Tulisan ini membahas tentang review paper dan tulisan ilmiah populer. Review paper bertujuan untuk menginformasikan perkembangan terbaru suatu topik dengan merangkum hasil penelitian terkini, sedangkan tulisan ilmiah populer bertujuan untuk menyajikan ilmu dengan bahasa yang mudah dipahami oleh pembaca awam. Beberapa tips yang diberikan antara lain memilih topik yang menarik minat pembaca, menyajikan informasi secara fokus dan jelas,
1. 1
Paper Review
dan Tulisan Populer
Oleh: Syahyuti
Pelatihan Penulisan Karya Ilmiah
DKP Jakarta, 13 November 2009
2. 2
What is a REVIEW PAPER?
• Tujuan: menginformasikan perkembangan terakhir
pengetahuan ttg topik tertentu
• summarizes the current state of knowledge of the topic.
• It creates an understanding of the topic for the reader by
discussing the findings presented in recent research
papers.
• it is not a "term paper" or book report.
• synthesizes the results from several primary literature
papers to produce a coherent argument about a topic or
focused description of a field.
• provides the evidence for a particular point of view in a
field.
• The emphasis: interpreting the primary literature on the
subject.
3. 3
• paper review dapat menjadi "gold mines" jika
menggunakan literatur yang relevan,
• Hanya jika penulisnya telah mengkompilasi dan
mengintegrasikan major articles dalam topik yang
bersesuaian
• Karena pekerjaan ilmiah adalah KUMULATIF, tidak
repetitif
Sebuah paper review yang baik
1. mengintegrasikan banyak artikel (ada yang menyebut
sampai 100 artikel)
2. show what major research directions in the field,
3. summarize the major conclusions.
What is a REVIEW PAPER?
4. 4
Beberapa jurnal review paper biasanya
menggunakan kata-kata di covernya
misalnya:
• "Perspectives" and "Reviews" sections
• "News and Views" section
• Current Opinion in ….
• Annual Review of …..
• Trends in …..
5. 5
Tips menulis tulisan ilmiah populer:
• Bukan berarti menulis hasil penelitian secara lengkap.
• Mencari sudut pandang yang unik dan cerdas, serta
menggugah rasa ingin tahu pembaca awam.
• Menerjemahkan ilmu yang njelimet ke dalam bahasa
yang dimengerti secara umum.
• Posisikan diri anda pada pembaca. Pikirkan, mengapa
anda perlu membagi ilmu anda? Apa yang membuat
pembaca dapat tertarik dengan tulisan anda?
• Pikirkan apa yang kira-kira yang diperlukan pembaca,
dan pertanyaan apa yang akan mereka ajukan.
6. 6
Memilih topik menarik:
• Tulisan ilmiah populer anda dedikasikan untuk
pembaca awam, bukan untuk expert yang
memang berkecimpung di bidangnya.
• Beberapa cara menggelitik motivasi pembaca:
– Mengaitkan dengan kondisi aktual
– Mengaitkan dengan kegiatan sehari-hari
– Menyajikan value added
– Memperkenalkan ilmu atau temuan baru
7. 7
Choosing a topic:
• Finding a general topic: Telusuri tabel-tabel dan isi
hasil-hasil riset terakhir di pustaka, baca jurnal artikel
review
• Preliminary survey of literature: browsing internet
dengan search engines, cari di technical reference
books, artikel di peer-reviewed journals, telusuri berbagai
pertanyaan riset terakhir
• Formulate a focused topic question, hypothesis, or
thesis: pilih topik dengan latar belakang yang cukup,
jangan terlalu luas, perhatikan topik-topik yang muncul di
thesis, hypothesis, atau pertanyaan penelitian, dan hasil
penelitian.
• Researching your topic: temukan di berbagai paper
relevan, analisa data yang terkumpulkan. Riset mana
yang mendukung topik anda?
