JURNAL PRAKTIKUM
DASAR – DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
PENGENALAN ORDO HEMIPTERA
( Leptocorixa acuta dan Nezara viridula )
OLEH :
SURYA AGUS EFENDY
NIM : 1409000633
NPM : 7114070070
MEJA : 3 ( TIGA )
PROGRAM STUDY : AGROTEKNOLOGI
LABORATORIUM DASAR – DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
JURNAL PRAKTIKUM
DASAR – DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
PENGENALAN ORDO HEMIPTERA
( Leptocorixa acuta dan Nezara viridula )
OLEH :
SURYA AGUS EFENDY
NIM : 1409000633
NPM : 7114070070
MEJA : 3 ( TIGA )
PROGRAM STUDY : AGROTEKNOLOGI
Jurnal Ini Merupakan Salah Satu Syarat Masuk Untuk Mengikuti Praktikum
Dasar-Dasar Perlindungan Tanaman Fakultas Pertanian
Universitas Islam Sumatera Utara
Medan
ASISTEN : NILAI
( 1. Nanda Satria ) ( )
( 2. Adam Fiqie Fauzi )
( 3. Dedi Muhammad Rifai )
( 4. Irham Syaukani )
( 5. Arfan Dalimunte )
( 6. Bambang Ardiansyah )
( 7. Dian Dhika )
( 8. Rangga Trianggi Sinaga )
KOORDINATOR :
( HJ. Syamsafitri, SP, M.P )
PRAKTIKUM DASAR-DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
MEDAN
2015
PENGENALAN ORDO HEMIPTERA
SURYA AGUS EFENDY ( 0275-140 ) FP. UISU ( 2014 – 2015 )
Abstrak
Hemi artinya “setengah” dan pteron artinya “sayap”. Beberapa jenis
serangga dari ordo ini pemakan tumbuhan dan adapula sebagai predator yang
mengisap tubuh serangga lain dan golongan serangga ini mempunyai ukuran
tubuh yang besar serta sayap depannya mengalami modifikasi, yaitu setengah
didaerah pangkal menebal, sebagiannya mirip selaput, dan sayap belakang
seperti selaput tipis. Ciri umum ordo hemiptera yaitu ukuran tubuh kecil sampai
besar dan hampir semuanya bersayap. Sayap depan pangkalnya menebal dan
sayap belakang berbentuk membrane. Hidup diberbagai habitat baik darat
maupun air. Ordo ini apabila diganggu akan mengeluarkan bau yang tidak enak
dan tahan hidup cukup lama tanpa makan.
Kata Kunci : Ordo Hemiptera, Gejala Serangan.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Hama adalah makhluk hidup yang menjadi pesaing, perusak, penyebar
penyakit, dan pengganggu semua sumber daya yang dibutuhkan manusia. Definisi
hama bersifat relatif dan sangat antroposentrik berdasarkan pada estetika,
ekonomi, dan kesejahteraan pribadi yang dibentuk oleh bias budaya dan
pengalaman pribadi.Serangga kecil yang dikenal sebagai kepik (ladybug) tidak
termasuk dalam Hemiptera, melainkan termasuk dalam ordo Coleoptera
(kumbang) karena memiliki perbedaan dalam hal anatomi dan siklus hidupnya
(Nurhayati, 2002).
Kerugian pada budidaya tanaman sering kali diakibatkan oleh Organisme
pengganggu tanaman (OPT) sehingga perlu diadakannya perlidungan tanaman
dengan tujuan meminimalisir kerugian yang disebabkan oleh OPT. Gangguan
yang disebabkan oleh OPT merupakan resiko yang harus dihadapi dan
diperhitungkan dalam setiap usaha dibidang budidaya tanaman (Pracaya, 2007).
Berdasarkan urairan diatas maka hal yang melatar belakangi praktikum ini
yaitu agar dapat mengetahui morfologi dari serangga dan gejala.
Tujuan Praktikum
1. Untuk mengetahui ordo hemiptera
2. Untuk mengetahui gejala serangan OPT
3. Untuk mengetahui cara pengendalian OPT
TINJAUAN PUSTAKA
Klasifikasi Walang Sangit ( Leptocorixa acuta )
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Famili : Alydidae
Genus : Leptocorixa
Spesies : Leptocorixa acuta
Walang sangit secara umum morfologinya tersusun atas caput tungkai
depan, sayap depan, sayap belakang tungkai belakang, abdomen, toraks, dan
antena. Serangga ini memiliki sayap depan yang keras,tebal,dan tanpa vena.
Serangga ini mudah di ketahui dari bentuk tubuh yang panjang berukuran sampai
2 cm, yang mempunyai warna merah dan hitam. Walang sangit mengalami
metamorfosis tidak sempurna yaitu fase telur, nimfa, dan imago( Siregar, 2005).
