Se ha denunciado esta presentación.
Se está descargando tu SlideShare. ×

Matriks uu no.6 2014& pp no.43_2014

Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Anuncio
Próximo SlideShare
Makalah PROSES PERENCANAAN
Makalah PROSES PERENCANAAN
Cargando en…3
×

Eche un vistazo a continuación

1 de 75 Anuncio

Más Contenido Relacionado

Presentaciones para usted (20)

Similares a Matriks uu no.6 2014& pp no.43_2014 (20)

Anuncio

Más de Sutardjo ( Mang Ojo ) (20)

Más reciente (20)

Anuncio

Matriks uu no.6 2014& pp no.43_2014

  1. 1. 1 MATRIKS SUBSTANSI UU NO. 6 TAHUN 2014 DESA & PP NO.43 TAHUN 2014 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan 1. Pasal 31 ayat (3), Pasal40 ayat (4), Pasal 47 ayat (6), Pasal 50 ayat (2), Pasal 53ayat (4), Pasal66 ayat (5), Pasal75 ayat (3), Pasal 77 ayat (3), danPasal 118ayat (6) Undang-Undang Nomor6Tahun2014tentangDesa Pelaksanakan ketentuan Pasal 31ayat(3),Pasal 40 ayat(4), Pasal 47 ayat(6), Pasal 50 ayat(2), Pasal 53ayat (4), Pasal 66 ayat(5), Pasal 75ayat (3), Pasal 77 ayat(3), dan Pasal 118ayat (6) Undang-Undang Nomor6Tahun 2014tentangDesaserta untukmengoptimalkan penyelenggaraanPemerintahanDesa, pelaksanaan pembangunan Desa,pembinaankemasyarakatan Desa,dan pemberdayaanmasyarakatDesa,perlumenetapkan Peraturan Pemerintahtentang Peraturan Pelaksanaan Undang- Undang Nomor6Tahun 2014tentang Desa ‐ 2. Bab III:Penataan Desa:Pasal 7-17 Bab II:Penataan Desa ‐ Pasal 7 (1) Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan PemerintahDaerah Kabupaten/Kota dapat melakukan penataan Desa. (2) Penataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) berdasarkan hasil evaluasi tingkat perkembangan Pemerintahan Desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Penataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertujuan: a. mewujudkan efektivitas penyelenggaraan Pemerintahan Desa; b. mempercepat peningkatan kesejahteraan masyarakat Desa; c. mempercepat peningkatan kualitas pelayanan publik; d. meningkatkan kualitas tata kelola Pemerintahan Desa; dan e. meningkatkan daya saing Desa. (4) Penataan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. pembentukan; Bagian Kesatu PembentukanDesa Paragraf1 Umum Pasal 2 PembentukanDesadiprakarsaioleh: a. Pemerintah;atau b. pemerintahdaerahkabupaten/kota. Paragraf2 PembentukanDesaolehPemerintah Pasal 3 (1) PemerintahdapatmemprakarsaipembentukanDesadi kawasanyang bersifat khusus danstrategis bagikepentingan nasional. (2) PrakarsapembentukanDesasebagaimanadimaksudpada ayat (1) dapat diusulkanolehkementerian/lembaga pemerintahnonkementerianterkait. (3) Usulprakarsa pembentukanDesasebagaimanadimaksud padaayat (2) diajukankepadaMenteri. ‐ PembentukanDesa, ‐ Pemerintahdapat memprakarsai pembentukanDesadi kawasanyang bersifat khususdan strategis bagi kepentingannasional, ‐ PerubahanDesaAdat MenjadiDesa ‐ Bupati/walikota menetapkandesaadat yang telah memenuhi syarat berdasarkanhasil identifikasidankajian ‐
  2. 2. 2 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan b. penghapusan; c. penggabungan; d. perubahan status; dan e. penetapan Desa. Pasal 8 (1) PembentukanDesasebagaimanadimaksud dalam Pasal 7 ayat (4) huruf a merupakantindakanmengadakanDesa baru di luar Desa yang ada. (2) Pembentukan Desasebagaimanadimaksudpadaayat (1) ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota dengan mempertimbangkan prakarsa masyarakat Desa, asal usul, adat istiadat, kondisi sosial budaya masyarakat Desa, serta kemampuan dan potensi Desa. (3) PembentukanDesa sebagaimanadimaksudpadaayat (1) harus memenuhi syarat: a. batas usia Desa induk paling sedikit 5 (lima) tahun terhitung sejak pembentukan; b. jumlah penduduk, yaitu: 1) wilayahJawa palingsedikit6.000(enam ribu) jiwa atau 1.200 (seribu dua ratus) kepala keluarga; 2) wilayah Bali paling sedikit 5.000 (lima ribu) jiwa atau 1.000 (seribu) kepala keluarga; 3) wilayah Sumatera paling sedikit 4.000 (empat ribu) jiwa atau 800 (delapan ratus) kepala keluarga; 4) wilayah Sulawesi Selatan dan Sulawesi Utara palingsedikit3.000(tiga ribu) jiwaatau600 (enam ratus) kepala keluarga; 5) wilayahNusa Tenggara Baratpaling sedikit 2.500 (dua ribu lima ratus) jiwa atau 500 (lima ratus) kepala keluarga; 6) wilayah Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Sulawesi Tenggara, Gorontalo, dan Kalimantan Pasal 4 PembentukanDesa olehPemerintahsebagaimanadimaksud dalam Pasal3 dapatberupa: a. pemekarandari1(satu) Desa menjadi2(dua)Desaatau lebih; atau b. penggabunganbagianDesadariDesayang bersandingmenjadi 1 (satu) Desa ataupenggabunganbeberapaDesamenjadi1 (satu) Desabaru. Pasal 5 (1) Usulprakarsa pembentukanDesasebagaimanadimaksud dalam Pasal3 ayat (3) dibahasolehMenteribersama-sama denganmenteri/pimpinanlembagapemerintah nonkementerianpemrakarsasertapemerintahdaerahprovinsi danpemerintahdaerahkabupaten/kotayangbersangkutan. (2) Dalam melakukanpembahasansebagaimanadimaksudpada ayat (1), Menteridapatmemintapertimbangandari menteri/pimpinanlembagapemerintahnonkementerianterkait. (3) Dalam halhasilpembahasanusulprakarsasebagaimana dimaksudpadaayat (1) disepakatiuntukmembentukDesa, Menterimenerbitkankeputusanpersetujuanpembentukan Desa. (4) KeputusanMenterisebagaimanadimaksudpadaayat(3) wajibditindaklanjutiolehpemerintahandaerahkabupaten/kota denganmenetapkannyadalam peraturandaerah kabupaten/kotatentangpembentukanDesa. (5) Peraturandaerahkabupaten/kotasebagaimanadimaksud padaayat (4) harus sudahditetapkanolehbupati/walikota dalam jangkawaktupalinglama 2(dua)tahun sejak ditetapkannyaKeputusanMenteri. Paragraf3 PembentukanDesaolehPemerintahDaerahkabupaten/kota Pasal6
  3. 3. 3 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan Selatan paling sedikit 2.000 (dua ribu) jiwa atau 400 (empat ratus) kepala keluarga; 7) wilayah Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, KalimantanTengah,dan Kalimantan Utara paling sedikit1.500 (seribulimaratus) jiwaatau 300 (tiga ratus) kepala keluarga; 8) wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, dan Maluku Utara paling sedikit 1.000 (seribu) jiwa atau 200 (dua ratus) kepala keluarga; dan 9) wilayahPapua danPapuaBarat palingsedikit500 (lima ratus) jiwa atau 100 (seratus) kepala keluarga. c. wilayah kerja yang memiliki akses transportasi antarwilayah; d. sosial budaya yang dapat menciptakan kerukunan hidup bermasyarakat sesuai dengan adat istiadat Desa; e. memiliki potensi yang meliputi sumber daya alam, sumber daya manusia, dan sumber daya ekonomi pendukung; f. batas wilayah Desa yang dinyatakan dalam bentuk peta Desa yang telah ditetapkan dalam peraturan Bupati/Walikota; g. sarana dan prasarana bagi Pemerintahan Desa dan pelayanan publik; dan h. tersedianya dana operasional, penghasilan tetap, dan tunjangan lainnya bagi perangkat Pemerintah Desa sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan. (4) Dalam wilayah Desa dibentuk dusun atau yang disebut dengan nama lain yang disesuaikan dengan asal usul, adat istiadat, dan nilai sosial budaya masyarakat Desa. (5) PembentukanDesasebagaimanadimaksudpadaayat (1) dilakukan melalui Desa persiapan. (1) Pemerintahdaerahkabupaten/kotadalammemprakarsai pembentukanDesasebagaimanadimaksuddalamPasal2 huruf b berdasarkan atashasilevaluasi tingkat perkembangan PemerintahanDesadiwilayahnya. (2) Pemerintahdaerahkabupaten/kotadalammemprakarsai pembentukanDesaharusmempertimbangkanprakarsa masyarakat Desa,asal usul, adatistiadat, kondisisosial budaya masyarakatDesa, serta kemampuandanpotensi Desa. Pasal7 PembentukanDesaolehpemerintahdaerahkabupaten/kotadapat berupa: a. pemekarandari1(satu) Desa menjadi2(dua)Desaatau lebih;atau b. penggabunganbagianDesadariDesayang bersanding menjadi1(satu) Desaatau penggabunganbeberapa Desamenjadi1(satu) Desabaru. Pasal8 Pemerintahdaerahkabupaten/kotadalammelakukanpembentukan DesamelaluipemekaranDesasebagaimanadimaksuddalam Pasal7 huruf a wajibmenyosialisasikanrencanapemekaranDesa kepadaPemerintahDesaindukdanmasyarakatDesa yang bersangkutan. Pasal9 (1) RencanapemekaranDesasebagaimanadimaksuddalam Pasal8 dibahasolehBadanPermusyawaratanDesainduk dalam musyawarahDesauntukmendapatkankesepakatan. (2) HasilkesepakatanmusyawarahDesasebagaimanadimaksud padaayat (1) menjadibahanpertimbangandanmasukanbagi bupati/walikotadalam melakukanpemekaranDesa. (3) HasilkesepakatanmusyawarahDesasebagaimanadimaksud
  4. 4. 4 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan (6) Desa persiapan merupakan bagian dari wilayah Desa induk. (7) Desa persiapan sebagaimana dimaksud pada ayat (5) dapatditingkatkan statusnya menjadi Desa dalam jangka waktu 1 (satu) sampai 3 (tiga) tahun. (8) Peningkatanstatus sebagaimanadimaksud pada ayat (7) dilaksanakan berdasarkan hasil evaluasi. Pasal 9 Desa dapat dihapus karena bencana alam dan/atau kepentingan program nasional yang strategis. Pasal 10 DuaDesa atau lebihyang berbatasandapatdigabungmenjadi Desa baru berdasarkan kesepakatan Desa yang bersangkutan dengan memperhatikan persyaratan yang ditentukan dalam Undang-Undang ini. Pasal 11 (1) Desa dapat berubah status menjadi kelurahan berdasarkan prakarsa Pemerintah Desa dan Badan Permusyawaratan Desa melalui Musyawarah Desa dengan memperhatikan saran dan pendapat masyarakat Desa. (2) SeluruhbarangmilikDesadansumber pendapatan Desa yang berubahmenjadikelurahansebagaimana dimaksud pada ayat (1) menjadi kekayaan/aset Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota yang digunakan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat di kelurahan tersebut dan pendanaan kelurahan dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota. Pasal 12 (1) Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota dapat mengubah padaayat (2) disampaikansecaratertuliskepada bupati/walikota. Pasal 10 (1) Bupati/walikotasetelahmenerimahasilkesepakatan musyawarahDesasebagaimanadimaksuddalam Pasal9ayat (3) membentuktim pembentukanDesapersiapan. (2) Tim pembentukanDesapersiapansebagaimanadimaksud padaayat (1) palingsedikitterdiri atas: a. unsurpemerintahdaerahkabupaten/kotayang membidangiPemerintahanDesa,pemberdayaan masyarakat, perencanaanpembangunandaerah,dan peraturanperundang-undangan; b. camatatausebutanlain;dan c. unsurakademisidibidangpemerintahan,perencanaan pengembanganwilayah,pembangunan,dansosial kemasyarakatan. (3) Tim pembentukanDesapersiapanmempunyaitugas melakukanverifikasipersyaratan pembentukanDesa persiapansesuaidenganketentuanperaturanperundang- undangan. (4) Hasiltim pembentukanDesapersiapansebagaimana dimaksudpadaayat (3) dituangkankedalam bentuk rekomendasiyangmenyatakanlayak-tidaknya dibentukDesa persiapan. (5) Dalam halrekomendasi Desapersiapan dinyatakanlayak, bupati/walikotamenetapkanperaturanbupati/walikotatentang pembentukanDesapersiapan. Pasal 11 DesapersiapansebagaimanadimaksuddalamPasal10ayat (5)
