pelaksanaan pekerjaan. Adanya hasil diskusi secara verbal,
tetapi tidak didokumentasikan, perubahan tidak akan diproses atau
dilaksanakan.
4.3.1.5 Informasi Prestasi Pekerjaan
Mencakup tingkat standar mutu yang sedang dibuat, biaya yang sedang terjadi
atau mana yang sesuai rencana, tagihan penyedia barang/jasa dll.
Dikumpulkan sebagai bagian dari pelaksanaan proyek. Laporan kinerja
penyedia barang/jasa dapat diketahui dengan serahan mana yang dapat
diselesaikan dan mana yang belum.
Penyedia barang/jasa juga dapat mengajukan tagihan berdasarkan jadwal
tagihan dan sesuai dengan hasil pekerjaan yang dilaksanakan.
Tagihan biasanya dilengkapi dengan dokumen sebagai data penunjang sesuai
dengan yang dijelaskan pada kontrak.
4.3.2 PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA KONTRAK ADMINISTRASI
4.3.2.1 Sistim Pengendalian Perubahan Kontrak
1) Uraian Perubahan :
Perubahan-perubahan pekerjaan dapat dirintis oleh Pimpinan Proyek (atau
oleh Konsultan Teknik jika dikuasakan demikian oleh Pimpinan Proyek
uhtuk bertindak atas namanya) atau oleh Kontraktor dan akan disetujui
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB IV
Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 4
dengan cara suatu Perintah Perubahan yang ditandatangani oleh kedua
belah pihak. Jika dasar pembayaran ditentukan dalam "satu" perintah
perubahan yang diharapkan dalam besarnya kontrak, maka Perintah
Perubahan tersebut akan dibandingkan dan dirumuskan dalam suatu
"Adendum" atau dalam suatu amandemen.
2) Perintah Perubahan dan Adenda
a). Perintah Perubahan
Sebuah perintah tertulis yang dikeluarkan oleh Pimpinan Proyek yang
ditandatangani oleh kontraktor, menunjukkan penerimaannya atas
perubahan pekerjaan atau dokumen kontrak dan persetujuannya atas
dasar penyesuaian pembayaran dan waktu, jika ada untuk pelaksanaan
perubahan pekerjaan tersebut. Perintah perubahan harus diterbitkan
dalam satu formulir standard dan akan mencakup semua instansi
instruksi yang dikeluarkan oleh Pimpinan Proyek yang akan
menimbulkan satu perubahan dalam Dokumen Kontrak atau instruksi-
instruksi sebelumnya yang dikeluarkan oleh Pimpinan Proyek.
b). Amandemen
Apabila terjadi perubahan dalam dokumen kontrak yang disetujui
bersama antara Pemimpin Proyek dan Kontraktor tetapi akibat adanya
perubahan-perubahan itu tidak mempengaruhi besaran nilai kontrak
maupun harga satuan dan volume pekerjaan, dapat dilakukan apa yang
disebut "amandemen".
c). Adendum
Suatu persetujuan tertulis antara Pemilik Bangunan dan Kontraktor
merumuskan satu perubahan dalam pekerjaan atau Dokumen Kontrak
yang telah menghasilkan satu perubahan dalam susunan Harga Satuan
maupun volume dalam mata/item Pembayaran atau satu perubahan
yang diharapkan dalam besarnya kontrak dan telah dirundingkan
sebelumnya dan disetujui di bawah satu Perintah Perubahan. Addenda
juga akan dibuat pada bagian penutup kontrak dan untuk semua
perubahan-perubahan kontrak dan perubahan teknis yang besar tanpa
memandang apakah perubahan-perubahan tersebut terjadi untuk
instruktur Harga atau Besarnya Kontrak. Dan perubahan waktu
pelaksanaan yang harus dipertimbangkan.
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB IV
Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 5
3) Penyerahan-penyerahan
a). Kontraktor akan menunjuk secara tertulis wakil perusahaannya yang
akan diberi kuasa untuk menerima perubahan dalam pekerjaan dan
yang bertanggung jawab untuk memberitahukan pihak-pihak lainnya
dalam tenaga kontraktor mengenai otorisasi perubahan-perubahan
tersebut.
b). Pimpinan Proyek akan menunjuk secara tertulis pejabat yang diberi
kuasa untuk mengadministrasikan prosedur perubahan atas nama
Pemberi Tugas.
c). Kontraktor akan membantu setiap pengajuan satu usulan "lump-sum"
dan untuk setiap Harga Satuan yang tidak ditentukan sebelumnya
dengan data pembuktian yang cukup untuk memungkinkan konsultan
Teknik mengevaluasi usulan tersebut.
4) Prosedur Awal
1) Pimpinan proyek dapat memberikan Perintah Perubahan kepada
kontraktor secara tertulis yang berisikan :
a) Satu uraian mengenai perubahan yang diusulkan dan lokasinya
dalam proyek.
b) Gambar-gambar dan spesifikasi-spesifikasi kelengkapan yang
merinci perubahan yang diusulkan.
c) Jangka waktu yang direncanakan untuk mengerjakan perubahan
yang diusulkan tersebut.
d) Baik perubahan yang diusulkan tersebut dapat dilaksanakan di
bawah struktur Harga Satuan Mata/Item Pembayaran yang ada,
maupun suatu harga satuan atau "lump-sum" tambahan yang
diperlukan harus disetujui dan dirumuskan dalam "adendum".
Pengumuman demikian adalah hanya pemberitahuan dan tidak merupakan
suatu perintah untuk melaksanakan perubahan-perubahan tersebut atau
untuk menghentikan pekerjaan yang sedang berjalan.
2) Kontraktor dapat meminta satu Perintah Perubahan dengan
mengajukan suatu pemberitahuan tertulis kepada Konsultan Teknik
yang berisi:
a) Uraian perubahan yang diajukan
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB IV
Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 6
b) Pernyataan alasan untuk membuat usulan perubahan
c) Pernyataan pengaruh pada jadwal pelaksanaan, jika ada
d) Pernyataan pengaruh yang ada dari pekerjaan-pekerjaan sub
kontraktor yang terpisah, jika ada
e) Perincian apakah semua atau sebagian usulan perubahan harus di
bawah struktur Harga Satuan mata/item Pembayaran yang ada
beserta dengan suatu Harga Satuan tambahan atau "lump-sum"
yang dipertimbangkan, mungkin perlu disetujui.
5) Pelaksanaan Perintah Perubahan Kontrak (Contract Change Order -
CCO)
1) Isi masalah dalam Perintah Perubahan didasarkan pada :
a) Permintaan Pimpinan Proyek dan Persetujuan kontraktor
b) Permohonan Kontraktor untuk suatu perubahan yang disetujui oleh
Pimpinan Proyek.
2) Pimpinan Proyek akan rnempersiapkan Perintah Perubahan tersebut
dan menyediakan satu nomor Perintah Perubahan.
3) Perintah Perubahan tersebut akan menguraikan perubahan dalam
pekerjaan-pekerjaan, kedua-duanya baik penambahan maupun
pengurangan dengan lampiran revisi Dokumen Kontrak yang
diperlukan untuk menetapkan perincian perubahan.
4) Perintah Perubahan tersebut akan menetapkan dasar pembayaran
sesuai waktu yang diperlukan, sebagai akibat adanya perubahan dan
dimana peilu akan menunjukkan setiap tambahan harga satuan
ataupun jumlah yang telah disetujui di antara Pimpinan Proyek dan
Kontraktor yang perlu dirumuskan dalam suatu adendum.
5) Pimpinan Proyek akan menandatangani dan menetapkan tanggal
Perintah Perubahan sebagai dasar Kontraktor untuk melaksanakan
perubahan tersebut.
6) Kontraktor akan menandatangani dan memberi tanggal Perintah
Pembahan untuk menyatakan persetujuan dengan rincian di dalamnya.
6) Pelaksanaan "Adenda dan Amandemen"
1) Adendum dan amandemen didasarkan pada :
a) Permintaan Pimpinan Proyek dan jawaban kontraktor
MODUL CMB-10
Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project
Procurement Management)
BAB IV
Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak
Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 7
b) Permohonan kontraktor untuk perubahan yang direkomendasikan
dan disetujui oleh pimpinan proyek.
2) Pimpinan proyek akan mempersiapkan "adendum" atau amandemen
tersebut.
3) Adendum atau amandemen akan menguraikan setiap perubahan
kontraktor, perubahan teknik maupun perubahan volume dalam
pekerjaan, kedua tambahan maupun penghapusan beserta revisi
dokumen kontrak untuk menetapkan perincian perubahan dimaksud.
4) Adendum atau amandemen tersebut akan menyediakan perhitungan
ringkas bagi setiap tambahan atau penyesuaian dalam jangka waktu
kontrak.
5) Pimpinan proyek dan kontraktor akan menandatangani adendum atau
amandemen tersebut dan melampirkannya dalam dokumen kontrak.
4.3.2.2 Peninjauan ulang prestasi yang diselenggarakan pembeli/pemilik proyek.
Sasaran : Untuk mengidentifikasi kesuksesan atau kegagalan, prestasi yang
berkenaan dengan pernyataan kontrak pekerjaan, dan prestasi yang tidak
memenuhi syarat kontrak, dan mengijinkan pembeli untuk menilai penyedia
barang/jasa untuk mendemonstrasikan mampu atau tidak mampu dalam
melaksanakan pekerjaan.
Tinjauan ulang terhadap prestasi penyedia barang/jasa dalam persyaratan
mutu dan lingkup proyek, kesesuaian dengan biaya dan jadwal, dibandingkan
dengan kontrak.
Dapat meliputi suatu tinjauan ulang dokumen yang disiapkan oleh penyedia
barang/jasa dan pemeriksaan yang dilakukan oleh Pembeli/ Pemilik/ Pengguna
Barang/ Jasa sebagai pemeriksaan yang diselenggarakan sepanjang
pelaksanaan pekerjaan dari penyedia barang/jasa.
4.3.2.3 Inspeksi Dan Audit
Diperlukan oleh Pembeli/ Pemilik/ Pengguna barang/Jasa dan didukung oleh
Penyedia Barang/Jasa seperti yang tercantum pada dokumen kontrak, dapat
diselenggarakan sepanjang pelaksanaan proyek untuk mengidentifikasi
kelemahan proses pekerjaan dan penyampaian serahan penyedia barang/
jasa. Jika diberikan wewenang dalam kontrak, beberapa tim inspeksi dan audit
OPTIMASI PENGADAAN PROYEK
OPTIMASI PENGADAAN PROYEK
OPTIMASI PENGADAAN PROYEK
OPTIMASI PENGADAAN PROYEK
OPTIMASI PENGADAAN PROYEK
OPTIMASI PENGADAAN PROYEK
OPTIMASI PENGADAAN PROYEK
OPTIMASI PENGADAAN PROYEK
OPTIMASI PENGADAAN PROYEK
OPTIMASI PENGADAAN PROYEK
OPTIMASI PENGADAAN PROYEK

More Related Content

Similar to OPTIMASI PENGADAAN PROYEK

CMB-07 Sistem Manajemen Mutu.pdf
CMB-07 Sistem Manajemen Mutu.pdfCMB-07 Sistem Manajemen Mutu.pdf
CMB-07 Sistem Manajemen Mutu.pdfssuser422c48
 
2006-02-Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
2006-02-Sistem Manajemen Lingkungan.pdf2006-02-Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
2006-02-Sistem Manajemen Lingkungan.pdfKangZain3
 
CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdfCMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdfssuser422c48
 
CMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdf
CMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdfCMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdf
CMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdfssuser422c48
 
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdfCMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdfssuser422c48
 
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalanahmad fuadi
 
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalanahmad fuadi
 
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalanahmad fuadi
 
12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf
12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf
12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdfBustaminSipil
 
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docxb7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docxariesnad
 
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdfSKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdfyuliyuliani25
 
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdfSKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdfarwanengineering
 
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.pptdokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.pptFikriSumendar1
 
2007 02-desk study dan survai pendahuluan
2007 02-desk study dan survai pendahuluan2007 02-desk study dan survai pendahuluan
2007 02-desk study dan survai pendahuluanahmad fuadi
 
2007 01-uujk, smk3
2007 01-uujk, smk32007 01-uujk, smk3
2007 01-uujk, smk3ahmad fuadi
 
Laporan Prakerin Teknik komputer & jaringan
Laporan Prakerin Teknik komputer & jaringanLaporan Prakerin Teknik komputer & jaringan
Laporan Prakerin Teknik komputer & jaringanGuntex
 
SKKNI_2021-124 (SDA).pdf
SKKNI_2021-124 (SDA).pdfSKKNI_2021-124 (SDA).pdf
SKKNI_2021-124 (SDA).pdfdessymayasary
 

Similar to OPTIMASI PENGADAAN PROYEK (20)

CMB-07 Sistem Manajemen Mutu.pdf
CMB-07 Sistem Manajemen Mutu.pdfCMB-07 Sistem Manajemen Mutu.pdf
CMB-07 Sistem Manajemen Mutu.pdf
 
2006-02-Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
2006-02-Sistem Manajemen Lingkungan.pdf2006-02-Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
2006-02-Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
 
CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdfCMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
CMB-02 Sistem Manajemen Lingkungan.pdf
 
CMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdf
CMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdfCMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdf
CMB-11 Sistem Manajemen Risiko.pdf
 
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdfCMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
CMB-01 Sistem Manajemen K3.pdf
 
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 05-analisis dan interpretasi hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
 
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 06-laporan hasil penyelidikan tanah untuk badan jalan
 
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
2007 03-perencanaan penyelidikan tanah untuk badan jalan
 
12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf
12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf
12. PEMILIHAN JENIS PONDASI JEMBATAN.pdf
 
SKKNI 2015-109.pdf
SKKNI 2015-109.pdfSKKNI 2015-109.pdf
SKKNI 2015-109.pdf
 
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docxb7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
b7a0c_Modul_Pembongkaran1 bangunanas.docx
 
Skkni 2016 070
Skkni 2016 070Skkni 2016 070
Skkni 2016 070
 
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdfSKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
 
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdfSKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
SKKNI 2015-108 Manajer Lapangan Pelaksanaan Pekerjaan Gedung.pdf
 
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.pptdokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
dokumen.tips_manajemen-konstruksi-5667219e53aeb.ppt
 
2007 02-desk study dan survai pendahuluan
2007 02-desk study dan survai pendahuluan2007 02-desk study dan survai pendahuluan
2007 02-desk study dan survai pendahuluan
 
2007 01-uujk, smk3
2007 01-uujk, smk32007 01-uujk, smk3
2007 01-uujk, smk3
 
Laporan Prakerin Teknik komputer & jaringan
Laporan Prakerin Teknik komputer & jaringanLaporan Prakerin Teknik komputer & jaringan
Laporan Prakerin Teknik komputer & jaringan
 