8. 8
Bagian-bagian dalam Paper Review:
• Judul
• Abstrak
• Pendahuluan
• Tubuh tulisan
• Kesimpulan
• Daftar Pustaka
9. 9
Berbagai point untuk menyusun
paper review:
1. Vision
2. Before you write
3. Starting checks
4. The actual paper
5. About Writing
6. Final checks
10. 10
(1) Vision:
• Visi = describe your grand scheme of the world
and why it is good.
• Perlu data untuk mendukung pernyataan,
namun tak usah detail.
• Intinya, menyampaikan ke pembaca, apa yang
anda sampaikan ini menarik, berbeda, lebih baik
melihatnya, melahirkan pertanyaan riset baru.
11. 11
(2) Before You Write...
• Jika mungkin, sampaikan idemu dalam 5-
10 menit ke kolega.
• Identifikasi kelemahan dan kekuatan, dan
kontribusi paper anda.
• Know when to say when. Menulis tidak
seperti membunyikan data, yang kapan
saja bisa. Dapatkan saat yang tepat,yaitu
ketika ide ditemukan.
12. 12
(3) Starting Checks:
• Write from an outline. Setidaknya,
gambarkan sketsa kasar ide Anda. Bullets
are what you want.
• Don't even try to write the title or abstract
until after the whole rest of the paper is
written.
• Ini bukan tesis Doktor. Pointnya hanya 2
sampai 4. Tiap point akan muncul 3 kali: di
pendahuluan, body, dan kesimpulan.
13. 13
(4) The Actual Paper: Revising/Editing
• Pengorganisasian tulisan biasanya dirubah-
rubah 3-4 kali. Ini menunjukkan anda paham
apa yg anda kerjakan
• Setelah diedt, lakukan full top-to-bottom reading
to evaluate its coherence and flow of ideas.
Jangan sampai anda “missing the forest for the
trees”
• Berikan draft ke kolega untuk dinilai. Dapatkan
komentar dari orang yang paham topik tulisan
anda.
• Cite, cite, cite! Tanyakan dan kutip apa saran
dan point yang diberikan orang lain. Jadikan
paper anda lebih baik dari yang telah ada.
14. 14
(5) Writing: agar konsisten, readable,
& terorganisasi logis:
• Mulai dari outline.
• Outline mesti merefleksikan level subsections. Tiap
subsection tulis dalam 2 baris intinya. Fungsinya sebagai
kontrol.
• Untuk tiap subsection, rencanakan praragraf spesifik.
Untuk tiap calon paragraf tulis satu kalimat pokok. Satu
paragraf = satu ide.
• Baca lagi, lihat logikanya. Apakah telah
merepresentasikan ide dan keinginan Anda dengan baik.
• Berikan kerjaan Anda ke kolega yang completely
unfamiliar dengan pekerjaan Anda. Biarkan ia baca dan
beri komentar.
• Jika semua oke, tulis dalam pragraf-paragraf lengkap.
15. 15
Writing:
• Dapat dikatakan, sebagian besar technical people tidak ditulis dengan baik.
Lemah dalam pengorganisasian paragraf.
• Jangan paksa diri untuk meniru-niru gaya orang lain. Technical writing
mestilah clear dan ringkas.
Bad: "Problem X is clearly a critical area that impacts our research agenda
and hypothesis. Our ideas about problem X are embryonic and still
evolving, and doubtless our ongoing work in this area will quickly yield
fruitful results."
Better: "We recognize that problem X is central to our agenda, but we have
only begun to investigate it."
• Hilangkan kata-kata tak berguna. Setidaknya 30-40% kata-kata mestilah
kata-kata anda sendiri.
• Berikan paper kepada rekan yang paham grammar dan tata bahasa untuk
melihat kesalahan-kesalahan bahasa. Temukan bagian-bagian yang tak
berguna yang biasanya ada pada anak kalimat (misuse of which and that),
perhatikan kesejajaran struktur kalimat (dari aktif ke pasif, dll)
16. 16
(6) Final Checks:
• Ingat: pembaca mungkin tak kenal anda, tak kenal
kegiatan anda, dan mereka membaca banyak bidang
sekaligus.
• Pembaca hanya punya waktu 5 menit untuk
memutuskan akan membaca paper anda atau berhenti.