  5. 5. 5 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan status kelurahan menjadi Desa berdasarkan prakarsa masyarakat dan memenuhi persyaratan yang ditentukan sesuaidenganketentuanperaturanperundang-undangan. (2) Kelurahan yang berubahstatus menjadi Desa,saranadan prasarana menjadi milik Desa dan dikelola oleh Desa yang bersangkutan untuk kepentingan masyarakat Desa. (3) Pendanaan perubahan status kelurahan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibebankan pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota Pasal 13 Pemerintah dapat memprakarsai pembentukan Desa di kawasan yang bersifat khusus dan strategis bagi kepentingan nasional. Pasal 14 Pembentukan, penghapusan, penggabungan, dan/atau perubahan status Desa menjadi kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8, Pasal 9, Pasal 10, dan Pasal 11 atau kelurahanmenjadi Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ditetapkan dalam Peraturan Daerah. Pasal 15 (1) Rancangan Peraturan Daerah tentang pembentukan, penghapusan,penggabungan,dan/atauperubahanstatus Desa menjadi kelurahan atau kelurahan menjadi Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14 yang telah mendapatkan persetujuan bersama Bupati/Walikota dengan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah diajukan kepada Gubernur. (2) Gubernur melakukan evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang pembentukan, penghapusan, penggabungan,dan/atauperubahanstatusDesa menjadi kelurahan atau kelurahan menjadi Desa sebagaimana dapatditingkatkanstatusnya menjadiDesadalam jangkawaktu palinglama3(tiga) tahunsejak ditetapkansebagaiDesa persiapan. Pasal 12 (1) Bupati/walikotamenyampaikanperaturanbupati/walikota sebagaimanadimaksuddalam Pasal10ayat (5) kepada gubernur. (2) Berdasarkanperaturanbupati/walikotasebagaimana dimaksudpadaayat (1), gubernurmenerbitkansuratyang memuatkoderegisterDesapersiapan. (3) Koderegister Desapersiapansebagaimanadimaksudpada ayat (2) merupakanbagiandarikodeDesainduknya. (4) Surat gubernursebagaimanadimaksudpadaayat(2) dijadikan sebagaidasarbagibupati/walikotauntukmengangkat penjabatkepalaDesapersiapan. (5) PenjabatkepalaDesapersiapansebagaimanadimaksudpada ayat (4) berasaldariunsur pegawainegerisipilpemerintah daerahkabupaten/kotauntukmasajabatanpalinglama1 (satu) tahun dandapatdiperpanjangpalingbanyak2(dua)kali dalam masajabatanyangsama. (6) PenjabatkepalaDesapersiapansebagaimanadimaksudpada ayat (5) bertanggungjawabkepadabupati/walikota melalui kepalaDesainduknya. (7) PenjabatkepalaDesasebagaimanadimaksudpadaayat (6) mempunyaitugasmelaksanakanpembentukanDesa persiapanmeliputi: a. penetapanbataswilayahDesa sesuaidengankaidah kartografis; b. pengelolaananggaranoperasional Desapersiapanyang
  6. 6. 6 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan dimaksud pada ayat (1) berdasarkan urgensi, kepentingan nasional, kepentingan daerah, kepentingan masyarakat Desa, dan/atau peraturan perundang- undangan. Pasal 16 (1) Gubernur menyatakan persetujuan terhadap Rancangan Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15 paling lama 20 (dua puluh) hari setelah menerima Rancangan Peraturan Daerah. (2) Dalam hal Gubernur memberikan persetujuan atas Rancangan Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota melakukan penyempurnaan dan penetapan menjadi Peraturan Daerah paling lama 20 (dua puluh) hari. (3) Dalam hal Gubernur menolak memberikan persetujuan terhadap Rancangan Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Rancangan Peraturan Daerah tersebut tidak dapat disahkan dan tidak dapat diajukan kembali dalam waktu 5 (lima) tahun setelah penolakan oleh Gubernur. (4) Dalam hal Gubernur tidak memberikan persetujuan atau tidak memberikan penolakan terhadap Rancangan Peraturan Daerah yang dimaksud dalam Pasal 15 dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Bupati/Walikota dapat mengesahkan Rancangan Peraturan Daerah tersebut serta sekretaris daerah mengundangkannyadalam Lembaran Daerah dan Berita Daerah. (5) Dalam halBupati/Walikotatidak menetapkan Rancangan Peraturan Daerah yang telah disetujui oleh Gubernur, Rancangan Peraturan Daerah tersebut dalam jangka waktu 20 (dua puluh) hari setelah tanggal persetujuan Gubernur dinyatakan berlaku dengan sendirinya. bersumberdariAPB Desainduk; c. pembentukanstrukturorganisasi; d. pengangkatanperangkatDesa; e. penyiapanfasilitasdasar bagipendudukDesa; f. pembangunansaranadanprasaranaPemerintahanDesa g. pendataanbidangkependudukan,potensiekonomi, inventarisasipertanahanserta pengembangansarana ekonomi,pendidikan,dankesehatan;dan h. pembukaanaksesperhubunganantar-Desa. (8) Dalam melaksanakantugasnyasebagaimanadimaksudpada ayat (7), PenjabatkepalaDesa mengikutsertakanpartisipasi masyarakat Desa. Pasal 13 (1) PenjabatkepalaDesapersiapanmelaporkanperkembangan pelaksanaanDesapersiapansebagaimanadimaksuddalam Pasal12 ayat (7) kepada: a. kepalaDesainduk; dan b. bupati/walikotamelaluicamatatausebutanlain. (2) Laporansebagaimanadimaksudpadaayat(1) disampaikan secaraberkalasetiap6 (enam)bulansekali. (3) Laporansebagaimanadimaksudpadaayat(2) menjadibahan pertimbangandanmasukanbagibupati/walikota. (4) Laporansebagaimanadimaksudpadaayat(3) disampaikan olehbupati/walikotakepadatim untukdikajidandiverifikasi. (5) Apabilahasil kajiandanverifikasi sebagaimanadimaksud padaayat (4) dinyatakan Desapersiapantersebutlayak menjadiDesa,bupati/walikotamenyusunrancanganperaturan
  7. 7. 7 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan Pasal 17 (1) PeraturanDaerah Kabupaten/Kota tentangpembentukan, penghapusan, penggabungan, dan perubahan status Desa menjadi kelurahan atau kelurahan menjadi Desa diundangkan setelah mendapat nomor registrasi dari Gubernur dan kode Desa dari Menteri. (2) Peraturan Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud pada ayat (1) disertai lampiran peta batas wilayah Desa. daerahkabupaten/kotatentangpembentukanDesapersiapan menjadiDesa. (6) Rancanganperaturandaerahkabupaten/kotasebagaimana dimaksudpadaayat (5) dibahasbersamadengandewan perwakilanrakyat daerahkabupaten/kota. (7) Apabilarancanganperaturandaerahkabupaten/kota sebagaimanadimaksudpadaayat (6) disetujuibersamaoleh bupati/walikotadandewanperwakilanrakyatdaerah kabupaten/kota,bupati/walikotamenyampaikanrancangan peraturandaerahkabupaten/kotakepadagubernuruntuk dievaluasi. Pasal 14 (1) Gubernurmelakukanevaluasirancanganperaturandaerah tentangpembentukanDesaberdasarkanurgensi,kepentingan nasional,kepentingandaerah,kepentinganmasyarakatDesa, dan/atauperaturanperundang-undangan. (2) Gubernurmenyatakanpersetujuanataupenolakanterhadap rancanganperaturandaerahsebagaimanadimaksudpada ayat (1) palinglama20(duapuluh)Harisetelah menerima rancanganperaturandaerah. (3) Dalam halgubernurmemberikanpersetujuanatasrancangan peraturandaerahsebagaimanadimaksudpadaayat(2), pemerintahdaerahkabupaten/kotamelakukan penyempurnaandanpenetapanmenjadiperaturandaerah dalam jangkawaktupalinglama20(duapuluh)Hari. (4) Dalam halgubernurmenolakmemberikanpersetujuan terhadaprancangan peraturandaerahsebagaimanadimaksud padaayat (2), rancanganperaturandaerahtersebuttidak dapatdisahkandantidak dapat diajukankembali dalam jangka waktu 5 (lima)tahunsetelahpenolakanolehgubernur.
  8. 8. 8 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan (5) Dalam halgubernurtidakmemberikanpersetujuanatautidak memberikanpenolakanterhadaprancanganperaturandaerah sebagaimanadimaksudpadaayat (2), bupati/walikotadapat mengesahkanrancanganperaturandaerahtersebutserta sekretaris daerahmengundangkannyadalam lembaran daerah. (6) Dalam halbupati/walikotatidakmenetapkanrancangan peraturandaerahyang telah disetujuiolehgubernur, rancanganperaturandaerahtersebutdalam jangkawaktu20 (duapuluh)Hari setelahtanggalpersetujuangubernur dinyatakan berlakudengansendirinya. Pasal 15 (1) Peraturandaerahkabupaten/kotatentangpembentukanDesa diundangkansetelahmendapatnomorregistrasidarigubernur dankode Desadari Menteri. (2) Peraturandaerahkabupaten/kotasebagaimanadimaksud padaayat (1) disertailampiranpetabataswilayah Desa. Pasal 16 (1) Apabilahasil kajiandanverifikasi sebagaimanadimaksud dalam Pasal13ayat (4) menyatakanDesa persiapantersebut tidak layak menjadiDesa,Desapersiapandihapusdan wilayahnya kembalikeDesainduk. (2) PenghapusandanpengembalianDesapersiapankeDesa induksebagaimanadimaksudpadaayat(1) ditetapkandengan peraturanbupati/walikota. Paragraf4 PenggabunganDesaolehPemerintahDaerahKabupaten/Kota Pasal 17 KetentuanmengenaipembentukanDesamelalui pemekaran
  9. 9. 9 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan sebagaimanadimaksuddalam Pasal8sampaidenganPasal16 berlakusecaramutatismutandisterhadappembentukanDesa melaluipenggabunganbagianDesadari2(dua)Desaatau lebih yang bersandingmenjadi 1(satu)Desabaru. Pasal 18 (1) PembentukanDesamelaluipenggabunganbeberapa Desa menjadi1(satu) Desabarusebagaimanadimaksuddalam Pasal7 huruf b dilakukanberdasarkankesepakatanDesa yang bersangkutan. (2) KesepakatanDesasebagaimanadimaksudpadaayat (1) dihasilkanmelaluimekanisme: a. BadanPermusyawaratanDesayang bersangkutan menyelenggarakanmusyawarahDesa; b. hasilmusyawarahDesadarisetiap Desamenjadibahan kesepakatanpenggabunganDesa; c. hasilkesepakatanmusyawarahDesaditetapkandalam keputusanbersamaBadanPermusyawaratanDesa; d. keputusanbersamaBadanPermusyawaratanDesa ditandatanganiolehparakepalaDesayang bersangkutan; dan e. parakepalaDesa secarabersama-samamengusulkan penggabunganDesakepadabupati/walikotadalam 1 (satu) usulantertulis denganmelampirkankesepakatan bersama. (3) PenggabunganDesasebagaimanadimaksudpadaayat(1) ditetapkandenganperaturandaerahkabupaten/kota. Bagian Kedua PenghapusanDesa Pasal 19
  10. 10. 10 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan (1) PenghapusanDesadilakukandalamhalterdapatkepentingan program nasionalyangstrategis ataukarenabencanaalam. (2) PenghapusanDesasebagaimanadimaksudpadaayat (1) menjadiwewenangPemerintah. Bagian Ketiga Perubahan StatusDesa Paragraf1 Umum Pasal 20 Perubahanstatus Desameliputi: a. Desamenjadikelurahan; b. kelurahanmenjadi Desa;dan c. desaadat menjadidesa. Paragraf2 Perubahan StatusDesaMenjadi Kelurahan Pasal 21 Perubahanstatus Desamenjadikelurahanharusmemenuhi syarat: a. luaswilayah tidak berubah; b. jumlahpendudukpalingsedikit8.000(delapanribu)jiwa atau 1.600(seribuenam ratus) kepalakeluargauntuk wilayahJawa danBali serta palingsedikit5.000(limaribu) jiwaatau 1.000(seribu)kepalakeluargauntuk diluar wilayahJawa danBali; c. saranadan prasaranapemerintahanbagi terselenggaranyapemerintahankelurahan; d. potensiekonomiberupajenis,jumlahusahajasadan produksi,serta keanekaragamanmatapencaharian; e. kondisisosialbudaya masyarakatberupa keanekaragamanstatuspendudukdanperubahandari masyarakat agrariske masyarakatindustridan jasa; dan f. meningkatnyakuantitasdankualitaspelayanan.