107 402-1-pb
107 402-1-pb107 402-1-pb
107 402-1-pb
 
SKKNI_2021-124 (SDA).pdf
SKKNI_2021-124 (SDA).pdfSKKNI_2021-124 (SDA).pdf
SKKNI_2021-124 (SDA).pdf
 

OPTIMASI PENGADAAN PROYEK

  • 1. CM-10 = Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) Mempresentasikan Kode / Judul Unit Kompetensi Kode : INA.56303.13.09.12.07– Judul : Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) PELATIHAN AHLI MANAJEMEN KONSTRUKSI (AHLI MUDA) (CONSTRUCTION MANAGEMENT) 2007 DEPARTEMEN PEKERJAAN UMUM BADAN PEMBINAAN KONSTRUKSI DAN SUMBER DAYA MANUSIA PUSAT PEMBINAAN KOMPETENSI DAN PELATIHAN KONSTRUKSI
  • 2. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) i KATA PENGANTAR Memperhatikan laporan UNDP (Human Development Report, 2004) yang mencantumkan Indeks Pengembangan SDM (Human Development Index HDI), Indonesia pada urutan 111, satu tingkat diatas Vietnam urutan 112, jauh dibawah negara-negara ASEAN terutama Malaysia urutan 59, Singapura urutan 25 dan Australia urutan 3. Bagi para pemerhati dan khususnya bagi yang terlibat langsung pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM), kondisi tersebut merupakan tantangan sekaligus sebagai modal untuk berpacu mengejar ketinggalan dan obsesi dalam meningkatkan kemampuan SDM paling tidak setara dengan negara tetangga ASEAN, terutama menghadapi era globalisasi. Untuk mengejar ketinggalan telah banyak daya upaya yang dilakukan termasuk perangkat pengaturan melalui penetapan undang-undang antara lain : - UU. No 18 Tahun 1999, tentang : Jasa Konstruksi beserta peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan bahwa per orang tenaga : perencana, pelaksana dan pengawas harus memiliki sertifikat, dengan pengertian sertifikat kompetensi keahlian atau ketrampilan, dan perlunya “Bakuan Kompetensi” untuk semua tingkatan kualifikasi dalam setiap klasifikasi dibidang Jasa Konstruksi - UU. No 13 Tahun 2003, tentang : Ketenagakerjaan, mengamantakan (pasal 10 ayat 2). Pelatihan kerja diselenggarakan berdasarkan program pelatihan yang mengacu pada standar kompetensi kerja - UU. No 20 Tahun 2003, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). - PP. No 31 Tahun 2006, tentang : Sistem Pendidikan Nasional, dan peraturan pelaksanaannya, mengamanatkan Standar Nasional Pendidikan sebagai acuan pengembangan KBK (Kurikulum Berbasis Kompetensi). Mengacu pada amanat undang-undang tersebut diatas, diimplementasikan kedalam konsep Pengembangan Sistem Pelatihan Jasa Konstruksi yang oleh PUSBIN KPK (Pusat Pembinaan Kompetensi dan Pelatihan Konstruksi) pelaksanaan programnya didahului dengan mengembangkan SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia), SLK (Standar Latih Kompetensi), dimana keduanya disusun melalui analisis struktur kompetensi sektor/sub-sektor konstruksi sampai mendetail, kemudian dituangkan dalam jabatan-jabatan kerja yang selanjutnya dimasukkan kedalam Katalog Jabatan Kerja.
  • 3. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ii Jakarta, November 2007 Kepala Pusat Pembinaan Kompetensi Pelatihan Konstruksi Ir. Djoko Subarkah, Dipl. HE NIP. 110 016 435 Modul pelatihan adalah salah satu unsur paket pelatihan sangat pnting karena menyentuh langsung dan menentukan keberhasilan peningkatan kualitas SDM untuk mencapai tingkat kompetensi yang ditetapkan, disusun dari hasil inventarsisasi jabatan kerja yang kemudian dikembangkan berdasarkan SKKNI dan SLK yang sudah disepakati dalam suatu Konvensi Nasional, dimana modul-modulnya maupun materi uji kompetensinya disusun oleh Tim Penyusun/Tenaga Profesional dalam bidangnya masing-masing, merupakan suatu produk yang akan dipergunakan untuk melatih dan meningkatkan pengetahuan dan kecakapan agar dapat mencapai tingkat kompetensi yang dipersyaratkan dalam SKKNI, sehingga dapat menyentuh langsung sasaran pembinaan dan peningkatan kualiatas tenaga kerja konstruksi agar menjadi lebih berkompeten dalam melaksanakan tugas pada jabatan kerjanya. Dengan penuh harapan modul pelatihan ini dapat dimanfaatkan dengan baik, sehingga cita-cita peningkatan kualitas SDM khususnya dibidang jasa konstruksi dapat terwujud.
  • 4. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) iii PRAKATA Usaha dibidang Jasa Konstruksi merupakan salah satu bidang usaha yang telah berkembang pesat di Indonesia, baik dalam bentuk usaha perorangan maupun sebagai badan usaha skala kecil, menengah dan besar. Untuk itu perlu diimbangi dengan kualitas pelayanannya. Pada kenyataannya saat ini mutu produk, ketepatan waktu penyelesaian, dan efisiensi pemanfaatan sumber daya relatif masih jauh dari yang diharapkan. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor antara lain adalah kesediaan tenaga ahli / terampil dan penguasaan manajemen yang efisien, kecukupan permodalan serta penguasaan teknologi. Masyarakat sebagai pemakai produk jasa konstruksi semakin sadar akan kebutuhan terhadap produk dengan kualitas yang memenuhi standar mutu yang dipersyaratkan. Untuk memenuhi kebutuhan produk sesuai kualitas standar tersebut SDM, standar mutu, metode kerja dan lain-lain. Salah satu upaya untuk memperoleh produk konstruksi dengan kualitas yang diinginkan adalah dengan cara meningkatkan kualitas sumberdaya manusia yang menggeluti pekerjaan konstruksi baik itu pekerjaan jalan dan jembatan, hidro mekanik pekerjaan sumber daya air maupun untuk pekerjaan di bidang bangunan gedung. Kegiatan inventarisasi dan analisa jabatan kerja di bidang Cipta Karya telah menghasilkan sekitar 9 (sembilan) Jabatan Kerja, dimana Jabatan Kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) merupakan salah satu jabatan kerja yang diprioritaskan untuk disusun materi pelatihannya mengingat kebutuhan yang sangat mendesak dalam pembinaan tenaga kerja yang berkiprah dalam Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung bidang cipta karya. Materi pelatihan pada jabatan kerja Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ini terdiri dari 3 (tiga) modul kompetensi umum 7 (tujuh) modul kompetensi inti dan 2 (modul) kompetensi khusus, yang merupakan satu kesatuan yang utuh yang diperlukan dalam melatih tenaga kerja yang menggeluti Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings). Untuk itu dengan segala kerendahan hati, kami mengharapkan kritik, saran dan masukan guna perbaikan dan penyempurnaan modul ini. Jakarta, November 2007 Tim Penyusun
  • 5. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) iv DAFTAR ISI Halaman KATA PENGANTAR........................................................................................ i PRAKATA....................................................................................................... iii DAFTAR ISI .................................................................................................... iv SPESIFIKASI PELATIHAN .............................................................................. vi PANDUAN PEMBELAJARAN ......................................................................... vii BAB I : PENDAHULUAN .............................................................................. I-1 1.1.Umum ....................................................................................... I-1 1.2.Ringkasan Modul........................................................................ I-3 1.3.Batasan Dan Rentang Variabel .................................................. I-5 1.4.Panduan Penilaian .................................................................... I-5 1.4.1. Kualifikasi penilaian ......................................................... I-6 1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk mendemonstrasikan kompetensi ...................................... I-7 1.4.3. Konteks penilaian ............................................................ I-7 1.4.4. Aspek penting penilaian................................................... I-7 1.5. Sumber Daya Pembelajaran .................................................... I-7 BAB II : PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA ........................ II-1 2.1. Umum ..................................................................................... II-1 2.2. Pemilihan Pengadaan Barang Dan Jasa..................................... II-1 2.2.1 Masukan/input untuk rencana pengadaan barang & jasa proyek ............................................................................. II-1 2.2.2 Pnggunaan teknik dan cara untuk rencana pengadaan Barang dan jasa proyek ................................................... II-4 2.2.3 Output/keluaran dari rencana pengadaan barang dan Jasa proyek ..................................................................... II-7 2.3. Proses Pengadaan Barang Dan Jasa. ........................................ II-9 RANGKUMAN ......................................................................................................... II-11 PELATIHAN / PENILAIAN MANDIRI ........................................................................ II-12 BAB III: PROSES PEMILIHAN PENYEDIA JASA / KONTRAKTOR................... III-1 3.1. Umum ..................................................................................... III-1 3.2. Rencana Mengikat Dengan Kontrak ........................................... III-1 3.2.1 Input/masukan untuk rencana mengikat dengan kontrak... III-1 3.2.2 Penggunaan teknik dan cara untuk rencana mengikat Dengan kontrak ............................................................... III-2
  • 6. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) v 3.2.3 Output/keluaran dari rencana mengikat dengan kontrak ... III-2 3.3. Penetapan Pemenang Lelang.................................................... III-6 3.3.1 Input/masukan untuk permintaan penawaran penyedia Barang & jasa .................................................................. III-6 3.3.2 Penggunaan teknik dan cara untuk permintaan penawaran penyedia Barang & jasa................................................... III-6 3.3.3 Output/keluaran dari permintaan penawaran penyedia Barang & jasa ................................................................. III-7 3.4 Seleksi penyedia barang /jasa ................................................... III-9 3.4.1 Input/masukan untuk seleksi penyedia Barang & jasa .... III-9 3.4.2 Penggunaan teknik dan cara untuk seleksi penyedia Barang & jasa................................................... ................ III-10 3.4.3 Output/keluaran dari seleksi penyedia barang & jasa ...... III-12 RANGKUMAN ......................................................................................................... III-17 PELATIHAN / PENILAIAN MANDIRI ........................................................................ III-18 BAB IV: PENGELOLAAN KONTRAK/ADMINISTRASI KONTRAK ..................... IV-1 4.1. Umum .............................................................................................. IV-1 4.2. Bentuk Klausul-Klausul.................................................................... IV-1 4.3. Memonitor Dan Mengendalikan Pelaksanaan Kontrak Barang Dan Jasa................................................................................................ IV-2 4.3.1 Input/masukan untuk kontrak administrasi ................. .... IV-2 4.3.2 Penggunaan teknik dan cara untuk kontrak administrasi.. IV-3 4.3.3 Output/keluaran dari kontrak administrasi......................... IV-9 4.4. Kontrak Sebagai Pedoman Pelaksanaan Dan Mengakhiri Kontrak.. IV-12 4.4.1 Input/masukan untuk mengakhiri kontrak.. ................. .... IV-13 4.4.2 Penggunaan teknik dan cara mengakhiri kontrak............. IV-13 4.4.3 Output/keluaran dari mengakhiri kontrak........................... IV-14 RANGKUMAN ......................................................................................................... IV-16 PELATIHAN / PENILAIAN MANDIRI ........................................................................ IV-17 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... DP-1
  • 7. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) vi SPESIFIKASI PELATIHAN A. TUJUAN UMUM  Tujuan Umum Pelatihan Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu mengelola pelaksanaan proyek konstruksi bangunan gedung.  Tujuan Khusus Pelatihan Pada akhir pelatihan ini peserta diharapkan mampu: 1. Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management). 2. Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project Environmental Management) 3. Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing Management) 4. Menerapkan Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project Scope Management) 5. Menerapkan Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time Management) 6. Menerapkan Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost Management) 7. Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) 8. Menerapkan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek (Project Human Resources Management) 9. Menerapkan Sistem Manajemen Komunikasi Proyek (Project Communication Management) 10. Menerapkan Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) 11. Menerapkan Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) 12. Menerapkan Sistem Manajemen Klaim Proyek (Project Claim Management) B. TUJUAN PEMBELAJARAN Kode / Judul Modul : Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) mempresentasikan unit kompetensi : “Menerapkan Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)”.  Tujuan Pembelajaran Setelah mempelajari modul, peserta mampu Menerapkan Sistem Manajemen