• Tanyakan: apa sebenarnya kontribusi tulisan anda,
apakah cukup pantas dipublikasikan, dan apakah
kontribusi anda akan "feasible“, dan apakah
implementable.
• Apakah paper ini telah cukup jelas menunjukkan
kontribusi anda kepada publik? Apa kelebihan paper ini
dari tulisan-tulisan sebelumnya?
• Apakah struktur tulisan (sections, subsections, etc.) telah
cukup mampu menyampaikan pemikiran anda?
17. 17
Final Checks:
• Before telling me what you did, tell me why I should
care.
• Apakah point-point penting telah hadir 3 kali (di
pendahuluan, body, dan kesimpulan)
• Sudahkah setidaknya satu orang yang paham masalah
di paper anda telah membacanya?
• Sudahkah anda menelusuri secara hati-hati berbagai
tulisan dengan topik yang sesuai? Ingat: prinsip kerja
keilmuan adalah kumulatif, bukan repetitif
• Apakah pembukaan pada paper anda akan cukup
mampu membuat kalangan awam tertarik
membacanya? Apakah bagian pokok tulisan cukup
memberi impresi?
• Lihat lagi abstrak dan kesimpulan: apakah mampu
membuat pembaca terkesan dalam 30 detik?
18. 18
Meramu karya ilmiah populer:
• Leading
• Komposisi klasik karya ilmiah (skripsi, disertasi atau laporan riset) = 20%
pembukaan, 60% inti tulisan, dan 20% kesimpulan atau masukan untuk
riset ke depan.
• Karya ilmiah populer berusaha mengail minat pembaca dari sejak awal
tulisan. Leading (pembukaan) harus merangsang motivasi pembaca.
• Leading memuat informasi singkat apa isi tulisan, tapi bukan rangkuman
yang mengurai semuanya.
• Setelah membaca leading seharusnya masih tersisa sejumlah pertanyaan
yang memotivasi pembaca mengetahui jawabannya dalam tubuh tulisan.
• Pemaparan informasi
• harus fokus, sesuai dengan leading. Buat alur yang menarik, sehingga
pembaca mau mengikuti paragraf demi paragraf sampai selesai.
19. 19
Problematika angka:
• Penting untuk menunjukan akurasi atau memperkuat
argumentasi.
• Pencantuman angka cukup seperlunya. Jika terlalu
banyak, perhatian pembaca akan tertuju pada angka.
• Angka sebagai penguat informasi belaka
• Angka saja tidak cukup: perlu keterangan lanjut
• Hindari pencantuman angka yang tidak perlu
• Hindari multi interpretasi angka statistik
• Bila mencantumkan angka statistik, jelaskan metode
pengambilan samplenya serta satuan-satuan lagi yang
mendukung.
• Grafik mungkin bisa lebih membantu.
20. 20
Berbagai cara pemaparan :
1. Piramida terbalik (deduktif). Dimulai dari informasi yang terpenting
sampai ke detail yang kurang penting. Cocok untuk penulisan hard
news (berita singkat).
2. Merubah numerasi dan pembagian bab. Gunakan kekuatan kata-
kata untuk memperjelas struktur tulisan. Misalnya pada bab utama
tuliskan rangkuman informasi yang mewakili sub-sub bab
selanjutnya, barulah sub-sub bab memuat detail informasi.
3. Alur kronologis. Alur cerita mengikuti satuan waktu: jam, hari,
bulan atau tahunan. Patokan waktu eksplisit tercantum.
4. Alur proses. Mirip dengan alur kronologis, dimana alur mengikuti
proses-proses yang berurutan.
5. Piramida (Induksi). Dimulai dari informasi atau fakta-fakta khusus
untuk menentukan kesimpulan yang berlaku umum. Misalnya
sebutkan ”contoh-contoh kecil”, yang lalu ditarik menjadi isu besar.
6. Reportase. Bertutur tentang apa yang anda rekam, lihat atau
rasakan dari tempat kejadian. Ceritakan kejadian dari awal sampai
akhir. Ambil fokus tertentu, angkat ke permukaan.
