SlideShare a Scribd company logo
1 of 16
Pendidikan Kewarganegaraan




  Mata Kuliah Ciri Universitas
Universitas Mercu Buana - Jakarta




    INDENTITAS NASIONAL




             Dosen :

     Udjiani Hatiningrum
BAB III IDENTITAS NASIONAL

1. Pengertian Identitas Nasional.

  Identitas berarti ciri-ciri, sifat-sifat khas yang melekat pada suatu hal sehingga
  menunjukkan suatu keunikkannya serta membedakannya dengan hal-hal lain. Ciri-ciri
  tersebut menumbuhkan karekteristik yang membedakan dengan negara lain sehinga
  negara Indonesia mempunyai identitas sendiri yaitu identitas nasional Indonesia.
  Identitas berasal dari kata identity yang berarti ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang
  melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Dalam
  pengertian terminologi antropologi, identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan
  sesuai dengan kesadaran diri pribadi sendiri, golongan, kelompok, komunitas, atau
  negara sendiri.Kata „nasional‟ dalam identitas nasional merupakan identitas yang melekat
  pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik
  fisik seperti, budaya, agama, bahasa maupun nonfisik seperti keinginan, cita-cita, dan
  tujuan.Istilah identitas nasional atau identitas bangsa melahirkan tindakan kelompok
  (collective action) yang diberi atribut nasional.Nilai-nilai budaya yang berada dalam
  sebagian besar masyarakat dalam suatu negara dan tercermin di dalam identitas
  nasional bukanlah barang jadi yang sudah selesai dalam kebekuan normatif dan
  dogmatis, melainkan sesuatu yang terbuka yang censerung terus-menerus berkembang
  karena hasrat menuju kemajuan yang dimiliki oleh masyarakat pendukungnya.Identitas
  nasional adalah “manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam
  aspek kehidupan suatu bangsa (nation) dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang
  khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya” (Wibisono
  Koento: 2005).
       Identitas Nasional merupakan sesuatu yang terbuka untuk diberi makna baru agar
  tetap relevan dan fungsional dalam kondisi aktual yang berkembang dalam
  masyarakat.Diletakkan dalam konteks Indonesia, maka Identitas Nasional itu merupakan
  manifestasi nilai-nilai budaya yang sudah tumbuh dan berkembang sebelum masuknya
  agama-agama besar di bumi nusantara ini dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan
  suku yang kemudian dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan
  Nasional dengan acuanPancasila danroh        BhinnekaTunggalIka sebagai dasar


                                              1
dan arah pengembangannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Dengan
perkataan lain, dapat dikatakan bahwa hakikat identitas nasional kita sebagai bangsa di
dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah Pancasila yang
aktualisasinya tercermin dalam berbagai penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya
dalam Pembukaan beserta UUD kita, sistem pemerintahan yang diterapkan, nilai-nilai etik,
moral, tradisi, bahasa, mitos, ideologi, dan lain sebagainya yang secara normatif diterapkan
di dalam pergaulan, baik dalam tataran nasional maupun internasional.Nilai-nilai budaya
yang tercermin sebagai Identitas Nasional tsb bukanlah barang jadi yang sudah selesai
dalam kebekuan normatif dan dogmatis, melainkan sesuatu yang terbuka-cenderung terus
menerus bersemi sejalan dengan hasrat menuju kemajuan yang dimiliki oleh masyarakat
pendukungnya. Konsekuensi dan implikasinya adalah identitas nasional juga sesuatu yang
terbuka, dinamis, dan dialektis untuk ditafsir dengan diberi makna baru agar tetap relevan
dan fungsional dalam kondisi aktual yang berkembang dalam masyarakat.
Krisis multidimensi yang kini sedang melanda masyarakat kita menyadarkan bahwa
pelestarian budaya sebagai upaya untuk mengembangkan Identitas Nasional kita telah
ditegaskan sebagai komitmen konstitusional sebagaimana dirumuskan oleh para pendiri
negara kita dalam Pembukaan, khususnya dalam Pasal 32 UUD 1945 beserta
penjelasannya, yaitu :Pemerintah memajukan Kebudayan Nasional Indonesia “, yang diberi
penjelasan ” Kebudayan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budaya
rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan lama dan asli terdapat sebagai puncak-puncak
kebudayaan di daerah-daerah seluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa.
Usaha kebudayaan harus menuju ke arah kemajuan adab, budaya dan persatuan dengan
tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan
atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan
bangsa Indonesia “.Kemudian dalam UUD 1945 yang diamandemen dalam satu naskah
disebutkan dalam Pasal 32 :
   1) Negara memajukan kebudayan Nasional Indonesia di tengah peradaban dunia
       dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memeliharra dan mengembangkan
       nilai-nilai budaya.




                                             2
2) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya
       nasional.


Dengan demikian secara konstitusional, pengembangan kebudayan untuk membina dan
mengembangkan identitas nasional kita telah diberi dasar dan arahnya, terlepas dari apa
dan bagaimana kebudayaan itu dipahami.
Di dunia ini masih ada bangsa yang belum bernegara.Demikian pula orang-orang yang
telah bernegara yang pada mulanya berasal dari banyak bangsa dapat menyatakan dirinya
sebagai suatu bangsa. Baik bangsa maupun negara memiliki ciri khas yang membedakan
bangsa atau negara tersebut dengan bangsa atau negara lain di dunia. Ciri khas sebuah
bangsa merupakan identitas dari bangsa yang bersangkutan.Ciri khas yang dimiliki
negara juga merupakan identitas dari negara yang bersangkutan.Identitas-identitas yang
disepakati dan diterima oleh bangsa menjadi identitas nasional bangsa.
Faktor-Faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional antara lain sebagai berikut:
   1) Faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional bangsa Indonesia
       meliputi:
       -   Faktor Objektif, yang meliputi faktor geografis-ekologis dan demografis;
       -   Faktor Subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang
           dimiliki bangsa Indonesia (Suryo, 2002).
   2) Menurut Robert de Ventos, dikutip Manuel Castelles dalam bukunya “The Power of
       Identity” (Suryo, 2002), munculnya identitas nasional suatu bangsa sebagai hasil
       interaksi historis ada 4 faktor penting, yaitu:
           -   Faktor Primer, mencakup etnisitas, territorial, bahasa, agama, dan yang
               sejenisnya;
           -   Faktor Pendorong, meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi,
               lahirnya angkatan bersenjata modern dan pembanguanan lainnya dalam
               kehidupan bernegara;
           -   Faktor Penarik, mencakup modifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi,
               tumbuhnya birokrasi, dan pemantapan sistem pendidikan nasional;




                                                3
-   Faktor Reaktif, pada dasarnya tercakup dalam proses pembentukan
               identitas nasional bangsa Indonesia yang telah berkembang dari masa
               sebelum bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan dari penjajahan bangsa
               lain.


Identitas nasional merupakan suatu ciri yang dimiliki oleh bangsa kita untuk dapat
membedakannya dengan bangsa lain. Jadi, untuk dapat mempertahankan keunikan-
keunikan dari bangsa Indonesia itu sendiri maka kita harus menanamkan akan cinta tanah
air yang diwujudkan dalam bentuk ketaatan dan kepatuhan terhadap atura-aturan yang
telah ditetapkan serta mengamalkan nilai-nilai yang sudah tertera dengan jelas di dalam
pancasila yang dijadikan sebagai falsafah dan dasar hidup bangsa Indonesia. Dengan
keunikan inilah, Indonesia menjadi suatu bangsa yang tidak dapat disamakan dengan
bangsa lain dan itu semua tidak akan pernah lepas dari tanggung jawab dan perjuangan
dari warga Indonesia itu sendiri untuk tetap menjaga nama baik bangsanya.


2. Parameter Identitas Nasional:


Parameter identitas nasional adalah suatu ukuran atau patokan yang dapat digunakan
untuk menyatakan sesuatu adalah menjadi ciri khas suatu bangsa. Sesuatu yang diukur
adalah unsur suatu identitas seperti kebudayaan yang menyangkut norma, bahasa, adat
istiadat dan teknologi, sesuatu yang alami atau ciri yang sudah terbentuk seperti geografis.
    Ukuran atau patokan sesuatu jadi ciri suatu bangsa adalah sebagai berikut :
   1) Identitas nasional menggambarkan pola perilaku: ramah tamah, gotong royong,
       hormat kepada orang tua.
   2) Lambang-lambang: Garuda Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Indonesia,
       Lagu Kebangsaan Indonesia Raya.
   3) Alat Kelengkapan / Teknologi: tempat ibadah (borobudur dll), pesawat terbang dll.
   4) Tujuan yang ingin dicapai bangsa: budaya prestasi dan unggul




                                              4
Unsur-unsur pembentuk identitas nasional berdasarkan ukuran parameter sosiologis,
yaitu :
   1) Suku bangsa(golongan sosial yang khusus dan bersifat askriptif);
   2) Kebudayaankesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, dan adat istiadat yang bersifat
          tidak individual);
   3) Bahasa(simbol yang menjadikan suatu perkataan mampu melambangkan arti
          apapun) ;
   4) Kondisi georafis(lokasi negara dalam kerangka ruang, tempat dan waktu) .