  • 8. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) vii Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)”.  Kriteria Penilaian Pada akhir pelatihan peserta mampu : 1. Menyiapkan perencanaan pengadaan barang dan jasa 2. Menyiapkan proses pemilihan Penyedia jasa / kontraktor. 3. Memberikan kontribusi dalam pengelolaan kontrak / administrasi kontrak PANDUAN PEMBELAJARAN A. KUALIFIKASI PENGAJAR / INSTRUKTUR  Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of Trainer) atau sejenisnya.  Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam.  Konsisten mengacu SKKNI dan SLK  Pembelajaran modul-modulnya disertai dengan inovasi dan improvisasi yang relevan dengan metodologi yang tepat. B. PENJELASAN SINGKAT MODUL B.1 Modul-modul yang diajarkan di program pelatihan ini : Nomor Modul Kode Judul Modul 1 CMB – 01 Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek / SMK3 (Project Safety & Health Management) 2 CMB – 02 Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project Environmental Management). 3 CMB – 03 Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing Management) 4 CMB – 04 Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project Scope Management). 5 CMB – 05 Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time Management). 6 CMB – 06 Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost Management). 7 CMB – 07 Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) 8 CMB – 08 Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek (Project HR Management) 9 CMB – 09 Sistem Manajemen Komunikasi Proyek (Project Communication Management) 10 CMB – 10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
  • 9. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) viii 11 CMB – 11 Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) 12 CMB – 12 Sistem Manajemen Klim Proyek (Project Claim Management) B.2 Uraian Modul  Seri / Judul : CMB-10 / Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)  Deskripsi Modul Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) merupakan salah satu modul untuk membekali seorang Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) dengan harapan dapat : menyiapkan perencanaan pengadaan barang dan jasa, menyiapkan proses pemilihan Penyedia jasa / kontraktor, memberikan kontribusi dalam pengelolaan kontrak / administrasi kontrak. C. PROSES PEMBELAJARAN KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG 1. Ceramah : Pembukaan/ Bab I, Pendahuluan  Menjelaskan tujuan instruksional umum(TIU) dan Tujuan instruksional khusus (TIK)  Menjelaskan maksud dan tujuan melakukan sistem manajemen pengadaan  Menjelaskan pengertian melakukan sistem manajemen pengadaan. Waktu : 5 menit  Mengikuti penjelasan TIU dan TIK dengan tekun dan aktif  Mengikuti penjelasan maksud dan tujuan melakukan sistem manajemen pengadaan.  Mengikuti penjelasan pengertian melakukan sistem manajemen pengadaan.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT LCD 2. Ceramah / Demonstrasi : Bab II, Perencanaan pengadaan barang dan jasa Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :  Pemilihan pengadaan barang  Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif. OHT LCD
  • 10. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) ix KEGIATAN INSTRUKTUR KEGIATAN PESERTA PENDUKUNG dan jasa  Pengadaan barang dan jasa Waktu : .60 menit  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. 3. Ceramah / Demonstrasi : Bab III, Proses pemilihan penyedia jasa / kontraktor Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :  Kriteria evaluasi sebelum pelaksanaan tender  Penetapan pemenang lelang Waktu : .60 menit  Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT LCD 4. Ceramah / Demonstrasi : Bab IV, Pengelolaan kontrak/administrasi kontrak Memberikan penjelasan, uraian atau-pun bahasan mengenai :  Bentuk Klausula-Klausula  Memonitor Dan Mengendalikan Pelaksanaan Kontrak Barang Dan Jasa  Kontrak Sebagai Pedoman Pelaksanaan Dan Pedoman Pengendalian Waktu : 60 menit  Mengikuti penjelasan, uraian atau bahasan instruktur dengan tekun dan aktif.  Mengajukan pertanyaan apabila ada yang kurang jelas. OHT LCD
  • 11. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 1 BAB I PENDAHULUAN 1.1. Umum Modul CMB-10: Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) mempresentasikan salah satu unit kompetensi dari program pelatihan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) Sebagai salah satu unsur, maka pembahasannya selalu memperhatikan unsur- unsur lainnya, sehingga terjamin keterpaduan dan saling mengisi tetapi tidak terjadi tumpang tindih (overlapping) terhadap unit-unit kompetensi lainnya yang dipresentasikan sebagai modul-modul relevan, Pilihan untuk pengadaan barang dan jasa ditetapkan, Rencana kontrak dikembangkan dari keputusan pengadaan barang dan jasa serta project management plan dengan menggunakan standar kontrak yang akan menghasilkan dokumen pengadaan dan kriteria evaluasi, Kriteria evaluasi ditetapkan sebelum pelaksanaan tender yang memuat : pengertian kebutuhan, life cycle cost, kapabilitas secara teknik, pendekatan manajemen, pendekatan secara teknik, kemampuan keuangan, kapasitas produksi dan interes, besaran & jenis usaha, Referensi, memiliki hak paten), Permintaan penawaran melalui advertensi, surat undangan, Bider conferences, dan pengembangan daftar penyedia jasa mampu, dokumen lelang, Proposal dan pemilihan sebagai pemenang ditetapkan, Kesepakatan yang dituangkan dalam bentuk klausula-klausula untuk mewadahi kepentingan kedua belah pihak secara adil sesuai dengan standar kontrak yang ada, Pelaksanaan kontrak barang dan jasa yang dipesan dimonitor dan dikendalikan sesuai kontrak, Kontrak sebagai pedoman pelaksanaan dan pedoman pengendalian digunakan untuk mencapai tujuan proyek Adapun unit-unit kompetensi untuk mendukung kinerja efektif yang diperlukan kualifikasi Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings).
  • 12. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 2 KELOMPOK KOMPETENSI UMUM : NO. KODE UNIT JUDUL UNIT KOMPETENSI 1. INA.56303.13.09.01.07 Menerapkan Sistem Manajemen Keselamatan Kesehatan Kerja Proyek /SMK3 (Project Safety & Health Management) 2. INA.56303.13.09.02.07 Menerapkan Sistem Manajemen Lingkungan Proyek (Project Environmental Management) 3. INA.56303.13.09.03.07 Menerapkan Sistem Manajemen Keuangan Proyek (Project Financing Management) KELOMPOK KOMPETENSI INTI : NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi 4. INA.56303.13.09.04.07 Menerapkan Sistem Manajemen Ruang Lingkup Proyek (Project Scope Management) 5. INA.56303.13.09.05.07 Menerapkan Sistem Manajemen Waktu Proyek (Project Time Management) 6. INA.56303.13.09.06.07 Menerapkan Sistem Manajemen Biaya Proyek (Project Cost Management) 7. INA.56303.13.09.07.07 Menerapkan Sistem Manajemen Mutu Proyek (Project Quality Management) 8. INA.56303.13.09.08.07 Menerapkan Sistem Manajemen Sumber Daya Manusia Proyek (Project Human Resources Management) 9. INA.56303.13.09.09.07 Menerapkan Sistem Manajemen Komunikasi Proyek (Project Communication Management) 10. INA.56303.13.09.10.07 Menerapkan Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management)
  • 13. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 3 KELOMPOK KOMPETENSI KHUSUS : NO. Kode Unit Judul Unit Kompetensi 11. INA.56303.13.09.11.07 Menerapkan Sistem Manajemen Risiko Proyek (Project Risk Management) 12. INA.56303.13.09.12.07 Menerapkan Sistem Manajemen Klim Proyek (project Claim Management) 1.2. Ringkasan Modul Ringkasan modul ini disusun konsisten dengan tuntunan atau isi unit kompetensi ada judul unit, elemen kompetensi dan KUK (Kriteria Unjuk Kerja) dengan uraian sebagai berikut: a. Judul unit : Sebuah unit mengacu kepada kebutuhan kompetensi yang apabila digunakan dalam suatu situasi kerja secara logika dapat berdiri sendiri, judul / title unit dapat diungkapkan dalam istilah hasil yang harus dicapai (biasanya menggunakan kata kerja operasional) b. Deskripsi unit : Merupakan informasi tambahan terhadap judul unit yang menjelaskan atau mendeskripsikan pengetahuan, ketrampilan, dan sikap perilaku kerja yang dibutuhkan dalam rangka mencapai standar kompetensi seperti yang diungkapkan dalam judul unit. c. Elemen kompetensi : Mengidentifikasikan tugas-tugas yang harus dikerjakan untuk mencapai kompetensi berupa pernyataan yang menunjukkan komponen-komponen pendukung unit kompetensi. d. Kriteria unjuk kerja : Menggambarkan kegiatan yang harus dikerjakan untuk memperagakan kompetensi secara jelas dan terukur disetiap elemen, apa yang harus dikerjakan pada waktu dinilai dan apakah syarat-syarat dari elemen dipenuhi (berbentuk kalimat pasif dan berfungsi alat penilaian) Adapun unit kompetensi yang dipresentasikan dalam modul ini sebagai berikut:
  • 14. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 4 1. KODE UNIT : INA.5231.212.09.10.07 2. JUDUL UNIT : Menerapkan Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) 3. DESKRIPSI UNIT : Unit kompetensi ini mencakup pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku yang diperlukan untuk mampu menerapkan Keahlian dalam Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 1. Menyiapkan perencanaan pengadaan barang dan jasa 1.1 Pilihan untuk pengadaan barang dan jasa ditetapkan 1.2 Rencana kontrak dikembangkan dari keputusan pengadaan barang dan jasa serta project management plan dengan menggunakan standar kontrak yang akan menghasilkan dokumen pengadaan dan kriteria evaluasi. 2. Menyiapkan proses pemilihan Penyedia jasa / kontraktor 2.1 Kriteria evaluasi ditetapkan sebelum pelaksanaan tender yang memuat : pengertian kebutuhan, life cycle cost, kapabilitas secara teknik, pendekatan manajemen, pendekatan secara teknik, kemampuan keuangan, kapasitas produksi dan interes, besaran & jenis usaha, Referensi, memiliki hak paten) 2.2 Permintaan penawaran melalui advertensi, surat undangan, Bider conferences, dan pengembangan daftar penyedia jasa mampu, dokumen lelang, Proposal dan pemilihan sebagai pemenang ditetapkan. 3. Memberikan kontribusi dalam pengelolaan kontrak / administrasi kontrak 3.1 Kesepakatan yang dituangkan dalam bentuk klausula-klausula untuk mewadahi kepentingan kedua belah pihak secara adil sesuai dengan standar kontrak yang ada.
  • 15. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 5 ELEMEN KOMPETENSI KRITERIA UNJUK KERJA 3.2 Pelaksanaan kontrak barang dan jasa yang dipesan dimonitor dan dikendalikan sesuai kontrak 3.3 Kontrak sebagai pedoman pelaksanaan dan pedoman pengendalian digunakan untuk mencapai tujuan proyek. 3.4 Informasi mengenai pengadaan dipelihara dan diatur untuk memastikan bahwa persyaratan bagi pelaporan, kerahasiaan dan audit tersedia. Sewaktu menulis dan menguraikan isi modul secara detail betul-betul konsisten mengacu tuntutan elemen kompetensi dan masing-masing KUK (Kriteria Unjuk kerja) yang sudah dianalisis indikator kinerja / keberhasilan (IUK) Berangkat dari IUK (Indikator Unjuk kerja/keberhasilan) yang pada dasarnya sebagai tolok ukur alat penilaian, diharapkan uraian detail setiap modul pelatihan berbasis kompetensi betul-betul menguraikan pengetahuan keterampilan dan sikap kerja yang mendukung terwujudnya IUK sehingga, dapat dipergunakan untuk melatih tenaga kerja yang hasilnya jelas, lugas dan terukur. 1.3. Batasan / Rentang Variabel Adapun batasan atau rentang variable untuk unit kompetensi ini adalah : 1. Kompetensi ini diterapkan dalam tim proyek kerja pelaksana pekerjaan 2. Dokumen kontrak secara lengkap harus tersedia 3. Ketentuan dan peraturan daerah setempat yang berkaitan dengan pelaksanaan pekerjaan dapat dikumpulkan 4. Perlengkapan dan pengolahan data proyek dengan komputer diaplikasikan 1.4. Panduan Penilaian Untuk membantu menginterpresentasikan dan menilai unit kompetensi dengan mengkhususkan petunjuk nyata yang perlu dikumpulkan untuk memperagakan kompetensi sesuai tingkat kecakapan yang digambarkan dalam sikap kriteria unjuk kerja yang meliputi : - Pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan untuk seseorang dinyatakan kompeten pada tingkatan tertetu.
  • 16. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 6 - Ruang lingkup pengujian menyatakan dimana, bagaimana dan dengan metode apa pengujian seharusnya dilakukan. - Aspek penting dari pengujian menjelaskan hal-hal pokok dari pengujian dan kunci pokok yang perlu dilihat pada waktu pengujian. 1.4.1. Kualifikasi Penilaian a. Penilaian harus kompeten paling tidak tentang unit-unit kompetensi sebagai assesor (penilai) antara lain :  Merencanakan penilaian, termasuk mengembangkan MUK (Materi Uji Kompetensi)  Melaksankan penilaian dan  Mereview Penilaian. b. Penilaian juga harus kompeten tentang teknis substansi dari unit-unit yang akan didemonstrasi dan bila ada syarat-syarat industri perusahaannya lainnya muncul bias disyartkan untuk :  Mengetahui praktek-praktek / kebiasaan industri / perusahaan yang ada sekarang dalam pekerjaan atau peranan yang kinerjanya sedang dinilai.  Memperaktekkan kecakapan inter-personal seperlunya yang diperukan dalam proses penilaian. c. Rincian Opsi-opsi untuk menggunakan penilai yang memenuhi syarat dalam berbagai konteks tempat kerja dan institusi. Opsi-opsi tersebut termasuk :  Penilai di tempat kerja yang kompeten substansi yang relevan dan dituntut memiliki pengetahuan tentang praktek-praktek/ kebiasaan industri / perusahaan yang ada sekarang  Suatu panel penilai yang didalmnya termasuk paling sedikit satu orang yang kompeten dalam kompetensi subtansial yang relevan  Pengawas tempat kerja dengan kompetensi dan pengalaman subtansial yang relevan yang disarankan oleh penilai eksternal yang kompeten menurut standar penilai Ikhtisar (gambaran umum) tentang proses untuk mengembangkan sumber daya penilaian berdasar pada Standar Kompetensi Kerja (SKK) perlu dipertimbangkan untuk memasukan sebuah flowchart pada proses tersebut