  11. 11. 11 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan Pasal 22 (1) Perubahanstatus Desamenjadikelurahandilakukan berdasarkanprakarsaPemerintahDesabersamaBadan PermusyawaratanDesadenganmemperhatikansarandan pendapatmasyarakatDesa setempat. (2) Prakarsasebagaimanadimaksudpadaayat(1) dibahasdan disepakatidalam musyawarahDesa. (3) KesepakatanhasilmusyawarahDesasebagaimanadimaksud padaayat (2) dituangkanke dalam bentukkeputusan. (4) Keputusanhasilmusyawarahsebagaimanadimaksudpada ayat (3) disampaikanolehkepalaDesakepadabupati/walikota sebagaiusulanperubahanstatusDesamenjadikelurahan. (5) (5) Bupati/walikotamembentuktim untukmelakukankajian danverifikasi usulankepalaDesasebagaimanadimaksud padaayat (4). (6) Hasilkajiandanverifikasi sebagaimanadimaksudpadaayat (5) menjadimasukanbagi bupati/walikotauntukmenyetujui atau tidak menyetujuiusulanperubahanstatusDesamenjadi kelurahan. (7) Dalam halbupati/walikotamenyetujuiusulanperubahanstatus Desamenjadikelurahan,bupati/walikotamenyampaikan rancanganperaturandaerahkabupaten/kotamengenai perubahanstatusDesa menjadikelurahankepadadewan perwakilanrakyat daerahkabupaten/kotauntukdibahasdan disetujuibersama. (8) Pembahasandanpenetapanrancanganperaturandaerah kabupaten/kotamengenai perubahanstatusDesamenjadi kelurahandilakukansesuaidenganketentuanperaturan perundang-undangan. Pasal 23
  12. 12. 12 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan (1) KepalaDesa, perangkatDesa,dan anggotaBadan PermusyawaratanDesadariDesa yang diubahstatusnya menjadi kelurahandiberhentikandenganhormatdari jabatannya. (2) KepalaDesa, perangkatDesa,dan anggotaBadan PermusyawaratanDesasebagaimanadimaksudpadaayat(1) diberipenghargaandan/ataupesangonsesuaidengan kemampuankeuanganpemerintahdaerahkabupaten/kota. (3) Pengisianjabatanlurahdanperangkatkelurahan sebagaimanadimaksudpadaayat (1) berasaldaripegawai negerisipildaripemerintahdaerahkabupaten/kota bersangkutansesuaidenganketentuanperaturanperundang- undangan. Paragraf3 Perubahan StatusKelurahan Menjadi Desa Pasal 24 (1) Perubahanstatus kelurahanmenjadiDesahanyadapat dilakukanbagikelurahanyangkehidupanmasyarakatnya masihbersifatperdesaan. (2) Perubahanstatus kelurahanmenjadiDesasebagaimana dimaksudpadaayat (1) dapat seluruhnyamenjadiDesaatau sebagianmenjadi Desadansebagianmenjadikelurahan. Paragraf4 Perubahan DesaAdatMenjadi Desa Pasal 25 (1) Status desa adat dapatdiubahmenjadidesa. (2) Perubahanstatus desaadat menjadidesaharusmemenuhi syarat: a. luaswilayah tidak berubah; b. jumlahpenduduk:
  13. 13. 13 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan 1. wilayahJawa palingsedikit6.000(enam ribu)jiwa atau 1.200(seribudua ratus) kepalakeluarga; 2. wilayahBali palingsedikit5.000(limaribu) jiwaatau 1.000(seribu) kepalakeluarga; 3. wilayahSumaterapalingsedikit4.000(empatribu) jiwaatau 800(delapanratus) kepalakeluarga; 4. wilayahSulawesiSelatandan SulawesiUtarapaling sedikit3.000 (tiga ribu)jiwaatau 600(enam ratus) kepalakeluarga; 5. wilayahNusa TenggaraBaratpalingsedikit2.500 (duaribu limaratus)jiwaatau 500 (limaratus)kepala keluarga; 6. wilayahSulawesiTengah,SulawesiBarat,Sulawesi Tenggara,Gorontalo,danKalimantanSelatanpaling sedikit2.000 (duaribu) jiwaatau 400(empatratus) kepalakeluarga; 7. wilayahKalimantanTimur,KalimantanBarat, KalimantanTengah,danKalimantanUtarapaling sedikit1.500 (seribulimaratus) jiwaatau300 (tiga ratus) kepalakeluarga; 8. wilayahNusa TenggaraTimur,Maluku,danMaluku Utara palingsedikit1.000(seribu)jiwaatau 200 (dua ratus) kepalakeluarga;dan 9. wilayahPapua danPapuaBarat palingsedikit500 (limaratus) jiwaatau100 (seratus) kepalakeluarga. c. saranadan prasaranapemerintahanbagi terselenggaranyapemerintahandesa; d. potensiekonomiyangberkembang; e. kondisisosialbudaya masyarakatyang berkembang;dan f. meningkatnyakuantitasdankualitaspelayanan. Pasal 26 (3) Perubahanstatus desaadat menjadidesadilakukan berdasarkanprakarsaPemerintahDesabersamaBadan PermusyawaratanDesadenganmemperhatikansarandan
  14. 14. 14 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan pendapatmasyarakatdesa setempat. (4) Prakarsasebagaimanadimaksudpadaayat(1) dibahasdan disepakati dalam musyawarahdesaadat. (5) Kesepakatanhasilmusyawarahdesaadatsebagaimana dimaksudpadaayat (2) dituangkankedalam bentuk keputusan. (6) Keputusanhasilmusyawarahsebagaimanadimaksudpada ayat (3) disampaikanolehkepaladesaadatkepada bupati/walikotasebagaiusulanperubahanstatusdesaadat menjadidesa. (7) Bupati/walikotamembentuktim untukmelakukankajiandan verifikasi usulankepaladesaadat sebagaimanadimaksud padaayat (4). (8) Hasilkajiandanverifikasi sebagaimanadimaksudpadaayat (5) menjadimasukanbagi bupati/walikotauntukmenyetujui atau tidak menyetujuiusulanperubahanstatusdesaadat menjadidesa. (9) Dalam halbupati/walikotamenyetujuiusulanperubahanstatus desaadat menjadidesa,bupati/walikotamenyampaikan rancanganperaturan daerahkabupaten/kotamengenai perubahanstatusdesa adat menjadidesakepadadewan perwakilanrakyat daerahkabupaten/kotauntukdibahasdan disetujuibersama. (10)Apabilarancanganperaturandaerahkabupaten/kota sebagaimanadimaksudpadaayat (7) disetujuibersamaoleh bupati/walikotadandewanperwakilanrakyatdaerah kabupaten/kota,bupati/walikotamenyampaikanrancangan peraturandaerahkabupaten/kotakepadagubernuruntuk dievaluasi.
  15. 15. 15 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan Pasal 27 Ketentuanmengenaievaluasirancanganperaturandaerah kabupaten/kotapembentukanDesa,pemberiannomorregister,dan pemberiankodeDesasebagaimanadimaksuddalam Pasal14 sampaidenganPasal15berlakusecara mutatismutandisterhadappenetapanrancanganperaturandaerah kabupaten/kotamengenai perubahanstatusdesaadatmenjadi desa, pemberiannomorregister,danpemberiankodedesa. Paragraf5 PerubahanStatus DesaMenjadiDesaAdat Pasal 28 (1) Pemerintah,pemerintahdaerahprovinsi,danpemerintah daerahkabupaten/kotadapatmengubahstatusdesamenjadi desaadat. (2) Ketentuanmengenaitatacarapengubahanstatusdesa menjadidesaadatdiaturdenganPeraturanMenteri. BagianKeempat PenetapanDesadanDesa Adat Pasal 29 (1) Pemerintahdaerahkabupaten/kotamelakukaninventarisasi Desayang adadi wilayahnya yang telah mendapatkankode Desa. (2) HasilinventarisasiDesa sebagaimanadimaksudpadaayat(1) dijadikandasarolehpemerintahdaerahkabupaten/kotauntuk menetapkandesadandesaadat yang ada diwilayahnya. (3) Desadan desaadat sebagaimanadimaksudpadaayat (2) ditetapkandenganperaturandaerahkabupaten/kota. Pasal 30 (1) Penetapandesaadat dilakukandenganmekanisme:
  16. 16. 16 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan a. pengidentifikasianDesa yangada;dan b. pengkajianterhadapdesayangada yang dapat ditetapkanmenjadidesaadat. (2) Pengidentifikasiandanpengkajiansebagaimanadimaksud padaayat (1) dilakukanpemerintahdaerahprovinsidan pemerintahdaerahkabupaten/kotabersamamajelisadatatau lembagalainnyayangsejenis. Pasal 31 (1) Bupati/walikotamenetapkandesaadatyang telahmemenuhi syarat berdasarkanhasilidentifikasidankajiansebagaimana dimaksuddalam Pasal30. (2) Penetapandesaadat sebagaimanadimaksudpadaayat(1) dituangkandalam rancanganperaturandaerah. (3) Rancanganperaturandaerahsebagaimanadimaksudpada ayat (2) yang telahdisetujuibersamadalam rapatparipurna dewanperwakilanrakyat daerahkabupaten/kotadisampaikan kepadagubernuruntukmendapatkannomorregisterdan kepadaMenteriuntukmendapatkankodedesa. (4) Rancanganperaturandaerahyangtelahmendapatkannomor registerdan kodedesa sebagaimanadimaksudpadaayat(3) ditetapkanmenjadiperaturandaerah. Pasal 32 KetentuanlebihlanjutmengenaipenataanDesadiaturdengan PeraturanMenteri. 3. Bab IV: KewenanganDesa,Pasal 18-22. Bab III:Kewenangan ‐ 4. Pasal 18 Kewenangan Desa meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa berdasarkan prakarsa Pasal33 KewenanganDesameliputi: a. kewenanganberdasarkanhakasalusul; b. kewenanganlokalberskalaDesa; c. kewenanganyang ditugaskanolehPemerintah,pemerintah ‐ Membicarakan keweanganDesa, ‐ Penyelenggaraan kewenangan berdasarkanhakasal
  17. 17. 17 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat Desa. Pasal 19 Kewenangan Desa meliputi: a. kewenangan berdasarkan hak asal usul; b. kewenangan lokal berskala Desa; c. kewenangan yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota; dan d. kewenangan lain yang ditugaskan oleh Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 20 Pelaksanaan kewenangan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan lokal berskala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf a dan huruf b diatur dan diurus oleh Desa. Pasal 21 Pelaksanaankewenangan yang ditugaskan dan pelaksanaan kewenangan tugas lain dari Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, atau Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19 huruf c dan huruf d diurus oleh Desa. Pasal 22 (1) PenugasandariPemerintahdan/atauPemerintahDaerah kepadaDesameliputipenyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatanDesa,dan pemberdayaanmasyarakat Desa. (2) Penugasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) daerahprovinsi, atau pemerintahdaerahkabupaten/kota;dan d. kewenanganlainyangditugaskanolehPemerintah, pemerintahdaerahprovinsi,ataupemerintahdaerah kabupaten/kotasesuaidenganketentuanperaturan perundang-undangan. Pasal 34 (1) KewenanganDesaberdasarkanhakasalusulsebagaimana dimaksuddalam Pasal33hurufa palingsedikitterdiriatas: a. sistem organisasimasyarakatadat; b. pembinaankelembagaanmasyarakat; c. pembinaanlembagadanhukum adat; d. pengelolaantanahkasDesa;dan e. pengembanganperanmasyarakatDesa. (2) KewenanganlokalberskalaDesasebagaimanadimaksud dalam Pasal33huruf b palingsedikitterdiriatas kewenangan: a. pengelolaantambatanperahu; b. pengelolaanpasarDesa; c. pengelolaantempatpemandianumum; d. pengelolaanjaringanirigasi; e. pengelolaanlingkunganpermukimanmasyarakatDesa; f. pembinaankesehatanmasyarakatdanpengelolaanpos pelayananterpadu; g. pengembangandanpembinaansanggarsenidan belajar; h. pengelolaanperpustakaanDesadantamanbacaan; i. pengelolaanembungDesa; j. pengelolaanairminumberskalaDesa;dan k. pembuatanjalanDesaantarpermukimankewilayah pertanian. (3) Selainkewenangansebagaimanadimaksudpadaayat(1) dan ayat (2), MenteridapatmenetapkanjeniskewenanganDesa sesuaidengansituasi,kondisi, dankebutuhanlokal. usuloleh desaadat ‐
  18. 18. 18 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan disertai biaya. Pasal 35 Penyelenggaraankewenanganberdasarkanhakasalusuloleh desaadat palingsedikitmeliputi: a. penataansistem organisasidankelembagaan masyarakat adat; b. pranatahukum adat; c. pemilikanhaktradisional; d. pengelolaantanahkasdesaadat; e. pengelolaantanahulayat; f. kesepakatandalam kehidupanmasyarakatdesaadat; g. pengisianjabatankepaladesaadatdanperangkatdesa adat; dan h. masajabatankepaladesaadat Pasal 36 (1) Ketentuanmengenaifungsidankewenangan penyelenggaraanPemerintahanDesa,pelaksanaan pembangunanDesa,pembinaankemasyarakatanDesa,dan pemberdayaanmasyarakatDesaberlakusecaramutatis mutandisterhadapfungsidankewenanganpenyelenggaraan pemerintahandesaadat,pelaksanaanpembangunandesa adat, pembinaankemasyarakatandesaadat,dan pemberdayaanmasyarakatdesaadat. (2) (2) Dalam menyelenggarakanhakasalusulsebagaimana dimaksuddalam Pasal35sertafungsi dankewenangan pemerintahansebagaimanadimaksudpadaayat (1), desa adat membentukkelembagaanyangmewadahikeduafungsi tersebut. (3) Dalam melaksanakanfungsidankewenanganpemerintahan sebagaimanadimaksudpadaayat (1), kepaladesaadat atau sebutanlaindapat mendelegasikankewenangan
  19. 19. 19 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan pelaksanaannyakepadaperangkatdesaadatatau sebutan lain. Pasal 37 (1) Pemerintahdaerahkabupaten/kotamelakukanidentifikasidan inventarisasikewenanganberdasarkanhakasalusuldan kewenanganlokalberskalaDesasebagaimanadimaksud dalam Pasal36denganmelibatkanDesa. (2) Berdasarkanhasilidentifikasidaninventarisasisebagaimana dimaksudpadaayat (1), bupati/walikotamenetapkan peraturanbupati/walikotatentangdaftarkewenangan berdasarkanhakasalusul dankewenanganlokalberskala Desasesuai denganketentuanperaturanperundang- undangan. (3) Peraturanbupati/walikotasebagaimanadimaksudpadaayat (2) ditindaklanjutiolehPemerintahDesadenganmenetapkan peraturanDesatentang kewenanganberdasarkanhakasal usuldan kewenanganlokalberskalaDesasesuaidengan situasi, kondisi,dankebutuhanlokal. Pasal 38 KewenanganyangditugaskanolehPemerintahdanpemerintah daerah dilaksanakansesuaidenganketentuanperaturan perundang-undangan. Pasal 39 KetentuanlebihlanjutmengenaipenetapankewenanganDesa diaturdenganPeraturanMenteri. 5. Bab V: PenyelenggaraanPemerintahanDesa,23-66 Bab IV: Pemerintahan Desa ‐ 6. Pasal 23 Pemerintahan Desa diselenggarakan oleh Pemerintah Desa. Pasal 24 Bagian Kesatu KepalaDesa Paragraf1 TataCaraPemilihanKepalaDesa ‐ Laporan KepalaDesa merupakan, pelaksanakantugas, kewenangan,hak,dan