Suku Bangsa :


    Suku bangsa adalah golongan sosial yang khusus dan bersifat askriptif (ada sejak
lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Indonesia dikenal
dengan banyak suku bangsa, dan menurut statistik hampir mencapai 300 (tiga ratus) suku
bangsa. Setiap suku mempunyaai adat istiadat, tata kelakuan, dan norma yang berbeda,
namun demikian beragam suku ini mampu mengintegasikan dalam suatu negara Indonesia
untuk mencapai tujuan yaitu masyarakat yang adil dan makmur.
Negara Indonesia ialah negara yang berasal dari berbagai suku bangsa, termasuk Jawa,
Sunda, Aceh, Madura, Batak, Minangkabau, Bali, dan Bugis.Kalau dilihat dari populasi,
Suku Jawa adalah suku yang paling besar di Indonesia, Suku Sunda adalah suku terbesar
kedua, Suku terbesar ketiga adalah suku Madura, Suku bangsa terbesar keempat adalah
suku Minangkabau mereka merupakan dari propinsi Sumatera Barat.Anggota suatu suku
bangsa pada umumnya ditentukan menurut garis keturunan ayah (patrilinial) seperti suku
bangsa Batak, menurut garis keturunan ibu (matrilineal) seperti suku Minang, atau menurut
keduanya seperti suku Jawa.


Kebudayaan :


Kebudayaan menurut sosiologis termasuk kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, dan adat
istiadat.Kebudayaan sebagai parameter identitas nasional bukanlah sesuatu yang bersifat
individual.Apayangdilakukan sebagai kebiasaan pribadi bukanlah suatu
                                           5
kebudayaan. Kebudayaan harus merupakan milik bersama dalam suatu kelompok, artinya
para warganya memiliki bersama sejumlah pola-pola berpikir dan berkelakuan yang didapat
dan dikembangkan melalui proses belajar. Hal-hal yang dimiliki bersama ini harus menjadi
sesuatu yang khas dan unik, yang tetap memperlihatkan diri diantara berbagai kebiasaan-
kebiasaan pribadi.
Kebudayaan Indonesia bisa di artikan seluruh cirikhas suatu daerah yang ada sebelum
terbentuknya nasional Indonesia, yang termasuk kebudayaan Indonesia itu adalah seluruh
kebudayaan lokal dari seluruh ragam suku-suku di Indonesia.Masyarakat Indonesia dewasa
ini sedang mengalami masa pancaroba yang amat dahsyat sebagai akibat tuntutan
reformasi secara menyeluruh.Sedang tuntutan reformasi itu berpangkal pada kegiatan
pembangunan     nasional   yang   menerapkan     teknologi   maju   untuk   mempercepat
pelaksanaannya.Di lain pihak, tanpa disadari, penerapan teknologi maju itu menuntut acuan
nilai-nilai budaya, norma-norma sosial dan orientasi baru.Tidaklah mengherankan apabila
masyarakat Indonesia yang majemuk dengan multi kulturalnya itu seolah-olah mengalami
kelimbungan dalam menata kembali tatanan sosial, politik dan kebudayaan dewasa ini.


Bahasa :


Bahasa adalah identitas nasional yang bersumber dari salah satu lambang suatu
negara.Bahasa adalah merupakan satu keistimewaan manusia, khususnya dalam kaitan
dengan hidup bersama dalam masyarakat adalah adanya bahasa.Bahasa manusia memiliki
simbol yang menjadikan suatu perkataan mampu melambangkan arti apapun, sekalipun hal
atau barang yang dilambangkan artinya oleh suatu kata tidak hadir di situ. Di Indonesia
terdapat beragam bahasa daerah yang mewakili banyaknya suku-suku bangsa atau etnis
namun bahasa Melayu dahulu dikenal sebagai bahasa penghubung berbagai
etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi bahasa komunikasi di antara
suku-suku di nusantara, bahasa Melayu juga menempati posisi bahasa transaksi
perdagangan internasional di kawasan kepulauan nusantara yang dikembangkan oleh
berbagai suku bangsa Indonesia dengan pedagang asing.Pada tahun 1928 Bahasa Melayu
mengalami perkembangan yangsangat pesat.Pada tahun tersebut, bahasa
                                           6
Melayu ditetapkan menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa
Indonesia. Setelah kemerdekaan, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa
nasional.Bahasa IndonesiaadalahbahasaresmiRepublik Indonesia dan bahasa persatuan
bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi
Kemerdekaan Indonesia,       tepatnya    sehari     sesudahnya,   bersamaan   dengan mulai
berlakunya konstitusi.
Sebagai bahasa nasional, Bahasa Indonesiamengalami tahap-tahap yang sangat penting
dalam sejarah perkembangannya yaitu sebagai berikut :
     -   Dimulai dari 1901, disusun ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. Van Ophuysen
         dalam Kitab Logat Melayu sebagai cikal bakal bahasa Indonesia.
     -   Pada 1928 Bahasa Indonesia diikrarkan dalam Sumpah Pemuda sebagai bahasa
         persatuan.
     -   Kemudian tahun 1942 kedudukan bahasa Indonesia semakin kokoh akibat
         kekalahan Belanda terhadap Jepang, yang secara otomatis bahasa Belanda tidak
         boleh dipergunakan lagi, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam situasi
         resmi.
     -   Tahun 1945 Bahasa Indonesia memperoleh kedudukannya yang lebih pasti sebagai
         bahasa nasional, bahasa resmi, bahasa kesatuan dan bahasa negara. Kemudian,
         dengan penetapan pemakaian ejaan baru oleh Presiden RI tanggal 16 Agustus
         tahun 1972, selangkah bahasa Indonesia maju menuju kesempurnaannya.(Lihat J.S
         Badudu.1985).


Melihat sejarah perkembangan bahasa Indonesia yang hampir mencapai satu abad, ternyata
bukanlah hal yang mudah untuk menyempurnakannya dan menjaga dari pengaruh-pengaruh
bahasa-bahasa lain (asing). Bahasa Indonesia masih belum cukup dewasa menahan
gempuran     dari     bahasa-bahasa     asing     yang   selalu   mempengaruhinya.   Selain
ketidakmampuannya dalam menahan gempuran, bahasa Indonesia juga masih ada yang
terjadi salah kaprah penggunaannya. Seperti dalam pengucapannya, kita mengucapkannya
dengan gaya pelafalan ejaan bahasa Inggris. TV (baca: tivi) mengapa kita tidak
melafalkannya „teve‟. Bukankah dalam bahasa Indonesia fonem t dibaca „te‟ dan fonem v
dibaca „ve‟? Mungkin jika ingin membeli TV dan melafalkannya dengan „teve‟ sudah pasti kita
                                                7
akan ditertawakan. Namun, ketika melafalkan nama stasiun TV pemerintah „TVRI‟, kita
melafalkannya dengan te-ve-er-i- bukan ti-vi-ar-ei-. Bagaimana menurut Anda, apakah
benar? Hal ini sudah memasyarakat pada pengguna Bahasa Indonesia, suatu
kesalahan yang sudah menjadi anggapan benar.Tetapi walaupun demikian, tidak semua
pelafalan dalam bahasa indonesia yang diserap dari bahasa asing menjadi salah kaprah.
Satu contoh yang tepat, computer yang dalam bahasa Inggris dibaca – kompiyuterr-, tetapi
dalam bahasa Indonesia diserap komputer, pelafalannya pun menjadi komputer. Sesuai
dengan lidah orang Melayu.


Kondisi Geografis :


Kondisi geografis merupakan identitas yang bersifat alamiah.Kedudukkan geografis wilayah
negara menunjukkan tentang lokasi negara dalam kerangka ruang, tempat dan waktu,
sehingga untuk waktu tertentu menjjadi jelas batas-batas wilayahnya di atas bumi. Letak
gegrafis tersebut menentukan corak dan tata susunan ke dalam dan akan dapat diketahui
pula situasi dan kondisi lingkungannya. Bangsa akan mendapat pengaruh dari kedudukkan
geografis wilkayah negaranya. Letak gegrafis ini menjadi khas dimiliki oleh sebuah
negara yang dapat membedakannya dengan negara lain.
Berdasarkan posisi geografisnya, negara Indonesia memiliki batas-batas:
     -   Utara :
         Negara Malaysia, Singapura, Filipina, Laut Cina Selatan. Selatan - Negara
         Australia, Samudera Hindia. Barat - Samudera Hindia.
     -   Timur :
         Negara Papua Nugini, Timor Leste, Samudera Pasifik.Posisi geografis Indonesia
         terdiri atas letak astronomis dan letak geografis yang berbeda pengertian dan
         pandangannya.