  • 17. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 7 Sumber daya penilaian harus divalidasi untuk menjamin bahwa penilaian dapat mengumpulkan informasi yang cukup valid dan terpercaya untuk membuat keputusan penilaian berdasar standar kompetensi. Adapun acuan untuk melakukan penilaian yang tertuang dalam SKKNI adalah sebagai berikut : 1.4.2. Pengetahuan, keterampilan dan sikap perilaku untuk mendemonstrasikan kompetensi terdiri dari : 1. Perencanaan pengadaan. 2. Pelaksanaan tender 3. Perencanaan kontrak 4. Pelaksanaan kontrak 5. Pengendalian kontrak 6. Administrasi kontrak dan penutupan kontrak 1.4.3. Konteks Penilaian 1. Penilaian harus mencakup melakukan peragaan memperagakan dan mempraktekkan dalam pekerjaan sebenarnya 2. Unit ini dapat dinilai di dalam maupun di luar tempat kerja yang menyangkut pengetahuan teori 3. Unit ini harus didukung oleh serangkaian metode untuk menilai pengetahuan dan ketrampilan yang ditetapkan dalam Materi Uji Kompetensi (MUK) 1.4.4. Aspek Penting Penilaian 1. Ketelitian dan kecermatan alam tugas pekerjaan dilokasi dan lingkungan pekerjaan dijalankan. 2. Kemampuan melakukan pemecahan persoalan mengacu dan ditetapkan sesuai ketentuan dokumen kontrak. 1.5. Sumber Daya Pembelajaran Sumber daya pembelajaran di kelompokkan menjadi 3 (tiga) yaitu : a. Sumber daya pembelajaran teori : - OHT dan OHP (Over Head Projector) atau LCD dan Lap top. - Ruang kelas lengkap dengan fasilitasnya. - Materi pembelajaran. - Fasilitator
  • 18. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB I Pendahuluan Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) I - 8 b. Sumber daya pembelajaran praktek : - PC/ Lap top bagi yang familiar dengan komputer atau kalkulator bagi yang tidak familiar dengan computer. - Alat tulis, kertas dan lain-lain yang diperlukan untuk membantu peserta pelatihan dalam menghitung dan merencanakan manajemen konstruksi bangunan gedung. c. Sumber daya manusia/ kualifikasi Pengajar/ Instruktur : seperti yang dijelaskan pada Panduan Pembelajaran halaman vii - Kualifikasi Instruktur harus mampu mengajar, dibuktikan dengan serfitikat TOT (Training of Trainer) atau sertifikat keahlian atau sejenisnya. Menguasai substansi teknis yang diajarkan secara mendalam
  • 19. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB II Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-1 BAB II PERENCANAAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PROYEK 2.1 UMUM Mengelola pengadaan proyek adalah proses untuk membeli atau memperoleh produk, jasa, atau hasil yang diperlukan dari luar proyek untuk melaksanakan pekerjaan Pengadaan barang/jasa pemerintah adalah kegiatan pengadaan barang/jasa yang dibiayai dengan APBN/APBD, baik yang dilaksanakan secara swakelola maupun oleh penyedia barang/jasa. Pengguna barang/jasa adalah kepala kantor/satuan kerja/pemimpin proyek/ pemimpin bagian proyek/pengguna anggaran Daerah/pejabat yang disamakan sebagai pemilik pekerjaan yang bertanggung jawab atas pelaksanaan pengadaan barang/jasa dalam ligkungan unit kerja/proyek tertentu. Penyedia barang/jasa adalah badan usaha atau orang perseorangan yang kegiatan usahanya menyediakan barang/layanan jasa.  Proses merencanakan pembelian dan cara memperolehnya.  Memenuhi kebutuhan proyek dengan memelih cara yang terbaik.  Dengan menyesuaikan Apa, bagaimana, berapa jumlahnya dan kapan harus dibeli atau diadakan.  Memperhitungkan potensi penyedia jasa.  Shedule juga sangat mempengaruhinya.  Risiko apa saja yang akan timbul didalam setiap pilihan keputusan untuk membuat atau membeli.  Juga jenis kontrak apa yang cocok dalam mengurangi atau memindahkan risiko kepada penyedia jasa. 2.2 PEMILIHAN PENGADAAN BARANG DAN JASA PROYEK 2.2.1 MASUKAN / INPUT UNTUK RENCANA PENGADAAN BARANG & JASA PROYEK 2.2.1.1 Faktor Lingkungan Perusahaan Penyesuaian: meliputi produk dan kondisi pasar, jasa dan hasil apa yang tersedia di pasaran, dari siapa dan kondisi persyaratan apa?.
  • 20. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB II Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-2 Jika perusahaan/institusi tidak memiliki bagian pembelian atau bagian kontrak, maka tim proyek akan membantu menyediakan sumberdaya dan tenaga ahli untuk melaksanakan aktivitas pengadaan proyek. 2.2.1.2 Proses Yang Dimiliki Perusahaan/Instansi Menyediakan kebijakan yang terkait dengan pengadaan, prosedur, panduan dan sistim pengelolaan, yang disesuaikan dengan pengembangan Rencana Manajemen Pengadaan/ procurement manangement plan dan pemilihan jenis kontrak yang akan digunakan. Kebijakan perusahaan/institusi sering memberikan batasan-batasan pada keputusan pengadaan. Contoh : keterbatasan penggunaan bentuk kontrak, kesederhanaan PO (purchase order), keterbatasan kemampuan dalam menetapkan keputusan untuk membuat atau membeli, kapasitas dan kemampuan Penyedia Jasa 2.2.1.3 Pernyataan Cakupan/Lingkup Proyek Menjelaskan batas batas, persyaratan, keterbatasan, dan asumsi yang terkait dengan Lingkup Proyek/ project scope. Menyediakan informasi penting tentang kebutuhan proyek dan strategi yang disesuaikan selama proses Rencana Pengadan dan Pembelian. Contoh: Pembatasan/Constraint atau Faktor yang membatasi pilihan Pembeli/pengguna dan penyedia/penjual: Ketersediaan pendanaan, keterbatasan tanggal penyerahan, keterbatasan kemampuan sumberdaya, kebijakan organisasi. Contoh: Asumsi/Assumptions atau Faktor yang sementara dianggap betul yang akan diperlukan dalam penyesuaian penyesuaian : Ketersedianya dari berbagai para penjual/penyedia atau penjual sebagai agent tunggal. Persyaratan dengan implikasi kontrak sesuai dengan undang-undang yang meliputi kesehatan, keselamatan, keamanan, pencapaian, ramah lingkungan, asuransi, hak paten, pemerataan kesempatan kerja, lisensi, dan surat ijin. Juga menyajikan daftar Serahan/deliverable dan kriteria keterimaan proyek dan yang dihasilkannya.
  • 21. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB II Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-3 2.2.1.4 Struktur Uraian Pekerjaan (Wbs) WBS (Work Breakdown Structure) menyajikan hubungan diantara semua komponen proyek dan Serahan proyek/deliverable proyek. Lihat WBS dan kaitannya dengan Manajemen Pengadaan Proyek (Create WBS: Outputs) PMBOK ed.2004 2.2.1.5 Kamus struktur uraian pekerjaan (wbs. Dictionary) WBS dictionary menyajikan Pernyataan Pekerjaan/ statement of work secara rinci yang mengidentifikasikan Serahan/deliverable dan penjelasan pekerjaan disetiap komponen WBS yang diperlukan untuk menghasilkan setiap deliverable. Lihat WBS (WBS Dictionary) PMBOK ed.2004 2.2.1.6 Rencana Manajemen Proyek: Rencana Manajemen Proyek/Project management plan menyajikan semua perencanaan untuk pengelolaan proyek termasuk sub sub perencanaan seperti Rencana Manajemen Lingkup/scope management plan, Rencana Manajemen Pengadaan/ procurement management plan, Rencana Manajemen Mutu/quality management plan, dan Rencana Manajemen Kontrak/ contract management plans yang mana memberikan petunjuk dan arahan pada Perencanaan Manajemen Pengadaan/procurement management planning. Output dari perencanaan lain yang sering disesuaikan termasuk :  Daftar Risiko, Berisi informasi yang terkait dengan identifikasi risiko, Risiko Owner, dan Penanganan Risiko.  Risiko yang ada relevansinya dengan perjanjian kontrak, meliputi perjanjian untuk asuransi, jasa dan item lain yang cocok, yang menjelaskan tanggungjawab para pihak untuk risiko khusus yang akan terjadi.  Persyaratan sumberdaya, jenis dan jumlah sumberdaya yang diperlukan pada setiap schedule kegiatan dalam paket pekerjaan.  Jadwal/Schedule Proyek, meliputi minimum suatu perencanaan tanggal mulai dan tanggal selesai pada setiap schedule kegiatan.  Estimasi biaya kegiatan, penilaian secara kuantitatif dari biaya untuk sumberdaya yang mungkin diperlukan dalam menyelesaikan kegiatan.
  • 22. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB II Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-4  Acuan biaya, Anggaran berbasis waktu dipakai sebagai acuan dalam mengukur, memonitor, dan mengendalikan seluruh kinerja biaya. 2.2.2 PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA UNTUK RENCANA PENGADAAN BARANG & JASA PROYEK 2.2.2.1 Analisis Pilihan Membuat Sendiri Atau Membeli Menetapkan apakah produk yang dibutuhkan dapat diproduksi dengan biaya yang efektif oleh perusahaan/institusi sendiri? Suatu evaluasi dari manfaat/keuntungan antara dikerjakan/dibuat sendiri atau menggunakan sumberdaya dari luar organisasi seperti: tenaga ahli, kapasitas, biaya, kompetensi utama, kerahasiaan usaha. dll. Besar pengaruhnya terhadap tujuan yang lebih luas dan kompleks yang dibutuhkan dengan waktu segera. Penyesuaian terhadap keamanan juga diperlukan untuk menggambarkan cara cara atau metode seperti pilihan untuk membuat sendiri ketika data sangat rahasia. 2.2.2.2 Kebijakan Pakar Tenaga ahli yang sering diperlukan untuk keahlian dalam bidang pembelian juga dapat digunakan untuk mengembangkan atau memodifikasi kriteria yang akan dipakai untuk mengevaluasi penawaran atau proposal yang dibuat oleh penyedia jasa/ penjual. Membantu dalam pembelian/pengadaan dengan persyaratan dan kondisi yang tidak standar. 2.2.2.3 Jenis-Jenis Kontrak Perbedaan pada jenis kontrak ada yang memiliki manfaat dan kekurangan, sesuai sudut pandang apakah dari Pihak Pembeli/Pengguna atau dari Penjual/ Penyedia Jasa. Berikut adalah jenis kontrak yang umumnya digunakan dalam pekerjaan jasa pemborongan : (Menurut Keppres 80, 3 Nop.2003).
  • 23. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB II Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-5 1) Berdasarkan bentuk imbalan; a. Kontrak Lump-sum Kontrak lump-sum pada pekerjaan jasa pemborongan adalah kontrak yang berdasarkan total biaya yang disepakati oleh para pihak pada waktu dilakukan negosiasi. Kontrak lump-sum dipilih untuk pekerjaan jasa pemborongan yang sifat pekerjaannya tidak rumit serta jenis pekerjaannya dan volumenya dapat ditentukan dan dihitung secara akurat. Dalam kontrak lumpsum semua risiko yang mungkin terjadi dalam proses pengadaan jasa pemborongan tersebut, sepenuhnya menjadi tanggung jawab penyedia jasa pemborongan kecuali dalam hal terjadi keadaan kahar (force majeure). Pembayaran dilakukan secara bertahap berdasarkan tahap penyelesaian pekerjaan jasa pemborongan. Keuntungan dan kerugian dengan kontrak lump-sum : Dari Sudut pandang Pemilik/Owner/Pengguna jasa o Keuntunganya  Mendapatkan harga rendah  Anggaran dapat dikendalikan  Staff/Owner tidak banyak  Mendapatkan personel kontraktor yang lebih baik. o Kerugiannya  Keterlibatanya kurang  Membandingkan biaya pertama dengan mutu.  Mendapat kejutan diawal Dari Sudut pandang Kontraktor/Penyedia Jasa o Keuntunganya  Berpotensi mendapat keuntungan tinggi  Partisipasi dari Pemilik proyek sedikit o Kerugiannya  Berpotensi akan rugi tinggi  Ada biaya penawaran  Ada probabilitas untuk mendapatkan proyek.
  • 24. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB II Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-6 b. Harga Satuan Kontrak Harga satuan adalah kontrak pengadaan barang/jasa atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu, berdasarkan harga satuan yang pasti dan tetap untuk setiap satuan/unsur pekerjaan dengan spesifikasi teknis tertentu, yang volume pekerjaannya masih bersifat perkiraan sementara, sedangkan pembayarannya didasarkan pada hasil pengukuran bersama atas volume pekerjaan yang benar-benar telah dilaksanakan oleh penyedia barang/jasa. c. Gabungan Lump-sum dan Harga Satuan Kontrak Gabungan Lump-sum dan Harga Satuan adalah kontrak yang merupakan gabungan lump-sum dan harga satuan dalam satu pekerjaan yang diperjanjikan. d. Terima Jadi (Turn Key) Kontrak Terima Jadi adalah kontrak pengadaan barang/jasa pemborongan atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu tertentu dengan jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh bangunan/konstruksi, peralatan dan jaringan utama maupun penunjangnya berfungsi dengan baik sesuai dengan kriteria kinerja yang telah ditetapkan. e. Persentase Kontrak Persentase adalah kontrak pelaksanaan jasa konsultansi di bidang konstruksi atau pekerjaan pemborongan tertentu, dimana konsultan yang bersangkutan menerima imbalan jasa berdasarkan persentase tertentu dari nilai pekerjaan fisik konstruksi/pemborongan tersebut, 2) Berdasarkan jangka waktu pelaksanaan a. Tahun Tunggal Kontrak Tahun Tunggal adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana anggaran untuk masa 1 (satu) tahun anggaran. b. Tahun Jamak (multi years) Kontrak Tahun Jamak adalah kontrak pelaksanaan pekerjaan yang mengikat dana anggaran untuk masa lebih dari 1 (satu) tahun anggaran yang dilakukan atas persetujuan Menteri Keuangan untuk pengadaan