Pengendalian hama walang sangit dapat dilakukan sebagai berikut:
Menanam tanaman secara serentak, Membersihkan sawah dari segala macam
rumput yang tumbuh di sekitar sawah agar tidak menjadi tempat berkembang biak
bagi walang sangit, menangkap walang sangit pada pagi hari dengan
menggunakan jala penangkap, penangkapan menggunakan unmpan bangkai
kodok, ketam sawah, atau dengan alga, melakukan pengendalian hayati dengan
cara melepaskan predator alami beruba laba – laba dan menanam jamur yang
dapat menginfeksi walang sangit( Pracaya, 2007 ).
Klasifikasi Kepik Hijau ( Nezara viridula )
Kingdom : Animalia
Filum : Arthropoda
Kelas : Insecta
Ordo : Hemiptera
Famili : Pentatomidae
Genus : Nezara
Spesies : Nezara viridula
Kepik hijau, selain menyerang tanaman kedelai, juga menyerarang
tanaman kacang hijau, kacang tunggak, padi, orok-orok, jagung dan kapas. Imago
( bakal kepik ) mulai datang dipertanaman sejak pembentukan bunga. Serangga
hama ini menyebabkan biji dan polong kempis, polong gugur, biji menjadi busuk,
berwarna hitam, kulit biji keriput dan adanya bercak-bercak cokelat pada kulit
biji. Periode kritia tanaman terhadap serangan kepik hijau adalah saat stadia
pengisian biji( Wikipedia, 2003 ).
BAHAN DAN METODE PRAKTIKUM
Tempat dan Waktu
Praktikum ini dilaksanakan di Laboratorium Gedung Johor Fakultas
Pertanian Universitas Islam Sumatera Utara, Jln. Eka Warni, Kecamatan Medan
Johor Kota Madya Medan Ketinggian ± 25 mdpl dengan topografi datar.
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Jumat tanggal 20 maret pukul 14 : 00 WIB
sampai dengan selesai.
Bahan dan Alat
Bahan
a. Bahan yang digunakan adalah : - Walang Sangit ( Leptocorixa acuta )
- Kepik Hijau ( Nezara viridula )
Alat
b. Alat yang digunakan : - Killing Botol
- Bak Lilin
- Penjepit / Pinset
- Alkohol
- Buku Gambar A4
- Alat Tulis
Metode Praktikum
1. Siapkanlah semua alat dan bahan untuk praktikum pengenalan ordo
Hemiptera.
2. Siapkan salah satu serangga, yaitu walang sangit ataupun kepik hijau di atas
meja untuk di teliti.
3. Ambillah alat yaitu Killing botol yang berguna untuk mematikan serangga
tersebut.
4. Masukkan walang sangit dan kepik hijau ke dalam killing botol yang sudah di
beri cairan alkohol.
5. Tutuplah killing botol agar cairan kloroform / alkohol tidak menguap keluar.
6. Tunggu beberapa saat hingga walang sangit dan kepik hijau tersebut mati.
7. Setelah serangga tersebut mati, ambillah dengan menggunakan penjepit/pinset
dari dalam botol tersebut.
8. Buatlah walang sangit dan kepik hijau tersebut menjadi tiga bagian, yaitu
bagian kepala, bagian dada, dan bagian perut.
9. Telitilah satu per satu bagian dari serangga tersebut.
10. Catat dan gambar bagian bagian pada walang sangit dan kepik hijau tersebut
pada buku gambar A4.
11. Berilah nama nama pada bagian bagian serangga tersebut.
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Hasil
1. Walang Sangit ( Leptocorixa acuta )
Gambar Utuh
Bagian - Bagiannya
Caput Thorax Abdomen
Keterangan Keterangan Keterangan Keterangan
2. Kepik Hijau ( Nezara viridula )
Gambar Utuh
Bagian - Bagiannya
Caput Thorax Abdomen
Keterangan Keterangan Keterangan Keterangan
b. Pembahasan
Dari hasil praktikum yang didapat ada beberapa serangga yang kami
lakukan serangga dari ordo orthoptera yang diantaranya sebagai berikut :
1. Walang Sangit ( Leptocorixa acuta )
Gejala Serangan
Walang sangit menyerang tanaman padi terutama dengan merusak biji
padi yang sedang berkembang dengan cara menghisap cairan susu dari biji padi
pada waktu fase awal pembentukan biji. Alat pengisapnya ditusukkan di antara
dua kulit penutup biji padi ("lemma" dan "palea") dan menghisap cairan susu dari
biji yang sedang berkembang. Akibat dari serangan ini akan mengurangi ukuran
dan kwalitas biji padi. Biji yang terkena serangan ini akan pecah pada waktu
digiling menjadi beras karena banyak biji yang tidak masak penuh.