Letak geografis adalah letak suatu daerah atau wilayah dilihat dari kenyataan di
permukaan bumi.Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan Indonesia di antara Benua
Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Dengan
demikian, wilayah Indonesia berada pada posisi silang, yang mempunyai arti penting dalam
                                            8
kaitannya dengan iklim dan perekonomian. Letak astronomis suatu negara adalah posisi
letak yang berdasarkan garis lintang dan garis bujur.Garis lintang adalah garis khayal yang
melingkari permukaan bumi secara horizontal, sedangkan garis bujur adalah garis khayal
yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. Letak astronomis Indonesia Terletak
di antara 6oLU – 11oLS dan 95oBT – 141oBT .Berdasarkan letak astronomisnya Indonesia
dilalui oleh garis equator, yaitu garis khayal pada peta atau globe yang membagi bumi
menjadi dua bagian sama besarnya. Garis equator atau garis khatulistiwa terletak pada
garis lintang 0o.Letak geologis adalah letak suatu wilayah dilihat dari jenis batuan yang
ada di permukaan bumi.Secara geologis wilayah Indonesia dilalui oleh dua jalur
pegunungan muda dunia yaitu Pegunungan Mediterania di sebelah barat dan Pegunungan
Sirkum Pasifik di sebelah timur. Adanya dua jalur pegunungan tersebut menyebabkan
Indonesia banyak memiliki gunung api yang aktif dan rawan terjadinya gempa.
Letak geografis merupakan salah satu determinan yang menentukan masa depan dari
suatu negara dalam melakukan hubungan internasional.Dikarenakan letaknya yang
strategis semenjak dulu Indonesia telah menjadi arena perebutan pengaruh oleh pihak
asing. Negara ini telah melalui beberapa periodisasi penguasaan dan perebutan pengaruh,
mulai dari Portugal, Belanda, hingga Amerika Serikat dan Uni Soviet ketika Perang Dingin.
Di masa mendatang tidak menutup kemungkinan Indonesia akan kembali menjadi wilayah
perebutan pengaruh oleh negara-negara besar. Hal ini bisa dilihat dengan kemunculan
China sebagai hegemon baru di kawasan yang telah menggeser perimbangan kekuasaan
sekaligus mengikis pengaruh Amerika di kawasan.
Selain itu Indonesia dan kawasan sekitarnya dapat menjadi daerah rawan sengketa.
Sengketa ini bisa terjadi mengingat Indonesia masih belum menyelesaikan masalah-
masalah semisal batas laut dengan negara-negara seperti, Australia, Filipina, Palau, Papua
Nugini dan Timor Leste. Proses perundingan perbatasan membutuhkan waktu yang lama,
sementara itu hal ini akan menjadikan Indonesia rentan terhadap pengaruh asing akibat
kontrol di perbatasan yang lemah. Mulai dari kejahatan transnasional hingga terorisme
sangat mungkin dilakukan di Indonesia yang sangat luas dengan kondisi geografisnya dan
pengawasan yang terbatas.
Penting untuk diketahui oleh masyarakat Indonesia bahwa letak dan kondisi geografis
negara ini sangat mempengaruhi keberadaanya di masa depan. Masyarakat juga perlu
                                            9
untuk menyadari bahwa menyandarkan pemerintah seorang diri untuk mengahadapi
tantangan atas fakta geografis dari negara ini adalah hal yang keliru. Pemerintah memiliki
keterbatasan untuk mengatasi dan menginisiasi tantangan di masa depan seorang diri. Kita
juga perlu untuk mendukung pemerintah dikarenakan masa depan masyarakat Indonesia
dipertaruhkan di sini. Sudah saatnya masyarakat melihat kembali atlas wilayah Indonesia
untuk setidaknya mengetahui dimana letak Pulau berada dan pulau-pulau terluar negara ini.
Masyarakat Indonesia banyak yang kecewa ketika Pulau Sipadan-Ligitan lepas dari wilayah
Indonesia meski awalnya mereka tidak tahu atau bahkan peduli dengan keberadaan pulau
tersebut. Ketidak-pedulian dan ketidak-tahuan kita terhadap wilayah dan geografi Indonesia
akan berujung bencana bagi diri sendiri. Geografi akan menjadi determinan yang
menentukan masa depan Indonesia adalah hal yang tidak dapat dipungkiri lagi. Namun
perlu untuk digaris bawahi bahwa keberadaan Indonesia di masa mendatang terletak pada
seberapa jauh masyarakat mengenali dan memahami wilayah yang kita tinggali saat ini.


3. Unsur Pembentuk Identitas Nasional Indonesia.


    Identitas nasional Indonesia pada saat ini terbentuk dari 6 (enam) unsur yaitu :
   1) Sejarah perkembangan bangsa Indonesia;
   2) Kebudayaan bangsa Indonesia;
   3) Suku bangsa;
   4) Budaya unggul ;
   5) Agama; dan
   6) Bahasa.


Namun demikian, unsur-unsur ini tidak statis dan akan berkembang sesuai dengan tujuan
bangsa Indonesia.


Unsur Sejarah :


Bangsa Indonesia mengalami kehidupan dalam beberapa situasi dan kondisi sosial yang
berbeda sesuai perubahan jaman.Bangsa Indonesiasecara ekonomis dan politik
                                             10
pernah mencapai era kejayaan di wilayah Asia Tenggara. Kejayaan dalam bidang ekonomi
bangsa Indonesia pada era pemerintahan kerajaan Majapahit dan Sriwijaya, rakyat
mengalami kehidupan ekonomi yang sejahtera, sedangkan dalam bidang politik memiliki
kekuasaan negara hingga seluruh wilayah nusantara yang meliputi wilayah jajahan Belanda
(sekarang wilyah NKRI) hingga wilayah negara Filipina, Singapura, Malaysia, bahkan
sebagian    wilayah   Thailand.   Namun,   kejayaan   ini   mengalami   keruntuhan   akibat
menghilangnya jiwa kebersamaan (persatuan dan kesatuan) di antara bangsa dalam
pemerintahan Majapahit dan Sriwijaya tersebut.Dengan keruntuhan pemerintahan tersebut
berimplikasikan pada terciptanya pemerintahaan kerajaan di masing-masing daerah di
seluruh wilayah Indonesia.Sistem pemerintahan kerajaan ini menyebabkan bangsa
Indonesia menjadi makin lemah untuk menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan
gangguan dari negara alain yang ingin mencari sumber energi baru bagi negaranya.
    Realitas perjalanan sejarah bangsa penjajah ini mendorong bangsa Indonesia untuk
menjadi bangsa pejuang yang pantang menyerah dalam melawan penjajah untuk meraih
dan meraih kembali harga diri, martabatnya sebagai bangsa, selain itu, dipertahankan
semua potensi sumber daya alam yang ada agar tidak terus-menerus dieksplorasi dan
dieksploitas yang akhirnya dapat menghancurkan kehidupan bangsa Indonesia di masa
datang.
Perjuangan demi perjuangan bangsa Indonesia di atas pada akhirnya menjadi suatu nilai
yang mengkristal dalam jiwa bangsa Indonesia bahwa bangsa Indonesia asalah bangsa
pejuang. Sekaligus semangat juang yang dimiliki oleh bangsa Indonesia tersebut
menjadi kebanggaan sebagai identitas nasional bagi bangsa Indonesia yang
membedakan dengan bangsa lain di ASEAN dan dunia pada umumnya. Sejarah telah
memberikan identutas nasional bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang.


Kebudayaan :


    Aspek kebudayaan yang unsur pembentuk idenstitas nasional adalah meliputi 3 (tiga)
unsur yaitu :
   a) Akal budi;
   b) Peradaban (civility); dan
                                            11
c) Pengetahuan (knowlegde).


    Akal budi :


Akal budi adalah sikap dan perilaku yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dalam
interaksinya antara sesama (horizontal) maupun antara pimpinan dengan staf, anak dengan
orang tua (vertikal), atau sebaliknya.Bentuk sikap dan perilaku sebagaimana yang tersebut
di atas, adalah hormat-menghormati antar sesama, sopan santun dalam sikap dan tutur
kata, dan hormat pada orang tua.
Era global menuntut kesiapan kita untuk siap berubah menyesuaikan perubahan zaman dan
mampu mengambil setiap kesempatan.Budaya tradisional di Indonesia sebenarnya lebih
kreatif dan tidak bersifat meniru, yang menjadi masalah adalah mempertahankan jati diri
bangsa. Sebagai contoh sederhana, budaya gotong royong di Indonesia saat ini hampir
terkikis habis, individual dan tidak mau tahu dengan orang lain adalah cerminan yang
tampak saat ini. Perlu dipikirkan agar kebudayaan kita tetap dapat mencerminkan
kepribadian bangsa.Kebudayaan tradisional adalah sebuah warisan luhur.
Dalam era globalisasi, kebudayaan tradisional mulai mengalami erosi.Orang, anak
muda utamanya lebih senang menghabiskan waktunya untuk pergi ke kafe atau ke night
club daripada pergi menonton wayang orang Bharata, yang terdapat di Gedung Wayang
Orang Bharata Jakarta yang kini tampak sepi seolah-olah tak ada pengunjungnya. Hal ini
sangat disayangkan mengingat wayang merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional
Indonesia yang sarat dan kaya akan pesan-pesan moral, dan merupakan salah satu agen
penanaman nilai-nilai moral yang baik, menurut saya. Orang akan merasa bangga ketika
dapat meniru gaya berpakaian orang barat dan menganggap budayanya kuno dan
ketinggalan.


    Peradaban (civility) :


    Peradaban yang menjadi identitas nasional bangsa Indonesia adalah dapat dilihat dari
beberapa aspek yang meliputi :
                                           12
    -   Aspek Ideologi;
-   Politik;
    -   Ekonomi;
    -   Sosial; dan
    -   Hankam.

Identitas nasional dalam masing-masing aspek yang dimaksud adalah :
   1) Ideologi adalah sila-sila dalam Pancasila;
   2) Politik adalah demokrasi langsung dalam PEMILU langsung Presiden dan Wakil
        Presiden serta Kepala Daerah Tingkat I dan Tingkat II Kabupaten/Kota;
   3) Ekonomi adalah usaha kecil dan koperasi;
   4) Sosial adalah semangat gotong royong, sikap ramah-tamah, murah senyum, dan
        setia kawan; dan
   5) Hankam adalah sistem keamanan lingkungan (siskamling), sistem perang perang
        gerilya, dan teknologi kentongan dalam memberikan informasi bahaya, dan
        sebagainya.


    Pengetahuan (knowlegde) :


    Pengetahuan yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional meliputi :
   1) Prestasi anak bangsa dalam bidang olah raga bulu tangkis dunia;
   2) Karya anak bangsa dalam bidang teknologi pesawat terbang CN 235, di IPTN
        Bandung, Jawa Barat;
   3) Karya anak bangsa dalam bidang teknologi kapal laut, yaitu pembuatan kapal laut
        phinisi; dan
   4) Prestasi anak bangsa dalam menjurai lomba olimpiade fisika dan kimia, dan
        sebagianya.