  • 25. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB II Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-7 yang dibiayai APBN, Gubernur untuk pengadaan yang dibiayai APBD Propinsi, Bupati/Walikota untuk pengadaan yang dibiayai APBD Kabupaten/Kota. 3) Berdasarkan jumlah pengguna barang/jasa a. Kontrak Pengadaan Tunggal Kontrak Pengadaan Tunggal adalah kontrak antara satu unit kerja atau satu proyek dengan penyedia barang/jasa tertentu untuk menyelesaikan pekerjaan terentu dalam waktu tertentu b. Kontrak Pengadaan Bersama Kontrak Pengadaan Bersama adalah kontrak antara beberapa unit kerja atau beberapa proyek dengan penyedia barang/jasa tertentu untuk menyelesaikan. Menurut PMBOK ed 2004 : Jenis jenis Kontrak : 1) Fixed Price or Lump-Sum Contract terdiri dari : Fixed Firm Price (FFP) dan Fixed Price Incentive Fee (FPIF). 2) Cost Reimbursable contract terdiri dari : Cost Plus Fee (CPF) or Cost Plus Percentage of Cost (CPPC), Cost Plus Fixed Fee (CPFF), dan Cost Plus Incentive Fee (CPIF). 3) Time & Material (T&M) Contracts 2.2.3 OUTPUT/KELUARAN DARI RENCANA PENGADAAN BARANG & JASA PROYEK 2.2.3.1 Rencana Manajemen Pengadaan 1) Jenis kontrak yang akan digunakan 2) Siapa yang menyiapkan Harga Perkiraan Sendiri.... 3) Diperlukan kriteria evaluasi? 4) Jika perusahaan memiliki organisasi Pengadaan,.... 5) Standard dokumen pengadaan jika diperlukan 6) Pengelolaan beberapa penyedia jasa 7) Koordinasi pengadaan dengan aspek lain seperti scheduling dan pelaporan progress. 8) Adanya pembatasan dan asumsi yang akan berdampak pada perencanaan pembelian dan cara mendapatkannya.
  • 26. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB II Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-8 9) Penanganan perjalanan waktu yang diperlukan untuk membeli atau mengadakan jenis barang dari penyedia jasa dan mengkoordinasikan dengan pengembangan schedule proyek. 10) Penanganan keputusan membuat atau membeli dan hubungkan kedalam estimasi sumberdaya kegiatan dan proses pengembangan schedule. 11) Pengaturan tanggal setiap kontrak serahan dan koordinasi dengan pengembangan jadwal dan proses pengendalian. 12) Mengidentifikasi beberapa jaminan atau kontrak asuransi untuk megurangi bentuk risiko proyek. 13) Menetapkan arah untuk disajikan ke para penyedia jasa dalam mengembangkan dan memelihara kontrak WBS 14) Menetapkan format yang akan digunakan untuk kontrak pekerjaan/pemborongan 15) Mengidentifikasi dengan pra-kualifikasi atau pasca-kualifikasi terhadap para penyedia jasa bila ada, untuk digunakan. 16) Acuan standar Matriks pengadaan untuk digunakan mengelola kontrak dan mengevaluasi para kontraktor/penyedia barang & jasa. Bisa lihat juga: Keppres No.: 80, tanggal 3 Nop 2003, tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, pada Penjelasan Bab 1, Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. 2.2.3.2 Pernyataan Kontrak Pekerjaan Masing-masing kontrak pekerjaan menggambarkan, Items mana yang dibeli/diadakan atau diperoleh. Dikembangkan dari lingkup proyek, WBS proyek, dan WBS kamus. Menguraikan materi pengadaan secara detail dan jelas untuk mengijinkan calon para penyedia jasa menentukan pilihan apakah mereka mampu menyediakannya. Suatu Kontrak Pekerjaan menguraikan produk, jasa, atau hasil untuk disediakan oleh penyedia jasa (meliputi spesifikasi, kuantitas yang diinginkan, tingkatan mutu, kinerja, periode dari kinerja, tempat pekerjaan, dan persyaratan yang lain). Kontrak Pekerjaan ditulis dengan jelas, bersih, lengkap, dan ringkas. Dapat ditinjau kembali dan diperbaharui sesuai keperluan sampai proses pengadaan disepakati dengan penandatanganan kontrak
  • 27. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB II Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-9 2.2.3.3 Keputusan Membuat Sendiri Atau Membeli Dokumen yang memuat keputusan produk, jasa ,atau hasil apa yang akan didapat atau yang akan dikembangkan oleh tim proyek. Hal ini termasuk keputusan untuk membeli polis asuransi atau jaminan pelaksanaan yang ditujukan pada beberapa yang teridentifikasi berisiko. Dokumen ini bisa dibuat sederhana sebagai suatu daftar pendek yang mempertimbangkan keputusan yang akan diambil. 2.2.3.4 Permintaan Perubahan Yaitu permintaan adanya perubahan pada Rencana Manajemen Proyek dan bagiannya dan komponen lain yang mungkin hasil dari Proses Pembelian dan Rencana Memperolehnya. Perubahan yang diminta diproses untuk di- disposisikan dan di-tinjau ulang melalui proses Pengendalian Perubahan yang Ter-integrasi (Integrated Change Control) 2.3 PROSES PENGADAAN BARANG DAN JASA PROYEK Pengadaan barang/jasa wajib menerapkan prinsip-prinsip seperti: efisien, efektif, terbuka dan bersaing, transparan, adil tidak diskriminatif dan akuntabel. Memahami kebijakan umum, para pihak harus mematuhi etika dan mentaati Metode Pengadaan Barang/Jasa Pemborongan/Jasa Lainnya seperti berikut : 2.3.1 PELELANGAN/SELEKSI UMUM 1. Diumumkan secara luas 2. Untuk menciptakan persaingan sehat 3. Semua prinsipnya harus dilelang 2.3.2 PELELANGAN/SELEKSI TERBATAS 1. Lelang sulit dilaksanaan karena penyedia yang mampu mengerjakan diyakini terbatas. 2. Diumumkan secara luas dengan mencantumkan penyedia barang/jasa yang diyakini mampu melaksanakan pekerjaan 2.3.2.1 Kriteria Pelelangan terbatas : 1. Penyedia yang mampu mengerjakan diyakini terbatas. 2. Pekerjaan kompleks
  • 28. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB II Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-10 2.3.3 PELELANGAN LANGSUNG 1. Lelang sulit dilaksanaan/tidak akan mencapai sasaran. 2. Membandingkan penawaran dari beberapa penyedia yang memenuhi syarat 3. dilakukan negosiasi teknis dan harga secara bersaing. 2.3.3.1 Kriteria Pelelangan Langsung : 1. Pekerjaan dengan nilai < 100 juta rupiah. 2.3.4 PENUNJUKAN LANGSUNG 1. Tunjuk langsung ke 1 penyedia barang/jasa 2. Dilakukan nogosiasi teknis dan harga 2.3.4.1 Kriteria Penunjukan Langsung : 1. Keadaan Tertentu a. Darurat yang tidak bisa ditunda b. Pekerjaan Rahasia seijin Presiden c. Pekerjaa dengan nilai < 50 juta rupiah 2. Keadaan Khusus a. Tarif resmi Pemerintah. b. Pekerjaan spesifik (penyedia tunggal, pabrikan dan pemegang hak paten) c. Pekerjaa kompleks, penyedia yang mampu mengerjakan hanya satu. d. Merupakan hasil produksi usaha kecil yang mempunyai pasar dan harga yang stabil
  • 29. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB II Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-11 RANGKUMAN Mengelola pengadaan proyek adalah proses untuk membeli atau memperoleh produk, jasa, atau hasil yang diperlukan dari luar proyek untuk melaksanakan pekerjaan Diantaranya :  Proses merencanakan pembelian dan cara memperolehnya.  Memenuhi kebutuhan proyek dengan memIlih cara yang terbaik.  Dengan menyesuaikan Apa, bagaimana, berapa jumlahnya dan kapan harus dibeli atau diadakan.  Memperhitungkan potensi penyedia jasa.  Shedule juga sangat mempengaruhinya.  Risiko apa saja yang akan timbul didalam setiap pilihan keputusan untuk membuat atau membeli.  Juga jenis kontrak apa yang cocok dalam mengurangi atau memindahkan risiko kepada penyedia jasa. Didalam merencanakan pengadaan barang dan jasa proyek diperlukan masukan dari : (a) Faktor Lingkungan Perusahaan , (b) Proses Yang Dimiliki Perusahaan/Instansi, (c) Pernyataan Cakupan/Lingkup Proyek, (d) Struktur Uraian Pekerjaan (WBS), (e) Kamus struktur uraian pekerjaan (WBS. Dictionary), (f) Rencana Manajemen Proyek. Kemudian dengan menggunakan teknik dan cara untuk merencanakan pengadaan barang dan jasa proyek yaitu : (a) Analisis Pilihan Membuat Sendiri Atau Membeli, (b) Kebijakan Pakar, (c) Jenis-Jenis Kontrak. Dan keluaran dari perencanaan pengadaan barang dan jasa proyek adalah : (a) Rencana Manajemen Pengadaan, (b) Pernyataan Kontrak Pekerjaan, (c) Keputusan Membuat Sendiri Atau Membeli, (d) Permintaan Perubahan. Setelah perencanaan tersedia kemudian dilakukan proses pengadaan melalui pelelangan sesuai persyaratan.
  • 30. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB II Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) II-12 LATIHAN/PENILAIAN MANDIRI Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas tercapainya tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/instruktur, maka pertanyaan dibawah ini perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur. Kode/Judul Unit Kompetensi : INA.56303.13.09.10.07 : Menerapkan Sistim Manajemen Pengadaan Barang & Jasa Proyek (Project Procurement Management) Soal : No. Elemen Kompetensi/ KUK (Kriteria Unjuk Kerja) Daftar Pertanyaan Untuk Latihan/ Penilaian Mandiri 1. Berperan dalam perencanaan pengadaan dan pembelian 1.1 Pilihan untuk membeli atau membuat sendiri ditetapkan dengan mempertimbangkan kekuatan interen dan eksternal dan menjaga kerahasiaan atau strategi lain. 1.1.1 Kapan memberikan keputusan membuat sendiri atau membeli? 1.1.2 Apa salah satu pertimbangan jika harus membeli ? 1.1.3 Apa salah satu pertimbangan jika membuat sendiri. 1.2 Rencana kontrak dikembangkan dari keputusan membuat atau membeli dan project management plan dengan menggunakan standar kontrak yang akan menghasikan dokumen pengadaan dan pembelian dan kriteria evaluasi. 1.2.1 Sebutkan jenis jenis kontrak yang akan di kembangkan didalam merencanakan kontrak berdasarkan imbalan? 1.2.2 Sebutkan jenis jenis kontrak yang akan di kembangkan didalam merencanakan kontrak berdasarkan Waktu pelaksanaan? 1.2.3 Ada berapa macam jenis pelelangan?
  • 31. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB III Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-1 BAB III PROSES PEMILIHAN PENYEDIA JASA / KONTRAKTOR 3.1. UMUM Proses seleksi penyedia barang/jasa adalah setelah menerima proposal/penawaran kemudian dievaluasi sesuai dengan kriteria, dan untuk memilih satu atau lebih penyedia barang/jasa yang mampu dan diterima sebagai penyedia barang/jasa. Penilaian dimulai dari cara penyampaian dokumen penawaran/proposal, pembukaan doumen penawaran/proposal, evaluasi secara administrasi, evaluasi teknis, evaluasi kewajaran harga, penilaian kualifikasi, pembuatan berita acara hasil pelelangan hingga penetapan pemenang lelang. 3.2. RENCANA MENGIKAT DENGAN KONTRAK 3.2.1 INPUT/ MASUKAN UNTUK RENCANA MENGIKAT DENGAN KONTRAK 3.2.1.1 Rencana Menejemen Pengadaan Seperti yang dijelaskan pada output dari rencana pengadaan barang dan jasa proyek (2.2.3.1 Bab II) 3.2.1.2 Pernyataan Kontrak Pekerjaan Seperti yang dijelaskan pada output rencana pengadaan barang dan jasa proyek (2.2.3.2 Bab II) 3.2.1.3 Keputusan Membuat Sendiri Atau Membeli Seperti yang dijelaskan pada output rencana pengadaan barang dan jasa proyek (2.2.3.3 Bab II) 3.2.1.4 Rencana Manajemen Proyek :  Dokumen output dari perencanaan yang lain, yang mungkin telah dimodifikasi dan perlu untuk ditinjau lagi sebagai bagian dari pengembangan dokumentasi pengadaan. Khususnya, pengembangan dari
  • 32. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB III Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-2 dokumentasi pengadaan yang sesuai dengan tanggal penyerahan yang dijadwalkan proyek. 3.2.2 PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA UNTUK RENCANA MENGIKAT DENGAN KONTRAK 3.2.2.1 Standar Form/Borang Standar Form termasuk standar kontrak, standar uraian item pengadaan, draf perjanjian, daftar kriteria evaluasi proposal/penawaran, atau standar standar yang memiliki versi dari semua bagian-bagian dari dokumen penawaran yang diperlukan, termasuk standar form dari International. 3.2.2.2 Kebijakan Pakar Seperti yang dijelaskan pada Bab.II – 2.2.2.2 3.2.3 OUTPUT/ KELUARAN DARI RENCANA MENGIKAT DENGAN KONTRAK 3.2.3.1 Dokumen Pengadaan 1) Jenis Dokumen Pengadaan a. Dokumen Pengadaan Barang/Jasa Pemborongan/Jasa Lainnya. - Dokumen Pemilihan Penyedia Jasa. - Dokumen Pasca/Prakualifikasi b. Dokumen Pengadaan Konsultansi - Dokumen Pemilihan Penyedia Jasa - Dokumen Prakualifikasi 2) Informasi yang diperlukan dalam penyusunan Dokumen a. Peraturan perundang-undangan yang diterapkan b. Jenis Kontrak c. Sumber Dana d. Metode Pengadaan e. Nilai Kontrak f. Standar-standar Nasional Indonesia dll. 3) Ketentuan Pokok a. Dokumen Pengadaan disiapkan oleh Panitia/pejabat pengadaan dan disyahkan Pengguna barang/jasa.
  • 33. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB III Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-3 b. Isi harus lengkap dan jelas, serta tidak menimbulkan penafsiran jamak (multi tafsir) c. Perubahan (adendum) dokumen diperkenankan sepanjang tidak bertentangan dengan ketentuan perundang-undangan yang berlaku. 4) Isi Dokumen Pemilihan Penyedia Jasa Format isian dokumen disesuaikan dengan kebutuhan, dapat dituangkan dalam bentuk Bab-bab atau Pasal-pasal) a. Pengumuman : Pengumuman memuat: Lingkup Pekerjaan, Persyaratan peserta, waktu dan tempat pengambilan dan pemasukan dokumen, serta penanggung jawab kegiatan pengadaan. b. Undangan kepada penyedia barang/jasa :  Tempat, tanggal, hari, dan waktu untuk memperoleh dokumen dan keterangan lainya.  Tempat, hari, tanggal, dan waktu pemberian penjelasan;  Tempat, hari, tanggal, dan waktu penyampaian dokumen penawaran;  Alamat tujuan pengiriman dokumen penawaran;  Jadwal pelaksanaan pengadaan sampai dengan penunukan pemenang. c. Instruksi kepada peserta pengadaan  Instruksi umum :  Lingkup Pekerjaan  Sumber Dana  Persyaratan dan Kualifikasi penyedia barang/jasa  Jumlah dokumen penawaran  Peninjauan Lokasi (kalau diperlukan)  Uraian Dokumen :  Isi dokumen  Penjelasan isi dokumen  Perubahan isi dokumen (batas akhir waktu adendum, pernyataan bahwa dokumen addendum bagian dari dokumen pemilihan penyedia , serta kewajiban menyampaikan dokumen adendum)