  20. 20. 20 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan Penyelenggaraan PemerintahanDesa berdasarkanasas: a. kepastian hukum; b. tertib penyelenggaraan pemerintahan; c. tertib kepentingan umum; d. keterbukaan; e. proporsionalitas; f. profesionalitas; g. akuntabilitas; h. efektivitas dan efisiensi; i. kearifan lokal; j. keberagaman; dan k. partisipatif. Bagian Kesatu Pemerintah Desa Pasal 25 Pemerintah Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23 adalahKepalaDesa atau yang disebut dengan nama lain dan yang dibantu oleh perangkat Desa atau yang disebut dengan nama lain. Bagian Kedua KepalaDesa Pasal 26 (1) KepalaDesa bertugas menyelenggarakan Pemerintahan Desa, melaksanakan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa. (2) Dalam melaksanakantugassebagaimanadimaksudpada ayat (1), Kepala Desa berwenang: a. memimpin penyelenggaraan Pemerintahan Desa; b. mengangkat dan memberhentikan perangkat Desa; c. memegang kekuasaan pengelolaan Keuangan dan Aset Desa; Pasal 40 (1) PemilihankepalaDesadilaksanakansecaraserentakdi seluruhwilayahkabupaten/kota. (2) PemilihankepalaDesasecaraserentaksebagaimana dimaksudpadaayat (1) dapat dilaksanakanbergelombang palingbanyak 3 (tiga)kali dalam jangkawaktu6 (enam)tahun. (3) Dalam halterjadikekosonganjabatankepalaDesadalam penyelenggaraanpemilihankepalaDesaserentak, bupati/walikotamenunjukpenjabatkepalaDesa. (4) PenjabatkepalaDesasebagaimanadimaksudpadaayat (3) berasaldaripegawainegerisipildilingkunganpemerintah daerahkabupaten/kota. Pasal41 (1) PemilihankepalaDesadilaksanakanmelaluitahapan: a. persiapan; b. pencalonan; c. pemungutansuara;dan d. penetapan. (2) Tahapanpersiapansebagaimanadimaksudpadaayat (1) huruf a terdiriatas kegiatan: a. pemberitahuanBadanPermusyawaratanDesakepada kepalaDesatentang akhirmasajabatanyang disampaikan6(enam)bulansebelumberakhirmasa jabatan; b. pembentukanpanitia pemilihankepalaDesaolehBadan PermusyawaratanDesaditetapkandalam jangkawaktu 10 (sepuluh)Harisetelahpemberitahuanakhirmasa jabatan; c. laporanakhirmasajabatankepalaDesakepada bupati/walikotadisampaikandalamjangkawaktu30(tiga kewajibannya,kepala Desawajib: ‐ menyampaikanlaporan penyelenggaraan PemerintahanDesa setiapakhir tahun anggarankepada bupati/walikota; ‐ menyampaikanlaporan penyelenggaraan PemerintahanDesapada akhirmasajabatan kepadabupati/walikota; ‐ menyampaikanlaporan keterangan penyelenggaraan pemerintahansecara tertulis kepadaBadan PermusyawaratanDesa setiapakhir tahun anggaran ‐ Pernyataan pasalini juga mengingkari amanah UUdesa) dimanalaporan pertanggungjwaban juga melalui mekanisme Musyawarah desa/ termasukdidalamnya
  21. 21. 21 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan d. menetapkan Peraturan Desa; e. menetapkan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa; f. membina kehidupan masyarakat Desa; g. membina ketenteraman dan ketertiban masyarakat Desa; h. membina dan meningkatkan perekonomian Desa serta mengintegrasikannya agar mencapai perekonomian skala produktif untuk sebesar-besarnya kemakmuran masyarakat Desa; i. mengembangkan sumber pendapatan Desa; j. mengusulkan dan menerima pelimpahan sebagian kekayaan negara guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa; k. mengembangkan kehidupan sosial budaya masyarakat Desa; l. memanfaatkan teknologi tepat guna; m. mengoordinasikan Pembangunan Desa secara partisipatif; n. mewakili Desa di dalam dan di luar pengadilan atau menunjuk kuasa hukum untuk mewakilinya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan o. melaksanakan wewenang lain yang sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan. (3) Dalam melaksanakantugassebagaimanadimaksudpada ayat (1), Kepala Desa berhak: a. mengusulkan struktur organisasi dan tata kerja Pemerintah Desa; b. mengajukan rancangan dan menetapkan Peraturan Desa; c. menerimapenghasilantetapsetiap bulan, tunjangan, dan penerimaan lainnya yang sah, serta mendapat jaminan kesehatan; d. mendapatkan pelindungan hukum atas kebijakan puluh)Harisetelahpemberitahuanakhirmasajabatan; d. perencanaanbiayapemilihandiajukanolehpanitia kepadabupati/walikotamelaluicamatatausebutanlain dalam jangkawaktu30(tiga puluh)Harisetelah terbentuknya panitiapemilihan;dan e. persetujuanbiayapemilihandaribupati/walikotadalam jangkawaktu 30(tiga puluh)Harisejak diajukanoleh panitia. (3) Tahapansebagaimanadimaksudpadaayat (1) hurufb terdiri atas kegiatan: a. pengumumandanpendaftaranbakalcalondalamjangka waktu 9 (sembilan)Hari; b. penelitiankelengkapanpersyaratanadministrasi, klarifikasi,serta penetapandanpengumumannamacalon dalam jangkawaktu20(dua puluh)Hari; c. penetapancalonkepalaDesasebagaimanadimaksud padahuruf b palingsedikit2 (dua)orangdan paling banyak 5 (lima)orangcalon; d. penetapandaftarpemilihtetapuntuk pelaksanaan pemilihankepalaDesa; e. pelaksanaankampanyecalonkepalaDesadalam jangka waktu 3 (tiga) Hari;da f. masatenangdalam jangkawaktu3 (tiga)Hari. (4) Tahapanpemungutansuarasebagaimanadimaksudpada ayat (1) huruf c terdiri atas kegiatan: a. pelaksanaanpemungutandanpenghitungansuara; b. penetapancalonyangmemperolehsuaraterbanyak; dan/atau c. dalam halcalonyangmemperolehsuaraterbanyaklebih dari1 (satu) orang,calonterpilihditetapkanberdasarkan wilayahperolehansuarayang lebihluas. (5) Tahapanpenetapansebagaimanadimaksudpadaayat (1) dalam pelaksanaan evaluasioelaksanaan pembangunan, ‐ Laporan Pertanggungjawaban KadeKades(LKPj) Kadesmenjadi terdistorsi/hilang karenahanya“secara tertulis”menjaditidak terukuryang diselaraskandengan capaian dalamRKP, ABPDEsdan secara menyeluruh terkait dengan Visi dan Misi Kades.????
  22. 22. 22 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan yang dilaksanakan; dan e. memberikan mandat pelaksanaan tugas dan kewajiban lainnya kepada perangkat Desa. (4) Dalam melaksanakantugassebagaimanadimaksudpada ayat (1), Kepala Desa berkewajiban: a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta mempertahankandanmemelihara keutuhan Negara KesatuanRepublikIndonesia,danBhinnekaTunggal Ika; b. meningkatkan kesejahteraan masyarakat Desa; c. memeliharaketenteramandanketertibanmasyarakat Desa; d. menaati dan menegakkan peraturan perundang- undangan; e. melaksanakankehidupandemokrasi danberkeadilan gender; f. melaksanakan prinsip tata Pemerintahan Desa yang akuntabel,transparan,profesional,efektif dan efisien, bersih, serta bebas dari kolusi, korupsi, dan nepotisme; g. menjalin kerja sama dan koordinasi dengan seluruh pemangku kepentingan di Desa; h. menyelenggarakanadministrasi Pemerintahan Desa yang baik; i. mengelola Keuangan dan Aset Desa; j. melaksanakan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Desa; k. menyelesaikan perselisihan masyarakat di Desa; l. mengembangkan perekonomian masyarakat Desa; m. membina dan melestarikan nilai sosial budaya masyarakat Desa; n. memberdayakan masyarakat dan lembaga huruf d terdiriatas kegiatan: a. laporanpanitiapemilihanmengenaicalonterpilihkepada BadanPermusyawaratanDesapalinglambat7(tujuh) Harisetelah pemungutansuara; b. laporanBadanPermusyawaratanDesamengenai calon terpilihkepadabupati/walikotapalinglambat7(tujuh)Hari setelahmenerimalaporanpanitia; c. bupati/walikotamenerbitkankeputusanmengenai pengesahandanpengangkatankepalaDesapaling lambat30(tiga puluh)Harisejak diterimalaporandari BadanPermusyawaratanDesa;dan d. bupati/walikotaataupejabatlainyang ditunjukmelantik calonkepalaDesaterpilihpalinglambat30(tiga puluh) Harisejak diterbitkankeputusanpengesahandan pengangkatankepalaDesadengantatacarasesuai denganperaturanperundang-undangan. (6) Pejabatlainyang ditunjuksebagaimanadimaksudpadaayat (5) huruf d adalahwakilbupati/walikotaataucamatatau sebutanlain. (7) Dalam halterjadiperselisihanhasilpemilihankepalaDesa, bupati/walikotawajibmenyelesaikanperselisihandalam jangkawaktu 30(tiga puluh)Hari. Pasal42 (1) KepalaDesayang akanmencalonkandirikembalidibericuti sejakditetapkansebagaicalonsampaidenganselesainya pelaksanaanpenetapancalonterpilih. (2) Dalam halkepalaDesacutisebagaimanadimaksudpadaayat (1), sekretaris Desamelaksanakantugasdan kewajiban kepalaDesa. Pasal43 (1) Pegawainegerisipilyang mencalonkandiridalampemilihan
  23. 23. 23 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan kemasyarakatan di Desa; o. mengembangkan potensi sumber daya alam dan melestarikan lingkungan hidup; dan p. memberikan informasi kepada masyarakat Desa. Pasal 27 Dalam melaksanakantugas,kewenangan,hak,dan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Kepala Desa wajib: a. menyampaikan laporan penyelenggaraan Pemerintahan Desa setiap akhir tahun anggaran kepada Bupati/Walikota; b. menyampaikan laporan penyelenggaraan PemerintahanDesapadaakhirmasajabatan kepada Bupati/Walikota; c. memberikan laporan keterangan penyelenggaraan pemerintahan secara tertulis kepada Badan PermusyawaratanDesasetiapakhir tahun anggaran; dan d. memberikan dan/atau menyebarkan informasi penyelenggaraan pemerintahan secara tertulis kepada masyarakat Desa setiap akhir tahun anggaran. Pasal 28 (1) Kepala Desa yang tidak melaksanakan kewajiban sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 ayat (4) dan Pasal 27 dikenaisanksiadministratifberupateguranlisan dan/atau teguran tertulis. (2) Dalam hal sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dilaksanakan, dilakukan tindakan pemberhentiansementara dan dapat dilanjutkan dengan pemberhentian. Pasal 29 kepalaDesaharus mendapatkanizintertulisdari pejabat pembinakepegawaian. (2) Dalam halpegawainegerisipilsebagaimanadimaksudpada ayat (1) terpilihdandiangkatmenjadikepalaDesa,yang bersangkutandibebaskansementaradarijabatannyaselama menjadikepalaDesatanpakehilanganhaksebagaipegawai negerisipil. Pasal44 (1) PerangkatDesa yang mencalonkandiridalam pemilihan kepalaDesadibericutiterhitung sejak yang bersangkutan terdaftar sebagaibakalcalonkepalaDesasampaidengan selesainyapelaksanaanpenetapancalonterpilih. (2) TugasperangkatDesasebagaimanadimaksudpadaayat(1) dirangkapolehperangkatDesalainnyayang ditetapkan dengankeputusan kepalaDesa. Paragraf2 PemilihanKepalaDesaAntarwaktumelaluiMusyawarahDesa Pasal45 MusyawarahDesayang diselenggarakankhususuntuk pelaksanaanpemilihankepalaDesaantarwaktudilaksanakan palinglamadalam jangkawaktu6(enam)bulanterhitungsejak kepalaDesadiberhentikandenganmekanismesebagai berikut: a. sebelum penyelenggaraanmusyawarahDesa,dilakukan kegiatanyang meliputi: 1. pembentukanpanitiapemilihankepalaDesa antarwaktuolehBadanPermusyawaratanDesapaling lamadalam jangkawaktu15(limabelas)Hariterhitung sejakkepalaDesa diberhentikan; 2. pengajuanbiayapemilihandenganbebanAPBDesa olehpanitiapemilihankepadapenjabatkepalaDesa palinglambatdalam jangkawaktu30(tigapuluh)Hari
  24. 24. 24 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan KepalaDesa dilarang: a. merugikan kepentingan umum; b. membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggota keluarga, pihak lain, dan/atau golongan tertentu; c. menyalahgunakan wewenang, tugas, hak, dan/atau kewajibannya; d. melakukan tindakan diskriminatif terhadap warga dan/atau golongan masyarakat tertentu; e. melakukan tindakan meresahkan sekelompok masyarakat Desa; f. melakukankolusi,korupsi,dannepotisme,menerima uang, barang, dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat memengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya; g. menjadi pengurus partai politik; h. menjadi anggota dan/atau pengurus organisasi terlarang; i. merangkap jabatan sebagai ketua dan/atau anggota Badan Permusyawaratan Desa, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi atau Dewan PerwakilanRakyatDaerahKabupaten/Kota,danjabatan lain yang ditentukan dalam peraturan perundangan- undangan; j. ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye pemilihanumum dan/atau pemilihan kepala daerah; k. melanggar sumpah/janji jabatan; dan l. meninggalkantugasselama 30(tiga puluh) hari kerja berturut-turut tanpaalasanyang jelasdan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Pasal 30 terhitungsejak panitiaterbentuk; 3. pemberianpersetujuanbiayapemilihanolehpenjabat kepalaDesapalinglamadalam jangkawaktu30(tiga puluh)Hariterhitungsejak diajukanolehpanitia pemilihan; 4. pengumumandanpendaftaranbakalcalonkepala Desaoleh panitiapemilihandalamjangkawaktu15 (limabelas)Hari; 5. penelitiankelengkapanpersyaratanadministrasibakal calonolehpanitiapemilihandalamjangkawaktu7 (tujuh)Hari; dan 6. penetapancalonkepalaDesaantarwaktuolehpanitia pemilihanpalingsedikit2(dua)orangcalondanpaling banyak 3 (tiga) orangcalonyang dimintakan pengesahanmusyawarahDesauntukditetapkan sebagaicalonyangberhakdipilihdalam musyawarah Desa. b. BadanPermusyawaratanDesamenyelenggarakan musyawarahDesayang meliputikegiatan: 1. penyelenggaraanmusyawarahDesadipimpinoleh Ketua BadanPermusyawaratanDesayang teknis pelaksanaanpemilihannyadilakukanolehpanitia pemilihan; 2. pengesahancalonkepalaDesayangberhak dipilih olehmusyawarahDesamelaluimusyawarahmufakat atau melaluipemungutansuara; 3. pelaksanaanpemilihancalonkepalaDesaolehpanitia pemilihanmelaluimekanismemusyawarahmufakat atau melaluipemungutansuarayangtelah disepakati olehmusyawarahDesa; 4. pelaporanhasilpemilihancalonkepalaDesaoleh panitiapemilihankepadamusyawarahDesa; 5. pengesahancalonterpiliholehmusyawarahDesa; 6. pelaporanhasilpemilihankepalaDesamelalui