                                            13
Budaya Unggul :
Budaya unggul adalah semangat dan kultur kita untuk mencapai kemajuan dengan
cara “kita harus bisa”. Dalam UUD 1945, menyatakan bahwa bangsa Indonesia berjuang,
bersatu, maju dan mengembangkan dirinya sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat,
bersatu, maju, makmur serta adil atau berkesejahteraan. Untuk mencapai kualitas hidup
demikian, nilai kemanusiaan, demokrasi dan keadilan dijadikan landasan idelogis yang
secara ideal dan normatif diwujudkan secara konsisten, konsekuen, dinamis, kreatif, dan
bukan indoktriner.
Jika Indonesia ingin maju, budaya unggul harus dipacu. Untuk mencapai hal tersebut,
pemimpin bangsa harus memiliki visi jauh ke depan. Budaya yang bagaimanakah yang
menggerakkan masyarakatnya untuk maju?Jawabannya budaya unggul. Yang dimaksud
budaya unggul dalam era globalisasi ini adalah budaya produktif; dicirikan dengan
perilaku masyarakatnya sehari-hari, antara lain efisien, inovatif, berorientasi pada
hasil, dan “dewasa” dalam bersikap.Moral sebetulnya juga termasuk bagian dari tatanan
budaya manakala nilai-nilai moral tersebut dianut dan dilaksanakan oleh kelompok
masyarakatnya. Masyarakat yang memiliki budaya unggul akan memiliki standar moral
tinggi. Satu sama lain bisa saling dipercaya, atau trust (amanah). Masyarakat yang amanah
akan mudah bersinergi untuk fokus pada kemajuan bersama.


Bagamana cara membentuk budaya unggul? Tidak lain dengan cara membangun
karakter manusia (character       building). Disinilah sebetulnya esensi pendidikan:
membangun karakter manusia agar menjadi manusia berkwalitas. Pendidikan semestinya
mampu mentransformasikan       masyarakatnya    dari   perilaku   kontra-produktif   menjadi
masyarakat berbudaya unggul. Tanpa pembangunan karakter manusia, maka tidak akan
terbentuk masyarakat yang berbudaya unggul. Tanpa budaya unggul (yang merupakan
modal sosial), maka pembangunan fisik (ekonomi) akan berjalan lamban. Modal sosiallah
yang akan memberikan “energi positif” terhadap proses pembangunan itu.




                                           14
Suku Bangsa :
Identitas nasional dalam aspek suku bangsa adalah suku bangsa yang majemuk (aneka
ragam).Majemuk atau aneka ragamnya suku bangsa dimaksud adalah terlihat dari jumlah
suku bangsa lebih kurang 300 (tiga ratus) suku bangsa dengan bahasa dan dialek yang
berbeda.


Agama :
Identitas nasional dalam aspek agama adalah masyarakat agamis dan memiliki hubungan
antarumat seagama dan antarumat beragama yang rukun. Di samping itu, menurut UU No
16/1969, negara Indonesia mengakui multiagama yang dianut oleh bangsanya yaitu Islam,
Katholik, Kristen, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu. Pada Era Orde Baru, agama Kong Hu Cu
tidak diakui sebagai agama resmi negara Indonesia, tetapi sejak pemerintahan Presiden
Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara dihapuskan. Islam adalah agama
mayoritas bangsa Indonesia.Dalam Islam dikenal juga istilah Islam Antri (Islam yang
memiliki pemahaman Islam yang kuat dan taat) dan Islam Abangan (penganut Islam yang
tidak memiliki pemahaman yang kuat tentang syariah Islam).Indonesia merupakan negara
multiagama, karena Indonesia dikatakan negara yang rawan disintegrasi bangsa.
Untuk itu menurut Magnis Suseno, salah satu jalan untuk mengurangi risiko konflik
antaragama perlu diciptakan tradisi saling menghormati antara umat agama yang ada.
Menghormati berarti mengakuyi secara positif dalam agama dan kepercayaan orang lain
juga mampu belajar satu sama lain.


Bahasa :
Bahasa adalah salah satu atribut bangsa Indonesia di samping sebagai identitas
nasional.Bahasa Indonesia dikenal sebagai bahasa Melayu yang merupakan bahasa
penghubung (lingua franca) berbagai etnis yang mendiami kepulauan nusantara.Bahasa
Melayu ini pada tahun 1928 ditetapkan oleh pemuda dari berbagai suku bangsa Indonesia
dalam peristiwa Sumpah Pemuda sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia.

                                          15

More Related Content

What's hot

pendidikan kewarganegaraan kelompok "Materi identitas nasional"
pendidikan kewarganegaraan kelompok  "Materi identitas nasional"pendidikan kewarganegaraan kelompok  "Materi identitas nasional"
pendidikan kewarganegaraan kelompok "Materi identitas nasional"
aliffya_irlandha
 
Bab iii 5.aspek sosial dalam ketahanan nasional
Bab iii  5.aspek sosial dalam ketahanan nasionalBab iii  5.aspek sosial dalam ketahanan nasional
Bab iii 5.aspek sosial dalam ketahanan nasional
natal kristiono
 
Kesalahan kesalahan dalam surat dinas
Kesalahan kesalahan dalam surat dinasKesalahan kesalahan dalam surat dinas
Kesalahan kesalahan dalam surat dinas
atone_lotus
 
Pertahanan Dan keamanan negara
Pertahanan Dan keamanan negaraPertahanan Dan keamanan negara
Pertahanan Dan keamanan negara
Zidni Ilma K.
 

What's hot (20)

Kolaborasi antar budaya di Indonesia.pptx
Kolaborasi antar budaya di Indonesia.pptxKolaborasi antar budaya di Indonesia.pptx
Kolaborasi antar budaya di Indonesia.pptx
 
pendidikan kewarganegaraan kelompok "Materi identitas nasional"
pendidikan kewarganegaraan kelompok  "Materi identitas nasional"pendidikan kewarganegaraan kelompok  "Materi identitas nasional"
pendidikan kewarganegaraan kelompok "Materi identitas nasional"
 
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)
Teka Teki Silang Pembentuk Integrasi Nasional (beserta jawabannya)
 
Bab iii 5.aspek sosial dalam ketahanan nasional
Bab iii  5.aspek sosial dalam ketahanan nasionalBab iii  5.aspek sosial dalam ketahanan nasional
Bab iii 5.aspek sosial dalam ketahanan nasional
 
STAFFING (MANAJEMEN)
STAFFING (MANAJEMEN)STAFFING (MANAJEMEN)
STAFFING (MANAJEMEN)
 
Peramalan sdm
Peramalan sdmPeramalan sdm
Peramalan sdm
 
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegaraMakalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
Makalah hak dan kewajiban warga negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara
 
materi 1 Konsep PKN.pptx
materi 1 Konsep PKN.pptxmateri 1 Konsep PKN.pptx
materi 1 Konsep PKN.pptx
 
Identitas Nasional Indonesia
Identitas Nasional IndonesiaIdentitas Nasional Indonesia
Identitas Nasional Indonesia
 
Pertanyaan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja
Pertanyaan mengenai keselamatan dan kesehatan kerjaPertanyaan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja
Pertanyaan mengenai keselamatan dan kesehatan kerja
 
Pancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar NegaraPancasila sebagai Dasar Negara
Pancasila sebagai Dasar Negara
 
Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen Ham Menurut Iman Kristen
Ham Menurut Iman Kristen
 
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal IkaIntegrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
Integrasi Nasional dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika
 
Pancasila pada era orde baru
Pancasila pada era orde baruPancasila pada era orde baru
Pancasila pada era orde baru
 
1. identitas nasional
1. identitas nasional1. identitas nasional
1. identitas nasional
 
Kesalahan kesalahan dalam surat dinas
Kesalahan kesalahan dalam surat dinasKesalahan kesalahan dalam surat dinas
Kesalahan kesalahan dalam surat dinas
 
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa IndonesiaAlasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
Alasan Bahasa Melayu Diangkat Menjadi Bahasa Indonesia
 
Pertahanan Dan keamanan negara
Pertahanan Dan keamanan negaraPertahanan Dan keamanan negara
Pertahanan Dan keamanan negara
 
Makalah Kesenian Manajemen Pertunjukan
Makalah Kesenian Manajemen PertunjukanMakalah Kesenian Manajemen Pertunjukan
Makalah Kesenian Manajemen Pertunjukan
 
Laporan boba fix-1[1]
Laporan boba fix-1[1]Laporan boba fix-1[1]
Laporan boba fix-1[1]
 

Similar to identitas nasional ( 2012)

Materi identitas nasional
Materi identitas nasionalMateri identitas nasional
Materi identitas nasional
Dwi Anita
 
Identitas nasional dan globalisasi
Identitas nasional dan globalisasiIdentitas nasional dan globalisasi
Identitas nasional dan globalisasi
Andika Putra
 
Pertemuan 2 (identitas nas)
Pertemuan 2 (identitas nas)Pertemuan 2 (identitas nas)
Pertemuan 2 (identitas nas)
Dokter Tekno
 
Makalah identitas nasional akbid paramata
Makalah identitas nasional akbid paramataMakalah identitas nasional akbid paramata
Makalah identitas nasional akbid paramata
Septian Muna Barakati
 

Similar to identitas nasional ( 2012) (20)

Materi identitas nasional
Materi identitas nasionalMateri identitas nasional
Materi identitas nasional
 
2. identitas nasional
2. identitas nasional2. identitas nasional
2. identitas nasional
 
Makalah Identitas Nasional
Makalah Identitas NasionalMakalah Identitas Nasional
Makalah Identitas Nasional
 
Identitas nasional
Identitas nasionalIdentitas nasional
Identitas nasional
 
Pkn makalah identitas nasional
Pkn makalah identitas nasionalPkn makalah identitas nasional
Pkn makalah identitas nasional
 
Bab 2 identitas nasional
Bab 2 identitas nasionalBab 2 identitas nasional
Bab 2 identitas nasional
 