  • 34. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB III Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-4  Penyiapan penawaran :  Persyaratan bahasa yng digunakan  Penulisan harga penawaran (penawaran untuk seluruh pekerjaa, kewajiban untuk mengisi harga satuan, perlakuan terhadap harga yang dicantumkan nol, mata uang penawaran dan cara pembayaran, masa berlaku penawaran, surat jaminan penawaran, serta bentuk penawaran alternatif).  Ketentuan Surat Jaminan Penawaran :  Nilai jaminan ditentukan secara nominal antara 1% s.d 3% dari HPS; d. Bentuk penawaran:  Dokumen penawaran terdiri dari: 1 (satu) asli dan beberapa copy dimana setiap halaman/ dikoreksi atas kesalahan harus diparaf oleh orang yang sama dengan yang menandatangani surat penawaran.  Surat penawaran ditandatangani oleh Direktur Utama/penerima kuasa yang namanya tercantum dalam akte pendirian atau perubahannya/kepala cabang/wakil dari konsursium utama. e. Pemasukan Penawaran :  Tatacara penyegelan dan penyampulan.  Penandaan sampul ”asli”, ”copy”, ”data administrasi dan teknis”, ”data harga penawaran”  Batas akhir pemasukan, memuat tanggal, hari dan waktu pemasukan terkhir  Perlakuan terhadap penawaran yang terlambat;  Larangan post bidding f. Pembukaan Penawaran dan Evaluasi  Prosedur pembukaan penawaran termasuk pembuatan berita acara;  Kerahasiaan proses  Klarifikasi dokumen penawaran  Pemeriksaan kelengkapan dokumen penawaran  Koreksi aritmatik  Konversi kedalam mata uang tunggal
  • 35. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB III Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-5  Sistem evaluasi penawaran: kriteria, formulasi, dan tatacara evaluasi, serta penilaian preferensi harga. g. Penetapan pemenang pengadaan  Kriteria pemenang  Wewenang pengguna barang/jasa untuk menerima dan menolak penawaran  Pengumuman pemenang  Syarat penandatanganan kontrak  Surat jaminan pelaksanaan h. Syarat-syarat kontrak i. Data kontrak j. Spesifikasi teknik k. Daftar kuantitas dan harga 3.2.3.2 Kriteria Evaluasi  Memahami kebutuhan  Overall or life-cycle cost  Kemampuan teknis  Pendekatan secara manajemen  Pendekatan secara teknis  Kapasitas keuangan  Kapasitas produksi dan peminatan dalam pemenuhan persyaratan  Besar dan jenis usaha  Referensi  Hak paten Dapat juga dilihat pada: Standar Pelelangan Nasional dan Pedoman Pengadaan Jasa Konstruksi dan Konsultansi. (Pedoman Evaluasi Penawaran Jasa Pemborongan, Konsultansi, Pemasok Barang dan Jasa Lainnya). (hal.175) 3.2.3.3 Pernyataan Kontrak Pekerjaan (Di Perbaharui) Memperbaharui diantara satu atau lebih pernyataan kontrak pekerjaan bisa teridentifikasi sepanjang dokumen pengadaan dikembangkan. Pernyataan kontrak pekerjaan dapat diperbaharui berdasarkan adanya perubahan yang mendapaatkan persetujuan.
  • 36. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB III Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-6 3.3. PENETAPAN PEMENANG LELANG Sebelumnya melalui permintaan penawaran yang prosesnya sebagai berikut : Proses untuk mendapatkan respon atas permintaan penawaran kepada penyedia barang/jasa, seperti penawaran tender, proposal dari calon peserta lelang yang berisi bagaimana persyaratan proyek dapat terpenuhi. Proses untuk mendapatkan respon atas permintaan penawaran kepada penyedia barang/jasa, seperti penawaran tender, proposal dari calon peserta lelang yang berisi bagaimana persyaratan proyek dapat terpenuhi. 3.3.1 INPUT/ MASUKAN UNTUK PERMINTAAN PENAWARAN PENYEDIA BARANG/JASA 3.3.1.1 Proses Yang Dimiliki Perusahaan/Instansi Beberapa instansi sebagai bagian dari aset organisasi/instansi, memelihara daftar atau file informasi tentang kemampuan Penyedia Barang/Jasa sebelumnya, yang disebut calon peserta tender, dimana bisa mengajukan untuk mengikuti tender, mengajukan proposal, mengajukan penawaran pekerjaan. Daftar ini pada umumnya memiliki informasi yang terkait dengan pengalaman yang lalu dan calon penyedia jasa memiliki karakter khusus. Daftar penyedia jasa ini biasanya yang sudah terpilih dengan cara prakualifikasi 3.3.1.2 Rencana Manajemen Pengadaan Seperti yang dijelaskan pada Bab. II. 2.2.3.1 3.3.1.3 Dokumen Pengadaan Seperti yang dijelaskan pada sebelumnya. 3.3.2 PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA UNTUK PERMINTAAN PENAWARAN PENYEDIA BARANG/JASA 3.3.2.1 Rapat Penjelasan Sebelum tender/lelang dan proposal/penawaran diajukan, maka perlu diadakan Aanwijzing (contractor conferences, vendor conferences, and pre- Bid conferences) untuk menyiapkan calon penyedia barang/jasa dalam memenuhi persyaratan tender. Peserta rapat penjelasan adalah mereka yang telah dinyatakan lulus prakualifikasi dan (telah masuk kedalam daftar pendek pengguna barang/jasa).
  • 37. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB III Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-7 Prosedur didalam rapat penjelasan mengikat sepanjang sesuai dengan persyaratan pelelangan/tender.  Penjelasan Lelang (Aanwijzing) adalah penjelasan lelang dilakukan ditempat dan pada waktu yang ditentukan, dihadiri oleh para penyedia barang/jasa yang terdaftar dalam daftar peserta lelang  Ketidak hadiran penyedia barang/jasa pada saat penjelasan lelang tidak dapat dijadikan dasar untuk menolak/menggugurkan penawaran,  Pada acara penjelasan lelang, harus dijelaskan kepada peserta lelang mengenai: Metode penyelenggaraan, penyampaian penawaran, acara pembukaan, metode evaluasi, hal hal yang menggugurkan penawaran, besaran, masa berlaku dan penjaminan.  Menjelaskan pasal demi pasal dokumen lelang. 3.3.2.2 Iklan/Pengumuman Lelang Daftar calon penyedia barang/jasa sering mendapatkan informasi secara luas dengan pemasangan iklan di media masa seperti surat kabar bertaraf nasional termasuk keterbukaan yang dijelaskan pada Keppres 80. Pengumuman/iklan terkait dengan pengadaan diumumkan secara luas melalui media termasuk dengan e procurement. Dapat lebih dipahami pada Manajemen Komunikasi Proyek 3.3.2.3 Pengembangan Daftar Penyedia Barang/Jasa Mampu Daftar Rekanan Mampu dapat dikembangkan dari aset institusi yang sudah ada. Meskipun daftar sudah tersedia, tim proyek juga mengembangkan dari sumber sendiri. Informasi ini secara umum tersedia di Web Site, directory, lokal asosiasi, katalog. Informasi rinci dapat diperoleh dengan datang langsung disumbernya atau kontak dengan pelanggan yang lalu. 3.3.3 OUTPUT/ KELUARAN DARI PERMINTAAN PENAWARAN PENYEDIA BARANG/JASA 3.3.3.1 Daftar Penyedia Barang/Jasa Mampu Daftar Rekanan Mampu/dinyatakan lulus dalam pra-kualifikasi adalah mereka yang akan diminta untuk mengikuti tender atau mengajukan penawaran/ proposal.
  • 38. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB III Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-8 3.3.3.2 Dokumen Paket Pengadaan Dokumen paket pengadaan adalah permintaan formal yang disiapkan oleh pengguna jasa/pembeli untuk dikirim kepada penyedia barang/ jasa dan berbasis pada kesiapan penyedia barang/jasa dalam memenuhi persyaratan tender untuk produk, jasa atau hasil yang digambarkan dan dijelaskan dalam dokumen pengadaan. Pemaketan Pekerjaan : 1) Dalam penentuan paket pengadaan, pengguna barang/jasa bersama panitia, wajib memaksimalkan pengguna produksidalam negeri dan perluaan kesempatan bagi usaha kecil termasuk koperasi kecil, tanpa mengabaikan prinsip efesiensi, kesatuan sistem barang/jasa. 2) Mengumumkan secara luas paket pekerjaan dan rencana pelaksanaan pengadaan sebelum proses pemilihan penyedia barang/jasa dimulai. 3) Pengguna barang/jasa dilarang: a. Memecah pengadaan barang/jasa menjadi beberapa paket dengan maksud untuk menghindari pelelangan. b. Menyatukan/ memusatkan beberapa kegiatan yang tersebar/ menyatukan/ menggabung beberapa paket pekerjaan yang menurut sifat pekerjaan dan besaran nilainya seharusnya dilakukan oleh usaha kecil termasuk koperasi kecil menjadi satu paket untuk dilaksanakan oleh perusahaan/koperasi menengah dan/atau besar; c. Menentukan kriteria, persyaratan yang diskriminatif dan/atau dengan pertimbangan yang tidak obyektif......(67) 3.3.3.2 Proposal/Penawaran Proposal adalah dokumen yang disiapkan oleh penyedia barang/jasa yang menjelaskan kemampuan penyedia barang/ jasa dan memiliki minat untuk menyediakan produk, jasa atau hasil sesuai dengan persyaratan dalam dokumen pengadaan. Diserahkan/disampaikan secara formal Contoh: sesuai Bab II Penyampaian, Pembukaan dan Evaluasi Dokumen Penawaran, pada Pedoman Evaluasi Penawaran Pelelangan Nasional Pekerjaan Jasa Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan) (228). Atau menyesuaikan persyaratan di sektor masing- masing.
  • 39. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB III Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-9 3.4. SELEKSI PENYEDIA BARANG/JASA 3.4.1 INPUT/ MASUKAN UNTUK SELEKSI PENYEDIA BARANG/JASA 3.4.1.1 Proses Yang Dimiliki Perusahaan/Instansi Melibatkan pengadaan proyek secara khas memiliki kebijakan formal yang berdampak pada evaluasi proposal/penawaran. Metode seleksi penyedia barang/jasa sudah diberikan rambu rambu pada Keppres 80, namun untuk sektor lain dan swasta dapat menyesuaikannya. 3.4.1.2 Rencana Manajemen Pengadaan Seperti yang dijelaskan sebelumnya 3.4.1.3 Kriteria Evaluasi Seperti yang dijelaskan sebelumnya meliputi contoh dari para supplier yang memproduksi produk, jasa, hasil sebelumnya untuk tujuan menyiapkan cara mengevaluasi kemampuan para supplier dan mutu produk. Termasuk peninjauan ulang sejarah para supplier terhadap para kontraktor lain. 3.4.1.4 Dokumen Paket Pengadaan Seperti yang dijelaskan sebelumnya 3.4.1.5 Proposal/Penawaran Seperti yang dijelaskan sebelumnya, Proposal/ penawaran yang disiapkan oleh penyedia barang/jasa untuk merespon dokumen paket pengadaan dan sebagai informasi dasar yang akan digunakan oleh panitia pengadaan dalam memilih satu atau lebih penyedia barang/jasa yang sukses. Bentuk penawaran dan cara penyampaiannya sesuai dengan dokumen lelang. Atau sesuai Standar Dokumen Pelelangan Nasional Pekerjaan Jasa Konstruksi (179). 3.4.1.6 Daftar Penyedia Barang/Jasa Mampu Seperti yang dijelaskan sebelumnya 3.4.1.7 Rencana Manajemen Proyek Menyiapkan seluruh rencana untuk mengelola proyek dan termasuk sub bagian rencana dan komponen lain. Untuk memperluas ketersediaan dokumen
  • 40. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB III Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-10 komponen lain yang disesuaikan sepanjang proses seleksi penyedia barang/jasa termasuk penyesuaian dokumen sebagai berikut :  Daftar risiko  Risiko relevansi dengan kontrak perjanjian (Seperti yang dijelaskan sebelumnya) 3.4.2 PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA UNTUK SELEKSI PENYEDIA BARANG/JASA 3.4.2.1 Sistem Pembobotan Suatu metoda pengukuran data kualitatif untuk memperkecil efek dari prasangka pribadi pada seleksi penyedia jasa. Melibatkan penggunaan suatu bobot yang kuantitatif ke masing-masing kriteria evaluasi, menilai calon para penyedia jasa pada kriteria masing-masing, mengalikan bobot dengan rate, dan total produk untuk menghitung suatu keseluruhan score. Dapat mengikuti Contoh: pada C. Evaluasi Dokumen Penawaran (evaluasi Administrasi, Teknis, Kewajaran Harga, Penilaian Kualifikasi) Pedoman Evaluasi Penawaran Pelelangan Nasional Pekerjaan Jasa Pelaksanaan Konstruksi (Pemborongan) (230). 3.4.2.2 Harga Perkiraan Sendiri (HPS)  Setiap pengadaan harus dibuat HPS (Harga Perkiraan Sendiri)  HPS dikalkulasikan secara keahlian berdasarkan data yang dapat dipertanggung jawabkan,  Disusun oleh Panitia/Pejabat pengadaan  Disahkan oleh pengguna barang/jasa.  Nialai total HPS tidak bersifat rahasia (diumumkan pada saat acara penjelasan dokumen pengadaan) sebagai upaya transparansi dan menjadi bahan pertimbangan penyedia barang/jasa dalam memperkirakan keuntungan yang akan diperoleh.  Rincian HPS rahasia, sebagai alat negosiasi dan untuk mencegah keseragaman dalam metode pelaksanaan pekerjaan dan  HPS sudah memperhitungkan PPN, overhead & profit, tetapi tidak boleh memperhitungkan PPh, biaya lain-lain, biaya tak terduga.  Sistem koridor >80% HPS dan <100% HPS tidak dipakai lagi.