  25. 25. 25 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan (1) Kepala Desa yang melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 29 dikenai sanksi administratif berupa teguran lisan dan/atau teguran tertulis. (2) Dalam hal sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dilaksanakan, dilakukan tindakan pemberhentiansementara dan dapat dilanjutkan dengan pemberhentian. Bagian Ketiga Pemilihan KepalaDesa Pasal 31 (1) PemilihanKepala Desa dilaksanakan secara serentak di seluruh wilayah Kabupaten/Kota. (2) Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota menetapkan kebijakanpelaksanaanpemilihan Kepala Desa secara serentak sebagaimanadimaksudpadaayat(1) dengan Peraturan Daerah Kabupaten/Kota. (3) Ketentuan lebih lanjut mengenai tata cara pemilihan Kepala Desa serentak sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) diatur dalam Peraturan Menteri berdasarkan Peraturan Pemerintah. Pasal 32 (1) Badan Permusyawaratan Desa memberitahukan kepadaKepalaDesamengenaiakanberakhirnyamasa jabatan Kepala Desa secara tertulis 6 (enam) bulan sebelum masa jabatannya berakhir. (2) Badan Permusyawaratan Desa membentuk panitia pemilihan Kepala Desa. (3) PanitiapemilihanKepalaDesasebagaimanadimaksud pada ayat (2) bersifat mandiri dan tidak memihak. (4) PanitiapemilihanKepalaDesasebagaimanadimaksud pada ayat (3) terdiri atas unsur perangkat Desa, musyawarahDesakepadaBadanPermusyawaratan Desadalam jangkawaktu7 (tujuh) Harisetelah musyawarahDesamengesahkancalonkepalaDesa terpilih; 7. pelaporancalonkepalaDesaterpilihhasilmusyawarah Desaoleh ketuaBadanPermusyawaratanDesa kepadabupati/walikotapalinglambat7(tujuh) Hari setelahmenerimalaporandaripanitiapemilihan; 8. penerbitankeputusanbupati/walikotatentang pengesahanpengangkatancalonkepalaDesaterpilih palinglambat30(tigapuluh)Hari sejakditerimanya laporandariBadanPermusyawaratanDesa;dan 9. pelantikankepalaDesaolehbupati/walikotapaling lama30(tiga puluh)Harisejak diterbitkankeputusan pengesahanpengangkatancalonkepalaDesaterpilih denganurutanacarapelantikansesuaidengan ketentuanperaturanperundang-undangan. Pasal46 Ketentuan lebihlanjutmengenaipemilihankepalaDesadiatur denganPeraturanMenteri. Paragraf3 MasaJabatanKepalaDesa Pasal47 (1) KepalaDesamemegangjabatanselama6(enam)tahun terhitungsejak tanggalpelantikan. (2) KepalaDesasebagaimanadimaksudpadaayat(1) dapat menjabatpalinglama3(tiga)kalimasajabatansecara berturut-turut atau tidaksecaraberturut-turut. (3) Ketentuanperiodisasimasajabatansebagaimanadimaksud padaayat (2) berlakudi seluruhwilayahIndonesia. (4) Ketentuanperiodisasimasajabatansebagaimanadimaksud padaayat (2) termasukmasajabatankepalaDesayang dipilih
  26. 26. 26 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan lembaga kemasyarakatan, dan tokoh masyarakat Desa. Pasal 33 Calon Kepala Desa wajib memenuhi persyaratan: a. warga negara Republik Indonesia; b. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; c. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika; d. berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah pertama atau sederajat; e. berusia paling rendah 25 (dua puluh lima) tahun pada saat mendaftar; f. bersedia dicalonkan menjadi Kepala Desa; g. terdaftar sebagai penduduk dan bertempat tinggal di Desa setempat paling kurang 1 (satu) tahun sebelum pendaftaran; h. tidak sedang menjalani hukuman pidana penjara; i. tidak pernahdijatuhipidanapenjara berdasarkan putusan pengadilanyangtelah mempunyai kekuatan hukum tetap karena melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun atau lebih, kecuali 5 (lima) tahun setelah selesai menjalani pidana penjara dan mengumumkan secara jujur dan terbuka kepadapublikbahwa yang bersangkutanpernahdipidana serta bukan sebagai pelaku kejahatan berulang-ulang; j. tidak sedangdicabuthak pilihnya sesuai dengan putusan pengadilanyang telahmempunyaikekuatanhukum tetap; k. berbadan sehat; l. tidak pernah sebagai Kepala Desa selama 3 (tiga) kali masa jabatan; dan melaluimusyawarahDesa. (5) Dalam halkepalaDesamengundurkandirisebelum habis masajabatannyaatau diberhentikan,kepalaDesa dianggap telahmenjabat1(satu) periodemasajabatan. Paragraf4 Laporan KepalaDesa Pasal 48 Dalam melaksanakantugas,kewenangan,hak,dan kewajibannya, kepalaDesawajib: a. menyampaikanlaporanpenyelenggaraanPemerintahan Desasetiap akhirtahun anggarankepadabupati/walikota; b. menyampaikanlaporanpenyelenggaraanPemerintahan Desapada akhirmasajabatankepadabupati/walikota; c. menyampaikanlaporanketeranganpenyelenggaraan pemerintahansecaratertuliskepadaBadan PermusyawaratanDesasetiapakhir tahunanggaran. Pasal 49 (1) LaporanpenyelenggaraanPemerintahanDesasebagaimana dimaksuddalam Pasal48hurufa disampaikankepada bupati/walikotamelaluicamatatausebutan lainpalinglambat 3 (tiga) bulansetelahberakhirnyatahunanggaran. (2) LaporanpenyelenggaraanPemerintahanDesasebagaimana dimaksudpadaayat (1) palingsedikitmemuat: a. pertanggungjawabanpenyelenggaraanPemerintahan Desa; b. pertanggungjawabanpelaksanaanpembangunan; c. pelaksanaanpembinaankemasyarakatan;dan d. pelaksanaanpemberdayaanmasyarakat. (3) LaporanpenyelenggaraanPemerintahanDesasebagaimana dimaksudpadaayat (1) digunakansebagaibahanevaluasi
  27. 27. 27 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan m. syarat lain yang diatur dalam Peraturan Daerah. Pasal 34 (1) Kepala Desa dipilih langsung oleh penduduk Desa. (2) Pemilihan Kepala Desa bersifat langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. (3) Pemilihan Kepala Desa dilaksanakan melalui tahap pencalonan, pemungutan suara, dan penetapan. (4) Dalam melaksanakan pemilihan Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (2), dibentuk panitia pemilihan Kepala Desa. (5) Panitia pemilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) bertugasmengadakanpenjaringandanpenyaringanbakal calon berdasarkan persyaratan yang ditentukan, melaksanakan pemungutan suara, menetapkan calon Kepala Desa terpilih, dan melaporkan pelaksanaan pemilihan Kepala Desa. (6) Biaya pemilihanKepalaDesadibebankanpadaAnggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota. Pasal 35 PendudukDesasebagaimanadimaksud dalam Pasal 34 ayat (1) yang pada haripemungutansuarapemilihan Kepala Desa sudah berumur 17 (tujuh belas) tahun atau sudah/pernah menikah ditetapkan sebagai pemilih. Pasal 36 (1) Bakal calon Kepala Desa yang telah memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33 ditetapkan sebagai calon Kepala Desa oleh panitia pemilihan Kepala Desa. (2) Calon Kepala Desa yang telah ditetapkan sebagaimana olehbupati/walikota untukdasarpembinaandanpengawasan. Pasal 50 (1) KepalaDesawajibmenyampaikanlaporanpenyelenggaraan PemerintahanDesapadaakhirmasajabatansebagaimana dimaksuddalam Pasal48hurufb kepadabupati/walikota melaluicamatatausebutanlain. (2) LaporanpenyelenggaraanPemerintahanDesasebagaimana dimaksudpadaayat (1) disampaikandalamjangkawaktu5 (lima)bulansebelum berakhirnyamasajabatan. (3) LaporanpenyelenggaraanPemerintahanDesasebagaimana dimaksudpadaayat (1) palingsedikitmemuat: a. ringkasanlaporantahun-tahunsebelumnya; b. rencanapenyelenggaraanPemerintahanDesadalam jangkawaktu untuk5 (lima)bulansisamasajabatan; c. hasilyang dicapaidanyangbelum dicapai;dan d. halyang dianggapperluperbaikan. (4) PelaksanaanatasrencanapenyelenggaraanPemerintahan Desasebagaimanadimaksudpadaayat(3) huruf b dilaporkan olehkepalaDesakepadabupati/walikotadalam memori serah terimajabatan. Pasal 51 (1) KepalaDesamenyampaikanlaporanketerangan penyelenggaraanPemerintahanDesasebagaimanadimaksud dalam Pasal48huruf c setiap akhirtahun anggarankepada BadanPermusyawaratanDesasecaratertulispalinglambat3 (tiga) bulansetelahberakhirnyatahunanggaran. (2) LaporanketeranganpenyelenggaraanPemerintahanDesa sebagaimanadimaksudpadaayat (1) palingsedikitmemuat pelaksanaanperaturanDesa. (3) LaporanketeranganpenyelenggaraanPemerintahanDesa
  28. 28. 28 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan dimaksud pada ayat (1) diumumkan kepada masyarakat Desa di tempat umum sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat Desa. (3) Calon Kepala Desa dapat melakukan kampanye sesuai dengan kondisi sosial budaya masyarakat Desa dan ketentuan peraturan perundang-undangan. Pasal 37 (1) CalonKepala Desa yang dinyatakan terpilih adalah calon yang memperoleh suara terbanyak. (2) PanitiapemilihanKepalaDesamenetapkancalon Kepala Desa terpilih. (3) Panitia pemilihan Kepala Desa menyampaikan nama calon Kepala Desa terpilih kepada Badan PermusyawaratanDesapalinglama 7 (tujuh) hari setelah penetapan calon Kepala Desa terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (2). (4) Badan Permusyawaratan Desa paling lama 7 (tujuh) hari setelah menerima laporan panitia pemilihan menyampaikannama calon Kepala Desa terpilih kepada Bupati/Walikota. (5) Bupati/WalikotamengesahkancalonKepalaDesa terpilih sebagaimana dimaksud pada ayat (3) menjadi Kepala Desa paling lama 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal diterimanya penyampaian hasil pemilihan dari panitia pemilihan Kepala Desa dalam bentuk keputusan Bupati/Walikota. (6) Dalam hal terjadi perselisihan hasil pemilihan Kepala Desa, Bupati/Walikota wajib menyelesaikan perselisihan dalam jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (5). Pasal 38 (1) Calon Kepala Desa terpilih dilantik oleh Bupati/Walikota sebagaimanadimaksudpadaayat (1) digunakanolehBadan PermusyawaratanDesadalam melaksanakanfungsi pengawasankinerjakepalaDesa. Pasal 52 KepalaDesamenginformasikansecaratertulisdandenganmedia informasiyang mudahdiaksesolehmasyarakatmengenai penyelenggaraanPemerintahanDesakepadamasyarakatDesa. Pasal53 Ketentuanlebihlanjutmengenailaporanpenyelenggaraan PemerintahanDesadiaturdalam PeraturanMenteri. Paragraf5 PemberhentianKepalaDesa Pasal54 (1) KepalaDesaberhentikarena: a. meninggaldunia; b. permintaansendiri;atau c. diberhentikan. (2) KepalaDesadiberhentikansebagaimanadimaksudpadaayat (1) huruf c karena: a. berakhirmasajabatannya; b. tidak dapatmelaksanakantugassecaraberkelanjutan atau berhalangantetapsecaraberturut-turutselama6 (enam)bulan; c. tidak lagimemenuhisyaratsebagaikepalaDesa; d. melanggarlarangansebagaikepalaDesa; e. adanya perubahanstatusDesa menjadikelurahan, penggabungan2(dua)Desaataulebihmenjadi1(satu) Desabaru, atau penghapusanDesa;
  29. 29. 29 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan atau pejabatyang ditunjukpalinglama30(tigapuluh) hari setelah penerbitan keputusan Bupati/Walikota. (2) Sebelum memangku jabatannya, Kepala Desa terpilih bersumpah/berjanji. (3) Sumpah/janji sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sebagai berikut: “Demi Allah/Tuhan, saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya selaku Kepala Desa dengan sebaik-baiknya, sejujur-jujurnya, dan seadil- adilnya; bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara; dan bahwa saya akan menegakkan kehidupandemokrasidanUndang-UndangDasarNegara Republik Indonesia Tahun 1945 serta melaksanakan segala peraturan perundang-undangan dengan selurus- lurusnya yang berlaku bagi Desa, daerah, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Pasal 39 (1) KepalaDesamemegang jabatan selama 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal pelantikan. (2) KepalaDesasebagaimanadimaksud pada ayat (1) dapat menjabatpalingbanyak 3 (tiga) kali masa jabatan secara berturut-turut atau tidak secara berturut-turut. Bagian Keempat PemberhentianKepalaDesa Pasal 40 (1) Kepala Desa berhenti karena: a. meninggal dunia; b. permintaan sendiri; atau c. diberhentikan. (2) KepalaDesadiberhentikansebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c karena: f. tidak melaksanakankewajiban sebagaikepalaDesa;atau g. dinyatakan sebagaiterpidanaberdasarkanputusan pengadilanyangtelahmempunyaikekuatanhukum tetap. (3) ApabilakepalaDesa berhentisebagaimanadimaksudpada ayat (1), Badan PermusyawaratanDesamelaporkankepada bupati/walikota melaluicamatatausebutanlain. (4) PemberhentiankepalaDesasebagaimanadimaksudpada ayat (3) ditetapkandengankeputusanbupati/walikota. Pasal 55 Dalam halsisamasajabatankepalaDesayang berhentitidaklebih dari1 (satu) tahunkarenadiberhentikansebagaimanadimaksud dalam Pasal54ayat (1) huruf a dan hurufb serta ayat (2) huruf b, huruf c,huruf d, huruff, dan huruf g, bupati/walikotamengangkat pegawainegerisipildaripemerintahdaerahkabupaten/kota sebagaipenjabatkepalaDesasampaiterpilihnyakepalaDesayang baru. Pasal 56 Dalam halsisamasajabatankepalaDesayang berhentilebihdari 1 (satu) tahun karenadiberhentikansebagaimanadimaksuddalam Pasal54 ayat (1) huruf a dan hurufb serta ayat (2) hurufb, huruf c, huruf d, huruf f, danhuruf g, bupati/walikotamengangkatpegawai negerisipildaripemerintahdaerahkabupaten/kotasebagai penjabatkepalaDesasampaiterpilihnyakepalaDesayang baru melaluihasilmusyawarahDesa. Pasal 57 (1) Dalam halterjadikebijakanpenundaanpelaksanaanpemilihan kepalaDesa, kepalaDesayang habismasajabatannyatetap diberhentikandanselanjutnyabupati/walikotamengangkat penjabatkepalaDesa.