IDENTITAS NASIONAL.pptx
IDENTITAS NASIONAL.pptxIDENTITAS NASIONAL.pptx
IDENTITAS NASIONAL.pptx
 
Identitas nasional dan globalisasi
Identitas nasional dan globalisasiIdentitas nasional dan globalisasi
Identitas nasional dan globalisasi
 
ppt identitas nasional.pptx
ppt identitas nasional.pptxppt identitas nasional.pptx
ppt identitas nasional.pptx
 
IDENTITAS NASIONAL
IDENTITAS NASIONALIDENTITAS NASIONAL
IDENTITAS NASIONAL
 
Pertemuan 2 (identitas nas)
Pertemuan 2 (identitas nas)Pertemuan 2 (identitas nas)
Pertemuan 2 (identitas nas)
 
Makalah identitas nasional akbid paramata
Makalah identitas nasional akbid paramataMakalah identitas nasional akbid paramata
Makalah identitas nasional akbid paramata
 
Kuliah kewarganegaraan-empat-2012
Kuliah kewarganegaraan-empat-2012Kuliah kewarganegaraan-empat-2012
Kuliah kewarganegaraan-empat-2012
 
Identitas nasional By Andi Juntak
Identitas nasional By Andi JuntakIdentitas nasional By Andi Juntak
Identitas nasional By Andi Juntak
 
Makalah identitas nasional akbid paramata
Makalah identitas nasional akbid paramataMakalah identitas nasional akbid paramata
Makalah identitas nasional akbid paramata
 
Identitas nasional kel 1
Identitas nasional kel 1Identitas nasional kel 1
Identitas nasional kel 1
 
Identitas Nasional
Identitas NasionalIdentitas Nasional
Identitas Nasional
 
identitas negara.ppt
identitas negara.pptidentitas negara.ppt
identitas negara.ppt
 
Geografi IPS 3 Kelompok 6
Geografi IPS 3 Kelompok 6Geografi IPS 3 Kelompok 6
Geografi IPS 3 Kelompok 6
 
pendidikan kewarganegaraan materi tentang identitas
pendidikan kewarganegaraan materi tentang identitaspendidikan kewarganegaraan materi tentang identitas
pendidikan kewarganegaraan materi tentang identitas
 

More from suher lambang

Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234
suher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
suher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkembanModul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
suher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hoModul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
suher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapModul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
suher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem saModul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
suher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem seModul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
suher lambang
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantarModul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
suher lambang
 
Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping
suher lambang
 
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitas
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitasPresentation1.ppt.filsafat.afektivitas
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitas
suher lambang
 
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repbPresentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
suher lambang
 
Mitos pulung gantung di gunung kidul
Mitos pulung gantung di gunung kidulMitos pulung gantung di gunung kidul
Mitos pulung gantung di gunung kidul
suher lambang
 
Mitos pulung gantung pp
Mitos pulung gantung ppMitos pulung gantung pp
Mitos pulung gantung pp
suher lambang
 
good governance (2012)
good governance (2012)good governance (2012)
good governance (2012)
suher lambang
 
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosialperilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
suher lambang
 

More from suher lambang (20)

Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234Makalah agama islam 1234
Makalah agama islam 1234
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
Modul pertemuan psy faal pkk ke 7 materi otak dan
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkembanModul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
Modul pertemuan psy faal pkk ke 6 materi perkemban
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem hoModul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
Modul pertemuan psy faal pkk ke 5 materi sistem ho
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarapModul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
Modul pertemuan psy faal pkk ke 4 materi sel sarap
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem saModul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
Modul pertemuan psy faal pkk ke 3 materi sistem sa
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem seModul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
Modul pertemuan psy faal pkk ke 2 materi sistem se
 
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantarModul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
Modul pertemuan psy faal pkk ke 1 materi pengantar
 
Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping Stress.kesehatan dan coping
Stress.kesehatan dan coping
 
Mitos.dewa yunani
Mitos.dewa yunaniMitos.dewa yunani
Mitos.dewa yunani
 
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitas
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitasPresentation1.ppt.filsafat.afektivitas
Presentation1.ppt.filsafat.afektivitas
 
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repbPresentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
Presentasi ppt.antropologi.mitos.repb-repb
 
Mitos pulung gantung di gunung kidul
Mitos pulung gantung di gunung kidulMitos pulung gantung di gunung kidul
Mitos pulung gantung di gunung kidul
 
Mitos pulung gantung pp
Mitos pulung gantung ppMitos pulung gantung pp
Mitos pulung gantung pp
 
Presentasi kanibal
Presentasi kanibalPresentasi kanibal
Presentasi kanibal
 
good governance (2012)
good governance (2012)good governance (2012)
good governance (2012)
 
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosialperilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
perilaku_kolektif_dan_gerakan_sosial
 
masyarakat madani
masyarakat madanimasyarakat madani
masyarakat madani
 
geopolitik
geopolitikgeopolitik
geopolitik
 
otonomi daerah
otonomi daerahotonomi daerah
otonomi daerah
 

identitas nasional ( 2012)