Pengendalian
1. Pengendalian dengan sanitasi lingkungan
2. Pengendalian secara kultur teknik
Pengendalian ini dilaksanakan dengan mengatur pola tanam padi.
3. Pengendalian secara biologi
4. Pengendalian berdasarkan perilaku serangga
Walang sangit tertarik pada bau-bauan yang dikandung tanaman
lycopodium sp dan Ceratobium sp.
5. Pengendalian dengan bahan tanaman yang menghasilkan bau penolak
Walang sangit
Bahan tanaman yang dapat di gunakan adalah tumbuhan liar ribu-ribu
yang diambil daunnya dan di tebarkan pada lahan petanaman padi
menjelang periode masak susu.
6. Pengendalian dengan bahan kimia (pestisida)
2. Kepik Hijau ( Nezara viridula )
Morfologi
Kepik mengalami metamorphosis tidak sempurna. Telur menetas setelah 6 hari
menjadi nimfa yang berwarna hitam bintik putih. Umur kepik dari telur hingga
dewasa antara 1 sampai 6 bulan, kemudian menjadi nimfa dan imago. Kemudian
setelah tahap nimfa menjadi fase imago dengan berwarna hijau polos.
Gejala Serangan
Nimfa dan serangga dewasa merusak tanaman dengan cara mengisap
polong kedelai. Pada polong yang masih muda dan terserang kepik hijau
menyebabkan polong tersebut menjadi kosong (hampa) dan kempis karena biji
tidak terbentuk dan polong gugur. Pada polong tua menyebabkan biji keriput dan
berbintik-bintik hitam yang pada akhirnya biji menjadi busuk.
Pengendalian
Prinsip pengendalian hama secara terpadu atau PHT merupakan suatu cara
pengendalian hama yang didasarkan pada pertimbangan ekologi dan efisiensi
ekonomi dalam rangka pengelolaan ekosistem yang berwawasan lingkungan yang
berkelanjutan masih menjadi alternative utama dalam pengendalian hama
pengisap polong kepik hijau (Nezara viridula).
Penggunaan pestisida merupakan alternative terakhir yang apabila
serangan hama kepik hijau telah melampaui batas ambang kendali yaitu bila telah
ditemukan kerusakan polong lebih dari 2% atau terdapat sepasang kepik dewasa
per tanaman saat tanaman kedelai berumur lebih dari 45 hari setelah tanam.
Adapun komponen pengendalian hama pengisap polong kedelai adalah dengan
cara sebagai berikut :
- Tanam serempak dalam tidak lebih dari 10 hari.
- Pergiliran tanaman bukan inang.
- Pengumpulan kepik dewasa ataupun nimfa untuk dimusnahkan.
- Menjaga kebersihan lahan dari tanaman penganggu atau gulma.
- Menggunakan pestisida apabila serangan telah melampaui batas ambang
kendali.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Nama "Hemiptera" berasal dari bahasa Yunani hemi (setengah) dan pteron
(sayap) sehingga jika diartikan secara keseluruhan, Hemiptera berarti "yang
bersayap setengah".Hama serangga bukan hanya merusak tanaman jati saja
tetapi juga tanaman jagung dan tanaman lainnya.
2. Hemiptera terdiri dari 4 subordo berbeda: Auchenorrhyncha, Coleorrhyncha,
Heteroptera, dan Sternorrhyncha.
3. Walang sangit adalah anggota ordo Hemiptera (bangsa kepik sejati). Walang
sangit menghisap cairan tanaman dari tangkai bunga (paniculae) dan juga
cairan buah padi yang masih pada tahap masak susu sehingga menyebabkan
tanaman kekurangan hara dan menguning (klorosis), dan perlahan-lahan
melemah.
B. Saran
Saran saya pada praktikum Dasar Dasar Perlindungan Tanaman ini yaitu
diharapkan bagi seluruh praktikan agar memberikan alkohol pada killing botol
dengan secukupnya.
DAFTAR PUSTAKA
Djaffaruddin, 2006. Ordo Hemiptera.Bumi Aksara.Jakarta.
Fachruddin,2002. Dasar – Dasar Pengendalian Penyakit Tanaman. Swadya
Press.Jakarta
Nurhayati,2002. Hama Tanaman. Erlangga. Hal 22-27.
Pracaya, 2007. Paduan Terpadu Hama Penyakit Dan Perlindungan Tanaman.
Swadaya Press. Bandung. Hal 15-22.
Siregar,2005.Hama Tanaman Pangan Dan Perkebunan.Bumi Aksara.
Jakarta
Wikipedia,2003.Hemiptera.SerialOnline (http://id.wikipedia.org/wiki/Hemiptera).
Pada 08 April 2015. Pukul 12.33 Wib.