  • 41. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB III Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-11 3.4.2.2 Sistem Penyaringan Melibatkan penetapan persyaratan minimum tentang kinerja dari satu atau lebih kriteria evaluasi, dan dapat menggunakan suatu sistem pembobotan dan HPS Sebagai contoh: seorang calon penyedia jasa boleh jadi diminta untuk mengusulkan seorang manager proyek yang mempunyai kualifikasi khusus sebelum syarat pada penawaran/proposal akan dipertimbangkan. Sistem ini mengharuskan para penyedia barang/jasa yang tidak memenuhi persyaratan minimum. Dapat menggunakan Lampiran 1 Keppres No.: 80, tanggal 3 Nop 2003, tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah, Bab 1: Persiapan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah. No. C. Penetapan Sistem Pengadaan yang dilakukan Penyedia Barang/Jasa (68). 3.4.2.3 Negosiasi Kontrak Melakukan klarifikasi, struktur dan persyaratan kontrak sehingga kesepakatan kontrak dapat tercapai sebelum kontrak ditandatangani. Negosiasi kontrak menyimpulkan dengan suatu dokumen yang dapat ditandatangani oleh Pemberi tugas/pemilik proyek/pengguna jasa dan penyedia jasa, hal ini disebut kontrak. 3.4.2.4 Sistem Rating Penyedia Barang/Jasa Dikembangkan dibeberapa organisasi dan menginformasikan rating mutu, kinerja serahan, pemenuhan kontrak dan prestasi penyedia barang/jasa yang lalu. Dokumen evaluasi Kinerja penyedia jasa yang dihasilkan selama proses Administrasi Kontrak yang lalu adalah salah satu sumber informasi yang relevan. Sistem rating ini digunakan sebagai tambahan dalam mengevaluasi dengan sistem screening untuk menseleksi penyedia jasa. 3.4.2.5 Kebijakan Pakar Digunakan untuk mengevaluasi proposal penyedia barang/jasa, dan diselesaikan oleh multi disiplin, seperti keahlian Kontrak, Hukum, Keuangan, Akuntansi, Teknik, Perencana, Peneliti, Pemasaran, Pabrikan. 3.4.2.6 Teknik Evaluasi Penawaran/Proposal Penetapan Metode Evaluasi Penawaran :
  • 42. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB III Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-12 Evaluasi Penawaran : 1) Evaluasi penawaran untuk pengadaan barang/jasa pemborongan/jasa lainya : a. Sistem Gugur dengan urutan proses penilaian dengan sistem ini adalah sebagai berikut :  Evaluasi Administrasi penawaran yang memenuhi syarat pada pembukaan penawaran,  Evaluasi Administrasi kelengkapannya dan keabsahan administrasi  Hasilnya Memenuhi syarat dan tidak memenuhi syarat administrasi. 2) Evaluasi Teknis  Evaluasi teknis terhadap penawaran yang memenuhi persyaratan/ lulus administrasi  Hasilnya memenuhi syarat teknis (lulus) atau tidak memenuhi syarat teknis (gugur). 3) Evaluasi Harga  Hanya dilakukan terhadap penawar yang dinyatakan lulus/memenuhi persyaratn administrasi dan teknis.  Berdasarkan hasil evaluasi harga, Panitia/pejabat pengadaan membuat daftar urutan penawaran yang dimulai dari urutan harga penawaran terendah dan mengusulkan penawar terendah sebagai calon pemenang. 3.4.3 OUTPUT/ KELUARAN DARI PEMILIHAN/SELEKSI PENYEDIA BARANG/JASA 3.4.3.1 Penyedia Barang/Jasa Terpilih Penyedia jasa terpilih adalah penyedia barang/jasa yang telah diputuskan menjadi pemenang dari hasil evaluasi proposal/ penawaran dan telah diklarifikasi/ negosiasi kontrak. 3.4.3.2 Kontrak Kontrak diberikan kepada penyedia barang/jasa terpilih, kontrak bisa kompleks atau sederhana seperti PO (Purchase Order). Kontrak adalah suatu hubungan hukum antara dua orang atau dua pihak, berdasarkan mana pihak yang satu berhak menuntut sesuatu hal dari pihak yang lain, dan pihak yang lain berkewajiban untuk memenuhi tuntutan itu.
  • 43. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB III Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-13 Perikatan timbul akibat adanya perjanjian. Perjanjian yang tertulis disebut kontrak. Tidak selalu suatu perjanjian dibuat secara tertulis. Bersumber dari perjanjian, perikatan juga bersumber/lahir dari Undang- undang. Pasal 1233 KUHP Perdata, dikatakan: tiap perikatan dilahirkan baik dari perjanjian maupun karena undang-undang. Huruf C Bab II Lampiran I Keppres No. 80/2003 memuat ketentuan mengenai surat perjanjian pengadaan barang/jasa sebagai berikut: Kerangka surat perjanjian pengadaan barang/jasa terdiri dari: a. Pembukaan (Komparasi) Pembukaan adalah bagian dari surat perjanjian yang meliputi: 1) Judul Kontrak; 2) Nomor Kontrak; 3) Tanggal Kontrak; 4) Kalimat Pembuka; 5) Penandatanganan Kontrak; 6) Para Pihak Dalam Kontrak; b. Isi 1) Pernyataan bahwa para pihak telah sepakat atau setuju untuk mengadakan kontrak mengenai obyek yang dikontrakkan sesuai dengan jenis pekerjaannya; 2) Pernyataan bahwa para pihak telah menyetujui besarnya harga kontrak. Harga kontrak harus ditulis dengan angka dan huruf, serta rincian sumber pembiayaannya; 3) Pernyataan bahwa ungkapan-ungkapan dalam perjanjian harus mempunyai makna yang sama seperti yang tercantum dalam kontrak; 4) Pernyataan bahwa kontrak yang dibuat ini meliputi beberapa dokumen dan merupakan satu kesatuan yang disebut kontrak; 5) Pernyataan bahwa apabila terjadi pertentangan antara ketentuan yang ;ada dalam dokumen-dokumen perjanjian/ kontrak maka yang dipakai < adalah dokumen urutannya lebih dulu; 6) Pernyataan mengenai persetujuan para pihak untuk melaksanakan kewajibannya masing-masing, yaitu pihak pertama membayar harga kontrak dan pihak kedua melaksanakan pekerjaan yang diperjanjikan dalam kontrak;
  • 44. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB III Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-14 7) Pernyataqan mengenai jangka waktu pelaksanaan pekerjaan, yaitu kapan dimulai dan diakhirinya pekerjaan tersebut. 8) Pernyataan mengenai kapan mulai efektif beriakunya kontrak. c. Penutup Penutup adalah bagian surat perjanjian yang memuat: 1) Pernyataan bahwa para pihak dalam perjanjian ini telah menyetujui untuk melaksanakan perjanjian sesuai ketentuan peraturan perundang- undangan yang berlaku di Indonesia padahari dan tanggal penandatangana perjanjian tersebut; 2) Tanda tangan paa pihak dalam surat perjanjian dengan dibubuhi meterai Sesuai ketentuan Pasal 22 Undang-undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi, Kontrak kerja konstruksi sekurang-kurangnya harus memuat uraian mengenai: a. Para pihak, yang memuat secara jelas identitas para pihak; b. Rumusan pekerjaan, yang memuat uraian yang jelas dan rinci tentang lingkup kerja, nilai pekerjaan, batasan waktu pelaksanaan; c. Masa pertanggungan dan/atau pemeliharaan, yang memuat tentang jangka waktu pertanggungan dan/atau pemeliharaan yang menjadi tanggung jawab penyedia jasa; d. Tenaga ahli, yang memuat ketentuan tentang jumlah, klasifikasi dan kualifikasi tenaga ahli untuk melaksanakan pekerjaan konstruksi; e. Hak dan kewajiban, yang memuat hak pengguna jasa untuk mernperoleh hasil pekerjaan konstruksi serta kewajibannya untuk memenuhi ketentuan yang diperjanjikan serta hak penyedia jasa untuk'mernperoleh informasi dan imbalan jasa serta kewajibannya melaksanakan pekerjaan konstruksi; f. Cara pembayaran, yang memuat ketentuan tentang kewajiban pengguna jasa dalam melakukan pembayaran hasil pekerjaan konstruksi; g. Cidera janji, yang memuat ketentuan tentang tanggung jawab dalam hal salah satu pihak tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana diperjanjikan; h. Penyelesaian perselisihan, yang memuat ketentuan tentang tata cara penyelesaian perselisihan akibat ketidaksepakatan;
  • 45. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB III Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-15 i. Pemutusan kontrak kerja konstruksi, yang memuat ketentuan tentang pemutusan kontrak; kerja konstruksi yang timbul akibat tidak dapat dipenuhinya kewajiban salah satu pihak; j. Keadaan memaksa (force majeure), yang memuat ketentuan tentang kejadian yang tirnbul di luar kemauan dan kemampuan para pihak, yang menimbulkan kerugian bagi salah satu pihak; k. Kegagalan bangunan, yang memuat ketentuan tentang kewajiban penyedia jasa dan/atau pengguna jasa atas kegagalan bangunan; l. Perlindungan pekerja, yang memuat ketentuan tentang kewajiban para pihak dalam pelaksanaan keselamatan dan kesehatan kerja serta jaminan tenaga kerja; m. Aspek lingkungan, yang memuat kewajiban para pihak dalam pemenuhan ketentuan tentang lingkungan. Dengan ketentuan tersebut, maka kontrak kerja konstruksi yang tidak memuat ketiga belas uraian tersebut dapat dinyatakan sebagai cacat hukum. 3.4.3.3 Rencana Manajemen Kontrak Untuk pembelian dan memperoleh barang/ jasa yang berarti, suatu rencana untuk mengadministrasikan kontrak adalah disiapkan berdasarkan item jenis khusus dari pembeli/ pengguna barang/jasa sesuai dokumen kontrak dan penyerahan hasil dan persyaratan kinerja dari pembeli/ pengguna barang/ jasa dan penyedia barang/ jasa terpenuhi. Rencana melingkupi kegiatan kontrak administrasi sepanjang hidup kontrak. Setiap rencana manajemen kontrak adalah sub bagian dari rencana manajemen proyek. Manajemen Kontrak : Kegiatan untuk mengelola suatu kontrak agar kontrak tersebut dapat digunakan sebagai pedoman, dan sebagai alat pengendalian pelaksanaan pekerjaan. Manajemen Kontrak meliputi : o Kegiatan penyusunan kontrak, o Kegiatan penggunaan kontrak sebagai pedoman pelaksanaan, o Kegiatan menggunakan kontrak sebagai alat pengendalian,
  • 46. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB III Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-16 o Kegiatan melakukan administrasi terhadap pembuatan, penggunaan sebagai pedoman pelaksanaan, dan penggunaan sebagai alat pengendali dari kontrak tersebut. 3.4.3.4 Ketersediaan Sumberdaya Informasi ketersediaan, jumlah sumberdaya khusus dan tanggal penempatan dapat mengetahui mana yang dapat dipakai atau harus idle. 3.4.3.5 Rencana Manajemen Pengadaan (Diperbaharui) Diperbaharui cerminan dari disetujuinya permintaan perubahan yang berdampak pada manajemen pengadaan. 3.4.3.6 Permintaan Perubahan Permintaan perubahan terhadap Rencana Manajemen Proyek dan sub bagian rencana dan komponen lain, seperti schedule proyek, dan rencana manajemen pengadaan mungkin hasil dari proses seleksi penyedia barang/jasa. Permintaan perubahan diproses untuk meninjau ulang dan disposisi melalui Proses Pengendalian Perubahan Terintegrasi.
  • 47. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB III Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-17 RANGKUMAN Proses pemilihan penyedia Jasa/Barang dilakukan setelah keputusan membuat atau membeli ditetapkan. Membuat rencana pengikatan dengan kontrak yang keluarannya adalah Dokumen Kontrak, kriteria evaluasi penyedia barang/jasa. Meminta proposal/ penawaran dengan undangan/iklan atau sebelumnya melakukan pra qualifikasi atau pasca kualifikasi, dengan menggunakan kriteria evaluasi maka dapat dipilih Penyadia Jasa yang mempunyai kualifikasi sesuai persyaratan. Dilakukan pengikatan dengan kontrak yang jenisnya telah disepakati , dan didalamnya terkandung beberapa klausul yang seimbang diantara para pihak. Didalam mengikat dengan kontrak diperlukan perencanaan dengan masukan sebagai berikut : (a) Rencana Menejemen Pengadaan, (b) Pernyataan Kontrak Pekerjaan, (c) Keputusan Membuat Sendiri Atau Membeli, (d) Rencana Manajemen Proyek. Kemudian diproses dengan menggunakan teknik dan cara sebagai berikut : (a) Standar Form/ Borang, (b) Kebijakan Pakar yang akan menghasilkan keluaran sebagai berikut : (a) Dokumen Pengadaan, (b) Pernyataan Kontrak Pekerjaan (diperbaharui). Kemudian ditatapkan pemenang lelang melalui proses masukan permintaan penawaran penyedia barang/ jasa yaitu : (a) Proses Yang Dimiliki Perusahaan/ Instansi, (b) Rencana Manajemen Pengadaan, (c) Dokumen Pengadaan. Dengan proses menggunakan teknik dan cara sebagai berikut : (a) Rapat Penjelasan , (b) Iklan/ Pengumuman Lelang, (c) Pengembangan Daftar Penyedia Barang/ Jasa Mampu sehingga menghasilkan : (a) Daftar Penyedia Barang/ Jasa Mampu,(b) Dokumen Paket Pengadaan,(c) Proposal/ Penawaran. Proses selanjutnya di seleksi dengan masukan sebagai berikut : (a) Proses Yang Dimiliki Perusahaan/ Instansi,(b) Rencana Manajemen Pengadaan,(c) Kriteria Evaluasi,(d) Dokumen Paket Pengadaan,(e) Proposal/ Penawaran,(f) Daftar Penyedia Barang/Jasa Mampu,(g) Rencana Manajemen Proyek diseleksi dengan cara: (a) Sisti Pembobotan, (b) Harga Perkiraan Sendiri (HPS),(c) Sistem Penyaringan,(d) Negosiasi Kontrak, (e) Sistem Rating Penyedia Barang/ Jasa,(f) Kebijakan Pakar, (g) Teknik Evaluasi Penawaran/ Proposal. Yang akan menghasilkan : (a) Penyedia Barang/ Jasa Terpilih,(b) Kontrak, (c) Rencana Manajemen Kontrak,(d) Ketersediaan Sumberdaya,(e) Rencana Manajemen Pengadaan (Diperbaharui), (f) Permintaan Perubahan
  • 48. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB III Proses Pemilihan Penyedia Jasa/Kontraktor Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) III-18 LATIHAN/PENILAIAN MANDIRI Latihan atau penilaian mandiri menjadi sangat penting untuk mengukur diri atas tercapainya tujuan pembelajaran yang disampaikan oleh para pengajar/instruktur, maka pertanyaan dibawah ini perlu dijawab secara cermat, tepat dan terukur. Kode/Judul Unit Kompetensi : INA.56303.13.09.10.07 : Menerapkan sistem Manajemen Pengadaan Barang & Jasa Proyek (Project Procurement Management) Soal : No. Elemen Kompetensi/ KUK (Kriteria Unjuk Kerja) Daftar Pertanyaan Untuk Latihan/ Penilaian Mandiri 2. Berperan dalam proses pemilihan Penyedia jasa /kontraktor 2.1 Kriteria evaluasi ditetapkan sebelum pelaksanaan tender yang memuat : pengertian kebutuhan, life cycle cost, kapabilitas secara teknik, pendekatan manajemen, pendekatan secara teknik, kemampuan keuangan, kapasitas produksi dan interes, besaran & jenis usaha, Referensi, memiliki hak paten) 2.1.1 Untuk apa kriteria evaluasi diberikan sebelum tender? 2.1.2 Apa yang dimaksud dengan Life cycle costing? 2.1.3 Pada barang/jasa tertentu, penyedia barang/jasa hanya satu dan kondisinya darurat tidak ada pilihan lain apa yang diputuskan? 2.2 Permintaan penawaran melalui advertensi, surat undangan, Bidder conferences, dan pengembangan daftar penyedia jasa mampu, dokumen lelang, Proposal dan pemilihan sebagai pemenang ditetapkan. 2.2.1 Apa salah satu syarat pengumum tender? 2.2.2 Apa yang dimaksud masa sanggah? 2.2.3 Kapan Aanwijzing /rapat penjelasan dilaksanakan?