  • 1. Pendidikan Kewarganegaraan Mata Kuliah Ciri Universitas Universitas Mercu Buana - Jakarta INDENTITAS NASIONAL Dosen : Udjiani Hatiningrum
  • 2. BAB III IDENTITAS NASIONAL 1. Pengertian Identitas Nasional. Identitas berarti ciri-ciri, sifat-sifat khas yang melekat pada suatu hal sehingga menunjukkan suatu keunikkannya serta membedakannya dengan hal-hal lain. Ciri-ciri tersebut menumbuhkan karekteristik yang membedakan dengan negara lain sehinga negara Indonesia mempunyai identitas sendiri yaitu identitas nasional Indonesia. Identitas berasal dari kata identity yang berarti ciri-ciri, tanda-tanda, atau jati diri yang melekat pada seseorang atau sesuatu yang membedakannya dengan yang lain. Dalam pengertian terminologi antropologi, identitas adalah sifat khas yang menerangkan dan sesuai dengan kesadaran diri pribadi sendiri, golongan, kelompok, komunitas, atau negara sendiri.Kata „nasional‟ dalam identitas nasional merupakan identitas yang melekat pada kelompok-kelompok yang lebih besar yang diikat oleh kesamaan-kesamaan, baik fisik seperti, budaya, agama, bahasa maupun nonfisik seperti keinginan, cita-cita, dan tujuan.Istilah identitas nasional atau identitas bangsa melahirkan tindakan kelompok (collective action) yang diberi atribut nasional.Nilai-nilai budaya yang berada dalam sebagian besar masyarakat dalam suatu negara dan tercermin di dalam identitas nasional bukanlah barang jadi yang sudah selesai dalam kebekuan normatif dan dogmatis, melainkan sesuatu yang terbuka yang censerung terus-menerus berkembang karena hasrat menuju kemajuan yang dimiliki oleh masyarakat pendukungnya.Identitas nasional adalah “manifestasi nilai-nilai budaya yang tumbuh dan berkembang dalam aspek kehidupan suatu bangsa (nation) dengan ciri-ciri khas, dan dengan ciri-ciri yang khas tadi suatu bangsa berbeda dengan bangsa lain dalam kehidupannya” (Wibisono Koento: 2005). Identitas Nasional merupakan sesuatu yang terbuka untuk diberi makna baru agar tetap relevan dan fungsional dalam kondisi aktual yang berkembang dalam masyarakat.Diletakkan dalam konteks Indonesia, maka Identitas Nasional itu merupakan manifestasi nilai-nilai budaya yang sudah tumbuh dan berkembang sebelum masuknya agama-agama besar di bumi nusantara ini dalam berbagai aspek kehidupan dari ratusan suku yang kemudian dihimpun dalam satu kesatuan Indonesia menjadi kebudayaan Nasional dengan acuanPancasila danroh BhinnekaTunggalIka sebagai dasar 1
  • 3. dan arah pengembangannya dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.Dengan perkataan lain, dapat dikatakan bahwa hakikat identitas nasional kita sebagai bangsa di dalam hidup dan kehidupan berbangsa dan bernegara adalah Pancasila yang aktualisasinya tercermin dalam berbagai penataan kehidupan kita dalam arti luas, misalnya dalam Pembukaan beserta UUD kita, sistem pemerintahan yang diterapkan, nilai-nilai etik, moral, tradisi, bahasa, mitos, ideologi, dan lain sebagainya yang secara normatif diterapkan di dalam pergaulan, baik dalam tataran nasional maupun internasional.Nilai-nilai budaya yang tercermin sebagai Identitas Nasional tsb bukanlah barang jadi yang sudah selesai dalam kebekuan normatif dan dogmatis, melainkan sesuatu yang terbuka-cenderung terus menerus bersemi sejalan dengan hasrat menuju kemajuan yang dimiliki oleh masyarakat pendukungnya. Konsekuensi dan implikasinya adalah identitas nasional juga sesuatu yang terbuka, dinamis, dan dialektis untuk ditafsir dengan diberi makna baru agar tetap relevan dan fungsional dalam kondisi aktual yang berkembang dalam masyarakat. Krisis multidimensi yang kini sedang melanda masyarakat kita menyadarkan bahwa pelestarian budaya sebagai upaya untuk mengembangkan Identitas Nasional kita telah ditegaskan sebagai komitmen konstitusional sebagaimana dirumuskan oleh para pendiri negara kita dalam Pembukaan, khususnya dalam Pasal 32 UUD 1945 beserta penjelasannya, yaitu :Pemerintah memajukan Kebudayan Nasional Indonesia “, yang diberi penjelasan ” Kebudayan bangsa ialah kebudayaan yang timbul sebagai buah usaha budaya rakyat Indonesia seluruhnya. Kebudayaan lama dan asli terdapat sebagai puncak-puncak kebudayaan di daerah-daerah seluruh Indonesia, terhitung sebagai kebudayaan bangsa. Usaha kebudayaan harus menuju ke arah kemajuan adab, budaya dan persatuan dengan tidak menolak bahan-bahan baru dari kebudayaan asing yang dapat memperkembangkan atau memperkaya kebudayaan bangsa sendiri serta mempertinggi derajat kemanusiaan bangsa Indonesia “.Kemudian dalam UUD 1945 yang diamandemen dalam satu naskah disebutkan dalam Pasal 32 : 1) Negara memajukan kebudayan Nasional Indonesia di tengah peradaban dunia dengan menjamin kebebasan masyarakat dalam memeliharra dan mengembangkan nilai-nilai budaya. 2
  • 4. 2) Negara menghormati dan memelihara bahasa daerah sebagai kekayaan budaya nasional. Dengan demikian secara konstitusional, pengembangan kebudayan untuk membina dan mengembangkan identitas nasional kita telah diberi dasar dan arahnya, terlepas dari apa dan bagaimana kebudayaan itu dipahami. Di dunia ini masih ada bangsa yang belum bernegara.Demikian pula orang-orang yang telah bernegara yang pada mulanya berasal dari banyak bangsa dapat menyatakan dirinya sebagai suatu bangsa. Baik bangsa maupun negara memiliki ciri khas yang membedakan bangsa atau negara tersebut dengan bangsa atau negara lain di dunia. Ciri khas sebuah bangsa merupakan identitas dari bangsa yang bersangkutan.Ciri khas yang dimiliki negara juga merupakan identitas dari negara yang bersangkutan.Identitas-identitas yang disepakati dan diterima oleh bangsa menjadi identitas nasional bangsa. Faktor-Faktor Pendukung Kelahiran Identitas Nasional antara lain sebagai berikut: 1) Faktor-faktor yang mendukung kelahiran identitas nasional bangsa Indonesia meliputi: - Faktor Objektif, yang meliputi faktor geografis-ekologis dan demografis; - Faktor Subjektif, yaitu faktor historis, sosial, politik, dan kebudayaan yang dimiliki bangsa Indonesia (Suryo, 2002). 2) Menurut Robert de Ventos, dikutip Manuel Castelles dalam bukunya “The Power of Identity” (Suryo, 2002), munculnya identitas nasional suatu bangsa sebagai hasil interaksi historis ada 4 faktor penting, yaitu: - Faktor Primer, mencakup etnisitas, territorial, bahasa, agama, dan yang sejenisnya; - Faktor Pendorong, meliputi pembangunan komunikasi dan teknologi, lahirnya angkatan bersenjata modern dan pembanguanan lainnya dalam kehidupan bernegara; - Faktor Penarik, mencakup modifikasi bahasa dalam gramatika yang resmi, tumbuhnya birokrasi, dan pemantapan sistem pendidikan nasional; 3
  • 5. - Faktor Reaktif, pada dasarnya tercakup dalam proses pembentukan identitas nasional bangsa Indonesia yang telah berkembang dari masa sebelum bangsa Indonesia mencapai kemerdekaan dari penjajahan bangsa lain. Identitas nasional merupakan suatu ciri yang dimiliki oleh bangsa kita untuk dapat membedakannya dengan bangsa lain. Jadi, untuk dapat mempertahankan keunikan- keunikan dari bangsa Indonesia itu sendiri maka kita harus menanamkan akan cinta tanah air yang diwujudkan dalam bentuk ketaatan dan kepatuhan terhadap atura-aturan yang telah ditetapkan serta mengamalkan nilai-nilai yang sudah tertera dengan jelas di dalam pancasila yang dijadikan sebagai falsafah dan dasar hidup bangsa Indonesia. Dengan keunikan inilah, Indonesia menjadi suatu bangsa yang tidak dapat disamakan dengan bangsa lain dan itu semua tidak akan pernah lepas dari tanggung jawab dan perjuangan dari warga Indonesia itu sendiri untuk tetap menjaga nama baik bangsanya. 2. Parameter Identitas Nasional: Parameter identitas nasional adalah suatu ukuran atau patokan yang dapat digunakan untuk menyatakan sesuatu adalah menjadi ciri khas suatu bangsa. Sesuatu yang diukur adalah unsur suatu identitas seperti kebudayaan yang menyangkut norma, bahasa, adat istiadat dan teknologi, sesuatu yang alami atau ciri yang sudah terbentuk seperti geografis. Ukuran atau patokan sesuatu jadi ciri suatu bangsa adalah sebagai berikut : 1) Identitas nasional menggambarkan pola perilaku: ramah tamah, gotong royong, hormat kepada orang tua. 2) Lambang-lambang: Garuda Pancasila, Bendera Merah Putih, Bahasa Indonesia, Lagu Kebangsaan Indonesia Raya. 3) Alat Kelengkapan / Teknologi: tempat ibadah (borobudur dll), pesawat terbang dll. 4) Tujuan yang ingin dicapai bangsa: budaya prestasi dan unggul 4
  • 6. Unsur-unsur pembentuk identitas nasional berdasarkan ukuran parameter sosiologis, yaitu : 1) Suku bangsa(golongan sosial yang khusus dan bersifat askriptif); 2) Kebudayaankesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, dan adat istiadat yang bersifat tidak individual); 3) Bahasa(simbol yang menjadikan suatu perkataan mampu melambangkan arti apapun) ; 4) Kondisi georafis(lokasi negara dalam kerangka ruang, tempat dan waktu) . Suku Bangsa : Suku bangsa adalah golongan sosial yang khusus dan bersifat askriptif (ada sejak lahir), yang sama coraknya dengan golongan umur dan jenis kelamin. Indonesia dikenal dengan banyak suku bangsa, dan menurut statistik hampir mencapai 300 (tiga ratus) suku bangsa. Setiap suku mempunyaai adat istiadat, tata kelakuan, dan norma yang berbeda, namun demikian beragam suku ini mampu mengintegasikan dalam suatu negara Indonesia untuk mencapai tujuan yaitu masyarakat yang adil dan makmur. Negara Indonesia ialah negara yang berasal dari berbagai suku bangsa, termasuk Jawa, Sunda, Aceh, Madura, Batak, Minangkabau, Bali, dan Bugis.Kalau dilihat dari populasi, Suku Jawa adalah suku yang paling besar di Indonesia, Suku Sunda adalah suku terbesar kedua, Suku terbesar ketiga adalah suku Madura, Suku bangsa terbesar keempat adalah suku Minangkabau mereka merupakan dari propinsi Sumatera Barat.Anggota suatu suku bangsa pada umumnya ditentukan menurut garis keturunan ayah (patrilinial) seperti suku bangsa Batak, menurut garis keturunan ibu (matrilineal) seperti suku Minang, atau menurut keduanya seperti suku Jawa. Kebudayaan : Kebudayaan menurut sosiologis termasuk kesenian, ilmu pengetahuan, teknologi, dan adat istiadat.Kebudayaan sebagai parameter identitas nasional bukanlah sesuatu yang bersifat individual.Apayangdilakukan sebagai kebiasaan pribadi bukanlah suatu 5