21. 21
Resep lain:
• Menggunakan defisini. Definisi cukup diberikan
sekali diawal.
• Menggunakan terjemahan. Bila tidak terlalu
rumit, cukup berikan terjemahan dalam kurung
• Istilah asing. Bila lebih mudah diingat, gunakan.
Contoh: ''Less is more'' = tulisan yang baik
hanya mengatakan satu hal.
• Istilah asing. Bila tak perlu, tinggalkan
• Bila memang efisien, padukan dengan
gambar. ”A picture tells thousand words”
22. 22
Informal vs Formal Writing:
• Istilah “paper review” kurang dikenal dalam khasanah berbahasa Inggris,
namun “informal writing” sangat banyak.
• Contoh tulisan informal:
You know that book I wrote? Well, the publishing company rejected it. They
thought it was awful. But hey, I did the best I could, and I think it was great.
I’m not gonna redo it the way they said I should.
• Contoh tulisan formal:
This is to inform you that your book has been rejected by our publishing
company as it was not up to the required standard. In case you would like
us to reconsider it, we would suggest that you go over it and make some
necessary changes.
• Keduanya adalah BENAR, hanya beda style.
23. 23
Informal Formal
Use colloquial words, expressions (kids, guy,
awesome, a lot, etc.)
Avoid colloquial words/ (children, man/boy, wonderful, many)
May use contractions (can’t, won’t, shouldn’t, etc.). Avoid contractions (full words – cannot, will not, should not,
etc.).
Write in third person (except in business letters
where first person may be used).
May use first, second, or third person.
May use clichés (loads of, conspicuous by absence,
etc.)
Avoid clichés (use many, was absent, etc.)
May address readers using second person pronouns
(you, your, etc)
Avoid addressing readers using second person pronouns (one,
one’s, the reader, the reader’s, etc.)
May use abbreviated words (photo, TV, etc) Avoid using abbreviated words (full versions – like photograph,
television, etc.)
May use imperative voice (e.g. Remember….) Avoid imperative voice (use Please refer to.….)
May use active voice (We have notice that…..) Use passive voice (e.g. It has been noticed that….)
May use short and simple sentences. Longer and more complex sentences are preferred (short
simple sentences reflects poorly on the writer)
Difficulty of subject may be acknowledged and
empathy shown to the reader.
State your points confidently and offer your argument firm
support.
24. 24
formal and informal writing:
Formal features Informal features
Vocabulary items
Latin based words
Uncommon words
Anglo Saxon words (phrasal verbs)
Common words
Punctuation (tanda baca)
Full words
Abbreviations
Contractions
Grammar
Passive constructions
Noun phrases
Complext sentences
Active constructions
Verb phrases
Simple sentences
25. 25
17 pantangan menulis opini ke Kompas:
Menurut Pepih Nugraha (Redaktur Kompas) :
1. Topik atau tema kurang aktual
2. Argumen dan pandangan bukan hal baru
3. Cara penyajian berkepanjangan
4. Cakupan terlalu mikro atau lokal
5. Pengungkapan dan redaksional kurang mendukung
6. Konteks kurang jelas
7. Bahasa terlalu ilmiah/akademis, kurang populer
8. Uraian Terlalu sumir
9. Gaya tulisan pidato/makalah/kuliah
10. Sumber kutipan kurang jelas
11. Terlalu banyak kutipan
12. Diskusi kurang berimbang
13. Alur uraian tidak runut
14. Uraian tidak membuka pencerahan baru
15. Uraian ditujukan kepada orang
16. Uraian terlalu datar
17. Alinea pengetikan panjang-panjang
26. 26
Pandauan presentasi Paper review:
• Kenali audien pembaca: gunakan istilah mereka,
tekankan kekhususan anda,
• Keep the big picture in mind: apa level atas dari
apa yang terjadi? Pecah-pecah dalam sub
masalah? Apa yang anda tawarkan?
• Tell me a story, don't read me an article
• Pace yourself
• What did you just say again?
• There will be questions...