  30. 30. 30 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan a. berakhir masa jabatannya; b. tidak dapat melaksanakan tugas secara berkelanjutan atau berhalangan tetap secara berturut-turut selama 6 (enam) bulan; c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai calon Kepala Desa; atau d. melanggar larangan sebagai Kepala Desa. (3) Pemberhentian Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Bupati/Walikota. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberhentian Kepala Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dalam Peraturan Pemerintah. Pasal 41 Kepala Desa diberhentikan sementara oleh Bupati/Walikota setelah dinyatakan sebagai terdakwa yang diancam dengan pidana penjara paling singkat 5 (lima) tahun berdasarkan register perkara di pengadilan. Pasal 42 Kepala Desa diberhentikan sementara oleh Bupati/Walikota setelah ditetapkan sebagai tersangka dalam tindak pidana korupsi, terorisme, makar, dan/atau tindak pidana terhadap keamanan negara. Pasal 43 Kepala Desa yang diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 dan Pasal 42 diberhentikan oleh Bupati/Walikota setelah dinyatakan sebagai terpidana berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Pasal 44 (1) KepalaDesayang diberhentikansementarasebagaimana (2) KebijakanpenundaanpelaksanaanpemilihankepalaDesa sebagaimanadimaksudpadaayat (1) ditetapkanolehMenteri. (3) Bupati/walikotamengangkatpenjabatkepalaDesa sebagaimanadimaksudpadaayat (1) daripegawainegerisipil daripemerintahdaerahkabupaten/kota. Pasal 58 (1) Pegawainegerisipilyang diangkatsebagaipenjabatkepala DesasebagaimanadimaksuddalamPasal55,Pasal56, dan Pasal57 ayat (3) palingsedikitharus memahami bidang kepemimpinandanteknispemerintahan. (2) PenjabatkepalaDesasebagaimanadimaksudpadaayat (1) melaksanakantugas,wewenang,dankewajibanserta memperolehhakyangsamadengankepalaDesa. Pasal 59 (1) KepalaDesayang berstatus pegawainegerisipilapabila berhentisebagaikepalaDesadikembalikankepadainstansi induknya. (2) KepalaDesayang berstatus pegawainegerisipilapabila telah mencapai batasusiapensiunsebagai pegawainegeri sipil diberhentikandenganhormatsebagaipegawai negerisipil denganmemperolehhaksesuaidenganketentuanperaturan perundang-undangan. Pasal 60 Ketentuanlebihlanjutmengenaitatacarapemberhentiankepala Desadiatur dalam PeraturanMenteri. BagianKedua PerangkatDesa Paragraf1 Umum Pasal 61
  31. 31. 31 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan dimaksud dalam Pasal 41 dan Pasal 42 setelah melalui proses peradilan ternyata terbukti tidak bersalah berdasarkan putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap, paling lama 30 (tiga puluh) hari sejakpenetapanputusanpengadilanditerimaolehKepala Desa, Bupati/Walikota merehabilitasi dan mengaktifkan kembaliKepalaDesayang bersangkutan sebagai Kepala Desa sampai dengan akhir masa jabatannya. (2) Apabila Kepala Desa yang diberhentikan sementara sebagaimanadimaksudpadaayat (1) telahberakhirmasa jabatannya, Bupati/Walikota harus merehabilitasi nama baik Kepala Desa yang bersangkutan. Pasal 45 Dalam hal Kepala Desa diberhentikan sementara sebagaimana dimaksud dalam Pasal 41 dan Pasal 42, sekretaris Desa melaksanakan tugas dan kewajiban Kepala Desa sampai dengan adanya putusan pengadilan yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap. Pasal 46 (1) Dalam hal sisa masa jabatan Kepala Desa yang diberhentikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 tidak lebih dari 1 (satu) tahun, Bupati/Walikota mengangkatpegawai negeri sipil dariPemerintah Daerah Kabupaten/Kota sebagai penjabat Kepala Desa sampai dengan terpilihnya Kepala Desa. (2) Penjabat Kepala Desa melaksanakan tugas, wewenang, kewajiban,danhakKepalaDesa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26. Pasal 47 (1) Dalam hal sisa masa jabatan Kepala Desa yang diberhentikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 43 (1) PerangkatDesa terdiriatas: a. sekretariat Desa; b. pelaksanakewilayahan;dan c. pelaksanateknis. (2) PerangkatDesa berkedudukansebagai unsurpembantu kepalaDesa. Pasal 62 (3) Sekretariat DesadipimpinolehsekretarisDesadibantuoleh unsurstaf sekretariat yang bertugasmembantukepalaDesa dalam bidangadministrasipemerintahan. (4) Sekretariat Desasebagaimanadimaksudpadaayat (1) paling banyak terdiri atas 3 (tiga)bidangurusan. (5) Ketentuanmengenaibidangurusansebagaimanadimaksud padaayat (2) diatur denganPeraturanMenteri. Pasal 63 (1) Pelaksanakewilayahanmerupakanunsurpembantukepala Desasebagaisatuantugas kewilayahan. (2) Jumlahpelaksanakewilayahanditentukansecaraproporsional antarapelaksanakewilayahanyang dibutuhkandan kemampuankeuanganDesa. Pasal 64 (1) PelaksanateknismerupakanunsurpembantukepalaDesa sebagaipelaksanatugasoperasional. (2) Pelaksanateknissebagaimanadimaksudpadaayat(1) paling banyak terdiri atas 3 (tiga)seksi. (3) Ketentuanmengenaipelaksanateknissebagaimanadimaksud
  32. 32. 32 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan lebih dari 1 (satu) tahun, Bupati/Walikota mengangkat pegawai negeri sipil dari Pemerintah Daerah Kabupaten/Kota sebagai penjabat Kepala Desa. (2) PenjabatKepalaDesasebagaimanadimaksud pada ayat (1) melaksanakan tugas, wewenang, kewajiban, dan hak Kepala Desa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26 sampai dengan ditetapkannya Kepala Desa. (3) KepalaDesasebagaimanadimaksudpadaayat (2) dipilih melalui Musyawarah Desa yang memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33. (4) MusyawarahDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dilaksanakan paling lama 6 (enam) bulan sejak Kepala Desa diberhentikan. (5) Kepala Desa yang dipilih melalui Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) melaksanakan tugas Kepala Desa sampai habis sisa masa jabatan Kepala Desa yang diberhentikan. (6) Ketentuan lebih lanjut mengenai Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (3) diatur dalam Peraturan Pemerintah. Bagian Kelima PerangkatDesa Pasal 48 PerangkatDesa terdiriatas: a. sekretariat Desa; b. pelaksanakewilayahan;dan c. pelaksanateknis. Pasal 49 (1) PerangkatDesa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 bertugas membantu Kepala Desa dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya. (2) Perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) padaayat (2) diatur denganPeraturanMenteri. Paragraf2 Pengangkatan PerangkatDesa Pasal 65 (1) PerangkatDesa diangkatdariwargaDesayang memenuhi persyaratan: a. berpendidikanpalingrendahsekolahmenengahumum atau yang sederajat; b. berusia20 (duapuluh)tahunsampaidengan42(empat puluhdua)tahun; c. terdaftar sebagaipendudukDesadanbertempattinggaldi Desapalingkurang1 (satu) tahun sebelum pendaftaran; dan d. syarat lainyang ditentukandalam peraturandaerah kabupaten/kota. (2) Syarat lainpengangkatanperangkatDesayang ditetapkan dalam peraturandaerahkabupaten/kotaharusmemperhatikan hak asalusul dannilaisosialbudaya masyarakat. Pasal 66 PengangkatanperangkatDesadilaksanakandenganmekanisme sebagaiberikut: a. kepalaDesamelakukanpenjaringandanpenyaringan atau seleksicalonperangkatDesa; b. kepalaDesamelakukankonsultasidengancamatatau sebutanlainmengenaipengangkatanperangkatDesa; c. camatatausebutanlainmemberikanrekomendasitertulis yang memuatmengenaicalonperangkatDesayangtelah dikonsultasikandengankepalaDesa;dan d. rekomendasitertuliscamatatausebutanlaindijadikan dasaroleh kepalaDesadalam pengangkatanperangkat DesadengankeputusankepalaDesa.
  33. 33. 33 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan diangkat oleh Kepala Desa setelah dikonsultasikan dengan Camat atas nama Bupati/Walikota. (3) Dalammelaksanakantugas dan wewenangnya, perangkat Desasebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggung jawab kepada Kepala Desa. Pasal 50 (1) PerangkatDesa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 48 diangkat dari warga Desa yang memenuhi persyaratan: a. berpendidikan paling rendah sekolah menengah umum atau yang sederajat; b. berusia 20 (dua puluh) tahun sampai dengan 42 (empat puluh dua) tahun; c. terdaftar sebagai penduduk Desa dan bertempat tinggaldi Desapaling kurang 1 (satu) tahun sebelum pendaftaran; dan d. syarat lain yang ditentukan dalam Peraturan Daerah Kabupaten/Kota. (2) Ketentuan lebih lanjut mengenai perangkat Desa sebagaimanadimaksud dalamPasal 48,Pasal 49, dan Pasal 50 ayat (1) diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten/Kotaberdasarkan Peraturan Pemerintah. Pasal 51 Perangkat Desa dilarang: a. merugikan kepentingan umum; b. membuat keputusan yang menguntungkan diri sendiri, anggotakeluarga, pihak lain, dan/atau golongan tertentu; c. menyalahgunakan wewenang, tugas, hak, dan/atau kewajibannya; d. melakukan tindakan diskriminatif terhadap warga dan/atau golongan masyarakat tertentu; e. melakukan tindakanmeresahkansekelompokmasyarakat Desa; Pasal 67 (1) Pegawainegerisipilkabupaten/kotasetempatyangakan diangkatmenjadiperangkatDesaharusmendapatkanizin tertulis daripejabatpembinakepegawaian. (2) Dalam halpegawainegerisipilkabupaten/kotasetempat sebagaimanadimaksudpadaayat (1) terpilihdandiangkat menjadiperangkatDesa,yang bersangkutandibebaskan sementaradarijabatannyaselamamenjadiperangkatDesa tanpakehilanganhaksebagaipegawainegerisipil. Paragraf3 PemberhentianPerangkatDesa Pasal 68 (1) PerangkatDesa berhentikarena: a. meninggaldunia; b. permintaansendiri;atau c. diberhentikan. (2) PerangkatDesa yang diberhentikansebagaimanadimaksud padaayat (1) huruf c karena: a. usiatelah genap60(enam puluh)tahun; b. berhalangantetap; c. tidak lagimemenuhisyaratsebagaiperangkatDesa; atau d. melanggarlarangansebagaiperangkatDesa. Pasal 69 PemberhentianperangkatDesadilaksanakandenganmekanisme sebagaiberikut: a. kepalaDesamelakukankonsultasidengancamatatau sebutanlainmengenaipemberhentianperangkatDesa; b. camatatausebutanlainmemberikanrekomendasitertulis yang memuatmengenaipemberhentianperangkatDesa
  34. 34. 34 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan f. melakukan kolusi, korupsi, dan nepotisme, menerima uang, barang, dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat memengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya; g. menjadi pengurus partai politik; h. menjadi anggotadan/ataupengurusorganisasi terlarang; i. merangkap jabatan sebagai ketua dan/atau anggota Badan Permusyawaratan Desa, anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, dan jabatan lain yang ditentukan dalam peraturan perundangan- undangan; j. ikut serta dan/atau terlibat dalam kampanye pemilihan umum dan/atau pemilihan kepala daerah; k. melanggar sumpah/janji jabatan; dan l. meninggalkan tugas selama 60 (enam puluh) hari kerja berturut-turut tanpa alasan yang jelas dan tidak dapat dipertanggungjawabkan. Pasal 52 (1) Perangkat Desa yang melanggar larangan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 51 dikenai sanksi administratif berupa teguran lisan dan/atau teguran tertulis. (2) Dalam hal sanksi administratif sebagaimana dimaksud pada ayat (1) tidak dilaksanakan, dilakukan tindakan pemberhentiansementara dan dapat dilanjutkan dengan pemberhentian. Pasal 53 (1) Perangkat Desa berhenti karena: a. meninggal dunia; b. permintaan sendiri; atau yang telah dikonsultasikandengankepalaDesa;dan c. rekomendasitertuliscamatatausebutanlaindijadikan dasaroleh kepalaDesadalam pemberhentianperangkat DesadengankeputusankepalaDesa. Pasal 70 Ketentuanlebihlanjutmengenaipengangkatandanpemberhentian perangkatDesadiatur dalam Peraturan Menteri. Bagian Ketiga Pakaian Dinasdan Atribut Pasal 71 (1) KepalaDesadan perangkatDesamengenakanpakaiandinas danatribut. (2) Ketentuanlebihlanjutmengenaipakaiandinasdanatribut sebagaimanadimaksudpadaayat (1) diaturdenganPeraturan Menteri. Bagian Keempat Badan PermusyawaratanDesa Paragraf1 Pengisian Keanggotaan Badan PermusyawaratanDesa Pasal 72 (1) PengisiankeanggotaanBadanPermusyawaratanDesa dilaksanakansecarademokratismelalui prosespemilihan secaralangsungataumusyawarahperwakilandengan menjaminketerwakilanperempuan. (2) Dalam rangkaprosespemilihansecaralangsungatau musyawarahperwakilansebagaimanadimaksudpadaayat(1) kepalaDesamembentukpanitiapengisiankeanggotaan BadanPermusyawaratanDesadanditetapkandengan keputusankepalaDesa. (3) PanitiapengisiananggotaBadanPermusyawaratanDesa