  • 7. kebudayaan. Kebudayaan harus merupakan milik bersama dalam suatu kelompok, artinya para warganya memiliki bersama sejumlah pola-pola berpikir dan berkelakuan yang didapat dan dikembangkan melalui proses belajar. Hal-hal yang dimiliki bersama ini harus menjadi sesuatu yang khas dan unik, yang tetap memperlihatkan diri diantara berbagai kebiasaan- kebiasaan pribadi. Kebudayaan Indonesia bisa di artikan seluruh cirikhas suatu daerah yang ada sebelum terbentuknya nasional Indonesia, yang termasuk kebudayaan Indonesia itu adalah seluruh kebudayaan lokal dari seluruh ragam suku-suku di Indonesia.Masyarakat Indonesia dewasa ini sedang mengalami masa pancaroba yang amat dahsyat sebagai akibat tuntutan reformasi secara menyeluruh.Sedang tuntutan reformasi itu berpangkal pada kegiatan pembangunan nasional yang menerapkan teknologi maju untuk mempercepat pelaksanaannya.Di lain pihak, tanpa disadari, penerapan teknologi maju itu menuntut acuan nilai-nilai budaya, norma-norma sosial dan orientasi baru.Tidaklah mengherankan apabila masyarakat Indonesia yang majemuk dengan multi kulturalnya itu seolah-olah mengalami kelimbungan dalam menata kembali tatanan sosial, politik dan kebudayaan dewasa ini. Bahasa : Bahasa adalah identitas nasional yang bersumber dari salah satu lambang suatu negara.Bahasa adalah merupakan satu keistimewaan manusia, khususnya dalam kaitan dengan hidup bersama dalam masyarakat adalah adanya bahasa.Bahasa manusia memiliki simbol yang menjadikan suatu perkataan mampu melambangkan arti apapun, sekalipun hal atau barang yang dilambangkan artinya oleh suatu kata tidak hadir di situ. Di Indonesia terdapat beragam bahasa daerah yang mewakili banyaknya suku-suku bangsa atau etnis namun bahasa Melayu dahulu dikenal sebagai bahasa penghubung berbagai etnis yang mendiami kepulauan nusantara. Selain menjadi bahasa komunikasi di antara suku-suku di nusantara, bahasa Melayu juga menempati posisi bahasa transaksi perdagangan internasional di kawasan kepulauan nusantara yang dikembangkan oleh berbagai suku bangsa Indonesia dengan pedagang asing.Pada tahun 1928 Bahasa Melayu mengalami perkembangan yangsangat pesat.Pada tahun tersebut, bahasa 6
  • 8. Melayu ditetapkan menjadi bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia. Setelah kemerdekaan, bahasa Indonesia ditetapkan sebagai bahasa nasional.Bahasa IndonesiaadalahbahasaresmiRepublik Indonesia dan bahasa persatuan bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan penggunaannya setelah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, tepatnya sehari sesudahnya, bersamaan dengan mulai berlakunya konstitusi. Sebagai bahasa nasional, Bahasa Indonesiamengalami tahap-tahap yang sangat penting dalam sejarah perkembangannya yaitu sebagai berikut : - Dimulai dari 1901, disusun ejaan resmi bahasa Melayu oleh Ch. Van Ophuysen dalam Kitab Logat Melayu sebagai cikal bakal bahasa Indonesia. - Pada 1928 Bahasa Indonesia diikrarkan dalam Sumpah Pemuda sebagai bahasa persatuan. - Kemudian tahun 1942 kedudukan bahasa Indonesia semakin kokoh akibat kekalahan Belanda terhadap Jepang, yang secara otomatis bahasa Belanda tidak boleh dipergunakan lagi, baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam situasi resmi. - Tahun 1945 Bahasa Indonesia memperoleh kedudukannya yang lebih pasti sebagai bahasa nasional, bahasa resmi, bahasa kesatuan dan bahasa negara. Kemudian, dengan penetapan pemakaian ejaan baru oleh Presiden RI tanggal 16 Agustus tahun 1972, selangkah bahasa Indonesia maju menuju kesempurnaannya.(Lihat J.S Badudu.1985). Melihat sejarah perkembangan bahasa Indonesia yang hampir mencapai satu abad, ternyata bukanlah hal yang mudah untuk menyempurnakannya dan menjaga dari pengaruh-pengaruh bahasa-bahasa lain (asing). Bahasa Indonesia masih belum cukup dewasa menahan gempuran dari bahasa-bahasa asing yang selalu mempengaruhinya. Selain ketidakmampuannya dalam menahan gempuran, bahasa Indonesia juga masih ada yang terjadi salah kaprah penggunaannya. Seperti dalam pengucapannya, kita mengucapkannya dengan gaya pelafalan ejaan bahasa Inggris. TV (baca: tivi) mengapa kita tidak melafalkannya „teve‟. Bukankah dalam bahasa Indonesia fonem t dibaca „te‟ dan fonem v dibaca „ve‟? Mungkin jika ingin membeli TV dan melafalkannya dengan „teve‟ sudah pasti kita 7
  • 9. akan ditertawakan. Namun, ketika melafalkan nama stasiun TV pemerintah „TVRI‟, kita melafalkannya dengan te-ve-er-i- bukan ti-vi-ar-ei-. Bagaimana menurut Anda, apakah benar? Hal ini sudah memasyarakat pada pengguna Bahasa Indonesia, suatu kesalahan yang sudah menjadi anggapan benar.Tetapi walaupun demikian, tidak semua pelafalan dalam bahasa indonesia yang diserap dari bahasa asing menjadi salah kaprah. Satu contoh yang tepat, computer yang dalam bahasa Inggris dibaca – kompiyuterr-, tetapi dalam bahasa Indonesia diserap komputer, pelafalannya pun menjadi komputer. Sesuai dengan lidah orang Melayu. Kondisi Geografis : Kondisi geografis merupakan identitas yang bersifat alamiah.Kedudukkan geografis wilayah negara menunjukkan tentang lokasi negara dalam kerangka ruang, tempat dan waktu, sehingga untuk waktu tertentu menjjadi jelas batas-batas wilayahnya di atas bumi. Letak gegrafis tersebut menentukan corak dan tata susunan ke dalam dan akan dapat diketahui pula situasi dan kondisi lingkungannya. Bangsa akan mendapat pengaruh dari kedudukkan geografis wilkayah negaranya. Letak gegrafis ini menjadi khas dimiliki oleh sebuah negara yang dapat membedakannya dengan negara lain. Berdasarkan posisi geografisnya, negara Indonesia memiliki batas-batas: - Utara : Negara Malaysia, Singapura, Filipina, Laut Cina Selatan. Selatan - Negara Australia, Samudera Hindia. Barat - Samudera Hindia. - Timur : Negara Papua Nugini, Timor Leste, Samudera Pasifik.Posisi geografis Indonesia terdiri atas letak astronomis dan letak geografis yang berbeda pengertian dan pandangannya. Letak geografis adalah letak suatu daerah atau wilayah dilihat dari kenyataan di permukaan bumi.Berdasarkan letak geografisnya, kepulauan Indonesia di antara Benua Asia dan Benua Australia, serta di antara Samudera Hindia dan Samudera Pasifik. Dengan demikian, wilayah Indonesia berada pada posisi silang, yang mempunyai arti penting dalam 8
  • 10. kaitannya dengan iklim dan perekonomian. Letak astronomis suatu negara adalah posisi letak yang berdasarkan garis lintang dan garis bujur.Garis lintang adalah garis khayal yang melingkari permukaan bumi secara horizontal, sedangkan garis bujur adalah garis khayal yang menghubungkan Kutub Utara dan Kutub Selatan. Letak astronomis Indonesia Terletak di antara 6oLU – 11oLS dan 95oBT – 141oBT .Berdasarkan letak astronomisnya Indonesia dilalui oleh garis equator, yaitu garis khayal pada peta atau globe yang membagi bumi menjadi dua bagian sama besarnya. Garis equator atau garis khatulistiwa terletak pada garis lintang 0o.Letak geologis adalah letak suatu wilayah dilihat dari jenis batuan yang ada di permukaan bumi.Secara geologis wilayah Indonesia dilalui oleh dua jalur pegunungan muda dunia yaitu Pegunungan Mediterania di sebelah barat dan Pegunungan Sirkum Pasifik di sebelah timur. Adanya dua jalur pegunungan tersebut menyebabkan Indonesia banyak memiliki gunung api yang aktif dan rawan terjadinya gempa. Letak geografis merupakan salah satu determinan yang menentukan masa depan dari suatu negara dalam melakukan hubungan internasional.Dikarenakan letaknya yang strategis semenjak dulu Indonesia telah menjadi arena perebutan pengaruh oleh pihak asing. Negara ini telah melalui beberapa periodisasi penguasaan dan perebutan pengaruh, mulai dari Portugal, Belanda, hingga Amerika Serikat dan Uni Soviet ketika Perang Dingin. Di masa mendatang tidak menutup kemungkinan Indonesia akan kembali menjadi wilayah perebutan pengaruh oleh negara-negara besar. Hal ini bisa dilihat dengan kemunculan China sebagai hegemon baru di kawasan yang telah menggeser perimbangan kekuasaan sekaligus mengikis pengaruh Amerika di kawasan. Selain itu Indonesia dan kawasan sekitarnya dapat menjadi daerah rawan sengketa. Sengketa ini bisa terjadi mengingat Indonesia masih belum menyelesaikan masalah- masalah semisal batas laut dengan negara-negara seperti, Australia, Filipina, Palau, Papua Nugini dan Timor Leste. Proses perundingan perbatasan membutuhkan waktu yang lama, sementara itu hal ini akan menjadikan Indonesia rentan terhadap pengaruh asing akibat kontrol di perbatasan yang lemah. Mulai dari kejahatan transnasional hingga terorisme sangat mungkin dilakukan di Indonesia yang sangat luas dengan kondisi geografisnya dan pengawasan yang terbatas. Penting untuk diketahui oleh masyarakat Indonesia bahwa letak dan kondisi geografis negara ini sangat mempengaruhi keberadaanya di masa depan. Masyarakat juga perlu 9