  • 49. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB IV Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 1 BAB IV PENGELOLAAN KONTRAK/ADMINISTRASI KONTRAK 4.1. UMUM Melaksanakan administrasi kontrak adalah kegiatan pencatatan dan pendokumentasian setiap tahapan kontrak, sehingga kontrak tersebut betul-betul terdokumentasi dengan baik. Dilakukan untuk mengetahui secara jelas hal-hal yang dilakukan selama proses perencanaan/penyusunan, pelaksanaan, dan pengendalian. Dokumen ini disusun secara sistimatis, dan mempunyai cacatan waktu dan tempat dimana kegiatan tersebut terjadi. Administrasi kontrak akan memberikan gambaran berupa data pada pihak-pihak yang terlibat dalam proyek apakah Penyedia Jasa atau pun Pengguna Jasa. Jika antara pihak terjadi sengketa atau perbedaan pandangan dalam satu atau beberapa kegiatan tertentu, maka selain kontrak dijadikan sebagai bahan rujukan, maka administrasi dalam bentuk dokumentasi akan membantu untuk memperjelas masalah. Jika penyelesaian persengketaan sampai pada tingkat pengadilan atau arbitrase, maka administrasi kontrak yang baik akan sangat membantu untuk memecahkan atau mencari keputusan yang paling tepat bagi para pihak yang bersengketa. 4.2. BENTUK KLAUSUL-KLAUSUL Perencanaan untuk mengadakan pengikatan (kontrak) merupakan kegiatan awal dalam manajemen kontrak. Pada kegiatan ini Pihak yang terlibat adalah Pihak Penyedia Barang/Jasa dan Pihak Pengguna Barang/Jasa. Kedua Pihak saling memberikan masukan mengenai klausul-klausul yang diusulkan yang akan dimasukkan dalam kontrak. Pada tahapan ini semua kegiatan harus diadministrasikan secara baik, sehingga jika pada saat terjadi sengketa antara para pihak dalam hal klausul kontrak, maka dokumentasi dari rencana mengontrakan dapat dijadikan rujukan untuk melihat kontrak dengan sudut pandang yang sama.
  • 50. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB IV Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 2 Pada saat pelaksanaan pekerjaan, maka rencana kontrak membuat kontrak dijadikan sebagai pedoman pelaksanaan, karena kontrak dan seluruh lampirannya merupakan satu kesatuan Pada tahap berikutnya dalam kegiatan rencana kontrak membuat kontrak sebagai alat ukur untuk mengetahui apakah pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan yang diharapkan oleh Pengguna Jasa. Rencana kontrak akan membuat kontrak sebagai alat pengendalian. 4.3. MEMONITOR DAN MENGENDALIKAN PELAKSANAAN KONTRAK BARANG DAN JASA Melaksanakan administrasi kontrak adalah kegiatan pencatatan dan pendokumentasian setiap tahapan kontrak, sehingga kontrak tersebut betul-betul terdokumentasi dengan baik. Dilakukan untuk mengetahui secara jelas hal-hal yang dilakukan selama proses perencanaan/penyusunan, pelaksanaan, dan pengendalian. Dokumen ini disusun secara sistimatis, dan mempunyai cacatan waktu dan tempat dimana kegiatan tersebut terjadi. Administrasi kontrak akan memberikan gambaran berupa data pada pihak-pihak yang terlibat dalam proyek apakah Penyedia Jasa atau pun Pengguna Jasa. Jika antara pihak terjadi sengketa atau perbedaan pandangan dalam satu atau beberapa kegiatan tertentu, maka selain kontrak dijadikan sebagai bahan rujukan, maka administrasi dalam bentuk dokumentasi akan membentu untuk memperjelas masalah. Jika penyelesaian persengketaan sampai pada tingkat pengadilan atau arbitrase, maka administrasi kontrak yang baik akan sangat membantu untuk memecahkan atau mencari keputusan yang paling tepat bagi para pihak yang bersengketa. 4.3.1 INPUT/ MASUKAN UNTUK KONTRAK ADMINISTRASI 4.3.1.1 Kontrak Seperti yang dijelaskan sebelumnya 4.3.1.2 Rencana Manajemen Kontrak Seperti yang dijelaskan sebelumnya
  • 51. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB IV Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 3 4.3.1.3 Penyedia Jasa Terpilih Seperti yang dijelaskan sebelumnya 4.3.1.3 Laporan Kinerja Penyedia Barang/Jasa Kinerja penyedia barang/jasa terkait dengan dokumentasi meliputi :  Dokumentasi teknis yang dikembangkan penyedia barang/jasa dan informasi hasil serahan yang disajikan sesuai dengan terminologi kontrak,  Laporan Kinerja penyedia barang/jasa. 4.3.1.4 Persetujuan Permintaan Perubahan Persetujuan atas permintaan perubahan dapat meliputi modifikasi terminologi dan kondisi kontrak, termasuk menyediakan pernyataan kontrak pekerjaan, harga dan deskripsi produk, jasa, atau hasil. Semua perubahan pada umumnya didokumentasikan secara tertulis dan disetujui sebelum pelaksanaan pekerjaan. Adanya hasil diskusi secara verbal, tetapi tidak didokumentasikan, perubahan tidak akan diproses atau dilaksanakan. 4.3.1.5 Informasi Prestasi Pekerjaan Mencakup tingkat standar mutu yang sedang dibuat, biaya yang sedang terjadi atau mana yang sesuai rencana, tagihan penyedia barang/jasa dll. Dikumpulkan sebagai bagian dari pelaksanaan proyek. Laporan kinerja penyedia barang/jasa dapat diketahui dengan serahan mana yang dapat diselesaikan dan mana yang belum. Penyedia barang/jasa juga dapat mengajukan tagihan berdasarkan jadwal tagihan dan sesuai dengan hasil pekerjaan yang dilaksanakan. Tagihan biasanya dilengkapi dengan dokumen sebagai data penunjang sesuai dengan yang dijelaskan pada kontrak. 4.3.2 PENGGUNAAN TEKNIK DAN CARA KONTRAK ADMINISTRASI 4.3.2.1 Sistim Pengendalian Perubahan Kontrak 1) Uraian Perubahan : Perubahan-perubahan pekerjaan dapat dirintis oleh Pimpinan Proyek (atau oleh Konsultan Teknik jika dikuasakan demikian oleh Pimpinan Proyek uhtuk bertindak atas namanya) atau oleh Kontraktor dan akan disetujui
  • 52. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB IV Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 4 dengan cara suatu Perintah Perubahan yang ditandatangani oleh kedua belah pihak. Jika dasar pembayaran ditentukan dalam "satu" perintah perubahan yang diharapkan dalam besarnya kontrak, maka Perintah Perubahan tersebut akan dibandingkan dan dirumuskan dalam suatu "Adendum" atau dalam suatu amandemen. 2) Perintah Perubahan dan Adenda a). Perintah Perubahan Sebuah perintah tertulis yang dikeluarkan oleh Pimpinan Proyek yang ditandatangani oleh kontraktor, menunjukkan penerimaannya atas perubahan pekerjaan atau dokumen kontrak dan persetujuannya atas dasar penyesuaian pembayaran dan waktu, jika ada untuk pelaksanaan perubahan pekerjaan tersebut. Perintah perubahan harus diterbitkan dalam satu formulir standard dan akan mencakup semua instansi instruksi yang dikeluarkan oleh Pimpinan Proyek yang akan menimbulkan satu perubahan dalam Dokumen Kontrak atau instruksi- instruksi sebelumnya yang dikeluarkan oleh Pimpinan Proyek. b). Amandemen Apabila terjadi perubahan dalam dokumen kontrak yang disetujui bersama antara Pemimpin Proyek dan Kontraktor tetapi akibat adanya perubahan-perubahan itu tidak mempengaruhi besaran nilai kontrak maupun harga satuan dan volume pekerjaan, dapat dilakukan apa yang disebut "amandemen". c). Adendum Suatu persetujuan tertulis antara Pemilik Bangunan dan Kontraktor merumuskan satu perubahan dalam pekerjaan atau Dokumen Kontrak yang telah menghasilkan satu perubahan dalam susunan Harga Satuan maupun volume dalam mata/item Pembayaran atau satu perubahan yang diharapkan dalam besarnya kontrak dan telah dirundingkan sebelumnya dan disetujui di bawah satu Perintah Perubahan. Addenda juga akan dibuat pada bagian penutup kontrak dan untuk semua perubahan-perubahan kontrak dan perubahan teknis yang besar tanpa memandang apakah perubahan-perubahan tersebut terjadi untuk instruktur Harga atau Besarnya Kontrak. Dan perubahan waktu pelaksanaan yang harus dipertimbangkan.
  • 53. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB IV Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 5 3) Penyerahan-penyerahan a). Kontraktor akan menunjuk secara tertulis wakil perusahaannya yang akan diberi kuasa untuk menerima perubahan dalam pekerjaan dan yang bertanggung jawab untuk memberitahukan pihak-pihak lainnya dalam tenaga kontraktor mengenai otorisasi perubahan-perubahan tersebut. b). Pimpinan Proyek akan menunjuk secara tertulis pejabat yang diberi kuasa untuk mengadministrasikan prosedur perubahan atas nama Pemberi Tugas. c). Kontraktor akan membantu setiap pengajuan satu usulan "lump-sum" dan untuk setiap Harga Satuan yang tidak ditentukan sebelumnya dengan data pembuktian yang cukup untuk memungkinkan konsultan Teknik mengevaluasi usulan tersebut. 4) Prosedur Awal 1) Pimpinan proyek dapat memberikan Perintah Perubahan kepada kontraktor secara tertulis yang berisikan : a) Satu uraian mengenai perubahan yang diusulkan dan lokasinya dalam proyek. b) Gambar-gambar dan spesifikasi-spesifikasi kelengkapan yang merinci perubahan yang diusulkan. c) Jangka waktu yang direncanakan untuk mengerjakan perubahan yang diusulkan tersebut. d) Baik perubahan yang diusulkan tersebut dapat dilaksanakan di bawah struktur Harga Satuan Mata/Item Pembayaran yang ada, maupun suatu harga satuan atau "lump-sum" tambahan yang diperlukan harus disetujui dan dirumuskan dalam "adendum". Pengumuman demikian adalah hanya pemberitahuan dan tidak merupakan suatu perintah untuk melaksanakan perubahan-perubahan tersebut atau untuk menghentikan pekerjaan yang sedang berjalan. 2) Kontraktor dapat meminta satu Perintah Perubahan dengan mengajukan suatu pemberitahuan tertulis kepada Konsultan Teknik yang berisi: a) Uraian perubahan yang diajukan
  • 54. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB IV Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 6 b) Pernyataan alasan untuk membuat usulan perubahan c) Pernyataan pengaruh pada jadwal pelaksanaan, jika ada d) Pernyataan pengaruh yang ada dari pekerjaan-pekerjaan sub kontraktor yang terpisah, jika ada e) Perincian apakah semua atau sebagian usulan perubahan harus di bawah struktur Harga Satuan mata/item Pembayaran yang ada beserta dengan suatu Harga Satuan tambahan atau "lump-sum" yang dipertimbangkan, mungkin perlu disetujui. 5) Pelaksanaan Perintah Perubahan Kontrak (Contract Change Order - CCO) 1) Isi masalah dalam Perintah Perubahan didasarkan pada : a) Permintaan Pimpinan Proyek dan Persetujuan kontraktor b) Permohonan Kontraktor untuk suatu perubahan yang disetujui oleh Pimpinan Proyek. 2) Pimpinan Proyek akan rnempersiapkan Perintah Perubahan tersebut dan menyediakan satu nomor Perintah Perubahan. 3) Perintah Perubahan tersebut akan menguraikan perubahan dalam pekerjaan-pekerjaan, kedua-duanya baik penambahan maupun pengurangan dengan lampiran revisi Dokumen Kontrak yang diperlukan untuk menetapkan perincian perubahan. 4) Perintah Perubahan tersebut akan menetapkan dasar pembayaran sesuai waktu yang diperlukan, sebagai akibat adanya perubahan dan dimana peilu akan menunjukkan setiap tambahan harga satuan ataupun jumlah yang telah disetujui di antara Pimpinan Proyek dan Kontraktor yang perlu dirumuskan dalam suatu adendum. 5) Pimpinan Proyek akan menandatangani dan menetapkan tanggal Perintah Perubahan sebagai dasar Kontraktor untuk melaksanakan perubahan tersebut. 6) Kontraktor akan menandatangani dan memberi tanggal Perintah Pembahan untuk menyatakan persetujuan dengan rincian di dalamnya. 6) Pelaksanaan "Adenda dan Amandemen" 1) Adendum dan amandemen didasarkan pada : a) Permintaan Pimpinan Proyek dan jawaban kontraktor
  • 55. MODUL CMB-10 Sistem Manajemen Pengadaan Proyek (Project Procurement Management) BAB IV Pengelolaan Kontrak/Administrasi Kontrak Ahli Muda Manajemen Konstruksi Bangunan Gedung (Construction Management Of Buildings) IV - 7 b) Permohonan kontraktor untuk perubahan yang direkomendasikan dan disetujui oleh pimpinan proyek. 2) Pimpinan proyek akan mempersiapkan "adendum" atau amandemen tersebut. 3) Adendum atau amandemen akan menguraikan setiap perubahan kontraktor, perubahan teknik maupun perubahan volume dalam pekerjaan, kedua tambahan maupun penghapusan beserta revisi dokumen kontrak untuk menetapkan perincian perubahan dimaksud. 4) Adendum atau amandemen tersebut akan menyediakan perhitungan ringkas bagi setiap tambahan atau penyesuaian dalam jangka waktu kontrak. 5) Pimpinan proyek dan kontraktor akan menandatangani adendum atau amandemen tersebut dan melampirkannya dalam dokumen kontrak. 4.3.2.2 Peninjauan ulang prestasi yang diselenggarakan pembeli/pemilik proyek. Sasaran : Untuk mengidentifikasi kesuksesan atau kegagalan, prestasi yang berkenaan dengan pernyataan kontrak pekerjaan, dan prestasi yang tidak memenuhi syarat kontrak, dan mengijinkan pembeli untuk menilai penyedia barang/jasa untuk mendemonstrasikan mampu atau tidak mampu dalam melaksanakan pekerjaan. Tinjauan ulang terhadap prestasi penyedia barang/jasa dalam persyaratan mutu dan lingkup proyek, kesesuaian dengan biaya dan jadwal, dibandingkan dengan kontrak. Dapat meliputi suatu tinjauan ulang dokumen yang disiapkan oleh penyedia barang/jasa dan pemeriksaan yang dilakukan oleh Pembeli/ Pemilik/ Pengguna Barang/ Jasa sebagai pemeriksaan yang diselenggarakan sepanjang pelaksanaan pekerjaan dari penyedia barang/jasa. 4.3.2.3 Inspeksi Dan Audit Diperlukan oleh Pembeli/ Pemilik/ Pengguna barang/Jasa dan didukung oleh Penyedia Barang/Jasa seperti yang tercantum pada dokumen kontrak, dapat diselenggarakan sepanjang pelaksanaan proyek untuk mengidentifikasi kelemahan proses pekerjaan dan penyampaian serahan penyedia barang/ jasa. Jika diberikan wewenang dalam kontrak, beberapa tim inspeksi dan audit