  35. 35. 35 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan c. diberhentikan. (2) Perangkat Desa yang diberhentikan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c karena: a. usia telah genap 60 (enam puluh) tahun; b. berhalangan tetap; c. tidak lagi memenuhi syarat sebagai perangkat Desa; atau d. melanggar larangan sebagai perangkat Desa. (3) Pemberhentian perangkat Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan oleh Kepala Desa setelah dikonsultasikan dengan Camat atas nama Bupati/Walikota. (4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pemberhentian perangkatDesasebagaimanadimaksud pada ayat (3) diatur dalam Peraturan Pemerintah. Bagian Keenam Musyawarah Desa Pasal 54 (1) Musyawarah Desa merupakan forum permusyawaratan yang diikuti oleh Badan Permusyawaratan Desa, Pemerintah Desa, dan unsur masyarakat Desa untuk memusyawarahkan hal yang bersifat strategis dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa. (2) Hal yang bersifat strategis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) meliputi: a. penataan Desa; b. perencanaan Desa; c. kerja sama Desa; d. rencana investasi yang masuk ke Desa; e. pembentukan BUM Desa; f. penambahan dan pelepasan Aset Desa; dan g. kejadian luar biasa. (3) Musyawarah Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) sebagaimanadimaksudpadaayat (2) terdiriatas unsur perangkatDesadan unsurmasyarakat lainnyadenganjumlah anggotadankomposisiyang proporsional. (4) PenetapanmekanismepengisiankeanggotaanBadan PermusyawaratanDesasebagaimanadimaksudpadaayat(2) dilaksanakandenganberpedomanpada peraturandaerah kabupaten/kota. Pasal 73 (1) Panitiapengisiansebagaimanadimaksuddalam Pasal72ayat (3) melakukanpenjaringandanpenyaringanbakalcalon anggotaBadanPermusyawaratanDesadalam jangkawaktu6 (enam)bulansebelum masakeanggotaanBadan PermusyawaratanDesaberakhir. (2) PanitiapengisianmenetapkancalonanggotaBadan PermusyawaratanDesayang jumlahnyasamaataulebihdari anggotaBadanPermusyawaratanDesayang dilaksanakan palinglambat3(tiga) bulansebelum masakeanggotaan BadanPermusyawaratanDesaberakhir. (3) Dalam halmekanismepengisiankeanggotaanBadan PermusyawaratanDesaditetapkanmelaluiprosespemilihan langsung,panitiapengisianmenyelenggarakanpemilihan langsungcalonanggotaBadanPermusyawaratanDesa sebagaimanadimaksudpadaayat (2). (4) Dalam halmekanismepengisiankeanggotaanBadan PermusyawaratanDesaditetapkanmelaluiproses musyawarahperwakilan,calonanggotaBadan PermusyawaratanDesasebagaimanadimaksudpadaayat(2) dipilihdalam prosesmusyawarahperwakilanolehunsur masyarakat yang mempunyaihakpilih. (5) Hasilpemilihanlangsungataumusyawarahperwakilan sebagaimanadimaksudpadaayat (3) danayat (4)
  36. 36. 36 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan dilaksanakan paling kurang sekali dalam 1 (satu) tahun. (4) MusyawarahDesa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dibiayai dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. Bagian Ketujuh Badan PermusyawaratanDesa Pasal 55 BadanPermusyawaratanDesa mempunyai fungsi: a. membahas dan menyepakati Rancangan Peraturan Desa bersama Kepala Desa; b. menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakat Desa; dan c. melakukan pengawasan kinerja Kepala Desa. Pasal 56 (1) Anggota BadanPermusyawaratanDesamerupakanwakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah yang pengisiannya dilakukan secara demokratis. (2) Masa keanggotaan Badan Permusyawaratan Desa selama 6 (enam) tahun terhitung sejak tanggal pengucapan sumpah/janji. (3) Anggota Badan Permusyawaratan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat dipilih untuk masa keanggotaan paling banyak 3 (tiga) kali secara berturut- turut atau tidak secara berturut-turut. Pasal 57 Persyaratan calonanggotaBadanPermusyawaratanDesa adalah: a. bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa; b. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik disampaikanolehpanitiapengisiananggotaBadan PermusyawaratanDesakepadakepalaDesapalinglama7 (tujuh)Hari sejakditetapkannya hasilpemilihanlangsungatau musyawarahperwakilan. (6) Hasilpemilihanlangsungataumusyawarahperwakilan sebagaimanadimaksudpadaayat (5) disampaikanoleh kepalaDesakepadabupati/walikotapalinglama7(tujuh)Hari sejakditerimanyahasilpemilihandaripanitiapengisianuntuk diresmikanolehbupati/walikota. Pasal 74 (1) PeresmiananggotaBadanPermusyawaratanDesa sebagaimanadimaksuddalam Pasal73ayat (6) ditetapkan dengankeputusanbupati/walikotapalinglama30(tigapuluh) Harisejak diterimanyalaporanhasilpemilihanlangsungatau musyawarahperwakilandarikepalaDesa. (2) Pengucapansumpahjanji anggotaBadanPermusyawaratan Desadipanduolehbupati/walikotaataupejabatyang ditunjuk palinglama30(tigapuluh)Hari sejakditerbitkannyakeputusan bupati/walikotamengenaiperesmiananggotaBadan PermusyawaratanDesa. Paragraf2 Pengisian Keanggotaan Badan PermusyawaratanDesa Antarwaktu Pasal 75 Pengisian keanggotaan Badan PermusyawaratanDesa antarwaktu ditetapkandengan keputusan bupati/walikotaatas usul pimpinan Badan PermusyawaratanDesamelaluikepala Desa. Paragraf3 PemberhentianAnggotaBadan Permusyawaratan Desa Pasal 76
  37. 37. 37 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan Indonesia Tahun 1945, serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika; c. berusia paling rendah 20 (dua puluh) tahun atau sudah pernah menikah; d. berpendidikan paling rendah tamat sekolah menengah pertama atau sederajat; e. bukan sebagai perangkat Pemerintah Desa; f. bersedia dicalonkan menjadi anggota Badan Permusyawaratan Desa; dan g. wakil penduduk Desa yang dipilih secara demokratis. Pasal 58 (1) Jumlah anggota Badan Permusyawaratan Desa ditetapkan dengan jumlah gasal, paling sedikit 5 (lima) orang dan paling banyak 9 (sembilan) orang, dengan memperhatikan wilayah, perempuan, penduduk, dan kemampuan Keuangan Desa. (2) Peresmian anggota Badan Permusyawaratan Desa sebagaimanadimaksud pada ayat (1) ditetapkan dengan keputusan Bupati/Walikota. (3) Anggota Badan Permusyawaratan Desa sebelum memangku jabatannya bersumpah/berjanji secara bersama-samadi hadapan masyarakat dan dipandu oleh Bupati/ Walikota atau pejabat yang ditunjuk. (4) Susunan kata sumpah/janji anggota Badan Permusyawaratan Desa sebagai berikut: ”Demi Allah/Tuhan, saya bersumpah/berjanji bahwa saya akan memenuhi kewajiban saya selaku anggota Badan Permusyawaratan Desa dengan sebaik-baiknya, sejujur- jujurnya, dan seadil-adilnya; bahwa saya akan selalu taat dalam mengamalkan dan mempertahankan Pancasila sebagai dasar negara, dan bahwa saya akan menegakkan kehidupan demokrasi dan Undang-Undang (1) Anggota BadanPermusyawaratanDesaberhentikarena: a. meninggaldunia; b. permintaansendiri;atau c. diberhentikan. (2) Anggota BadanPermusyawaratanDesadiberhentikan sebagaimanadimaksudpadaayat (1) hurufc karena: a. berakhirmasakeanggotaan; b. tidak dapatmelaksanakantugassecaraberkelanjutan atau berhalangantetapsecaraberturut-turutselama6 (enam)bulan; c. tidak lagimemenuhisyaratsebagaianggotaBadan PermusyawaratanDesa;atau d. melanggarlarangansebagaianggotaBadan PermusyawaratanDesa. (3) PemberhentiananggotaBadanPermusyawaratanDesa diusulkanolehpimpinanBadanPermusyawaratanDesa kepadabupati/walikotaatasdasarhasilmusyawarahBadan PermusyawaratanDesa. (4) PeresmianpemberhentiananggotaBadanPermusyawaratan Desasebagaimanadimaksudpadaayat(3) ditetapkandengan keputusanbupati/walikota. Paragraf4 PeraturanTataTertibBadanPermusyawaratanDesa Pasal77 (1) Peraturantata tertib BadanPermusyawaratanDesapaling sedikitmemuat: a. waktu musyawarahBadanPermusyawaratanDesa; b. pengaturanmengenaipimpinanmusyawarahBadan PermusyawaratanDesa; c. tata caramusyawarahBadanPermusyawaratanDesa; d. tata laksanadan hakmenyatakanpendapatBadan
  38. 38. 38 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 serta melaksanakan segala peraturan perundang-undangan denganselurus-lurusnyayangberlakubagiDesa,daerah, dan Negara Kesatuan Republik Indonesia”. Pasal 59 (1) Pimpinan Badan Permusyawaratan Desa terdiri atas 1 (satu) orang ketua, 1 (satu) orang wakil ketua, dan 1 (satu) orang sekretaris. (2) Pimpinan Badan Permusyawaratan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dipilih dari dan oleh anggota Badan Permusyawaratan Desa secara langsung dalam rapat Badan Permusyawaratan Desa yang diadakan secara khusus. (3) Rapatpemilihan pimpinanBadanPermusyawaratanDesa untuk pertama kali dipimpin oleh anggota tertua dan dibantu oleh anggota termuda. Pasal 60 Badan Permusyawaratan Desa menyusun peraturan tata tertib Badan Permusyawaratan Desa. Pasal 61 Badan Permusyawaratan Desa berhak: a. mengawasi dan meminta keterangan tentang penyelenggaraanPemerintahanDesa kepadaPemerintah Desa; b. menyatakan pendapat atas penyelenggaraan Pemerintahan Desa, pelaksanaan Pembangunan Desa, pembinaan kemasyarakatan Desa, dan pemberdayaan masyarakat Desa; dan c. mendapatkan biaya operasional pelaksanaan tugas dan fungsinya dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. PermusyawaratanDesadananggotaBadan PermusyawaratanDesa;dan e. pembuatanberitaacaramusyawarahBadan PermusyawaratanDesa. (2) Pengaturanmengenai waktumusyawarahsebagaimana dimaksudpadaayat (1) huruf a meliputi: a. pelaksanaanjam musyawarah; b. tempatmusyawarah; c. jenismusyawarah;dan d. daftar hadiranggotaBadanPermusyawaratanDesa. (3) Pengaturanmengenai pimpinanmusyawarahBadan PermusyawaratanDesasebagaimanadimaksudpadaayat(1) huruf b meliputi: a. penetapanpimpinanmusyawarahapabilapimpinandan anggotahadirlengkap; b. penetapanpimpinanmusyawarahapabilaketuaBadan PermusyawaratanDesaberhalanganhadir; c. penetapanpimpinanmusyawarahapabilaketuadanwakil ketua berhalanganhadir;dan d. penetapansecarafungsionalpimpinanmusyawarah sesuaidenganbidangyang ditentukandanpenetapan penggantiananggotaBadanPermusyawaratanDesa antarwaktu. (4) Pengaturanmengenai tatacaramusyawarahBadan PermusyawaratanDesasebagaimanadimaksudpadaayat(1) huruf c meliputi: a. tata carapembahasanrancanganperaturanDesa; b. konsultasimengenairencanadanprogramPemerintah Desa; c. tata caramengenaipengawasankinerjakepalaDesa;dan d. tata carapenampunganataupenyaluranaspirasi masyarakat.