  • 11. untuk menyadari bahwa menyandarkan pemerintah seorang diri untuk mengahadapi tantangan atas fakta geografis dari negara ini adalah hal yang keliru. Pemerintah memiliki keterbatasan untuk mengatasi dan menginisiasi tantangan di masa depan seorang diri. Kita juga perlu untuk mendukung pemerintah dikarenakan masa depan masyarakat Indonesia dipertaruhkan di sini. Sudah saatnya masyarakat melihat kembali atlas wilayah Indonesia untuk setidaknya mengetahui dimana letak Pulau berada dan pulau-pulau terluar negara ini. Masyarakat Indonesia banyak yang kecewa ketika Pulau Sipadan-Ligitan lepas dari wilayah Indonesia meski awalnya mereka tidak tahu atau bahkan peduli dengan keberadaan pulau tersebut. Ketidak-pedulian dan ketidak-tahuan kita terhadap wilayah dan geografi Indonesia akan berujung bencana bagi diri sendiri. Geografi akan menjadi determinan yang menentukan masa depan Indonesia adalah hal yang tidak dapat dipungkiri lagi. Namun perlu untuk digaris bawahi bahwa keberadaan Indonesia di masa mendatang terletak pada seberapa jauh masyarakat mengenali dan memahami wilayah yang kita tinggali saat ini. 3. Unsur Pembentuk Identitas Nasional Indonesia. Identitas nasional Indonesia pada saat ini terbentuk dari 6 (enam) unsur yaitu : 1) Sejarah perkembangan bangsa Indonesia; 2) Kebudayaan bangsa Indonesia; 3) Suku bangsa; 4) Budaya unggul ; 5) Agama; dan 6) Bahasa. Namun demikian, unsur-unsur ini tidak statis dan akan berkembang sesuai dengan tujuan bangsa Indonesia. Unsur Sejarah : Bangsa Indonesia mengalami kehidupan dalam beberapa situasi dan kondisi sosial yang berbeda sesuai perubahan jaman.Bangsa Indonesiasecara ekonomis dan politik 10
  • 12. pernah mencapai era kejayaan di wilayah Asia Tenggara. Kejayaan dalam bidang ekonomi bangsa Indonesia pada era pemerintahan kerajaan Majapahit dan Sriwijaya, rakyat mengalami kehidupan ekonomi yang sejahtera, sedangkan dalam bidang politik memiliki kekuasaan negara hingga seluruh wilayah nusantara yang meliputi wilayah jajahan Belanda (sekarang wilyah NKRI) hingga wilayah negara Filipina, Singapura, Malaysia, bahkan sebagian wilayah Thailand. Namun, kejayaan ini mengalami keruntuhan akibat menghilangnya jiwa kebersamaan (persatuan dan kesatuan) di antara bangsa dalam pemerintahan Majapahit dan Sriwijaya tersebut.Dengan keruntuhan pemerintahan tersebut berimplikasikan pada terciptanya pemerintahaan kerajaan di masing-masing daerah di seluruh wilayah Indonesia.Sistem pemerintahan kerajaan ini menyebabkan bangsa Indonesia menjadi makin lemah untuk menghadapi ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan dari negara alain yang ingin mencari sumber energi baru bagi negaranya. Realitas perjalanan sejarah bangsa penjajah ini mendorong bangsa Indonesia untuk menjadi bangsa pejuang yang pantang menyerah dalam melawan penjajah untuk meraih dan meraih kembali harga diri, martabatnya sebagai bangsa, selain itu, dipertahankan semua potensi sumber daya alam yang ada agar tidak terus-menerus dieksplorasi dan dieksploitas yang akhirnya dapat menghancurkan kehidupan bangsa Indonesia di masa datang. Perjuangan demi perjuangan bangsa Indonesia di atas pada akhirnya menjadi suatu nilai yang mengkristal dalam jiwa bangsa Indonesia bahwa bangsa Indonesia asalah bangsa pejuang. Sekaligus semangat juang yang dimiliki oleh bangsa Indonesia tersebut menjadi kebanggaan sebagai identitas nasional bagi bangsa Indonesia yang membedakan dengan bangsa lain di ASEAN dan dunia pada umumnya. Sejarah telah memberikan identutas nasional bahwa bangsa Indonesia adalah bangsa pejuang. Kebudayaan : Aspek kebudayaan yang unsur pembentuk idenstitas nasional adalah meliputi 3 (tiga) unsur yaitu : a) Akal budi; b) Peradaban (civility); dan 11
  • 13. c) Pengetahuan (knowlegde).  Akal budi : Akal budi adalah sikap dan perilaku yang dimiliki oleh bangsa Indonesia dalam interaksinya antara sesama (horizontal) maupun antara pimpinan dengan staf, anak dengan orang tua (vertikal), atau sebaliknya.Bentuk sikap dan perilaku sebagaimana yang tersebut di atas, adalah hormat-menghormati antar sesama, sopan santun dalam sikap dan tutur kata, dan hormat pada orang tua. Era global menuntut kesiapan kita untuk siap berubah menyesuaikan perubahan zaman dan mampu mengambil setiap kesempatan.Budaya tradisional di Indonesia sebenarnya lebih kreatif dan tidak bersifat meniru, yang menjadi masalah adalah mempertahankan jati diri bangsa. Sebagai contoh sederhana, budaya gotong royong di Indonesia saat ini hampir terkikis habis, individual dan tidak mau tahu dengan orang lain adalah cerminan yang tampak saat ini. Perlu dipikirkan agar kebudayaan kita tetap dapat mencerminkan kepribadian bangsa.Kebudayaan tradisional adalah sebuah warisan luhur. Dalam era globalisasi, kebudayaan tradisional mulai mengalami erosi.Orang, anak muda utamanya lebih senang menghabiskan waktunya untuk pergi ke kafe atau ke night club daripada pergi menonton wayang orang Bharata, yang terdapat di Gedung Wayang Orang Bharata Jakarta yang kini tampak sepi seolah-olah tak ada pengunjungnya. Hal ini sangat disayangkan mengingat wayang merupakan salah satu bentuk kesenian tradisional Indonesia yang sarat dan kaya akan pesan-pesan moral, dan merupakan salah satu agen penanaman nilai-nilai moral yang baik, menurut saya. Orang akan merasa bangga ketika dapat meniru gaya berpakaian orang barat dan menganggap budayanya kuno dan ketinggalan.  Peradaban (civility) : Peradaban yang menjadi identitas nasional bangsa Indonesia adalah dapat dilihat dari beberapa aspek yang meliputi : 12 - Aspek Ideologi;
  • 14. - Politik; - Ekonomi; - Sosial; dan - Hankam. Identitas nasional dalam masing-masing aspek yang dimaksud adalah : 1) Ideologi adalah sila-sila dalam Pancasila; 2) Politik adalah demokrasi langsung dalam PEMILU langsung Presiden dan Wakil Presiden serta Kepala Daerah Tingkat I dan Tingkat II Kabupaten/Kota; 3) Ekonomi adalah usaha kecil dan koperasi; 4) Sosial adalah semangat gotong royong, sikap ramah-tamah, murah senyum, dan setia kawan; dan 5) Hankam adalah sistem keamanan lingkungan (siskamling), sistem perang perang gerilya, dan teknologi kentongan dalam memberikan informasi bahaya, dan sebagainya.  Pengetahuan (knowlegde) : Pengetahuan yang menjadi unsur pembentuk identitas nasional meliputi : 1) Prestasi anak bangsa dalam bidang olah raga bulu tangkis dunia; 2) Karya anak bangsa dalam bidang teknologi pesawat terbang CN 235, di IPTN Bandung, Jawa Barat; 3) Karya anak bangsa dalam bidang teknologi kapal laut, yaitu pembuatan kapal laut phinisi; dan 4) Prestasi anak bangsa dalam menjurai lomba olimpiade fisika dan kimia, dan sebagianya. 13 Budaya Unggul :
  • 15. Budaya unggul adalah semangat dan kultur kita untuk mencapai kemajuan dengan cara “kita harus bisa”. Dalam UUD 1945, menyatakan bahwa bangsa Indonesia berjuang, bersatu, maju dan mengembangkan dirinya sebagai bangsa yang merdeka, berdaulat, bersatu, maju, makmur serta adil atau berkesejahteraan. Untuk mencapai kualitas hidup demikian, nilai kemanusiaan, demokrasi dan keadilan dijadikan landasan idelogis yang secara ideal dan normatif diwujudkan secara konsisten, konsekuen, dinamis, kreatif, dan bukan indoktriner. Jika Indonesia ingin maju, budaya unggul harus dipacu. Untuk mencapai hal tersebut, pemimpin bangsa harus memiliki visi jauh ke depan. Budaya yang bagaimanakah yang menggerakkan masyarakatnya untuk maju?Jawabannya budaya unggul. Yang dimaksud budaya unggul dalam era globalisasi ini adalah budaya produktif; dicirikan dengan perilaku masyarakatnya sehari-hari, antara lain efisien, inovatif, berorientasi pada hasil, dan “dewasa” dalam bersikap.Moral sebetulnya juga termasuk bagian dari tatanan budaya manakala nilai-nilai moral tersebut dianut dan dilaksanakan oleh kelompok masyarakatnya. Masyarakat yang memiliki budaya unggul akan memiliki standar moral tinggi. Satu sama lain bisa saling dipercaya, atau trust (amanah). Masyarakat yang amanah akan mudah bersinergi untuk fokus pada kemajuan bersama. Bagamana cara membentuk budaya unggul? Tidak lain dengan cara membangun karakter manusia (character building). Disinilah sebetulnya esensi pendidikan: membangun karakter manusia agar menjadi manusia berkwalitas. Pendidikan semestinya mampu mentransformasikan masyarakatnya dari perilaku kontra-produktif menjadi masyarakat berbudaya unggul. Tanpa pembangunan karakter manusia, maka tidak akan terbentuk masyarakat yang berbudaya unggul. Tanpa budaya unggul (yang merupakan modal sosial), maka pembangunan fisik (ekonomi) akan berjalan lamban. Modal sosiallah yang akan memberikan “energi positif” terhadap proses pembangunan itu. 14 Suku Bangsa :
  • 16. Identitas nasional dalam aspek suku bangsa adalah suku bangsa yang majemuk (aneka ragam).Majemuk atau aneka ragamnya suku bangsa dimaksud adalah terlihat dari jumlah suku bangsa lebih kurang 300 (tiga ratus) suku bangsa dengan bahasa dan dialek yang berbeda. Agama : Identitas nasional dalam aspek agama adalah masyarakat agamis dan memiliki hubungan antarumat seagama dan antarumat beragama yang rukun. Di samping itu, menurut UU No 16/1969, negara Indonesia mengakui multiagama yang dianut oleh bangsanya yaitu Islam, Katholik, Kristen, Hindu, Budha, dan Kong Hu Cu. Pada Era Orde Baru, agama Kong Hu Cu tidak diakui sebagai agama resmi negara Indonesia, tetapi sejak pemerintahan Presiden Abdurrahman Wahid, istilah agama resmi negara dihapuskan. Islam adalah agama mayoritas bangsa Indonesia.Dalam Islam dikenal juga istilah Islam Antri (Islam yang memiliki pemahaman Islam yang kuat dan taat) dan Islam Abangan (penganut Islam yang tidak memiliki pemahaman yang kuat tentang syariah Islam).Indonesia merupakan negara multiagama, karena Indonesia dikatakan negara yang rawan disintegrasi bangsa. Untuk itu menurut Magnis Suseno, salah satu jalan untuk mengurangi risiko konflik antaragama perlu diciptakan tradisi saling menghormati antara umat agama yang ada. Menghormati berarti mengakuyi secara positif dalam agama dan kepercayaan orang lain juga mampu belajar satu sama lain. Bahasa : Bahasa adalah salah satu atribut bangsa Indonesia di samping sebagai identitas nasional.Bahasa Indonesia dikenal sebagai bahasa Melayu yang merupakan bahasa penghubung (lingua franca) berbagai etnis yang mendiami kepulauan nusantara.Bahasa Melayu ini pada tahun 1928 ditetapkan oleh pemuda dari berbagai suku bangsa Indonesia dalam peristiwa Sumpah Pemuda sebagai bahasa persatuan bangsa Indonesia. 15