  39. 39. 39 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan Pasal 62 Anggota Badan Permusyawaratan Desa berhak: a. mengajukan usul rancangan Peraturan Desa; b. mengajukan pertanyaan; c. menyampaikan usul dan/atau pendapat; d. memilih dan dipilih; dan e. mendapat tunjangan dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. Pasal 63 Anggota Badan Permusyawaratan Desa wajib : a. memegang teguh dan mengamalkan Pancasila, melaksanakan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, serta mempertahankan dan memelihara keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Bhinneka Tunggal Ika; b. melaksanakan kehidupan demokrasi yang berkeadilan gender dalam penyelenggaraan Pemerintahan Desa; c. menyerap, menampung, menghimpun, dan menindaklanjuti aspirasi masyarakat Desa; d. mendahulukan kepentingan umum di atas kepentingan pribadi, kelompok, dan/atau golongan; e. menghormati nilai sosial budaya dan adat istiadat masyarakat Desa; dan f. menjaganorma dan etika dalam hubungan kerja dengan lembaga kemasyarakatan Desa. Pasal 64 Anggota Badan Permusyawaratan Desa dilarang: a. merugikankepentinganumum, meresahkan sekelompok masyarakat Desa, dan mendiskriminasikan warga atau golongan masyarakat Desa; (5) Pengaturanmengenai tatalaksanadanhakmenyatakan pendapatBadanPermusyawaratanDesasebagaimana dimaksudayat (1) huruf d meliputi: a. pemberianpandanganterhadappelaksanaan PemerintahanDesa; b. penyampaianjawabanataupendapatkepalaDesaatas pandanganBadanPermusyawaratanDesa; c. pemberianpandanganakhiratasjawabanataupendapat kepalaDesa; dan d. tindaklanjut danpenyampaianpandanganakhirBadan PermusyawaratanDesakepadabupati/walikota. (6) Pengaturanmengenai penyusunanberitaacaramusyawarah BadanPermusyawaratanDesasebagaimanadimaksudayat (1) huruf e meliputi: a. penyusunannotulenrapat; b. penyusunanberitaacara; c. formatberita acara; d. penandatangananberitaacara;dan e. penyampaianberitaacara. Paragraf5 HakPimpinan dan AnggotaBadan PermusyawaratanDesa Pasal 78 (7) PimpinandananggotaBadanPermusyawaratanDesa mempunyaihakuntukmemperolehtunjanganpelaksanaan tugas danfungsi dantunjanganlainsesuaidenganketentuan peraturanperundang-undangan. (8) Selaintunjangansebagaimanadimaksudpadaayat (1), Badan PermusyawaratanDesamemperolehbiayaoperasional. (9) BadanPermusyawaratanDesaberhakmemperoleh pengembangankapasitasmelalui pendidikandanpelatihan,
  40. 40. 40 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan b. melakukan korupsi, kolusi, dan nepotisme, menerima uang, barang, dan/atau jasa dari pihak lain yang dapat memengaruhi keputusan atau tindakan yang akan dilakukannya; c. menyalahgunakan wewenang; d. melanggar sumpah/janji jabatan; e. merangkap jabatan sebagai Kepala Desa dan perangkat Desa; f. merangkap sebagai anggota Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Provinsi atau Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten/Kota, dan jabatan lain yang ditentukan dalam peraturan perundangan- undangan; g. sebagai pelaksana proyek Desa; h. menjadi pengurus partai politik; dan/atau i. menjadianggotadan/ataupengurus organisasi terlarang. Pasal 65 (1) Mekanisme musyawarah Badan Permusyawaratan Desa sebagai berikut: a. musyawarah Badan Permusyawaratan Desa dipimpinoleh pimpinan Badan Permusyawaratan Desa; b. musyawarah Badan Permusyawaratan Desa dinyatakan sahapabiladihadirioleh paling sedikit 2/3 (dua pertiga) dari jumlah anggota Badan Permusyawaratan Desa; c. pengambilan keputusan dilakukan dengan cara musyawarah guna mencapai mufakat; d. apabila musyawarah mufakat tidak tercapai, pengambilan keputusan dilakukan dengan cara pemungutan suara; sosialisasi,pembimbinganteknis,dankunjunganlapangan. (10) Pemerintah,pemerintahdaerahprovinsi,danpemerintah daerahkabupaten/kotadapatmemberikanpenghargaan kepadapimpinandananggotaBadanPermusyawaratanDesa yang berprestasi. Pasal 79 Ketentuanlebihlanjutmengenaitugas,fungsi,kewenangan,hak dankewajiban,pengisiankeanggotaan,pemberhentiananggota, serta peraturantata tertib Badan PermusyawaratanDesadiatur dalam PeraturanMenteri. Bagian Kelima Musyawarah Desa Pasal 80 (1) MusyawarahDesadiselenggarakanolehBadan PermusyawaratanDesayang difasilitasiolehPemerintah Desa. (2) MusyawarahDesasebagaimanadimaksudpadaayat (1) diikutiolehPemerintahDesa,BadanPermusyawaratanDesa, danunsur masyarakat. (3) Unsurmasyarakat sebagaimanadimaksudpadaayat (2) terdiri atas: a. tokoh adat; b. tokoh agama; c. tokoh masyarakat; d. tokoh pendidikan; e. perwakilankelompoktani; f. perwakilankelompoknelayan; g. perwakilankelompokperajin; h. perwakilankelompokperempuan; i. perwakilankelompokpemerhatidanpelindungananak;
  41. 41. 41 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan e. pemungutansuarasebagaimanadimaksuddalam huruf d dinyatakan sah apabila disetujui oleh paling sedikit ½ (satu perdua) ditambah 1 (satu) dari jumlah anggota Badan Permusyawaratan Desa yang hadir; dan f. hasil musyawarah Badan Permusyawaratan Desa ditetapkan dengan keputusan Badan Permusyawaratan Desa dan dilampiri notulen musyawarah yang dibuat oleh sekretaris Badan Permusyawaratan Desa. (2) KetentuanlebihlanjutmengenaiBadanPermusyawaratan Desa diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten/Kota. Bagian Kedelapan PenghasilanPemerintah Desa Pasal 66 (1) Kepala Desa dan perangkat Desa memperoleh penghasilan tetap setiap bulan. (2) Penghasilan tetap Kepala Desa dan perangkat Desa sebagaimanadimaksudpadaayat(1)bersumber dari dana perimbangan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja NegarayangditerimaolehKabupaten/Kota dan ditetapkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten/Kota. (3) Selain penghasilan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Desa dan perangkat Desa menerima tunjangan yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa. (4) Selain penghasilan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Desa dan perangkat Desa memperoleh jaminan kesehatan dan dapat memperoleh penerimaan lainnya yang sah. (5) Ketentuan lebih lanjutmengenai besaran penghasilan dan j. perwakilankelompokmasyarakatmiskin. (4) Selainunsurmasyarakat sebagaimanadimaksudpadaayat (3), musyawarahDesadapat melibatkanunsurmasyarakat lainsesuaidengankondisisosialbudayamasyarakat. (5) Ketentuanlebihlanjutmengenaitatatertib danmekanisme pengambilankeputusanmusyawarahDesadiaturdengan PeraturanMenteri. BagianKeenam PenghasilanPemerintahDesa Pasal81 (1) PenghasilantetapkepalaDesadanperangkatDesa dianggarkandalam APBDesa yang bersumberdariADD. (2) PengalokasianADDuntuk penghasilantetapkepalaDesadan perangkatDesamenggunakanpenghitungansebagai berikut: a. ADD yang berjumlahkurangdariRp500.000.000,00(lima ratus juta rupiah)digunakanmaksimal 60%(enam puluh perseratus); b. ADD yang berjumlahRp500.000.000,00(limaratusjuta rupiah)sampaidenganRp700.000.000,00(tujuhratusjuta rupiah)digunakanmaksimal 50%(limapuluhperseratus); c. ADD yang berjumlahlebihdariRp700.000.000,00(tujuh ratus juta rupiah)sampaidenganRp900.000.000,00 (sembilanratusjutarupiah)digunakanmaksimal40% (empatpuluhperseratus);dan d. ADD yang berjumlahlebihdariRp900.000.000,00 (sembilanratusjutarupiah)digunakanmaksimal30% (tiga puluhperseratus). (3) Pengalokasianbatasmaksimalsebagaimanadimaksudpada ayat (2) ditetapkandenganmempertimbangkanefisiensi, jumlahperangkat,kompleksitastugaspemerintahan,danletak geografis.
  42. 42. 42 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan tetap sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan tunjangan sebagaimanadimaksud pada ayat (3) serta penerimaan lainnyayang sah sebagaimanadimaksud pada ayat (4) diatur dalam Peraturan Pemerintah. (4) Bupati/walikotamenetapkanbesaranpenghasilantetap: a. kepalaDesa; b. sekretaris Desapalingsedikit70%(tujuh puluh perseratus)dari penghasilantetapkepalaDesaperbulan; dan c. perangkatDesaselainsekretaris Desapalingsedikit50% (limapuluhperseratus)daripenghasilantetapkepala Desaper bulan. (5) BesaranpenghasilantetapkepalaDesadanperangkatdesa sebagaimanadimaksudpadaayat (4) ditetapkandengan peraturanbupati/walikota. Pasal82 (1) Selainmenerimapenghasilantetapsebagaimanadimaksud dalam Pasal81, kepalaDesadanperangkatDesa menerima tunjangandan penerimaanlainyangsah. (2) Tunjangandanpenerimaanlainyangsah sebagaimana dimaksudpadaayat (1) dapat bersumberdariAPB Desa dan berdasarkanketentuanperaturanperundang-undangan. (3) Besarantunjangandanpenerimaanlainyangsah sebagaimanadimaksud padaayat (1) ditetapkandengan peraturanbupati/walikota. 7. Bab VII: Peraturan Desa BABV: TataCaraPenyusunan Peraturandi Desa ‐ Pasal 69 (1) Jenis peraturan di Desa terdiri atas Peraturan Desa, peraturan bersama Kepala Desa, dan peraturan Kepala Desa. (2) Peraturansebagaimanadimaksud padaayat(1) dilarang bertentangan dengan kepentingan umum dan/atau ketentuan peraturan perundang-undangan yang lebih tinggi. (3) Peraturan Desa ditetapkan oleh Kepala Desa setelah Bagian Kesatu Peraturan Desa Pasal 83 (1) RancanganperaturanDesadiprakarsaiolehPemerintahDesa. (2) BadanPermusyawaratanDesadapatmengusulkanrancangan peraturanDesakepadapemerintahdesa. (3) Rancanganperaturan Desasebagaimanadimaksudpadaayat (1) danayat (2) wajibdikonsultasikankepadamasyarakat ‐ Rancanganperaturan Desadiprakarsaioleh Pemerintah Desa ‐ Rancanganperaturan Desawajib dikonsultasikankepada masyarakat Desauntuk mendapatkanmasukan ‐ Rancanganperaturan Desaditetapkanoleh
  43. 43. 43 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan Desa. (4) Rancangan Peraturan Desa tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa, pungutan, tata ruang, dan organisasi Pemerintah Desa harus mendapatkan evaluasi dari Bupati/Walikota sebelum ditetapkan menjadi Peraturan Desa. (5) Hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (4) diserahkan oleh Bupati/Walikota paling lama 20 (dua puluh) hari kerja terhitung sejak diterimanya rancangan peraturan tersebut oleh Bupati/Walikota. (6) Dalam hal Bupati/Walikota telah memberikan hasil evaluasi sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Kepala Desa wajib memperbaikinya. (7) Kepala Desa diberi waktu paling lama 20 (dua puluh) hari sejak diterimanya hasil evaluasi untuk melakukan koreksi. (8) Dalam hal Bupati/Walikota tidak memberikan hasil evaluasi dalam batas waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (5), Peraturan Desa tersebut berlaku dengan sendirinya. (9) Rancangan Peraturan Desa wajib dikonsultasikan kepada masyarakat Desa. (10) Masyarakat Desa berhak memberikan masukan terhadap Rancangan Peraturan Desa. (11) Peraturan Desa dan peraturan Kepala Desa diundangkan dalam Berita Desa dan Lembaran Desa oleh sekretaris Desa. (12) Dalam pelaksanaan Peraturan Desa sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Kepala Desa menetapkan PeraturanKepalaDesasebagaiaturan pelaksanaannya. Pasal 70 (1) PeraturanbersamaKepalaDesamerupakanperaturan Desauntuk mendapatkanmasukan. (4) RancanganperaturanDesasebagaimanadimaksudpadaayat (2) ditetapkanolehkepalaDesasetelahdibahasdan disepakatibersamaBadanPermusyawaratanDesa. Pasal84 (1) RancanganperaturanDesayangtelahdisepakatibersama disampaikanolehpimpinanBadanPermusyawaratanDesa kepadakepalaDesauntuk ditetapkanmenjadiperaturanDesa palinglambat7(tujuh)Hari terhitungsejaktanggal kesepakatan. (2) RancanganperaturanDesasebagaimanadimaksudpadaayat (1) wajibditetapkanolehkepalaDesadenganmembubuhkan tandatangan palinglambat15(limabelas)Hariterhitungsejak diterimanyarancanganperaturanDesadaripimpinanBadan PermusyawaratanDesa (3) PeraturanDesa dinyatakanmulaiberlakudanmempunyai kekuatanhukum yang mengikatsejakdiundangkandalam lembaranDesadanberitaDesaolehsekretaris Desa. (4) PeraturanDesa yang telah diundangkansebagaimana dimaksudpadaayat (3) disampaikankepadabupati/walikota sebagaibahanpembinaandanpengawasanpalinglambat7 (tujuh)Hari setelahdiundangkan. (5) PeraturanDesa wajibdisebarluaskanolehPemerintahDesa. BagianKedua PeraturanKepalaDesa Pasal85 PeraturankepalaDesamerupakanperaturanpelaksanaan peraturanDesa. Pasal 86 kepalaDesasetelah dibahasdandisepakati bersamaBadan PermusyawaratanDesa, ‐ PP ini mengeliminir tentang UUDesa bahwa seluruh Perdesharus melalui mekanisme Musyawarah Desa?????. ‐
  44. 44. 44 No ContentUUNo.6 Tahun 2014tentang Desa PP No. 43 Tahun 2014,tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor6Tahun 2014Tentang Desa Keterangan yang ditetapkan oleh Kepala Desa dari 2 (dua) Desa atau lebih yang melakukan kerja sama antar-Desa. (2) Peraturanbersama Kepala Desa sebagaimana dimaksud padaayat (1) merupakanperpaduankepentinganDesa masing-masing dalam kerja sama antar-Desa. (1) PeraturankepalaDesaditandatanganiolehkepalaDesa. (2) PeraturankepalaDesasebagaimanadimaksudpadaayat(1) diundangkanolehsekretarisDesadalam lembaranDesadan beritaDesa. (3) PeraturankepalaDesawajibdisebarluaskanolehPemerintah Desa. Bagian Ketiga Pembatalan PeraturanDesadan Peraturan KepalaDesa Pasal 87 PeraturanDesa danperaturankepalaDesayang bertentangan dengankepentinganumumdan/atauketentuanperaturan perundang-undanganyanglebihtinggidibatalkanoleh bupati/walikota. PeraturanBersamaKepalaDesa Pasal88 (1) PeraturanbersamakepalaDesamerupakanperaturankepala Desadalam rangkakerjasamaantar-Desa. (2) PeraturanbersamakepalaDesaditandatanganiolehkepala Desadari 2 (dua)Desa atau lebihyang melakukankerjasama antar-Desa. (3) PeraturanbersamakepalaDesadisebarluaskankepada masyarakat Desamasing-masing. Pasal89 Pedomanteknismengenai peraturandiDesadiaturdengan PeraturanMenteri. 8. Bab VIII:Keuangan Desadan AsetDesa,Pasal 71-77 Bab VI: Keuangandan Kekayaan Desa ‐ Bagian Kesatu Keuangan Desa Pasal 71 Bagian Kesatu Keuangan Desa Paragraf1 ‐ Tatacarapenyenggaraan kewenangandesa, ‐ Seluruhpendapatan

×